Negara: Korea Selatan

  • Apple dan Samsung Ngamuk, Tegur Keras Kelakuan Xiaomi

    Apple dan Samsung Ngamuk, Tegur Keras Kelakuan Xiaomi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangkaian iklan yang dikeluarkan Xiaomi di India berujung mendapatkan masalah. Apple dan Samsung dilaporkan mengambil tindakan hukum atas aktivitas tersebut.

    Menurut Times of India, iklan Xiaomi itu membandingkan dan “meremehkan” kedua produk buatan Apple dan Samsung.

    Iklan pertama Xiaomi dilakukan pada Maret dan April dicetak dalam satu halaman penuh. Perusahaan membandingkan iPhone 16 Pro Max milik Apple dengan Xiaomi 15 Ultra.

    Dalam iklan tersebut dipertanyakan apakah ponsel iPhone benar-benar yang terbaik. Hal serupa juga dilakukan pada Samsung dengan mengkritik beberapa model ponsel langsung di media sosial.

    Bukan hanya ponsel, Xiaomi juga membandingkan TV QLED milik perusahaan dengan TV LED Samsung. Xiaomi mengklaim produknya menawarkan teknologi masa depan dengan harga serupa dengan teknologi lama raksasa asal Korea Selatan.

    Dari laporan Economic Times, Apple dan Samsung mengeluarkan surat teguran terpisah pada merek asal China. Surat kedua perusahaan ditunjukkan untuk melindungi nilai merek Apple dan Samsung pada pasar smartphone premium, yang disebut sangat kompetitif untuk India.

    Iklan tersebut dinilai merugikan nilai merek dua perusahaan, dan Xiaomi diminta agar menghentikan peredarannya.

    Samsung, Apple dan Xiaomi tidak menanggapi komentar terkait polemik ini.

    Di India sendiri, Apple dan Samsung menguasai 95% pasar smartphone premium India. Namun Xiaomi berupaya bisa merebut pasar di kategori HP di atas 50 ribu rupee atau sekitar Rp 9,3 juta.

    Spesialis bisnis dan strategi merek, Harish Bijoor mengatakan kemungkinan Xiaomi telah meraup untuk dengan iklan provokasi yang dikeluarkannya. Perusahaan-perusahaan juga lebih sensitif dengan iklan seperti yang dikeluarkan Xiaomi.

    “Segala bentuk iklan berbentuk komparatif atau merendahkan dianggap merugikan merek,” jelas Bijoor.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Horor Penikaman di Restoran Seoul, 3 Orang Tewas

    Horor Penikaman di Restoran Seoul, 3 Orang Tewas

    Seoul

    Serangan penikaman terjadi di sebuah restoran pizza di Seoul, ibu kota Korea Selatan (Korsel), pada Rabu (3/9) waktu setempat. Sedikitnya tiga orang tewas, dengan pelaku penikaman sempat berusaha mengakhiri nyawanya sendiri usai beraksi.

    Serangan penikaman, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2025), tergolong serangan langka di area ibu kota Korsel yang biasanya aman.

    Keterangan kepolisian setempat menyebut bahwa penikaman itu terjadi di sebuah restoran pizza yang ada di area distrik Gwanak, Seoul. Pelaku penikaman, menurut kepolisian, merupakan sang pemilik restoran tersebut, yang namanya tidak diungkap ke publik.

    Kepolisian setempat mengatakan bahwa pelaku terlibat perselisihan dengan kontraktor, sebelum dia menikam tiga orang dan berupaya melukai dirinya sendiri. Penyebab perselisihan itu tidak diketahui secara jelas.

    Kepolisian Seoul mengatakan dalam pernyataannya bahwa para personelnya dikerahkan sekitar pukul 11.00 waktu setempat setelah menerima aduan telepon yang berbunyi: “Tolong saya, saya ditikam.”

    Ketiga korban, terdiri atas dua laki-laki dan satu perempuan, dilarikan ke rumah sakit setempat, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia. Identitas ketiga korban tewas dan hubungannya dengan pelaku belum diungkap oleh pihak kepolisian.

    Menurut pernyataan kepolisian setempat, tersangka penikaman, yang berusia 40-an tahun, sempat “berusaha bunuh diri” di lokasi kejadian namun berhasil dicegah.

    Kepolisian setempat menyatakan mereka berniat untuk menahan tersangka, namun tergantung pada perawatan medis yang dibutuhkannya.

    Serangan penikaman mematikan ini tergolong langka karena terjadi di Korsel, yang secara umum merupakan negara yang sangat aman.

    Menurut data statistik resmi Seoul, tingkat pembunuhan di Korsel mencapai 1,3 per 100.000 orang pada tahun 2021 — jauh di bawah rata-rata global sekitar 6 per 100.000 orang.

    Namun baru-baru ini sejumlah kasus penikaman telah terjadi di negara tersebut, termasuk satu kasus yang melibatkan seorang pria yang menikam tiga polisi pada Mei lalu.

    Tonton juga video “Detik-detik Guru di Morowali Utara Ditikam saat Pimpin Salat Subuh” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Nilai Tambah Manufaktur RI Peringkat 13 Dunia, Tembus Rp 4,3 Kuadriliun

    Nilai Tambah Manufaktur RI Peringkat 13 Dunia, Tembus Rp 4,3 Kuadriliun

    Jakarta

    Indonesia mencatat capaian penting di sektor manufaktur global sepanjang 2024. Data terbaru Bank Dunia menunjukkan nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia tembus US$ 265,07 miliar atau setara Rp 4.349 triliun (kurs Rp 16.400)

    Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-13 dunia, melampaui rata-rata MVA global yang hanya US$ 78,73 miliar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, capaian ini mencerminkan daya saing manufaktur yang semakin kuat.

    “Data terkini yaitu dari Global Manufacturing Value Added atau MVA pada tahun 2024 yang dirilis oleh Bank Dunia, nilai MVA Indonesia pada tahun 2024 mencapai US$ 265,07 miliar dolar, jauh melampaui rata-rata MVA dunia yang sebesar hanya US$ 78,73 miliar,” kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).

    Industri manufaktur di Indonesia dinilai memiliki struktur yang cukup mendalam dari sektor hulu sampai hilir. Hal ini berdampak positif pada peningkatan nilai tambah (value added) sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

    Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memimpin jauh di atas Thailand yang berada di urutan kedua. Menurut Agus, MVA Thailand hanya setengah dari nilai MVA Indonesia.

    “Di Asia Tenggara tentu kita pasti lebih tinggi dari negara-negara lain dan ranking kedua MVA di Asia Tenggara atau ASEAN itu diduduki oleh Thailand yang jumlah atau nilai MVA-nya hanya setengah dari jumlah atau nilai MVA yang dicatat oleh Indonesia,” ungkapnya.

    Agus juga menegaskan bahwa Indonesia masih di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan untuk level Asia. Namun, Agus optimis dalam beberapa tahun ke depan Indonesia mampu menyusul MVA negara-negara lain.

    “Kami sangat meyakini dalam lima sama sepuluh tahun ke depan kalau kita bisa menerapkan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk sektor manufaktur, kita akan mudah bisa menyusul negara-negara yang tadi saya sampaikan,” tutup Agus.

    (ily/ara)

  • Gerald Vanenburg Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Tetap Fokus dan Tidak Remehkan Laos

    Gerald Vanenburg Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Tetap Fokus dan Tidak Remehkan Laos

    Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg meminta anak asuhnya agar tidak menganggap remeh Laos. Menurutnya, fokus dan konsistensi menjadi kunci penting dalam meraih kemenangan.

    “Lawan siapapun, yang terpenting adalah fokus dan persiapan. Kita harus memenangkan pertandingan besok melawan Laos, lalu menghadapi Makau, dan kemudian Korea Selatan. Semua lawan harus dihormati, tapi target utama adalah menang di setiap laga,” kata Gerald dalam sesi jumpa pers di Surabaya, Selasa (2/9).

    Pelatih asal Belanda itu mengatakan, timnya telah dipersiapkan melalui seleksi yang ketat sehingga ia optimistis mampu bersaing.

    Dia juga menekankan pentingnya motivasi, komunikasi dan mentalitas bertanding untuk menjaga konsistensi di sepanjang turnamen.

    “Turnamen tidak bisa dimenangkan hanya dengan satu pertandingan. Pemain harus terus menjaga motivasi dan komunikasi. Kalau tidak fokus, tekanan bisa datang dari lawan maupun diri sendiri,” ucapnya.

    Dia menegaskan bahwa kondisi fisik dan mental para pemainnya jauh lebih siap dibandingkan sebelumnya.

    Hal ini tidak lepas dari para pemain yang telah kembali berlatih secara rutin bersama klub masing-masing sebelum bergabung ke pemusatan latihan timnas.

    “Kondisi para pemain lebih baik daripada sebelumnya karena mereka sudah berlatih di klub. Jadi secara fisik mereka siap. Sekarang tinggal bagaimana mereka menunjukkan permainan besok,” ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan pemain belakang Timnas U-23, Mikael Alfredo Tata. Dia menyatakan kesiapan seluruh skuad menghadapi laga perdana.

    Menurutnya, bermain di Sidoarjo memberi motivasi lebih karena mendapat dukungan penuh dari suporter setia Bonek dan Bonita.

    “Semua pemain dalam kondisi baik dan siap untuk pertandingan malam nanti. Kami sudah mempersiapkan diri di latihan untuk bisa mengalahkan Laos,” ucapnya.

    “Bermain di Sidoarjo tentu sangat menyenangkan karena kami mendapat dukungan penuh dari Bonek dan Bonita,” ujar Mikael.

    Diketahui, Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Asia AFC U-23 dengan menghadapi Laos U-23 pada laga perdana yang digelar Rabu (3/9/2025) malam di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup G bersama Laos, Makau, dan Korea Selatan. Hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari 11 grup yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia AFC U-23 2026 mendatang.

    Laga Indonesia melawan Laos di Gelora Delta Sidoarjo akan menjadi langkah awal penting sebelum Garuda Muda menghadapi Makau dan lawan terberat Korea Selatan.

  • PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    PSSI Sebut Pertandingan Timnas Indonesia di Sidoarjo dan Surabaya Akan Berjalan Aman

    Riyadh menegaskan jika ditemukan provokasi, pihaknya tak segan untuk mengamankan dan menyerahkan kepada pihak berwajib.

    “Jika ada sesuatu di kanan kirinya semacam provokator akan kita serahkan ke pihak berwajib. Pengamanan all out untuk event internasional tinggal kita buktikan bahwa kita bisa amanah siap mendukung timnas dan nama baik Indonesia,” ucapnya.

    Diketahui, pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2026 U-23 Grup J akan berlangsung dari 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

    Di grup ini terdiri dari Indonesia, Macau, Korea Selatan dan Laos. Pada laga pertama Indonesia akan menghadapi Laos, Rabu, 3 September 2025.

    Sementara FIFA Matchday, Indonesia akan melawan Taiwan dan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 5 dan 8 September 2025.

  • Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23: Garuda Muda Pernah Dijegal

    Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23: Garuda Muda Pernah Dijegal

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 akan memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dengan menghadapi Laos U-23.

    Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 berlangsung pada 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Pada ajang kali ini Indonesia menjadi tuan rumah Grup J yang beranggotakan Korea Selatan, Laos, dan Macau.

    Indonesia U-23 akan melawan Laos di pertandingan pertama yang berlangsung pada Rabu, 3 September 2025. Bagi Garuda Muda, Laos bukan lawan asing karena dari catatan kedua tim sudah lima kali bertemu di berbagai ajang.

    Indonesia bertemu Laos di kelompok umur U-23 pertama kali pada SEA Games 2003. Saat itu, Skuad Merah-Putih menang tipis 1-0 berkat gol Bambang Pamungkas.

    Pertemuan terakhir Garuda Muda dengan Laos dijalani di Asian Games 2018 di mana saat itu Indonesia yang jadi tuan rumah menang meyakinkan dengan skor 3-0.

    Dari catatan pertemuan yang sudah terjadi, Indonesia U-23 hanya sekali kalah dari Laos. Momen itu terjadi di SEA Games 2009, yang mana saat itu kalah 0-2.

    Artinya, Indonesia U-23 tak bisa menganggap remeh Laos. Tetap ada potensi menjegal dari lawan sesama Asia Tenggara itu.

    Head-to-Head Indonesia U-23 vs Laos U-23

    Indonesia 1-0 Laos – SEA Games 2003

    Indonesia 4-0 Laos – SEA Games 2005

    Indonesia 0-2 Laos – SEA Games 2009

    Indonesia 4-0 Laos – SEA Games 2019

    Indonesia 3-0 Laos – Asian Games 2018

  • Kim Jong Un Tiba di Beijing, Akan Bertemu Xi Jinping-Putin

    Kim Jong Un Tiba di Beijing, Akan Bertemu Xi Jinping-Putin

    Jakarta

    Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah tiba di Beijing, China. Kim dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping hingga Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dilansir AFP, Selasa (2/9/2025), Kim tiba jelang parade militer besar-besaran pada hari Rabu besok. Kim tiba pukul 16.00 waktu setempat di Stasiun Kereta Api Beijing. Dia disambut oleh Cai Qi, pejabat nomor lima Tiongkok, dan Menteri Luar Negeri Wang Yi.

    Sebelumnya wartawan AFP melihat sebuah kereta berbendera Korea Utara yang diyakini membawa Kim mendekati stasiun.

    Kim akan bergabung dengan Presiden China Xi Jinping, Vladimir Putin dari Rusia, dan pemimpin negara lainnya dalam pertunjukan besar untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

    China akan memamerkan kehebatan militernya dengan pasukan yang berbaris dalam formasi, pertunjukan terbang lintas, dan perlengkapan tempur berteknologi tinggi lainnya dalam pertunjukan luar biasa yang berpusat di Lapangan Tiananmen Beijing.

    Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, juga melaporkan kedatangan kereta lapis baja khusus tersebut di ibu kota China.

    Ini merupakan kunjungan kedua Kim ke luar negeri yang dilaporkan dalam enam tahun. Sementara ini yang pertama ke China sejak 2019.

    China menyebut parade tersebut sebagai pertunjukan persatuan dengan negara-negara lain. Kehadiran Kim akan menjadi pertama kalinya ia terlihat bersama Xi dan Putin di acara yang sama.

    Foto-foto yang dirilis KCNA menunjukkan Kim sedang merokok di luar kereta berwarna hijau zaitun miliknya bersama Menteri Luar Negeri Choe Son Hui dan ajudan dekatnya, Jo Yong Won.

    Foto lain menunjukkan Kim sedang menyeringai di dalam gerbong kereta mewah berlapis kayu di depan bendera dan lambang nasional Korea Utara. Kedua foto tersebut diambil pada hari Senin, menurut KCNA.

    Kehadiran Kim di China “meresmikan hubungan trilateral China-Rusia-Korea Utara kepada publik”, ujar konsultan risiko geopolitik dan mantan analis CIA, Soo Kim, kepada AFP.

    Kim menikmati masa singkat diplomasi internasional tingkat tinggi sekitar tahun 2018, bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan kemudian Presiden Korea Selatan Moon Jae-in beberapa kali.

    Namun, ia menarik diri dari panggung global setelah gagalnya pertemuan puncak dengan Trump di Hanoi, Vietnam, pada tahun 2019.

    Kim tetap berada di Korea Utara selama pandemi Covid-19, tetapi bertemu Putin di timur jauh Rusia pada tahun 2023.

    (lir/lir)

  • Nelangsa Pria Korsel Kehilangan Alat Kelamin saat Operasi Pembesaran Mr P

    Nelangsa Pria Korsel Kehilangan Alat Kelamin saat Operasi Pembesaran Mr P

    Jakarta

    Seorang pria mengalami kejadian naas setelah menjalani operasi pembesaran penis. Tetapi, hasilnya gagal dan mengerikan.

    Dokter yang melakukan operasi tersebut diminta untuk membayar ganti rugi, setelah menyebabkan pasiennya kehilangan fungsi seksual, buang air kecil, dan tekanan psikologis akibat prosedur tersebut.

    Kejadian nahas ini dialami pasien yang berusia 35 tahun. Diketahui, ia menjalani operasi pembesaran penis di distrik Gangnam, Seoul, Korea Selatan pada tahun 2020.

    Selama prosedur tersebut, ahli bedah malah memotong seluruh korpus kavernosum. Itu merupakan jaringan di batang penis yang vital untuk ereksi.

    Dikutip dari Daily Mail, dokter juga memotong korpus spongiosum yakni jaringan yang mengelilingi uretra. Dua kesalahan tersebut menyebabkan penis pria tersebut terpotong secara horizontal.

    Ahli urologi yang melakukan prosedur tersebut diperintahkan oleh pengadilan pada Januari 2024 untuk membayar ganti rugi yang setara dengan sekitar 28 juta rupiah. Tetapi, dokter tersebut telah mengajukan banding atas keputusan ini.

    Awal bulan ini, dokter tersebut diperintahkan untuk membayar kompensasi kelalaian medis sebesar 66 juta rupiah lagi, setelah kalah dalam banding.

    Selama persidangan, dokter tersebut dituduh tidak memberitahu pasien tentang risiko prosedur tersebut, yang dibantahnya. Prosedur pembesaran penis bahkan berisiko lebih tinggi bagi pasien ini, karena ia sudah memiliki implan penis yang telah menyatu dengan jaringan penisnya.

    “Ada kemungkinan pasien akan menolak operasi tersebut, seandainya risikonya dijelaskan dengan benar,” terangnya dalam pengadilan.

    Pengadilan juga mendengar bahwa cedera sebenarnya dapat dihindari selama prosedur, jika tanda-tanda peringatan terdeteksi.

    “Dalam kasus perlengketan serius, pembedahan seharusnya dihentikan sebelum menyebabkan cedera. Dan penjahitan seharusnya dipertimbangkan untuk mencegah komplikasi,” demikian pernyataan dalam pengadilan.

    “Upaya pembedahan meskipun anatomi penis kurang terlihat menyebabkan cedera.”

    Peringkat global ukuran penis oleh World Population Review menemukan bahwa orang Korea Selatan memiliki salah satu penis terkecil di dunia. Ukurannya sekitar 9,3 cm saat ereksi.

    Penelitian menunjukkan hanya sepertiga pria yang puas dengan ukuran penis mereka.

    Dan sebuah studi YouGov tahun 2015 menemukan bahwa pria muda Inggris lebih mungkin menginginkan penis yang lebih besar, dibandingkan orang Jerman atau Amerika.

    Hampir separuh (sekitar 42 persen) pria di Inggris mengatakan mereka menginginkan penis yang lebih besar, dibandingkan dengan 30 persen di Jerman dan 23 persen di AS.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Bertemu Xi Jinping, Putin Puja-puji Hubungan Rusia dan China

    Bertemu Xi Jinping, Putin Puja-puji Hubungan Rusia dan China

    Beijing

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping bahwa hubungan kedua negara kini berada pada “level yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Hal tersebut, seperti dilansir AFP, Selasa (2/9/2025), disampaikan Putin saat kedua kepala negara melakukan pembicaraan di Beijing pada Selasa (2/9) waktu setempat, menjelang parade militer besar-besaran menandai 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.

    Parade militer yang menjadi unjuk kekuatan Beijing, pada Rabu (3/9) besok, dimanfaatkan oleh Putin dan Xi sebagai kesempatan untuk mengadakan pembicaraan tatap muka yang langka, dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un diperkirakan juga akan menggelar pertemuan puncak dengan keduanya.

    Xi sendiri telah memulai serangkaian pertemuan diplomatik pekan ini, termasuk menghadiri pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota Tianjin, China. Forum SCO dipandang oleh Beijing sebagai alternatif dari kerja sama internasional yang didominasi Barat.

    “Komunikasi erat kita mencerminkan sifat strategis hubungan Rusia-China, yang saat ini berada pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Putin saat bertemu Xi pada Selasa (2/9 waktu setempat.

    Menghargai kerja sama antara kedua negara selama perang, Putin mengatakan bahwa: “Kita selalu bersama saat itu, dan kita tetap bersama sekarang.”

    Parade militer besar-besaran itu akan dihadiri oleh sekitar dua lusin pemimpin dunia, termasuk Kim Jong Un dalam kunjungan pertamanya ke China sejak tahun 2019 lalu.

    Menurut seorang anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) Lee Seong Kweun yang mendapatkan pengarahan badan intelijen, Kim Jong Un diperkirakan akan berbaur dengan para pemimpin dunia lainnya dalam sebuah gala pertunjukan, serta bertemu Xi dan Putin untuk berunding.

    Dalam pertemuan SCO, pemimpin China dan Rusia mengkritik pemerintah Barat, dengan Xi mengecam “perilaku bullying” dari negara-negara tertentu — sebuah referensi terselubung untuk Amerika Serikat (AS). Sedangkan Putin membela invasi Rusia ke Ukraina dan menyalahkan Barat sebagai pemicu konflik.

    “Hubungan China-Rusia telah melewati ujian perubahan internasional,” kata Xi kepada Putin dalam pertemuan keduanya pada Selasa (2/9).

    Xi menambahkan bahwa Beijing bersedia untuk bekerja sama dengan Moskow untuk “mempromosikan pembangunan sistem tata kelola global yang lebih adil dan masuk akal”.

    Kedua pemimpin berkomunikasi secara berkala, dan pada Mei lalu, Xi mengunjungi Moskow untuk menghadiri perayaan Rusia atas kekalahan Nazi dalam Perang Dunia II. Dalam pertemuan sebelum Putin memerintahkan invasi ke Ukraina, kedua negara mendeklarasikan “kemitraan tanpa batas”.

    Tonton juga Video: Momen Pertemuan Putin dan Xi Jinping di KTT BRICS

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 2.000 Tentara Korut Tewas dalam Perang Lawan Ukraina di Rusia

    2.000 Tentara Korut Tewas dalam Perang Lawan Ukraina di Rusia

    Seoul

    Badan intelijen Korea Selatan (Korsel) melaporkan sekitar 2.000 tentara Korea Utara (Korut) diperkirakan tewas setelah dikerahkan untuk membantu Rusia bertempur melawan Ukraina.

    Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS), seperti dilansir AFP, Selasa (2/9/2025), melaporkan pada April lalu bahwa “jumlah korban perang setidaknya 600 perang”.

    “Namun, berdasarkan penilaian terbaru, kini diperkirakan jumlahnya sekitar 2.000 tentara,” kata anggota parlemen Korsel, Lee Seong Kweun, saat berbicara kepada wartawan setelah mendapatkan pengarahan intelijen terbaru dari NIS.

    Badan-badan intelijen Korsel dan Barat mengatakan bahwa Korut mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke wilayah Rusia pada tahun 2024, terutama ke wilayah Kursk. Pyongyang juga diduga telah mengirimkan peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh.

    Lee mengatakan bahwa NIS meyakini Korut berencana untuk mengerahkan 6.000 tentara dan teknisi tambahan ke Rusia, dengan sekitar 1.000 personel di antaranya telah tiba.

    “Diperkirakan dari rencana pengerahan ketiga 6.000 tentara baru-baru ini, sekitar 1.000 teknisi tempur telah tiba di Rusia,” ungkapnya.

    Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Korut akan mengirimkan pasukan konstruksi dan penjinak ranjau ke wilayah Kursk, yang terletak dekat dengan perbatasan Ukraina.

    Pyongyang baru mengonfirmasi soal pengerahan pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina pada bulan April, dan mengakui bahwa tentara-tentaranya telah gugur dalam pertempuran.

    Sejak saat itu, pemimpin Korut Kim Jong Un telah bertemu dengan keluarga para tentara yang gugur dalam pertempuran bersama Rusia melawan Ukraina. Sang pemimpin tertinggi Korut itu menyampaikan belasungkawa atas “rasa sakit yang tak tertahankan” yang merasa rasakan.

    Media pemerintah Korut merilis foto-foto Kim Jong Un yang emosional memeluk seorang tentara yang kembali dengan selamat dari Rusia. Tentara yang tampak kewalahan itu membenamkan wajahnya di dada sang pemimpin Korut ketika dia dipeluk.

    Dalam foto-foto lainnya, Kim Jong Un terlihat sedang berlutut di depan potret tentara Korut yang gugur untuk memberikan penghormatan dan meletakkan medali serta bunga di samping gambar-gambar para prajurit yang gugur.

    Korut dan Rusia juga menandatangani kesepakatan militer tahun lalu, termasuk klausul pertahanan bersama, dalam kunjungan langka Presiden Vladimir Putin ke Pyongyang.

    Tonton juga Video: Korut Pamer Aksi Militer saat Bantu Rusia Lawan Ukraina

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)