Negara: Korea Selatan

  • Perta-Samtan Gas Berharap Sumber Pasokan Baru untuk Jaga Produksi LPG

    Perta-Samtan Gas Berharap Sumber Pasokan Baru untuk Jaga Produksi LPG

    Bisnis.com, PRABUMULIH — PT Perta-Samtan Gas (PSG), anak usaha dari PT Pertamina Gas (Pertagas) memastikan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG) domestik terus berlanjut. Namun, komitmen tersebut perlu dukungan dari sisi sumber pasokan gas alam yang saat ini mengalami penurunan.

    Perusahaan patungan Pertamina Gas dengan ST Internasional atau yang dulu disebut Samtan Co. Ltd dari Korea Selatan itu saat ini hanya mengandalkan pasokan gas dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, Prabumulih, Sumatra Selatan.

    General Manager Perta-Samtan Gas Teguh Eko Purwadi mengatakan, kondisi penurunan pasokan saat ini tak bisa terhindar sehingga diperlukan pencarian sumber lain selain dari PHR untuk mempertahankan produksi LPG di plant PSG.

    “Karena itu turun [natural declining], pastikan ada hal yang kita perlu sesuaikan ini, ukuran dan lain-lain. Tetapi kita harap ada supply gas baru,” kata Teguh dalam agenda site visit Plant PSG Prabumulih, Kamis (18/9/2025).

    Dia menerangkan, Perta-Samtan Gas saat ini memproduksi 550 ton per hari LPG dan berkontribusi 9% untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara itu, produksi dari kilang ini menyumbang 59% kebutuhan Sumatra bagian selatan.

    Dalam catatannya, desain kebutuhan pasokan bahan baku gas yang dibutuhkan kilang PSG yakni 250 MMscfd. Namun, saat ini pasokan yang tersedia hanya 175 MMscfd. Oleh karena itu, PSG berharap pasokan gas alam dari hulu dapat terus terjaga.

    “Apalagi kan sekarang Indonesia masih impor LPG dari luar negeri, ya. Jadi saya kira itu, Perta-Samtan Gas, kontribusinya sangat baik ya untuk kebutuhan LPG di Indonesia,” jelasnya.

    Adapun, PSG melihat salah satu sumber gas alam potensial di wilayah Sumsel yang dapat menopang kebutuhan produksi LPG di Perta-Samtan Gas yakni Blok Jambi Merang yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

    “Kita juga berharap nanti PHR bisa mengembangkan terkait eksplorasi, atau mencari sumber gas lagi, ya sehingga nanti produksi mereka tetap bertahan dengan baik sehingga produksi kami juga tetap bagus, tetap baik,” imbuh Teguh.

    Di sisi lain, Perta-Samtan Gas juga tengah membuat sejumlah langkah mitigasi untuk mengatasi potensi kekurangan pasokan dalam 5-6 tahun ke depan. Untuk itu, saat ini PSG akan fokus mengembangkan dan mengoptimalkan pasokan gas yang ada.

    “PSG basically sekarang fokusnya bagaimana kita me-maintain terkait feed gas yang ada. Kita memang sekarang masih fokus bagaimana kita mengelola ketika kasus decline, kita masih bisa sustain minimal dalam 5 atau 6 tahun ke depan,” jelasnya.

    Untuk diketahui, Perta-Samtan Gas memiliki 2 area operasional yakni Extraction Plant di Prabumulih dan Fractionation Plant Sei Gerong di Banyuasin. Untuk menghubungkan kedua kilang ini, terdapat pipa saluran sepanjang 86 km. Pipa tersebut nantinya menyalurkan natural gas liquids (NGL) untuk disimpan di storage Fractionation Plant.

    Adapun, LPG hasil produksi Perta-Samtan Gas seluruhnya dijual ke PT Pertamina Patra Niaga untuk keperluan domestik, sementara gas berupa kondensat dijual ke PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).

  • Alihkan Fokus ke Investasi AI, Softbank Pangkas 20% Karyawan

    Alihkan Fokus ke Investasi AI, Softbank Pangkas 20% Karyawan

    Jakarta

    SoftBank Group berencana memangkas hampir 20% karyawan Vision Fund secara global, seiring pergeseran sumber daya ke kecerdasan buatan (AI) berskala besar yang digagas pendiri Masayoshi Son di Amerika Serikat. Rencana ini tertuang dalam memo serta keterangan sumber yang mengetahui rencana tersebut.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (19/9/2025), pemangkasan ini menandai gelombang ketiga PHK di Vision Fund sejak 2022. Saat ini, tim Vision Fund memiliki lebih dari 300 pegawai di seluruh dunia.

    Berbeda dari putaran sebelumnya saat perusahaan mencatat kerugian besar, kali ini pemangkasan dilakukan setelah Vision Fund bulan lalu melaporkan kinerja kuartalan terkuat sejak Juni 2021, ditopang kenaikan harga saham publik seperti Nvidia dan perusahaan e-commerce Korea Selatan, Coupang.

    Langkah ini menjadi sinyal pergeseran dari portofolio investasi startup yang luas. Meski Vision Fund masih akan melakukan investasi baru, staf yang tersisa akan lebih difokuskan pada bidang AI, termasuk proyek Stargate senilai US$ 500 miliar untuk membangun jaringan pusat data raksasa bersama OpenAI.

    “Kami terus menyesuaikan organisasi untuk mengeksekusi strategi jangka panjang kami, membuat investasi berani dengan keyakinan tinggi di AI dan teknologi terobosan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” ujar seorang juru bicara Vision Fund yang mengonfirmasi adanya PHK tanpa merinci lebih jauh.

    Restrukturisasi ini menandai kembalinya Son pada gaya klasiknya: strategi berisiko tinggi dengan potensi imbal hasil besar. SoftBank meninggalkan model ventura yang menyebar luas seperti era awal Vision Fund, dan beranjak dari periode penuh kerugian, penjualan aset, hingga pemulihan kredibilitas usai gagal bertaruh pada startup berbagi kantor WeWork.

    Peralihan menuju infrastruktur AI yang padat modal mencerminkan keyakinan Son bahwa jalur kembali ke puncak ada di sana. Ia kini agresif menggelontorkan dana ke model fondasi dan infrastruktur AI, meski kadang harus membeli dengan valuasi premium.

    Dalam 12 bulan terakhir, Son telah menanamkan US$ 9,7 miliar di OpenAI lewat Vision Fund 2 yang mengelola sekitar 65,8 miliar dolar AS. SoftBank juga menyiapkan strategi infrastruktur padat modal dengan mengandalkan Arm, perusahaan desain chip andalannya.

    Perusahaan telah mengakuisisi Graphcore dan Ampere Computing, serta mengambil saham di Intel dan Nvidia. Langkah ini ditujukan membangun ekosistem lengkap mulai dari chip, pusat data, hingga model AI untuk mendukung adopsi teknologi di masa depan.

    Namun strategi besar ini penuh risiko eksekusi. Hal itu terlihat dari tertundanya proyek Stargate di AS maupun kerja sama serupa dengan OpenAI di Jepang. Pada laporan keuangan Agustus lalu, CFO SoftBank Yoshimitsu Goto menegaskan perusahaan masih memegang kas di level sangat aman sebesar 4 triliun yen atau US$ 27 miliar dolar AS.

    Tonton juga video “SoftBank Batal Investasi, Bagaimana Nasib Pendanaan IKN?” di sini:

    (ily/rrd)

  • Dunia Hari Ini: Pendiri Perusahaan Es Krim Terkenal Mundur Akibat Isu Gaza

    Dunia Hari Ini: Pendiri Perusahaan Es Krim Terkenal Mundur Akibat Isu Gaza

    Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini, supaya enggak ketinggalan berita-berita yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Edisi Kamis, 18 September 2025, kita awali dari Amerika Serikat.

    Pendiri Ben & Jerry’s mundur

    Jerry Greenfield, salah satu pendiri Ben & Jerry’s, mengundurkan diri dari perusahaan es krim tersebut karena perselisihan dengan perusahaan induknya, Unilever.

    Konflik tersebut muncul terkait sikap Unilever terhadap konflik Gaza.

    [Ben Cohen X]

    Dalam surat terbuka, Jerry mengatakan perusahaannya kehilangan independensinya sejak Unilever membatasi aktivitas sosialnya.

    Unilever dan Ben & Jerry’s sudah berselisih sejak tahun 2021, ketika produsen es krim rasa Chubby Hubby mengatakan akan menghentikan penjualan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Sejak saat itu, Ben & Jerry’s menggugat Unilever atas dugaan upaya untuk membungkamnya, dan menyebut konflik Gaza sebagai “genosida.”

    Pemimpin oposisi Rusia ‘dibunuh dengan cara diracun’

    Istri pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mengatakan analisis laboratorium sampel biologis menunjukkan suaminya dibunuh akibat diracun.

    Alexei, yang sering mengkritik keras presiden Vladimir Putin, meninggal secara misterius saat menjalani hukuman penjara 19 tahun.

    Sebelum dimakamkan, istrinya, Yulia Navalnaya, mengatakan sekutu-sekutunya “berhasil memperoleh dan mentransfer sampel biologis Alexei ke luar negeri dengan aman.”

    “Laboratorium-laboratorium di dua negara berbeda ini mencapai kesimpulan yang sama: Alexei dibunuh. Lebih spesifiknya, ia diracun,” kata Yulia.

    Pemimpin gereja Korea Selatan diperiksa polisi

    Pemimpin Gereja Unifikasi, Han Hak-ja, hadir untuk diperiksa oleh jaksa penuntut atas dugaan keterlibatan dalam penyuapan istri mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

    Setelah lebih dari sembilan jam, Han meninggalkan kantor kejaksaan dengan kursi roda, melewati kerumunan media.

    Ia membantah tuduhan tersebut, dan dengan tegas menjawab, “Tidak!” ketika ditanya apakah ia memerintahkan penyuapan.

    Menurut tim jaksa khusus, ambulans yang disediakan oleh Han bersiaga selama ia diinterogasi.

    “Saya merasa tidak enak badan,” katanya, ketika ditanya mengapa ia memilih untuk menjawab pertanyaan, setelah menolak panggilan sebelumnya.

    Potret satwa yang dilindungi di Australia

    Beberapa satwa di Australia tertangkap kamera yang dipasang sebagai upaya konservasi, dan hasilnya cukup menggemaskan.

    Di delapan wilayah di New South Wales, Australia, lebih dari 1,4 juta foto dan video, serta 15.000 jam rekaman audio dihasilkan selama uji coba 12 bulan, yang dimulai pada Agustus 2024.

    Hasil rekaman menampilkan 1.213 spesies hewan berbeda, termasuk 46 spesies terancam punah, beberapa di antaranya terdeteksi di luar jangkauan mereka.

    “Kami mendapatkan begitu banyak spesies terancam punah, termasuk burung hantu jelaga, burung hantu beringin, dan berbagai jenis kelelawar kecil, termasuk spesies kelelawar yang terancam punah,” kata ketua tim edukasi BCT, Alice McGrath.

    Lihat juga Video: Prabowo Bertemu Menlu AS Antony Blinken di Yordania, Bahas Isu Gaza

  • Sertifikasi Postel iPhone 17 dan iPhone Air Sudah Terbit, Pre-order di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Sertifikasi Postel iPhone 17 dan iPhone Air Sudah Terbit, Pre-order di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Apple sudah siap membuka fase pre-order iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max pada Jumat, 12 September 2025, jam 5 pagi waktu setempat.

    Bersamaan dengan preorder iPhone 17 tersebut di Amerika Serikat (AS), Apple fanboy di lebih dari 63 negara dan wilayah, termasuk Inggris, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia, sudah bisa ikutan pre-order iPhone 17 Pro series.

    Disebutkan, masing-masing toko retail di lebih dari 63 negara tersebut bakal mulai mengirim pesanan dan menjual secara bebas iPhone 17 series pada 19 September.

    Sementara itu, 22 negara dan wilayah lainnya baru bisa mendapatkan dan membeli HP baru Apple ini pada 26 September mendatang, sebagaimana dikutip dari situs Apple, Kamis (11/9/2025).

  • Warga RI Ogah Beli HP Baru, Merek Ini Anjlok Parah Tak Laku

    Warga RI Ogah Beli HP Baru, Merek Ini Anjlok Parah Tak Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Daya beli masyarakat Indonesia terhadap perangkat HP merosot pada kuartal-II (Q2) 2025. Laporan firma riset IDC menunjukkan penurunan pertumbuhan pengapalan HP di Tanah Air dalam 3 bulan yang berakhir di Juni 2025. 

    Adapun penurunannya sebesar 3,5% secara tahun-ke-tahun (YoY) dan menandai kinerja paling anjlok di kawasan Asia Tenggara. Pasar HP Vietnam juga turun 1,7% pada Q2 2025, tetapi tak separah pasar Tanah Air. 

    Sementara itu, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara justru menunjukkan pertumbuhan positif. Filipina memimpin pertumbuhan sebesar 17,2%, disusul Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

    “Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan 7.8% YoY di Q2 2025, didorong segmen HP dengan harga di bawah US$100 (Rp1,6 jutaan), seiring peralihan kebiasaan belanja konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi,” kata Research Analyst IDC Malaysia, Hoon Yik Phang, dikutip dari laporan IDC yang dibagikan ke LinkedIn, beberapa saat lalu. 

    Vivo dan Oppo Anjlok Parah

    Duo merek HP China, Vivo dan Oppo, mencatat penurunan paling parah di pasar Indonesia. Vivo menempati urutan ke-5 dengan penurunan paling drastis sebesar 32,1%.

    Selanjutnya, Oppo yang menduduki posisi ke-4 juga membukukan kinerja minus yang cukup dalam sebesar 29,2%.

    Sementara itu, Xiaomi yang berada di urutan ke-3 masih bertumbuh tipis 0,2% YoY, dengan pangsa pasar 16,6%.

    Transsion (Infinix, Tecno, Itel) masih bertahan di posisi pertama dengan pangsa pasar 21,5%. Pabrikan asal China tersebut berhasil mencatat pertumbuhan terbesar di antara vendor lainnya, yakni 9,5% YoY.

    Selanjutnya, Samsung menempati posisi ke-2 dengan pangsa pasar 18,5%. Raksasa Korea Selatan ini menunjukkan pertumbuhan pengapalan yang cukup signifikan sebesar 7% YoY.

    Raja HP Asia Tenggara 2025

    Meskipun Transsion merajai pasar HP Tanah Air, tetapi Samsung masih memimpin di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Laporan IDC menunjukkan Samsung bertumbuh 15,9% YoY dan menjadi raja HP Asia Tenggara nomor 1.

    Transsion bertengger di posisi ke-2 dengan pertumbuhan 13,6% YoY. Lalu Xiaomi juga mencatat pertumbuhan positif 6,7% YoY.

    Oppo membukukan pengapalan yang anjlok paling parah di Asia Tenggara, yakni minus 20,9%. Oppo menempati posisi ke-4. Terakhir, Vivo juga menunjukkan penurunan 17,5% YoY untuk kawasan Asia Tenggara.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sertifikasi Postel iPhone 17 dan iPhone Air Sudah Terbit, Pre-order di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran 10 Produk Baru Apple Usai Peluncuran iPhone 17 Bikin Penasaran – Page 3

    Samsung resmi membuka program pre-order Galaxy Tab S11 Ultra untuk konsumen di Tanah Air. Tablet Android premium ini ditawarkan lewat program Samsung Reservation+ mulai 15 September hingga 2 Oktober 2025.

    Perusahaan asal Korea Selatan itu menjelaskan, konsumen bisa reservasi tablet baru Samsung ini dengan melakukan deposit Rp 150.000 dan mendapatkan potongan harga dengan total Rp 750.000 saat check out.

    “Galaxy Tab S11 Ultra adalah solusi sempurna bagi mereka yang membutuhkan perangkat ringan dan kuat untuk kerja, belajar, atau berkarya,” kata Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Rabu (17/9/2025).

    Galaxy Tab S11 Ultra dilengkapi dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 14,6 inci dan bezel super tipis, memberikan ruang kerja lega untuk multitasking.

    Dengan ketebalan hanya 5,1 mm, tablet ini sangat portabel dan mudah dibawa ke mana saja. Pengguna juga dapat menambahkan Book Cover Keyboard untuk mengubah tablet Android ini menjadi workstation mobile siap pakai.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Daftar HP Samsung yang Kebagian Update One UI 8 Berbasis Android 16, Cek Ponsel Kamu! – Page 3

    Daftar HP Samsung yang Kebagian Update One UI 8 Berbasis Android 16, Cek Ponsel Kamu! – Page 3

    Lebih lanjut, Samsung resmi membuka program pre-order Galaxy Tab S11 Ultra untuk konsumen di Tanah Air. Tablet Android premium ini ditawarkan lewat program Samsung Reservation+ mulai 15 September hingga 2 Oktober 2025.

    Perusahaan asal Korea Selatan itu menjelaskan, konsumen bisa reservasi tablet baru Samsung ini dengan melakukan deposit Rp 150.000 dan mendapatkan potongan harga dengan total Rp 750.000 saat check out.

    “Galaxy Tab S11 Ultra adalah solusi sempurna bagi mereka yang membutuhkan perangkat ringan dan kuat untuk kerja, belajar, atau berkarya,” kata Annisa Maulina, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Rabu (17/9/2025).

    Galaxy Tab S11 Ultra dilengkapi dengan layar Dynamic AMOLED 2X berukuran 14,6 inci dan bezel super tipis, memberikan ruang kerja lega untuk multitasking.

    Dengan ketebalan hanya 5,1 mm, tablet ini sangat portabel dan mudah dibawa ke mana saja. Pengguna juga dapat menambahkan Book Cover Keyboard untuk mengubah tablet Android ini menjadi workstation mobile siap pakai.

  • China Geser Jerman dalam Indeks Negara Inovatif, Indonesia Membaik

    China Geser Jerman dalam Indeks Negara Inovatif, Indonesia Membaik

    Beijing

    Laporan tahunan Indeks Inovasi Global GII disusun oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam laporan tahun 2025, Swiss berhasil bertahan di rangking pertama sejak tahun 2011. Peringkat ini lantas disusul Swedia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Sementara itu, Cina berhasil menduduki peringkat ke10, menggeser Jerman. Laporan GII menunjukkan Cina mengejar ketertinggalannya dalam pembiayaan R&D dengan dukungan swasta.

    Pada saat yang sama, survei menunjukkan prospek inovasi global menghadapi tantangan penurunan investasi. Pertumbuhan R&D diperkirakan akan melambat menjadi 2,3% tahun ini, turun dari 2,9% tahun lalu, yang merupakan tingkat pertumbuhan terendah sejak krisis keuangan global tahun 2010.

    Cina menyumbang sekitar seperempat dari total permohonan paten internasional pada tahun 2024, dan tetap menjadi kontributor terbesar. Sebaliknya, AS, Jepang, dan Jerman jika digabungkan menyumbang 40% dari total permohonan paten internasional.

    Kepemilikan paten secara luas dianggap sebagai indikator penting kekuatan ekonomi dan kapabilitas industri suatu negara.

    Dalam jangka panjang, Jerman tidak perlu terlalu khawatir atas penurunannya ke posisi ke11, kata Sacha Wunsch-Vincent, salah satu editor GII, menambahkan bahwa penurunan peringkat bukan disebabkan oleh tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump.

    “Tantangan bagi Jerman adalah bagaimana…, selain mempertahankan status kuatnya selama puluhan tahun sebagai mesin inovasi industri, bisa menjadi kekuatan utama dalam inovasi digital,” ujar Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang.

    Negara lain yang juga berada rangking 10 besar adalah, Singapura, Inggris, Finlandia, Belanda, dan Denmark.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Dalam laporan yang diliris WIPO tersebut, Indonesia yang dikategorikan negara dengan ekonomi menengah berhasil menduduki peringkat ke 55 rangking GII.

    Indonesia tercatat sebagai negara dengan perkembangan inovasi signifikan sejak tahun 2013, berada di antara Brasil dan Afrika Selatan. Sebelumnya, Indonesia menduduki rangking ke-61 dalam GII tahun 2023.

    Inovasi Indonesia dinilai telah melampaui proyeksi berdasar tingkat pendapatan atau pembangunan ekonominya, sehingga dikategorikan sebagai “innovation overperformers”.

    Indikator yang menjadi kelebihan Indonesia adalah stabilitas lingkungan dan kebijakan bisnis, pembiayaan startup dengan skala pasar domestik yang besar, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aset tidak berwujud seperti kekayaan intelektual, merek, dan perangkat lunak (software), hingga ekspor barang-barang kreatif.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Meski mencatatkan kemajuan, terdapat beberapa aspek yang masih perlu perbaikan baik dari segi input dan output inovasi seperti investasi pendidikan dasar dan menengah sumber daya manusia Indonesia, pengembangan infrastruktur (kelistrikan) secara umum, optimalisasi pinjaman untuk institusi mikroekonomi.

    Keterkaitan antara publikasi ilmiah dan industri pun masih menjadi titik lemah, diharapkan output publikasi jurnal sains dan teknis dapat ditingkatkan untuk dapat mendorong jumlah dan kualitas paten menyaingi negara-negara dengan inovasi tinggi.

    Puluhan indikator inovasi

    Survei Indeks Inovasi Global dilakukan terhadap 139 negara dan wilayah berdasarkan 78 indikator. Indikator tersebut terbagi dalam dua subindeks yakni input dan output.

    Kategori input terdiri dari kualitas institusi yang mendukung inovasi, sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik untuk melakukan inovasi, infrastruktur fisik dan digital yang mendukung inovasi, pendanaan dan kondisi pasar yang mendukung inovasi, hingga kolaborasi industri dan lembaga akademik.

    Sedangkan dua kategori output menilai hasil konkret kegiatan inovasi berbasis pengetahuan dan teknologi serta hasil inovasi dalam bentuk kreativitas dan ekonomi kreatif.

    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Gagal Ginjal Bukan Akhir, Masih Ada Harapan Lewat Transplantasi

    Gagal Ginjal Bukan Akhir, Masih Ada Harapan Lewat Transplantasi

    Jakarta

    Siloam International Hospitals melalui Siloam ASRI terus memperkuat kompetensi para dokter spesialis dan tim paramedis, fasilitas kesehatan, dan kualitas pelayanannya. Ini untuk meningkatkan harapan hidup para pasien gagal ginjal yang melakukan transplantasi ginjal dengan standar dan hasil setara dengan rumah sakit internasional.

    Lewat ajang Ajang “5th Siloam Urology-Nephrology Summit 2025” yang digelar pada bulan Agustus lalu, Siloam menyoroti berbagai perkembangan terbaru, mulai dari penguatan sistem donor dari pasien yang meninggal dunia, strategi pencegahan reaksi penolakan organ, hingga inovasi pemanfaatan teknologi robotik yang diyakini akan menjadi masa depan transplantasi ginjal.

    Topik-topik dari diskusi ini dapat memperkuat penanganan kasus gagal ginjal. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebutkan lebih dari 200.000 pasien menjalani terapi hemodialisis setiap tahun.

    Transplantasi ginjal menjadi salah satu terobosan medis penting bagi pasien gagal ginjal stadium akhir. Namun, minimnya ketersediaan donor dengan berbagai masalah lain masih memerlukan penyelesaian.

    Donor Kadaver, Solusi untuk Keterbatasan Donor Hidup

    Spesialis anestologi, dr Aries Perdana, SpAn-KKV mengatakan bahwa transplantasi dari donor meninggal dunia (cadaveric donor) dapat menjadi solusi nyata untuk keterbatasan donor hidup di Indonesia.

    “Keberhasilan program donor kadaver sangat bergantung pada diagnosis mati batang otak (MBO) yang akurat, manajemen donor di ICU, serta koordinasi lintas rumah sakit secara nasional,” ungkap dr Aries dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025).

    Senada, spesialis urologi Prof dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), FICRS, PhD mengatakan bahwa kualitas donor dan penerima juga harus diperhatikan. Ini untuk memastikan bahwa transplantasi bisa berjalan sebagaimana mestinya.

    “Kualitas donor, kondisi klinis penerima, serta pemantauan jangka panjang adalah faktor-faktor yang saling berkaitan. Semua ini menentukan apakah transplantasi akan memberikan manfaat maksimal bagi pasien,” katanya.

    Strategi Pengobatan untuk Cegah Penolakan Organ

    Pada kesempatan yang sama, spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM ada beberapa tantangan dari transplantasi ginjal. Prosedur ini tidak berhenti setelah operasi selesai, tantangan terbesar justru datang dari risiko tubuh pasien menolak organ baru yang dianggap sebagai benda asing.

    “Untuk mencegah penolakan ini, pasien harus mengonsumsi obat khusus yang disebut obat penekan sistem imun, atau imunosupresan pada waktu tertentu. Obat ini membuat tubuh tidak menyerang ginjal baru sehingga organ bisa berfungsi dengan baik,” terang Prof Endang.

    Prof Endang menambahkan, salah satu obat utama yang digunakan adalah tacrolimus, yang terbukti efektif tetapi harus diberikan dengan pemantauan ketat. Bentuk dosis sekali sehari kini menjadi pilihan karena lebih mudah diikuti pasien, sehingga meningkatkan kepatuhan pengobatan.

    “Kepatuhan pasien sangat penting. Obat bisa efektif, tapi tanpa disiplin minum obat, risiko kegagalan transplantasi tetap tinggi,” tegasnya.

    Teknologi Baru dalam Transplantasi Ginjal

    Di lain pihak perkembangan teknologi menjadi sebuah kebutuhan. Prof Shin Sung, pembicara internasional dari Korea Selatan memaparkan bahwa teknologi robot transplantasi ginjal (robotic kidney transplantation) menawarkan prosedur yang lebih presisi, minim invasif, serta pemulihan yang lebih cepat.

    “Dengan bantuan teknologi robotik, risiko komplikasi dapat ditekan, waktu pemulihan lebih singkat, dan kualitas hidup pasien pasca-transplantasi bisa lebih baik,” jelasnya.

    Teknologi robotik diharapkan dapat membuka jalan bagi layanan transplantasi yang lebih modern di Indonesia, sekaligus meningkatkan angka keberhasilan dan kualitas hidup pasien.

    Saat ini, Siloam ASRI yang didukung tenaga medis, fasilitas dan sistem pelayanan kesehatan yang kompeten mampu melakukan prosedur transplantasi ginjal dengan standar dan hasil bertaraf internasional. Sebagai catatan, Siloam ASRI telah melayani 464 pasien transplantasi ginjal dengan rerata tingkat kelangsungan hidup dalam 1 tahun (of one year survival rate) mencapai 98,9 persen.

    Dengan adanya pertemuan medis tahunan ini, Siloam International Hospitals kian menunjukkan dukungannya atas peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia pada umumnya, dan secara khusus di bidang urologi dan nefrologi.

    Forum ini menghadirkan sejumlah pakar urologi dan nefrologi dari dalam dan luar negeri, yaitu Prof Shin Sung (pakar transplantasi ginjal dari Korea Selatan), Prof Dr dr Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM (pakar penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi Siloam ASRI), Prof dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), FICRS, PhD (dokter spesialis urologi Siloam ASRI), dan dr Aries Perdana, SpAn-KKV (dokter spesialis anestesi Siloam ASRI).

    (dpy/up)

  • Ketika Amerika Serikat Lebih Mirip Emerging Market

    Ketika Amerika Serikat Lebih Mirip Emerging Market

    Bisnis.com, JAKARTA — Apakah 200 bps Spread Terlalu Tipis untuk Bullish? Banyak pelaku pasar buru-buru menyimpulkan bahwa spread yield INDOGB 10 tahun terhadap US Treasury yang kini hanya 200 bps—terendah dalam sejarah—sudah terlalu tipis untuk tetap bullish. Alasannya sederhana: rata-rata dua dekade terakhir ada di kisaran 500 bps. Tapi pasar tidak hidup di masa lalu. Seperti kata Warren Buffett, “If past history was all there was to the game, the richest people would be librarians.”

    Fenomena penyempitan spread bukan hanya terjadi di Indonesia. Filipina, Malaysia, hingga Thailand mengalami hal serupa. Bahkan, di Malaysia dan Thailand, yield 10 tahun obligasi pemerintahnya sudah berada di bawah yield US Treasury. Investor di sana rela menerima negative risk premium. Artinya, rendahnya spread Indonesia bukan tanda valuasi kita sudah tidak menarik, melainkan cerminan bahwa yang “bermasalah” justru ada di Amerika Serikat. Defisit fiskal AS yang terus melebar, ketidakpastian politik, hingga penurunan sovereign rating telah membuat profil pembiayaan AS semakin menyerupai EMs.

    Amerika Semakin Mirip Emerging Market (EM). Gejala ini makin kentara dalam beberapa aspek. Pertama, defisit fiskal yang kronis memaksa pemerintah AS menerbitkan surat utang dalam jumlah masif. Tidak heran kini pasar mulai menaruh perhatian serius pada isu debt sustainability Amerika, persis seperti cara mereka menilai risiko kredit negara-negara EM.

    Kedua, ketidakpastian politik dan kebijakan membuat AS kehilangan citra sebagai safe haven. Pergantian arah kebijakan yang kerap ekstrem—mulai dari tarif impor, perubahan pajak, drama plafon utang, hingga ancaman government shutdown—semua menambah uncertainty premium pada U.S. Treasury.

    Ketiga, tekanan terhadap dolar. Di banyak negara EM, dominasi fiskal sering berujung pada pelemahan mata uang. Pola ini kini juga terlihat di AS. Meski suku bunga sudah naik tajam, dolar justru sempat melemah, mendorong investor global melakukan diversifikasi ke emas, obligasi EM, dan aset berbasis mata uang lokal.

    Keempat, soal kualitas kredit. Dulu AS identik dengan “risk-free premium.” Namun serangkaian penurunan peringkat—dari S&P pada 2011, Fitch pada 2023, hingga Moody’s pada 2024— menunjukkan bahwa posisi kredit AS makin merosot. Akibatnya, Treasuries kini diperdagangkan dengan risk premium yang lebih mirip surat utang negara EM ketimbang negara maju.

    Apakah 200 bps Spread Indonesia Masih Wajar? Lagi-lagi jawabannya tidak cukup hanya dengan mencomot angka historis. Fair spread harus ditimbang dengan kualitas fundamental makro. Kajian dari Chen & Trolle, 2024, Journal of International Money and Finance juga menekankan pentingnya memasukkan variabel “shock absorber” seperti cadangan devisa dan rasio utang saat menilai risk premium negara berkembang.

    Di sinilah kami menggunakan apa yang kami sebut Vulnerability Index heat map— gabungan beberapa indikator kunci seperti, Cadangan devisa, Defisit fiskal, Rasio utang (domestik dan global), Inflasi dan Suku bunga kebijakan. Hasilnya, Indonesia menempati peringkat ke-4 terbaik di antara EMs besar dalam indeks ini — di bawah Peru, South Korea dan Thailand. Maka wajar jika spread INDOGB yang hanya 200 bps tetap bisa bertahan. Justru, kalau Treasuries sudah diperlakukan pasar layaknya obligasi

    EM, maka obligasi EM dengan fundamental kuat—seperti Indonesia—relatif lebih menarik secara risk- adjusted.

    Jangan terlena. Meski spread yield Indonesia terhadap US Treasury sudah menyentuh titik terendah dalam sejarah, ini bukan alasan untuk berpuas diri. Yield SBN kita masih jauh di atas Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, maupun China. Fokusnya kini bukan lagi sekadar bertanya apakah asing mau masuk dengan spread 200 bps, melainkan bagaimana strategi konkret agar biaya utang pemerintah bisa terus ditekan.

    Spread 200 bps mungkin terlihat tipis bila kita hanya terpaku pada sejarah. Tetapi sejarah berubah. Kali ini yang goyah justru Amerika. Dan seperti pernah diingatkan Keynes: “When the facts change, I change my mind. What do you do, sir?”