Negara: Korea Selatan

  • Samsung Ngetroll iPhone 14, Klaim Punya Zoom Kamera ‘To The Moon’

    Samsung Ngetroll iPhone 14, Klaim Punya Zoom Kamera ‘To The Moon’

    Jakarta, CNN Indonesia

    Samsung menyindir iPhone 14 dalam materi iklannya yang ditayangkan di Youtube pada Jumat (2/9), sebelum produk Apple itu meluncur global pada Rabu (7/9).

    Samsung, vendor asal Korea Selatan dan kompetitor Apple, menayangkan iklan tentang desain clamshell Galaxy Z Flip 4 dan Galaxy S22 Ultra. Namun, sebagian materi iklan justru membahas iPhone yang dirasa kurang inovasi.

    Narasi pada iklan menyebutkan fitur unggulan yang sudah ada di ponsel flagship Samsung, seperti kamera 108 MP dan 100X Space Zoom. Teknologi ini disebut tidak akan hadir di iPhone 14, serta banyak fitur yang hilang.

    “Bersiaplah untuk peluncuran terbaru Apple saat Anda memasuki dunia di mana orang-orang akan melirik, hanya saja tidak ke arah Anda,” bunyi narasi di iklan Samsung, menurut laporan 9to5Mac.

    “Di mana kamera dengan resolusi tertinggi di ponsel akan berada di saku orang lain. Dan foto moonshot epik yang mendapatkan semua likes tidak akan menjadi milik Anda. Karena inovasi ini tidak akan hadir untuk iPhone di dekat Anda. Itu sudah ada di Galaxy,” sambungnya.

    Iklan tersebut bisa disaksikan di kanal YouTube Samsung US bertajuk Buckle Up.

    Ini bukan pertama kalinya Samsung mengejek Apple menjelang peluncuran produk terbaru. Salah satu yang paling ikonik adalah iklan Samsung pada 2017 yang menyindir notch di iPhone X dan hilangnya headphone jack.

    Suhu makin panas ketika Apple mulai tidak lagi menyertakan adaptor daya di dalam kotak penjualan. Samsung kemudian membagikan gambar pengisi daya hitam yang disertakan dengan jajaran ponsel Galaxy di halaman Facebook.

    Apple sendiri meluncurkan iPhone 14 pada 7 September waktu AS. Selain iPhone baru, dalam acara ini Apple mengenalkan sederet produk baru lain, di antaranya Apple Watch Series 8, Apple Watch Pro dan AirPods baru.

    Tokoh utama acara tersebut tentu saja iPhone 14. Produk anyar itu membawa banyak inovasi baru seperti layar punch-hole, always-on display, kamera 48 MP, dan tombol darurat yang terhubung langsung ke satelit.

    Untuk harga, iPhone 14 yang hadir dengan layar 6,1 inci dibanderol mulai US$799 atau Rp11,9 juta (US$1=Rp14,888.20). Harga tersebut sama dengan yang diberikan Apple untuk iPhone 13 saat rilis tahun lalu.

    Sedangkan iPhone 14 Plus yang memiliki layar lebih besar 6,7 inci dibanderol dengan harga mulai dari US$899 atau Rp13,5 juta.

    Harga iPhone 14 Pro mulai US$999 atau sekitar Rp14,9 juta. Sementara iPhone 14 Pro Max dibanderol mulai US$1.099 atau sekitar Rp16,3 juta.

    [Gambas:Youtube]

    (can/fea)

  • Topan Terdahsyat Terjang Korea Selatan, Punya Kecepatan 257 km/jam

    Topan Terdahsyat Terjang Korea Selatan, Punya Kecepatan 257 km/jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pelabuhan Busan dan Ulsan di Korea Selatan terpaksa ditutup pada Selasa (6/9) setelah topan Hinnamor menerjang wilayah tersebut.

    Mengutip Reuters, juru bicara di otoritas pelabuhan Busan mengatakan, pelabuhan menutup aktivitas hingga pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 09.00 WIB. Namun pelabuhan ditargetkan beroperasi kembali setelahnya.

    Terjangan topan Hinnamor sendiri menyebabkan kerusakan kecil di pelabuhan tersebut. Sementara itu, otoritas pelabuhan Ulsan mengungkapkan pelabuhan juga akan kembali beroperasi setelah situasi normal.

    Berbeda dengan di Busan, pelabuhan Ulsan untungnya tidak menderita kerusakan sama sekali.

    Setelah menerjang Korea Selatan, Topan Hinnamor bergerak ke utara dengan kecepatan 52 km/jam. Demikian menurut keterangan Badan Meteorologi Korea Selatan.

    Topan Hinnamor sendiri membuat sejumlah penerbangan batal dan beberapa kegiatan bisnis ditunda, serta penutupan beberapa sekolah. Topan Hinnamor menurut otoritas berwenang Korea Selatan saat ini sedang bergerak menuju timur laut Jepang.

    Mengutip situs Modis milik NASA, topan Hinnamor menjadi topan terkuat pada tahun ini. Pada 30 Agustus lalu, topan itu bergerak dengan kecepatan maksimal 256 km/jam dengan kekuatan hembusan 306 km/jam.

    Topan Hinnamor pada waktu tersebut sedang berputar-putar di Samudera Pasifik sekitar 644 km dari sebelah tenggara Pulau Kyushu, Jepang. Kecepatan tersebut membuat topan Hinnamor berada dalam kategori 5 dalam skala Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale.

    Bukan hanya Korea Selatan, sejumlah pelabuhan di China seperti Shanghai dan Ningbo juga terdampak. Pelabuhan Shanghai misalnya, harus ditutup pada pukul empat sore waktu setempat.

    Lebih lanjut, topan Hinnamor juga diprediksi akan menerjang Filipina sebelah utara. Otoritas setempat di wilayah Batanes dan Babuyan telah memperingatkan nelayan agar tidak meninggalkan pantai karena angin diprediksi semakin dahsyat dalam 36 jam ke depan.

    Melansir UCA News, sejumlah sekolah dan universitas di daerah-daerah terdampak juga ditutup.

    “Seseorang bisa melihat bagian dari topan itu dari utara Filipina ke arah wilayah Visayas, langit yang berawan dan hujan diprediksi terjadi. Akan ada hujan deras akibat topan tersebut,” demikian keterangan Pagasa, Lembaga Geofisia dan Astronomi serta Atmosfer Filipina.

    (lth/lth)

  • Data Pribadi Pengguna Samsung Bocor, Rekening Turut Dibobol?

    Data Pribadi Pengguna Samsung Bocor, Rekening Turut Dibobol?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kebocoran data pribadi terjadi pada pengguna gawai Samsung di Amerika Serikat. Peretas disebut sukses mengambil data-data seperti nama, tanggal lahir, info kontak, hingga informasi produk.

    Dilansir dari The Verge, Samsung telah mengirim peringatan untuk para pelanggannya akibat insiden kebocoran itu. Kasus ini diketahui Samsung pada 4 Agustus lalu dan sampai saat ini masih dalam tahap investigasi perusahaan.

    “Hari ini, kami mengambil jeda untuk menginformasikan kepada pelanggan kami bahwa baru-baru ini, kami menemukan insiden keamanan siber yang berdampak kepada beberapa informasi mereka,” tulis Samsung AS dalam keterangan resminya.

    Pihak perusahaan memastikan data-data yang bocor tidak termasuk nomor kartu kredit atau debit. Namun, Samsung tetap memperingatkan bahwa data yang bocor bisa saja digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggungjawab.

    “Informasi yang bocor berdampak berbeda-beda untuk setiap pelanggan,” tulis Samsung.

    Menurut hasil investigasi tim, seseorang mendapatkan akses kepada data-data pelanggan itu pada Juli. Samsung pun menyesalkan insiden ini terjadi dan menegaskan bakal tetap menjaga privasi pelanggannya.

    “Kami benar-benar menyesal atas ketidaknyamanan Anda sebagai dampak dari insiden ini,” tulis Samsung.

    “Samsung tetap benar-benar berkomitmen kepada keamanan dan perlindungan privasi pelanggannya. Bekerjasama dengan para ahli di industri ini, kami akan selanjutnya meningkatkan keamanan sistem kami -dan informasi personal Anda- dan bekerja mempertahankan kepercayaan Anda kepada Samsung yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun,” tulisnya lagi.

    Lebih lanjut, Samsung juga telah membuka kolom tanya jawab (FAQ) untuk para pelanggannya. Dalam halaman tersebut, Samsung menegaskan telah mengirim e-mail kepada para pelanggan yang terdampak.

    Perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu juga memastikan para pelanggannya tetap bisa beraktivitas dengan gawai mereka seperti biasa. Hanya saja, Samsung meminta para pelanggan tetap waspada terhadap aktivitas yang dianggap mencurigakan di ponsel mereka.

    (lth)

  • G20 Fokus Bahas Privasi Data, Bukan Keamanan Siber

    G20 Fokus Bahas Privasi Data, Bukan Keamanan Siber

    Jakarta, CNN Indonesia

    Meski tak membahas isu keamanan siber, Konferensi Tingkat Tinggi G20, Bali, akan menyentuh isu keamanan data pengguna.

    “Jadi keamanan siber itu sendiri sebenarnya tidak dibahas di G20, tetapi privasi data adalah sesuatu yang sedang kami bicarakan secara intensif,” ujar Delegasi Digital Economy Working Group (DEWG) G20 dari Kanada, Iyad Dakka, kepada wartawan Selasa (30/8) di Nusa Dua, Bali.

    Ia menjelaskan data pribadi menjadi permasalahan yang didiskusikan secara intensif selama DEWG G20. Terlebih, yang menjadi bagian dari salah satu isu prioritas yaitu arus data lintas negara.

    Isu mengenai arus data lintas negara merupakan pembahasan ihwal kedaulatan data masyarakat dan tata kelola data secara global. Terlebih, Indonesia terbilang negara yang pesat dalam hal pertumbuhan pengguna internet dalam urutan tiga Asia, setelah China dan India.

    Menurut Iyad, fokus pembahasan itu dilakukan untuk menguatkan perlindungan data pribadi sistem elektronik yang selama ini kerap digunakan oleh sederet platform teknologi global.

    “Terkait aliran data dan lintas batas, kita dapat mengamankan privasi masyarakat dan itu benar-benar tergantung dengan ekonomi digital, yang berarti terkait dengan keamanan untuk semua,” kata Iyad yang menjabat sebagai Director International Affairs and Trade Policy di Innovation, Science and Economic Development Canada.

    Sidang keempat DEWG G20 dimulai pada Senin (29/8) dan berakhir pada Selasa (30/8). Namun hingga kini hasil sidang tersebut belum kunjung diumumkan kepada awak media.

    Lewat pertemuan ini, para delegasi melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri bidang digital G20 yang disebut ‘The Bali Package’.

    Kemudian rancangan deklarasi itu akan kembali dibahas oleh para Menteri bidang digital G20 dalam forum Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) 1 September 2022.

    Kanada hanya satu dari sederet delegasi negara yang hadir secara luring dalam DEWG di Nusa Dua Bali. Beberapa negara seperti Australia, Brazil, India, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat turut hadir dalam sidang tertutup itu.

    Sementara, delegasi dari Argentina hadir secara virtual.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hacker Korut Kian Licin Incar Data Intelijen, Pakar Ungkap Modusnya

    Hacker Korut Kian Licin Incar Data Intelijen, Pakar Ungkap Modusnya

    Phuket, CNN Indonesia

    Kelompok peretas atau hacker yang diduga disponsori oleh Pemerintah Korea Utara, Kimsuky, disebut masih aktif berupaya membobol diplomat, lembaga pemikir, hingga jurnalis di Asia Pasifik. Untungnya, pakar sudah mengungkap sejumlah modus grup ini.

    Peneliti Utama Keamanan Siber untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) di Kaspersky Seongsu Park mengungkapkan pihaknya “membuka kedok kampanye spionase siber aktif” kelompok peretas yang kerap merilis serangan canggih (advanced persistent threat) ini hampir 10 tahun lalu.

    Sejak itu, Kimsuky, yang merupakan “kelompok yang disponsori negara”, yang pernah menargetkan lembaga pemikir (think-tank) Korea Selatan, terus melakukan pembaruan peralatan dan taktik “untuk mengorbankan entitas terkait Korea Utara”.

    Park menemukan bahwa kelompok itu terus-menerus mengonfigurasi server komando dan kontrol multi-tahap (C2) dengan berbagai layanan hosting komersial yang berlokasi di seluruh dunia.

    Server perintah dan kontrol adalah server yang membantu aktor ancaman alias peretas mengendalikan malware mereka dan mengirim perintah jahat ke anggotanya, mengatur spyware, mengirim muatan, dan banyak lagi.

    Jumlah server itu kian bertambah, dari sebelumnya di bawah 100 server C2 di 2019 menjadi 603 pusat komando berbahaya per Juli 2022.

    “Ini jelas menunjukkan bahwa aktor ancaman akan meluncurkan lebih banyak serangan, mungkin di luar semenanjung Korea,” ujar Park, saat bicara dalam ajang Asia Pacific (APAC) Kaspersky Cyber Security Weekend, Phuker, Thailand, pekan lalu.

    “Sejarahnya menunjukkan bahwa lembaga pemerintah, entitas diplomatik, media, dan bahkan bisnis mata uang kripto di APAC harus waspada terhadap ancaman tersembunyi ini,” lanjutnya.

    Cybersecurity & Infrastructure Security Agency (CISA) AS menyebut Kimsuky sebagai kelompok APT Korea Utara yang menargetkan berbagai korban di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intelijen tentang “berbagai topik yang menarik bagi pemerintah Korea Utara”.

    Cara kerja

    Park melanjutkan Kaspersky mengamati salah satu gelombang serangan Kimsuky, yang juga dikenal sebagai Klaster GoldDragon ini, pada awal 2022 yang menargetkan jurnalis dan entitas diplomatik serta akademik di Korea Selatan.

    Grup ini memulai rantai serangannya dengan mengirimkan email spear-phishing (menyamar sebagai orang/perusahaan tertentu untuk mendapat akses ke data pribadi target) yang berisi dokumen Word.

    Berbagai contoh dokumen Word yang digunakan dalam serangan ini memperlihatkan keterkaitan dengan masalah geopolitik di Semenanjung Korea.

    Pihak Kaspersky, kata dia, bahkan melihat isi dokumen umpan yang beragam topiknya, antara lain agenda “Konferensi Kepemimpinan Asia 2022”, permintaan honorarium, hingga daftar riwayat hidup diplomat Australia.

    Berikut rincian modus server C2:

    1. Pelaku mengirimkan email spear-phishing kepada calon korban untuk mengunggah dokumen tambahan.

    2. Jika link tersebut diklik, korban terkoneksi dengan server C2 tahap pertama, dengan alamat email sebagai parameter.

    3. Server C2 tahap pertama memverifikasi alamat email yang masuk. Jka benar, dokumen berbahaya dikirimkan. Script tahap pertama juga meneruskan alamat IP korban ke server tahap berikutnya.

    4. Saat dokumen dibuka, korban terhubung ke server C2 yang kedua.

    5. Script yang sesuai pada server C2 kedua memeriksa alamat IP yang diteruskan dari server tahap pertama untuk memeriksa apakah itu dari korban yang sama atau bukan.

    6. Selain itu, operator bergantung pada beberapa proses lain untuk mengirimkan muatan berikutnya dengan hati-hati, seperti memeriksa jenis OS (sistem operasi) dan User-Agent String (bagian identifikasi perangkat yang meminta konten online) yang ditentukan.

    Park menambahkan teknik penting lainnya yang digunakan Kimsuky adalah penggunaan proses verifikasi klien untuk mengonfirmasi bahwa korban yang relevan.

    “Kelompok Kimsuky terus mengembangkan skema infeksi malware dan mengadopsi teknik baru untuk menghalangi analisis,” ujarnya.

    “Kesulitan dalam melacak kelompok ini adalah sulitnya memperoleh rantai infeksi penuh. Seperti yang dapat kita lihat dari penelitian ini, baru-baru ini, aktor ancaman mengadopsi metodologi verifikasi korban di server komando dan kontrol mereka,” jelas Park.

    “Terlepas dari kesulitan mendapatkan objek sisi server, jika kami menganalisis server penyerang dan malware dari sisi korban, kami dapat sepenuhnya memahami bagaimana pelaku ancaman mengoperasikan infrastruktur mereka dan jenis teknik yang mereka gunakan,” tandasnya.

    (arh/arh)

    [Gambas:Video CNN]