Negara: Korea Selatan

  • Sejuta Anak Muda Korut Siap Tempur Lawan Korsel

    Sejuta Anak Muda Korut Siap Tempur Lawan Korsel

    Jakarta

    Satu juta anak muda Korea Utara (Korut) bersiap tempur melawan Korea Selatan (Korsel). Anak muda itu telah mendaftar untuk bergabung dengan militer sepanjang pekan ini.

    Dilansir AFP, Rabu (16/10/2024), hal ini terjadi di tengah memanasnya Semenanjung Korea setelah Pyongyang menuduh militer Korsel mengirimkan sejumlah drone ke wilayahnya.

    “Jutaan anak muda ikut serta dalam perjuangan nasional untuk memusnahkan sampah Korea Selatan yang melakukan provokasi serius dengan melanggar kedaulatan DPRK melalui infiltrasi drone,” demikian dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP.

    DPRK merupakan kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut.

    Dilaporkan oleh KCNA bahwa lebih dari 1,4 juta pemuda, yang mencakup para pejabat liga pemuda serta para pemuda dan pelajar di seluruh Korut, secara sukarela bergabung atau bergabung kembali dengan Tentara Rakyat Korea pada tanggal 14 Oktober dan 15 Oktober waktu setempat.

    Korut memiliki masa wajib militer yang panjang bagi semua laki-laki di negaranya, dan sebelumnya mengklaim soal adanya gelombang patriotik dalam wajib militer yang terjadi saat ketegangan meninggi dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, pada Selasa (15/10), Korut meledakkan ruas jalanan dan jalur kereta simbolis di perbatasan yang menghubungkan kedua Korea setelah memperingatkan pengerahan drone-drone lebih lanjut akan dianggap sebagai deklarasi perang.

    Baca selengkapnya di halaman selanjutnya>>

    Pyongyang juga memerintahkan tentara-tentaranya di perbatasan untuk bersiap menembak.

    Seoul awalnya membantah telah mengirimkan drone, namun Pyongyang mengklaim ada ‘bukti jelas’ yang menunjukkan keterlibatan negara tetangganya tersebut. Drone-drone yang mengudara dari wilayah Korsel itu dilaporkan menyebarkan selebaran propaganda antirezim di ibu kota Korut.

    Meskipun masih belum jelas soal siapa dalang utama di balik pengerahan drone ke Korut itu, para aktivis Korsel sudah sejak lama menerbangkan balon-balon yang membawa selebaran antirezim Pyongyang hingga melintasi perbatasan.

    Taktik semacam itu memicu kemarahan Korut dan direspons dengan membombardir Korsel dengan balon-balon berisi sampah.

    Otoritas Korsel yang ada di area-area dekat perbatasan dengan Korut mengambil langkah untuk mencegah para aktivis meluncurkan balon melintasi perbatasan.

    Untuk melindungi warganya, menurut seorang pejabat pemerintah Provinsi Gyeonggi, otoritas setempat akan menetapkan Yeoncheon, Gimpo dan Paju sebagai ‘zona berbahaya khusus di mana siapa pun yang mencoba mengirimkan selebaran ke Korea Utara bisa dikenai penyelidikan kriminal’.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/fas)

  • Ekonomi Vietnam Terus Meroket, Apa Penyebabnya?

    Ekonomi Vietnam Terus Meroket, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Menurut perkiraan terbaru dari Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Vietnam diperkirakan mencapai 6,1% pada akhir 2024 dan 6,5% pada 2025.

    Kedua perkiraan ini lebih tinggi dibandingkan prediksi pada April, dengan peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh pemulihan ekspor manufaktur, pariwisata, dan investasi, menurut laporan tersebut.

    Hal ini menunjukkan bahwa Vietnam bisa mengalami pertumbuhan yang lebih besar pada 2025 dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Thailand, Kamboja, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.

    “Vietnam memang menghadapi beberapa tantangan serius, terutama di sektor domestik yang lemah dan ketergantungan berlebihan pada sektor investasi asing langsung (FDI), namun dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, prospek ekonominya tetap cerah,” kata Nguyen Khac Giang, peneliti dan rekan tamu di ISEAS Institute kepada DW.

    Apa penyebab ekonomi Vietnam terus tumbuh?

    Seperti negara-negara Asia Tenggara lainnya, Vietnam sangat bergantung pada investasi asing langsung (FDI).

    Antara 2021 dan 2023, aliran masuk FDI ke Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina rata-rata mencapai sekitar $236 miliar (sekitar Rp3.681,6 triliun) per tahun, menurut Laporan Investasi ASEAN 2024.

    Saat investor Barat mencoba mengurangi ketergantungan mereka pada Cina di tengah ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing, negara-negara Asia Tenggara menjadi pilihan utama untuk investasi asing dari AS, Jepang, dan Uni Eropa.

    “Saya pikir Vietnam dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya berkat keunggulan domestik dengan populasi 100 juta dan kelas menengah yang terus berkembang, serta mengoptimalkan manfaat dari posisinya dalam persaingan kekuatan besar antara Cina dan AS,” katanya.

    Cina juga berinvestasi di Asia Tenggara, dengan Beijing dan Hanoi membangun “kemitraan strategis komprehensif” pada 2008.

    ‘China Plus One’

    Seperti Cina, pertumbuhan ekonomi Vietnam berada di bawah kendali sistem satu partai, dengan Partai Komunis memiliki kendali penuh atas fungsi negara, organisasi sosial, dan media.

    “Cina adalah mitra dagang terbesar Vietnam, tetapi yang lebih penting, Cina memainkan peran penting dalam sektor manufaktur Vietnam karena sebagian besar bahan baku berasal dari Cina. Saya tidak berpikir itu akan berubah dalam waktu dekat,” kata Nguyen.

    “China Plus One” adalah strategi bisnis ekonomi global bagi investor untuk mengurangi ketergantungan penuh pada pasar dan rantai pasokan di Cina, dengan memperluas ke negara lain sambil tetap mempertahankan kehadiran di negara Asia tersebut.

    Negara-negara Asia Tenggara dianggap sebagai alternatif yang cocok.

    Bich Tran dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan kepada DW bahwa Vietnam sering menjadi pilihan utama.

    “Vietnam adalah salah satu pilihan utama bagi banyak perusahaan dengan kebijakan China Plus One karena kedekatan geografis dan budaya yang serupa,” kata Tran.

    “Bagi mereka yang sudah beroperasi di Cina, pindah ke Vietnam lebih mudah, dan bekerja dengan orang Vietnam lebih familiar dibandingkan dengan Indonesia atau Malaysia,” tambahnya.

    “Namun demikian, Vietnam jauh lebih kecil daripada Cina, sehingga hanya dapat menyerap sejumlah kecil perusahaan yang ingin relokasi. India, jika mereka membuka ekonominya, akan memiliki peluang lebih baik untuk bersaing dengan Cina dibandingkan Vietnam,” tambahnya.

    Vietnam menarik ekonomi Barat

    Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar kedua Vietnam dan pasar ekspor terbesar.

    Pada September 2023, Washington dan Hanoi meningkatkan hubungan diplomatik mereka, menandatangani “Kemitraan Strategis Komprehensif untuk Perdamaian, Kerja Sama, dan Pembangunan Berkelanjutan.” Analis mengatakan perjanjian ini sebagian besar untuk meningkatkan manfaat ekonomi.

    Amerika Serikat adalah salah satu dari daftar mitra strategis Vietnam yang terus bertambah, termasuk Australia, Cina, India, Rusia, Korea Selatan, dan baru-baru ini Prancis.

    Namun, investasi besar dari Washington adalah kunci peluang ekonomi bagi Vietnam.

    Apple, raksasa teknologi AS, kembali dinobatkan sebagai perusahaan paling berharga di dunia tahun ini.

    Vietnam telah menjadi lokasi manufaktur penting bagi perusahaan tersebut, dengan Apple menginvestasikan lebih dari $15 miliar (sekitar Rp234 triliun) di negara itu dalam lima tahun terakhir.

    Vietnam memiliki biaya tenaga kerja yang rendah dan tenaga kerja yang muda dan besar, dengan 58% dari populasi hampir 100 juta berusia di bawah 35 tahun, menjadikan negara ini tempat yang menarik untuk investasi.

    Reformasi struktural sebagai langkah lebih lanjut

    Pertumbuhan yang kuat menghadapi hambatan domestik, meskipun Vietnam menjadi salah satu negara dengan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, Vietnam memiliki reputasi buruk dalam hal korupsi, sensor politik, hak asasi manusia, dan masyarakat sipil.

    Perusahaan kecil dan menengah di Vietnam mengalami kesulitan untuk menjadi kompetitif seperti produsen yang mengekspor ke pasar internasional.

    Karena perubahan iklim, seperti Topan Yagi baru-baru ini, harga kebutuhan pokok seperti produksi pangan juga meningkat. Vietnam juga sering menghadapi kekurangan listrik, dan para ahli mengatakan negara ini harus meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

    Sebastian Eckardt, manajer praktik untuk Asia Timur di Bank Dunia, mengatakan reformasi struktural diperlukan.

    “Selama paruh pertama tahun ini, ekonomi Vietnam mendapat manfaat dari pemulihan permintaan ekspor. Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan tidak hanya sepanjang sisa tahun ini tetapi juga dalam jangka menengah, pihak berwenang harus memperdalam reformasi struktural, meningkatkan investasi publik, sambil hati-hati mengelola risiko keuangan yang muncul,” kata Eckardt.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Prabowo Temui PM Vietnam di Hanoi, Apa yang Dibahas?’:

    (ita/ita)

  • Sejuta Anak Muda Korut Siap Tempur Lawan Korsel

    Siap Perang dengan Korsel, Sejuta Pemuda Korut Gabung Militer!

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) mengklaim lebih dari 1 juta pemuda di wilayahnya telah mendaftar untuk bergabung dengan militer sepanjang pekan ini. Ini terjadi di tengah memanasnya Semenanjung Korea setelah Pyongyang menuduh militer Korea Selatan (Korsel) mengirimkan sejumlah drone ke wilayahnya.

    “Jutaan anak muda ikut serta dalam perjuangan nasional untuk memusnahkan sampah Korea Selatan yang melakukan provokasi serius dengan melanggar kedaulatan DPRK melalui infiltrasi drone,” demikian dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2024).

    DPRK merupakan kependekan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut.

    Dilaporkan oleh KCNA bahwa lebih dari 1,4 juta pemuda, yang mencakup para pejabat liga pemuda serta para pemuda dan pelajar di seluruh Korut, secara sukarela bergabung atau bergabung kembali dengan Tentara Rakyat Korea — nama resmi militer Korut — pada tanggal 14 Oktober dan 15 Oktober waktu setempat.

    Korut memiliki masa wajib militer yang panjang bagi semua laki-laki di negaranya, dan sebelumnya mengklaim soal adanya gelombang patriotik dalam wajib militer yang terjadi saat ketegangan meninggi dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, pada Selasa (15/10), Korut meledakkan ruas jalanan dan jalur kereta simbolis di perbatasan yang menghubungkan kedua Korea setelah memperingatkan pengerahan drone-drone lebih lanjut akan dianggap sebagai deklarasi perang.

    Pyongyang juga memerintahkan tentara-tentaranya di perbatasan untuk bersiap menembak.

    Seoul awalnya membantah telah mengirimkan drone, namun Pyongyang mengklaim ada “bukti jelas” yang menunjukkan keterlibatan negara tetangganya tersebut. Drone-drone yang mengudara dari wilayah Korsel itu dilaporkan menyebarkan selebaran propaganda antirezim di ibu kota Korut.

    Meskipun masih belum jelas soal siapa dalang utama di balik pengerahan drone ke Korut itu, para aktivis Korsel sudah sejak lama menerbangkan balon-balon yang membawa selebaran antirezim Pyongyang hingga melintasi perbatasan.

    Taktik semacam itu memicu kemarahan Korut dan direspons dengan membombardir Korsel dengan balon-balon berisi sampah.

    Otoritas Korsel yang ada di area-area dekat perbatasan dengan Korut mengambil langkah untuk mencegah para aktivis meluncurkan balon melintasi perbatasan.

    Untuk melindungi warganya, menurut seorang pejabat pemerintah Provinsi Gyeonggi, otoritas setempat akan menetapkan Yeoncheon, Gimpo dan Paju sebagai “zona berbahaya khusus di mana siapa pun yang mencoba mengirimkan selebaran ke Korea Utara bisa dikenai penyelidikan kriminal”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pendapatan Samsung Naik di Q3 2024, Urusan Inovasi Jadi PR

    Pendapatan Samsung Naik di Q3 2024, Urusan Inovasi Jadi PR

    Jakarta

    Samsung baru saja mengumumkan estimasi pendapatannya untuk kuartal ketiga tahun 2024. Pengumuman ini dibarengi dengan evaluasi dari salah satu petinggi Samsung terkait dengan inovasi.

    Dalam laporannya, pendapatan Samsung diperkirakan sekitar 79 triliun Won, naik 6,7% dari kuartal sebelumnya. Tapi laba operasi diperkirakan turun 12,8%, dari 10,44 triliun Won pada Q2 2024 menjadi 9,1 triliun pada Q3 2024.

    Menghadapi kinerja yang lebih rendah dari perkiraan analis, Vice Chairman Device Solution Samsung Jun Young-hyun mengeluarkan permintaan maaf kepada pemegang saham, konsumen, dan karyawan. Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu juga berjanji akan jadi lebih inovatif.

    “Kinerja yang tidak memenuhi ekspektasi pasar telah menimbulkan kekhawatiran tentang daya saing teknologi fundamental dan masa depan perusahaan,” tulis surat tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (15/10/2024).

    “Banyak orang yang membicarakan krisis Samsung. Semua tanggung jawab ini ada di pundak kami yang memimpin bisnis,” sambungnya.

    ‘Krisis’ yang dimaksud dalam surat permintaan maaf tersebut membuat Samsung menerapkan kebijakan enam hari kerja untuk eksekutifnya. Kebijakan itu diambil setelah Samsung membukukan hasil keuangan yang buruk sepanjang tahun 2023, buntut meningkatnya persaingan dan berkurangnya permintaan chip.

    Tren AI sempat membawa berkah bagi Samsung, terbukti dari peningkatan laba hingga 15 kali lipat pada kuartal kedua tahun 2024. Pertumbuhan keuangan di masa depan juga diprediksi mengandalkan penjualan chip memori dengan bandwidth tinggi ke Nvidia.

    Tapi, Samsung kini mengatakan penjualan chip HBM3E ke perusahaan kakap yang tidak disebutkan namanya mengalami penundaan, dan kekosongan ini dimanfaatkan oleh kompetitor seperti SK Hynix. Samsung juga bersaing ketat dengan perusahaan China untuk penjualan chip konvensional seperti yang digunakan di ponsel.

    Meski begitu, Samsung berjanji akan fokus mengembangkan teknologi baru yang lebih inovatif untuk meningkatkan situasi perusahaan. Samsung mengatakan mereka punya rekam jejak mengubah krisis menjadi peluang, dan akan melakukan hal yang sama untuk mengubah situasi ini.

    Perlu dicatat bahwa surat ini ditulis oleh eksekutif dari divisi Device Solution yang bertanggung jawab atas memori, desain chipset, dan manufaktur semikonduktor. Divisi ini memiliki hubungan yang erat dengan divisi smartphone Samsung, dan inovasi yang dihasilkan seharusnya akan hadir di ponsel Galaxy masa depan.

    “Daripada solusi jangka pendek, kami akan mengamankan daya saing fundamental. Lebih jauh, saya percaya bahwa hanya teknologi baru yang tidak ada di dunia dan daya saing berkualitas sempurna adalah satu-satunya cara untuk Samsung Electronics bisa bangkit kembali,” tulis surat tersebut.

    (vmp/fay)

  • Resep Sukses Korsel Mendaur Ulang 97% Limbah Makanan

    Resep Sukses Korsel Mendaur Ulang 97% Limbah Makanan

    Jakarta

    “Ini sudah jadi kebiasaan saya,” kata Yuna Ku, seorang jurnalis BBC Korea yang tinggal di Seoul.

    Dia membayar untuk mendaur ulang sisa makanannya. Sisa-sisa makanan itu dimasukkan ke dalam mesin dengan sensor yang ada di berbagai titik apartemen tempat tinggalnya.

    Awalnya proses ini memang terlihat rumit, namun cara Korea Selatan mendaur ulang limbah makanan telah dijadikan contoh oleh negara-negara lain.

    “Menurut data terbaru dari Sistem Pengelolaan Sampah Nasional, ada sekitar 4,56 juta ton sampah makanan (dari rumah, usaha kecil dan restoran) yang diproses setiap tahunnya sejak 2022,” kata Jae-Cheol Jang, profesor Institut Pertanian di Universitas Nasional Gyeongsang yang punya penelitian terbaru soal sistem daur ulang limbah makanan di Korea.

    Pada 1996, Korea Selatan hanya bisa mendaur ulang kurang dari 3% limbah makanannya. (Getty Images)

    “Dari jumlah itu, sebanyak 4,44 juta ton didaur ulang untuk kebutuhan lain. Itu berarti sekitar 97,5% sampah makanan didaur ulang.

    Dibandingkan dengan Amerika Serikat, misalnya, Badan Perlindungan Lingkungan AS memperkirakan bahwa 60% dari 66 juta ton sampah makanan yang dihasilkan oleh rumah tangga, supermarket, dan restoran pada 2019 berujung di tempat pembuangan akhir.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa limbah makanan dari rumah tangga, perusahaan ritel, dan restoran secara global mencapai 931 juta ton pada tahun 2019.

    Masalah ini selalu disorot setiap tanggal 29 September pada Hari Kesadaran Internasional tentang makanan yang hilang dan sampah makanan (dalam rantai produksi serta di rumah dan restoran).

    Bagaimana Korea Selatan berhasil mendaur ulang limbah makanannya dengan sangat efisien? Apa yang bisa dipelajari oleh negara lain?

    Berawal dari protes warga

    Sistem yang berjalan di Korea adalah hasil dari usaha selama puluhan tahun.

    Pada 1996, Korea Selatan hanya mendaur ulang 2,6% sampah makanannya. Ini berubah sejak transformasi ekonomi pada era 1980-an.

    “Tahun 1980-an adalah periode penting bagi perkembangan ekonomi Korea Selatan,” kata Jang.

    “Dengan industrialisasi dan urbanisasi, masalah sosial juga muncul. Salah satunya adalah pengelolaan sampah,” sambungnya.

    Korea Selatan berpenduduk 50 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 530 orang per kilometer persegi.

    Perubahan ekonomi di Korea Selatan menyebabkan jumlah tempat pembuangan sampah meningkat. Beberapa di antaranya dekat dengan kawasan padat penduduk sehingga membuat warga protes.

    Industrialisasi dan urbanisasi pada tahun 1980-an mengubah wajah Korea Selatan (Getty Images)

    Sampah makanan yang bercampur dengan jenis sampah lainnya akan menimbulkan bau tidak sedap, menghasilkan limbah cair, hingga berkontribusi pada perubahan iklim.

    Sampah makanan yang terurai akan menjadi sumber metana. Ini adalah gas rumah kaca yang bahkan lebih kuat daripada karbon dioksida.

    Warga kemudian mendesak ada solusi soal masalah tempat pembuangan sampah.

    “Ada solidaritas yang kuat untuk mengatasi masalah sosial bersama-sama, dan kebijakan pengelolaan sampah pemerintah dengan upaya secara nasional akhirnya menghasilkan sistem saat ini,” tutur Jang.

    Baca juga:

    Pada 1995, sistem pembayaran untuk jumlah sampah yang dihasilkan telah disetujui tanpa memisahkan limbah makanan dari sampah umum.

    Pembuangan sampah makanan di tempat pembuangan akhir (TPA) dilarang secara hukum pada 2005.

    Kemudian pada 2013, sistem pembayaran berdasarkan berat sampah makanan (Weight Food Waste Fee atau WBWF) mulai diterapkan dan berlaku sampai saat ini.

    Sistem ini terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Prinsip dasarnya: “Anda harus membayar setiap kali Anda membuang sisa makanan.”

    Bagaimana cara membuang limbah makanan?

    Sistem pembayaran sampah makanan berbeda-beda di setiap wilayah atau distrik. Bahkan di antar-blok apartemen pun bisa berbeda.

    Tapi umumnya ada tiga pilihan.

    1. Membeli kantong sampah resmi

    Kalau seorang warga terbiasa membuang sampah makanannya menggunakan kantong, maka dia wajib membuangnya menggunakan kantong sampah resmi.

    “Dalam kasus orang tua saya yang tinggal di rumah tapak, mereka membeli kantong-kantong itu ketika [sampah] sudah penuh. Mereka menaruhnya di taman karena bau, lalu kantong-kantong itu dikumpulkan seminggu sekali oleh dinas kota,” kata Yuna kepada BBC Mundo.

    Ada berbagai ukuran kantong sampah. Kantong berukuran tiga liter harganya 300 won (sekitar Rp3.500), sedangkan kantong berukuran 20 liter seharga US$1,5 (sekitar Rp23.500).

    2. Membeli stiker

    Bisnis makanan biasanya menggunakan stiker yang ditempatkan di setiap wadah sampah sesuai dengan beratnya. (BBC)

    Untuk bisnis makanan biasanya menggunakan stiker yang harus dibeli lebih dulu.

    Stiker ini kemudian ditempatkan di setiap wadah sampah sesuai dengan beratnya.

    Di Korea Selatan, ada banchan (kondimen yang mendampingi hidangan utama) dalam tradisi kuliner sehingga sisa-sisa makanan dari rumah dan restoran bisa sangat banyak.

    3. Menggunakan mesin dengan sensor

    Sampai Juni lalu, Yuna masih membeli kantong penampung limbah makanan. Tapi baru-baru ini blok apartemennya beralih ke sistem otomatis.

    Yuna tinggal memasukkan limbah makanan ke dalam mesin yang dilengkapi dengan sensor RFID atau sistem identifikasi yang menggunakan gelombang radio sehingga data limbah makanan tersebut bisa dikirim ke pusat data.

    “Setiap hari saya menaruh sampah di wadah baja kecil. Sesekali saya membawanya ke mesin yang tertutup. Mesin itu akan terbuka setelah saya memasukkan alamat saya, atau saya memindai kartu yang mereka berikan waktu saya pindah ke sini dan mengidentifikasi setiap apartemen,” jelas Yuna.

    Mesin tersebut secara otomatis menimbang limbah makanan setiap warga. Biayanya juga bisa dipotong dari kartu kredit penggunanya.

    Metode lain adalah sistem tagihan bulanan. Caranya, mesin menghitung setiap kali warga membuang limbah makanan, kemudian akumulasi biayanya ditagihkan ke warga yang bersangkutan setiap akhir bulan..

    “Jumlah yang dibayar per bulan itu tergantung berapa banyak sampah yang dibuang,” ujarnya.

    Baca juga:

    Yuna, yang tinggal sendiri, membayar kurang dari US$5 (Rp78.300) per bulan untuk membuang sampah makanannya.

    “Saya merasa mesin RFID ini lebih intuitif daripada menggunakan kantong sampah,” kata Yuna.

    “Menurut saya pribadi, sistem ini membuat orang lebih bijak dengan sampah mereka karena kita bisa melihat betapa berat limbah makanan yang kami buang,” sambungnya.

    Selain mesin-mesin yang tersedia di gedung-gedung apartemen, ada juga truk-truk yang siaga di sejumlah distrik.

    Truk-truk ini dilengkapi dengan RFID yang dapat menimbang sampah di kontainer-kontainer besar dan menghitung biayanya.

    Korea Environment CorporationSosialisasi sering dilakukan untuk mengingatkan warga soal cara mendaur ulang sampah makanan mereka

    Denda bagi yang melanggar

    Menurut Yuna, mayoritas warga mematuhi sistem daur ulang ini termasuk ketentuan soal sampah aluminium, plastik, dan material lainnya.

    Kalau seseorang membuang sampah makanan mereka dengan cara yang tidak benar, mereka harus membayar denda.

    Tindakan itu bisa ketahuan, terutama pada bisnis restoran atau katering. Membuang sampah yang tidak sesuai aturan juga bisa ketahuan melalui kamera keamanan.

    “Di gedung saya, misalnya, ada peringatan dengan pesan: ‘Seseorang baru saja membuang sampah makanan dengan cara yang melanggar. Kami memiliki kamera keamanan dan kami mengawasi Anda. Jadi, kalau Anda melakukannya, Anda harus membayar denda’.”

    Denda untuk rumah tangga bisa mencapai US$70 (Rp1,095 juta) tergantung seberapa sering melanggar. Untuk bisnis, dendanya bisa melebihi 10 juta Won (Rp116,2 juta).

    Getty ImagesSisa makanan di Korea Selatan bisa sangat banyak karena tradisi banchan

    Apa jadinya limbah makanan itu?

    Sisa-sisa makanan tersebut didaur ulang menjadi berbagai macam keperluan.

    Menurut data tahun 2022, Profesor Jang mengatakan sebanyak 49% dimanfaatkan untuk pakan ternak, 25% untuk pupuk, dan 14% untuk produksi biogas.

    Namun, sistem daur ulang di Korea Selatan masih punya tantangan.

    Salah satunya adalah potensi risiko terhadap kesehatan hewan. Pakan yang mengandung limbah makanan yang belum diolah dapat menularkan penyakit.

    “Saat ini, di sebagian besar negara industri, penggunaan sisa makanan untuk pakan ternak dilarang atau dibatasi,” ujar Rosa Rolle, pakar sampah makanan di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), kepada BBC Mundo.

    Baca juga:

    Pada tahun 2019, beberapa negara Asia termasuk Korea Selatan mengalami wabah flu babi Afrika yang parah, infeksi virus mematikan yang menyebabkan demam berdarah pada babi.

    Wabah ini membuat pemerintah Korea Selatan melarang sementara pakan ternak dari limbah makanan di peternakan-peternakan babi.

    Getty ImagesWabah flu babi pada tahun 2019 menyebabkan pakan ternak yang terbuat dari limbah makanan dilarang sementara

    Tetapi Rolle menegaskan bahwa “ada penelitian yang menunjukkan kalau pengolahanya benar, pakan yang terbuat dari sampah makanan aman dikonsumsi hewan ternak. Industri daging babi di Korea Selatan tidak terdampak buruk oleh penggunaan pakan ini.”

    Sementara itu, Profesor Jang menambahkan bahwa Korea Selatan punya sistem yang secara ketat memproses limbah makanan menjadi pakan ternak melalui metode pemanasan dan fermentasi.

    Tantangan lainnya dalam daur ulang sampah makanan di Korea Selatan adalah tingginya kandungan garam pada makanan khas yang dapat berdampak buruk untuk hewan ternak.

    Perlu juga pengembangan teknologi agar produksi biogas bisa lebih efisien.

    Pelajaran dari Korea Selatan

    Salah satu rahasia kesuksesan Korea Selatan adalah sistemnya yang punya banyak pilar, seperti pembayaran berdasarkan berat sampah, denda, iklan layanan masyarakat mengenai cara memisahkan sampah, serta dampak lingkungannya kalau tidak dijalankan.

    “Pendekatannya komprehensif karena menggabungkan insentif keuangan dengan edukasi publik dan peraturan yang ketat,” kata Profesor Jang.

    “Sistem ini sudah terbukti efektif dalam mengurangi sampah makanan. Ini bisa menjadi model yang berharga bagi negara-negara lain yang ingin meningkatkan sistem pengelolaan sampah mereka.”

    Faktor penting lainnya adalah penerimaan masyarakat.

    “Secara umum, orang Korea cenderung taat aturan dan memiliki standar moral yang kuat,” kata Yuna.

    “Tentu saja tidak semuanya, tapi secara umum begitu. Selain itu, dibandingkan dengan gaji rata-rata di Korea Selatan, biaya bulanan untuk mendaur ulang sisa makanan ini tidak terlalu tinggi.”

    Getty Images”Secara umum, orang Korea cenderung taat aturan,” kata Yuna.

    Pendapatan bersih bulanan rata-rata di Korea Selatan adalah lebih dari US$2.000 (Rp31,3 juta).

    Tapi apakah sistem ini bisa berhasil di negara-negara yang pendapatan warganya jauh lebih rendah?

    Rosa Rolle mengatakan kebijakan di Korea Selatan memang sangat efektif meningkatkan kesadaran konsumen soal kebiasaan membuang sampah, mengubah perilaku, dan mempromosikan sistem daur ulang.

    Namun di negara-negara yang rawan pangan, justru yang perlu ditekankan adalah memaksimalkan pemanfaatan makanan dengan cara mengurangi makanan yang terbuang dan menyumbangkannya.

    Sistem di level negara harus berdasar pada data yang kuat dan pemahaman soal di mana, mengapa, dan berapa banyak pemborosan pangan terjadi. Solusi yang diberikan harus berbasis bukti dan sesuai konteks.”

    Menurutnya, tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua.

    Baca juga:

    (ita/ita)

  • Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal

    Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal

    Jakarta

    Indonesia mulai bergerak melakukan produksi baterai listrik Lithium Iron Phospate atau yang beken disebut LFP. Hari ini Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan dimulainya tahap pertama produksi dan rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) oleh PT LBM Energi Baru Indonesia.

    Ini merupakan proyek yang terwujud melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd. Pabrik ini dibangun di Kendal Industrial Park (KIP), Jawa Tengah.

    Changzou Liyuan merupakan salah satu produsen dan pemasok LFP terbesar di dunia. Investasi ini diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.

    “Hilirisasi bukan hanya kata-kata, tetapi strategi besar untuk mempercepat kemajuan Indonesia-terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan: ekosistem kendaraan listrik, Electric Vehicle (EV),” tutur Luhut dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).

    Total investasi pabrik LFP ini mencapai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5,46 triliun (kurs Rp 15.600). Kemudian, proyeksi pendapatan pabrik LFP mencapai US$ 1,2 miliar per tahun dengan potensi ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    LFP adalah salah satu dari dua bahan kimia utama dalam baterai litium-ion, di samping Nickel Cobalt Manganese (NCM). Dikenal akan efektivitas biayanya, LFP sangat cocok untuk EV dan sistem penyimpanan energi.

    Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal Foto: Dok. Kemenko Marves

    Berdasarkan studi Bain tentang Ekosistem Baterai EV1, permintaan baterai global diperkirakan akan tumbuh sekitar empat kali lipat antara tahun 2023 dan 2030, yang didorong oleh meningkatnya adopsi EV, memposisikan LFP untuk memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan tersebut.

    Pada tahun 2030, NCM diproyeksikan akan mewakili sekitar 50% dari permintaan baterai litium-ion, sementara LFP diperkirakan akan menyumbang sekitar 35%, di mana keduanya diperkirakan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan industri baterai di masa depan.

    Di tahun yang sama, Indonesia diperkirakan akan melayani pasar senilai sekitar US$ 10 miliar dalam bahan aktif katoda LFP, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi transisi global menuju energi bersih. Investasi ini juga merupakan bukti daya tarik Indonesia sebagai negara untuk hilirisasi rantai pasok.

    “Ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga pondasi dari ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithium-nya oleh industri di Indonesia,” jelas Luhut.

    Pabrik LFP di KIP Kendal ini juga akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat dengan penciptaan lebih dari 2.000 lapangan kerja, diperkirakan 92% di antaranya diisi oleh tenaga kerja lokal. Ini adalah contoh nyata bagaimana investasi besar bisa berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

    Simak: LFP dan Nikel Jadi Perbincangan di Debat Cawapres, Ini Penjelasannya

    (hal/das)

  • Kim Jong Un Ancam Gunakan Senjata Nuklir Jika Negaranya Diserang!

    Kim Jong Un Ancam Gunakan Senjata Nuklir Jika Negaranya Diserang!

    Jakarta

    Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengingatkan bahwa pasukannya akan menggunakan senjata nuklir “tanpa ragu-ragu” jika wilayah Pyongyang diserang oleh Korea Selatan dan sekutunya, Amerika Serikat.

    “Jika musuh… mencoba menggunakan angkatan bersenjata yang melanggar kedaulatan DPRK… DPRK akan menggunakan tanpa ragu-ragu semua kekuatan ofensif yang dimilikinya, termasuk senjata nuklir,” lapor kantor berita milik pemerintah Korut, KCNA mengutip pernyataan Kim, dilansir AFP, Jumat (4/10/2024). DPRK adalah akronim untuk nama resmi Korea Utara.

    KCNA melaporkan bahwa hal itu disampaikan Kim saat melakukan inspeksi ke pangkalan pelatihan militer pasukan khusus di sebelah barat Pyongyang, ibu kota Korut.

    Pernyataan itu muncul setelah Korea Selatan menggelar parade militer awal minggu ini, dan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengancam “berakhirnya rezim Korea Utara” jika Pyongyang menggunakan senjata nuklir.

    “Jika Korea Utara mencoba menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons yang tegas dan luar biasa dari militer kami dan aliansi AS dan Republik Korea,” kata Yoon.

    “Hari itu akan menjadi akhir rezim Korea Utara,” imbuhnya, saat berpidato di hadapan ribuan anggota militer yang berkumpul di Pangkalan Udara Seoul untuk menghadiri acara tersebut.

    Menanggapi pernyataan tersebut, Kim Jong Un menyebut pemimpin Korea Selatan itu sebagai “boneka” dan “orang yang tidak normal”, KCNA melaporkan.

    Lihat Video ‘Momen Kim Jong Un Pamer Fasilitas Pembuatan Bom Nuklir’:

    Pernyataan Kim juga merujuk pada aliansi Korea Selatan dengan Amerika Serikat, yang merupakan mitra militer utamanya.

    Diketahui bahwa puluhan ribu tentara AS ditempatkan di Korea Selatan.

    Korea Selatan tidak memiliki senjata nuklir sendiri dan dilindungi oleh senjata nuklir AS.

    Sebelumnya, Pyongyang telah menetapkan Korea Selatan sebagai “musuh utama” dan menyatakan dirinya sebagai kekuatan senjata nuklir yang “tidak dapat diubah”.

    Korea Utara telah lama mengabaikan sanksi-sanksi PBB, sebagian berkat dukungan dari sekutunya, Rusia dan China.

    Lihat juga Video ‘Momen Kim Jong Un Pamer Fasilitas Pembuatan Bom Nuklir’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Korsel Bangun Pabrik Kaca Raksasa di Batang Rp 4 Triliun

    Korsel Bangun Pabrik Kaca Raksasa di Batang Rp 4 Triliun

    Jakarta

    PT KCC Glass Indonesia (KCC Glass) mengucurkan dana investasi senilai Rp 4 triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah. Setelah beroperasi, pabrik KCC Glass siap melakukan ekspor ke pasar Eropa.

    Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, KCC telah membuktikan komitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kaca di Indonesia. Rosan lalu mengungkap rencana KCC menambah investasi hingga Rp 8 triliun ke depannya.

    “Investasi yang telah dilakukan KCC saat ini mencapai sekitar Rp 4 triliun. Dan ke depannya mereka merencanakan untuk meningkatkan investasi hingga Rp 8 triliun,” ujar Rosan dalam Heat Up Ceremony PT KCC Glass, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).

    Ia mengatakan, dengan dimulainya proses tersebut, KCC Glass menargetkan untuk memulai produksi pada November 2024. Rosan juga memberikan apresiasi KCC Glass atas keberhasilannya mendirikan pabrik kaca lembaran terbesar di Asia Tenggara. Ia juga menekankan pentingnya fasilitas ini untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan kaca global.

    “Investasi dari KCC itu adalah investasi yang paling ideal buat kita karena export oriented (berorientasi ekspor). Kita, ke depannya, ingin banyak investasi yang masuk ke Indonesia itu, yang export oriented,” terang Rosan.

    Sementara itu, Chairman KCC Glass, Chung Mong Ik, menjelaskan bahwa bahan baku untuk pabrik kaca KCC Glass Indonesia sebagian besar dari dalam negeri. Seperti pasir silika dari Belitung dan batu kapur dari Bandung.

    “PT KCC Glass Indonesia akan memproduksi 438.000 ton kaca lembaran per tahun di area seluas 460.000 m². Sekitar 80% dari produksi ini, yang akan diberi label Made in Indonesia, akan diekspor untuk memenuhi permintaan di Asia, Oceania, Timur Tengah, dan Eropa. Hal ini akan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kaca global,” ujar Chung Mong Ik.

    Sebagaimana diketahui, PT KCC Glass Indonesia adalah anak perusahaan dari KCC Glass Corporation, pemimpin pasar kaca domestik di Korea Selatan. KCC Glass, merupakan salah satu perusahaan yang difasilitasi Kementerian Investasi/BKPM di masa awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, di saat banyak perusahaan internasional menunda operasionalnya.

    Perusahaan bergerak cepat dan terbukti pada Mei 2021 sudah melakukan groundbreaking. Kehadiran KCC Glass di Indonesia menambah portofolio investor asal Korea Selatan di Indonesia.

    Sejak 2019 hingga kuartal dua tahun 2024, Kementerian Investasi/BKPM mencatat total investasi dari Korea Selatan ke Indonesia sebesar US$ 11,6 miliar, dengan sebagian besar investasi terfokus pada sektor manufaktur.

    (ily/rrd)

  • Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Jakarta

    Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, resmi mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Thailand pada April dan Juni lalu. Dengan begitu, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan negara ketiga di Asia yang mengakui pernikahan sesama jenis, setelah Taiwan dan Nepal.

    Pengesahan dari kerajaan ini diterbitkan pada Selasa (24/9), dan akan mulai berlaku dalam 120 hari, yaitu pada 22 Januari 2025. Ini berarti pasangan LGBTQ+ akan dapat mendaftarkan pernikahan mereka secara legal pada Januari mendatang.

    Undang-undang tersebut memberikan hak-hak hukum, keuangan, dan medis secara penuh bagi pasangan pernikahan dari jenis kelamin apa pun.

    “Selamat untuk cinta semua orang,” tulis Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan tagar #LoveWins di media sosial X.

    Selama dua dekade, aktivis Thailand perjuangkan pernikahan sesama jenis

    Thailand merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Asia yang dikenal dengan budaya dan toleransi LGBT. Selama dua dekade, para aktivis di Thailand mengupayakan pengesahan peraturan pernikahan sesama jenis ini. Masyarakat Thailand sebagian besar memegang nilai-nilai konservatif, dan anggota komunitas LGBTQ+ mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pemerintah dan lembaga-lembaga negara juga secara historis merupakan konservatif, dan para pendukung kesetaraan gender mengalami kesulitan untuk mendorong anggota parlemen dan pegawai negeri untuk menerima perubahan.

    Wakil Gubernur Bangkok, Sanon Wangsrangboon, mengatakan bahwa para pejabat kota akan siap untuk mendaftarkan pernikahan sesama jenis segera setelah undang-undang tersebut diberlakukan.

    Pemerintah yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai menjadikan pernikahan sesama jenis sebagai salah satu tujuan utamanya.

    Bagaimana dengan negara-negara lain di Asia Tenggara?

    Pada 2023, Pew Research Center merilis data survei tentang respons terhadap pernikahan sesama jenis di beberapa negara di Asia, khususnya Asia Tenggara. Menurut survei tersebut, pandangan terhadap pernikahan sesama jenis paling disukai di Jepang, di mana sekitar 68% mengatakan bahwa mereka cenderung mendukung untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis secara legal.

    Di Singapura, tidak ada mayoritas yang jelas mendukung (45%) atau menentang (51%) pernikahan sesama jenis. Pernikahan sesama jenis tidak sah di Singapura, dan parlemennya mengamandemen konstitusi pada 2022 untuk mencegah gugatan hukum terhadap definisi pernikahan.

    Di Taiwan, jumlah yang kurang lebih sama mengatakan bahwa mereka mendukung (45%) dan menentang (43%) pernikahan sesama jenis. Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang paling awal melegalkan pernikahan sesama jenis.

    Di Thailand, enam dari sepuluh orang dewasa di sana mendukung agar LGBTQ dapat menikah secara legal. Sekitar sepertiga warga Thailand menentangnya.

    Lalu di Korea Selatan, sekitar 56% mengatakan bahwa mereka menentang pernikahan sesama jenis yang sah, sementara 41% lainnya mendukung.

    Mayoritas warga Indonesia menentang pernikahan sesama jenis

    Di Indonesia, 92% mengatakan bahwa mereka menentang, termasuk 88% yang sangat menentangnya. Mayoritas di Malaysia (82%) dan Sri Lanka (69%) juga menentang.

    Di Indonesia dan Malaysia, dua negara dengan mayoritas Muslim yang disurvei oleh Pew Research Center, umat Islam memberikan dukungan terendah terhadap pernikahan sesama jenis dibandingkan dengan kelompok agama lain yang disurvei. Hanya 4% Muslim Indonesia dan 8% Muslim Malaysia yang mendukungnya.

    Aktivis bagi kelompok LGBT di Indonesia sekaligus pendiri Gaya Nusantara pun berpendapat, mayoritas warga Indonesia masih menolak pernikahan sesama jenis, di antaranya karena agama, adat, dan kebudayaan.

    “Indonesia masih lama, tapi perjuangan ke arah sana pasti ada. Mungkin Indonesia akan jadi negara terakhir di Asia Tenggara (yang akan melegalkan pernikahan sesama jenis),” kata Dede kepada DW Indonesia.

    Ia menambahkan “sebagai aktivis, saya pasti menyambut dengan baik (keputusan Kerajaan Thailand). Suatu kemajuan untuk Asia Tenggara. Akhirnya satu lagi negara di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.”

    Dede tak memungkiri banyak kelompok LGBTQ di Indonesia yang dibenci bahkan dimusuhi karena dianggap melakukan hal yang tidak sesuai dengan agama, adat, dan kebudayaan.

    “Isu ini masih dipulangkan/disangkutkan pada adat dan kebudayaan, padahal sebetulnya di beberapa suku dan etnis di Nusantara seperti Suku Toraja, pernah ada pernikahan sesama jenis tapi sudah dilupakan orang,” tambahnya.

    “Kalau orang berprinsip semua orang sama hak asasinya, maka kalau orang heteroseksual bisa menikah, yang LGBTQ harusnya bisa menikah juga,” tutupnya.

    (Reuters, AP)

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

  • Mimpi Pengemis Korut Jadi Idola K-pop di Korsel

    Mimpi Pengemis Korut Jadi Idola K-pop di Korsel

    Jakarta

    Sebelum membelot ke Korea Selatan pada usia 13 tahun, Yu Hyuk biasa mengemis di jalanan untuk bertahan hidup. Di Korea Selatan, dia sulit beradaptasi dengan hidup barunya sehingga menulis lirik menjadi satu-satunya pelipur lara. Kini, dia akan segera memulai debutnya sebagai idola K-pop.

    Ketika baru berusia sembilan tahun, Yu Hyuk sudah mengenyam asam garam kehidupan saat dia mulai mengemis di jalanan di Korea Utara.

    Suatu saat, dia mencuri kotak makan siang yang ditinggalkan begitu saja di stasiun kereta bawah tanah. Dia menemukan nasi basi di dalamnya, jadi dia menambahkan cuka dan soda kue agar lebih enak dimakan.

    Ketika pemilik kotak makan itu kembali, dia langsung ditangkap dan dipukuli.

    Hyuk menyadari bahwa mencuri itu salah, namun dia beralasan saat itu dia hampir mati kelaparan.

    Tindakan ilegal seperti mencuri makanan, hanyalah “bagian dari kehidupan sehari-hari” bagi sebagian besar penduduk di Korea Utara, menurut Hyuk.

    Sebagian besar hidup pria berusia 24 tahun ini dihabiskan dengan perjuangan bertahan hidup sehingga tak menyisakan ruang untuk bermimpi. Oleh sebab itu, masih terasa tidak nyata baginya ketika kini dirinya akan menjadi bagian dari grup K-pop pertama dengan anggota pembelot Korea Utara.

    Singing BeetleHyuk, Aito (kiri bawah), Seok (tengah), dan Kenny (kanan).

    “Semula saya agak khawatir karena Korea Utara memiliki hubungan yang tidak bersahabat dengan Jepang. Saya sempat berpikir orang Korea Utara menakutkan, tetapi ternyata tidak,” kata Aito, yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

    Grup K-pop ini akan melakukan debut di AS akhir tahun ini.

    Ini adalah keputusan strategis oleh Singing Beetle, label musik baru di balik 1VERSE. Kisah-kisah pembelot Korea Utara dapat menarik perhatian lebih besar dari publik Amerika, karena para bos label musik tersebut menangkap banyaknya minat dari calon investor selama kunjungan mereka ke AS.

    K-pop di Utara

    Kendati Hyuk dan Seok sama-sama berasal dari Korea Utara, latar belakang mereka sangat berbeda.

    Keluarga Seok dari kelas menengah atas dan tinggal dekat perbatasan dengan China, sehingga ia memiliki akses ke K-pop dan K-drama melalui USB dan kartu SD selundupan.

    Sementara bagi Hyuk, musik adalah kemewahan.

    Ia hampir tidak pernah mendengar tentang K-pop selama hidupnya di Korea Utara, tetapi ia sangat menyadari hukuman berat bagi mereka yang mengonsumsi hiburan dari Korea Selatan.

    “Saya tidak kenal seseorang yang dihukum karena mendengarkan K-pop, tetapi saya pernah mendengar tentang sebuah keluarga yang diusir dari desa mereka karena menonton film Korea Selatan,” katanya.

    Getty ImagesHyuk hidup di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara.

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah memperketat tindakan keras terhadap masuknya budaya Korea. Sejak 2020, konsumsi dan distribusi konten semacam itu dikategorikan sebagai kejahatan yang dapat dihukum mati.

    Sebuah video langka yang diperoleh BBC Korea awal tahun inidiyakini difilmkan pada tahun 2022menunjukkan dua remaja laki-laki dijatuhi hukuman kerja paksa selama 12 tahun di depan umum karena menonton dan mendistribusikan K-drama.

    Perkenalan Hyuk dengan K-pop terjadi setelah ia tiba di Korea Selatan. Baginya, kehidupan bintang K-pop sama sekali tidak terjangkau oleh orang-orang sepertinya.

    Selain itu, dia juga sempat mengalami kesulitan ketika beradaptasi dengan kehidupan di Korea Selatan.

    Baca juga:

    Awalnya, ia tidak ingin membelot karena itu berarti harus meninggalkan ayah dan neneknya, yang membesarkannya setelah ibunya membelot saat ia berusia sepuluh tahun.

    Ketika ibunya mengirim seorang perantara untuk kedua kalinya, ayahnya meyakinkannya untuk pergi. Butuh waktu berbulan-bulan baginya berkelana dari satu negara ke negara lain sebelum mendarat di Korea Selatan.

    Hyuk tinggal bersama ibunya di Korea Selatan selama sekitar satu tahun, namun memutuskan untuk hidup sendiri karena sering bertengkar. Hingga saat ini, hubungan keduanya masih belum harmonis.

    Akhirnya, dia pindah ke asrama bersama anggota grup K-pop-nya.

    Ia menjuluki dirinya sebagai “orang yang paling kesepian di antara para penyendiri”sebuah kalimat yang kini muncul dalam “Ordinary Person”, sebuah lagu rap yang ia tulis.

    Beradaptasi dengan sistem pendidikan Korea Selatan yang sangat kompetitif merupakan masalah lain yang dihadapi Hyuk karena dirinya tidak menyelesaikan sekolah dasar di Korea Utara sebelum membelot.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, menulis menjadi pelipur lara baginya.

    Dia mulai menulis puisi-puisi pendek yang secara tidak langsung membicarakan kehidupan masa lalunya di Korea utara.

    “Saya tidak bisa menceritakan apa yang telah saya alami secara terbuka, tapi saya tetap ingin mencatatnya secara rahasia.”

    Awalnya, Hyuk merasa bahwa kisahnya tidak dapat dipahami oleh orang lain dan sebaiknya dirahasiakan.

    Namun, setelah bergabung dengan klub musik di tahun pertama sekolah menengahnya, guru dan teman-temannya mendorongnya untuk membagikan kisahnya kepada lebih banyak orang.

    Baca juga:

    “Mereka bilang kepada saya bahwa orang-orang benar-benar dapat memahami cerita dan kesedihan saya.”

    Sejak usia 17 tahun, Hyuk harus bekerja paruh waktu di restoran dan pabrik untuk menghidupi dirinya sendiri.

    Meskipun jadwalnya padat, ia selalu menemukan waktu untuk menuliskan bait rap di ponselnya. Ia menulis tentang kehidupannya yang keras dan sepi serta cintanya yang mendalam kepada ayahnya.

    Pada tahun 2018, ia tampil dalam sebuah program TV edukasi. Latar belakangnya yang unik dan bakat rap-nya menarik perhatian Michelle Cho, CEO Singing Beetle.

    “Saya tidak memercayai Michelle selama sekitar satu tahun karena saya pikir dia menipu,” kata Hyuk.

    Ia tetap skeptis sebab pembelot Korea Utara sering menjadi sasaran penipuan karena keterbatasan pengetahuan mereka tentang masyarakat Korea Selatan.

    Namun, lambat laun dia menyadari bahwa Cho “menginvestasikan banyak waktu dan uang” sehingga dia yakin bahwa bos Singing Beetle itu adalah orang yang tulus.

    Singing BeetleHyuk dan Seok harus belajar menyanyi dan menari dari awal

    Kanvas kosong

    Tidak seperti Aito dan Kenny, yang telah menekuni musik dan tari sejak usia dini, Hyuk dan Seok adalah pemula.

    Mereka mengalami kesulitan ketika mengikuti tuntutan sistem pelatihan K-pop yang sangat ketat. Bagian tersulit adalah mematuhi jadwalnya yang ketat, kata Hyuk, yang biasa mengambil tiap keputusan sendiri.

    Cho dan pelatih lainnya mengakui bahwa mereka belum pernah bertemu dengan peserta pelatihan K-pop seperti kedua orang ini. “

    “Mereka seperti kanvas kosong,” katanya.

    “Mereka sama sekali tidak memahami budaya populer.”

    Namun, kemampuan mereka untuk “menanggung tantangan fisik” membuat Choyang telah bekerja di industri K-pop selama hampir satu dekade tercengang.

    Mereka berlatih tari selama berjam-jam dengan tekad yang kuat sehingga ia khawatir mereka berlatih secara “berlebihan”.

    Singing BeetlePerusahaan label ini juga mengajarkan keterampilan komunikasi dan bahasa kepada para peserta pelatihan.

    Selain pelajaran musik dan tari, pelatihan mereka juga mencakup etika dan berdiskusi, untuk mempersiapkan mereka menghadapi wawancara media.

    “Saya rasa mereka tidak terbiasa mempertanyakan sesuatu atau mengungkapkan pendapat mereka,” kata Cho.

    “Awalnya, ketika seorang pelatih menanyakan alasan di balik pendapat mereka, satu-satunya tanggapan yang diberikan adalah, ‘Karena Anda mengatakannya sebelumnya.’”

    Namun setelah lebih dari tiga tahun, Hyuk telah membuat kemajuan yang luar biasa.

    “Sekarang, Hyuk mempertanyakan banyak hal,” kata Cho sambil terkekeh.

    “Misalnya, jika saya memintanya melakukan sesuatu, dia akan menjawab ‘Mengapa? Mengapa itu perlu?’ Terkadang, saya menyesali apa yang telah saya lakukan.”

    Ada lebih dari 30.000 pembelot Korea Utara di Korea Selatan. (Jungmin Choi / BBC Korean)

    Menjembatani perbedaan

    Hyuk mengatakan dia tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika sesama warga Korea Utara mendengarkan lagu-lagunya.

    Hal itu bisa membawa “sensasi” ke Korea Utara jika 1VERSE menjadi hit, kata Ha Seung- hee, seorang akademisi yang mengkhususkan diri dalam musik dan media di Institut Studi Korea Utara Universitas Dongguk.

    Namun, masalah keamanan masih menghantuinya.

    Hyuk tidak ingin dianggap sebagai pengkritik vokal Korea Utara, jadi dalam wawancaranya ia menyebut tanah airnya sebagai “sisi atas” dan menghindari menyebut Kim Jong-un.

    “Sejujurnya, saya ingin dilihat sebagai idola K-pop, tanpa embel-embel berasal dari Korea Utara.”

    Baca juga:

    Namun, Hyuk merasa memiliki tanggung jawab terhadap komunitas pembelot, terutama karena semakin banyak pembelot muda yang tak ingin lagi mengungkapkan identitas mereka.

    Dia ingin menunjukkan bahwa ada cara asimilasi yang lain.

    “Banyak pembelot melihat jurang pemisah yang tak terjembatani antara mereka dan idola K-pop. Itu bukanlah pilihan karier bagi kami.”

    “Jadi jika saya berhasil, para pembelot lainnya mungkin akan terpacu dan punya impian yang lebih besar lagi,” katanya.

    “Itulah sebabnya saya berusaha sekuat tenaga.”

    (ita/ita)