Negara: Korea Selatan

  • Perempuan di RI Mulai Ogah Punya Bayi, Susul Jepang dan Korsel?

    Perempuan di RI Mulai Ogah Punya Bayi, Susul Jepang dan Korsel?

    Jakarta

    Fenomena childfree atau memilih tidak punya anak, bukan hanya dihadapi banyak negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan, tetapi trennya belakangan ikut meningkat di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Indonesia (2023) mencatat sebanyak 8,2 persen perempuan usia subur 15-49 tahun memilih hidup childfree. Sebagai catatan, survei ini hanya dilakukan pada kelompok perempuan sudah pernah menikah dan tidak memiliki anak, juga pasangan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.

    Artinya, data kasus childfree bisa lebih besar bila sebaran perempuan yang belum menikah dan menggunakan alat kontrasepsi turut diperhitungkan dalam survei. Peningkatan kasus childfree tercatat dalam empat tahun terakhir dengan didominasi sebagian warga DKI Jakarta (14,3 persen), Jawa Barat (11,3), hingga Banten (15,3 persen).

    Meski dikhawatirkan berdampak serius pada struktur penduduk dan ketahanan bangsa di masa depan imbas merosotnya angka kelahiran atau total fertility rate (TFR), pilihan semacam ini jelas wajib dihargai. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Nur Ainy Fardana, N, MSi, Psikolog, mengingatkan childfree bukan hanya sebatas pilihan.

    Beberapa dari mereka hidup tanpa anak karena masalah kesehatan yang dialami. Wanita bisa mengalami gangguan kesuburan atau dalam beberapa kondisi tidak memiliki organ reproduksi sempurna, seperti tidak memiliki rahim dan berisiko fatal saat mengandung atau melahirkan, baik bagi kesehatan ibu, juga janinnya.

    Catatan prevalensi gangguan kesuburan atau infertilitas di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan RI 2022 berada di 10-15 persen. Ada empat hingga enam pasangan usia subur dari 39,8 juta membutuhkan pengobatan untuk memiliki anak.

    “Kita tidak boleh menghakimi seseorang karena childfree,” tegas wanita yang akrab disapa Neny, dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom Selasa (12/11/2024)

    Beberapa kasus wanita dengan pilihan childfree juga dilatarbelakangi trauma masa lampau. Dalam kasus ini, pilihan childfree jelas berdampak positif, yakni menghindari risiko sakit baik secara fisik maupun mental.

    Di sisi lain, adanya perasaan takut terkait tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak juga ikut berperan. BPS melaporkan lebih banyak kasus perempuan dengan lulusan SMA yang memilih hidup childfree, alih-alih kelompok wanita dengan karier dan pendidikan tinggi, seperti S2 dan S3. Alasannya jelas karena kesulitan ekonomi di tengah melambungnya biaya hidup, seseorang merasa tidak mampu menjadi orangtua atau memiliki anak.

    Meski begitu, Neny juga berpesan agar masyarakat tidak memutuskan ‘childfree’ dengan alasan tak matang. Hal ini dikarenakan seseorang bisa merasa kesepian dan terisolasi lantaran tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional. Selain itu, seseorang harus siap dengan tekanan keluarga dan masyarakat yang memandang childfree sebagai pilihan tidak lazim.

    “Harus benar-benar melihat bahwa childfree harus dipertimbangkan dampak positif dan negatifnya,” pungkas dia.

    NEXT: Daftar Wilayah dengan Catatan Kasus Childfree Tertinggi di RI

    Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, pulau Jawa menjadi wilayah dengan perempuan terbanyak hidup childfree.

    Sebagian besar berdomisili di DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten. Masing-masing melaporkan kasus melampaui 10 persen pada 2022.

    Tingginya childfree di tiga wilayah terkait, berkaitan dengan paparan pola pikir yang sangat terbuka pada modernisasi. Pada awal penyebaran COVID-19, pemerintah mulai menerapkan kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat di luar rumah.
    Secara umum, prevalensi perempuan childfree pada periode ini menurun dibandingkan sebelum pandemi.

    Namun, data BPS justru menunjukkan fenomena sebaliknya untuk DKI Jakarta dan Jawa Timur pada 2020, yaitu persentase perempuan childfree di kedua provinsi ini meningkat pada awal pandemi.

    Fakta tersebut memunculkan dugaan bahwa COVID-19 menurunkan kemampuan finansial dan daya beli masyarakat DKI Jakarta dan Jawa Timur, pada level yang sangat rendah. Akibatnya, semakin banyak perempuan yang memilih childfree agar tidak memperburuk perekonomian keluarga.

    Tren kenaikan kasus childfree di tiga wilayah tertinggi terpantau seperti berikut:

    DKI Jakarta dari 8,8 persen meningkat menjadi 14,3 persen dalam empat tahun terakhirJawa Barat dari 7,8 persen menjadi 11,3 persen dalam empat tahun terakhirBanten 8 persen menjadi 15,3 persen dalam empat tahun terakhir

    (naf/kna)

  • Profil Song Jae Rim, Aktor Korea Selatan yang Meninggal Dunia di Apartemennya

    Profil Song Jae Rim, Aktor Korea Selatan yang Meninggal Dunia di Apartemennya

    Jakarta, Beritasatu.com – Profil Song Jae Rim, aktor asal Korea Selatan, kembali menjadi sorotan setelah ditemukan meninggal dunia di apartemennya yang terletak di kawasan Seongdong, Seoul, pada (12/11/2024). Jae Rim meninggal pada usia 39 tahun.

    Pihak kepolisian mengonfirmasi kabar duka ini setelah menemukan jenazah sang aktor tergeletak di apartemennya di Distrik Seongdong. Selain itu, pihak kepolisian juga melaporkan sang aktor meninggalkan dua surat di tempat tinggalnya.

    “Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematiannya, namun hingga saat ini, kami belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata juru bicara Kepolisian Seongdong dikutip dari Soompi, Rabu (13/11/2024).

    Rencana pemakaman Song Jae Rim akan dilaksanakan di Yeouido pada 14 November 2024, sekitar pukul 12.00 waktu Korea Selatan (pukul 10.00 WIB).

    Berikut ini sekelumit profil Song Jae Rim yang dirangkum Beritasatu.com.

    Perjalanan Karier Song Jae Rim

    Song Jae Rim adalah seorang aktor asal Korea Selatan yang dikenal karena penampilannya di sejumlah drama televisi dan film. Lahir pada 18 Februari 1985, Jae Rim memulai kariernya di industri hiburan sebagai model sebelum akhirnya beralih ke dunia akting. Ia mendapat perhatian publik berkat pesonanya yang tampan serta kemampuan aktingnya yang mumpuni.

    Awal Karier dan Debut Akting

    Song Jae Rim memulai kariernya sebagai model pada awal 2000-an, tampil dalam berbagai iklan dan pemotretan. Setelah itu, ia memasuki dunia akting pada 2011 dengan peran kecil dalam drama Model yang mengangkat dunia fashion dan industri model. Meski hanya muncul dalam peran pendukung, penampilannya cukup menarik perhatian produser dan membuka peluang kariernya di dunia drama.

    Peran Terkenal

    Ketenaran Jae Rim semakin melambung setelah ia membintangi berbagai drama populer, seperti Tomorrow’s Cantabile (2014), The Idle Mermaid (2014), dan Our Gabsoon (2016). Namun, peran yang paling mengangkat namanya adalah ketika ia bermain dalam drama Surplus Princess (2014). Dalam drama  tersebut ia mendapatkan pujian atas chemistry-nya dengan lawan mainnya dan perannya yang karismatik.

    Tidak hanya sukses dalam drama, Jae Rim juga aktif di dunia perfilman. Ia tampil dalam beberapa film, termasuk The King’s Case Note (2017) dan Innocent Thing (2016), ia menunjukkan kemampuan aktingnya yang fleksibel, baik dalam peran serius maupun romantis.

    Karier di Dunia Variety Show

    Selain berakting, Song Jae Rim juga menjadi salah satu peserta tetap di beberapa acara variety show. Salah satunya adalah acara populer We Got Married, dirinya berpasangan dengan aktris Kim So Eun. 

    Kehadirannya dalam acara ini semakin memperkenalkan sisi pribadi dan humorisnya kepada publik, membuatnya semakin dicintai penggemar.

    Kehidupan Pribadi

    Song Jae Rim tetap menjaga kehidupan pribadinya dengan cukup tertutup, meskipun ia dikenal cukup aktif di media sosial. Karier dan dedikasinya dalam dunia hiburan menjadikannya sebagai salah satu aktor berbakat dan dicintai di Korea Selatan. 

    Dengan penampilannya yang terus berkembang, Song Jae Rim telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi para penggemarnya.

  • Inovasi transisi energi berkelanjutan, Pertagas raih BIXPO Awards 2024

    Inovasi transisi energi berkelanjutan, Pertagas raih BIXPO Awards 2024

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, meraih penghargaan Bitgaram International Exposition of Electric Power Technology (BIXPO) Awards 2024 di Korea Selatan, atas inovasinya dalam menjawab kebutuhan transisi energi yang berkelanjutan.

    Direktur Komersial Pertagas, Kusdi Widodo menyatakan prestasi ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam menghadirkan solusi energi andal dan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia.

    “Pertamina Gas hadir mendukung pertumbuhan industri di daerah-daerah terpencil serta memenuhi kebutuhan energi masyarakat lokal,” ujar Kusdi Widodo dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Kusdi Widodo menekankan pentingnya peran Pertagas dalam mengatasi tantangan geografis Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun konektivitas energi yang andal dan merata.

    “Dengan membangun konektivitas energi yang kuat, Pertagas mempercepat transformasi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi dan dampak lingkungan,” tambahnya.

    Pada ajang BIXPO Awards, Pertagas meraih Gold Prize untuk inovasi perwira dari gugus Continuos Improvement Program (CIP) PC Prove Kopi 89 dan Silver Prize serta Special Awards dari Pemerintah Korea Selatan untuk inovasi gugus PC Prove Alon-Alon Asal Klakon.

    Selain penghargaan, Pertagas juga turut berpartisipasi dalam pameran BIXPO 2024, yang dihadiri oleh lebih dari 60 negara dengan 695 booth pameran dan 72 sesi konferensi.

    Dalam kesempatan ini, Pertagas memperkenalkan portofolio bisnisnya yang mencakup solusi energi berkelanjutan dan infrastruktur gas yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan nasional. Partisipasi ini menjadi momentum penting bagi perusahaan dalam memperluas jaringan kerja sama global dengan perusahaan-perusahaan internasional yang hadir dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi besar di sektor energi dunia.

    BIXPO diselenggarakan oleh Korea Electric Power Corporation (KEPCO), merupakan ajang global bagi perusahaan, inovator, dan ahli dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang masa depan teknologi energi. Acara ini menampilkan inovasi-inovasi terbaru di bidang desentralisasi, dekarbonisasi, dan digitalisasi, serta wadah bagi para inovator untuk berbagi solusi teknologi yang menjawab tantangan energi masa depan.

    Pewarta: Faisal Yunianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Song Jae Rim Ditemukan Meninggal, Polisi Duga Bunuh Diri

    Song Jae Rim Ditemukan Meninggal, Polisi Duga Bunuh Diri

    Seoul, Beritasatu.com – Meninggalnya Song Jae Rim membuat para penggemarnya bertanya-tanya penyebabnya. Polisi menemukan dua lembar surat di apartemennya tempat sang aktor meninggal dunia. Jae Rim ditemukan tak bernyawa diduga bunuh diri di kediamannya di Seongdong-gu, Seoul oleh seorang temannya pada Selasa (12/11/2024) siang.

    Mulanya, Song Jae Rim ditemukan tak bernyawa oleh temannya yang datang untuk makan siang bersama pada siang hari Selasa tersebut. Nahas, teman aktor yang juga aktif di panggung teater itu harus menghadapi kenyataan yang menyedihkan bahwa temannya meninggal dunia.

    Dilansir dari My Daily, polisi yang tiba di lokasi kejadian menemukan catatan, tetapi belum ada informasi mengenai isi isi dari  surat tersebut. Meski begitu, pihak kepolisian menyimpulkan Song Jae Rim diduga melakukan bunuh diri.

    Dalam pernyataannya, polisi juga memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada tindak kriminal dalam kematian aktor berusia 39 tahun itu.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” kata perwakilan Kepolisian Seongdong.

    Setelah laporan diterima dari teman dekatnya, jenazah Song Jae Rim segera dibawa ke rumah duka di Rumah Sakit St Mary di Yeouido, Seoul.

    Pemakaman Song Jae Rim direncanakan akan berlangsung di Yeouido pada 14 November 2024, sekitar pukul 12.00 waktu Korea Selatan (10.00 WIB).

    Song Jae Rim adalah aktor Korea Selatan yang dikenal lewat sejumlah peran berkesan dalam drama dan film. Dengan bakat akting yang mumpuni, ia telah memenangkan hati para penggemar di seluruh dunia.

    Song Jae Rim lahir pada 28 Februari 1985 di Seoul, Korea Selatan. Sebelum memasuki dunia akting, ia memiliki latar belakang di dunia modeling dan peragaan busana. Namun, ia kemudian memutuskan untuk meniti karier di dunia hiburan sebagai aktor. 

    Debut akting Song Jae Rim dimulai pada 2009 dengan film Actresses, yang membuka jalan baginya untuk meraih peran-peran besar di industri hiburan Korea.

    Apabila Anda sedang merasa terpuruk, memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri, segeralah menghubungi psikolog atau psikiater terdekat untuk mendapatkan bantuan.

  • Song Jae Rim Meninggal Dunia, Polisi Temukan Surat Misterius di Apartemennya

    Song Jae Rim Meninggal Dunia, Polisi Temukan Surat Misterius di Apartemennya

    Seoul, Beritasatu.com – Aktor kenamaan asal Korea Selatan Song Jae Rim, yang terkenal berkat perannya dalam drama Our Gap-Soon, meninggal dunia pada usia 39 tahun di apartemennya. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kepolisian Seongdong, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa (12/11/2024).

    Menurut laporan Soompi, pihak kepolisian menemukan jenazah Song Jae Rim di tempat tinggalnya itu yang terletak di Distrik Seongdong. Pihak berwajib juga menyebutkan, mendiang Jae Rim meninggalkan dua lembar surat misterius di apartemennya.

    Sementara itu hingga kini pihak kepolisian belum mengungkapkan penyebab kematian aktor tersebut. Pihaknya menyebut, belum menemukan tanda apa pun di tubuh sang aktor.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” kata perwakilan Kepolisian Seongdong.

    Pemakaman Song Jae Rim direncanakan akan berlangsung di Yeouido pada 14 November 2024, sekitar pukul 12.00 waktu Korea Selatan (10.00 WIB).

    Song Jae Rim adalah aktor Korea Selatan yang dikenal lewat sejumlah peran berkesan dalam drama dan film. Dengan bakat akting yang mumpuni, ia telah memenangkan hati para penggemar di seluruh dunia. 

    Song Jae Rim lahir pada 28 Februari 1985 di Seoul, Korea Selatan. Sebelum memasuki dunia akting, ia memiliki latar belakang di dunia modeling dan peragaan busana. Namun, ia kemudian memutuskan untuk meniti karier di dunia hiburan sebagai aktor. 

    Debut akting Song Jae Rim dimulai pada 2009 dengan film Actresses, yang membuka jalan baginya untuk meraih peran-peran besar di industri hiburan Korea.

  • Kematian Song Jae Rim dan Tingginya Angka Bunuh Diri di Korea Selatan

    Kematian Song Jae Rim dan Tingginya Angka Bunuh Diri di Korea Selatan

    Jakarta

    CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

    Aktor Korea Selatan Song Jae Rim meninggal dunia. Menurut keterangan kepolisian, pemeran variety show We Got Married itu meninggal dunia diduga bunuh diri.

    Diberitakan Koreaboo, meski penyebab kematiannya belum dapat dipastikan, surat wasiat dua halaman ditemukan di tempat kejadian.

    Kematian selebriti Korsel selalu menghidupkan kembali perbincangan mengenai kesejahteraan mental para selebriti dan tokoh masyarakat di negeri itu, menyoroti tekanan yang mereka hadapi dalam industri hiburan Korea yang kompetitif dan penuh tekanan.

    Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan kultur yang sangat kompetitif. Angka bunuh diri di Negeri Ginseng itu bahkan termasuk tinggi di antara negara maju.

    Krisis kesehatan mental di Korea Selatan meluas ke seluruh lapisan kelas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

    Pada tahun 2021, angka bunuh diri di Korea Selatan adalah 26 dari setiap 100.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan negara tersebut. Korea Selatan juga memiliki tingkat bunuh diri remaja tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

    “Bunuh diri berkaitan erat dengan kualitas hidup individu. Angka bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan perubahan atau ketidakstabilan sosial yang drastis sehingga mewakili ciri struktural masyarakat dan kesatuan sosial,” kata Statistics Korea dalam laporannya.

    Rata-rata, pria memiliki angka bunuh diri dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita. Namun, tingkat percobaan bunuh diri lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki.

    Paik Jong-woo, seorang psikiater dan direktur Pusat Pencegahan Bunuh Diri Korea, mengaitkan tingginya angka bunuh diri dengan stigma sosial. Penelitian menunjukkan bahwa lebih sedikit warga Korea Selatan yang menderita depresi yang mencari bantuan dibandingkan negara maju lainnya.

    Mereka yang bekerja di industri hiburan mungkin paling berisiko, menurut Paik.

    “Seniman cenderung merasakan emosi dengan lebih jelas dan karena karyanya dicintai publik, mereka mau tidak mau harus lebih peka terhadap pandangan publik,” ujarnya.

    (kna/kna)

  • Lee Min-jung dan Kim Ji-suk Kembali dengan Drama Baru

    Lee Min-jung dan Kim Ji-suk Kembali dengan Drama Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Dua aktor kenamaan Korea Selatan (Korsel), Lee Min-jung dan Kim Ji-suuk, dipastikan akan membintangi drama baru bersama. Kabar tersebut mengungkapkan, keduanya akan menjadi pemeran utama dalam drama Fine, Let’s Get Divorce yang disebut-sebut sebagai judul sementara.

    Dilansir dari Soompi, Selasa (12/11/2024), drama tersebut akan menjadi comeback Lee Min-jung setelah lima tahun absen dari layar kecil. Dalam drama tersebut, Lee Min-jung akan berperan sebagai Baek Mi-young, seorang CEO yang menjalankan perusahaannya sendiri.

    Sementara itu, Kim Ji-suk akan memerankan Ji Won-ho, suami Baek Mi-young, yang juga merupakan CEO dari perusahaan miliknya sendiri.

    Karakter Baek Mi-young dibesarkan oleh ayahnya yang mengelola toko jahit khusus jas pria, dan sejak kecil ia bermimpi menjadi seorang penjahit. Namun, impian tersebut harus terkubur setelah orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

    Mi Young pun melanjutkan usaha keluarga dan kemudian jatuh cinta pada Ji Won-ho, seorang desainer gaun pengantin, dan menikah dengannya setelah enam bulan berpacaran. 

    Mulanya, kehidupan pernikahan mereka berjalan mulus pada. Namun, pada tahun keempat hubungan mereka mulai menghadapi masalah. Setelah berjuang bersama untuk mempertahankan perusahaan yang mereka bangun, Baek Mi-young akhirnya meminta cerai di tahun ketujuh pernikahan mereka.

    Pihak produksi Fine, Let’s Get Divorce mengungkapkan pemilihan Lee Min-jung dan Kim Ji-suk sebagai pasangan utama didasarkan pada chemistry yang kuat di antara keduanya. 

    “Kami sangat senang bisa memilih aktor yang tepercaya seperti Lee Min-jung dan Kim Ji-suk untuk memerankan pasangan suami istri yang tengah menghadapi konflik besar,” kata pihak produksi.

    Nantinya, chemistry yang mereka miliki akan memberikan pengalaman menonton yang sangat menghibur bagi pemirsa. Drama _Fine, Let’s Get Divorce_ dijadwalkan untuk tayang perdana pada paruh pertama pada 2025.

  • Fenomena Childfree di RI Meningkat, 71 Ribu Perempuan Tak Mau Punya Anak

    Fenomena Childfree di RI Meningkat, 71 Ribu Perempuan Tak Mau Punya Anak

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia merilis laporan periode 2023 terkait kasus childfree. BPS melakukan survei kepada kelompok perempuan dan ditemukan 71 ribu perempuan berusia 15 hingga 49 tahun yang tidak ingin memiliki anak.

    “Perempuan yang menjalani hidup secara childfree terindikasi memiliki pendidikan tinggi atau mengalami kesulitan ekonomi. Akan tetapi gaya hidup homoseksual kemungkinan juga menjadi alasan tersembunyi,” demikian laporan BPS, dikutip detikcom Selasa (12/11/2024).

    Angka childfree pada perempuan di Indonesia terpantau meningkat dalam empat tahun terakhir. Meski prevalensinya sempat menurun di awal pandemi COVID-19 yakni pada angka 6,3 hingga 6,5, tren kembali menanjak di tahun-tahun pasca pandemi. BPS menilai, kebijakan work from home tampaknya bersinggungan dengan keputusan perempuan memilih childfree.

    Angka ini diprediksi akan berpengaruh pada total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran. Tren TFR belakangan dilaporkan secara global dan jumlah penyusutan terbanyak terjadi di Jepang hingga Korea Selatan. Artinya, seiring bertambahnya waktu, semakin sedikit anak yang lahir.

    Saat ini, satu dari 1.000 perempuan di Indonesia diketahui memilih hidup childfree.

    Kok Banyak yang Ogah Punya Anak?

    Dari data yang dihimpun oleh BPS, ada beberapa alasan wanita tidak segera ingin memiliki keturunan, di antaranya:

    Perempuan mengejar pendidikan lebih tinggi, menunda atau bahkan tidak berkeinginan memiliki ancak, khususnya yang menempuh S2 dan S2.Faktor kesulitan ekonomi

    Faktor kesulitan ekonomi dilaporkan menjadi alasan lebih banyak seseorang memilih childfree, perempuan childfree berpendidikan SMA ke bawah tercatat memiliki persentase lebih tinggi. Artinya, pemicu seseorang hidup childfree tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya level pendidikan, tetapi juga dilatarbelakangi kesulitan ekonomi.

    (naf/kna)

  • BPK adakan pelatihan audit ekonomi biru

    BPK adakan pelatihan audit ekonomi biru

    BPK mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengadakan pelatihan audit blue economy (ekonomi biru) untuk menunjukkan komitmen dalam memperkuat jaringan antara auditor dan profesional dalam pengelolaan serta tanggung jawab atas sumber daya kelautan.

    “BPK mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia,” ucap Anggota VI BPK Fathan Subchi dalam Audit Training in The Blue Economy: The Development of Audit Design Matrix (ADM) on Fishery, Coastal, and Mangrove di Balai Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara di Gianyar, Bali, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

    Bentuk dukungan BPK ini dilakukan dengan menjembatani perbedaan pengetahuan dalam blue economy, serta memberdayakan pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan praktik blue economy secara berkelanjutan untuk memacu perkembangan ekonomi dan melestarikan sumber daya kelautan.

    Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode blended learning, menggabungkan pembelajaran mandiri (self-learning), pembelajaran jarak jauh (distance learning), dan sesi tatap muka langsung yang berlangsung sejak 28 Oktober 2024 dengan sesi tatap muka 11-15 November 2024. Peserta ada 36 orang yang berasal dari 17 negara, yakni Belize, Jamaica, Polandia, Mesir, Gambia, Tanzania, Kenya, Mauritius, Korea Selatan, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, Oman, Sri Lanka, dan Papua Nugini.

    Pemaparan yang dihadirkan dalam pelatihan ini yaitu Audit Strategy and Blue Economy in Indonesia oleh BPK, serta presentasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Road Map Blue Economy, dan Kementerian Lingkungan Hidup mengenai Coastal and Marine Development Control: A Case Study of Mangrove Rehabilitation in Bali.

    Para peserta juga menyajikan Country Paper yang membahas blue economy sesuai konteks negara masing-masing dengan tujuan membangun jaringan berbasis pertukaran pengetahuan.

    Peserta pelatihan turut mengikuti sesi pembelajaran di luar kelas, termasuk kunjungan ke Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, Bali, untuk mempelajari mangrove, lalu mengunjungi Pantai Amed di Karangasem untuk mengamati pengelolaan wilayah pesisir, serta mengunjungi Pelabuhan Benoa dalam rangka melihat praktik penangkapan ikan terukur di Indonesia.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Samsung Galaxy Z Flip FE Bakal Punya Performa Flagship

    Samsung Galaxy Z Flip FE Bakal Punya Performa Flagship

    Jakarta

    Samsung dikabarkan sedang menggarap ponsel layar lipat Galaxy Z Flip FE dengan harga terjangkau. Meski begitu, ponsel ini sepertinya tetap akan memiliki performa yang setara dengan ponsel Galaxy flagship lainnya.

    Menurut postingan tipster Junkanlosreve di X, Galaxy Z Flip FE kemungkinan akan menggunakan chipset yang sama seperti ponsel flagship Samsung saat ini, Galaxy S24.

    Tapi, chipset yang digunakan mungkin tidak akan sesuai harapan banyak penggemar Galaxy. Pasalnya, Junkanlosreve mengatakan Galaxy Z Flip FE akan menggunakan chipset Exynos 2400.

    Galaxy S24 dan Galaxy S24+ memang dilengkapi chipset Exynos 2400 di banyak negara Eropa dan Asia. Versi yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 malah terbatas di wilayah seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan.

    Meski begitu, kabar ini tetap mengejutkan karena Galaxy Z Flip FE kabarnya akan menjadi perangkat untuk segmen mid-range tapi tetap menggunakan chipset flagship yang sama seperti Galaxy S24.

    Samsung mungkin harus mengorbankan aspek lainnya untuk menekan harganya. Apakah Samsung akan mengorbankan kamera, layar, baterai atau hal lainnya masih belum diketahui, jadi kita harus menunggu informasi lebih lanjut.

    Tidak hanya itu, Junkanlosreve juga mengklaim Samsung sedang mempertimbangkan chipset Exynos 2500 untuk Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 yang meluncur tahun depan, seperti dikutip dari Android Police, Senin (11/11/2024).

    Ini tentu akan menjadi perubahan yang signifikan mengingat Samsung selalu menggunakan chipset flagship Qualcomm untuk ponsel layar lipatnya di seluruh dunia. Tapi karena peluncurannya masih cukup jauh, chipset yang digunakan Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 masih sulit dikonfirmasi, apalagi Samsung kabarnya masih kesulitan mengatasi masalah yield produksi Exynos 2500.

    Galaxy Z Fold 7, Galaxy Z Flip 7, dan Galaxy Z Flip FE kabarnya akan dirilis bersamaan tahun depan. Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, Samsung akan merilis ponsel layar lipat terbarunya pada musim panas tahun 2025.

    (vmp/vmp)