Negara: Korea Selatan

  • IHSG diprediksi menguat saat “wait and see” data ketenagakerjaan AS

    IHSG diprediksi menguat saat “wait and see” data ketenagakerjaan AS

    IHSG hari ini akan mencoba melanjutkan kenaikan ke range 7.400 sampai 7.500Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).

    IHSG dibuka melemah 0,74 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.326,02. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,30 poin atau 0,03 persen ke posisi 883,29.

    “IHSG hari ini akan mencoba melanjutkan kenaikan ke range 7.400 sampai 7.500,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Kamis.

    Saat ini, para pelaku pasar menantikan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Jumat (6/12), para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan bahwa perekonomian AS menambah 214 ribu pekerjaan pada November 2024

    Bursa Asia mayoritas melemah pada perdagangan Rabu (4/12), terdorong kisruh politik di Korea Selatan.

    Para pelaku pasar menilai realisasi pertumbuhan ekonomi riil Australia tumbuh 0,8 persen pada Kuartal III-2024, meleset dari ekspektasi sebesar 1,1 persen.

    Pasar Korea Selatan melemah, seiring investor merespons gejolak politik di Korea Selatan, di mana darurat militer diberlakukan dan kemudian dicabut hanya beberapa jam kemudian, menyusul penolakan tegas dari parlemen terhadap upayanya melarang aktivitas politik.

    Kementerian Keuangan Korea Selatan menyatakan siap menggelontorkan likuiditas “tanpa batas” ke pasar keuangan apabila diperlukan.

    Yonhap melaporkan regulator keuangan bersiap menggunakan dana stabilisasi pasar saham sebesar 10 triliun Won (sekitar 7,07 miliar dolar AS). Menteri Keuangan akan mengadakan konferensi pers pada waktu setempat.

    Sementara itu, pasar saham AS mencatatkan rekor baru pada hari Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh kenaikan saham teknologi setelah laporan yang kuat dari Salesforce dan Marvell Technology.

    Salesforce melonjak hampir 11 persen setelah melaporkan pendapatan kuartal ketiga fiskal yang melampaui perkiraan. Indeks S&P 500 naik 0,61 persen dan ditutup pada 6.086,49, sementara Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 1,3 persen menjadi 19.735,12. Dow Jones Industrial Average juga naik 308,51 poin, atau 0,69 persen menjadi 45.014,04.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 249,83 poin atau 064 persen ke level 39.526,22, indeks Shanghai melemah 5,32 poin atau 0,16 persen ke posisi 3.358,33, indeks Kuala Lumpur melemah 2,79 poin atau 0,17 persen ke posisi 1.615,88, dan indeks Straits Times menguat 34,40 poin atau 0,91 persen ke 3.834,34.

    Baca juga: PT PP Infrastruktur jual saham PT UMT ke Mitratel
    Baca juga: Intraday short selling berpotensi tingkatkan likuiditas pasar saham
    Baca juga: BEI kejar peningkatan transaksi investor aktif transaksi harian

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menhan Korsel Resmi Mundur Usai Dituding Jadi Dalang Darurat Militer

    Menhan Korsel Resmi Mundur Usai Dituding Jadi Dalang Darurat Militer

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) Kim Yong Hyun resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Kim juga telah diterima Presiden Yoon Suk Yeol.

    Dilansir Yonhap News Agency, Kamis (5/12/2024), Kim mundur setelah Presiden Yoon tiba-tiba mengumumkan darurat militer pada Rabu (5/12) kemudian mencabut keputusannya kembali setelah beberapa jam kemudian usai ada penolakan dari Majelis Nasional. Kim disebut orang yang mengusulkan deklarasi darurat kepada Yoon.

    Presiden Yoon saat ini telah mencalonkan Choi Byung Huk untuk menggantikan Kim. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Yoon.

    Choi adalah pensiunan jenderal bintang empat. Saat ini jabatannya adalah Duta Besar Korea Selatan untuk Arab Saudi.

    Sebelumnya, Kim Yong-hyun menyampaikan permintaan maaf usai Presiden Yoon Suk Yeol sempat menetapkan status darurat militer di Korsel secara mendadak. Kim juga menyatakan siap untuk mundur dari jabatannya.

    “Saya telah menawarkan keinginan saya untuk mengundurkan diri kepada Presiden dan bertanggung jawab atas semua kekacauan yang disebabkan oleh darurat militer,” kata Kim dalam keterangannya dilansir Yonhap News Agency, Rabu (4/12).

    Menhan Kim dituding sebagai orang yang mendorong Yoon dalam mengumumkan status darurat militer. Namun, status itu tidak berlangsung lama usai parlemen Korsel mengadakan rapat mendadak hingga membatalkan darurat militer di Korsel pada Rabu (4/12) dini hari.

    “Darurat militer telah dicabut, dan masyarakat memulihkan kehidupan sehari-hari mereka, namun situasi politik dan keamanan dalam negeri tidak mudah,” katanya.

    “Kementerian Pertahanan menanggapi situasi ini dengan sangat tegas dan akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa operasi pertahanan dilakukan tanpa kemunduran sambil secara stabil menangani masalah-masalah yang ada,” tambah Kim.

    Permintaan maaf Kim datang kurang dari satu jam setelah oposisi utama, Partai Demokrat (DP), mengajukan mosi untuk memakzulkan Yoon. Presiden Yoon kini dalam bayang-bayang pemakzulan dari jabatannya.

    Tonton juga Video: Presiden Korsel akan Cabut Status Darurat Militer, Pasukan Telah Ditarik

    (zap/ygs)

  • Harga Emas Dunia Naik Tipis Ditopang Data Gaji di AS dan Pernyataan Ketua The Fed

    Harga Emas Dunia Naik Tipis Ditopang Data Gaji di AS dan Pernyataan Ketua The Fed

    Jakara, Beritasatu.com – Harga emas dunia naik tipis pada Rabu (4/12/2024), setelah data menunjukkan kenaikan gaji sektor swasta di Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari ekspektasi bulan lalu. Investor juga memantau pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan menantikan laporan nonfarm payrolls yang dijadwalkan rilis pada Jumat (6/12/2024).

    Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 0,4% ke level US$ 2.654,03 per ons, sementara emas berjangka AS ditutup dengan kenaikan 0,3% menjadi US$ 2.676,20 per ons.

    Data tenaga kerja automatic data processing (ADP) AS menunjukkan jumlah pekerja sektor swasta di AS bertambah 146.000 posisi pada bulan lalu, sedikit di bawah proyeksi ekonom yang disurvei Reuters sebanyak 150.000 posisi.

    “Harga emas dunia naik karena laporan ADP tidak sesuai harapan, meskipun hanya sedikit di bawah konsensus. Pasar sebelumnya mengantisipasi kenaikan lebih besar setelah gangguan akibat badai dan dampak dari pemogokan tenaga kerja Boeing,” kata Tai Wong, pedagang logam independen.

    Sementara itu Jerome Powell dalam pidatonya menyebutkan, kondisi ekonomi AS memungkinkan bank sentral mengambil pendekatan lebih hati-hati dalam menentukan arah kebijakan suku bunga di masa mendatang.

    Investor kini menunggu laporan nonfarm payrolls AS pada Jumat, serta data inflasi pekan depan, untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang arah kebijakan moneter Federal Reserve.

    Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins menyatakan, pasar emas dunia bereaksi tenang terhadap perkembangan terbaru.

    “Data nonfarm payrolls akan menjadi penggerak utama harga emas. Apabila data menunjukkan pelemahan, harga emas dunia cenderung mendapat dukungan,” ujarnya.

    Ketidakstabilan geopolitik global turut mendukung posisi emas sebagai aset aman. Beberapa isu utama yang memengaruhi harga emas naik, meliputi kekacauan politik di Korea Selatan, krisis pemerintahan Prancis, serangan pesawat tak berawak Rusia yang intensif di Ukraina, hingga ancaman perang Israel dengan Lebanon apabila gencatan senjata dengan Hizbullah runtuh.

  • Harga Emas Dunia Naik usai Rilis Data Tenaga Kerja AS, Jadi Berapa? – Page 3

    Harga Emas Dunia Naik usai Rilis Data Tenaga Kerja AS, Jadi Berapa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga emas berbalik menguat pada Rabu setelah data menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor swasta di AS tumbuh dengan laju moderat bulan lalu. Para investor emas kini menantikan pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hari yang sama, serta laporan ketenagakerjaan non-pertanian AS pada Jumat mendatang.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (5/12/2024), harga emas spot naik 0,3% menjadi USD 2.652,14 per ons. Sementara emas berjangka AS juga naik 0,3% menjadi USD 2.676,40 per ons.

    “Harga emas menguat setelah data ADP tidak memenuhi ekspektasi, dengan angka yang sedikit lebih rendah dari konsensus. Pasar sebenarnya mengharapkan lonjakan yang lebih besar setelah dampak badai dan pemogokan Boeing,” ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

    Data Tenaga Kerja AS

    Laporan ADP menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor swasta meningkat sebesar 146.000 posisi bulan lalu, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters, yaitu 150.000 posisi.

    Menurut Everett Millman, analis utama di Gainesville Coins, emas masih menunjukkan reaksi yang terbatas terhadap data tersebut. “Dampak yang lebih kuat diperkirakan dari laporan nonfarm payrolls mendatang. Jika data menunjukkan pelemahan ketenagakerjaan, harga emas kemungkinan akan terdorong naik,” katanya.

    Ke depan, pasar akan fokus pada pernyataan Powell hari ini, laporan ketenagakerjaan pada Jumat, serta data inflasi minggu depan sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

    Bank sentral AS pada Selasa mengindikasikan bahwa inflasi secara bertahap menuju target 2%, memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.

    Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan pada Rabu bahwa bank sentral AS kemungkinan masih bisa menurunkan suku bunga, tetapi ia memperingatkan bahwa arah kebijakan di masa depan semakin tidak pasti.

    Pedagang memperkirakan peluang 76% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed yang dijadwalkan 17–18 Desember.

    Logam mulia seperti emas, yang tidak menghasilkan bunga, secara historis berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

    Selain itu, emas sebagai aset safe haven juga mendapat dukungan dari ketidakstabilan geopolitik global, termasuk krisis politik di Korea Selatan, ancaman runtuhnya pemerintahan Prancis, serangan drone Rusia yang berkelanjutan di Ukraina, serta ancaman Israel untuk berperang dengan Lebanon jika gencatan senjata dengan Hezbollah gagal dipertahankan.

  • Menhan Korsel Resmi Mundur Usai Dituding Jadi Dalang Darurat Militer

    Negara-negara Waswas Usai Geger Korsel Sempat Darurat Militer

    Seoul

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol membuat kehebohan gara-gara mengumumkan darurat militer secara mendadak. Negara-negara lain pun waswas akibat tindakan Yoon.

    Dilansir BBC, Yonhap, dan AFP, Rabu (4/12/2024), Yoon mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) malam waktu setempat. Pengumuman mendadak itu menjadi darurat militer di Korsel untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun.

    Keputusan Yoon diumumkan melalui siaran televisi pada pukul 23.00 waktu setempat. Dia mengklaim terdapat ‘kekuatan anti-negara’ dan ancaman dari Korea Utara. Namun belakangan, terungkap keputusan itu tidak didorong oleh ancaman eksternal tetapi oleh situasi politik internal.

    Dalam pidatonya, Yoon memaparkan upaya oposisi untuk melemahkan pemerintahannya. Dia juga mengatakan dirinya mengumumkan darurat militer untuk ‘menghancurkan kekuatan anti-negara yang telah menimbulkan kekacauan’.

    Dekrit darurat militer yang diumumkan Yoon untuk sementara menempatkan militer sebagai penanggung jawab pemerintahan. Dalam waktu singkat, sejumlah serdadu dan polisi dikerahkan ke gedung parlemen. Sejumlah helikopter bahkan terlihat mendarat di atap gedung tersebut.

    Media lokal juga menampilkan tayangan pasukan bertopeng dan bersenjata memasuki gedung parlemen. Sementara, staf gedung mencoba menahan mereka dengan alat pemadam kebakaran.

    Sekitar pukul 23.00 waktu setempat (21.00 WIB), militer Korsel mengeluarkan aturan larangan protes dan aktivitas oleh parlemen serta kelompok politik, sekaligus menempatkan media di bawah kendali pemerintah. Namun, politikus Korsel segera menyebut dekrit darurat militer yang dikeluarkan Yoon ilegal dan inkonstitusional.

    Keputusan Yoon itu juga memicu ribuan orang berkumpul di depan parlemen sebagai bentuk protes. Anggota parlemen dari kubu oposisi langsung bergegas ke Gedung Parlemen dan menggelar pemungutan suara darurat demi mencabut darurat militer. Beberapa jam kemudian Yoon mencabut perintah darurat militer.

    Langkah Yoon itu memicu kekhawatiran dari beberapa negara. Berikut sejumlah negara yang merespons darurat militer Korsel itu:

    China Minta Warganya Hati-hati

    Kedutaan Besar China di Seoul memperingatkan warganya untuk bersikap ‘hati-hati’ usai darurat militer diumumkan di Korsel. Kedutaan Besar China meminta warganya bersikap tenang dan mematuhi aturan.

    “Menyarankan warga negara Tiongkok di Korea Selatan untuk tetap tenang, memantau perkembangan situasi politik Korea Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan, membatasi perjalanan yang tidak perlu, dan bersikap hati-hati saat mengungkapkan pendapat politik,” demikian pernyataan Kedubes China di Seoul.

    Inggris Pantau Saksama Situasi Korsel

    Pemerintah Inggris mengatakan akan mengikuti dengan saksama situasi di Korsel. Inggris meminta warganya memantau status perjalanan ke Korsel.

    “Kami memantau dengan saksama perkembangan di Korea Selatan. Kami menyarankan semua warga negara Inggris untuk memantau saran perjalanan Inggris untuk mendapatkan informasi terkini dan mengikuti saran dari otoritas setempat,” kata wakil juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer kepada wartawan.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Harga Minyak Mentah Turun Hampir 2 Persen Jelang Keputusan Pemangkasan Produksi

    Harga Minyak Mentah Turun Hampir 2 Persen Jelang Keputusan Pemangkasan Produksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah berjangka turun hampir 2% pada Rabu (4/12/2024) seiring dengan investor yang menantikan keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+terkait pemangkasan produksi. Penarikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari perkiraan pada pekan lalu hanya memberikan sedikit dukungan terhadap harga.

    Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun sebesar US$ 1,31 atau 1,78%, menjadi US$ 72,31 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS merosot US$ 1,40 atau 2% menjadi $68,54 per barel.

    Pasar minyak berada dalam kondisi tegang dengan perhatian investor tertuju pada pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (5/12/2024). Menurut sumber yang dikutip Reuters, OPEC+ kemungkinan besar akan memperpanjang pemangkasan produksi hingga akhir kuartal I 2025. 

    Penurunan harga juga dipicu oleh aksi sebuah bank yang menjual kontrak berjangka minyak AS dalam jumlah besar pada perdagangan Rabu sore. Langkah ini menyebabkan harga anjlok lebih dari 1% dalam hitungan menit dan memicu kebingungan di kalangan pedagang.

    Di sisi lain, stok minyak mentah AS turun lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu, didorong oleh peningkatan aktivitas kilang minyak.

    Faktor geopolitik juga memberikan dampak pada pergerakan harga minyak. Gencatan senjata yang goyah antara Israel dan Hizbullah, serangan pemberontak di Suriah, serta pencabutan darurat militer di Korea Selatan, menjadi beberapa faktor yang menambah ketidakpastian dan memengaruhi harga minyak mentah.

  • Menhan Korsel Resmi Mundur Usai Dituding Jadi Dalang Darurat Militer

    AS Tak Diajak Konsultasi, Biden Tahu Darurat Militer Korsel dari Siaran TV

    Jakarta

    Gedung Putih buka suara atas status darurat militer yang sempat diumumkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Pihak Amerika Serikat (AS) mengaku segera membuka komunikasi dengan Korsel atas pengumuman darurat militer yang sepihak itu.

    “Amerika Serikat akan berbicara kepada Korea Selatan untuk menjaga demokrasi setelah pemberlakuan darurat militer yang berumur pendek oleh Presiden Yoon Suk Yeol,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dilansir AFP, Kamis (5/12/2024).

    Sullivan mengatakan demokrasi Korsel selama ini telah berjalan di jalur yang benar. Amerika, kata Sullivan, menekankan pentingnya pemerintahan Korsel dalam mempertahankan capaian tersebut.

    “Demokrasi Korea Selatan kuat dan tangguh, dan kami akan terus berbicara secara terbuka dan terlibat secara pribadi dengan rekan-rekan Korea Selatan untuk memperkuat pentingnya kelanjutan hal tersebut,” kata Sullivan.

    Menurut Sullivan, deklarasi darurat militer sepihak dari Presiden Yoon sempat membuat Amerika prihatin. Dia memuji sikap Majelis Nasional Korsel yang bergerak cepat dalam menolak status tersebut.

    Sullivan juga menegaskan Amerika Serikat tidak diajak konsultasi sebelumnya oleh Presiden Yoon sebelum ia mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12). Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kata Sullivan, baru mengetahui deklarasi tersebut melalui siaran televisi.

    Status darurat militer di Korsel sempat diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12) malam waktu setempat. Status itu tidak berlangsung lama usai parlemen Korsel menggelar rapat mendadak untuk menentang keputusan dari Presiden Yoon.

    Presiden Yoon lalu mencabut status darurat militer pada Rabu (4/12). Jabatannya kini dalam ancaman usai partai oposisi Korsel telah mengajukan rencana pemakzulan kepadanya dari posisi sebagai Presiden Korsel.

    (ygs/ygs)

  • Update ‘Skandal’ Darurat Militer Korsel, Pemakzulan Presiden Dimulai

    Update ‘Skandal’ Darurat Militer Korsel, Pemakzulan Presiden Dimulai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghadapi upaya pemakzulan setelah mengambil langkah kontroversial dengan mendeklarasikan darurat militer. Langkah ini, yang pertama sejak empat dekade terakhir, dituduh digunakan untuk menghentikan penyelidikan kriminal terhadap dirinya dan keluarganya.

    Keputusan tersebut dengan cepat dibatalkan oleh parlemen, tetapi telah memicu krisis politik besar yang mengguncang negeri ini dan mencemaskan sekutu-sekutunya.

    Anggota parlemen oposisi menyerahkan mosi pemakzulan pada Kamis (5/12/2024) dini hari, menuduh Yoon telah “melanggar konstitusi dan hukum”. Mosi tersebut juga menuduh presiden mencoba menghindari penyelidikan atas dugaan tindakan ilegal yang melibatkan dirinya dan keluarganya.

    “Ini adalah kejahatan yang tak termaafkan-sesuatu yang tidak boleh dan tidak akan dimaafkan,” kata anggota parlemen Kim Seung-won, dilansir AFP.

    Menurut undang-undang Korea Selatan, mosi ini harus diputuskan dalam waktu 24 hingga 72 jam setelah diajukan. Dengan mayoritas besar di parlemen yang dipegang oleh oposisi, peluang Yoon untuk bertahan tampak suram.

    Adapun keputusan Yoon untuk mendeklarasikan darurat militer mengejutkan sekutu-sekutu internasionalnya. Amerika Serikat, yang memiliki hampir 30.000 pasukan di Korea Selatan, menyatakan bahwa mereka tidak diberi tahu sebelumnya.

    “Kami lega bahwa keputusan ini telah dibatalkan,” kata Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional AS. Ia juga menambahkan bahwa demokrasi Korea Selatan tetap tangguh dan bahwa Washington akan terus memperkuat hubungan bilateral.

    Sebelumnya, ribuan warga Korea Selatan memadati jalan-jalan di sekitar kantor presiden di Seoul, menuntut pengunduran dirinya. Demonstrasi juga berlangsung di Gwanghwamun Square, dengan pengunjuk rasa membawa bendera dan spanduk yang menyerukan perubahan.

    “Saya begitu marah hingga tak bisa tidur semalam. Saya datang ke sini untuk memastikan Yoon benar-benar lengser,” kata Kim Min-ho, seorang warga berusia 50 tahun.

    Situasi di parlemen berlangsung dramatis. Lebih dari 280 tentara, beberapa di antaranya diterbangkan dengan helikopter, berusaha mengunci gedung parlemen. Namun, 190 anggota parlemen berhasil masuk dan membatalkan deklarasi darurat militer.

    Konstitusi Korea Selatan mengharuskan darurat militer dicabut jika mayoritas parlemen menuntutnya, memaksa Yoon untuk menarik keputusannya dalam pidato yang disiarkan enam jam kemudian.

    Dalam pidatonya, Yoon mengklaim darurat militer diperlukan untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman Korea Utara dan “elemen anti-negara”. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang ancaman tersebut.

    Langkah ini juga memicu ketegangan politik terkait pernyataannya yang menyebut Partai Demokrat, oposisi utama, sebagai “elemen anti-negara”.

    Ketua partai penguasa Yoon, People Power Party, menggambarkan langkah tersebut sebagai “tragedi”. Namun, partai ini tetap memutuskan untuk menolak mosi pemakzulan.

    Sejak terpilih pada tahun 2022, Yoon menghadapi penurunan popularitas yang signifikan. Dalam jajak pendapat terbaru Gallup, tingkat persetujuan publik terhadapnya hanya 19%, dengan banyak pemilih marah atas kondisi ekonomi dan kontroversi yang melibatkan istrinya.

    Situasi ini mencerminkan masa depan politik Yoon yang semakin tidak menentu, dengan ketegangan antara pemerintah dan oposisi yang terus meningkat.

    (luc/luc)

  • IHSG Berjaya! Saham-saham di Sektor Ini Jadi Penguatnya

    IHSG Berjaya! Saham-saham di Sektor Ini Jadi Penguatnya

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).
     
    IHSG ditutup menguat 130,74 poin atau 1,82 persen ke posisi 7.326,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,26 poin atau 1,64 persen ke posisi 883,59.
     
    “Bursa regional Asia menguat di saat pasar dikejutkan dari pergolakan politik di Korea Selatan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol secara tak terduga mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) malam, dengan alasan mencegah partai oposisi mengganggu proses parlementer,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, dilansir Antara, Rabu, 4 Desember 2024.
     
    Krisis politik di Korsel

    Namun demikian, Korea Selatan akhirnya membatalkan keputusan tersebut setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang tindakan tersebut.
    Adapun untuk mencegah dampak negatif ekonomi dan pasar keuangan, Bank of Korea mengadakan rapat darurat. Regulator keuangan mengatakan siap mengalokasikan dana sebesar 10 triliun won untuk menstabilkan pasar kapan saja.
     
    Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok berjanji untuk memompa likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan, apabila perlu untuk menstabilkannya.
     
     

     
    Sementara dari Tiongkok, meskipun aktivitas sektor jasa mengalami perlambatan namun masih di zona ekspansi.
     
    Berdasarkan data The Caixin General Services PMI turun ke level 51,5 pada November 2024 dari level tertinggi tiga bulan pada Oktober sebesar 52,0, atau meleset dari perkiraan pasar sebesar 52,5 dan The Caixin General Composite PMI naik menjadi 52,3 pada November 2024 dari 51,9 pada bulan sebelumnya.
     
    Faktor dalam negeri

    Sedangkan dari dalam negeri, IHSG menguat seiring dengan momentum dari window dressing di penghujung tahun yang dapat menjadi momentum investor mengoleksi saham-saham unggulan, sehingga mendorong aktivitas peningkatan perdagangan saham menjelang akhir 2024.
     
    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
     
    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 3,33 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing sebesar 1,74 persen dan 1,29 persen.
     
    Sedangkan, satu sektor melemah yaitu sektor teknologi turun sebesar minus 0,04 persen.
     
    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TNCA, BTEK, LABA, KREN dan CNKO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, JIHD, ECII, ANDI dan MTFN.
     
    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.292.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,77 miliar lembar saham senilai Rp11,16 triliun. Sebanyak 295 saham naik 226 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya.
     

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain:

    Indeks Nikkei menguat 27,53 poin atau 0,07 persen ke level 39.276,39.
    Indeks Shanghai melemah 14,16 poin atau 0,42 persen ke posisi 3.364,65.
    Indeks Kuala Lumpur menguat 7,13 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.614,09.
    Indeks Straits Times menguat 13,81 poin atau 0,36 persen ke 3.799,94.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Oposisi Resmi Daftarkan Mosi Pemakzulan Presiden Korsel ke Majelis Nasional

    Oposisi Resmi Daftarkan Mosi Pemakzulan Presiden Korsel ke Majelis Nasional

    Jakarta

    Langkah pemakzulan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol terus dilakukan. Mosi pemakzulan Presiden Yoon telah secara resmi didaftarkan ke Majelis Nasional Korsel atau badan legislatif negara tersebut.

    Dilansir Yonhap News Agency, Kamis (5/12/2024), pendaftaran itu diajukan oleh 190 anggota partai oposisi dan satu anggota independent ke Majelis Nasional Korsel pada Rabu (4/12) waktu setempat. Mosi tersebut terjadi kurang dari sehari setelah Presiden Yoon mencabut perintah darurat militer.

    Berdasarkan undang-undang, suatu mosi harus dilakukan melalui pemungutan suara 24 jam setelah prosedur pelaporan, dan dalam waktu 72 jam setelah pelaporan. Pemungutan suara terhadap mosi tersebut dapat dilanjutkan paling cepat pada hari Jumat (6/12).

    Saat mengajukan mosi tersebut ke parlemen, anggota parlemen oposisi menuduh bahwa deklarasi darurat militer yang dilakukan Presiden Yoon merupakan pelanggaran terhadap konstitusi mengenai prinsip kedaulatan rakyat dan pemisahan kekuasaan.

    Mereka juga mengklaim bahwa keputusan darurat militer melanggar kebebasan berekspresi karena menempatkan semua media dan penerbitan di bawah kendali komando darurat militer dan melarang pemogokan dan protes. Kubu oposisi berencana mengadakan pemungutan suara mengenai mosi tersebut secepat mungkin.

    Untuk meloloskan mosi tersebut, mayoritas dari 300 anggota parlemen harus mengajukannya ke Majelis dan dua pertiga dari mereka diperlukan untuk mendapatkan dukungan akhir.

    Untuk meloloskan mosi tersebut, diperlukan dukungan dari delapan anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa. Namun, partai yang berkuasa telah mengambil keputusan menentang mosi pemakzulan tersebut.

    Pengumuman darurat militer secara sepihak yang disampaikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa (3/12) malam memancing gejolak politik. Sejumlah menteri di kabinet Presiden Yoon kini menyatakan siap mundur dari jabatannya.

    “Saya tidak berniat melanjutkan jabatan saya,” kata Menteri Kehakiman Park Sung-jae usai pertemuan dilansir Yonhap News Agency, Rabu (4/12).

    Perdana Menteri Han meminta para menteri tersebut untuk tetap bertahan dalam jabatannya. Dia meminta menteri-menteri di kabinet Presiden Yoon tetap bekerja demi kepentingan publik.

    “Saya meminta kabinet untuk memenuhi tanggung jawab Anda bersama dengan pejabat publik di semua kementerian untuk memastikan keselamatan masyarakat dan kehidupan sehari-hari tetap terjaga tanpa keraguan sedikit pun,” katanya.

    (ygs/ygs)