Negara: Korea Selatan

  • Bintang K-Pop IU Bagi Makanan ke Fans yang Desak PemakzulanPresiden Korea Selatan

    Bintang K-Pop IU Bagi Makanan ke Fans yang Desak PemakzulanPresiden Korea Selatan

    Seoul, Beritasatu.com – Bintang K-pop Lee Ji-eun atau IU menyediakan makanan panas dan minuman kepada penggemarnya yang turun ke jalan berunjuk rasa menuntut pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.

    Agensi hiburan Edam Entertainment dalam sebuah postingan di fan cafe resmi menyatakan IU ingin memberikan kehangatan kepada Uaena, nama basis penggemar IU, yang berdemo mendesak pemakzulan Presiden Yoon di tengah cuaca dingin.

    “Kami berharap tangan Uaena yang mencerahkan sekitar akan sedikit lebih hangat,” tulis postingan tersebut dikutip dari The Korea Herald, Minggu (15/12/2024).

    Makanan yang disediakan oleh IU mencakup 100 porsi roti, 100 minuman, 100 mangkuk sup, 100 mangkuk sup tulang sapi, dan 100 porsi kue beras.

    Edam Entertainment menyebutkan siapa pun dapat menerima makanan dan kantong pemanas dari IU, meski tidak tergabung dalam klub resmi penggemarnya atau Uaena.

    Para pengunjuk rasa yang mayoritas anak muda turun ke jalan dengan stik cahaya, menyanyikan lagu-lagu K-pop untuk menyuarakan kemarahan mereka terhadap Presiden Yoon, yang menerapkan darurat militer pada 3 Desember 2024.

    Parlemen Korea Selatan, Sabtu (14/12/2024), sudah memutuskan melalui voting bahwa mereka memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol. Nasib Yoon kini menunggu putusan Mahkamah Konstitusi, apakah akan mencopot jabatannya atau mengembalikan kekuasaan Yoon.

  • Bank Sentral Korea Janji Pasar Tetap Stabil Usai Presiden Dimakzulkan

    Bank Sentral Korea Janji Pasar Tetap Stabil Usai Presiden Dimakzulkan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank sentral Korea Selatan berjanji untuk menjaga pasar tetap stabil setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan karena drama darurat militer pada awal Desember 2024.

    Diberitakan Reuters, Bank of Korea mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka akan menggunakan semua instrumen kebijakan yang tersedia dengan pemerintah.

    Hal itu dilakukan untuk menanggapi dan mencegah eskalasi volatilitas di pasar keuangan dan valuta asing.

    Bank sentral itu juga menyebut pihaknya perlu untuk menanggapi dampak ekonomi secara lebih aktif dibandingkan ketika pemakzulan presiden sebelumnya karena tantangan yang meningkat dalam kondisi eksternal.

    Salah satu contohnya adalah peningkatan ketidakpastian dalam lingkungan perdagangan dan meningkatnya persaingan global dalam industri-industri penting.

    Regulator keuangan Korea Selatan menyatakan bahwa pasar keuangan diharapkan akan stabil karena gonjang-ganjing politik baru-baru ini dianggap sebagai guncangan sementara.

    Namun mereka menyatakan akan memperluas dana stabilisasi pasar bila diperlukan.

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol diberhentikan sementara dari tugas-tugas kepresidenannya setelah kantornya menerima deklarasi pemakzulan sang presiden dari Majelis Nasional (parlemen) pada Sabtu (14/12).

    Pemberhentian sementara ini mulai berlaku Sabtu (14/12) pukul 19.24 waktu setempat, sekitar dua setengah jam setelah Majelis Nasional mengesahkan mosi pemakzulan Yoon dengan hasil voting 204-85 suara.

    Keputusan pemakzulan di parlemen ini pun masih harus menunggu Mahkamah Konstitusi Korsel untuk verifikasi dan konfirmasi sebelum Yoon benar-benar dilengserkan.

    Dengan begitu, Perdana Menteri Han Duck Soo menjadi presiden sementara Korsel.

    (Reuters/end)

    [Gambas:Video CNN]

  • Presiden Korsel Dimakzulkan, Masih Terima Gaji?

    Presiden Korsel Dimakzulkan, Masih Terima Gaji?

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dimakzulkan parlemen buntut penetapan darurat militer. Meski tidak menjalankan tugas sebagai kepala negara, Yo0n Suk Yeol masih akan menerima gaji hingga nasibnya diputuskan Mahkamah Konstitusi.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (!5/12/2024), Yoon Suk Yeol masih menerima gaji tahunannya sebagai presiden kendati telah dimakzulkan. Ia masih menerima gaji tahunan sebesar 255 juta won (US$ 170.000) atau sekitar Rp 2,72 miliar (kurs Rp 16.000).

    Fasilitas lain juga masih melekat pada Yoon Suk Yeol. Fasilitas tersebut seperti rumah dinas, iring-iringan mobil presiden, pesawat terbang dan keamanan.

    Jika dicopot dari jabatannya, Yoon Suk Yeol akan kehilangan semua tunjangan yang diberikan kepada mantan presiden, termasuk pensiun senilai 95% dari gajinya pada saat pensiun dan staf hingga empat orang.

    Dia akan terus menerima perlindungan keamanan tetapi tidak menerima dukungan keuangan untuk kantor swasta, transportasi dan perawatan medis untuk dirinya dan keluarganya.

    Dengan ketetapan pemakzulan, kekuasaan Yoon Suk resmi ditangguhkan dan dialihkan kepada Penjabat Presiden, Perdana Menteri Han Duck-Soo.

    Secara otomatis, Yoon Suk tidak lagi memiliki kewenangan mengurusi perjanjian diplomatik, menunjuk diplomat, mengajukan solusi dari persoalan penting nasional pada urusan luar negeri, pertahanan, dan penyatuan melalui referendum.

    (acd/acd)

  • Presiden Yoon Suk Yeol Digulingkan, Reaksi Korea Utara Tak Terduga

    Presiden Yoon Suk Yeol Digulingkan, Reaksi Korea Utara Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Reaksi berbeda terjadi di Korea Utara usai mosi pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol dikabulkan DPR setempat. Media Korut dikabarkan bungkam dan tak bersuara apapun.

    Pemakzulan Yoon Suk Yeol terjadi pada Sabtu (14/12/2024). Hal tersebut terjadi setelah opsi serupa pernah diajukan minggu lalu karena tidak memenuhi kuorum.

    Hingga pukul 9 pagi hari Minggu waktu setempat, tidak ada media Korea Utara yang melaporkan soal pemakzulan Yoon Suk Yeol. Termasuk surat kabar utama Rodong Sinmun dan Kantor Berita Pusat Korea, dikutip dari Korea Herald, Minggu (15/12/2024).

    Korea Utara juga memilih diam saat Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu. Keputusan tersebut akhirnya dibatalkan beberapa jam kemudian.

    Media Korea Utara baru memberitakan soal deklarasi darurat militer seminggu setelah pengumumannya, yakni pada 11 Desember 2024.

    Padahal, Korea Utara langsung bereaksi ketika Presiden Park Geun Hye mengalami nasib serupa saat digulingkan pada 2016 lalu. Korea Herald menuliskan bungkamnya Korea Utara mungkin sebagai tanda negara itu menjauhkan diri dari Korea Selatan. Keputusan tersebut sesuai dengan deklarasi hubungan dua negara yang bermusuhan.

    Setelah pemakzulan, jabatan presiden Korea Selatan diambil alih Perdana Menteri Han Duk Soo sementara.

    Dia merupakan nama lama dalam kepemimpinan Korea Selatan. Pria 75 tahun itu menjabat selama tiga dekade di bawah lima presiden yang berbeda.

    (hsy/hsy)

  • Zelensky Klaim Kantongi Bukti Rusia Pakai Tentara Korut Serang Ukraina

    Zelensky Klaim Kantongi Bukti Rusia Pakai Tentara Korut Serang Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim sudah mengantongi bukti Rusia memakai tentara Korea Utara (Korut) untuk menyerang wilayah Kursk.

    Zelensky mengatakan para tentara Korut itu direkrut ke dalam unit gabungan. Rusia menggunakan mereka dalam sejumlah operasi di Kursk. Bahkan, para tentara Korut itu ditempatkan di sejumlah pos terdepan.

    “Hari ini, kami telah mengantongi data awal Rusia telah mulai menggunakan tentara-tentara Korea Utara dalam serangan mereka dalam jumlah yang signifikan,” kata Zelensky diberitakan AFP, Sabtu (15/12).

    Amerika Serikat dan Korea Selatan sebelumnya juga menuding Korea Utara mengirim 10 ribu tentara untuk membantu Rusia. Hal itu terjadi setelah Rusia dan Korut menandatangani pakta pertahanan musim panas lalu.

    Zelensky menyebut 11 ribu tentara Korut disiagakan di bagian barat Kursk bulan lalu.

    Manuver Rusia di Kursk terjadi setelah mereka terkejut atas serangan di wilayah itu. Perlahan-lahan, mereka mencoba merebut kembali daerah itu dan mencoba menghentikan bala bantuan Ukraina ke wilayah itu.

    Sumber militer Ukraina menyampaikan kepada AFP bulan lalu bahwa Kyiv masih mengendalikan 800 kilometer persegi wilayah di Kursk. Jumlah itu merosot dari sebelumnya 1.400 kilometer persegi.

    Sebelumnya, keterlibatan Korea Utara di perang Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dunia. Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menilai hal itu memperumit keadaan.

    “Ketika Korea Utara terlibat, itu adalah elemen lain yang merupakan faktor yang sangat rumit,” ujar Trump dalam wawancara dengan TIME yang diterbitkan Kamis (12/12), seperti dikutip Korea Herald.

    (end/end)

  • Terpopuler, Presiden Korsel dimakzulkan hingga banjir rob Jakarta

    Terpopuler, Presiden Korsel dimakzulkan hingga banjir rob Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita populer masih menarik disimak kembali pada akhir pekan kedua Desember 2024. Antara lain Presiden Korsel Yoon dimakzulkan hingga kawasan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dilanda banjir rob.

    Berikut rangkuman beritanya:

    1. Yoon ditangguhkan dari tugas kepresidenan setelah dimakzulkan

    Presiden Yoon Suk Yeol ditangguhkan dari tugas-tugas kepresidenan setelah kantornya menerima keputusan Majelis Nasional Korea Selatan terkait pemakzulan dirinya. Informasi lengkapnya di sini.

    2. Sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Pulau Seribu masih banjir rob

    Sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu masih terendam banjir rob atau banjir pesisir, hingga Sabtu (14/12) malam. Baca selengkapnya di sini.

    3. Mukernas PPP II Ancol tak bahas calon ketua umum

    Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono memastikan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP II di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/12) tidak membahas tentang calon ketua umum partai. Baca di sini.

    Seorang anak berjalan di tengah banjir rob di Muara Angke, Jakarta, Jumat (13/12/2024). BPBD DKI Jakarta menyebutkan akan terjadi banjir rob di wilayah utara Jakarta pada 11 hingga 20 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

    4. Jonatan tersingkir, tidak ada wakil Indonesia di final WTF 2024

    Tunggal putra Jonatan Christie harus mengakhiri perjuangannya hingga babak semifinal BWF World Tour Finals (WTF) 2024 di Hangzhou, China, Sabtu. Selengkapnya di sini.

    5. Polisi ungkap motif kasus penganiayaan dokter koas di Palembang

    Aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan mengungkap motif kasus penganiayaan yang dialami seorang dokter koas di sebuah kafe di Palembang pada tanggal 10 Desember 2024 karena pelaku kesal atas perilaku korban yang dianggap tidak sopan. Begini penjelasannya.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Korea Utara Masih Cuek Soal Pemakzulan Presiden Yoon

    Korea Utara Masih Cuek Soal Pemakzulan Presiden Yoon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korea Utara masih belum merespons apa pun terkait kisruh politik yang terjadi pada tetangganya, Korea Selatan, berupa pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol setelah drama darurat militer pekan lalu.

    Menurut laporan Yonhap pada Minggu (15/12), bungkamnya media Korea Utara tersebut berbeda bila dibandingkan pada 2016, saat Presiden Korsel saat itu, Park Geun Hye, dimakzulkan.

    Hingga Minggu pukul 9 pagi waktu Korea Selatan, tidak ada media Pemerintah Korea Utara termasuk surat kabar utama Rodong Sinmun dan kantor berita Korut, KCNA, yang menerbitkan laporan soal pemakzulan Yoon.

    Namun saat Park dimakzulkan pada 9 Desember 2016, media Korut, Uriminzokkiri langsung melaporkan dalam empat jam setelah Majelis Nasional meloloskan pemakzulan terhadap Park.

    Media Pemerintah Korut, KCNA juga melaporkan pemakzulan Park pada malam itu juga.

    Yonhap menilai, keheningan pemerintah dan media Korea Utara ini dianggap sebagai langkah negara komunis tersebut untuk menjauhkan diri dari Korea Selatan.

    Anggapan itu berdasarkan deklarasi inter-Korea terkait hubungan antara dua negara ‘tetangga tapi bermusuhan’ tersebut.

    Bukan cuma soal pemakzulan, media Korea Utara juga baru memberitakan kisruh darurat militer dari Presiden Yoon pada 11 Desember, sejak pertama kali bikin geger pada 3 Desember 2024.

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol diberhentikan sementara dari tugas-tugas kepresidenan setelah kantornya menerima deklarasi pemakzulan sang presiden dari Majelis Nasional (parlemen) pada Sabtu (14/12).

    Pemberhentian sementara ini mulai berlaku Sabtu (14/12) pukul 19.24 waktu setempat, sekitar dua setengah jam setelah Majelis Nasional mengesahkan mosi pemakzulan Yoon dengan hasil voting 204-85 suara.

    Keputusan pemakzulan di parlemen ini pun masih harus menunggu Mahkamah Konstitusi Korsel untuk verifikasi dan konfirmasi sebelum Yoon benar-benar dilengserkan.

    Dengan begitu, Perdana Menteri Han Duck Soo menjadi presiden sementara Korsel.

    (Tim/end)

  • Penjabat Presiden Han Bicara dengan Biden, Bahas Aliansi Korsel-AS

    Penjabat Presiden Han Bicara dengan Biden, Bahas Aliansi Korsel-AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penjabat Presiden Korea Selatan, Han Duck Soo mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden AS, Joe Biden, pada Minggu (15/12).

    Diberitakan Yonhap, Istana Presiden menyebut Han berjanji kepada Biden untuk mempertahankan dan mengembangkan aliansi antara kedua negara.

    Han mengadakan pembicaraan tersebut setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh Majelis Nasional pada Sabtu (14/12).

    Pemakzulan tersebut datang setelah drama darurat militer yang diumumkan Yoon pada pekan lalu dan menyebabkan kisruh politik di Korea Selatan.

    “Pemerintah kami akan menjalankan kebijakan diplomatik dan keamanan kami tanpa gangguan dan berupaya agar hubungan Korea Selatan dan AS terus dipertahankan dan dikembangkan tanpa goyah,” kata Istana Presiden.

    Sementara itu pada Sabtu (14/12), Han menyerukan pemerintah untuk tetap mempertahankan sikap siaga yang ketat terhadap provokasi Korea Utara.

    Pernyataan Han itu datang setelah pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang digelar tak lama setelah Yoon diskors dari kursi presiden.

    Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Cho Tae Yul, Menteri Unifikasi Kim Yung Ho, penjabat Menteri Pertahanan Kim Seon Ho, Direktur Badan Intelijen Nasional Cho Tae Yong dan Penasihat Keamanan Nasional Shin Won Sik.

    “Saya meminta Anda semua untuk mempertahankan sikap siaga yang ketat guna memastikan Korea Utara tidak dapat merencanakan provokasi apa pun,” kata Penjabat Presiden Han seperti dilaporkan Yonhap.

    “Tidak boleh ada sedikit pun kekosongan dalam keamanan.” lanjutnya.

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol diberhentikan sementara dari tugas-tugas kepresidenan setelah kantornya menerima deklarasi pemakzulan sang presiden dari Majelis Nasional (parlemen) pada Sabtu (14/12).

    Pemberhentian sementara ini mulai berlaku Sabtu (14/12) pukul 19.24 waktu setempat, sekitar dua setengah jam setelah Majelis Nasional mengesahkan mosi pemakzulan Yoon dengan hasil voting 204-85 suara.

    Keputusan pemakzulan di parlemen ini pun masih harus menunggu Mahkamah Konstitusi Korsel untuk verifikasi dan konfirmasi sebelum Yoon benar-benar dilengserkan.

    Dengan begitu, Perdana Menteri Han Duck Soo menjadi presiden sementara Korsel.

    (Tim/end)

  • Yang Terjadi di Korsel Usai Presiden Dimakzulkan

    Yang Terjadi di Korsel Usai Presiden Dimakzulkan

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol telah dimakzulkan. Yoon resmi dicopot dari jabatannya buntut pengumuman darurat militer pekan lalu. Kini Perdana Menteri (PM) Korsel Han Duck Soo yang ditunjuk untuk menjabat sebagai presiden sementara.

    Berikut ini sederet hal yang diketahui setelah Presiden Yoon resmi dimakzulkan:

    Aksi Protes Tuntut Presiden Yoon Dimakzulkan

    Buntut pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon pekan lalu, beragam aksi protes massa digelar untuk menuntut Yoon mundur dari jabatannya. Aksi dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, Majelis Nasional, sebelum voting untuk resolusi pemakzulan.

    Aksi ini dilakukan seminggu setelah upaya pemakzulan pertama untuk melengserkan Yoon sempat gagal, yakni pada Sabtu (7/12) lalu. Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada kantor berita AFP, pada Sabtu (14/12), bahwa mereka memperkirakan sedikitnya ada 200.000 orang berdemonstrasi untuk mendukung pemakzulannya.

    Ratusan penggemar K-pop di Korea Selatan ikut demo untuk mendesak pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Lightstick yang mereka bawa membuat suasana demo berwarna. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)Pemakzulan Presiden Yoon oleh Parlemen Korsel

    Para anggota parlemen Korea Selatan telah memberikan suara atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol, pada Sabtu (14/12) waktu setempat. Usulan ini diambil atas pengumuman darurat militernya yang kemudian dibatalkan.

    Sebanyak 204 dari 300 anggota parlemen memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan. Sementara 85 anggota parlemen lainnya memilih untuk menolak usulan tersebut. Tiga anggota abstain, dengan delapan suara dibatalkan.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Samsung Usung Konsep Layar Lipat Clamshell

    Samsung Usung Konsep Layar Lipat Clamshell

    JAKARTA – Setelah meluncurkan Samsung Galaxy Fold, sebagai ponsel layar lipat pertamanya ke pasaran. Pabrikan ponsel asal Korea Selatan kembali menggoda publik dengan smartphone konsep layar lipat barunya. 

    Berbeda dengan Galaxy Fold, tampilan smartphone mengikuti desain clamshell atau ponsel lipat lawas. Yaitu layar bagian atasnya akan menempel dengan layar bagian bawah ketika dilipat.

    “Bentuk baru yang sedang kami eksplorasi saat ini tidak hanya bisa dimasukkan ke dalam kantong, tapi juga akan mengubah cara kalian menggunakan smartphone,” kaya Hyesoon Jeong, Head of Samsung Framework R&D Group, seperti dikutip The Verge.

    Ide utama dari konsep ponsel lipat ini adalah membawa teknologi layar lipat dan memanfaatkan teknologi tersebut untuk membuat ponsel semakin mungil, dan merambah form factor perangkat yang baru.

    Selain video demonstrasi ponsel konsep tersebut, Samsung tak mengungkap banyak informasi lain, seperti kapan Samsung akan mewujudkan ponsel konsep ini. Perusahaan asal Korea Selatan itu pun tak membeberkan apa saja perkembangan dari teknologi layar lipat mereka.

    Dalam acara Developer Conference Day itu, Samsung lebih banyak bahas pembaruan sistem One UI hasil kerja samanya dengan Android. Dengan hadirnya One UI 2, Samsung ingin memberikan pengalaman yang lebih memudahkan sekaligus lebih inovatif, khususnya untuk perangkat ponsel layar lipat.

    Ada kemungkinan konsep smartphone baru ini bakal jadi penerus Galaxy Fold. Mengingat Samsung hingga sekarang masih dipusingkan dengan berbagai masalah yang ada pada layar Galaxy Fold versi pertama.