Negara: Korea Selatan

  • Menara Pengawas Peringatkan Bird Strike Sebelum Jeju Air Kecelakaan

    Menara Pengawas Peringatkan Bird Strike Sebelum Jeju Air Kecelakaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menara pengawas sempat mengeluarkan peringatan soal ancaman serangan kawanan burung (bird strike) beberapa menit sebelum pesawat maskapai Korea Selatan Jeju Air kecelakaan pada Minggu (29/12).

    Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan melaporkan peringatan itu dirilis pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

    “Ketika pesawat berupaya mendarat di landasan pacu nomor 1, menara pengawas mengeluarkan peringatan bird strike dan pilot mendeklarasikan mayday tak lama setelahnya,” demikian pernyataan kementerian, seperti dikutip Yonhap, Minggu (29/12).

    Kementerian menyebut pilot sempat mengirim panggilan darurat atau mayday dua menit setelah peringatan bird strike dikeluarkan.

    Menara pengawas lantas memberikan izin kepada pilot untuk mendarat ke arah yang berlawanan di landasan pacu.

    Pilot Jeju Air kemudian mendaratkan pesawat pada pukul 09.00. Namun, upaya pendaratan itu tak berjalan mulus karena roda depan pendaratan (landing gear) tak terbuka.

    Pesawat akhirnya melewati landasan pacu dan menabrak beton di dekat pagar bandara hingga meledak hebat.

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korsel, pada Minggu. Insiden itu menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

    Hanya dua pramugari yang dilaporkan selamat dari kecelakaan maut itu.

    Pesawat ini membawa 181 orang dari ibu kota Thailand, Bangkok. Sebuah video menampilkan detik-detik ketika pesawat mendarat tanpa roda pendaratan hingga kemudian meledak hebat setelah menabrak beton di dekat pagar bandara.

    Sejumlah pengamat dan laporan aviasi sejauh ini menduga kecelakaan itu akibat pesawat bertabrakan dengan kawanan burung dan cuaca buruk.

    Pemadam kebakaran Korea Selatan menyebut dua hal itu memantik kerusakan mesin. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai.

    Publik sempat menduga ukuran landasan pacu di Muan yang relatif pendek sebagai penyebab kecelakaan. Mengenai hal ini, kementerian menegaskan ukuran landasan pacu tidak ada hubungannya dengan kecelakaan pesawat.

    Bandara Internasional Muan memiliki landasan pacu sepanjang 2.800 meter, namun karena konstruksi yang sedang berlangsung ukurannya kini sekitar 2.500 meter.

    “Pesawat Boeing 737-800 yang kecelakaan hari ini dapat mendarat di landasan pacu yang panjangnya 1.500 meter sampai 1.600 meter. Sulit untuk mengaitkan kecelakaan itu dengan panjang landasan pacu karena pesawat-pesawat lain telah mendarat tanpa masalah,” demikian pernyataan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.

    (blq/bac)

  • Tembok di Ujung Runway Lokasi Jeju Air Meledak Dipersoalkan

    Tembok di Ujung Runway Lokasi Jeju Air Meledak Dipersoalkan

    Seoul

    Rangkaian peristiwa kecelakaan Jeju Air yang menewaskan banyak orang diketahui diawali pendaratan dengan perut pesawat, meluncur di aspal runway, menabrak tembok, dan ledakan mematikan. Kok ada tembok segala di dekat landasan pacu?

    Kondisi di Bandara International Muan, Korea Selatan, itulah yang menjadi sorotan pakar penerbangan, sebagaimana dilansir AFP, Senin (30/12/2024).

    Profesor Ilmu Aeronautika dari Universitas Silla yang juga mantan pilot, Kim Kwang-il, mengatakan cukup jengkel melihat kondisi lokasi kecelakaan itu. Dia mengulas video yang merekam tempat meledaknya pesawat tersebut. Awalnya, Silla melihat pendaratan darurat pesawat itu sudah dilakukan dengan cara yang terlatih, namun pada akhirnya malah membentur dinding.

    “Normalnya, di ujung runway, tidak ada rintangan pejal seperti itu-ini melawan standar keselamatan penerbangan internasional,” kata Kim.

    “Bangunan itu menyebabkan pesawat mengalami benturan dan terbakar,” kata Kim.

    Tragedi Jeju Air (South Korea’s Muan Fire Station via AP)

    “Di luar bandara, biasanya cuma pagar yang lunak dan tidak akan menimbulkan kerusakan berarti. Pesawat bisa menggelincir dan kemudian berhenti secara natural. Bangunan yang tidak penting itu amat sangat disesalkan,” kata Kim.

    Peristiwa kecelakaan Boeing 737-800 itu terjadi pada Minggu (29/12) kemarin. Ada dugaan, pesawat tersebut terkena gangguan dari burung alias ‘bird strike’. Diduga pula, tiga roda pendaratan gagal berfungsi.

    (dnu/dhn)

  • Plt Presiden Korsel Beri Penghormatan ke Korban Pesawat Jeju

    Plt Presiden Korsel Beri Penghormatan ke Korban Pesawat Jeju

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penjabat (Pj) Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok memberi penghormatan untuk para korban kecelakaan pesawat Jeju Air.

    Choi dalam sebuah pertemuan darurat mengumumkan masa berkabung nasional hingga 4 Januari atas kecelakaan tersebut.

    Kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel ini menewaskan 175 penumpang dan empat dari enam kru pesawat.

    Jeju Air Boeing 737-800 mendarat darurat pada Minggu (29/12) dan tergelincir di landasan Bandara Internasional Muan.

  • RESMI! Penyidik Korsel Minta Surat Perintah Penangkapan Yoon Suk Yeol Terkait Darurat Militer – Halaman all

    RESMI! Penyidik Korsel Minta Surat Perintah Penangkapan Yoon Suk Yeol Terkait Darurat Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim penyidik Korea Selatan secara resmi telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol terkait kasus darurat militer.

    Permintaan tim penyidik ini menjadikan Yoon Suk Yeol sebagai presiden pertama Korea Selatan yang menghadapi penangkapan.

    Tim tersebut mengatakan pihaknya mengajukan surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

    Permintaan tersebut diajukan setelah Yoon Suk Yeol mangkir dari tiga panggilan untuk diinterogasi.

    Mengutip Yonhap, tim penyidik meminta surat perintah penangkapan ke Pengadilan Distrik Barat Seoul pada Minggu (29/12/2024) tengah malam.

    Menurut penyidik, Yoon telah memimpin pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaannya ketika ia mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024 lalu.

    Ia juga diduga memerintahkan pasukan ke Majelis Nasional untuk menghentikan para anggota parlemen memberikan suara menentang dekrit tersebut.

    Yoon membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa deklarasi darurat militer yang diberlakukannya merupakan “tindakan pemerintahan” untuk memperingatkan partai oposisi terhadap apa yang ia gambarkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan legislatif.

    Kemudian pada hari itu, tim pembela hukum Yoon menyampaikan pendapat tentang permintaan surat perintah penangkapan ke pengadilan, dengan mengklaim bahwa permintaan tersebut harus ditolak karena Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tidak berwenang untuk menyelidiki tuduhan pemberontakan.

    Salah satu perwakilan hukum Yoon, Yun Gap-geun mengatakan, secara hukum salah jika berpendapat bahwa hanya karena CIO dapat menyelidiki tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, maka ia juga dapat menyelidiki tuduhan pemberontakan melalui asosiasi.

    Yun menyerahkan pemberitahuan pengangkatan pengacara ke pengadilan bersama pengacara Kim Hong-il.

    Yoon Kembali Muncul

    Sebelum surat perintah penangkapan diajukan, Yoon Suk Yeol sempat muncul dalam sebuah postingan Facebook pada Minggu sore.

    Dalam postingan tersebut, Yoon menyampaikan duka yang mendalam terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan.

    “Saya sangat sedih dan terpukul oleh tragedi ini,” tulis Yoon, dikutip dari The Korea Herald.

    “Saya menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dan kepada keluarga yang ditinggalkan,” lanjutnya.

    Pesan Yoon disampaikan setelah keheningan panjang menyusul disahkannya mosi pemakzulan oleh Majelis Nasional pada 14 Desember, yang menyebabkan penangguhan jabatannya.

    Ini adalah pernyataan resmi pertama Yoon mengenai masalah negara sejak penangguhan jabatan tersebut.

    “Saya percaya bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik dalam menangani dampak kecelakaan dan memberikan dukungan kepada para korban,” lanjut Yoon.

    Ia juga menekankan pentingnya memastikan keselamatan petugas pemadam kebakaran dan semua personel penyelamat yang bekerja dalam situasi yang sulit.

    “Saya akan mendukung rakyat untuk mengatasi situasi yang sulit ini secepat mungkin,” tambahnya.

    Ponsel Mantan Menhan Disita

    Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun memberikan kesaksian kepada anggota parlemen selama sesi parlemen di Majelis Nasional di Seoul, 28 November. (Yonhap)

    Sebelumnya jaksa telah menyita ponsel milik mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun.

    Dikutip dari The Korea Times, penyitaan tersebut dilakukan guna mengakses panggilan telepon yang dilakukannya selama pemberlakuan darurat militer singkat oleh Yoon Suk Yeol.

    Kim didakwa pada hari Jumat atas tuduhan memainkan peran kunci dalam pemberontakan di tengah tuduhan bahwa ia mengusulkan untuk mengumumkan darurat militer kepada Yoon, dan memerintahkan pejabat militer untuk mengirim pasukan untuk menutup Majelis Nasional.

    Markas besar investigasi khusus kejaksaan yang menangani kasus darurat militer menyita telepon tersebut pada hari Kamis dengan surat perintah yang dikeluarkan pengadilan.

    Tim investigasi telah memberi tahu pihak Kim untuk menghadiri survei forensik telepon tersebut yang dijadwalkan pada Senin (30/12/2024), menurut sumber tersebut.

    Jaksa sebelumnya mengamankan ponsel tersebut saat Kim secara sukarela muncul untuk diinterogasi, tetapi pihak Kim memprotes apa yang mereka katakan sebagai pengumpulan bukti yang ilegal.

    Alih-alih mengembalikan telepon tersebut, jaksa mengajukan surat perintah dan berhasil mengamankan telepon tersebut lagi.

    Namun, pengacara Kim mengajukan banding ke pengadilan pada hari Jumat untuk membatalkan penyitaan tersebut.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Indonesia Paling Optimistis Sambut 2025, Jepang Sebaliknya

    Indonesia Paling Optimistis Sambut 2025, Jepang Sebaliknya

    Jakarta, FORTUNE – Sebuah survei global yang dilakukan Ipsos, perusahaan riset dan konsultasi pasar global asal Prancis,, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara paling optimistis dalam menyambut tahun 2025. Survei ini merupakan bagian dari Ipsos Predictions Survey 2025, yang melibatkan 23.721 responden dari 33 negara untuk mengetahui ekspektasi masyarakat terhadap tahun mendatang.

    Berdasarkan hasil survei, mayoritas masyarakat dunia (71 persen) percaya bahwa tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan 2024.

    “Tingkat optimisme ini telah berfluktuasi antara 75% hingga 80% selama satu dekade terakhir,” tulis laporan Ipsos.

    Indonesia paling optimistis

    Dalam survei tersebut, Indonesia menempati posisi teratas dengan 90 persen responden menyatakan optimistis bahwa tahun 2025 akan lebih baik. Keyakinan ini juga diperkuat oleh pandangan positif terhadap kesehatan dan ekonomi.

    Mayoritas besar responden Indonesia yakin bahwa kesehatan fisik dan mental mereka akan membaik di tahun 2025, dengan masing-masing tingkat keyakinan sebesar 90 persen dan 92 persen. Selain itu, 74 persen responden Indonesia percaya bahwa kecerdasan buatan (AI) akan menciptakan lapangan kerja baru di negara mereka, hanya kalah dari China yang mencatat angka 77 persen.

    Di sisi lain, Jepang menjadi negara dengan tingkat optimisme terendah. Sebanyak 63 persen responden Jepang tidak setuju bahwa tahun 2025 akan lebih baik daripada 2024.

    “Pandangan pesimistis ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti kesehatan mental dan ekonomi. Hanya 38 persen responden Jepang percaya bahwa kesehatan mental mereka akan membaik di tahun 2025, jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia yang mencapai 92 persen,” demikian ditulis laporan tersebut.

    Selain itu, hanya 28 persen responden Jepang yang optimistis bahwa ekonomi global akan lebih kuat di tahun mendatang, dibandingkan rata-rata global sebesar 51 persen.

    Survei ini dilakukan Ipsos dari 25 Oktober hingga 8 November 2024, dengan responden dari berbagai kelompok usia dan negara. Responden diminta menyatakan persetujuan mereka terhadap pernyataan: Saya optimistis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi saya dibandingkan tahun 2024.

    Daftar tingkat optimisme negara menyambut 2025

    Laporan ini menggambarkan bagaimana masyarakat di berbagai negara memandang tahun 2025, baik dari segi harapan individu maupun ekspektasi global. Indonesia, dengan tingkat optimisme yang tinggi, menunjukkan harapan besar akan kemajuan di berbagai sektor, sementara Jepang mencerminkan tantangan dalam membangun harapan di tengah ketidakpastian global. Berikut ini daftar selengkapnya.

    Indonesia (90%) Kolombia (88%) China (87%) Filipina (87%) Peru (85%) Afrika Selatan (84%) Meksiko (84%) Malaysia (81%) Thailand (79%) Argentina (79%) Brazil (79%) Chili (79%) India (79%) Polandia (72%) Singapura (72%) Hungaria (72%) Australia (71%) Kanada (71%) Inggris (70%) Romania (70%) Irlandia (69%) Swiss (69%) Belanda (67%) Swedia (66%) Spanyol (66%) Britania Raya (61%) Turki (59%) Italia (58%) Jerman (56%) Korea Selatan (56%) Belgia (51%) Prancis (50%) Jepang (38%)

  • Pilot Jeju Air Kirim Sinyal Mayday Bird Strike Sebelum Kecelakaan

    Pilot Jeju Air Kirim Sinyal Mayday Bird Strike Sebelum Kecelakaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pilot pesawat Jeju Air sempat mengirim sinyal darurat atau mayday karena bird strike (menabrak burung) beberapa menit sebelum kecelakaan pesawat terjadi pada Minggu (29/12).

    Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan melaporkan pilot Jeju Air mengeluarkan panggilan darurat itu pada pukul 08.59 pagi waktu setempat.

    Mayday dirilis selang dua menit setelah menara kontrol bandara mengeluarkan peringatan mengenai birdstrike kepada pesawat pada pukul 08.57 pagi.

    “Saat pesawat berusaha mendarat di landasan pacu nomor 1, menara kontrol mengeluarkan peringatan mengenai birdstrike dan pilot mendeklarasikan mayday tak lama setelahnya,” demikian pernyataan Kementerian, seperti dikutip Yonhap.

    Kementerian menyebut menara pengawas memberikan izin kepada pilot untuk mendarat ke arah yang berlawanan di landasan pacu.

    Pilot Jeju Air lantas mendaratkan pesawat pada pukul 09.00. Namun, upaya pendaratan itu tak berjalan mulus karena roda pendaratan tak terbuka.

    Pesawat akhirnya melewati landasan pacu dan menabrak beton di dekat pagar bandara hingga meledak hebat. Total 179 orang meninggal dunia imbas insiden ini.

    Publik sempat mempersoalkan ukuran landasan pacu di Muan yang relatif pendek. Mengenai hal ini, kementerian menegaskan ukuran landasan pacu tidak menjadi penyebab kecelakaan pesawat.

    Bandara Internasional Muan memiliki landasan pacu sepanjang 2.800 meter, namun karena konstruksi yang sedang berlangsung ukurannya kini sekitar 2.500 meter.

    “Pesawat Boeing 737-800 yang kecelakaan hari ini dapat mendarat di landasan pacu yang panjangnya 1.500 meter sampai 1.600 meter. Sulit untuk mengaitkan kecelakaan itu dengan panjang landasan pacu karena pesawat-pesawat lain telah mendarat tanpa masalah,” demikian pernyataan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korsel, pada Minggu. Insiden itu menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

    Hanya dua orang pramugari dilaporkan selamat dari kecelakaan maut itu.

    Pesawat ini membawa 181 orang dari ibu kota Thailand, Bangkok. Sebuah video menampilkan detik-detik ketika pesawat mendarat tanpa roda pendaratan hingga kemudian meledak hebat setelah menabrak beton di dekat pagar bandara.

    Sejumlah pengamat dan laporan aviasi sejauh ini menduga kecelakaan itu akibat pesawat bertabrakan dengan kawanan burung (birdstrike) dan cuaca buruk.

    Pemadam kebakaran Korea Selatan menyebut dua hal itu memantik kerusakan mesin. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai.

    (bac/bac)

  • Pernikahan di Korsel Rendah, Biro Jodoh hingga Pemerintah Jadi ‘Mak Comblang’

    Pernikahan di Korsel Rendah, Biro Jodoh hingga Pemerintah Jadi ‘Mak Comblang’

    Jakarta

    Min Jung sudah menjalani tiga tahun pacaran dengan kekasihnya ketika pacarnya memberi tahu perempuan tersebut bahwa dia tak ingin menikah. Min Jung sangat terpukul kala itu.

    “Saya selalu berpikir kami akan menikah suatu saat nanti,” katanya.

    “Saya sedang berbaring di tempat tidur dan main ponsel ketika saya melihat iklan biro jodoh, dan saya berpikir, ‘Mengapa tidak?’”

    Keputusan impulsif itu membawa perempuan berusia 30 tahun tersebut berjumpa dengan Tae Hyung, yang kini menjadi suaminya.

    Pengantin baru ini sudah memasuki bulan keempat pernikahan mereka.

    Mereka mengaku bahwa hubungan mereka bukanlah cinta pada pandangan pertama, namun keduanya mengaku merasa klop satu sama lain.

    “Saat itu ada pesta yang digelar kantor sebelumnya, saya datang ke kencan kami dalam kondisi pengar, jadi saya tidak dalam kondisi terbaik saat pertama kali bertemu istri saya,” kenang Tae Hyungs.

    “Saya ingin kesempatan kedua. Saya harus bekerja keras memberinya kesan yang lebih baik tentang saya setelah kencan pertama itu.”

    BBCPekerjaan klien, aset keuangan dan latar belakang keluarga diperiksa sebelum biro jodoh menentukan tanggal pertemuan klien.

    Biro jodoh Korea Selatan mengatur tiap detail kencan pertama klien mereka.

    Namun sebelum itu, mereka mengumpulkan informasi pribadi dari masing-masing klien mereka.

    Rincian informasi pribadi seperti usia, pekerjaan, aset keuangan, dan latar belakang keluarga perlu diisi.

    Klien kemudian dinilai berdasarkan profil mereka.

    Misalnya, klien yang berstatus sebagai dokter atau pengacara cenderung mendapat peringkat tertinggi dalam daftar bidang pekerjaan klien.

    Sementara pekerja kantoran di perusahaan besar mendapat peringkat di bawahnya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Akan tetapi, beberapa orang menganggap sistem penilaian ini bermasalah karena dianggap materialistis dan terlalu mementingkan status sosial.

    Namun bagi Min Jung, menemukan seseorang yang “mirip” dengannya adalah hal yang penting.

    Demikian halnya bagi Tae Hyung, yang berharap informasi yang dia berikan kepada mak comblang akan memungkinkan mereka menemukan seseorang yang cocok dengannya.

    Baca juga:

    Dan, biro melakukan tugasnya dengan baik.

    Min Jung dan Tae Hyung, keduanya adalah pekerja kantoran di Seoul, kini membuka babak baru dalam hidup mereka tidak hanya dalam pernikahan, tetapi juga sebagai salah satu pemilik toko wine.

    “Hidup saya akan jadi membosankan sebagai pekerja kantoran dengan rutinitas sehari-hari,” kata Tae Hyung sambil memegang tangan istrinya.

    “Tetapi sekarang, saya melakukan sesuatu yang baru dan membangun kehidupan bersama istri saya itu sangat menyenangkan.”

    Mengapa perjodohan naik daun di Korsel?

    Biro jodoh pernikahan sedang booming di Korea Selatan, dengan hampir 1.000 agen yang beroperasi di seluruh negeri pada 2024.

    Dari ribuan biro jodoh, banyak yang mencapai rekor penjualan.

    Kami berbicara dengan beberapa biro jodoh, yang memberi tahu kami bahwa aktivitas mereka telah meningkat sebesar 30% selama beberapa tahun terakhir, dan jumlah remaja lajang yang menggunakan layanan mereka terus meningkat.

    “Lebih sedikit peluang untuk pertemuan alami selama Covid berarti lebih banyak orang beralih ke perjodohan,” kata Han Ki Yeol, wakil presiden biro jodoh kelas atas N.Noble.

    Baca juga:

    Dia menambahkan bahwa keberhasilan “klien Covid” ini menunjukkan adanya “pergeseran persepsi” yang membantu mendorong pertumbuhan biro jodoh.

    “Dulu, anak muda mengira biro jodoh ini diperuntukkan bagi mereka yang gagal menikah,” katanya.

    “Sekarang, mereka melihatnya sebagai cara untuk menemukan seseorang yang sesuai dengan kebutuhan mereka.”

    Seorang dokter berusia 32 tahun yang merupakan klien dari salah satu biro jodoh, dan meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan banyak temannya telah mendaftar untuk layanan tersebut.

    “Dulu saya berpikir negatif tentang biro jodoh ini, tapi sekarang semuanya terasa normal,” katanya.

    Getty Images Kesempatan bertemu yang lebih sedikit selama pandemi Covid-19 dan perubahan persepsi telah mendorong maraknya perjodohan pernikahan di Korsel

    “Kencan buta yang dirancang oleh teman-teman terlalu membebani saya. Sulit untuk menolak seseorang ketika Anda memiliki hubungan pertemanan. Biro jodoh menghapus beban itu.”

    Namun bahkan mereka yang sudah sukses pun bisa menganggap prosesnya tidak bersifat pribadi, dengan terlalu menekankan pada status sosial.

    Min Jung mengenang hari pertama dia memberi tahu orang tuanya bahwa dia mendaftar ke biro jodoh.

    “Rasanya agak memalukan, persepsi umum mengenai penggunaan biro jodoh tidak terlalu positif,” katanya.

    “Misalnya, rasanya seperti orang-orang dinilai berdasarkan profilnya dan menikah tanpa cinta.”

    Dan perjodohan tidak berhasil untuk semua orang.

    Baca juga:

    Biaya penggunaan agen adalah alasan lain mengapa klien merasa tertekan.

    Biaya yang berkisar dari US$1.400 (setara Rp22 juta) hingga US$5.600 (setara Rp90 juta) bisa membuat orang ragu untuk mendaftar ke layanan ini atau lambat mendaftar ulang untuk mengatur tanggal kencan tambahan setelah mereka bergabung.

    Seorang guru berusia 36 tahun, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, pernah menggunakan salah satu biro jodoh sepuluh tahun yang lalu, namun tidak menemukan orang yang cocok.

    “Orang-orang yang saya temui melalui biro jodoh adalah orang-orang dengan kekurangan yang signifikan, atau memiliki profil yang sempurna namun memiliki standar yang sangat tinggi,” kenangnya.

    “Itu terlalu membuat frustrasi.”

    Kencan kilat yang digelar pemerintah

    Menurunnya angka pernikahan dan kelahiran telah lama menjadi masalah di Korea Selatan.

    Meskipun layanan perjodohan meningkat baru-baru ini, angka pernikahan masih berada pada rekor terendah.

    Pada 2023 silam, jumlah pernikahan turun 40% dibandingkan satu dekade lalu.

    Tingkat kesuburan total di negara ini jumlah rata-rata anak yang dimiliki seorang perempuan pada masa reproduksinya mencapai titik terendah sepanjang masa yaitu 0,72.

    Itu adalah angka terendah di dunia.

    Para pakar mengaitkan angka-angka ini dengan jam kerja yang panjang di Korea Selatan, yang pada 2017 merupakan yang tertinggi kedua secara global setelah Meksiko.

    Getty ImagesMeskipun layanan perjodohan meningkat baru-baru ini, angka pernikahan masih berada pada rekor terendah di Korsel

    Keseimbangan membagi waktu dan energi antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang buruk, harga rumah yang tinggi, dan biaya perawatan anak yang mahal juga mempersulit perempuan untuk kembali bekerja setelah melahirkan.

    Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengatakan bahwa tingkat kesuburan total suatu negara harus berada di sekitar 2,1 untuk mempertahankan populasi yang stabil.

    Dalam upaya untuk meningkatkan tingkat kesuburan, pemerintah Korea Selatan terpaksa turun tangan.

    Kini mereka berperan sebagai mak comblang, mengatur acara kencan kilat untuk membantu warga Korsel menemukan cinta.

    Seongnam, sebuah kota di tenggara Seoul, baru-baru ini menjadi tuan rumah acara tersebut untuk ketujuh kalinya tahun ini.

    BBCSebuah acara kencan kilat yang digelar pemerintah diisi dengan musik, permainan, dan minuman dengan 100 warga muda mencari jodoh masing-masing

    Baca juga:

    Sebanyak 100 remaja lajang, berusia sekitar 27 hingga 39 tahun, dan tinggal di Seongnam, berkumpul di sebuah pub yang dipenuhi musik, permainan, makanan, dan minuman.

    Peserta ini dipilih melalui sistem undian dari kumpulan pelamar.

    “Saya datang ke sini tanpa berpikir panjang, tapi sekarang saya merasa gugup,” kata Mu Jin, 32 tahun, seorang peserta.

    “Saya bisa merasakan jantung saya berdebar kencang,” tambahnya.

    Seperti kebanyakan orang, dia mengaku sulit menemukan pasangan begitu setelah mulai bekerja.

    “Pekerjaan saya terlalu sibuk, dan sekarang saya sudah melewati usia 30 tahun, tidak ada waktu atau tempat untuk bertemu orang baru,” katanya.

    “Tetapi kota ini telah memberikan peluang bagus untuk itu.”

    BBCWalikota Seongnam mengatakan acara kencan kilat semakin populer setiap kali diselenggarakan

    Meski digelar oleh pemerintah, acara tersebut berlangsung meriah dan santai.

    Peserta didorong untuk bergerak di sekitar ruangan, melakukan tos ketika mereka bertemu orang baru dan berpegangan tangan saat mereka berbicara.

    Tuan rumah memberikan petunjuk dan pertanyaan untuk membuat orang terus berbicara.

    Yoo Sun, perempuan berusia sekitar 30 tahun, datang ke acara tersebut dengan harapan bisa menemukan pasangan.

    “Bila Anda memiliki kelompok besar seperti ini 100 orang agak sulit untuk membentuk koneksi yang mendalam, namun ini merupakan peluang besar untuk bertemu orang-orang,” katanya.

    Baca juga:

    Pemerintah Korsel mengeklaim acara ini sangat sukses.

    Laporan tersebut memberi tahu kami bahwa 43% orang yang hadir menemukan pasangannya dan dua pasangan telah menikah.

    Sung Jin, yang ambil bagian dalam acara yang diselenggarakan pemerintah, mengatakan: “Tidak mudah untuk menyelenggarakan acara seperti ini, tapi ini juga menunjukkan bahwa ada masalah sosial di baliknya.”

    Pemerintah Korsel juga telah mengatasi tantangan demografi dengan menawarkan dukungan penitipan anak dan pinjaman perumahan berbunga rendah untuk pengantin baru.

    “Selama 20 tahun terakhir, setiap kebijakan untuk menaikkan angka kelahiran telah gagal,” kata senior Shin Sang Jin.

    “Itulah mengapa kami mencoba membantu generasi muda untuk bertemu.”

    Getty ImagesSome argue the government should focus on helping with maternity leave and high living costs

    Akan tetapi, ada pula yang berpendapat bahwa pemerintah kini telah melampaui batas dengan mencampuri kehidupan pribadi masyarakat.

    Mereka mengatakan isu-isu seperti mendukung perempuan kembali bekerja dan mengatasi biaya hidup yang tinggi harus menjadi prioritas utama.

    “Di akhir usia 20-an dan awal 30-an, kita sedang membangun karier, namun masyarakat menekan kita untuk memulai keluarga pada usia 35,” kata Min Jung, yang kini berusia sekitar 30 tahun.

    “Dengan adanya tantangan di tempat kerja, seperti kehilangan pekerjaan setelah cuti melahirkan, seruan untuk menikah dan memiliki bayi terasa tidak meyakinkan.”

    Perempuan ini menambahkan: “Bagi banyak orang, menurunnya angka pernikahan dan kelahiran dipandang sebagai masalah sosial, bukan tanggung jawab pribadi.”

    “Tanpa menyelesaikan masalah ini, hanya mengatakan bahwa orang harus menikah atau punya bayi terasa kurang pas.”

    Suaminya, Tae Hyung, juga mengatakan bahwa pernikahan sepenuhnya merupakan pilihannya sendiri: “Saya menjalani kehidupan yang bahagia, menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama istri saya.

    “Tetapi saya menikah karena saya ingin, bukan karena tekanan masyarakat.”

    (haf/haf)

  • Selain Jeju Air, Ini Deretan Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024 – Page 3

    Selain Jeju Air, Ini Deretan Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024 – Page 3

    2.Air Canada di Kanada

    Pesawat Air Canada terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield setelah mengalami kerusakan pada roda pendaratannya pada Sabtu malam, 28 Desember 2024 atau Minggu waktu Indonesia. Air Canada dengan nomor penerbangan 2259, berangkat dari Bandara Internasional St. John’s, mengalami masalah pendaratan yang menyebabkan selip dan kebakaran mesin.

    Insiden ini lantas mendorong respons cepat dari kru darurat untuk memastikan keselamatan semua orang di dalam pesawat, demikian dikutip dari kanal Global Liputan6.com yang melansir dari laman Anadolu Agency, Minggu. Seorang penumpang bernama Nikki Valentine mengatakan kepada CBC News bahwa salah satu ban pesawat tidak terbuka dengan benar saat mendarat.

    “Saat insiden terjadi, kami mendengar suara yang cukup keras yang hampir terdengar seperti suara tabrakan. Terutama saat sayap pesawat mulai menyentuh aspal, bersama dengan apa yang saya duga adalah mesin,” katanya. Setelah mendarat, orang-orang di atas pesawat dievakuasi dan kemudian dibawa ke hanggar untuk diperiksa oleh paramedis.

    Tidak ada korban yang dilaporkan. Sebagai tindakan pencegahan, penerbangan di bandara Halifax ditangguhkan sementara setelah insiden tersebut.

    3.Jeju Air di Korea Selatan

    Pesawat Jeju Air dilaporkan tergelincir dan keluar landasan pacu di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan pada Minggu. Pesawat Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak pesawat, terbang kembali dari Bamgkok, Thailand.

    Berdasarkan laporan dari The Guardian, kecelakaan pesawat ini terjadi saat mendarat di Bandara Muan di Korea Selatan bagian selatan. Kabar terakhir, korban tewas sudah mencapai 177 lorang dan hanya dua orang yang dipastikan selanat dari insiden tersebut.

     

  • Kondisi Terkini Pramugara Jeju Air yang Selamat dari Kecelakaan Tragis

    Kondisi Terkini Pramugara Jeju Air yang Selamat dari Kecelakaan Tragis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Salah satu dari dua kru kabin pesawat maskapai Korea Selatan Jeju Air yang selamat dari kecelakaan mematikan buka suara saat dirawat di rumah sakit Mokpo Hankook Hospital.

    Pramugara itu bertugas melayani penumpang di dekat bagian belakang pesawat. Kemungkinan, dia juga berada di belakang saat kecelakaan terjadi.

    Usai siuman, pramugara itu menjawab pertanyaan dari dokter yang memeriksanya.

    “Apa yang terjadi? Bagaimana bisa saya di sini?” kata dia kepada dokter, dikutip Straits Times, Senin (30/12).

    Dia juga mengatakan ke dokter hal terakhir yang diingat adalah memakai sabuk pengaman sebelum mendarat.

    Pramugara tersebut mengira pesawat akan mendarat dengan aman. Setelah itu, dia tak ingat apapun.

    Saat ini, dia masih dirawat di rumah sakit. Dokter mengatakan pramugara tersebut mengalami cedera di bahu dan kepala kiri.

    Satu kru pesawat lain yang selamat juga dirawat di rumah sakit yang sama.

    Jeju Air mengalami kecelakaan tragis saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pada Minggu. Pesawat ini terbang dari Bangkok, Thailand.

    Imbas kecelakaan tersebut 179 dari 181 orang tewas dan dua selamat.

    Sejumlah sumber menduga kecelakaan terjadi karena mesin pesawat mengalami kerusakan akibat menabrak kawanan burung.

    Beberapa pihak lain menilai pesawat mengalami masalah teknis karena roda pendaratan tak keluar saat akan mendarat sehingga kehilangan kendali di landasan pacu.

    Menanggapi kecelakaan pesawat itu, CEO Jeju Air menyampaikan permintaan maaf dan menyampaikan duka atas kejadian tersebut.

    Sementara itu, presiden sementara Korsel menetapkan hari berkabung nasional selama tujuh hari.

    (isa/bac)

  • Kenapa Burung Bisa Membahayakan Penerbangan? Ini Kata Pakar

    Kenapa Burung Bisa Membahayakan Penerbangan? Ini Kata Pakar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pesawat Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12) dan menewaskan total 179 orang dari 181 yang ada di dalam pesawat. Hanya dua orang yang selamat dari insiden tersebut, dan keduanya merupakan pramugari.

    Para pengamat dan pihak berwenang sejauh ini menduga kecelakaan Jeju Air terjadi imbas bird strike dan diperparah dengan cuaca buruk saat insiden terjadi. Bird strike merupakan insiden yang terjadi ketika pesawat sedang terbang dan menabrak burung.

    Namun begitu, analis penerbangan hingga aparat Korsel masih menunggu penyelidikan kotak hitam pesawat untuk memastikan penyebab kecelakaan.

    Lantas, kenapa burung bisa membahayakan penerbangan?

    Burung di sekitar pesawat dapat membahayakan penerbangan karena mereka bisa bertabrakan dengan pesawat saat lepas landas, mendarat atau selama penerbangan.

    Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur pesawat, mesin atau sistem vital lainnya. Selain itu, jika burung terhisap ke dalam mesin pesawat, dapat menyebabkan kerusakan serius dan menghentikan mesin.

    Meski terlihat sepele dan cukup sering terjadi, tabrakan dengan burung, apalagi sekawanan burung dapat membahayakan pesawat.

    Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), bird strike bisa membuat jet atau mesin kehilangan daya saat terbang jika burung tersedot ke dalam saluran udara pesawat. Tabrakan burung telah menyebabkan sejumlah kecelakaan fatal di seluruh dunia.

    Bird strike saat ini dapat terjadi setiap hari, dengan beberapa variabilitas musiman karena pola migrasi burung.

    Dewan Keselamatan Transportasi Australia mencatat 16.626 insiden bird strike terjadi antara tahun 2008-2017. Sementara itu, di Amerika Serikat, Administrasi Penerbangan Federal melaporkan 17.200 insiden bird strike pada tahun 2022 saja.

    Menurut ICAO, 90 persen bird strike terjadi di dekat bandara. Umumnya, insiden ini terjadi ketika pesawat lepas landas atau mendarat, atau terbang di ketinggian yang lebih rendah di mana sebagian besar aktivitas burung terjadi.

    Melansir CNN, dampak dari bird strike tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis pesawat. Namun, pada pesawat-pesawat kecil, terutama yang bermesin tunggal, bird strike bisa berakibat fatal.

    Sejak tahun 1988, 262 kematian akibat bird strike telah dilaporkan di seluruh dunia, dan 250 pesawat hancur.

    Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) menjelaskan bird strike tidak hanya menjadi masalah serius yang menjadi perhatian maskapai penerbangan komersial yang menyebabkan kerugian tahunan dalam jumlah jutaan, tetapi juga mempengaruhi penerbangan umum.

    “Banyak pilot yang tidak menyadari bahwa tabrakan dengan burung berbulu halus dapat menyebabkan kerusakan serius,” demikian keterangan EASA.

    EASA mengungkap peluang terjadinya bird strike tergantung pada waktu dan kondisi geografis. Salah satu waktu paling rawan adalah ketika migrasi burung besar-besaran sedang berlangsung.

    Menurut EASA formasi burung selama masa migrasi utama, selama musim dingin, dan kemunculan kelompok atau pertemuan massal secara tiba-tiba menghadirkan risiko bird strike.

    Selain itu, penerbangan rendah, pendaratan di luar bandara, dan lepas landas di luar bandara di dalam atau di sekitar area burung yang terkait dengan pesawat juga berpotensi menimbulkan gangguan.

    “Meskipun tampaknya banyak burung yang berkembang biak telah terbiasa dengan lalu lintas udara yang konsisten, seperti yang ditunjukkan oleh prevalensi mereka di dekat bandara dan lapangan terbang, beberapa kawanan burung yang sedang beristirahat atau bermigrasi pada musim dingin dapat bereaksi secara tidak terduga terhadap kendaraan terbang asing ini,” ujar EASA.

    “Penerbangan rendah di bawah 2.000 kaki AGL dan pendaratan di luar bandara menarik perhatian burung-burung tersebut dan dapat menyebabkan reaksi melarikan diri,” pungkasnya.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]