Negara: Korea Selatan

  • Wall Street Bangkit dari Kelesuan, S&P 500 Menguat untuk Pertama Kalinya sejak Natal

    Wall Street Bangkit dari Kelesuan, S&P 500 Menguat untuk Pertama Kalinya sejak Natal

    Jakarta, Beritasatu.com – Wall Street bangkit dari kelesuan dan mengakhiri minggu ini dengan performa yang solid. Pada Jumat (3/1/2025), S&P 500 melonjak 1,3% dan mencatat kenaikan pertamanya sejak Natal. Indeks ini berhasil memangkas kerugian mingguan menjadi 0,5%.

    Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 339 poin (0,8%), dan Nasdaq Composite melonjak 1,8%.

    Secara keseluruhan, S&P 500 naik 73,92 poin menjadi 5.942,47. Dow Jones Industrial Average naik 339,86 poin menjadi 42.732,13, dan Nasdaq Composite melonjak 340,88 poin menjadi 19.621,68.

    Dilansir dari AP, saham teknologi besar (big tech) mendominasi penguatan pasar dan membuat Wall Street bangkit. Nvidia memimpin dengan kenaikan sebesar 4,5%, diikuti oleh saham-saham perusahaan terkait kecerdasan buatan, seperti Super Micro Computer yang naik 10,9%) dan Palantir Technologies naik 6,3%.

    “Meskipun keuntungan mudah dalam sektor AI mungkin telah berlalu, kami percaya reli ini masih jauh dari selesai,” ujar Kepala Investasi UBS Global Wealth Management di Amerika Serikat (AS) Solita Marcelli.

    Sementara itu, saham Tesla naik tajam sebesar 8,2%, memulihkan kerugian sebelumnya sebesar 6,1%. Rivalnya, Rivian, juga mencatat lonjakan 24,5% berkat laporan pengiriman yang melampaui prediksi analis.

    Pada saat Wall Street bangkit, pasar saham China turun 1,6% dengan kerugian mingguan mencapai 5,6%. Sementara itu, saham di Korea Selatan naik 1,8% setelah pemerintah berkomitmen menstabilkan ekonomi di tengah krisis politik.

  • WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    WN Korsel Ditemukan Tewas Jatuh ke Jurang Saat Mendaki Gunung Agung

    Jakarta

    Seorang Warga negara (WN) Korea Selatan (Korsel), Kyung Dam Oh (31), sempat dilaporkan tersesat saat mendaki Gunung Agung, Karangasem, Bali. Ia ditemukan tewas usai diduga karena terjatuh ke jurang.

    “Korban (Kyung Dam Oh) meninggal diduga karena terjatuh ke jurang kurang lebih dari 100 meter,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, dilansir detikBali, Sabtu (4/1/2024).

    Jasad Kyung ditemukan pada Jumat (3/01/2025) siang pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl). Eka menerangkan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri hingga pemandu lokal, itu dibagi menjadi tiga tim. Mereka bergerak sejak pagi lalu mencari WN Korsel itu.

    Dilansir kantor berita Yonhap, pria tersebut tengah mendaki Gunung Agung sejak hari tahun baru. Jenazah Kyung ditemukan di dasar jurang di gunung berapi di Bali pada hari Kamis, menurut konsulat Korea Selatan yang berada di Bali.

    Pria itu memulai pendakian solo Gunung Agung pada hari Rabu (1/1/2025) tetapi kehilangan kontak pada hari berikutnya. Dilaporkan bahwa ia telah melakukan kontak dengan seorang teman yang berada di Korea Selatan selama pendakian.

    Konsulat telah memberi tahu keluarga korban tentang kecelakaan tersebut dan berencana untuk membahas perihal pemakaman begitu setibanya di Bali.

    (taa/taa)

  • MK Korsel Gelar Sidang Perdana Pemakzulan Presiden Yoon 14 Januari

    MK Korsel Gelar Sidang Perdana Pemakzulan Presiden Yoon 14 Januari

    Jakarta

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (Korsel) akan menggelar sidang pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol yang kini berstatus nonaktif terkait penetapan darurat militer. Sidang lisan digelar 14 Januari setelah seluruh proses persiapan selesai.

    Dilansir kantor berita Yonhap, Jumat (3/1/2025), Hakim Lee Mi-son mengumumkan sidang akan digelar pukul 14.00 pada 14 Januari 2025. Setelah itu, perwakilan hukum Yoon dan Majelis Nasional bertemu untuk sidang persiapan kedua.

    Sidang akan digelar bertepatan satu bulan setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk memakzulkan Yoon pada 14 Desember 2024 atas penerapan darurat militer yang amat singkat. Pengadilan juga memutuskan untuk menggelar sidang argumen berikutnya pada tanggal 16 Januari jika Yoon gagal hadir pada sesi pertama.

    Yoon harus hadir saat sidang argumen pertama. Pengadilan tetap bisa melanjutkan persidangan jika Yoon tidak hadir.

    Yoon sebelumnya membantah tuduhan bahwa dia memicu pemberontakan dengan mengumumkan darurat militer. Saat ini, dia menghadapi penangkapan setelah pengadilan mengeluarkan surat perintah penahanannya.

    MK Korsel memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan apakah akan menguatkan atau menolak pemakzulan tersebut sejak menerima kasus tersebut pada 14 Desember 2024. Jika pemakzulan dikabulkan, Yoon akan dicopot dari jabatannya.

    (whn/haf)

  • MK Korsel Gelar Sidang Lisan Perdana Pemakzulan Yoon pada 14 Januari

    MK Korsel Gelar Sidang Lisan Perdana Pemakzulan Yoon pada 14 Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan akan menggelar sidang lisan pertama terkait pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada 14 Januari, usai menyiapkan seluruh prosesnya.

    Hakim Lee Mi Son mengumumkan sesi tersebut akan berlangsung pada pukul 14.00 waktu setempat. Yoon wajib hadir dalam sesi tersebut, demikian dikutip Yonhap, Jumat (3/1).

    Argumen lisan merupakan pernyataan yang disampaikan tim hukum pihak pemohon dan tergugat. Sesi ini bisa menjadi kesempatan bagi tim hukum Yoon untuk membela diri maupun parlemen untuk memperkuat pemakzulan.

    Sesi itu digelar tepat sebulan setelah Majelis Nasional Korsel resmi memakzulkan Yoon pada 14 Desember 2024. Yoon dimakzulkan via voting dengan hasil 204 dari 300 sepakat, 85 menolak, dan 8 suara abstain.

    MK juga memutuskan untuk menggelar sidang argumen selanjutnya pada 16 Januari mendatang jika Yoon tak hadir di sesi sebelumnya.

    Menjelang sidang tersebut, oposisi utama Partai Demokratik mengklaim Yoon sedang memimpin pemberontakan. Anggota parlemen dari Demokratik, Jung Chung Rae, menyinggung upaya Yoon menghindari penangkapan.

    “Seluruh masyarakat menyaksikan melalui siaran langsung TV saat pemimpin pemberontakan Yoon Suk Yeol menghalangi keadilan dan tak menanggapi surat perintah pengadilan,” kata Jung.

    Jung juga mengatakan pemberontakan belum berakhir “dan masih sedang berlangsung.” Pernyataan itu merujuk ke upaya Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang hendak menangkap Yoon pada hari ini.

    Namun, ribuan pasukan dan pendukung Yoon sudah bersiaga di kediaman dia. Ini membuat tim penyelidik CIO kesulitan bertemu Yoon bahkan untuk sampai halaman depan.

    Hari ini, CIO tak bertemu Yoon, hanya kuasa hukumnya. Pertemuan itu berakhir buntu. “KPK” versi Korsel itu pun menunda menangkap Yoon dan akan kembali melakukan tindakan serupa pada 6 Januari.

    Yoon sedang dalam penyelidikan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan gara-gara deklarasi darurat militer pada 3 Desember. Tim hukum dia membantah dia melakukan pemberontakan.

    “Bukti harus dibantah secara menyeluruh untuk melihat apakah benar-benar ada pelanggaran hukum. Tak disarankan memakai istilah pemberontakan,” ungkap pengacara Yoon Bae Jin Han.

    (isa/pta)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gedung 8 Lantai di Korsel Terbakar, 300 Orang Dievakuasi

    Gedung 8 Lantai di Korsel Terbakar, 300 Orang Dievakuasi

    Jakarta

    Kebakaran melanda sebuah gedung pertokoan di Bundang, Kota Seongnam, Korea Selatan (Korsel). Lebih dari 300 orang dievakuasi dari dalam gedung 8 lantai itu.

    Dilansir Yonhap, Jumat (3/1/2025), kebakaran terjadi pada 37 sore hari waktu setempat. Gedung itu tepatnya berlokasi di Yatap-dong, distrik Bundang, Seongnam.

    Api berhasil dipadamkan dalam kurun waktu 1 jam. Kebakaran disebut berasal dari dapur salah satu restoran yang terletak di lantai pertama gedung tersebut. Api diduga merambat melalui saluran pembuangan.

    Investigators and firefighters are seen at the entrance of a damaged commercial building in the aftermath of a fire that broke out at the Bundang district in Seongnam on January 3, 2025. (Photo by Philip FONG / AFP).

    Petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan pihaknya telah menyelamatkan lebih dari 240 orang. Sementara, sekitar 70 orang lainnya telah mengevakuasi diri saat kebakaran baru terjadi.

    Sebanyak 130 orang korban mengalami luka ringan akibat menghirup kepulan asap. Tidak ada korban yang mengalami luka berat ataupun tewas.

    (taa/haf)

  • Video : Dijaga Militer, Presiden Korsel Yoon Seok Yeol Gagal Ditangkap

    Video : Dijaga Militer, Presiden Korsel Yoon Seok Yeol Gagal Ditangkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyidik gabungan batal menangkap Presiden Non Aktif Korea Selatan Yoon Suk Yeol di kediamannya di Yongsan-gu, Seoul pada Jumat waktu setempat. Penangkapan presiden yang sudah dimakzulkan oleh parlemen itu ditangguhkan demi keselamatan penyidik.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (03/01/2025).

  • Kecelakaan Jeju Air, Korsel Perpanjang Inpeksi Boeing 737-800

    Kecelakaan Jeju Air, Korsel Perpanjang Inpeksi Boeing 737-800

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Transportasi Korea Selatan (Korsel) memperpanjang inspeksi selama seminggu terhadap seluruh 101 jet Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai negara tersebut. Hal ini terjadi setelah kecelakaan pesawat Jeju Air seri tersebut yang menewaskan 179 orang akhir pekan lalu.

    Dalam keterangan Jumat (3/1/2025), inspeksi tersebut seharusnya selesai pada hari Jumat tetapi diperpanjang hingga 10 Januari untuk pemeriksaan tambahan. Langkah ini diambil setelah pembuat mesin jet, General Electric (GE), bergabung dalam penyelidikan itu.

    Kementerian mengatakan akan memeriksa mesin, catatan perawatan, dan roda pendaratan pada seluruh 737-800, dan operasi maskapai penerbangan dapat ditangguhkan karena pelanggaran serius. Mesin pesawat diketahui diproduksi di bawah usaha patungan CFM International milik GE dengan Safran.

    “Inspeksi tersebut seharusnya selesai pada hari Jumat tetapi diperpanjang hingga 10 Januari untuk pemeriksaan tambahan, seperti apakah maskapai penerbangan menghabiskan cukup waktu untuk melakukan perawatan dan mengamankan suku cadang untuk perbaikan,” kata seorang pejabat kementerian kepada wartawan.

    Kementerian Transportasi juga mengadakan pertemuan darurat dengan para kepala eksekutif dari 11 maskapai penerbangan, untuk membahas langkah-langkah guna meningkatkan keselamatan penerbangan. Ini termasuk dua maskapai ternama Negeri Ginseng, Korean Air dan Asiana Airlines.

    “Penyelidik akan menganalisis data pada 107 ponsel yang ditemukan dari lokasi kecelakaan, termasuk pesan teks, untuk mendapatkan petunjuk tentang apa yang terjadi menjelang kecelakaan tersebut,” kata Yonhap News.

    Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan bencana tersebut, kecelakaan Jeju Air menambah persoalan keselamatan Boeing. Padahal, Boeing telah diterpa sejumlah insiden yang melibatkan seri penerus 737, 737 MAX.

    Boeing 737-800 merupakan salah satu pesawat narrow body Boeing yang paling laris di pasaran dunia. Banyak maskapai besar seperti American Airlines, Ryanair, China Eastern, hingga Turkish Airlines merupakan pengguna pesawat yang bisa terbang dengan daya jelajah 5.700 km ini.

    Di Indonesia, seri pesawat ini digunakan oleh sejumlah maskapai penerbangan. Seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, BBN Airlines, dan Batik Air.

    (sef/sef)

  • Tumben-tumbennya Korut Ikut Komentar Saat Korsel Sedang Semrawut

    Tumben-tumbennya Korut Ikut Komentar Saat Korsel Sedang Semrawut

    Seoul

    Korea Utara (Korut) melakukan hal langka dengan mengomentari kondisi politik di Korea Selatan (Korsel). Menurut Korut, tetangganya itu sedang dalam kondisi semrawut.

    Dilansir AFP, Jumat (3/1/2025), Korut menilai Korsel sedang kacau akibat krisis politik yang terjadi. Menurut Korut, perpolitikan Korsel sedang lumpuh di tengah perintah penangkapan Presiden Korsel yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol.

    Komentar Korut soal Korsel lewat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) seperti ini sangat jarang ada alias langka. Komentar dalam berita itu tanpa disertai kutipan pejabat.

    “Di negara boneka Korea Selatan, pemakzulan yang belum pernah terjadi sebelumnya kini telah digulirkan menyusul peristiwa darurat militer pada 3 Desember,” tulis KCNA.

    Media Korut memang sering menyebut Korsel sebagai ‘negara boneka’. Istilah ini merupakan propaganda yang menganggap Korsel merupakan boneka Amerika Serikat (AS), musuh Korut.

    “Surat perintah penangkapan telah diterbitkan terhadap Presiden, melumpuhkan jalannya pemerintahan dan memperparah kekacauan sosial dan politik,” tulis KCNA.

    “Media asing telah mengkritik bahwa Korea Selatan telah terjerembab ke dalam badai politik,” tulis KCNA.

    Keterangan dari kantor berita KCNA tersebut diterbitkan oleh surat kabar Korut Rodong Sinmun. Kantor berita Korsel, Yonhap, menilai hal itu sebagai upaya yang jelas untuk menekankan ‘perbandingan stabilitas negara’ antara demokrasi Korsel dengan negara Korut yang menganut komunisme.

    Hubungan kedua negara ini memang sedang berada di titik terendah dalam beberapa tahun terakhir. Korut telah meluncurkan banyak misil balistik pada 2024 dan dianggap melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Korut juga mengirim banyak balon berisi sampah sejak Mei tahun lalu ke Korsel. Langkah itu merupakan balasan Korut atas propaganda anti-Pyongyang yang dikirim Korsel ke Korut.

    Komentar Korut Sebelumnya

    Ilustrasi bendera Korut (Foto: Internet)

    Korut sebenarnya pernah mengomentari situasi di Korsel. Komentar itu dilontarkan Korut lewat KCNA pada Rabu (11/12/2024) atau beberapa hari setelah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, meski akhirnya dibatalkan.

    “Insiden mengejutkan dari boneka Yoon Suk Yeol, yang menghadapi pemakzulan dan krisis pemerintahan, tiba-tiba mengumumkan dekrit darurat militer dan tanpa ragu menggunakan senjata dan pisau dari kediktatoran fasis yang menyebabkan kekacauan di seluruh Korea Selatan,” demikian ulasan media pemerintah Korut seperti dilansir AFP.

    Korut menyebut peristiwa itu menunjukkan kerentanan dalam masyarakat Korsel. Korut menyebut darurat militer itu bakal mengakhiri kehidupan politik Yoon.

    “Komunitas internasional menyaksikan dengan saksama. dengan penilaian bahwa insiden darurat militer mengungkap kerentanan dalam masyarakat Korea Selatan,” imbuh media pemerintah Korut dalam komentarnya.

    “Para komentator menggambarkan deklarasi darurat militer yang dilakukan Yoon secara tiba-tiba sebagai tindakan putus asa dan kehidupan politik Yoon Suk Yeol bisa berakhir lebih awal,” sebut media pemerintah Korut.

    Saat mengumumkan darurat militer 3 Desember 2024, Yoon menyebut hal itu dilakukan untuk melindungi Korsel dari ‘ancaman yang ditimbulkan kekuatan komunis Korea Utara dan menghilangkan unsur-unsur anti-negara yang merampas kebebasan dan kebahagiaan masyarakat’.

    Krisis Politik di Korsel

    Yoon Suk Yeol (Foto: AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE)

    Krisis politik Korsel terjadi usai Yoon mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024. Darurat militer itu dicabut beberapa jam setelahnya usai Parlemen Korsel menggelar rapat darurat dan pemungutan suara yang meminta Presiden mencabut darurat militer.

    Situasi Korsel langsung berbeda setelah peristiwa yang menghebohkan dunia itu. Demonstrasi menuntut agar Yoon dilengserkan dan diadili atas penerapan darurat militer terjadi di mana-mana.

    Majelis Nasional Korea Selatan memakzulkan Yoon pada 14 Desember 2024. Mahkamah Konstitusi Korsel kemudian menggelar sidang terkait pemakzulan Yoon.

    Sidang itu akan menjadi penentu keabsahan pemakzulan Yoon dari kursi kepresidenan. Meski telah dimakzulkan, badai untuk Yoon belum juga tuntas.

    Dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Selasa (31/12/2024), Pengadilan Distrik Barat Seoul telah mengeluarkan surat perintah terhadap Yoon atas tuduhan mendalangi deklarasi darurat militer yang gagal pada 3 Desember 2024, mengatur pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaan.

    “Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan untuk Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Besar Investigasi Gabungan, dikeluarkan pagi ini,” kata Markas Besar Investigasi Gabungan dalam sebuah pernyataan.

    Penyidik Corruption Investigation Office (CIO) for High-ranking Officials Korsel pun berjanji akan melaksanakan surat perintah penahanan Yoon Suk Yeol. Dilansir AFP, Rabu (1/1/2025), penyidik CIO menegaskan mereka akan melaksanakan surat perintah untuk mehanan Yoon atas pernyataannya tentang darurat militer sebelum batas waktu 6 Januari 2025.

    Terbaru, penyidik telah datang ke kediaman Yoon untuk melaksanakan perintah penangkapan. Namun, pasukan pengamanan Yoon menghadang sehingga penyidik mundur.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

  • KPK Korsel Minta Tolong Plt Presiden buat Tangkap Yoon Suk Yeol

    KPK Korsel Minta Tolong Plt Presiden buat Tangkap Yoon Suk Yeol

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan korupsi Korea Selatan, Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), meminta bantuan plt Presiden Choi Sang Muk untuk menangkap Presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol.

    CIO menuntut Choi untuk memerintahkan pasukan keamanan presiden (Paspampres) agar bekerja sama dalam penangkapan Yoon, demikian dikutip Yonhap, Jumat (3/1).

    Tim CIO hendak menangkap Yoon di kediaman di di Seoul pada hari ini. Namun, di tempat itu ribuan pendukung dan polisi bersiaga. Mereka juga kesulitan karena dihalangi Paspampres.

    Meski dimakzulkan Yoon masih berstatus presiden dan Paspampres wajib memberikan perlindungan. Dia hanya kehilangan wewenang dan tugas untuk mengurusi urusan dalam negeri dan luar negeri.

    CIO pada akhirnya gagal menangkap Yoon hari ini dan akan kembali melakukan upaya serupa pada 6 Januari.

    Yoon sedang sedang dalam penyelidikan terkait deklarasi darurat militer pada 3 Desember lalu. Dia dituduh melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

    CIO sudah tiga kali memanggil Yoon, tetapi dia selalu absen. Lembaga itu lalu meminta pengadilan mengeluarkan surat penangkapan.

    Di luar itu, dia sedang menunggu nasib soal status presiden yang digodok Mahkamah Konstitusi untuk menentukan dari sisi hukum. Jika sah, Yoon akan lengser dari kursi presiden, tetapi jika dianggap ilegal dia kembali memegang kekuasaan.

    (isa/asa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Jisoo BLACKPINK Raih Peringkat Kedua dalam Daftar Wanita Tercantik Tahun 2024

    Jisoo BLACKPINK Raih Peringkat Kedua dalam Daftar Wanita Tercantik Tahun 2024

    Jisoo mempunyai nama lengkap Kim Ji Soo merupakan kelahiran 3 Januari 1995 di Gunpo, Korea Selatan. Ia mempunyai nama panggilan lain seperti Jichu dan Chi Choo, perempuan berzodiak Capricorn ini mempunyai posisi sebagai Lead Vocalist dan Visual.

    Sebelum debut bersama Blackpink, Jisoo berbakat dalam akting ia bahkan sempat muncul menjadi cameo dalam sebuah drama. ia sempat muncul dalam drama The Producer di tahun 2015 dan muncul dalam music video dari HISUHYUN dan EPIK HIGH.

    Tak hanya itu, ia juga sudah sering berakting dalam iklan-iklan produk seperti Samsonite Red CF dengan Lee Minho di tahun 2015, Smart Uniform CF dengan iKON di tahun 2015, dan masih banyak lagi.

    Pada pertengahan 2020, Jisoo kemudian debut akting dan menjadi pemeran utama bersama Jung Hae In dalam drama Snowdrop dan berhasil membuat penonton menangis karena alur ceritanya.