Negara: Korea Selatan

  • Diisukan Jadi Kandidat Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat Hapus Postingan Dukungan RMS

    Diisukan Jadi Kandidat Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat Hapus Postingan Dukungan RMS

    Diisukan Jadi Kandidat Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat Hapus Postingan Dukungan RMS

    TRIBUNJATENG.COM – Denny Landzaat dikabarkan akan menjadi asisten Patrick Kluivert kandidat Pelatih Timnas Indonesia.

    Nama Denny Landzaat sudah tak asing lagi di telinga sebagian pecinta sepak bola.

    Pria 48 tahun tersebut juga malang melintang di dunia sepak bola semasa menjadi pemain.

    Salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat saat menjadi asisten pelatih di Lech Poznan. (Lech Poznan)

    Landzaat pernah mengirim lamaran ke klub Indonesia, Sriwijaya FC.

    Namun sayangnya lamaran tersebut tidak bersambut dan sampai akhir Liga Super Indonesia musim 2013, Sriwijaya tak kunjung deal dengan Landzaat.

    Selain itu, nama Denny Landzaat, juga dikenal karena afiliasi politiknya.

    Denny Landzaat pernah mendukung pergerakan Republik Maluku Selatan (RMS).

    Dukungan itu disampaikan Denny Landzaat sekitar tahun 2010 saat RMS mengajukan tuntutan pelanggaran hak azasi manusia (HAM) ke Pengadilan Den Haag.

    Denny Landzaat juga menolak undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena sikap politik tersebut.

    Kini saat dikabarkan menjadi kandidat Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat kedapatan menghapus postingannya tentang RMS.

    Banyak netizen yang menyindir Denny Landzaat di medsos karena menghapus postingan yang dimaksud.

    Profil Denny Landzaat

    Denny Landzaat dikenal malang-melintang di dunia sepak bola semasa menjadi pemain.

    Sejumlah tim besar di Belanda dan Inggris pernah ia bela selama kariernya.

    Feyenoord, FC Twente, AZ Alkmaar, dan Wigan Athletic adalah beberapa klub yang pernah dibela Landzaat.

    Pemain berdarah Maluku tersebut juga pernah mengantongi 38 caps bersama Timnas Belanda.

    Dirinya tampil pada periode 2001-2008 dan terpilih dalam skuad akhir di ajang Piala Dunia 2006.

    Meski sudah makan asam garam di dunia sepak bola Eropa, Landzaat sempat kesulitan mencari klub baru.

    Momen tersebut terjadi usai kontraknya berakhir bersama FC Twente setelah musim 2012/2013 tuntas.

    Pada bursa transfer musim panas 2013, dirinya melamar di banyak klub.

    Tak ada angin dan hujan, pria 48 tahun tersebut juga mengirim lamaran ke klub Indonesia.

    Sriwijaya FC jadi tim yang ingin dituju pria asal Amsterdam tersebut.

    Namun, sampai Liga Super Indonesia musim 2013 berakhir, nama Landzaat tidak pernah mendarat di klub kebanggaan Kota Palembang tersebut.

    Sampai musim berakhir, Sriwijaya FC tidak pernah merekrut eks pemain Feyenoord tersebut.

    Sriwijaya FC hanya merekrut Erick Weeks (Liberia), Boakay Eddy Foday (Liberia), Herman Dzumafo (Kamerun), dan Lee Dong-won (Korea Selatan) untuk mengisi slot pemain asing sampai akhir musim.

    Penantian Denny Landzaat akhirnya terwujud pada awal 2014 saat direkrut oleh Willem II.

    Itu juga jadi klub terakhirnya dalam karier profesional sebagai pemain.

    Landzaat pensiun dengan hanya tampil sembilan kali bersama Willem II.

    Eks pemain Feyenoord tersebut pensiun di usia 38 tahun.

    Usai pensiun sebagai pemain, Denny Landzaat banting setir sebagai pelatih.

    Namun, kariernya lebih banyak menjadi asisten pelatih.

    Dirinya pernah bekerja sama dengan Giovanni van Bronckhorst dan Japp Stam saat masih melatih Feyenoord Rotterdam pada 2018-2019.

    (*)

  • Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat Asisten Patrick Kluivert Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

    Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat Asisten Patrick Kluivert Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

    Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat Calon Asisten Patrick Kluivert Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM – Setelah nama Patrick Kluivert mencuat sebagai kandidat Pelatih Timnas Indonesia, kini muncul nama-nama baru yang digadang akan menjadi asisten pelatih.

    Ada dua nama yang santer diberitakan bakal menjadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia.

    Mereka adalah Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

    Salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat saat menjadi asisten pelatih di Lech Poznan. (Lech Poznan)

    Siapakah Alex Pastoor dan Denny Landzaat? Berikut ini ulasannya.

    Alex Pastoor

    Nama Alex Pastoor sebagai kandidat asisten pelatih Timnas Indonesia pertama kali dibeberkan oleh pundit sepak bola Bung Harpa.

    “Ini info A1 soal asisten pelatih bukan yang megang U-23 tapi asisten langsung, yang pasti gua akan memberikan clue ini usianya sudah setengah abad lebih,” ujar Bung Harpa di akun Youtube pribadinya.

    “Kemudian rutin atau handal dalam membawa tim promosi dari Eerste Divisie ke Eredivisie.

    “Ada beberapa kali lah dia bawa promosi Eredivisie.”

    “Dan tentunya punya pemahaman teknik yang bukan hanya bagus tapi selaras dengan Patrick Kluivert.”

    “Dan memiliki prefensi yang sama yakni 3-4-1-2,” ujarnya.

    Alex Pastor cukup kenyang pengalaman di Liga Belanda.

    Ia membawa Almere City, Sparta Rotterdam, dan Excelsior promosi ke Eredivisie.

    Selain itu ia juga sering kali menggunakan formasi 3-4-1-2.

    Malang melintang di Liga Belanda, rupanya Alex Pastoor sempat bersua Pieter Huistra yang saat ini melatih klub Liga 1 Borneo FC.

    Melansir dari Transfermarkt, Alex Pastoor bersua Pieter Huistra empat kali di Eredivisie musim 2010/2011 dan 2011/2012.

    Kala itu, Alex Pastoor melatih NEC Nijmegen dan Excelsior.

    Sementara Pieter Huistra menangani FC Groningen.

    Duel dua pelatih asal Belanda dalam empat pertemuan itu menunjukkan Alex Pastoor lebih unggul dari Pieter Huistra.

    Denny Landzaat

    Selain Alex Pastoor, nama Denny Landzaat juga dikabarkan menjadi kandidat Asisten Timnas Indonesia.

    Nama Landzaat tidak asing lagi karena pernah melamar sebagai penggawa salah satu klub di Tanah Air.

    Pria 48 tahun tersebut juga malang melintang di dunia sepak bola semasa menjadi pemain.

    Sejumlah tim besar di Belanda dan Inggris pernah ia bela selama kariernya.

    Feyenoord, FC Twente, AZ Alkmaar, dan Wigan Athletic adalah beberapa klub yang pernah dibela Landzaat.

    Pemain berdarah Maluku tersebut juga pernah mengantongi 38 caps bersama Timnas Belanda.

    Dirinya tampil pada periode 2001-2008 dan terpilih dalam skuad akhir di ajang Piala Dunia 2006.

    Meski sudah makan asam garam di dunia sepak bola Eropa, Landzaat sempat kesulitan mencari klub baru.

    Momen tersebut terjadi usai kontraknya berakhir bersama FC Twente setelah musim 2012/2013 tuntas.

    Pada bursa transfer musim panas 2013, dirinya melamar di banyak klub.

    Tak ada angin dan hujan, pria 48 tahun tersebut juga mengirim lamaran ke klub Indonesia.

    Sriwijaya FC jadi tim yang ingin dituju pria asal Amsterdam tersebut.

    Namun, sampai Liga Super Indonesia musim 2013 berakhir, nama Landzaat tidak pernah mendarat di klub kebanggaan Kota Palembang tersebut.

    Sampai musim berakhir, Sriwijaya FC tidak pernah merekrut eks pemain Feyenoord tersebut.

    Sriwijaya FC hanya merekrut Erick Weeks (Liberia), Boakay Eddy Foday (Liberia), Herman Dzumafo (Kamerun), dan Lee Dong-won (Korea Selatan) untuk mengisi slot pemain asing sampai akhir musim.

    Penantian Denny Landzaat akhirnya terwujud pada awal 2014 saat direkrut oleh Willem II.

    Itu juga jadi klub terakhirnya dalam karier profesional sebagai pemain.

    Landzaat pensiun dengan hanya tampil sembilan kali bersama Willem II.

    Eks pemain Feyenoord tersebut pensiun di usia 38 tahun.

    Usai pensiun sebagai pemain, Denny Landzaat banting setir sebagai pelatih.

    Namun, kariernya lebih banyak menjadi asisten pelatih.

    Dirinya pernah bekerja sama dengan Giovanni van Bronckhorst dan Japp Stam saat masih melatih Feyenoord Rotterdam pada 2018-2019.

    (*)

  • Drama Kebuntuan Penangkapan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan – Halaman all

    Drama Kebuntuan Penangkapan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi Korea Selatan (Korsel) gagal dalam menangkap Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan oleh parlemen.

    Meskipun membawa surat perintah penangkapan, kebuntuan selama enam jam terjadi di luar rumah Yoon.

    Insiden ini menunjukkan betapa kompleksnya situasi politik dan keamanan di Korea Selatan.

    Dikutip dari VOA dan BBC, tim keamanan Yoon membentuk barikade manusia.

    Mereka juga menggunakan kendaraan untuk memblokir akses polisi ke kediaman presiden yang dimakzulkan tersebut.

    Bagi banyak pihak, kejadian ini menjadi salah satu krisis politik terbesar dalam sejarah Korea Selatan.

    Mengapa Yoon Sulit Ditangkap?

    Meskipun Yoon Suk Yeol sudah diberhentikan sementara dari jabatannya setelah parlemen memakzulkannya, ia tetap mendapatkan perlindungan dari Pasukan Keamanan Kepresidenan (PSS).

    Hal ini menjadi penghalang utama bagi polisi untuk menegakkan surat perintah penangkapan.

    Pasukan Keamanan Kepresidenan dikenal sangat loyal kepada Yoon, meskipun status resminya sebagai presiden telah ditangguhkan.

    Menurut Mason Richey, profesor di Hankuk University of Foreign Studies, PSS mungkin bertindak karena kesetiaan pribadi kepada Yoon atau karena salah memahami peran hukum mereka.

    Kepala PSS, Park Jong-joon, yang ditunjuk langsung oleh Yoon beberapa bulan lalu, juga diyakini memainkan peran besar dalam kebuntuan ini.

    Beberapa pengamat bahkan menduga bahwa Yoon telah menyiapkan loyalis di dalam tubuh PSS sebagai langkah antisipasi untuk melindunginya.

    Selain itu, Yoon sebelumnya sempat memberlakukan darurat militer pada Desember lalu, sebuah langkah yang menimbulkan kontroversi besar.

    Tindakan tersebut membuatnya dituduh melakukan pemberontakan oleh parlemen, yang akhirnya memutuskan untuk memakzulkannya pada 14 Desember.

    Ketegangan di Lapangan

    Upaya penangkapan pada Jumat (3/1/2025), berakhir dengan kebuntuan.

    Tim keamanan Yoon tidak hanya menghalangi polisi, tetapi juga melibatkan ribuan pendukungnya yang berkumpul di sekitar rumahnya.

    Pendukung Yoon datang untuk menunjukkan dukungan mereka dan memprotes upaya penangkapan tersebut.

    Banyak dari mereka percaya bahwa tuduhan terhadap Yoon bermotif politik.

    Sementara itu, polisi dan pasukan keamanan Yoon tetap bersitegang sepanjang hari, menciptakan suasana tegang yang hampir memicu bentrokan fisik.

    Apa Langkah Selanjutnya?

    Badan Antikorupsi Korea Selatan (CIO), yang memimpin penyelidikan terhadap Yoon, telah menyatakan akan mencoba lagi menangkapnya dengan surat perintah baru.

    Namun, tantangan yang mereka hadapi tidak kecil.

    Pasukan keamanan Yoon memiliki persenjataan lengkap, sehingga setiap upaya penangkapan harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari kekerasan.

    CIO kini sedang berdiskusi dengan polisi dan militer untuk mencari cara terbaik melaksanakan surat perintah tersebut tanpa eskalasi situasi.

    Ketegangan ini juga mencerminkan polarisasi politik di Korea Selatan.

    Sebagian besar masyarakat mendukung pemakzulan Yoon, tetapi cara menegakkan hukum terhadapnya menjadi bahan perdebatan besar.

    Kini, semua pihak menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi yang akan menentukan apakah Yoon akan diberhentikan secara permanen atau dipulihkan sebagai presiden.

    Yoon Suk Yeol adalah presiden pertama yang dimakzulkan dan menghadapi surat perintah penangkapan saat masih berada di kediaman resminya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Berfluktuasi, IHSG Sesi I Hari Ini Turun Tipis 3,13 Poin

    Berfluktuasi, IHSG Sesi I Hari Ini Turun Tipis 3,13 Poin

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Rabu (8/1/2025).

    IHSG pada sesi I hari ini dibuka menguat, tetapi satu jam menjelang penutupan mengalami fluktuasi, hingga akhirnya ditutup melemah 3,13 poin atau 0,04% mencapai level 7.080,1. 

    IHSG sesi I hari ini bergerak dalam rentang 7.074-7.129. Perdagangan IHSG sesi  ini mencatatkan 8,78 miliar lembar saham senilai Rp 4,85 triliun dari 642.384 kali transaksi.

    Sebanyak 227 saham yang diperdagangkan pada sesi ini tercatat menguat, sebanyak 352 saham melemah, dan sebanyak 215 saham stagnan.

    Pada saat IHSG sesi I hari ini melemah, saham-saham Asia sebagian besar juga melemah dibuka menguat menyusul penurunan Wall Street setelah dirilisnya laporan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan aktivitas bisnis yang lebih baik daripada perkiraan.

    Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka stagnan pada level 40.079,09. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,6% menjadi 19.137,88, dan Shanghai Composite melemah 1,5% ke 3.182,49. Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,2% menjadi 2.522,75. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,7% ke 8.348,60.

  • Pasar Saham Asia Mayoritas Melemah Susul Penurunan Wall Street

    Pasar Saham Asia Mayoritas Melemah Susul Penurunan Wall Street

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham Asia sebagian besar melemah pada Rabu (8/1/2025) setelah Wall Street mengalami penurunan, meskipun terdapat laporan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dan aktivitas bisnis yang lebih baik daripada perkiraan.

    Dilansir dari AP, indeks Nikkei 225 di Jepang pada perdagangan pagi stagnan pada level 40.079,09. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,6% menjadi 19.137,88, dan Shanghai Composite melemah 1,5% ke 3.182,49.

    Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,2% menjadi 2.522,75. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menguat 0,7% ke 8.348,60.

    Sebelum pasar saham Asia mayoritas melemah, pada Selasa (7/1/2024), S&P 500 turun 1,1% menjadi 5.909,03, Dow Jones melemah 0,4% ke 42.528,36, dan Nasdaq Composite anjlok 1,9% ke 19.489,68.

    Penurunan ini disebabkan oleh lonjakan imbal hasil obligasi setelah rilis laporan ekonomi yang positif.
     

  • Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Jakarta

    Viral di TikTok bahwa series Netflix Squid Game terinspirasi dari kisah nyata di Korea Selatan pada 1986, Brothers’ Home. Netizen mengungkap sejumlah kesamaan antara keduanya. Salah satu akun yang mengatakan membagikan konsep ini ada podcast Jumpers Jump di YouTube.

    Kemudian, cuplikan video soal ini langsung diunggah ulang oleh banyak akun, termasuk di TikTok, @soupclipsz. Potongan video itu telah disaksikan lebih dari 3,2 juta kali.

    “Squid Game sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata dan ini disensor di mana pun. Dan hanya ada satu orang yang bicarakan soal ini makanya ini jadi… ya. Jadi, itu disebut ‘Brother’s Home’,” ujar Gavin Ruta.

    [Gambas:Youtube]

    Lantas, seperti apa kasus dari ‘Brothers’ Home’?

    Melansir BBC, pada suatu hari tahun 1984, seorang anak kecil bernama Han Jong-sun berusia 8 tahun sedang menemani ayahnya ke kota. Ada juga saudara perempuannya yang ikut.

    Ayahnya sangat sibuk di sana, sehingga memutuskan meninggalkan anak-anaknya ke petugas polisi agar aman, namun ternyata itu keputusan yang salah. Han dan saudarinya diculik lalu dipaksa masuk ke dalam bus.

    “Sebuah bus berhenti di depan kantor polisi dan kami dipaksa masuk ke dalam bus,” kenang Han lebih dari 30 tahun kemudian.

    “Kamu tidak tahu ke mana kami dibawa. ‘Ayah meminta kami tunggu di sini! Ayah akan datang!’ kami menangis dan tersedu-sedu. Mereka mulai memukuli kami dan berkata kami terlalu berisik,” lanjutnya.

    Ke mana Han dan saudarinya diculik?

    Tanpa dia ketahui, bus itu membawa mereka ke Hyungje Bokjiwon, sebuah fasilitas swasta yang secara resmi merupakan pusat pembinaan masyarakat. Namun pada kenyataannya, menurut mereka yang selamat, itu adalah pusat penahanan brutal yang menyiksa ribuan orang.

    Menurut kesaksian dan bukti yang dikumpulkan dari lokasi tersebut, para tahanan mengatakan mereka digunakan sebagai budak di lokasi konstruksi, pertanian, dan pabrik selama tahun 1970 hingga 1980-an. Mereka juga dikabarkan mengalami penyiksaan dan ruda paksa. Ratusan orang meninggal dalam kondisi yang tidak manusiawi.

    Han dan saudara perempuannya ditahan di sana selama tiga setengah tahun. Akan tetapi, keadaan mencekam di sana mengubah seluruh kehidupan termasuk memengaruhi kesehatan mental mereka.

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game? >>>

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game?

    Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Pertama, mereka disiksa. Bukan dengan memainkan permainan anak-anak, melainkan anak-anak justru dipaksa meninggalkan masa muda mereka untuk bermain dan belajar. Anak yang ditahan di sana tak jauh berbeda dengan orang dewasa yang ditangkap, mereka juga harus bekerja.

    Dari kesaksian korban, para korban tahanan diatur untuk menggunakan baju training berwarna biru dan sepatu karet. Mereka juga diberikan hanya sepotong celana dalam nilon.

    “Saya jarang punya kesempatan untuk mandi. Kutu ada di sekujur tubuh saya. Kami makan ikan busuk dan nasi jelai yang bau setiap hari, benar-benar setiap hari. Hampir semua penghuni kekurangan gizi,” kisah Choi Seung-woo yang ditahan waktu umur 13 tahun.

    “Empat orang tidur secara zig-zag di tempat tidur kecil. Pemerkosaan terjadi setiap malam di sudut asrama,” tuturnya.

    Tak ada yang dapat kabur dari sana, semua karena ‘petugas’ sangat kasar dan memaksa mereka terus bekerja. Meski begitu, sebenarnya orang tua dari anak-anak yang diculik itu melapor ke kepolisian, tapi tidak diacuhkan.

    Pada 1980-an, akhirnya rumor beredar di Busan. Rumor itu menyebut orang-orang dikurung, disiksa sampai mati, oleh tempat ‘kesejahteraan masyarakat’.

    Yakin bahwa anak-anaknya diculik dan dijebak di fasilitas itu, ayah Choi mengetuk pintu Hyungje Bokjiwon. Protesnya membuat para pengelola pusat membebaskan kedua bersaudara itu pada tahun 1986.

    Setahun kemudian, Park In-guen, yang mengelola Hyungje Bokjiwon, ditangkap. Pusat itu pada akhirnya ditutup. Setelah itu diketahui alasan penculikan itu. Konon, seluruh negeri dilanda euforia menjelang Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Karena itu, pemerintah mulai memacu upaya-upaya membangun kembali citra negara itu, termasuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap ‘merusak pemandangan’ di jalanan kota.

    Tidak (akan) berakhir indah

    Anak-anak dipaksa turun dan disembunyikan di Brothers’ Home. Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Walaupun neraka dunia itu sudah ditutup, trauma yang dialami para korban dan keluarga masih berlangsung. Han kehilangan kontak dengan saudara perempuannya dan ayahnya, yang kemudian hanya berujung pada kabar menyedihkan lainnya. Pada tahun 2007, ia mendapati keluarga yang dia cari-cari itu telah dirawat di rumah sakit karena trauma mental yang dialami selama bertahun-tahun di pusat tersebut.

    Walau begitu, tidak seorang pun pernah dimintai pertanggungjawaban atas kematian para korban jiwa yang diperkirakan mencapai 500 orang. Tak ada juga dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

    Park pun cuma dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara, dengan alasan penggelapan subsidi negara. Ia meninggal karena usia pada tahun 2016.

    Dua tahun kemudian, jaksa yang memimpin penyelidikan awal terhadap Hyungje Bokjiwon mengakui bahwa ada tekanan eksternal oleh pemerintah militer untuk menghentikan penyelidikan. Bahkan, pihak tersebut menuntut hukuman yang lebih ringan bagi Park.

    Pada tahun yang sama, jaksa agung saat itu, Moon Moo-il secara resmi meminta maaf atas kegagalan awal dan meminta Mahkamah Agung meninjau putusan terhadap Park.

    Han sendiri tidak pernah putus asa akan penyelidikan yang seharusnya. Ia berunjuk rasa di depan majelis nasional Korea Selatan sejak tahun 2012, menuntut penyelidikan negara terhadap Hyungje Bokjiwon. Choi bergabung dengannya pada tahun 2013.

    Choi masih menghadiri sesi psikoterapi secara teratur.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Netflix Rilis Poster Squid Game 3 yang Bakal Tayang Tahun Ini”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ask/ask)

  • Samsung Pamer Layar OLED Geser dan Lipat Terbesar

    Samsung Pamer Layar OLED Geser dan Lipat Terbesar

    Jakarta

    Samsung kembali mencuri perhatian di ajang CES 2025 dengan memamerkan teknologi layar OLED terbarunya. Tidak tanggung-tanggung, raksasa teknologi Korea Selatan ini memperkenalkan panel OLED slidable (geser) dan foldable (lipat) dengan ukuran yang mengagumkan.

    Panel OLED Geser

    Samsung Display memamerkan tiga prototipe panel OLED geser: Slidable Flex Duet, Slidable Flex Solo, dan Slidable Flex Vertical.

    Slidable Flex Duet punya ukuran 8,1 inch yang dapat diperluas dari kedua sisi untuk menciptakan layar 12,4 inch. Layar ini dapat mengubah tablet kecil menjadi perangkat layar lebar, sehingga ideal untuk melakukan banyak tugas sekaligus dan hiburan.

    Slidable Flex Solo Foto: Samsung Display

    Slidable Flex Solo yang dirancang untuk laptop memiliki layar berukuran 13 inch dan dapat digeser hingga 17,3 inch. Layar ini menawarkan ruang layar ekstra untuk tugas-tugas seperti pengodean, penyuntingan video, atau konsumsi media yang mendalam.

    Slidable Flex Vertical dirancang khusus untuk ponsel pintar. Layarnya berukuran 5,1 inch dan dapat diperpanjang secara vertikal hingga 6,7 inch. Ini menjadikannya sempurna bagi pengguna yang menginginkan layar yang lebih besar untuk menonton video dan menjelajah internet, tetapi tetap terjangkau di kantong.

    Slidable Flex Vertical Foto: Samsung DisplayLayar OLED Lipat Terbesar

    Samsung juga memperkenalkan panel OLED lipat terbesarnya, berukuran 18,1 inch saat dibuka dan 13,1 inch saat dilipat. Layar ini dapat berfungsi sebagai laptop dengan keyboard layar sentuh atau sebagai monitor dengan keyboard dan mouse eksternal.

    Layar OLED Samsung terbesar Foto: Samsung Display

    Meskipun belum pasti kapan layar lipat besar ini akan tersedia bagi konsumen, prototipe layar lipat 17,3 inch Samsung sebelumnya yang dirilis tahun 2022 belum beredar di pasaran. Namun, inovasi ini mengisyaratkan masa depan perangkat lipat berukuran besar.

    (afr/afr)

  • Mobil Kenang-kenangan Shin Tae Yong, Alphard Sampai Sedan Listrik G80

    Mobil Kenang-kenangan Shin Tae Yong, Alphard Sampai Sedan Listrik G80

    Jakarta, CNN Indonesia

    Shin Tae Yong setidaknya pernah menikmati empat mobil selama menjadi pelatih Timnas di Indonesia. Sebagian besar mobil itu buatan produsen asal negaranya, Korea Selatan.

    Shin Tae Yong menjadi pelatih timnas sejak 2019. Salah satu prestasinya yang paling membanggakan adalah membawa timnas menjadi finalis Piala AFF 202O, mendapatkan medali perunggu SEA Games 2021 dan perak Piala AFF U-23 2023.

    Selama di Indonesia, Shin Tae Yong pernah bilang tak pernah nyetir sendiri. Hal ini dikarenakan dia diberi fasilitas sopir pribadi dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

    Toyota Alphard

    MPV boxy lambang kemewahan Toyota ini pernah didapat Shin Tae Yong dari PSSI untuk aktivitasnya sehari-hari. Alphard memadukan ruang kabin luas yang fungsional dengan taburan fitur kemewahan buat menunjang kenyamanan selama perjalanan.

    Hyundai Staria

    Hyundai Motors Indonesia (HMID) memberikan kado istimewa untuk Shin Tae Yong pada 2022 lalu, yaitu Staria dan Palisade. Saat itu HMID beralasan dua mobil ini diberikan karena dedikasi Shin Tae Yong memajukan sepak bola Indonesia dan berhasil membawa Timnas Indonesia jadi runner-up AFF 2020 pada awal Januari 2022 lalu.

    Staria adalah MPV boxy yang mirip Alphard. Desain mobil ini dikhususkan untuk penumpang yang duduk di baris kedua. Kabin Staria dirancang bisa diisi tujuh sampai sembilan orang.

    Hyundai Palisade

    Mobil ini merupakan SUV bongsor yang terbesar dimiliki Hyundai di Indonesia. Palisade saat ini banyak dilirik jadi mobil dinas para pejabat sebagai alternatif Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport.

    Bodinya yang besar bisa mengakomodasi banyak kebutuhan, sementara performanya dapat diandalkan untuk blusukan.

    Genesis Electrified G80

    Mobil terakhir yang didapat Shin Tae Yong dari HMID adalah sedan listrik bekas digunakan di KTT G20 Bali 2022, Genesis Electrified G80. Genesis sendiri adalah divisi merek mewah yang dimiliki Hyundai seperti Lexus oleh Toyota.

    Mobil ini panjangnya 5 meter, lebarnya 1,92 meter, tinggi 1,47 meter dan wheelbase 3 meter. Shin Tae Yong bisa merasakan kemewahan dan kenyamanan Electrified G80 seperti para tamu VVIP di KTT G20.

    Walau tak pernah nyetir sendiri, Shin Tae Yong pernah mengatakan doyan nyetir di kampung halamannya. Bahkan dia bilang senang mengemudi dengan kecepatan tinggi.

    “Saya senang menyetir sendiri dengan kecepatan yang tinggi,” kata dia pada 14 Mei 2024.

    Shin Tae Yong kini statusnya sudah dipecat PSSI. Ketua Umum PSSI Erick Thohir beralasan hal itu dilakukan karena masalah strategi, komunikasi dan kepemimpinan di Timnas Indonesia.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ragam Komentar Netizen Korea Terheran-heran STY Dipecat

    Ragam Komentar Netizen Korea Terheran-heran STY Dipecat

    Jakarta

    Shin Tae-yong (STY) sudah resmi tak lagi mengasuh tim Garuda. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melalui konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube PSSI.

    Kontrak STY menjadi pelatih Timnas Indonesia sebenarnya masih panjang sampai tahun 2027, namun sayang PSSI memutuskannya lebih cepat sejak Senin (6/1/2025).

    Tentunya keputusan ini menuai reaksi keras dari berbagai kalangan khususnya bagi pecinta sepak bola Indonesia. Media sosial juga heboh, warganet banak yang kecewa dan sedih karena merasa STY sudah berkontribusi banyak untuk memajukan dunia sepak bola Indonesia.

    Tak hanya di Indonesia, kabar pemecatan STY juga ramai di negara asal sang pelatih berusia 54 tahun ini, Korea Selatan. Mulai dari media sosial, forum, hingga portal berita menyoroti berita tersebut.

    Ragam komentar netizen Korea juga terheran-heran mengapa STY yang udah melatih Indonesia sejak tahun 2019 diberhentikan lebih cepat.

    Dirangkum detikINET dari cuitan akun X @OPSH8, berikut komentar-komentar netizen Korea yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

    [Gambas:Twitter]

    “dia menyelamatkan rumah yang hancur, tapi orang2 ini gak bersyukur.”

    “Dipikir2 kita juga negara yang menyingirkan STY. Tapi kita gak mecat sebelum kompetisi penting, federasi percaya dan mendorong STY sampai turnamen utama. jika KFA memecat saat rumor Hiddink dimulai, itu akan sekacau mereka (indonesia)”

    “intinya STY bisa bawa timnas sampai ke 3rd round qualifications bahkan ada di posisi 3, tapi dipecat gara2 gagal di kompetisi yang mau manggil pemain aja sulit (AFF)”

    “mungkin karena name value pemainnya udah meningkat, mereka mau nunjuk coach yang levelnya lebih tinggi? kalau begini Mancni nih jangan-jangan”

    Selain itu, netizen Korea juga menanggapi rumor tentang Patrick Kluivert yang ditunjuk sebagai pelatih timnas menggantikan STY.

    “mikirin STY dipecat setelah ngeliat karir si pelatih kampret itu (Patrick Kluivert), jadinya kocak aja wkwkwkw”

    “Beneran gak abis pikir kirain datangin orang belanda karena banyak naturalisasi anak belanda, tapi diliat2 karirnya…. wkwk”

    “kalau si Kluivert ini udah jadi pelatih dari ronde 2, pasti udah kalah dengan kebobolan paling banyak, asian cup juga kacau seperti sebelumnya.”

    “padahal tinggal bawa aja siapapun dari coaching staffnya Feyenoord, PSV, atau Ajax yang punya izin profesional, dan kayanya mereka akan lebih baik daripada Kluivert.”

    (jsn/afr)

  • 6
                    
                        Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas
                        Regional

    6 Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas Regional

    Pesan Mengharukan Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas
    Penulis
    KOMPAS.com –
    Shin Tae-yong
    akhirnya buka suara untuk pertama kali setelah diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia.
    Pelatih asal Korea Selatan tersebut menulis pesan menyentuh kepada
    Nova Arianto
    , yang adalah asisten pelatihnya saat menukangi Timnas.
    Nova mengucapkan salam perpisahan dan berterima kasih kepada Shin Tae-yong lewat akun Instagram-nya pada Senin (6/1/2025).
    “Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada coach karena telah memberikan warna dan cerita yang indah untuk sepak bola Indonesia. Kami merasa beruntung dengan kehadiran coach selama hampir 5 tahun di tim nasional,” tulis Nova.
    Shin membalas unggahan itu dalam kolom komentar Nova Arianto pada Selasa malam.
    “Terima kasih Nova dan maaf saya tidak bisa sampai akhir. Jaga pemain lokal kita dan pergi ke Piala Dunia. Sampai jumpa lagi, terima kasih banyak untuk kali ini,” tulis Shin dalam bahasa Korea.
    Adapun Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada Senin mengumumkan bahwa Shin Tae-yong tidak lagi menjadi pelatih Indonesia.
    Posisi pelatih Timnas selanjutnya akan diberikan kepada pelatih baru yang berasal dari Belanda.
    “Semuanya itu kan berdasarkan tiga. Satu programnya benar, konsisten. Pelatihnya juga bagus. Kualitas pemainnya juga harus bagus. Itu semua tiga yang tidak bisa terpisahkan,” kata Erick setelah jumpa pers di Jakarta.
    Patrick Kluivert menjadi kandidat terdepan pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih
    Timnas Indonesia
    .
    Namun, kepastian Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia dan Louis Van Gaal sebagai direktur teknik Timnas Indonesia baru bisa diketahui saat PSSI mengenalkan pelatih baru pada 12 Januari mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.