Negara: Korea Selatan

  • Pasar Saham Asia Melemah, Bagaimana dengan Dolar dan Emas?

    Pasar Saham Asia Melemah, Bagaimana dengan Dolar dan Emas?

    Jakarta, FORTUNE – Pasar Saham Asia mencatat pelemahan pada hari Jumat (31/1), terutama karena kembali dibukanya pasar saham Korea Selatan setelah libur Tahun Baru Imlek. Meski demikian, sentimen investor tetap stabil berkat laporan keuangan yang kuat dari perusahaan teknologi Amerika Serikat.

    Kebijakan tarif baru dari pemerintahan Donald Trump turut mendorong kenaikan nilai tukar Dolar dan Harga Emas. Adapun, kebijakan bank sentral masih  menjadi perhatian utama para pelaku pasar minggu ini.

    Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sesuai dengan prediksi sebelumnya. Gubernur The Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa tidak akan ada pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Sementara itu, Bank Sentral Eropa justru melakukan pemangkasan suku bunga pada hari Kamis (30/1).

    Perdagangan saham di beberapa negara Asia masih terhenti akibat perayaan Tahun Baru Imlek, termasuk di Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan. Namun, pasar saham Korea Selatan kembali aktif dan langsung mengalami tekanan. Indeks KOSPI turun 1 persen akibat pengumuman terobosan model kecerdasan buatan (AI) murah oleh DeepSeek Tiongkok, yang berdampak pada pasar global.

    Beberapa saham teknologi besar mengalami penurunan signifikan. Saham Samsung Electronics anjlok 3 persen karena prospek pertumbuhan laba kuartal pertama yang terbatas. Sementara itu, saham SK Hynix, pemasok utama Nvidia, merosot hingga 8 persen.

    Secara keseluruhan, indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami penurunan sebesar 0,3 persen, tetapi masih menunjukkan kenaikan sebesar 1 persen dalam bulan ini. Indeks tersebut berhasil mengakhiri tren penurunan yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut.

    Di sisi lain, kontrak berjangka Nasdaq naik 0,6 persen dalam sesi perdagangan Asia, didorong oleh proyeksi positif dari Apple Inc, yang memperkirakan pertumbuhan penjualan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa Apple berpotensi pulih dari penurunan penjualan iPhone dengan memanfaatkan fitur kecerdasan buatan yang lebih canggih.

    Pada awal pekan, saham teknologi sempat anjlok drastis akibat kekhawatiran investor terhadap pengaruh model AI murah dari Tiongkok. Saham perusahaan besar seperti Nvidia, Broadcom, dan Oracle terdampak oleh kekhawatiran ini. 

    Namun, beberapa perusahaan teknologi telah berhasil menutupi sebagian kerugian tersebut. CEO Microsoft dan Meta mengemukakan bahwa investasi besar-besaran dalam pengembangan AI sangat penting untuk mempertahankan daya saing di industri ini.

    Vasu Menon, Direktur Pelaksana Strategi Investasi di OCBC, menilai bahwa perkembangan teknologi AI yang diperkenalkan DeepSeek dapat menimbulkan ketidakpastian dan tekanan terhadap valuasi perusahaan AI dalam jangka pendek. Meski demikian, menurutnya, prospek jangka menengah hingga panjang tetap positif.

    “Kebutuhan akan peningkatan infrastruktur AI akan terus berlanjut dan setiap kapasitas komputasi baru harus diserap oleh peningkatan permintaan AI yang dapat tumbuh secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.

    Ia menambahkan bahwa kebutuhan terhadap infrastruktur AI akan terus meningkat. Karenanya, setiap kapasitas komputasi yang baru harus dapat mengakomodasi permintaan AI yang terus berkembang.

    Sementara itu, data dari LSEG menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mengalami perlambatan pada kuartal keempat 2024, meskipun masih cukup kuat untuk memungkinkan The Fed menurunkan suku bunga secara bertahap sepanjang tahun ini.

    Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 45 basis poin dalam tahun 2025, dengan probabilitas dua kali pemangkasan yang cukup besar. Fokus investor kini beralih pada laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada Desember, yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed.
     

  • Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Urusan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merilis jajak pendapat tahunan para ahli kebijakan luar negeri dengan pertimbangan konflik saat ini atau potensial yang dapat memengaruhi kepentingan Negeri Paman Sam.

    Laporan tersebut dirilis dengan latar belakang perang dan meningkatnya ketegangan di sejumlah kawasan dan saat Presiden AS Donald Trump memaparkan prioritas kebijakan luar negerinya untuk masa jabatan keduanya.

    Newsweek menghubungi Departemen Luar Negeri AS melalui email untuk meminta komentar.

    Laporan tersebut disusun dari informasi yang dikumpulkan pada bulan November dari 15.000 akademisi, pejabat pemerintah, dan pakar kebijakan luar negeri lainnya.

    Hasilnya menunjukkan bahwa tahun 2025 dapat menjadi tahun yang paling berbahaya sejak Dewan Urusan Luar Negeri mulai melakukan Survei Prioritas Pencegahan.

    Ada lebih banyak skenario yang lebih mungkin terjadi dan memiliki dampak potensial yang lebih tinggi terhadap kepentingan Washington daripada sebelumnya dalam 17 tahun jajak pendapat oleh lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington DC.

    Timur Tengah Masih Memanas

    Timur Tengah dianggap sebagai area yang memerlukan perhatian khusus.

    Menurut laporan tersebut, masih menjadi sorotan konflik Israel dan Hamas di Gaza, kemudian bentrokan dengan Hizbullah yang berpusat di Lebanon, dan meningkatnya permusuhan dengan pendukung kedua kelompok paramiliter—Iran.

    Tidak jelas bagaimana gencatan senjata minggu lalu antara Israel dan Hamas dan kembalinya ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza selatan ke utara akan memengaruhi hasil survei.

    Keuntungan Militer Rusia

    Lalu perang Rusia melawan Ukraina juga masuk dalam kategori konflik Tingkat I tertinggi. 

    Kini, perang yang telah memasuki tahun ketiga dinilai memiliki kemungkinan besar untuk terus berlanjut dan berdampak besar pada kepentingan AS.

    Laporan itu memprediksi berbagai  spekulasi yang bisa terjadi.

    “Keuntungan militer besar Rusia di Ukraina, termasuk penghancuran infrastruktur penting secara luas, dan berkurangnya bantuan asing ke Kyiv menyebabkan gencatan senjata yang menguntungkan Moskow.”

    Tekanan Militer Cina ke Taiwan

    Skenario Tingkat 1 yang dianggap cukup mungkin terjadi tetapi dengan dampak potensial yang tinggi adalah “peningkatan tekanan militer dan ekonomi oleh Tiongkok terhadap Taiwan ” yang dapat memicu krisis Selat Taiwan yang dapat menarik AS dan negara lain di kawasan Pasifik.

    Konflik Afghanistan

    Afghanistan masuk dalam kategori risiko rendah Tier II.

    Para ahli merasa penindasan Taliban dan kesulitan ekonomi yang sedang berlangsung di Afghanistan dapat memicu kekerasan sektarian, yang dapat memperburuk krisis kemanusiaannya.

    Skenario ini dianggap memiliki kemungkinan yang tinggi meskipun dampaknya rendah terhadap masalah kebijakan AS saat ini.

    Provokasi Perbatasan Korea

    Sementara itu, “uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan, menurut para ahli.

    Kontinjensi ini turun ke Tingkat II, turun dari Tingkat 1 tahun lalu, tetapi akan berdampak besar pada kawasan tersebut dan kemungkinan akan melibatkan AS, yang menempatkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan yang bersekutu.

    Di antara potensi krisis dalam kategori Tingkat III adalah meningkatnya ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh meningkatnya terorisme dan melemahnya kewenangan pemerintah di Nigeria timur laut.

    ALUTSISTA KOREA UTARA – Meriam howitzer M1989 Koksan Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia. Uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara disebut pakar tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan. (NK News)

    Kemungkinan ini dianggap sedang dan berdampak rendah pada kepentingan Washington.

    Direktur Pusat Aksi Pencegahan di Council on Foreign Relations, Paul Stares, memberikan analisis terkait peta konflik dunia di 2025.

    “Tingkat kecemasan yang dirasakan responden survei tentang risiko konflik kekerasan selama 12 bulan mendatang tidak pernah sebesar ini. Dari 30 kemungkinan yang disurvei, 28 dinilai sangat mungkin terjadi dalam 12 bulan mendatang. Delapan belas di antaranya akan berdampak tinggi atau sedang terhadap kepentingan AS.”

    Untuk menghindari berbagai krisis yang terjadi secara bersamaan dengan konsekuensi yang mengerikan bagi Amerika Serikat, Stares menyarankan pemerintahan Trump untuk berpikir jernih dan berupaya mengurangi risiko konflik.

    Indeks Perdamaian Dunia

    Pada Juni 2024 lalu, Indeks Perdamaian Global (GPI) 2024 merilis peta konflik terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Terdapat 56 konflik, 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan, yang merupakan jumlah terbanyak sejak GPI didirikan.

    Laporan yang dihasilkan oleh lembaga pemikir internasional, Institute for Economics & Peace (IEP), yang mengungkap bahwa dunia berada di persimpangan jalan. Tanpa upaya bersama, ada risiko lonjakan konflik besar, seperti dikutip dari visionofhumanity.org.

    Adapun 97 negara mengalami penurunan tingkat kedamaian, lebih banyak dari tahun mana pun sejak dimulainya Indeks Perdamaian Global pada tahun 2008.

    Konflik di Gaza dan Ukraina merupakan pendorong utama penurunan tingkat kedamaian global, karena kematian akibat pertempuran mencapai 162.000 pada tahun 2023.

    92 negara saat ini terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, lebih banyak daripada kapan pun sejak dimulainya GPI.

    Sistem penilaian militer pertama dari jenisnya menunjukkan bahwa kemampuan militer AS hingga tiga kali lebih tinggi daripada Tiongkok.

    Dampak ekonomi global dari kekerasan meningkat menjadi $19,1 triliun pada tahun 2023, mewakili 13,5 persen dari PDB global. Paparan terhadap konflik menimbulkan risiko rantai pasokan yang signifikan bagi pemerintah dan bisnis.

    Militerisasi mencatat penurunan tahunan terbesarnya sejak dimulainya GPI, dengan 108 negara menjadi lebih termiliterisasi.

    110 juta orang menjadi pengungsi atau mengungsi di dalam negeri karena konflik kekerasan, dengan 16 negara kini menampung lebih dari setengah juta pengungsi.

    Amerika Utara mengalami kemerosotan regional terbesar, yang disebabkan oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Jumlah negara yang terlibat konflik tertinggi sejak Perang Dunia II

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas menyerahkan 3 sandera Israel dan 5 warga Thailand kepada ICRC sebelum dibawa ke negara masing-masing. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Saat ini terdapat 56 konflik, yang terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Konflik-konflik tersebut telah menjadi lebih internasional dengan 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, yang terbanyak sejak dimulainya GPI.

    Meningkatnya jumlah konflik kecil meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak konflik besar di masa mendatang.

    Misalnya, pada tahun 2019, Ethiopia, Ukraina, dan Gaza semuanya diidentifikasi sebagai konflik kecil.

    Tahun lalu tercatat 162.000 kematian terkait konflik. Ini adalah jumlah korban tertinggi kedua dalam 30 tahun terakhir, dengan konflik di Ukraina dan Gaza yang menyumbang hampir tiga perempat kematian.

    Ukraina mewakili lebih dari separuhnya, mencatat 83.000 kematian akibat konflik, dengan perkiraan sedikitnya 33.000 untuk Palestina hingga April 2024.

    Dalam empat bulan pertama tahun 2024, kematian terkait konflik secara global berjumlah 47.000.

    Jika angka yang sama berlanjut hingga akhir tahun ini, ini akan menjadi jumlah kematian konflik tertinggi sejak genosida Rwanda pada tahun 1994.

    Dampak ekonomi global akibat kekerasan pada tahun 2023 adalah $19,1 triliun atau $2.380 per orang.

    Ini merupakan peningkatan sebesar $158 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kerugian PDB akibat konflik sebesar 20 persen.

    Pengeluaran untuk pembangunan perdamaian dan pemeliharaan perdamaian berjumlah total $49,6 miliar, yang mewakili kurang dari 0,6?ri total pengeluaran militer.

    Islandia tetap menjadi negara paling damai, posisi yang telah dipegangnya sejak 2008, diikuti oleh Irlandia, Austria, Selandia Baru, dan Singapura – pendatang baru di lima besar.

    Yaman telah menggantikan Afghanistan sebagai negara paling tidak damai di dunia. Diikuti oleh Sudan, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Ukraina.

    Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) tetap menjadi kawasan yang paling tidak damai.

    Kawasan ini merupakan rumah bagi empat dari sepuluh negara yang paling tidak damai di dunia dan dua negara yang paling tidak damai, Sudan dan Yaman.

    Meskipun demikian, UEA mencatat peningkatan kedamaian terbesar di kawasan ini – naik 31 peringkat ke peringkat 53 pada tahun 2024.

    Meskipun sebagian besar indikator kedamaian memburuk selama 18 tahun terakhir, ada peningkatan dalam angka pembunuhan yang turun di 112 negara, sementara persepsi kriminalitas membaik di 96 negara.

    Perubahan sifat konflik

    Seiring meluasnya konflik dan semakin mendunianya konflik, meningkatnya kompleksitas mengurangi kemungkinan tercapainya solusi yang langgeng. Ukraina dan Gaza adalah contoh dari keluhan historis yang terus berlanjut atau “perang abadi” tanpa resolusi yang jelas.

    Jumlah konflik yang menghasilkan kemenangan yang menentukan bagi kedua belah pihak telah turun dari 49 persen pada tahun 1970-an, menjadi kurang dari 9 persen pada tahun 2010-an.

    Selama periode yang sama, jumlah konflik yang berakhir melalui perjanjian damai turun dari 23 persen menjadi lebih dari 4%.

    Faktor kunci lain yang membentuk kembali konflik adalah dampak teknologi peperangan asimetris, yang memudahkan kelompok non-negara, serta negara yang lebih kecil atau kurang kuat, untuk bersaing dalam konflik dengan negara atau pemerintah yang lebih besar.

    Jumlah negara yang menggunakan pesawat nirawak meningkat dari 16 menjadi 40, peningkatan 150% antara tahun 2018 dan 2023.

    Selama periode yang sama, jumlah kelompok non-negara yang melakukan setidaknya satu serangan pesawat nirawak meningkat dari 6 menjadi 91, peningkatan lebih dari 1.400%.

    Kemampuan militer global

    Sejak dimulainya perang Ukraina, militerisasi telah meningkat di 91 negara, membalikkan tren 15 tahun sebelumnya.

    Mengingat komitmen ke depan banyak negara terhadap pengeluaran militer, hal itu tidak mungkin membaik dalam beberapa tahun mendatang.

    Perubahan dalam dinamika peperangan telah menyebabkan jumlah pasukan berkurang sementara kecanggihan teknologi meningkat.

    Selama dekade terakhir, 100 negara mengurangi personel angkatan bersenjata mereka, sementara kemampuan militer global meningkat lebih dari 10%.

    Penelitian pertama yang dilakukan oleh IEP menghitung kemampuan militer suatu negara dengan menggabungkan kecanggihan militer, teknologi, dan kesiapan tempur.

    Penelitian ini mengungkap bahwa AS memiliki kemampuan militer yang jauh lebih tinggi daripada China, yang diikuti oleh Rusia.

    Pendekatan tradisional untuk mengukur kemampuan militer umumnya hanya menghitung jumlah aset militer.

    Sorotan regional

    Eropa tetap menjadi kawasan paling damai, namun, kawasan ini mencatat peningkatan pengeluaran militer tahunan terbesar sejak dimulainya GPI.

    Amerika Utara mencatat penurunan perdamaian regional terbesar dengan penurunan hanya di bawah 5%.

    Baik AS maupun Kanada mengalami penurunan yang signifikan, terutama didorong oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Afrika Sub-Sahara sekarang menjadi kawasan paling tidak damai kedua setelah MENA karena menghadapi beberapa krisis keamanan – terutama meningkatnya kerusuhan politik dan terorisme di Sahel Tengah.

    Asia-Pasifik tetap menjadi kawasan paling damai kedua dengan sedikit penurunan perdamaian.

    Papua Nugini mencatat penurunan terburuk di kawasan tersebut, yang disebabkan oleh meningkatnya kekerasan suku akibat perselisihan atas wilayah dan kepemilikan tanah.

    Amerika Tengah dan Karibia mengalami sedikit penurunan perdamaian, karena negara-negara seperti Haiti memerangi kejahatan terorganisasi tingkat tinggi dan kerusuhan sipil.

    Meskipun demikian, El Salvador mencatat peningkatan perdamaian paling signifikan di dunia.

    Amerika Selatan mengalami penurunan perdamaian terbesar kedua dengan penurunan sebesar 3,6%.

    Perubahan terbesar terjadi pada indikator Tingkat Pembunuhan, Skala Teror Politik, dan Intensitas Konflik Internal.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Samsung Galaxy S25 Series Bisa Kirim Pesan via Satelit, Tapi…

    Samsung Galaxy S25 Series Bisa Kirim Pesan via Satelit, Tapi…

    Jakarta

    Samsung kembali menghadirkan inovasi terbaru dalam seri Galaxy S25. HP premium flagship ini dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 8 Elite yang di-overclock, menawarkan performa lebih cepat dan efisien.

    Namun, yang paling menarik perhatian adalah dukungannya terhadap fitur pesan teks via satelit. Sayangnya, fitur canggih ini tidak akan dinikmati oleh semua pengguna Galaxy S25, dan ada alasan menarik di balik keputusan Samsung.

    Meskipun Samsung Galaxy S25 memiliki kemampuan untuk mengirim pesan teks via satelit, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini memilih untuk tidak mempromosikan fitur tersebut secara agresif. Alasannya? Fitur ini tidak tersedia secara universal.

    Samsung memutuskan untuk membiarkan operator seluler yang bekerja sama dengan mereka untuk mengelola layanan satelit ini. Artinya, pengguna Galaxy S25 hanya dapat mengakses fitur ini jika operator mereka telah menjalin kerja sama dengan penyedia layanan satelit.

    Saat ini, hanya ada satu operator satelit yang beroperasi di pasar terbuka, yaitu Skylo. Sayangnya, Skylo baru menjalin kerja sama dengan Verizon di Amerika Serikat.

    Skylo menyewa transponder pita L dan S pada delapan satelit geostasioner dari penyedia seperti Viasat, Ligado Networks, dan TerreStar untuk menyediakan jaringan 5G NTN (Non-Terrestrial Network) di Amerika Serikat dan Eropa. Menurut Christian FrhrvonderRopp, konsultan satelit dan telekomunikasi independen, Skylo bertindak seperti “monopoli” di industri ini.

    Qualcomm sebenarnya telah bermitra dengan operator satelit Iridium. Namun, Samsung memilih untuk tidak memanfaatkan hubungan ini secara langsung. Alih-alih, Samsung meminta Qualcomm untuk mengembangkan modem satelit secara terpisah. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya layanan satelit, sehingga lebih terjangkau bagi pengguna.

    Sayangnya, langkah ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dengan mengandalkan operator dan Skylo untuk menyediakan layanan, Samsung membatasi akses fitur pesan satelit hanya pada wilayah dan operator tertentu.

    Hal ini berbeda dengan pendekatan yang diambil oleh Apple, yang membuat kesepakatan langsung dengan Globalstar saat meluncurkan seri iPhone 14. Kesepakatan ini memungkinkan pengguna iPhone untuk menggunakan layanan Darurat SOS via satelit di area yang didukung, tanpa bergantung pada operator seluler.

    Agar fitur pesan satelit pada Galaxy S25 dapat digunakan, operator seluler harus menandatangani kesepakatan dengan Skylo. Namun, hal ini bergantung pada apakah operator melihat fitur ini sebagai keunggulan kompetitif yang cukup besar untuk diinvestasikan.

    Kita tunggu saja apakah operator seluler di Indonesia akan menghadirkan fitur ini bagi pengguna Galaxy S25.

    (afr/rns)

  • Sama-sama Prosedur Bayi Tabung, Ini Beda IVM dan IVF yang Perlu Diketahui Pejuang Dua Garis Biru – Halaman all

    Sama-sama Prosedur Bayi Tabung, Ini Beda IVM dan IVF yang Perlu Diketahui Pejuang Dua Garis Biru – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program hamil (promil) dengan bantuan teknologi semakin berkembang.

    Berbagai teknologi reproduksi kini jadi harapan baru bagi pasangan yang menghadapi masalah kesuburan.

    Mulai dari promil inseminasi, IVF (In Vitro Fertilization), hingga terobosan IVM (In Vitro Maturation).  

    Dokter spesialis Obsgyn dengan subspesialisasi di bidang fertilitas endokrinologi reproduksi
    Dr. Malvin Emeraldi, SpOG, Subsp.FER(K) menerangkan, IVM atau In Vitro Maturation adalah teknologi reproduksi berbantu yang memungkinkan pematangan sel telur dilakukan di laboratorium, bukan di dalam tubuh.

    Prosedur ini dilakukan dengan mengambil oosit (sel telur) yang belum matang dari ovarium, kemudian mematangkannya di laboratorium hingga siap untuk dibuahi.

    IVM mulai diteliti pada 1930-an oleh Gregory Pincus yang mempelajari pematangan oosit mamalia di luar tubuh, lalu berkembang pesat penerapannya pada manusia sejak akhir 1980-an hingga awal 1990-an.

    Kelahiran bayi pertama melalui IVM dilaporkan oleh Cha et al terjadi di Korea Selatan pada 1991.

    “Saat ini teknologi IVM sudah mulai diaplikasikan oleh Morula IVF Indonesia. Berbeda dengan IVF, IVM tak memerlukan stimulasi hormon ovarium secara intensif,” kata dia ditulis Kamis (30/1/2025).

    Dibandingkan IVF, risiko efek samping IVM seperti OHSS (Ovarian Hyperstimulation Syndrome) relatif lebih rendah dan ketidaknyamanan pasca-pengambilan oosit juga relatif ringan.

    IVM juga menjadi solusi ideal untuk pasien dengan risiko tinggi OHSS atau respon berlebihan terhadap obat-obatan yang merangsang produksi sel telur di ovarium, seperti wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

     Meski begitu, tingkat keberhasilan IVM umumnya lebih rendah sekitar (20–35 persen) dibandingkan IVF konvensional (40–50 persen).

    Dokter lulusan USU ini menuturkan, In Vitro Maturation (IVM) dan In Vitro Fertilization (IVF) sama-sama merupakan prosedur bayi tabung, namun keduanya memiliki perbedaan penting dalam hal penggunaan hormon, risiko kesehatan, biaya, serta kenyamanan bagi pasien.

    Pada IVM rangsangan hormon ovarium hanya sedikit atau bahkan tidak digunakan sama sekali, sehingga menurunkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS).

    Hal ini berbeda dengan IVF yang membutuhkan stimulasi hormon lebih intensif, sehingga risikonya lebih tinggi, terutama pada pasien dengan PCOS.

    Dari segi biaya, IVM biasanya lebih terjangkau karena minimnya obat hormon yang diperlukan, sedangkan IVF cenderung lebih tinggi biayanya.

    Selain itu, pasien yang menjalani IVM hanya membutuhkan sedikit suntikan hormon dan kunjungan medis, sehingga prosesnya menjadi lebih nyaman.

    “Secara umum, IVM direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi OHSS, PCOS, atau mereka yang resistensi terhadap hormon. Sementara itu, IVF lebih cocok untuk berbagai kasus infertilitas dengan ovarium responsif dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, terutama pada wanita di bawah 35 tahun,” ujar dokter Malvin.

    Teknologi IVM terus berkembang berkat metode seperti CAPA-IVM, yang dapat meningkatkan keberhasilan pematangan sel telur, kualitas embrio, dan kehamilan klinis.

    “Dengan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, IVM bisa menjadi pilihan untuk membantu mewujudkan impian memiliki buah hati,” kata dia.

  • Rahasia Korea Selatan Jadi Negara Maju, RI Bisa Copy Paste!

    Rahasia Korea Selatan Jadi Negara Maju, RI Bisa Copy Paste!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan menjadi salah satu negara maju yang paling muda di dunia. Statusnya sebagai negara maju disetujui oleh 195 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2 Juli 2021.

    Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Korea Selatan dilaporkan sebesar US$ 35 ribu pada 2023. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu US$ 38,8 ribu untuk 2022.

    Korea Selatan bisa menjadi negara maju berkat kegigihannya mengembangkan sektor industri, teknologi dan budaya. Namun di balik kesuksesan ini, ternyata UMKM menjadi motor pertumbuhan negara tersebut.

    Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Eka Candra menuturkan Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan dan Jepang. Kedua negara ini terbilang maju dalam hal pembiayaan UMKM.

    “Pertanyaannya adalah bagaimana seperti mereka? Ketika kita menyusun rencana jangka panjang kita belajar dengan kasus Korea. Tahun 1940, Korea posisinya sama dengan Indonesia. Tapi pertanyaannya kenapa mereka pendapatan perkapitanya sudah menjadi negara maju. Nah, salah satunya peran UMKM termasuk R & D,” papar Eka dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025).

    Terbukti dengan kemajuan Research and Development (R&D), Korea Selatan bisa menjadi maju. Buktinya, merek Samsung kini mendunia melalui produk smartphone-nya. Berkaca pada hal tersebut, Bappenas pun menempatkan R & D sebagai target high priority atau prioritas tinggi dalam rencana pembangunan Indonesia, yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045.

    Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045, pemerintah memang menempatkan penguatan UMKM sebagai prioritas tinggi. Dari data RPJP tersebut, jumlah kekuatan usaha kecil dan menengah ditarget meningkat dari 1,32% menjadi 5% di tahun 2045. Kemudian, rasio kewirausahaan juga ditarget naik dari 3% menjadi 8% pada 2045.

    (haa/haa)

  • Penyiar Cuaca Oh Yoanna Meninggal Dunia, Surat Wasiatnya Ungkap Kasus Perundungan

    Penyiar Cuaca Oh Yoanna Meninggal Dunia, Surat Wasiatnya Ungkap Kasus Perundungan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka datang dari penyiar cuaca muda dan cantik asal Korea Selatan, Oh Yoanna yang meninggal dunia pada usia 27 tahun. Meskipun Yoanna meninggal pada 15 September 2024, kisahnya kini kembali menjadi sorotan setelah ditemukan surat wasiat yang ditinggalkannya.

    Dalam surat tersebut, terungkap bahwa kematiannya terkait dengan kasus perundungan atau bullying yang dialaminya di tempat kerja. Berdasarkan laporan Maeil Shinmun dikutip pada Kamis (30/1/2025) surat wasiat itu ditemukan di dalam ponselnya.

    Surat wasiat tersebut mengungkapkan, Yoanna menjadi korban bullying oleh dua rekan kerja seniornya di Stasiun Siaran M tempat dia bekerja. Usut punya usut, ia sering menerima kekerasan verbal, disalahkan atas hal-hal yang tidak dilakukannya, serta mendapatkan kritik tajam terkait penampilannya dalam acara You Quiz on the Block.

    “Dengan perasaan diabaikan dan terus dihujani kritik dari mereka, saya merasa sangat tertekan,” demikian isi surat wasiat Oh Yoanna yang meninggal dunia akibat bullying.

    Meski kematian Yoanna telah terjadi beberapa bulan lalu, tetapi netizen langsung marah dan menuntut agar pelaku bullying segera diusut. 

    Salah satu nama yang sempat disebut-sebut adalah penyiar Kim Gayeong. Namun klaim tersebut dibantah lantaran Yoanna pernah mengungkapkan, Gayeong adalah orang yang selalu mendukungnya.

    “Saya ingat Yoanna sering bercerita tentang bagaimana Kim Gayeong selalu menjadi sosok yang dapat diandalkan di tengah tekanan pekerjaan,” ujar seorang YouTuber terkenal.

    Sementara itu, Stasiun Siaran M mendapat banyak kritik terkait penanganan kasus ini. Banyak pihak yang menilai, stasiun televisi tersebut tidak cukup transparan dalam menangani kasus kematian Oh Yoanna.

    “Kami masih memeriksa fakta dengan seksama. Apabila ada yang perlu diperbaiki, kami akan melakukannya,” kata seorang perwakilan dari Stasiun Siaran M.

    Meski sudah memberikan klarifikasi, pernyataan tersebut dianggap kurang memadai oleh publik. Sebelumnya, Yoanna juga dikenal sebagai finalis dalam audisi JYP Entertainment dan pernah meraih penghargaan kecantikan dalam Festival Chunhyang ke-89, yang membawanya tampil dalam acara You Quiz on the Block pada 2022.

    Sayangnya, penyiar tersebut kini telah meninggal dunia akibat bullying yang diduga dilakukan oleh rekan seniornya. Hal itu terungkap ketika surat wasiat dari Yoanna ditemukan.

  • 9 Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor

    9 Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor

    Untuk memajukan sektor ekspor, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia serta memperluas pasar internasional. Berikut adalah beberapa kebijakan utama yang telah diterapkan oleh pemerintah Indonesia:

    1. Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

    Perjanjian kerja sama ekonomi internasional dapat membuka lebih banyak peluang pasar bagi produk Indonesia. Contohnya adalah perjanjian kontrak pembelian LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia dengan negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan. Perjanjian semacam ini membantu Indonesia memperluas pasar ekspornya dan mendapatkan keuntungan dari hubungan dagang yang lebih stabil.

    Salah satu upaya penting untuk meningkatkan ekspor adalah dengan melakukan diversifikasi produk ekspor. Diversifikasi ini dapat dilakukan dengan memperbanyak jenis barang yang diekspor. 

    Sebagai contoh, Indonesia yang awalnya hanya mengandalkan ekspor komoditas seperti tekstil dan karet, kini memperluas produk ekspornya dengan menambah komoditas baru seperti rumput laut, kayu lapis, dan produk pertanian lainnya. Diversifikasi ini juga mencakup diversifikasi vertikal, di mana barang ekspor diproses lebih lanjut menjadi produk bernilai tambah, misalnya mengolah karet menjadi ban mobil dan motor.

    3. Diplomasi Ekonomi dan Peningkatan Akses Pasar

    Diplomasi ekonomi merupakan kebijakan yang berfokus pada pembangunan hubungan perdagangan internasional yang lebih baik. Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi ekonomi untuk menyelesaikan sengketa dagang, mengatur tarif preferensi, dan memperkuat intelijen pasar di luar negeri. Diplomasi ini membuka peluang bagi produk Indonesia untuk mendapatkan akses pasar yang lebih besar dan meningkatkan daya saing di pasar global.

    Subsidi ekspor diberikan untuk mengurangi beban yang dihadapi eksportir, seperti memberikan keringanan pajak, tarif angkutan yang lebih murah, dan kemudahan dalam proses perizinan ekspor. Subsidi ini bertujuan untuk mendukung eksportir, khususnya dalam menghadapi biaya logistik yang seringkali menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia.

    Pemerintah juga memberikan insentif atau premi ekspor sebagai bentuk penghargaan kepada produsen dan eksportir yang berhasil meningkatkan kualitas produk ekspor mereka. Insentif ini termasuk pemberian bantuan keuangan kepada pengusaha kecil dan menengah yang fokus pada ekspor. Dengan adanya premi ini, diharapkan pengusaha lokal dapat lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas dan volume ekspor mereka.

    Devaluasi mata uang dapat menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi sektor ekspor. Dengan menurunkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, harga barang ekspor Indonesia menjadi lebih murah di pasar internasional. Hal ini akan membantu produk Indonesia untuk lebih kompetitif dan meningkatkan volume ekspor.

    Promosi produk ekspor juga menjadi kebijakan yang sangat penting. Pemerintah Indonesia aktif mengadakan berbagai pameran dagang internasional untuk memperkenalkan produk Indonesia kepada pasar luar negeri. Selain itu, promosi juga dapat dilakukan oleh lembaga swasta atau individu untuk memperkenalkan produk unggulan Indonesia kepada konsumen global.

    8. Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah

    Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir, karena dapat mempengaruhi biaya produksi dan harga jual produk. Dengan menjaga stabilitas nilai tukar, pemerintah memberikan kepastian kepada eksportir dalam menentukan harga barang untuk pasar internasional. Hal ini juga membantu eksportir dalam merencanakan biaya produksi dan meminimalkan risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar.

    9. Penyederhanaan Prosedur Ekspor

    Penyederhanaan prosedur ekspor merupakan langkah penting dalam mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi. Proses izin ekspor yang rumit dan birokrasi yang berbelit-belit sering kali menjadi hambatan bagi pengusaha dalam menjalankan bisnis ekspor.

    Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mempermudah prosedur ekspor, seperti mengurangi komoditi yang harus melaporkan surveyor, meningkatkan efisiensi logistik, serta mempermudah penerbitan Certificate of Origin.

  • Samsung Siap Rilis Galaxy A56, A36, dan A26: Fast Charging Makin Ngebut – Page 3

    Samsung Siap Rilis Galaxy A56, A36, dan A26: Fast Charging Makin Ngebut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung dikabarkan tengah bersiap meluncurkan generasi terbaru dari lini Galaxy. Menurut kabar, perusahaan asal Korea Selatan itu akan memperkenalkan Galaxy A56, A36, dan A26.

    Meski belum diungkap secara resmi, seperti dikutip dari GSM Arena, Kamis (30/1/2025), ketiga lini Samsung Galaxy A itu sudah tercatat dalam basis data sertifikasi TUV Rheinland. Karenanya, sejumlah informasi soal smartphone itu mulai terungkap.

    Salah satunya adalah informasi soal kemampuan daya ketiga perangkat itu. Disebutkan, Galaxy A26 akan mendukung fast charging 26W, sedangkan Galaxy A36 dan Galaxy A56 memiliki kemampuan fast charging 45W.

    Selain informasi tersebut, beberapa bocoran lain mengenai smartphone itu sudah muncul di internet. Dari bocoran, Galaxy A56 akan hadir modul kamera oval baru, yang kemungkinan juga hadir di Galaxy A36 dan Galaxy A26.

    Lalu, Galaxy A56 akan dibekali dengan chipset Exynos 1580 dan baterai berkapasitas 5.000mAh. Sementara Galaxy A36 dikabarkan akan dipersenjati dengan chipset Snapdragon 6 Gen 3 atau Snapdragon 7s Gen 2.

    Dari sektor kamera, smartphone ini akan mengalami peningkatan. Samsung dilaporkan akan menggunakan kamera utama 50MP dan kamera depan 12MP.

    Sementara untuk Galaxy A26, Samsung disebut akan memakai chipset Exynos 1280 dengan layar berukuran 6,64 inci beresolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz.

    Saat ini, informasi resmi tentang tiga smartphone itu belum tersedia, tapi rumor menyebut peluncurannya akan dilakukan sebentar lagi.

  • 3
                    
                        Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus
                        Internasional

    3 Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus Internasional

    Powerbank Diduga Penyebab Air Busan Terbakar, Bodi Pesawat Hangus
    Penulis
    BUSAN, KOMPAS.com
    – Pesawat maskapai
    Air Busan terbakar
    di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, Selasa (28/1/2025) malam waktu setempat. Insiden ini mengakibatkan tujuh orang luka-luka.
    Kebakaran diduga berasal dari
    powerbank
    milik salah satu penumpang yang ditaruh di rak penyimpanan atas kabin.
    Dugaan ini dilaporkan oleh media lokal Korea Selatan berdasarkan keterangan sejumlah sumber internal maskapai.
    Pesawat Airbus A321 tersebut dijadwalkan terbang menuju Hong Kong, tetapi api tiba-tiba muncul dari bagian belakang kabin sebelum pesawat lepas landas.
    Kementerian Transportasi Korea Selatan menyampaikan, sebanyak 169 penumpang dan tujuh awak berhasil dievakuasi dengan menggunakan perosotan darurat.
    Api yang berkobar menghanguskan hampir separuh badan pesawat, meski sayap dan mesin di kedua sisi dilaporkan tidak mengalami kerusakan.
    “Belum diketahui kapan kami dapat mengungkapkan temuan investigasi tentang penyebab kebakaran tadi malam,” ujar juru bicara Kementerian Transportasi Korea Selatan kepada
    AFP
    .
    Foto-foto yang beredar pada Rabu pagi menunjukkan bagian atas pesawat mengalami kerusakan parah akibat kebakaran, menyisakan lubang besar di badan pesawat.
    Dikutip dari laporan
    Yonhap
    , api mulai menyebar setelah asap hitam muncul dari kompartemen penyimpanan di baris belakang kabin.
    “Tampaknya kebakaran terjadi ketika baterai portabel penumpang, yang ditaruh di rak atas sebagai barang bawaan, terkompresi,” tulis harian
    JoongAng Ilbo
    , mengutip sumber dari Air Busan yang tidak disebutkan namanya.
    “Saat asap memenuhi kabin, seorang penumpang yang duduk di dekat pintu darurat membuka pintu, dan pramugari membuka pintu satunya agar yang lain mulai mengevakuasi diri,” ujarnya.
    Insiden ini terjadi sebulan setelah kecelakaan tragis pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember 2024, yang mengakibatkan 179 dari 181 penumpangnya tewas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Pesawat Air Busan

    Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Pesawat Air Busan

    GELORA.CO -Penyebab insiden kebakaran pesawat maskapai Air Busan di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan, perlahan mulai terkuak. Sejauh ini ada 7 orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

    Menurut informasi yang dirilis Kementerian Transportasi Korsel, kebakaran hebat itu awalnya menyasar bagian belakang pesawat.

    “Bagian belakang sebuah pesawat penumpang terbakar di sebuah bandara di Korea Selatan pada Selasa, sebanyak 176 orang di dalamnya dievakuasi,” tulis pernyataan Kementerian Transportasi Korsel dikutip AFP, Rabu 29 Januari 2025.

    Hal ini selaras dengan pemberitaan media lokal Korea Selatan yang menyebut kebakaran ini disebabkan baterai portabel yang disimpan di bagasi kabin pesawat.

    “Kebakaran tampaknya terjadi saat baterai portabel milik penumpang yang disimpan di rak penyimpanan atas sebagai barang bawaan kabin tertekan,” tulis laporan media lokal JoongAng Ilbo, dikutip Rabu 29 Januari 2025.

    Namun Kementerian Transportasi Korsel belum menyebutkan secara resmi penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Mereka masih menunggu hasil investigasi.

    “Belum jelas kapan kami bisa mengungkapkan hasil investigasi penyebab kebakaran tadi malam,” ucap Jurubicara Kementerian Transportasi Korsel.

    Kebakaran menimpa pesawat Air Busan pada Selasa malam waktu setempat, 28 Januari 2025. Kebakaran terjadi ketika pesawat tipe Airbus A321 tersebut hendak terbang ke Hong Kong.

    Hampir separuh badan pesawat terbakar dalam insiden tersebut. Namun, sayap dan mesin di kedua sisi pesawat diklaim tak sampai rusak.

    Pihak berwenang awalnya melaporkan 3 orang terluka dalam kejadian ini. Akan tetapi, belakangan jumlahnya direvisi menjadi 7 korban luka-luka.