Negara: Korea Selatan

  • Kala 49 Sekolah di Korea Selatan Harus Menutup Pintu, Tak Ada Lagi Siswa yang Mengisi Bangku

    Kala 49 Sekolah di Korea Selatan Harus Menutup Pintu, Tak Ada Lagi Siswa yang Mengisi Bangku

    PIKIRAN RAKYAT – Puluhan sekolah di Korea Selatan harus tutup karena tidak adanya murid baru yang masuk. Berdasarkan data terbaru pada Minggu 23 Februari 2025, populasi usia sekolah di Negeri Ginseng terus menurun.

    Menurut data Kementerian Pendidikan yang diterima Korea Herald, total ada 49 sekolah dasar, menengah dan menengah di 17 kota dan provinsi akan ditutup pada 2025.

    Sekolah-sekolah itu ditutup, karena kekurangan siswa telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, meningkat dari 22 pada tahun 2023 menjadi 33 pada tahun lalu.

    Dengan 88 persen sekolah yang dijadwalkan untuk ditutup pada akhir tahun ini terletak di daerah pedesaan. Kekhawatiran pun tumbuh atas kesenjangan populasi usia sekolah antara Seoul dan daerah pedesaan.

    Berdasarkan wilayah, ibu kota tidak memiliki sekolah di ambang penutupan, sementara enam sekolah akan ditutup di Provinsi Gyeonggi.

    Provinsi Jeolla Selatan mencatat jumlah sekolah tertinggi yang menghadapi penutupan dengan 10, diikuti oleh Provinsi Chungcheong Selatan dengan sembilan, Provinsi Jeolla Utara dengan delapan, dan Provinsi Gangwon dengan tujuh.

    Berdasarkan jenis sekolah, dari 49 sekolah yang ditunjuk untuk ditutup, 38 adalah sekolah dasar, merupakan mayoritas, sementara delapan adalah sekolah menengah dan tiga adalah sekolah menengah.

    Sementara itu, sekolah dasar di pedesaan juga berjuang dengan kurangnya pendaftaran baru.

    Sebanyak 42 sekolah di seluruh Provinsi Gyeongsang Utara tidak memiliki siswa kelas satu yang akan mendaftar pada bulan Maret.

    “Situasinya serupa di daerah lain. Jumlah sekolah tanpa anak yang akan memulai pendidikan yang diamanatkan negara mencapai 32 di Provinsi Jeolla Selatan, 25 di Provinsi Jeolla Utara dan 21 di Provinsi Gangwon,” kata Korea Herald dalam laporannya.

    Korea Selatan menghadapi tantangan demografis serius akibat tingkat kesuburan yang sangat rendah. Tren ini membawa berbagai konsekuensi, termasuk penuaan populasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatnya beban sistem kesehatan.

    Lebih jauh, dampaknya juga terasa dalam sektor keamanan nasional, khususnya kesiapan militer negara tersebut.

    Sejak tahun 2020, jumlah kematian di Korea Selatan telah melampaui jumlah kelahiran, menandai awal dari penurunan populasi. Pada tahun 2024, tingkat kesuburan total (TFR) Korea Selatan diproyeksikan mencapai 0,68—angka terendah di dunia. Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya tingkat kelahiran meliputi:

    Biaya hidup yang tinggi, termasuk perumahan dan pendidikan anak. Beban kerja yang berat, yang membuat banyak pasangan enggan memiliki anak. Ketidaksetaraan gender, di mana perempuan merasa terbebani dengan tanggung jawab ganda dalam karier dan rumah tangga. Pandangan sosial yang berubah, di mana semakin banyak orang muda memilih untuk tidak menikah atau memiliki anak.

    Pemerintah telah berupaya menangani krisis ini dengan berbagai kebijakan, seperti subsidi kelahiran, tunjangan orang tua, dan memperkenalkan fleksibilitas dalam dunia kerja. Namun, hasilnya masih belum signifikan.

    Dampak Penurunan Populasi

    Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial

    Dengan semakin sedikitnya jumlah tenaga kerja muda, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan berisiko melambat. Berkurangnya populasi usia produktif juga meningkatkan beban fiskal pemerintah, terutama dalam hal pensiun dan layanan kesehatan bagi lansia yang jumlahnya terus bertambah.

    Pendidikan dan Dunia Kerja

    Jumlah siswa yang terdaftar di sekolah terus menurun, menyebabkan banyak sekolah dasar mengalami kekurangan murid. Di sektor tenaga kerja, perusahaan menghadapi kesulitan dalam mencari pekerja muda yang cukup untuk mempertahankan produktivitas.

    Keamanan Nasional dan Kesiapan Militer

    Penurunan populasi juga berdampak langsung pada jumlah personel militer. Berdasarkan data terbaru, jumlah personel militer Korea Selatan turun di bawah 500.000 pada tahun 2022, sementara Korea Utara mempertahankan kekuatan sekitar 1,28 juta. Dengan tren ini, jumlah personel militer Korea Selatan diperkirakan akan terus berkurang menjadi sekitar 396.000 pada tahun 2038.

    Selain itu, kekurangan perwira dan bintara juga menjadi tantangan serius. Pada tahun 2023, terdapat kekurangan sekitar 550 perwira dan hampir 4.800 bintara. Hal ini menunjukkan bahwa sistem wajib militer Korea Selatan mungkin tidak cukup untuk mempertahankan kesiapan militer dalam jangka panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kolaborasi Epik! G-Dragon Gandeng Karina Aespa dalam MV Lagu Terbaru

    Kolaborasi Epik! G-Dragon Gandeng Karina Aespa dalam MV Lagu Terbaru

    Jakarta, Beritasatu.com – Beberapa waktu lalu beredar kabar, Karina Aespa akan menjadi bintang dalam video musik terbaru G-Dragon untuk album Ubermensch. Namun, pihak Galaxy Corporation, manajemen G-Dragon, menolak memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut. 

    Meskipun manajemen G-Dragon itu sempat membantahnya, tetapi kini kabar tersebut terbukti benar dengan diumumkannya kolaborasi antara leader grup idola K-Pop BigBang itu dan Karina Aespa.

    Diketahui, G-Dragon belum lama ini merilis teaser music video (MV) untuk lagu Too Bad yang merupakan track ketiga dalam album Ubermensch. Dalam video berdurasi 18 detik yang dirilis pada 22 Februari 2025.

    Dalam teaser video tersebut, terlihat G-Dragon beradegan bersama Karina Aespa. Karina tampil dengan rambut panjang hitam lurus, berdampingan dengan GD yang mengenakan topi berbahan serat kayu. 

    Keduanya terlihat serasi dengan busana serba putih, dan gelang merah yang dikenakan di pergelangan tangan mereka menambah kesan kuat dalam adegan singkat tersebut.

    Kolaborasi ini melanjutkan kerja sama G-Dragon BigBang dan Karina Aespa yang sebelumnya terlihat dalam acara variety show Good Day yang dipandu G-Dragon. Dalam acara tersebut, Karina menjadi salah satu bintang tamu bersama beberapa selebritas Korea Selatan lainnya, termasuk Kim Soo-hyun.

    Selain Karina, lagu Too Bad juga akan menampilkan rapper dan penyanyi Anderson .Paak yang memiliki nama asli Brandon Paak Anderson, akan berpartisipasi dalam rap lagu ini dan juga membintangi video musiknya.

    Album Ubermensch dijadwalkan untuk dirilis pada 25 Februari 2025  Album ini merupakan album studio ketiga G-Dragon, yang dirilis setelah 12 tahun sejak album keduanya, Coup D’etat.

    Tak hanya itu saja, kolaborasi G-Dragon BigBang dan Karina Aespa semakin menambah warna dunia K-Pop, sebab keduanya merupakan penyanyi dari generasi yang berbeda, tetapi dapat bekerja sama menciptakan karya yang dinantikan oleh para penggemarnya.

  • Jumlah Pekerja Migran dari Jateng Tembus 66.611, Hongkong dan Taiwan Tetap Jadi Favorit!

    Jumlah Pekerja Migran dari Jateng Tembus 66.611, Hongkong dan Taiwan Tetap Jadi Favorit!

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jateng terus meningkat. 

    Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, sepanjang tahun 2024 tercatat 66.611 warga Jateng bekerja di luar negeri. 

    Angka ini naik sekitar 2.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64.566 PMI.

    Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, mengatakan mayoritas PMI asal Jateng sebanyak 64.611 orang bekerja di kawasan Asia dan Afrika. 

    Sementara itu, 1.866 PMI bekerja di Eropa dan Timur Tengah, serta 134 orang di Amerika.

    “Peningkatan ini menunjukkan bahwa minat warga Jateng untuk bekerja di luar negeri masih tinggi,” ujar Aziz, Minggu (23/2/2025).

    Aziz menjelaskan ada beberapa jalur resmi bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri, seperti skema Government to Business (G2B), Business to Government (B2G), Government to Government (G2G), serta jalur mandiri. 

    Namun, ia mengingatkan bahwa persiapan matang sangat diperlukan sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.

    “Bekal keterampilan, baik hard skill maupun soft skill, mental yang kuat, daya tahan, dan penguasaan bahasa asing menjadi faktor kunci kesuksesan PMI,” tambahnya.

    Hongkong dan Taiwan Jadi Favorit, Jepang dan Korea Selatan untuk Sektor Industri

    Hongkong dan Taiwan menjadi tujuan favorit bagi PMI asal Jateng, terutama di sektor pekerjaan rumah tangga. 

    Faktor utama yang membuat kedua negara ini diminati adalah adanya jaminan hari libur pada Sabtu dan Minggu.

    “Banyak yang memilih Hongkong dan Taiwan karena ada hari liburnya, selain itu sektor rumah tangga juga cukup diminati,” jelas Aziz.

    Di sisi lain, PMI yang bekerja di sektor industri lebih banyak memilih Jepang dan Korea Selatan. 

    Aziz mengingatkan agar calon PMI berhati-hati dalam memilih agen penyalur tenaga kerja.

    “Pastikan lembaga penyalur memiliki sertifikasi resmi dan job desk yang jelas. PT penyalur harus memiliki pekerjaan yang sudah disahkan oleh KBRI di negara tujuan,” tegasnya.

    Tren peningkatan jumlah PMI dikatakannya terus berlanjut.

    Hingga Februari 2025, sudah ada 5.596 warga Jateng yang berangkat ke luar negeri. 

    Dari jumlah tersebut, 209 orang bekerja di Asia-Afrika, lima orang di Amerika, dan sisanya tersebar di berbagai negara lainnya.

    Aziz berharap meningkatnya jumlah PMI bisa berdampak positif bagi kesejahteraan warga Jateng. 

    Namun, ia juga mengingatkan agar para calon PMI tetap waspada dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat.

    “Kami terus berupaya memberikan pembekalan dan pelatihan agar PMI bisa sukses dan terlindungi selama bekerja di luar negeri,” imbuhnya. (*)

  • Istana Kadriah Pontianak Jadi Simbol Kekayaan Sejarah Nusantara, Fadli Zon: Lebih Tua dari Amerika Serikat

    Istana Kadriah Pontianak Jadi Simbol Kekayaan Sejarah Nusantara, Fadli Zon: Lebih Tua dari Amerika Serikat

    Pontianak, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon melakukan kunjungan pertamanya ke Kalimantan Barat setelah menjabat sebagai menteri. Ia mengunjungi Istana Kadriah di Kesultanan Pontianak yang merupakan salah satu cagar budaya nasional Indonesia.

    Fadli Zon menekankan, pentingnya melestarikan budaya dan sejarah Nusantara, khususnya di Kalimantan Barat yang kaya dengan warisan budaya dan perpaduan berbagai etnis. Istana Kadriah yang dibangun pada 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, menjadi simbol sejarah panjang Kesultanan Pontianak. 

    Fadli Zon pun menyatakan, usia Istana Kadriah lebih tua dari Amerika Serikat yang berdiri pada 1776. Hal tersebut menunjukkan istana tersebut memiliki sejarah yang sangat panjang.

    “Ini menunjukkan Istana Kadriah memiliki sejarah yang sangat panjang, tidak hanya di Kalimantan Barat, tetapi juga di Indonesia secara keseluruhan,” ujar Fadli Zon saat berkunjung ke Istana Kadriah, Pontianak, pada Sabtu (22/2/2025). 

    Fadli Zon juga memberikan penghargaan kepada Sultan Syarif Hamid II, yakni Sultan ketujuh Kesultanan Pontianak yang dikenal sebagai perancang lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

    “Kita sangat menghormati jasa-jasa para pendahulu kita, termasuk Sultan Hamid II yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Kami berharap beliau mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional,” tambahnya.

    Selain itu, Fadli Zon menggarisbawahi pentingnya Pontianak sebagai melting pot, tempat pertemuan berbagai budaya. Menurutnya, kota tersebut menjadi contoh nyata akulturasi budaya Melayu, Arab, Dayak, Tionghoa, dan etnis lainnya. 

    “Keberagaman ini tercermin dalam berbagai ekspresi budaya, seperti arsitektur, seni, dan kuliner. Ini adalah kekuatan yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.

    Menteri Kebudayaan tersebut juga mengungkapkan filosofi Huma Betang, kearifan lokal masyarakat Dayak yang mengedepankan kebersamaan, gotong royong, dan toleransi. “Filosofi ini sangat relevan dengan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi identitas bangsa Indonesia,” katanya.

    Fadli Zon berharap lebih banyak cagar budaya di Kalimantan Barat yang dapat diangkat menjadi cagar budaya nasional. Ia juga menjelaskan, Kalimantan Barat memiliki satu cagar budaya nasional, yaitu Istana Kadriah. 

    Namun, pihak juga melihat ada enam cagar budaya provinsi tersebut yang berpotensi untuk menjadi cagar budaya nasional.

    Kalimantan Barat juga memiliki sekitar 80 warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage), yang meliputi seni pertunjukan, kerajinan, adat istiadat, dan tradisi. 

    “Ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya yang ada di provinsi ini. Kita harus terus mendaftarkan dan melestarikan warisan-warisan ini,” tegas Fadli Zon.

    Fadli Zon juga mengatakan komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Ia menyebutkan pembentukan Kementerian Kebudayaan sebagai kementerian independen merupakan langkah penting dalam melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya. 

    “Ini sesuai dengan amanat Pasal 32, ayat (1), UUD 1945 yang menyatakan negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” jelasnya.

    Menteri Kebudayaan ini juga menyoroti pentingnya kekuatan lunak dalam diplomasi budaya. Ia menegaskan, masyarakat dapat belajar dari negara lain, seperti Korea Selatan yang sukses mempromosikan budaya mereka melalui film, musik, dan drama. 

    “Kami ingin menciptakan ‘Indonesian Wave’, gelombang budaya Indonesia yang mendunia,” ujarnya.

  • Fadli Zon Harap Istana Kadriah Jadi Pusat Ekspresi Seni dan Budaya

    Fadli Zon Harap Istana Kadriah Jadi Pusat Ekspresi Seni dan Budaya

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan kunjungan pertamanya ke Kalimantan Barat sejak menjabat sebagai menteri. Kunjungan ini dilakukan ke Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak, yang merupakan salah satu cagar budaya nasional di Indonesia.

    Dalam pidatonya, Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian budaya dan sejarah Nusantara, khususnya di Kalimantan Barat, yang kaya akan warisan budaya dan akulturasi berbagai etnis.

    Diketahui, Istana Kadriah, yang didirikan pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, menjadi simbol sejarah panjang Kesultanan Pontianak. Istana Kadriah bahkan disebut lebih tua dari Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1776.

    “Ini menandakan bahwa Istana Kadriah memiliki sejarah yang sangat panjang, tidak hanya di Kalimantan Barat, tetapi juga di Nusantara dan Indonesia secara keseluruhan,” ujarnya di Istana Kadriah, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu, (22/2) dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (23/2/2025).

    Dia mengapresiasi kontribusi Sultan Syarif Hamid II, Sultan ketujuh Kesultanan Pontianak, yang dikenal sebagai perancang lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

    “Kita sangat menghormati jasa-jasa para pendahulu kita, termasuk Sultan Hamid II, yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Kami berharap ke depan beliau bisa mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional,” tambahnya.

    Fadli Zon juga menyoroti Pontianak sebagai melting pot atau tempat bertemunya berbagai budaya. Kota ini menjadi contoh nyata akulturasi budaya Melayu, Arab, Dayak, Tionghoa, dan etnis lainnya.

    “Keberagaman ini tercermin dalam berbagai ekspresi budaya, seperti arsitektur, seni, dan kuliner. Ini adalah kekuatan yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan filosofi Huma Betang, kearifan lokal masyarakat Dayak yang mencerminkan prinsip kebersamaan, gotong royong, dan toleransi.

    “Filosofi ini sangat relevan dengan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi identitas bangsa Indonesia,” katanya.

    Menurutnya, saat ini Kalimantan Barat memiliki satu cagar budaya nasional, yaitu Istana Kadriah. Namun, ia berharap ke depan lebih banyak cagar budaya di provinsi ini yang bisa diangkat menjadi cagar budaya nasional.

    “Kita memiliki enam cagar budaya di tingkat provinsi yang potensial untuk ditingkatkan menjadi cagar budaya nasional,” ujarnya.

    Selain itu, Kalimantan Barat juga memiliki sekitar 80 warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) yang meliputi seni pertunjukan, kerajinan, adat istiadat, dan tradisi.

    “Ini menunjukkan kekayaan budaya yang luar biasa di provinsi ini. Kita harus terus mendaftarkan dan melestarikan warisan-warisan ini,” tegas Fadli Zon.

    Fadli Zon juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan, yang didirikan sebagai kementerian independen, merupakan langkah penting dalam upaya melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya.

    “Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 32, Ayat 1, yang menyatakan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia,” jelasnya.

    Dia menekankan pentingnya soft power atau kekuatan lunak dalam diplomasi budaya.

    “Kita harus belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan yang sukses mempromosikan budaya mereka melalui film, musik, dan drama. Kita ingin menciptakan Indonesian Wave, gelombang budaya Indonesia yang bisa mendunia,” ujarnya.

    Fadli Zon berharap agar Istana Kadriah dapat menjadi pusat kebudayaan dan seni di Kalimantan Barat. Ia menyatakan dukungannya untuk revitalisasi dan pemugaran istana tersebut.

    “Kita berharap Istana Kadriah bisa semakin lestari dan menjadi pusat ekspresi seni dan budaya di wilayah ini,” ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon juga mengajak generasi muda untuk turut serta dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya.

    “Kita berharap dari Istana Kadriah ini bisa lahir banyak karya-karya ekspresi budaya, khususnya dari generasi milenial dan Gen Z,” pungkasnya.

    (akd/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Profil Sigit Pamungkas, Bupati Sragen yang Rumahnya Sederhana dan Masih Beralaskan Semen – Halaman all

    Profil Sigit Pamungkas, Bupati Sragen yang Rumahnya Sederhana dan Masih Beralaskan Semen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menjadi sorotan lantaran ia memiliki rumah yang sangat sederhana.

    Rumah tersebut terletak di Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    Dikutip dari TribunSolo.com, Rumah tempat tinggal Sigit itu sama seperti rumah-rumah ala rumah pedesaan di Sragen lainnya.

    Bagian utama rumah sudah berlantai keramik, sementara area dapur masih menggunakan lantai semen.

    Dinding dapur pun masih berupa susunan batu bata tanpa pelapis tambahan.

    Secara keseluruhan, rumah tersebut tampak sederhana tanpa adanya perabotan mewah di dalamnya.

    Halaman rumah cukup luas dan tidak dikelilingi pagar, sehingga terbuka.

    Di teras, terdapat kursi panjang yang digunakan untuk menyambut tamu.

    Sedangkan area di sisi kiri dan depan rumah Sigit masih berupa tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan.

    Lingkungan di sekitar rumah masa kecil Sigit Pamungkas terasa tenang dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

    Masyarakat di sekitarnya juga hidup dengan penuh kebersamaan dan keharmonisan.

    Hal itu terlihat saat Sigit unggul dalam hitung cepat Pilkada 2024.

    Sehari setelah pemungutan suara, beberapa warga masih berada di dapurnya untuk memasak, mengingat banyak tamu yang terus berdatangan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, rumah sederhana tersebut kini tinggali oleh kakak-kakak Sigit.

    Pasalnya, setelah lulus SMA, Sigit merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah, lalu diterima sebagai dosen PNS di Fisipol Universitas Gadjah Mada.

    Kemudian ia berhijrah ke Ibukota karena terpilih menjadi anggota KPU RI.

    Sebelum mencalonkan diri sebagai Bupati Sragen, Sigit juga pernah menjabat sebagai staf ahli di Kantor Staf Presiden.

    Lantas, seperti apakah Sigit Pamungkas?

    Berikut profilnya.

    Profil Sigit Pamungkas

    Sigit Pamungkas lahir di Sragen pada 4 April 1976.

    Melansir TribunJatim.com, ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Mojorejo 1 Karangmalang, SMPN 2 Kedawung, dan SMA Negeri 1 Sragen.

    Sigit melanjutkan pendidikannya jenjang Sarjana pada bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Pria berusia 48 tahun itu meraih gelar Master of Arts (MA) dari Kampus yang sama, yaitu UGM, pada tahun 2010.

    Ia mengawali karir akademiknya sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) pada tahun 2002.

    Kemudian, pada tahun 2005, Sigit bergabung sebagai dosen tetap di UGM dan mengajar berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan politik serta demokrasi.

    Sigit kemudian melebarkan sayapnya ke bidang birokrasi.

    Ia tercatat pernah menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI termuda, memimpin penyelenggaraan Pemilu 2014 dengan anggaran 16 triliun rupiah. 

    Selain itu, ia sempat berkarier di Kantor Staf Presiden (KSP), menangani isu strategis seperti politik, hukum, dan keamanan.

    Sigit Pamungkas juga dikenal sebagai pengamat pemilu yang telah berpartisipasi dalam pemantauan pemilu di berbagai negara, termasuk Ekuador, Sri Lanka, dan Korea Selatan, serta melakukan kunjungan ke Amerika Serikat, Rusia, dan Kanada.

    Setelah itu, ia berhijrah ke dunia politik.

    Sigit maju dalam Pilkada Sragen 2024 untuk mengakhiri dominasi politik keluarga dalam pemerintahan Kabupaten Sragen.

    Ia pun berhasil terpilih bersama pendampingnya, Suroto sebagai Wakil Bupati, dengan perolehan 330.830 suara.

    Sigit juga diketahui aktif dalam berorganisasi.

    Ia menjadi anggota Presidium Majelis Nasional KAHMI dan Presidium Nasional Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI).

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJatim.com/Ignatia) (TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

  • Zulhas Buka PANRUN 2025, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Ikut Berpartisipasi – Halaman all

    Zulhas Buka PANRUN 2025, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Ikut Berpartisipasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) membuka acara PANRUN 2025, di halaman Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2025) pagi.

    Menariknya, acara tersebut turut dihadiri mantan pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong.

    Memakai outfit kaos putih, celana pendek hitam, sepatu lari (running), dan topi yang melekat di kepalanya, Shin Tae-yong tampak antusias mengikuti PANRUN 2025.

    Selain itu, kegiatan tersebut turut dihadiri Sekjen DPP PAN Eko Patrio, Wakil Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi, Ketua Fraksi PAN DPR RI Putri Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR RI F-PAN Eddy Soeparno, dan sejumlah anggota DPR RI dari fraksi PAN.

    PAN RUN 2025 – Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) membuka acara PANRUN 2025, di halaman Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2025). Acara tersebut turut dihadiri mantan pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong. (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

    Mereka di antaranya anggota Komisi IX DPR Surya Utama atau karib dikenal dengan Uya Kuya, dan anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta.

    “Ada tamu juga ini Shin Tae-yong, semua di sini ada ketua fraksi PAN, ada Zita (Anjani), saya ucapkan terima kasih banyak dan tentu teman-teman wartawan,” ujar Zulhas.

    Zulhas mengapresiasi fraksi PAN DPR RI yang menggelar PANRUN 2025 di “rumah rakyat”.

    “Pesannya adalah bahwa DPR itu rumah rakyat. Jadi harus terbuka lebih dekat, DPR itu bukan jauh dari rakyat tapi dekat,” kata Zulhas.

    Dalam kegiatan itu, Zulhas turut berpesan bahwa sehat itu tidak bisa diwakilkan. 

    Menteri Koordinator Bidang Pangan itu mengajak masyarakat untuk hidup sehat, satu di antaranya dengan berolahraga.

  • TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TKI Tewas di Korea Diduga karena Keracunan Gas, Korban Meninggal 2 Hari Sebelum Ulang Tahunnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Negara Indonesia yang menjadi pekerja di Korea Selatan ditemukan meninggal dunia di asrama pabrik pada Senin (16/2/2025).

    Ia adalah Husen (29), pemuda yang bekerja di pabrik pembuatan suku cadang mobil di kawasan Cheongbuk-eup, Pyeongtaek.

    Sebelumnya, diduga Husen meninggal dunia karena serangan jantung.

    Namun, Badan Forensik Nasional melakukan autopsi dan mendapati dugaan keracunan, dikutip dari Kyeongin.com pada Minggu (23/2/2025).

    Husen diduga meninggal karena keracunan karbon monoksida.

    Pasalnya, jendela kamar Husen dan rekannya mengarah langsung ke beranda yang digunakan sebagai ruang ketel uap.

    Kejadian berlangsung dua hari sebelum ulang tahun Husen.

    Keluarga Husen sempat mencoba menghubungi, mengingat tak lama lagi adalah hari ulang tahunnya.

    TKI TEWAS – Tangkap layar media Korea kabarkan WNI asal Semarang, Husen meninggal dunia diduga karena keracunan gas, keluarga sempat mencoba menghubungi Husen namun tak ada jawaban. (kyeongin.com/ Reporter Mok Eun-soo)

    Namun, semua panggilannya tak ada yang dijawab.

    Alih-alih diangkat, sang sepupu justru mendapat telepon dari pihak Korea Selatan yang mengabarkan Husen akan dibawa dari rumah sakit ke rumah duka.

    Sang sepupu yang juga bekerja di Korea langsung bergegas ke rumah duka pada jam 12 malam.

    Saudara kembar Husen dan teman-teman di kampung halamannya yang kerja di Korea juga berkumpul di aula pemakaman.

    Mereka tak menyangka Husen meninggal secara mendadak.

    “Semua orang di sana mulai berteriak menangis keras,” ujar sepupu A yang telah menyaksikan jasad Husen terbaring di kamar mayat.

    Empat hari setelah kejadian tersebut, empat keluarga termasuk sepupu dan kembaran Husen ditemui media masih dalam wajah duka.

    “Husen adalah teman yang tertutup dan baik hati, dia telah meninggalkan kita,” terang sepupu Husen saat ditemui di dekat Stasiun Unseo, Jung-gu.

    “Ia meninggalkan orang tua dan kakak-kakaknya dan datang ke Korea pada tahun 2018 untuk mencari nafkah.”

    “Ia bekerja di sana selama lima tahun, dan terpilih sebagai ‘pekerja keras’ serta kembali ke Korea pada bulan September tahun lalu,” tambahnya.

    Husen dikenal sebagai anak yang tak pernah banyak berbagi tentang kesulitannya.

    “Husen adalah anak yang tidak banyak bicara tentang kesulita yang dialami karena dia takut orang-orang di sekitarnya akan khawatir,” jelas sang sepupu.

    “Jika adik-adik saya menginginkannya, saya akan memberi mereka sepatu, topi, dan pakaian bagus,” jelasnya lagi.

    “Adik bungsu saya, yang berusia 6 tahun, masih belum tahu sang kakak meninggal dunia. Dia baru akan tahu besok (tanggal 21),” ungkap sepupu Husen lagi.

    Mereka terdiam, mengingat hati kematian Husen hanya selisih dua hari sebelum hari ulang tahun almarhum.

    Dalam kesempatan yang sama, keluarga Husen menerangkan jika banyak pekerja asal kampung halamannya, Semarang, Jawa Tengah, yang terbang ke Korea.

    Orang-orang tersebut tersebar di Pyeongtaek, Sejong, Jochiwon, dan Asan di Provinsi Chungcheong Selatan.

    Mereka sering berkumpul di Ansan saat hari libur untuk berbagi kesulitan hidup di negeri orang.

    Husen merupakan pemuda yang gemar membawa gitarnya.

    Ia sering memainkan gitar kesayangannya di asrama, yang kini jadi tempat dirinya menghembuskan napas terakhir.

    “Apakah kecelakaan gas sering terjadi di Korea? Husen benar-benar masih sehat sebelumnya,” ujar mereka.

    Keluarga masih frustasi dengan penyebab pasti kematian Husen.

    Dikabarkan jenazah Husen akan diterbangkan ke Indonesia, dari keberangkatan Bandara Internasional Incheon pada 21 Februari 2025 pagi.

    Husen akan dimakamkan di kampung halamannya di Semarang.

    Kematian Husen adalah tragedi yang disebabkan buruknya manajemen keselamatan akomodasi asing yang buruk.

    Sampai 2022, hanya ada 10 insiden keracunan gas seperti yang dialai Husen.

    Angka yang cukup rendah, sayangnya kejadian tersebut justru yang menewaskan Husen. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • Bursa Kripto Bybit Diduga Diretas Hacker Korea Utara yang Didanai Negara

    Bursa Kripto Bybit Diduga Diretas Hacker Korea Utara yang Didanai Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa kripto Bybit diduga diretas oleh komplotan peretas yang berasal dari Korea Utara yang disinyalir didanai oleh negara.

    Dilansir dari CNBC.com, Kepala Ilmuwan Elliptic, Tom Robinson menghubungkan serangan peretasan Bursa kripto Bybitdengan Lazarus Group dari Korea Utara, sebuah kolektif peretas yang disponsori negara yang terkenal karena menyedot miliaran dolar dari industri mata uang kripto.

    Kelompok ini dikenal karena mengeksploitasi kerentanan keamanan untuk mendanai rezim Korea Utara, sering kali menggunakan metode pencucian uang yang canggih untuk mengaburkan aliran dana.

    “Kami telah memberi label alamat pencuri di perangkat lunak kami, untuk membantu mencegah dana ini dicairkan melalui bursa lain,” kata Tom Robinson dikutip dari CNBC.com pada Sabtu (22/2/2025).

    Riwayat Lazarus Group dalam menargetkan platform kripto dimulai pada 2017, ketika kelompok tersebut menyusup ke empat bursa Korea Selatan dan mencuri bitcoin senilai $200 juta.

    Saat lembaga penegak hukum dan firma pelacakan kripto berupaya melacak aset yang dicuri, para pakar industri memperingatkan bahwa pencurian skala besar tetap menjadi risiko mendasar.

    “Semakin sulit kita mendapatkan keuntungan dari kejahatan seperti ini, semakin jarang kejahatan itu terjadi,” kata Robinson.

    Sebelumnya, Chief Executive Officer Bybit, Ben Zhou menuturkan seorang peretas mengambil kendali salah satu dompet Ethereum offline Bybit. Diperkirakan aset senilai US$1,46 miliar atau setara dengan Rp23,8 triliun mengalir keluar dari dompet itu dalam serangkaian transaksi mencurigakan, menurut postingan analis on-chain ZachXBT di Telegram. 

    Firma riset Arkham Intelligence mengkonfirmasi arus keluar sekitar US$1,4 miliar dari bursa Bybit, memposting di X bahwa dana tersebut telah mulai berpindah ke alamat baru, di mana dana tersebut dijual.

    Peretasan tersebut adalah pencurian kripto terbesar yang pernah ada, menurut perusahaan analisis blockchain Elliptic, melampaui US$611 juta yang dicuri dari Poly Network pada 2021. 

    “Ini kemungkinan merupakan insiden terbesar yang pernah ada, bukan hanya kripto,” kata Rob Behnke, salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan keamanan blockchain Halborn. 

     

  • Korea Selatan: Yoon Suk Yeol Resmi Ditahan, Apa Selanjutnya? – Halaman all

    Korea Selatan: Yoon Suk Yeol Resmi Ditahan, Apa Selanjutnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, resmi ditahan oleh Kepolisian Korea Selatan, Pada Jumat, 21 Februari 2025.

    Penahanan ini merupakan hasil dari keputusan hukum yang menyatakan Yoon bersalah karena menghalangi pelaksanaan surat perintah penahanannya pada bulan lalu.

    Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus ini, latar belakangnya, serta dampak yang ditimbulkan.

    Apa yang Menyebabkan Penahanan Yoon Suk Yeol?

    Yoon Suk Yeol dinyatakan bersalah setelah terbukti memberikan instruksi kepada Layanan Keamanan Presiden (PSS) untuk menghalangi penyidik dalam usaha penangkapannya.

    Menurut laporan dari Korean Herald, Yoon mengirimkan instruksi tersebut kepada Wakil Kepala PSS, Kim Seong-hoon, melalui aplikasi pesan Signal pada 3 Januari 2025 saat penyidik berusaha menangkapnya di kediamannya.

    Pada tanggal 7 Januari, Yoon kembali memberikan instruksi yang sama untuk menghalangi upaya kedua penangkapannya.

    Tindakan ini menyebabkan kesulitan bagi penyidik dan polisi, yang terpaksa menghadapi Dinas Keamanan Presiden yang berusaha mencegah penangkapan Yoon.

    Kerusuhan pun terjadi, dengan beberapa orang terlibat dalam perkelahian yang mengakibatkan satu orang terluka.

    Bagaimana Kronologi Penangkapan Yoon?

    Yoon Suk Yeol ditangkap setelah dituduh melakukan pemberontakan, yang merupakan buntut dari deklarasi status darurat militer yang dikeluarkannya.

    Meskipun status darurat militer telah dicabut, Yoon harus menghadapi berbagai penyelidikan, termasuk oleh Lembaga Tinggi Investigasi Korupsi dan Kejaksaan Korea Selatan.

    Dalam pidatonya, Yoon menyatakan bahwa upaya tersebut merupakan bagian dari serangan oposisi yang ingin menggulingkan pemerintahnya.

    Namun, alasan di balik keputusan untuk memberlakukan darurat militer ternyata berkaitan dengan perselisihan anggaran dan tindakan antara Yoon dan parlemen yang didominasi oposisi.

    Majelis Nasional Korea Selatan menganggap deklarasi Yoon ilegal dan tidak konstitusional.

    Penolakan terhadap tindakan Yoon memicu enam partai oposisi untuk mengajukan rancangan undang-undang pemakzulan.

    Setelah serangkaian kericuhan, lebih dari 3.000 petugas polisi dan penyidik antikorupsi berhasil menangkap Yoon setelah memecah kerumunan pendukungnya di kediamannya.

    Mengapa Yoon Suk Yeol Menjadi Presiden Pertama yang Diadili?

    Pengadilan Distrik Pusat Seoul memulai sidang praperadilan pertama dalam kasus pidana Yoon pada 20 Februari 2025, hanya sebulan setelah ia didakwa.

    Hal ini menjadikan Yoon sebagai presiden pertama di Korea Selatan yang didakwa di tengah masa jabatannya.

    Jika terbukti bersalah, Yoon menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup, dan ada kemungkinan hukuman mati.

    Kasus ini telah membelah opini publik Korea Selatan, dengan jajak pendapat dari Gallup menunjukkan bahwa 57 persen responden mendukung pemakzulan Yoon, sementara 38 persen menentangnya.

    Siapa yang Mengambil Alih Jabatan Presiden?

    Pasca penahanan Yoon, jabatan presiden diambil alih oleh Perdana Menteri Han Duck-soo sebagai pejabat presiden sementara.

    Penunjukan Han tidak lepas dari pengalamannya yang luas selama lebih dari tiga dekade dalam berbagai posisi kepemimpinan di bawah lima presiden yang berbeda, baik yang konservatif maupun liberal.

    Keahlian dan keterampilannya dianggap krusial dalam mengatasi krisis kepemimpinan yang terjadi akibat penahanan Yoon.

    Kasus yang menimpa Yoon Suk Yeol membawa dampak besar bagi politik Korea Selatan.

    Proses hukum yang dihadapi Yoon akan menjadi babak baru dalam sejarah politik negara ini, serta menentukan arah kepemimpinan dan stabilitas pemerintahan ke depan.

    Kita patut menantikan perkembangan selanjutnya terkait kasus ini dan dampaknya bagi masyarakat Korea Selatan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).