Negara: Korea Selatan

  • Pendidikan & Riset Jadi Fondasi Ekonomi

    Pendidikan & Riset Jadi Fondasi Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendidikan tinggi dan riset merupakan fondasi utama pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

    Peningkatan signifikan kualitas sumber daya manusia, riset, dan inovasi menjadi kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045. Isu ini mengemuka di tengah tantangan brain drain, yakni keluarnya talenta terbaik Indonesia ke luar negeri yang berisiko mengurangi daya saing inovasi nasional.

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyatakan bahwa pendidikan tinggi dan riset merupakan fondasi utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    “Tanpa investasi pada ide dan inovasi, pertumbuhan ekonomi akan berhenti pada kondisi steady state,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/12/2025).

    Stella menyampaikan hal itu dalam acara Human Development Synergy Forum: Kemitraan Multi-Pihak untuk Memperkuat Kebijakan Ekosistem Pendidikan dan Riset Nasional.

    Acara tersebut digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama dengan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Indonesia dan Yayasan Bicara Data Indonesia di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

    Secara keseluruhan, isu utama dalam forum ini adalah mendorong pergeseran paradigma menuju brain gain dengan menarik talenta untuk kembali dan berkontribusi, serta brain circulation melalui pembangunan jejaring kolaborasi riset dan transfer pengetahuan dengan diaspora. Perubahan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo tentang penguatan SDM, sains, dan pendidikan.

    Lebih lanjut, Stella mengatakan, mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi Paul Romer, investasi pada sumber daya manusia, pengetahuan, dan inovasi memberikan efek yang signifikan terhadap perekonomian.

    Menurutnya, kenaikan investasi riset sebesar 10% dapat meningkatkan PDB sekitar 0,2% dalam jangka pendek dan hingga 0,9% dalam jangka panjang.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, anggaran untuk riset pada 2025 mencapai Rp3,2 triliun atau meningkat 218% ketimbang Rp1,47 triliun tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar ini karena Mendiktisaintek mendapatkan dana riset dari LPDP yang bisa disalurkan langsung kepada universitas.

    Stella menyampaikan bahwa pemerintah memiliki gagasan untuk membangun research university yang kuat dengan kualitas riset yang mumpuni, dan tidak hanya jumlah publikasi.

    Dia mencontohkan dampak ekonomi universitas riset global, seperti Stanford University, yang menghasilkan manfaat ekonomi tahunan sekitar US$2,7 triliun dan menciptakan jutaan lapangan kerja.

    “Ini bukan opini, melainkan fakta ekonomi,” katanya.

    Dia menggarisbawahi pula pentingnya strategi spesialisasi riset untuk mengejar ketertinggalan. “Jangan investasi kecil-kecil di semua bidang. Kita harus pintar mengatur investasi riset untuk spesialisasi di mana Indonesia punya niche,” katanya.

    Misalnya rumput laut. Indonesia adalah penghasil rumput laut tropis terbesar di dunia dengan nilai pasar sebesar US$12 miliar. Namun, pemanfaatannya belum optimal karena saat ini Indonesia masih menjual bahan mentah.

    Bagi Stella, isu penting lainnya soal riset dan inovasi adalah dukungan industri. Berdasarkan paparannya, di Eropa, swasta berkontribusi 59% terhadap dana riset, Amerika Serikat 63%, sementara China, Korea Selatan, dan Jepang lebih dari 75%.

    “Kita harus meyakinkan swasta bahwa investasi terhadap riset di universitas akan menghasilkan profit tinggi karena industri berbasis teknologi dan ide saintifik memiliki profit margin tertinggi,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darojat, menyebut akar persoalan daya saing inovasi Indonesia. Dia mengutip pandangan OECD yang menilai sistem pembelajaran Indonesia masih didominasi rote learning, yakni menghafal pengetahuan tanpa kemampuan menerapkan.

    Pola tersebut pada gilirannya menghasilkan inert knowledge yang merujuk kepada pengetahuan yang tidak terkonversi menjadi inovasi dan solusi nyata.

    “Kita masih memproduksi pengetahuan, belum mengaplikasikannya,” ujar Ojat seraya memberikan penekanan soal perlunya pergeseran menuju pembelajaran berbasis critical thinking serta sesuai dengan kebutuhan industri.

    Menurut data Global Innovation Index 2024 yang dirilis World Intellectual Property Organization (WIPO). Indonesia berada di peringkat 55 dari 139 negara, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya.

    Posisi ini menempatkan Indonesia di urutan keenam di ASEAN, jauh tertinggal dari Singapura (peringkat 5), Malaysia (34), Vietnam (44), Thailand (45), dan Filipina (50).

    Peringkat input inovasi Indonesia berada di posisi 60, sementara output inovasi di peringkat 59. Hal tersebut menunjukkan kesenjangan antara kapasitas riset dan hasil yang berdampak ekonomi.

    Executive Director Yayasan Bicara Data Indonesia (YBDI), Yenny Bachtiar, menekankan bahwa tantangan brain drain tidak seharusnya dimaknai sebagai kehilangan semata, melainkan peluang untuk membangun brain gain melalui kemitraan yang terarah dan berkelanjutan.

    “Kebijakan pendidikan dan riset harus dibangun dari data yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

    Yenny menegaskan peran data sebagai “alat navigasi” kebijakan agar riset tidak berhenti di publikasi, melainkan berujung pada solusi pembangunan.

    Dari perspektif global, Program Manager Friedrich-Ebert Stiftung (FES), Rina Julvianty, menilai investasi berkelanjutan pada pendidikan, riset, dan inovasi—yang ditopang kemitraan multipihak—merupakan fondasi daya saing bangsa.

    Adapun FES memposisikan diri sebagai jembatan antara riset dan kebijakan publik, menghubungkan praktik baik internasional dengan kebutuhan nasional.

    Forum ini secara khusus menghadirkan dua dialog kebijakan, yakni Sesi bertajuk Brain Drain: Membangun Kemitraan Global dalam Pendidikan dan Riset untuk Masa Depan Indonesia, serta Benchmarking Kemitraan Global Dalam Pendidikan dan Riset.

  • Video: Sederet Artis Korsel Terseret Skandal ‘Injection Auntie’, Apa Itu?

    Video: Sederet Artis Korsel Terseret Skandal ‘Injection Auntie’, Apa Itu?

    Jakarta

    Skandal ‘Injection Auntie’ sedang ramai diperbincangkan di Korea Selatan. Injection Auntie merupakan praktik medis ilegal yang dilakukan oleh ‘Auntie Jusa’, yakni individu tanpa lisensi medis resmi dengan memberikan layanan berupa suntikan di luar rumah sakit.

    Skandal ini mulai ramai di tengah kasus yang menyeret komedian Park Na-rae yang diduga menerima praktik medis ilegal tersebut. Sederet artis lainnya seperti SHINee Onew & Key, penyanyi Jung Jae-hyung juga ikut terseret dalam kasus ini dan telah memberikan pernyataan resminya.

    Atas kejadian ini, Asosiasi Medis di Korsel (KMA) pun mengecam tindakan ilegal dan mendesak agar pemerintah segera melakukan investigasi.

    Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!

    (/)

    injection auntie layanan medis ilegal korsel key shinee park na rae onew shinee

  • Pemerintah Ingin AI Berdikari, Namun Dukungan dari APBN Belum Terlihat

    Pemerintah Ingin AI Berdikari, Namun Dukungan dari APBN Belum Terlihat

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendorong pengembangan sovereign artificial intelligence (AI) atau kecerdasan artifisial yang berdikari. 

    Konsep sovereign AI merujuk pada kemampuan suatu negara untuk menciptakan, mengelola, dan mengamankan teknologi AI dengan sumber daya sendiri, mulai dari infrastruktur data hingga talenta manusia.

    Upaya tersebut salah satunya ditempuh melalui program unggulan AI Talent Factory yang digadang-gadang menjadi langkah strategis pemerintah dalam mencetak 12 juta talenta digital. 

    Namun, untuk mencapai sovereign AI secara utuh, Indonesia dinilai masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain, terutama dari sisi dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Executive Director Catalyst Policy Works Wahyudi Djafar menilai hingga kini belum terlihat alokasi anggaran negara yang signifikan untuk pengembangan AI.

    “India misalnya memperkuat software AI melalui India AI Mission. Ini inisiatif yang mencapai US$,25 miliar. Kalau kita lihat APBN 2026, belum nampak ini angka sampai US$1 miliar untuk pengembangan AI,” kata Wahyudi dalam Diskusi Publik “Menjelajahi Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Nasional, Pijakan untuk Berdikari?” di Kantor Bisnis Indonesia, Kamis (18/12/2025).

    Kondisi tersebut, menurut Wahyudi, memunculkan tanda tanya mengenai tingkat keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sovereign AI. 

    Dia menyebut sejumlah negara telah melangkah lebih jauh dengan membangun kolaborasi strategis lintas perusahaan untuk mengembangkan model AI lokal atau sovereign foundation model.

    Dia mencontohkan Uni Emirat Arab, Prancis, dan Korea Selatan yang telah menunjuk atau memfasilitasi kerja sama antarperusahaan untuk pengembangan model AI nasional. 

    Arab Saudi bahkan memanfaatkan sovereign fund untuk mendorong inisiatif serupa. Sementara itu, Kanada dan Inggris telah membentuk unit khusus di tingkat pemerintahan yang secara spesifik menangani pengembangan sovereign AI.

    Menurutnya, pembentukan unit semacam Sovereign AI Unit di Inggris menunjukkan pengembangan AI berkaitan erat dengan kepentingan strategis, termasuk keamanan nasional. Oleh karena itu, negara-negara tersebut secara aktif mendorong kemandirian AI melalui kebijakan, kelembagaan, dan pendanaan yang jelas.

    Lebih lanjut, Wahyudi menekankan pencapaian sovereign AI sangat bergantung pada komitmen pemerintah dalam menyiapkan berbagai prasyarat utama. 

    Prasyarat tersebut mencakup ketersediaan infrastruktur data, penguatan talenta, hingga standar kompetensi yang jelas agar tenaga kerja benar-benar siap terlibat dalam pengembangan AI tingkat lanjut. Dia menyoroti peluncuran AI Talent Factory oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang telah dilakukan beberapa bulan lalu. Namun, menurutnya, capaian konkret dari program tersebut masih belum tergambarkan secara jelas.

    “Tapi kita kan belum mengetahui secara jelas ya, AI Talent Factory ini, talent yang diciptakan itu sampai pada level, apakah dia sebatas bisa melakukan prompt dengan baik, ataupun dia sampai level mana gitu kan,” katanya.

    Dia mempertanyakan apakah talenta yang dihasilkan sudah mencapai tingkat hands-on dalam pemodelan, atau bahkan telah didorong untuk melakukan riset dan pengembangan model AI secara mandiri. 

    Menurutnya, hal tersebut sangat bergantung pada keseriusan pemerintah dalam menyiapkan prasyarat pendukung secara menyeluruh. Wahyudi menegaskan, tantangan sovereign AI tidak hanya soal talenta, tetapi juga mencakup sejauh mana pemerintah menyalurkan dukungan terhadap infrastruktur digital, pengembangan tenaga kerja, riset dan inovasi, kerangka regulasi dan etika, stimulasi industri AI, hingga kerja sama internasional.

    Pengembangan AI di Berdikari di Jepang …..

  • Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia

    Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia

    Dari Makanan hingga Alas Kaki, Kisah Produk Jatim Tembus Pasar Dunia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Di tengah dinamika perdagangan komoditas di pasar internasional, semangat pelaku usaha di Provinsi Jawa Timur (Jatim) justru semakin membara.
    Pada Rabu (17/12/2025), Jatim kembali mengekspor karya terbaiknya ke pasar global senilai 5,02 juta dollar Amerika Serikat (AS). Produk yang diekspor meliputi makanan minuman (mamin), olahan kayu, furnitur, serta alas kaki.
    Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan
    Pelepasan Ekspor
    Bersama yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara serentak di delapan titik, antara lain di Cikarang, Jawa Barat (Jabar); Mojokerto, Jatim; Batam, Kepulauan Riau; Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim); Semarang, Jawa Tengah (Jateng); Badung, Bali; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); dan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
    Seperti halnya pasang air laut yang tak terbendung, arus
    ekspor produk Jatim
    mengalir deras melampaui batas dan memperkuat ketangguhan kualitas di kancah dunia.
    Kegiatan ekspor
    kali ini mencerminkan wajah baru perekonomian Indonesia, yaitu ekspor yang inklusif.
    Sebanyak sembilan perusahaan asal Jatim bertekad melebarkan sayapnya untuk merangkul konsumen dunia melalui kegiatan ini.
    Dari sektor mamin, PT Mega Global Food Industry mengekspor makanan ringan senilai 1,66 juta dollar AS ke Timur Tengah, sementara PT Lautan Natural Krimerindo mengekspor produk
    non-dairy creamer
    senilai 1,5 juta dollar AS ke Malaysia.
    Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih Sidomulyo juga berkontribusi mengekspor kopi senilai 448.500 dollar AS ke Mesir, serta Pacific Harvest Group mengekspor sarden kalengan 166.700 dollar AS ke Montenegro, Suriname, dan Equatorial Guinea.
    Provinsi Jatim
    tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi nusantara, tetapi juga surga bagi para perajin yang mengubah kayu dan rotan menjadi karya seni fungsional memesona di mata konsumen lokal hingga mancanegara.
    Dalam ekspor kali ini, PT Integra Indocabinet Tbk mengekspor furnitur kayu senilai 860.070 dollar AS ke Malaysia dan AS, sedangkan Indomapan Furniture mengekspor produk andalannya berupa
    indoor furniture
    senilai 25.000 dollar AS ke Korea Selatan (Korsel).
    Selain furnitur, produk olahan kayu Jatim juga memiliki daya saing dan permintaan tinggi di pasar internasional sebagai bukti kepercayaan global terhadap kualitas produk dari Bumi Majapahit ini.
    Hal tersebut dibuktikan melalui partisipasi PT Semeru Makmur Kayunusa yang mengekspor
    plywood
    senilai 168.000 dollar AS ke Jepang, serta CV Langgeng Makmur Bersama mengekspor produk serupa senilai 154.500 dollar AS ke Malaysia dan Korsel.
    Terakhir
    , produk alas kaki yang menjadi incaran pasar internasional juga menorehkan prestasi Jatim di peta perdagangan dunia melalui ekspor sandal dan sepatu milik CV Rumah Jeddiah ke Uni Emirat Arab senilai 42.330 dollar AS.
    Kolaborasi antara perusahaan besar, koperasi desa, serta usaha mikro kecil menengah (UMKM) menunjukkan bahwa denyut nadi ekspor tidak lagi terpusat.
    Hal tersebut membuktikan nilai tambah ekonomi nasional mengalir secara langsung dan merata, memperkuat harapan, menjadi kabar gembira, serta memberi cahaya hingga ke pelosok negeri.
    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri yang memimpin pelepasan ekspor serentak di Mojokerto mengatakan, Jatim konsisten menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu motor penggerak ekspor nasional.
    Ia menyebut, Provinsi Jatim secara regional mencatatkan kinerja ekspor yang sangat solid.
    “Sepanjang Januari–Oktober 2025, nilai ekspor Jatim mencapai 24,46 miliar dollar AS, tumbuh 12,75 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 dan menempatkan Jatim sebagai eksportir peringkat kedua secara nasional,” jelas Dyah dalam siaran persnya, Kamis (18/12/2025).
    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa capaian tersebut menegaskan peran Provinsi Jatim sebagai salah satu tulang punggung ekspor Indonesia.
    Dalam kesempatan itu, Chief Executive Officer PT Lautan Natural Krimerindo (LNK), Hendrik Gunawan menilai, kegiatan ini menjadi simbol bahwa produk nasional, termasuk produk LNK, mampu bersaing secara global dan menjadi bagian dari rantai pasok pangan internasional.
    Sejalan dengan visi LNK untuk menjadi perusahaan global, LNK terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas agar produk pangan olahan Indonesia memenuhi standar pasar ekspor dan menjadi pilihan utama di pasar internasional.
    Hendrik mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) konsisten memberikan berbagai fasilitas yang membantu LNK melakukan penetrasi pasar di luar negeri, seperti dukungan pameran luar negeri, penjajakan bisnis (
    business matching
    ), dan misi dagang.
    “Dukungan pemerintah sangat penting, khususnya melalui upaya diplomasi dan negosiasi perdagangan dengan negara mitra. Penyelarasan kebijakan bea masuk Indonesia dengan negara-negara ASEAN perlu terus diupayakan agar Indonesia tetap kompetitif dalam persaingan global,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 18 Desember 2025.

    Berita utama kami hadirkan dari Australia.

    Naveed Akram didakwa

    Pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Naveed Akram, secara resmi telah didakwa dengan 59 pelanggaran terkait serangan yang menewaskan 15 orang. Pelanggaran tersebut termasuk 15 dakwaan pembunuhan, melakukan tindakan terorisme, dan 40 dakwaan yang menyebabkan luka atau cedera berat pada seseorang dengan maksud membunuh.

    Naveed Akram sudah sadar dari koma, namun masih dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi.

    Ia diwakili pengacaranya dari Bantuan Hukum saat menghadap pengadilan, Rabu kemarin, yang dilangsungkan secara daring hadapan Hakim Daniel Covington dan kasusnya dijadwalkan akan kembali disidangkan pada 22 Desember.

    Hukuman maksimal untuk melakukan tindakan terorisme dan pembunuhan di Australia adalah penjara seumur hidup.

    Duke of Marlborough ditangkap atas dugaan tindak pidana

    Charles James Spencer-Churchill, 70 tahun, ditangkap pada Mei tahun lalu atas dugaan tindak pidana yang terjadi pada November 2022, serta Januari dan Mei 2024 di Woodstock, dekat Oxford di Inggris tengah.

    Ia sudah dipanggil untuk hadir di Pengadilan Magistrat Oxford hari ini.

    “Setelah penyelidikan Kepolisian Thames Valley, Duke of Marlborough didakwa dengan tindak pidana pencekikan yang disengaja di Woodstock,” bunyi pernyataan polisi.

    Spencer-Churchill, yang dikenal sebagai Jamie Blandford, adalah Duke of Marlborough ke-12, salah satu keluarga bangsawan paling senior di Inggris.

    Rumah leluhur keluarga tersebut adalah Istana Blenheim, di Woodstock, yang pernah menjadi tempat kunjungan Presiden Donald Trump pada tahun 2018.

    PM Finlandia minta maaf kepada negara-negara Asia

    Perdana Menteri Finlandia meminta maaf kepada negara-negara Asia, sebagai tanggapan atas gambar-gambar yang dianggap menghina dan diunggah oleh anggota sayap kanan parlemen negara Nordik tersebut.

    Insiden yang dijuluki skandal “mata sipit” oleh media Finlandia ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus di mana anggota Partai Finlandia, mitra junior dalam koalisi pemerintahan, dituduh mengunggah atau membuat pernyataan rasis.

    Perdana Menteri Petteri Orpo dari Partai Koalisi Nasional pro-bisnis, yang memimpin koalisi empat partai yang mencakup Partai Finlandia, mengeluarkan pernyataan berisi permintaan maafnya yang tulus.

    “Unggahan-unggahan ini tidak mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dan inklusi Finlandia,” kata Orpo dalam pernyataan yang dirilis oleh kedutaan besar Finlandia di China, Jepang, dan Korea Selatan.

    “Pesan kami di Finlandia dan kepada semua teman kami di luar negeri adalah bahwa pemerintah menanggapi rasisme dengan serius dan berkomitmen untuk memerangi masalah ini,” katanya.

    Warner Bros menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount

    Dewan direksi Warner Bros Discovery menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount Skydance senilai US$108,4 miliar dengan alasan tawaran tersebut gagal memberikan jaminan pembiayaan yang memadai.

    Dalam surat kepada para pemegang saham, dewan direksi menulis Paramount telah “secara konsisten menyesatkan” para pemegang saham Warner Bros tawaran tunai US$30 per sahamnya sepenuhnya dijamin, atau “didukung,” oleh keluarga Ellison, yang dipimpin oleh CEO Oracle, Larry Ellison.

    “Tidak dan tidak pernah,” tulis dewan direksi mengenai jaminan tawaran Paramount, mencatat tawaran tersebut menimbulkan “banyak risiko besar.”

    Dewan direksi Warner Bros juga mengatakan mereka menemukan tawaran Paramount “lebih rendah” daripada perjanjian merger dengan Netflix.

    Penawaran sebesar US$27,75 per saham dari Paramount untuk studio film dan televisi Warner Bros, layanan streaming HBO Max, merupakan perjanjian yang mengikat dan tidak memerlukan pembiayaan ekuitas.

  • Dunia Turun Tangan Gempur Jaringan Penipuan di Asia Tenggara

    Dunia Turun Tangan Gempur Jaringan Penipuan di Asia Tenggara

    Jakarta

    Pengadilan di Seoul pekan lalu memulai sidang bagi 46 warga Korea Selatan, sebagian besar pria berusia 20-an, yang dituduh terlibat dalam operasi penipuan daring di Kamboja.

    Sejak pertengahan Oktober, Korea Selatan telah memulangkan 107 warganya dari Kamboja, di mana pejabat setempat memperkirakan lebih dari 1.000 warga Korea bekerja di pusat penipuan, baik “secara sukarela maupun terpaksa.”

    Upaya pemulangan ini dilakukan setelah kemarahan publik atas kematian seorang mahasiswa Korea Selatan yang dilaporkan dipancing ke Kamboja dan dipaksa bekerja di pusat penipuan. Tubuh pria berusia 22 tahun itu ditemukan dengan luka yang diduga diakibatkan penyiksaan, menunjukkan kemungkinan ia dipukuli sampai merenggang nyawa.

    Autopsi menyatakan bahwa ia “meninggal dunia akibat penyiksaan parah, dengan memar dan luka di sekujur tubuh,” menurut pernyataan pengadilan Kamboja.

    Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mengatakan: “Tanggung jawab terbesar pemerintah adalah menjaga nyawa dan keselamatan warga kami. Kita harus melindungi korban dan segera memulangkan mereka yang terlibat dalam insiden ini kembali ke Korea Selatan.”

    Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan AS, Inggris, dan Singapura dalam memberlakukan sanksi terhadap Prince Holding Group di Kamboja, jaringan multinasional yang pendirinya dituduh menjalankan operasi penipuan berskala besar di seluruh Asia Tenggara — tuduhan yang dibantah perusahaan tersebut.

    Brian Hanley, direktur Asia-Pasifik Global Anti-Scam Alliance (GASA), sebuah organisasi nirlaba global yang memerangi penipuan daring, mengatakan: “Yang kami lihat belakangan ini, seperti di Korea Selatan, adalah dorongan untuk melacak aliran uang, memberlakukan sanksi, dan membekukan aset. Kami pikir langkah ini mulai memberi dampak.”

    Miliar dolar hilang akibat jaringan penipuan Asia Tenggara

    Operasi penipuan besar ini terkonsentrasi di zona konflik terpencil di Asia Tenggara, khususnya di sepanjang perbatasan Thailand dengan Kamboja dan Myanmar.

    Bentrok terbaru antara pasukan Thailand dan Kamboja mencakup serangan terhadap kompleks penipuan yang dicurigai di Kamboja. Di Myanmar, pusat-pusat semacam ini semakin banyak dan dilaporkan membiayai kedua pihak dalam perang saudara yang berlangsung di negara itu.

    Para pekerja di pusat penipuan biasanya adalah warga negara Asia yang sering menjadi korban perdagangan manusia. Korban penipuan ini umumnya ditargetkan orang-orang di negara Barat berbahasa Inggris.

    Hanley menekankan: “Kita sedang berbicara tentang perdagangan manusia dan perbudakan, jadi jelas ini masalah hak asasi manusia yang besar. Tetapi ini juga masalah keamanan nasional, bukan hanya untuk wilayah tersebut, tapi untuk seluruh dunia.”

    Dalam laporan State of the Scams 2025, GASA memperkirakan kerugian akibat penipuan daring di seluruh dunia mencapai $442 miliar (€375,4 miliar) dalam 12 bulan hingga Oktober 2025. Angka ini bisa lebih tinggi karena banyak korban tidak melaporkan kerugian mereka.

    GASA juga menemukan bahwa 57% orang dewasa di dunia mengalami pengalaman penipuan dalam 12 bulan terakhir.

    Contoh penipuan termasuk belanja daring, investasi palsu, dan penipuan asmara, yang oleh para penipu disebut “pig butchering” — istilah untuk “menggemukkan” korban dengan mendapatkan kepercayaan mereka, sering melalui hubungan romantis palsu. Setelah kepercayaan terjalin, korban diyakinkan mentransfer dana ke platform investasi kripto palsu, yang kemudian dicuci melalui rekening-rekening di seluruh Asia, membuat pemulihan dana sangat sulit.

    Mengapa AS menjadi target utama jaringan penipuan?

    Biro Investigasi AS, FBI memperkirakan industri penipuan di Asia Tenggara merugikan warga Amerika $9–10 miliar per tahun.

    Laporan GASA menyebut bahwa $64,8 miliar dicuri dari warga AS dalam setahun hingga Oktober 2025, dengan rata-rata korban kehilangan $1.087. Saat ini, rata-rata warga Amerika menghadapi upaya penipuan setiap hari.

    Menanggapi meningkatnya penipuan daring, otoritas AS membentuk Scam Center Strike Force pada November, sebuah gugus tugas antarlembaga untuk menyelidiki, membongkar, dan menuntut pusat-pusat penipuan serta pihak yang membiayainya.

    Jaksa AS, Jeanine Pirro mengatakan: “Kantor saya tidak akan tinggal diam saat perusahaan kriminal terorganisasi asal Cina mengosongkan rekening bank warga Amerika yang bekerja keras.”

    AS bekerja sama dengan Inggris pada 2025 untuk memberikan sanksi kepada individu dan entitas yang mengoperasikan pusat penipuan ilegal di Asia Tenggara. Australia dan Singapura juga melangkah dengan legislasi untuk melindungi warga mereka dari penipuan dan bekerja sama dengan AS dalam penegakan hukum serta sanksi.

    Jacob Sims, visiting fellow di Asia Center Harvard University yang memantau kejahatan transnasional di Kamboja dan Asia Tenggara, menyebut isu penipuan telah mendapat perhatian politik signifikan di AS selama setahun terakhir. “Setahun lalu hanya ada satu sanksi, dan kini banyak nama dan entitas besar telah disanksi, serta ada selusin RUU di Kongres AS,” ungkapnya.

    Namun, langkah-langkah ini juga terhambat oleh pemotongan program USAID di Asia Tenggara yang memantau perdagangan manusia di perbatasan Thailand-Myanmar dan Kamboja.

    Sims menambahkan: “Respons sejauh ini, meski ada momentum, belum merupakan respons strategis yang sesungguhnya dan belum cukup untuk mengganggu operasi secara signifikan.”

    Peran Cina dalam pusat penipuan

    Banyak pusat penipuan besar di Asia Tenggara dikabarkan dijalankan oleh jaringan kriminal asal Cina. Cina telah menutup pusat penipuan di Kamboja dan Myanmar — tetapi hanya yang menargetkan warganya sendiri.

    Laporan ke Kongres AS pada Juli menyebut sedikit keterkaitan antara jaringan kriminal ini dengan pemerintah atau Partai Komunis Cina, namun tindakan mereka sering memperburuk konflik regional melalui korupsi dan kejahatan.

    Meskipun ada sanksi dan penyelidikan kriminal baru-baru ini, negara-negara seperti Korea Selatan dan AS tampak enggan mengkritik pemerintah Cina atau Kamboja, dan lebih fokus menargetkan penjahat serta jaringan mereka secara langsung.

    Menurut Sims, selama Phnom Penh cukup bekerja sama untuk memberi kesan strategis “masih dalam permainan,” ibu kota Barat cenderung bersedia mentolerir penipuan berskala industri yang menargetkan warganya sendiri.

    “Banyak pemerintah ragu menghadapi Kamboja secara langsung karena masih melihatnya sebagai bidak penting dalam permainan geopolitik Cina versus Barat,” ujarnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

  • Skandal Praktik Medis Ilegal Korsel, Sederet Selebriti Terseret Termasuk Key SHINee

    Skandal Praktik Medis Ilegal Korsel, Sederet Selebriti Terseret Termasuk Key SHINee

    Jakarta

    Dunia hiburan Korea Selatan tengah diguncang kontroversi terkait praktik medis ilegal yang melibatkan sejumlah selebriti.

    Menanggapi situasi ini, Asosiasi Medis Korea atau Korean Medical Association (KMA) mendesak pemerintah untuk segera mengidentifikasi fakta dan memberikan sanksi berat terhadap praktik tanpa izin yang kian meresahkan tersebut.

    Dikutip dari The Korea Herald, KMA menyatakan telah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan. Isi surat tersebut mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah terulangnya insiden ‘Auntie Jusa’ (Bibi Suntik).

    Istilah ‘Auntie Jusa’ merujuk pada individu tanpa lisensi medis resmi yang memberikan layanan suntikan secara ilegal, biasanya dilakukan di rumah atau tempat pribadi.

    Dalam kasus yang menyeret nama Park Na-rae, ‘Auntie Jusa’ tersebut diduga melakukan berbagai pelanggaran serius, mulai dari memberikan tindakan medis ilegal, mengumpulkan resep secara tidak sah, menimbun obat-obatan, hingga melakukan peresepan melalui perwakilan (proxy prescribing).

    “Sangat penting untuk segera memeriksa apakah individu yang dicurigai melakukan praktik medis ilegal tersebut memegang lisensi dokter domestik yang sah. Jika terbukti melakukan tindakan medis tanpa izin, sanksi hukum dan administrasi yang kuat harus segera diambil,” tegas pihak KMA.

    Sederet Selebriti Terseret

    Pada Rabu (17/12/2025), agensi SM Entertainment merilis pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa Key pernah menerima perawatan medis di rumah dari seorang wanita berinisial Lee (Auntie Jusa). Key mengaku pertama kali mengenal Lee melalui rekomendasi seorang teman dan menemuinya di sebuah rumah sakit di kawasan Gangnam.

    Berdasarkan keterangan agensi, Key percaya bahwa Lee adalah seorang dokter berlisensi. Namun, karena jadwal yang padat, ia beberapa kali menerima layanan suntikan vitamin di kediaman pribadinya. Key baru menyadari bahwa Lee tidak memiliki izin praktik medis setelah skandal ini meledak di media.

    “Saya sangat terkejut dan bingung dengan fakta yang baru terungkap ini. Saya sangat menyesali ketidaktahuan saya,” ungkap Key dalam surat permohonan maaf pribadinya.

    Sebelumnya, Park Na-rae telah lebih dulu terseret dalam skandal serupa. Ia diduga menerima layanan infus (IV drip) dan peresepan obat-obatan, termasuk antidepresan dan obat tidur (klonazepam) yang tergolong obat psikotropika terkontrol, melalui perantara ‘Auntie Jusa’.

    Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Kesehatan kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk memetakan seberapa luas jaringan distribusi obat ilegal ini di kalangan figur publik.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Sosok Tersangka Kasus Produksi Stem Cell Ilegal di Magelang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Viral Warga Korea Ramai-Ramai Buru Produk AC yang Mengandung Emas, Berapa Nilainya?

    Viral Warga Korea Ramai-Ramai Buru Produk AC yang Mengandung Emas, Berapa Nilainya?

    GELORA.CO  – Fenomena tak biasa tengah viral di Korea Selatan (Korsel). Warga ramai-ramai memburu produk air conditioner (AC) lama merek LG setelah terungkap bahwa logo pada unit tersebut mengandung emas murni. Nilainya pun tidak main-main, mencapai ratusan ribu won atau jutaan rupiah.

    Kehebohan ini bermula dari unggahan video YouTuber Ringring Unni yang juga pemilik toko perhiasan di Seoul pada 11 Desember. Dalam videonya, dia memperlihatkan proses pemeriksaan logo “Whisen” yang terpasang di bagian depan AC LG keluaran 2005. Hasilnya mengejutkan, logo tersebut terbukti terbuat dari emas murni.

    Ringring Unni menjelaskan, pada masa peluncurannya, AC LG Whisen edisi tertentu memang diiklankan menggunakan logo emas. Setelah dianalisis, potongan enam huruf logo itu memiliki nilai sekitar 713.000 won atau setara Rp8 juta.

    Meski demikian, berat emas pada logo tersebut tergolong kecil, yakni kurang dari 1 don. Sebagai informasi, don merupakan satuan berat emas di Korsel yang setara dengan 3,75 gram. 

    Berdasarkan harga di Bursa Emas Standar Korea per Rabu (17/12/2025), 1 don emas dibanderol sekitar 890.000 won.

    Seiring viralnya video tersebut, warga yang masih menyimpan AC LG lama mulai berdatangan ke toko perhiasan milik Ringring Unni. Mereka membawa logo Whisen untuk diperiksa dan ditaksir harganya.

    Dalam unggahan lanjutan, sang YouTuber memastikan logo tersebut benar-benar mengandung emas murni dengan estimasi nilai terbaru mencapai 748.000 won. Selain itu warga Korea lainnya mencari produk AC lama tersebut yang sudah sangat jarang.

    LG Electronics membenarkan temuan itu. Perusahaan mengungkapkan pada 2005 mereka memproduksi AC Whisen edisi terbatas sebanyak 10.000 unit dengan logo emas. Program ini digelar untuk merayakan pencapaian LG sebagai merek AC terlaris di dunia saat itu.

    Kini, AC yang dulu dianggap barang elektronik biasa justru berubah menjadi “harta karun” dadakan. Tak heran jika warga Negeri Gingseng berlomba-lomba membongkar AC lama mereka, berharap menemukan logo emas yang nilainya lumayan menggiurkan

  • Kapal Tanker LCO Seharga Rp1,17 Triliun Gagal Dilelang, Kejagung Buka Suara

    Kapal Tanker LCO Seharga Rp1,17 Triliun Gagal Dilelang, Kejagung Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap pelelangan satu unit kapal Tanker MT Arman 114 bermuatan minyak mentah ringan atau Light Crude Oil (LCO) dengan nilai Rp1,17 triliun masih belum terealisasi.

    Kapuspenkum Kejagung RI Anang Supriatna mengatakan lelang tanker babak pertama itu gagal lantaran peminat yang mengajukan masih belum memenuhi persyaratan.

    “Lelang pertama tidak ada peminat yang memenuhi syarat,” ujar Anang saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).

    Dia menambahkan saat Badan Pemulihan Aset (BPA) Kejaksaan RI tengah melakukan evaluasi terkait pelelangan kapal tanker perdana itu.

    Oleh sebab itu, Anang mengemukakan bahwa pihaknya masih belum memastikan apakah kapal itu akan dilelang atau dieksekusi melalui mekanisme lain.

    “Dan saat ini masih dalam proses evaluasi apakah akan dilelang ulang atau dengan mekanisme lain sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku,” pungkasnya.

    Sebelumnya, lelang kapal tanker itu bakal dilakukan pada Selasa (2/12/2025). Lelang itu dilakukan secara daring melalui situs https://lelang.go.id.

    Kapal tanker terkait terpidana Mahmoud Mohamed Abdelaziz Mohamed Hatiba dilelang berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Batam Nomor 941/Pid.Sus/2023/PN.Btm tanggal 10 Juli 2024.

    Berdasarkan spesifikasinya, kapal tanker ini berbendera Iran IMO 9116412 dengan tahun pembuatan 1997 di Korea Selatan. Adapun, kapal ini memuat minyak mentah ringan dengan volume 166.975,36 metrik ton atau 1.245.166,9 barrel. Kapal tanker ini memiliki nilai Rp1,17 triliun.

  • Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    Melihat Profil Maria Natalia Londa yang Sumbang Medali Emas ke-27 Indonesia di Ajang SEA Games 2025

    YOGYAKARTA – Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh andalan Indonesia, berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas pada ajang SEA Games Thailand 2025. Simak profil Maria Natalia Londa dalam artikel di bawah ini.

    Menyadur Antara, Maria Londa mendapatkan medali emas dari nomor lompat jangkit putri. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Suphachalasai, Bangkok, Sabtu, 13 Desember 2025, Maria membukukan lompatan sejauh 13,85 meter pada percobaannya yang pertama.

    Pada percobaan yang kedua, Maria melakukan foul sehingga tidak mendapatkan hitungan. Pada percobaan ketiga, Maria melakukan lompatan sejauh 13,31 meter. Sementara pada percobaan keempat, Maria Londa mencatatkan hasil 13,60 meter.

    Lompatan pertama Maria sejauh 13,85 meter tercatat sebagai lompatan terbaik dalam pertandingan final. Dengan capaian itu, Maria Londa berhak membawa pulang medali emas nomor lompat jangkit putri SEA Games 2025.

    Hasil ini sekaligus menjadi medali emas ke-27 bagi kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2025.

    Profil Maria Natalia Londa

    Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, profil Maria Natalia Londa adalah atlet atletik profesional Indonesia yang jadi andalan di nomor lompat jauh dan lompat jangkit putri.

    Lahir di Denpasar, 29 Oktober 1990, Maria sudah mencintai olahraga atletik dan lompat jauh sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

    Kecintaannya pada cabang olahraga itu ternyata berbuah prestasi, ia berhasil meraih peringkat tiga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Usia Dini di Jakarta. Bahkan ketika SMP, Maria menduduki peringkat pertama Kejurnas Atletik Remaja Junior.

    Demi mengejar cita-cita sebagai atlet nasional, Maria telah tinggal di asrama sejak usia muda dengan dukungan penuh dari sang ayah. Namun, pada tahun 2011, Maria harus kehilangan ayah tercinta yang selama ini menjadi sumber semangat terbesarnya.

    Sejak saat itu, Maria menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu dan adiknya. Meski memikul tanggung jawab besar, ia menjalaninya dengan ikhlas tanpa menjadikan kondisi tersebut sebagai beban dalam kariernya.

    Maria dikenal sebagai atlet yang konsisten meraih medali di ajang SEA Games. Kerja keras dan mental pantang menyerah membawanya mengoleksi berbagai medali, mulai dari perunggu hingga emas.

    Puncak prestasinya terjadi pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Maria berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas nomor lompat jauh putri. Prestasi ini menjadi medali emas pertama Indonesia dari nomor lompat jauh di Asian Games, sekaligus menjadikannya atlet atletik Indonesia pertama yang meraih emas sejak 1998.

    Selain itu, Maria juga meraih dua medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2013 dan dua medali emas Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015, dikutip dari laman NOC Indonesia.

    Sayangnya, keberhasilan tersebut belum terulang di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Maria harus tersingkir di babak kualifikasi setelah mencatatkan lompatan sejauh 6,29 meter dan berada di peringkat ke-25 secara keseluruhan.

    Meski demikian, pada SEA Games Malaysia 2017, Maria tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari cedera, ia berhasil menyumbangkan dua medali perak dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit.

    Terbaru, Maria berhasil meraih medali emas pada SEA Games Thailand 2025 setelah melakukan lompatan sejauh 13,85 meter di nomor lompat jangkit putri. Ini menjadi medali emas lompat jangkit ketiga Maria di tingkat SEA Games setelah ia memenanginya pada tahun 2013 di Naypyidaw, Myanmar, serta 2015 di Singapura, dikutip dari Antara.

    Selain itu, hasil ini juga menjadi medali emas ketujuh level SEA Games yang sudah ia kumpulkan. Selain tiga medali emas dari nomor lompat jangkit, dia juga pernah meraih emas di nomor lompat jauh putri pada SEA Games 2013, 2014, 2019 dan 2023.

    Demikian informasi tentang profil Maria Natalia Londa. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.