Negara: Korea Selatan

  • Bidik Pertumbuhan Premi di Tahun 2025

    Bidik Pertumbuhan Premi di Tahun 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hanwha Life, perusahaan asuransi jiwa terbesar dari Korea Selatan yang telah 1 dekade beroperasi di Indonesia, akan semakin memperbesar eksistensinya tahun 2025, setelah berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang kuat.

    CEO Hanwha Life Indonesia, Steven Namkoong mengungkapkan, “Hanwha Life berhasil mencatatkan rekor pencapaian premi bruto terbesarnya, yakni Rp252,95 miliar tahun 2024, naik Rp84,40 miliar atau lebih dari 50% (yoy) dari tahun 2023 sebesar Rp168,55 miliar.

    Pertumbuhan premi yang tinggi ini, terutama untuk premi bisnis baru, merupakan hasil dari fokus strategi perusahaan dalam meningkatkan inovasi, solusi berorientasi nasabah, dan saluran distribusi.”

    Hanwha Life terus mengukuhkan posisinya sebagai penyedia layanan asuransi yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Tahun 2024, Hanwha Life telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp170,60 miliar, meningkat signifikan dibandingkan Rp72,2 miliar pada 2023.

    Meskipun industri asuransi jiwa menghadapi kondisi berat, Hanwha Life Indonesia berhasil menutup tahun 2024 dalam kondisi keuangan stabil, dengan total aset Rp2,13 triliun, aset investasi Rp1,92 triliun, dan tingkat solvabilitas (RBC) tercatat 1.010,8% atau hampir 9 kali lipat dari persyaratan minimum 120% yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Hanwha Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan menjalin kemitraan dengan 257 perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan asuransi serta meningkatkan jumlah pelanggan yang kini telah mencapai 150.000.

  • Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia belum menentukan langkah untuk merespons kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Sejauh ini, China memilih untuk melawan kebijakan tarif AS dengan menerapkan tarif tinggi serupa. Namun, bagi Indonesia, retaliasi atau balasan pengenaan tarif dinilai tak strategis dan justru akan meningkatkan eskalasi perang dagang. 

    Guru Besar FEB UI, Telisa Aulia Falianty mengatakan tindakan balasan dengan tarif ke AS justru akan merugikan Indonesia dalam jangka panjang. Sebab, menurut dia, ada 2 pemicu Trump menerapkan tarif 32% untuk Indonesia. 

    Pertama, tuduhan manipulasi kurs (currency manipulation) dan kedua, penerapan hambatan non-tarif (non-tariff barriers) oleh pemerintah Indonesia.

    “Jika ingin menurunkan tarif masuk ke AS, maka kita harus menunjukkan upaya untuk menyederhanakan hambatan non-tarif dan membuktikan tidak ada manipulasi kurs,” kata Telisa, Minggu (6/4/2025). 

    Langkah balasan dengan menaikkan tarif produk AS yang masuk ke RI justru disebut kontraproduktif dan akan memicu efek domino yang memperburuk hubungan dagang bilateral. 

    Alih-alih retaliasi, Telisa menyarankan pendekatan negosiasi yang dilengkapi dengan reformasi regulasi dalam negeri dan penguatan daya saing produk ekspor.

    Di samping itu, dia menyoroti potensi pengalihan barang ekspor dari negara-negara yang juga terkena hambatan tarif ke AS. Namun, Telisa melihat Indonesia belum tentu menjadi tujuan utama dari peralihan ekspor tersebut. 

    “Substitusi pasar ekspor dari AS biasanya diarahkan ke negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa. Indonesia mungkin menjadi pilihan, tetapi bukan yang utama,” ujarnya.

    Kedua, untuk mengantisipasi dampak masuknya barang impor yang dialihkan ke Indonesia, dia pun meminta pemerintah segera bertindah dan memperkuat instrumen pengamanan pasar domestik tanpa menciptakan hambatan yang bisa dianggap diskriminatif secara internasional.

    Ketiga, sebagai anggota ASEAN, BRICS, dan G20, Indonesia juga dinilai perlu memaksimalkan jalur diplomasi multilateral untuk merespons dinamika global.

    Walaupun Presiden Trump cenderung mendorong kesepakatan bilateral, langkah kolektif di tingkat kawasan disebut tetap penting untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat.

    “Multilateral diplomacy harus tetap berjalan. Tapi di saat yang sama, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan sektoral untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” jelasnya.

    Sektor-sektor seperti minyak sawit dan tekstil, yang masih memiliki permintaan tinggi di pasar AS, dinilai bisa menjadi jembatan untuk menjaga komunikasi dagang tetap terbuka.

    “Jangan sampai kebijakan tarif balasan justru membuat ekspor kita makin tertekan. Solusinya ada di negosiasi, reformasi regulasi, dan diversifikasi pasar ekspor,” pungkasnya.

  • Mimpi Buruk Apple, Semua Negara Andalannya Kena Tarif Mencekik Trump

    Mimpi Buruk Apple, Semua Negara Andalannya Kena Tarif Mencekik Trump

    Jakarta

    Apple telah mendiversifikasi rantai pasokannya di luar China ke tempat-tempat seperti India dan Vietnam. Namun tarif yang baru saja diumumkan oleh Gedung Putih juga akan berlaku di negara-negara tersebut.

    Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif ke lebih dari 180 negara. China menghadapi tarif 34%, tapi dengan tarif 20% yang berlaku saat ini, tarif sebenarnya untuk Beijing menjadi 54%. India menghadapi tarif 26%, sementara tarif Vietnam 46%. Berikut adalah rincian jejak rantai pasokan Apple yang dapat terpengaruh oleh tarif Trump, dikutip detikINET dari CNBC

    China

    Mayoritas iPhone Apple masih dirakit di China oleh mitranya, Foxconn. menurut perkiraan dari Evercore ISI, China menyumbang sekitar 80% dari kapasitas produksi Apple. Sekitar 90% iPhone dirakit di China. Artinya, Apple masih sangat bergantung pada China.

    Meskipun jumlah lokasi manufaktur di Tiongkok menurun antara tahun fiskal Apple 2017 dan 2020, jumlah tersebut telah meningkat kembali saat ini. Evercore ISI memperkirakan bahwa 55% produk Mac Apple dan 80% iPad dirakit di China.

    India

    Selama dua tahun terakhir, Apple telah melakukan upaya besar untuk meningkatkan produksi iPhone di India karena pemerintah di sana berupaya meningkatkan produksi barang-barang berteknologi tinggi di dalam negeri.

    Apple menargetkan sekitar 25% dari semua iPhone di dunia akan dibuat di India, Menurut estimasi Bernstein, India dapat mencapai sekitar 15%-20% dari keseluruhan produksi iPhone pada akhir tahun 2025. Evercore ISI mengatakan sekitar 10% hingga 15% iPhone saat ini dirakit di India.

    Vietnam

    Vietnam telah muncul dalam beberapa tahun terakhir sebagai pusat manufaktur populer untuk barang elektronik konsumen. Apple pun telah meningkatkan produksinya di negara tetangga itu.

    Sekitar 20% produksi iPad dan 90% perakitan produk perangkat yang dapat dikenakan Apple seperti Apple Watch dilakukan di Vietnam, menurut Evercore ISI.

    Negara-negara penting lainnya

    Malaysia adalah lokasi manufaktur yang berkembang untuk Mac dan menghadapi tarif sebesar 25%. Thailand juga merupakan pusat kecil untuk produksi Mac dan akan dikenakan pungutan sebesar 36%.

    Apple juga mendapatkan komponen dari Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat. Komponen dapat dikirim dari satu negara ke negara lain sebelum perakitan dilakukan di China atau tempat lain.

    Pada bulan Februari, Apple mengumumkan rencana membuka pabrik baru untuk server kecerdasan buatan di Texas sebagai bagian dari investasi USD 500 miliar di AS. Namun, Apple tidak memiliki produksi massal di Amerika Serikat. Apple hanya memproduksi Mac Pro di Texas.

    (fyk/fyk)

  • Catat Tanggalnya, Hearts2Hearts Bakal Lineup LaLaLa di Festival 2025

    Catat Tanggalnya, Hearts2Hearts Bakal Lineup LaLaLa di Festival 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – LaLaLa Festival 2025 resmi merilis jajaran musisi internasional dan lokal yang akan meramaikan panggung mereka tahun ini, salah satunya adalah grup idola K-Pop Hearts2Hearts. 

    Festival musik tahunan yang digandrungi para pencinta musik ini akan digelar selama tiga hari berturut-turut, tepatnya pada 22–24 Agustus 2025, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Salah satu kejutan besar datang dari Carmen Hearts2Hearts dan kawan-kawan yang dipastikan akan tampil untuk pertama kalinya di Indonesia melalui festival ini. Grup idola yang bernaung di bawah SM Entertainment tersebut dijadwalkan tampil pada hari ketiga festival, yakni 24 Agustus 2025.

    Tak hanya itu, dua musisi yang memiliki basis penggemar kuat di Indonesia, Lany dan keshi, juga turut memperkuat lineup sebagai penampil utama. LANY dijadwalkan tampil pada hari kedua (23 Agustus 2025), sementara keshi akan memeriahkan penutupan bersama grup legendaris Black Eyed Peas di hari ketiga.

    _Lineup_ tahap kedua pun telah diumumkan, dengan tambahan nama-nama baru, seperti Whyte, Memi, Keenan Te, Beach Weather, Alina Baraz, dan Tina She. Mereka bergabung bersama para musisi yang sebelumnya telah diumumkan, seperti Hannah Bahng, Mayer Hawthorne, Elise Trouw, dan Mondo Grosso.

    Festival ini juga akan menampilkan sejumlah artis lainnya, antara lain Rei Yasuda, Regina Song, Fletch, Inis, Kathmandu, Yung Kai, Hollow Coves, Do As Infinity, Johnny Stimson, serta Und Bodevan.

    LaLaLa Festival 2025 sebelumnya telah mengumumkan tiga headliner utama yang akan memimpin gelaran musik tahun ini, yaitu Black Eyed Peas, Camila Cabello, dan band rock asal Korea Selatan, The Rose.

    Tiket festival tersedia dalam beberapa kategori, mulai dari early entry, general admission, hingga VIP pass yang semuanya berlaku untuk tiga hari penuh. Jadi jangan sampai terlewat menyaksikan penampilan Hearts2Hearts di festival musik tersebut.

  • Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    Tarif Trump Picu Kekhawatiran Perang Dagang, Resesi, dan iPhone Seharga Rp38 Juta

    JAKARTA – Kebijakan tarif besar-besaran yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu 2 April langsung memicu kekhawatiran global akan potensi perang dagang, resesi ekonomi, dan lonjakan harga barang-barang konsumsi, termasuk produk populer seperti iPhone. Langkah tersebut menuai respons keras dari berbagai negara dan menyebabkan kejatuhan tajam di pasar saham dunia.

    Trump secara resmi menetapkan tarif dasar sebesar 10% untuk seluruh produk impor, dengan tarif tambahan yang lebih tinggi untuk puluhan negara. Menurut pemerintahannya, langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi negosiasi perdagangan AS dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Namun, para analis menyebut kebijakan ini sebagai tindakan sepihak yang dapat mengguncang fondasi ekonomi global yang telah dibangun selama puluhan tahun berdasarkan perdagangan bebas.

    Di Jepang, salah satu mitra dagang terbesar Amerika Serikat, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menyebut kebijakan tersebut sebagai “krisis nasional”. Bursa saham Tokyo mengalami pekan terburuknya dalam lima tahun terakhir, dipimpin oleh penurunan tajam pada saham-saham bank besar Jepang. Obligasi pemerintah Jepang juga mengalami lonjakan permintaan, menunjukkan kekhawatiran investor bahwa Bank of Japan mungkin terpaksa menunda rencana kenaikan suku bunga.

    Bank investasi JP Morgan meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi global dari 40% menjadi 60% pada akhir tahun 2025. Di AS sendiri, indeks Dow Jones turun hampir 4%, S&P 500 kehilangan hampir 5%, dan Nasdaq, yang banyak diisi oleh saham teknologi, anjlok hampir 6%—penurunan harian terbesar sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

    Salah satu dampak yang paling mencolok adalah potensi kenaikan harga barang-barang konsumsi. Menurut proyeksi Rosenblatt Securities, harga sebuah iPhone kelas atas dapat mencapai hampir 2.300 dolar AS (sekitar Rp38 juta) jika Apple memutuskan untuk meneruskan beban tarif kepada konsumen.

    Perusahaan-perusahaan besar AS yang bergantung pada produksi luar negeri segera melakukan penyesuaian. Produsen mobil Stellantis mengumumkan akan merumahkan sementara para pekerjanya di AS dan menutup pabrik di Kanada dan Meksiko. General Motors, sebaliknya, mengatakan akan meningkatkan produksi dalam negeri sebagai bentuk respons terhadap kebijakan tersebut.

    Negara-negara mitra dagang utama AS langsung mengecam langkah ini. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyatakan bahwa Amerika Serikat telah “meninggalkan perannya sebagai pemimpin kerja sama ekonomi internasional” dan mengumumkan serangkaian tindakan balasan. China dan Uni Eropa juga menyatakan akan melakukan pembalasan terhadap tarif AS, sementara Prancis menyerukan agar negara-negara Eropa menangguhkan investasi di Amerika Serikat.

    Namun, sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Meksiko, dan India memilih untuk menahan diri terlebih dahulu dan menunggu apakah kebijakan tersebut akan berubah arah melalui negosiasi.

    Di tengah ketidakpastian ini, Trump menyatakan bahwa tarif-tarif tersebut memberikan AS “kekuatan besar dalam bernegosiasi”, meskipun beberapa pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif tersebut bukan bagian dari strategi tawar-menawar, melainkan kebijakan tetap.

    Di dalam negeri, reaksi juga terbelah. Wakil Presiden AS, JD Vance, membela langkah Trump dengan menyatakan bahwa tarif tersebut penting demi keamanan nasional dan kemandirian produksi barang-barang strategis seperti baja dan obat-obatan. Namun, para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat mendorong inflasi, meningkatkan biaya hidup keluarga Amerika hingga ribuan dolar per tahun, dan bahkan memicu resesi di dalam negeri.

    Selain itu, banyak pihak memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat merusak hubungan strategis Amerika Serikat dengan sekutu utamanya di Asia. Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan terkena tarif khusus masing-masing sebesar 24%, 25%, dan 32%, meskipun ketiganya merupakan mitra militer penting AS di kawasan Indo-Pasifik.

    Secara keseluruhan, langkah terbaru dari Gedung Putih ini menandai pergeseran besar dalam arah kebijakan perdagangan global. Analis dari Capital Alpha menyebut kebijakan ini tidak matang dan tidak mencerminkan pemahaman teknis yang dibutuhkan dalam diplomasi perdagangan. Meski tarif-tarif tersebut belum berlaku hingga 9 April, kekhawatiran telah menyebar luas dan menciptakan ketidakpastian besar di kalangan pelaku pasar, bisnis, dan pemerintah di seluruh dunia.

  • Vietnam, Korsel, Jepang dkk Diproyeksi Alihkan Ekspor Baja dari AS ke RI

    Vietnam, Korsel, Jepang dkk Diproyeksi Alihkan Ekspor Baja dari AS ke RI

    Bisnis.com, JAKARTA — The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) memproyeksi sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Taiwan, akan mengalihkan ekspor produk baja ke Indonesia imbas tarif tinggi bea masuk ke Amerika Serikat (AS).

    Berdasarkan catatan IISIA, impor baja AS pada 2024 mencapai 26 juta ton, yang terutama dipasok oleh Kanada (7 juta), Brasil (4,1 juta), Meksiko (3,2 juta), Korea Selatan (2,5 juta), Vietnam (1,2 juta), Jepang (1 juta), Taiwan (0,9 juta), dan lainnya. 

    Chairman IISIA Akbar Djohan mengatakan, kinerja ekspor langsung produk baja Indonesia ke AS masih relatif kecil. Adapun, ekspor baja ke AS pada 2024 hanya 69.000 ton dari total 7,7 juta ton atau hanya kurang dari 1%. 

    “Sehingga dampak langsungnya terhadap ekspor baja baja Indonesia secara keseluruhan diperkirakan sangat kecil,” ujar Akbar kepada Bisnis, dikutip Sabtu (5/4/2025). 

    Tarif impor baja sebesar 25% telah dikenakan pemerintah AS pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump pertama yaitu pada Maret 2018 dengan target utama produk baja dari China. 

    Tarif 25% tersebut juga diberlakukan kembali ke semua negara, termasuk negara-negara sekutu AS oleh pemerintah Trump pada periode keduanya sejak Februari 2025, alhasil dampaknya semakin luas dan besar.

    “Kebijakan ini berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung yang sangat signifikan terutama pada dampak meningkatnya potensi ekspor dari berbagai negara, khususnya China, ke pasar Indonesia,” tuturnya. 

    Akbar menerangkan, dampak kebijakan tarif bea masuk 25% atas produk China sebenarnya telah terjadi sejak penerapan tarif bea masuk impor baja pertama pada 2018 yang berdampak pada peningkatan ekspor China ke Indonesia pada periode 2020 – 2024.

    Penerapan tarif bea masuk oleh pemerintah Trump pada periode kedua masa jabatannya diperkirakan akan semakin meluas dan besar mengingat tarif ini diberlakukan kepada semua negara (without exceptions or exemptions), termasuk negara dekat/sekutu AS seperti Kanada, Uni Eropa, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, India dan berbagai negara lainnya. 

    “Dampak dari kebijakan inilah yang akan sangat signifikan mengingat produsen baja dari negara-negara tersebut akan mencari pasar baru di luar AS, termasuk Indonesia,” jelasnya. 

    Akbar juga menerangkan, dengan penerapan bea masuk tinggi, tidak ada produsen baja di dunia yang mampu melakukan ekspor ke AS dengan tetap mendapatkan keuntungan mengingat EBITDA margin industri baja global dalam dekade terakhir hanya berkisar 8-9% (McKinsey). 

    Artinya, produsen baja yang selama ini mengekspor produknya ke AS harus mengalihkannya ke negara lain, dalam hal ini Indonesia disebut akan menjadi sasaran empuk. 

    “Negara yang berpotensi besar mengalihkan produknya ke Indonesia adalah Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Taiwan yang merupakan eksportir utama produk baja ke Indonesia,” jelasnya. 

    Di samping itu, Akbar melihat beberapa negara telah mulai melakukan proteksi dari serbuan produk baja China pada 2024. Pemerintah Uni Eropa, India, Kanada, Brasil, Asean, bahkan Korea dan Jepang telah melakukan perlindungan bagi produsen baja. 

    Beberapa kebijakan perlindungan dari masing-masing negara tersebut yakni melalui kebijakan tarif impor, pemberlakuan kuota impor, trade remedies (antidumping, counter vailing duty/CVD), safeguard), serta instrumen perlindungan perdagangan lainnya (pemberlakuan standar produk dan standar lingkungan atau CBAM/Carbon Border Adjustment Mechanism).

    Lebih lanjut, kebijakan Trump ini dikhawatirkan akan semakin mendorong negara lainya untuk menutup pasar masing-masing dari produk baja China.

    “Proteksi ini akan mengakibatkan produsen baja China mengalihkan produknya dan mencari pasar yang lebih terbuka, termasuk Indonesia, dengan perlindungan trade remedies yang masih terbatas,” ujarnya. 

    Secara langsung, terdapat sejumlah dampak yang dirasakan oleh produsen baja nasional. Pertama, kehilangan pangsa pasar domestik, porsi impor terus mengalami kenaikan dan mencapai lebih dari 44% pada 2024.

    Kedua, penurunan harga yang sangat signifikan karena harga jual produk baja China sangat rendah akibat subsidi dan dukungan Pemerintah China lainnya. 

    Ketiga, beberapa produsen baja nasional melaporkan adanya kesulitan untuk melakukan penjualan di pasar domestik dan mengalami penurunan penjualan hingga hingga mencapai 20-30% pada tahun 2024. 

  • Dari Jawa hingga Korea Selatan, IKN Diserbu Pengunjung Saat Lebaran

    Dari Jawa hingga Korea Selatan, IKN Diserbu Pengunjung Saat Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com –  IKN diserbu pengunjung saat Lebaran 2025 jadi fenomena menarik belakangan. Selama masa libur Idulfitri 2025, ribuan orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga mancanegara datang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk melihat langsung pembangunan kawasan pusat pemerintahan baru di Kalimantan Timur.

    Menurut Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, sejak 27 Maret hingga 5 April 2025, jumlah kunjungan ke IKN telah mencapai lebih dari 64.000 orang. Lonjakan terbesar terjadi usai Idulfitri, tepatnya pada 3 April, dengan jumlah pengunjung menembus 14.104 orang dalam sehari.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi. Mereka datang bukan hanya dari Kalimantan, tapi juga dari Jawa, Sulawesi, dan berbagai wilayah lainnya. Bahkan ada yang datang dari Brunei, Malaysia, China, Eropa, dan Korea Selatan,” ujar Thomas di Kota Nusantara, Sabtu (5/4/2025) dikutip Antara. 

    IKN – (Beritasatu.com/Instagram Nyoman_nuarta)

    Rangkaian data harian menunjukkan lonjakan yang konsisten. Pada 1 April tercatat 8.219 pengunjung, naik menjadi 12.958 orang pada 2 April, lalu memuncak di 14.104 pengunjung pada 3 April. Meski sempat menurun sedikit, angka kunjungan pada 4 April tetap tinggi di 10.215 orang dan kembali naik menjadi 12.307 pengunjung pada 5 April.

    Fenomena IKN diserbu pengunjung saat Lebaran ini turut didukung oleh berbagai pihak yang bekerja siaga selama libur panjang. Pelayanan di lapangan melibatkan petugas dari Otorita IKN, aparat TNI dan Polri, hingga relawan dari masyarakat sekitar.

    “Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka, meski di masa libur Lebaran, demi menyambut masyarakat yang antusias berkunjung ke IKN,” kata Troy Pantouw, Staf Khusus Kepala Otorita IKN.

    Tak hanya pembangunan gedung pemerintahan, infrastruktur pendukung juga menjadi daya tarik tersendiri. Jembatan Pulau Balang, yang menjadi salah satu jalur utama menuju IKN, kini menjadi simbol penghubung baru antara Kalimantan dan masa depan Nusantara. Jembatan ini merupakan cable stayed terpanjang kedua di Indonesia setelah Suramadu.

    Selain itu, Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3B, dan 5A juga dibuka khusus satu arah untuk kendaraan golongan I selama musim mudik dan balik Lebaran, memberikan akses lebih mudah menuju kawasan inti pemerintahan.

    Melihat antusiasme luar biasa ini, jelas bahwa IKN diserbu pengunjung saat Lebaran bukan sekadar destinasi wisata, melainkan simbol dari harapan dan rasa penasaran masyarakat akan masa depan Indonesia.

  • Bukan Toyota Avanza, Ini Mobil Paling Laris di Inggris

    Bukan Toyota Avanza, Ini Mobil Paling Laris di Inggris

    Jakarta

    Di Indonesia boleh jadi produsen asal Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu atau Mitsubishi menjadi raksasa dan mengusai penjualan. Akan tetapi hal ini berbeda jika dibandingkan di Inggris, bahkan di Inggris bukan kendaraan berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV).

    Dikutip autocar, berdasarkan dari data penjualan mobil baru di Inggris, rupanya penjualan terbesar di Inggris kendaraan berjenis compact crossover. dan dikuasai produsen mobil asal Amerika Serikat Ford.

    Dikatakan pada 2024 penjualan mobil sebanyak 2,6 persen dikuasai oleh Ford Puma. Bahkan Ford Puma masih menguasai market atau penjualan di awal tahun 2025.

    Soal mobil listrik, dijelaskan penjualan mobil listrik terbaik terjadi pada 2019. Akan tetapi penjualan mobil listrik pada awal tahun 2025, mengalami peningkatan hingga 43,2 persen.

    Berikut daftar mobil paling laris di Inggris pada 2024:

    1. Ford Puma: 14.930 unitFord Puma menjadi mobil palin laris di Inggris pada 2024, dan memasuki 2025 mobil berdarah compact crossover ini menjadi mobil paling laris di Britania.

    2. KIA Sportage: 12.886 unitProdusen mobil asal Korea Selatan Kia Sportage menjadi mobil terfavorit kedua di Inggris. Dijelaskan selain memiliki desain yang dinilai oke, KIA Sportage ini memiliki beberapa pilihan seperti menawarkan mesin bensin, mild hybrid, full hybrid dan plug-in hybrid.

    3. Nissan Qasqai: 11.792 unitNissan Qasqai pernah menduduki posisi pertama menjadi mobil terlaris di Inggris pada 2022, namun pada 2024 Nissan Qashqai menduduki posisi kedua pada 2023 dan menduduki posisi ketiga pada 2024.

    4. Vauxhall Corsa: 11.476 unitVauxhall Corsa masih menduduki posisi keempat di Inggris, setelah menjadi mobil terlaris pada 2021. Namun kini produsen mobil asal Inggris ini harus berbenah untuk menjadi produsen nomor satu kembali di Inggris.

    5. Volkswagen Golf: 10.749 unitMeski tidak menjadi produsen mobil terlaris di Inggris, Volkswagen Golf terus menjadi mobil terfavorit di Inggris dan terus masuk dalam listr mobil terlaris di Inggris.

    6. Nissan Juke: 10.414 unitJika di Indonesia Nissan Juke sudah tidak lagi dijual, hal ini berbeda terbalik di Inggris. Di sana, Nissan Juke masih menjadi mobil terfavorit di Inggris.

    (lth/din)

  • Setelah Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Seoul Pastikan Demokrasi dan Ekonomi Korsel Tetap Terjaga – Halaman all

    Setelah Yoon Suk Yeol Dimakzulkan, Seoul Pastikan Demokrasi dan Ekonomi Korsel Tetap Terjaga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan oleh Mahkamah Konstitusi pada Jumat (4/4/2025).

    Seoul menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nasional dan kelangsungan demokrasi menyusul pemakzulan Yoon.

    Pernyataan resmi ini disampaikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata dalam kapasitasnya sebagai Juru Bicara Pemerintah Republik Korea, Yu In Chon.

    Dalam surat terbuka kepada media internasional dan koresponden asing di Seoul, Yu menegaskan semua fungsi negara tetap berjalan normal sesuai konstitusi dan hukum Korea.

    “Bahkan saat presiden tidak menjabat, pemerintah Korea tetap menjalankan tugasnya,” tulis Yu.

    “Kami berupaya keras untuk melindungi kepercayaan warga negara kami dan masyarakat internasional.”

    Fokus ke Keamanan dan Ketertiban

    Yu menyampaikan pemerintah memperkuat postur keamanan nasional guna mencegah gangguan pertahanan.

    Langkah-langkah keamanan dan ketertiban umum juga ditingkatkan untuk melindungi kehidupan sehari-hari warga.

    Pemerintah meninjau sistem tanggap bencana dan memastikan tidak ada kekosongan kendali negara selama masa transisi kepemimpinan.

    Ekonomi Dipantau Ketat

    Selain menjamin stabilitas politik, pemerintah Korea Selatan juga fokus menjaga kestabilan ekonomi nasional.

    “Pemerintah memantau pasar keuangan secara ketat dan akan segera merespons isu-isu perdagangan serta diplomatik yang tertunda,” lanjut Yu.

    Pemerintah berkomitmen memberikan dukungan kebijakan penuh untuk mengembalikan kepercayaan dunia usaha dan mempertahankan jalur pertumbuhan ekonomi.

    Pemilu Presiden Siap Digelar

    Sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi, Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden baru dalam 60 hari.

    Yu menegaskan pemerintah akan memastikan pelaksanaan pemilu berjalan tertib dan lancar.

    “Kami akan berupaya maksimal agar pemerintahan berikutnya dapat berjalan sesuai rencana, tanpa gangguan terhadap urusan negara.”

    Komitmen Internasional Tetap Kuat

    Dalam suratnya, Yu juga menekankan Korea Selatan tetap menjadi anggota yang bertanggung jawab dalam komunitas global.

    Kerja sama bilateral dan multilateral, termasuk di bidang ekonomi, budaya, dan keamanan, akan terus berlanjut tanpa hambatan.

    “Saya berharap media di seluruh dunia dapat menyampaikan prinsip demokrasi Korea berfungsi sebagaimana mestinya,” tutup Yu.

    “Korea menjaga stabilitas politik sambil terus bekerja sama dengan masyarakat internasional.”
    Latar Belakang Pemakzulan Yoon

    Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan secara bulat memutuskan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol atas pelanggaran serius terhadap konstitusi.

    Ia dianggap menyalahgunakan kekuasaan setelah menetapkan status darurat militer dan mengerahkan pasukan ke Majelis Nasional pada Desember 2024.

    Putusan MK memaksa Korea Selatan menyelenggarakan pemilu presiden baru paling lambat Juni 2025.

     (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • BI Buka Suara soal RI Kena Tarif Trump 32%

    BI Buka Suara soal RI Kena Tarif Trump 32%

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) buka suara terkait kebijakan tarif baru yang dirilis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump menaikkan tarif sebesar 32% untuk produk-produk asal Indonesia.

    Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyampaikan tiga poin pemantauan yang dilakukan bank sentral RI itu. Pertama, BI terus memonitor perkembangan pasar keuangan global dan juga domestik pasca pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru pada 2 April 2025.

    Pasca pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh Tiongkok pada 4 April 2025, Denny mengatakan, pasar bergerak dinamis, di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024.

    “BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF, serta SBN di pasar sekunder),” ujar Denny, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Denny menjelaskan, langkah ini dilakukan dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha. Hal ini juga sekaligus untuk menjaga keyakinan pelaku pasar.

    Sebagai informasi, Trump telah mengumumkan kebijakan tarif impor baru menyasar berbagai negara asing yang dianggap memiliki surplus perdagangan terhadap AS. Ada 100 mitra dagang yang terdampak, beberapa negara dengan tarif cukup besar ada China 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, hingga Korea Selatan 25%.

    Dalam laporan dari situs resmi Gedung Putih, whitehouse.gov, terdapat dua alasan utama RI kena penyesuaian tarif 32%. Pertama, Trump mengenakan tarif balasan ke Indonesia karena ada kaitannya dengan tarif yang dikenakan terhadap produk etanol asal AS sebesar 30%.

    Menurut Trump, tarif itu lebih besar dari yang diterapkan AS untuk produk serupa ke Indonesia yakni 2,5%.

    Kedua, Trump mengatakan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan oleh Indonesia di berbagai sektor, seperti perizinan impor hingga kebijakan pemerintah Indonesia yang mengharuskan perusahaan sumber daya alam menyimpan pendapatan ekspor dalam bentuk dolar AS di rekening dalam negeri.

    “Indonesia menerapkan persyaratan konten lokal di berbagai sektor, rezim perizinan impor yang kompleks, dan mulai tahun ini, akan mewajibkan perusahaan sumber daya alam untuk memindahkan semua pendapatan ekspor mereka ke dalam negeri untuk transaksi senilai US$ 250.000 atau lebih,” ujar Trump, dikutip dari situs resmi Gedung Putih, Kamis (3/4/2025).

    (shc/fdl)