Negara: Korea Selatan

  • Korut Bantu Rusia Lawan Ukraina, Putin Berterima Kasih ke Kim Jong Un

    Korut Bantu Rusia Lawan Ukraina, Putin Berterima Kasih ke Kim Jong Un

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un atas peran tentara Pyongyang dalam melawan dan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.

    Ucapan terima kasih Putin ini, seperti dilansir Reuters, Senin (28/4/2025), dipublikasikan Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia pada Senin (28/4) waktu setempat, setelah Korut untuk pertama kalinya mengonfirmasi pengerahan pasukannya ke Rusia dalam membantu perang melawan Ukraina.

    “Teman-teman Korea kami bertindak berdasarkan rasa solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati. Kami sangat menghargai ini dan dengan tulus berterima kasih secara pribadi kepada Ketua Urusan Negara Kamerad Kim Jong Un, seluruh pimpinan dan rakyat DPRK,” demikian pernyataan Kremlin, menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.

    Otoritas Korut, untuk pertama kalinya, mengonfirmasi pada Senin (28/4) bahwa mereka telah mengirimkan pasukan untuk bertempur bagi Rusia dalam perang di Ukraina atas perintah Kim Jong Un. Pyongyang juga mengklaim pasukannya telah membantu Moskow merebut kembali kendali atas Kursk yang diduduki Kyiv.

    “Sub-unit angkatan bersenjata kami telah berpartisipasi dalam operasi untuk membebaskan wilayah Kursk sesuai dengan perintah kepala negara Republik Rakyat Demokratik Korea,” demikian pernyataan Komisi Militer Pusat Korut seperti dikutip kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir AFP.

    Pernyataan resmi Korut ini membenarkan laporan intelijen Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sejak lama yang menyebut Korut mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke Rusia untuk membantu pertempuran di Kursk tahun lalu.

    Menurut Komisi Militer Pusat Korut, “operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi sangat berani Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan”.

    ‘Lihat juga Video: Kim Jong Un Siapkan 1.500 Pasukan Korut Bantu Rusia Perang di Ukraina’

    Beberapa hari sebelum Korut memberikan konfirmasi, Rusia terlebih dahulu mengonfirmasi partisipasi pasukan Pyongyang dalam pertempuran melawan Ukraina. Kepala Staf Rusia, Valery Gerasimov, pada Sabtu (26/4) memuji “kepahlawanan” tentara-tentara Korut, yang disebutnya “memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok angkatan bersenjata Ukraina”.

    Pasukan militer Ukraina melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Kursk, Rusia, pada Agustus 2024 lalu. Kyiv kemudian mengklaim pasukannya berhasil menguasai beberapa area di Kursk.

    Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan pada Minggu (27/4) bahwa pasukan Ukraina masih terlibat pertempuran di Kursk, meskipun Rusia mengklaim telah melakukan “pembebasan” terhadap wilayah baratnya tersebut.

    ‘Lihat juga Video: Kim Jong Un Siapkan 1.500 Pasukan Korut Bantu Rusia Perang di Ukraina’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Prabowo terima kunjungan kehormatan delegasi Federasi Industri Korea

    Presiden Prabowo terima kunjungan kehormatan delegasi Federasi Industri Korea

    Senin, 28 April 2025 15:41 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (kanan) bertemu sejumlah delegasi pengusaha Korea Selatan di Ruang Rapat Besar Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025). Presiden menerima kunjungan kehormatan sejumlah delegasi pengusaha Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (FKI). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

    Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (kedua kanan) bertemu sejumlah delegasi pengusaha Korea Selatan di Ruang Rapat Besar Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025). Presiden menerima kunjungan kehormatan sejumlah delegasi pengusaha Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (FKI). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

  • Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Mendiktisaintek Singgung Pendanaan Riset Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menyoroti porsi pendanaan bagi riset di Indonesia yang belum maksimal. Dia mencatat, porsinya masih jauh lebih rendah daripada negara Asia Tenggara maupun negara maju.

    Dia mengulang sorotan Presiden Prabowo Subianto soal pentingnya menanamkam investasi di sektor riset dan pengembangan (Research and Development). Pasalnya, hal itu menjadi salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara.

    “Jadi memang kalau kita tadi ingin membangkitkan pertumbuhan tinggi industri maju, itu mau tidak mau, memang kita perlu bergandengan tangan,” kata Brian Yuliarto dalam Business Gathering PT PAL Indonesia, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Dia turut mengungkapkan posisi Indonesia dalam pendanaan ke bidang riset. Jumlahnya, hanya 0,28 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata pendanaan riset di ASEAN dengan porsi 0,70 persen.

    “Di Indonesia kita 0,28 persen, rata-rata ASEAN kita sudah kalah sekitar setengah. Di Turki kita ambil contoh 1,42 persen, di Korea Selatan 4,9 persen,” ungkapnya.

    Dia berharap peran industri dalam memberikan pendanaan terhadap riset. Kontribusi industri dalam membiayai riset di Indonesia hanya 7,3 persen dari total biaya yang digunakan untuk mendanai R&D (Global Expenditure on Research and Development/GERD). Kalah jauh dari Singapura dengan porsi 60 persen, Turki 61 persen, Vietnam 73 persen, serta Thailand dan Jepang dengan porsi masing-masing 80 persen.

    “Jadi menunjukkan bagaimana industri nya memang sudah mature, sudah masuk ke wilayah industri yang inovatif. Sehingga mereka butuh riset yang kuat,” terangnya.

     

  • Usai Temui Prabowo, Konglomerasi Korsel Tambah Investasi US,7 Miliar

    Usai Temui Prabowo, Konglomerasi Korsel Tambah Investasi US$1,7 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah konglomerasi Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025).

    Airlangga mengungkapkan bahwa sebanyak 19 grup usaha besar Korea Selatan menghadiri pertemuan tersebut, dengan 18 di antaranya telah memiliki investasi aktif di Indonesia.

    Airlangga menjelaskan, total investasi yang telah dikucurkan oleh grup-grup tersebut mencapai sekitar US$15,4 miliar. Tidak hanya itu, mereka juga berencana menambah investasi baru senilai US$1,7 miliar.

    “Akan ada rencana tambahan [investasi] US$1,7 miliar secara total investasi yang dilakukan dalam bentuk rupiah yang dilaporkan dan dilaksanakan ada Rp269 triliun, maka akan ditambah lagi Rp30 triliun,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Presiden.

    Lebih lanjut, Airlangga memerinci sejumlah perusahaan seperti Lotte Chemical akan meresmikan salah satu pabrik petrokimia besar di Indonesia pada September atau Oktober mendatang.

    Dalam pertemuan tersebut, kata Airlangga, pihak Lotte juga menawarkan partisipasi Indonesia dalam proyek tersebut, yang secara prinsip disetujui oleh Prabowo. Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia itu menugaskan Danantara untuk mengkaji dan menindaklanjuti kerja sama ini.

    Selain Lotte, Airalngga juga memerinci beberapa perusahaan besar lain yang terlibat seperti KB Financial Group, yang mengelola Bank Bukopin dan telah menunjukkan profitabilitas selama empat tahun terakhir. Lalu, Hyundai Motor yang dinilai telah beroperasi dengan baik di Indonesia.

    Tak hanya itu, POSCO yang bekerja sama dengan Krakatau Steel akan memasuki fase kedua dari proyek 10 juta ton baja. Kemudian, Ecopro yang berinvestasi hampir US$500 juta di Morowali untuk pembangunan fasilitas katoda prekursor dan smelter nikel.

    KCC Glass, kata Airlangga juga telah berinvestasi di Kawasan Industri Batang dan berencana melakukan ekspansi lebih lanjut dengan harapan mendapatkan harga gas domestik yang kompetitif.

    Airlangga melanjutkan perusahaan lain seperti LX International yang berencana memperluas investasinya di sektor batu bara, nikel, dan perkebunan hingga mencapai US$500 juta.

    Airlangga juga mengatakan bahwa dalam sektor pertahanan, perusahaan asal Korea seperti Tsong Shan tengah menjajaki produksi amunisi di Indonesia. Selain itu, SK Group telah membangun fasilitas plasma konvalesen di Cikarang untuk mendukung kebutuhan dalam negeri.

    Airlangga juga menekankan bahwa delegasi Korea sangat mengapresiasi keterbukaan Presiden Prabowo dalam mendengarkan satu per satu aspirasi mereka, serta sikap pemerintah Indonesia yang mendukung dunia usaha

    “Korea apresiasi pertemuan dengan presiden yang berjalan terbuka dan presiden dengar satu per satu mereka apresiasi keterbukaan pemerintah,” pungkas Airlangga. 

  • Geger Siswa Korsel Tikam 3 Orang di Sekolah

    Geger Siswa Korsel Tikam 3 Orang di Sekolah

    Seoul

    Seorang siswa di sebuah sekolah menengah di Cheongju, Korea Selatan (Korsel), menikam tiga orang di sekolahnya hingga luka parah dan melukai dua orang lainnya pada Senin (28/4) pagi waktu setempat. Salah satu yang ditikam siswa itu merupakan sang kepala sekolah menengah tersebut.

    Laporan kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), menyebut penyerangan itu terjadi di sebuah sekolah menengah di wilayah Cheongju, yang berjarak 110 kilometer sebelah selatan ibu kota Seoul, pada Senin (28/4) pagi, sekitar pukul 08.36 waktu setempat.

    Badan Kepolisian Provinsi Chunguk dalam pernyataan kepada wartawan menyebut pihak kepolisian menerima laporan bahwa “seorang siswa telah menikam seseorang di ruang kelas dengan sebilah pisau”.

    Disebutkan bahwa tiga orang mengalami luka parah akibat penikaman itu, dengan salah satunya merupakan sang kepala sekolah yang dilaporkan mengalami luka tusukan di bagian perut. Satu korban luka lainnya merupakan seorang pegawai pemerintah yang ada di sekolah itu, yang ditikam di bagian dada.

    Kepolisian setempat mengatakan dua orang lainnya mengalami luka ringan dalam aksi penyerangan ini.

    Dijelaskan oleh Kepolisian Cheongju bahwa siswa yang mendalangi serangan penikaman, yang tidak disebut namanya, berusaha melarikan diri ke sebuah taman yang ada di tepi danau di dekat sekolah menengah itu. Siswa itu sempat melompat ke dalam danau, namun berhasil ditangkap 12 menit setelah laporan awal.

    Pelaku penikaman yang hanya disebut sebagai siswa berusia 18 tahun itu mengalami luka ringan akibat aksinya dan telah dibawa ke rumah sakit setempat.

    Motif di balik serangan penikaman ini belum diketahui secara jelas.

    “Kami sedang berupaya mencari tahu detail dan motifnya,” ucap salah satu pejabat kepolisian setempat, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

    Kasus ini terjadi beberapa bulan setelah seorang guru menikam seorang siswanya yang berusia 8 tahun hingga tewas di sebuah sekolah dasar (SD) setempat.

    Meskipun kasus penikaman di sekolah marak terjadi beberapa waktu terakhir, Korsel secara umum merupakan negara yang sangat aman. Menurut statistik resmi, tingkat pembunuhan di Korsel mencapai 1,3 per 100.000 orang sepanjang tahun 2021 — di bawah rata-rata global yaitu enam pembunuhan per 100.000 orang.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia

    `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia

    Ilustrasi pelaku UMKM yang dikenal sebagai wirausahawan tangguh dan liat dalam menghadapi krisis. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.

    `Indonesia First`, berdikari di tengah guncangan dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 April 2025 – 11:57 WIB

    Elshinta.com – Ketika kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengguncang dunia, apa yang perlu Indonesia lakukan? Untuk menjawab itu, kita perlu secara cermat mengamati perkembangan dunia yang terus berubah.

    Ketika semua institusi global tak dapat diandalkan karena tak efektif, sementara rules-based global order yang menjaga stabilitas hubungan internasional sejak berakhirnya Perang Dunia II pun semakin diabaikan, maka setiap negara akan membentengi kepentingan nasionalnya.

    Persaingan kekuatan dunia akan semakin meruncing dan ketegangan antarnegara menghadirkan masa depan yang semakin tak pasti. Akibatnya, setiap negara menjadi inward-looking, definisi kawan dan lawan semakin kabur, yang ada hanyalah mengamankan kepentingan dalam negeri.

    Donald Trump menjalankan strategi Amerika First, Xi Jinping membalasnya dengan China First. Semua negara akan mengatakan my country first. Karena ketika lingkungan eksternal tak bisa diandalkan lagi, maka harapan tersisa adalah menjaga dan memperkuat ketahanan dalam negeri.

    Hubungan Amerika dengan semua mitra dagangnya, termasuk Indonesia, akan tetap terdampak tarif yang tinggi, karena Amerika di bawah kendali Trump akan secara tegas melakukan retaliasi terhadap semua negara yang menikmati surplus perdagangan dengannya.

    Oleh karena itu, kita pun perlu kembali menjalankan strategi Indonesia First yang sebetulnya sudah dimulai di masa pemerintahan Presiden Soeharto. Jauh sebelum Donald Trump menjalankan kebijakan America First, kita sudah terlebih dahulu menjalankan strategi Indonesia First dengan membentuk posisi Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri di kabinet Pembangunan IV (1983-1988).

    Strategi Indonesia First itu sebetulnya bukan barang baru. Bahkan sejak era Presiden Soekarno, sudah ada rencana untuk menciptakan Indonesia yang “Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan”. Tapi terlampau lama kita lupa berdiri di atas kaki sendiri, sehingga guncangan yang terjadi di luar negeri selalu saja menggoyang stabilitas perekonomian kita.

    Padahal setelah strategi penguatan pasar dalam negeri itu kita abaikan, Malaysia mengembangkannya dengan membentuk Kementerian Perdagangan Dalam Negeri pada 1990. Tujuannya, antara lain, membenahi rantai pasok perdagangan dalam negeri dan memangkas biaya logistik sehingga barang-barang kebutuhan sehari-hari bisa menjadi lebih murah dari sebelumnya, bahkan lebih murah dari harga-harga barang di Indonesia saat ini.

    Lihat juga Australia yang membentuk Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan pada 1987 sehingga para diplomatnya bertugas membuka pasar luar negeri untuk berbagai produk dari Negeri Kanguru itu. Sejak itu Menlu Gareth Evans berkunjung ke berbagai negara bukan hanya untuk urusan diplomasi, tetapi juga secara aktif mempromosikan dan membuka pasar untuk barang-barang produksi dalam negerinya. Strategi itu kini dilanjutkan oleh Menlu Australia Penny Wong.

    Sebetulnya sejak dulu Indonesia sudah mempunyai kebijakan untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri dan memperbesar serapan pasar untuk berbagai barang produksi kita sendiri. Tapi masalahnya adalah kita gagal meneruskan strategi tersebut. Sebab, the devil is in the details. Bahkan, kata Jacob Oetama, “Orang Indonesia itu kalau sudah membuat rencana, disangkanya bahwa rencana itu sudah tercapai.”

    Untuk meningkatkan kualitas dan membenahi rantai pasok produk-produk dalam negeri, mengurangi biaya logistik, serta memperluas pasar produk ekspor, kita dapat menamakan Kementerian Perdagangan sebagai Kementerian Perdagangan Dalam Negeri — dalam rangka Indonesia First — dan memperluas lingkup tugas Kementerian Luar Negeri menjadi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Internasional.

    Dengan demikian maka jumlah penduduk yang hampir mencapai 300 juta jiwa itu berkembang menjadi pasar yang kuat dan mampu bertahan terhadap guncangan eksternal, sementara pembenahan rantai pasok dan pengurangan biaya logistik akan meningkatkan daya saing berbagai produk dalam negeri untuk bersaing di pasar dunia. Apalagi jika para diplomat kita menjadi entrepreneurial diplomats.

    Berdikari secara ekonomi berarti kembali memprioritaskan implementasi Pasal 33 konstitusi agar perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan, bukan hanya untuk menciptakan kemakmuran bagi kelompok terkecil masyarakat dan stagnasi bagi mayoritas penduduk di lapisan bawah piramida sosial-ekonomi, seperti yang kini terjadi.

    Hal itu membutuhkan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang jumlahnya sekitar 65 juta unit dan yang berkontribusi besar baik terhadap PDB maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Keberpihakan dimaksud harus bisa menjadikan UMKM dan koperasi sebagai unit-unit usaha yang mandiri, bankable dan berskala besar, agar dapat bertahan di tengah pasar bebas dunia.

    Diperlukan banyak entrepreneur yang dapat menghasilkan nilai tambah bagi semua produk yang bersaing di pasar bebas dunia. Pendidikan kewirausahaan perlu diperluas ke semua sekolah dan perguruan tinggi untuk menghasilkan banyak entreprenur yang mampu menciptakan nilai tambah, agar kita tidak menjadi negara birokrasi saja, sebab rakyat pun perlu dilatih menjadi entrepreneur agar bisa mandiri di tengah tekanan persaingan dunia.

    Indonesia menempati peringkat ke-75 dalam Global Entrepreneurship Index (GEI), artinya kita masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, sekitar 3,18 persen hingga 3,47 persen, dan pemerintah menargetkan peningkatan rasio ini menjadi 4 persen pada tahun 2024-2025 sebagai syarat untuk menjadi negara maju.

    Barang-barang kebutuhan sehari-hari pun semakin mahal di pasar dalam negeri karena supply chain tidak dikelola dengan baik, sementara biaya logistik masih tinggi (14,29 persen dari PDB), jauh di atas biaya logistik negara-negara maju yang hanya 8-10 persen. Dibutuhkan juga peningkatan kualitas produk dalam negeri, baik melalui hilirisasi, maupun riset industri untuk meningkatkan keunggulan produk, agar menghasilkan banyak paten dalam negeri sendiri.

    Dalam hal paten, kita masih jauh tertinggal dibanding negara-negara middle-income lainnya. Data terakhir menunjukkan bahwa kita baru memiliki 9.970 paten per 2023, dan pada 2024 meningkat 5,9 persen, sementara 4.500 lainnya masih diusulkan ke dalam sistem Patent Cooperation Treaty di bawah World Intellectual Property Organization (WIPO).

    Dalam World Competitiveness Ranking (WCRI) 2024 Indonesia berada di peringkat ke-27 dari 67 negara yang dinilai. Di Asia Tenggara, Indonesia berada posisi ketiga setelah Singapura yang di peringkat pertama dan Thailand di peringkat 25. Tapi Indonesia berhasil melampaui beberapa negara maju seperti Jepang (38) dan Inggris (28).

    Kita perlu kembali ke jati diri sebagai negara kepulauan, di mana kebijakan pembangunan berorientasi pada pendayagunaan potensi sumber daya maritim. Alangkah ironisnya negara yang sangat kaya akan sumber daya alam ini masih memiliki banyak penduduk miskin. Padahal kemakmuran rakyat semestinya menjadi suatu keniscayaan.

    Untuk merealisasikan visi Berdikari, perlu diciptakan budaya yang kondusif, yaitu demokrasi ekonomi. Tapi demokrasi ekonomi sulit tumbuh di dalam budaya yang feodal. Kreativitas dan inovasi yang melahirkan entrepreneurship hanya bisa tumbuh di alam yang demokratis, baik di bidang politik, ekonomi, juga di bidang kebudayaan. Sebab entrepreneurship bisa dilatih dan ditumbuhkembangkan. Itu bukan soal asal-usul etnis atau daerah, melainkan pelatihan untuk menumbuhkan banyak wirausahawan di berbagai daerah.

    Transformasi dari negara agraris ke negara industri membutuhkan budaya kewirausahaan dan kedisiplinan serta merit system yang masih menjadi barang langka. Korea Selatan maju karena disiplin, serta kreativitas dan inovasi industri. RRC maju karena sejak era Deng Xiaoping mereka berinvestasi besar-besaran dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, meskipun menganut state-controled capitalism.

    Indonesia pun bisa melakukan lompatan jauh ke depan di era Presiden Prabowo apabila ia diperkuat oleh para menteri yang mampu menerjemahkan visi dan misinya. Untuk efisiensi, kita bisa membentuk institusi seperti DOGE di Amerika. Reformasi birokrasi sipil, militer, kepolisian, dan hukum pun perlu diperluas.

    Ada banyak ahli yang bisa memberikan saran dan gagasan untuk semua itu. Kalau pun diperlukan, kita bisa memanfaatkan keahlian dan jaringan internasional yang dimiliki oleh konsultan-konsultan kelas dunia, seperti Boston Consulting Group (BCG) yang terbukti berhasil memperbaiki iklim investasi, memangkas prosedur birokrasi dan perizinan, serta meningkatkan kualitas produk dalam negeri di banyak negara.

    Dibutuhkan juga pusat-pusat pertumbuhan baru di berbagai daerah agar Jakarta tidak menjadi tujuan utama pencari kerja. Lihat di Amerika: orang-orang kaya tak perlu pindah ke ibu kota negara; mereka tetap berbasis di negara-negara bagian. Kalau ada banyak pusat pertumbuhan di negeri kita, tak perlu terjadi urbanisasi ke Jakarta untuk bisa terangkat tinggi. Seharusnya rumah-rumah elite dan kantor pusat berbagai korporasi besar di Jakarta itu berada di berbagai daerah yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru.

    Tren knowledge-based economy akan menggeser ketergantungan pada sumber daya alam. Untuk itu dibutuhkan strategi quantum leap untuk melakukan lompatan jauh ke depan dengan memanfaatkan teknologi dan kapasitas SDM andal yang semakin banyak. Peluang besar itu kini muncul untuk menghadirkan Indonesia First yang Berdikari.

    Di atas semua itu, dibutuhkan kemampuan manajerial yang andal. Pilihlah orang-orang yang tepat untuk posisi-posisi strategis, agar kita bisa hadirkan Indonesia Emas, dan menghindari “Indonesia Cemas”.

    Seorang pemimpin hanya sebaik orang-orang yang dipilih, dimotivasi, dan diberdayakannya. Sebaik apa pun seorang pemimpin, dia tak akan bisa merealisasikan visi dan misinya apabila tak didukung oleh orang-orang yang tepat.

    *) Irman Gusman adalah Ketua DPD RI 2009-2016, Senator asal Sumatera Barat 2024-2029

    Sumber : Antara

  • Samsung Rilis The Premiere 5, Proyektor Laser 4K dengan Fitur Sentuh Interaktif

    Samsung Rilis The Premiere 5, Proyektor Laser 4K dengan Fitur Sentuh Interaktif

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung Electronics, produsen teknologi asal Korea Selatan, meluncurkan proyektor terbarunya, The Premiere 5. Proyektor laser ultra-short-throw 4K ini sebelumnya diperkenalkan di CES 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat, dan kini telah tersedia.

    Salah satu fitur unggulan The Premiere 5 adalah kemampuan interaksi sentuhnya yang unik, yang menawarkan kegunaan beragam di berbagai skenario, termasuk bisnis, pendidikan, dan hiburan rumah.

    Samsung membanderol Premiere 5 (2025) dengan harga sekitar US$1.383 atau Rp23,32 juta (kurs: Rp16.865). 

    Wakil Presiden Eksekutif Bisnis Tampilan Visual di Samsung Electronics Heon Lee mengatakan Premiere 5 adalah produk yang berpusat pada gaya hidup yang dirancang untuk memungkinkan pengalaman imersif kapan saja, di mana saja, melampaui konten.

    “Dengan fitur interaksi sentuhnya, dia akan menetapkan standar baru untuk pengalaman layar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk hiburan rumah,” kata Lee dikutip, Senin (28/4/2025).

    Proyektor The Premiere 5 versi terbaru dari Samsung ini dilengkapi dengan sistem proyeksi gambar triple-laser ultra-short-throw dengan resolusi 4K.

    Proyektor ini mampu menampilkan gambar hingga 100 inci (diagonal) dari jarak hanya 43 cm. Selain itu, berkat desainnya yang unik, proyektor ini dapat memproyeksikan gambar pada permukaan datar apa pun, termasuk lantai, layar, meja, atau dinding.

    Dilansir dari Sammobile, Senin (28/4/2025) The Premiere 5 dilengkapi dengan kamera inframerah dan modul laser inframerah untuk melacak tangan dan jari pengguna.

    Pengguna dapat menyentuh permukaan tempat proyektor memproyeksikan gambar, dan sistem akan merespons seolah-olah menggunakan layar sentuh. Pengguna dapat mengklik objek atau menggunakan gerakan pinch-to-zoom untuk memperbesar atau memperkecil gambar atau halaman web.

    Proyektor ini dapat secara otomatis mengenali lingkungannya dan menyesuaikan kecerahan, warna, dan kontras yang sesuai untuk menawarkan kualitas gambar optimal tanpa mengharuskan pengguna untuk mengubah terlalu banyak pengaturan.

    The Premiere 5 menjalankan Tizen OS 9.0 dengan antarmuka One UI, memberikan akses ke semua aplikasi streaming musik dan video populer. Pengguna juga dapat mengontrol perangkat rumah pintar di rumah mereka menggunakan aplikasi SmartThings di The Premiere 5.

  • Presiden Prabowo Terima Kunjungan Delegasi Industri Korea Selatan di Istana Merdeka

    Presiden Prabowo Terima Kunjungan Delegasi Industri Korea Selatan di Istana Merdeka

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4/2025).

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

    “Agenda pertemuan ini difokuskan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, memperluas peluang investasi, dan meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor strategis,” ujar Yusuf, dalam keterangannya Senin (28/4/2025).

    Yusuf menambahkan bahwa pertemuan ini diharapkan membuka peluang baru untuk memperkokoh hubungan ekonomi kedua negara di masa depan.

    Sebelumnya, pada pertengahan Februari 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengadakan pertemuan dengan CEO sekaligus Wakil Ketua FKI, Kim Chang-beom, di Kantor Kemenko Perekonomian.

    Dalam pertemuan tersebut, Kim mengungkapkan rencana kunjungan misi bisnis FKI ke Indonesia pada April 2025, dan meminta dukungan pemerintah untuk kelancaran agenda tersebut.

    “Misi bisnis ini bertujuan untuk mempererat hubungan bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya dalam sektor investasi baru, termasuk rencana ekspansi industri Korea Selatan di Indonesia,” ujar Kim Chang-beom dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa (18/2/2024) lalu.

    Misi bisnis ini akan melibatkan sejumlah perusahaan besar asal Korea Selatan, seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, hingga LX International, baik yang sudah berinvestasi maupun yang berniat memperluas usahanya di Indonesia.

  • Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan

    Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan

    Dokumentasi – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan CEO sekaligus Vice Chairman Federation of Korean Industries (FKI) Kim Chang-beom di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2/2025). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

    Prabowo terima kunjungan delegasi Federasi Industri Korea Selatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 April 2025 – 12:29 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin pukul 11.00 WIB. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

    “Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis,” ujar Yusuf dalam keterangannya kepada wartawan, Senin.

    Yusuf mengatakan pertemuan tersebut bertujuan memperluas kolaborasi, khususnya dalam bidang investasi. Melalui pertemuan ini diharapkan dapat buka peluang baru bagi penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. Sebelumnya, di pertengahan Februari lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan CEO dan Vice Chairman FKI Kim Chang-beom guna membahas penguatan kerja sama rantai pasok global.

    Dalam pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian itu, Vice Chairman Kim menyampaikan rencana kunjungan misi bisnis FKI pada bulan April 2025 serta meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

    “Misi bisnis ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan ekonomi bilateral, khususnya di bidang investasi baru, termasuk ekspansi investasi industri Korea Selatan di Indonesia,” ungkap Vice Chairman Kim dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (18/2).

    Misi bisnis akan diikuti oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang telah berinvestasi maupun yang hendak mengembangkan investasinya di Indonesia seperti Lotte Group, Hyundai Motor Company, LG Group, SK Group, Posco Holdings, CJ, EcoPro, Doosan Enerbility, dan LX International.

    Menanggapi hal tersebut, Airlangga mengapresiasi dan mendukung rencana tersebut dan mendorong peningkatan realisasi proyek investasi perusahaan Korea di Indonesia.

    Menurutnya, membangun kemitraan erat dengan negara yang memiliki pengalaman dan teknologi maju menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri nasional, mempercepat alih teknologi, dan membuka akses pasar yang lebih luas.

    “Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya,” jelasnya.

    Sumber : Antara

  • Airlangga Tegaskan Hubungan Ekonomi RI-Korsel Tetap Kuat Meski LG Batal Investasi

    Airlangga Tegaskan Hubungan Ekonomi RI-Korsel Tetap Kuat Meski LG Batal Investasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan terus berkembang, di tengah sejumlah pertanyaan terkait dinamika investasi beberapa perusahaan asal Negeri Ginseng.

    Menurut pantauan, sebelum menghadiri pertemuan dengan delegasi Korea Selatan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/4/2025), Airlangga menepis kekhawatiran terkait potensi hengkangnya sejumlah perusahaan besar seperti LG dari Indonesia. 

    Dia menekankan bahwa pembahasan saat ini difokuskan pada perluasan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan lainnya, seperti Lotte dan Hyundai.

    “Kita tidak bicara LG di sini, kita bicara Lotte, Hyundai, dan yang lain,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (28/4/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa proyek investasi LG dari pihak Korea Selatan di Indonesia itu melalui empat tahapan, dan progresnya terus dipantau secara bertahap.

    Menanggapi pertanyaan mengenai progres investasi Lotte di Indonesia yang belum berjalan dari target pada Maret 2025, Airlangga menyarankan agar informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut dikonfirmasi langsung kepada pihak perusahaan terkait, termasuk soal perkembangan LG.

    “Tanya ke Lotte dan LG,” pungkas Airlangga.

    Sekadar informasi, Ketua Lotte Group, Shin Dong-bin akan memimpin delegasi bisnis besar Korea Selatan dalam kunjungan dua hari ke Indonesia pada 28–29 April 2025.

    Dikutip melalui Korean Times, Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/ FKI) memastikan bahwa delegasi yang akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada hari ini Senin (28/4/2025) merupakan perwakilan kelompok usaha dan perusahaan terkemuka Korea Selatan, termasuk Samsung Electronics, SK Group, Hyundai Motor Company, LG Group, Lotte Group, POSCO, Hanwha, HD Hyundai, serta KB Financial Group.

    Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jaringan kerja sama dengan pemerintahan baru Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang dilantik pada Oktober tahun lalu. Menurut FKI, delegasi akan membahas strategi untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan meningkatkan investasi bilateral antara kedua negara.