Negara: Korea Selatan

  • Foto Jaket Merah Karina Aespa Tuai Kontroversi, SM Minta Maaf

    Foto Jaket Merah Karina Aespa Tuai Kontroversi, SM Minta Maaf

    Seoul, Beritasatu.com –  Agensi SM Entertainment mengeluarkan pernyataan resmi menyusul kontroversi unggahan foto Karina Aespa, yang dinilai sebagian warganet mengandung unsur politik menjelang pemilihan presiden di Korea Selatan.

    Karina menjadi sorotan publik terkait beberapa foto melalui akun Instagram pribadinya, @katarinabluu pada Selasa (27/5/2025). Dalam foto tersebut, ia terlihat mengenakan jaket merah dengan angka 2 yang tertera di bagian depan, menimbulkan kecurigaan sebagian warganet jika pelantun hits Armageddon, Next Level dan Supernova itu tengah diam-diam menyatakan dukungannya terhadap partai politik tertentu menjelang pemilihan presiden mendatang di Korea Selatan.

    Jaket merah bernomor 2 Karina Aespa tuai kontroversi – (Instagram.com/@katarinabluu)

    Tak lama setelah unggahan tersebut menuai berbagai spekulasi, Karina langsung menghapus foto-foto tersebut dari akun Instagram miliknya. Namun, karena perdebatan di media sosial terus berlanjut, SM Entertainment selaku agensi yang menaungi Aespa akhirnya merilis pernyataan resmi terkait insiden ini. 

    SM meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi karena foto yang diunggah oleh leader Aespa tersebut.

    “Halo, ini adalah SM Entertainment. Kami mohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran akibat unggahan terbaru dari artis kami, Karina,” bunyi pernyataan SM Entertainment, dikutip dari Soompi, Kamis (29/5/2025).

    Pihak agensi juga menegaskan, Karina mengunggah foto dirinya mengenakan jaket merah dengan angka 2 itu tanpa maksud politik apapun karena hanya ingin berbagi potret kehidupan sehari-harinya kepada para penggemar.

    “Karina hanya membagikan sesuatu dari kehidupan sehari-harinya di media sosial, tanpa maksud atau tujuan lain sama sekali. Begitu menyadari bahwa unggahan tersebut dapat disalahpahami, ia segera menghapusnya. Kami dengan tulus meminta maaf atas segala tekanan yang mungkin ditimbulkan secara tidak sengaja,” lanjut SM Entertainment.

    Karina dan agensi akan lebih berhati-hati agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Agensi juga menegaskan ke depannya unggahan Karina dan para artis yang bernaung di bawah SM Entertainment tidak disalahartikan untuk kepentingan atau agenda tertentu.

    “SM Entertainment juga akan lebih berhati-hati dan melakukan usaha lebih besar untuk mencegah insiden seperti itu terjadi di masa mendatang. Kami berharap niat artis kami tidak lagi disalahartikan atau dikonsumsi dengan agenda tertentu, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi Karina dan semua artis kami. Terima kasih,” tutup SM Entertainment.

  • Samsung Rilis One UI 8 Beta untuk Galaxy S25 Series, Ini Fitur Barunya

    Samsung Rilis One UI 8 Beta untuk Galaxy S25 Series, Ini Fitur Barunya

    Jakarta

    Samsung mulai merilis One UI 8 beta berbasis Android 16. Update sistem operasi terbaru ini sudah tersedia untuk Galaxy S25, Galaxy S25+, dan Galaxy S25 Ultra di sejumlah negara.

    Dalam pengumumannya, Samsung mengatakan One UI 8 adalah salah satu platform UI yang paling awal mengadopsi Android 16. Samsung sepertinya ingin menebus kesalahannya karena terlambat merilis One UI 7 untuk perangkatnya.

    Update One UI 8 membawa banyak pembaruan untuk fitur dasar dan Galaxy AI. Samsung fokus pada tiga hal untuk meningkatkan Galaxy AI yaitu kemampuan multimodal, UX yang lebih baik untuk jenis perangkat yang berbeda, serta rekomendasi yang lebih dipersonalisasi dan proaktif.

    Now Bar dan Now Brief yang lebih personal

    Now Bar dan Now Brief, fitur yang pertama kali diperkenalkan di One UI 7, mendapatkan peningkatan dan mampu memberikan rekomendasi yang lebih personal kepada pengguna di One UI 8.

    Karena Now Bar di One UI 8 sekarang terintegrasi dengan fitur Live Updates di Android 16, fitur tersebut akan mendukung lebih banyak aplikasi pihak ketiga di masa depan.

    Knox Vault yang lebih aman

    Samsung juga memperkenalkan peningkatan untuk privasi dan keamanan data pribadi pengguna. Samsung Knox Vault kini menggabungkan secure processor dan secure memory untuk mengisolasi data sensitif dari data pengguna lainnya agar tidak bisa diakses orang lain.

    One UI 8 juga menghadirkan pengaturan di mana pengguna bisa memilih untuk memproses datanya di cloud atau di perangkat saat menggunakan beberapa fitur Galaxy AI.

    Fitur baru One UI 8 beta Foto: SamsungDukungan Auracast

    Update yang dibawa One UI 8 tidak hanya terkait dengan AI. Pembaruan ini juga membawa fitur baru seperti dukungan Auracast di mana pengguna membagikan stream audio ke beberapa perangkat audio sekaligus, seperti Galaxy Buds 3 atau alat bantu dengar.

    Aplikasi Samsung Reminder baru

    Aplikasi Samsung Reminder juga dilengkapi fitur baru seperti membagikan agenda liburan ke keluarga dan teman hanya dengan sekali tekan, dan menambahkan pengingat hanya dengan suara.

    Quick Share versi baru dan proses pendaftaran servis yang lebih mudah

    Quick Share juga ditingkatkan dengan tab khusus yang menunjukkan file diterima dan dikirim. Samsung juga meningkatkan pengalaman servis dengan menghadirkan dukungan kode QR dan NFC sehingga pengguna tidak perlu mengisi formulir panjang.

    One UI 8 akan debut pada musim panas tahun 2025 bersama ponsel layar lipat generasi terbaru, kemungkinan Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7. Saat ini update One UI 8 beta baru tersedia untuk pengguna Galaxy S25 series di Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan.

    Kalau kalian tinggal di salah satu negara tersebut dan ingin menjajal One UI 8 beta di perangkat yang memenuhi syarat, ikuti langkah-langkah berikut ini:

    Instal aplikasi Samsung Members dari Galaxy StoreBuka aplikasi Samsung Members dan login menggunakan akun Samsung yang sama seperti di ponselKetuk banner One UI 8 Beta Program yang ada di bagian paling atas lalu daftar perangkat kalianSetelah perangkat kalian terdaftar di program beta, masuk ke Settings > Software update > Download and InstallJika update beta sudah tersedia untuk perangkatmu akan diunduh secara otomatisSetelah download selesai, tekan tombol Install Now dan tunggu beberapa saat sampai ponsel selesai restart.

    (vmp/vmp)

  • 5 Kartun Seru yang Cocok untuk Anak Usia SD, Dijamin Menghibur!

    5 Kartun Seru yang Cocok untuk Anak Usia SD, Dijamin Menghibur!

    Jakarta, Beritasatu.com – Mencari tontonan kartun anak yang aman, seru, dan mendidik untuk usia Sekolah Dasar (SD) memang tidak selalu mudah. Anak-anak pada masa ini sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu tinggi, sehingga penting untuk memilih tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai-nilai positif yang dapat membentuk karakter mereka.

    Di era digital saat ini, anak-anak sangat mudah terpapar berbagai jenis konten visual, termasuk kartun. Namun, tidak semua kartun layak dan cocok ditonton anak usia SD. Para orang tua dan pendidik harus lebih selektif dalam memilih tontonan yang sesuai dengan perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.

    Kartun yang Cocok untun Anak SD

    Berikut ini adalah lima rekomendasi kartun seru yang tidak hanya menghibur, tapi juga membawa pesan moral yang positif untuk anak-anak SD. Yuk, simak daftarnya!

    1. Motlu Patlu

    Kartun asal India ini sangat populer di kalangan anak-anak. Ceritanya berfokus pada dua sahabat, Motlu dan Patlu, yang selalu terjebak dalam berbagai situasi lucu dan menegangkan. Tingkah mereka yang kocak namun bersahabat mengajarkan nilai persahabatan dan kerja sama.

    Kartun ini cocok untuk anak SD karena ringan, lucu, dan mudah dipahami. Di Indonesia, serial kartun Motu Patlu dapat disaksikan di stasiun televisi BTV setiap hari mulai pukul 13.00 WIB hingga 13.45 WIB.

    2. Doraemon

    Siapa yang tidak kenal dengan Doraemon? Robot kucing dari masa depan ini menjadi sahabat setia Nobita, anak SD yang sering kesulitan dalam kehidupan sehari-harinya.

    Lewat kantong ajaibnya, Doraemon memperkenalkan berbagai alat futuristik yang tidak hanya memicu imajinasi anak-anak, tapi juga menyampaikan pesan moral seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab.

    3. Upin & Ipin

    Kartun anak kembar asal Malaysia ini menghadirkan kisah-kisah ringan seputar kehidupan sehari-hari Upin dan Ipin. Dengan setting yang sederhana dan penuh nilai budaya, serial ini menyelipkan banyak ajaran moral, seperti pentingnya berbagi, menghormati orang tua, dan menjalin persahabatan.

    4. Nussa

    Nussa dan adiknya Rarra adalah tokoh kartun lokal yang kini jadi idola banyak anak Indonesia. Dengan cerita yang sarat nilai keislaman, Nussa mengajarkan tentang kejujuran, kebaikan hati, dan tanggung jawab melalui episode yang menarik dan mudah dipahami.

    Ini adalah salah satu kartun anak yang tak hanya menghibur tapi juga memperkuat nilai-nilai moral dan agama pada anak usia SD.

    5. Tayo the Little Bus

    Kartun asal Korea Selatan ini bercerita tentang Tayo, bus kecil yang sedang belajar menjadi kendaraan umum yang baik. Dalam perjalanannya, Tayo dan teman-temannya belajar tentang keselamatan, kerja sama, dan nilai sosial.

    Visual yang cerah dan cerita yang ringan menjadikan Tayo pilihan ideal bagi anak-anak SD untuk belajar sambil bermain.

    Menonton kartun anak yang tepat bisa menjadi cara menyenangkan untuk membantu perkembangan karakter dan nilai-nilai positif dalam diri anak usia SD. Lima kartun yang telah disebutkan di atas tidak hanya seru, tetapi juga memberikan banyak pelajaran hidup yang bermanfaat.

  • Pengguna iPhone Mulai Beralih, Merek HP Android Makin Laku

    Pengguna iPhone Mulai Beralih, Merek HP Android Makin Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna iPhone selama ini dikenal paling loyal. Banyak dari mereka kerap membeli seri iPhone berikutnya untuk upgrade dari ponsel lama.

    Namun, tren kesetiaan pengguna iPhone mulai memperlihatkan kemerosotan. Berdasarkan laporan dari Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), loyalitas pengguna iPhone menurun dari 94% pada 2021 menjadi 89% yang sudah terjadi sejak 2024 hingga sekarang, dikutip dari Apple Insider, Rabu (28/5/2025).

    Apple Insider mencatat penurunan loyalitas pengguna iPhone kemungkinan karena gangguan statistik. Namun, ada juga faktor lain seperti kenaikan harga dan insentif yang berkurang.

    Kemungkinan juga alasan para pengguna iPhone enggan membeli iPhone baru karena prioritas ekonomi. Pasalnya, harga ponsel kian mahal saat kondisi ekonomi tak menentu.

    Sementara itu, sejumlah analis merujuk pada adopsi pesan RCS yang digunakan pada iOS 18. Hal ini karena kehadiran fitur seperti media beresolusi tinggi, tanda terima baca dan indikator pengetikan untuk iPhone dan Android.

    Meski tetap teratas, posisi Apple diikuti oleh Samsung yang menunjukkan tingkat loyalitas meningkat. Tingkat retensi pelanggan dilaporkan meningkat sekitar 77%.

    Posisi Samsung diuntungkan dengan LG yang pergi dari pasar smartphone Amerika Serikat (AS) pada 2021. Selain itu, menyusutnya jumlah pesaing Android juga menguntungkan perusahaan asal Korea Selatan.

    Apple Insider juga mencatat pembeli yang mementingkan harga akan lebih memiliki seri Galaxy A dari Samsung. Perangkat dari seri tersebut dianggap sangat kompetitif dengan tambahan promo tukar tambah yang agresif.

    Namun, laman tersebut juga memberi catatan belum jelas apakah para pembeli merupakan pengguna loyal atau hanya terpaku pada sesuatu yang memang telah dikenal.

    (fab/fab)

  • Jelang Pemilu Korsel, Pemimpin Oposisi Ungguli Polling

    Jelang Pemilu Korsel, Pemimpin Oposisi Ungguli Polling

    Jakarta

    Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung menjadi calon terdepan untuk menjadi presiden Korsel berikutnya, dalam pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung awal bulan Juni mendatang. Demikian menurut polling terbaru Gallup yang dirilis pada hari Selasa (27/5).

    Warga Korea Selatan akan memberikan suara pada tanggal 3 Juni, yang merupakan puncak dari kekacauan politik selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang gagal untuk menangguhkan pemerintahan sipil pada bulan Desember lalu.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/5/2025), Gallup menempatkan pemimpin Partai Demokrat, Lee sebagai calon terdepan, dengan 49 persen responden menyatakan mereka melihatnya sebagai kandidat presiden terbaik.

    Di posisi berikutnya adalah mantan menteri tenaga kerja Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat, partai konservatif yang berkuasa, dengan meraih 35 persen suara.

    Di posisi ketiga adalah Lee Jun-seok dari Partai Reformasi — yang menjalankan kampanye dengan menargetkan para pemuda Korea Selatan — dengan 11 persen suara.

    Jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup Korea melalui telepon tersebut, mensurvei 1.004 responden selama akhir pekan, dengan margin kesalahan yang dinyatakan sebesar 3,1 poin persentase.

    Jajak pendapat tersebut menunjukkan pemimpin Partai Demokrat akan menang dengan mudah di hampir seluruh wilayah Korsel, mengamankan wilayah terpadat di ibu kota Seoul, Incheon, dan Gyeonggi.

    Namun, pria berusia 40 tahun itu tetap teguh, menyatakan bahwa namanya akan “terlihat jelas” pada surat suara pada hari pemilu.

    Jajak pendapat hari Selasa (27/5) menunjukkan Lee Jae-myung akan menang, bahkan jika ia menghadapi kandidat konservatif yang bersatu.

    Sekitar lima persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka tidak memiliki preferensi, atau bahwa mereka tidak tahu siapa yang akan menjadi kandidat terbaik.

    Survei tersebut merupakan salah satu yang terakhir dirilis sebelum pemungutan suara minggu depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Strategi Asean Hadapi Ketidakpastian Global Imbas Tarif Trump

    Strategi Asean Hadapi Ketidakpastian Global Imbas Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pemimpin negara Asia Tenggara menekankan pentingnya kesatuan regional dan fleksibilitas dalam menjalin kemitraan dagang di tengah volatilitas global, yang salah satunya disebabkan oleh kebijakan tarif impor AS. 

    Hal itu diungkapkan para pemimpin negara kawasan tersebut di tengah berlangsungnya KTT Asean di Malaysia pada 26—27 Mei 2025.

    Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menekankan bahwa Asean harus mampu beradaptasi secara fleksibel dan efektif terhadap setiap perubahan dalam lanskap global. 

    Melansir Channel News Asia pada Selasa (27/5/2025), Chinh menyebut, dunia tengah mengalami transformasi yang cepat dan kompleks yang ditandai oleh polarisasi politik, pemisahan ekonomi, fragmentasi kelembagaan, dan ketimpangan pembangunan.

    “Lebih dari sebelumnya, Asean harus memperkuat solidaritas internal, menegakkan peran utamanya, dan menjaga hubungan yang seimbang dengan negara-negara besar dengan memanfaatkan sepenuhnya mekanisme kerja sama yang ada di blok tersebut,” katanya.

    Chinh menyerukan pemanfaatan jaringan kemitraan ekonomi Asean yang lebih efektif, termasuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), dan mendesak kemajuan dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan mitra seperti Kanada. 

    Selain itu, Chinh juga mendorong peningkatan perjanjian perdagangan bebas yang ada dengan China dan India untuk membantu diversifikasi pasar, produk, dan rantai pasokan.

    RCEP yang digerakkan Asean terdiri dari 10 anggota blok tersebut serta Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Kesepakatan adalah perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, yang mencakup sekitar 30% dari total produk domestik bruto dan populasi dunia.

    Sementara itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengatakan dia mendukung upaya Timor-Leste untuk menjadi anggota penuh Asean secepatnya dan mengusulkan agar Papua Nugini juga berpartisipasi dalam blok tersebut.

    Pada Maret 2025, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan bahwa negaranya dapat memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangganya di Asia Tenggara sambil membuka koridor ekonomi untuk Pasifik.

    “Mereka juga telah menyatakan keinginan mereka untuk bergabung dengan Asean,” kata Prabowo, merujuk pada Papua Nugini.

    Prabowo mengatakan, dalam situasi ketidakpastian geopolitik saat ini, semakin kuat Asean, semakin banyak pula suara kita yang akan didengar dalam wacana negara-negara besar. 

    “Kita tahu sekarang bahwa hanya mereka yang kuat yang akan dihormati,” ujarnya.

    Sementara itu, menurut situs web berita Thailand, The Nation, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra juga menyerukan persatuan regional dan pendekatan baru untuk melawan pergeseran global dan memastikan ketahanan ekonomi.

    Paetongtarn memperingatkan tentang dampak signifikan tarif AS, dengan mengatakan bahwa tarif tersebut membentuk kembali dinamika perdagangan global dan menantang prospek ekonomi Asean.

    Dia pun mendesak para pemimpin blok tersebut untuk segera mengevaluasi kembali strategi mereka dan memperkuat persatuan regional, menyerukan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi, integrasi regional yang lebih dalam, dan kemitraan baru untuk menavigasi lanskap ekonomi yang tidak stabil.

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong mengatakan multilateralisme dan globalisasi sedang dalam keadaan mundur. Menurutnya, nilai platform Asean yang ada harus ditingkatkan karena membantu mendorong kolaborasi dan dialog. 

    “Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menerapkan Pandangan Asean tentang Indo-Pasifik, atau AOIP, secara konkret dan praktis. Ini dapat membantu membentuk kebiasaan konsultasi dan kerja sama, mengelola perbedaan, dan mencegah konflik langsung,” jelasnya.

    Wong mengatakan, Asean harus menjajaki kemitraan baru, karena, terlepas dari semua masalah yang tengah dihadapi di dunia, Asia tetap menjadi pusat pertumbuhan global.

    “Di kawasan ini, negara-negara seperti China, Jepang, Korea, dan India akan tertarik untuk berbuat lebih banyak dengan kami,” imbuhnya.

    AOIP menempatkan sentralitas Asean sebagai prinsip dasar untuk mempromosikan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, dengan mekanisme yang dipimpin Asean, seperti KTT Asia Timur, sebagai platform untuk dialog dan implementasi kerja sama.

    Asean juga dapat berupaya mengembangkan, jika sesuai, kerja sama dengan mekanisme regional dan sub-regional lain di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia pada area-area tertentu yang menjadi kepentingan bersama untuk melengkapi inisiatif-inisiatif yang relevan.

  • Dari Chatucak sampai Twin Tower, QRIS Permudah Transaksi Saat Liburan

    Dari Chatucak sampai Twin Tower, QRIS Permudah Transaksi Saat Liburan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan Quick Response Indonesian Standard atau QRIS sangat memudahkan masyarakat, khususnya dalam melakukan transaksi keuangan. Lewat QRIS, masyarakat kini tidak lagi direpotkan dengan segala bentuk aktivitas transaksi menggunakan uang secara fisik. Sehingga tidak heran jika layanan dan penggunaan QRIS terus diperluas, termasuk ke luar negeri seperti di Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    Dengan penggunaan QRIS antarnegara, masyarakat tidak perlu repot lagi mengkonversi atau menukarkan mata uang ketika ingin berbelanja. Pengguna bisa melakukan transaksi dengan mudah di ketiga negara tersebut cukup dengan memindai kode QR.

    Bukan hanya di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, QRIS antarnegara juga rencananya bisa digunakan di Korea Selatan, Uni Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.

    “In the process dengan Korea, India, Uni Emirat Arab, juga lagi proses dengan Saudi Arabia,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, dikutip Jumat (2/5/2025).

    Meluasnya kerjasama QRIS antarnegara, menurut Destry bisa memudahkan masyarakat Indonesia yang ingin berbelanja di negara-negara tersebut. Kehadiran QRIS antarnegara juga membuat ketergantungan terhadap uang tunai semakin berkurang ketika berwisata, karena mereka cukup cukup memanfaatkan layanan QRIS di ponselnya.

    “Jadi itu memudahkan, nanti kalau masyarakat Indonesia misalnya mau transaksi bisa dengan QRIS,” tegasnya. Apalagi Artajasa juga telah mengantongi sertifikasi internasional,termasuk ISO 27001: 2013 untuk manajemen keamanan informasi, ISO 9001: 2015 untuk standar manajemen mutu,serta Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS): 2023 yang memastikan perlindungan data transaksi pembayaran. Artajasa juga melakukan pemantauan system selama 24 jam untuk memastikan keamanan secara real-time.

    Tidak hanya berdampak pada pelancong Indonesia yang berada di luar negeri, QRIS juga mampu memberikan kemudahan bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, hingga mendongkrak transaksi UMKM daerah terutama di kawasan-kawasan wisata.

    Pasalnya turis mancanegara pun tidak perlu repot menggunakan uang tunai saat berwisata ke Indonesia, karena bisa menggunakan QRIS antarnegara. Dengan begitu, UMKM dapat menjangkau konsumen dan pasar yang lebih luas, hingga berpotensi memperluas jaringan bisnisnya hingga ke pasar global.

    Dalam kesempatan berbeda, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penerapan QRIS sesuai standar global European Master Visa. Dengan kata lain standar QRIS sudah selaras dengan standar global sehingga dapat digunakan lintas negara.

    QRIS adalah standar versi Indonesia yang kita adopsi dari standar global, imbuh Perry. Sementara itu, PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) sebagai penyedia infrastruktur sistem pembayaran elektronis di Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong digitalisasi di sektor keuangan, termasuk penggunaan QRIS di luar negeri. Artajasa juga terus berupaya untuk memperkuat backbone switching yang mendukung transaksi real-time dan terintegrasi lintas negara.

    President Director Artajasa, Armand Hermawan mengatakan, hal tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang andal dan aman di Indonesia. Untuk itu lanjut Armand, pihaknya tidak segan untuk melakukan inovasi dan juga kerja sama dengan berbagai pihak dalam menghadirkan teknologi baru untuk mendukung sektor jasa keuangan.

    “Artajasa selalu siap mendukung, bank, fintech dan siapapun. Kita tidak bisa tumbuh sendiri dan akan tumbuh bersama,” kata Armand beberapa waktu lalu.

    Dia menambahkan di masa kini, masyarakat senantiasa mengandalkan platform keuangan digital untuk melakukan berbagai aktivitas keuangan, mulai dari transaksi, menabung, hingga berinvestasi. Masyarakat juga melakukan transaksi digital di hampir semua kesempatan dan tempat, baik di ritel modern maupun pedagang kaki lima terutama dengan kehadiran QRIS.

    Armand Hermawan mengatakan Artajasa sangat mengapresiasi apa yang dilakukan BI dan asosiasi serta partner bank sentral di beberapa negara yang berkaitan dengan QRIS. Apalagi pengguna QRIS paling besar dari Indonesia, sehingga dengan ini inklusi keuangan akan terjadi dengan cepat.

    “Apalagi dengan QRIS antar-negara membuat transaksi antar-ASEAN lebih cepat dan tidak bergantung pada dolar sebagai benchmark, sehingga bisa lebih mudah dalam melakukan transaksi keuangan,”tegas Armand.

    Sebagai informasi, implementasi QRIS secara nasional dimulai pada 1 Januari 2020, dengan masa transisi sebelumnya. Saat ini, QRIS juga dapat digunakan oleh wisatawan asing dengan aplikasi pembayaran yang mendukung standar EMVCo (Europay, Mastercard, and Visa Coorporation), merupakan organisasi global yang penting dalam memastikan bahwa teknologi pembayaran global bekerja dengan aman dan efisien). Penggunaan QRIS tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mendukung sistem pembayaran nasional yang efisien, aman, dan inklusif.

    Foto: dok Artajasa

    Bagaimana cara menggunakan QRIS antar-negara? Berikut caranya berdasarkan laman BI.

    Gunakan aplikasi perbankan atau jasa keuangan yang dimiliki
    Buka aplikasi pembayaran dan klik menu Scan QRIS.
    Masukkan jumlah nominal yang harus dibayar atau ditransfer, dalam mata uang negara asal, misal 10 baht.
    Konfirmasi tujuan dan nominal dalam Rupiah (otomatis sudah terkonversi, misal dari 10 Baht akan otomatis menjadi Rp 4.500).
    Masukkan PIN Anda akan menerima notifikasi bahwa transaksi berhasil dilakukan.
    Pembayaran dengan QRIS antarnegara selesai dilakukan.

    Nah, sudah tahukan cara mudah menggunakan QRIS? Jangan ragu gunakan QRIS saat berada di luar negeri!

    (dpu/dpu)

  • Zulhas Blak-blakan Sektor Pangan RI Masih Tertinggal dari Thailand-China

    Zulhas Blak-blakan Sektor Pangan RI Masih Tertinggal dari Thailand-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut sektor pangan Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, hingga China.

    Hal itu disampaikan Zulhas dalam acara Pelepasan Jelajah Daulat Pangan Bisnis Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    “Kita [Indonesia] sekarang ketinggalan jauh, dibanding Thailand, dibanding Vietnam, apalagi dengan Tiongkok,” kata Zulhas.

    Padahal, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Indonesia sebanding dengan China, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, hingga Taiwan pada 1984 silam.

    “Kita waktu itu [pada 1984] kalau nggak lebih, ya samalah [dengan China hingga Taiwan]. Kalau nggak lebih dia hebat, kita sama,” ungkapnya.

    Kala itu, Zulhas menuturkan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai di level 7–7,5%. Di masa itu, sambung dia, Indonesia sudah menorehkan swasembada beras.

    Dia menjelaskan, swasembada beras itu tercermin dari adanya irigasi hingga pabrik yang bagus pada kala itu. Bahkan, lanjut Zulhas, pabrik pupuk eksisting yang berdiri hingga saat ini dibangun pada zaman itu.

    “Jadi [saat itu] kita tidak ketinggalan, varietas-varietas tanaman padi, kita sudah bisa tanam kedelai pada waktu itu,” tuturnya.

    Sayangnya, Zulhas mengatakan bahwa Indonesia mengganggap enteng persoalan di sektor pangan saat era reformasi. Imbasnya, kini tertinggal jauh dari negara-negara yang sebelumnya setara dengan Indonesia.

    “Kita perhatikan, sekarang ini kita ketinggalan jauh. Nah saya diminta Pak Presiden untuk menjadi Menko, saya milih jalan yang sulit, tapi bisa berhasil,” ucapnya.

    Menurutnya, tidak ada bangsa dan rakyat yang bergerak maju jika tidak bekerja keras. Untuk itu, dia menilai perlu ada kerja keras dan kerja sama untuk membangun ketahanan pangan Tanah Air.

    “Menurut saya tidak ada bangsa yang maju, rakyat yang maju, kalau nggak kerja keras itu nggak ada. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh. Rakyatnya kreatif, kerja keras, baru kita bisa maju. Itu yang kita kerjakan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, industri pangan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam sektor pangan, mulai dari fluktuasi harga beras dan minyak goreng, ketergantungan pada impor bahan pangan, hingga ancaman perubahan iklim yang mempengaruhi produktivitas pertanian.

    Adapun, faktor distribusi, rantai pasok yang terganggu, hingga kondisi global juga turut berkontribusi terhadap instabilitas harga pangan.

  • Membingkai Kekuasaan Presiden
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Mei 2025

    Membingkai Kekuasaan Presiden Nasional 27 Mei 2025

    Membingkai Kekuasaan Presiden
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    PERBINCANGAN
    tentang perlunya
    Undang-Undang Lembaga Kepresidenan
    kembali mencuat ke ruang publik.
    Di tengah riuh rendah dinamika politik dan pemerintahan, pertanyaan mendasarnya tetap sama: apakah sistem ketatanegaraan kita cukup menjamin bahwa
    kekuasaan
    presiden dijalankan dalam koridor hukum yang transparan dan akuntabel?
    Sebagai lembaga negara tertinggi dalam sistem presidensial Indonesia, presiden memegang kekuasaan besar.
    Namun, di balik besarnya otoritas tersebut, pengaturan mengenai lembaga kepresidenan masih bersifat minimalis.
    Undang-Undang Dasar 1945 memang mengatur posisi presiden dan wakil presiden, tetapi tidak secara terperinci membingkai institusi, struktur pendukung, dan mekanisme kontrol terhadap kekuasaan yang dijalankan.
    Padahal, lembaga kepresidenan bukan sekadar presiden dan wakil presiden. Ia adalah ekosistem birokrasi yang luas: Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, Kantor Staf Presiden, Staf Khusus, hingga unit-unit kerja non-struktural yang berada langsung di bawah kendali presiden.
    Tanpa pengaturan hukum yang memadai, ekosistem ini berpotensi menjadi alat kekuasaan yang lepas dari pengawasan publik.
    Ketiadaan Undang-Undang Lembaga Kepresidenan menciptakan kekosongan norma. Presiden dapat membentuk unit kerja baru, menunjuk staf khusus, atau menciptakan struktur ad hoc tanpa batasan jelas.
    Semua ini dimungkinkan karena belum ada payung hukum tunggal yang mengatur siapa yang boleh ditunjuk, dalam kapasitas apa, dan bagaimana pertanggungjawabannya kepada rakyat.
    Sebagai contoh, keberadaan staf khusus presiden yang berlatar belakang relawan, selebritas, atau tokoh non-struktural, menimbulkan pertanyaan: apakah mereka bertanggung jawab kepada publik?
    Apakah mereka tunduk pada kode etik pejabat negara? Atau, apakah mereka hanya bertanggung jawab secara moral kepada presiden, yang notabene adalah figur politik?
    Dalam negara demokrasi, kekuasaan harus dibingkai hukum.
    Kekuasaan
    yang tidak dibatasi hukum cenderung berubah menjadi otoritarianisme.
    Dalam konteks ini, keberadaan Undang-Undang Lembaga Kepresidenan menjadi sangat mendesak. Bukan untuk membatasi kreativitas presiden, tetapi untuk memastikan bahwa kekuasaan dijalankan dalam koridor konstitusional.
    Setidaknya, ada lima elemen penting yang harus diatur dalam Undang-Undang Lembaga Kepresidenan.
    Pertama, pengaturan struktur kelembagaan di sekitar presiden dan wakil presiden. Selama ini, keberadaan Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan Kantor Staf Presiden dibentuk melalui peraturan presiden.
    Tidak ada aturan undang-undang yang memayungi keberadaan dan batas kewenangan mereka. Ini menyulitkan publik untuk melakukan evaluasi, sekaligus membuka ruang politisasi lembaga.
    Kedua, kewenangan presiden dalam membentuk unit kerja baru di luar kementerian/lembaga harus diatur secara ketat.
    Tanpa pengaturan, presiden bisa membentuk lembaga-lembaga baru hanya untuk kepentingan politik atau loyalitas pribadi, bukan untuk pelayanan publik. Ini bertentangan dengan prinsip efisiensi birokrasi dan semangat reformasi.
    Ketiga, integritas dan etika jabatan harus menjadi bagian integral dari pengaturan. Presiden, sebagai simbol tertinggi negara, harus dijaga marwahnya. Begitu pula dengan orang-orang di sekitarnya.
    Undang-undang harus menetapkan standar etik, larangan konflik kepentingan, serta mekanisme pengawasan terhadap pelanggaran etika yang dilakukan oleh pejabat di lingkungan Istana.
    Keempat, hubungan presiden dengan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya perlu dijernihkan. Dalam praktiknya, sering terjadi tarik-menarik antara lembaga eksekutif dan legislatif, bahkan yudikatif.
    Tanpa kejelasan aturan main, presiden bisa saja memanfaatkan celah-celah hukum untuk menekan atau memengaruhi lembaga lain. Ini harus dicegah melalui pengaturan hukum yang tegas dan transparan.
    Kelima, mekanisme transisi kekuasaan. Dalam demokrasi modern, serah terima jabatan bukan hanya soal pelantikan, tetapi juga mengenai pelestarian kebijakan, dokumen strategis, dan kesinambungan tata kelola negara.
    Undang-undang bisa mengatur kewajiban presiden lama untuk menyerahkan laporan akhir pemerintahan secara terbuka.
    Negara-negara demokrasi presidensial lainnya telah lebih dahulu mengatur lembaga kepresidenannya secara sistemik.
    Amerika Serikat, misalnya, melalui sistem hukum dan praktik birokrasi yang mapan, membatasi presiden dalam membentuk kantor atau menunjuk penasihat. Setiap anggaran untuk staf presiden harus disetujui oleh Kongres.
    Di Filipina, struktur dan fungsi lembaga-lembaga di bawah presiden diatur melalui hukum nasional dan regulasi administratif yang ketat.
    Di Korea Selatan, presiden dibatasi untuk mengangkat penasihat hanya dalam jumlah tertentu, dengan pengawasan dari lembaga etik negara.
    Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, tidak boleh membiarkan kelembagaan kepresidenannya berada dalam wilayah abu-abu hukum.
    Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa pembingkaian hukum terhadap kekuasaan eksekutif justru memperkuat legitimasi, bukan melemahkannya.
    Risiko terbesar dari tidak adanya UU Lembaga Kepresidenan adalah politisasi jabatan dan pelembagaan kekuasaan yang bersifat personal.
    Di sinilah demokrasi diuji. Ketika kekuasaan presiden dijalankan oleh “lingkaran dalam” yang tak bertanggung jawab secara publik, maka sistem akuntabilitas negara menjadi semu.
    Kita telah melihat bagaimana relawan politik menjelma menjadi pejabat negara. Bagaimana penasihat informal memiliki pengaruh besar terhadap keputusan strategis negara, tanpa pernah menjalani proses seleksi atau pengawasan. Semua ini terjadi karena tidak ada landasan hukum yang membatasi.
    Bukan hanya mengancam akuntabilitas, kondisi ini juga berbahaya bagi marwah kepresidenan. Presiden dapat terseret ke dalam arena politik praktis yang merusak simbol kenegaraannya. Ia tidak lagi menjadi pemimpin seluruh rakyat, tetapi pemimpin faksi politik tertentu.
    Sudah saatnya DPR mengambil inisiatif. Pembentukan Undang-Undang Lembaga Kepresidenan harus menjadi bagian dari reformasi kelembagaan yang menyeluruh.
    Jangan biarkan lembaga eksekutif tertinggi negara ini terus-menerus dikelola tanpa batas hukum yang jelas.
    Tugas DPR bukan hanya mengawasi presiden, tetapi juga membangun sistem yang memungkinkan presiden bekerja dalam koridor hukum.
    Dalam sistem presidensial yang sehat, penguatan lembaga harus dibarengi dengan pembatasan kekuasaan. Ini bukan untuk mengekang presiden, tetapi untuk menjaga agar presiden tetap berada dalam rel konstitusi.
    Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan adalah ujian kematangan demokrasi kita. Ini bukan soal teknis birokrasi, tapi soal etika kekuasaan.
    Apakah kita rela membiarkan kekuasaan dijalankan tanpa batas? Atau, apakah kita cukup dewasa untuk mengatur agar kekuasaan itu tetap dalam genggaman hukum?
    Kekuasaan besar selalu membutuhkan kontrol besar. Undang-Undang Lembaga Kepresidenan adalah cermin bagi kita semua: apakah kita ingin membangun sistem presidensial yang sehat, atau terus melanggengkan model kekuasaan personal dalam demokrasi prosedural.
    Kini, saatnya hukum berbicara. Demi konstitusi, demi rakyat, dan demi martabat kepresidenan itu sendiri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano dorong kolaborasi bisnis dengan Chungcheongnam-do Korsel

    Rano dorong kolaborasi bisnis dengan Chungcheongnam-do Korsel

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mendorong kolaborasi bisnis dan inovasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Chungcheongnam-do, Korea Selatan.

    “Jakarta dan Chungcheongnam-do memiliki posisi strategis sebagai pusat ekonomi yang mendorong inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi,” ujar dia saat menghadiri pembukaan Chungcheongnam-do Jakarta Business Forum di Jakarta Selatan, Senin.

    Rano menyebutkan, kolaborasi ekonomi perlu dibangun melalui penguatan jejaring profesional sehingga membawa manfaat yang lebih luas, tidak hanya di sektor bisnis, tetapi juga dalam keterlibatan masyarakat melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman dan inovasi.

    “Jakarta senantiasa terbuka terhadap investasi yang mendukung kemajuan di bidang teknologi, infrastruktur, dan pembangunan berkelanjutan,” ujar dia.

    Di sisi lain, kata Rano, Chungcheongnam-do telah menunjukkan komitmen kuat dalam membina ekosistem bisnis yang unggul.

    Dengan begitu, sinergi kedua provinsi akan mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

    Wagub menegaskan, Jakarta akan selalu terbuka menyambut para pelaku bisnis dan mitra dari Chungcheongnam-do.

    Adapun hubungan antara Jakarta dan Chungcheongnam-do telah terjalin sejak berdirinya Kantor Misi Dagang Chungcheongnam-do di Indonesia pada tahun 2021. Kolaborasi ini semakin diperkuat dengan terselenggaranya “Nonsan Strawberry Festival in Jakarta” pada Februari 2025.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.