Negara: Kenya

  • Nakes di Uganda Jadi Korban Wabah Ebola, Meninggal usai Alami Gagal Organ

    Nakes di Uganda Jadi Korban Wabah Ebola, Meninggal usai Alami Gagal Organ

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Uganda telah mengonfirmasi wabah baru Ebola di ibu kota, Kampala. Seorang tenaga kesehatan meninggal usai terinfeksi penyakit tersebut.

    Dilaporkan BBC, perawat berusia 32 tahun meninggal karena kegagalan multi-organ pada hari Rabu di Rumah Sakit Nasional Mulango, yang terletak di distrik bisnis pusat kota.

    Ini menandai wabah Ebola kedelapan yang tercatat di Uganda sejak infeksi pertama didokumentasikan pada tahun 2000.

    Penyakit Virus Ebola Sudan (SUDV) adalah demam berdarah yang sangat menular yang ditularkan melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi. Penyakit ini adalah salah satu dari beberapa jenis virus Ebola yang diketahui menyebabkan wabah.

    Pada hari-hari sebelum kematiannya, perawat tersebut pergi ke beberapa fasilitas kesehatan serta ke tabib tradisional, sebelum diagnosisnya dikonfirmasi. Ia juga pergi ke rumah sakit umum di Mbale, sebuah kota yang berbatasan dengan Kenya.

    Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan 44 kontak dari pria yang meninggal tersebut, termasuk 30 petugas kesehatan, telah diidentifikasi untuk dilacak. Tim tanggap darurat telah dikerahkan untuk mencoba mengendalikan penyakit tersebut.

    Namun, pelacakan kontak mungkin sulit dilakukan karena Kampala, kota yang ramai dengan lebih dari empat juta penduduk, berfungsi sebagai pusat utama perjalanan ke Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, Rwanda, dan negara-negara tetangga lainnya.

    Wabah Ebola terakhir di Uganda terjadi pada September 2022, yang juga disebabkan oleh SUDV. Berpusat di distrik Mubende, wabah tersebut dinyatakan berakhir setelah empat bulan.

    Ada enam jenis virus Ebola yang diketahui. Empat di antaranya, Zaire, Bundibugyo, Sudan, dan Hutan Taï, diketahui menyebabkan penyakit pada manusia.

    Strain Reston dan Bombali terutama menyerang primata nonmanusia.

    Tidak seperti virus Ebola Zaire yang lebih umum, tidak ada vaksin yang disetujui untuk strain Sudan.

    Gejala infeksi Ebola meliputi demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan, diikuti dengan muntah, diare, ruam, dan pendarahan internal dan eksternal.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa, rata-rata, Ebola membunuh lima dari setiap 10 orang yang terinfeksi.

    (kna/kna)

  • Perang Saudara di Kongo, Kelompok Pemberontak Kuasai Bandara

    Perang Saudara di Kongo, Kelompok Pemberontak Kuasai Bandara

    Jakarta

    Situasi di Republik Demokratik Kongo (DRC) tengah memanas usai perang saudara berkecamuk. Pasukan pemberontak M23 kini telah menguasai sebuah bandara di kota Goma, Kongo.

    Dilansir AFP, Rabu (29/1/2025), peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/1) waktu setempat. Pasukan bersenjata M23 pimpinan Tutsi diketahui mendapatkan dukungan dari pasukan Rwanda. Kedua kelompok itu memasuki pusat Goma pada Minggu (26/1) malam setelah bergerak maju selama berminggu-minggu melalui wilayah tersebut.

    Saat ini belum diketahui bagian mana di kota Goma yang berada di bawah kendali pasukan Kongo atau pasukan M23. Kelompok pemberontak mengklaim telah menguasai kota itu sejak dua hari lalu.

    Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa pejuang M23 telah menguasai bandara pada hari Selasa. Sumber ini menambahkan bahwa lebih dari 1.200 tentara Kongo telah menyerah dan dikurung di pangkalan bandara misi PBB di Kongo.

    Serangan kilat ini menandai peningkatan besar di wilayah timur Kongo yang kaya akan mineral. Wilayah tersebut telah dilanda pertempuran antara kelompok bersenjata yang didukung oleh saingan regional sejak genosida di Rwanda tahun 1994.

    Hal ini juga telah memicu krisis kemanusiaan yang semakin parah, dengan peringatan PBB mengenai ratusan ribu orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, kekurangan pangan yang serius, penjarahan bantuan, rumah sakit yang kewalahan, dan potensi penyebaran penyakit.

    Jalan-jalan di Goma, kota berpenduduk satu juta jiwa yang terletak di tepi Danau Kivu dan di perbatasan dengan Rwanda, hampir sepi pada hari Selasa (28/1) setelah pertempuran sengit sehari sebelumnya.

    “Bom berjatuhan dan menewaskan orang di mana-mana, kami melihat banyak mayat,” kata perempuan berusia 24 tahun itu.

    Selain di kota Goma, situasi mencekam juga terjadi di kota Kinshasa. Sejumlah pengunjuk rasa menyerang kedutaan besar dari sejumlah negara yang terdapat di kota tersebut.

    Rwanda, Prancis, Belgia, Amerika Serikat, Kenya, Uganda dan termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran. Para demonstran membakar ban di luar beberapa lokasi.

    Kedutaan Besar AS telah memerintahkan warganya untuk meninggalkan negaranya menyusul serangan tersebut. Sementara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menilai tindakan tersebut sebagai tindakan yang “tidak dapat diterima” dan “sangat meresahkan”.

    Setidaknya 17 orang tewas dan 367 luka-luka dalam dua hari pertempuran berdasarkan laporan dari rumah sakit setempat.

    “Situasi kemanusiaan di dalam dan sekitar Goma masih sangat mengkhawatirkan,” kata Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB, OCHA.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Geely Comeback Bikin Proton Batal Balik ke Indonesia?

    Geely Comeback Bikin Proton Batal Balik ke Indonesia?

    Jakarta

    Geely dipastikan kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia. Dengan kembalinya Geely, rencana Proton yang juga mau comeback ke RI jadi batal?

    Geely akhirnya comeback ke Indonesia. Kembalinya Geely, menambah jajaran mobil China yang meramaikan pasar otomotif dalam negeri. Geely mengklaim bakal memulai babak baru di Tanah Air. Rencananya Geely bakal meluncurkan SUV listrik EX5 yang merupakan kembaran Proton eMas 7.

    “Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mewakili Geely Automobile Group dalam memulal babak baru yang telah ditunggu di Indonesia. Membawa team Leading the Future, illuminating Indonesia,” kata Vice President of Geely Auto International Corporation, Evin Ye saat peluncuran Geely di Jakarta.

    Seiring dengan kembalinya Geely itu justru menimbulkan pertanyaan lain berkaitan dengan merek Malaysia, Proton. Untuk diketahui, pada tahun 2017, Geely dan Proton ‘menikah’. Dalam ikatan janji itu, salah satunya disebutkan akan menggunakan merek Proton untuk pasar setir kanan dan sejumlah negara ASEAN. Tak cuma itu, Malaysia juga akan dijadikan pusat setir kanan regional Geely.

    Dikutip Paultan, pada tahun 2020, Geely meminta Proton untuk melebarkan sayapnya di ASEAN, terutama di Thailand dan Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2021, Proton mengkonfirmasi akan kembali ke dua pasar tersebut untuk mewujudkan targetnya menjadi nomor tiga terbesar se-ASEAN.

    Nyatanya empat tahun berselang dan hampir delapan tahun setelah keduanya mengikat janji, Geely justru terlihat lebih agresif. Geely saat ini sudah hadir di Thailand, Australia/Selandia Baru, dan teranyar Indonesia. Di ketiga pasar itu, Geely menggunakan namanya sendiri bukan hadir lewat Proton. Tak cuma itu, Geely juga akan masuk ke pasar Afrika Selatan dengan mereknya sendiri.

    Bulan lalu, Geely menegaskan komitmennya terhadap Malaysia sebagai pusat produksi dan juga riset serta pengembangan di pasar regional tepatnya di kawasan Tanjung Malim.

    Geely dalam pernyataannya menyebut akan masuk dan membangun jaringan dealer di pasar Proton yang belum ada. Saat ini Proton mengisi pasar setir kanan yang berada di Bangladesh, Kenya, dan Brunei. Tetapi beberapa negara itu, Proton bukanlah pasar yang besar.

    (dry/lth)

  • Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo memastikan pihaknya akan mengirim Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam ajang latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Ke-5 tahun 2025.

    “Insyaallah dari 17 kapal yang ikut serta itu nanti Kolinlamil akan dapat (kuota KRI) tapi untuk komposisinya saat ini juga masih akan ditentukan dengan luasan area, karena kami juga masih menunggu kepastian akhir dari pada negara-negara lain yang akan bergabung,” kata Krisno saat ditemui di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis.

    Walau belum ditentukan jumlah KRI yang akan dikerahkan, Krisno memastikan KRI di bawah naungannya siap untuk diterjunkan sesuai dengan kuota yang disediakan Markas Besar TNI AL.

    Saat ini, pihaknya hanya fokus mengatur persiapan pendistribusian logistik, pergeseran pasukan hingga armada untuk persiapan ajang MNEK mendatang.

    “Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat untuk menggeser logistik personel yang berasal dari daerah-daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, kemudian dari pulau-pulau lain,” kata dia.

    MNEK merupakan latihan non-kombatan yang digelar rutin tiap dua tahun sekali oleh TNI AL sejak 2014. Latihan itu bertujuan untuk membangun kerja sama dan memperkuat interoperabilitas angkatan laut dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana (HA/DR), dan memperkuat kerja sama menjaga keamanan di laut.

    TNI AL telah mengundang angkatan laut dari 58 negara, dan sejauh ini ada 38 negara termasuk Indonesia selaku tuan rumah yang mengonfirmasi kehadirannya mengikuti latihan MNEK di Bali. Dari 38 negara itu, sejumlah negara juga mengonfirmasi akan mengirimkan kapal-kapal perangnya.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/1), menyebut ada 21 kapal perang asing dan 17 KRI yang akan latihan bersama-sama di Selat Badung saat MNEK Ke-5 tahun 2025.

    “Di samping itu, ada juga lima helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (MPA), dan 17 KRI dari TNI AL,” kata Laksamana Ali.

    Negara-negara yang mengirimkan kapal perangnya, yaitu Australia, Perancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Masing-masing negara mengirimkan satu kapal, kecuali Rusia tiga kapal, Malaysia 2 kapal, Iran 2 kapal, Singapura 2 kapal, dan India 2 kapal.

    Kemudian, negara peserta MNEK Ke-5 lainnya, yaitu Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chile, Kolombia, Fiji, Irak, dan Italia. Kemudian, ada pula Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), dan Qatar.

    Dalam rangkaian acara MNEK, kegiatan latihan itu mencakup latihan fase pangkalan dan fase laut, kemudian ada juga forum pertukaran pengalaman dan wawasan antarperwira (SMEE), pertemuan bilateral dengan angkatan laut berbagai negara, International Maritime Security Symposium (IMSS), pameran pertahanan, kegiatan budaya dan parade budaya di Bali.

    Dalam rangkaian yang sama, ada juga program bakti sosial yang juga disebut engineering civic action program (ENCAP) dalam Latihan Bersama MNEK 2025.

    ENCAP berlangsung di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Bali, selama 45 hari yang dimulai sejak 1 Januari. Program-program pembangunan yang direncanakan meliputi renovasi gudang peralatan nelayan, pembangunan fasilitas MCK, dan pengaspalan jalan sepanjang 1 kilometer.

    Sementara itu, ada juga bakti kesehatan atau yang disebut juga medical civic assistance program (MEDCAP). Kegiatan MEDCAP mencakup pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, donor darah, sunatan massal, operasi katarak dan operasi bibir sumbing untuk warga di Karangasem, Bali.

    Bakti kesehatan itu akan digelar di kapal bantu rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang dijadwalkan bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem, pada 17 Februari 2025.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dari Gaza hingga Bulan: Daftar 25 Situs yang Terancam Punah Versi World Monuments Watch 2025 – Halaman all

    Dari Gaza hingga Bulan: Daftar 25 Situs yang Terancam Punah Versi World Monuments Watch 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bulan masuk dalam daftar 25 situs yang terancam punah versi World Monuments Watch (WMW) untuk tahun 2025, bersama dengan warisan budaya Gaza dan patung terakota di sebuah biara di Portugal.

    World Monuments Watch adalah program advokasi unggulan dari organisasi nirlaba swasta berbasis di New York, World Monuments Fund (WMF), yang menyerukan perhatian internasional terhadap warisan budaya di seluruh dunia yang terancam oleh kelalaian, vandalisme, konflik, atau bencana.

    Dikutip dari Euronews, World Monuments Watch menerbitkan daftar dua tahunan situs-situs yang terancam punah, yang menyoroti tidak hanya tempat-tempat di Bumi tetapi, untuk pertama kalinya, satu tempat di luar Bumi, yaitu Bulan.

    Sejak didirikan pada 1996, inisiatif nirlaba ini telah menyoroti 904 situs di 135 negara, termasuk Antartika.

    Daftar yang dikeluarkan WMW bertujuan meningkatkan kesadaran dan menggalang dana guna melindungi tempat-tempat budaya dan sejarah yang terancam.

    Tambahan paling mengejutkan dalam Daftar Pantauan 2025 adalah Bulan.

    Menurut WMF, Bulan kini menghadapi potensi risiko dari aktivitas manusia di masa mendatang, terutama karena semakin diminatinya perjalanan ruang angkasa komersial.

    Misi ke Bulan SpaceX

    “Meskipun Bulan mungkin tampak berada di luar isu-isu ini, Bulan mewakili warisan manusia bersama yang signifikan, mulai dari kehadirannya dalam narasi budaya hingga perannya dalam sejarah terkini. Namun, Bulan kini menghadapi tekanan yang meningkat dari kepentingan pribadi,” kata Presiden dan CEO World Monuments Fund (WMF), Bénédicte de Montlaur, dalam sebuah pernyataan.

    Peringatan ini muncul saat SpaceX meluncurkan dua wahana robotik pribadi ke Bulan pada 15 Januari, hari yang sama saat WMW merilis laporannya.

    Program Artemis NASA juga bertujuan membawa manusia ke Bulan dalam dekade ini, dengan rencana membangun pangkalan permanen di Bulan guna mendukung misi ke Mars.

    Ancaman ini diperparah dengan meningkatnya akumulasi “sampah antariksa” yang mengorbit Bulan, serta maraknya pariwisata antariksa.

    Situs apa lagi yang masuk dalam daftar terancam punah tahun 2025?

    Daftar tahun ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi warisan global, termasuk konflik manusia, perubahan iklim, urbanisasi yang cepat, dan pariwisata yang berlebihan.

    Beberapa situs yang terancam perubahan iklim, antara lain Pantai Swahili di Afrika, di mana naiknya permukaan air laut dan cuaca ekstrem membahayakan lanskap budaya berusia berabad-abad, termasuk masjid dan makam.

    Selain itu, ada 67 mercusuar bersejarah di garis pantai Maine, yang menghadapi risiko serupa akibat erosi pantai dan badai yang semakin kuat.

    Bencana alam juga meninggalkan dampak signifikan.

    Kota bersejarah Antakya di Turki termasuk dalam daftar tersebut, yang rusak parah akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan M 7,8 pada 2023.

    Daftar ini juga mencakup beberapa lokasi yang terkena dampak konflik manusia, seperti Rumah Guru di Kyiv, Ukraina.

    Bangunan berkubah besar ini, yang menaungi Museum Pedagogis, mengalami kerusakan parah ketika rudal Rusia menghancurkan jendela, pintu, dan kubah kaca ikoniknya pada 2022.

    “Itu adalah salah satu dari ribuan situs budaya Ukraina yang rusak atau hancur sejak perang dengan Rusia dimulai pada tahun 2022,” catat WMF di situs webnya.

    Gaza juga masuk dalam daftar, sebuah wilayah yang hancur akibat konflik.

    Tenda-tenda pengungsian di Gaza (Instagram @anasjamal44 @anas.jamal33)

    Setelah perang pecah pada 7 Oktober 2023, warisan budaya Gaza berada di bawah ancaman besar.

    Namun, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan pada 15 Januari memberikan harapan akan adanya jeda dalam permusuhan dan pembebasan sandera.

    “Seperti yang kita semua tahu, Timur Tengah adalah tempat lahir peradaban. Dan di Gaza, Anda memiliki contoh-contoh dari berbagai komunitas dan warisan mereka yang telah tinggal di sana,” kata Bénédicte de Montlaur.

    Situs terkenal lainnya dalam daftar tersebut adalah patung terakota Biara Alcobaça di Portugal, Kapel Sorbonne yang bersejarah di Prancis, dan Ruang Pertemuan Belfast di Irlandia Utara, Inggris.

    Berikut daftar lengkapnya:

    Biara Lembah Drino, Albania
    Studio Sinema Namibe, Angola
    Qhapaq Ñan, Sistem Jalan Andes, Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Ekuador, Peru
    Gua Buddha Maijishan dan Yungang, Tiongkok
    Situs Warisan Pantai Swahili, Komoro, Kenya, Mozambik, Tanzania
    Kapel Sorbonne, Prancis
    Bentang Alam Pertambangan Bersejarah Serifos, Yunani
    Sistem Air Bersejarah Bhuj, India
    Bangunan Bersejarah Sungai Musi, India
    Situs Warisan Semenanjung Noto, Jepang
    Biara Buddha Erde Zuu, Mongolia
    Warisan Yahudi Debdou, Maroko
    Rumah Kepala Suku Ogiamien, Nigeria
    Jaringan Perkotaan Bersejarah Gaza, Palestina
    Ladang Pertanian Waru Waru, Peru
    Patung Terakota Biara Alcobaça, Portugal
    Reruntuhan Belchite Lama, Spanyol
    Waduk Air Tunis Medina, Tunisia
    Kota Bersejarah Antakya, Turki
    Rumah Guru Kyiv, Ukraina
    Ruang Pertemuan Belfast, Irlandia Utara, Inggris Raya
    Jalur Perdagangan Besar, Amerika Serikat
    Mercusuar Bersejarah Maine, Amerika Serikat
    Pemandangan Budaya Dataran Banjir Barotse, Zambia
    Bulan

    (Tribunnews.com)

  • PGE sebut fokus kerja sama dengan Kenya melalui GDC

    PGE sebut fokus kerja sama dengan Kenya melalui GDC

    Abu Dhabi (ANTARA) – Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Yurizki Rio menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kenya terkait eksplorasi dan pengembangan, PGE ingin fokus pada kerja sama dengan Geothermal Development Company (GDC).

    GDC merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kenya yang bergerak di bidang energi.

    “Tadinya kan ada dua entitas di Kenya, yang satu itu swasta (Africa Geothermal International Limited/AGIL), satunya seperti BUMN-nya Kenya. Kami mau fokus oleh entitas yang memang seperti BUMN-nya Kenya,” ucap Yurizki kepada ANTARA ketika ditemui di sela-sela Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa.

    Yurizki menjelaskan bahwa kerja sama dengan Kenya tidaklah berbentuk penggabungan atau akuisisi, tetapi berbentuk eksplorasi bersama dan pengembangan bersama lapangan geothermal (panas bumi).

    Sampai saat ini, kata dia, kerja sama tersebut masih berproses.

    Ketika disinggung mengenai perluasan ke tingkat internasional, Yurizki menjelaskan PGE sedang fokus pada internal dan pertumbuhan organik perusahaan.

    Sebab, menurut dia, berdasarkan penilaian untuk beberapa aset geothermal yang berada di dalam negeri ataupun di luar negeri, belum ada yang sesuai dengan keinginan PGE.

    “Belajar dari pengalaman 2–3 tahun terakhir, pada saat kita mau melakukan akuisisi ke perusahaan domestik ataupun yang ada di luar negeri, sampai saat ini belum ketemu yang sesuai,” ucap Yurizki.

    Meskipun demikian, PGE tidak menutup kemungkinan apabila memang ada aset yang menarik untuk dipelajari lebih jauh.

    “Kami pasti akan melakukan itu. Kami tidak menutup kemungkinan ekspansi ke tingkat internasional,” tuturnya.

    Pada pertengahan 2024, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan terdapat potensi sebesar 10 ribu megawatt (MW) di Kenya, yang bermuara pada rencana eksplorasi dua blok sumber energi panas bumi atau geotermal di Kenya.

    Eksplorasi lapangan panas bumi itu dilakukan atas kerja sama cucu usaha BUMN Pertamina, yakni Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) di blok Longonot, serta Geothermal Development Company (GDC) untuk pengembangan di Blok Suswa.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Starlink Bawa Petaka Baru, Operator Seluler Jadi Korban

    Starlink Bawa Petaka Baru, Operator Seluler Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Starlink yang diluncurkan pada 2019 oleh SpaceX milik Elon Musk, kini telah tersedia di lebih dari 100 negara di dunia. Namun, ternyata layanan internet satelit orbit ini membawa ‘petaka’ bagi perusahaan lain.

    Di Kenya misalnya, sejak diluncurkan pada Juli 2023, Starlink telah mendisrupsi industri penyedia layanan internet yang sudah ada.

    Starlink menawarkan kecepatan konektivitas yang tinggi dan ketersediaan yang luas di daerah-daerah terpencil, serta harga yang jauh lebih murah.

    Menurut angka terbaru yang diterbitkan oleh Otoritas Komunikasi Kenya, pada Juni 2024, lebih dari 8.000 orang Kenya berlangganan Starlink, menjadikannya penyedia layanan terpopuler kesepuluh di negara ini.

    Sementara penyedia telekomunikasi lokal seperti Safaricom dan Jamii, harus berjuang dengan menurunkan harga mereka sembari meningkatkan kecepatan internet.

    Di daerah pedesaan Kenya, layanan Safaricom dinilai terlalu mahal, sehingga Starlink menjadi penyedia internet pilihan untuk rumah tangga.

    Abel Boreto, seorang investor yang tinggal di Nairobi, mengatakan tak bisa mengandalkan jaringan internet dari Safaricom saat ia mengunjungi kampung halamannya, dan beralih ke Starlink pada Agustus lalu. Dia mengatakan bahwa layanan Starlink lebih murah dan mudah.

    “Safaricom cukup mahal dan internetnya pun tidak dapat diandalkan, jadi saya memutuskan untuk mencoba Starlink, yang lebih terjangkau ($10 per bulan untuk 50GB) untuk berlangganan dan digunakan dalam jangka panjang,” kata Boreto, dikutip dari Rest of World, Selasa (14/1/2025).

    “Ini sangat cepat dan memungkinkan saya untuk berbagi internet dengan orang tua dan kerabat ketika saya tidak berada di rumah,” imbuhnya.

    Saking populernya Starlink di Kenya, perusahaan sampai harus menghentikan sementara langganan baru di kota-kota besar pada awal November karena kapasitas jaringan tak mampu membendung kebutuhan yang membludak.

    Starlink berencana untuk menyebarkan lebih banyak infrastruktur di Nairobi dan Johannesburg untuk membawa lebih banyak orang menggunakannya.

    Mohan, profesor ilmu komputer di Delft University, menilai ledakan Starlink secara global menimbulkan kekhawatiran monopoli.

    Satu pemain dominan tidak hanya membuat pelanggan rentan terhadap kenaikan harga dan penurunan kualitas layanan, tetapi juga memberikan satu perusahaan kekuatan untuk mengontrol akses internet untuk seluruh negara.

    Perusahaan telekomunikasi Kenya juga telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Starlink akan mengambil pangsa pasar dari perusahaan lokal yang mempekerjakan ribuan orang di benua Afrika.

    (fab/fab)

  • 2.018 Pendaftar dari 116 Negara Ramaikan Ajang Aurora Tech 2025 – Halaman all

    2.018 Pendaftar dari 116 Negara Ramaikan Ajang Aurora Tech 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 2.018 pendaftar dari 116 negara termasuk Indonesia mendaftar sebagai peserta untuk mengikuti seleksi penghargaan di ajang Aurora Tech 2025.

    Aurora Tech Award merupakan penghargaan tahunan yang menyoroti peran kaum perempuan sebagai wirausahawan pendiri usaha di negara-negara yang pasarnya sedang berkembang seperti Indonesia.

    Aurora Tech 2025 telah menyeleksi 120 perempuan wirausahawan teratas.

    Dari segi jumlah pendaftar, di penyelenggaraan tahun ini naik dua kali lipat dari pengajuan tahun lalu. Peserta unggulannya berasal dari negara-negara seperti Nigeria, diikuti Brasil dan Amerika Serikat, dengan Mesir di urutan kedua.

    Kontributor penting lainnya termasuk Kolombia, Kenya, Inggris Raya, India, dan Kazakhstan. Secara keseluruhan, Daftar Panjang menampilkan beragam pendaftar dari seluruh dunia.
     
    Isabella Ghassemi-Smith selaku Head of  Aurora Tech Awards mengatakan, Aurora Top 120 merupakan yang pertama diselenggarakan tahun ini.

    Pihaknya telah membuka periode pendaftarannya sejak tiga bulan lalu diikuti 2.000 pendaftar lebih yang merupakan para pendiri perempuan.

    “Melalui proses seleksi yang ketat, kami telah mengidentifikasi 120 wirausahawan perempuan terkemuka yang membangun bisnis yang berani dan inovatif di pasar berkembang,” ujarnya dikutip Selasa, 14 Januari 2025.

    Para perempuan pendiri (wirausaha) ini siap untuk membentuk masa depan industri dan negara mereka masing-masing, menjadikan mereka orang-orang yang patut diperhatikan pada tahun 2025,” imbuhnya.
     
    Dia menambahkan kegiatan ini juga mendapatkan dukungan kuat dari perusahaan modal ventura sebanyak 35 perusahaan.

    Mereka antara lain dari Mesir, Brasil, dan Pakistan.

    Peserta pendaftar dari Amerika Serikat sebanyak 15 pendaftar dari 7 sektor kesehatan teknologi (healthtech) dan lainnya yaag mencakup ecotech, edtech, dan foodtech.

    Sementara, pendaftar dari Inggris sebanyak 4 orang  dari berbagai industri seperti travel-tech, HR-tech, dan healthtech.

    Sementara,  pendaftar dari Kolombia menampilkan inovasi dalam energi terbarukan, edtech, ecotech, dan healthtech.
     
    Healthtech muncul sebagai sektor terkemuka di antara Aurora Top 120 yang menyoroti inovasi di bidang kesehatan dengan 30 startup yang beroperasi di sektor ini.

    Selain itu, perempuan wirausahawan di sektor agritech dan edtech tetap sangat relevan, sementara lanskap e-commerce tampaknya berkembang menjadi model pasar yang lebih dinamis.

    Mayoritas startup agritech berasal dari Afrika. Hanya ada beberapa startup di sektor energi terbarukan, diantaranya berasal dari Kolombia dan Irak. Sebagian besar startup HR tech berasal dari Brasil, Singapura, dan Inggris. 

    Menurut  Wahyu Ramadhan, Communication Manager of inDrive Indonesia menyatakan, segala kegiatan dan project inDrive bertujuan mendorong para pengusaha perempuan dalam berbisnis.

    “inDrive dengan gebrakan terbaru lainnya memberikan sebuah penghargaan bagi para Founder perempuan di dunia yang telah bekerja keras dan memberikan dampak luar biasa bagi lingkungan dan sosial sangat patut di apresiasi,” ujar Wahyu Ramadhan.

    Hal tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi para pengusaha lainnya untuk berada di posisi yang sama.
     
    Para nominator penghargaan Aurora Tech Award mendapatkan bimbingan, panduan tentang penggalangan dana dan presentasi, dukungan dalam mempersiapkan pitch deck, serta validasi atas upaya mereka.

    Mereka juga dihubungkan dengan investor, dukungn dana dari perusahaan modal ventura, dan dukungan PR, serta peluang membuka jaringan dan sumber daya yang berharga untuk mendorong kesuksesan bisnis mereka.

    Para finalis teratas akan diumumkan pada Februari 2025, dengan pemenang akan dirayakan pada upacara global di akhir tahun.

     

  • 2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – International Crisis Group atau ICG merilis daftar 10 potensi konflik yang harus diantisipasi masyarakat dunia. Berbagai konflik ini merupakan perpanjangan masalah dari konflik yang sudah panas pada tahun-tahun sebelum 2025.

    Konflik ini akan terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari kawasan Amerika, Timur Tengah, Asia Timur, hingga lintas kawasan. Bahkan, potensi konflik bisa makin buruk setelah makin rusaknya norma-norma perdamaian secara global.

    “Jika Israel mencaplok Tepi Barat dengan restu AS, atau Washington secara sepihak mengebom kartel Meksiko, norma-norma yang sudah melemah berisiko semakin hancur. Pihak yang berperang akan lebih sedikit memperhatikan penderitaan sipil,” tuis ICG dalam artikel berjudul 10 Conflicts to Watch in 2025, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    Adapun 10 konflik yang perlu diwaspadai sepanjang 2025 menurut ICG sebagai berikut:

    1. Suriah

    Setelah jatuhnya rezim diktator Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu, Suriah tampak mulai bangkit meredam perang internal di dalam negerinya sendiri. Namun, ICG menganggap, banyak risiko konflik kembali meletus di negara itu pada 2025.

    Kelompok milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda memang telah berhasil mengalahkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) setelah menyerang pemerintahan Bashar pada 27 November. Pemerintahan Assad pun jatuh dalam waktu kurang dari dua minggu setelah menguasai negara itu selama 54 tahun secara turun menurun.

    Menurut ICG, kekalahan tentara Suriah sebagian disebabkan oleh persiapan matang kekuatan HTS dan sebagian lagi karena pembusukan rezim itu sendiri. Assad, mengandalkan dukungan dari Hizbullah, Iran dan Rusia, mengabaikan pasukannya sendiri, mengandalkan wajib militer, cadangan bergaji rendah, dan milisi predator.

    Melihat kelemahannya, pendukung eksternal Assad berdiri saat pemberontak maju. Sebagian besar unit Hizbullah yang telah membela rezim itu, bagaimanapun, telah kembali ke Lebanon untuk memerangi Israel, di mana mereka menderita kerugian besar.

    Iran, yang tengah sibuk menghadapi Israel, tidak bisa membantu Assad. Rusia, yang kekuatan udaranya telah mengubah gelombang perang hampir satu dekade lalu, terjebak di Ukraina.

    Ketika pertahanan rezim runtuh, Moskow dan Teheran tampaknya telah menerima jaminan HTS bahwa Iran dapat dengan aman menarik aset-asetnya keluar secara aman, dan Rusia menarik kembali pasukannya ke pelabuhan Mediterania di Tartus atau pangkalan udara di Latakia.

    HTS dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa menurut ICG sejauh ini hanya mengamankan kota-kota besar di Suriah, namun untuk di kawasan pedesaan tengah dan barat memiliki risiko konflik yang kacau ke depan. Sebab, pasukan HTS hanya 30.000, tak cukup untuk mengamankan negara seluas 185.180 kilometer persegi.

    Mantan pemberontak lainnya, termasuk beberapa di dalam Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki, lebih sulit diatur. Di Hama, Homs dan Latakia, orang-orang bersenjata telah menjarah, secara acak membunuh anggota kelompok minoritas yang dituduh mendukung rezim Assad, dan secara langsung mengeksekusi beberapa kaki tangannya.

    Bahaya lain berasal dari luar. Ketika Assad jatuh, bom Israel meratakan pangkalan angkatan udara Suriah, fasilitas angkatan laut dan depot senjata, termasuk, menurut Israel, fasilitas senjata kimia.

    Israel, yang mencaplok bagian dari Dataran Tinggi Golan pada 1981, juga mengirim pasukan ke zona demiliterisasi, termasuk posisi puncak bukit di Suriah, meskipun Sharaa, sambil mengkritik pemboman dan serangan, berjanji untuk mematuhi perjanjian yang ada dengan Israel.

    Di timur laut, SNA yang didukung Turki telah mengusir SDF dari beberapa kota, membuat ribuan orang mengungsi. Mereka sekarang mengancam Kobani, kota mayoritas Kurdi di perbatasan Turki.

    Ankara memandang SDF sebagai pelengkap Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah diperjuangkan di Turki dan Irak utara selama beberapa dekade. Lebih banyak pertempuran dapat mencabut ribuan nyawa orang lagi dan semakin membebani transisi Suriah.

    SDF menjaga ribuan mantan pejuang ISIS, yang pelariannya dapat memperkuat sisa-sisa kelompok yang sudah berkumpul kembali di padang pasir.

    Turki, harus membiarkan otoritas baru Suriah bernegosiasi dengan SDF tentang reintegrasi timur laut dengan persyaratan yang dapat diterima semua orang. Akhirnya, sanksi Barat dan PBB yang menghalangi bantuan dan investasi yang dibutuhkan Suriah setelah bertahun-tahun perang harus dilonggarkan.

    2. Sudan

    Perang Sudan, dengan jumlah pengungsi dan kelaparan, adalah yang paling menghancurkan di dunia. Sekitar 12 juta orang Sudan – lebih dari sepertiga dari populasi sebelum perang – telah meninggalkan rumah mereka.

    Lebih dari setengahnya menghadapi kekurangan pangan akut, dengan beberapa bagian wilayah Darfur menderita kelaparan. Pejabat PBB menggambarkan tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan sebagai “mengejutkan”. Negara ini tampak menuju konflik kekerasan.

    Milisi Sudan, RSF yang dipimpin Mohamed “Hemedti” Hamdan Dagalo terus melawan tentara Sudan, yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan. Setelah penggulingan Omar al-Bashir pada 2019, Hemedti dan Burhan mulanya berbagi kekuasaan dengan politisi sipil dan kemudian mengusir mereka sebelum saling berbalik.

    Angkatan darat, tanpa banyak infanteri, bergantung pada kekuatan udara, termasuk drone yang dipasok asing, dan tanpa pandang bulu mengebom daerah-daerah di bawah kendali RSF. Mereka telah beralih ke milisi, terutama yang dimobilisasi oleh kaum Islamis yang berpengaruh di bawah Bashir.

    Mantan pemberontak Darfuri telah membantu memukul mundur serangan RSF di ibu kota Darfur Utara, El Fasher. RSF berjuang untuk mempertahankan tanah di luar benteng baratnya tetapi tetap kuat ketika terlibat dalam serangan cepat. Pasukannya sering membawa pembantaian saat mereka maju.

    Namun, perang di Sudan akan semakin kompleks setelah makin maraknya campur tangan asing, salah satunya Uni Emirat Arab melalui bisnis Emirates. Dukungan Emirat untuk RSF (yang dibantah Abu Dhabi, meskipun ada dokumentasi oleh PBB dan lainnya) mencerminkan upaya pencarian pengaruh dan keuntungannya di cekungan Laut Merah.

    Ethiopia, yang memiliki hubungan dekat dengan Uni Emirat Arab, telah berusaha untuk tetap netral, khawatir bahwa tentara Sudan akan membantu oposisi bersenjata Ethiopia, tetapi mungkin masih sebatas dugaan.

    Adapun tentara Sudan, mereka mengandalkan dukungan dari Mesir, terlepas dari hubungan Islamisnya, sebagai taruhan yang lebih baik daripada paramiliter RSF yang sulit diatur. Eritrea, yang curiga terhadap UEA dan ingin memiliki penyangga di perbatasan baratnya, sedang melatih kelompok-kelompok sekutu tentara Sudan. Iran dilaporkan telah memasok tentara dengan senjata termasuk drone canggih.

    Arab Saudi, yang memiliki hubungan dengan kedua belah pihak, telah menjadi tuan rumah pembicaraan perdamaian di Jeddah dengan sedikit keberhasilan.

    Setelah lebih dari setahun perang, Amerika Serikat akhirnya menunjuk utusan Sudan, sebuah langkah yang disambut baik.

    Sementara itu, Hemedti tampaknya bersedia untuk berbicara tetapi menginginkan tentara baru – dan peran komando di dalamnya untuk loyalis, sesuatu yang ditentang dengan keras oleh para kepala militer, Islamis, dan mantan pemberontak Darfuri. Politisi sipil yang berfaksi juga tidak dapat bersatu di belakang persyaratan gencatan senjata dan pengaturan tindak lanjut.

    Yang mengkhawatirkan, beberapa orang di Sudan, terutama di antara para pengikut rezim Bashir, berbicara tentang partisi, dengan alasan bahwa penyalahgunaan RSF mengesampingkan hidup berdampingan. Mereka menuntut pemotongan, meninggalkan tentara yang mengendalikan utara dan timur, termasuk Khartoum, dan RSF menguasai barat dan tambal sulam daerah-daerah lain.

    3. Ukraina dan Keamanan Eropa

    Presiden terpilih AS Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan mengajukan negosiasi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pembicaraan gencatan senjata dalam negosiasi itu menurut ICG sulit terealisasi apalagi kesepakatan damai.

    Pertahanan Ukraina mungkin tidak akan runtuh dalam waktu dekat, sebab ICH memperoleh informasi dari sumber-sumber di Rusia yang mengatakan Putin cenderung mengharapkan keuntungan bertahap, bukan kekalahan mendadak Ukraina.

    Titik mencuatnya masalah adalah Putin menuntut agar Ukraina melakukan demiliterisasi, atau setidaknya membatasi ukuran tentaranya, dan melupakan jaminan keamanan. Kyiv dan ibukota Eropa, pada gilirannya, melihat bahaya eksistensial dalam kesepakatan semacam itu. karena pasukan Rusia akan maju lagi. bahkan berpotensi berani menakut-nakuti Moldova,

    4. Israel-Palestina

    Serangan Israel ke Gaza, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, telah menghancurkan jalur Gaza.

    Menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina. Sebagian besar adalah warga sipil – setidaknya sepertiga dari mereka anak-anak. Ribuan mayat lainnya hilang, mungkin di bawah puing-puing. Dua pertiga bangunan dan infrastruktur rusak atau hancur, dengan seluruh lingkungan diratakan.

    Sementara banyak pemimpin Hamas telah terbunuh dan aset militer kelompok itu hancur, pejabat Barat dan bahkan beberapa orang Israel diam-diam mengakui bahwa tidak ada otoritas yang dapat memerintah Gaza atau menjalankan fungsi sipil tanpa persetujuan Hamas.

    Perubahan apa yang akan dibawa oleh Presiden AS Donald Trump yang akan datang tidak jelas. Dia dilaporkan telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia ingin perang Gaza berakhir sebelum dia menjabat tetapi tanpa mengisyaratkan syaratnya. Secara keseluruhan, pilihan kabinetnya sebagian besar tampaknya cenderung memberi Netanyahu keleluasaan yang lebih banyak.

    Pertempuran lain terletak di Tepi Barat, yang tampaknya siap untuk dianeksasi Israel. Di bawah Menteri Keuangan ultranasionalis Bezalel Smotrich, Israel mengalihkan pengelolaan wilayah dari militer ke kontrol sipil, memperluas kedaulatan, memerintahkan lebih banyak rumah Palestina dihancurkan, dan melegalkan pos-pos pemukim.

    Bahkan tanpa aneksasi formal, Israel dapat lebih mempercepat taktik yang telah digunakan selama bertahun-tahun: memindahkan lebih banyak pemukim dan memeras warga Palestina ke kantong-kantong yang lebih kecil dengan paksa.

    5. Iran vs AS dan Israel

    Serangan Israel terhadap Iran pada akhir Oktober menurunkan pertahanan udara dan simpanan rudalnya. Ketika pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember, Iran kehilangan sekutu yang telah dibiayai miliaran dolar untuk menopang Iran, serta rute udara dan darat utama yang digunakan untuk memasok kembali Hizbullah.

    Teheran masih memiliki ribuan rudal balistik (pada bulan Oktober, sekitar 30 dari 180 rudal Israel yang menembus pertahanan), ditambah milisi sekutu di Irak dan Houthi, yang terus menembaki Israel dari Yaman.

    Hizbullah mungkin masih bisa berkumpul kembali. Tetapi di sekitar perimeter Israel, Poros Perlawanan, yang dilihat Iran sebagai pencegah terhadap serangan Israel atau AS, rusak. Dari perspektif Teheran, juga mengkhawatirkan seberapa mampu badan-badan intelijen Israel dan seberapa tinggi toleransi risikonya.

    Pemimpin Tertinggi Iean Ayatollah Ali Khamenei tampaknya masih melihat konsesi nuklir sebagai tiket untuk mencabut sanksi dan memulai ekonomi yang terhenti. Dia mungkin juga khawatir bahwa badan intelijen Israel atau AS dapat mendeteksi upaya Iran untuk memprosuksi nuklir sebagai persenjataan.

    Beberapa penasihat Trump, seperti beberapa orang Israel, melihat kelemahan Iran sebagai peluang untuk melumpuhkan program nuklirnya atau bahkan pemerintahnya. Mencoba menggulingkan rezim, yang tidak populer tetapi tidak rapuh.

    Kematiannya akan memicu kekacauan seperti yang terjadi di Irak pasca-2003, dengan Garda Revolusi garis keras kemungkinan akan menjadi yang teratas. Bahkan menghancurkan situs nuklir, yang terletak jauh di bawah tanah, akan membutuhkan kampanye udara yang melibatkan amunisi penghancur bunker.

    Serangan semacam itu mungkin mendorong rezim, melihat bahaya eksistensial, untuk menanggapi dengan semua yang dimilikinya. Sementara jangkauan Teheran sering dilebih-lebihkan, ribuan rudal yang ditembakkan ke Israel, bersama dengan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah, dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam perang yang tidak diinginkan Trump.

    6. Haiti

    Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, geng-geng telah merebut sebagian besar Haiti.

    Pada awal 2024, aliansi geng yang sebelumnya bertikai, yang dikenal sebagai Viv Ansanm, mengepung ibu kota Port-au-Prince. Ariel Henry, seorang perdana menteri yang tidak populer yang mengambil alih setelah Moïse terbunuh, berada di Nairobi pada saat itu mengawasi pembentukan misi polisi dan tidak dapat terbang pulang.

    Henry mengundurkan diri, di bawah tekanan dari tetangga Karibia, Amerika Serikat dan lainnya.

    Pada bulan Juni, pasukan Kenya mulai berdatangan, diberi mandat untuk bekerja dengan polisi Haiti untuk memerangi geng-geng, yang anggotanya diperkirakan berjumlah 12.000 orang.

    Pada 2024 saja, kekerasan yang melibatkan geng menewaskan lebih dari 5.300 orang, membuat 700.000 orang mengungsi, dan menyebabkan hampir setengah dari warga Haiti menghadapi kerawanan pangan akut.

    7. AS-Meksiko

    Selama kampanye pemilu AS, Donald Trump – sekarang presiden terpilih – berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada Meksiko, mengirim kembali jutaan migran, dan bahkan mengebom kartel.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo telah membalas ancaman Trump, menyarankan bahwa – tanpa kerja sama Meksiko – karavan migran menuju ke utara akan dilanjutkan. Dia telah meminta Washington untuk mendeportasi migran ke negara asal mereka, bukan Meksiko. Dia juga mungkin berharap bahwa memperkuat peran Meksiko sebagai penyangga migran atau koordinasi kontranarkotika yang lebih ketat akan menenangkan Trump.

    Aksi militer sepihak terhadap kartel hampir pasti akan menjadi bumerang. Menyingkirkan lebih banyak pemimpin geng akan memicu lebih banyak perang wilayah dan fragmentasi, sementara bila tidak melakukan apa pun untuk mengekang produksi narkoba, laboratorium fentanil berteknologi rendah dan mudah dibangun kembali.

    Meksiko akan membalas, mungkin dengan langkah melawan kepentingan ekonomi AS. Hubungan antara dua negara yang saling berhubungan dengan perdagangan, investasi, dan ikatan keluarga akan menimbulkan bencana bagi keduanya.

    8. Myanmar

    Pertengahan tahun 2024, rezim militer Myanmar tampaknya terhuyung-huyung, karena pemberontak telah merebut sebagian besar dataran tinggi serta pangkalan militer utama. Sejak itu, China, yang khawatir akan keruntuhan Myanmar, terlibat aktif di negara itu.

    Tetapi junta masih menghadapi perlawanan yang gigih. Pemungutan suara pada 2025, jika berjalan sesuai rencana, akan membawa pertumpahan darah lebih lanjut.

    Perang saudara yang telah merobek Myanmar sejak militer merebut kekuasaan pada 2021 telah membuat negara itu mundur beberapa dekade: Lebih dari 3 juta orang mengungsi secara internal, sistem kesehatan dan pendidikan telah runtuh, kemiskinan meroket, dan mata uang Myanmar, kyat, telah jatuh.

    9. Semenanjung Korea

    24 dimulai dengan pidato mengejutkan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di mana ia membatalkan kebijakan penyatuan damai Korea Utara yang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan Korea Selatan dan menyatakan Seoul sebagai musuh utama Pyongyang.

    Dalam pidatonya pada Januari, Kim bertujuan untuk lebih menutup Korea Utara, terutama dari ekspor budaya Korea Selatan – K-Pop, dengan kata lain – sambil memperketat cengkeramannya pada ekonomi.

    Tetapi memutuskan hubungan lebih lanjut, termasuk hampir semua komunikasi antar-Korea, membuat negara-negara itu memiliki sedikit pilihan untuk mengelola insiden pada saat gesekan meningkat.

    Kembalinya Trump menambah lapisan ketidakpastian lainnya. Terlepas dari ketidaksukaannya pada sekutu, dia tidak mungkin menarik Washington keluar dari perjanjian pertahanannya dengan Korea Selatan atau menarik pasukan AS.

    Tetapi dia mungkin menuntut agar Seoul membayar lebih banyak untuk perlindungan. Itu akan meningkatkan seruan, terutama di kalangan warga Korea Selatan biasa, agar Seoul memperoleh persenjataan nuklirnya sendiri. Setiap ambiguitas tentang komitmen Washington terhadap Seoul juga berisiko membuat Kim berani.

    Terlepas dari peringatan dari pengamat Korea, Kim tampaknya tidak mungkin meluncurkan perang besar-besaran, yang akan berisiko menjadi nuklir, menimbulkan bencana bagi Asia dan ekonomi dunia, dan kemungkinan berujung pada kematiannya sendiri.

    10. China-AS

    Orang-orang di lingkaran Trump berpikir Washington harus membatasi diri untuk menghalangi kekuatan Beijing di Asia. Eksekutif teknologi Elon Musk, yang melakukan bisnis di China, menginginkan hubungan yang lebih bersahabat.

    Trump sendiri telah mengirim sinyal yang beragam: konfrontatif dalam perdagangan, suam-suam kuku pada pertahanan Taiwan, tidak peduli tentang komitmen AS kepada sekutu Asia, dan sering mengagumi otoritas Xi.

    Janji kampanye Trump untuk mengenakan tarif setidaknya 60 persen pada barang-barang China – kenaikan tajam dari tarif masa jabatan pertamanya, yang sebagian besar dipertahankan Biden – tampaknya lebih mungkin menjadi salvo pembuka dalam pembicaraan daripada pendahuluan perang dagang.

    Tarif akan melemahkan perlambatan pertumbuhan China, tetapi Beijing dapat membalas – seperti yang sudah dimulai – dengan melarang ekspor mineral penting, misalnya, atau meluncurkan penyelidikan antimonopoli ke raksasa teknologi AS.

    Seberapa serius bahaya yang ditimbulkan Trump terhadap perdamaian yang rapuh di sekitar Taiwan tidak jelas. Selama beberapa dekade, Amerika Serikat telah bertujuan untuk mencegah Tiongkok menginvasi Taiwan dengan memperkuat pertahanan pulau itu, tanpa memperluas jaminan keamanan sambil mencegah Taipei untuk mendeklarasikan kemerdekaan atau memprovokasi Beijing.

    Tetapi presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, lebih bermusuhan daripada pendahulunya. Tiongkok telah meningkatkan serangan ke wilayah udara Taiwan dan latihan agresif di sekitar pulau itu, termasuk latihan Desember baru-baru ini – operasi maritim terbesarnya dalam beberapa dekade menurut Taiwan – yang melibatkan hampir 90 kapal angkatan laut dan penjaga pantai.

    Begitu dia menjabat, Trump mungkin akan kembali mengungkapkan skeptisisme tentang apakah membela Taiwan layak atau mencoba membuat pulau itu, yang secara teratur dia tuduh menunggangi kemurahan hati AS, untuk batuk lebih banyak untuk pertahanannya. Atau dia juga dapat mengizinkan penjualan senjata ofensif yang lebih cepat ke Taiwan dan lebih banyak operasi angkatan laut AS di Selat Taiwan. Kedua jalur dapat meminta tanggapan.

    Yang lebih genting adalah Laut Cina Selatan, di mana klaim maritim Tiongkok tumpang tindih dengan klaim negara-negara lain (seperti yang dikonfirmasi oleh putusan pengadilan khusus tahun 2016 mengenai Filipina, meskipun Beijing menolak putusan tersebut). Di sekitar bebatuan dan terumbu karang yang disengketakan di lepas pantai Filipina, sekutu perjanjian A.S., gesekan telah meningkat menjadi bentrokan di laut.

    Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat, memberikan akses ke lebih banyak pangkalan militer Filipina, termasuk beberapa yang dekat dengan Taiwan, melakukan latihan bersama, dan bekerja sama lebih erat dengan sekutu AS lainnya. Xi menuduh Manila memainkan insiden untuk mendapatkan peralatan dan investasi militer AS tambahan, dan Washington, pada gilirannya, mengeksploitasi gesekan untuk menarik pemerintah Asia ke dalam jaringan anti-China.

    Bentrokan yang mengakibatkan kematian Filipina dapat menyebabkan Marcos meminta pakta pertahanan negaranya dengan Washington. Trump, bahkan jika enggan menanggapi dengan tegas, akan menghadapi tekanan dari pejabat Departemen Pertahanan untuk melakukannya. Triknya adalah menghindari spiral eskalasi tanpa menandakan kepasifan yang dapat membuat Beijing berani, terutama jika para pemimpin China melihat tanda-tanda lain dari hubungan AS dengan sekutu.

    Sekutu AS lainnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan, telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, yang ketakutan oleh perilaku Tiongkok dan inkonsistensi AS. Konstituen besar di Tokyo dan Seoul percaya negara mereka harus memperoleh pencegah nuklir mereka sendiri. Spekulasi tentang tawar-menawar besar Trump-Xi hampir tidak menenangkan saraf, bahkan jika kesepakatan seperti itu tampak mengada-ada. Di tengah persaingan yang semakin intensif antara dua kekuatan besar dunia, pandangan redup Trump tentang aliansi mengguncang Asia hampir sama seperti halnya Eropa.

    (dce)

  • Lempeng Afrika Terbelah, Peneliti Ungkap Potensi Samudra Keenam

    Lempeng Afrika Terbelah, Peneliti Ungkap Potensi Samudra Keenam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para peneliti menemukan kemungkinan munculnya samudra keenam. Fenomena ini menambah lima samudra di Bumi yang sudah kita kenal sebelumnya, dari Samudera Atlantik, Pasifik, Hindia, Arktik dan Antartika.

    Samudra keenam itu muncul setelah terpisahnya Lempeng Somalia dari Lempeng Nubia. Ini berada di wilayah Lembah Rift Besar atau Great Rift Valley, membentang dari Etiopia hingga Mozambik, dikutip dari AS, Jumat (10/1/2024).

    Sebagai informasi, Great Rift menjadi salah satu wilayah paling aktif di dunia secara geologis. Kerak bumi meregang, memudahkan terbentuknya retakan dan tenggelamnya blok pada daratan.

    Wilayah ini juga dikenal dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang intens.

    Proses pemisahan ini disebabkan adanya divergensi lempeng tektonik yang membelah Afrika. Retakan telah terlihat di beberapa wilayah seperti Etiopia dan Kenya.

    Pergerakan lempeng akan terus memisahkan wilayah tersebut. Pada akhirnya membuat air dari Samudera Hindia masuk dan membuat tempat baru.

    Pembentukan samudra keenam mungkin butuh waktu yang lama. Diperkirakan mencapai lima hingga sepuluh juta tahun lagi.

    Sementara itu, para ilmuwan mencatat pemisahan lempeng akan mengubah konfigurasi benua.

    Pemisahan ini bukanlah yang pertama terjadi. Fenomena yang sama pernah terjadi saat terbentuknya Palung Mariana karena tumbukan antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Filipina.

    Sementara itu India juga dilaporkan tengah mengalami fenomena pemisahan yang sama. Kemungkinan dapat memisahkan benua di masa depan dan terbentuknya benua baru.

    Benua baru bakal terjadi dalam waktu yang lama, diperkirakan mencapai jutaan tahun.

    (fab/fab)