Negara: Kazakhstan

  • Termasuk Jeju Air, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Akibat Bird Strike

    Termasuk Jeju Air, Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Akibat Bird Strike

    Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.

    Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.

    Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.

    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:
    1. Ethiopian Airlines (September 1988)

    Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja. 

    Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang. 
     

     

    2. US Airways (Januari 2009)

    Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.

    Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini. 
    3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)

    Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.

    Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.

    Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.
    4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.

    Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.
    5. Jeju Air (Desember 2024)

    Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.

    Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan. 

    Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.

    Jakarta: Fenomena ‘bird strike’ atau peristiwa pesawat menabrak burung menjadi momok di dunia penerbangan.
     
    Bird strike biasanya terjadi saat pesawat lepas landas atau mendarat, tepatnya ketika pesawat terbang rendah dan lebih sering bertemu dengan burung yang terbang di sekitar area bandara.
     
    Efek dari bird strike sangat bervariasi, tergantung pada ukuran burung dan bagian pesawat yang terkena dampak. Namun efek terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan fatal yang tentunya bisa memakan korban jiwa.
    Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang disebabkan bird strike:

    1. Ethiopian Airlines (September 1988)

    Pesawat Ethiopian Airlines jatuh pada September 1988. Kecelakaan bermula saat pesawat menabrak sekawanan buruk saat lepas landas. Beberapa buruk masuk ke mesin pesawat Boeing 737 yang membuat mesin tidak bekerja. 
     
    Akibatnya pilot memutuskan kembali dan melakukan pendaratan darurat yang berujung pesawat terbakar. Kecelakaan ini menewaskan 35 orang. 
     

     

    2. US Airways (Januari 2009)

    Pesawat jet US Airways dengan 155 orang di dalamnya kehilangan daya di kedua mesinnya akibat bird strike hingga akhirnya mendarat darurat di Sungai Hudson, New York. Insiden ini terjadi pada tanggal 11 Januari 2009 silam.
     
    Pesawat jenis Airbus A320 tersebut menabrak burung tidak lama setelah lepas landas. Beruntung seluruh penumpang dan kru pesawat selamat dalam insiden ini. 

    3. Ethiopian Airlines 302 (Maret 2019)

    Pesawat Ethiopian Airlines 302 mengalami kecelakaan pada Maret 2019. Kecelakaan ini disebabkan oleh kerusakan sistem kontrol penerbangan pada Boeing 737 Max.
     
    Dalam kecelakaan itu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan pembacaan sensor yang salah disebabkan oleh sebuah objek yang diduga burung berukuran besar.
     
    Karena sensor tidak bekerja, pesawat Ethiopian Airlines menukik ke bawah tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Insiden ini menewaskan 157 orang.

    4. Azerbaijan Airlines (Desember 2024)

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines Embraer ERJ-190AR terjadi belum lama ini tepatnya tanggal 25 Desember 2024. Pesawat rute Baku-Grozny ini jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang dan melukai 29 lainnya.
     
    Kementerian Keadaan Gawat Darurat Kazakhstan menyebutkan bahwa penyebab awal kecelakaan adalah “situasi darurat” di udara. Dugaan awal termasuk tabrakan dengan kawanan burung. Namun berkembang spekulasi kalau Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak oleh sistem pertahanan Rusia.

    5. Jeju Air (Desember 2024)

    Terbaru adalah kecelakaan maskapai Korea Selatan, Jeju Air yang terjadi tanggal 29 Desember 2024. Pesawat Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan.
     
    Pengawas di Bandara Internasional Muan mengeluarkan peringatan adanya serangan burung terhadap penerbangan Jeju Air beberapa saat sebelum kecelakaan. Pilot berupaya melakukan pendaratan darurat, namun pesawat justru mendarat tanpa roda pendaratan. 
     
    Alhasil pesawat tergelincir hingga menabrak pagar pembatas landasan. Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024 – Halaman all

    Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024 – Halaman all

    Pekan Penuh Turbulensi: 6 Insiden Kecelakaan Pesawat Menandai Berakhirnya Tahun 2024

    TRIBUNNEWS.COM – Pada hari-hari terakhir bulan Desember 2024, industri penerbangan internasional mengalami enam insiden yang mengkhawatirkan di berbagai negara.

    Insiden kecelakaan pesawat terbang ini terjadi antara lain di Kazakhstan, Korea Selatan , Kanada , Norwegia , dan Uni Emirat Arab.

    Dari kecelakaan kecil hingga kecelakaan tragis, lansiran Anadolu menelusuri keadaan dan potensi penyebab di balik peristiwa tren kecelakaan yang meresahkan ini di pengujung tahun.

    25 DESEMBER: PENERBANGAN AZERBAIJAN AIRLINES 8243 JATUH DI KAZAKHSTAN

    Sebuah Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Baku ke Grozny, ibu kota Chechnya, jatuh di dekat Aktau di Kazakhstan, menewaskan 38 dari 67 penumpang dan awak pesawat.

    Laporan awal menunjukkan adanya serangan burung, tetapi lubang besar di ekor pesawat menimbulkan kecurigaan adanya serangan.

    Spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Issa Tazhenbayev / AFP) (AFP/ISSA TAZHENBAYEV)

    Pejabat Azerbaijan kemudian mengklaim pesawat itu terkena rudal darat-ke-udara Rusia, sementara Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev menyatakan pesawat itu rusak akibat tembakan dari darat dan peperangan elektronik di wilayah Rusia.

    Sang presiden menuntut permintaan maaf dari Moskow dan kompensasi bagi para korban.

    Rusia menyampaikan belasungkawa tetapi membantah adanya niat yang disengaja, dengan menyatakan adanya ledakan di dalam pesawat—sebuah teori yang ditolak Aliyev sebagai upaya menutup-nutupi. Investigasi masih berlangsung, dengan kotak hitam sedang diperiksa.

    Operasi penyelamatan petugas terhadap pesawat Jeju Air jenis Boeing 737 800 yang keluar dari landasan pacu dan jatuh di Bandara Internasional Muan, Minggu, 29 Desember 2024. Kecelakaan ini menyebabkan 179 orang tewas. (Yonhap) (Newsis/Korea Herald/Yonhap)

    29 DESEMEBER: PENERBANGAN JEJU AIR 2216 CRASH LANDING DI KOREA SELATAN

    Sebuah Boeing 737-800 Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan setelah roda pendaratan depannya gagal berfungsi, menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat dalam bencana penerbangan paling mematikan di Korea Selatan sejak 1997.
     
    Para penyelidik berfokus pada kemungkinan serangan burung di dekat bandara, yang terletak di habitat burung migran, sebagai faktor penyebabnya.

    Masa berkabung nasional selama tujuh hari telah ditetapkan, dan acara-acara Tahun Baru dibatalkan.

    Tim Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat (AS) dan pejabat Boeing membantu penyelidikan, yang mungkin memerlukan pengiriman perekam data penerbangan yang rusak ke AS untuk dianalisis.

    Peringatan sebelumnya tentang risiko tabrakan burung di bandara telah menyerukan tindakan pencegahan, yang kini tengah diawasi ulang.

    Maskapai Air Canada (Anews/*)

    29 DESEMBER: PENERBANGAN AIR CANADA EXPRESS 2259 TERGELINCIR DENGAN KOBARAN API DI LANDASAN PACU DI KANADA

    Pada hari yang sama, penerbangan Air Canada Express 2259, De Havilland Dash 8-400, melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield setelah terjadi kegagalan fungsi roda pendaratan.

    Pesawat itu meluncur di landasan pacu dengan api dan percikan terlihat dari salah satu sayapnya.

    Hebatnya, seluruh 77 penumpang dan awak pesawat selamat tanpa cedera.

    Laporan penumpang menggambarkan pesawat miring dan tergelincir saat mendarat. Petugas tanggap darurat segera merespons, dan penerbangan di bandara sempat ditangguhkan.

    Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan penyebab kegagalan mekanis.

    Pesawat Maskapai KLM 1204, Boeing 737-800 tujuan Amsterdam dari Oslo. (Anews/*)

    29 DESEMBER: PENERBANGAN KLM 1204 MENDARAT DARURAT DI NORWEGIA

    Penerbangan KLM 1204, sebuah Boeing 737-800 dalam perjalanan dari Oslo ke Amsterdam, mengalami kegagalan sistem hidrolik tak lama setelah lepas landas.

    Pilot mengalihkan pesawat ke Bandara Sandefjord Torp di Norwegia, tempat pesawat tergelincir dari landasan pacu ke area berumput saat pendaratan darurat.

    Seluruh 176 penumpang dan enam awak pesawat tidak terluka.

    Investigasi difokuskan pada kegagalan hidrolik yang dilaporkan sebagai penyebab insiden tersebut.

    29 DESEMBER: PESAWAT UEA JATUH DI PANTAI RAS AL-KHAIMAH

    Sebuah pesawat ringan jatuh di lepas pantai Ras al-Khaimah di UEA, menewaskan pilot dan kopilot.

    Otoritas Penerbangan Sipil Umum telah memulai penyelidikan atas penyebab kecelakaan tersebut.

    Keesokan harinya, penerbangan Emirates yang menuju Incheon, Korea Selatan, dialihkan karena badai salju bersejarah yang mengganggu lalu lintas udara regional, dan mendarat dengan selamat di bandara alternatif.

    30 DESEMBER: JEJU AIR LAGI, PENERBANGAN 7C101 MENDARAT DARURAT

    Jeju Air Penerbangan 7C101, Boeing 737-800 yang membawa 161 penumpang, mengalami masalah roda pendaratan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Seoul.

    Pilot memutuskan untuk kembali ke Gimpo, tempat pesawat mendarat dengan selamat. Tidak ada cedera yang dilaporkan, dan semua 161 penumpang tidak terluka.

    Penyebab masalah roda pendaratan dalam penerbangan 7C101 saat ini sedang diselidiki.

    Insiden ini telah mendorong otoritas penerbangan global untuk memulai penyelidikan komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya, apakah kegagalan mekanis, kesalahan manusia, atau faktor eksternal seperti cuaca dan ketegangan geopolitik.

    Temuan ini diharapkan dapat mengarah pada peningkatan langkah-langkah keselamatan yang bertujuan untuk mencegah kejadian di masa mendatang.

     

    (oln/anadolu/anews/*)

  • Takut Naik Pesawat Terbang? Ini 6 Fakta Penerbangan yang Buat Tenang

    Takut Naik Pesawat Terbang? Ini 6 Fakta Penerbangan yang Buat Tenang

    Jakarta: Berita tentang kecelakaan pesawat, seperti yang terjadi baru-baru ini di penghujung tahun 2024, sering kali membuat banyak orang semakin takut untuk terbang.

    Dalam waktu kurang dari 24 jam pada 30 Desember, tiga insiden melibatkan maskapai Jeju Air, Air Canada, dan KLM Royal Dutch Airlines telah mencuri perhatian dunia.

    Selain itu, kecelakaan Azerbaijan Airlines Flight 8243 yang jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember 2024 juga menjadi sorotan. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penerbangan tetap menjadi salah satu moda transportasi teraman.

    Untuk meredakan ketakutan tersebut, mari kita pahami fakta-fakta penting mengenai keselamatan penerbangan berikut:
     
    1. Tingkat Kecelakaan yang Sangat Rendah
    Menurut laporan International Civil Aviation Organization (ICAO), tingkat kecelakaan dalam penerbangan komersial sangat rendah.

    Pada tahun 2022, hanya ada 64 kecelakaan dari jutaan penerbangan di seluruh dunia, dengan rasio 2,05 kecelakaan per 1 juta penerbangan. Angka ini menunjukkan bahwa penerbangan adalah salah satu moda transportasi teraman.
     
    2. Standar Keamanan yang Ketat
    Pesawat dirancang dan diuji secara ketat untuk memastikan keamanan penumpang. Selain itu, pilot, pramugari, dan kru lainnya menjalani pelatihan intensif untuk menghadapi berbagai situasi darurat.

    Di Indonesia, misalnya, audit dari ICAO pada tahun 2024 menunjukkan nilai Effective Implementation (EI) sebesar 88,53%, yang melebihi rata-rata dunia.
     
    3. Desain Pesawat yang Andal
    Pesawat modern dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi, termasuk turbulensi. Meskipun turbulensi sering kali terasa tidak nyaman, fenomena ini tidak membahayakan struktur pesawat. Pilot juga dilatih untuk mengelola turbulensi dengan aman.
     
    4. Teknologi Penerbangan yang Terus Berkembang
    Industri penerbangan terus meningkatkan teknologi untuk memastikan keselamatan. Sistem navigasi, pemantauan cuaca, dan komunikasi telah berkembang pesat, memungkinkan kru untuk merespons situasi dengan cepat dan akurat.

    5. Kemungkinan Terbang Selalu Diawasi
    Setiap penerbangan diawasi oleh kontrol lalu lintas udara (ATC) yang memantau posisi pesawat, kondisi cuaca, dan faktor lainnya secara real-time. Dengan sistem ini, kemungkinan kesalahan atau potensi bahaya dapat diminimalkan.
     
    6. Statistik Keselamatan yang Meningkat
    Menurut penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), tingkat keselamatan penerbangan telah meningkat signifikan. Pada dekade terakhir, kemungkinan kematian akibat kecelakaan pesawat menurun dua kali lipat setiap 10 tahun.

    Memahami fakta-fakta ini dapat membantu mengurangi rasa takut Anda saat naik pesawat. Jika ketakutan masih terasa berat, Anda juga dapat mencoba teknik relaksasi atau berkonsultasi dengan profesional untuk mengatasi kecemasan.

    Ingat, pesawat adalah moda transportasi yang sangat aman dan telah terbukti andal selama bertahun-tahun.

    Baca Juga:
    4 Tips untuk Sobat yang Takut Pertama Kali Naik Pesawat

    Jakarta: Berita tentang kecelakaan pesawat, seperti yang terjadi baru-baru ini di penghujung tahun 2024, sering kali membuat banyak orang semakin takut untuk terbang.
     
    Dalam waktu kurang dari 24 jam pada 30 Desember, tiga insiden melibatkan maskapai Jeju Air, Air Canada, dan KLM Royal Dutch Airlines telah mencuri perhatian dunia.
     
    Selain itu, kecelakaan Azerbaijan Airlines Flight 8243 yang jatuh di Kazakhstan pada 25 Desember 2024 juga menjadi sorotan. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa penerbangan tetap menjadi salah satu moda transportasi teraman.
    Untuk meredakan ketakutan tersebut, mari kita pahami fakta-fakta penting mengenai keselamatan penerbangan berikut:
     
    1. Tingkat Kecelakaan yang Sangat Rendah
    Menurut laporan International Civil Aviation Organization (ICAO), tingkat kecelakaan dalam penerbangan komersial sangat rendah.
     
    Pada tahun 2022, hanya ada 64 kecelakaan dari jutaan penerbangan di seluruh dunia, dengan rasio 2,05 kecelakaan per 1 juta penerbangan. Angka ini menunjukkan bahwa penerbangan adalah salah satu moda transportasi teraman.
     
    2. Standar Keamanan yang Ketat
    Pesawat dirancang dan diuji secara ketat untuk memastikan keamanan penumpang. Selain itu, pilot, pramugari, dan kru lainnya menjalani pelatihan intensif untuk menghadapi berbagai situasi darurat.
     
    Di Indonesia, misalnya, audit dari ICAO pada tahun 2024 menunjukkan nilai Effective Implementation (EI) sebesar 88,53%, yang melebihi rata-rata dunia.
     
    3. Desain Pesawat yang Andal
    Pesawat modern dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi, termasuk turbulensi. Meskipun turbulensi sering kali terasa tidak nyaman, fenomena ini tidak membahayakan struktur pesawat. Pilot juga dilatih untuk mengelola turbulensi dengan aman.
     
    4. Teknologi Penerbangan yang Terus Berkembang
    Industri penerbangan terus meningkatkan teknologi untuk memastikan keselamatan. Sistem navigasi, pemantauan cuaca, dan komunikasi telah berkembang pesat, memungkinkan kru untuk merespons situasi dengan cepat dan akurat.

    5. Kemungkinan Terbang Selalu Diawasi
    Setiap penerbangan diawasi oleh kontrol lalu lintas udara (ATC) yang memantau posisi pesawat, kondisi cuaca, dan faktor lainnya secara real-time. Dengan sistem ini, kemungkinan kesalahan atau potensi bahaya dapat diminimalkan.
     
    6. Statistik Keselamatan yang Meningkat
    Menurut penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), tingkat keselamatan penerbangan telah meningkat signifikan. Pada dekade terakhir, kemungkinan kematian akibat kecelakaan pesawat menurun dua kali lipat setiap 10 tahun.
     
    Memahami fakta-fakta ini dapat membantu mengurangi rasa takut Anda saat naik pesawat. Jika ketakutan masih terasa berat, Anda juga dapat mencoba teknik relaksasi atau berkonsultasi dengan profesional untuk mengatasi kecemasan.
     
    Ingat, pesawat adalah moda transportasi yang sangat aman dan telah terbukti andal selama bertahun-tahun.
     
    Baca Juga:
    4 Tips untuk Sobat yang Takut Pertama Kali Naik Pesawat

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Putin Telepon Presiden Kazakh Soal Investigasi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Putin Telepon Presiden Kazakh Soal Investigasi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Astana

    Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, telah ditelepon oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mereka membahas investigasi jatuhnya pesawat maskapai Azerbaijan Airlines yang terjadi pada 25 Desember lalu.

    Dilansir The Astana Times yang mengutip layanan pers Akorda, Senin (30/12/2024), Putin dan Kassym menyampaikan belasungkawa tas peristiwa tragis warga Kazakhstan dan Rusia itu.

    Tokayev menekankan bahwa negaranya akan menginvestigas kecelakaan itu, bekerja sama dengan para ahli Azerbijan, Rusia, dan Brazil. Kedua pemimpin negara menekankan pentingnya investigasi yang menyeluruh dan transparan.

    Putih juga sudah menelepon Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Kremlin menyampaikan bawha Putin menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa jatuhnya pesawat di ruang udara Rusia. Pesawat itu sempat berulang kali berusaha mendarat di bandara Grozny Rusia. Namun pada saat itu, Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang di bawah serangan Ukraina, membuat sistem pertahanan Rusia merespons kondisi itu.

    Komite Investigasi Rusia juga telah memperkarakan kasus kriminal terhadap pelanggaran keselamatan lalu lintas dan angkutan udara. Investigator sedang melakukan langkah pendahuluan, termasuk mempertanyakan sipil dan kolaborasi dengan jaksa Rusia serta para investigator.

    17 Pakar internasional mulai bekerja dalam investigasi tersebut. Ada 6 pakar dari Azerbaijan, 2 dari Embraer (pabrikan pesawat tersebut), 3 dari CENIPA yakni Pusat Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Pencegahan Kecelakaan Brazil, dan 3 dari Komite Penerbangan Antarnegara, 2 dari Rusia. Ada seorang ahli dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional yang akan bergabung segera.

    Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines itu mengakibatkan 38 orang tewas. Total penumpang pesawat itu adalah 67 orang. Diduga, pesawat itu kena semacam rudal Rusia atau sistem pertahanan negara Putin.

    (dnu/dhn)

  • Presiden Azerbaijan Minta Putin Akui Rusia Tembak Pesawatnya meski Tak Sengaja – Halaman all

    Presiden Azerbaijan Minta Putin Akui Rusia Tembak Pesawatnya meski Tak Sengaja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, meminta Rusia untuk mengaku telah menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 pada hari Natal, meskipun tidak sengaja.

    Ia mengkritik Rusia karena mencoba untuk menutupi masalah tersebut. 

    “Kita dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh Rusia … Kami tidak mengatakan bahwa itu dilakukan dengan sengaja, tetapi itu dilakukan,” katanya kepada televisi pemerintah Azerbaijan, Minggu (29/12/2024).

    llham Aliyev mengatakan pesawat itu, yang jatuh di Kazakhstan pada hari Rabu (25/12/2024) dan menewaskan 38 dari 67 penumpang, terkena tembakan dari darat di atas Rusia.

    “Rusia mencoba untuk menutupi masalah tersebut selama beberapa hari. Saya kesal dan terkejut oleh versi kejadian yang diajukan oleh pejabat Rusia,” ungkapnya.

    Ia mengatakan hari-hari setelah insiden itu, lembaga-lembaga Rusia mengatakan ada ledakan beberapa tabung gas di dekat lokasi jatuhnya pesawat.

    “Selain itu, beberapa pihak di Rusia telah mempercayai teori bahwa pesawat itu ditabrak oleh burung. Kedua teori itu bodoh dan tidak jujur,” jelasnya, seperti diberitakan BBC.

    Para pakar penerbangan dan lainnya meyakini GPS pesawat terpengaruh oleh gangguan elektronik dan kemudian rusak oleh pecahan peluru dari ledakan rudal pertahanan udara Rusia.

    Presiden Azerbaijan mengajukan sejumlah tuntutan kepada Rusia pada Jumat (27/12/2024) atas insiden tersebut, yaitu menuntut Rusia mengakui kesalahan, menghukum mereka yang bersalah dan membayar kompensasi kepada pemerintah Azerbaijan serta para korban.

    Namun hanya satu tuntutan yang terpenuhi yaitu permintaan maaf dari Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (28/12/2024).

    Pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya menyebutkan kasus pidana telah dibuka.

    Putin Minta Maaf, tapi Tak Akui Rusia Tembak Pesawat Azerbaijan

    Sebelumnya, Kremlin mengatakan sistem pertahanan udara sedang menembaki dekat Grozny, ibu kota regional republik Rusia Chechnya, tempat pesawat itu berusaha mendarat, untuk menangkis serangan pesawat tak berawak Ukraina.

    “Insiden tragis itu terjadi ketika sistem pertahanan udara Rusia menangkis pesawat tak berawak Ukraina,” kata Putin, Sabtu (28/12/2024).

    Putin juga menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban.

    Presiden Rusia mengakui pesawat itu berulang kali mencoba mendarat di bandara Grozny, di Chechnya.

    “Namun, pada saat itu kota Grozny, Mozdok dan Vladikavkaz sedang diserang oleh pesawat tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Putin, seperti diberitakan Reuters.

    Setelah jatuhnya pesawat itu, Presiden Azerbaijan memberikan penghormatan kepada pilot dan penumpang yang meninggal dunia.

    Meski menjadi sekutu Rusia, Azerbaijan mengatakan terkejut dengan tindakan Rusia.

    “Tidak seorang pun akan mengira bahwa di negara yang bersahabat dengan kita, pesawat kita akan ditembaki dari darat,” kata Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev saat memberikan penghormatan kepada para korban.

    Tiga awak pesawat yaitu Kapten Igor Kshnyakin, kopilot Alezander Kalayaninov, dan pramugari Hokuma Aliyeva,  diberi penghargaan istimewa karena mendaratkan pesawat dengan cara yang memungkinkan 29 orang selamat, meskipun hal itu menyebabkan kematian mereka sendiri.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Azerbaijan Tuduh Rusia Sembunyikan Penyebab Jatuhnya Pesawat

    Azerbaijan Tuduh Rusia Sembunyikan Penyebab Jatuhnya Pesawat

    Jakarta

    Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa jet Azerbaijan Airlines yang jatuh minggu ini ditembaki dari Rusia. Dia meminta Moskow untuk mengaku “bersalah” atas bencana tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (29/12/2024), Ia mengatakan bahwa jet yang jatuh minggu ini, yang menewaskan 38 dari 67 orang di dalamnya, ditabrak “secara tidak sengaja” oleh Rusia.

    Pada hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas kecelakaan tersebut, tetapi tidak mengakui bahwa pesawat itu mungkin terkena tembakan Rusia.

    “Faktanya adalah bahwa pesawat sipil Azerbaijan itu rusak dari luar di atas wilayah Rusia, dekat kota Grozny, dan hampir kehilangan kendali,” kata Aliyev dalam komentar yang disiarkan televisi, menurut kantor berita negara, Azertag.

    “Kami juga tahu bahwa sistem peperangan elektronik membuat pesawat kami tak terkendali,” katanya, seraya menambahkan bahwa “pada saat yang sama, akibat tembakan dari darat, ekor pesawat juga rusak parah.”

    Ia mengatakan Baku menyesalkan bahwa Moskow “mengajukan teori” yang “jelas menunjukkan pihak Rusia ingin menutupi” masalah tersebut.

    “Oleh karena itu, mengakui kesalahan, meminta maaf tepat waktu kepada Azerbaijan, yang dianggap sebagai negara sahabat, dan memberi tahu publik tentang hal ini – semua ini adalah tindakan dan langkah yang seharusnya diambil,” katanya.

    Moskow sebelumnya mengatakan bahwa Grozny, tempat pesawat itu seharusnya mendarat tetapi malah jatuh di Kazakhstan barat, diserang oleh pesawat nirawak Ukraina hari itu.

    (aik/aik)

  • Serangan Zelensky Usai Putin Minta Maaf atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Serangan Zelensky Usai Putin Minta Maaf atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Pernyataan Putin itu pun langsung ‘diserang’ Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dirangkum detikcom dari kantor berita AFP, Minggu (29/12/2024), pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu jatuh pada Rabu (25/12) waktu setempat di Aktau, Kazakhstan, setelah mengalihkan jalur penerbangan dari Rusia selatan, tempat Moskow menggunakan kawasan tersebut sebagai pertahanan udara melawan serangan drone Ukraina.

    Pesawat penumpang bikinan Embraer itu terbang dari Baku Azerbaijan menuju Grozny kawasan Cechnya di Rusia selatan. Namun pesawat itu belok menyeberangi Laut Kaspia. Kecelakaan terjadi di sisi selanjutnya dari Laut Kaspia.

    Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang pesawat itu tewas karena kecelakaan tersebut. Pemantau penerbangan Rusia mengatakan ada hal darurat yang mungkin berupa tabrakan burung di pesawat itu.

    Atas insiden itu, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan Putin kepada Presiden Alzerbaijan melalui telepon.

    Putin Minta Maaf Atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin (dok AFP).

    Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang itu. Permintaan maaf itu disampaikan Putin kepada Presiden Alzerbaijan melalui telepon.

    Dilansir AFP, Minggu (29/12), Putin mengakui pertahanan udara Rusia sedang bekerja ketika pesawat penumpang itu mencoba mendarat di Grozny sebelum jatuh.

    Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” itu melalui panggilan telepon. Namun Putin tidak mengatakan pertahanan udara Rusia yang melakukan penembakan terhadap pesawat itu.

    Rusia sebelumnya mengatakan semestinya pesawat itu mendarat di Grozny, akan tetapi pesawat itu justru terjatuh di Kazakhstan barat, diserang oleh pesawat nirawak Ukraina hari itu.

    Kemudian di sejumlah jalan di Baku, Ibu Kota Azerbaijan, beberapa warga yang diwawancarai AFP mengatakan mereka mengharapkan permintaan maaf resmi dari sekutu Rusia.

    Moskow mengatakan Putin telah memberi tahu Aliyev bahwa pesawat itu telah mencoba mendarat di Grozny “beberapa kali”.

    “Selama waktu itu, Grozny, (kota) Mozdok dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Putin, berdasarkan keterangan Kremlin.

    “Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maafnya bahwa insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban tewas, dan mendoakan agar mereka yang terdampak segera pulih,” bunyi pernyataan itu.

    Serangan Zelensky Usai Putin Minta Maaf

    Foto: Zelensky (AFP/SERGEI SUPINSKY).

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev usai Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Aliyev menyampaikan permintaan maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Zelensky meminta setiap negara menekan Rusia untuk menghentikan kebohongan terkait bencana tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (29/12), Zelensky menuduh Moskow melakukan ‘kebohongan yang sama seperti yang diceritakan tentang MH-17’. Diketahui MH-17 merupakan pesawat Malaysia Airlines yang menurut para penyelidik internasional telah ditembak jatuh oleh rudal yang ditembakkan oleh pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur pada tahun 2014.

    Diplomat utama Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan kecelakaan itu merupakan’”pengingat yang jelas’ tentang MH17. Kallas menyerukan ‘investigasi internasional yang cepat dan independen’.

    Sejumlah maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan ke Rusia minggu ini setelah insiden itu, termasuk flydubai dan El Al dari Israel.

    Sebagian besar maskapai penerbangan Barat telah menghentikan penerbangan ke Rusia sejak Moskow melancarkan serangannya ke Ukraina.

    Sementara Kazakhstan — sekutu utama Rusia — telah bereaksi secara diam terhadap kecelakaan itu dan tidak menyalahkan Moskow, beberapa pejabat di Azerbaijan, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, menyerukan permintaan maaf.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/aik)

  • Serangan Zelensky Usai Putin Minta Maaf atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Zelensky Soroti Permintaan Maaf Putin soal Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev usai Presiden Rusia Vladimir Putin menelepon Aliyev menyampaikan permintaan maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Zelensky meminta setiap negara menekan Rusia untuk menghentikan kebohongan terkait bencana tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (29/12/2024), Zelensky menuduh Moskow melakukan ‘kebohongan yang sama seperti yang diceritakan tentang MH-17’. Diketahui MH-17 merupakan pesawat Malaysia Airlines yang menurut para penyelidik internasional telah ditembak jatuh oleh rudal yang ditembakkan oleh pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur pada tahun 2014.

    Diplomat utama Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan kecelakaan itu merupakan’”pengingat yang jelas’ tentang MH17. Kallas menyerukan ‘investigasi internasional yang cepat dan independen’.

    Sejumlah maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan ke Rusia minggu ini setelah insiden itu, termasuk flydubai dan El Al dari Israel.

    Sebagian besar maskapai penerbangan Barat telah menghentikan penerbangan ke Rusia sejak Moskow melancarkan serangannya ke Ukraina.

    Sementara Kazakhstan — sekutu utama Rusia — telah bereaksi secara diam terhadap kecelakaan itu dan tidak menyalahkan Moskow, beberapa pejabat di Azerbaijan, yang juga memiliki hubungan dekat dengan Kremlin, menyerukan permintaan maaf.

    Putin Minta Maaf Atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Permintaan maaf itu disampaikan Putin kepada Presiden Alzerbaijan melalui telepon.

    Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” itu melalui panggilan telepon. Namun Putin tidak mengatakan pertahanan udara Rusia yang melakukan penembakan terhadap pesawat itu.

    Rusia sebelumnya mengatakan semestinya pesawat itu mendarat di Grozny, akan tetapi pesawat itu justru terjatuh di Kazakhstan barat, diserang oleh pesawat nirawak Ukraina hari itu.

    Kemudian di sejumlah jalan di Baku, Ibu Kota Azerbaijan, beberapa warga yang diwawancarai AFP mengatakan mereka mengharapkan permintaan maaf resmi dari sekutu Rusia.

    Moskow mengatakan Putin telah memberi tahu Aliyev bahwa pesawat itu telah mencoba mendarat di Grozny “beberapa kali”.

    “Selama waktu itu, Grozny, (kota) Mozdok dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Putin, berdasarkan keterangan Kremlin.

    “Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maafnya bahwa insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban tewas, dan mendoakan agar mereka yang terdampak segera pulih,” bunyi pernyataan itu.

    Sementara itu berdasarkan pernyataan dari kantor Aliyev melalui panggilan telepon tersebut tampaknya menunjukkan tidak ada keraguan bahwa pesawat itu ditembak di atas Rusia.

    “Presiden Ilham Aliyev menekankan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal saat berada di wilayah udara Rusia, yang mengakibatkan hilangnya kendali sepenuhnya,” kata Aliyev.

    Aliyev juga menyoroti beberapa lubang di badan pesawat, cedera yang dialami penumpang dan awak akibat partikel asing yang menembus kabin di tengah penerbangan, dan kesaksian dari pramugari dan penumpang yang selamat mengonfirmasi bukti adanya gangguan fisik dan teknis eksternal.”

    Sebelumnya, Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu jatuh pada Rabu (25/12) waktu setempat di Aktau, Kazakhstan, setelah mengalihkan jalur penerbangan dari Rusia selatan, tempat Moskow menggunakan kawasan tersebut sebagai pertahanan udara melawan serangan drone Ukraina.

    Pesawat penumpang bikinan Embraer itu terbang dari Baku Azerbaijan menuju Grozny kawasan Cechnya di Rusia selatan. Namun pesawat itu belok menyeberangi Laut Kaspia. Kecelakaan terjadi di sisi selanjutnya dari Laut Kaspia.

    Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang pesawat itu tewas karena kecelakaan tersebut. Pemantau penerbangan Rusia mengatakan ada hal darurat yang mungkin berupa tabrakan burung di pesawat itu.

    Lihat juga video: Korban Selamat Ungkap Ada 2 Ledakan Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

    (yld/knv)

  • Daftar Kecelakaan Pesawat di Penghujung Tahun 2024, Terbaru Jeju Air

    Daftar Kecelakaan Pesawat di Penghujung Tahun 2024, Terbaru Jeju Air

    Jakarta: Insiden kecelakaan pesawat kembali terjadi di penghujung tahun 2024. Setidaknya ada dua kecelakaan besar yang terjadi yakni insiden Azerbaijan Airlines pada tanggal 25 Desember 2024 kemarin, dan yang terbaru  adalah kecelakaan Jeju Air, Minggu, 29 Desember 2024.
    Kecelakaan Jeju Air

    Terbaru, maskapai penerbangan Korea Selatan, Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

    Menurut laporan media Korea Selatan, korban tewas dalam insiden ini mencapai 85 orang dari total 175 orang penumpang. Mengutip dari Yonhap, catatan awal korban tewas sebanyak 75 orang, namun terus bertambah menyusul proses evakuasi yang terus berlangsung. 

    Adapun kronologi kecelakaan Jeju Air  dengan nomor penerbangan 7C2216 awalnya terbang dari Bangkok menuju Korea Selatan. Pesawat mengalami kecelakaan ketika  akan mendarat. Kemudian pesawat gagal melakukan landing dan tergelincir hingga menabrak landasan pacu. 

    Akibat insiden ini, Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan telah menghentikan operasinya. 
     

     

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines

    Beberapa hari sebelumnya, sebuah pesawat penumpang Embraer 190 yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan, Rabu, 25 Desember 2024. Insiden ini menewaskan 39 orang dan melukai 28 orang.

    Pesawat tersebut tadinya sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbajan ke Grozny, Rusia dengan membawa 62 penumpang dan lima awak.

    Azerbaijan Airlines mengatakan penerbangan J2-8243 terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Aktau, sebuah kota di pesisir timur Laut Kaspia. Informasi awal dari pengawas penerbangan Rusia mengindikasikan bahwa tabrakan dengan burung. 
     

    Namun beredar spekulasi kalau pesawat Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak. Dugaan ini muncul saat beredar foto bagian belakang pesawat yang menunjukkan bolongan seperti bekas tembakan peluru.

    Jakarta: Insiden kecelakaan pesawat kembali terjadi di penghujung tahun 2024. Setidaknya ada dua kecelakaan besar yang terjadi yakni insiden Azerbaijan Airlines pada tanggal 25 Desember 2024 kemarin, dan yang terbaru  adalah kecelakaan Jeju Air, Minggu, 29 Desember 2024.

    Kecelakaan Jeju Air

    Terbaru, maskapai penerbangan Korea Selatan, Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan.
     
    Menurut laporan media Korea Selatan, korban tewas dalam insiden ini mencapai 85 orang dari total 175 orang penumpang. Mengutip dari Yonhap, catatan awal korban tewas sebanyak 75 orang, namun terus bertambah menyusul proses evakuasi yang terus berlangsung. 
     
    Adapun kronologi kecelakaan Jeju Air  dengan nomor penerbangan 7C2216 awalnya terbang dari Bangkok menuju Korea Selatan. Pesawat mengalami kecelakaan ketika  akan mendarat. Kemudian pesawat gagal melakukan landing dan tergelincir hingga menabrak landasan pacu. 
    Akibat insiden ini, Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan telah menghentikan operasinya. 
     

     

    Kecelakaan Azerbaijan Airlines

    Beberapa hari sebelumnya, sebuah pesawat penumpang Embraer 190 yang dioperasikan oleh Azerbaijan Airlines jatuh di dekat kota Aktau di Kazakhstan, Rabu, 25 Desember 2024. Insiden ini menewaskan 39 orang dan melukai 28 orang.
     
    Pesawat tersebut tadinya sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbajan ke Grozny, Rusia dengan membawa 62 penumpang dan lima awak.
     
    Azerbaijan Airlines mengatakan penerbangan J2-8243 terpaksa melakukan pendaratan darurat sekitar 3 kilometer (1,8 mil) dari Aktau, sebuah kota di pesisir timur Laut Kaspia. Informasi awal dari pengawas penerbangan Rusia mengindikasikan bahwa tabrakan dengan burung. 
     

     
    Namun beredar spekulasi kalau pesawat Azerbaijan Airlines jatuh karena ditembak. Dugaan ini muncul saat beredar foto bagian belakang pesawat yang menunjukkan bolongan seperti bekas tembakan peluru.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Putin Telepon Presiden Azerbaijan, Minta Maaf soal Jatuhnya Pesawat

    Putin Telepon Presiden Azerbaijan, Minta Maaf soal Jatuhnya Pesawat

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf atas jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan yang menewaskan 38 orang. Permintaan maaf itu disampaikan Putin kepada Presiden Alzerbaijan melalui telepon.

    Dilansir AFP, Minggu (29/12/2024), Putin mengakui pertahanan udara Rusia sedang bekerja ketika pesawat penumpang itu mencoba mendarat di Grozny sebelum jatuh.

    Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” itu melalui panggilan telepon. Namun Putin tidak mengatakan pertahanan udara Rusia yang melakukan penembakan terhadap pesawat itu.

    Rusia sebelumnya mengatakan semestinya pesawat itu mendarat di Grozny, akan tetapi pesawat itu justru terjatuh di Kazakhstan barat, diserang oleh pesawat nirawak Ukraina hari itu.

    Kemudian di sejumlah jalan di Baku, Ibu Kota Azerbaijan, beberapa warga yang diwawancarai AFP mengatakan mereka mengharapkan permintaan maaf resmi dari sekutu Rusia.

    Moskow mengatakan Putin telah memberi tahu Aliyev bahwa pesawat itu telah mencoba mendarat di Grozny “beberapa kali”.

    “Selama waktu itu, Grozny, (kota) Mozdok dan Vladikavkaz diserang oleh pesawat tempur Ukraina dan pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini,” kata Putin, berdasarkan keterangan Kremlin.

    Sementara itu berdasarkan pernyataan dari kantor Aliyev melalui panggilan telepon tersebut tampaknya menunjukkan tidak ada keraguan bahwa pesawat itu ditembak di atas Rusia.

    “Presiden Ilham Aliyev menekankan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan Airlines mengalami gangguan fisik dan teknis eksternal saat berada di wilayah udara Rusia, yang mengakibatkan hilangnya kendali sepenuhnya,” kata Aliyev.

    Aliyev juga menyoroti ‘beberapa lubang di badan pesawat, cedera yang dialami penumpang dan awak akibat partikel asing yang menembus kabin di tengah penerbangan, dan kesaksian dari pramugari dan penumpang yang selamat mengonfirmasi bukti adanya gangguan fisik dan teknis eksternal’.

    Sementara itu para penyintas telah memberi tahu media tentang mendengar “ledakan” saat pesawat berusaha mendarat.

    Kantor Aliyev mengatakan pihaknya menginginkan penyelidikan “untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”

    Sebelumnya, Pejabat Amerika Serikat (AS) menduga Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan karena rudal Rusia. Dugaan ini sudah buru-buru dibantah Rusia, namun sumber dari Azerbaijan mengatakan rudal itu tak sengaja mengenai pesawat nahas tersebut.

    Dilansir Reuters yang mengutip sumber Azerbaijan, Jumat (27/12/2024), hasil awal dari investigasi Azerbaijan menunjukkan bahwa pesawat itu kena hantam sistem pertahanan udara Rusia bernama Pantsir-S.

    Alat komunikasi pesawat tersebut sempat kolaps disebabkan oleh sistem pertahanan elektronik yang mendekati Grozny. Sumber itu mengatakan Azerbaijan berharap Rusia mengakui kesalahan di tragedi ini.

    Diketahui, pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu jatuh pada Rabu (25/12) waktu setempat di Aktau, Kazakhstan, setelah mengalihkan jalur penerbangan dari Rusia selatan, tempat Moskow menggunakan kawasan tersebut sebagai pertahanan udara melawan serangan drone Ukraina.

    Pesawat penumpang bikinan Embraer itu terbang dari Baku Azerbaijan menuju Grozny kawasan Cechnya di Rusia selatan. Namun pesawat itu belok menyeberangi Laut Kaspia. Kecelakaan terjadi di sisi selanjutnya dari Laut Kaspia.

    Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang pesawat itu tewas karena kecelakaan tersebut. Pemantau penerbangan Rusia mengatakan ada hal darurat yang mungkin berupa tabrakan burung di pesawat itu.

    (yld/gbr)