Negara: Kanada

  • Tarif Trump Picu Guncangan Global: Dunia Siaga, Pasar Bergejolak, Harga Melonjak – Halaman all

    Tarif Trump Picu Guncangan Global: Dunia Siaga, Pasar Bergejolak, Harga Melonjak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif “timbal balik” Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi berlaku pada Rabu (9/4/2025) (waktu AS) pukul 12.01 dini hari, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

    Langkah ini memperburuk perang dagang global yang telah memicu kepanikan di pasar saham dan keresahan di kalangan pelaku usaha.

    Trump telah lama menjanjikan tarif bagi negara mitra dagang, termasuk saat kampanye pemilu lalu.

    Sebelumnya, bea masuk terhadap baja dan aluminium sudah diberlakukan.

    Namun pada 2 April, Trump secara mengejutkan mengumumkan tarif baru terhadap puluhan negara, yang langsung menjatuhkan indeks pasar saham dunia.

    Investor mulai mencemaskan akhir dari era perdagangan bebas dan globalisasi.

    Bill Ackman, CEO Pershing Square Capital Management, mendesak pemerintah untuk menghentikan tarif dan memberi waktu untuk negosiasi baru.

    Namun, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menegaskan bahwa Trump tak akan menunda pemberlakuan tarif, meski lebih dari 70 negara telah meminta negosiasi.

    “Tarif akan berlaku sesuai rencana,” kata Gary Hufbauer dari Peterson Institute of International Economics.

    Ia memperingatkan bahwa kebijakan ini akan menyakitkan bagi konsumen dan meningkatkan ketidakpastian bisnis.

    Rachel Ziemba dari Center for New American Security menyebutkan bahwa Trump kemungkinan akan menggandakan tarif terhadap China dan mempertahankan tekanan terhadap negara lain.

    Menurutnya, tujuan Trump untuk menghapus defisit perdagangan justru membuat kesepakatan lebih sulit tercapai.

    Kenaikan harga barang diyakini tak terhindarkan bagi konsumen di AS.

    Yang menjadi sorotan utama kini adalah reaksi China.

    Trump sebelumnya mengancam tarif tambahan sebesar 50 persen terhadap barang-barang China.

    Jika semua diberlakukan, total bea impor terhadap produk China bisa mencapai 104 persen.

    “Tarif 100 persen akan menghentikan seluruh ekspor China ke AS,” kata Vina Nadjibulla dari Asia Pacific Foundation of Canada.

    Hal ini akan mendorong China mengalihkan perdagangan ke Eropa dan Asia Tenggara, memicu efek domino ke ekonomi global.

    Uni Eropa dan Kanada telah mengumumkan langkah balasan.

    Sementara Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam memilih negosiasi.

    Pasar kini menanti apakah tarif Trump hanya taktik sementara atau pertanda perubahan besar dalam sistem perdagangan dunia.

    Ziemba menyarankan investor untuk berhati-hati.

    “Jangan meminjam untuk berinvestasi. Jangan investasikan dana yang akan segera dibutuhkan,” ujarnya.

    “Perang tarif telah dimulai, dan ekonomi global akan menghadapi tantangan besar,” tambahnya.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Gen Z Dilarang Live Streaming di Instagram, Ini Alasannya

    Gen Z Dilarang Live Streaming di Instagram, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta, perusahaan induk dari Instagram, Facebook, dan Messenger, mengumumkan perluasan langkah-langkah keamanan bagi pengguna remaja di platformnya.

    Salah satu kebijakan baru yang diumumkan adalah pelarangan fitur siaran langsung (live streaming) di Instagram bagi pengguna di bawah usia 16 tahun, kecuali mendapat izin dari orang tua.

    Tak hanya itu, Meta juga mewajibkan izin orang tua untuk menonaktifkan fitur pemblokiran gambar yang mengandung dugaan ketelanjangan di pesan langsung (direct messages/DM).

    Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Meta memperluas sistem akun remaja dari Instagram ke Facebook dan Messenger.

    Meta sebelumnya telah memperkenalkan akun remaja di Instagram yang secara default membatasi akses dan memungkinkan orang tua mengatur batas waktu penggunaan aplikasi, memblokir akses di jam tertentu, hingga memantau akun yang berinteraksi dengan anak mereka.

    Kini, sistem yang sama akan diterapkan di Facebook dan Messenger, dimulai dari AS, Inggris, Australia, dan Kanada.

    Pengguna berusia 16 dan 17 tahun tetap akan mendapatkan pengaturan pembatasan secara default, namun mereka diizinkan mengubah pengaturan secara mandiri.

    Sementara itu, pengguna di bawah 16 tahun hanya dapat mengubah pengaturan dengan persetujuan orang tua.

    Meta mengklaim lebih dari 54 juta remaja di bawah 18 tahun telah menggunakan akun remaja di Instagram, dan lebih dari 90% pengguna usia 13 hingga 15 tahun tetap menggunakan pengaturan default tersebut.

    Kebijakan ini mendapat sambutan dari NSPCC, lembaga perlindungan anak terkemuka di Inggris. Namun, mereka menekankan bahwa langkah ini belum cukup.

    “Agar perubahan ini benar-benar efektif, Meta harus mengambil langkah proaktif agar konten berbahaya tidak menyebar di platform mereka sejak awal,” kata Matthew Sowemimo, Kepala Kebijakan Keamanan Anak Online di NSPCC, dikutip dari The Guardian, Rabu (9/4/2025).

    Pengumuman Meta ini bertepatan dengan implementasi Undang-Undang Keamanan Online (Online Safety Act) di Inggris.

    Sejak Maret, semua platform digital termasuk Facebook, Google, X (dulu Twitter), hingga OnlyFans diwajibkan mencegah dan menghapus konten ilegal seperti pelecehan seksual anak, penipuan, hingga materi terorisme.

    Undang-undang tersebut juga mengatur perlindungan khusus bagi anak-anak dari konten yang berpotensi membahayakan, seperti konten terkait bunuh diri dan menyakiti diri sendiri.

    Berbicara pada saat pembatasan Instagram diluncurkan, presiden urusan global Meta saat itu, Nick Clegg, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menggeser keseimbangan yang menguntungkan orang tua dalam hal penggunaan kontrol orang tua.

    Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah Clegg mengatakan bahwa orang tua cenderung tidak menggunakan langkah-langkah keamanan anak.

    (fab/fab)

  • Facebook Berubah Total, Tetangga RI Rasakan Duluan

    Facebook Berubah Total, Tetangga RI Rasakan Duluan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Facebook mengalami perubahan besar dari segi platform. Perusahaan teknologi asal AS ini menanggapi masukan masyarakat untuk meningkatkan keamanan ruang digital bagi remaja.

    Facebook resmi memperkenalkan fitur baru bernama Teen Accounts untuk pengguna remaja. Negara tetangga Indonesia, Australia, akan menjadi salah satu yang pertama merasakan perubahan ini.

    Sebagai informasi, Australia telah menetapkan kebijakan yang melarang penggunaan media sosial bagi anak di bawah umur. Agaknya, fitur ini dimaksudkan untuk membasmi keresahan pemerintah dan orang tua terkait bahaya media sosial bagi anak.

    Selain Australia, negara-negara lain yang kebagian fitur ini adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

    Melalui fitur ini, pengguna muda secara otomatis akan masuk ke pengalaman aplikasi dengan fitur perlindungan bawaan, membatasi konten kurang pantas, dan interaksi yang tidak diinginkan.

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi Meta menjawab sorotan global atas dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja.

    Meta sebelumnya lebih dulu meluncurkan Teen Accounts di Instagram pada September lalu, setelah tekanan dari parlemen AS terkait minimnya proteksi bagi remaja di platform digital.

    Kini, perluasan ke Facebook dan Messenger menandai babak baru dari komitmen Meta. Remaja di bawah usia 16 tahun membutuhkan persetujuan orang tua untuk mengubah pengaturan perlindungan.

    Bahkan, mereka akan mendapat pengingat untuk beristirahat setelah menggunakan platform selama satu jam dan otomatis masuk ke “Quiet Mode” saat malam.

    “Remaja hanya bisa menerima pesan dari orang yang mereka ikuti atau yang sudah pernah menghubungi mereka sebelumnya,” jelas Meta dikutip dari TechCrunch, Rabu (9/4/2025).

    Selain itu, hanya teman yang dapat melihat dan membalas story, serta berinteraksi melalui tag, mention, dan komentar.

    Di Instagram, Meta juga menambahkan batasan baru. Remaja di bawah 16 tahun tidak bisa melakukan siaran langsung tanpa izin orang tua, dan butuh izin pula untuk menonaktifkan fitur blur pada gambar yang mengandung dugaan konten nudity di DM.

    Meta mengklaim sudah memindahkan 54 juta akun remaja ke sistem Teen Accounts di Instagram, dan 97% dari remaja berusia 13-15 tahun tetap menggunakan perlindungan bawaan ini.

    Studi Meta bersama Ipsos juga menunjukkan 94% orang tua merasa fitur ini membantu, dan 85% menyebut fitur ini mempermudah mereka menciptakan pengalaman positif bagi anak di media sosial.

    Dengan Australia sebagai salah satu negara uji coba awal, tak menutup kemungkinan Indonesia akan ikut kebagian dalam waktu dekat. Transformasi ini bisa jadi sinyal kuat, di mana era baru Facebook yang lebih ramah anak dimulai.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Murka, Sebut Penasihat Trump Idiot

    Elon Musk Murka, Sebut Penasihat Trump Idiot

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla terus anjlok selama 4 hari berturut-turut gara-gara kebijakan tarif Trump yang menggemparkan dunia. Kondisi ini membuat CEO Elon Musk melontarkan kritik tajam terhadap penasihat perdagangan Presiden AS Donald Trump, Peter Navarro.

    Musk mulai menyindir Navarro sejak akhir pekan lalu lewat platform media sosial X. Ia menyebut gelar PhD ekonomi dari Harvard yang dimiliki Navarro sebagai hal buruk dan tidak ada manfaatnya. Namun, sindiran itu berubah menjadi hujatan terbuka seiring berjalannya waktu.

    Musk menyebut Navarro “benar-benar idiot” sebagai tanggapan atas pernyataan sang penasihat yang menyebut Tesla lebih sebagai “perakit mobil” ketimbang produsen mobil sejati.

    Musk menambahkan bahwa klaim Navarro itu salah dan menyebutnya lebih bodoh dari sekantong batu bata. Ia bahkan secara sarkastik meminta maaf kepada batu bata, lalu menyebut Navarro “berbahaya karena kebodohannya.”

    Pertikaian ini menjadi salah satu konflik publik paling panas antara tokoh dalam lingkaran Trump sejak sang mantan presiden menjabat pada 2017.

    Kritik Musk muncul di tengah pengumuman Trump soal tarif dagang baru terhadap lebih dari 180 negara dan wilayah, kebijakan yang ternyata juga menuai penolakan dari dalam kubu konservatif sendiri.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt merespons konflik ini dengan santai.

    “Keduanya jelas punya pandangan berbeda tentang perdagangan dan tarif. Laki-laki ya seperti itu, kita biarkan saja mereka saling adu argumen di ruang publik,” ujarnya, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (9/4/2025).

    Adik Musk, Kimbal Musk, yang juga duduk di dewan direksi Tesla, ikut menyuarakan kritik. Ia menyebut tarif itu sebagai pajak permanen untuk konsumen Amerika. Ia kemudian menyindir Navarro sebagai siswa C-minus yang seharusnya tidak main-main dengan isu serius seperti ini.

    Kritik tajam Elon Musk ini tak lepas dari tekanan yang dihadapi Tesla. Saham perusahaan anjlok 22% hanya dalam empat hari perdagangan, dan sudah turun 45% sepanjang tahun ini.

    Nilai pasar Tesla menyusut lebih dari US$585 miliar sejak awal tahun, menyebabkan kerugian besar bagi Musk secara pribadi.

    Kendati mobil Tesla dijual di AS dan dirakit secara lokal, yang membuatnya relatif aman dari tarif 25% atas mobil impor, biaya produksi perusahaan diprediksi melonjak karena tarif atas bahan baku dan komponen dari luar negeri, seperti baja dari Kanada dan Meksiko, serta sirkuit cetak dari Tiongkok.

    Berbicara di sebuah acara di Italia akhir pekan lalu, Musk justru mengungkapkan pandangan yang kontras dengan Trump. Ia menyuarakan dukungan terhadap zona perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Utara, tanpa tarif sama sekali.

    Masalah Tesla bukan cuma soal tarif. Pada Rabu, perusahaan melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 13% dibanding tahun lalu pada kuartal pertama 2025, jauh di bawah ekspektasi analis. Laporan ini datang hanya dua hari setelah saham Tesla menutup kuartal terburuk sejak 2022.

    (fab/fab)

  • Meta Blokir Fitur Live Instagram untuk Pengguna Remaja

    Meta Blokir Fitur Live Instagram untuk Pengguna Remaja

    Jakarta

    Meta telah memperluas keamanannya untuk pengguna usia remaja di Instagram dengan memblokir fitur live atau siaran langsung. Meta mengatakan anak-anak di bahwa 16 tahun akan dilarang menggunakan fitur Live Instagram kecuali mereka memiliki izin dari orang tua.

    Mereka juga akan membutuhkan izin orang tua untuk mematikan fitur yang memburamkan gambar yang diduga mengandung ketelanjangan dalam pesan langsung mereka.

    Perubahan ini diumumkan bersamaan dengan perluasan sistem akun remaja atau Teen Accounts Instagram ke Facebook dan Messenger. Teen Accounts diperkenalkan tahun lalu dan secara default ditempatkan di bawah usia 18 tahun.

    Pada aplikasi tersebut, orang tua memiliki kemampuan untuk mengontrol aktivitas ana-anak di media sosial. Seperti menetapkan batas waktu harian untuk menggunakan aplikasi hingga memblokir remaja dari menggunakan Instagram pada waktu-waktu tertentu dan untuk melihat akun-akun yang digunakan oleh anak mereka untuk bertukar pesan.

    Teen Accounts di Facebook dan Messenger akan diluncurkan pertama kali di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada. Seperti halnya di Instagram, pengguna yang berusia di bawah 16 tahun akan membutuhkan izin orang tua untuk mengubah pengaturan, sementara pengguna berusia 16 dan 17 tahun yang secara default masuk ke dalam fitur baru ini akan dapat mengubahnya secara mandiri.

    Meta mengatakan bahwa akun remaja Instagram digunakan oleh 54 juta pengguna berusia di bawah 18 tahun di seluruh dunia, dengan lebih dari 90% pengguna berusia 13 hingga 15 tahun tetap menggunakan batasan default.

    NSPCC, sebuah badan amal perlindungan anak terkemuka, mengatakan bahwa mereka menyambut baik perluasan langkah-langkah tersebut ke Facebook dan Messenger, tetapi mengatakan bahwa Meta harus melakukan lebih banyak pekerjaan untuk mencegah munculnya materi berbahaya di platform mereka.

    “Agar perubahan ini benar-benar efektif, perubahan ini harus dikombinasikan dengan langkah-langkah proaktif sehingga konten berbahaya tidak berkembang biak di Instagram, Facebook, dan Messenger,” kata Matthew Sowemimo, kepala asosiasi kebijakan untuk keselamatan anak secara online di NSPCC, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (9/4/2025).

    Pengumuman ini dibuat saat Inggris mengimplementasikan Undang-Undang Keamanan Online. Sejak bulan Maret, setiap situs dan aplikasi yang berada dalam cakupan undang-undang tersebut, yang mencakup lebih dari 100.000 layanan mulai dari Facebook, Google, dan X hingga Reddit dan OnlyFans.

    Aplikasi-aplikasi ini diwajibkan untuk mengambil langkah-langkah untuk menghentikan kemunculan konten ilegal seperti pelecehan seksual terhadap anak, penipuan, dan materi terorisme, atau menghapusnya jika konten tersebut muncul di dunia maya.

    Undang-undang ini juga berisi ketentuan untuk melindungi anak-anak dari bahaya dan mengharuskan platform teknologi untuk melindungi anak-anak di bawah 18 tahun dari materi yang merusak seperti konten yang berhubungan dengan bunuh diri dan melukai diri sendiri.

    Laporan minggu lalu bahwa undang-undang tersebut dapat diturunkan sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan Inggris-AS mendapat protes dari kelompok-kelompok keselamatan anak, yang mengatakan bahwa kompromi apa pun akan menjadi penjualan yang mengerikan yang akan ditolak oleh para pemilih.

    Berbicara pada saat pembatasan Instagram diluncurkan, presiden urusan global Meta saat itu, Nick Clegg, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menggeser keseimbangan yang menguntungkan orang tua dalam hal penggunaan kontrol orang tua.

    Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah Clegg mengatakan bahwa orang tua cenderung tidak menggunakan langkah-langkah keamanan anak.

    (jsn/fay)

  • Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyulut ketegangan dengan China.

    Kali ini terkait manipulasi mata uang untuk meredam dampak tarif perdagangan.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan Komite Kongres Nasional Republik, Selasa (8/4/2025) malam waktu setempat.

    “Anda harus mengakuinya. Mereka memanipulasi mata uang mereka hari ini sebagai kompensasi terhadap tarif,” ujar Trump seperti dikutip dari Al Jazeera.

    Komentar tersebut muncul di tengah jatuhnya nilai tukar Renminbi (RMB) atau yuan China ke titik terendah sejak tahun 2023.

    Pada minggu ini, RMB tercatat diperdagangkan pada 7,20 terhadap dolar AS, mencerminkan tren depresiasi yang memicu kekhawatiran di pasar global.

    Fluktuasi nilai tukar biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketidakseimbangan perdagangan dan ketidakpastian politik.

    Namun dalam beberapa kasus, depresiasi mata uang bisa terjadi karena intervensi pemerintah secara langsung.

    Menurut analis, penurunan nilai RMB bisa memperkuat daya saing ekspor China di pasar global, sekaligus menyerap sebagian beban dari tarif tinggi yang diberlakukan Trump sebelumnya, yang mencapai 104 persen untuk produk tertentu dari China.

    Dengan RMB yang lebih murah terhadap dolar, harga barang-barang ekspor dari China menjadi relatif lebih terjangkau di pasar internasional, memberikan ruang manuver bagi Beijing dalam menghadapi tekanan dagang dari Washington.

    Profesor Oxford: Tarif Trump Bukan Obat

    Kebijakan tarif mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kritik keras dari kalangan akademisi.

    Ian Goldin, profesor globalisasi dan pembangunan di Universitas Oxford, menyebut kebijakan tarif Trump bukan solusi, melainkan bencana ekonomi.

    “Ini adalah ekonomi yang sangat buruk. Ini bukan, seperti katanya, obat untuk menyembuhkan penyakit. Ini racun,” ujarnya dalam wawancara dengan Al Jazeera.

    Goldin memperingatkan kalau rencana Trump akan membawa dampak besar, tidak hanya terhadap perekonomian AS, tetapi juga terhadap stabilitas ekonomi global.

    Diskriminatif dan Merusak Lapangan Kerja

    Menurut Goldin, tarif yang diusulkan Trump bersifat “sangat diskriminatif” terhadap negara-negara miskin, karena negara-negara tersebut kemungkinan akan menghadapi beban tarif yang lebih tinggi.

    Ia juga menilai kebijakan itu sangat merugikan bagi sektor lapangan kerja dan rantai pasokan dalam negeri Amerika Serikat sendiri.

    Ancaman terhadap Kerja Sama Global

    Goldin memperingatkan eskalasi kebijakan proteksionis ini dapat memperburuk ketegangan internasional dan menghambat kerja sama di berbagai bidang penting.

    Hal ini mencakup respons terhadap pandemi, krisis keuangan berikutnya, serta upaya global dalam menangani perubahan iklim.

    Risiko Resesi dan Sejarah yang Berulang

    Lebih jauh, ia memprediksi langkah-langkah Trump berpotensi memicu resesi, baik di AS maupun di negara-negara lain yang terdampak.

    “Dampaknya meluas hingga melampaui ekonomi dan memasuki periode yang sangat berbahaya,” katanya.

    Goldin bahkan membandingkan situasi saat ini dengan dekade 1930-an, ketika proteksionisme memicu naiknya gelombang nasionalisme dan akhirnya perang dunia.

    “Kita benar-benar harus berharap hal ini mereda sekarang, sehingga kita tidak sampai pada titik itu,” kata dia.

    Tidak Semua Kena Tarif

    Kebijakan tarif impor baru yang diterapkan Trump memicu dampak luas di berbagai sektor ekonomi global.

    Meski begitu, tidak semua produk impor terkena beban tarif baru ini.

    Secara umum, Amerika Serikat kini memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen pada seluruh impor, serta tambahan bea masuk lebih tinggi terhadap puluhan negara lainnya, sebagaimana dikutip dari lembar fakta resmi Gedung Putih.

    Trump juga menerapkan tarif timbal balik atau reciprocal tariff terhadap negara-negara yang dianggap memiliki defisit perdagangan besar dengan AS.

    Akibatnya, negara seperti China terkena tarif hingga 54 persen (20 persen tarif impor umum ditambah 34 persen tarif timbal balik).

    Sementara itu, total tarif yang dikenakan ke Indonesia bisa mencapai 64 persen.

    Namun, terdapat enam jenis barang yang dikecualikan dari tarif timbal balik tersebut, yaitu:

    Barang yang tercakup dalam ketentuan 50 USC 1702(b).
    Produk baja, aluminium, serta mobil dan suku cadangnya yang sudah dikenai tarif khusus lewat Section 232.
    Barang yang berkaitan dengan tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu.
    Barang-barang yang berpotensi terkena Section 232 di masa depan.
    Emas batangan.
    Energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di wilayah Amerika Serikat.

    Khusus untuk Kanada dan Meksiko, tarif mengikuti peraturan berdasarkan International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) yang tetap berlaku dan tidak terpengaruh oleh aturan tarif baru ini.

    Artinya, selama barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko memenuhi ketentuan United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), maka tarif tetap 0 persen.

    Jika tidak memenuhi, tarif yang berlaku adalah 25 persen atau 10 persen untuk energi dan kalium.

    Namun jika perintah IEEPA soal migrasi atau fentanyl dihentikan, barang yang memenuhi USMCA tetap mendapat perlakuan khusus, sementara yang tidak memenuhi akan dikenakan tarif timbal balik sebesar 12 persen.

    Gedung Putih menegaskan kebijakan tarif timbal balik akan terus berlaku sampai Presiden Trump memutuskan ancaman defisit perdagangan dan perlakuan tidak adil dari negara mitra dagang telah diatasi.

    Bahkan, Trump membuka kemungkinan untuk menaikkan tarif jika negara mitra melakukan aksi balasan atau tidak menunjukkan itikad baik dalam perdagangan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pegawai Protes Microsoft Cuan dari Genosida Israel, Dipecat

    Pegawai Protes Microsoft Cuan dari Genosida Israel, Dipecat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua karyawan Microsoft dipecat karena menyuarakan protes soal Israel. Kedua diketahui melakukan demo saat perayaan ulang tahun ke-50 perusahaan pekan lalu.

    Salah satu yang dipecat adalah Ibtihal Aboussad. Dia adalah salah satu yang menyuarakan pendapatnya saat perayaan pada Jumat lalu.

    Aboussad diketahui menuding CEO AI Microsoft, Mustafa Suleyman sebagai pencari untung dari perang. Selain itu meminta raksasa teknologi menghentikan penggunaan AI sebagai alat genosida.

    Dalam email yang dikirimkan, Microsoft Kanada mengatakan Aboussad melakukan pelanggaran yang dirancang untuk mencari perhatian serta mengganggu acara perayaan ulang tahun perusahaan.

    Dia juga dipecat karena melakukan ‘tindakan pelanggaran’. Tindakan yang dilakukannya juga disebut agresif.

    “Hari ini Anda menyela pidato CEO Microsoft AI Mustafa Suleyman dalam acara ulang tahun ke-50 perusahaan di Redmond, Seattle, dengan berteriak dan menuduh CEO di depan ribuan hadirin dan mengatakan tuduhan tidak beralasan serta tidak pantas pada CEO, perusahaan dan Microsoft secara umum,” jelas email itu dikutip dari The Verge, Rabu (9/4/2025).

    “Meski CEO tenang dan meredakan masalah, tindakan Anda agresif dan membuat perlu dikawal keluar ruangan oleh petugas,” lanjut isi email pemecatan.

    Microsoft menyebut tindakan Aboussad yang belum meminta maaf kepada perusahaan karena perilakunya sangat mengkhawatiran. Dia dituliskan tidak menyesal dengan apa yang dilakukannya.

    “Mengkhawatiran Anda belum meminta kepada perusahaan dan fakta Anda tidak memperlihatkan penyesalan pada dampak yang telah dan akan timbul,” kata Microsoft.

    Sementara Vaniya Agrawal juga melakukan protes. Dia juga demo di depan Bill Gates yang juga pendiri Microsoft, mantan CEO Steve Ballmer dan CEO Satya Nadella dalam perayaan ulang tahun di hari berbeda.

    Baik Aboussad dan Agrawal diketahui juga mengirimkan email terpisah kepada ribuan pekerja lainnya. Keduanya meminta Microsoft untuk memutuskan kontrak kerja yang dilakukan dengan pemerintah Israel.

    (dem/dem)

  • Alasan di Balik Lolosnya Rusia dan Belarusia dari Tarif Trump, Tak Semata karena Sanksi

    Alasan di Balik Lolosnya Rusia dan Belarusia dari Tarif Trump, Tak Semata karena Sanksi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang perdagangan global dengan mengumumkan tarif timbal balik atau reciprocal tariffs terhadap impor dari 185 negara.

    Namun ada yang mencolok dari tarif ini. Rusia dan sekutunya, Belarus, justru lolos dari daftar impor tersebut. Sebaliknya, Ukraina malah masuk daftar sasaran.

    Melansir DW, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa sanksi-sanksi yang sudah berjalan membuat perdagangan dengan Rusia praktis tak lagi ada. Setelah invasi Rusia ke Ukraina, AS dan sekutunya di Eropa memang memperketat sanksi terhadap Moskow.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan, kombinasi antara sanksi dan perang seharusnya menutup celah perdagangan. Namun, benarkah demikian?

    Klaim Bessent bahwa perdagangan benar-benar berhenti tak sepenuhnya benar. Data Biro Sensus AS menunjukkan bahwa nilai perdagangan dengan Rusia memang anjlok tajam sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 dari sekitar US$36 miliar menjadi hanya US$3,5 miliar pada 2024.

    Dari jumlah tersebut, AS masih mencatatkan defisit perdagangan US$2,5 miliar. Ekspor barang AS ke Rusia pada tahun 2024 tercatat sebesar US$526,1 juta, turun 12,3% dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, nilai impor AS dari Rusia mencapai US$3 miliar, turun 34,2% dibandingkan 2023.

    Melansir Kyivpost, Kantor Perwakilan Dagang AS mencatat Rusia mengekspor sejumlah komoditas strategis ke AS seperti pupuk, bahan bakar nuklir, dan logam-logam tertentu.

    Data dari pelacak perdagangan global OEC World menunjukkan bahwa pada 2023, ekspor Rusia ke AS mencapai US$4,87 miliar. Komoditas terbesar adalah bahan kimia radioaktif senilai US$1,21 miliar dan pupuk berbasis nitrogen senilai US$1,04 miliar—dua sektor yang krusial namun sulit digantikan dalam waktu singkat.

    Dengan perdagangan yang tetap menyentuh angka miliaran dolar, alasan pengecualian Rusia dari tarif balasan Trump jelas tak cukup dijelaskan hanya dengan penurunan volume dan sanksi.

    Sebagai pembanding, Kazakhstan dikenai tarif hingga 27%, meski nilai perdagangannya mencapai sekitar US$3,4 miliar, hampir setara dengan Rusia. Dari jumlah tersebut, US$2,3 miliar berupa impor. Ukraina yang total perdagangannya bahkan lebih kecil atau hanya sekitar US$2,9 miliar, tetap terkena tarif 10%.

    Isyarat Politik

    Sejumlah negara yang juga berada di bawah sanksi seperti Venezuela masih dikenai tarif oleh Trump. Tapi negara lain yang juga dijatuhi sanksi seperti Rusia, Korea Utara, Kuba, dan Belarus justru dikecualikan.

    Pengamat politik dan spesialis studi Amerika Alexandra Filippenko menyebutnya sebagai bentuk kelonggaran simbolis, sebuah isyarat politik yang sarat makna.

    Meski data perdagangan dengan Korea Utara, Kuba, dan Belarus tidak dipublikasikan oleh pemerintah AS, estimasi PBB mencatat bahwa impor AS dari Belarus mencapai US$21 juta pada 2024.

    Fakta ini menegaskan bahwa daftar tarif baru Trump tidak murni didasarkan pada volume perdagangan. Bahkan wilayah terpencil seperti Kepulauan Heard dan McDonald yang nyaris tak berpenghuni dan tidak punya nilai ekonomi bagi AS tetap terkena imbas.

    Sementara itu, Kanada dan Meksiko luput dari daftar baru ini. Namun sebagian besar produk mereka memang sudah lebih dulu dikenai tarif 25%.

  • Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jakarta

    Serangan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menempatkan dunia di ambang perang dagang baru yang penuh dengan ketidakpastian.

    Sejak kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari silam, Trump sudah memberlakukan tarif terhadap berbagai negara dan produk.

    Namun pada 2 April lalu, pada hari yang disebutnya sebagai “Hari Pembebasan,” Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 10% pada semua produk impor yang masuk ke AS.

    Selain itu, dia juga menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk China (34%) dan Uni Eropa (20%), yang diklaim Trump menyebabkan AS mengalami defisit perdagangan yang besar.

    Tindakan Trump memicu gelombang kritik terhadap Washington, dan tindakan balasan tarif telah mulai bermunculan dari sejumlah negara, termasuk China.

    Bagi sejumlah analis, apa yang terjadi saat ini mengingatkan kita pada momen kritis dalam ekonomi global yang terjadi hampir 100 tahun lalu.

    Nasionalisme

    Pada tahun 1930, era proteksionisme perdagangan dimulai.

    Pada Juni tahun itu, Undang-Undang Tarifjuga dikenal sebagai Undang-Undang Smoot-Hawley diberlakukan di AS setelah dipromosikan oleh Senator Reed Smoot dan politikus Willis Hawley.

    Pada akhirnya Depresi Besar terjadi selama satu dekade ke depan, memicu resesi ekonomi, penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang menganggur.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Sebuah anekdot yang dilaporkan dalam sebuah artikel mahjalah The Economist menggambarkan dampak undang-undang tersebut.

    “Saya hampir berlutut memohon Herbert Hoover (Presiden AS kala itu) untuk memveto undang-undang tersebut. Undang-undang itu mengintensifkan nasionalisme di seluruh dunia,” kata Thomas Lamont, penasihat presiden dan pemegang saham di bank investasi JP Morgan.

    Beberapa pihak meyakini undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler.

    Beberapa analis yakin bahwa undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler. (Getty Images)

    Proteksionisme

    Undang-Undang Smoot-Hawley menaikkan tarif impor sekitar 40% hingga 60% terhadap sekitar 900 produk dalam upaya melindungi petani dan sektor bisnis Amerika, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Corporate Finance Institute (CFI).

    Editor Encyclopedia Britannica, Adam Augustyn, menjelaskan bahwa pada1920-an, para petani Eropa mulai pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia I.

    Persaingan dan turunnya harga pangan muncul kemudian.

    Baca juga:

    Di sisi lain, para petani terlilit utang dalam upaya meningkatkan produksi mereka.

    Sementara itu, sebagian besar tenaga kerja AS saat itu berada di pedesaansekitar 20%, menurut angka CFI.

    Selama kampanye presiden dalam Pilpres 1928, Herbert Hoover berjanji akan menaikkan harga impor pertanian.

    Namun, begitu ia menjabat, petani Amerika dan pemilik bisnis lainnya mulai melobi pemerintah untuk menerapkan tindakan perlindungan bagi para petani lokal.

    Herbert Hoover adalah Presiden Amerika Serikat saat itu. (Getty Images)

    Undang-Undang Smoot-Hawley diperkenalkan ke Kongres pada Mei 1929 dan ditandatangani oleh Presiden Hoover setahun kemudian, pada 17 Juni 1930.

    Kenaikan tarif ini mempengaruhi berbagai macam impor: telur, pakaian, minyak mentah, dan gula.

    Sulit untuk menghitung persentase kenaikan pajak karena perkiraannya bergantung pada volume atau berat produk, tetapi para ekonom memperkirakan kenaikannya berkisar antara 15% hingga 60%.

    Konsekuensi dari kebijakan tarif AS

    Selama dua tahun setelah penerapan Undang-Undang Smoot-Hawley, impor dan ekspor AS turun sekitar 40%.

    Kanada dan Eropa membalas aksi AS dengan menaikkan tarif pada produk AS.

    Tak hanya itu, beberapa bank mulai bangkrut, dan perdagangan global turun sekitar 65%, menurut beberapa data. Situasi ini menempatkan ekonomi dunia pada titik kritis.

    Sulit untuk mengetahui bagaimana babak baru perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya ini akan berakhir, tetapi studi terkini menunjukkan bahwa tarif akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di negara-negara yang terlibat.

    Tarif yang diberlakukan Trump dalam periode pertama pemerintahannya, selain mempengaruhi perusahaan non-AS, juga merugikan perusahaan lokal dan konsumen lokal, menurut beberapa studi akademis.

    Alih-alih membuat warga AS lebih kaya, mereka harus membayar harga yang lebih tinggi.

    Selain itu, penerimaan pajak dari pengenaan tarif sangat rendah dibandingkan dengan apa yang dikumpulkan pemerintah melalui pajak individu dan perusahaan.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Pertanian dan Energi dari Amerika – Halaman all

    Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Pertanian dan Energi dari Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap sejumlah negara mitra dagang utama, termasuk Meksiko, Kanada dan Tiongkok. 

    Indonesia sendiri dikenakan tarif 32 persen, kebijakan ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi nasional, termasuk rantai pasok internasional. Dimana kebijakan Trump tersebut dapat juga memengaruhi ekspor-impor Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan sejumlah strategi telah disusun pemerintah dalam mengantisipasi dampak kebijakan tersebut, seperti peningkatan impor produk asal AS yang belum dapat terpenuhi dari dalam negeri. 

    Fokus utama impor yang ditingkatkan adalah pada produk pertanian yang belum dapat diproduksi secara optimal di dalam negeri, diantaranya kedelai (soya bean) dan gandum (wheat), dimana sebagian besar berasal dari negara bagian di AS. 

    “Arahan Presiden, Pak Prabowo, bahwa kita akan meningkatkan produk dari Amerika, terutama juga produk agri-culture yang kita tidak punya, seperti soya bean dan wheat dari negara penghasil agri-culture, yang kebetulan daerah ini adalah daerah konstituennya republican,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Selain produk pertanian, Indonesia juga akan meningkatkan pembelian di sektor engineering products, serta energi berupa LPG dan LNG dari Amerika Serikat.  

    “Arahan Pak Presiden, kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG, peningkatan dari Amerika,” imbuhnya.

    Namun, kebijakan tersebut merupakan bentuk realokasi pembelian, bukan penambahan anggaran, sehingga tidak akan membebani APBN.

    Adapun untuk memperlancar kerja sama ini, pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal guna mendorong masuknya produk-produk AS ke Indonesia. Upaya ini sekaligus meningkatkan daya saing ekspor Indonesia ke pasar Amerika.

    “Berikutnya juga memberikan insentif fiskal dan non-fiskal, agar impor dari Amerika bisa masuk dan daya saing ekspor kita meningkat,” jelasnya. 

    Sementara itu, dari sisi diplomatik, surat resmi dari pemerintah Indonesia telah disampaikan melalui Duta Besar RI kepada United States Trade Representative (USTR) dan Sekretaris Perdagangan AS.

    Surat tersebut telah diterima dan Duta Besar AS telah mengajukan permintaan untuk pembicaraan lanjutan.

    Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi kepada berbagai asosiasi pelaku usaha, seperti KADIN, APINDO, MCEM, USABC dan lebih dari 100 asosiasi lainnya. 

    Airlangga menyebut, para pelaku usaha, termasuk perusahaan-perusahaan asal AS yang beroperasi di Indonesia, menyambut baik kebijakan tersebut. Pasalnya kebijakan ini turut mendukung kelancaran ekspor pengusaha ke negara asal.

    “Ini kita sudah rapatkan dan kita sedang siapkan teknisnya,” ungkap Menko Airlangga.