Isi Pembicaraan Telepon antara Prabowo dan Presiden Korsel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Presiden
Prabowo
Subianto melakukan panggilan telepon dengan Presiden Republik Korea Yang Mulia Lee Jae-myung pada Senin (23/6/2025) malam.
Hal itu disampaikan Seskab Teddy melalui unggahan melalui akun Instagram Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet pada Selasa, 24 Juni 2025.
Lantas apa yang dibicarakan kedua pemimpin negara tersebut?
Seskab Teddy mengatakan, Lee Jae-myung menyampaikan terima kasih kepada
Presiden Prabowo
karena mengucapkan selamat kepadanya.
“Dalam kesempatan ini, Presiden Lee menyampaikan ucapan terima kasih atas surat ucapan dari Presiden Prabowo atas kemenangan Presiden Lee pada pemilihan umum Presiden yang diselenggarakan pada 3 Juni 2025 yang lalu, dan langsung dilantik di keesokan harinya,” ujar Teddy.
Kemudian, menurut dia, Presiden Lee menyampaikan harapannya untuk segera melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Selanjutnya, Prabowo dan Lee Jae-myung disebut bertukar pikiran mengenai situasi global hingga bicara soal memperkuat hubungan kedua negara.
“Kedua pemimpin negara juga bertukar pandangan mengenai perkembangan situasi global, dan sepakat untuk melanjutkan dan memperkuat kemitraan kedua negara,” kata Teddy.
Apalagi, Teddy menyebut bahwa Republik Korea merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam perdagangan dan investasi.
“Di mana kerja sama bilateral antara Indonesia dan Republik Korea terus menunjukkan tren peningkatan yang sangat baik,” ujar Teddy.
Saat berbicara dengan Presiden Lee, Prabowo tampak didampingi Seskab Teddy dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono.
Dalam unggahan di akun @sekretariat.kabinet, Prabowo tampak duduk berkomunikasi dengan Presiden Lee. Sedangkan Seskab Teddy dan Menlu Sugino duduk di depan Prabowo sambil dengan seksama menyimak pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut.
Diketahui, selama bulan Juni 2025, Prabowo sudah beberapa kali terhubung dengan pemimpin negara lain melalui sambungan telepon.
Pada 6 Juni 2026, Prabowo menerima telepon dari Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney.
Melalui sambungan telepon itu, PM Carney mengundang Presiden Prabowo secara resmi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Seven (G7) tahun 2025 yang akan digelar di Kananaskis, Alberta, Kanada.
Meskipun akhirnya Prabowo tak menghadiri KTT G7 karena sudah telebih dahulu berjanji menghadiri St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia.
Kemudian, pada 12 Juni 2025, Prabowo menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pembicaraan Prabowo dan Trump berlangsung sekitar 15 menit. Keduanya, saling mengucapkan selamat atas terpilihnya mereka sebagai pemimpin negara masing-masing.
Kemudian, dalam pembicaraan singkat itu, Prabowo dan Trump disebut sepakat untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Kanada
-
/data/photo/2025/06/25/685b47445fb71.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Isi Pembicaraan Telepon antara Prabowo dan Presiden Korsel Nasional 25 Juni 2025
-

Negosiasi Buntu, Uni Eropa Bersiap Kenakan Tarif Balasan untuk Donald Trump
Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa bersiap memberlakukan tarif balasan terhadap impor dari Amerika Serikat, karena Presiden Donald Trump tetap mengenakan tarif dasar atas produk-produk dari blok tersebut seperti yang diperkirakan banyak pihak.
Melansir Bloomberg pada Rabu (25/6/2025), pejabat UE memperkirakan Amerika Serikat (AS) akan tetap mempertahankan sebagian tarif meskipun negosiasi dagang selesai. Hingga kini, Komisi Eropa—yang bertanggung jawab atas urusan perdagangan UE—belum memberikan sinyal apakah hal itu akan memicu aksi balasan.
“Kami perlu melakukan pembalasan dan penyeimbangan di sejumlah sektor utama jika AS tetap ngotot pada kesepakatan yang timpang, termasuk jika hasil negosiasi tetap mempertahankan tarif 10%,” ujar Komisaris Industri UE Stephane Sejourne.
UE kini tengah berpacu dengan waktu untuk mencapai kesepakatan sebelum hampir seluruh ekspor ke AS dikenakan tarif hingga 50% pada 9 Juli. Trump sebelumnya mengkritik keras UE yang menurutnya diciptakan untuk merugikan AS, serta menyebut surplus barang dan hambatan dagang sebagai alasan utama kebijakan tarifnya.
UE memperkirakan bahwa saat ini tarif AS telah mencakup 380 miliar euro (US$439 miliar), atau sekitar 70% dari total ekspor UE ke AS.
Menurut seorang pejabat UE yang enggan disebutkan namanya, negosiasi belakangan ini menunjukkan percepatan, dan Komisi Eropa tengah berupaya keras mencari solusi yang saling menguntungkan.
Namun, pekan lalu Komisi Eropa juga menyampaikan kepada negara-negara anggota bahwa AS masih mengajukan tuntutan yang berpotensi menciptakan kesepakatan yang tidak adil.
Komisi Eropa akan mengevaluasi hasil akhir dan menentukan sejauh mana ketimpangan yang dapat diterima, jika ada. Keputusan soal aksi balasan harus dikonsultasikan dan disepakati bersama negara-negara anggota.
Beberapa permintaan AS termasuk kuota ekspor perikanan yang dinilai bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), langkah-langkah tarif yang tidak bersifat timbal balik, serta tuntutan terkait keamanan ekonomi yang oleh pejabat UE disebut tidak realistis.
Banyak pihak di UE memprediksi bahwa sebagian besar tarif AS akan tetap berlaku, termasuk tarif dasar 10%, meskipun kesepakatan dicapai. Inggris pun telah menandatangani kesepakatan dengan AS bulan ini yang tetap membebankan tarif 10% atas hampir seluruh ekspor dari Inggris.
Komisaris Perdagangan UE Maros Sefcovic mengatakan pihaknya memahami bahwa AS menggunakan tarif 10% sebagai baseline. Oleh karena itu, dia menyebut Uni Eropa juga sedang menyiapkan langkah penyeimbangan yang akan melindungi bisnis dan pekerja Eropa apabila kesepakatan yang adil tidak tercapai.
Sektor Terdampak Tarif Trump
Salah satu sektor yang rentan dalam konflik dagang ini adalah industri penerbangan sipil. Sejourne menekankan bahwa Airbus SE yang berbasis di Toulouse, Prancis, tidak boleh dirugikan oleh kompetisi tidak adil dari Boeing yang berbasis di Virginia, AS, terutama karena tambahan tarif 10% terhadap Airbus.
“Jika kita tidak melakukan penyeimbangan, maka kita akan membiarkan sektor-sektor utama tidak terlindungi. Maka dari itu, langkah ini juga penting dari sisi ekonomi,” ujarnya.
Meskipun negosiasi berjalan positif, sejumlah pejabat Eropa memandang skenario terbaik adalah tercapainya kesepakatan prinsip sebelum tenggat 9 Juli, yang memungkinkan negosiasi diperpanjang dan gencatan tarif tetap berlaku.
Adapun, Uni Eropa telah menyetujui tarif atas 21 miliar euro produk AS sebagai tanggapan atas tarif Trump terhadap ekspor baja dan aluminium. Tarif tersebut menyasar negara bagian yang sensitif secara politik, termasuk produk kedelai dari Louisiana—kampung halaman Ketua DPR AS Mike Johnson—serta produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.
Selain itu, blok tersebut juga menyiapkan daftar tambahan tarif terhadap produk AS senilai 95 miliar euro, sebagai respons atas kebijakan tarif timbal balik dan bea masuk otomotif Trump. Daftar ini masih dapat berubah sesuai masukan dari negara-negara anggota dan pelaku industri yang ingin melindungi sektor mereka.
AS telah lebih dahulu mengenakan tarif terhadap mobil Eropa, baja, dan aluminium, serta mengumumkan rencana ekspansi tarif ke sektor lain seperti farmasi, semikonduktor, dan pesawat komersial.
Kepada wartawan bulan ini dalam perjalanan pulang dari KTT G7 di Kanada, Trump menyatakan belum melihat tawaran yang adil dari UE.
“Mereka harus membuat kesepakatan yang bagus, atau mereka akan membayar sesuai dengan apa yang kami tentukan,” ujarnya.
-

Respons Kemenpar soal Pulau di Anambas yang Dijual Online
Empat pulau di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau dijual di situs Private Islands Inc yang berbasis di Kanada. Keempat pulau itu yakni Pulau Ritan, Pulau Tokong Sendok, Pulau Mala, dan Pulau Nakok.
Menyoroti itu, Kementerian Pariwisata memberikan atensinya. Pihaknya pun menyoroti sektor pariwisata yang diprivatisasi bukan berarti untuk diperjualbelikan.
Tonton video lainnya di sini!
-

Hacker China Retas Perusahaan Telekomunikasi Kanada, Dapat Data Pejabat
Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kanada dan FBI menemukan adanya ancaman siber yang menargetkan perusahaan telekomunikasi di seluruh Kanada. Ancaman tersebut dikaitkan dengan kelompok peretas yang disponsori China bernama Salt Typhoon.
Kelompok tersebut sudah aktif sejak akhir tahun 2024, dan telah dikaitkan dengan beragam peretasan yang menargetkan infrastruktur penting Amerika Serikat (AS), termasuk di antaranya penyedia telekomunikasi besar seperti Verizon, AT&T, T-Mobile, dan Lumen Technologies.
Dalam pernyataan bersama resmi yang dikeluarkan sekitar Jumat (20/06/25), pemerintah Kanada mengatakan bahwa sedikitnya satu perusahaan telekomunikasi Kanada yang tidak disebutkan namanya telah diretas pada pertengahan Februari lalu.
Peretas yang kemungkinannya berafiliasi dengan Salt Typhoon melakukan program intelijen yang berlangsung lama untuk mengekstraksi data-data penting dalam jumlah besar dan mengumpulkan informasi terkait target yang dituju, seperti pejabat pemerintah.
Program tersebut juga termasuk geolokasi dan pelacakan individu, dan juga penyadapan panggilan telepon serta pesan SMS.
Pelaku peretasan memperoleh akses ke jaringan dan data telekomunikasi dengan memanfaatkan kerentanan pada perangkat router, serta memanfaatkan desain yang tidak aman dalam sistem.
“Pelaku memanfaatkan CVE-2023-20198 untuk mengambil berkas konfigurasi yang sedang berjalan dari ketiga perangkat dan memodifikasi setidaknya satu berkas untuk mengonfigurasi terowongan GRE, yang memungkinkan pengumpulan lalu lintas dari jaringan” Ungkap pemerintah Kanada dalam pernyataan bersama resmi tersebut.
CVE-2023-20198 adalah titik rentan perangkat Cisco yang juga telah dieksploitasi Salt Typhoon dalam usaha mereka meretas jaringan perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Kanada juga menemukan bukti serangan Salt Typhoon yang menargetkan entitas-entitas di luar sektor komunikasi.
“Penargetan perangkat Kanada memungkinkan pelaku mengumpulkan informasi dari jaringan internal korban untuk memungkinkan korban lainnya disusupi. Dalam beberapa kasus, kami menilai bahwa aktivitas pelaku keungkinan besar terbatas pada pengintaian jaringan” Jelas lembaga Cyber Centre Kanada
Penasihat bersama Kanada-FBI pun juga mengatakan bahwa para peretas berkemungkinan akan terus menargetkan organisasi-organisasi Kanada selama dua tahun ke depan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)
-
/data/photo/2025/06/22/68578803abf9b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rano Karno: Masa Depan Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Global Megapolitan 22 Juni 2025
Rano Karno: Masa Depan Jakarta Jadi Pusat Perekonomian Nasional dan Global
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Gubernur
Jakarta
dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan
Rano Karno
mengadakan resepsi Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498.
Dalam resepsi tersebut dihadiri sejumlah duta besar negara tetangga seperti Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea, Singapura, Prancis, Kanada, Swedia, Inggris, Chili, Rumania, dan Guatemala.
Dalam sambutannya, Rano Karno menyampaikan, Jakarta akan menjadi pusat perekonomian nasional dan dunia.
“Arah masa depan Jakarta yang akan memasuki babak baru dalam sejarahnya, yaitu menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global,” ungkap Rano Karno di Balai Kota Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Menurut Rano, pembangunan Jakarta akan menuju konektivitas dan sinergi antara kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya.
“Hal tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan seluruh pihak dalam penyelenggaraan program yang mendorong pengembangan pengalaman budaya sekaligus peningkatan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata dia.
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terus membuka ruang untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
“Jakarta terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional. Kami telah berdialog dan bertukar pandangan dengan sejumlah duta besar,” ujar Rano Karno.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bos The Fed Jerome Powell Bawa Data Inflasi Lapor ke Kongres AS
Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan melaporkan pandangan ke Kongres AS pekan ini, yang akan memberikan sinyal arah kebijakan moneter.
Melansir dari Bloomberg, Minggu (22/6/2025), setelah rilis data kunci pada Jumat dan pengumuman The Fed pekan ini mempertahankan suku bunga tetap, Jerome Powell akan menghadiri sidang dihadapan kongres di Capitol Hill selama dua har. Dia akan kembali menjelaskan alasan di balik pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati dari bank sentral.
Ketua Fed kemungkinan akan menekankan tentang meskipun pemotongan suku bunga mungkin terjadi tahun ini, pejabat bank sentral ingin lebih jelas tentang dampak kebijakan perdagangan Gedung Putih terhadap ekonomi.
Para ekonom memperkirakan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) tanpa makanan dan energi akan naik 0,1% pada Mei untuk bulan ketiga berturut-turut. Hal ini akan menandai periode tiga bulan terlemah sejak pandemi lima tahun lalu.
Pejabat bank sentral AS secara umum melihat penggunaan tarif yang diperluas oleh pemerintahan Trump akan memberikan tekanan naik pada harga, pada akhirnya. Namun, proyeksi ekonomi terbaru mereka juga menunjukkan bahwa pejabat melihat pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi tahun ini.
Gubernur The Fed Christopher Waller pada Jumat mengatakan kepada CNBC bahwa dampak inflasi dari bea impor kemungkinan akan bersifat sementara, dan dia melihat ruang untuk melanjutkan penurunan biaya pinjaman mulai bulan depan. Keputusan kebijakan Fed berikutnya akan diumumkan pada 30 Juli.
Sejumlah Ekonom Bloomberg Estelle Ou, Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, dan Chris G. Collins menyampaikan bahwa indikator inflasi inti PCE yang menjadi acuan The Fed kemungkinan naik hanya 2 basis poin pada Mei, kenaikan moderat yang tidak memberikan kejelasan tentang risiko kenaikan inflasi dalam beberapa bulan ke depan.
“Hal ini kemungkinan akan membuat beberapa pejabat The Fed tetap menyeimbangkan kedua sisi mandatnya, daripada beralih fokus ke risiko kenaikan inflasi,” tulis ekonom tersebut.
Bersama dengan data inflasi Mei, laporan pemerintah pada Jumat ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan moderat selama dua bulan berturut-turut dalam pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa.
Dua bulan terakhir mencatat penurunan tajam dalam sentimen, sebagian terkait dengan kekhawatiran meningkat tentang dampak tarif yang lebih tinggi terhadap harga.
Para ekonom juga akan memperhatikan data pendapatan pribadi dalam laporan tersebut untuk menilai kemampuan konsumen untuk terus berbelanja. Dalam tiga bulan hingga April, pertumbuhan pendapatan disposable yang disesuaikan dengan inflasi rata-rata 0,6%, yang terkuat dalam lebih dari dua tahun.
Data AS lainnya dalam minggu ini termasuk penjualan rumah existing dan baru pada Mei, serta dua survei kepercayaan konsumen Juni. Pada Kamis, pemerintah akan menerbitkan laporan indikator ekonomi awal yang mencakup perkiraan awal defisit perdagangan barang untuk Mei.
Selain Powell yang menyampaikan laporan kebijakan semi-tahunan The Fed—dia akan bersaksi di depan panel DPR pada Selasa dan Komite Perbankan Senat pada Rabu—sejumlah bankir sentral lain, termasuk Presiden Federal Reserve New York John Williams, akan tampil di forum publik.
Di utara, Statistik Kanada akan merilis data inflasi pertama dari dua data inflasi sebelum keputusan suku bunga Bank Kanada pada Juli. Pembuat kebijakan memantau inflasi inti yang lebih tinggi dari perkiraan dan telah memberi sinyal bahwa mereka akan tetap menahan diri kecuali tekanan harga mendasar mereda.
Data produk domestik bruto (PDB) berdasarkan sektor industri untuk April dan perkiraan awal untuk Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan ekspor dan investasi bisnis seiring penerapan tarif Trump.
Di tempat lain, rilis data inflasi di Asia, penampilan para kepala bank sentral zona euro dan Inggris, serta kemungkinan pemotongan suku bunga di Meksiko mungkin menjadi sorotan utama.
-

Momen Prabowo Ngaku Gugup Di Depan Putin, Pengalaman Pertama Pidato di Forum Ekonomi Internasional
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengaku gugup di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidatonya dalam The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) di Rusia, Jumat (20/6/2025).
Maklum, pidatonya di depan Putin merupakan pidato perdana Presiden RI ke-8 tersebut di forum ekonomi internasional.
“Saya baru dilantik pada 20 Oktober 2024, dan inilah forum ekonomi internasional pertama saya, sehingga mungkin saya sedikit gugup,” ujarnya di hadapan Putin, dikutip pada Sabtu (21/6/2025).
Prabowo merasa terhormat menjadi salah satu pembicara utama dalam forum tersebut dan memandang bahwa pertemuan ini sebagai kesempatan membangun kepercayaan strategis dan juga peluang untuk melakukan kesepakatan di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan itu pula, mantan Menteri Pertahanan (2019—2024) tersebut mengaku tidak menghadiri forum G7 yang berlangsung di Kanada dan lebih memilih ke Rusia.
Dirinya mengaku sudah berkomitmen terlebih dahulu untuk menghadiri SPIEF 2025, bukannya tidak menghormati forum di Kanada tersebut.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia memilih jalur non-blok dan ingin menjadi teman bagi semua negara.
“Seribu teman, masih kurang. Satu musuh sudah terlalu banyak. Hanya melalui persahabatan dan kolaborasi, kita bisa mencapai kemakmuran,” ujarnya.
Prabowo menyampaikan bahwa saat ini, banyak negara belahan dunia selatan (Global South) menghargai Rusia dan China karena keduanya tidak pernah menganut standar ganda dan konsisten membela keadilan bagi semua bangsa.
Di samping itu, Indonesia ingin menjadi mitra yang baik dan kuat. Pertumbuhan ekonomi semester pertama sudah melebihi 5% dan diperkirakan bisa mencapai hampir 7% akhir tahun ini.
Target Indonesia dalam empat tahun adalah mencapai swasembada pangan dan menjadi pengekspor beras dan jagung.
Prabowo turut memamerkan bahwa Indonesia telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagara Nusantara atau Danantara yang berarti energi masa depan Indonesia dengan aset US$1 triliun dan anggaran investasi US$18 miliar tahun ini.
Dirinya menakankan bahwa keberadaan Danantara terbuka untuk kerjasama strategi sama sekali bukan mencari bantuan atau sumbangan, melainkan ingin berkolaborasi sejati untuk kemakmuran bersama.
Adapun, dalam sela-sela forum ini pula, secara resmi kedua pihak resmi menyelesaikan Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement atau I–EAEU FTA.
-

Prabowo Blak-blakan Alasan Pilih Hadir Forum Ekonomi Rusia Ketimbang KTT G7
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalankan politik luar negeri bebas aktif dan non-blok di hadapan para pemimpin dunia dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, Jumat (20/6/2025).
Dalam pernyataannya, Prabowo menyinggung ketidakhadirannya di forum KTT G7 Kanada yang berlangsung di waktu berdekatan dengan SPIEF 2025.
Kepala negara menjelaskan bahwa keputusannya bukan bentuk pengabaian terhadap negara-negara G7, tetapi karena telah lebih dulu menyatakan komitmen untuk hadir acara yang dipimpin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
“Saya tidak menghadiri forum G7 karena sudah berkomitmen hadir di forum ini, bukannya karena kurang menghormati G7,” ujar Prabowo di ExpoForum Convention and Exhibition Centre yang digelar Jumat (20/6/2025).
Presiden Ke-8 RI itu menekankan bahwa Indonesia memegang teguh prinsip non-blok, dan menempatkan persahabatan antarbangsa sebagai fondasi utama dalam politik luar negerinya.
Dia mengutip filosofi yang mencerminkan semangat keterbukaan dan kerja sama: “Seribu teman, masih kurang. Satu musuh sudah terlalu banyak.”
“Indonesia memilih jalur non-blok dan ingin menjadi teman bagi semua negara,” lanjutnya.
Dalam forum ekonomi internasional tersebut, Prabowo juga menyerukan pentingnya kolaborasi lintas batas sebagai kunci untuk mencapai kemakmuran bersama di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Hanya melalui persahabatan dan kolaborasi, kita bisa mencapai kemakmuran,” tegas Prabowo.
-

Momen Prabowo Pidato di Hadapan Putin & Raih Aplaus Berulang-ulang
Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendapatkan sambutan hangat saat menyampaikan pidatonya di hadapan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam agenda St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
Dalam pidatonya, Presiden ke-8 RI itu menjelaskan alasannya tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada pada tanggal 15–17 Juni 2025.
Alih-alih menghadiri KTT tersebut, Prabowo justru memilih untuk menghadiri SPIEF 2025 di St. Petersburg, Rusia.
Pilihan itu, tegasnya, dibuat bukan lantaran dirinya tidak menghormati G7. Keputusan itu, jelasnya, dibuat hanya semata-mata lantaran undangan dari Rusia datang terlebih dahulu.
“Ini bukan karena saya tidak menghormati G7, tapi ini karena saya memberikan komitmen untuk menghadiri forum ini, sebelum mereka mengundang saya. Jadi, ini satu-satunya alasan,” tegasnya dalam pidato yang kemudian direspons dengan tepuk tangan oleh para peserta SPIEF 2025, Jumat (20/6/2025).
Oleh karena itu, Presiden Prabowo juga berpesan dalam pidatonya agar situasi tersebut tidak dipolitisasi. Sebab, Kepala Negara menegaskan arah politik bebas aktif Indonesia yang menghormati segala bangsa.
“Tidak, Indonesia berdasarkan tradisi selalu non-blok. Kami menghormati semua negara.”
Prabowo pun menukil salah satu frasa yang dianggapnya sederhana tetapi dapat menggambarkan sikap Indonesia.
“Seribu teman terlalu sedikit, tapi satu musuh terlalu banyak. Kami ingin berteman dengan semua orang,” demikian penjelasan Prabowo yang kemudian kembali disambut aplaus dari para hadirin, termasuk Presiden Putin.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo berkunjung ke Rusia sejak Rabu (18/6/2025). Dia dan rombongan tiba di Bandara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia pada pukul 17:50 waktu setempat.
Lawatannya tersebut dihelat dalam rangka kunjungan kerja memenuhi undangan resmi dari Presiden Putin.
Selain untuk kunjungan kenegaraan, Prabowo juga memang diagendakan menjadi pembicara utama dalam SPIEF 2025.
