Negara: Kanada

  • Terungkap Saklar Bahan Bakar Pesawat Air India Mati Hitungan Detik

    Terungkap Saklar Bahan Bakar Pesawat Air India Mati Hitungan Detik

    Jakarta
    Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India telah merilis hasil investigasi kecelakaan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner milik maskapai Air India yang jatuh di Ahmedabad. Hasil investigasi menunjukkan kecelakaan terjadi karena sakelar bahan bakar pada kedua mesin pesawat mati.

    Dirangkum detikcom sebagaimana laporan AFP, Sabtu (12/7/2025), sakelar bahan bakar itu berpindah dari posisi ‘RUN’ ke ‘CUTOFF’ beberapa detik setelah lepas landas. Meski begitu, dalam investigasi itu tidak dituliskan siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan pada 12 Juni lalu yang menewaskan 260 orang tersebut.

    Laporan itu menyebutkan bahwa seorang pilot bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan bahan bakar, dan pilot kedua menjawab bahwa ia tidak melakukannya.

    Biro investigasi India tersebut mengatakan bahwa setelah pesawat mencapai kecepatan tertinggi yang tercatat, “sakelar bahan bakar ke Mesin 1 dan Mesin 2 beralih silih berganti dari posisi RUN ke posisi CUTOFF dalam selang waktu 1 detik.

    “Dalam rekaman suara kokpit, salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan sakelar. Pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya,” katanya.

    Pesawat dengan cepat mulai kehilangan ketinggian. Sakelar kemudian kembali ke posisi “RUN” dan mesin tampak mulai menyala lagi, tetapi “salah satu pilot kemudian mengirimkan ‘MAYDAY MAYDAY MAYDAY’”, kata laporan itu.

    Pengatur lalu lintas udara bertanya kepada pilot ada masalah apa, tetapi kemudian dia melihat pesawat tersebut jatuh dan memanggil para petugas darurat ke lokasi kejadian.

    Awal pekan ini, situs web spesialis The Air Current, mengutip beberapa sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut, melaporkan bahwa mereka telah “mempersempit fokus penyelidikan pada pergerakan sakelar bahan bakar mesin”. Disebutkan bahwa analisis lengkap akan “memakan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin lebih lama”.

    Mereka menambahkan bahwa “fokus para penyelidik dapat berubah selama waktu tersebut”.

    260 Orang Tewas

    Foto: REUTERS/Amit Dave

    Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu lepas landas dari Kota Ahmedabad, di India barat, kemudian jatuh menabrak area permukiman padat penduduk, menghantam kompleks rumah sakit dan asrama mahasiswa kedokteran. Pesawat itu mengangkut 12 awak, 230 penumpang yang terdiri dari 169 warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga negara Portugal, dan satu warga Kanada.

    Total ada 260 orang tewas dalam kecelakaan ini. Ada satu penumpang pesawat yang selamat, dia satu-satunya korban selamat dalam pesawat itu.

    Penumpang itu bernama Vishwashkumar Ramesh. Dia duduk di pesawat Air India menuju London di kursi 11A.

    Ramesh sendiri merupakan warga negara Britania. Dia duduk di kursi 11A. Ramesh selamat saat dia duduk di kursi itu.

    Dia berhasil keluar dari reruntuhan melalui celah di badan pesawat. Dia merangkak keluar dan akhirnya selamat.

    “Saya berhasil melepaskan sabuk pengaman. Celah itu saya dorong menggunakan kaki, kemudian saya merangkak keluar,” tutur Ramesh kepada media pemerintah India, DD News.

    Detik-detik Pesawat Jatuh

    Foto Air India Timpa Permukiman: (REUTERS/Amit Dave)

    Pria yang berusia 40 tahun itu menceritakan detik-detik pesawat Air India itu jatuh. Dia mengaku selama lima hingga 10 detik, dia merasakan pesawat seperti “tersangkut di udara”.

    Lalu, pesawat itu jatuh menabrak sebuah gedung yang difungsikan sebagai akomodasi dokter di Byramjee Jeejeebhoy Medical College and Civil Hospital. Ramesh mengatakan bahwa bagian pesawat tempat dirinya duduk mendarat dekat tanah dan tidak bersentuhan dengan gedung tersebut.

    “Ketika pintu pecah, saya melihat ada sedikit celah. Saya berusaha keluar dari sana dan berhasil,” jelasnya.

    “Tidak ada yang bisa keluar dari sisi berlawanan yang menghadap tembok. Bagian itulah yang tertabrak.

    Pria asal Leicester itu tidak percaya bisa keluar hidup-hidup dari reruntuhan. Untungnya, dia cepat tersadar bahwa dia masih selamat dari maut.

    “Saya melihat orang-orang meninggal di depan mata sayapara pramugari, dan dua orang dekat saya,” ujarnya.

    “Saya kira saya juga mati. Tapi ketika saya membuka mata dan melihat sekeliling, saya sadar saya masih hidup.”

    “Saya masih tidak percaya bagaimana saya selamat. Saya berjalan keluar dari reruntuhan.”

    Halaman 2 dari 3

    (zap/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Antam Hari Ini 12 Juli 2025 Naik Rp 13.000, Simak Rinciannya di Sini – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 12 Juli 2025 Naik Rp 13.000, Simak Rinciannya di Sini – Page 3

    Harga emas dunia melonjak 1% ke level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan hari Jumat. Kenaikan harga emas ini karena investor beralih ke aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperluas perang dagang global dengan pengumuman tarif baru.

    Mengutip CNBC, Sabtu (12/7/2025), harga emas di pasar spot naik 1,4% menjadi USD 3.372,60 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1% menjadi USD 3.357,19 per ons.

    Saham-saham global melemah setelah Trump meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor bulan depan dan berencana untuk mengenakan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.

    Pekan ini, Trump juga mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga AS dan pungutan yang sama untuk barang-barang dari Brasil.

    “Kita berada dalam lingkungan di mana premi ketidakpastian kembali di pasar keuangan dan emas sebagai safe mendapatkan angin segar,” kata analis emas State Street Global Advisors Aakash Doshi. 

    “Saya pikir kisaran harga di kuartal III 2025 kemungkinan besar antara USD 3.100 dan USD 3.500. Paruh pertama tahun ini sangat kuat, dan saya yakin kita sekarang berada dalam fase konsolidasi yang lebih dalam,” tambah dia. 

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Juli 2025: UBS dan Galeri24 Kompak Tambah Mahal – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 12 Juli 2025: UBS dan Galeri24 Kompak Tambah Mahal – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia melonjak 1% ke level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan hari Jumat. Kenaikan harga emas ini karena investor beralih ke aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperluas perang dagang global dengan pengumuman tarif baru.

    Mengutip CNBC, Sabtu (12/7/2025), harga emas di pasar spot naik 1,4% menjadi USD 3.372,60 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1% menjadi USD 3.357,19 per ons.

    Saham-saham global melemah setelah Trump meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor bulan depan dan berencana untuk mengenakan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.

    Pekan ini, Trump juga mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga AS dan pungutan yang sama untuk barang-barang dari Brasil.

    “Kita berada dalam lingkungan di mana premi ketidakpastian kembali di pasar keuangan dan emas sebagai safe mendapatkan angin segar,” kata analis emas State Street Global Advisors Aakash Doshi. 

    “Saya pikir kisaran harga di kuartal III 2025 kemungkinan besar antara USD 3.100 dan USD 3.500. Paruh pertama tahun ini sangat kuat, dan saya yakin kita sekarang berada dalam fase konsolidasi yang lebih dalam,” tambah dia. 

  • Tarif Trump Picu Kenaikan Harga Emas 1 Persen

    Tarif Trump Picu Kenaikan Harga Emas 1 Persen

    New York, Beritasatu.com – Harga emas naik lebih dari 1% karena investor mencari aset safe haven menyusul pengumuman tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Emas spot naik 1% menjadi US$ 3.356,93 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Juni di awal sesi. Emas berjangka AS ditutup naik 1,4% menjadi US$ 3.371,20.

    Pasar saham global terguncang setelah Trump meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% untuk impor bulan depan dan berencana untuk mengenakan tarif sebesar 15%-20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.

    “Kita berada dalam lingkungan di mana ketidakpastian kembali ke pasar dan emas mendapatkan tawaran safe haven,” kata kepala strategi State Street Global Advisors, Aakash Doshi, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    “Saya pikir emas kisaran di kuartal ketiga kemungkinan besar berada antara US$ 3.100 dan US$ 3.500. Paruh pertama tahun ini sangat kuat, dan saya yakin kita sekarang berada dalam fase konsolidasi yang lebih dalam,” tambahnya.

    Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik selama ketidakpastian ekonomi dan dalam lingkungan suku bunga rendah.

    Gubernur Federal Reserve Christopher Waller pada hari Kamis menegaskan kembali kemungkinan penurunan suku bunga bulan ini, dengan investor memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin pada akhir tahun.

  • Kelakuan Trump Buat Negosiasi Tarif Sulit Dilakukan

    Kelakuan Trump Buat Negosiasi Tarif Sulit Dilakukan

    New York, Beritasatu.com – Penerapan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu ketidakpastian pada perekonomian global. Trump telah mengubah tenggat waktu secara tiba-tiba. Ia telah mengacaukan negosiasi saat-saat terakhir, serta sering kali memunculkan isu-isu yang tidak terduga.

    Bahkan, Trump kerap mengaitkan tarifnya dengan keluhan yang tidak ada hubungannya dengan perdagangan, seperti perlakuan Brasil terhadap mantan presidennya, Jair Bolsonaro, atau aliran fentanyl dari Kanada.

    “Perundingan dengan Amerika Serikat seperti melewati labirin dan tiba kembali ke titik awal,” kata Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto ketika bertemu dengan para pejabat AS di Washington, seperti dilansir dari NY Times, Sabtu (12/7/2025).

    Ketidakpastian tersebut membuat perusahaan dan negara membuat rencana baru, karena aturan perdagangan global telah berubah menjadi kekacauan. “Kita masih jauh dari mencapai kesepakatan yang nyata,” kata kepala makroekonomi bank ING Carsten Brzeski.

    Harapan Gedung Putih akan mencapai 90 kesepakatan dalam 90 hari pun tidak mungkin lagi terjadi. Sebaliknya, Washington telah menandatangani perjanjian dasar dengan mitra dagang besar, termasuk China, sambil mengirimkan surat ke sebagian besar negara lain untuk mengumumkan tarif tinggi yang akan dimulai pada 1 Agustus.

    Para pembuat kebijakan di Indonesia, Jepang, dan negara-negara lain baru mengetahui tentang surat-surat yang menetapkan tarif tersebut ketika Trump mengunggahnya di media sosial. Mitra dagang yang telah menerima surat-surat tersebut kini mendesak penurunan tarif yang berkisar antara 20%-50%.

    Perkembangan ini menggarisbawahi bahwa negosiasi berada dalam kondisi yang genting. Kesepakatan perdagangan tampaknya bergantung pada satu orang, Trump, dan bahkan perjanjian yang disusun dengan cermat pun dapat rusak karena kemauannya.

    “Orang-orang menganggapnya sebagai upaya pembatasan yang terus-menerus merusak,” kata peneliti senior German Marshall Fund, Andrew Small.

  • Kinerja Wall Street Melemah Akibat Tarif Terbaru Trump

    Kinerja Wall Street Melemah Akibat Tarif Terbaru Trump

    New York, Beritasatu.com – Wall Street ditutup melemah dengan saham Meta Platforms (META.O) membebani S&P 500, setelah Presiden Donald Trump mengintensifkan serangan tarifnya terhadap Kanada.

    Indeks S&P 500 turun 0,33% berakhir pada 6.259,75. Indeks Nasdaq turun 0,22% menjadi 20.585,53, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,63% menjadi 44.371,51.

    Volume perdagangan di bursa saham AS relatif rendah, dengan 15,4 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata selama 20 sesi sebelumnya 18,3 miliar lembar saham.

    Secara mingguan, indeks S&P 500 turun 0,3%, indeks Dow Jones turun sekitar 1%, dan Nasdaq turun 0,1%. Indeks S&P 500 telah naik sekitar 6% sepanjang 2025.

    Trump pada Kamis malam meningkatkan serangan tarifnya terhadap Kanada, dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 35% dan berencana untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 15%-20% pada mitra dagang lainnya.

    “Meningkatnya retorika seputar tarif, apa yang telah kita lihat minggu ini mengenai Brasil dan Kanada, tentu saja meningkatkan tingkat kecemasan,” kata analis Rosenblatt Securities, Michael James, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (12/7/2025).

    “Pedagang sudah sedikit lebih terbiasa dengan minimnya berita utama tarif negatif, dan kita seolah diingatkan bahwa gambaran tarif masih ada,” katanya.

    Saham Nvidia (NVDA.O) naik 0,5% ke rekor tertinggi, mengangkat nilai pasar sahamnya menjadi US$ 4,02 triliun. Produsen drone AeroVironment (AVAV.O) dan Kratos Defense & Security Solutions (KTOS.O) melonjak sekitar 11% setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memerintahkan peningkatan produksi dan penyebaran drone.

  • Rupiah bergerak stabil di tengah ketidakpastian perang dagang

    Rupiah bergerak stabil di tengah ketidakpastian perang dagang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah bergerak stabil di tengah ketidakpastian perang dagang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 19:22 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai nilai tukar (kurs) Rupiah cenderung bergerak datar atau stabil (sideways) di tengah ketidakpastian terkait perang dagang.

    Bahkan, ketika Trump mengumumkan bahwa Indonesia dikenai tarif sebesar 32 persen pada 1 Agustus 2025, pergerakan Rupiah masih cukup stabil.

    “Sentimen menguat pada sesi Asia setelah Presiden AS (Amerika Serikat) Donald Trump mengancam akan memberikan blanket tariff sebesar 15-20 persen kepada mitra dagangnya,” kata dia kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (9/7), mengumumkan bahwa Washington akan mengenakan tarif sebesar 20-30 persen untuk barang-barang dari tujuh negara yang akan dimulai pada 1 Agustus 2025.

    Filipina akan dikenakan tarif sebesar 20 persen, Brunei dan Moldova 25 persen, sedangkan Sri Lanka, Irak, Aljazair, dan Libya akan dikenakan tarif 30 persen.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus.

    Trump kemudian mengumumkan tarif untuk belasan negara, termasuk 25 persen untuk Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia. Lalu 30 persen untuk Afrika Selatan dan Bosnia dan Herzegovina, serta 32 persen untuk Indonesia.

    AS akan mengenakan tarif 35 persen untuk Serbia dan Bangladesh, lalu 36 persen untuk Kamboja dan Thailand, serta 40 persen untuk Laos dan Myanmar.

    Presiden AS itu juga mengenakan tarif sebesar 35 persen atas barang-barang impor dari Kanada mulai 1 Agustus.

    “Di tengah sentimen perang dagang tersebut, Rupiah hanya bergerak dalam rentang Rp16.210-16.248 per dolar, dan ditutup menguat 0,04 persen (atau 6 poin) ke level Rp16.218 per dolar AS (dari sebelumnya Rp16.212 per dolar AS),” ujar Josua.

    Pada pekan depan, Rupiah akan dipengaruhi oleh rilis dari inflasi AS, pertumbuhan ekonomi Tiongkok, serta pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia). Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terbatas pada perdagangan minggu depan dalam rentang Rp16.175-Rp16.275 per dolar AS.

    Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah tipis ke level Rp16.221 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Trump Naikkan Tarif Impor Kanada Jadi 35%

    Trump Naikkan Tarif Impor Kanada Jadi 35%

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana akan mengenakan tarif impor sebesar 35% kepada Kanada untuk bulan Agustus 2025 mendatang. Trump juga berencana untuk mengenakan tarif 15%-20% pada sebagian besar mitra dagang lainnya.

    Sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (11/7/2025), melalui surat yang dirilis di platform media sosialnya, Trump memberitahu Perdana Menteri Kanada Mark Carney bahwa tarif baru akan berlaku pada 1 Agustus dan akan naik jika Kanada mengambil langkah balasan.

    Dalam surat tersebut, Trump mengeluhkan masuknya fentanil dari Kanada, serta hambatan perdagangan tarif dan non-tarif yang merugikan peternak sapi perah AS. Ia mengatakan, defisit perdagangan merupakan ancaman bagi ekonomi dan keamanan nasional AS.

    “Jika Kanada bekerja sama dengan saya untuk menghentikan aliran Fentanil, kami mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian terhadap surat ini,” tulis Trump.

    Sebelumnya pemerintahan AS menerapkan tarif impor sebesar 25% untuk Kanada. Langkah Trump menaikkan tarifnya menjadi 35% menjadi pukulan bagi Kanada, yang sedang berupaya menyepakati pakta perdagangan dengan Washington.

    Seorang pejabat di pemerintahan AS mengatakan, pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) tentang perdagangan diperkirakan akan tetap berlaku.

    Selain itu, tarif 10% untuk energi dan pupuk juga tidak akan berubah, meskipun Trump belum membuat keputusan akhir mengenai tarif tersebut.

    Sementara itu, para pejabat Kanada menyatakan bahwa hanya sebagian kecil fentanil yang berasal dari Kanada. Mereka juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pengawasan di perbatasan.

    “Kanada telah membuat kemajuan penting dalam menghentikan momok fentanil di Amerika Utara. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi masyarakat di kedua negara kita,” ujar Carney dalam unggahan X-nya, Selasa malam.

    (shc/rrd)

  • Trump Ngamuk Terus! Negara Baru Kena ‘Bom’ Tarif 35% per 1 Agustus

    Trump Ngamuk Terus! Negara Baru Kena ‘Bom’ Tarif 35% per 1 Agustus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memunggah surat resmi kenaikan tarif barang impor ke Amerika Serikat (AS) untuk mitra dagangnya. Kali ini, ke tetangga dekat sekaligus sekutunya, Kanada.

    Melalui unggahan di media sosial Truth Social, ia mengatakan Kanada akan dikenai tarif 35% mulai 1 Agustus. Surat ditunjukkan ke Perdana Menteri Mark Carney.

    Hal ini membuat total 23 negara menjadi “korban” amukan perang dagang Trump. Sebelumnya kemarin, ia mengumumkan tarif 50% untuk Brasil, setelah mempublikasikan surat kenaikan bea masuk ke barang-barang dari tujuh negara dan memberitahukan kenaikan untuk ekspor ke Amerika dari 14 negara termasuk RI.

    “Merupakan suatu Kehormatan Besar bagi saya untuk mengirimkan surat ini kepada Anda karena ini menunjukkan kekuatan dan komitmen Hubungan Perdagangan kita, dan fakta bahwa Amerika Serikat telah setuju untuk terus bekerja sama dengan Kanada, meskipun Kanada telah melakukan pembalasan finansial terhadap Amerika Serikat,” tulis Trump di suratnya, dikutip Jumat (11/7/2025).

    “Seperti yang Anda ingat, Amerika Serikat mengenakan tarif pada Kanada untuk mengatasi krisis Fentanyl di negara ini, yang sebagian disebabkan oleh kegagalan Kanada untuk menghentikan obat-obatan yang mengalir ke negara kami,” tambahnya.

    Alih-alih bekerja sama dengan Amerika Serikat, Kanada membalas tarifnya sendiri. Mulai 1 Agustus 2025, kami akan mengenakan Tarif kepada Kanada sebesar 35% pada produk Kanada yang dikirimkan ke Amerika Serikat, terpisah dari semua tarif sektoral.”

    Ia juga mengatakan tarif bisa dieliminasi jika Kanada membangun atau memproduksi produk di AS. Sama seperti surat sebelumnya, ia mengancam menaikkan lagi tarif, jika ada balasan.

    “Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 35% yang kami kenakan,” ujarnya.

    “Selain itu, saya harus menyebutkan bahwa aliran Fentanyl bukanlah satu-satunya tantangan yang kami hadapi dengan Kanada, yang memiliki banyak Kebijakan Tarif, dan Non-Tarif, serta Hambatan Perdagangan, yang menyebabkan Defisit Perdagangan yang tidak berkelanjutan terhadap Amerika Serikat,” katanya lagi dalam surat itu.

    “Kanada mengenakan tarif yang luar biasa kepada Peternak Sapi Perah kami- hingga 400%- dan itu bahkan dengan asumsi peternak sapi perah kami memiliki akses untuk menjual produk mereka kepada masyarakat Kanada. Defisit Perdagangan merupakan ancaman besar bagi Perekonomian kami dan, bahkan, Keamanan Nasional kami!.”

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Getok Tarif 35% untuk Kanada Mulai 1 Agustus 2025

    Trump Getok Tarif 35% untuk Kanada Mulai 1 Agustus 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor sebesar 35% terhadap sejumlah barang asal Kanada yang masuk ke AS. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 1 Agustus.

    Ancaman Trump untuk menaikkan tarif tinggi bagi Kanada disebut akan menjadi pukulan bagi Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang sedang berusaha menghindari beban tarif tinggi pada ekspor negaranya ke AS.

    Tarif baru ini lebih tinggi dari besaran tarif sebelumnya yakni 25% yang dikenakan atas barang-barang Kanada yang tidak termasuk dalam perjanjian perdagangan antara AS, Kanada, dan Meksiko (USMCA). 

    “Fentanyl bukanlah satu-satunya tantangan yang kita miliki dengan Kanada, yang memiliki banyak tarif, nontarif, kebijakan dan hambatan perdagangan, yang menyebabkan defisit perdagangan yang tidak berkelanjutan terhadap Amerika Serikat,” kata Trump dalam sebuah surat kepada Carney yang diunggah pada Kamis, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025).

    Hubungan dagang antara AS dan Kanada sebelumnya juga sempat memanas. Bulan lalu, Trump sempat menghentikan negosiasi setelah Kanada mengusulkan pajak layanan digital, yang akhirnya dibatalkan oleh pemerintah Kanada.

    Meski sebagian besar ekspor Kanada dilindungi oleh perjanjian USMCA, Trump telah memberlakukan tarif 25% atas banyak barang dengan alasan ancaman fentanyl. Padahal, data pemerintah AS menunjukkan bahwa peredaran narkotika adiktif tersebut dari Kanada ke AS sangat kecil. Logam seperti baja dan aluminium bahkan telah dikenakan tarif sebesar 50%.

    Trump mengatakan dirinya bersedia mempertimbangkan penyesuaian terhadap kebijakan ini jika Kanada bekerja sama untuk menghentikan aliran fentanyl. Namun, dia juga mengkritik kebijakan tarif Kanada terhadap produk susu asal AS.

    Kendati demikian, Trump juga mempertahankan tarif lebih rendah sebesar 10% untuk impor energi serta tarif yang lebih tinggi terhadap komoditas penting seperti logam. Namun, situasinya masih berkembang dan landasan hukum resmi belum dirumuskan. 

    Adapun, kenaikan tarif impor tersebut akan menjadi perubahan yang lebih moderat dibandingkan dengan penerapan tarif 35% secara menyeluruh. Sebab, Trump masih mempertahankan pengecualian bagi sektor-sektor yang sangat terintegrasi seperti industri otomotif.

    Meski demikian, isi surat tersebut menunjukkan bahwa Trump tetap bersikeras untuk meningkatkan tensi perang dagang dengan negara tetangga di utara AS tersebut.

    Pengumuman rencana kenaikan tarif untuk Kanada juga disampaikan bersamaan dengan wawancara Trump di NBC News pada Kamis. Presiden AS itu juga mempertimbangkan tarif menyeluruh sebesar 15% hingga 20% bagi sebagian besar mitra dagang. Saat ini, tarif menyeluruh yang berlaku adalah sebesar 10%.

    Langkah ini mempertegas bahwa Trump tidak mundur dari kebijakan ekonomi andalannya. Dia juga menyebut kepada NBC bahwa pasar saham AS baru-baru ini menguat meskipun rencana kenaikan tarif terhadap mitra dagang besar akan berlaku dalam beberapa minggu ke depan.

    Sebagai informasi, sepanjang pekan ini, Trump telah mengirimkan surat kepada mitra dagang untuk memberi tahu mengenai tarif baru yang akan berlaku mulai 1 Agustus jika negosiasi tidak membuahkan hasil. Surat serupa untuk anggota Uni Eropa juga akan segera dikirim.

    Pengumuman tarif terhadap Kanada disampaikan setelah pemerintah Ottawa mengkritik keras rencana AS untuk mengenakan tarif impor 50% terhadap tembaga.

    “Kami sedang menunggu detail keputusan ini dari Gedung Putih dan dari presiden, tapi kami akan melawannya, titik,” ujar Menteri Industri Kanada Melanie Joly pada Kamis pagi.