Negara: Kanada

  • Harga Minyak Tergelincir Usai Sanksi Baru Uni Eropa terhadap Rusia – Page 3

    Harga Minyak Tergelincir Usai Sanksi Baru Uni Eropa terhadap Rusia – Page 3

    Uni Eropa juga tidak akan lagi mengimpor produk minyak bumi apa pun yang terbuat dari minyak mentah Rusia, meskipun larangan tersebut tidak akan berlaku untuk impor dari Norwegia, Inggris, AS, Kanada, dan Swiss, kata diplomat Uni Eropa.

    Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas juga mengatakan di platform X Uni Eropa telah menetapkan kilang minyak Rosneft terbesar di India sebagai bagian dari langkah-langkah tersebut. India adalah importir minyak mentah Rusia terbesar, sementara Turki adalah yang terbesar ketiga, menurut data Kpler.

    Eropa memproduksi lebih sedikit solar dan bahan bakar jet daripada yang dikonsumsinya, sehingga bergantung pada impor dari kawasan lain.

    Larangan Uni Eropa terhadap impor produk olahan tersebut membantu meningkatkan harga minyak diesel dan gasoil berjangka AS dan Eropa.

    Di Amerika Serikat, harga solar yang lebih tinggi dalam beberapa hari terakhir mendorong selisih harga solar ke level tertinggi sejak Februari. Selisih retakan mengukur margin keuntungan penyulingan.

    “Ini menunjukkan pasar khawatir akan hilangnya pasokan solar ke Eropa, karena India selama ini merupakan sumber minyak,” kata Wakil Presiden Rystad Energy,Janiv Shah.

    Dalam berita lain, perusahaan minyak besar AS, Chevron, menyelesaikan akuisisi perusahaan energi AS, Hess, senilai $55 miliar pada hari Jumat setelah memenangkan pertempuran hukum penting melawan rival besar perusahaan minyak AS, Exxon Mobil, untuk mendapatkan akses ke penemuan minyak terbesar dalam beberapa dekade di lepas pantai Guyana.

  • Rekening Warga RI Sasaran Maling, Rp 35 Triliun Lenyap dari Dompet

    Rekening Warga RI Sasaran Maling, Rp 35 Triliun Lenyap dari Dompet

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pencurian mata uang kripto kian menggila. Sepanjang tahun ini, lebih dari US$2,15 miliar atau Rp 35 triliun telah berhasil dicuri.

    Laporan tersebut berasal dari Chainalysis, yang juga menyebutkan pencurian tahun ini jadi yang terbesar dibandingkan 2024. Bahkan diperkirakan total US$4 miliar (Rp 65,2 triliun) bisa tercuri jika tren terus berlanjut, dikutip Jumat (18/7/2025).

    Tercatat pula nilai aset yang dicuri mengalami peningkatan 17% year-to-date dari tahun 2022. Saat itu disebut sebagai tahun terburuk dalam catatan.

    Sementara itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsentrasi signifikan korban pencurian. Nasib serupa juga dialami oleh Amerika Serikat (AS), Jerman, Rusia, Kanada, Jepang, serta Korea Selatan.

    Pertumbuhan jumlah korban terbesar dari H1-2024 ke H1-2025 terjadi di Eropa Timur, Timur Tengah serta Afrika Utara (MENA), dan Asia Tengah, Selatan, serta Oceania (CSAO).

    Laporan yang sama juga memetakan nilai pencurian per korban pada tahun ini. AS, Jepang dan Jerman masuk 10 besar daftar tersebut.

    Tambahannya berasal dari Uni Emirat Arab, Chili, India, Lithuania, Iran, Israel dan Norwegia. Bahkan UEA tercatat memiliki nilai curian paling besar mendekati US$80 ribu (Rp 1,3 miliar).

    Salah satu kasus yang menjadi pencurian terbesar adalah peretasan Bybit di DPRK. Dalam laporan itu disebut sebagai pengubah lanskap ancaman tahun 2025 ini.

    Peretasan itu membuat kerugian hingga US$1,5 miliar (Rp 24,4 triliun). Jumlahnya mewakili sebagian besar (69%) dari dana yang berhasil dicuri sepanjang tahun ini.

    Pencurian itu melakukan metode rekayasa sosial. Termasuk dengan infiltrasi layanan terkait kripto lewat personal TI yang disusupi sebelumnya.

    Chainanalysis juga menyebutkan soal strategi mitigasi menghindari pencurian kripto di masa depan. Untuk perusahaan, ditekankan soal budaya keamanan kuat, audit keamanan rutin dan proses penyaringan karyawan agar bisa mengatasi upaya rekayasa sosial.

    Bagi individu, pentingnya menjaga kerahasiaan kepemilikan mata uang kripto. Selain juga melakukan langkah-langkah keamanan teknis, misalnya mengonversi kepemilikan jadi koin privasi atau menggunakan dompet dingin.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Antisipasi efek Trump, Sri Mulyani jajaki peluang dagang dengan Kanada

    Antisipasi efek Trump, Sri Mulyani jajaki peluang dagang dengan Kanada

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjajaki peluang kemitraan perdagangan antara Indonesia dengan Kanada sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) oleh Donald Trump.

    Di sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Afrika Selatan, Sri Mulyani mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Kanada François-Philippe Champagne guna mendiskusikan dinamika perekonomian global serta peluang kerja sama strategis.

    “Saya dan Mr. Champagne juga menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas, termasuk rencana diversifikasi perdagangan Kanada yang melirik Indonesia sebagai salah satu mitra potensial,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati dikutip di Jakarta, Jumat.

    Di samping itu, keduanya juga membahas peluang peningkatan ekspor produk pertanian Kanada ke Indonesia, penguatan kemitraan di sektor energi, serta peluang investasi pada proyek infrastruktur Indonesia.

    Sri Mulyani menyatakan komitmen bersama untuk memperdalam hubungan ekonomi yang sinergis menjadi sinyal bahwa kolaborasi Indonesia-Kanada akan terus berkembang dalam semangat stabilitas, keterbukaan, dan pembangunan berkelanjutan.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk dari Indonesia. Kesepakatan tersebut juga mencakup komitmen pembelian oleh Indonesia atas sejumlah komoditas dari AS, antara lain energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian 4,5 miliar dolar AS, serta pembelian 50 unit pesawat Boeing.

    Namun, Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan negosiasi lanjutan dengan Pemerintah AS agar sejumlah komoditas andalan nasional dapat dikenakan tarif impor sebesar 0 persen, terutama bagi komoditas yang sangat dibutuhkan oleh AS dan tidak dapat diproduksi secara mandiri di negara tersebut.

    Terkait tarif bea masuk bagi produk AS, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan bahwa tidak seluruh produk asal AS akan mendapat fasilitas bebas tarif bea masuk ke Indonesia, meskipun kedua negara telah menyepakati kebijakan tarif nol persen untuk sebagian besar komoditas.

    Dirinya merinci, dari total 11.552 pos tarif dalam sistem Harmonized System (HS), sekitar 11.474 pos atau sekitar 99 persen produk AS yang memperoleh pembebasan tarif. Namun, masih terdapat sejumlah produk sensitif yang tetap dikenai tarif dan pembatasan impor.

    Ia pun menjelaskan bahwa kebijakan pembebasan tarif untuk produk AS ini sebenarnya bukan hal baru. Sebagian besar komoditas asal Negeri Paman Sam itu sudah lebih dahulu menikmati tarif 0 persen sebelum adanya kesepakatan terbaru dengan Presiden AS Donald Trump.

    Sebelumnya, sekitar 40 persen dari total produk AS yang masuk sudah dikenakan tarif 0 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Paradoks pajak hiburan atas olahraga

    Paradoks pajak hiburan atas olahraga

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan kebijakan yang kontroversial: pengenaan pajak hiburan sebesar 10 persen atas berbagai aktivitas olahraga komersial.

    Kebijakan ini dirinci secara eksplisit dalam Keputusan Kepala Bapenda DKI Jakarta Nomor 257 Tahun 2025, yang mencantumkan 21 jenis olahraga, termasuk padel, yoga, hingga sewa lapangan futsal, sebagai objek pajak hiburan.

    Di tengah semangat warga kota dalam mengadopsi gaya hidup sehat, langkah ini justru menimbulkan paradoks kebijakan: olahraga, yang sejatinya vital bagi kesehatan masyarakat, diposisikan sejajar dengan aktivitas hiburan seperti tontonan bioskop dan pergelaran musik.

    Aktivitas fisik teratur terbukti menjadi salah satu elemen paling efektif dalam mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes dan obesitas. Namun, mendorong aktivitas fisik bukan sekadar soal imbauan atau kampanye.

    Riset Nola M. Ries (2012) berjudul Legal and Policy Measures to Promote Healthy Behaviour: Using Incentives and Disincentives to Control Obesity menunjukkan bahwa ruang fisik yang memadai dan lingkungan yang mendukung berperan penting dalam meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan fisik. Keberadaan taman kota, jalur pejalan kaki, serta fasilitas olahraga merupakan penunjang utama gaya hidup sehat.

    Di kota-kota besar seperti Jakarta, di mana keterbatasan ruang terbuka masih cukup menantang, fasilitas olahraga komersial sering kali menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat untuk tetap aktif. Namun kini, dengan adanya pajak hiburan atas fasilitas olahraga tersebut, biaya akses meningkat.

    Seseorang yang hendak mengikuti kelas yoga atau menyewa lapangan bulu tangkis harus membayar lebih mahal karena beban pajak tersebut. Dalam jangka panjang, kebijakan semacam ini berpotensi menghambat akses untuk mempertahankan gaya hidup sehat terutama bagi kelompok menengah ke bawah.

    Disinsentif bagi gaya hidup sehat

    Pajak memiliki daya pengaruh yang luar biasa terhadap perilaku. Ketika pemerintah mengenakan pajak atas konsumsi, secara tidak langsung itu menjadi sinyal terkait preferensi kebijakan pemerintah, yakni apa yang hendak dibatasi, dan apa yang ingin didorong.

    Combs dan Elledge (1979) ketika membahas pajak akomodasi (yang bahkan bukan hiburan) mengingatkan pentingnya prinsip ability-to-pay dalam kebijakan pajak konsumsi. Dalam hal ini, pajak semestinya tidak membebani secara tidak proporsional kelompok berpenghasilan rendah.

    Pajak atas olahraga justru bisa menjadi regresif, yakni mereka yang paling membutuhkan fasilitas olahraga akan paling terdampak oleh kenaikan biaya. Padahal, boleh jadi mereka adalah kelompok berpenghasilan rendah.

    Karenanya, 21 jenis olahraga yang dikenai pajak hiburan oleh Pemprov DKI layak untuk dievaluasi. Tidak semua jenis aktivitas tersebut bersifat hiburan murni atau mewah.

    Kegiatan seperti yoga, bulu tangkis, futsal, atau atletik jelas merupakan aktivitas partisipatif yang mendukung kebugaran dan sering kali dijalankan secara rutin oleh masyarakat sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

    Sebaliknya, beberapa aktivitas memang layak masuk kategori hiburan atau eksklusif. Misalnya, jetski, bowling, biliar, ice skating, serta tenis atau lapangan tembak yang umumnya hanya diakses kelompok tertentu dengan daya beli lebih tinggi.

    Peninjauan selektif ini penting. Bukan berarti olahraga tidak mengandung aspek hiburan, tetapi ketika aspek partisipatif dan fungsi kesehatannya lebih dominan, perlakuan fiskalnya seharusnya berbeda.

    Lagipula, jika pemerintah sungguh ingin mengoptimalkan penerimaan daerah dari sektor ini, ada ruang untuk mendesain kebijakan yang lebih progresif, misalnya dengan mengenakan tarif lebih tinggi pada olahraga eksklusif dan membebaskan atau menurunkan tarif untuk olahraga publik atau komunitas.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Jumat (4/7), ketika menanggapi ramainya pemberitaan terkait pajak atas 21 objek olahraga menyebut bahwa daerah lain juga mengenakan pajak atas aktivitas olahraga. Pernyataan ini memang tidak sepenuhnya keliru, namun perlu dicermati konteks dan skalanya.

    Kota Yogyakarta, misalnya, hanya menetapkan delapan jenis aktivitas dalam Perda Nomor 10 Tahun 2023 dan Peraturan Wali Kota Nomor 54 Tahun 2023, termasuk biliar, bowling, dan pusat kebugaran, tanpa merinci secara agresif seperti DKI Jakarta.

    Target penerimaan dari pajak hiburan olahraga di Yogyakarta pada APBD 2023 pun tergolong sangat kecil dibanding jenis pajak lain, yakni hanya sebesar Rp10.000.000 untuk Pajak Pertandingan Olahraga dan Rp34.000.000 untuk Pajak Biliar dan Bowling.

    Pendekatan serupa juga dilakukan oleh Kota Bandung melalui Perda Nomor 1 Tahun 2024, yang tidak merinci objek olahraga secara terperinci seperti Jakarta. Dengan demikian, tidak fair jika kebijakan DKI yang sangat rinci dan luas pembebanannya disamakan begitu saja dengan daerah lain.

    Keseimbangan fiskal dan kesehatan

    Bila kita terjebak pada logika bahwa setiap layanan komersial layak dikenai pajak tanpa melihat fungsi sosialnya, maka akan ada banyak kebijakan yang secara tidak langsung justru merusak tujuan pembangunan itu sendiri. Seharusnya, untuk jenis olahraga yang fungsinya jelas dalam menjaga kesehatan dan bisa diakses masyarakat luas, pemerintah bisa menerapkan pendekatan insentif fiskal.

    Dalam risetnya, Ries (2012) bahkan menyebutkan bahwa beberapa yurisdiksi di Kanada dan AS telah mencoba skema kredit pajak atau subsidi bagi aktivitas fisik, dengan tujuan mendorong partisipasi lebih luas.

    Memang, skema semacam itu memiliki tantangan tersendiri, seperti efektivitas dan kompleksitas administratif. Namun, semangatnya penting untuk dipahami, bahwa negara hadir bukan hanya untuk menarik pajak, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem yang sehat bagi warganya.

    Salah satu opsi yang bisa dikembangkan adalah penyediaan fasilitas olahraga publik dengan skema retribusi yang akses atau tiketnya akan cukup terjangkau. Bahkan, pendapatan dari retribusi ini bisa menjadi alternatif sumber penerimaan daerah, yang mana itu lebih berkeadilan dan tetap mendukung tujuan kesehatan publik.

    Di sisi lain, kebijakan fiskal daerah juga tidak sepenuhnya dapat dilepaskan dari ketentuan pusat. Pasal 55 UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (UU HKPD) memang mencantumkan secara eksplisit bahwa jasa olahraga permainan adalah objek PBJT hiburan.

    Namun, semestinya kebijakan pelaksanaan di daerah tidak dilakukan secara over-generalisasi. Pemerintah daerah tetap memiliki ruang diskresi dalam merumuskan peraturan turunannya agar tidak kontraproduktif terhadap agenda kesehatan.

    Pajak pada akhirnya bukan sekadar instrumen penerimaan, melainkan juga signalling terkait nilai. Di tengah krisis kesehatan masyarakat akibat rendahnya tingkat aktivitas fisik penduduk kota, kebijakan fiskal harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru sumber masalah. Jika pemerintah ingin menggenjot penerimaan, masih banyak sektor hiburan murni yang lebih layak untuk digarap.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun daerah lainnya perlu meninjau ulang kebijakan terkait pajak olahraga secara proporsional, dengan memetakan secara cermat mana saja jenis olahraga yang benar-benar layak dikenai pajak hiburan. Tanpa itu, semangat hidup sehat akan kandas di hadapan beban fiskal yang tidak proporsional. Pajak boleh bersandar pada asas konsumsi, tapi ia juga harus tunduk pada logika keadilan sosial.

    *) Ismail Khozen adalah Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia dan Manajer Riset Pratama Institute

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengapa Trump Begitu Tergiur Tembaga RI?

    Mengapa Trump Begitu Tergiur Tembaga RI?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebutkan AS berhasil mendapatkan akses penuh atas semua hal di Indonesia. Termasuk berbagai sumber daya alam seperti tembaga tanpa harus dikenakan tarif. Mengapa Trump begitu tertarik dengan tembaga Indonesia?

    Tembaga menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan di Amerika Serikat (AS). Komoditas satu ini digunakan di setiap kabel-kabel elektronik yang digunakan di rumah-rumah hingga kendaraan-kendaraan di Amerika. Bahkan tembaga juga menjadi logam kedua yang paling banyak digunakan untuk industri pertahanan AS.

    Para ahli mulai khawatir dengan rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif pada logam merah tersebut dapat menghambat tujuan peningkatan manufaktur Amerika, bahkan berpotensi memicu inflasi di tengah masyarakat.

    Seperti diketahui, Trump pada 8 Juli baru saja mengumumkan ancaman tarif 50% untuk impor tembaga yang dimulai 1 Agustus. Kebijakan itu langsung memicu harga tembaga melonjak 13% dalam satu hari, mencapai rekor tertinggi US$ 5,69 per pon. Ini merupakan kenaikan harga tembaga satu hari terbesar yang pernah tercatat sejak tahun 1968, menurut FactSet.

    Meskipun Trump mengatakan tarif tembaganya diperlukan untuk memacu produksi dalam negeri karena masalah keamanan nasional. Namun nampaknya itu tidak bisa menjadi solusi instan.

    Diketahui selama ini AS mengimpor lebih dari 50% tembaga yang dibutuhkan untuk konsumsi nasional. Paling banyak impor dilakukan dari negara-negara Amerika Latin.

    “Kenaikan harga-harga tersebut bisa jadi hanya pertanda akan datangnya masalah. Tarif 50% akan menjadi pajak besar-besaran bagi konsumen tembaga,” ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dilansir dari CNN, Jumat (18/7/2025).

    Hasil akhir dari tarif tembaga yang besar itu diyakini hanya membuat harga yang lebih tinggi untuk banyak barang yang diedarkan di pasar AS.

    “Harga yang ditimbulkan oleh tarif berisiko membuat tembaga dan juga manufaktur dan infrastruktur AS jadi jauh lebih mahal,” kata Hansen.

    Tembaga sangat konduktif, menjadikannya input penting untuk produk listrik dan elektronik. Tembaga dapat ditemukan di chip ponsel, pipa ledeng di rumah, dan di mesin mobil. Komoditas satu ini benar-benar menjadi penopang kehidupan warga Amerika.

    “Ini adalah logam vital untuk penggunaan sehari-hari. Anda mungkin tidak akan pernah melewati hari tanpa menggunakan sesuatu yang mengandung tembaga,” ujar Direktur Strategi Investasi Senior di grup manajemen aset US Bank, Rob Haworth.

    Menjelang batas waktu tarif 1 Agustus yang ditetapkan sendiri oleh Trump, para pelaku bisnis dan investor masih bingung memikirkan risiko-risiko yang bisa terjadi karena kebijakan tersebut.

    Yang jelas, para pelaku bisnis akan menghadapi biaya yang lebih tinggi karena tidak banyak pengganti tembaga yang layak. Hal ini diungkapkan langsung oleh Brandon Parsons, seorang praktisi ekonomi di Pepperdine Graziadio Business School.

    Meskipun aluminium dapat menjadi pengganti tembaga. Namun, aluminium lebih mudah terbakar dan tidak memiliki konduktivitas yang sama, sehingga kurang layak untuk digunakan dalam produk seperti chip semikonduktor.

    Sejauh ini, dari mana saja AS mendapatkan tembaganya? Chile, Kanada, dan Peru menjadi 3 negara terbesar pemasok tembaga ke negeri Paman Sam. Setidaknya pangsa pasar tembaga impor di AS dikuasai lebih dari 90% oleh ketiga negara Amerika Latin tersebut.

    Sementara itu, pada tahun 2024 Amerika hanya mampu menambang sekitar 1,1 juta ton tembaga. Itu pun belum bisa memenuhi setengah dari konsumsi domestiknya. Arizona menjadi rumah bagi lebih dari 70% produksi tembaga domestik pada tahun 2024.

    Amerika Serikat dalam beberapa dekade terakhir telah memproduksi lebih sedikit tembaga seiring dengan liberalisasi ekonomi global, yang memungkinkan negara tersebut mengimpor tembaga yang relatif murah dari negara-negara seperti Chili. Di sisi lain, cara seperti ini juga memungkinkan ekonomi AS untuk berekspansi ke industri lain.

    Pembeli industri dan pedagang Wall Street dalam beberapa bulan terakhir telah mengirimkan tembaga dalam jumlah besar ke Amerika Serikat untuk mengantisipasi potensi tarif.

    Morgan Stanley memperkirakan 400.000 ton, atau sekitar enam bulan pasokan ekstra tembaga telah dimuat dan dikirim ke AS pada bulan-bulan awal tahun 2025. Stok tembaga tersebut dapat menahan sementara gejolak pasar ketika tarif berlaku.

    Namun, penumpukan tembaga tidak akan berlangsung selamanya, dan akan sulit bagi AS untuk memproduksi tembaga dalam jumlah yang cukup di dalam negeri.

    Ewa Manthey, Ahli Strategi Komoditas di bank Belanda ING menilai pada suatu saat, AS kemungkinan perlu mengimpor lebih banyak tembaga dengan tarif 50%, dan tentunya hal ini dapat berisiko memicu lonjakan inflasi.

    “Harga tembaga yang lebih tinggi juga berisiko memicu inflasi yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya bagi produsen AS yang tidak memiliki alternatif domestik,” kata Manthey.

    Tonton juga video “Trump: Kami Punya Akses Penuh di RI, Tembaga dan Semuanya” di sini:

    (hal/rrd)

  • Donald Trump Bakal Kirim Surat ke Lebih dari 150 Negara Terkait Tarif – Page 3

    Donald Trump Bakal Kirim Surat ke Lebih dari 150 Negara Terkait Tarif – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu, 16 Juli 2025 menuturkan akan mengirimkan surat ke lebih dari 150 negara. Hal ini seiring rencana menerapkan serangkaian bea masuk yang akan berlaku mulai 1 Agustus, termasuk pungutan atas impor farmasi dan semikonduktor.

    “Kami hanya akan mengirimkan pemberitahuan pembayaran, dan pemberitahuan pembayaran tersebut akan menyebutkan berapa tarif-nya,” ujar Trump seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (17/7/2025).

    “Semuanya akan sama untuk semua orang, dan kelompok,” ia menambahkan.

    Sebelumnya, Trump mengatakan, pungutan obat-obatan dan chip akan diberlakukan pada Agustus, sehingga penerapannya akan bersamaan dengan tarif “timbal balik” yang ditangguhkan yang ditetapkan pada Apri, serta rencana tarif impor tembaga.

    Langkah terbaru ini muncul setelah Trump mengiriman surat kepada lebih dari 20 mitra dagang yang menguraikan tarif atas barang-barang impor dari negara mereka.

    Surat-surat itu menetapkan tingkat tarif dasar baru sebesar 20%-40%, kecuali pungutan 50% untuk barang-barang dari Brasil, sebuah langkah yang menganggu politik dalam negeri.

    Pekan lalu, Trump mengumumkan tarif 35% untuk barang-barang Kanada dan menindaklanjutinya dengan janji bea masuk 30% untuk Meksiko dan Uni Eropa. Uni Eropa telah menyiapkan daftar panjang tarif balasan yang akan memengaruhi produk-produk Amerika senilai USD 84 miliar jika perundingan gagal.

    Surat-surat tersebut terkadang mengacaukan negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini dengan Trump mengatakan ia terbuka untuk mencapai kesepakatan yang berbeda, tetapi juga menyebut surat-suratnya sebagai “kesepakatan” itu sendiri.

    Pada Selasa, Trump mengatakan timnya telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia yang akan membuat barang-barang dari negara tersebut dikenakan tarif 19%, menurunkan tarif yang telah ia ancamkan dalam suratnya.

  • Mantan Rektor UGM Tegaskan Jokowi Tidak Punya Ijazah Sarjana, Diduga yang Beredar Milik Saudara Ipar Meninggal pada 2018

    Mantan Rektor UGM Tegaskan Jokowi Tidak Punya Ijazah Sarjana, Diduga yang Beredar Milik Saudara Ipar Meninggal pada 2018

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus tuduhan ijazah palsu Presidenke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kian panas. Kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. Sejumlah tokoh yang pernah terkait dan mengetahui satu demi satu muncul membuat pengakuan di ranah publik

    Terbaru, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Sofian Effendi, mengungkapkan hal mengejutkan. Kata dia, Jokowi tidak pernah lulus sebagai sarjana penuh (S1) dari UGM.

    Prof. Sofian menyebut Jokowi hanya menyelesaikan program sarjana muda (B.Sc) dan tidak memenuhi syarat untuk ujian skripsi.

    “Jokowi ini, menurut informasi dari para profesor dan mantan dekan juga, itu pada tahun 1980-an tidak lulus. Saya lihat di dalam transkrip nilai yang ditampilkan oleh Polri, IPK-nya itu tidak sampai 2,” ujar Sofian dalam wawancara bersama pakar digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar, dikutip pada Kamis (17/7/2025).

    “Kalau dia mengatakan ‘saya punya ijazah asli’, ya mungkin B.Sc itu. Tapi kalau ijazah sarjana, enggak punya dia,” tegasnya lagi.

    Yang lebih mencengangkan lagi, Prof. Sofian menguak bahwa skripsi yang diklaim milik Jokowi tidak pernah diuji dan tidak memiliki tanda tangan pembimbing, bahkan diduga merupakan hasil contekan pidato ilmiah Prof. Sunardi.

    “Prof. Sunardi baru pulang dari Kanada, dia bikin makalah mengenai pengembangan industri kayu. Dan itu yang dipakai Jokowi (sebagai skripsi), tapi tidak pernah diuji. Kosong semua tanda tangan pembimbingnya,” lanjutnya.

    Menurutnya, ijazah yang beredar saat ini diduga milik Hari Mulyono, saudara ipar Jokowi, yang meninggal pada 2018.

  • Ibas Apresiasi Renegosiasi Tarif Baru, Ajak Semua Pihak Perkuat Ekonomi & Ekspor Nasional – Page 3

    Ibas Apresiasi Renegosiasi Tarif Baru, Ajak Semua Pihak Perkuat Ekonomi & Ekspor Nasional – Page 3

    EBY, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin, kemudian memaparkan secara detail berbagai strategi yang harus ditempuh.

    “Momentum ini harus kita manfaatkan untuk memperkuat ekonomi bangsa dan untuk membangun ketahanan ekspor nasional, sehingga kita perlu pikirkan bersama segala rekomendasi untuk bangsa. Kita dorong terciptanya solusi dalam renegosiasi ulang atau negosiasi bilateral ke AS,” urainya.

    Edhie Baskoro lalu menambahkan berbagai alternatif sinergi, di antaranya: Diversifikasi geografis melalui percepatan ratifikasi IEU, UAE, Turki, dan Kanada-CEPA. Perkuat ekspor ke Afrika, Amerika Latin, dan Asia Selatan. Diversifikasi produk ekspor, fokus pada hilirisasi mineral, otomotif, elektronik, digital, halal, dan farmasi.

    “Skema insentif fiskal untuk produk bernilai tambah ekspor. Perbaikan sistem logistik dan infrastruktur ekspor, termasuk modernisasi pelabuhan, reformasi ‘dwell time’ dan biaya kontainer. Penguatan sertifikasi dan standarisasi produk, termasuk pelatihan teknis dan labelisasi (halal, SNI),” jelasnya.

    “Digitalisasi ekspor dan ‘trade platform’ dalam satu ekosistem digital nasional.Penguatan mekanisme ‘hedging’ dan subsidi bunga ekspor untuk menjaga nilai tukar dan menahan volatilitas pasar. Kurangi 23% biaya logistik dari PDB,” tambahnya.

    Edhie Baskoro juga menyambut baik percepatan pembahasan IEU‑CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), sebuah peluang strategis baru untuk memperluas akses pasar dan mengurangi ketergantungan terhadap tarif Amerika. 

    Menutup sambutannya, Ibas menyampaikan optimisme yang kuat.

    “Jalan kita tak mulus. Di tengah tantangan global ini, saya percaya bangsa Indonesia mampu bangkit lebih kuat. Kita punya semangat gotong royong, daya juang tinggi, dan kekayaan sumber daya luar biasa,” ujarnya.

    “Mari kita jaga kekompakan antara pusat dan daerah, pemerintah dan swasta, legislatif dan eksekutif. Karena hanya dengan kerja sama yang kuat, kita bisa menjawab tantangan global secara bermartabat. Ekspor kita harus lebih hebat. Ekonomi kita harus lebih tangguh,” tambahnya.

    Abdul Sobur, Founder Kriya Nusantara, salah satu peserta, menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, tarif besar ini pasti memberikan dampak luar biasa pada kami, terutama lapangan kerja, sesuai yang disampaikan Mas Ibas. 

    “Sejak awal narasi disampaikan, para pembeli kami menahan diri, tidak mengambil keputusan dalam waktu dekat. Ketika pemerintah mendorong kita mencari jalan lain, misal ke Eropa, ada baiknya pemerintah maupun DPR/MPR lebih tajam melihat daya saing sebagai masalah utama, terutama regulasi yang harus kita benahi. Kita harus memiliki kemampuan yang berimbang atau lebih baik dari negara lain, karena di usaha kriya bahan kayu dan tenaga kerja kita sangat unggul,” ungkapnya.

    Acara ini dihadiri oleh beberapa peserta, di antaranya Florentiana Kurniati (Manajer Ekspor Garmin), Hartantiyani (Manajer Ekspor Manufaktur), Bagus Satrio Wicaksono (Owner Ekspor Tekstil), dan lain sebagainya. Hadir pula Fathi, Anggota FPD DPR RI Komisi XI Dapil Jawa Barat I.

     

    (*)

  • Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Alaska, Picu Peringatan Tsunami

    GELORA.CO -Sebuah gempa bumi kuat dengan 7,3 magnitudo mengguncang wilayah pesisir selatan Alaska, Amerika Serikat pada Rabu siang waktu setempat, 16 Juli 2025 

    Gempa tersebut memicu peringatan tsunami yang membuat warga di sepanjang garis pantai sejauh 1.127 km bergegas mencari tempat lebih tinggi.

    Meski begitu, peringatan tsunami tersebut kemudian diturunkan statusnya dan akhirnya dibatalkan. Tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan akibat gempa ini.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    Gempa terjadi pada pukul 12.37 siang di lepas pantai selatan Sand Point, sebuah komunitas kecil di Pulau Popof, bagian dari gugus Kepulauan Aleut. Guncangan dirasakan hingga Anchorage, kota besar yang berjarak hampir 966 kilometer dari pusat gempa.

    “Kami telah melihat gempa bumi lain di daerah tersebut yang tidak menimbulkan gelombang tsunami yang signifikan, tetapi kami menanganinya dengan serius dan menjalankan prosedur kami,” ujar Jeremy Zidek, juru bicara Divisi Manajemen Darurat Alaska, seperti dimuat Associated Press.

    “Kami pastikan masyarakat diberitahu sehingga mereka dapat mengaktifkan prosedur evakuasi mereka,” tambahnya. 

    Pusat Peringatan Tsunami Nasional awalnya mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah dari barat daya Homer hingga Unimak Pass. Komunitas besar seperti Kodiak, dengan penduduk lebih dari 5.000 orang, juga masuk dalam wilayah terdampak. 

    Namun, sekitar satu jam kemudian, statusnya diturunkan menjadi waspada, dan akhirnya dibatalkan menjelang pukul 14.45.

    Tsunami kecil tercatat di Sand Point dengan ketinggian air tidak lebih dari 6,3 cm di atas permukaan pasang. 

    “Tidak ada kerusakan di bandara, tampaknya tidak ada kerusakan di pelabuhan, sungguh tidak ada kerusakan yang berarti,” kata Kepala Polisi Sand Point, Benjamin Allen.

    Namun, beberapa kerusakan kecil terjadi di toko kelontong Alaska Commercial. Vickey McDonald, manajer toko tersebut, mengatakan bahwa sekitar separuh dari rak minuman beralkohol runtuh dan botol-botolnya pecah. 

    “Saya punya asap cair, saus barbekyu, dan acar pecah di lantai. Baunya sangat menyengat di sini,” ujarnya.

    Di beberapa komunitas seperti Unalaska dan King Cove, pejabat setempat segera memerintahkan warga di zona rawan banjir untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau menjauh ke pedalaman. 

    Di Seward, Jodie Stevens, seorang turis, bersama suaminya sedang mengamati burung puffin ketika mereka mendengar seruan untuk mengungsi.

    “Kami berjalan beberapa blok menanjak di tengah hujan. Seseorang dari pusat menyuruh semua orang segera pindah ke dataran tinggi,” kata dia.

    Mereka baru setengah jalan menuju titik evakuasi ketika sirene berbunyi menandakan bahwa situasi telah aman.

    Sementara itu, Badan Meteorologi Nasional (NWS) menyatakan tidak ada ancaman tsunami untuk wilayah pesisir Pasifik lainnya di Amerika Serikat dan Kanada, seperti Washington, Oregon, dan California

  • Jejak Homo Sapiens 115.000 Tahun Ditemukan di Gurun Arab Saudi

    Jejak Homo Sapiens 115.000 Tahun Ditemukan di Gurun Arab Saudi

    Jakarta

    Penemuan luar biasa di Gurun Nefud, Arab Saudi, mengungkap jejak kaki manusia yang diperkirakan berusia 115.000 tahun. Temuan ini diyakini sebagai jejak Homo sapiens tertua yang pernah ditemukan di wilayah Jazirah Arab, memberi petunjuk penting soal migrasi manusia purba di kawasan tersebut.

    Jejak-jejak kaki ini pertama kali terlihat pada 2017 di situs bernama Alathar-yang berarti “jejak” dalam bahasa Arab-setelah sedimen danau purba yang telah mengering terkikis oleh angin gurun. Dari analisis ilmiah yang dilakukan, para peneliti mengidentifikasi tujuh jejak kaki hominin, yang kemungkinan besar berasal dari manusia modern awal, bukan Neanderthal.

    “Jejak ini ibarat sidik jari waktu. Mereka terekam di lumpur danau kuno dan bertahan selama puluhan ribu tahun,” ungkap tim peneliti dalam makalah ilmiah yang dipublikasikan baru-baru ini.

    Danau Purba Jadi ‘Jalan Raya’ Manusia dan Hewan

    Situs Alathar terletak di dasar danau yang kini sudah kering, tetapi pada masa interglasial-periode antara zaman es-wilayah ini merupakan oasis bagi makhluk hidup. Homo sapiens dan berbagai hewan besar diyakini menggunakan rute ini untuk migrasi, mencari air dan sumber daya.

    Uniknya, tidak ditemukan artefak seperti alat batu atau bekas perburuan di sekitar lokasi. Ini mengindikasikan bahwa manusia yang meninggalkan jejak tersebut hanya singgah sebentar, kemungkinan untuk minum dan kemudian melanjutkan perjalanan.

    Biasanya, jejak kaki di lumpur hanya bertahan beberapa hari. Namun, kondisi geologis unik di Alathar menyebabkan jejak-jejak tersebut terawetkan secara luar biasa. Para ilmuwan membandingkan fenomena ini dengan situs Burgess Shale di Kanada atau fosil dinosaurus nodosaurus yang ditemukan utuh karena tertutup lumpur.

    “Ini adalah penemuan yang langka dan monumental. Jejak kaki ini memberi gambaran hidup tentang bagaimana manusia awal berpindah dan bertahan hidup di lingkungan ekstrem,” tambah para peneliti.

    Penemuan ini juga memperkuat teori bahwa Homo sapiens telah menjelajahi Levant dan Semenanjung Arab sejak 130.000 hingga 80.000 tahun lalu. Dengan bukti fisik langsung berupa jejak kaki, situs Alathar menjadi kunci penting dalam memahami sejarah evolusi dan migrasi manusia di luar Afrika, demikian dilansir dari Popular Mechanics.

    (afr/afr)