Negara: Kanada

  • Tiru Prancis-Inggris, Kanada Akan Akui Negara Palestina pada September

    Tiru Prancis-Inggris, Kanada Akan Akui Negara Palestina pada September

    Jakarta

    Pemerintah Kanada berencana untuk mengakui negara Palestina di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September mendatang. Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada hari Rabu (30/7) waktu setempat, sebuah perubahan kebijakan dramatis yang langsung dikecam oleh Israel.

    Carney mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk menjaga harapan solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina, tujuan lama Kanada yang “terkikis di depan mata kita.”

    “Kanada bermaksud untuk mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025,” kata Carney, dilansir kantor berita AFP, Kamis (31/7/2025).

    Hal ini menjadikan Kanada negara ketiga, setelah pengumuman terbaru oleh Prancis dan Inggris, yang dapat mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang.

    Niat Kanada ini “didasarkan pada komitmen Otoritas Palestina terhadap reformasi yang sangat dibutuhkan,” kata Carney, merujuk pada badan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Mahmud Abbas, yang memiliki otoritas sipil di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Carney juga mengatakan hal itu didasarkan pada janji Abbas untuk “mengadakan pemilihan umum pada tahun 2026 di mana Hamas tidak dapat berperan, dan untuk mendemiliterisasi negara Palestina.”

    Dengan pengumuman ini, Carney memposisikan Kanada sejajar dengan Prancis, setelah Presiden Emmanuel Macron mengatakan pemerintahnya akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam Sidang Umum PBB. Prancis menjadi negara Eropa paling kuat yang mengumumkan langkah tersebut.

    Rencana Kanada ini selangkah lebih maju daripada pengumuman minggu ini oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

    Starmer mengatakan Inggris akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada bulan September, kecuali Israel mengambil berbagai “langkah substantif,” termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Seruan Negara-negara Barat Agar Dunia Akui Palestina

    Seruan Negara-negara Barat Agar Dunia Akui Palestina

    Jakarta

    Prancis dan Inggris akan mengakui Negara Palestina. Selain itu, negara-negara Barat ini menyerukan agar dunia mengakui Negara Palestina.

    Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan Prancis akan mengakui negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keputusan Macron itu menuai reaksi Pemerintah Amerika Serikat (AS) hingga Arab Saudi.

    Pernyataan itu disampaikan Macron pada Kamis (24/7) waktu setempat. Macron mengatakan pengumuman akan disampaikan September mendatang.

    “Sesuai dengan komitmen historisnya untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina. Saya akan membuat pengumuman resmi di Majelis Umum PBB pada bulan September,” tulis kepala negara Prancis tersebut di media sosial X dan Instagram.

    Terbaru, langkah Prancis ini pun diikuti oleh negara lain. Salah satunya Inggris.

    Inggris Bakal Akui Palestina

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer mengumumkan Inggris akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang. Starmer mengatakan langkah itu akan dilakukan jika Israel tak kunjung menyetujui gencatan senjata di Gaza.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7/2025) langkah yang berpotensi menjadi tonggak sejarah ini muncul setelah pemimpin Inggris itu memanggil kembali kabinetnya dari masa reses. Pertemuan dengan kabinetnya itu untuk membahas mengenai situasi mendesak yang memburuk di wilayah Gaza tersebut.

    Dalam pidato di Downing Street yang disiarkan televisi segera setelahnya, Starmer mengatakan Inggris akan mengakui negara Palestina jika Israel tidak mengambil langkah-langkah yang dituntut pada saat Majelis Umum PBB diadakan pada bulan September.

    Starmer mengatakan negara-negara harus mengakhiri situasi buruk di Gaza, menyetujui gencatan senjata, dan berkomitmen pada perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan, serta menghidupkan kembali prospek solusi dua negara.

    “Saya selalu mengatakan bahwa kami akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi bagi proses perdamaian yang tepat, di saat dampak maksimal bagi solusi dua negara,” kata Starmer.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (Reuters)

    “Dengan solusi yang kini terancam, inilah saatnya untuk bertindak,” imbuhnya.

    Pemimpin Inggris itu juga memerinci beberapa tuntutan untuk kelompok militan Palestina Hamas, yang menyandera warga Israel yang ditangkap dalam serangannya pada 7 Oktober 2023.

    “Mereka harus segera membebaskan semua sandera, menandatangani gencatan senjata, melucuti senjata, dan menerima bahwa mereka tidak akan berperan dalam pemerintahan Gaza,” ujarnya.

    Negara Barat Desak Dunia Akui Palestina

    Prancis dan 14 negara Barat pun lainnya mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk bergerak mengakui negara Palestina.

    Para menteri luar negeri dari 15 negara tersebut pada Selasa (29/7) malam waktu setempat mengeluarkan pernyataan bersama menyusul konferensi di New York, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Konferensi internasional itu diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.

    “Di New York, bersama 14 negara lainnya, Prancis mengeluarkan seruan kolektif: kami menyatakan keinginan kami untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang mereka yang belum melakukannya untuk bergabung dengan kami,” tulis Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7/2025).

    Dalam pernyataan bersama tersebut, 15 negara termasuk Spanyol, Norwegia, dan Finlandia menegaskan “komitmen teguh mereka terhadap visi solusi dua negara.”

    Sembilan negara penandatangan yang belum mengakui negara Palestina menyatakan “kesediaan atau pertimbangan positif dari negara mereka” untuk mengakuinya, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Lama Tak Muncul, Eks PM Kanada Terlihat Berduaan dengan Katy Perry

    Lama Tak Muncul, Eks PM Kanada Terlihat Berduaan dengan Katy Perry

    Ottawa

    Lama tak muncul di depan publik, mantan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau terlihat berduaan dengan penyanyi terkenal asal Amerika Serikat (AS), Katy Perry, di sebuah restoran di Montreal, Kanada. Momen ini memicu spekulasi dan pertanyaan tentang hubungan keduanya.

    Katy Perry, yang memiliki nama asli Katheryn Elizabeth Hudson, baru-baru ini berpisah dengan tunangannya, Orlando Bloom, setelah keduanya bersama selama 9 tahun. Sedangkan Trudeau telah bercerai dengan istrinya, Sophie, pada tahun 2023 lalu.

    Momen yang terjepret kamera, seperti dilansir The Globe and Mail, Rabu (30/7/2025), menunjukkan Trudeau dan Perry asyik mengobrol sambil makan malam hanya berdua di sebuah restoran bernama Le Violon di Montreal.

    Hal ini terjadi ketika Perry sedang melakukan tur di beberapa kota di Kanada, termasuk Ottawa, Montreal, Quebec City dan Toronto.

    Laporan soal hal ini pertama muncul di situs selebritas TMZ, yang mengunggah video Trudeau dan Perry terlibat dalam percakapan yang akrab di restoran tersebut. Foto-foto itu memicu spekulasi online soal hubungan asmara di antara keduanya, terutama keduanya sama-sama berstatus single.

    Seorang konsultan komunikasi untuk Le Violon, Samantha Jin, mengungkapkan pada Selasa (29/7) bahwa mantan PM dan sang pop star itu menghabiskan waktu sekitar dua jam di restoran mewah tersebut pada Senin (28/7) malam waktu setempat.

    Jin mengatakan bahwa keduanya menjaga privasi masing-masing dan baik staf maupun para pelanggan lainnya tidak mendekati mereka untuk berfoto.

    “Kami merasa mereka sedikit lebih santai,” ucapnya.

    Ditambahkan oleh Jin bahwa tidak ada tanda-tanda keintiman di antara keduanya pada saat itu. “Tidak ada tanda-tanda PDA atau apa pun,” ujarnya.

    Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Trudeau maupun Perry soal rumor yang beredar.

    Lebih lanjut, Jin mengatakan bahwa Trudeau dan Perry belum pernah mengunjungi restoran itu sebelumnya.

    Ketika keduanya makan, Jin mengatakan bahwa sejumlah petugas keamanan mengawasi dari bar. Keduanya, sebut Jin, menikmati menu koki yang menyajikan berbagai hidangan pembuka termasuk tuna, beef tartare, lobster, dan asparus, dengan daging domba sebagai hidangan utama.

    “Mereka cukup normal. Bahkan cara mereka berinteraksi dengan staf dan datang menemui staf dapur setelahnya, yang cukup normal… Mereka sangat sopan,” kata Jin dalam keterangannya.

    Lihat juga Video ‘PM Kanada Umumkan Berpisah dengan Istri Usai 18 Tahun Menikah’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Anggota DPR: Transfer data ke AS landasan hukum perlindungan data WNI

    Anggota DPR: Transfer data ke AS landasan hukum perlindungan data WNI

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin menilai kesepakatan transfer data antara Indonesia dan Amerika Serikat sebagai bagian dari kesepakatan tarif impor menjadi landasan hukum yang kuat bagi perlindungan data pribadi warga negara Indonesia.

    Menurut dia, kesepakatan tersebut bukanlah bentuk penyerahan data pribadi WNI secara bebas, melainkan merupakan upaya membangun tata kelola data lintas negara yang sah, aman, dan akuntabel.

    “Kesepakatan ini justru menjadi landasan hukum yang kuat bagi perlindungan data pribadi WNI, khususnya saat menggunakan layanan digital dari perusahaan berbasis di Amerika Serikat, seperti media sosial, mesin pencari, layanan cloud, dan e-commerce,” kata Nurul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Nurul memandang prinsip utama dalam kerja sama tersebut adalah menjaga tata kelola data yang baik, melindungi hak individu, serta menjunjung tinggi kedaulatan hukum nasional.

    Nurul juga menekankan bahwa pemindahan data pribadi lintas negara hanya diizinkan untuk kepentingan yang sah, terbatas, dan memiliki dasar hukum yang jelas.

    Dia menuturkan pengawasan transfer data tersebut tetap berada di tangan otoritas Indonesia dan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

    Hal tersebut sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi, serta Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

    Dia menyampaikan bahwa langkah tersebut menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara anggota G7 yang telah lebih dulu menerapkan mekanisme transfer data lintas batas secara aman, seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis, Italia, dan Britania Raya.

    “Saya yakin pemerintah telah melakukan kesepakatan ini dengan penuh kehati-hatian. Tidak ada yang dirugikan dalam hal ini karena merujuk pada undang-undang dan prinsip menghargai kedua negara,” katanya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa transfer data pribadi dari Indonesia ke Amerika Serikat tetap patuh terhadap ketentuan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

    Nezar di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin (28/7), menjelaskan perpindahan data dari Indonesia ke luar negeri telah diatur pada UU PDP pasal 56.

    Menurutnya, Indonesia memegang prinsip perpindahan data secara adekuat dan apabila hal tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah diatur, maka dalam prosesnya harus mendapatkan persetujuan pemilik data terlebih dahulu.

    “Jangan ada salah paham, itu bukan berarti Indonesia bisa mentransfer semua data pribadi secara bebas ke Amerika Serikat. Kita tetap ada protokol seperti yang sudah diatur oleh Undang-Undang PDP yang disahkan di sini,” katanya.

    Menurutnya, transfer data yang dimaksud sebagai bagian dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) hanya mencakup data komersial seperti penggunaan mesin pencari dan transaksi komersial melalui platform yang berbasis di Amerika Serikat.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan poin penting dalam kesepakatan tarif impor yang disepakati dengan Pemerintah Indonesia, salah satu di antaranya menyebut soal pemindahan data pribadi.

    “Indonesia juga akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk memindahkan data pribadi keluar dari wilayahnya ke Amerika Serikat melalui pengakuan bahwa Amerika Serikat merupakan negara atau yurisdiksi yang memberikan perlindungan data yang memadai berdasarkan hukum Indonesia,” tulis pernyataan tersebut.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Akal-akalan Israel Tak Ada Kelaparan di Gaza Tak Masuk Akal

    Akal-akalan Israel Tak Ada Kelaparan di Gaza Tak Masuk Akal

    Gaza City

    Kelaparan hebat terjadi di Jalur Gaza, Palestina yang terus dibombardir oleh Israel. Namun, Israel membuat klaim tak masuk akal soal tak ada kelaparan di Gaza.

    Dilansir AFP, situasi krisis di Jalur Gaza semakin memprihatinkan, dengan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam beberapa pekan terakhir memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang mengancam jiwa seiring menipisnya pasokan bantuan.

    Tekanan internasional juga semakin meningkat untuk gencatan senjata guna memungkinkan operasi penyaluran bantuan secara besar-besaran.

    Namun pemerintah Israel, di bawah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

    Sementara itu, dilansir BBC pada Senin (28/7), menyebut kondisi saat ini sebagai “masa paling berat yang pernah saya alami sejak lahir. Ini adalah krisis dahsyat yang penuh penderitaan dan kondisi penuh kekurangan.”

    Pakar ketahanan pangan global belum mengklasifikasikan situasi di Gaza sebagai bencana kelaparan, tapi badan-badan di bawah PBB telah memperingatkan bahwa situasi kelaparan massal akibat perbuatan manusia tengah berlangsung di wilayah tersebut. Israel membantah atas kesalahan kontrol pangan berlebihan terhadap wilayah Palestina.

    Mereka–identitas para jurnalis disenyumbinyakan atas alasan keselamatan–menuturkan, kondisi paling menyakitkan saat ini adalah ketidakmampuan mereka memberi makan orang-orang terdekat, terutama anak kecil dan kelompok rentan.

    “Anak saya yang mengidap autisme tidak menyadari situasi yang tengah terjadi. Dia tidak bisa bicara dan tidak paham bahwa kami sedang terjebak di tengah peperangan,” ujar salah seorang juru kamera di Gaza yang memiliki empat anak.

    “Hari-hari belakangan dia sangat kelaparan, bahkan sampai memukul-mukul perutnya untuk mengisyaratkan bahwa dia ingin makan.”

    Jurnalis muda yang bertugas di Gaza selatan mengisahkan bahwa dia merupakan tulang punggung keluarga yang harus menghidupi orang tua dan saudaranya. “Saya terus memikirkan cara mendapatkan makanan untuk keluarga,” ujarnya.

    Israel Klaim Kirim Bantuan

    Israel mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Jalur Gaza usai menghadapi kecaman internasional atas krisis kelaparan yang semakin dalam di wilayah Palestina. Israel juga akan membuka koridor kemanusiaan buntut kecaman tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (27/7/2025), sebelumnya Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza pada 2 Maret setelah perundingan gencatan senjata gagal. Pada akhir Mei, Israel mulai mengizinkan sedikit bantuan untuk dilanjutkan.

    Sebelum Israel mengumumkan pengiriman tujuh paket bantuan, Uni Emirat Arab telah mengatakan akan memulai kembali pengiriman bantuan dan Inggris mengatakan akan bekerja sama dengan mitra termasuk Yordania untuk membantu mereka.

    Keputusan untuk melonggarkan aliran bantuan muncul ketika badan pertahanan sipil Palestina mengatakan lebih dari 50 warga Palestina tewas dalam serangan dan penembakan Israel, beberapa di antaranya saat mereka menunggu di dekat pusat distribusi bantuan.

    “Ini akan memperbaiki situasi kemanusiaan, dan membantah “klaim palsu tentang kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza”, tambahnya.

    PM Australia Heran dengan Klaim Israel

    Dilansir ABC Australia, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan heran atas klaim Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan “tidak ada kelaparan di Gaza.”

    Kepada anggota parlemen Partai Buruh yang dipimimpinnya, PM Albanese mengatakan pernyataan tersebut “tidak masuk akal.”

    Albanese melontarkan komentar tersebut menanggapi pertanyaan dari seorang anggota parlemen dari Partai Buruh tentang kapan Australia akan mengakui kenegaraan Palestina.

    PM Albanese sepertinya secara langsung mengkritik PM Netanyahu, yang mengunggah sebuah video ke X dengan mengatakan “tidak ada kelaparan di Gaza, tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza.”

    PM Australia Heran dengan Pernyataan Israel yang Menyangkal Tidak Ada Kelaparan di Gaza (Foto: ABC Australia)

    Pernyataan tersebut juga pernah diucapkan oleh Wakil Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Meron.

    “Klaim bahwa tidak ada kelaparan di Gaza tidak masuk akal,” kata PM Albanese kepada anggota Partai Buruh, menurut seorang juru bicara.

    Ia kemudian menjelaskan prasyarat Australia untuk mengakui Palestina, salah satunya “reformasi demokratis” di wilayah tersebut.

    Tapi ia mengindikasikan adanya hambatan yang bukannya tidak dapat diatasi, merujuk pada kutipan terkenal dari Nelson Mandela yang mengatakan “segalanya selalu tampak mustahil sampai terwujud.”

    Pemimpin Oposisi di Australia, Sussan Ley dari Partai Liberal, mengatakan ia “sangat terpukul melihat gambar-gambar” yang muncul dari Gaza, tetapi menolak mengatakan apakah menurutnya kelaparan sedang terjadi.

    “Ini adalah situasi yang kompleks di lapangan … saya senang melihat bantuan mengalir lebih jauh dan lebih baik,” ujarnya kepada para wartawan di Canberra.

    Belanda Bakal Panggil Dubes Israel

    Pemerintah Belanda mengatakan pihaknya akan memanggil Duta Besar (Dubes) Israel yang bertugas di wilayahnya. Pemanggilan itu dimaksudkan untuk menyampaikan kecaman terhadap situasi yang “tak tertahankan” di wilayah Jalur Gaza, yang terus dilanda perang.

    Rencana pemanggilan itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/7/2025), diumumkan melalui sebuah surat pernyataan yang dirilis oleh pemerintah Belanda pada Senin (28/7) tengah malam waktu setempat.

    Disebutkan pemerintah Belanda dalam pernyataannya bahwa Duta Besar Israel akan dipanggil untuk mendengarkan kecaman terhadap situasi yang “tak tertahankan dan tak dapat dimaafkan” di wilayah Jalur Gaza, yang diselimuti perang antara Israel dan Hamas selama 21 bulan terakhir.

    Pemerintah Belanda, dalam pengumumannya, juga mengatakan akan memberlakukan larangan perjalanan terhadap dua menteri kontroversial Israel, yakni Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich.

    Kedua menteri dalam kabinet pemerintah Israel, yang beraliran sayap kanan itu, tidak akan lagi diizinkan memasuki wilayah Belanda.

    Otoritas Belanda menuduh Ben-Gvir dan Smotrich telah berulang kali memicu kekerasan terhadap warga Palestina dan menyerukan “pembersihan etnis” di wilayah Jalur Gaza.

    Keputusan Belanda ini menyusul langkah serupa yang diambil terlebih dahulu oleh beberapa negara lainnya, seperti Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia, bulan lalu.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/rdp)

  • Kapal China Mulai Seliweran di ‘Gerbang AS’, Trump Turunkan Hercules

    Kapal China Mulai Seliweran di ‘Gerbang AS’, Trump Turunkan Hercules

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kapal pemecah es riset berbendera China terdeteksi beroperasi di dalam Paparan Benua Luas (ECS) Amerika Serikat (AS) di Samudra Arktik akhir pekan kemarin. Hal ini memicu respons dari Penjaga Pantai Paman Sam.

    Kapal tersebut, Xue Long 2, yang dioperasikan oleh Institut Penelitian Kutub China, terlihat sekitar 290 mil laut di utara Utqiagvik, Alaska. Lokasi ini juga sekitar 130 mil laut di dalam ECS AS.

    “AS memiliki hak eksklusif untuk melestarikan dan mengelola sumber daya hayati dan nonhayati di ECS-nya,” kata Penjaga Pantai dalam siaran pers resmi dikutip Selasa (29/7/2025).

    Sebuah pesawat C-130J Hercules dikerahkan untuk memantau kapal tersebut, dan foto Xue Long 2 telah dirilis. Laksamana Muda Bob Little, komandan Distrik Arktik Penjaga Pantai AS, mengatakan bahwa badan tersebut tetap waspada terhadap aktivitas kapal asing.

    “Penjaga Pantai AS, bersama mitra dan badan lainnya, dengan waspada memantau dan merespons aktivitas kapal pemerintah asing di dalam dan di dekat perairan AS untuk mengamankan integritas teritorial dan mempertahankan kepentingan kedaulatan dari aktivitas negara yang merugikan,” ujarnya.

    ECS terletak lebih dari 200 mil laut dari garis pantai AS. Fakta itu memberikan hak kedaulatan kepada AS untuk melestarikan dan mengelola sumber daya hayati dan nonhayatinya berdasarkan hukum maritim internasional.

    Militer Kanada juga telah melacak kapal tersebut awal pekan ini. Seorang juru bicara Pusat Operasi Gabungan Kanada mengatakan bahwa kapal tersebut tidak berada di perairan teritorial Kanada.

    “Pesawat pengintai CP-140 Aurora yang berbasis di Alaska sedang memantau pergerakannya,” tuturnya.

    Pendeteksian ini terjadi beberapa hari setelah AS melacak empat pesawat militer Rusia di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska. Ini adalah wilayah udara internasional yang mewajibkan pesawat untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri demi tujuan keamanan.

    (tps/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Viral di TikTok, Tren Fibermaxxing Jadi Solusi Kekurangan Serat dalam Pola Makan

    Viral di TikTok, Tren Fibermaxxing Jadi Solusi Kekurangan Serat dalam Pola Makan

    JAKARTA – TikTok kembali melahirkan tren baru yang tengah ramai diperbincangkan, kali ini bukan soal diet ekstrem atau resep aneh, tapi soal fibermaxxing. Fibermaxxing merupakan sebuah gaya makan yang fokus pada konsumsi makanan tinggi serat. Tren ini menjadi sorotan karena diklaim bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, menjaga berat badan, hingga menurunkan risiko penyakit serius seperti kanker usus besar.

    Fibermaxxing adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan makan makanan yang kaya akan serat, dengan tujuan melebihi atau setidaknya memenuhi kebutuhan serat harian. Contohnya bisa berupa semangkuk sarapan yang dipenuhi biji chia, goji berry, stroberi, dan oat, seperti yang kerap ditampilkan oleh pengguna TikTok “@impamibaby”, salah satu pelopor tren ini.

    “Tren ini sebenarnya membawa dampak positif karena sebagian besar orang tidak cukup mengonsumsi serat dalam kesehariannya,” kata Lauren Manaker, ahli gizi dan pendiri Nutrition Now Counseling di South Carolina, dikutip dari laman CNN.

    Menurut Pedoman Gizi Amerika, kebutuhan serat untuk orang dewasa berkisar antara 22 hingga 34 gram per hari tergantung usia dan jenis kelamin. Namun, data menunjukkan lebih dari 90% perempuan dan 97% laki-laki tidak mencapai angka tersebut.

    Dr. Kyle Staller, dokter spesialis pencernaan di Massachusetts General Hospital, menjelaskan bahwa serat punya peran penting yang tak tergantikan dalam sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

    “Serat sudah lama direkomendasikan oleh dunia medis dan manfaatnya terus terbukti. Ini bukan tren sesaat seperti lainnya,” ujarnya.

    Beberapa manfaat dari konsumsi serat yang cukup, antara lain melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, menurunkan risiko kanker usus besar dan rektum, mengontrol kadar gula darah dan kolesterol, penurunan berat badan karena membuat kenyang lebih lama, hingga menyeimbangkan mikrobioma usus, yang juga berdampak pada suasana hati dan kesehatan mental.

    Jennifer House, ahli gizi dari Kanada, menyebutkan serat yang difermentasi di dalam usus akan menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti butirat, yang berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker dan menekan peradangan.

    “Serat membantu membawa racun keluar dari tubuh lewat feses. Jadi secara teknis, serat memang bisa membantu proses detoksifikasi alami tubuh,” tambah House.

    Meski terdengar positif, para ahli mengingatkan untuk tidak langsung mengubah pola makan secara drastis.

    “Kalau tubuh belum terbiasa, langsung makan banyak serat justru bisa bikin perut kembung dan tidak nyaman,” jelas Dr. Staller.

    Saran dari para ahli adalah memulai secara perlahan. Misalnya, tambahkan buah beri ke sarapanmu, ganti nasi putih dengan beras merah, atau camilanmu dengan kacang dan buah. Pastikan juga minum cukup air, karena serat butuh cairan untuk bekerja optimal di sistem pencernaan.

    Bila sulit mendapatkan cukup serat dari makanan, suplemen seperti psyllium husk bisa jadi pilihan. Tapi tetap, makanan alami lebih baik karena mengandung vitamin dan mineral penting yang tak ada di suplemen.

    “Suplemen bisa membantu dalam kondisi tertentu, tapi bukan pengganti makanan utuh,” kata Manaker.

    Fibermaxxing mungkin muncul dari TikTok, tapi tren ini justru selaras dengan prinsip-prinsip pola makan sehat. Jika dilakukan dengan benar dan bertahap, meningkatkan asupan serat bisa membawa banyak manfaat nyata bagi tubuh, dari kesehatan pencernaan, berat badan, hingga risiko penyakit kronis.

    “Ini salah satu tren TikTok yang benar-benar layak dicoba.” pungkas Manaker.

  • RI Sudah Kuasai 63% Total Produksi Nikel Dunia

    RI Sudah Kuasai 63% Total Produksi Nikel Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengungkapkan bahwa Indonesia kini menguasai pasar nikel dunia. Bukan tanpa sebab, APNI mencatat produksi nikel dunia dari Indonesia mendominasi hingga 63%.

    Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey mengatakan, bahkan sejak tahun 2022 Indonesia sudah memasok hingga 50% produksi nikel dunia dan jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini Indonesia memasok nikel dunia hingga 63%.

    “Secara keseluruhan Indonesia sudah menguasai 63% dari total produksi dunia,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Senin (28/7/2025).

    Namun, tingginya produksi nikel di Indonesia, lanjut Meidy, berdampak pada berlebihnya pasokan nikel dunia. Pasokan ini lebih banyak dibandingkan dengan permintaan pasar.

    Dalam catatannya, sejak tahun 2022 lalu, Indonesia menyumbang kelebihan pasokan nikel dunia sebesar 50%, lalu 31% pada 2023, dan 16% pada 2024.

    “Dan tahun 2022 kita sudah overpass 50% dari total produksi dunia ada di Indonesia, itu di tahun 2022. Bahkan di 2023 pun kita masih over 31%, year on year, ya, untuk nikel produksi Indonesia. Tahun kemarin 2024 kita over lagi 16%, untuk produksi global dunia,” paparnya.

    Kelebihan pasokan tersebut, membuat harga nikel dunia anjlok, terutama pada 2023-2024. Salah satu ‘aktor’ utama dari turunnya harga nikel dunia, kata Meidy, karena produksi berlebih dari Indonesia.

    “Kenapa harga semakin menurun? Salah satunya penyebabnya juga dari Indonesia. Ya, karena tadi, di tahun 2023 sampai 2024, kelebihan total produksi dunia itu ada 500 ribu dibandingkan dengan demand dunia. Disumbang dari mana? Dari Indonesia. Itu mempengaruhi harga,” imbuhnya.

    Meski harga nikel dunia turun tapi industri nikel di Tanah Air masih bisa hidup dan bertahan karena industri nikel di Indonesia masih berbiaya rendah. Hal ini ditunjang oleh pertambangan nikel yang masih di atas lahan terbuka, belum sampai tambang bawah tanah yang memakan biaya tinggi dan lebih rumit.

    “Tapi kesuksesan luar biasa untuk nikel downstream (nikel di Indonesia) itu terlalu instan mungkin, ya. Kalau kita bandingkan, saya sudah berkunjung ke beberapa tambang nikel di beberapa negara lain ya, seperti di Rusia, yang underground, kemudian di Kanada juga, di Sudbury, kemudian di Brasil,” katanya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesawat Alien Serang Bumi Tahun Ini, Ilmuwan Ungkap Jadwalnya

    Pesawat Alien Serang Bumi Tahun Ini, Ilmuwan Ungkap Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Objek misterius intergalaksi diduga sebagai pesawat alien yang hendak menyerang Bumi. Bahkan, jadwalnya sudah diperkirakan pada November 2025 mendatang, menurut studi baru dari sekelompok kecil ilmuwan yang memicu kontroversi.

    “Konsekuensinya, jika hipotesis ini terbukti benar, berpotensi mengerikan bagi umat manusia,” tulis para peneliti dalam makalah yang kontroversial tersebut, yang diterbitkan pada 16 Juli 2025 di server pracetak arXiv, dilaporkan oleh South West News Service.

    Dijuluki 3I/ATLAS, objek misterius ini ditemukan pada 1 Juli 2025. Objek itu melesat menuju Matahari dengan kecepatan lebih dari 130.000 mph, menurut laporan Live Science.

    Kurang dari 24 jam kemudian, objek tersebut dipastikan sebagai objek antarbintang. Pengamatan awal menunjukkan bahwa objek tersebut kemungkinan adalah sebuah komet dengan diameter hingga 15 mil. Kira-kira lebih besar dari Manhattan.

    Namun, dalam makalah terbaru, ketiga peneliti tersebut menduga bahwa objek tersebut mungkin merupakan teknologi mata-mata luar angkasa yang disamarkan, diukutip dari New York Post, Senin (28/7/2025).

    Salah satu peneliti, Avi Loeb, yang juga merupakan astrofisikawan Harvard terkemuka, sebelumnya membuat gebrakan setelah menyebarkan teori bahwa objek antarbintang 2017 ʻOumuamua bisa jadi merupakan wahana pengintaian buatan yang dikirim oleh peradaban alien, berdasarkan bentuk dan percepatannya yang aneh.

    Dalam studi ini, yang ia kerjakan bersama Adam Hibberd dan Adam Crowl dari Initiative for Interstellar Studies di London, Loeb berhipotesis bahwa lintasan 3I/ATLAS menunjukkan asal usul alien yang serupa. Ketiganya merasa kecepatan objek tersebut yang jauh lebih cepat daripada ʻOumuamua dan objek lainnya.

    “Fakta bahwa objek tersebut memasuki tata surya kita dari sudut yang berbeda dari pendahulunya menawarkan berbagai manfaat bagi kecerdasan ekstraterestrial,” tulis Loeb dalam sebuah postingan blog.

    Salah satu manfaatnya adalah 3I/ATLAS akan mendekati Jupiter, Mars, dan Venus, yang dapat memungkinkan alien untuk diam-diam menanam gadget mata-mata di sana, tulis Loeb.

    Ketika UFO yang disebut menyamar itu mencapai titik terdekatnya dengan Matahari (perihelion) pada akhir November, ia akan tersembunyi dari pandangan Bumi.

    “Ini mungkin disengaja untuk menghindari pengamatan detail dari teleskop berbasis Bumi saat objek tersebut paling terang atau ketika gadget dikirim ke Bumi dari titik pandang tersembunyi itu,” tegas Loeb.

    Jika anomali ini merupakan “artefak teknologi”, hal ini dapat mendukung hipotesis hutan gelap, yang berpendapat bahwa kita belum menemukan tanda-tanda entitas luar angkasa karena mereka tetap menyamar untuk melindungi diri dari predator atau mangsa.

    Loeb memperingatkan bahwa hal ini dapat menunjukkan bahwa sebuah serangan mungkin terjadi dan mungkin memerlukan tindakan defensif.

    Masalahnya, 3I/ATLAS melaju terlalu cepat sehingga tidak mungkin dicegat oleh wahana antariksa berbasis Bumi sebelum meninggalkan tata surya.

    “Oleh karena itu, tidak praktis bagi penduduk Bumi untuk mendarat di 3I/ATLAS pada jarak terdekat dengan menaiki roket kimia, karena roket terbaik kita hanya mencapai sepertiga kecepatan tersebut,” tulis Loeb.

    Namun, ilmuwan lain telah membantah apa yang disebut sebagai asal usul alien dari objek tersebut, yang mereka yakini sebagai sebuah komet.

    “Semua bukti menunjukkan bahwa ini adalah komet biasa yang terlontar dari tata surya lain, sama seperti miliaran komet yang tak terhitung jumlahnya telah terlontar dari tata surya kita sendiri,” kata Samantha Lawler, astronom di Universitas Regina di Kanada yang mempelajari dinamika tata surya, dilaporkan Live Science.

    Faktanya, Loeb pun mengakui di blognya bahwa teori wahana mata-mata aliennya agak mengada-ada. Ia mengatakan sejauh ini hasil yang paling mungkin adalah bahwa 3I/ATLAS adalah objek antarbintang yang sepenuhnya alami, kemungkinan sebuah komet.

    Para peneliti juga memperingatkan publik untuk tidak terlalu mempercayai makalah ini, yang belum melalui proses peer-review.

    “Makalah ini bergantung pada hipotesis yang luar biasa tetapi, seperti yang akan kami tunjukkan, dapat diuji, yang belum tentu dianut oleh para penulis, namun tentu layak untuk dianalisis dan dilaporkan,” tulis mereka.

    “Hipotesis ini merupakan latihan yang menarik, dan menyenangkan untuk diteliti, terlepas dari kemungkinan validitasnya,” ia menambahkan.

    Namun, para kritikus menyebut proyek mereka sebagai ejekan terhadap karya ilmuwan lain.

    “Para astronom di seluruh dunia sangat gembira dengan kedatangan 3I/ATLAS, dan mereka berkolaborasi menggunakan teleskop canggih untuk mempelajari pengunjung ini,” ujar Chris Lintott, astronom di Universitas Oxford yang membantu simulasi asal usul galaksi 3I/ATLAS, kepada Live Science.

    “Anggapan bahwa itu buatan adalah omong kosong belaka, dan merupakan penghinaan terhadap upaya menarik yang sedang dilakukan untuk memahami objek ini,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prancis Akui Palestina, Pemimpin Eropa Kasih Komentar Tak Terduga

    Prancis Akui Palestina, Pemimpin Eropa Kasih Komentar Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan bahwa jika Palestina diakui sebelum didirikan maka akan menjadi kontraproduktif. Hal itu menyusul wacana Palestina yang akan menjadi negara berdaulat.

    “Saya sangat mendukung Negara Palestina tetapi saya tidak mendukung pengakuannya sebelum pendiriannya,” kata Meloni kepada harian Italia La Repubblica, dilansir Reuters, Sabtu (26/7/2025).

    “Jika sesuatu yang tidak ada dikenali di atas kertas, masalahnya bisa tampak terpecahkan padahal tidak ada,” tambah Meloni.

    Adapun, Prancis berencana untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September, menarik kecaman dari Israel dan Amerika Serikat. Apalagi hal itu di tengah perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

    Pada hari Jumat (25/7/2025), Menteri Luar Negeri Italia mengatakan pengakuan negara Palestina harus terjadi bersamaan dengan pengakuan Israel oleh entitas Palestina yang baru.

    Di samping itu, seorang juru bicara pemerintah Jerman juga mengatakan bahwa Berlin tidak berencana untuk mengakui negara Palestina dalam jangka pendek dan mengatakan prioritasnya sekarang adalah membuat “kemajuan yang sudah lama tertunda” menuju solusi dua negara.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September mendatang.

    Pengumuman ini disampaikan Macron pada Kamis (24/7/2025), di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel atas krisis kemanusiaan di Gaza.

    “Prioritas mendesak hari ini adalah mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan penduduk sipil,” tulis Macron dalam unggahannya di media sosial, dilansir AFP.

    Jika kemudian terealisasi maka Prancis menjadi negara kelompok kaya G-7 yang mengakui Palestina.

    Negara lain belum merencanakan hal yang sama, mulai dari Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

    Langkah Prancis ini juga semakin menambah negara Eropa yang mengakui Palestina. Sebelumnya beberapa negara Eropa secara resmi telah mengakui Negara Palestina, mencerminkan meningkatnya dukungan internasional. Di antaranya adalah Armenia, Slovenia, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.

    Saat ini, Palestina diakui sebagai negara berdaulat oleh 147 dari 193 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mewakili sekitar 75 persen komunitas internasional. Palestina juga diakui oleh Takhta Suci (Vatikan), otoritas tertinggi Gereja Katolik dan pemegang status pengamat di PBB.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]