Negara: Kanada

  • Stasiun Luar Angkasa Internasional Bakal Dihancurkan di 2030

    Stasiun Luar Angkasa Internasional Bakal Dihancurkan di 2030

    Jakarta

    Dalam sejarah penerbangan antariksa, Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) mungkin merupakan salah satu pencapaian umat manusia yang paling menakjubkan, sebuah contoh gemilang kerja sama antariksa antara Amerika Serikat (AS), Eropa, Kanada, Jepang, dan Rusia. Namun, semua hal baik pasti akan berakhir.

    Pada 2030, ISS akan dideorbit, didorong ke wilayah terpencil di Samudra Pasifik. Bagi orang-orang yang menyukai dunia keantariksaan, apalagi yang terlibat langsung di dalamnya, dihancurkannya ISS akan jadi momen perpisahan penting yang menyedihkan.

    “Saya seorang insinyur kedirgantaraan yang telah membantu membangun berbagai perangkat keras dan eksperimen untuk ISS. Sebagai anggota komunitas antariksa selama lebih dari 30 tahun dan anggota komunitas NASA selama 17 tahun, akan sulit bagi saya untuk melihat ISS berakhir,” kata John M. Horack, Profesor bidang Mechanical and Aerospace Engineering dari Ohio State University, dikutip dari Science Alert.

    Ia menyebutkan, sejak bagian pertama ISS diluncurkan pada 1998, stasiun ini telah menjadi rumah bagi berbagai pencapaian penelitian penting di berbagai domain, termasuk ilmu material, bioteknologi, astronomi dan astrofisika, ilmu bumi, pembakaran, dan masih banyak lagi.

    Para astronaut yang melakukan penelitian di dalam stasiun ruang angkasa dan eksperimen muatan yang melekat pada bagian luar stasiun telah menghasilkan banyak publikasi di jurnal sains yang ditinjau sejawat.

    Beberapa di antaranya telah memajukan pemahaman kita tentang badai petir, menghasilkan perbaikan dalam proses kristalisasi obat-obatan utama melawan kanker, merinci cara menumbuhkan retina buatan di luar angkasa, mengeksplorasi pemrosesan serat optik ultramurni, dan menjelaskan cara mengurutkan DNA di orbit.

    Secara total, lebih dari 4.000 percobaan telah dilakukan di ISS, menghasilkan lebih dari 4.400 publikasi penelitian yang didedikasikan untuk memajukan dan meningkatkan kehidupan di Bumi dan membantu membuka jalan bagi aktivitas eksplorasi ruang angkasa di masa depan.

    “ISS telah membuktikan nilai pelaksanaan penelitian di lingkungan penerbangan antariksa yang unik, yang memiliki gravitasi sangat rendah, ruang hampa, siklus suhu ekstrem, dan radiasi, untuk memajukan pemahaman ilmuwan tentang berbagai proses fisika, kimia, dan biologi yang penting,” kata Horack.

    Menjaga Kehadiran di Orbit

    Keberadaan ISS sama dengan menjaga kehadiran di orbit Bumi. Namun, setelah stasiun tersebut pensiun, NASA dan mitra internasionalnya tidak meninggalkan pos terdepan mereka di orbit rendah Bumi. Sebaliknya, mereka mencari alternatif untuk terus memanfaatkan potensi orbit rendah Bumi sebagai laboratorium penelitian yang unik dan memperpanjang keberadaan manusia selama 25 tahun, sekitar 402 kilometer di atas permukaan Bumi.

    Pada Desember 2021, NASA mengumumkan tiga penghargaan untuk membantu mengembangkan stasiun luar angkasa milik swasta yang dioperasikan secara komersial di orbit rendah Bumi. Selama bertahun-tahun, NASA telah berhasil mengirim pasokan ke ISS menggunakan mitra komersial, dan badan tersebut baru-baru ini memulai pengaturan bisnis serupa dengan SpaceX dan Boeing untuk mengangkut awak di pesawat ruang angkasa Dragon dan Starliner.

    Berdasarkan keberhasilan program ini, NASA menginvestasikan lebih dari USD 400 juta untuk merangsang pengembangan stasiun ruang angkasa komersial dan diharapkan dapat meluncurkan dan mengaktifkannya sebelum ISS dinonaktifkan.

    Stasiun Luar Angkasa Komersial

    Pada September 2025, NASA menerbitkan draf pengumuman untuk proposal kemitraan Fase 2 bagi stasiun luar angkasa komersial. Perusahaan yang terpilih akan menerima pendanaan untuk mendukung tinjauan desain kritis dan mendemonstrasikan stasiun dengan empat orang di orbit selama minimal 30 hari.

    NASA kemudian akan melanjutkan proses penerimaan dan sertifikasi desain formal untuk memastikan stasiun-stasiun ini memenuhi persyaratan keselamatan NASA yang ketat. Hasilnya akan memungkinkan NASA untuk membeli misi dan layanan lain di atas stasiun-stasiun ini secara komersial, serupa dengan cara NASA mengirimkan kargo dan awak ke ISS saat ini.

    Tim mana yang akan berhasil, dan dalam jangka waktu berapa, masih harus dilihat. Sementara stasiun-stasiun ini dibangun, para astronaut China akan tetap tinggal dan bekerja di stasiun luar angkasa Tiangong, sebuah fasilitas berawak permanen yang menampung tiga orang dan mengorbit sekitar 402 km di atas permukaan Bumi.

    Akibatnya, jika masa pendudukan ISS berakhir, China dan Tiangong akan mengambil alih orbit Bumi sebagai stasiun luar angkasa berpenghuni terlama yang masih beroperasi. Stasiun ini telah dihuni selama kurang lebih empat tahun dan masih terus berlanjut.

    Diperlukan waktu beberapa tahun sebelum stasiun ruang angkasa komersial baru ini mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 28 ribu kilometer per jam dan beberapa tahun sebelum ISS dideorbit pada 2030.

    “Jadi, selagi ada kesempatan, lihatlah ke atas dan nikmati pemandangannya. Hampir setiap malam ketika ISS terbang di atasnya, pemandangannya sungguh luar biasa: titik cahaya biru-putih yang cemerlang, biasanya objek paling terang di langit, yang diam-diam membentuk lengkungan anggun di langit,” kata Horack.

    “Nenek moyang kita hampir tidak dapat membayangkan bahwa suatu hari, salah satu objek paling terang di langit malam akan diciptakan oleh pikiran manusia dan dibangun oleh tangan manusia,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Israel di Ujung Tanduk, Terancam “Bye Bye” Piala Dunia 2026

    Israel di Ujung Tanduk, Terancam “Bye Bye” Piala Dunia 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib tim nasional Israel di Piala Dunia FIFA 2026 di ujung tanduk. Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dilaporkan akan menggelar pemungutan suara terkait kemungkinan penangguhan Israel dari kompetisi internasional akibat perang di Gaza.

    Menurut laporan The Associated Press, mayoritas dari 20 anggota komite eksekutif UEFA diperkirakan mendukung langkah tersebut. Jika larangan diberlakukan, Israel praktis tidak bisa mengikuti kualifikasi Piala Dunia yang dikelola UEFA di zona Eropa.

    Seruan agar Israel dilarang dari dunia olahraga meningkat setelah Komisi Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa operasi militer Israel di Gaza merupakan tindakan genosida. Panel penasihat PBB bahkan mendesak FIFA dan UEFA untuk menangguhkan Israel.

    “Tim nasional yang mewakili negara-negara yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran dapat, dan harus, ditangguhkan,” kata panel ahli PBB dalam pernyataan bersama, seperti dikutip Newsweek, Jumat (26/9/2025).

    Pemerintah Israel kemudian menolak tuduhan tersebut. “Laporan itu sepenuhnya didasarkan pada kebohongan Hamas, yang direkayasa dan diulang-ulang oleh pihak lain,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel.

    Di sisi lain, tekanan datang dari sejumlah negara Eropa. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menilai ada standar ganda dalam penanganan kasus Israel.

    “Mengapa Rusia diusir setelah invasi Ukraina, tetapi Israel tidak diusir setelah invasi Gaza?” ujarnya dalam rapat kabinet 15 September lalu.

    Presiden federasi sepak bola Norwegia, Lise Klaveness, juga menegaskan, “Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan kemanusiaan dan serangan yang tidak proporsional di Gaza.”

    Namun, Amerika Serikat yang menjadi tuan rumah Piala Dunia bersama Meksiko dan Kanada, menentang keras rencana itu.

    “Kami pasti akan berupaya sepenuhnya untuk menghentikan segala upaya melarang tim nasional sepak bola Israel dari Piala Dunia,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

    Menteri Olahraga Israel, Miki Zohar, mengungkapkan bahwa ia bersama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan ketua federasi sepak bola Moshe Zuares tengah bekerja intensif untuk melobi UEFA.

    Keputusan UEFA disebut belum pernah terjadi sebelumnya, karena biasanya FIFA yang memimpin proses penangguhan. Jika larangan berlaku, Israel akan bernasib sama dengan Rusia yang ditendang dari Piala Dunia 2022 setelah invasi ke Ukraina.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tiba di Amsterdam, Prabowo Naik Limousine Spesial Kerajaan Belanda

    Tiba di Amsterdam, Prabowo Naik Limousine Spesial Kerajaan Belanda

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda. Setelah turun dari pesawat Boeing 777-300ER, ada mobil spesial yang menanti Prabowo.

    Prabowo diagendakan diterima secara resmi oleh Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch. Setibanya di Bandara Schipol, Presiden Prabowo disambut hangat di bawah tangga pesawat oleh Aide-de-Camp (ADC) Raja Belanda Letkol Joël Postma, Head of the Visits and Events of the Protocol and House Country Department, Ministry of Foreign Affairs of the Kingdom of the Netherlands Bob Aal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, serta Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kol. Laut (P) Rikrik Permadi Sobana.

    Dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Presiden Republik Indonesia, sebuah kendaraan spesial disiapkan untuk Prabowo setelah mendarat di Belanda. Prabowo menumpangi Limousine Cadillac panjang milik keluarga Kerajaan Belanda yang khusus digunakan untuk tugas kenegaraan atau kunjungan resmi.

    Mobil limoosine yang berdimensi panjang tersebut begitu spesial. Sebab, mobil ini biasanya disimpan di Royal Stables, kawasan Istana Noordeinde, Den Haag, dan hanya digunakan dalam acara tingkat tinggi.
    “Hal ini mencerminkan penghormatan yang tinggi dari Kerajaan Belanda terhadap kunjungan Presiden Prabowo,” demikian dikutip dari situs resmi Presiden Republik Indonesia.

    Dilansir dari berbagai sumber, mobil limousine ini menggunakan basis Cadillac DTS yang dipanjangkan khusus untuk keluarga Kerajaan Belanda. Dimensi mobil tersebut diperpanjang sekitar 1.250 mm di bagian tengahnya. Atapnya ditinggikan 70 mm. Terdapat penambahan pintu dan baris kursi. Pintu belakangnya menggunakan model suicide, alias engsel pintunya ada di pilar belakang bukan di tengah. Mobil ini dicat dengan warna khas Royal Blue.

    Limousine Cadillac DTS ini menggendong mesin V8 4.600 cc. Mesin tersebut memiliki tenaga hingga 275 daya kuda pada 5.200 rpm dengan torsi maksimal 400 Nm pada 4.400 rpm. Mesin dihubungkan dengan transmisi 4AT 4T80 untuk menggerakkan roda depan.

    Sementara itu, kunjungan Prabowo ke Belanda menandai upaya mempererat hubungan bilateral, khususnya di bidang-bidang strategis. Pertemuan dengan Raja Belanda diharapkan akan memperkuat ikatan persahabatan serta memperluas peluang kerja sama strategis antara kedua negara.

    Prabowo sebelumnya telah mengunjungi beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada. Seperti kunjungan ke negara lain, Prabowo menggunakan mobil Maybach di sana.

    (rgr/din)

  • Prabowo Tiba di Belanda, Dijadwalkan Bertemu Raja Willem-Alexander

    Prabowo Tiba di Belanda, Dijadwalkan Bertemu Raja Willem-Alexander

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto, tiba di Bandar Udara Internasional Schipol, Amsterdam, Belanda, pada Kamis (25/9/2025) pukul 09.45 waktu setempat.

    Kehadiran Prabowo ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan yang bertujuan mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda, khususnya di bidang-bidang strategis.

    Setibanya di Bandara Schipol, Presiden Prabowo disambut dengan penuh kehormatan oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Aide-de-Camp (ADC) Raja Belanda Letkol Joël Postma, Kepala Departemen Kunjungan dan Acara Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belanda Bob Aal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, serta Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kol. Laut (P) Rikrik Permadi Sobana. 

    Kehadiran pasukan jajar kehormatan turut menambah kemegahan prosesi penyambutan Presiden Prabowo di bawah tangga pesawat, dengan dua prajurit berdiri di ujung tangga, sementara delapan lainnya berjajar rapi di sepanjang karpet merah.

    Usai menerima penghormatan resmi, Presiden Prabowo segera melanjutkan perjalanan menuju Istana Huis ten Bosch, Den Haag, untuk pertemuan resmi dengan Raja Belanda Willem-Alexander.

    Presiden akan menggunakan Limousine Cadillac panjang milik keluarga Kerajaan Belanda, yang hanya digunakan untuk acara kenegaraan penting. Kendaraan mewah ini, yang biasa disimpan di Royal Stables, Istana Noordeinde, Den Haag, mencerminkan rasa penghormatan yang tinggi terhadap kunjungan kenegaraan ini.

    Prabowo sebelumnya bertolak dari Kanada setelah menyelesaikan serangkaian agenda kenegaraan di Ottawa. Dalam penerbangan ke Amsterdam, Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  • Muncul Istilah Otrovert, Ahli Jelaskan Bukan Introvert-Ekstrovert

    Muncul Istilah Otrovert, Ahli Jelaskan Bukan Introvert-Ekstrovert

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama ini, studi kepribadian umumnya membagi manusia ke dalam kategori introvert, ekstrovert, dan ambivert.

    Namun, muncul konsep baru bernama Otrovert yang disebut mampu menggambarkan sisi sosial seseorang yang tidak sepenuhnya cocok dengan tiga kategori tradisional tersebut.

    Istilah “Otrovert” diperkenalkan psikiater Rami Kaminski. Kepribadian ini menggambarkan individu yang tidak merasa memiliki ikatan kuat dengan kelompok sosial tertentu.

    Otrovert tetap bisa hadir dalam pesta atau acara sosial, namun biasanya hanya berinteraksi dengan segelintir orang. Mereka lebih mengutamakan hubungan yang tulus dan berkualitas dibanding sekadar menjadi bagian dari kelompok besar.

    Ciri utama Otrovert antara lain:

    Menyukai interaksi sosial, namun lebih banyak mengamati daripada ikut aktifMembangun hubungan mendalam dengan sedikit orang terpilihLebih nyaman dalam kesendirian atau kelompok kecil dibanding keramaianMandiri dan teguh secara emosional

    Tidak seperti ekstrovert yang mendapatkan energi dari keramaian atau introvert yang lebih memilih menyendiri, Otrovert justru berada di tengah, menikmati interaksi kecil yang bermakna tanpa merasa terikat pada dinamika kelompok.

    Dr Kaminski menyebut sejumlah tokoh sejarah seperti Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan Virginia Woolf memiliki kecenderungan Otrovert.

    Dalam budaya modern, aktris Kanada Lisa Ray bahkan mengaku sebagai Otrovert. Kepribadian ini dinilai mendorong kemandirian, kreativitas, serta pola pikir nonkonvensional yang bisa menjadi sumber inovasi dan ekspresi.

    Kemunculan konsep Otrovert menantang klasifikasi kepribadian tradisional. Bagi individu yang merasa “tidak cocok” dengan kategori umum, konsep ini dapat membantu mereka menerima diri, mengurangi tekanan sosial, serta memanfaatkan kekuatan unik untuk berkembang dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perjanjian IEU-CEPA Sudah Diteken, Menperin Beberkan Dampaknya ke RI

    Perjanjian IEU-CEPA Sudah Diteken, Menperin Beberkan Dampaknya ke RI

    TANGERANG – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, penyelesaian perundingan perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara bisa memperluas produk RI di kancah global.

    Beberapa hari lalu, Indonesia meneken kerja sama berupa Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

    Menurut Agus, prinsip perdagangan Indonesia tidak semata-mata mengejar surplus, tetapi juga memperbesar volume perdagangan dengan mitra utama di Uni Eropa.

    “Kalau saya defisit sama surplus itu benar, tapi juga tidak kalah penting bagi prinsip saya adalah memperbesar kue dari perdagangan kami dengan negara-negara mitra dagang. Itu yang jadi prinsip,” ucap Agus saat ditemui wartawan di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis, 25 September.

    Selain itu, Agus menuturkan, perjanjian tersebut juga bisa meningkatkan neraca perdagangan, mengingat dalam kerja sama perdagangan, neraca dinilai penting selain surplus dan defisit.

    “(IEU-CEPA) memperbesar neraca perdagangan antara kita dengan EU (Eropa), antara kami dengan China, Australia. Sekarang dengan Kanada, dengan UAE,” katanya.

    Sementara itu, terkait perkiraan investasi dalam kerangka IEU-CEPA, menurut Agus, kesepakatan tersebut lebih diarahkan pada perluasan pasar Indonesia di Eropa.

    “Luar biasa itu (perkiraan investasi). Kalau IEU-CEPA itu lebih kepada perluasan pasar kami. Target market kami akan lebih besar,” terang dia.

    Dia pun kembali menekankan, hal terpenting dalam perjanjian itu adalah bagaimana IEU-CEPA mampu membuka akses pasar lebih luas dan menunjukkan daya saing produk Indonesia yang dinilai lebih tinggi.

    “Kami sangat positif karena daya saing dari produk-produk (Indonesia) lebih tinggi (dari negara lain),” jelas Agus.

    Sebelumnya, Indonesia dan Uni Eropa resmi menyelesaikan tahap substansial dari perundingan IEU-CEPA pada Selasa, 23 September.

    European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maros Sefcovic menyampaikan, kesepakatan iti akan menghapus lebih dari 98 persen tarif, menghilangkan hampir seluruh hambatan dagang serta membuka peluang baru untuk investasi antara kedua pihak.

    Menurut Maros, perjanjian tersebut dirancang dengan memperhatikan kepentingan dan sensitivitas masing-masing negara guna mencapai hasil berimbang. Sebagai ilustrasi, tarif impor kendaraan bermotor sebesar 15 persen di Indonesia akan dihapus secara bertahap selama lima tahun ke depan.

    Kebijakan itu, kata Maros, diharapkan akan membuka pasar bagi industri otomotif Uni Eropa dan sekaligus menarik investasi penting, terutama di sektor kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.

    “Ekspor Uni Eropa sendiri akan menghemat lebih dari 600 juta euro dalam bea masuk atas barang yang dikirim ke Indonesia, dana dapat diinvestasikan kembali untuk inovasi, ekspansi dan penciptaan lapangan kerja,” tutur Maros dalam Joint Announcement Indonesia IEU-CEPA, Selasa, 23 September.

    Selain itu, lanjut dia, IEU-CEPA juga akan memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor teknologi maju, seperti kendaraan listrik, farmasi dan elektronik yang semuanya merupakan elemen penting dalam pertumbuhan ekonomi masa depan.

  • Video: 7 Jam di Kanada, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Rp197 T

    Video: 7 Jam di Kanada, Presiden Prabowo Bawa Oleh-Oleh Rp197 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungan kerja di Ottawa, Kanada. Prabowo kemudian menumpangi pesawat kenegaraan untuk bertolak ke Belanda menemui raja belanda Willem-Alexander.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (25/09/2025).

  • Bos Pengusaha Beberkan Dampak ICA-CEPA ke Ekspor & Investasi RI

    Bos Pengusaha Beberkan Dampak ICA-CEPA ke Ekspor & Investasi RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha menilai penandatanganan Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) menjadi langkah strategis dan membuka babak baru bagi ekspor serta investasi Indonesia.

    Pengusaha memandang, perjanjian ICA—CEPA dapat membuka akses ke pasar Kanada yang selama ini kurang tergarap dan memiliki daya beli tinggi serta potensi besar bagi produk-produk unggulan nasional.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani menilai, perjanjian ICA-CEPA sebagai momentum strategis untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi kedua negara.

    “Kami melihat dengan ICA—CEPA ini, Kanada dapat menjadi mitra dagang dan investasi strategis Indonesia untuk membantu percepatan diversifikasi ekspor dan perluasan sumber investasi asing di Indonesia,” kata Shinta kepada Bisnis, Kamis (25/9/2025).

    Menurut Shinta, perjanjian ICA—CEPA hadir pada saat yang tepat mengingat tekanan signifikan pada kinerja ekspor dan investasi Indonesia akibat dampak dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS). 

    “Ini [ICA—CEPA] khususnya penting ketika kinerja ekspor dan investasi Indonesia mengalami tekanan yang tinggi karena efek langsung atau tidak langsung dari kebijakan perdagangan AS,” ujarnya.

    Dari sisi potensi pasar, ujar Shinta, Kanada memiliki peluang ekonomi besar dengan populasi lebih dari 40 juta konsumen dengan daya beli rata-rata lebih dari US$53.000 per tahun. Populasi dan daya beli Kanada lebih tinggi dibandingkan negara-negara rekan dagang utama Indonesia, seperti Belanda dan Australia.

    “Bahkan sebetulnya potensi pasar Kanada tersebut lebih comparable dengan beberapa pasar-pasar ekspor yang lebih tradisional atau lebih dikenal bagi Indonesia seperti UK, Jerman, hingga Korea,” terangnya.

    Menurutnya, sejumlah produk Indonesia yang berpotensi diekspor ke Kanada terdiri dari tekstil, sepatu, ban kendaraan, furniture, produk perikanan, komponen kendaraan dan elektronik, hingga produk pangan dan perkebunan tropis seperti CPO, teh, kopi, dan buah-buahan tropis.

    Bahkan, Shinta menilai standar produk Kanada juga relatif sejalan dengan pasar AS dan Uni Eropa, sehingga pelaku usaha yang sudah mengekspor ke pasar tradisional tersebut dapat dengan relatif mudah memasuki pasar Kanada.

    “ICA—CEPA sangat strategis untuk menangkap potensi pasar Kanada,” imbuhnya.

    Berdasarkan laporan Economic Impact Assessment 2021, Indonesia berpotensi memperoleh peningkatan penerimaan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$1,4 miliar dan peningkatan ekspor ke Kanada sebesar US$1,1 miliar atau naik 47% dari baseline.

    Meski begitu, Shinta mengingatkan bahwa pasar Kanada masih relatif kurang dikenal oleh pelaku usaha nasional sehingga perlu adanya sosialisasi, fasilitasi, edukasi, dan dukungan pemerintah agar ekspor Indonesia ke Kanada dapat tumbuh signifikan dan menyeimbangkan defisit perdagangan bilateral yang ada.

    “Jadi kunci keberhasilan kita terletak pada seberapa gencar dan efektif pemerintah Indonesia dapat memperkenalkan dan memfasilitasi pelaku usaha atau eksportir nasional untuk penetrasi pasar Kanada melalui penggunaan ICA—CEPA,” ujarnya.

    Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang melihat, perjanjian ICA—CEPA dapat membuka peluang besar bagi ekspor produk unggulan Indonesia seperti agrikultur, yakni kopi, teh, dan rempah-rempah.

    Selain itu, juga membuka peluang pada produk makanan dan minuman olahan, karet, tekstil dan garmen, produk kayu dan furnitur, serta produk organik dan aneka produk unggulan/khas berbagai daerah di Indonesia.

    “Harapan kami dengan adanya kesepakatan ICA—CEPA target ekspor produk Indonesia ke Kanada bisa meningkat hingga US$11,8 miliar atau sekitar Rp196,94 triliun pada 2030,” ujar Sarman kepada Bisnis.

    Untuk itu, lanjut dia, kementerian terkait bersama Kadin perlu melakukan penjajakan bisnis (business matching) dengan pengusaha Kanada agar terjalin komunikasi yang efektif dan saling mengenal kebutuhan pasar.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya mengatakan ICA—CEPA menandai babak baru hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kanada. Menurut Budi, ICA—CEPA menandai kerja sama dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, dan yang pertama bagi Kanada dengan negara di Asia Tenggara.

    “Perjanjian ini [ICA—CEPA] membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

    Melalui ICA—CEPA, kata Budi, lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada. Dalam hal ini, sejumlah produk yang potensial dari Indonesia, mulai dari tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan elektronik otomotif, hingga sarang burung walet diprediksikan akan semakin kompetitif.

    Bukan hanya itu, sejumlah produk akan langsung menikmati tarif 0% saat perjanjian sudah berlaku (entry into force), seperti makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, hingga granit dan marmer.

    Sementara itu, Indonesia membuka pasar sebesar 85,54% atau sekitar 9.764 pos tarif untuk produk prioritas Kanada, antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.

    Budi menuturkan bahwa perjanjian ICA—CEPA harus dilihat lebih luas dari sekadar angka dan tarif. Perjanjian ini justru membuka peluang bagi pelaku usaha dan generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada.

    Di samping itu, investor dan perusahaan Kanada akan memiliki peluang untuk menemukan mitra strategis di Indonesia.

    “Tugas kita selanjutnya adalah memastikan perjanjian ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan investor di kedua negara. Indonesia terbuka untuk kemitraan,” tandasnya.

  • Ekonom Beberkan Keuntungan RI Usai ICA-CEPA Resmi Diteken

    Ekonom Beberkan Keuntungan RI Usai ICA-CEPA Resmi Diteken

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia dengan Kanada atau Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) dapat membuka peluang perdagangan dan investasi lebih luas bagi kedua negara. Perjanjian ICA—CEPA resmi diteken pada Rabu (24/9/2025) di Ottawa, Kanada.

    Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai perjanjian ICA—CEPA sebagai kelanjutan positif dari strategi pemerintah dalam memperluas jaringan perdagangan dengan negara mitra.

    Adapun sehari sebelum ICA—CEPA diteken, pemerintah telah merampungkan perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU—CEPA) pada Selasa (23/9/2025). Diketahui, negosiasi antara Indonesia dengan Uni Eropa memakan waktu selama 10 tahun.

    “Kita perlu mengapresiasi prestasi ini, setelah FTA [Free Trade Agreement] dengan Peru, sekarang dengan Kanada, dan dalam waktu dekat dengan Uni Eropa. Dua jempol untuk Pak Prabowo Subianto yang telah memberi energi tambahan bagi diplomasi politik dan perdagangan kita,” kata Wijayanto kepada Bisnis, Kamis (25/9/2025).

    Menurutnya, perjanjian ICA—CEPA membawa potensi besar karena struktur produk ekspor antara Indonesia dan Kanada bersifat saling melengkapi dan tak bersaing secara langsung.

    Kendati demikian, Wijayanto mengingatkan bahwa potensi tersebut hanya bisa dioptimalkan jika Indonesia mampu meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

    “Tentunya ini merupakan peluang bagus. Produk kita dan Kanada tidak bersaing, justru komplementari sifatnya. Tetapi, apapun itu kendati pintu sudah terbuka, apakah kita akan mampu memanfaatkan kesempatan ini sangat tergantung dari daya saing produk kita,” terangnya.

    Terlebih, dia menyebut, perbaikan iklim investasi dan penguatan industri manufaktur nasional juga menjadi pekerjaan rumah mendesak bagi pemerintah agar Indonesia tak hanya menjadi pasar, melainkan pemain utama dalam rantai nilai global.

    “Perbaikan iklim investasi dan daya saing industri merupakan PR mendesak kita,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan ICA—CEPA menandai babak baru hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kanada. Menurutnya, ICA—CEPA menandai kerja sama dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara, dan yang pertama bagi Kanada dengan negara di Asia Tenggara.

    “Perjanjian ini [ICA—CEPA] membuka akses pasar yang lebih luas, serta memperkuat daya saing produk dan jasa Indonesia di Kanada,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

    Melalui ICA—CEPA, ujar Budi, lebih dari 90% atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada. Dalam hal ini, sejumlah produk yang potensial dari Indonesia, mulai dari tekstil, alas kaki, furnitur, makanan olahan, elektronik ringan dan elektronik otomotif, hingga sarang burung walet diprediksikan akan semakin kompetitif.

    Tak hanya itu, sejumlah produk akan langsung menikmati tarif 0% saat perjanjian sudah berlaku (entry into force), seperti makanan olahan, hasil laut, produk kerajinan berbahan serat alam, peralatan rumah tangga, hingga granit dan marmer.

    Sementara itu, Indonesia membuka pasar sebesar 85,54% atau sekitar 9.764 pos tarif untuk produk prioritas Kanada, antara lain daging sapi beku, gandum, kentang, makanan hasil laut, dan makanan olahan.

    Budi menuturkan bahwa perjanjian ICA—CEPA harus dilihat lebih luas dari sekadar angka dan tarif. Perjanjian ini justru membuka peluang bagi pelaku usaha dan generasi muda Indonesia untuk menembus pasar Kanada.

    Di samping itu, investor dan perusahaan Kanada akan memiliki peluang untuk menemukan mitra strategis di Indonesia.

    “Tugas kita selanjutnya adalah memastikan perjanjian ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat, pelaku usaha, dan investor di kedua negara. Indonesia terbuka untuk kemitraan,” ucapnya.

    Sepanjang Januari—Juli 2025, total perdagangan Indonesia dan Kanada mencapai US$2,72 miliar, naik sekitar 30% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,09 miliar.

    Data tersebut menunjukkan, nilai ekspor Indonesia mencapai US$1,01 miliar, sementara impor dari Kanada mencapai US$1,71 miliar.

    Kemendag mencatat, produk ekspor utama Indonesia terdiri dari karet alam, alas kaki, kakao, mentega dan minyak nabati, serta tekstil. Sedangkan impor utama dari Kanada, yaitu gandum, pupuk, kedelai, bubur kayu kimia, dan emas.

  • 5 Perbedaan Otak Atlet dan Orang Biasa, Ini Faktanya

    5 Perbedaan Otak Atlet dan Orang Biasa, Ini Faktanya

    Jakarta

    Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa yang membuat seorang atlet mampu bergerak begitu cepat, tetap fokus, dan tenang dalam mengambil keputusan. Jawabannya ternyata berkaitan dengan fungsi otak mereka.

    Sejumlah penelitian menunjukkan otak atlet memiliki perbedaan signifikan dibandingkan orang pada umumnya. Perbedaan ini mencakup cara otak menyerap informasi, menjaga keseimbangan, hingga mengatur konsentrasi.

    5 Perbedaan Otak Atlet dan Rata-rata Orang pada Umumnya

    Dikutip dari laman Live Science, berikut perbedaan otak atlet dan rata-rata orang pada umumnya:

    1. Kemampuan Menyerap Informasi Visual yang Cepat

    Kemampuan untuk menyerap informasi visual dengan cepat dan membuat keputusan yang tepat merupakan keterampilan yang penting bagi para atlet, terutama bagi mereka yang bermain dalam tim.

    Sebuah studi pada tahun 2013 dalam jurnal Scientific Reports, pemain hoki es, sepak bola, dan rugby profesional merupakan pembelajar visual yang lebih baik daripada orang dengan kemampuan tingkat rendah dalam olahraga yang sama.

    2. ‘Muscle Memory’ yang Kuat

    Atlet akrobatik, seperti penyelam dan pesenam harus benar-benar pandai dalam melakukan rangkaian gerakan, tanpa memikirkannya secara sadar. Fenomena ini secara umum dikenal sebagai muscle memory atau memori otot.

    Sebuah studi pada tahun 2023 dalam The Journal of Neuroscience mengungkapkan, otak merencanakan dan mengkoordinasikan gerakan berulang, seperti yang dilakukan atlet dan musisi terlatih. Mereka secara cepat “meng-zip” dan membuka informasi penting tentang gerakan tersebut.

    Awalnya, otak memprogram urutan dan timing gerakan secara terpisah. Tapi, melalui latihan, kedua elemen tersebut menyatu menjadi satu rangkaian aktivitas otak yang terkoordinasi. Proses ini melibatkan jaringan neuron di korteks, yaitu lapisan luar otak yang berperan dalam mengatur gerakan.

    3. Keseimbangan yang Baik

    Atlet akrobatik, seperti pesenam mempunyai proprioseptif atau kemampuan untuk merasakan posisi tubuh mereka di ruang angkasa yang luar biasa. Jaringan neuron yang rumit di serebelum (suatu wilayah di dasar otak), memungkinkan para atlet dengan cepat menjaga keseimbangan di atas saat suatu trik tidak berjalan sesuai rencana.

    4. Fokus yang Tinggi

    Seorang atlet harus mampu membagi perhatian dengan tepat serta secara dinamis beralih di antara berbagai cara berpikir. Misalnya, dalam pertandingan sepak bola, pemain yang menggiring bola ke satu arah mungkin perlu segera beralih arah jika didekati pemain dari tim lawan.

    Keterampilan kognitif yang dibutuhkan untuk mengalihkan perhatian juga mencakup tugas-tugas dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendengarkan podcast sambil membersihkan rumah. Sebuah studi tahun 2022 dalam International Journal of Sport and Exercise Psychology memberi bukti bahwa atlet jauh lebih baik dalam hal ini dibandingkan non atlet.

    Khususnya, atlet yang dilatih dalam olahraga tim yang membutuhkan latihan aerobik atau interval intensitas tinggi memiliki keterampilan yang jauh lebih baik di bidang ini. Para peneliti menemukan bahwa mereka menonjol karena fleksibilitas kognitif dan kemampuan mereka untuk mengalokasikan perhatian dengan tepat.

    Manfaat kognitif dari latihan atletik juga bisa dirasakan seumur hidup. Hal ini dialami oleh mendiang atlet lintasan dan lapangan asal Kanada, Olga Kotelko yang memegang lebih dari 30 rekor dunia.

    Sebelum meninggal di usia 95 tahun, salah satu penulis studi Jurnal Internasional Psikologi Olahraga dan Latihan dan direktur Pusat Kesehatan Kognitif dan Otak di Universitas Northeastern di Boston, Art Krame dan rekannya mempelajari otaknya di laboratorium.

    Seiring bertambahnya usia, “materi putih” atau koneksi antara neuron di berbagai wilayah otak menurun. Tapi, tim menemukan bahwa Olga yang saat itu berusia pertengahan 90-an memiliki materi putih yang sangat utuh, sebanding dengan wanita kurang aktif yang berusia lebih dari tiga dekade lebih muda.

    Selain itu, Olga lebih cepat dalam merespons tugas-tugas kognitif dari pada orang-orang non-usia lainnya yang diuji dalam penelitian terpisah dan independen. Dia juga memiliki ingatan yang lebih baik daripada mereka.

    Kendati demikian, kesimpulan ini tidak bisa ditarik dari satu atlet, serta tidak semua olahraga tingkat elit dikaitkan dengan orang yang bertahan hingga usia lanjut dan tetap bugar seperti Olga. Para ilmuwan masih mencari tahu olahraga mana yang memberi manfaat tersebut, mana yang tidak.

    (elk/suc)