Dukung Transisi Energi Berkelanjutan di Indonesia, PLN Fokus pada Pendanaan Hijau
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Direktur Keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (
PLN
) Sinthya Roesly menjelaskan bahwa PLN sebagai penyedia utama kelistrikan di Indonesia akan terus menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan dana
investasi hijau
.
“Komitmen ini bertujuan untuk mendukung visi pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada energi yang berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Dalam rangka itu, PLN aktif menggalang
pembiayaan hijau
dari berbagai sumber, termasuk lembaga publik, bilateral, multilateral, hingga sektor swasta.
Pernyataan tersebut disampaikan Sinthya dalam acara Indonesian Pavilion Talkshow “Fostering and Enabling Innovative Climate Finance Mechanism” di Conference of the Parties (COP) ke-29, Baku, Azerbaijan, Selasa (12/11/2024).
Untuk memastikan pendanaan yang tepat guna, ia mengungkapkan bahwa PLN telah merancang beberapa inisiatif pembiayaan hijau, di antaranya melalui penyusunan Sustainable Linked Financing Framework (SLFF) dan Green Financing Framework (GFF).
Kedua kerangka tersebut bertujuan untuk menarik pembiayaan yang berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip-prinsip investasi hijau, yang mendukung pengembangan proyek
energi terbarukan
di Indonesia.
Sinthya menyebut bahwa PLN menargetkan pengembangan pembangkit listrik dengan 75 persen dari sumber energi terbarukan hingga 2033.
Untuk mencapai target tersebut, kata dia, dibutuhkan dana yang sangat besar, diperkirakan lebih dari 100 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Sinthya menjelaskan bahwa, untuk mendapatkan pembiayaan yang dibutuhkan, PLN harus memastikan proyek-proyek energi terbarukan yang direncanakan sudah siap dengan perencanaan yang matang.
“Untuk memperoleh pembiayaan
transisi energi
, yang paling utama adalah menyiapkan proyek yang tepat. Kami memiliki ratusan proyek yang mencakup pembangkitan, transmisi, distribusi, dan juga
smart grid
,” ujarnya.
Sinthya juga menambahkan bahwa PLN akan terus mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan, baik melalui kerja sama dengan pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal, untuk memastikan transisi energi dapat berjalan sesuai rencana.
Beberapa mitra institusi keuangan yang telah mendukung PLN dalam transisi energi ini antara lain adalah World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan Just Energy Transition Partnership (JETP).
Dalam dua tahun terakhir, kata Sinthya, PLN telah berhasil mengumpulkan sekitar 2,9 miliar dollar AS untuk proyek-proyek transisi energi.
“Saat ini, PLN tengah berdiskusi dengan ADB untuk memperoleh pembiayaan tambahan sekitar 4,8 miliar dollar AS. Selain itu, kami juga tengah bernegosiasi dengan beberapa investor lainnya, dengan total potensi pendanaan yang sudah diperoleh mencapai sekitar 46,9 miliar dollar AS,” jelasnya.
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah menginisiasi Global Blended Finance Alliance (GBFA) sebagai platform untuk merangkul negara-negara berkembang berkolaborasi dalam pembiayaan transisi energi.
Inisiatif tersebut diluncurkan pada KTT G20 dan sudah diikuti oleh beberapa negara, seperti Perancis, Kanada, dan Kenya.
Mari menjelaskan bahwa GBFA bertujuan untuk mendukung pembiayaan dalam rangka mengurangi perubahan iklim dan mencapai Sustainable Development Goals (
SDGs
).
“Perkiraan pembiayaan untuk aksi iklim saja berkisar antara 1 hingga 2 triliun dollar AS. Jika ditambahkan upaya SDGs, jumlahnya bisa mencapai sekitar 6 triliun dollar AS,” imbuhnya.
Mari juga menekankan pentingnya bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk merancang strategi guna menutupi kekurangan pendanaan tersebut.
Berdasarkan perhitungan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Indonesia membutuhkan sekitar 280 miliar dollar AS untuk seluruh aksi iklim hingga 2030.
Namun, hanya sekitar 30 persen yang dapat didanai melalui anggaran negara, sehingga sisanya harus berasal dari sektor swasta dan sumber pembiayaan lainnya.
“Sebagaimana yang disampaikan Pak Hashim Djojohadikusumo (Utusan Khusu Presiden RI untuk
COP 29
) dalam sambutannya kemarin, beliau menegaskan pemerintahan baru akan melanjutkan agenda pembangunan yang sudah digagas oleh pemerintahan sebelumnya. Dan GBFA adalah salah satu komitmen yang kami harap dapat terus berlanjut,” kata Mari.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Kanada
-
/data/photo/2024/11/13/67349931d8158.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dukung Transisi Energi Berkelanjutan di Indonesia, PLN Fokus pada Pendanaan Hijau Nasional 13 November 2024
-

Lagi Akur! Gerak Rupiah Senada dengan Dolar AS
Jakarta: Nilai tukar rupiah menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Mata uang Garuda itu mengikuti jejak dolar AS yang menguat.
Melansir data Bloomberg, Rabu, 13 November 2024, rupiah menguat ke level Rp15.775 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp15.781 per USD.
Selama perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat hingga 6,5 poin atau setara 0,04 persen.
Senada, melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp15.784 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 10 poin atau setara 0,06 persen.
Dolar AS perkasa
Mata uang dolar AS menguat pada perdagangan terakhir pada Selasa waktu setempat. Dolar AS terus melesat sejak Donad Trump jadi presiden lagi.
Melansir Xinhua, Rabu, 13 November 2024, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,45 persen menjadi 106,024.
Pada perdagangan terakhir di New York, euro turun menjadi 1,0612 dolar AS dari 1,0651 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2736 dolar dari 1,2862 dolar pada sesi sebelumnya.
Adapun dolar AS dibeli 154,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 153,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,8824 franc Swiss dari 0,8809 franc Swiss, dan bertambah menjadi 1,3946 dolar Kanada dari 1,3926 dolar Kanada. Dolar AS menguat menjadi 10,9065 Kronor Swedia dari 10,8486 Kronor Swedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(AHL)
-

Peneliti Ungkap Tanda Kehidupan di Luar Angkasa, Lokasinya Dekat Bumi
Jakarta, CNBC Indonesia – Planet Mars digadang-gadang bisa menjadi ‘rumah’ baru bagi manusia di masa depan, ketika Bumi sudah tak mampu lagi menampung populasi yang membludak.
Namun, pertanyaan besarnya adalah apakah Planet Mars yang merupakan ‘tetangga’ Bumi itu bisa menjadi tempat bagi makhluk hidup.
Terbaru, para peneliti melakukan simulasi terhadap organisme yang diperkirakan dapat hidup di Planet Mars.
Simulasi tersebut dilakukan di dua tempat, yakni di The Mars Desert Research Station di Utah, Amerika Serikat (AS) dan di Nunavut, Kanada.
Kedua ‘stasiun’ penelitian merupakan habitat simulasi Mars yang dioperasikan oleh The Mars Society, tempat para kru latihan untuk eksplorasi Mars berawak.
Simulasi yang dilakukan berfokus pada keanekaragaman lumut kerak di Mars dan membantu pemahaman manusia tentang organisme ini baik di Bumi maupun di luar angkasa.
Lumut kerak adalah organisme yang sangat tangguh yang dapat bertahan hidup di berbagai permukaan, mulai dari bebatuan dan pohon hingga tanah kosong dan bangunan.
Organisme komposit ini ditemukan di setiap benua dan hampir pasti setiap daratan di planet Bumi, beberapa spesies bahkan selamat dari paparan bagian luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sifat kuat lumut kerak telah lama menarik minat para peneliti untuk mempelajari makhluk seperti apa yang dapat bertahan hidup di Mars.
Mengutip Science Tech Daily, misi tersebut diberi nama Mars 160.
Para ilmuwan melakukan survei keanekaragaman hayati lumut lengkap menggunakan pakaian antariksa untuk mengamati berbagai habitat di kedua stasiun.
Mereka mengumpulkan lebih dari 150 spesimen, sampel-sampel ini kemudian “dikembalikan ke Bumi” dan diidentifikasi di Herbarium Nasional Kanada di Museum Alam Kanada.
Melalui pemeriksaan morfologi, investigasi anatomi dan kimia internal, dan kode batang DNA, “Mission Support” mengidentifikasi 35 spesies lumut kerak dari Stasiun Penelitian Gurun Mars dan 13 spesies dari Stasiun Penelitian Arktik Mars Flashline.
Spesies-spesies ini, beserta foto-foto dan sinopsis karakteristik pengenalnya, dirangkum dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di Check List.
Penelitian seperti ini dapat berguna bagi misi di masa depan di kedua stasiun penelitian analog sekaligus membantu para ahli lichenologi Bumi untuk lebih memahami distribusi organisme.
(fab/fab)
-
/data/photo/2021/09/22/614b01e82a152.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Kecemasan Meluas Begitu Donald Trump Berencana Lakukan Deportasi Massal Internasional
Kecemasan Meluas Begitu Donald Trump Berencana Lakukan Deportasi Massal
Penulis
PARA
imigran, majikan mereka, dan kelompok-kelompok yang mendukung mereka mulai melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Trump telah menyatakan akan mendeportasi jutaan
imigran ilegal
dari negara itu saat mulai berkuasa lagi pada 20 Januari tahun depan.
Sejumlah orang khawatir, kebijakan Trump akan berdampak buruk bagi keluarga mereka, sementara yang lain berharap rencana
deportasi massal
itu, jika terwujud, bisa membuat keadaan mereka jadi lebih baik.
Para sekutu Trump sedang mendiskusikan opsi deportasi dan penahanan terhadap para imigran ilegal. Penanganan perbatasan selatan, antara AS-Meksiko, dipandang sebagai prioritas sejak hari pertama periode pemerintahan kedua Trump.
Sejumlah sumber
CNN
di lingkaran Trump mengatakan, pengusiran para imigran tidak berdokumen yang telah terlibat tindak pidana kemungkinan akan menjadi fokus pertama.
Namun para aktivis hak asasi manusia khawatir, rencana deportasi itu bisa berdampak luas dan mungkin menyingkirkan orang-orang yang seharusnya dilindungi. Mereka takut rencana itu tidak hanya akan menargetkan imigran “bermasalah”, tetapi juga akan memengaruhi orang-orang yang seharusnya memiliki hak untuk tinggal di AS.
League of United Latin American Citizens (LULAC), organisasi hak-hak sipil Hispanik tertua di AS, tengah mengumpulkan dana dan pengacara untuk menghadapi kebijakan imigrasi yang mereka sebut berpotensi “kejam, jahat, keji, dan tanpa belas kasihan.”
”
Deportasi massal
akan merugikan jutaan orang yang menjadi target Donald Trump, serta keluarga dan komunitas mereka — dan setiap orang di negara kita. Tindakan itu akan memisahkan orang tua dari anak-anak mereka, menghancurkan bisnis dan mata pencaharian, serta merusak tatanan bangsa dan perekonomian kita,” kata Juan Proano, CEO LULAC.
Seorang pengacara di American Civil Liberties Union (ACLU) mengatakan, perencanaan mereka untuk menghadapi tantangan hukum sudah cukup maju.
“Kami telah mempersiapkan diri untuk masa jabatan Trump yang kedua selama hampir satu tahun, dengan fokus pada kebijakan yang paling kejam, termasuk ancaman penggunaan militer untuk deportasi, hal yang jelas-jelas ilegal,” kata Lee Gelernt, pengacara ACLU yang menangani banyak kasus terkenal di masa jabatan pertama Trump.
National Immigrant Justice Center (NIJC) mengatakan, para pengacara mereka juga telah siap.
“Kami akan melanjutkan pekerjaan kami dalam memberikan bantuan hukum bagi imigran dan pengungsi, berjuang untuk menjaga keluarga mereka tetap bersama, mempertahankan akses terhadap suaka, dan mengadvokasi diakhirinya penahanan sewenang-wenang dan deportasi yang tidak adil,” kata Mary Meg McCarthy, direktur eksekutif lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Cesar Espinosa, pemimpin komunitas Hispanik di Houston, mengatakan dia menerima banyak telepon dan pesan dari orang-orang yang khawatir sejak Trump kembali memenangkan pemilu, Rabu pekan lalu.
“Kami bisa merasakan ketidakpastian dari banyak orang. Banyak yang bertanya, ‘Apa yang terjadi sekarang? Apa yang harus kita lakukan?’” kata dia kepada
CNN
.
Menurut Espinosa, beberapa dari orang-orang itu berasal dari keluarga campuran: anggota keluarga mereka ada yang warga negara AS tetapi ada yang imigran tidak berdokumen. Ketakutan mereka adalah anggota keluarga yang bukan warga AS akan segera menjadi sasaran deportasi. Espinosa sendiri seorang
permanent resident
atau pemegang “
green card
“.
Dia telah mencoba untuk menenangkan orang yang ketakutan itu dengan mengatakan bahwa deportasi massal akan memakan waktu lama, terutama terhadap orang-orang yang tidak terlibat tindak pidana.
Di California, di mana para petani sangat bergantung pada tenaga kerja migran, ada desakan untuk melakukan reformasi kebijakan imigrasi, agar memungkinkan orang masuk ke AS untuk bekerja sementara waktu di sektor pertanian. Ada juga desakan pemberian status hukum bagi pekerja migran yang ada di AS sekarang ini.
“Kita harus fokus pada mengurangi kekurangan karyawan kronis di pertanian dan peternakan California dan mengurangi hambatan terhadap lapangan kerja,” kata Presiden Biro Pertanian California, Shannon Douglass, dalam sebuah pernyataan kepada
CNN
.
Di jantung kota New York City, di mana ribuan migran dan pencari suaka telah membebani sumber daya lokal, beberapa rumah ibadah tengah mempersiapkan diri untuk mengubah misi mereka. Tempat-tempat ibadah itu akan menyesuaikan kegiatan atau layanan mereka untuk membantu mengatasi dampak dari peningkatan jumlah migran dan pencari suaka yang datang ke kota itu.
“Komunitas agama telah dimobilisasi selama lebih dari dua setengah tahun dalam kapasitas darurat,” kata Pendeta Chloe Breyer, direktur eksekutif Interfaith Center of New York, sebuah lembaga nirlaba lintas agama. “Tantangannya bukan secara spesifik deportasi, seperti yang terjadi sekarang, melainkan bagaimana memberi makanan, menyediakan tempat tinggal, dan menerima orang dalam jumlah besar.”
Dia mengatakan, ada imbauan setiap dua mingguan dari sekitar 60 gereja, masjid, dan sinagoga yang terlibat terkait menyambut para migran. Imbauan itu dapat dialihkan atau digunakan untuk tujuan lain jika diperlukan. Pendeta itu mengatakan, jaringan tersebut akan dikerahkan jika diperlukan untuk melawan tindakan yang lebih ekstrem, seperti deportasi. Mereka siap untuk bertindak jika kebijakan deportasi atau kebijakan keras lainnya diberlakukan.
Sehari setelah pemilu, para pejabat Kota New York mengatakan bahwa meskipun ada ketakutan terkait kebijakan imigrasi yang mungkin diterapkan pemerintahan Trump nantinya, masih terlalu dini untuk membuat keputusan atau mengambil langkah lebih lanjut terkait masalah tersebut.
Kota itu memiliki undang-undang suaka yang melarang pemerintah setempat menghubungi petugas imigrasi federal jika mereka bertemu seorang migran tanpa izin.
“Kami bekerja sama dengan semua lembaga yang berinteraksi dengan komunitas imigran untuk memastikan bahwa mereka memahami undang-undang suaka kami dan apa yang harus mereka patuhi,” kata Manuel Castro, komisaris wali kota untuk urusan imigran. Menurut dia, meskipun undang-undang tersebut ada, kecemasan dan ketakutan komunitas imigran berakar pada informasi yang salah dan bahkan kejahatan rasial.
Namun Murad Awawdeh, presiden New York Immigration Coalition, memperingatkan bahwa undang-undang suaka itu tidak akan menghentikan lembaga imigrasi federal untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
Pada tahun 2024, penangkapan terhadap orang-orang yang menyeberang perbatasan secara ilegal, baik di perbatasan utara (AS-Kanada) maupun selatan (AS-Meksiko), tetap rendah. Menurut data pemerintah, rata-rata sekitar 1.700 orang yang ditahan setiap hari.
Di beberapa titik pada Desember 2023, penangkapan migran melebihi 10,000 orang per hari di perbatasan AS-Meksiko.
Sehari setelah pemilu, Jim Desmond, anggota Dewan Pengawas Wilayah San Diego, memposting foto dirinya bersama Wakil Presiden terpilih JD Vance di tembok perbatasan. Dia mengatakan, dirinya menantikan saat untuk mengamankan perbatasan itu.
Awal tahun ini, Desmond memberikan kesaksian di hadapan Kongres bahwa kebijakan federal telah menyebabkan “Patroli perbatasan kita hanya menjadi agen pemrosesan (data), hanya berdiri dan menyaksikan orang-orang melanggar hukum kita.”
Pernyataan yang berbeda muncul di Los Angeles, dengan nada yang lebih menantang, di mana University of Southern California memperkirakan tahun lalu ada lebih dari 800.000 imigran tanpa dokumen di wilayah LA.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengatakan kepada
CNN
, “Komunitas imigran merupakan jantung kota kami dan dalam menghadapi ancaman dan ketakutan, Los Angeles akan bersatu. Tidak seorang pun boleh hidup dalam ketakutan karena status imigrasi mereka. Kami akan terus mendukung kebijakan lokal dan negara bagian yang melindungi imigran dan menyediakan sumber daya penting.”
Dia menambahkan, “Pesan saya sederhana: Tidak peduli di mana Anda dilahirkan, bagaimana Anda datang ke negara ini, Los Angeles akan mendukung Anda dan hal itu tidak akan berubah.”
Los Angeles Unified School District, distrik sekolah publik terbesar kedua di AS setelah New York City, mengatakan pihaknya bersiap menghadapi potensi ancaman tindakan hukum terhadap para siswa dan keluarga mereka yang dapat menyebabkan pemisahan atau deportasi. Distrik itu menambahkan, pihaknya tidak akan membuat perjanjian dengan lembaga pemerintah untuk menegakan hukum imigrasi federal kecuali diwajibkan oleh undang-undang.
Distrik itu mencakup sebagian besar wilayah Los Angeles dan area sekitarnya di California Selatan dan melayani lebih dari 600.000 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 12.
“Kegiatan-kegiatan penegakan aturan imigrasi di sekitar sekolah menciptakan kesulitan dan hambatan terhadap pencapaian kesehatan dan pendidikan serta menumbuhkan iklim ketakutan, konflik, dan stres yang berdampak pada semua siswa di distrik kami, terlepas dari latar belakang atau status imigrasi mereka,” kata juru bicara distrik tersebut dalam pernyataan yang dikirim ke
CNN
.
Di seberang perbatasan San Diego di Tijuana, Meksiko, sekitar 3.400 orang menunggu di tempat penampungan migran, kata Jose Luis Perez Canchola, direktur urusan migrasi kota itu.
Banyak yang berharap bisa memasuki AS secara legal dengan menggunakan aplikasi CBP ONE, aplikasi yang dikembangkan US Customs and Border Protection (CBP), yang dijalankan departemen dalam negeri AS. Aplikasi itu digunakan untuk membuat janji dengan petugas imigrasi.
Namun, menurut Canchola, ada kekhawatiran aplikasi tersebut dapat terkena dampak rencana kebijakan Trump.
“Jika terjadi pembatalan massal janji bertemu petugas imigrasi dan penutupan CBP ONE, yang mungkin terjadi adalah banyak yang memutuskan untuk melintasi perbatasan secara ilegal sebelum Januari 2025,” kata Perez Canchola.
Ada juga kekhawatiran di Piedras Negras, kota Meksiko di seberang Rio Grande dari Eagle Pass, Texas. “Ada rasa takut dan gentar,” kata Suster Isabel Turcios, direktur tempat penampungan Frontera Digna, tempat para migran menggunakan CBP ONE untuk membuat janji dengan petugas imigrasi.
“Saya mencoba untuk menenangkan mereka karena kecemasan yang mereka rasakan sangat besar,” kata suster itu.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bank Mandiri Bawa Solusi Perbankan Digital dan Reward Menarik bagi Diaspora di Houston, AS
Houston, Beritasatu.com – Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memperluas aksesibilitas layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri turut hadir dalam perhelatan Wonderful Indonesia Festival di Sugar Land Town Square, Houston, Texas.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya, kuliner, dan kerajinan tangan Indonesia, tetapi juga menjadi platform bagi Bank Mandiri untuk memperkuat komitmennya menghadirkan solusi transaksi dan kemudahan bagi nasabah diaspora Indonesia melalui super app Livin’ by Mandiri.
Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menyatakan, dalam kegiatan ini Bank Mandiri turut memperkenalkan program Livin’ Around the World (LATW) sebagai bentuk nyata dari komitmen perseroan untuk terus mendukung kebutuhan finansial diaspora Indonesia di luar negeri.
“Melalui Livin’ by Mandiri, kami berupaya untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara digital, kapan saja dan di mana saja. Ini merupakan komitmen kami untuk terus berinovasi dan mendekatkan diri kepada nasabah, terutama diaspora Indonesia yang berada di mancanegara,” ujar Aquarius di sela-sela pembukaan Wonderful Indonesia Festival bersama dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, AS Ourina Ritonga, Sabtu (9/11/2024) waktu setempat atau Minggu (10/11/2024) waktu Indonesia Barat.
Spesial dalam LATW di Houston, Bank Mandiri menghadirkan berbagai penawaran menarik yang dihadirkan oleh berbagai fitur menarik Livin’ by Mandiri, seperti Tabungan Now, Tabungan Valas/Multicurrency, Mandiri Tabungan Rencana dan Livin’ Investasi mulai dari Reksa Dana, SBN perdana hingga saham.
Penyelenggaraan LATW Houston merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan Livin Around the World yang secara berkelanjutan telah dilaksanakan Bank Mandiri di lebih dari 18 negara dan program Mandiri Sahabatku dimana Bank Mandiri memberikan keterampilan keuangan dan kewirausahaan kepada diaspora dan Pekerja Migran indonesia, yang diharapkan dapat mencapai Kemandirian Finansial.
Aquarius menambahkan, dengan semakin berkembangnya teknologi digital, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang relevan dan mendukung kebutuhan nasabah di luar negeri. Melalui Livin’ by Mandiri, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan mulai dari pembukaan rekening, investasi, hingga transaksi valuta asing secara cepat dan aman.
“Kehadiran super app ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara Bank Mandiri dan diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia,” imbuhnya.
Terlebih, keberadaan diaspora Indonesia di Amerika Utara sangat penting bagi Bank Mandiri. Hingga Oktober 2024, tercatat lebih dari 3.500 pengguna terdaftar Livin’ by Mandiri di Amerika Serikat dan Kanada, dengan frekuensi mencapai lebih dari 176 ribu kali transaksi.
Dalam kesempatan ini, Aquarius juga mengenalkan kembali layanan transfer valuta asing (valas) melalui aplikasi Livin’ by Mandiri yang telah diperluas.
“Untuk meningkatkan layanan bagi nasabah, Bank Mandiri menambahkan tujuh mata uang baru pada fitur transfer luar negeri meliputi Yen Jepang (JPY), Won Korea (KRW), Ringgit Malaysia (MYR), Franc Swiss (CHF), Dirham Uni Emirat Arab (AED), Dong Vietnam (VND), Peso Filipina (PHP),” terangnya.
Melalui inovasi ini, nasabah dapat melakukan transfer ke luar negeri dalam 17 mata uang asing yang mencakup hingga 180 negara, termasuk layanan pengiriman USD ke seluruh dunia. Dengan penambahan tujuh mata uang baru, nasabah memiliki lebih banyak opsi untuk melakukan transaksi, terutama bagi yang sering berhubungan dengan mitra bisnis atau keluarga di luar negeri.
Bukan hanya itu saja, Bank Mandiri juga memperluas layanan mata uang Tabungan Multicurrency yang kini tersedia dalam 14 pilihan mata uang. Hal tersebut juga yang menarik perhatian para mengunjung event International Expo di Hong Kong yang menghadirkan pengusaha UMKM dari Indonesia.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Hingga kuartal III 2024, pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri menembus angka 27,6 juta pengguna, naik 32% secara year on year (YoY). Adapun, dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,7 miliar transaksi.
-

Samsung Galaxy Z Flip FE Bakal Punya Performa Flagship
Jakarta –
Samsung dikabarkan sedang menggarap ponsel layar lipat Galaxy Z Flip FE dengan harga terjangkau. Meski begitu, ponsel ini sepertinya tetap akan memiliki performa yang setara dengan ponsel Galaxy flagship lainnya.
Menurut postingan tipster Junkanlosreve di X, Galaxy Z Flip FE kemungkinan akan menggunakan chipset yang sama seperti ponsel flagship Samsung saat ini, Galaxy S24.
Tapi, chipset yang digunakan mungkin tidak akan sesuai harapan banyak penggemar Galaxy. Pasalnya, Junkanlosreve mengatakan Galaxy Z Flip FE akan menggunakan chipset Exynos 2400.
Galaxy S24 dan Galaxy S24+ memang dilengkapi chipset Exynos 2400 di banyak negara Eropa dan Asia. Versi yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 malah terbatas di wilayah seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan.
Meski begitu, kabar ini tetap mengejutkan karena Galaxy Z Flip FE kabarnya akan menjadi perangkat untuk segmen mid-range tapi tetap menggunakan chipset flagship yang sama seperti Galaxy S24.
Samsung mungkin harus mengorbankan aspek lainnya untuk menekan harganya. Apakah Samsung akan mengorbankan kamera, layar, baterai atau hal lainnya masih belum diketahui, jadi kita harus menunggu informasi lebih lanjut.
Tidak hanya itu, Junkanlosreve juga mengklaim Samsung sedang mempertimbangkan chipset Exynos 2500 untuk Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 yang meluncur tahun depan, seperti dikutip dari Android Police, Senin (11/11/2024).
Ini tentu akan menjadi perubahan yang signifikan mengingat Samsung selalu menggunakan chipset flagship Qualcomm untuk ponsel layar lipatnya di seluruh dunia. Tapi karena peluncurannya masih cukup jauh, chipset yang digunakan Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 masih sulit dikonfirmasi, apalagi Samsung kabarnya masih kesulitan mengatasi masalah yield produksi Exynos 2500.
Galaxy Z Fold 7, Galaxy Z Flip 7, dan Galaxy Z Flip FE kabarnya akan dirilis bersamaan tahun depan. Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, Samsung akan merilis ponsel layar lipat terbarunya pada musim panas tahun 2025.
(vmp/vmp)
-

Super! Bank Mandiri Hadirkan Solusi Perbankan Digital dan Reward Menarik bagi Diaspora di Amerika
Houston: Bank Mandiri terus berkomitmen memperluas aksesibilitas layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri turut hadir dalam perhelatan Wonderful Indonesia Festival di Sugar Land Town Square, Houston, Texas, Amerika Serikat.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya, kuliner, dan kerajinan tangan Indonesia, tetapi juga menjadi platform bagi Bank Mandiri untuk memperkuat komitmennya menghadirkan solusi transaksi dan kemudahan bagi nasabah diaspora Indonesia melalui super app Livin’ by Mandiri.
Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menyatakan, dalam kegiatan ini Bank Mandiri turut memperkenalkan program Livin’ Around the World (LATW) sebagai bentuk nyata dari komitmen perseroan untuk terus mendukung kebutuhan finansial diaspora Indonesia di luar negeri.
“Melalui Livin’ by Mandiri, kami berupaya untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara digital, kapan saja dan di mana saja. Ini merupakan komitmen kami untuk terus berinovasi dan mendekatkan diri kepada nasabah, terutama diaspora Indonesia yang berada di mancanegara,” ujar Aquarius di sela-sela pembukaan Wonderful Indonesia Festival bersama dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Houston, AS Ourina Ritonga, Sabtu, 9 November 2024 waktu setempat, atau Minggu, 10 November 2024 waktu Indonesia Barat.
Spesial dalam LATW di Houston, Bank Mandiri menghadirkan berbagai penawaran menarik yang dihadirkan oleh berbagai fitur menarik Livin’ by Mandiri, seperti Tabungan Now, Tabungan Valas/Multicurrency, Mandiri Tabungan Rencana dan Livin’ Investasi mulai dari Reksa Dana, SBN perdana hingga saham.
Penyelenggaraan LATW Houston merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan Livin Around the World yang secara berkelanjutan telah dilaksanakan Bank Mandiri di lebih dari 18 negara dan program Mandiri Sahabatku dimana Bank Mandiri memberikan keterampilan keuangan dan kewirausahaan kepada diaspora dan Pekerja Migran indonesia, yang diharapkan dapat mencapai Kemandirian Finansial.
Aquarius menambahkan, dengan semakin berkembangnya teknologi digital, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang relevan dan mendukung kebutuhan nasabah di luar negeri. Melalui Livin’ by Mandiri, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi keuangan mulai dari pembukaan rekening, investasi, hingga transaksi valuta asing secara cepat dan aman.
“Kehadiran super app ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara Bank Mandiri dan diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia,” imbuhnya.
Terlebih, keberadaan diaspora Indonesia di Amerika Utara sangat penting bagi Bank Mandiri. Hingga Oktober 2024, tercatat lebih dari 3.500 pengguna terdaftar Livin’ by Mandiri di Amerika Serikat dan Kanada, dengan frekuensi mencapai lebih dari 176 ribu kali transaksi.
Dalam kesempatan ini, Aquarius juga mengenalkan kembali layanan transfer valuta asing (valas) melalui aplikasi Livin’ by Mandiri yang telah diperluas. “Untuk meningkatkan layanan bagi nasabah, Bank Mandiri menambahkan tujuh mata uang baru pada fitur transfer luar negeri meliputi Yen Jepang (JPY), Won Korea (KRW), Ringgit Malaysia (MYR), Franc Swiss (CHF), Dirham Uni Emirat Arab (AED), Dong Vietnam (VND), Peso Filipina (PHP),” terangnya.
Melalui inovasi ini, nasabah dapat melakukan transfer ke luar negeri dalam 17 mata uang asing yang mencakup hingga 180 negara, termasuk layanan pengiriman USD ke seluruh dunia. Dengan penambahan tujuh mata uang baru, nasabah memiliki lebih banyak opsi untuk melakukan transaksi, terutama bagi yang sering berhubungan dengan mitra bisnis atau keluarga di luar negeri.
Bukan hanya itu saja, Bank Mandiri juga memperluas layanan mata uang Tabungan Multicurrency yang kini tersedia dalam 14 pilihan mata uang. Hal tersebut juga yang menarik perhatian para mengunjung event International Expo di Hong Kong yang menghadirkan pengusaha UMKM dari Indonesia.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Hingga kuartal III 2024, pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri menembus angka 27,6 juta pengguna, naik 32% secara year on year (YoY). Adapun, dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp2.940 triliun dengan frekuensi transaksi 2,7 miliar transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ROS)
-

Edan! Emisi Karbon dari Jet Pribadi Naik 46% Hanya dalam 4 Tahun
Jakarta –
Tren penggunaan private jet oleh orang-orang kaya dan terkenal berdampak pada kenaikan emisi karbon yang signifikan. Memang, jet pribadi hanya digunakan oleh 0,003% orang dari total populasi dunia, tapi efeknya… ngeri banget.
Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Communications Earth & Environment menyebut bahwa nol sekian persen itu menyumbang 15,6 juta ton karbon dioksida (CO2) untuk emisi langsung pada tahun 2023. Kalau susah membayangkan seberapa besarnya angka ini, jumlah tersebut lebih besar dari produksi negara-negara kecil Eropa seperti Slovenia atau Lithuania.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang pakai jet pribadi menghasilkan lebih dari 500 kali lipat CO2 per tahunnya, ketimbang rata-rata orang pada umumnya.
Melansir IFLScience, Senin (11/11/2024) emisi dari jet pribadi mencapai puncaknya di sekitar acara-acara internasional besar, seperti Piala Dunia FIFA 2022 dan (ironisnya) perundingan iklim COP28 di Dubai. Setidaknya 644 penerbangan pribadi dikaitkan dengan COP28 dan menghasilkan 4.800 ton CO2. Piala Dunia FIFA 2022 bahkan lebih buruk, dikaitkan dengan 1.846 penerbangan pribadi yang menghasilkan 14.700 ton CO2.
Temuan lainnya lebih mengejutkan, karena private jet paling banyak digunakan untuk jalan-jalan, bukan untuk urusan bisnis. Studi mendapati penerbangan privat mencapai puncak saat musim panas, ke destinasi populer, lalu penerbangannya paling sering dilakukan pada Jumat. Baliknya? Hari Minggu.
Dari mana data tersebut dikumpulkan, semua hasil kerja keras dari peneliti Linnaeus University, Swedia Munich University of Applied Sciences, Jerman, juga rekan-rekan dari Copenhagen, Denmark. Tim tersebut meneliti data dari 18.655.789 penerbangan pribadi yang dilakukan antara tahun 2019 sampai 2023, lalu menghitung emisi CO2 dari setiap penerbangan dengan menggabungkan konsumsi bahan bakar pesawat dengan durasi dan lintasan penerbangannya.
Ditemukan, hampir setengah dari semua penerbangan (47,4%) memiliki jarak kurang dari 500 km. Lebih pendek sedikit dari jarak Jakarta ke Surakarta (537-an km).
Fakta lainnya, penerbangan pribadi sangat terkonsentrasi di AS. Tahu tidak, kalau 68,7% jet pribadi yang terdaftar sebenarnya milik dari 4% populasi dunia. Wilayah Miami mencakup 6% dari semua keberangkatan pakai jet pribadi.
Brasil memiliki jumlah pesawat pribadi tertinggi kedua (927 jet), diikuti oleh Kanada (770), Jerman (630), Meksiko (534), dan Inggris (522).
Ironi suram lainnya adalah bahwa sebagian besar penerbangan pribadi hanya digunakan oleh sekitar 256.000 orang dengan ‘kekayaan bersih sangat tinggi’. Mereka memiliki rata-rata USD 123 juta (Rp 1,9 triliun) dan kekayaan gabungan sebesar USD 31 triliun (Rp 1.918 kuadriliun — satu kuadriliun setara Rp 1.000 triliun).
“Pengurangan misi sangat sulit dicapai dalam skenario pertumbuhan berkelanjutan dalam output ekonomi atau kekayaan, dan kebijakan yang berfokus pada CO2 akan secara tidak proporsional memengaruhi kelompok populasi yang kurang kaya,” tulis penulis studi tersebut.
“Mengingat kesulitan dalam mengurangi emisi sesuai dengan Perjanjian Paris yang terlihat di sebagian besar negara, pertanyaan utamanya adalah bagaimana pertumbuhan lebih lanjut dalam emisi dapat dibatasi. Transportasi udara pribadi menggambarkan teka-teki kebijakan dalam menangani peran orang kaya, karena para pembuat kebijakan enggan untuk fokus pada orang kaya dan berkuasa,” tambahnya.
(ask/fay)
-

Kanada Deteksi Kasus Dugaan Flu Burung H5 Pertama Pada Manusia, Begini Kondisi Pasien
Jakarta –
Kanada telah mendeteksi kasus yang diduga flu burung H5 pertama pada manusia. Pejabat kesehatan setempat mengatakan kasus ini terjadi pada seorang remaja di Provinsi British Columbia bagian barat Kanada.
“Remaja tersebut kemungkinan tertular virus dari burung atau hewan dan dirawat di rumah sakit anak-anak,” demikian kata pejabat kesehatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Pihak pemerintah tengah menyelidiki sumber paparan dan mengidentifikasi kontak remaja tersebut. Menurut Pejabat Kesehatan British Columbia Bonnie Henry, kasus ini merupakan kejadian langka.
“Ini adalah kejadian langka. Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk sepenuhnya memahami dan mengetahui sumber paparan di sini, di British Columbia,” tuturnya dalam sebuah pernyataan.
Sejauh ini belum ada bukti penyebaran dari orang ke orang. Namun jika itu terjadi, para ilmuwan berpendapat bahwa penyakit ini bisa menjadi pandemi.
Di Kanada, British Columbia telah mengidentifikasi sedikitnya 22 peternakan unggas yang terinfeksi sejak Oktober 2024. Kebanyakan unggas yang dinyatakan positif adalah burung liar.
Flu burung H5 tersebar luas pada burung liar di seluruh dunia dan menyebabkan wabah pada unggas dan sapi perah Amerika Serikat (AS). Beberapa kasus manusia juga ditemukan pada pekerja peternakan sapi perah dan unggas AS.
Tonton juga Video: Penjualan Susu Mentah di AS Dibatasi gegara Sapi Terjangkit H5N1
(sao/suc)
