Negara: Kanada

  • Presiden Prabowo tiba di Tanah Air usai berpidato di Sidang Umum PBB

    Presiden Prabowo tiba di Tanah Air usai berpidato di Sidang Umum PBB

    Sabtu, 27 September 2025 18:22 WIB

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Prabowo Subianto kembali ke tanah air setelah menyampaikan pidato pada sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York serta melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Jepang, Kanada dan Belanda. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

    Presiden Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming (ketiga kiri), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kelima kiri), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kedua kanan), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (kiri), Seskab Teddy Indra Wijaya (ketiga kiri) saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Prabowo Subianto kembali ke tanah air setelah menyampaikan pidato pada sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York serta melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Jepang, Kanada dan Belanda. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

    Presiden Prabowo Subianto (kiri) tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Prabowo Subianto kembali ke tanah air setelah menyampaikan pidato pada sidang umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York serta melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Jepang, Kanada dan Belanda. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo disambut Presiden Mesir setibanya di lokasi KTT Gaza

    Presiden Prabowo disambut Presiden Mesir setibanya di lokasi KTT Gaza

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto disambut oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di pelataran tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza, Palestina, di Sharm El Shaikh International Convention Centre, Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin siang waktu setempat.

    Di area penyambutan, Presiden Sisi menghampiri Presiden Prabowo kemudian kedua pemimpin negara itu saling bercakap-cakap. Presiden Sisi kemudian mengarahkan Presiden Prabowo untuk sesi foto bersama (photo op) tepat di bawah logo KTT Perdamaian Sharm El Shaikh “Perjanjian untuk Mengakhiri Perang di Gaza”. Selepas itu, Presiden Prabowo memasuki lokasi acara.

    Dalam siaran langsung KTT yang diikuti dari Jakarta, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto. Seskab Teddy, yang berada dalam mobil yang sama dengan Presiden Prabowo, masuk ke lokasi acara lewat jalur yang berbeda dari area penyambutan untuk pemimpin-pemimpin negara.

    Sebanyak 20 lebih pemimpin negara telah tiba di Sharm El Shaikh International Convention Centre, dan satu per satu dari mereka disambut langsung oleh Presiden Sisi yang merupakan tuan rumah sekaligus co-chair dari KTT untuk Perdamaian di Gaza.

    KTT tersebut, yang berlangsung siang hari waktu Mesir, dipimpin bersama-sama oleh Presiden Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Jajaran pemimpin negara yang mengikuti secara langsung jalannya KTT untuk perdamaian di Gaza itu, antara lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Raja Jordania Abdullah II, Perdana Menteri Kuwait Ahmad Al Abdullah Al Sabah, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, kemudian Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

    Kemudian, ada pula Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Wakil Presiden Uni Emirat Arab ​​​​​​​Mansour bin Zayed Al Nahyan, dan Menteri Luar Negeri Oman Badr Al Busaidi.

    Dalam acara yang sama, ada pula Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Deretan Raksasa Energi yang Lakukan PHK pada 2025: Chevron hingga Shell

    Deretan Raksasa Energi yang Lakukan PHK pada 2025: Chevron hingga Shell

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan energi global melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang 2025 ini. Perusahaan itu seperti ExxonMobil, Chevron, Petronas, hingga Shell.

    Melansir Reuters, Senin (13/10/2025), selain telah melakukan PHK, sebagian perusahaan juga mulai berencana memangkas jumlah pekerja pada tahun ini. Langkah tersebut diambil seiring penurunan harga minyak mentah.

    Tercatat, harga patokan minyak Brent turun sekitar 10,5% sepanjang tahun ini. Penurunan harga terjadi imbas peningkatan pasokan dari OPEC+ dan ketidakpastian permintaan buntut kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS).

    Berikut daftar perusahaan energi yang telah mengumumkan PHK pada 2024 dan 2025:

    1. ExxonMobil

    ExxonMobil akan memberhentikan 2.000 pekerja secara global. Hal ini sebagai bagian dari rencana restrukturisasi jangka panjang yang akan berdampak pada sekitar 3% hingga 4% dari total tenaga kerja global perusahaan.

    Tahun lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk memangkas hampir 400 pekerjaan di Texas setelah mengakuisisi produsen serpih Pioneer Natural Resources, menurut sebuah laporan regulator.

    2. Imperial Oil

    Perusahaan yang berbasis di Kanada ini mengatakan akan memangkas tenaga kerjanya sekitar 20% pada akhir 2027. 

    Langkah ini sebagai bagian dari restrukturisasi besar yang pada akhirnya akan menutup sebagian besar kehadirannya di kota minyak dan gas Calgary.

    3. Halliburton

    Penyedia layanan ladang minyak ini telah memangkas staf dalam beberapa minggu terakhir, menurut dua sumber yang mengetahui masalah ini. Pada Februari, serikat pekerja minyak dan gas di provinsi Chubut, Argentina, mengancam akan mogok kerja setelah Halliburton memberhentikan ratusan pekerja dan memutuskan untuk menutup kantor lokalnya.

    4. OMV

    Kelompok energi Austria OMV, yang bergerak di bisnis minyak, gas, dan kimia, berencana memotong sekitar 2.000 dari total 23.000 tenaga kerja di seluruh dunia.

    Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penyesuaian untuk menjaga daya saing grup. 

    Dalam pernyataan kepada Reuters, OMV menyebut bahwa penyesuaian (adjustment) mungkin diperlukan dan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan melakukan langkah-langkah personalia. Namun, detail final belum diumumkan karena masih dalam tahap konsultasi internal.

    5. ConocoPhillips

    Perusahaan akan memangkas 20% hingga 25% tenaga kerjanya di tengah program restrukturisasi yang lebih luas. Pemangkasan itu dapat berdampak pada sekitar 3.250 pegawai secara global.

    Selain tantangan pasar minyak yang suram, ConocoPhillips juga menghadapi beban dari proyek-proyek besar yang menjanjikan bagi masa depan perusahaan, tetapi memerlukan investasi awal yang sangat tinggi.

  • NASA Umumkan Tanggal Misi Berawak ke Bulan, Pertama Setelah 50 Tahun

    NASA Umumkan Tanggal Misi Berawak ke Bulan, Pertama Setelah 50 Tahun

    Jakarta

    Hasrat manusia untuk menjelajahi bulan kembali bergelora. NASA resmi mengumumkan bahwa misi Artemis II, misi berawak pertama ke bulan dalam lebih dari setengah abad, akan diluncurkan pada April 2026. Misi ini menandai kembalinya manusia ke orbit bulan setelah misi terakhir Apollo 17 pada 1972.

    Sejarah eksplorasi bulan dimulai sejak peluncuran Sputnik I pada 1957, yang membuka jalan bagi misi Apollo 11 pada 1969, saat manusia pertama kali menginjakkan kaki di bulan. Meski sempat menghadapi tantangan, seperti kegagalan dramatis Apollo 13, keinginan untuk memahami dan bahkan mendiami bulan terus mendorong inovasi.

    Namun, selama 50 tahun terakhir, hanya wahana robotik yang menjelajahi bulan, hingga akhirnya program Artemis muncul untuk mengubah hal itu.

    Artemis II

    Setelah kesuksesan Artemis I, uji coba tanpa awak pada November 2022, Artemis II akan menjadi misi berawak pertama yang membawa empat astronaut dalam perjalanan 10 hari mengelilingi bulan. Misi ini bertujuan menguji wahana antariksa Orion, memastikan keandalannya untuk misi-misi masa depan.

    Meski sempat mengalami penundaan, NASA kini menetapkan April 2026 sebagai jadwal peluncuran.Misi ini akan dipimpin oleh Komandan Reid Wiseman, veteran Angkatan Laut dan astronaut NASA sejak 2009.

    Awak Arthemis 2 Foto: via BGR

    Ia didampingi pilot Victor Glover, yang memiliki pengalaman 168 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta dua spesialis misi: Christina Koch, pemegang rekor wanita terlama di luar angkasa (328 hari), dan Jeremy Hansen, pilot pesawat tempur yang menjadi orang Kanada pertama yang dilatih NASA sebagai kandidat astronaut.

    Keempat astronaut ini akan menjalani pengujian biologis, termasuk pengambilan sampel darah sebelum dan sesudah misi, untuk mempelajari dampak perubahan gravitasi dan radiasi luar angkasa terhadap tubuh manusia.

    Artemis III dan IV

    Jika Artemis II sukses, NASA akan melanjutkan dengan Artemis III pada pertengahan 2027. Misi ini akan membawa empat astronaut untuk mendarat di Kutub Selatan bulan selama sekitar satu minggu.

    Misi Arthemis 2 Foto: via BGR

    Langkah berikutnya, Artemis IV, akan melibatkan pembangunan stasiun luar angkasa Gateway, yang dirancang sebagai pangkalan permanen untuk mendukung misi antar-jemput ke bulan.

    NASA menyebut visi ini sebagai “Artemis Generation Science,” dengan logo Artemis yang melambangkan anak panah dewi bulan menuju simbol bulan. Stasiun Gateway diharapkan menjadi fondasi untuk kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan, demikian dilansir dari BGR.

    (afr/afr)

  • Pengumuman Besar NASA Setelah 50 Tahun, 4 Astronaut Jadi Saksi

    Pengumuman Besar NASA Setelah 50 Tahun, 4 Astronaut Jadi Saksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA memberikan pengumuman besar terkait rencananya untuk segera kembali ke Bulan pada 2026 mendatang. Jika misi Artemis II berhasil maka menandakan kembalinya lembaga antariksa Amerika Serikat (AS) ke satelit Bumi itu setelah 50 tahun.

    Pada 1972, Apollo 17 jadi misi terakhir manusia ke Bulan. Saat itu para astronaut menghabiskan waktu tiga hari untuk menjelajahi dan mengumpulan sampel di sana.

    Sementara Artemis II bersiap untuk lebih lama di Bulan. Empat astronaut disiapkan ke Bulan dalam misi 10 hari, dikutip dari BGR, Jumat (10/10/2025).

    Salah seorang yang akan mengisi kursi misi tersebut adalah Reid Wiseman. Komandan misi itu telah berpengalaman menjadi astronaut NASA sejak 2009 dan pernah bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

    Bertindak sebagai pilot adalah Victor Glover. Dia telah menjadi astronaut sejak 2013 dan tinggal di ISS selama 168 hari.

    Spesialis misi kali ini adalah Christina Koch, seorang astronaut sejak 2013. Dia pemegang gelar wanita yang tinggal di luar angkasa terlama selama 328 hari.

    Terakhir adalah Jeremy Hansen yang memiliki latar belakang pilot pesawat tempur. Dia menjadi warga negara Kanada pertama yang dilatih sebagai kandidat astronaut oleh NASA dan menjadi yang pertama dari negaranya ke Bulan.

    Misi itu bertujuan untuk melakukan penerbangan lintas Bulan dalam rangka menguji wahana antariksa Orion. Para astronaut bekerja untuk memastikan fungsinya berjalan optimal dan mengatasi masalah yang mungkin muncul.

    NASA telah menjalani misi Artemis pertamanya pada November 2022. Saat itu, dilakukan uji coba penerbangan tanpa awak.

    Jika Artemis II berhasil, maka NASA akan melanjutkannya ke jilid III. Misi itu ditargetkan akan meluncur pertengahan 2027 dan membawa empat orang lain.

    Namun Artemis III akan berlangsung lebih lama sekitar satu bulan. Kali ini para astronaut akan mendarat di Bulan dan tinggal di Kutub Selatan sekitar satu minggu.

    Saat semuanya berjalan lancar, Artemis IV siap diterbangkan. Para astronaut yang ikut akan tinggal dalam stasiun luar angkasa Bulan pertama bernama Gateway.

    Gateway bakal jadi pangkalan permanen yang dilengkapi dengan dok pesawat untuk bisa pulang dan pergi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • HP Buatan RI Diam-diam Sudah Mendunia, Jadi Sorotan Trump

    HP Buatan RI Diam-diam Sudah Mendunia, Jadi Sorotan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia kini masuk dalam jajaran negara yang memproduksi ponsel untuk pasar global. Produk tersebut berasal dari merek Unplugged, startup asal Limassol, Siprus, yang menggandeng mitra produksi di Tanah Air.

    Unplugged meluncurkan ponsel bernama UP Phone, perangkat yang diklaim mengutamakan keamanan dan privasi pengguna. Secara tampilan, UP Phone sekilas menyerupai iPhone dengan modul kamera bergaya ‘boba’ dan tepian layar melengkung berbezel tipis, namun tanpa fitur Dynamic Island seperti pada iPhone.

    Mengutip laman resminya, Unplugged menyatakan bahwa UP Phone menawarkan tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan iPhone 16 Pro maupun Galaxy S25.

    Perusahaan menegaskan, UP Phone sama sekali tidak memiliki permintaan DNS pihak ketiga, sementara dua ponsel flagship itu masing-masing mencatat 3.181 dan 1.368 permintaan DNS pihak ketiga.

    Ponsel ini ditenagai chip MediaTek Dimensity 1200. Ukuran layarnya cukup besar 6,67-inci berjenis AMOLED. RAM-nya berkapasitas standar 8GB dengan kapasitas penyimpanan 256GB yang bisa diperluas hingga 1TB.

    Sektor fotografi juga diperhatikan. Kamera utamanya memiliki lensa beresolusi 108MP, ditemani kamera makro 5MP dan wide 8MP. Kebutuhan selfie dan video call mengandalkan kamera depan 32MP.

    UP Phone mengandalkan baterai berkapasitas 4.300 mAh dengan pengisian daya 33W (kabel) dan 15W (tanpa kabel). Fitur lainnya meliputi sertifikasi IP53, koneksi Wi-Fi 6, NFC, eSIM dan SIM Nano, jaringan 5G, slot USB Type-C 2.0, serta speaker ganda.

    Sejauh ini, berdasarkan informasi yang beredar, UP Phone dipasarkan di negara-negara seperti AS dan Kanada.

    Informasi soal UP Phone yang diproduksi di Indonesia diketahui dari laporan Reuters pada Agustus 2025 lalu, berdasarkan keterangan CEO Unplugged Joe Well.

    Jadi Sorotan Trump, Ditekan Bikin Pabrik di AS

    Reuters memuat laporan yang menyebut Unplugged berencana memproduksi UP Phone di Nevada, Amerika Serikat (AS), setelah selama ini mengandalkan manufaktur di Indonesia.

    Meskipun produksi di AS akan menambah biaya tenaga kerja, Unplugged berupaya merakit di Nevada dan bertujuan mempertahankan harga jualnya di bawah US$1.000 (Rp16,2 jutaan). Sebagai perbandingan, ponsel hasil produksi di Indonesia dijual US$989 (Rp16 juta).

    Tak hanya memproduksi ponsel saja di Nevada, CEO Unplugged Joe Weil mengungkapkan langkah berikut perusahaan adalah melakukan pengadaan komponen perangkat.

    “Langkah pertama yang dilakukan adalah perakitan, bertahap melakukan pengadaan komponen,” jelasnya dikutip dari Reuters.

    Sayang, ia tak berbicara banyak soal informasi lain terkait jumlah perangkat yang dirakit dan mitra kerjanya di Nevada. Begitu juga jumlah dana yang dikumpulkan untuk bisa memulai upaya barunya.

    Biaya perakitan smartphone di AS sangat mahal. Ada beberapa alasannya, seperti rantai pasok yang masih berada di Asia dan harga tenaga kerja dalam negerinya yang tinggi.

    Unplugged nampaknya telah memikirkan tantangan ini. Perusahaan berencana melakukan perakitan dengan jumlah yang lebih kecil dan stabil, bukan dengan merilis model baru setiap tahunnya.

    Rencana Unplugged ini tak bisa dipisahkan dari tekanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terus berupaya agar lebih banyak produsen smartphone bisa merakit langsung perangkatnya secara lokal. Salah satu yang jadi sasaran adalah raksasa asal AS, Apple.

    Trump mendorong inisiatif itu dengan menerapkan beberapa langkah, termasuk dengan ancaman tarif tinggi bagi perusahaan yang menjual barang di AS dan memproduksinya di negara lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Utang RI Tembus Rp9.138,05 T-China Blacklist TechInsights

    Video: Utang RI Tembus Rp9.138,05 T-China Blacklist TechInsights

    Jakarta, CNBC Indonesia –Utang pemerintah pusat sampai dengan Kuartal II-2025 atau per akhir Juni 2025 mencapai Rp 9.138,05 Triliun nominal itu turun dari catatan per Mei 2025 yang sebesar Rp 9.177,48 Triliun

    Sementara itu,pemerintah China secara resmi melarang perusahaan riset semikonduktor asal Kanada TechInsights, untuk bekerja sama atau menerima data dari entitas China, Kementerian Perdagangan mengungkapkan bahwa pihaknya khawatir terhadap keamanan nasional.

    Simak informasi selengkapnyadalam program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (09/10/2025).

  • Shutdown Pemerintah AS, Kadin: Ekonomi dan Dunia Usaha Jalan Terus

    Shutdown Pemerintah AS, Kadin: Ekonomi dan Dunia Usaha Jalan Terus

    Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap potensi dampak dari penutupan (shutdown) Pemerintahan Amerika Serikat terhadap perekonomian RI.

    Ketua Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjelaskan penutupan pemerintahan AS bukan yang pertama kali terjadi jika melihat selama 10 tahun terakhir. Meski mengalami shutdown, Anin menuturkan pemerintahan AS tidak sepenuhnya lumpuh. 

    Anin memaparkan, hal tersebut terbukti dari sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump ataupun menteri-menteri kabinetnya. Oleh karena itu, Anin menyebut kegiatan perekonomian dan perdagangan antara AS dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia, tetap berjalan.

    “Kalau tidak salah Pak Luhut (Binsar Pandjaitan) sedang di sana berbicara dengan Menteri Perdagangan AS. Kemudian, Presiden Trump juga terus aktif mencari jalan perdamaian di Gaza. Jadi, saya rasa sih ekonomi dan dunia usaha jalan terus,” kata Anin saat ditemui dalam Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta pada Jumat (10/10/2025).

    Dia menuturkan, hal paling penting yang perlu dilakukan Indonesia di tengah shutdown Pemerintahan AS adalah melanjutkan ekspor-ekspor produk yang dibutuhkan Negeri Paman Sam seperti alas kaki, tekstil, garmen, furnitur, hingga elektronik.

    Anin juga berharap kondisi ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas ekspornya ke AS untuk produk-produk tersebut. 

    Anin juga mengatakan peningkatan ekspor juga perlu dilakukan ke Uni Eropa dan Kanada sejalan dengan perjanjian kemitraan ekonomi yang baru saja ditandatangani antara Indonesia dengan keduanya.

    “Jadi fokus kita ialah bagaimana bisa menggunakan likuiditas yang ada untuk meningkatkan kapasitas untuk fokus kepada industri yang berbasis ekspor,” ujarnya.

    Untuk diketahui, pemerintah AS resmi shutdown sejak Rabu (1/10/2025) setelah terjadi kebuntuan negosiasi antara pemerintah yang kini dikuasai Partai Republik dan kongres dari Partai Demokrat. 

    Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) tetap melakukan perundingan dan penyusunan dokumen hukum (legal drafting) terkait dengan penerapan tarif impor kendati di tengah government shutdown. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, pertemuan itu dikoordinasikan oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.   

    “Saat ini masih sedang berlangsung pertemuan intersesi [intercession meeting] secara online dengan pihak USTR, yang dikoordinasikan Pak Edi Pambudi [Deputi 2],” terang Sekretaris Kemenko (Sesmenko) Perekonomian Susiwijono Moegiarso

    Adapun, Susi enggan memerinci lebih lanjut mengenai pelaksanaan intercession meeting itu. Namun, dia menyebut pemerintah RI dan AS masih dijadwalkan menggelar beberapa putaran pertemuan bilateral ke depannya. “Masih ada beberapa putaran intersesi, seingat saya dalam bulan Oktober ini terjadwal enam kali intersesi,” terangnya.

  • Shutdown AS Dikhawatirkan Ganggu Ekspor RI

    Shutdown AS Dikhawatirkan Ganggu Ekspor RI

    Jakarta

    Kondisi penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau government shutdown dikhawatirkan dapat berdampak terhadap ekspor Indonesia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menilai meski situasi ini bukan yang pertama, RI perlu tetap waspada sekaligus memperkuat kapasitas ekspor.

    “Ini kan bukan pertama kali kita lihat dalam 10 tahun terakhir. Tapi kalau kita lihat, kalau tidak salah Pak Luhut, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, sedang di sana bicara dengan Menteri Perdagangan AS. Presiden Trump juga terlihat terus aktif mencari jalan keluar di Gaza, jadi saya rasa perekonomian jalan terus, dunia usaha jalan terus,” kata Anindya di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).

    Menurut Anindya, Indonesia harus fokus pada penguatan sektor ekspor agar tak terlalu bergantung pada kondisi ekonomi eksternal. Terutama untuk produk-produk yang selama ini menjadi andalan seperti alas kaki, tekstil, garmen, furnitur, dan elektronik.

    “Paling penting, bagaimana kita bisa mulai mengirim, bahkan meningkatkan kapasitas untuk alas kaki, tekstil, garmen, furnitur, dan elektronik,” ujarnya.

    Selain memperkuat pasar di AS, Anindya juga menilai penting bagi Indonesia untuk memperluas akses perdagangan ke negara lain. Pemerintah RI baru-baru ini meneken Nota Kesepahaman Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).

    Perjanjian tersebut membuka peluang besar bagi ekspor Indonesia. Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.

    “Jadi fokus kita adalah bagaimana bisa menggunakan likuiditas yang ada untuk meningkatkan kapasitas, fokus kepada industri berbasis ekspor. Mudah-mudahan perekonomian Amerika tidak terlalu terpengaruh akibat penutupan pemerintahan,” kata Anindya.

    Sebagai informasi, penutupan pemerintahan Amerika Serikat sejak 1 Oktober 2025 telah berdampak pada sejumlah sektor, termasuk perumahan. Persetujuan hipotek melambat, pinjaman untuk wilayah pedesaan mandek, dan penerbitan polis asuransi banjir baru ikut tertunda.

    Para ahli menilai sebagian besar program perumahan tetap berjalan di tengah penutupan ini. Namun, dengan penjualan rumah yang sudah melambat karena harga tinggi, shutdown kali ini menambah tekanan bagi pasar properti AS.

    “Apa pun yang perlu Anda hubungi pemerintah, jika seseorang tidak ada di kantor atau sedang cuti, pinjaman tersebut mungkin bermasalah,” kata Justin Demola, Presiden Lenders One, aliansi nasional bankir hipotek, dikutip dari CNN, Sabtu (4/10/2025).

    (shc/rrd)

  • Asia Pasifik Diproyeksi Jadi Jawara E-Commerce 2026, Tumbuh Lebih Pesat dari Eropa

    Asia Pasifik Diproyeksi Jadi Jawara E-Commerce 2026, Tumbuh Lebih Pesat dari Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA — Pendapatan perusahaan e-commerce di Asia Pasifik diproyeksikan meningkat lebih tajam ketimbang wilayah lain seperti Amerika Utara, Eropa, hingga Afrika. Adapun Indonesia termasuk dalam bagian Asia Pasifik.

    Dilansir dari DataIndonesia, Jumat (10/10/2025) pendapatan lokapasar daring atua e-commerce global diperkirakan mencapai US$4,94 triliun pada 2025. Angka ini tumbuh 9,78% dari tahun lalu yang sebesar US$4,5 triliun.

    Selanjutnya, pendapatan e-commerce global diproyeksi menyentuh angka US$5,36 triliun pada 2026 mendatang. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,5% dibandingkan tahun 2025.

    Laporan eCommerceDB (ECDB) mengungkap berdasarkan wilayahnya, Asia Pasifik menjadi wilayah dengan pendapatan e-commerce tertinggi di dunia yakni mencapai US$2,76 triliun pada 2025. Angkanya diproyeksi tumbuh 9,5% menjadi US$3,02 triliun pada 2026 mendatang.

    E-Commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Blibli, dan Lazada akan bertarung memperebutkan potensi pendapatan tersebut di Indonesia. 

    Posisi kedua ditempati oleh Amerika Utara (termasuk Amerika Serikat dan Kanada) dengan pendapatan e-commerce sebesar US$1,19 triliun pada tahun ini dan akan naik 7,4% menjadi US$1,28 triliun pada 2026.

    Pendapatan e-commerce di wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika diperkirakan senilai US$828 miliar pada 2025 dan akan meningkat 6,8% menjadi US$884 miliar pada tahun depan.

    Kemudian, pendapatannya di wilayah Amerika Latin diproyeksi sebesar US$155 miliar dan naik 12,4% menjadi US$174 miliar pada 2026.

    ECDB juga memperkirakan pendapatan e-commerce di wilayah Jerman, Swiss, Austria (GSA) sebesar US$146 miliar pada tahun ini atau meningkat 4,6% menjadi US$152 miliar pada tahun depan.

    Pendapatan e-commerce di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara pada 2025 sebesar US$66 miliar dan diperkirakan akan tumbuh 9,8% ke angka US$73 miliar pada 2026.

    Lalu, pendapatan e-commerce di kawasan Nordik (Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia, serta wilayah otonom seperti Kepulauan Faroe, Greenland, dan Åland) pada 2025 diestimasikan sebesar US$38 miliar dan akan naik 5,2% menjadi US$40 miliar pada 2026.

    Sementara itu, kawasan Benelux (Belgia, Belanda, dan Luksemburg) diproyeksi memiliki pendapatan e-commerce sebesar US$34 miliar pada 2025 dan akan meningkat 5,3% menjadi US$36 miliar pada 2026 mendatang.