Negara: Kanada

  • Trump Kembali Serukan Kanada untuk Jadi Negara Bagian AS!    
        Trump Kembali Serukan Kanada untuk Jadi Negara Bagian AS!

    Trump Kembali Serukan Kanada untuk Jadi Negara Bagian AS! Trump Kembali Serukan Kanada untuk Jadi Negara Bagian AS!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyerukan Kanada untuk menjadi negara bagian AS. Ini semakin meningkatkan ketegangan dengan salah satu sekutu terdekat AS tersebut setelah Trump mengenakan tarif yang tinggi.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (3/2/2025), sambil mengklaim Amerika Serikat membayar “ratusan miliar dolar untuk MENSUBSIDI Kanada,” yang tampaknya merujuk pada defisit perdagangan AS dengan negara tetangganya itu, Trump mengatakan “tanpa subsidi besar ini, Kanada tidak akan ada lagi sebagai Negara yang layak.”

    “Oleh karena itu, Kanada harus menjadi Negara Bagian ke-51 yang Kita Sayangi,” tulisnya di platform media sosial Truth miliknya pada Minggu (2/2) waktu setempat. Trump mengklaim langkah tersebut akan menghasilkan “pajak yang jauh lebih rendah, dan perlindungan militer yang jauh lebih baik bagi rakyat Kanada – DAN TANPA TARIF!”

    Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau telah menolak keras gagasan yang dilontarkan Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS yang ke-51. Penolakan ini disampaikan Trudeau setelah Trump mengatakan dirinya mungkin akan menggunakan “kekuatan ekonomi” untuk mewujudkan gagasan tersebut.

    “Sama sekali tidak ada peluang bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat,” tegas Trudeau dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1/2025).

    “Para pekerja dan komunitas di kedua negara sama-sama mendapatkan manfaat dengan menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain,” ujarnya.

    Trump sudah beberapa kali membahas soal gagasan kontroversial ini. Dia beberapa kali menyebut Trudeau sebagai “Gubernur” Kanada dan menyebut gagasan Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS sebagai “ide bagus”.

    Gagasan itu kembali dibahas Trump saat dia berbicara di Mar-a-Lago, Florida, tepatnya ketika ditanya apakah dirinya mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Kanada.

    “Tidak (kekuatan militer), (dengan) kekuatan ekonomi,” jawab Trump.

    “Karena Kanada dan Amerika Serikat, hal itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” sebutnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sisi lain Audrey Hepburn yang menjadi ‘mata-mata rahasia’ selama Perang Dunia Kedua – Halaman all

    Sisi lain Audrey Hepburn yang menjadi ‘mata-mata rahasia’ selama Perang Dunia Kedua – Halaman all

    Sebagai seorang remaja yang tumbuh besar di Belanda, aktris peraih Oscar Audrey Hepburn dengan berani menyampaikan pesan atas perlawanan negara itu selama pendudukan Nazi.

    Dalam siniar BBC Radio 4 History’s Youngest Heroes, Nicola Coughlan, menyoroti kisah-kisah luar biasa tentang pemberontakan, bahaya, dan kekuatan radikal kaum muda yang telah mengubah dunia.

    Episode terbaru berpusat pada Audrey Hepburn, yang menjadi ikon film dan mode pada 1950-an dan 1960-an.

    Ia dinominasikan untuk lima Oscar dan memenangkan penghargaan aktris terbaik pada 1953 atas perannya di film komedi romantis, Roman Holiday.

    Namun sebagai seorang remaja selama Perang Dunia Kedua, dia memainkan peran yang sangat berbeda—mementaskan pertunjukan balet rahasia dengan tujuan mengumpulkan uang bagi perlawanan Belanda terhadap pendudukan Nazi.

    Hepburn lahir di Brussels pada 1929 dari pasangan seorang baroness (gelar kebangsawanan) Belanda, Ella van Heemstra dan seorang pengusaha Inggris-Austria, Joseph Hepburn-Ruston.

    Di London, orang tuanya tertarik pada Oswald Mosley, pemimpin kelompok British Union of Fascists (BUF) yang terkenal antisemit dan penuh kekerasan.

    Ella van Heemstra rajin menulis sebuah artikel untuk majalah BUF tentang apa yang dia lihat sebagai kejayaan Nazi Jerman.

    Sementara sang suami Hepburn-Ruston memilih meninggalkan keluarganya saat Audrey berusia enam tahun.

    Hepburn-Ruston kemudian ditangkap sebagai “rekan dari fasis asing” dan menghabiskan masa perang di penjara Inggris.

    Robert Matzen adalah seorang penulis buku Dutch Girl yang mengisahkan kehidupan Audrey Hepburn selama Perang Dunia Kedua.

    Ia bercerita seperti apa sosok Audrey kecil.

    “Saat masa masih kecil, Anda tahu, Audrey seorang ekstrovert, suka tertawa, berakting,” kata Luca Dotti, putra bungsu aktris tersebut kepada Robert Matzen dalam wawancara untuk siniar BBC Radio 4.

    “Kakek saya memanggilnya pecicilan seperti anak kera.”

    “Ibu Audrey lalu memutuskan bahwa Inggris secara umum dan Kent khususnya, bukanlah tempat bagi sang anak karena ancaman yang membayangi,” ujar Robert Matzen.

    “Tapi tiba-tiba Jerman menyerbu Prancis dan melancarkan invasi ke Inggris.

    Ella van Heemstra selanjutnya menarik sang putri keluar dari sekolah asramanya di Inggris.

    Mereka pindah ke tanah milik keluarga di Belanda dan Audrey mendaftar di sekolah tari dengan nama yang lebih terdengar seperti orang Belanda: Adriaantje van Heemstra.

    Meski belakangan, Audrey mengubah nama belakangnya menjadi Hepburn saat mulai berakting.

    Sementara ibunya masih mengagumi Adolf Hitler dan meyakini bahwa dia tidak akan pernah menyerang negaranya, Belanda.

    “Pindah ke Belanda bukan berarti pindah rumah. Dia tidak bisa berbicara bahasa Belanda,” tutur Dotti tentang pengalaman sang ibu di Belanda.

    “Dia harus bersekolah di sekolah Belanda tanpa mengerti sepatah kata pun dari anak-anak baru yang mengolok-oloknya.”

    Hitler akhirnya menyerbu dan menduduki Belanda pada Mei 1940.

    “Front Timur bagaikan tungku api yang tidak bisa dimasuki dengan cepat.”

    “Jerman membutuhkan makanan untuk pasukannya, mereka memerlukan pakaian, dan semuanya diambil dari Belanda serta negara-negara pendudukan lainnya,” jelas Robert Matzen menceritakan situasi saat itu.

    Paman Hepburn, Pangeran Otto van Limburg Stirum, mengambil sikap tegas terhadap Nazi.

    Pada 1942, sebuah kelompok perlawanan berusaha meledakkan kereta api Jerman di dekat Rotterdam.

    Meskipun van Limburg Stirum tidak terlibat, dia ditangkap karena ia adalah tokoh anti-Nazi terkemuka.

    Agen Nazi memboyongnya dan empat orang lainnya ke hutan, menembak mereka, dan membuang mayatnya ke kuburan yang tak bernama.

    Audrey Hepburn mencintai pamannya sebagai ayah pengganti dan sangat terpukul oleh pembunuhan itu.

    “Itu menjadi peristiwa nasional, titik pemicu bagi orang-orang Belanda,” sambung Matzen.

    Nazi lantas mengalihkan makanan dan segala sumber daya dari Belanda.

    Meskipun keluarga Audrey Hepburn memiliki hak istimewa, tapi keluarga van Heemstra tetap kelaparan.

    Saat Audrey Hepburn berusia 15 tahun, ia diperintahkan untuk bergabung dengan Nazi Kulturkammer, sebuah serikat para seniman atau berhenti menari di depan umum.

    Ia memilih untuk berhenti tampil.

    “Lewat tari, dia bisa bermimpi, ia bisa terbang dan melupakan. Itulah cara dia melarikan diri dari kenyataan,” kata Dotti tentang hasrat ibunya.

    Audrey Hepburn kemudian menari di rumah dengan aman karena tirai ditutup dan hanya lilin sebagai penerang—tujuannya agar dia tidak ketahuan.

    Sebuah piano dimainkan dengan sangat lembut saat ia tampil—tetapi tidak ada suara tepuk tangan. Di akhir pertunjukan, uang dikumpulkan untuk kelompok perlawanan.

    Dari balerina menjadi mata-mata

    Pada musim semi 1944, Audrey Hepburn mengajukan diri sebagai asisten dokter Hendrik Visser ‘t Hooft, seorang anggota perlawanan.

    Meskipun ibu Hepburn secara umum dianggap sebagai kolaborator Nazi, Hendrik Visser ‘t Hooft sangat membutuhkan bantuan untuk mendukung ribuan orang yang bersembunyi dari Nazi.

    Ia cukup memercayai ibu Audrey untuk membawanya masuk.

    Pada 17 September 1944, Audrey Hepburn sedang berada di gereja ketika nyanyian pujian itu terganggu oleh deru mesin.

    Operasi Market Golden yang merupakan rencana Pasukan Sekutu merebut sembilan jembatan yang membentang di Sungai Rhine, telah dimulai dan ketika Audrey berlari keluar dan melihat ke atas, ribuan pasukan Sekutu sedang melayang turun dengan parasut.

    Sayangnya, dua divisi Nazi yang bersenjata lengkap sedang berkumpul kembali di daerah itu.

    Tank-tank Nazi meluncur di depan rumah Ella van Heemstra.

    Audrey Hepburn dan keluarganya bersembunyi di ruang bawah tanah sementara pertempuran berkecamuk selama sembilan hari.

    Saat mereka keluar, terdengar berita bahwa Nazi telah menang.

    Audrey pun mendengar teriakan dari sebuah gedung tempat Nazi melakukan pembalasan: menyiksa dan membunuh anggota perlawanan Belanda.

    Ketika penerbang Sekutu yang menuju Jerman harus melakukan pendaratan darurat di Belanda, Hendrik Visser ‘t Hooft mengirim Audrey Hepburn ke hutan untuk menemui seorang penerjun payung asal Inggris dengan menitipkan kata sandi dan pesan rahasia yang disembunyikan di kaus kakinya.

    Ia berhasil menemui si penerjun payung, tapi saat keluar dari hutan, dia melihat polisi Belanda mendekat.

    Dia langsung membungkuk seolah sedang memetik bunga liar, lalu dengan genit menunjukkannya kepada polisi. Mereka terpesona dan tidak menginterogasinya lebih lanjut.

    Setelah itu, ia sering menyampaikan pesan untuk kelompok perlawanan.

    “Ia sangat yakin bahwa ada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan dan Anda harus memihak,” ujar Dotti.

    “Orang Jerman tidak menganggap serius anak-anak. Sedangkan orang Belanda cukup praktis untuk melihat anak-anak, karena mereka tidak dicurigai melakukan apa pun, bisa jadi mereka adalah orang yang menyampaikan pesan, atau melakukan hal-hal penting untuk perlawanan…”

    “Dan anak-anak menyukainya. Itu mengasyikkan, sekaligus berbahaya, dan mereka menjadi pahlawan,” jelas Matzen.

    Pada Februari 1945, dilaporkan bahwa 500 orang Belanda mati kelaparan tiap pekan.

    Seperti banyak orang lainnya, Audrey Hepburn dan keluarganya sangat kekurangan makanan.

    Ia jatuh sakit parah: anemia, penyakit kuning, dan edema.

    Dengan pertempuran sengit yang kembali terjadi di luar pintu rumah mereka, Audrey Hepburn dan keluarganya bersembunyi di ruang bawah tanah selama tiga minggu.

    Akhirnya pada 16 April 1945, suasana menjadi sunyi.

    Ia mencium bau tembakau, yang tidak mungkin diperoleh di Belanda selama perang.

    Dia lantas menaiki tangga dari ruang bawah tanah dan membuka pintu dan melihat lima tentara Kanada merokok lalu mengarahkan senapan mesin ke arahnya.

    Seketika, Audrey mulai berbicara kepada mereka dalam bahasa Inggris.

    Salah satu dari tentara berteriak: “Kita tidak hanya membebaskan sebuah kota, kita telah membebaskan seorang gadis Inggris!”

    Audrey Hepburn kemudian memberitahu putranya bahwa dia tidak pernah memaafkan sang ibu karena bersimpati pada kaum fasis.

    Kala perang berakhir, ia memperoleh beasiswa ke Ballet Rambert di London.

    Meskipun berbakat, kondisi tubuhnya rusak permanen akibat kekurangan gizi dan dia tidak punya stamina untuk menjadi balerina.

    Sebagai gantinya, dia beralih ke dunia akting dengan peran-peran kecil di teater West End dan bermain di film-film seperti The Lavender Hill Mob.

    Pada 1953, ia memenangkan peran utama pertamanya dalam film komedi romantis, Roman Holiday. Film ini meraih kesuksesan besar.

    Selain Piala Oscar yang diraihnya untuk film itu, Audrey Hepburn terus meraih penghargaan Emmy, Grammy, dan Tony.

    Sepanjang kariernya, ia terus menekuni pekerjaan amal, terutama sebagai duta besar untuk Unicef.

    Audrey Hepburn meninggal pada 1993.

    “Naluri Audrey diasah hingga ke titik yang sangat tajam oleh perang dan semua yang telah dia lalui, ia memiliki begitu banyak pengalaman untuk dimanfaatkan sehingga bisa menempatkan dirinya di berbagai karakter,” ujar Matzen.

  • Trump Kenakan Tarif ke Kanada, Netizen Tak Habis Pikir

    Trump Kenakan Tarif ke Kanada, Netizen Tak Habis Pikir

    Trump Kenakan Tarif ke Kanada, Netizen Tak Habis Pikir

  • Langkah Indonesia Belum Respons Tarif Baru Donald Trump Dinilai Tepat

    Langkah Indonesia Belum Respons Tarif Baru Donald Trump Dinilai Tepat

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif bea masuk atau tarif impor baru terhadap tiga negara, yakni Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Tiga negara itu langsung bereaksi dan akan menerapkan tarif balasan. Namun, Indonesia hingga saat ini masih belum merespons kebijakan tersebut.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, sangat bijak bagi Indonesia belum bereaksi menanggapi tarif baru Trump tersebut.

    “Sebagai negara middle-income countries dan emerging economies dan sebagian besar anggota ASEAN, Indonesia cukup bijak tidak cepat-cepat bereaksi menanggapi kebijakan Trump maupun policy response yang akan diterapkan Kanada, Meksiko dan Tiongkok,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Ia melanjutkan, narasi “kalau AS berani, mengapa kita harus takut?”, bukanlah cara pikir Indonesia yang benar berdasarkan kalkulasi yang matang.

    “Indonesia tidak atau belum memiliki otot ekonomi dan militer yang dapat dijadikan bargaining chips seperti dimiliki AS,” ujarnya.

    Imam menyebut Indonesia sebaiknya fokus pada pengembangan dan penerapan strategi yang beragam dalam hal pasar ekspor, sumber impor, serta investasi asing. Hal ini penting untuk menyeimbangkan ketidakpastian kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump.

    Indonesia juga perlu menghindari sikap yang terlalu terpengaruh oleh prinsip “amicus meus, inimicus inimici mei” atau musuh dari musuhku adalah kawanku.

    “Sebaliknya, lebih baik tetap bersikap netral, tidak mudah terpancing, dan melakukan pengamatan mendalam guna merumuskan strategi dan taktik jangka panjang yang lebih matang dan bijaksana,” ucap Imam.

    Sebelumnya, AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menerapkan tarif baru untuk bea masuk pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Secara rinci, produk dari Meksiko dan Kanada akan dikenakan tarif 25%, sementara produk dari Tiongkok akan dikenakan kenaikan 10% dari tarif tinggi yang sudah berlaku sebelumnya. Khusus untuk produk minyak Kanada, kenaikannya tidak mencapai 25%, melainkan hanya 10%.

    Sebagaimana yang telah diperkirakan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau segera merespons kebijakan Trump dengan mengungkapkan rencana penerapan tarif sebesar 25% pada barang impor Kanada dari AS yang bernilai US$ 155 miliar.

    Secara lebih rinci, Trudeau menyatakan bahwa tarif baru akan dikenakan pada minuman beralkohol dan buah-buahan impor dari AS senilai US$ 30 miliar, yang akan mulai berlaku pada Selasa, (4/2/2025), bersamaan dengan implementasi kenaikan tarif oleh AS.

    Di sisi lain, beberapa jam setelah Trump mengeluarkan instruksi tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan bahwa ia telah meminta menteri ekonominya untuk mempersiapkan tarif tinggi pada produk impor dari AS.

    Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah kenaikan tarif baru impor Trump untuk Meksiko terhadap produk AS akan berlaku secara menyeluruh atau hanya difokuskan pada produk-produk tertentu yang akan memberikan dampak paling signifikan bagi produsen AS.

    Sementara itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan tidak akan ada pemenang dalam perang tarif baru Trump ini. Beijing juga segera menyiapkan pengaduan ke badan perdagangan dunia WTO atas kebijakan tarif AS yang dinilai melanggar komitmen multilateral AS di WTO.

  • Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    TRIBUNJATENG.COM – BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sukses menyedot perhatian banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

    Ribuan UMKM binaan BRI tampil dengan produk-produk yang kreatif, inovatif, dan tentunya orisinal, yang mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai latar belakang.

    Keberagaman Produk yang Memikat

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menampilkan beragam produk unggulan dari para pelaku UMKM yang sangat beragam, mulai dari batik, tenun, aksesori, produk kecantikan, hingga makanan khas Indonesia. 

    Tidak hanya itu, produk kulit dan kopi khas Indonesia juga tak kalah memikat. Semua produk tersebut dipamerkan dengan bangga, menunjukkan kreativitas para pengusaha lokal Indonesia dalam mengolah komoditas asli tanah air.

    Seorang pengunjung internasional asal Turki, Ece, mengungkapkan, “Saya datang bersama teman-teman saya untuk melihat acara ini. Kami membeli pakaian dan beberapa produk seperti jaket dan sarung yang sangat cantik dan unik.” Ia juga memuji acara tersebut, “Sangat terorganisir dan profesional.”

    Selain produk yang menarik, banyak pengunjung lokal yang juga merasakan pengalaman seru berbelanja di acara ini. Novita, salah seorang pengunjung lokal, mengatakan, “Saya lebih fokus ke makanan, karena banyak sekali pilihan dan promonya menarik. Saya langsung membeli dodol setelah melihatnya di salah satu stand.”

    Business Matching: Peluang Emas bagi UMKM Indonesia

    Salah satu fitur menarik dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025 adalah kegiatan Business Matching yang memfasilitasi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dengan calon pembeli yang memiliki minat serupa. 

    Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kemitraan strategis.

    Business Matching memberikan kesempatan kepada UMKM Indonesia untuk bertemu dengan pembeli lokal maupun internasional yang tertarik pada produk mereka. 

    Ini adalah langkah penting dalam memperluas jaringan dan mempercepat proses transaksi. Pembeli yang terlibat dalam kegiatan ini pun memiliki kesempatan untuk mengakses produk berkualitas dari Indonesia dengan harga kompetitif, serta mendiversifikasi rantai pasokan mereka.

    Manfaat Business Matching untuk Pembeli:

    Akses ke Produk Berkualitas: Pembeli dapat menemukan produk lokal Indonesia yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
    Diversifikasi Rantai Pasokan: Memberikan peluang untuk memperluas dan mendiversifikasi sumber pasokan produk.
    Efisiensi Proses Pencarian: Mempercepat proses pencarian mitra bisnis yang tepat.
    Kemitraan Jangka Panjang: Membuka peluang untuk hubungan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
    Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi dan pemberdayaan UMKM lokal.

    Negara-Negara yang Berpartisipasi dalam Business Matching

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal, tetapi juga berhasil mengundang pembeli dari berbagai negara. Sebanyak 34 negara terlibat dalam kegiatan Business Matching ini, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, hingga Nigeria. 

    Keikutsertaan negara-negara ini membuka peluang bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka. Dengan adanya partisipasi internasional ini, BRI UMKM Expo 2025 menjadi wadah penting bagi pengusaha Indonesia untuk melebarkan sayap dan memasuki pasar global.

    Capaian Luar Biasa: 63 Ribu Pengunjung dan Transaksi USD 90,6 Juta

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 resmi ditutup pada 2 Februari 2025 setelah berlangsung selama empat hari di ICE BSD City. Acara ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 63 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebanyak 50 ribu pengunjung. Selain itu, transaksi yang terjadi selama acara mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar.

    Dari sisi business matching, komitmen kesepakatan yang berhasil direalisasikan mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, melebihi target awal sebesar USD 89,4 juta. Hal ini menunjukkan UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan, keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang bisnis bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. 

    “Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung, pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam 4 hari,” jelasnya.

    Selain itu, 506 registered buyers dari 34 negara turut bergabung dalam acara ini, mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.

    Sebagai contoh sukses dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025, salah satu peserta UMKM, PT Siger Jaya Abadi, berhasil melakukan perjanjian dengan Bluestar Food Corporation, Amerika Serikat, dengan nilai transaksi sebesar USD 13,05 juta.

    Acara Seru dan Inspiratif untuk Pengunjung

    Selain pameran produk, para pengunjung juga dapat menikmati berbagai acara seru dan inspiratif yang digelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Salah satunya adalah talk show dengan tema Unlock Your Business Evolution, yang mengangkat tema tentang cara mengembangkan bisnis melalui ritel. 

    Ada juga Pojok Kreasi yang dapat digunakan pengunjung juga dapat mengikuti workshop menyulam bunga pada kantong sebagai ide usaha masa depan.

    Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan lomba cipta rasa, di mana peserta diminta untuk menyiapkan kreasi bento untuk bekal anak-anak bersama Devina Hermawan. Selain itu, fashion show yang menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Cik, dan Rumah Kebaya Vilga turut menyemarakkan suasana.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 semakin meriah dengan pertunjukan musik dari musisi muda berbakat, Juicy Luicy, Sal Priadi, Bernadya, Lyodra, dkk yang sukses menciptakan suasana seru di malam hari.

    Harapan untuk Masa Depan

    Pengunjung dan peserta acara sangat mengapresiasi penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Seperti yang disampaikan oleh beberapa peserta, mereka berharap acara ini bisa diadakan lebih sering, tidak hanya sekali setahun, tetapi mungkin dua kali setahun atau lebih.

    “BRI telah memberikan peluang besar bagi kami untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Kami berharap bisa terus bekerja sama dengan BRI dalam acara-acara serupa di masa depan,” ujar salah seorang peserta yang merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berhasil mempertemukan berbagai elemen dalam ekosistem bisnis, dari pengunjung lokal hingga pembeli internasional. Acara ini tidak hanya memperkenalkan produk-produk kreatif lokal Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang menguntungkan bagi pelaku UMKM. 

    Dengan adanya kegiatan Business Matching, pengusaha Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar mereka ke kancah internasional, membawa Indonesia semakin dikenal di dunia bisnis global.

    Cek dan follow Instagram @bankbri_id untuk info event menarik lainnya. Jangan lupa download BRImo agar kamu bisa mendapatkan promo spesial dari BRI ya!

  • Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

    Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk baru pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Namun, upaya penerapan tarif baru yang tinggi akan lemakkan sektor manufaktur AS.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, Kebijakan tarif impor yang dinaikkan oleh Trump berpotensi memberikan dampak negatif pada sektor manufaktur.

    “Hal itu karena industri ini sangat bergantung pada impor bahan baku dan bahan pendukung dari ketiga negara tersebut,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Imam melanjutkan, meskipun lapangan kerja di sektor manufaktur AS telah menunjukkan tren positif dalam beberapa semester terakhir, tetapi kebijakan tarif baru tinggi yang diterapkan oleh Trump serta tindakan balasan dari Kanada dan Meksiko dapat mengurangi daya saing industri manufaktur AS.

    “Akibatnya, pelaku bisnis di AS mungkin akan dipaksa untuk melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai langkah penyesuaian,” ujarnya.

    Selain itu, Imam menambahkan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

    “Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ujarnya.

    Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut.

    “Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan,” ujar Imam dalam menanggapi tarif baru Trump.
     

  • Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Produk dari Meksiko dan Kanada akan dikenakan tarif sebesar 25%, sedangkan produk dari Tiongkok mengalami kenaikan tarif sebesar 10% dari tarif tinggi yang sudah berlaku sebelumnya.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

    “Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut. Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan.

    Pada masa awal kepemimpinannya, Trump pernah menyatakan bahwa USMCA adalah perjanjian perdagangan yang paling adil, seimbang, dan menguntungkan yang pernah disepakati.

    Namun, seiring dengan meningkatnya sikap militan Trump dalam mewujudkan visi make America great again, komitmen internasional AS, seperti USMCA, Paris Agreement, dan keanggotaan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini dianggap tidak lagi menjadi prioritas bagi Trump dan para pendukung Trumpnomics.

    Perkembangan terbaru ini tampaknya akan mengabaikan konsep-konsep yang sebelumnya digagas oleh AS sendiri, terutama sejak pecahnya perang dagang antara AS dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

    “Misalnya, konsep “friend shoring” semakin sulit untuk diimplementasikan tanpa adanya definisi dan kriteria yang jelas tentang siapa yang dapat dikategorikan sebagai “teman”,” ucap Imam.

    Sementara konsep “near shoring” dikembangkan terutama dari perspektif bisnis untuk mengurangi biaya logistik, konsep “off shoring” (memulangkan investasi perusahaan AS dari luar negeri dengan iming-iming insentif) mungkin menjadi kurang menarik bagi investor atau pelaku bisnis AS yang telah beroperasi di negara-negara dengan kebijakan yang lebih stabil.

    “Hal ini terutama karena AS kini menghadapi risiko pembalasan dari mitra dagangnya,” pungkas Imam dalam menanggapi penerapan tarif baru Trump.
     

  • Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Trump Tetapkan Tarif Tinggi

    Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Trump Tetapkan Tarif Tinggi

    Harga Minyak Dunia mengalami kenaikan pada hari ini, Senin (3/2) usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif tinggi terhadap berbagai produk impor dari Kanada, Meksiko, dan Cina.

    Mengutip Bloomberg, Senin (3/2), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret 2025 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) naik 1,79 persen menjadi 73,83 dolar AS per barel. Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman April 2025 di ICE Futures mengalami kenaikan 0,70 persen menjadi 76,20 dolar AS per barel.

    Trump tetapkan tarif barang impor

    Sebelumnya, pada Sabtu (1/2), Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif 25 persen untuk barang impor dari Kanada dan Meksiko. Selain itu, tarif 10 persen untuk produk asal Cina, dilansir dari The Business Times, Senin (3/2).

    Kebijakan tersebut bakal mulai berlaku pada Selasa (4/2). Khusus sumber daya energi dari Kanada, akan dikenakan tarif lebih rendah sebesar 10 persen.

    Picu perang dagang

    Dengan kebijakan tersebut, bakal memicu perang dagang yang bisa menghambat pertumbuhan global dan memicu kembalinya inflasi.

    “Tarif impor energi Kanada kemungkinan akan lebih mengganggu pasar energi dalam negeri dibandingkan tarif impor Meksiko, dan bahkan mungkin kontraproduktif terhadap salah satu tujuan utama presiden, yakni menurunkan biaya energi,” kata Analis Barclays, Amarpreet Singh dalam sebuah catatannya.

    Menurut Departemen Energi AS, Kanada dan Meksiko merupakan negara sumber utama impor minyak mentah bagi AS, yang bersama-sama menyumbang sekitar seperempat dari pengolahan minyak AS menjadi bahan bakar seperti bensin dan minyak pemanas. Untuk diketahui, bensin berjangka AS telah melonjak 2,6 persen menjadi 2,1128 dolar AS per galon sesudah mencapai 2,162 dolar AS sebelumnya, angka tertinggi sejak 16 Januari 2025 lalu.

    Adapun Analis Energi di MST Marquee, Saul Kavonic menilai bahwa tarif tersebut bersifat bullish atau kondisi ketika harga di pasar mengalami kenaikan untuk harga minyak jangka pendek. Hal ini dikarenakan terdapat risiko gangguan pasokan, terutama untuk jenis minyak yang lebih berat.

    Saul menambahkan, harga minyak mungkin bakal turun setelah kuartal berikutnya karena penerapan tarif ini menyebabkan prospek permintaan kian memburuk dan OPEC+ mendapat tekanan lebih besar dari Trump untuk mengurangi pengurangan produksi.

    Sementara itu, pihak delegasi dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ mengatakan kepada Reuters pada Senin (3/2) bahwa kemungkinan mereka tak bakal mengubah rencana yang ada untuk meningkatkan produksi secara bertahap, meskipun terdapat tekanan dari Trump.

  • Rupiah Tertekan, Kebijakan Tarif Trump Picu Melemahnya Nilai Tukar

    Rupiah Tertekan, Kebijakan Tarif Trump Picu Melemahnya Nilai Tukar

     FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena penerapan kebijakan tarif oleh Pemerintah AS.

    “Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah di kisaran Rp16.300 – Rp16.400 per dolar AS dipengaruhi oleh peningkatan indeks dolar dan yield obligasi Pemerintah AS akibat kebijakan tarif oleh pemerintah Trump,” ujar Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Presiden AS Donald Trump telah menandatangani Perintah Eksekutif penerapan tarif 25 persen atas barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, sementara China 10 persen.

    Menurut Perintah Eksekutif terpisah dari pemimpin Amerika itu, tarif akan berlaku untuk barang -barang dari Kanada yang tiba untuk dikonsumsi dan digunakan mulai pukul 12.01 pagi waktu timur (12.01 WIB) pada 4 Februari.

    Namun, jika barang dimuat ke kapal di pelabuhan atau sedang dalam perjalanan dengan moda transportasi terakhir dan belum memasuki AS sebelum 1 Februari pada pukul 12.01 pagi waktu timur, maka barang tersebut tidak akan dikenakan tarif tambahan.

    Trump mengatakan China, Kanada dan Meksiko tidak dapat berbuat apapun saat ini untuk mencegah penerapan bea oleh Washington.

    Presiden AS itu mencatat bahwa Kanada bertanggung jawab atas meningkatnya penyelundupan narkoba yang signifikan ke AS. Dia juga menuduh narkoba masuk melalui Meksiko, sementara China dituduh memproduksi “barang haram” tersebut.

    “Kebijakan Trump dapat berdampak pada proyeksi inflasi AS menjadi tinggi akibat inflasi barang impor, sehingga ruang penurunan suku bunga The Fed menjadi sempit,” ucap Rully.

  • Trik Aplikasi China Pembunuh UMKM Ketahuan, Amerika Lawan

    Trik Aplikasi China Pembunuh UMKM Ketahuan, Amerika Lawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhir pekan lalu menaikkan tarif bea masuk untuk produk dari Kanada, Meksiko, dan China. Salah satu sasaran Trump adalah menutup celah yang digunakan oleh Temu dan Shein untuk menjual barang murah di AS.

    Perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Sabtu (1/2/2025) menetapkan tarif bea masuk 25 persen untuk produk yang diimpor dari Kanada dan Meksiko, serta tarif impor 10 persen untuk produk dari China. Tarif bea masuk ini berlaku mulai Selasa (4/2/2025).

    Aturan baru ini sekaligus menghapus pengecualian “de minimis”, yaitu regulasi yang mengizinkan eksportir untuk mengirim kemasan dengan harga kurang dari US$ 800 ke AS tanpa dipungut bea masuk. Pengecualian ini adalah celah yang dimanfaatkan oleh aplikasi ecommerce China seperti Shein dan Temu untuk menjual langsung barang dari pabrik di China ke konsumen di AS.

    CNBC International, mengutip data dari badan bea cukai AS, menyatakan ada sekitar 1,3 miliar paket yang diimpor menggunakan mekanismen de minimis pada 2024. Jumlah tersebut meroket dibandingkan dengan 139 juta paket yang tercatat pada 2015.

    Mayoritas paket tersebut adalah barang yang dibeli melalui Temu, Shein, atau AliExpress seperti jam tangan pintar seharga US$ 15 (Rp 245 ribu) atau sepatu seharga US$ 3 (kurang dari Rp 50 ribu). Permintaan yang tinggi bahkan membuat Temu menjadi aplikasi paling banyak di-download di iPhone pada 2024.

    Raksasa ecommerce AS, Amazon, ikut-ikutan memanfaatkan celah ini dengan meluncurkan platform Haul. Haul mengizinkan pedagang untuk mengirim barang langsung ke konsumen dari China.

    Namun, Temu dan Shein dikabarkan sudah memiliki strategi sebagai antisipasi penghentian pengecualian de minimis. Tahun lalu, Temu mulai mencari penjual yang memiliki stok di gudang di Amerika Serikat. Shein juga telah membuka pusat distribusi dan hub rantai pasok di AS.

    (dem/dem)