Negara: Kanada

  • Mendag Budi Optimistis Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 Bantu Kerek Ekspor RI

    Mendag Budi Optimistis Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 Bantu Kerek Ekspor RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini penyelenggaraan Trade Indonesia Expo (TEI) 2025 dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor nasional pada tahun ini.

    Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui seusai acara peluncuran Trade Expo Indonesia ke-40 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Adapun, Kemendag memasang target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% menjadi US$294,45 miliar pada 2025.

    “Sebenarnya itu kan [TEI 2025] dalam rangka mendorong target 7,1%. Karena kan banyak buyer nanti yang akan datang,” kata Mendag saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Melalui penyelenggaraan TEI 2025, pemerintah menargetkan transaksi mampu mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp408,25 triliun (asumsi kurs Rp16.330 per dolar AS).

    Terpisah, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan gelaran TEI 2025 akan mencatatkan transaksi yang tinggi di tengah perang dagang AS-China.

    Apalagi, kata dia, Presiden AS Donald Trump gencar melakukan perang dagang yang lebih menyasar ke Kanada, Meksiko, dan China. Untuk itu, dia berharap perang dagang ini tidak mengganggu perdagangan Indonesia.

    “Memang ada perang dagang AS-China, tapi prospek masih bagus untuk 2025 secara umum,” kata Eko kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025).

    Eko juga menyinggung target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% pada 2025 yang diramal dapat tercapai.

    “Target pertumbuhan ekspor 7,1% menurut saya masih moderat, harapannya tercapai, memang tantangannya tidak mudah terutama untuk produk ekspor yang electronic based,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin memandang target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1% di tahun ini akan sulit tercapai. Hal ini lantaran adanya dinamika global yang berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi.

    “[Target ekspor nasional 7,1%] berat sekali. Sulit terwujud, mengingat dinamika global berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan harga komoditas yang merupakan andalan ekspor kita,” kata Wijayanto kepada Bisnis.

    Dalam catatan Bisnis, Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor hingga empat tahun ke depan.

    Pada 2026, Kemendag membidik ekspor mampu tumbuh 7,09% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau senilai US$315,31 miliar, dengan target ekspor UMKM adalah US$22,04 miliar atau tumbuh 14,05%.

    Pada tahun berikutnya, Kemendag juga menargetkan nilai ekspor mampu mencapai US$340,2 miliar atau tumbuh 7,89% yoy, dengan ekspor UMKM yang ditargetkan sebesar US$25,24 miliar atau tumbuh 14,48%.

    Selanjutnya, Kemendag juga menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 8,77% yoy atau US$370,04 miliar pada 2028, dengan pertumbuhan ekspor UMKM ditargetkan sebesar 15,03% atau US$29,03 miliar.

    Kemudian pada 2029, pemerintah menargetkan ekspor Indonesia dapat tumbuh 9,64% yoy atau mencapai US$405,69 miliar, dengan target ekspor UMKM senilai US$35,29 miliar atau naik 21,57%.

  • Perang Dagang AS-China, Menko Airlangga Blak-blakan Nasib RI

    Perang Dagang AS-China, Menko Airlangga Blak-blakan Nasib RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap nasib perdagangan Indonesia di tengah perang dagang AS vs China.

    Menko Airlangga mengeklaim bahwa hingga saat ini perang dagang AS—China belum mendisrupsi perdagangan Indonesia.

    Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif tambahan 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko. AS juga mengenakan tarif tambahan 10% untuk impor dari China dalam perang dagang.

    “Indonesia sekarang dengan Eropa maupun dengan Amerika kan tidak mendapatkan prevalensi tarif. Jadi kita tetap kena 10–20% karena kita belum ada FTA [perjanjian perdagangan bebas],” kata Airlangga seusai acara Launching Trade Expo Indonesia ke-40 di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Dengan demikian, lanjut Airlangga, pemerintah optimistis dengan perdagangan ke depan seiring dengan adanya resiliensi. “Diharapkan kita optimis dengan perdagangan kita dan kita juga punya resiliensi,” ujarnya.

    Ke depan, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau dampak dari perang dagang AS—China. “Tetapi dengan trade seperti sekarang, kita masih optimis dalam situasi seperti ini,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia menyampaikan, dengan adanya kebijakan Trump 2.0, Indonesia harus melihat perdagangan ke seluruh dunia dengan menjalin kerja sama terhadap 83% di dunia.

    Terlebih, kata dia, Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan bahwa Indonesia harus memaksimalkan perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    “Kita sudah dengan Kanada sudah selesai dan tinggal legal drafting, mungkin itu harus didorong. Dengan Mercosur, dengan Eurasia, kemudian juga kita dorong dengan GCC, kemudian juga tentu yang paling dekat dengan Eropa,” jelasnya.

    Selain itu, pemerintah juga berharap dengan aksesi Indonesia kepada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) akan membuka pasar termasuk Inggris, Kanada, dan Amerika Latin.

    “Kemudian juga kita juga membuka kemarin kerjasama dengan negara global south, dengan negara selatan dalam fora seperti BRICS, dan juga aksesi OECD yang terus berlanjut,” pungkasnya.

  • Macron Jadi Penjamin, Beberkan Isi Pertemuan Darurat Dedengkot Uni Eropa soal Perdamaian Ukraina – Halaman all

    Macron Jadi Penjamin, Beberkan Isi Pertemuan Darurat Dedengkot Uni Eropa soal Perdamaian Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Negara-negara di Eropa yang bermitra dengan Ukraina menjalin persatuan dalam situasi perang dengan Rusia.

    Mereka menyatakan akan terus mendukung Ukraina dan memikul tanggung jawab atas perdamaian dan keamanan di Eropa.

    Demikian dikatakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah pertemuan darurat dengan mitranya di Uni Eropa dan Kanada, Islandia, serta Norwegia.

    “Kami mendukung Ukraina dan akan bertanggung jawab penuh untuk memastikan perdamaian dan keamanan di Eropa. Ini adalah kepentingan mendasar Prancis dan saya adalah penjaminnya,” tulis Presiden Prancis di  X pada Kamis (20/2/2025) pagi.

    Ia menekankan, Prancis dan mitra-mitranya memiliki pandangan yang sama dengan Presiden AS Donald Trump dalam mengakhiri perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina.

    Dalam upaya mereka untuk mencapai perdamaian, mitra Eropa akan terus mematuhi prinsip-prinsip berikut:

    Ukraina harus selalu diikutsertakan, dan hak-haknya harus dihormati.
    Perdamaian harus abadi dan disertai dengan jaminan yang kuat dan dapat dipercaya.
    Kekhawatiran keamanan orang Eropa harus diperhitungkan.

    “Kami yakin akan perlunya meningkatkan anggaran dan kemampuan pertahanan dan keamanan kami untuk Eropa dan masing-masing negara kami. Keputusan akan diambil dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” tambahnya.

    Macron mengadakan pertemuan setelah utusan khusus Presiden AS untuk Rusia dan Ukraina, Keith Kellogg, menyatakan, AS tidak menganggap Eropa sebagai mitra di meja perundingan  untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

    Sebelumnya, pada Senin (17/2/2025), Presiden Prancis mengadakan pertemuan darurat yang dihadiri oleh para pemimpin negara-negara utama Uni Eropa dan Inggris – totalnya delapan negara – bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO dan pejabat senior Uni Eropa.

    Menlu AS Membantah

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, pada hari Minggu (16/2/2025), menegaskan Uni Eropa akan ikut serta menjadi bagian dari setiap “perundingan nyata” untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    Pernyataan ini, dikemukakan Rubio guna menjawab sejumlah tudingan yang keluar setelah munculnya kabar AS bakal menggelar pertemuan minggu ini dengan Rusia.

    Rubio membantah tudingan yang menyebut, Uni Eropa tak akan dilibatkan dalam negosiasi damai di Ukraina setelah Rusia dan Amerika Serikat menggelar pertemuan di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang.

    Dikutip dari wawancaranya dengan CBS, Rubio mengatakan, proses perundingan belum dimulai secara serius kala kedua negara bertemu di Saudi pekan ini.

    Diplomat Amerika tersebut, mengaku Uni Eropa baru dilibatkan jika pembicaraan terkait negosiasi damai berkembang.

    Rubio memastikan, Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya akan dilibatkan dalam setiap perundingan yang bermakna.

    “Pada akhirnya, kita harus menunggu hingga mencapai titik di mana pertemuan ini (dengan Rusia) menghasilkan sebuah perundingan nyata, dan kita belum sampai di sana” ungkap Rubio dalam acara “Meet the Press” di CBS.

    “Akan tetapi, jika kesepakatan itu terjadi, Ukraina harus dilibatkan karena mereka negara yang diserang, dan Eropa harus dilibatkan karena mereka juga memberlakukan sanksi terhadap Putin dan Rusia,” lanjut Rubio.

    “Tapi terus terang, Kita belum sampai di tahapan sana,” pungkas mantan senator Florida tersebut.

    Sebelumnya pada hari Minggu, Reuters melaporkan pejabat AS telah memberikan kuesioner kepada pejabat Eropa, antara lain menanyakan berapa banyak pasukan yang dapat mereka sumbangkan untuk menegakkan kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia.

    “Presiden Trump berbicara dengan Vladimir Putin minggu lalu, dan dalam percakapan itu, Vladimir Putin menyatakan minatnya pada perdamaian, dan presiden menyampaikan keinginannya untuk melihat konflik ini berakhir dengan cara yang tahan lama serta melindungi kedaulatan Ukraina,” kata Rubio.

    “Sekarang, jelas itu harus diikuti dengan tindakan, jadi beberapa minggu dan hari ke depan akan menentukan apakah ini serius atau tidak. Pada akhirnya, satu panggilan telepon belum bisa menciptakan perdamaian.” sambung Rubio

    Rubio mengatkan, pertemuan di Arab Saudi bukanlah hal yang mendadakan karena dirinya sebelumnya sudah dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi jauh hari sebelum dialog dengan Rusia diumumkan.

    Ia juga mengaku, komposisi delegasi Rusia yang akan ditemuinya masih belum final.

    Ketika ditanya apakah ia telah membahas pencabutan sanksi terhadap Rusia selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Sabtu (15/2/2025), Rubio menolak memberikan konfirmasi.

    Rubio hanya mengatakan, mereka tidak membahas detail pembicaraan apa pun untuk saat ini.

    Di lain pihak, Moskow menyatakan, kedua belah pihak telah membahas penghapusan “hambatan sepihak” yang diberlakukan oleh pemerintahan AS sebelumnya dalam hubungan dengan Rusia.

    Rubio mengatakan, ia memang membahas kondisi operasional “yang sulit” dari kedutaan AS di Moskow dengan Lavrov.

    Jika ada kemajuan dalam upaya perdamaian di Ukraina, baik Rusia maupun AS membutuhkan kedutaan yang berfungsi dengan baik di negara masing-masing, tambahnya.

    Kekhawatiran Uni Eropa

    EMMANUEL MACRON – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Jumat (14/2/2025) yang menampilkan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Emmanuel Macron menghelat KTT darurat Uni Eropa pada hari Senin (17/2/2025) terkait perang di Ukraina. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

    Prasangka buruk terhadap pertemuan antara AS dan Rusia ini secara terang-terangan disampaikan oleh sejumlah pemimpin di negara-negara Uni Eropa.

    Hal ini terlihat dari upaya Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menghelat KTT darurat Uni Eropa pada hari Senin (17/2/2025) terkait perang di Ukraina.

    KTT darurat tersebut, digelar karena banyak pejabat di Uni Eropa yang mengaku terkejut dan “terguncang” oleh langkah-langkah administrasi Trump terkait Ukraina, Rusia, dan pertahanan Eropa dalam beberapa hari terakhir.

    Kekhawatiran utama mereka adalah, mereka tidak lagi dapat mengandalkan perlindungan militer AS.

    Selain itu, sejumlah petinggi Uni Eropa menilai Trump akan berusaha menandatangani kesepakatan damai dengan Putin secara sepihak tanpa mengikutsertakan masukan dari Uni Eropa di dalamnya.

    Upaya tersebut, diyakini Uni Eropa dilakukan Trump dan Putin untuk melemahkan Kyiv dan keamanan kontinental Eropa secara keseluruhan.

    Adapun pembicaraan yang direncanakan di Arab Saudi pada minggu ini, juga bertepatan dengan upaya AS untuk mencapai kesepakatan dengan Kyiv guna menguasai kekayaan sumber daya alam Ukraina.

    Dalam wawancara dengan NBC yang disiarkan pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mempertanyakan apakah mineral di wilayah yang dikuasai Rusia akan diberikan kepada Putin.

    Trump, yang melakukan panggilan dengan Putin pada hari Rabu (12/2/2025) menyatakan bahwa pemimpin Rusia itu menginginkan perdamaian.

    Ia juga mengatakan pada hari Minggu, Putin tidak akan berusaha menguasai seluruh wilayah Ukraina.

    “Itu akan menjadi masalah besar bagi saya, karena Anda tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Saya pikir dia ingin mengakhirinya,” kata Trump kepada wartawan di West Palm Beach, Florida.

    Trump menambahkan, Zelenskyy akan dilibatkan dalam pembicaraan untuk mengakhiri konflik tersebut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Bobby)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • Ada Kabar Baik Perang Dagang AS-China dari Trump & Xi Jinping

    Ada Kabar Baik Perang Dagang AS-China dari Trump & Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan kesepakatan dagang dengan China. Hal ini terjadi setelah presiden Partai Republik itu telah menjatuhkan tarif 10% terhadap produk Negeri Tirai Bambu yang masuk ke wilayahnya.

    Mengutip AFP, Trump memberikan isyarat ini dengan merujuk kembali kesepakatan antara Washington dan Beijing, yang pernah tercipta 2020 lalu. Menurutnya, kesepakatan ini dapat diperbaharui dalam waktu dekat.

    “Pada tahun 2020, AS telah menyetujui kesepakatan dagang besar dengan China dan kesepakatan baru mungkin (dilakukan),” ujarnya, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Satu bulan memasuki masa jabatan keduanya, Trump telah mengancam akan mengenakan tarif besar-besaran pada sekutu dan musuh. Ia menargetkan China serta negara-negara tetangga Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa.

    Pada awal Februari, ia mengenakan bea masuk tambahan sebesar 10% pada semua produk yang diimpor dari China. Ia juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% pada semua mobil impor, dan bea masuk yang sama atau lebih tinggi pada farmasi dan semikonduktor saat ia meningkatkan tekanan pada beberapa mitra dagang AS terbesar.

    Trump juga awalnya mengumumkan tarif sebesar 25% untuk semua impor Kanada dan Meksiko, sebelum berbalik arah beberapa jam sebelum tarif tersebut mulai berlaku dengan memberikan penangguhan selama satu bulan pada prinsipnya hingga 1 Maret. Dan, dia menandatangani perintah eksekutif minggu lalu yang memberlakukan tarif baru sebesar 25% untuk baja dan aluminium, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret mendatang.

    (sef/sef)

  • Fakta Baru Perundingan AS-Rusia: Trump Sindir Zelensky-Perang Usai?

    Fakta Baru Perundingan AS-Rusia: Trump Sindir Zelensky-Perang Usai?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia mengadakan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (18/2/2025). Pertemuan ini dilakukan saat hubungan antara Washington dan Moskow memanas lantaran serangan Rusia ke wilayah tetangganya, Ukraina, di mana AS mendukung Kyiv dalam perang tersebut.

    Dalam pertemuan tersebut, Rusia dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov dan Penasihat Utama Kebijakan Luar Negeri, Yuri Ushakov. Di sisi lain, AS diwakili Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz.

    Kemudian, Saudi sebagai tuan rumah diwakili Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Turut mendampingi Pangeran Faisal adalah Penasihat Keamanan Nasional Saudi, Mosaad bin Mohammad Al Aiban.

    Pertemuan itu pun menghasilkan sejumlah kesepakatan. Meski begitu, belum ada tanda-tanda konkret bahwa dialog keduanya akan segera menghasilkan penghentian penuh perang di Ukraina.

    Berikut sejumlah hasil dan dinamika yang terjadi pasca pertemuan keduanya dikutip Associated Press dan Al Jazeera:

    1. Membangun kembali hubungan diplomatik yang rusak

    Hal pertama dalam daftar pencapaian kedua negara adalah kesepakatan untuk mengakhiri hubungan diplomatik yang telah memburuk. Lavrov mengatakan setelah pembicaraan hari Selasa bahwa kedua belah pihak sepakat untuk mempercepat penunjukan duta besar baru.

    “Diplomat senior dari kedua negara akan segera bertemu untuk membahas hal-hal spesifik terkait dengan penghapusan hambatan buatan terhadap pekerjaan kedutaan besar AS dan Rusia serta misi lainnya,” ujarnya.

    Pemusnahan personel kedutaan besar AS dan Rusia dimulai jauh sebelum pasukan Rusia memasuki Ukraina pada tahun 2022, dimulai setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Hal itu dianggap ilegal oleh sebagian besar dunia selama pemerintahan Obama, yang memerintahkan beberapa kantor Rusia di AS untuk ditutup.

    Hal ini semakin memanas setelah peristiwa peracunan mata-mata Rusia yang diasingkan dan putrinya di Inggris pada tahun 2018, yang oleh otoritas Inggris disalahkan pada Rusia. Ini mengakibatkan pengusiran massal diplomat dan penutupan sejumlah konsulat di kedua negara dan Eropa.

    Ketika ditanya oleh The Associated Press apakah AS kini menganggap kasus-kasus tersebut telah selesai, Rubio menolak untuk menjawab tetapi mengatakan bahwa mustahil untuk mendapatkan perjanjian damai Ukraina tanpa keterlibatan diplomatik.

    “Saya tidak akan bernegosiasi atau membahas setiap elemen gangguan yang ada atau telah ada dalam hubungan diplomatik kita, mengenai mekanismenya,” katanya.

    “Mengakhiri konflik tidak dapat terjadi kecuali kita memiliki setidaknya beberapa kenormalan dalam cara misi diplomatik kita beroperasi di Moskow dan di Washington, D.C.”

    2. Negosiasi untuk mengakhiri konflik di Ukraina

    Kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja tingkat tinggi guna mulai menjajaki penyelesaian konflik melalui negosiasi. Belum jelas kapan kedua tim ini akan bertemu pertama kali, tetapi keduanya mengatakan akan segera bertemu.

    Mengenai konsesi yang mungkin perlu dibuat oleh semua pihak, penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, yang berpartisipasi dalam pembicaraan hari Selasa, mengatakan masalah wilayah dan jaminan keamanan akan menjadi salah satu pokok bahasan yang dibahas.

    Rubio mengatakan tim tingkat tinggi, termasuk para ahli yang mengetahui detail teknis, akan mulai bekerja sama dengan pihak Rusia mengenai “parameter seperti apa akhir dari konflik ini.”

    Mengenai isu utama misi penjaga perdamaian prospektif untuk memantau potensi gencatan senjata di Ukraina, diplomat tinggi Rusia mengatakan Moskow tidak akan menerima pasukan dari anggota NATO, mengulangi pernyataannya bahwa upaya Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Barat menimbulkan masalah keamanan besar.

    “Kami menjelaskan bahwa pengerahan pasukan dari negara-negara anggota NATO, bahkan jika mereka ditempatkan di bawah bendera Uni Eropa atau bendera nasional, tidak akan mengubah apa pun dan tentu saja tidak dapat diterima oleh kami,” kata Lavrov.

    3. Pengecualian Ukraina dan Eropa dari perundingan

    Baik Ukraina maupun negara-negara Eropa tidak diundang ke perundingan hari Selasa di Riyadh. Namun pejabat AS mengatakan tidak ada niat untuk mengecualikan mereka dari perundingan perdamaian jika perundingan itu dimulai dengan sungguh-sungguh.

    “Tidak ada yang dikesampingkan di sini,” kata Rubio. “Jelas, akan ada keterlibatan dan konsultasi dengan Ukraina, dengan mitra kami di Eropa dan negara-negara lain. Namun pada akhirnya, pihak Rusia akan sangat diperlukan dalam upaya ini.”

    4. Zelensky kesal

    Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky jelas kesal karena tidak diikutsertakan dalam pertemuan tersebut. Ia bahkan menunda rencana untuk mengunjungi Arab Saudi pada hari Rabu untuk menghindari keterkaitan perjalanannya dengan perundingan AS-Rusia pada hari Selasa.

    Berbicara dari Ankara sebelumnya, Zelensky telah mengisyaratkan alasannya. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin memberikan “kesan yang salah”. Namun, pejabat Ukraina lain yang tidak disebutkan namanya, berbicara kepada kantor berita AFP bahwa Kyiv menuduh pemerintahan Presiden AS Donald Trump “memuaskan keinginan Putin” dengan mengadakan pertemuan tersebut tanpa pemimpin Eropa atau Ukraina.

    “Sejak awal, seluruh negosiasi ini tampaknya sangat berpihak pada Rusia. Bahkan, muncul pertanyaan apakah negosiasi ini harus disebut sebagai negosiasi atau dalam beberapa hal, serangkaian kapitulasi Amerika,” kata Nigel Gould-Davies, peneliti senior untuk Eurasia dan Rusia di Institut Internasional untuk Studi Strategis di London dan mantan duta besar Inggris untuk Belarus.

    5. Kemungkinan pencabutan sanksi AS terhadap Rusia

    Ketika ditanya apakah AS dapat mencabut sanksi terhadap Moskow yang dijatuhkan selama masa jabatan Biden, Rubio menyatakan bahwa “untuk mengakhiri konflik apa pun, harus ada konsesi yang dibuat oleh semua pihak” dan “kami tidak akan menentukan sebelumnya apa saja konsesi tersebut.”

    Ketika ditanya apakah AS dapat secara resmi menghapus Lavrov dari daftar sanksinya, Rubio mengatakan bahwa “kami belum sampai pada tingkat pembicaraan itu.”

    6. Potensi kerja sama AS-Rusia

    Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia yang bergabung dengan delegasi Rusia di Riyadh, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia dan AS harus mengembangkan usaha patungan di bidang energi.

    “Kami membutuhkan proyek bersama, termasuk di Arktik dan wilayah lainnya,” katanya.

    Jika kedua belah pihak berhasil merundingkan akhir konflik Ukraina, Rubio mengatakan, hal itu dapat membuka “peluang luar biasa” untuk bermitra dengan Rusia “dalam berbagai isu yang diharapkan akan baik bagi dunia dan juga meningkatkan hubungan kita dalam jangka panjang.”

    7. Tetangga AS teriak

    Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang ‘kuat’ sebagai bagian dari kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang. Pasalnya, ia menyoroti langkah Rusia yang telah memotong batasan-batasan tertentu untuk menciptakan stabilitas kawasan.

    “Posisi Kanada adalah Ukraina harus ikut serta,” kata Joly dalam bahasa Prancis selama pengarahan virtual dengan wartawan.

    “Kami tahu betul bahwa Presiden (Rusia) Putin tidak memiliki batasan dan bahwa setelah Ukraina, serangan itu pasti dapat dilakukan terhadap wilayah NATO,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa penting bagi Kanada, AS, dan Eropa untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina.

    “Kami tidak ingin berada dalam situasi di mana pada dasarnya ada gencatan senjata, ada perdamaian yang tidak bertahan lama, dan pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina, mengatur ulang diri mereka, dan kembali menyerang Ukraina. Kami akan menemukan diri kami dalam situasi yang bahkan lebih berbahaya daripada saat ini,” tambah Joly.

    8. Trump sindir Zelensky

    Trump tidak menunjukkan kesabaran terhadap keberatan Ukraina karena dikecualikan dari perundingan di Arab Saudi. Ia berulang kali mengatakan bahwa para pemimpin Ukraina seharusnya tidak pernah membiarkan konflik dimulai, yang mengindikasikan bahwa Kyiv seharusnya bersedia memberikan konsesi kepada Rusia sebelum mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022.

    “Hari ini saya mendengar, ‘Oh, baiklah, kami tidak diundang.’ Ya, Anda sudah berada di sana selama tiga tahun. Anda seharusnya mengakhirinya tiga tahun lalu,” kata Trump kepada wartawan di kediamannya di Florida. “Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda bisa membuat kesepakatan.”

    (pgr/pgr)

  • #KaburAjaDulu Pernah Kejadian di AS, Trump Biang Keroknya

    #KaburAjaDulu Pernah Kejadian di AS, Trump Biang Keroknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia akhir-akhir ini penuh dengan tagar #KaburAjaDulu. Hal ini merupakan bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi pemerintahan saat ini, hingga membentuk kampanye untuk pergi dari Indonesia dan kabur ke luar negeri.

    Nyatanya, fenomena ini pernah dialami Amerika Serikat (AS) pada tahun 2017-2018. Hal ini terjadi saat Donald Trump mengemban amanah sebagai Presiden dalam periode pertamanya.

    Sejumlah ketidakpuasan dialami oleh warga AS, khususnya kelompok imigran, terkait dengan kebijakan imigrasi Trump yang keras dan ditakutkan berdampak buruk bagi perekonomian dalam negeri. Mereka kemudian berpikir untuk pindah ke Kanada, yang hanya terpisah dengan perbatasan darat dari Negeri Paman Sam.

    “Bagaimana jika Anda terbang ke Kanada? Lebih Banyak Migran Sekarang Menyelinap Melintasi Perbatasan AS-Kanada,” ujar seorang warga keturunan Amerika Latin bernama Jose Antonio Vargas kepada NBC News.

    “Bayangkan pesan yang akan Anda kirim jika Anda, dari semua orang, memutuskan untuk berkata, ‘Jika Anda tidak menginginkan saya di sini, saya akan pindah ke Kanada!’”

    Sejumlah imigran di AS pun menyebutkan Kanada sebagai tempat yang indah dan nyaman untuk ditinggali. Hal ini dikarenakan harga sewa properti yang lebih murah dibandingkan kota-kota besar di AS.

    “Saya memikirkan ide itu cukup lama hingga akhirnya mencari apartemen di Toronto, dan terkejut bahwa harga sewa di kota terbesar di Kanada itu tampak jauh lebih terjangkau daripada harga sewa yang saya bayarkan di Washington, D.C., New York City, San Francisco, dan Los Angeles,” tambahnya.

    Hal yang sama juga disuarakan oleh warga lokal AS yang benar-benar telah menjadi warga negara. Gagasan pindah ke Kanada sering dilontarkan sebagai lelucon tentang strategi keluar Amerika karena ketakutan mereka kebijakan Trump dapat mengakibatkan sejumlah dampak negatif langsung ke warga.

    “Saya merasa sangat yakin bahwa AS telah mengubah arah yang tidak akan pernah bisa diubah lagi,” kata Nykanen, warga AS yang pindah ke British Columbia, kepada Guardian. “Kami pindah bukan karena takut pada teroris, tetapi karena negara ini akan menjadi seperti apa.”

    Menurut catatan dari Imigrasi dan Kewarganegaraan Kanada, aplikasi dari warga AS untuk memperoleh kewarganegaraan Kanada telah meningkat tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Namun, tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti alasannya, karena pemerintah Kanada dan AS tidak melacak motif imigrasi dan emigrasi.

    Sementara itu, selama tahun 2017 dan kuartal pertama tahun 2018, ada peningkatan sebanyak 1.055 warga AS yang diberikan izin tinggal di Kanada dibandingkan jumlah rata-rata selama pemerintahan Obama. Visa pelajar yang diberikan kepada warga negara AS meningkat sebesar 1,012 pada tahun 2017, dibandingkan dengan jumlah rata-rata selama delapan tahun sebelumnya.

    Grafik jumlah aplikasi kewarganegaraan menunjukkan lonjakan yang pasti dalam beberapa tahun yang signifikan secara politik. Tercatat ada lonjakan imigrasi pada 2001, ketika Bush terpilih sebagai presiden, lalu pada 2003, ketika AS menginvasi Irak, serta 2007, selama kejatuhan dan resesi pasar perumahan AS.

    Bagaimanapun, banyak warga Amerika takut kehilangan hak-hak mereka. Kelompok minoritas yang khawatir akan keselamatan mereka mencari status pengungsi di Kanada.

    Sementara itu, pengacara imigrasi lainnya, Guidy Mamann, menyebutkan dipilihnya Kanada karena negara itu yang secara kultural dekat dengan AS. Kanada juga merupakan negara berbahasa Inggris, yang membuat warga AS pun dapat beradaptasi dengan cepat di Negeri Maple.

    “Cara kita berbisnis sekarang condong ke negara-negara berbahasa Inggris, karena bahasa lebih penting daripada sebelumnya, jadi negara-negara seperti Amerika Serikat harus bersiap untuk melihat peningkatan jumlah mereka, dengan mengorbankan negara-negara yang tidak memiliki penutur asli bahasa Inggris,” ungkapnya.

    (pgr/pgr)

  • Lirik Lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne dan Terjemahannya

    Lirik Lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne dan Terjemahannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Rock n Roll adalah lagu dari penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne, yang dirilis pada 23 Agustus 2013. Lagu ini ditulis oleh Lavigne dengan mengusung genre pop-punk yang enerjik dan penuh semangat.

    Lirik lagu Rock n Roll menyampaikan pesan pemberontakan dan kebebasan. Dalam lagu ini, Avril Lavigne menyatakan tidak peduli dengan penampilannya dan lebih memilih menjadi dirinya sendiri tanpa mempedulikan penilaian orang lain.

    Pesan utama dari lagu ini adalah untuk tetap menjadi diri sendiri dan menikmati hidup tanpa mempedulikan opini orang lain.

    Berikut ini lirik lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne dan terjemahannya.

    Lirik Lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne

    I don’t care about my makeup
    I like it better with my jeans all ripped up
    Don’t know how to keep my mouth shut
    You say, “So what?”
    I don’t care if I’m a misfit
    I like it better than the hipster bullshit
    I am the motherfuckin’ princess
    You still love it

    Some, somehow it’s a little different when I’m with you
    You know what I really am all about
    You know how it really goes
    Some, someway we’ll be gettin’ outta this town one day
    You’re the only one that I want with me
    You know how the story goes

    When it’s you and me
    We don’t need no one to tell us who to be
    We’ll keep turning up the radio
    What if you and I
    Just put up a middle finger to the sky?
    Let ’em know that we’re still rock and roll

    Rock and roll
    Hey, hey, hey
    Rock and roll
    Hey, hey, hey

    Call it a bad attitude, dude
    I ain’t never gonna cover up that tattoo
    I might have a couple issues
    You say, “Me too”
    Don’t care about a reputation
    Must be living in the wrong generation
    This is your invitation
    Let’s get wasted

    Some, somehow it’s a little different when I’m with you
    You know what I really am all about
    You know how the story goes

    When it’s you and me
    We don’t need no one to tell us who to be
    We’ll keep turning up the radio
    What if you and I
    Just put up a middle finger to the sky?
    Let ’em know that we’re still rock and roll

    Rock and roll
    Hey, hey, hey
    Rock and roll
    Hey, hey, hey
    (Come on and show ’em how to) Rock and roll

    When it’s you and me
    We don’t need no one to tell us who to be
    We’ll keep turning up the radio
    What if you and I
    Just put up a middle finger to the sky?
    Let ’em know that we’re still rock and roll
    When it’s you and me
    We don’t need no one to tell us who to be
    We’ll keep turning up the radio
    What if you and I
    Just put up a middle finger to the sky?
    Let ’em know that we’re still rock and roll

    Terjemahan Lirik Lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne

    Aku tak peduli dengan riasanku  
    Aku lebih suka mengenakan jins robekku  
    Aku tak tahu cara menjaga mulutku tetap diam  
    Kamu bilang, “Terus kenapa?”
    Aku tak peduli jika aku dianggap aneh  
    Aku lebih suka itu daripada omong kosong hipster  
    Dan kamu tetap menyukainya

    Entah bagaimana, segalanya terasa berbeda saat aku bersamamu  
    Kamu tahu siapa diriku yang sebenarnya  
    Kamu tahu bagaimana semua ini berjalan
    Entah bagaimana, suatu hari kita akan meninggalkan kota ini  
    Kamu satu-satunya yang kuinginkan bersamaku  
    Kamu tahu bagaimana kisah ini berlanjut

    Saat hanya ada kamu dan aku  
    Kita tak butuh siapa pun untuk memberitahu siapa kita seharusnya  
    Kita akan terus menyetel radio lebih keras  
    Bagaimana jika kamu dan aku  
    Mengacungkan jari tengah ke langit?  
    Biar mereka tahu bahwa kita masih rock and roll  

    Rock and roll  
    Hey, hey, hey  
    Rock and roll  
    Hey, hey, hey  

    Sebut saja aku bersikap buruk, kawan  
    Aku tak akan pernah menutupi tatoku  
    Mungkin aku punya beberapa masalah  
    Kau bilang, “Aku juga” 
    Aku tak peduli dengan reputasi
    Mungkin aku hidup di generasi yang salah  
    Ini adalah undangan untukmu  
    Ayo kita berpesta!

    Entah bagaimana, segalanya terasa berbeda saat aku bersamamu  
    Kamu tahu siapa diriku yang sebenarnya  
    Ku tahu bagaimana kisah ini berlanjut

    Saat hanya ada kamu dan aku  
    Kita tak butuh siapa pun untuk memberitahu siapa kita seharusnya  
    Kita akan terus menyetel radio lebih keras  
    Bagaimana jika kamu dan aku  
    Mengacungkan jari tengah ke langit?  
    Biar mereka tahu bahwa kita masih rock and roll  

    Rock and roll  
    Hey, hey, hey  
    Rock and roll  
    Hey, hey, hey  
    (Ayo tunjukkan kepada mereka) Rock and roll  

    Saat hanya ada kamu dan aku  
    Kita tak butuh siapa pun untuk memberitahu siapa kita seharusnya  
    Kita akan terus menyetel radio lebih keras  
    Bagaimana jika kamu dan aku  
    Mengacungkan jari tengah ke langit? 
    Biar mereka tahu bahwa kita masih rock and roll  
    Saat hanya ada kamu dan aku  
    Kita tak butuh siapa pun untuk memberitahu siapa kita seharusnya
    Kita akan terus menyetel radio lebih keras 
    Bagaimana jika kamu dan aku  
    Mengacungkan jari tengah ke langit? 
    Biar mereka tahu bahwa kita masih rock and roll

    Itulah lirik lagu Rock n Roll dari Avril Lavigne yang bisa didengarkan pada platform streaming musik kesayangan Anda.

  • Dokter Kena Serangan Jantung saat Tangani Pasien, Endingnya Dirawat Bareng

    Dokter Kena Serangan Jantung saat Tangani Pasien, Endingnya Dirawat Bareng

    Jakarta

    Dokter gawat darurat Chris Loreto menceritakan pengalaman unik ketika dirinya menyadari kena serangan jantung saat menangani pasien serangan jantung. Dokter yang berpraktik di Timmins and District Hospital (TADH) Kanada itu menceritakan bahwa gejala yang muncul sebenarnya sudah dirasakan 4 bulan sebelum kejadian.

    Ketika ia berolahraga atau sedang berlari, ia seringkali merasakan nyeri dada. Loreto menceritakan rasanya seperti ada api yang membakar naik ke tenggorokan hingga giginya.

    Pada saat itu, Loreto menganggap remeh gejala tersebut. Ia mengira kondisi itu disebabkan oleh masalah lambung refluks asam.

    Ia sempat berbicara pada dokter dan meminta obat untuk masalah refluks asamnya, tapi ia tidak mengungkapkan bahwa rasa sakit tersebut lebih sering muncul ketika dia berolahraga dan obat-obatan itu juga tidak membantu.

    Pada 12 November 2024, rasa nyerinya memuncak ketika ia sedang bermain hoki. Rasa nyeri tersebut bahkan cukup lama menetap di area bahunya.

    Meski sudah merasakan nyeri hingga bahu, Loreto kembali mengabaikan gejalanya. Keesokan harinya, ia kembali bekerja di rumah sakit sampai datang seorang pasien serangan jantung hebat dan Loreto segera turun tangan untuk membantu.

    Setelah kejadian tersebut, ia bertemu dengan istri pasien untuk mengetahui lebih lanjut gejala-gejala yang dialami pasien sebelum kejadian tersebut. Loreto terkejut gejala yang dialami pasien tersebut sangat mirip dengan apa yang dialaminya.

    Bahkan pasien itu juga mengonsumsi obat refluks asam yang sama sebelum mengalami serangan parah.

    “Kisah pasien itu adalah kisah saya,” kata Loreto dikutip dari TADH, Rabu (19/2/2025).

    Setelah itu, ia memutuskan untuk menjalani pemeriksaan darah dan elektrokardiografi (EKG). Dokter yang memeriksa Loreto mengonfirmasi bahwa dirinya memang memiliki masalah serangan jantung.

    Loreto lantas dipindahkan ke Health Science North di Sudbury untuk menjalani perawatan. Ia bahkan dirawat berseberangan dengan ruangan pasien yang ia selamatkan sebelumnya.

    Istri dari pasien itu bahkan sempat menghampiri Loreto untuk mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan nyawa suaminya.

    “Saya berkata, ‘Tidak, saya yang berterima kasih karena telah menyelamatkan hidup saya,” cerita Loreto.

    Dari Sudbury, Loreto dipindahkan ke St. Michael’s Hospital di Toronto untuk menjalani operasi pemasangan stent. Loreto lalu kembali ke Timmins untuk cuti sambil menjalani rehabilitasi jantung.

    Masalah genetik disebut menjadi faktor utama pemicu serangan jantung yang dialami Loreto. Ayah Loreto sempat mengalami serangan jantung ketika usianya masih 59 tahun. Sedangkan, Loreto mengalaminya di usia 60 tahun.

    “Itulah kekuatan genetika,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Harga Laptop Naik Gila-gilaan, Ternyata Ini Penyebabnya

    Harga Laptop Naik Gila-gilaan, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump ke China dan negara-negara lain berdampak pada kenaikan harga beberapa barang. Para analis memprediksi hampir semua komoditas mengalami lonjakan harga, namun para perusahaan selama ini enggan mengungkap angka kenaikannya.

    Terbaru, dalam wawancara dengan Telegraph, CEO Acer Jason Chen mengungkap kenaikan harga secara presisi. Ia mengatakan harga jual laptop di AS akan naik 10%.

    “Kami harus menyesuaikan harga ritel untuk konsumen dalam merefleksikan tarif. Kami pikir kemungkinan ada kenaikan harga 10% karena pajak impor,” ia menuturkan kepada Telegraph, dikutip dari PCWorld, Rabu (19/2/2025).

    Kenaikan 10% tarif impor untuk barang China yang diberlakukan Trump merupakan tambahan dari biaya impor yang sudah ada sebelumnya. Konsumen akan melihat kenaikan harga laptop Acer mulai Maret 2025 mendatang.

    Trump mengancam akan menaikkan impor barang dan komponen dari beberapa mitra dagang AS, termasuk sekutu dekat seperti Kanada, Meksiko, dan Taiwan. Acer sendiri merupakan perusahaan berbasis Taiwan.

    Meskipun Chen memilih produksi berbasis AS sebagai alternatif, biaya tenaga kerja dan material akan menjadikan AS sebagai pengganti lini produksi yang buruk untuk hampir semua produk.

    Terlebih jika Trump menerapkan tarif pada bahan-bahan impor penting seperti baja dan aluminium, sehingga memperburuk biaya produksi di industri dalam negeri seperti mobil.

    Meskipun pemerintahan Biden mencoba merangsang produksi chip dalam negeri dengan UU CHIPS, perlu waktu beberapa tahun sebelum peningkatan kapasitas pengecoran dapat ditingkatkan.

    Mayoritas laptop dan perangkat elektronik dirakit di China. Beberapa nama kawakan yang memiliki fasilitas perakitan di China adalah Acer, Lenovo, Dell, Apple, Asus, dan HP.

    Semuanya akan menghadapi kenaikan tarif pada produk laptop akhir dan produk-produk lain. Asosiasi Teknologi Konsumen mengatakan masyarakat AS harus membiasakan diri menghadapi kenaikan harga untuk komputer dan barang-barang elektronik lain selama kepemimpinan Trump 4 tahun ke depan.

    (fab/fab)

  • Wanti-wanti Kebijakan Trump Bisa Berdampak ke Ekspor Mobil ‘Made in Indonesia’

    Wanti-wanti Kebijakan Trump Bisa Berdampak ke Ekspor Mobil ‘Made in Indonesia’

    Jakarta

    Wanti-wanti kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berimbas ke ekspor mobil ‘Made in Indonesia’.

    Trump menandatangani kebijakan ekonomi berupa pengenaan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari Kanada, Meksiko dan China yang telah lama dijanjikannya.

    Dia mengenakan tarif 25% atas impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada (ada pengecualian 10% untuk barang-barang terkait energi seperti minyak mentah). Kemudian bea masuk tambahan sebesar 10% atas barang-barang dari China.

    Namun awal Februari lalu, Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada.

    Toyota masih menjadi penyumbang terbesar ekspor mobil buatan Indonesia. Meski banyak tantangan yang dialami industri otomotif dalam negeri, nyatanya jenama asal Negeri Sakura itu masih mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor. Sepanjang tahun 2024, Toyota tercatat menyumbang sekitar 61 persen dari total ekspor CBU mobil Indonesia.

    Salah satu negara tujuan ekspor adalah Meksiko. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto masih mengamati perkembangan situasi hubungan geopolitik antara Meksiko dan Amerika Serikat.

    “Meksiko tergantung nanti dengan Trump bagaimana. So far masih aman,” kata Nandi di Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.

    Saat ini pemerintah tengah mencari cara agar Indonesia bisa masuk ke pasar yang lebih luas di negara-negara Amerika Latin. Antara lain pemerintah sedang mempelajari Free Trade Area (FTA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Keduanya dinilai mengutungkan bagi Indonesia menjalin hubungan dagang dengan pasar Amerika Latin.

    “Meksiko itu boleh impor kalau ekspor,” kata Nandi.

    “Kalau ekspor ke Amerika ditutup berarti impor mereka juga tutup.”

    “Tapi kalau ada free trade (antara Indonesia dan Meksiko). No issue,” jelasnya lagi.

    Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. Beberapa mobil Toyota yang diekspor utuh atau Completely Built Up (CBU) ke Meksiko antara lain, Avanza, Veloz, dan Raize.

    Untuk tahun 2025, Toyota menargetkan bisa mengekspor dalam jumlah yang sama. Hal itu dilakukan dengan terus mengkaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor serta mempertimbangkan permintaan dan tren pasar, termasuk negara tujuan ekspor non-tradisional untuk mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.

    (riar/din)