Negara: Kanada

  • PM Inggris Sambut Hangat Zelensky yang Diusir Trump, Beri Pinjaman Rp 47 T

    PM Inggris Sambut Hangat Zelensky yang Diusir Trump, Beri Pinjaman Rp 47 T

    London

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memberi sambutan hangat kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertemuan itu dilakukan sehari setelah Zelensky terlibat cekcok heboh hingga diusir oleh Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3/2025), pertemuan itu dilakukan menjelang pertemuan puncak di London untuk membahas cara mendukung Ukraina memerangi pasukan Rusia. Starmer menegaskan kembali dukungannya untuk Kyiv.

    “Dalam kemitraan dengan sekutu kami, kami harus mengintensifkan persiapan kami untuk elemen jaminan keamanan Eropa di samping diskusi berkelanjutan dengan Amerika Serikat,” katanya dalam pernyataan yang disampaikan Sabtu (1/3) malam.

    “Sekarang saatnya bagi kita untuk bersatu guna menjamin hasil terbaik bagi Ukraina, melindungi keamanan Eropa, dan mengamankan masa depan kolektif kita,” tambahnya.

    Ukraina dan Inggris juga meneken perjanjian pinjaman sebesar GBP 2,26 miliar atau sekitar Rp 47,2 triliun. Uang itu dipinjamkan Inggris untuk mendukung kemampuan pertahanan Ukraina, yang akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset Rusia yang dilumpuhkan Ukraina.

    “Dana tersebut akan diarahkan untuk produksi senjata di Ukraina,” kata Zelensky lewat akun media sosialnya.

    “Ini adalah keadilan sejati, orang yang memulai perang harus menjadi orang yang membayar,” sambungnya.

    “Anda sangat, sangat diterima di Downing Street,” kata Starmer kepada Zelensky.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda, rakyat Inggris, atas dukungan yang begitu besar sejak awal perang ini,” jawab Zelensky.

    Zelensky dan Starmer bertemu secara tertutup selama sekitar 75 menit dan berpelukan lagi saat akan berpisah. Zelensky juga dijadwalkan bertemu dengan Raja Charles III pada Minggu (2/3).

    Zelensky akan menghadiri pembicaraan darurat di London dengan para pendukung Kyiv dari Eropa. Pertemuan itu juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

    Zelensky sebelumnya bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada Jumat (28/2). Namun, pertemuan itu berujung pada cekcok yang menggagalkan penandatanganan kesepakatan mineral langka hingga diusirnya Zelensky dari Gedung Putih.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Investor Respons Adu Mulut Trump dan Zelensky, Pasar Global Terguncang

    Investor Respons Adu Mulut Trump dan Zelensky, Pasar Global Terguncang

    Bisnis.com, JAKARTA – Investor dibuat terkejut setelah pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih berakhir dengan saling adu mulut.

    Ketegangan ini menambah ketidakpastian di pasar keuangan yang sudah rapuh akibat pelemahan ekonomi dan kebijakan perdagangan AS yang terus berubah.

    Melansir Reuters, Minggu (2/3/2025), adu argumen terbuka kedua pemimpin tersebut memicu reaksi pasar dengan meningkatnya permintaan terhadap obligasi AS sebagai aset safe haven. Ketegangan ini memperburuk prospek tercapainya kesepakatan damai Ukraina-Rusia yang semakin menambah ketidakpastian geopolitik.

    Manajer portofolio Brandywine Global Jack McIntyre mengatakan ketegangan Zelensky dan Trump tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengancam kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

    “Tadinya terlihat ada kemajuan menuju kesepakatan damai atau gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, tetapi kini hal itu bisa tertunda. Ketidakpastian ini tentu harus diperhitungkan,” jelasnya, seperti dikutip Reuters, Minggu (2/3/2025).

    Kunjungan Zelensky ke AS bertujuan memperkuat hubungan dengan Washington dan mencegah AS semakin mendekat ke Moskow.

    Namun, pertemuan dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance justru berujung pada ketegangan yang menegaskan tantangan Kyiv dalam mempertahankan dukungan AS. Trump bahkan menuduh Zelensky tidak menghormati AS.

    Reaksi pasar langsung terasa. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun ke 4,23% dari sebelumnya 4,27% pada Jumat pagi.

    Di Eropa, indeks saham melemah, dengan kontrak berjangka DAX dan CAC40 turun 0,6%, sementara Eurostoxx 50 sempat anjlok 1,4% sebelum berakhir melemah 0,6%.

    Wall Street sendiri bergerak fluktuatif, dengan indeks S&P 500 naik 1,58%. Sementara itu, mata uang euro sempat melemah 0,37% ke level terendah dua minggu di US$1,036 sebelum sedikit pulih ke US$1,0366.

    Ketegangan ini muncul di tengah kekhawatiran pasar atas kebijakan perdagangan Trump yang semakin agresif. Pada Kamis, Trump mengumumkan tarif 25% untuk produk dari Meksiko dan Kanada yang akan mulai berlaku 4 Maret, ditambah bea masuk tambahan 10% untuk barang impor dari China. Langkah ini memicu kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

    Mitra di Cherry Lane Investments Rick Meckler mengatakan di mata investor, konfrontasi ini semakin menegaskan betapa tidak terduganya kebijakan pemerintahan Trump.

    “Ada begitu banyak kebijakan besar yang muncul dalam waktu bersamaan—semuanya cenderung radikal—dan insiden ini hanya menambah faktor ketidakpastian dalam pendekatan diplomasi Trump,” tambahnya.

    Sebelumnya, investor sudah dibuat gelisah oleh data ekonomi yang mengecewakan. Laporan yang diawasi ketat oleh Federal Reserve menunjukkan perlambatan belanja konsumen pada bulan lalu.

    Ditambah dengan melemahnya kepercayaan konsumen, sektor manufaktur yang lesu, serta penurunan penjualan ritel dan properti, sentimen pasar semakin negatif dalam beberapa pekan terakhir.

    Namun, sebagian investor masih optimistis bahwa situasi ini bisa dikendalikan.

  • Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Video: Daftar Negara Puasa Terlama & Terpendek Dunia, RI Masuk Mana?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Umat Islam seluruh dunia mulai melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1446 Hijriah pada hari Sabtu (1/3/2025).

    Namun meski dimulai pada tanggal yang sama, lama puasa di penjuru dunia berbeda disebabkan oleh posisi lokasi-lokasi tersebut relatif terhadap ekuator dan kutub. Kondisi ini menyebabkan lama waktu siang atau matahari bersinar di wilayah-wilayah tertentu lebih panjang bahkan bisa lebih pendek dari negara lain.

    Saat ini di wilayah yang lebih dekat dengan Lingkaran Arktik seperti Skandinavia, jam puasa akan jauh lebih lama sehingga Swedia, Norwegia, dan Finlandia puasa akan sangat lama dan lebih dari 15 jam.

    Di sisi lain, negara-negara di Hemisfer Selatan atau yang berada di bagian selatan garis Khatulistiwa memiliki jam siang lebih pendek sehingga mengalami periode puasa yang jauh lebih pendek.

    Di kota-kota seperti Brasilia, Brasil, dan Harare, Zimbabwe, serta Islamabad, Pakistan, puasa akan berlangsung antara 12 hingga 13 jam.

    Berikut Daftar Kota dengan durasi puasa terlama dalam satuan jam

    Helsinki, Finlandia 17,5 jam
    Nuuk, Greenland 17 Jam
    Glasgow, Skotlandia 16,5 Jam
    Otawa, Kanada 16,5 Jam
    Zurich, Swiss 16,5
    Roma, Italia 16,5
    Madrid, Spanyol 16 jam
    London, Inggris 16 Jam
    Paris, Prancis 15,5 jam
    Reykjavik, Islandia 15 jam

    Daftar Kota dengan durasi puasa terpendek dalam satuan jam

    Christchurch, Selandia Baru 11,5 jam
    Puerto Montt, Chile 11,5 jam
    Karachi, Pakistan 12 jam
    Buenos Aires, Argentina 12 jam
    Cape Town, Afrika Selatan 12,5 jam
    New Delhi, India 12,5 jam
    Jakarta, Indonesia 12,5 Jam
    Dubai, UAE 13 jam
    NIROBI, Kenya 13 jam

  • Ramai-ramai Pemimpin Dunia Dukung Zelensky yang Adu Mulut dengan Trump

    Ramai-ramai Pemimpin Dunia Dukung Zelensky yang Adu Mulut dengan Trump

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat adu mulut saat bertemu di Gedung Putih. Wakil Presiden AS JD Vance juga ikut terlibat dalam hal ini.

    Pada Jumat (28/2), Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan “diplomasi” yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

    Trump kemudian menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bertaruh dengan Perang Dunia III”, serta menuduh Presiden Ukraina itu “sangat tidak menghormati negara ini”. Sedangkan Vance menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

    Kejadian adu mulut ini mengejutkan pemimpin dunia. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan dukungan kepada Zelensky.

    Dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai negara negara Eropa memberikan dukungan kepada Zelensky, kecuali Hungaria. Negara tersebut merupakan sekutu Rusia, yang melontarkan pujian untuk Trump.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok yang terjadi.

    Simak berita di halaman selanjutnya.

    Tanggapan Negara-negara Eropa

    Berikut ini tanggapan yang diberikan pemimpin berbagai negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

    Uni Eropa

    Tokoh pemimpin Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa memastikan Zelensky “tidak pernah sendirian” usai cekcok dengan Trump terjadi.

    “Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi,” demikian pernyataan bersama dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah yang menjadi “agresor” dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris akan terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    “Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama,” ucap Macron kepada wartawan.

    “Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin,” sebut Macron merujuk pada tuduhan yang dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

    Jerman

    Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan dukungan negara untuk Zelensky dalam komentar yang disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

    “Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini,” ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

    Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang mengatakan bahwa “perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita”.

    Inggris

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri bersama pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer “melakukan semua hal yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina”.

    Italia

    PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina “tanpa penundaan”.

    “Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan… untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir,” cetusnya.

    Belanda

    PM Belanda Dick Schoof menegaskan dukungan untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

    “Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia,” tegasnya.

    Polandia

    Polandia yang merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

    “Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian,” tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X yang ditujukan kepada Zelensky.

    Spanyol

    PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

    “Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

    Hungaria

    PM Hungaria Viktor Orban, yang merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS karena “secara berani memperjuangkan perdamaian”.

    “Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang,” tulisnya via X.

    Australia

    PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan “terus mendukung Ukraina” selama mungkin yang diperlukan.

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan,” ucap Albanese kepada wartawan.

    Kanada

    PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya akan mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk demokrasi yang “penting bagi kita semua”.

    “Kanada akan terus mendukung Ukraina,” tegasnya.

  • Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Brussels

    Pemimpin dunia dikejutkan oleh adu mulut yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan dukungan kepada Zelensky.

    Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan “diplomasi” yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

    Trump kemudian menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bertaruh dengan Perang Dunia III”, serta menuduh Presiden Ukraina itu “sangat tidak menghormati negara ini”. Sedangkan Vance menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

    Negara-negara Eropa dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai memberikan dukungan kepada Zelensky. Kecuali Hungaria, yang merupakan sekutu Rusia, yang melontarkan pujian untuk Trump.

    Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok yang terjadi.

    Berikut tanggapan yang diberikan pemimpin berbagai negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

    Uni Eropa

    “Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi,” demikian pernyataan bersama dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah yang menjadi “agresor” dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris akan terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    “Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama,” ucap Macron kepada wartawan.

    “Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin,” sebut Macron merujuk pada tuduhan yang dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

    Jerman

    Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan dukungan negara untuk Zelensky dalam komentar yang disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

    “Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini,” ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

    Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang mengatakan bahwa “perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita”.

    Inggris

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri bersama pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer “melakukan semua hal yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina”.

    Italia

    PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina “tanpa penundaan”.

    “Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan… untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir,” cetusnya.

    Belanda

    PM Belanda Dick Schoof menegaskan dukungan untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

    “Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia,” tegasnya.

    Polandia

    Polandia yang merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

    “Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian,” tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X yang ditujukan kepada Zelensky.

    Spanyol

    PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

    “Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

    Hungaria

    PM Hungaria Viktor Orban, yang merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS karena “secara berani memperjuangkan perdamaian”.

    “Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang,” tulisnya via X.

    Australia

    PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan “terus mendukung Ukraina” selama mungkin yang diperlukan.

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan,” ucap Albanese kepada wartawan.

    Kanada

    PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya akan mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk demokrasi yang “penting bagi kita semua”.

    “Kanada akan terus mendukung Ukraina,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dua Kali Gerhana dalam Sebulan

    Dua Kali Gerhana dalam Sebulan

    Jakarta

    Sejumlah fenomena astronomi Maret 2025 telah menanti giliran untuk menampakkan diri. Pertunjukan langit paling menjadi sorotan di bulan ini adalah kemunculan dua kali gerhana yang pastinya dinantikan oleh para pengamat langit.

    Berikut adalah rangkuman fenomena astronomi Maret 2025, dikutip dari TimeandDate.com dan SeaSky.org.

    8 Maret – Merkurius pada Elongasi Timur Terbesar

    Merkurius mencapai elongasi timur terbesarnya sebesar 18,2 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena ia akan berada pada titik tertingginya di atas cakrawala di langit malam. Carilah planet ini di langit barat tepat setelah Matahari terbenam.

    14 Maret – Worm Moon

    Pada purnama kali ini, Bulan akan berada di sisi berlawanan dari Bumi saat Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi. Fase ini terjadi pada pukul 06:56 UTC. Dalam budaya suku-suku asli Amerika, purnama ini dikenal dengan Sebulan Worm Moon (Bulan Cacing) karena pada saat itulah tanah mulai melunak dan cacing tanah akan muncul kembali. Sebutan lain untuk purnama ini adalah Crow Moon, Crust Moon, Sap Moon, dan Lenten Moon.

    14 Maret – Gerhana Bulan Total

    Berbarengan dengan purnama Worm Moon, terjadi juga gerhana Bulan total. Peristiwa ini terjadi saat Bulan melewati seluruh bayangan gelap Bumi, atau umbra. Selama gerhana ini, Bulan akan berangsur-angsur menjadi lebih gelap, kemudian berubah menjadi warna merah karat atau merah darah. Gerhana akan terlihat di seluruh Amerika Utara, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

    20 Maret – Ekuinoks Maret

    Ekuinoks Maret terjadi pada pukul 08:58 UTC. Matahari akan bersinar langsung di ekuator dan akan terjadi lamanya siang dan malam yang hampir sama di seluruh dunia. Peristiwa ini juga menandai hari pertama musim semi (ekuinoks vernal) di Belahan Bumi Utara dan hari pertama musim gugur (ekuinoks musim gugur) di Belahan Bumi Selatan.

    29 Maret – Fase Bulan Baru

    Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada pukul 11:00 UTC. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.

    29 Maret – Gerhana Matahari Sebagian

    Di tanggal yang sama dengan fase Bulan baru, akan terjadi gerhana Matahari sebagian. Peristiwa ini terjadi saat Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, dan bentuknya terkadang menyerupai kue yang digigit.

    Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter Matahari khusus atau dengan melihat pantulan Matahari. Gerhana sebagian ini akan terlihat di seluruh Greenland dan sebagian besar Eropa utara serta Rusia utara. Gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Kanada dengan cakupan 93%.

    (rns/rns)

  • Reaksi Para Pemimpin Dunia: Trump Bertengkar dengan Zelenskiy di Gedung Putih – Halaman all

    Reaksi Para Pemimpin Dunia: Trump Bertengkar dengan Zelenskiy di Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertengkar dalam pertemuan di ruang oval Gedung Putih AS, Jumat (28/1/2025) waktu setempat.

    Adu mulut dan pertengkaran ini pun memicu curahan reaksi dari berbagai pemimpin dan pejabat dunia.

    PERDANA MENTERI KANADA JUSTIN TRUDEAU PADA X

    “Rusia secara ilegal dan tidak beralasan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun terakhir, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketangguhan. Perjuangan mereka untuk demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua. Kanada akan terus mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina dalam mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”

    KANSELIR JERMAN OLAF SCHOLZ

    “Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian daripada warga Ukraina! Itulah sebabnya kami bersama-sama mencari jalan menuju perdamaian yang langgeng dan adil. Ukraina dapat mengandalkan Jerman – dan Eropa.”

    PRESIDEN PRANCIS EMMANUEL MACRON KEPADA WARTAWAN DI PORTUGAL:

    “Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang. Saya pikir kita semua benar membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan terus melakukannya. Kita, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan banyak lainnya. Dan kita harus berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan menghormati mereka yang telah berjuang sejak awal. Karena mereka berjuang untuk martabat mereka, kemerdekaan mereka, anak-anak mereka, dan keamanan Eropa. Ini adalah hal-hal sederhana, tetapi baik untuk diingat pada saat-saat seperti ini, itu saja.

    PERDANA MENTERI ITALIA GIORGIO MELONI

    “Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita. Bukan karena kekuatan atau pengaruhnya, tetapi karena prinsip-prinsip yang mendasarinya, terutama kebebasan. Perpecahan tidak akan menguntungkan siapa pun. Yang dibutuhkan adalah pertemuan puncak segera antara Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan sekutu untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita bermaksud menghadapi tantangan besar saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang telah kita bela bersama dalam beberapa tahun terakhir, dan tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Ini adalah usulan yang ingin disampaikan Italia kepada mitranya dalam beberapa jam mendatang.”

    JURU BICARA PERDANA MENTERI INGGRIS KEIR STARMER

    “Ia tetap memberikan dukungannya yang teguh terhadap Ukraina dan memainkan perannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina.”

    PERDANA MENTERI AUSTRALIA ANTHONY ALBANESE

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, karena ini adalah perjuangan negara demokrasi melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rencana imperialis, bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga di seluruh wilayah tersebut.”

    MENTERI LUAR NEGERI KANADA MELANIE JOLY PADA X

    “Kanada tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan guna memastikan keamanan, kedaulatan, dan ketahanan Ukraina.”

    MENTERI LUAR NEGERI DENMARK LARS LOKKE RASMUSSEN DI FACEBOOK

    “Ini pukulan telak bagi Ukraina. … Harus ada ruang untuk perbincangan yang hangat – bahkan antarteman. Namun, jika hal itu terjadi di depan kamera seperti itu, hanya ada satu pemenang. Dan dialah yang duduk di Kremlin.”

    MANTAN PRESIDEN RUSIA DMITRY MEDVEDEV, WAKIL KETUA DEWAN KEAMANAN RUSIA, DALAM TELEGRAM

    “Teguran brutal di Ruang Oval.”

    PRESIDEN KOMISI EROPA URSULA VON DER LEYEN ON X

    “Kehormatan Anda menjunjung tinggi keberanian rakyat Ukraina. Jadilah kuat, jadilah pemberani, dan jangan takut. Anda tidak pernah sendirian, Presiden yang terhormat.
    “Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi.”

    PRESIDEN MOLDOVAN MAIA SANDU PADA X

    “Kebenarannya sederhana. Rusia menginvasi Ukraina. Rusia adalah agresor. Ukraina membela kebebasannya – dan kebebasan kita. Kami mendukung Ukraina.”

    PERDANA MENTERI SPANYOL PEDRO SANCHEZ PADA X

    “Ukraina dan Spanyol mendukung Anda.”

    PERDANA MENTERI HUNGARIA VIKTOR ORBAN PADA X

    “Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang. Hari ini Presiden @realDonaldTrump berdiri dengan berani demi perdamaian. Meskipun sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Tuan Presiden!”

    PERDANA MENTERI NORWEGIA JONAS GAHR STOERE DALAM PERNYATAAN kepada TV2

    “Apa yang kita lihat dari Gedung Putih hari ini serius dan mengecewakan. Ukraina masih membutuhkan dukungan AS, dan keamanan serta masa depan Ukraina juga penting bagi AS dan Eropa. Presiden Volodymyr Zelenskiy memiliki dukungan kuat di Ukraina, dukungan luas di Eropa, dan ia telah memimpin rakyatnya melalui masa yang sangat sulit dan brutal, di bawah serangan Rusia. Tuduhan Trump terhadap Zelenskiy yang mempertaruhkan Perang Dunia III sungguh tidak masuk akal dan pernyataan yang saya hindari. Norwegia mendukung Ukraina dalam perjuangan mereka untuk kebebasan. Kami berharap pemerintahan Trump juga memahami pentingnya perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.”

    PRESIDEN CEKO PETR PAVEL PADA X

    “Kami mendukung Ukraina lebih dari sebelumnya. Saatnya bagi Eropa untuk meningkatkan upayanya.”

    PERDANA MENTERI BELANDA DICK SCHOOF

    “Belanda terus mendukung Ukraina. Terutama sekarang. Kami menginginkan perdamaian abadi dan mengakhiri perang agresi yang telah dimulai Rusia. Demi Ukraina, demi seluruh penduduknya, dan demi Eropa.”

    MENTERI LUAR NEGERI ESTONIA MARGUS TSAHKNA PADA X

    “Satu-satunya kendala bagi perdamaian adalah keputusan (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk melanjutkan perang agresinya. Jika Rusia berhenti berperang, tidak akan ada perang. Jika Ukraina berhenti berperang, tidak akan ada Ukraina. Dukungan Estonia terhadap Ukraina tetap teguh. Saatnya bagi Eropa untuk melangkah maju.”

    PERDANA MENTERI POLANDIA DONALD TUSK PADA X

    “Yang terhormat @ZelenskyyUa, teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian.”

    JOHANN WADEPHUL, WAKIL PARTAI-KELOMPOK KONSERVATIF DI PARLEMEN JERMAN, PARTAI KANSELIR BARU FRIEDRICH MERZ, PADA X

    “Pemandangan dari Gedung Putih sungguh mengejutkan. Bagaimana Anda bisa menusuk presiden negara yang dijajah dari belakang seperti ini? Eropa yang merdeka tidak akan mengkhianati Ukraina!”

    WAKIL PERDANA MENTERI ITALIA MATTEO SALVINI, PEMIMPIN PARTAI LIGA JAUH KANAN PADA X

    “Tujuan untuk PERDAMAIAN, hentikan perang ini! Ayo @realDonaldTrump”.

    Pertemuan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy   di ruang oval Gedung Putih AS, Jumat (28/1/2025) terkait perang Ukraina Vs Rusia yang tak kunjung berakhir.

    Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk meredakan hubungan pribadi yang tidak harmonis antara Trump dan Zelenskyy.

    Kedua pemimpin itu sedianya akan menandatangani perjanjian yang akan membagi keuntungan dari cadangan bahan baku penting Ukraina dengan Amerika Serikat.

    Namun, pertemuan dengan cepat berubah menjadi adu mulut sengit di depan kamera karena Trump tampaknya membuat Zelenskyy kesal dengan menolak mengutuk Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tiga tahun lalu dan menduduki sebagian wilayahnya sejak 2014.

    Sumber: Reuters

     

  • Analis nilai perang dagang Trump picu gejolak pasar kripto

    Analis nilai perang dagang Trump picu gejolak pasar kripto

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis nilai perang dagang Trump picu gejolak pasar kripto
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 20:32 WIB

    Elshinta.com – Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menilai perang dagang yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari 2025 memicu gejolak pasar kripto hingga terkoreksi kian dalam.

    Per hari ini, harga Bitcoin anjlok ke bawah 80.000 dolar AS atau tepatnya 79.700 dolar AS setelah serangkaian sentimen negatif mengguncang pasar kripto. Altcoin utama seperti Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) turut terkoreksi hingga 9 persen, memperpanjang tren penurunan selama sebulan terakhir.

    “Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan perang dagang pada 20 Januari, kapitalisasi pasar kripto merosot dari 3,7 triliun dolar AS menjadi 2,6 triliun dolar AS, mencatat kerugian lebih dari 900 miliar dolar AS,” kata Fyqieh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Pukulan terbesar datang ketika Trump memberlakukan tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko, diikuti ancaman tarif tambahan 10 persen untuk China.

    Fyqieh memandang sentimen ini menciptakan ketidakpastian ekonomi global, menyeret Bitcoin jatuh lebih dalam.

    Menurut Farside Investors, penerbit ETF Bitcoin melaporkan arus keluar bersih sebesar 754,6 juta dolar AS pada 26 Februari.

    Arus keluar pada hari Rabu memperpanjang rangkaian arus keluar menjadi delapan hari berturut-turuti.

    Penerbit menghadapi prospek arus keluar selama 9 hari berturut-turut pada 27 Februari, yang selanjutnya menekan Bitcoin.

    Fyqieh menjelaskan sentimen bearish semakin menguat dengan Crypto Fear & Greed Index mencapai level “Extreme Fear”, yang merupakan titik terendah sejak jatuhnya FTX pada tahun 2022.

    Lonjakan arus keluar dari ETF Bitcoin, ketidakpastian tarif Trump, serta gejolak ekonomi global menjadi faktor utama yang menekan harga Bitcoin.

    “Beberapa faktor turut memperparah situasi, seperti maraknya skandal penipuan di sektor koin meme yang merusak kepercayaan investor. Selain itu, perusahaan besar yang berinvestasi dalam Bitcoin, seperti Strategy, mengalami kerugian besar, meskipun telah menghabiskan 2 miliar dolar untuk Bitcoin. Tarif yang diusulkan oleh Trump terhadap Uni Eropa sebesar 25 persen juga semakin menambah tekanan pada pasar kripto,” jelasnya.

    Pemegang Bitcoin besar (whales) juga turut mencairkan asetnya. Sejak minggu lalu, mereka menjual sekitar 6.813 Bitcoin, senilai sekitar 540 juta dolar AS, yang menjadi aksi jual terbesar sejak Juli lalu. Tekanan jual ini memperburuk kejatuhan harga dan meningkatkan ketidakpastian investor.

    Lebih lanjut, Fyqieh menerangkan kemungkinan pergerakan Bitcoin selanjutnya.

    Laporan data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan datang dapat mengubah narasi pada hari Jumat (28/2) malam.

    Inflasi AS yang lebih rendah dan pendapatan serta pengeluaran pribadi yang lebih rendah dapat meningkatkan taruhan pada beberapa pemotongan suku bunga The Fed pada tahun 2025. 

    Sikap The Fed yang lebih dovish dapat memicu permintaan untuk aset berisiko, termasuk Bitcoin.

    Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar 79.700 dolar AS setelah kehilangan level support penting di 80.313 dolar AS.

    Jika tekanan jual berlanjut, Bitcoin kemungkinan akan menguji support berikutnya di 76.741 dolar AS.

    “Jika level ini gagal bertahan, harga bisa merosot lebih jauh ke 71.529 dolar AS, memperpanjang tren bearish yang sedang berlangsung,” ucapnya.

    Untuk membatalkan skenario bearish ini, lanjut Fyqieh, Bitcoin perlu kembali ke atas 80.313 dolar AS dan mencoba menembus kembali ke level 85.000 dolar AS.

    Jika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa pasar akan memulai pemulihan yang lebih stabil menjelang pertengahan tahun 2025.

    Meskipun kondisi pasar saat ini menunjukkan tren penurunan yang tajam, para analis masih melihat peluang bagi pasar kripto untuk bangkit lebih kuat di masa mendatang.

    “Namun, ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan oleh para investor,” tuturnya.

    Adapun Fyqieh memaparkan adanya dua skenario. Pertama, dalam skenario bearish: Kekhawatiran perang dagang, data ekonomi AS yang lebih kuat, sikap agresif Fed, dan resistensi terhadap Cadangan Bitcoin Strategis AS (SBR) dapat menyebabkan Bitcoin akan terus di bawah 80.000 dolar AS.

    Kedua, skenario bullish: Meredanya ketegangan perdagangan, inflasi AS yang lebih rendah, sinyal Fed yang dovish, dan kemajuan SBR dapat mendorong Bitcoin menuju level resistensi kuatnya 90.000 dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap ‘Kurang Ajar’ – Halaman all

    Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap ‘Kurang Ajar’ – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat adu  mulut di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Jumat (28/2/2025) waktu AS.

    Dalam pertemuan itu, Trump menuduh Zelensky “bertaruh dengan Perang Dunia III” dan “tidak tahu berterima kasih” kepada AS.

    Sementara Wakil Presiden AS JD Vance yang hadir dalam pertemuan ikut nimbrung dan  menyebut Zelensky “kurang ajar”.

    Detik-detik pertengkaran diawali ramah tamah

    Dikutip dari BBC, sejumlah wartawan lainnya menyaksikan secara langsung kejadian itu di Ruang Oval, Gedung Putih.

    Hari itu dimulai dengan rutinitas ramah-tamah seperti yang biasa dilakukan Gedung Putih saat menyambut tamu kehormatan asing yang berkunjung.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Presiden AS Donald Trump di pintu Sayap Barat dengan barisan kehormatan.

    Kedua pemimpin lantas berjabat tangan dengan sopan.

    Wartawan berada di Ruang Oval sebagai bagian dari kelompok media dari Ukraina, menyaksikan formalitas yang terlatih dengan baik serta pembicaraan sopan selama sekitar setengah jam.

    Zelensky memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk.

    Trump lalu memuji pakaian Zelensky.

    Sejauh ini, sangat diplomatis.

    Namun beberapa menit kemudiah sungguh belum pernah terjadi sebelumnya.

    Nada ramah berubah menjadi suara-suara meninggi, mata melotot, dan lontaran cercaan.

    Semua itu terjadi di depan kamera TV dunia.

    Presiden dan wakil presiden AS mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak tahu berterima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina.

    Vance ikut nimbrung

    Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, memberi tahu Zelensky bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi.

    “Diplomasi macam apa,” tanya Zelensky.

    Vance kemudian berujar kepada bahwa Zelensky “kurang ajar” datang ke Ruang Oval dan menyampaikan pendapatnya di depan media Amerika.

    JD Vance lalu menuntut agar Zelensky berterima kasih kepada Trump atas kepemimpinannya.

    Para wartawan di ruangan itu menyaksikan rentetan kejadian itu dengan mulut ternganga.

    “Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky.

    “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

    “Saya tidak bermain kartu,” jawab Zelensky. “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump. “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara, negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

    JD Vance membalas “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

    Dubes Ukraina Sampai Bingung

    Duta Besar Ukraina untuk AS menyaksikan rangkaian adegan itu sambil memegangi kepalanya sendiri.

    Suasana telah berubah total—dan semuanya disaksikan semua wartawan di ruangan.

    Wartawan-wartawan AS berkomentar bahwa mereka belum pernah melihat kejadian seperti ini.

    “Situasi seperti ini tidak terbayangkan di Gedung Putih,” kata salah seorang wartawan kepada saya.

    Saat semua wartawan keluar dari Ruang Oval, banyak yang terdiam dalam keadaan terkejut.

    Wartawan tak percaya

    Di ruang pers di Gedung Putih, rekaman video kejadian itu diputar ulang. 

    Seluruh wartawan yang tidak berada di Ruang Oval menyaksikan dengan tatapan tak percaya.

    Kebingungan pun terjadi.

    Ada pertanyaan apakah konferensi pers Trump dan Zelensky jadi digelar dan apakah kepakatan yang sangat dinanti-nantikan antara AS dan Ukraina mengenai sumber daya mineral akan ditandatangani.

    Beberapa menit kemudian, Trump menulis di Truth Social bahwa Zelensky dapat “kembali ketika dia siap untuk perdamaian”.

    Konferensi pers dan upacara penandatanganan kesepakatan—yang sedianya akan berlangsung di Ruang Timur Gedung Putih—secara resmi dibatalkan.

    Tak lama kemudian Zelensky melangkah keluar dari Gedung Putih dan masuk ke dalam kendaraan SUV yang sudah menunggu, sementara duta besarnya membuntutinya.

    Dunia melihat secara langsung bagaimana negosiasi antara AS dan Ukraina berlangsung: negosiasi itu sulit, emosional, dan menegangkan.

    Jelas bahwa ini adalah negosiasi yang sulit bagi kedua belah pihak.

    Hadiah sabuk petinju Ukraina Oleksandr Usyk tentu saja tidak menyelamatkan situasi.

    Setelah adu argumen di Gedung Putih ini, pertanyaannya sekarang adalah apa arti kejadian tersebut bagi perang di Ukraina dan bagaimana masa depan Zelensky.

    Para pemimpin dunia langsung menanggapi pertengkaran Trump dengan Zelensky:

     PERDANA MENTERI KANADA JUSTIN TRUDEAU PADA X

    “Rusia secara ilegal dan tidak beralasan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun terakhir, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketangguhan. Perjuangan mereka untuk demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua. Kanada akan terus mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina dalam mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”

    KANSELIR JERMAN OLAF SCHOLZ

    “Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian daripada warga Ukraina! Itulah sebabnya kami bersama-sama mencari jalan menuju perdamaian yang langgeng dan adil. Ukraina dapat mengandalkan Jerman – dan Eropa.”

    PRESIDEN PRANCIS EMMANUEL MACRON KEPADA WARTAWAN DI PORTUGAL:

    “Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang. Saya pikir kita semua benar membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan terus melakukannya. Kita, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan banyak lainnya. Dan kita harus berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan menghormati mereka yang telah berjuang sejak awal. Karena mereka berjuang untuk martabat mereka, kemerdekaan mereka, anak-anak mereka, dan keamanan Eropa. Ini adalah hal-hal sederhana, tetapi baik untuk diingat pada saat-saat seperti ini, itu saja.

    PERDANA MENTERI ITALIA GIORGIO MELONI

    “Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita. Bukan karena kekuatan atau pengaruhnya, tetapi karena prinsip-prinsip yang mendasarinya, terutama kebebasan. Perpecahan tidak akan menguntungkan siapa pun. Yang dibutuhkan adalah pertemuan puncak segera antara Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan sekutu untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita bermaksud menghadapi tantangan besar saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang telah kita bela bersama dalam beberapa tahun terakhir, dan tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Ini adalah usulan yang ingin disampaikan Italia kepada mitranya dalam beberapa jam mendatang.”

    JURU BICARA PERDANA MENTERI INGGRIS KEIR STARMER

    “Ia tetap memberikan dukungannya yang teguh terhadap Ukraina dan memainkan perannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina.”

    PERDANA MENTERI AUSTRALIA ANTHONY ALBANESE

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, karena ini adalah perjuangan negara demokrasi melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rencana imperialis, bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga di seluruh wilayah tersebut.”

    MENTERI LUAR NEGERI KANADA MELANIE JOLY PADA X

    “Kanada tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan guna memastikan keamanan, kedaulatan, dan ketahanan Ukraina.”

    MENTERI LUAR NEGERI DENMARK LARS LOKKE RASMUSSEN DI FACEBOOK

    “Ini pukulan telak bagi Ukraina. … Harus ada ruang untuk perbincangan yang hangat – bahkan antarteman. Namun, jika hal itu terjadi di depan kamera seperti itu, hanya ada satu pemenang. Dan dialah yang duduk di Kremlin.”

    Sumber: BBC/Reuters

  • Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 6.000 pada 1 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 6.000 pada 1 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Sementara itu, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the Personal Consumption Expenditures (PCE) meningkat 0,3 persen pada Januari, sesuai dengan harapan. Hal ini setelah naik 0,3 persen tanpa revisi pada Desember.

    “Harga untuk ekspektasi the Fed secara keseluruhan tidak benar-benar berubah secara material. Pada akhirnya, itu tidak terlalu menjadi pendorong harga emas,” ujar Commodity Strategist TD Securities, Daniel Ghali.

    Selain itu, pelaku pasar juga mempertahankan taruhan pada Jumat kalau bank sentral AS akan melanjutkan pemotongan suku bunga pinjaman jangka pendek pada Juni.

    Suku bunga yang lebih tinggi meredam daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasl. Namun, emas sebagai aset safe haven ditetapkan untuk kenaikan bulanan kedua berturut-turut, didorong oleh kekhawatiran rencana tarif Donald Trump.

    Donald Trump menuturkan, tarif yang diusulkannya sebesar 25 persen untuk barang-barang Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 4 Maret, dengan bea tambahan sebesar 10 persen untuk impor dari China.

    Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 31,1, platinimum susut 1 persen menjadi USD 938,95 dan paladium susut 0,2 persen menjadi USD 917,60. Harga ketiga logam itu alami penurunan bulanan.