Negara: Kanada

  • Perang Dagang AS-Eropa Memanas Usai Trump Berlakukan Tarif Impor Baja

    Perang Dagang AS-Eropa Memanas Usai Trump Berlakukan Tarif Impor Baja

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertekad menerapkan tarif lebih tinggi setelah pemberlakuan pajak impor pada baja dan aluminium yang masuk ke AS memicu balasan dari Uni Eropa (UE) dan Kanada.

    Trump mengatakan “tentu saja” ia akan menanggapi balasan tersebut.

    “Apa pun yang mereka kenakan kepada kami, kami akan mengenakannya kepada mereka,” ujarnya.

    Sebelumnya, Uni Eropa menyatakan bakal mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS senilai 26 miliar atau setara Rp441 triliun.

    Tarif tersebut akan diberlakukan sebagian pada 1 April dan berlaku sepenuhnya pada 13 April 2025.

    Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan dirinya “sangat menyesalkan tindakan ini” dan menambahkan bahwa tarif “buruk bagi bisnis dan lebih buruk lagi untuk konsumen”.

    “Tarif mengganggu rantai pasokan. Tarif menimbulkan ketidakpastian bagi ekonomi. Pekerjaan dipertaruhkan, harga naik, tidak ada yang membutuhkan itu, di kedua belah pihak baik di Uni Eropa maupun AS.”

    Trump berharap pemberlakuan tarif pada baja dan aluminium impor akan meningkatkan produksi baja dan aluminium buatan AS.

    Tapi para kritikus mengatakan hal itu justru bakal menaikkan harga bagi konsumen AS serta menghambat pertumbuhan ekonomi. Pasalnya pada Senin (10/03) dan Selasa (11/03), pasar AS anjlok yang memicu kekhawatiran bakal terjadi resesi.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pada Selasa (11/03), Trump mengubah rencananya untuk menggandakan tarif, khususnya kepada Kanada, sebagai tindak lanjut atas keputusan pemerintah daerah Ontario yang menerapkan biaya tambahan pada semua ekspor listrik ke tiga negara bagian AS.

    Adanya penggandaan tarif tersebut membuat semua perusahaan AS yang ingin mendatangkan baja dan aluminium ke Kanada harus membayar pajak sebesar 25%.

    Getty ImagesMenteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, berpidato saat Presiden AS Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif termasuk tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium.

    American Iron and Steel Institute (AISI), kelompok yang mewakili produsen baja AS, menyambut baik keputusan Trump tersebut. Mereka bilang tarif akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produksi baja dalam negeri.

    Presiden kelompok itu, Kevin Dempsey, menyebut langkah ini menutup sistem pengecualian dan kuota yang memungkinkan produsen asing terhindar dari tarif.

    “AISI memuji tindakan presiden memperbaiki integritas tarif baja dan menerapkan program yang kuat dan diperbarui untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil,” ujar Dempsey.

    AS merupakan importir utama aluminium dan baja. Adapun Kanada, Meksiko, dan Brasil adalah pemasok logam terbesarnya.

    ‘Tidak ada pengecualian’

    Sejumlah negara turut menanggapi perang dagang antara AS dan Uni Eropa.

    Menteri Perdagangan Inggris, Jonathan Reynolds, mengatakan ia kecewa dan “semua opsi yang tersedia” siap ditindaklanjuti demi kepentingan nasional.

    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyebut keputusan pemerintahan Trump melanjutkan tarif baru tersebut “sama sekali tidak bisa dibenarkan”.

    Albanese yang telah berusaha untuk mendapatkan pengecualian tarif, berkata Australia tidak akan mengenakan bea balasan, lantaran langkah itu bakal meningkatkan harga bagi konsumen Australia.

    Baca juga:

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. (Getty Images)

    Sementara itu, Menteri Energi Kanada Jonathan Wilkinson, mengatakan kepada CNN bahwa negaranya akan membalas, tetapi di sisi lain Kanada tidak ingin meningkatkan ketegangan.

    Kanada adalah salah satu mitra dagang terdekat Amerika dan pengekspor baja serta aluminium terbesar ke AS.

    Pada 2018, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump mengenakan tarif impor sebesar 25% untuk baja dan 10% aluminium. Tapi pengecualian akhirnya berhasil dinegosiasikan ke banyak negara.

    Kali ini pemerintahan Trump telah mengisyaratkan tidak akan ada pengecualian.

    Baja untuk Inggris

    Direktur Jenderal UK Steel, Gareth Stace, juga menuturkan langkah AS “sangat mengecewakan”.

    Ia bilang beberapa kontrak perusahaan baja telah dibatalkan atau ditunda, seraya menambahkan bahwa pelanggan di AS harus membayar pajak tambahan sebesar Pound 100 juta atau setara Rp2,1 triliun per tahun.

    Dia juga berkata bahwa ia sependapat dengan Trump tentang kekhawatiran soal baja murah yang membanjiri pasar. Namun Gareth mendesak Trump untuk bekerja sama dengan Inggris daripada saling bertentangan.

    “Tentunya Presiden Trump menyadari bahwa kami adalah temannya, bukan musuh, dan pelanggan kami yang berharga di AS adalah mitra kami, mereka bukan musuh kami,” ujarnya.

    Kebijakan tarif, sambungnya, “sangat memukul kami” pada saat impor baja ke Inggris meningkat dan industri sedang “berjuang dengan harga energi”.

    Karenanya, dia mengimbau pemerintah Inggris untuk “segera meningkatkan dan memperkuat pertahanan perdagangan” seperti yang telah dilakukan Uni Eropa “untuk memastikan baja yang tidak dikirim ke AS” tidak membanjiri pasar Inggris dan untuk menegosiasikan pengecualian dari tarif AS.

    Kekhawatiran resesi

    Michael DiMarino mengelola Linda Tool, sebuah perusahaan di Brooklyn yang membuat suku cadang untuk industri kedirgantaraan.

    Semua yang dibuatnya melibatkan bahan baku baja, yang sebagian besar berasal dari pabrik-pabrik di Amerika.

    “Jika saya menetapkan harga yang lebih tinggi, saya harus menerapkannya kepada pelanggan saya,” tutur DiMarino, sambil menambahkan bahwa dia mendukung seruan untuk meningkatkan produksi di AS, namun memperingatkan bahwa langkah-langkah Presiden Trump bisa menjadi bumerang.

    American Automotive Policy Council, sebuah kelompok yang mewakili perusahaan raksasa mobil seperti Ford, General Motors, dan Stellantis, juga menyuarakan kekhawatiran serupa.

    Baca juga:

    Petugas menyiapkan pesawat Boeing 777-300ER Emirates. (Getty Images)

    Presiden organisasi itu, Matt Blunt, mengatakan mereka “khawatir bahwa pencabutan pengecualian khusus untuk Kanada dan Meksiko bakal menambah biaya yang signifikan” bagi pemasok pembuat mobil.

    Beberapa ekonom juga memperingatkan tarif bisa membantu industri baja dan aluminium AS, tetapi merugikan ekonomi secara lebih luas.

    “Hal ini [tarif] memang melindungi industri [baja dan aluminium] tapi merugikan pengguna di hilir produk mereka dengan membuatnya jadi lebih mahal,” jelas Bill Reinsch, mantan pejabat di Departemen Perdagangan AS.

    Ketakutan akan adanya biaya tambahan ekonomi dari tarif perdagangan Trump telah memicu aksi jual di pasar saham AS dan global yang meningkat pekan ini setelah presiden AS menolak mengesampingkan prediksi terjadinya resesi ekonomi.

    Sementara itu, firma riset Oxford Economics, menyebut dalam sebuah laporan bahwa mereka memperkirakan pertumbuhan AS untuk tahun ini akan turun dari 2,4% menjadi 2%.

    “Meskipun terjadi penurunan, kami masih memperkirakan ekonomi AS masih akan unggul selama beberapa tahun ke depan,” sebut laporan itu.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Gerhana Bulan Total menghiasi langit Bumi di pertengahan Ramadan ini, mulai 13 Maret 2025 hingga 14 Maret 2025. Ini merupakan Gerhana Bulan Total pertama sejak 2022 silam. 

    Gerhana Bulan Total akan membuat BUlan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai Bulan Darah atau Blood Moon.

    Meskipun tidak memiliki signifikansi astronomi khusus, pemandangan di langit sangat mencolok karena bulan yang biasanya berwarna putih berubah menjadi merah atau cokelat kemerahan.

    Sayangnya, fenomena Blood Moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari. Selain itu, Indonesia tak kebagian untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.

    Lalu, di mana bisa menyaksikannya?

    Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.

    Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat Bulan terbit.

    Berikut daftar lokasi lengkapnya:

    Casablanca, Maroko
    Dublin, Irlandia
    Lisbon, Lisbon, Portugal
    Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
    São Paulo, São Paulo, Brasil
    Buenos Aires, Argentina
    New York, New York, Amerika Serikat
    Guatemala City, Guatemala
    Los Angeles, California, Amerika Serikat
    Rio de Janeiro, Rio de Janeiro, Brasil
    Toronto, Ontario, Kanada
    Caracas, Venezuela
    San Salvador, El Salvador
    Montréal, Quebec, Kanada
    Santo Domingo, Republik Dominika
    Chicago, Illinois, Amerika Serikat
    St. John’s, Newfoundland dan Labrador, Kanada
    Ottawa, Ontario, Kanada
    New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat
    Mexico City, Ciudad de México, Meksiko
    Asuncion, Paraguay
    Santiago, Chili
    Brasilia, Distrito Federal, Brasil
    Washington DC, Distrik Columbia, Amerika Serikat
    Auckland, Auckland, Selandia Baru
    San Francisco, California, Amerika Serikat
    Suva, Fiji
    Lima, Lima, Peru
    Detroit, Michigan, Amerika Serikat
    Havana, Kuba

    Sementara itu, terdapat juga sejumlah kota yang dapat menyaksikan sebagian Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Maret 2025. Berikut ini daftar kotanya:

    Khartoum, Sudan
    Ankara, Turki
    Johannesburg, Afrika Selatan
    Kairo, Mesir
    Bukares, Rumania
    Sofia, Bulgaria
    Athena, Yunani
    Warsawa, Polandia
    Budapest, Hungaria
    Stockholm, Swedia
    Wina, Wina, Austria
    Zagreb, Kroasia
    Roma, Italia
    Berlin, Berlin, Jerman
    Kopenhagen, Denmark
    Oslo, Norwegia
    Lagos, Lagos, Nigeria
    Amsterdam, Belanda
    Brussels, Brussels, Belgia
    Aljir, Aljazair
    Paris, Paris, Prancis
    London, Inggris, Inggris Raya
    Madrid, Madrid, Spanyol
    Brisbane, Queensland, Australia
    Sydney, New South Wales, Australia
    Melbourne, Victoria, Australia
    Tokyo, Jepang
    Seoul, Korea Selatan

    Tidak seperti saat Gerhana Matahari, melihat Bulan selama Gerhana Bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.

    Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.

    Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 EDT dini hari.

    Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

    Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.

    Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

    Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.

    (fab/fab)

  • Uni Eropa Umumkan ‘Tindakan Balasan’ Terhadap Tarif Impor AS

    Uni Eropa Umumkan ‘Tindakan Balasan’ Terhadap Tarif Impor AS

    Jakarta

    Komisi Eropa mengatakan hari Rabu (12/3) bahwa mereka akan memberlakukan serangkaian tarif terhadap barang-barang AS paling lambat tanggal 1 April. “Tindakan balasan” tersebut diumumkan setelah AS memberlakukan tarif hingga 25% terhadap baja dan aluminium Uni Eropa (UE) mulai berlaku.

    Komisi mengatakan akan memberlakukan “tindakan balasan untuk melindungi bisnis, pekerja, dan konsumen Eropa dari dampak pembatasan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan ini.” “Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa nilai total tindakan UE sesuai dengan peningkatan nilai perdagangan yang terkena dampak tarif baru AS,” kata Komisi.

    “Karena AS menerapkan tarif senilai USD28 miliar, kami menanggapinya dengan tindakan balasan senilai 26 miliar euro,” kata Presiden Komisi Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.

    “Kami akan selalu terbuka untuk negosiasi. Kami sangat yakin bahwa di dunia yang penuh dengan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, bukanlah kepentingan bersama kita untuk membebani ekonomi kita dengan tarif,” von der Leyen menambahkan.

    Barang AS apa yang akan dikenakan tarif UE?

    Dalam sebuah pernyataan, Komisi Eropa mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan kembali langkah-langkah yang diberlakukan selama masa jabatan presiden Donald Trump sebelumnya ketika AS memberlakukan tarif serupa.

    Mereka juga menambahkan langkah-langkah baru. Secara keseluruhan, tanggapan UE akan menargetkan baja dan aluminium dalam bentuk barang, serta tekstil, barang-barang dari kulit, peralatan rumah tangga, perkakas rumah tangga, plastik, dan kayu.

    Produk pertanian juga akan terdampak, termasuk unggas, daging sapi, beberapa makanan laut, kacang-kacangan, telur, gula, dan sayuran.

    Mengapa Trump mengenakan tarif pada mitra dagang AS?

    Pemerintahan Trump telah membuat pasar di seluruh dunia ketakutan dengan penerapan tarif tinggi terhadap beberapa mitra dagang terbesarnya. Sasaran pertama yang menjadi adalah Kanada, Meksiko, dan Cina, yang semuanya mengumumkan tindakan pembalasan mereka sendiri.

    Tarif Trump juga dikritik karena tidak dapat diprediksi, dengan Gedung Putih mengubah rencana pada menit-menit terakhir dalam banyak kasus. Para pemimpin beberapa sekutu terbesar AS bergegas ke Washington untuk menangkis ancaman tarif, tetapi masih harus dilihat apakah Trump akan bersedia untuk membuat kesepakatan dan memberikan keringanan.

    Presiden Donald Trump mengatakan tarif tersebut merupakan upaya untuk menyeimbangkan praktik perdagangan yang tidak adil. Karena daya beli konsumen AS yang besar, banyak negara mengekspor lebih banyak ke AS daripada yang mereka impor dari sana.

    Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif pada akhirnya akan merugikan konsumen AS. Pasar keuangan telah dihantui oleh kemungkinan AS terjerumus ke dalam resesi. Tetapi Trump menepis kekhawatiran atas indeks Wall Street yang jatuh untuk hari kedua berturut-turut pada hari Selasa (11/3).

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Harga Minyak RI (ICP) Februari 2025 Turun Jadi US$ 74,29/Barel

    Harga Minyak RI (ICP) Februari 2025 Turun Jadi US$ 74,29/Barel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Februari 2025 sebesar US$ 74,29 per barel.

    Angka ICP Februari ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 90.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Februari 2025 tanggal 11 Maret 2025.

    Bila dibandingkan dengan harga ICP pada bulan Januari 2025, harga ICP bulan Februari terhitung menurun dari bulan Januari. Hal itu terhitung turun sebesar US$ 2,52 per barel yang mana, ICP Januari 2025 sebesar US$ 76,81 per barel.

    Plt. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Chrisnawan Anditya mengungkapkan, penurunan ICP selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional. Dia menilai, salah satu pengaruhnya adalah kekhawatiran pasar atas potensi penurunan permintaan minyak dunia akibat penetapan tarif Amerika Serikat (AS) untuk Kanada dan Meksiko.

    Selain itu, penurunan harga minyak mentah global juga didorong oleh meredanya risiko geopolitik akan adanya potensi berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina dan adanya indikasi potensi pengurangan sanksi terhadap Rusia, memicu kekhawatiran terjadinya oversupply.

    “Salah satu penyebab penurunan harga minyak mentah di pasar internasional, antara lain kekhawatiran pasar atas potensi penurunan permintaan minyak dunia akibat penetapan tarif AS untuk Kanada dan Meksiko yang direncanakan akan segera diberlakukan, serta potensi penetapan tarif impor AS untuk negara-negara Uni Eropa hingga 25%,” Ujar Chrisnawan dalam pernyataan resmi, Kamis (13/3/2025).

    Chrisnawan juga mengungkapkan bahwa pasca penetapan tarif oleh AS, Tiongkok turut menetapkan kebijakan tarif balasan untuk AS yang berlaku pada 10 Februari 2025 atas minyak mentah, kendaraan, dan mesin pertanian sebesar 10%, serta batu bara dan LNG sebesar 15%.

    Di sisi lain, International Energy Agency (IEA) dalam publikasi bulan Februari menyampaikan bahwa suplai negara non-OPEC mengalami peningkatan produksi hingga 200 ribu barel per hari, menjadi 14,31 juta barel.

    Sementara itu, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian Tiongkok pascapublikasi Caixin Purchasing Manager Index Tiongkok sebesar 51 yang lebih rendah dari ekspektasi pasar.

    Juga terdapat unplanned shutdown pada Crude Distillation Unit di Kilang Kawasaki, Jepang dengan kapasitas 172,1 ribu barel per hari dan direncanakan akan dioperasikan kembali pada pertengahan Februari 2025.

    Simak perkembangan harga minyak mentah utama pada Februari 2025 dibandingkan Januari 2025 adalah sebagai berikut:

    Dated Brent turun sebesar US$ 4,08 per barel dari US$ 79,23 per barel menjadi US$ 75,16 per barel.
    WTI (Nymex) turun sebesar US$ 3,89 per barel dari US$ 75,10 per barel menjadi US$ 71,21 per barel.
    Brent (ICE) turun sebesar US$ 3,39 per barel dari US$ 78,35 per barel menjadi US$ 74,95 per barel.
    Basket OPEC turun sebesar US$ 2,56 per barel dari US$ 79,45 per barel menjadi US$ 76,89 per barel.
    Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 2,52 per barel dari US$ 76,81 per barel menjadi US$ 74,29 per barel.

    (pgr/pgr)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.114: Putin Bangga, Ukraina Mundur setelah Digempur Rusia di Kursk – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.114: Putin Bangga, Ukraina Mundur setelah Digempur Rusia di Kursk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.114 pada Kamis (13/3/2025).

    Pada tengah malam, suara ledakan dapat terdengar di Kyiv dan disusul dengan suara ledakan yang kedua pada pukul 01.16 waktu setempat.

    Setengah jam kemudian, Rusia menyerang Kherson secara besar-besaran.

    Sementara itu, ledakan terdengar di wilayah Zaporizhia pada pukul 04.00 pagi waktu setempat.

    Angkatan Udara Ukraina memperingatkan tentang ancaman pesawat tak berawak terhadap Zaporizhia.

    Pada waktu yang beriringan, peringatan serangan udara telah dicabut di Kyiv, seperti diberitakan Suspilne.

    Putin Kunjungi Kursk

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi wilayah perbatasannya di Kursk untuk pertama kalinya sejak Ukraina menginvasi sebagian wilayah Rusia dalam serangan mendadak pada Agustus 2024.

    Putin berharap pasukannya hampir berhasil membebaskan sepenuhnya wilayah Kursk setelah mengklaim telah merebut kembali 24 permukiman dalam lima hari terakhir.

    “Saya berharap semua tugas tempur yang dihadapi unit kami akan terpenuhi, dan wilayah wilayah Kursk akan segera dibebaskan sepenuhnya dari musuh,” kata Putin di televisi pemerintah, Rabu (12/3/2025).

    Putin juga mengatakan Rusia memperlakukan semua tawanan perang dengan baik.

    Putin Memuji Pasukan Rusia dalam Operasi Pipa di Kursk

    Dalam kunjungannya di Kursk, Putin memuji pasukan Rusia yang meliputi personel dari Brigade Serangan Lintas Udara ke-11, Resimen Senapan Bermotor ke-30, dan detasemen pasukan khusus Akhmat yang berpartisipasi dalam operasi khusus di Kursk.

    Ia diberitahu oleh Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, bahwa pasukan Rusia berhasil melakukan operasi khusus melalui saluran pipa dalam serangan yang mengejutkan pasukan Ukraina di Kursk.

    “Tim penyerang dari formasi gabungan ini, yang berjumlah lebih dari 600 orang, menggunakan pipa transmisi gas untuk menempuh jarak sekitar 15 kilometer dan menyusup ke formasi tempur angkatan bersenjata Ukraina,” lapor Gerasimov kepada Putin.

    “Tindakan ini mengejutkan musuh dan menyebabkan runtuhnya pertahanan mereka serta perkembangan serangan kami di wilayah Kursk,” imbuh Gerasimov.

    Ukraina Tarik Pasukannya dari Kursk setelah Digempur Rusia

    Beberapa menit setelah pernyataan Putin disiarkan, panglima tertinggi angkatan darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrski, mengisyaratkan pasukannya ditarik mundur untuk meminimalkan kerugian.

    “Dalam situasi yang paling sulit, prioritas saya adalah menyelamatkan nyawa tentara Ukraina. Untuk tujuan ini, unit-unit pasukan pertahanan, jika perlu, akan bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan,” tulis Syrski, Rabu.

    Syrski: Rusia Menyerang dengan Pasukan Udara dan Unit Khusus

    Jenderal Oleksandr Syrski mengatakan militer Rusia menderita kerugian personel dan peralatan yang besar saat mencoba meraih keuntungan politik dengan berupaya mengusir pasukan Ukraina dari pemukiman Sudzha di Kursk. 

    Namun, sumber terbuka Deep State yang berbasis di Ukraina menunjukkan bahwa Ukraina tidak lagi memegang kendali penuh atas pemukiman tersebut.

    Meski mengatakan musuh menderita kerugian, Syrski mengakui Rusia telah mengerahkan pasukan terbaiknya untuk memukul mundur pasukan Ukraina.

    “Musuh menggunakan unit penyerangan pasukan udara dan pasukan operasi khusus untuk menerobos pertahanan kami, mengusir pasukan kami keluar dari wilayah Kursk dan memindahkan pertempuran ke wilayah Sumy dan Kharkiv,” kata Syrskyi, seperti diberitakan The Guardian.

    Zelensky: Kami Berupaya Melindungi Tentara Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melindungi tentaranya di garis depan medan perang.

    “Rusia jelas berusaha memberikan tekanan maksimal pada pasukan kami, dan komando militer kami melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Presiden Ukraina dalam konferensi pers di Kyiv, Rabu.

    “Kami menjaga keselamatan prajurit kami semaksimal mungkin,” lanjutnya.

    Trump Ancam Rusia secara Finansial jika Tak Setujui Usulan Gencatan Senjata 30 Hari

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan ia dapat menargetkan Rusia secara finansial atau memberikan sanksi lagi.

    Hal ini terjadi setelah Zelensky mendesaknya untuk mengambil langkah-langkah kuat jika Rusia gagal mendukung gencatan senjata 30 hari yang disepakati antara delegasi Ukraina dan AS yang bertemu di Arab Saudi pada 11 Maret lalu.

    Sebelumnya Zelensky mengatakan ia mengharapkan tindakan tegas dari Washington jika Rusia menolak usulan gencatan senjata.

    “Saya memahami bahwa kita dapat mengandalkan langkah tegas. Saya belum tahu rinciannya tetapi kita berbicara tentang sanksi (terhadap Rusia) dan memperkuat Ukraina,” kata Zelensky.

    AS, Ukraina, dan Eropa Menunggu Respons Rusia

    Pemerintah AS, Kyiv, dan Eropa sedang menunggu tanggapan Moskow terhadap usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.

    Utusan AS yang dikirim ke Moskow diharapkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin pada akhir minggu ini.

    Kremlin belum secara terbuka mengatakan apakah mereka mendukung gencatan senjata segera atau tidak.

    Menlu AS Ingin Rusia Setujui Rencana AS Tanpa Syarat Apa Pun

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan pemerintahan Trump menginginkan persetujuan Rusia tanpa syarat apa pun atas usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.

    “Itulah yang ingin kami ketahui – apakah mereka siap melakukannya tanpa syarat,” kata Rubio di pesawat menuju pertemuan G7 di Kanada.

    “Jika jawabannya ya, maka kami tahu kami telah membuat kemajuan nyata, dan ada peluang nyata untuk mencapai perdamaian. Jika jawaban mereka tidak, itu akan sangat disayangkan, dan itu akan memperjelas niat mereka,” imbuhnya.

    Eropa Bahas Pembentukan Pasukan Jaminan untuk Ukraina

    Ketika Rusia belum memberikan jawaban atas usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina, para pejabat tinggi militer Eropa (Inggris, Jerman, Italia, Polandia dan Prancis) berkumpul di Paris pada Rabu kemarin.

    Mereka membahas kemampuan Eropa memberikan jaminan keamanan untuk Ukraina jika gencatan senjata dengan Rusia telah disepakati.

    Menteri pertahanan Prancis, Sébastien Lecornu, mengatakan pengumuman gencatan senjata bisa datang secepatnya pada hari  (13/3/2025) dan Eropa harus siap untuk membantu menegakkannya.

    “Kami berharap untuk melihat gencatan senjata besok” katanya.

    Ia mengatakan setidaknya 15 negara bersedia berkontribusi pada pasukan hingga 30.000 personel yang akan secara permanen mengamankan bandara, pelabuhan, dan infrastruktur Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Perang Dagang Kian Memanas, Trump Ancam Tarif Baru ke Uni Eropa

    Perang Dagang Kian Memanas, Trump Ancam Tarif Baru ke Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump kembali mengancam akan memperluas perang dagang global dengan mengenakan tarif tambahan terhadap barang-barang Uni Eropa.

    Ancaman ini datang setelah mitra dagang utama AS, termasuk Kanada dan Eropa, mengancam langkah balasan atas kebijakan proteksionis yang diterapkan Gedung Putih.

    Melansir Reuters, Kamis (13/3/2025), hanya beberapa jam setelah 25% untuk semua impor baja dan aluminium mulai berlaku, Trump menyatakan siap mengenakan sanksi lebih lanjut jika Uni Eropa tetap melaksanakan rencana tarif balasan terhadap barang-barang AS bulan depan.

    “Berapa pun tarif yang mereka kenakan ke kita, kita akan membalas dengan tarif yang sama,” ujar Trump di Gedung Putih.

    Kebijakan proteksionisme yang semakin agresif ini telah mengguncang kepercayaan investor, menekan konsumsi, dan memicu kekhawatiran resesi di AS. Bahkan, hubungan dengan Kanada, mitra dagang terdekat AS, semakin memburuk setelah Trump beberapa kali mengancam akan menganeksasi negara tersebut.

    Sebagai pemasok baja dan aluminium terbesar bagi AS, Kanada langsung merespons dengan memberlakukan tarif balasan 25% terhadap produk logam serta berbagai barang lain, termasuk komputer dan perlengkapan olahraga, dengan total nilai US$20 miliar.

    “Kami tidak akan tinggal diam saat industri baja dan aluminium kami diserang secara tidak adil,” tegas Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc.

    Demi meredam dampak ekonomi dari perang dagang yang semakin memanas, bank sentral Kanada memangkas suku bunga, mengantisipasi potensi perlambatan pertumbuhan.

    Sementara itu, Trump semakin memperketat kebijakan proteksinya dengan memperluas cakupan tarif menjadi ratusan produk turunan, dari baut hingga kaleng soda. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick juga mengindikasikan bahwa tembaga akan segera masuk dalam daftar produk yang dikenakan tarif.

    Jajak pendapat Reuters/Ipsos mengungkapkan bahwa 57% warga AS menilai kebijakan ekonomi Trump terlalu gegabah, sementara 70% khawatir tarif yang semakin luas akan meningkatkan harga barang kebutuhan sehari-hari.

    Dampak ke Eropa Terbatas

    Menurut Institut Kiel di Jerman, Uni Eropa relatif kurang terdampak oleh tarif AS karena hanya sebagian kecil produk mereka yang masuk dalam daftar sanksi. Namun, blok tersebut tetap bersiap mengambil langkah balasan senilai US$28 miliar, yang menargetkan barang-barang AS seperti bourbon, berlian, jubah mandi, dan benang gigi.

    Industri minuman keras AS memperingatkan bahwa langkah ini bisa berdampak besar pada ekspor mereka.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa pihaknya akan kembali bernegosiasi dengan AS.

    “Tidak ada keuntungan bagi kedua pihak jika kita terus membebani ekonomi dengan tarif seperti ini,” ujarnya.

    Namun, Trump bersikeras akan membalas setiap tindakan UE dengan tarif baru. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, Trump bahkan menuding Irlandia telah menarik perusahaan farmasi AS keluar dari negaranya.

    Martin menanggapi dengan menegaskan pentingnya mempertahankan hubungan perdagangan yang sehat.

    “Kita harus terus membangun fondasi kerja sama ini agar inovasi dan pertumbuhan ekonomi tetap berlanjut,” ujarnya, sementara Trump tampak tidak bereaksi.

  • Ramai-Ramai Sekutu AS Ngamuk ke Trump Ancam Balas Dendam

    Ramai-Ramai Sekutu AS Ngamuk ke Trump Ancam Balas Dendam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Eropa mengatakan pada Rabu (12/3/2024) pihaknya akan mengambil tindakan balasan mulai 1 April. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas tarif dari Amerika Serikat (AS) sebesar 25% atas impor baja dan aluminium.

    “Kami sangat menyesalkan tindakan ini,” kata kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan tentang tarif AS, seperti dikutip AFP.

    Pernyataan Von der Leyen dikeluarkan saat Brussels mengumumkan akan “meluncurkan serangkaian tindakan balasan” sebagai tanggapan atas “pembatasan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan”.

    “Tarif adalah pajak. Tarif buruk bagi bisnis, dan bahkan lebih buruk bagi konsumen. Tarif ini mengganggu rantai pasokan. Tarif membawa ketidakpastian bagi ekonomi,” katanya.

    Von der Leyen memperkirakan tarif AS bernilai US$28 miliar (Rp 460,8 triliun) dan tanggapan Uni Eropa akan memengaruhi jumlah produk AS yang sama.

    Namun berbeda dengan Komisi Eropa, Inggris mengatakan hanya “kecewa” atas tarif baja AS tetapi belum membeberkan apakah akan melakukan pembalasan serupa atau tidak.

    Bea masuk sebesar 25% yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump untuk impor baja dan aluminium mulai berlaku pada pukul 00:01 waktu setempat pada Rabu. Hal ini menandai babak baru dalam perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya.

    Washington telah membingkai langkah tersebut sebagai upaya untuk melindungi pekerja baja dan Amerika Serikat karena sektor tersebut menurun dan menghadapi persaingan luar negeri yang ketat, terutama dari Asia.

    Bea masuk terbaru akan berdampak pada Australia, Kanada, Uni Eropa, Jepang, dan China serta Brasil dan Meksiko meskipun ada upaya terakhir oleh beberapa pihak untuk mendapatkan pengecualian.

    Ini bukan pertama kalinya Trump mengenakan bea masuk pada logam tersebut.

    Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, ia mengenakan bea masuk pada ekspor baja dan aluminium pada tahun 2018. Hal ini sempat memaksa Uni Eropa untuk menanggapi dengan bea masuk yang lebih tinggi yang dibekukan hingga akhir Maret.

    (haa/haa)

  • Pelemahan kurs rupiah didorong hasil rating dari Fitch

    Pelemahan kurs rupiah didorong hasil rating dari Fitch

    Fitch mengafirmasi (kredit) rating Indonesia di level ‘BBB’ dengan outlook stable pada Selasa (11/3). Namun, Fitch menggarisbawahi potensi ketidakpastian dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), terutama di jangka menengah,

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah didorong hasil rilis rating dari Fitch.

    “Fitch mengafirmasi (kredit) rating Indonesia di level ‘BBB’ dengan outlook stable pada Selasa (11/3). Namun, Fitch menggarisbawahi potensi ketidakpastian dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), terutama di jangka menengah, dan memperkirakan pelebaran defisit di tahun-tahun mendatang,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Fitch memproyeksikan defisit fiskal sedikit melebar ke 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini (defisit APBN 2024 sebesar 2,29 persen).

    Kemudian, Fitch mencatat Indonesia akan menghadapi tantangan pertumbuhan pada 2026 sebagai akibat dinamika eksternal, seperti penurunan permintaan impor dari China dan kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).

    Lembaga pemeringkat itu juga menyoroti pembentukan dana kekayaan negara (sovereign wealth fund/SWF) Danantara. Meski Danantara memiliki tujuan baik untuk pembangunan berkelanjutan dan peningkatan investasi strategis, Fitch berpendapat pemerintah Indonesia perlu mencermati potensi risiko kewajiban kontijensi yang mungkin timbul.

    DI sisi lain, kurs rupiah juga masih terdepresiasi akibat berlanjutnya sentimen ketidakpastian perang dagang AS.

    Untuk diketahui, Trump menaikkan tarif menjadi dua kali lipat dari 25 persen ke 50 persen atas baja dan aluminium.

    Ottawa merespons dengan menerapkan pajak 25 persen pada ekspor listrik ke AS, pasca Trump menggandakan tarif terhadap baja dan aluminium Kanada.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah hingga 44 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.452 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.409 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.453 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.430 per dolar AS.

    Pada perdagangan Kamis (13/3), pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data dari inflasi AS, yang akan rilis malam nanti. Inflasi AS pada bulan Februari 2025 sendiri berpotensi melambat, sehingga diperkirakan sentimen terkait pemotongan suku bunga The Fed akan meningkat dan mendorong pelemahan dolar AS secara luas.

    Oleh karena itu, rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.375-Rp16.475 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • AS batalkan tarif tambahan 25 persen untuk baja dan aluminium Kanada

    AS batalkan tarif tambahan 25 persen untuk baja dan aluminium Kanada

    ANTARA – Amerika Serikat pada hari Selasa (11/3) membatalkan rencananya untuk mengenakan tarif tambahan 25 persen terhadap baja dan aluminium Kanada. Keputusan tersebut, menyusul pembatalan tarif ekspor listrik ke tiga negara bagian AS oleh provinsi Ontario di Kanada.
    (Ludmila Yusufin Diah Nastiti/Yovita Amalia/I Gusti Agung Ayu N)

  • IHSG diprediksi variatif seiring sentimen domestik dan global

    IHSG diprediksi variatif seiring sentimen domestik dan global

    IHSG hari ini (12/3) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 6.500 sampai 6.650

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari domestik dan global.

    IHSG dibuka menguat 28,09 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.573,94. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,46 poin atau 0,61 persen ke posisi 736,49.

    “IHSG hari ini (12/3) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 6.500 sampai 6.650,” Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia masih belum pulih dari tekanan menurunnya daya beli masyarakat.

    Pada Februari 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat di level 126,4 atau lebih rendah dari perolehan bulan sebelumnya sebesar 127,2.

    Meskipun IKK lebih melandai, penjualan mobil nasional secara wholesales pada Februari 2025 tumbuh 2,2 persen (yoy) menjadi 72.295 unit, serta secara bulanan penjualan mobil naik 16,7 persen (mtm).

    Dari mancanegara, pasar global terus bergejolak sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, sementara data ekonomi terbaru menunjukkan adanya potensi pelemahan ekonomi.

    Data inflasi konsumen yang akan dirilis pada Rabu, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan upaya pengendalian inflasi.

    Dari Eropa, pasar saham anjlok ke level terendah dalam lebih dari satu bulan pada Selasa (11/2), akibat kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan AS dapat menghambat pertumbuhan ekonomi setelah Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen.

    Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 1,7 persen atau 9,31 poin menjadi 536,89, yang mencatat pelemahan selama empat sesi berturut-turut tren terpanjang sejak Desember.

    Sementara itu, bursa saham AS Wall Street kembali melemah pada Selasa (11/3), memperpanjang aksi jual terbesar dalam beberapa bulan terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap dampak potensi tarif baru terhadap perekonomian global.

    Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 478,23 poin atau 1,14 persen menjadi 41.433,48, sementara S&P 500 melemah 42,49 poin atau 0,76 persen ke level 5.572,07. Nasdaq Composite Index juga mencatat penurunan 32,23 poin atau 0,18 persen menjadi 17.436,10.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 89,44 poin atau 0,24 persen ke level 36.882,55, indeks Shanghai melemah 0,10 poin atau 0,00 persen ke posisi 3.379,73, indeks Kuala Lumpur melemah 18,90 poin atau 1,24 persen ke posisi 1.501,64, dan indeks Straits Times menguat 2,27 poin atau 0,06 persen ke 3.828,85.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025