Negara: Kanada

  • Usai Tepis Kabar Mundur, Airlangga Lapor 4 Hal Ini ke Prabowo

    Usai Tepis Kabar Mundur, Airlangga Lapor 4 Hal Ini ke Prabowo

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menepis isu miring soal mundurnya dia dari Kabinet Merah Putih. Dia menegaskan dirinya masih berkonsentrasi bekerja dengan Prabowo dan Kabinet Merah Putih dan tak memiliki rencana untuk mundur.

    Hal ini diungkapkan Airlangga saat mau melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Dia melakukan pertemuan sendiri dan Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Pertama, saya tetap bekerja konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” tegas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Airlangga sendiri mengakui dirinya melaporkan beberapa hal ke Prabowo dalam pertemuannya sore kemarin. Laporan-laporan itu diungkapkan Airlangga di akun Instagram resmi @airlanggahartarto_official. Berikut ini ulasannya:

    1. Perkembangan Ekonomi Terkini
    Saat melakukan pertemuan dengan Prabowo, Airlangga memaparkan pertumbuhan ekonomi secara spasial relatif baik bagi Indonesia. Tingkat inflasi sampai Februari juga masih rendah di mana core inflation-nya positif.

    “Indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi,” beber Airlangga dikutip dari Instagramnya, Rabu (19/3/2025).

    “Terkait kondisi perekonomian nasional, saya sampaikan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat,” tegasnya.

    Selain itu, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar US$ 6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai US$ 14 miliar pada Februari.

    2. Lapor Pengembangan KEK
    Dia juga melaporkan perkembangan terkini terkait rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Prabowo, kata Airlangga, telah memberi atensi khusus terhadap kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dengan otoritas Fujian, China.

    “Kerja sama tersebut akan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan rencana investasi sebesar Rp 16 triliun,” papar Airlangga.

    Dirinya juga melaporkan perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, dan Singhasari, Jawa Timur.

    3. Rencana Perluasan KUR
    Airlangga juga mendapatkan tugas dari Prabowo untuk melakukan optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mendorong pembiayaan sektor produktif di tengah masyarakat.

    Dia menjelaskan akan ada revisi Keputusan Presiden sebagai beleid KUR untuk mengakomodir beberapa perbaikan.

    “Bapak Presiden minta agar sektor produktifnya ditingkatkan dan tentunya nanti akan ada revisi mengenai Kepres, mengenai KUR di mana komitenya akan membunyikan itu,” sebut Airlangga.

    4. Kerja Sama Internasional
    Terakhir, Airlangga melaporkan progres sejumlah kerja sama perdagangan internasional. Di antaranya, persiapan finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang melibatkan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Selain itu pemerintah juga sedang memulai proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

    “Dengan menindaklanjuti akses CPTPP diharapkan kita dapat membuka pasar untuk Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris,” pungkas Airlangga.

    (hal/rrd)

  • Trump Kenakan Tarif Baja & Alumunium, Bos Inalum Beberkan Dampaknya

    Trump Kenakan Tarif Baja & Alumunium, Bos Inalum Beberkan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menyampaikan dampak menyusul kebijakan tarif impor baja dan aluminium yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Ilhamsyah Mahendra menjelaskan bahwa kebijakan Trump tersebut berpengaruh terhadap harga aluminium.

    “Jadi mungkin mulai dari geopolitik, mungkin saya, terkait Trump 0.2, salah satu dia applied untuk tarif aluminium dan baja. Untuk industri aluminium di Indonesia akan impact pada harga,” ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Mining Forum di Jakarta, dikutip Rabu (19/3/2025).

    Meski demikian, Mahendra menilai bahwa bauksit sebagai bahan baku utama aluminium menjadi hal fundamental. Hal ini bisa memperkuat penguasaan domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap impor alumina.

    Akibatnya, kinerja operasional perusahaan bisa tetap terjaga meski ada faktor eksternal seperti kebijakan dari Pemerintahan AS tersebut.

    “Impact dari 25% tarif Trump adalah harga, hanya di harga. Jadi bagaimana efisiensi operasional yang harus kita jaga. Karena itu faktor eksternal yang nggak bisa kita tebak. Trump bisa bangun pagi ada kebijakan apa, tapi yang our internal control itu penting harus kita jaga. Efisiensi operasi. Kemudian resilient di bidang supply chain,” kata dia.

    Seperti diketahui, tarif impor Amerika Serikat (AS) dari negara mitra dagangnya membuat dunia ketar-ketir. AS mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap baja dan aluminium dari beberapa negara, seperti Kanada, Brasil, Meksiko, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, dan lainnya.

    Dengan Kanada, tarif ini awalnya dijadwalkan berlaku pada 4 Februari, tetapi ditunda selama 30 hari untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pembicaraan antara AS dan Kanada.

    Proyek Smelter Alumina

    Perlu diketahui, Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini bekerja sama dan memiliki perusahaan patungan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI). PT BAI mengoperasikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat.

    Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 yang memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun ini telah resmi dilakukan injeksi bauksit perdana oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 24 September 2024 lalu.

    Adapun kebutuhan investasi untuk fase 1 ini diperkirakan menelan Rp 16 triliun.

    Bila smelter ini beroperasi penuh, maka bisa mengurangi impor alumina sebesar 1 juta ton per tahun.

    Proyek SGAR Fase 1 ini nantinya menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat yang di produksi PT Aneka Tambang Tak (ANTM) dan smelter aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

    Ilham menyebut, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke pabrik aluminium Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan bisa dilakukan setelah Idul Fitri 2025 atau pada pertengahan April 2025.

    “Kita menuju 100% capacity. Harapannya after Lebaran mid atau akhir April, first alumina bisa dikirim di site Kuala Tanjung,” ujarnya.

    Proyek SGAR direncanakan akan terbagi ke dalam 2 fase dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 1,7 miliar.

    Proyek SGAR Fase 2 merupakan ekspansi dari Proyek SGAR Fase 1 yang juga akan berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat dan juga akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun dengan target operasi pada 2028.

    Melalui pengoperasian Proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik akan meningkat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun dengan penyerapan mineral bijih bauksit hingga mencapai 6 juta ton per tahun.

    Hal ini sejalan dengan rencana aksi korporasi Inalum dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi aluminiumnya hingga mencapai 900.000 ton per tahun.

    Sebagai tambahan, smelter aluminium Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun yang seluruhnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

    Namun kebutuhan aluminium dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun dan sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, pemenuhan aluminium dalam negeri masih didominasi oleh produk impor dengan porsi impor sebesar 56% dan pasokan dari Inalum sebesar 44% pada tahun 2023.

    (wia/wia)

  • Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Jakarta

    Perang dagang dengan Cina dan Eropa, perselisihan tarif dengan negara tetangga Kanada dan Meksiko, perang di Gaza, anjloknya pasar saham, dan protes terhadap PHK massal: Presiden AS Donald Trump saat ini sedang berjuang di banyak bidang.

    Di tengah krisis ini, ada pertanyaan lain: Akankah AS membiarkan Ukraina jatuh? Tampaknya hanya masalah waktu, sebelum pertanyaan ini dijawab dengan “ya”. Setelah sejumlah upaya yang gagal untuk memaksakan gencatan senjata sementara antara Kyiv dan Moskow, ada banyak faktor yang tampaknya mengarah pada skenario ini.

    Trump baru-baru ini membahas masalah tersebut sendiri. Dalam wawancara dengan stasiun siaran AS Fox News setelah pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih 28 Februari lalu, Trump ditanya oleh pembawa acara Maria Bartiromo apakah dia “merasa nyaman” dengan gagasan bahwa Ukraina “mungkin tidak akan selamat” dari perang dengan Rusia. “Yah, toh mungkin tidak akan bertahan,” kata Trump kepada Fox News.

    Ukraina bukan prioritas utama

    Marco Rubio, menteri luar negeri AS yang baru juga menegaskan, Ukraina bukanlah prioritas utama pemerintahan Trump, dalam sidang dengar pendapat di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada 15 Januari lalu.

    Rubio mengatakan, AS akan terus mendukung sekutu terdekatnya, dengan secara eksplisit menyebut Taiwan dan Israel. Mengenai Ukraina, ia mengatakan sudah saatnya bersikap “realistis” dan menyarankan bahwa kedua pihak harus membuat “konsesi.”

    “Tetapi pada akhirnya, di bawah Presiden Trump, prioritas utama Departemen Luar Negeri Amerika Serikat adalah Amerika Serikat,” katanya. “Uang pembayar pajak Amerika seharusnya hanya digunakan untuk memajukan kepentingan AS, dan setiap sen pengeluaran seharusnya diteliti untuk memastikan efektivitasnya.”

    Dalam opini yang dimuat di The Guardian baru-baru ini, Stephen Wertheim, pakar kebijakan luar negeri AS di Carnegie Endowment for International Peace, mengemukakan bahwa tidak ada sekutu NATO yang datang untuk membela Ukraina secara langsung. “Alasannya jelas: itu berarti perang dengan Rusia, sebuah prospek yang masih dapat dicegah oleh NATO, terlepas dari apa yang terjadi di Ukraina”, katanya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Apakah Ukraina hanya pion dalam hubungan Rusia-AS?

    Stefan Meister, pakar Eropa Timur, Rusia, dan Asia Tengah di German Council on Foreign Relations, sangat kritis terhadap penolakan Trump untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina.

    Presiden AS “telah secara besar-besaran memperburuk posisi negosiasinya sendiri dan posisi negosiasi Ukraina,” katanya kepada stasiun siaran Jerman SWR. “Mengapa Moskow harus membuat kompromi ketika presiden AS sudah menawarkan setengah dari apa yang diminta Rusia?”

    Stefan Meister lebih jauh mengatakan, ia khawatir Ukraina akan terlupakan begitu saja saat hubungan Rusia-AS sudah akur lagi. “Kesan saya adalah Trump pada dasarnya tidak peduli dengan Ukraina,” katanya, sambil menjelaskan bahwa Ukraina mungkin hanya “pion” yang diberikan kepada Rusia sebagai imbalan atas “hal-hal lain.”

    “Hal-hal lain” ini dapat terkait dengan topik-topik yang disebutkan oleh Rubio: Israel dan perdamaian di Timur Tengah, hubungan dengan Cina, urusan dengan Iran dan pemulihan hubungan antara Washington dan Moskow.

    Kolumnis AS Robert Kagan tidak memiliki ilusi. Dia mengatakan gagasan memperjuangkan demokrasi di wilayah lain di dunia merupakan hal yang asing bagi Trump. “Dia tampaknya tidak memiliki keraguan untuk membuat ‘kesepakatan’ dengan rezim kriminal Putin tanpa melibatkan orang-orang Eropa.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bertemu Prabowo, Airlangga: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat

    Bertemu Prabowo, Airlangga: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan situasi ekonomi Indonesia terkini kepada Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Airlangga menyampaikan kepada Prabowo bahwa fundamental ekonomi nasional Indonesia masih kuat.

    “Pertumbuhan ekonomi secara spasial kita ketahui relatif bagus. Kemudian inflasi kita ketahui juga sampai Februari juga inflasi masih rendah dengan core inflation-nya masih positif,” kata Airlangga seusai pertemuan tersebut.

    Airlangga mengatakan bahwa indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi. Selain itu, kata dia, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar US$ 6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai US$ 14 miliar pada Februari.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kompetitif dibandingkan negara-negara lain. Kita bisa melihat GDP growth kita dibandingkan Malaysia, Chile itu relatif masih tinggi. Inflation kita salah satu yang terendah termasuk di ASEAN,” tutur dia.

    Prabowo, kata Airlangga, juga memberikan arahan dalam pertemuan tersebut terkait optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pembiayaan sektor produktif. Menurut dia, akan ada revisi Keppres mengenai KUR dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait.

    “Bapak Presiden mengarahkan agar komitenya didorong untuk meningkatkan pembiayaan usaha produktif,” ungkap Airlangga.

    Selain melaporkan kondisi perekonomian nasional, Airlangga juga melaporkan ke Prabowo soal perkembangan rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan sejumlah kerja sama ekonomi internasional. Prabowo, kata dia, menyinggung kawasan ekonomi khusus di Batang.

    Airlangga menjelaskan bahwa di Batang, Presiden Prabowo memiliki perhatian terhadap kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dengan Fujian, Tiongkok. Kerja sama tersebut bertujuan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan rencana investasi sebesar Rp 16 triliun.

    “Ini menjadi pembicaraan pada saat waktu Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang lalu, sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut,” tutur dia.

    Selain itu, Airlangga juga melaporkan perkembangan kawasan ekonomi khusus lainnya, seperti di Nongsa dan Singhasari. Di Nongsa, akan ada perluasan kawasan dan rencana masuknya beberapa pusat data (data center). Sementara di KEK Singhasari, King College’s telah beroperasi, dan ke depan akan bergabung Queen Mary sebagai bagian dari Russell Group.

    Terakhir, Airlangga turut melaporkan progres sejumlah kerja sama perdagangan internasional. Kerja sama tersebut, antara lain persiapan finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang melibatkan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Selain itu, proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) juga menjadi perhatian dalam pertemuan tersebut.

    “Dengan kita memproses di akses CPTPP diharapkan kita membuka pasar Meksiko, Kanada, Peru, dan United Kingdom,” pungkas Airlangga.

    Melalui berbagai capaian positif tersebut, pemerintah optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh secara berkelanjutan di tengah tantangan global.

  • IHSG Anjlok, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, hingga Bursa Efek Indonesia – Halaman all

    IHSG Anjlok, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, hingga Bursa Efek Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah pihak merespons soal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 5 persen pada Selasa (18/3/2025) siang.

    Imbasnya, Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat dihentikan sementara.

    Terkait hal tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, justru menyampaikan bukti investor masih mempercayai Indonesia. 

    Terbukti dari lelang surat utang negara (SUN) yang laris diborong oleh investor. 

    Pada lelang SUN Selasa kemarin, pemerintah mematok target indikatif sebesar Rp 26 triliun.

    Namun, penawaran yang masuk dari investor atau incoming bid mencapai Rp 61,75 triliun atau 3,8 persen dari target indikatif.

    Artinya, kata Sri Mulyani, kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN.

    “Dinamika pasar saham cukup tinggi, di tengah dinamika dari pasar saham yang cukup tinggi, kinerja lelang SUN pada hari ini justru menunjukkan hasil yang sangat baik,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi pers di Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa.

    “Penawaran yang masuk atau kita sering sebut income bid sangat kuat, ini artinya kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, incoming bid itu berasal dari investor dalam negeri maupun investor asing.

    Di mana 22,58 persen dari incoming bid atau sekitar Rp 13,95 triliun berasal dari penawaran investor asing.

    Dengan kuatnya incoming bid, penawaran yang dimenangkan (awarded bid) pada lelang SUN kemarin sebesar Rp 28 triliun. 

    Realisasi tersebut, lebih besar dari target indikatif Rp 26 triliun.

    Adapun dari awarded bid sebesar Rp 28 triliun tersebut, porsi investor asing mencapai Rp 5,33 triliun. 

    Pada kesempatan berbeda, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengajak masyarakat untuk melirik Surat Berharga Negara (SBN) ketika dimintai tanggapan soal IHSG yang anjlok.

    Thomas menyebut, SBN sedang dalam kondisi yang sangat baik pada hari Selasa.

    “Lihat SBN kita, bagus sekali hari ini,” ungkap Thomas saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, dilansir Kompas.com.

    Thomas pun mengeklaim, situasi pasar keuangan Indonesia baik-baik saja meski IHSG anjlok. 

    Kata Pimpinan DPR

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta pasar saham tetap tenang di tengah anjloknya saham.

    Dasco memastikan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah agar IHSG kembali naik secara segera.

    “Kami pada hari ini (Selasa) melakukan kunjungan untuk support dan meyakinkan kepada pasar untuk tetap tenang,” kata Dasco di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    “Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk hadir dan mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu dalam tempo yang secepat cepatnya untuk mengembalikan pasar supaya stabil,” imbuhnya.

    Dasco juga menyebut, kondisi IHSG yang anjlok sehingga terkena suspend bukan pertama kalinya terjadi. 

    Menurutnya, kondisi serupa juga pernah terjadi di saat Indonesia terkena Pandemi COVID-19.

    “Menyikapi pembekuan otomatis dari Indeks Harga Saham Gabungan 5 persen, yang memang otomatis dan bukan baru kali ini saja terjadi. Dan sudah pernah pada waktu COVID dan lain-lain,” katanya.

    Menyikapi anjloknya IHSG ini, Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, mengatakan pihak memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga BEI terkait kebijakan yang diambil terkait situasi saat ini. 

    “Terkait situasi saat ini, Ini dalam rangka apa? Meyakinkan pasar bahwa mereka di-backup penuh oleh negara. Di-backup penuh oleh pemerintah,” katanya saat mendatangi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Bursa Efek Indonesia: Penurunan IHSG Tak Hanya Dipengaruhi Satu Faktor

    Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil langkah darurat dengan memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham atau yang dikenal sebagai trading halt.

    Langkah BEI diambil sebagai upaya untuk menstabilkan pasar yang sedang mengalami tekanan besar.

    Pembekuan ini, diumumkan sekitar pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

    “Kami menginformasikan telah terjadi pembekuan sementara perdagangan sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia pada pukul 11:19:31 waktu JATS yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen,” tulis BEI, dalam rilisnya, Selasa.

    Adapun faktor penyebab anjloknya IHSG ini, diduga karena kombinasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi sentimen investor.

    Di antaranya ketidakpastian global, gejolak ekonomi domestik, serta kemungkinan aksi jual besar-besaran oleh investor asing sebagai respons.

    Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menjelaskan penurunan IHSG tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor.

    “Memang terus terang tidak gampang. Selalu dampaknya kalau indeks tiga hal, bagaimana global, bagaimana domestik, dan bagaimana korporasinya sendiri,” katanya kepada awak media, Jumat (28/2/2025).

    Dari faktor global, akhir-akhir ini, pasar saham dunia tengah dibuat menggantung akibat tingginya tensi perang tarif antara AS, China, Kanada, hingga Meksiko di era pemerintahan Donald Trump saat ini.

    Sementara itu, menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, pelemahan IHSG dipicu oleh sejumlah faktor domestik. 

    Penerimaan negara turun 30,19 persen secara tahunan menjadi Rp 269 triliun, yang memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    “Defisit APBN mencapai Rp 3,2 triliun per Februari 2025, sementara belanja pemerintah turun 7 persen. Akibatnya, utang melonjak 44,77 persen pada Januari,” kata Nico, Selasa (18/3/2025). 

    Kondisi tersebut, dinilai membuat Bank Indonesia sulit menurunkan suku bunga, sehingga investor memilih aset yang lebih aman.

    Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 6,12 persen atau turun 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga akhir perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3/2025).

    Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah indeks mengalami koreksi tajam. 

    Dikutip Tribunnews dari RTI pada hari Selasa, terpantau pada pukul 11.19 WIB, IHSG terkoreksi 5,02 persen atau turun 325,034 poin ke level 6.146,913.

    Dari data koreksi hingga 5 persen itu, tercatat 541 saham melemah, 95 saham menguat, dan 158 saham stagnan.

    Sementara itu, total volume perdagangan mencapai 13,5 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,4 triliun.

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Nitis Hawaroh, Rizki Sandi Saputra, Bobby W, Kompas.com)

  • Bahas Perjanjian Dagang, Prabowo Bertolak ke Rusia pada Juni 2025

    Bahas Perjanjian Dagang, Prabowo Bertolak ke Rusia pada Juni 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berkunjung ke Rusia pada Juni 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas kelanjutan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) antara Indonesia dan Eurasia Economic Union (EAEU).

    EAEU mencakup lima negara bekas Uni Soviet, yakni Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    “Jadi, Bapak Presiden akan berkunjung ke Rusia pada Juni,” ujar Airlangga seusai bertemu Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Menurut Airlangga, sebelum kedatangan Prabowo, Indonesia dan Rusia akan mengadakan sidang komite bersama pada 14 dan 15 April 2025. Sidang ini diharapkan dapat merampungkan perjanjian perdagangan bebas dengan EAEU sehingga dapat ditandatangani saat Prabowo berada di Rusia.

    “Diharapkan, pada kunjungan (Prabowo ke Rusia) tersebut, principle agreement sudah bisa diteken,” tambahnya.

    Selain membahas FTA dengan EAEU, Airlangga juga menyebut perkembangan perjanjian perdagangan lainnya, termasuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

    Ia menjelaskan masih ada dua isu utama yang harus diselesaikan dalam EU-CEPA, yaitu bea ekspor dan perizinan impor. Sementara itu, proses aksesi Indonesia ke CPTPP terus berjalan.

    Lebih lanjut, Airlangga menegaskan aksesi Indonesia dalam CPTPP akan membuka peluang perdagangan dengan 12 negara anggota, yakni Australia, Brunei, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, Vietnam, dan Inggris.

    “Ini tentu membuka peluang ekspor yang lebih luas, terutama dengan adanya penurunan tarif saat Indonesia resmi bergabung dalam CPTPP. Selain itu, standar CPTPP tidak menerapkan aturan yang berkaitan dengan aspek hak kekayaan intelektual (trade-related aspects of intellectual property rights), yang menjadi salah satu keunggulan perjanjian ini,” pungkas Airlangga saat memberikan keterangan terkait rencana kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia.

  • Gerhana Matahari akan Muncul pada 29 Maret 2025

    Gerhana Matahari akan Muncul pada 29 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada hari Sabtu, 29 Maret, dua minggu setelah gerhana bulan total terlihat di seluruh Amerika Utara, para pengamat langit akan disuguhi peristiwa spektakuler yang belum pernah terlihat dari mana pun sejak Oktober lalu, yakni gerhana matahari.

    Selama gerhana ini, yang diperkirakan akan menjadi salah satu peristiwa pengamatan langit terbaik pada tahun 2025, para pengamat di Kanada bagian timur dan AS bagian timur laut akan dapat menyaksikan matahari terbit yang gerhananya sebagian.

    Dilansir dari livescience, ini akan menjadi gerhana matahari pertama di Amerika Utara sejak “Gerhana Amerika Besar” pada tanggal 8 April 2024.

    Peristiwa ini akan menjadi gerhana matahari sebagian yang dalam, sekitar 93% cakram matahari akan terhalang oleh bulan baru.

    Dengan demikian, ini akan menjadi gerhana matahari total yang hampir terjadi tetapi tidak sepenuhnya. Peristiwa ini akan terlihat saat matahari terbit dan segera setelahnya dari beberapa bagian Amerika Utara, dan kemudian dari Greenland, Islandia, Eropa, dan Afrika barat laut, di mana ini akan menjadi gerhana yang lebih kecil saat matahari naik lebih tinggi di langit sepanjang pagi.

    Masyarakat di Rusia barat laut dapat menyaksikan gerhana pada sore hari, dengan matahari terbenam yang tertutup sebagian terjadi di wilayah terpencil Siberia.

    Di mana dan kapan gerhana matahari akan terlihat?

    Gerhana matahari parsial akan berlangsung selama sekitar dua jam di seluruh planet, antara pukul 4:50 pagi dan 8:43 pagi ET (8:50 UTC dan 12:43 UTC).

    Tempat terbaik untuk melihat gerhana adalah Quebec utara, di mana maksimum 93,1% matahari akan terhalang oleh bulan. Semakin dekat lokasi mana pun dengan Akulivik di Quebec utara, semakin dalam gerhana akan terjadi di sana. Namun, wilayah ini juga melihat gerhana saat matahari terbit.

    Lokasi pilihan untuk melihat tontonan tersebut termasuk timur laut Kota Quebec dan di sepanjang perbatasan antara Maine dan New Brunswick.

    Dari AS bagian timur yang bersebelahan, matahari akan mengalami gerhana hingga maksimum 85%, menurut In The Sky.

    Namun, itu hanya akan terjadi di Maine utara; sebagian besar pusat populasi di Pantai Timur akan kehilangan tontonan paling dramatis tersebut. Misalnya, Philadelphia hanya akan mendapatkan cakupan sebesar 11%, sementara Washington, D.C., hanya akan mendapatkan cakupan sebesar 1%. Matahari terbit yang terhalang akan terlihat dari Pantai Timur AS, dari perbatasan Kanada hingga Virginia Beach, Virginia.

    Reykjavik, Islandia, akan melihat 67% matahari terhalang oleh bulan, dengan cakupan yang lebih sedikit di Dublin (41%), London (30%), Paris (23%) dan Berlin (15%).

  • Prabowo Gelar Pertemuan 2 Jam Dengan Airlangga, Bahas Apa Saja?

    Prabowo Gelar Pertemuan 2 Jam Dengan Airlangga, Bahas Apa Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (18/3/2025).

    Dalam pertemuan yang memakan waktu 2 jam tersebut, Airlangga melaporkan perkembangan terkini terkait kondisi perekonomian nasional, rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta sejumlah kerja sama ekonomi internasional.

    “Tadi kami menyampaikan perkembangan perekonomian dan rencana terkait dengan kawasan ekonomi khusus. Tadi Bapak Presiden menyatakan terkait kawasan ekonomi khusus di Batang,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangannya kepada awak media usai pertemuan.

    Airlangga menjelaskan bahwa di Batang, Presiden Prabowo memiliki perhatian terhadap kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dengan Fujian, Tiongkok.

    Kerja sama tersebut bertujuan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan rencana investasi sebesar Rp16 triliun.

    “Ini menjadi pembicaraan pada saat waktu Bapak Presiden bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang lalu. Sehingga ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan tersebut,” imbuhnya.

    Selain itu, Airlangga juga melaporkan perkembangan kawasan ekonomi khusus lainnya, seperti di Nongsa dan Singhasari. Di Nongsa, akan ada perluasan kawasan dan rencana masuknya beberapa pusat data (data center). Sementara di KEK Singhasari, King College telah beroperasi, dan ke depan akan bergabung Queen Mary sebagai bagian dari Russell Group.

    Terkait kondisi perekonomian nasional, Airlangga menegaskan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

    “Pertumbuhan ekonomi secara spasial kita ketahui relatif bagus. Kemudian inflasi kita ketahui juga sampai Februari juga inflasi masih rendah di mana core inflation-nya masih positif,” jelas Airlangga.

    Lebih lanjut, indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi.

    Selain itu, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar US$6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai US$14 miliar pada Februari.

    Airlangga memaparkan bahwa dibandingkan negara-negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kompetitif.

    “Kita bisa melihat GDP growth kita dibandingkan Malaysia, Chile itu relatif masih tinggi. Inflation kita salah satu yang terendah termasuk di Asean,” ujarnya.

    Dalam pertemuan tersebut, Presiden Ke-8 RI itu kata Airlangga juga memberikan arahan terkait optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pembiayaan sektor produktif.

    Airlangga menyebut bahwa akan ada revisi Keppres mengenai KUR dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait.

    “Bapak Presiden mengarahkan agar komitenya didorong untuk meningkatkan pembiayaan usaha produktif,” kata Airlangga.

    Terakhir, Airlangga turut melaporkan progres sejumlah kerja sama perdagangan internasional.

    Di antaranya, persiapan finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang melibatkan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. 

    Selain itu, proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) juga menjadi perhatian dalam pertemuan tersebut.

    “Dengan kita memproses di akses CPTPP diharapkan kita membuka pasar Meksiko, Kanada, Peru, dan United Kingdom,” jelas Airlangga.

  • Gara-gara Donald Trump, OECD Terpaksa Pangkas Proyeksi Ekonomi Global – Page 3

    Gara-gara Donald Trump, OECD Terpaksa Pangkas Proyeksi Ekonomi Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Amerika Serikat menyusul kebijakan tarif impor pemerintahan Presiden Donald Trump yang menjadi kekhawatiran pasar.

    “Pertumbuhan PDB global diproyeksikan akan menurun dari 3,2% pada tahun 2024, menjadi 3,1% pada tahun 2025 dan 3,0% pada tahun 2026, dengan hambatan perdagangan yang lebih tinggi di beberapa negara G20 dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan kebijakan yang membebani investasi dan pengeluaran rumah tangga,” kata OECD dalam laporan Prospek Ekonomi interimnya, dikutip dari CNBC International, Selasa (18/3/2025).

    “Pertumbuhan PDB tahunan di Amerika Serikat diproyeksikan melambat dari laju yang kuat baru-baru ini, menjadi 2,2% pada tahun 2025 dan 1,6% pada tahun 2026,” ungkapnya.

    Dalam proyeksi sebelumnya yang diterbitkan pada bulan Desember 2024, OECD memproyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% untuk tahun ini dan tahun depan. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,4% pada tahun 2025 dan 2,1% pada tahun 2026.

    Sementara itu, proyeksi untuk ekonomi negara anggota G20 telah meningkat dari 3,5% pada bulan Desember menjadi 3,8% dalam laporan terbaru OECD.

    Sekretaris jenderal OECD, Mathias Cormann menjelaskan bahwa ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS menjadi faktor utama dalam turunnya proyeksi organisasi tersebut.

    “Ada tingkat ketidakpastian yang sangat signifikan saat ini, dan Anda tahu bahwa jelas bahwa ekonomi global akan diuntungkan dari peningkatan kepastian dalam hal pengaturan kebijakan perdagangan,” katanya.

    Dalam laporannya, OECD mengatakan proyeksi terbarunya didasarkan pada asumsi bahwa tarif bilateral antara Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat yang dinaikkan sebesar 25 poin persentase pada hampir semua impor barang dagangan.

    Menurut OECD, jika kenaikan tarif lebih rendah, atau diterapkan pada lebih sedikit barang, aktivitas ekonomi akan lebih kuat dan inflasi akan lebih rendah dari yang diproyeksikan.

    “Tetapi pertumbuhan global akan tetap lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya,” beber OECD.

     

  • Ramai ‘Boycott USA!’ Gegara Tarif Impor Trump

    Ramai ‘Boycott USA!’ Gegara Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Negara-negara Skandinavia dan Kanada berada di garis depan tren internasional yang berkembang, di mana para konsumen meninggalkan produk-produk AS akibat keputusan Presiden Donald Trump mengenakan tarif impor tinggi pada berbagai produk dari negara-negara tertentu.

    Beberapa grup Facebook telah dibentuk dalam beberapa minggu terakhir untuk mengorganisir boikot dan kampanye. Salah satu grup asal Swedia bernama “Bojkotta varor fran USA” yang artinya “Boikot produk dari AS,” sudah memiliki hampir 80.000 anggota pada saat artikel ini ditulis.

    Grup ini menyatakan, tujuannya adalah untuk “melindungi demokrasi, kedaulatan, dan keamanan,” dan berharap boikot ini dapat memberikan tekanan pada pemerintahan Trump. Penggunaan platform Facebook dianggap sebagai “senjata terbaik.”

    Beberapa grup serupa di Kanada juga mulai bermunculan di Facebook, sementara grup Prancis bernama “BOYCOTT USA: Achetez Francais et Europeen!” — BOYCOTT USA: Beli produk Prancis dan Eropa! — telah memiliki lebih dari 20.000 anggota.

    Ada juga dukungan untuk sikap serupa di Jerman. Sebuah survei oleh kelompok riset Civey untuk surat kabar bisnis Handelsblatt menemukan bahwa 64% warga Jerman lebih memilih untuk menghindari produk AS, jika memungkinkan. Sebagian besar mengaku bahwa kebijakan Trump sudah mempengaruhi pilihan mereka saat berbelanja.

    Garritt van Dyk, seorang pengajar sejarah di Universitas Waikato di Selandia Baru, mengatakan bahwa aksi boikot yang dilakukan konsumen jadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena orang-orang melihatnya sebagai pilihan tambahan selain memilih dalam pemilu untuk menyatakan pendapat politik.

    “Mungkin mereka memilih dengan harapan tertentu, tetapi kenyataannya berbeda, atau mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan,” katanya kepada DW. “Mereka mencari cara lain untuk melaksanakan kewenangan mereka.”

    Penjualan mobil Tesla turun di tengah kemarahan terhadap Elon Musk

    Penjualan Tesla di Eropa anjlok pada bulan Januari, demikian menurut data dari Asosiasi Pabrikan Mobil Eropa, turun 45% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Penjualan Tesla di Eropa turun sepanjang tahun 2024, dengan penurunan 13% di seluruh Uni Eropa.

    Van Dyk mengatakan boikot ini mulai populer di berbagai kalangan politik, dengan contoh boikot bir Bud Light di AS yang dimulai pada April 2023. Boikot ini terjadi sebagai respons terhadap kampanye iklan Bud Light yang dibintangi oleh seorang transgender, yang menyebabkan reaksi balik dari konservatif Amerika Serikat dan penurunan signifikan dalam penjualan bir tersebut. “Hal itu bisa datang dari arah mana saja,” kata van Dyk. “Ini bukan hanya alat progresif.”

    Kampanye ‘Beli (Produk) Kanada’ di tengah sentimen anti-Trump

    Sentimen menentang produk AS tampaknya sangat kuat di Kanada. Trump terus melanjutkan tarif 25% terhadap Kanada meskipun kedua negara adalah sekutu lama dan berbagi perbatasan sepanjang hampir 9.000 kilometer.

    Trump juga sering berbicara tentang menjadikan Kanada negara bagian ke-51 AS . Ia melakukannya dengan cara mengolok-olok perdana menteri Kanada yang habis masa jabatannya tahun ini, Justin Trudeau, sebagai “Gubernur Trudeau”, yang tampaknya dimaksudkan untuk merendahkan orang nomor satu di negara itu.

    Hal ini memicu reaksi keras dari masyarakat Kanada. Sentimen anti-Trump yang meningkat membuat Partai Liberal, yang sebelumnya dipimpin oleh Trudeau dan kini dipimpin oleh perdana menteri baru Mark Carney, meraih pemulihan dukungan dramatis dalam jajak pendapat. Pada awal 2025, mereka tertinggal 25% dari Partai Konservatif, tetapi sekarang mereka memimpin suara di banyak jajak pendapat.

    Sentimen ini semakin tercermin di kalangan konsumen. Dylan Lobo menjalankan situs web bernama “Made in CA,” yang bertujuan menyediakan direktori online produk-produk buatan Kanada. Dia mengatakan kepada majalah Business Insider bahwa situs webnya baru-baru ini mengalami lonjakan pengunjung.

    “Banyak patriotisme di negara ini,” katanya kepada majalah tersebut. “Ada perasaan membuncah bahwa orang Kanada ingin mendukung sesama orang Kanada.”

    Beberapa aplikasi bahkan muncul, seperti Buy Beaver dan Maple Scan, yang membantu pembeli mengidentifikasi produk AS saat berbelanja.

    Banyak bisnis Kanada juga mengambil tindakan dengan kampanye “Beli (produk) Kanada.” Di Ontario, Dewan Pengendalian Minuman Beralkohol provinsi itu mengumumkan akan berhenti memasok produk buatan AS seperti bourbon dan anggur di toko-tokonya. Provinsi lain, seperti British Columbia dan New Brunswick, juga melakukan tindakan serupa.

    Perdana Menteri Ontario Doug Ford juga membatalkan kontrak senilai CA$100 juta (sekitar US$69 juta) dengan Starlink, perusahaan telekomunikasi milik Elon Musk. “Ontario tidak akan melakukan bisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kami,” kata Ford di platform media sosial X.

    Proteksionisme AS memicu reaksi balik di Eropa

    Beberapa perusahaan Eropa juga mengambil tindakan terhadap perusahaan AS. Pengecer terbesar di Denmark, Salling Group, mengatakan akan memberi label bintang hitam pada produk-produk Eropa di toko-tokonya untuk membantu pelanggan mengenalinya. Perusahaan ini tetap akan menjual produk AS, tetapi CEO-nya, Anders Hagh, menulis di LinkedIn bahwa label baru ini merupakan “layanan tambahan bagi pelanggan yang ingin membeli barang dengan merek Eropa.”

    Sementara itu, beberapa perusahaan mengambil tindakan yang lebih tegas. Haltbakk Bunkers dari Norwegia, yang menyediakan minyak dan bahan bakar untuk kapal, baru-baru ini mengumumkan akan berhenti memasok bahan bakar untuk kapal-kapal Angkatan Laut AS.

    Di luar Eropa dan Kanada, banyak pemimpin bisnis menyadari potensi reaksi terhadap produk AS dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi bisnis mereka. Takeshi Niinami, CEO dari raksasa minuman Jepang Suntory Holdings — yang memiliki merek seperti Jim Beam — memperingatkan beberapa minggu setelah Trump kembali ke Gedung Putih bahwa merek AS akan menjadi sasaran konsumen internasional.

    “Kami sudah merencanakan strategi dan anggaran untuk 2025, dengan harapan produk-produk Amerika, termasuk wiski Amerika, akan lebih sulit diterima oleh negara-negara di luar AS karena pertama, tarif, dan kedua, emosi,” katanya kepada Financial Times.

    Hal ini menunjukkan bahwa boikot dan perilaku konsumen bisa mempengaruhi penjualan perusahaan AS di Kanada, Eropa, dan tempat lainnya, dengan data yang akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang, di mana kemungkinannya akan diperhatikan secara seksama.

    Van Dyk mengatakan bahwa reaksi balik terhadap produk AS memiliki kemiripan dengan kampanye “freedom fries” yang terkenal pada tahun 2003, ketika oposisi Prancis terhadap invasi Irak menyebabkan penggantian nama kentang goreng menjadi “freedom fries” di beberapa bagian AS.

    “Ada kalanya di masa lalu di mana kita mendapatkan reaksi aneh seperti ini: ‘Kami tidak ingin itu menjadi bagian dari budaya kami lagi,’” katanya.

    Dia percaya bahwa kerusakan reputasi yang dialami oleh perusahaan dan produsen AS bisa sangat signifikan pada akhirnya. “Dari segi kerusakan pada merek dan reputasi, situasi ini bisa mempengaruhi karena di pasar yang penuh sesak, orang bisa membuat pilihan,” kata van Dyk.

    Seorang juru bicara untuk The European Consumer Organisation, yang mewakili kepentingan konsumen di seluruh Eropa, mengatakan bahwa mereka belum memiliki posisi terkait masalah boikot ini, dan mereka fokus pada “mempelajari bagaimana tarif akan mempengaruhi konsumen.”

    Dalam sebuah pernyataan kepada DW, organisasi ini juga mengatakan mereka bekerja sama dengan kelompok konsumen AS mengenai “bagaimana menjaga kerja sama transatlantik tetap berfungsi demi kepentingan konsumen.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Kebijakan Tarif Impor Trump Bikin Kanada Meradang

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu