Negara: Kamboja

  • Bocah 2 Tahun di Kamboja Meninggal karena Flu Burung

    Bocah 2 Tahun di Kamboja Meninggal karena Flu Burung

    Jakarta

    Seorang bocah perempuan berusia dua tahun meninggal dunia akibat flu burung di Kamboja. Ini menjadi kasus kematian kedua di negara Asia Tenggara itu akibat virus tersebut tahun ini.

    Bocah tersebut tertular virus itu saat bermain di dekat ayam-ayam yang sakit di rumahnya di provinsi Prey Veng. Dia meninggal pada hari Selasa (25/2) setelah menderita demam, batuk, dan kesulitan bernapas, kata Kementerian Kesehatan Kamboja dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2025).

    Hasil tes mengonfirmasi bahwa ia telah tertular flu burung jenis H5N1, menurut pernyataan kementerian yang dirilis Selasa malam waktu setempat.

    Kementerian mengatakan, balita itu “tidur dan bermain” di dekat kandang ayam di rumah keluarganya, tempat sekitar 15 ekor burung mati dan yang lainnya sakit.

    Kementerian memperingatkan bahwa flu burung masih menjadi ancaman di Kamboja, dan mengatakan para pejabat sedang menyelidiki sumber virus yang menyebabkan kematian gadis itu.

    Bulan lalu, seorang pria Kamboja berusia 28 tahun juga meninggal dunia akibat flu burung setelah memakan daging ayam yang terinfeksi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pada bulan Juli lalu, bahwa pengawasan yang tidak merata menghambat kemampuan badan kesehatan dunia itu untuk mengelola risiko terhadap manusia yang ditimbulkan oleh flu burung jenis H5N1.

    WHO menghimbau semua negara untuk meningkatkan pengawasan dan pelaporan influenza pada hewan dan manusia, dan agar negara-negara berbagi sampel dan urutan genetik.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cara Mendapatkan Kembali Uang Dari Aplikasi Kantar yang SCAM

    Cara Mendapatkan Kembali Uang Dari Aplikasi Kantar yang SCAM

    JABAR EKSPRES – Banyak korban Aplikasi Kantar yang SCAM sedang mencari cara untuk bisa mendapatkan kembali uangnya yang hilang di aplikasi ini.

    Namun banyak juga yang sudah pesimis dan menganggap hilang uangnya di aplikasi yang disebut sebagai penipuan investasi bodong tersebut.

    Sebagian yang masih berusaha mendapatkan kembali uangnya adalah anggota yang baru bergabung, atau yang belum sempat menarik uang untuk mendapatkan keuntungan.

    Atau anggota yang jumlah saldonya besar dan belum sempat menariknya dari aplikasi ini.

    Namun bagi sebagian anggota lama, yang sudah menikmati keuntungan selama 7 bulan, atau yang sudah biasa bermain aplikasi ponzi, kondisi scam dan kehilangan uang sudah menjadi hal biasa.

    Bagi yang masih ingin mendapatkan kembali uangnya, mungkin menjadi hal yang mustahil, apalagi bandar aplikasi ponzi ini diduga berasal dari luar negeri tepatnya dari Mindland China, dimana pengoperasiannya dilakukan dari Kamboja.

    baca juga :  Aplikasi Kantar Benar-benar TAMAT, Website Sudah Tidak Bisa Diakses

    Untuk melacak dan mendapatkan kembali uang yang dibawa kabur bandar ponsi ke luar negeri tentu akan sangat susah dan bisa jadi mustahil dilakukan.

    Namun masih ada satu cara yang bisa diusahakan untuk mendapatkan saldo yang hilang di aplikasi ini.

    Cara ini juga pernah dilakukan oleh korban aplikasi lain yang sama-sama mengalami scam. Seperti korban DNA Pro, Net 99 dan terakhir korban Smart Wallet.

    Caranya adalah sebagai berikut :

    1. Mulai kumpulkan semua bukti tansaksi baik penarikan maupun deposit, untuk melengkapi berkas yang akan digunakan untuk pelaporan ke pihak kepolisian.

    2. Bergabunglah dengan komunitas sesama korban aplikasi Kantar. Hal ini untuk mempemudah proses upaya hukum dan menghemat pengeluaran, dibandingkan dengan lapor ke polisi masing-masing.

    baca juga : Sampai Saat Ini Penarikan di Aplikasi Kantar Masih Pending, Apakah Masih Ada Harapan Bisa Cair?

    3. Cari identitas dan alamat para leader yang ada di Indonesia, atau yang mengajak untuk bergabung dalam aplikasi, bisa dipastikan mereka sudah mengeruk keuntungan dari anggota barunya.

    4. Cari pengacara yang kompeten dan biasa mengawal kasus ini sampai ke meja persidangan, hingga semua aset dari tersangka disita dan dikembalikan untuk para korban. Dari sinilah uang korban yang hilang bisa kembali, meski jumlahnya tidak akan sama dengan uang yang hilang di aplikasi.

  • Menteri Karding Sebut Tak Satupun Pekerja Migran Indonesia di Kamboja-Myanmar yang Legal

    Menteri Karding Sebut Tak Satupun Pekerja Migran Indonesia di Kamboja-Myanmar yang Legal

    JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memastikan pekerja migran Indonesia yang berada di Kamboja dan Myanmar berangkat tak sesuai prosedur atau ilegal. Sebab, pemerintah tak pernah memiliki kerja sama dengan dua negara tersebut.

    “Belum pernah ada kerja sama bilateral atau multilateral penempatan tenaga kerja ke Kamboja dan Myanmar, nggak ada,” ujar Karding saat rapat kerja bersama dengan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Selasa, 25 Februari.

    Para pekerja migran Indonesia itu kerap menggunakan visa turis sebagai modus untuk masuk ke dua negara di Asia Tenggara tersebut.

    “Jadi tidak ada satu pun orang berangkat ke Myanmar itu pakai visa kerja. Mereka berangkat pakai visa turis, transit di Thailand, Malaysia, tidak ada yang langsung ke Myanmar dan Kamboja,” kata Menteri Karding.

    Karding juga menyebut aksi nekat dilakukan pekerja migran mengelabuhi keimigrasian hingga menggunakan jalur tikus untuk bekerja di Kamboja dan Myanmar sebenarnya di luar tanggung jawab pemerintah.

    Namun karena mengemban amanat konstitusi, pemerintah akan terus memberikan pelindungan terhadap warga negara Indonesia sekaligus terus aktif melakukan penyuluhan akan bahaya menjadi pekerja migran ilegal atau unprosedural.

    “Jadi sebenernya kami tidak bertanggungjawab itu. Walaupun itu warga kita, mau tidak mau harus kita lindungi,” ucap Karding.

    Berdasarkan sejumlah kejadian, keberadaan pekerja migran Indonesia ilegal biasanya baru diketahui setelah mereka menjadi korban penyiksaan di Kamboja dan Myanmar.

    Karenanya, Karding menyarankan masyarakat tidak tergiur dengan iming-iming gaji tinggi sehingga nekat masuk Kamboja atau Myanmar untuk bekerja secara ilegal.

    Disarankan mereka yang berkeinginan bekerja di luar negeri menempuh jalur prosedural untuk menghindari kejahatan di negara tujuan.

    “Setelah mereka kena siksa di sana, baru viral, baru kita tahu, oh ada warga kita kena siksa di sana. Baru kami koordinasi dengan kementerian luar negeri,” kata Karding.

  • Semua WNI yang Kerja Di Kamboja Berangkat Secara Ilegal, Menteri P2MI Ungkap Modusnya – Halaman all

    Semua WNI yang Kerja Di Kamboja Berangkat Secara Ilegal, Menteri P2MI Ungkap Modusnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan warga negara Indonesia yang bekerja di Kamboja dan Myanmar, berangkat secara ilegal.

    Tak ada satu pun dari mereka yang berangkat menggunakan visa kerja.

    Kata Karding, modus WNI maupun para penyalur untuk memasuki dua negara tersebut adalah dengan visa turis dan lebih dahulu singgah atau transit di Thailand maupun Malaysia.

    Hal ini dijelaskan Karding dalam rapat kerja bersama Komite III DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    “Jadi tidak ada satu pun orang berangkat ke Myanmar itu pakai visa kerja. Mereka berangkat pakai visa turis, transit di Thailand, Malaysia,  tidak ada yang langsung ke Myanmar dan Kamboja,” kata Karding.

    Selain itu, Karding juga menyatakan, sampai sekarang pemerintah Indonesia tidak pernah punya kerja sama penempatan pekerja migrannya di Kamboja dan Myanmar.

    Sehingga, kata dia, sebenarnya pemerintah tidak memiliki tanggung jawab terhadap upaya nekat para WNI yang sengaja mengelabui imigrasi hingga memakai jalur tikus demi bisa sampai dan bekerja di kedua negara Asia Tenggara tersebut.

    Kendati demikian, Kementerian P2MI tetap menjalankan amanat konstitusi dengan memberikan perlindungan terhadap para WNI sekaligus aktif melakukan penyuluhan soal bahaya berangkat kerja secara ilegal.

    “Belum pernah ada kerja sama bilateral atau multilateral penempatan tenaga kerja ke Kamboja dan Myanmar, nggak ada. Jadi sebenarnya kami tidak bertanggung jawab itu. Walaupun itu warga kita, mau tidak mau harus kita lindungi,” kata Karding.

    Adapun berdasarkan sejumlah kejadian masa silam, keberadaan PMI ilegal umumnya baru diketahui setelah kasusnya viral karena mereka menjadi korban penyiksaan di Kamboja dan Myanmar.

    Mereka umumnya juga menjadi admin judi online maupun operator penipuan atau online scammer.

    Karena itu, Kementerian P2MI meminta publik tidak mudah tergiur iming-iming gaji tinggi sehingga nekat berangkat secara ilegal ke Kamboja atau Myanmar.

    “Setelah mereka kena siksa di sana, baru viral, baru kita tahu, oh ada warga kita kena siksa di sana. Baru kami koordinasi dengan kementerian luar negeri,” ungkapnya.

  • Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Layanan FWA Bikin Internet Indonesia Kencang dan Murah, Tapi …

    Jakarta

    Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memandang bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan menghadirkan layanan Fixed Wireless Access (FWA) di pita frekuensi 1,4 GHz sebagai solusi internet cepat dan murah. Agar bisnis seluler tidak tergerus, Komdigi pun diminta untuk meregulasi layanan FWA.

    Komdigi tengah menyiapkan spektrum 80 MHz di 1,4 GHz yang diharapkan dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai 100 Mbps dengan harga berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribuan.

    Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel, Sigit Puspito Wigati Jarot, pun mengakui bahwa kecepatan internet Indonesia terbilang tertinggal dibandingkan negara lainnya. Menurutnya, spektrum frekuensi 1,4 GHz dapat mengakselerasi koneksi Indonesia ke depannya.

    “Saya melihat FWA 1,4 GHz ini sebagai solusi broadband, tapi jangan ketarik ke (pasar) mobile dan harus sadar perbedaannya tetap dengan fiber karena FWA itu in between gitu antara mobile seluler dengan fiber,” ujar Sigit di forum Morning Tech bertajuk “Lelang Frekuensi, Untuk Siapa?” di Jakarta, Senin (24/2/2025).

    Ia kemudian mengacu pada data International Telecommunication Union (ITU) tahun 2020 bahwa penetrasi internet Indonesia belum menyentuh 5% dan hanya lebih baik dari Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Sedangkan, berdasarkan data yang dikutip Komdigi, penetrasi internet fixed broadband di Laos saat ini sudah lebih baik dari Indonesia.

    “Ini menunjukkan demikian rendahnya kita, bahkan jauh di bawah rata-rata Asia Tenggara, apalagi rata-rata Asia, sehingga mau tidak mau memang harus ada solusi cepat gitu karena kita melihat solusi FWA ini saya lihat dari dua hal gitu. Pertama itu dari segi affordability dan kedua dari segi kecepatan menggelar,” tuturnya.

    Lebih lanjut, kata Sigit menjelaskan, layanan FWA nantinya dapat dinikmati pengguna rumah melalui perangkat seperti router.

    “Ketika ini didesainya betul, kebijakannya betul, network-nya betul, kemungkinan tidak akan mengganggu pasarnya seluler dan dia justru akan mengkondisikan masuknya jaringan fiber optik. Tapi, ketika ini dilepas dengan mekanisme pasar gitu, bisa jadi dia mengganggu pasarnya seluler, bisa jadi akan menambah justru penetrasi fiber optik,” jelasnya.

    Untuk itu, Sigit mengimbau agar layanan WFA ini tetap menghadirkan koneksi di atas 100 Mbps. Selain itu juga, ia meminta Komdigi dapat tegas bahwa pemenang seleksi pita frekuensi 1,4 GHz tersebut tidak melanggar peraturan yang telah disepakati sebelumnya.

    “Kalau misalnya dia dijaga harus 100 Mbps, seluler nggak akan terganggu. Demikian juga di sini, kalau tidak diikat dengan dia harus 100 Mbps, maka nanti yang dapat lelang frekuensi, ‘sudah saya menggelar 4G saja lah,’ karena 4G itu masih bisa juga meskipun nggak sampai 100 Mbps,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • Internet RI Lelet Kalah dari Laos, Bos Provider Teriak Moratorium

    Internet RI Lelet Kalah dari Laos, Bos Provider Teriak Moratorium

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) punya dua rencana besar dalam jangka pendek. Pertama, mendorong moratorium, khususnya untuk di Pulau Jawa terlebih dahulu. Kedua, menggencarkan kampanye anti internet ilegal.

    Kampanye ini dilakukan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendorong maraknya internet illegal.

    Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, penyelenggara internet ilegal atau tidak punya izin dapat merusak tatanan industri telekomunikasi Indonesia.

    “Ini akan merusak bukan hanya kesehatan, merusak harga, merusak kualitas, dan merusak juga keyakinan masyarakat juga,” ujar Arif dalam Tech & Telco 2025 CNBC Indonesia, Jumat (21/2/2025).

    Masyarakat juga akan dirugikan karena mereka menggunakan provider yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.

    Di tahun ini APJII berharap agar ISP [Internet Service Provider], Komdigi, dan seluruh sektor yang ada, dapat mendorong soal moratorium dan pemberantasan internet illegal.

    “Saya rasa seluruh operator akan setuju, karena bagaimanapun juga, di sini, kalau mereka digerogotin terus, bagaimana kita bisa membalap Laos atau membalap yang lainnya ketika para operator ini tidak punya dana,” jelasnya.

    Dalam laporan Speedtest Global Index Desember 2024 oleh Ookla, kecepatan internet Indonesia masih jauh dari 100 Mbps, baik untuk kecepatan mobile maupun fixed broadband.

    Indonesia berada di urutan ke-86 untuk mobile sebesar 28,80 Mpbs dan Fixed Broadband memiliki kecepatan 32,07 Mbps berada di peringkat ke-121. Kecepatan internet tersebut masih di bawah dari kebanyakan negara di Asia Tenggara.

    Singapura jadi negara dengan internet mobile paling cepat di kawasan. Berada di peringkat 15 secara global, negara itu tercatat memiliki kecepatan 129,13 Mbps.

    Begitu juga dengan Laos yang berada di peringkat ke 75 dengan kecepatan 36,64 Mbps. Internet mobile Kamboja juga melampaui kecepatan yang dihasilkan di Indonesia, mencapai 32,27 Mbps.

    Keadaan tak jauh berbeda juga terjadi untuk laporan internet fixed broadband. Indonesia memang tak berada di urutan terakhir, namun hanya mengalahkan Myanmar dan berbeda tiga peringkat secara global.

    Indonesia berada di peringkat 121 dengan kecepatan 32,07 Mbps. Sementara Myanmar berada di peringkat terakhir dan 124 secara global dengan kecepatan 28,94 Mbps.

    Internet Singapura juga kembali jadi yang tercepat di Asia Tenggara. Negara itu berada di peringkat puncak secara global untuk kategori ini dengan kecepatan tembus 300 Mbps atau 330,98 Mbps.

    (dem/dem)

  • OpenAI Tutup Akun Pengguna di China, Diduga Pakai AI untuk Manipulasi Opini

    OpenAI Tutup Akun Pengguna di China, Diduga Pakai AI untuk Manipulasi Opini

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI, laboratorium penelitian kecerdasan buatan, telah menutup akun pengguna dari China dan Korea Utara yang diduga memanfaatkan teknologi perusahaan untuk tujuan jahat, termasuk operasi surveilans dan manipulasi opini. 

    Dalam laporannya, Minggu (23/2/2025),  OpenAI menyebut aktivitas tersebut sebagai cara rezim otoriter memanfaatkan AI untuk melawan AS sekaligus mengontrol warga mereka sendiri. OpenAI menegaskan langkah ini diambil untuk mencegah penyalahgunaan teknologi. Sayangnya, OpenAI tidak mengungkapkan jumlah akun yang telah diblokir atau berapa lama tindakan ini berlangsung.

    Reuters melaporkan, dalam satu kasus, pengguna ChatGPT di China menggunakan teknologi ini untuk membuat artikel berita dalam bahasa Spanyol yang berisi narasi negatif tentang Amerika Serikat. Artikel-artikel tersebut kemudian dipublikasikan di berbagai media arus utama di Amerika Latin dengan bahasa Mandarin daring milik perusahaan tersebut.

    Sementara itu, di Korea Utara, menurut laporan Times of India, OpenAI menemukan akun yang membuat profil dan resume palsu menggunakan AI untuk melamar pekerjaan di perusahaan Barat. Tujuannya diduga menyusup ke industri strategis atau mencuri data sensitif. 

    Kemudian ada juga kelompok di Kamboja yang memanfaatkan ChatGPT untuk menerjemahkan dan membuat komentar massal di platform seperti X (Twitter) dan Facebook guna mendukung skema penipuan finansial. 

    OpenAI dalam jalur meluncurkan model terbaru o3 dan o3-mini. Melansir dari The Verge, OpenAI mengumumkan bahwa pengujian keamanan akan dilakukan terlebih dahulu melalui aplikasi yang diterima dari komunitas penelitian. Tanggal rilis publik model ini pun belum ditentukan.

    Model-model ini adalah bagian dari evolusi OpenAI setelah peluncuran o1 pada bulan September. Menariknya, OpenAI melewati seri o2 dan meluncurkan o3, dengan alasan untuk menghindari kebingungan merek dengan perusahaan telekomunikasi Inggris yang bernama O2.

    Model penalaran baru ini merujuk pada kemampuan mesin untuk memecah instruksi menjadi tugas-tugas lebih kecil dan menghasilkan hasil yang lebih kuat. 

    Berbeda dari model-model sebelumnya, seri o3 dan o3-mini akan memberikan penjelasan yang lebih transparan tentang bagaimana mereka menghasilkan jawaban.

    Menurut OpenAI, o3 telah melampaui rekor kinerja model-model sebelumnya. Dalam uji kode, o3 mencatatkan peningkatan sebesar 22,8% dibandingkan dengan model pendahulunya. Selain itu, model ini juga berhasil mengalahkan Kepala Ilmuwan OpenAI dalam pemrograman kompetitif. 

    Dalam kompetisi matematika tingkat tinggi, o3 hampir meraih kemenangan, hanya gagal menjawab satu pertanyaan, dan memperoleh 87,7% dalam uji masalah sains tingkat ahli.

    Terlebih lagi pada tantangan matematika dan penalaran yang umumnya membuat AI kesulitan, o3 mampu menyelesaikan 25,2% pertanyaan dan melampaui model lainnya yang hanya berhasil menyelesaikan 2%.

  • Ramai #KaburAjaDulu, Segini Perbandingan Gaji di RI Vs Negara Lain

    Ramai #KaburAjaDulu, Segini Perbandingan Gaji di RI Vs Negara Lain

    Jakarta

    Media sosial Tanah Air sedang dihebohkan #KaburAjaDulu. Seruan dalam tagar ini berisikan keluh kesah netizen atas kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang saat ini dinilai suram.

    Salah satu hal yang cukup menjadi perhatian netizen adalah besaran upah atau gaji yang diterima jika bekerja di Indonesia dengan jika bekerja di luar negeri. Bahkan tidak sedikit yang membagikan perhitungan perbandingan upah di RI dengan negara-negara lain.

    “Baru rame #KaburAjaDulu, gue udah bilang dari beberapa tahun lalu, Indonesia ini makin kacau. Bisnis makin ga sehat, permainan orang dalam, impor menggila, inflasi terus naik, gaji ga naik, kualitas hidup ga ada. Makanya gua pindah ke luar negeri, buka bisnis diluar negeri,” tulis pengguna X lain.

    “Gaji rendah, biaya hidup tinggi, dan kesempatan kerja yang sempit bikin banyak yang merasa kurang dihargai di negeri sendiri. Haruskah kita pergi atau justru berjuang di sini? #KaburAjaDulu,” keluh pengguna X lain.

    Berapa gaji yang bisa diterima pekerja jika berkarier di Indonesia Vs di luar negeri?

    Berdasarkan data di situs CEOWORLD Magazine, per 2024 Indonesia menempati posisi ke-120 dari 196 negara dengan gaji tertinggi di dunia. Rata-rata upah bulanan bruto yang didapat sebesar US$ 344 atau sekitar Rp 5,6 juta.

    Di kawasan ASEAN, gaji yang diterima masyarakat Indonesia masih lebih besar daripada Myanmar, Filipina, Kamboja, Timor Leste, dan Laos. Namun sayangnya, upah yang diterima warga RI masih kalah dengan Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Daftar negara dengan gaji tertinggi di kawasan ASEAN

    1. Singapura: US$ 4.350 (Rp 70,96 juta per bulan)
    2. Brunei: US$ 1.708 (Rp 27,86 juta per bulan)
    3. Malaysia: US$ 855 (Rp 13,94 juta per bulan)
    4. Thailand: US$ 508 (Rp 8,28 juta per bulan)
    4. Vietnam: US$ 448 (Rp 7,30 juta per bulan)
    6. Indonesia: US$ 344 (Rp 5,61 juta per bulan)
    7. Myanmar: US$ 290 (Rp 4,73 juta per bulan)
    8. Filipina: US$ 286 (Rp 4,66 juta per bulan)
    9. Kamboja: US$ 215 (Rp 3,50 juta per bulan)
    10. Timor Leste: US$ 175 (Rp 2,85 juta per bulan)
    11. Laos: US$ 108 (Rp 1,76 juta per bulan).

    Kondisi perbandingan upah ini semakin terasa jika dibandingkan dengan negara-negara di belahan dunia lain yang masuk dalam peringatan 10 besar dengan gaji tertinggi.

    Swiss menjadi negara yang memberikan gaji tertinggi untuk karyawannya dengan rata-rata upah bulanan bruto (sesuai nilai tukar US$ saat ini) sebesar US$ 8.111 atau sekitar Rp 125 juta per bulan.

    Di posisi kedua ada Luksemburg dengan rata-rata gaji sebesar US$ 6.633 atau setara Rp 102 juta. Di urutan ketiga ada Amerika Serikat dengan rata-rata upah US$ 6.455 atau sekitar Rp 99,4 juta per bulan.

    Menariknya, posisi lima besar dihuni oleh negara-negara di Eropa. Di urutan keempat ada Islandia dengan rata-rata gaji US$ 6.441 (Rp 99,2 juta), kemudian Norwegia di posisi kelima dengan rata-rata gaji US$ 5.665 (Rp 87 juta).

    Sedikit jauh ke bawah, ada Singapura yang berada di urutan ke-11 dengan kisaran gaji Rp 67 juta per bulan tadi. Artinya Indonesia yang berada di posisi ke-120 memiliki selisih gaji rata-rata per bulan dengan salah satu negara tetangga terdekat ini hingga Rp 65,35 juta.

    (fdl/fdl)

  • Bareskrim Polri: Situs Judi Online 1XBet Peroleh Keuntungan Ratusan Miliar Dalam Satu Tahun – Halaman all

    Bareskrim Polri: Situs Judi Online 1XBet Peroleh Keuntungan Ratusan Miliar Dalam Satu Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengungkap sindikat judi online dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Dalam kasus ini, penyidik menetapkan sembilan tersangka, yakni AW (31) selaku agen grup BELKLO yang merupakan situs judi online 1XBet, RNH (34) selaku supervisor operator, RW (32) selaku admin keuangan, MYT (31) selaku operator, dan RI (40) selaku member platinum.

    Kemudian, AT (34) selaku agen group Mimosa Situs 1XBet, DHK (37) selaku supervisor operator, FR (31) selaku operator, dan WY (30) selaku admin keuangan.

    Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, kesembilan tersangka ditangkap di dua wilayah berbeda. 

    Mereka mengoperasionalkan judi online (judol) jaringan internasional, dengan situs 1XBet yang servernya berada di Eropa.

    Selain itu, jaringan perjudian online terhubung dengan server di China, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan  Thailand.

    “Para pelaku mendaftar sebagai agen judi online 1XBet dengan regional Indonesia, serta tidak menggunakan rekening miliknya sendiri, namun menggunakan rekening milik orang lain,” jelasnya dalam konferensi pers.

    Untuk menjalankan kegiatan judi online, pelaku menggunakan platform sosial media untuk berkomunikasi, seperti Telegram, Skype, dan Whatsapp. 

    Kemudian, untuk hasil keuntungan dari kegiatan judi online, para pelaku mengkonversi mata uang rupiah menjadi mata uang asing melalui beberapa money changer. 

    “Dari hasil kegiatan judi online tersebut para pelaku memperoleh keuntungan ratusan miliar dalam kurun waktu 1 tahun,” jelas Djuhandani.

    Atas perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

    Kemudian Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman penjara maksimal 10 tahun dan atau denda paling banyak Rp10 miliar.  

    Selain itu, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar.

  • Polri: 1 Tersangka Situs Judol 1XBET Bisa Habiskan Rp 6 M/Bulan

    Polri: 1 Tersangka Situs Judol 1XBET Bisa Habiskan Rp 6 M/Bulan

    Jakarta

    Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut perputaran uang di kasus perjudian daring atau judi online situs 1XBET cukup besar. Dia menyebut satu pemain bisa menghabiskan Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar per bulan di situs tersebut.

    “Dalam pengungkapan ini cukup menjadi perhatian kami selaku penyidik, karena permainan yang ada. Ini perputaran uangnya cukup besar, ada yang satu orang saat itu member platinum, bisa memainkan sebulan sekitar Rp 5 hingga Rp 6 miliar,” katanya dalam jumpa pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Diketahui total ada 9 tersangka yang berhasil diringkus polisi dalam perkara itu. Salah satunya pria berinisial RI (40) yang juga selaku member platinum dalam situs judi itu.

    “Memang atas nama RI ini adalah seorang pengusaha dan dia hobi bermain judi online. Dan dia bermain, kalau kemarin yang kita dapatkan sampai miliaran. Antara Rp 5 sampai Rp 6 miliar bermain judi online ini,” ungkapnya.

    “Karena dia mainnya kalau sekarang dia pasang Rp 100 ribu, besok dikali 2, besoknya kali 3, besoknya dikali itu selalu dilakukan,” sambung Djuhandhani.

    Karena itu, dia memastikan, pihaknya akan mendalami informasi soal pemain platinum lain yang bisa menggelontorkan uang dengan jumlah besar pada situs judol. Terlebih pada situs yang dikenadalikan oleh jaringan internasional.

    “Kemudian kita masih menganalisis kira-kira ada pemain-pemain yang besar semacam ini atau tidak. Ini juga hasilnya sedang kita analisa lebih lanjut,” tegasnya.

    Adapun kesembilan tersangka dalam kasua itu yakni adalah:
    1. AW (31) selaku agen group Belklo Situs 1XBET;
    2. RNH (34) selaku supervisor operator;
    3. RW (32) selaku admin keuangan;
    4. MYT (31) selaku operator;
    5. RI (40) selaku member platinum.
    6. AT (34) selaku agen group Mimosa Situs 1XBET;
    7. DHK (37) selaku supervisor operator;
    8. FR (31) selaku operator;
    9. WY (30) selaku admin keuangan

    Di luar pemain, kata Djuhandani, tersangka lain mendaftar sebagai agen judi online 1XBET dengan regional Indonesia. Setiap mereka tidak menggunakan rekening miliknya sendiri, namun menggunakan rekening milik orang lain.

    “Untuk menjalankan kegiatan judi online, pelaku menggunakam rekening orang lain sebagai rekening penampung, rekening deposit dan rekening pembayaran (withdraw),” jelasnya.

    Judi online 1XBET, polisi menetapkan 9 tersangka. (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Para pelaku, ungkap Djuhandhani, terhubung dengan agen di beberapa negara. Mereka menggunakan platform sosial media untuk berkomunikasi melakukan aksinya.

    “Pelaku juga saling berkoordinasi dengan beberapa agen judi online 1XBET yang berada di beberapa negara yaitu China, Filipina, Kamboja, Vietnam dan Thailand dengan menggunakan grup aplikasi Telegram, Skype dan Whtasaap untuk bertukar data perbankan maupun situasi terkait pengawasan judi online oleh aparat penegakan hukum di masing-masing negara,” pungkasnya.

    Akibat perbuatannya, para tersangka akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP, Pasal 45 Ayat 3 juncto Pasal 27 Ayat 2 UU No 1 tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No 1 2008 ITE. Kemudian Pasal 55 KUHP, Pasal 3, 4, 5 UU No 8 tahun 2010 tentang TPPU.

    (ond/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu