Negara: Kamboja

  • Meski Kena Tarif 32% Trump, Kemenkeu Hitung Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 5,2%-5,8%

    Meski Kena Tarif 32% Trump, Kemenkeu Hitung Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 5,2%-5,8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan alias Kemenkeu memperhitungkan pertumbuhan ekonomi bisa tetap mencapai 5,2% hingga 5,8% pada tahun depan, meskipun Indonesia kena tarif Trump 32% mulai 1 Agustus 2025.

    Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu mengklaim target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,2%—5,8%, yang tercantum dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, sudah mempertimbangkan perkembangan ketidakpastian global termasuk tarif Trump.

    “Persiapan kita untuk menetapkan range [rentan] mulai dari pertumbuhannya 5,2% sampai 5,8% ini semuanya adalah hasil kombinasi dari risiko yang kita pantau secara global lalu termasuk kita melihat potensi yang kita miliki,” jelas Febrio di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

    Dia mengingatkan bahwa perdagangan global tidak statis. Artinya, jika Indonesia menghadapi kendala dengan satu negara maka pelaku usaha juga akan melakukan penyesuaian.

    Febrio menjelaskan langkah tersebut disebut trade diversion atau pengalihan perdagangan. Dengan demikian, jika satu negara memberikan hambatan maka pelaku usaha akan melihat peluang di negara-negara lain untuk menjadi tambahan tujuan ekspor.

    “Jadi, adjustment [penyesuaian] ini yang nantinya memang untuk resiliensi. Dari sektor-sektor tertentu, pemerintah pasti akan memberikan perhatian dan ini sedang kita siapkan,” ujarnya.

    Di samping itu, Febrio menyatakan tim negosiasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masih akan tetap berupaya menurunkan tarif Trump. Airlangga, sambungnya, sedang di Washington DC untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah AS.

    Dia menjelaskan jika tarif 32% bisa turun maka target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan bisa dimaksimalkan dalam rentang yang sudah ditetapkan.

    “Dengan negosiasi ini kita harapkan ada perbaikan lah, jadi ada beberapa contoh yang bisa kita lihat seperti Vietnam dan sebagainya. Kan juga ada beberapa hasil ya dari negosiasi tersebut,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, mantan peneliti LPEM FEB UI itu menekankan bahwa Indonesia juga punya peluang pertumbuhan yang sumbernya dari dalam negeri. Dia mencontohkan ketahanan tangan, ketahanan energi, sektor pendidikan, dan sektor kesehatan termasuk investasi hingga hilirisasi.

    Pengumuman Trump soal Tarif Impor RI

    Adapun Trump mengumumkan bahwa Indonesia akan tetap dikenakan tarif resiprokal sebesar 32% melalui surat terbuka yang diunggah di akun Truth Social @realDonaldTrump pada Selasa (8/7/2025). Trump juga mengunggah surat terbuka penetapan tarif ke berbagai negara. 

    Sebagai perbandingan, Thailand dikenakan tarif 36%, Kamboja 36%, Bangladesh 35%, Myanmar 40%, Laos 40%. Sementara itu, Malaysia, Korea Selatan, Jepang dikenakan tarif 25%.

    Untuk Indonesia, Trump menegaskan penerapan tarif ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan yang adil antara kedua negara.

    “Harap dipahami bahwa angka 32% jauh lebih sedikit dari apa yang dibutuhkan untuk menghilangkan kesenjangan Defisit Perdagangan yang kita miliki dengan Negara Anda,” ujar Trump dalam surat tersebut. 

    AS juga setuju untuk terus bekerja sama dengan Indonesia, meskipun memiliki defisit perdagangan yang signifikan dengan Indonesia. Trump mengundang RI untuk berpartisipasi dalam ekonomi Amerika Serikat, sebagai pasar utama dunia saat ini. 

    Kendati demikian, setelah bertahun-tahun, hubungan dagang AS dengan Indonesia dinilai tak adil karena menyebabkan defisit mendalam. 

    “Kami harus menjauh dari defisit perdagangan jangka panjang, dan sangat gigih, yang ditimbulkan oleh tarif Indonesia, dan Non Tarif, Kebijakan dan Hambatan Perdagangan. Sayangnya, hubungan kami jauh dari Timbal Balik,” tuturnya. 

  • Donald Trump Terapkan Tarif Impor 32% untuk Indonesia, Ini Respons Wamendag – Page 3

    Donald Trump Terapkan Tarif Impor 32% untuk Indonesia, Ini Respons Wamendag – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor tinggi kepada sedikitnya 14 negara mulai 1 Agustus 2025. Indonesia rencananya akan terkena tarif impor sebesar 32%.

    Tujuan pengenaan tarif impor dikatakan demi keadilan dengan melihat defisit perdagangan AS dengan negara-negara lain. Tarif Impor baru ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang. Pemberlakuan tarif ini mundur dari waktu sebelumnya, yang seharusnya berlaku mulai 9 Juli ini.

    Melansir laman CNBC, Selasa (8/7/2025), pengenaan tarif impor Amerika ini diumumkan Trump pada Senin (7/7/2025) waktu setempat. Trump membagikan informasi tarif impor melalui serangkaian unggahan media sosial, yang diposting di situs Truth Social.

    Indonesia termasuk dalam 14 negara yang terkena tarif impor tinggi tersebut sebesar 32%. Adapun negara lainnya yakni Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, Myanmar, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Indonesia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.

    Dalam isi surat yang akan dikirim Trump menyebutkan, barang-barang yang diimpor AS dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenakan tarif impor 25%.

    Sementara barang-barang dari Afrika Selatan dan Bosnia akan dikenakan tarif 30%. Bangladesh dan Serbia akan dikenakan tarif impor 35%. Kamboja dan Thailand akan dikenakan tarif 36%. Selain itu, impor dari Laos dan Myanmar akan dikenakan bea masuk sebesar 40%.

    Dalam surat-surat yang ditandatangani langsung Donald Trump tersebut menyatakan bahwa AS “mungkin” akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan besaran tarif baru, namun dikatakan itu semua “tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda.”

     Donald Trump membuat keputusan itu “berdasarkan informasi tambahan dan rekomendasi dari berbagai pejabat senior.”

     

  • Kamboja Sambut Pengurangan Tarif Trump: Ini Kemenangan Besar!

    Kamboja Sambut Pengurangan Tarif Trump: Ini Kemenangan Besar!

    Jakarta

    Pemerintah Kamboja menyambut pengurangan tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari 49 persen menjadi 36 persen. Kepala negosiator Kamboja dalam pembicaraan perdagangan dengan Washington, memuji pengurangan tarif itu sebagai “kemenangan besar”.

    Trump awalnya menyampaikan ancaman tarif tinggi pada bulan April lalu, dengan mengatakan tarif itu akan berlaku jika Kamboja gagal membuat kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat.

    Namun, pada hari Senin (7/7) waktu setempat, Trump menurunkan ancaman tarif menjadi 36 persen dan memperpanjang batas waktu negosiasi hingga 1 Agustus mendatang.

    “Ini adalah kemenangan besar bagi Kamboja dalam tahap pertama negosiasi tarif bagi kita,” Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan kepada para wartawan di Phnom Penh, ibu kota Kamboja pada Selasa (8/7).

    “Kita sangat berhasil dalam negosiasi,” imbuhnya, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (8/7/2025).

    “Kita masih memiliki peluang untuk bernegosiasi lebih lanjut guna menurunkan tarif lebih lanjut,” ujarnya.

    Sebelumnya, media New York Times melaporkan bahwa Trump telah menetapkan bea masuk baru yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025 untuk 14 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.

    Kebijakan ini menjadi langkah lanjutan dari strategi perdagangan Trump yang menargetkan negara-negara dengan neraca dagang tidak seimbang terhadap AS.

    Sebelumnya, Gedung Putih sempat menunda kenaikan tarif impor selama 90 hari sebagai bagian dari upaya membuka peluang negosiasi dagang. Penundaan tersebut rencananya berakhir pada 9 Juli, tetapi kini Trump memperbarui ancaman tarif 25 persen untuk produk dari Jepang dan Korea Selatan, serta mengirimkan surat resmi ke 14 negara lain yang turut terdampak, termasuk Indonesia yang dikenai tarif impor 32 persen. Surat-surat ini menyampaikan besaran tarif baru yang akan dikenakan jika tidak ada kesepakatan dagang yang tercapai hingga tenggat waktu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kena Tarif Impor Trump 32%, Prabowo Siapkan Langkah Diplomasi – Page 3

    Kena Tarif Impor Trump 32%, Prabowo Siapkan Langkah Diplomasi – Page 3

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor tinggi kepada sedikitnya 14 negara mulai 1 Agustus 2025. Indonesia rencananya akan terkena tarif impor sebesar 32%.

    Tujuan pengenaan tarif impor dikatakan demi keadilan dengan melihat defisit perdagangan AS dengan negara-negara lain. Tarif Impor baru ini akan berlaku mulai 1 Agustus mendatang. Pemberlakuan tarif ini mundur dari waktu sebelumnya, yang seharusnya berlaku mulai 9 Juli ini.

    Indonesia termasuk dalam 14 negara yang terkena tarif impor tinggi tersebut sebesar 32%. Adapun negara lainnya yakni Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, Myanmar, Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Indonesia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.

  • Thailand Batalkan Rencana Legalisasi Kasino Usai PM Diskors

    Thailand Batalkan Rencana Legalisasi Kasino Usai PM Diskors

    Bangkok

    Kabinet Thailand membatalkan rancangan undang-undang (RUU) yang akan melegalkan perjudian kasino di negara tersebut. Langkah itu diumumkan setelah Perdana Menteri (PM) Paetongtarn Shinawatra diskors dari jabatannya menyusul skandal telepon sensitif dengan mantan pemimpin Kamboja.

    RUU yang disebut RUU “kompleks hiburan” itu menjadi proyek utama bagi Partai Pheu Thai yang berkuasa, namun kini sedang goyah buntut keputusan Mahkamah Konstitusional menjatuhkan skorsing terhadap Paetongarn.

    RUU itu bertujuan melegalkan kasino dan meningkatkan perekonomian negara yang sedang lesu dengan menjadikannya sebagai pusat perjudian regional.

    Sebagian besar bentuk taruhan adalah ilegal di Thailand, dan Partai Pheu Thai berpendapat RUU tersebut akan mengakhiri industri perjudian bawah tanah yang berkembang pesat dengan merangkulnya sebagai arus utama.

    Namun, Partai Pheu Thai kini hanya memiliki mayoritas parlemen yang tipis setelah ditinggalkan mitra koalisi imbas skandal yang membuat Paetongtarn diskors.

    Oleh karena itu, seperti dilansir AFP, Selasa (8/7/2025), kabinet pemerintahan Thailand memutuskan untuk mencabut RUU tersebut, yang menurut juru bicara pemerintah Jirayu Huangsab, dikarenakan masih “membutuhkan lebih banyak penelitian yang memerlukan pemahaman lebih lanjut dan konteks sosial”.

    Wakil Menteri Keuangan Thailand, Julapun Amornvivat, mengatakan bahwa mereka “menerima bahwa ini bukan waktu yang tepat”.

    “Sangat disayangkan, penundaan ini merupakan kesempatan yang hilang bagi negara,” ucapnya saat berbicara kepada media.

    Paetongran yang memimpin Partai Pheu Thai diskors dari jabatannya oleh Mahkamah Konstitusi Thailand pekan lalu, sembari menunggu penyelidikan etika atas perilakunya selama percakapan telepon diplomatik dengan negara tetangga Kamboja.

    PM berusia 38 tahun itu berusaha meredakan pertikaian teritorial kedua negara yang memicu bentrokan perbatasan, hingga menewaskan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei lalu.

    Wakil PM dan Menteri Dalam Negeri Thailand, Phumtham Wechayachai, menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) PM Thailand hingga penyelidikan terhadap Paetongtarn selesai dilakukan, yang diperkirakan memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

    Sebelum diskors, Paetongtarn telah merencanakan perombakan kabinet, dan sebagai hasilnya, dia tetap memegang peran kabinet sebagai Menteri Kebudayaan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lengkap! Ini Isi Surat Trump ke Prabowo soal Keputusan Tarif 32%

    Lengkap! Ini Isi Surat Trump ke Prabowo soal Keputusan Tarif 32%

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif resiprokal 32% untuk seluruh produk Indonesia yang masuk ke AS. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

    Keputusan Trump ini diumumkan langsung lewat surat terbuka yang diunggah melalui akun TruthSocial @realDonaldTrump pada Selasa (8/7/205). Surat tersebut ditujukan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

    Lewat surat tersebut, Trump menyinggung kerja sama perdagangan antara AS dan Indonesia yang kuat, tapi tidak begitu menguntungkan bagi AS. Pasalnya, nilai perdagangan ini justru membuat neraca perdagangan AS defisit. 

    Kebijakan tarif impor sebesar 32% ini dinilai AS perlu dlakukan untuk menyeimbangan defisit dagang tersebut. Menurut Trump, angka yang ditetapkan ini lebih rendah dari semestinya untuk menutupi kesenjangan defisit. 

    Tak hanya Indonesia, Trump juga memberikan surat serupa dengan penetapan tarif yang berbeda ke 14 negara pada waktu yang sama. 

    Beberapa negara tersebut yaitu, Thailand dikenakan tarif 36% dan berlaku per Agustus mendatang, kemudian tarif untuk Kamboja 36%, Bangladesh 35%, Myanmar 40%, Laos 40%. 

    Sementara itu, Malaysia, Korea Selatan, Jepang dikenakan tarif Trump sebesar 25%. Kemudian, Kazakhstan dikenakan tarif 30%. Di luar Asia, Trump juga menetapkan Bosnia dengan pungutan 30% dan Serbia menghadapi tarif 35%.

    Hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Trump menurunkan tarif terhadap Vietnam dari yang semula 46% menjadi 20%.

    Berikut isi lengkap surat Trump untuk Prabowo:

    Yang Mulia

    Prabowo Subianto

    Presiden Republik Indonesia

    Jakarta

    Bapak Presiden yang terhormat:

    Ini adalah suatu kehormatan besar bagi saya untuk mengirimkan surat ini kepada Anda karena ini menunjukkan kekuatan dan komitmen Hubungan Perdagangan kami, dan fakta bahwa Amerika Serikat telah setuju untuk terus bekerja sama dengan Indonesia, meskipun memiliki Defisit Perdagangan yang signifikan dengan Negara Anda yang hebat. Meskipun demikian, kami telah memutuskan untuk bergerak maju bersama Anda, tetapi hanya dengan PERDAGANGAN yang lebih seimbang, dan adil. Oleh karena itu, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam Ekonomi Amerika Serikat yang luar biasa, Pasar Nomor Satu di Dunia, sejauh ini. Kami telah memiliki waktu bertahun-tahun untuk membahas Hubungan Perdagangan kami dengan Indonesia, dan telah menyimpulkan bahwa kami harus menjauh dari Defisit Perdagangan jangka panjang, dan sangat gigih, yang ditimbulkan oleh Tarif Indonesia, dan Non Tarif, Kebijakan dan Hambatan Perdagangan. Sayangnya, hubungan kami jauh dari Timbal Balik. Mulai 1 Agustus 2025, kami akan membebankan Tarif kepada Indonesia hanya sebesar 32% untuk setiap dan semua produk Indonesia yang dikirim ke Amerika Serikat, terpisah dari semua Tarif Sektoral. Barang yang dipindahkan untuk menghindari Tarif yang lebih tinggi akan dikenakan Tarif yang lebih tinggi itu. Harap dipahami bahwa angka 32% jauh lebih sedikit dari apa yang dibutuhkan untuk menghilangkan kesenjangan Defisit Perdagangan yang kita miliki dengan Negara Anda. Seperti yang Anda ketahui, tidak akan ada Tarif jika Indonesia, atau perusahaan di Negara Anda, memutuskan untuk membangun atau memproduksi produk di Amerika Serikat dan, pada kenyataannya, kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan persetujuan dengan cepat, profesional, dan rutin — dengan kata lain, dalam hitungan minggu.

    Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan Tarif Anda, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 32% yang kami kenakan. Harap dipahami bahwa Tarif ini diperlukan untuk memperbaiki Tarif Indonesia selama bertahun-tahun, dan Non Tarif, Kebijakan dan Hambatan Perdagangan, yang menyebabkan Defisit Perdagangan yang tidak berkelanjutan ini terhadap Amerika Serikat. Defisit ini merupakan ancaman besar bagi Ekonomi kita dan, memang, Keamanan Nasional kita!

    Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda sebagai Mitra Perdagangan Anda selama bertahun-tahun yang akan datang. Jika Anda ingin membuka Pasar Perdagangan yang sebelumnya ditutup ke Amerika Serikat, dan menghilangkan Tarif, dan Non Tarif, Kebijakan, dan Hambatan Perdagangan Anda, kami akan, mungkin, mempertimbangkan penyesuaian pada surat ini. Tarif ini dapat dimodifikasi, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan Negara Anda. Anda tidak akan pernah kecewa dengan Amerika Serikat.

    Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!

  • Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi

    Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menegaskan bahwa pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    mengenai pengenaan
    tarif impor
    Indonesia sebesar 32 persen membuktikan masih ada ruang negosiasi.
    Trump mematok waktu pengenaan tarif tersebut mulai 1 Agustus 2025 nanti.
    Sebelumnya, Trump memberikan jeda waktu 90 hari kepada berbagai negara, termasuk Indonesia, hingga 9 Juli 2025.
    “Besok 9 Juli kan? Harusnya itu berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan/PCO
    Hasan Nasbi
    di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
    Hasan menyampaikan bahwa peluang negosiasi tarif itu juga disampaikan Trump dalam suratnya.
    Oleh karenanya, tim negosiasi dari Indonesia kini tengah berada di Washington DC, AS, untuk menegosiasikan tarif lebih lanjut.
    Tim negosiasi bakal didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kini dalam perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil, ke AS.
    “Tadi saya kontak beliau, sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC. Dan yang bisa kita pegang adalah tanggalnya ini. Tanggalnya kan dimundurkan jadi tanggal 1 Agustus,” tutur Hasan.
    “Artinya ada beberapa minggu kesempatan kita untuk bernegosiasi,” imbuhnya.
    Hasan meminta semua pihak menunggu hasil negosiasi.
    Namun, ia optimistis negosiasi akan menghasilkan keputusan baik mengingat Indonesia berhubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.
    “Dan tentu hubungan baik itu bisa menjadi modal sosial yang bagus untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi di sana. Nah untuk keterangan lengkapnya nanti mohon bersabar, kita tunggu Bapak Menteri Koordinator Perekonomian sampai di DC dan bisa menyampaikan update kepada kita semua,” tandas Hasan.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan hasil negosiasi tarif impor terhadap 14 negara.
    Indonesia termasuk dalam daftar dengan tarif sebesar 32 persen.

    Trump menyampaikan pengumuman itu lewat sejumlah unggahan di media sosial Truth Social, Senin (7/7/2025) waktu AS.
    CNBC melaporkan informasi tersebut pada Selasa (8/7/2025).
    Tarif baru akan berlaku mulai 1 Agustus 2025.
    Selain Indonesia, negara lain yang masuk daftar antara lain Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, Afrika Selatan, Laos, dan Myanmar.
    Trump juga menyebut Bosnia dan Herzegovina, Tunisia, Bangladesh, Serbia, Kamboja, dan Thailand.
    Barang dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia akan dikenai tarif 25 persen.
    Produk asal Afrika Selatan dan Bosnia dikenai tarif 30 persen.
    Indonesia masuk kategori dengan bea impor 32 persen.
    Tarif untuk Bangladesh dan Serbia ditetapkan 35 persen.
    Kamboja dan Thailand dikenai 36 persen.
    Laos dan Myanmar terkena tarif tertinggi, 40 persen.
    Trump meminta 14 negara tersebut tidak membalas tarif itu dengan kenaikan bea serupa.
    “Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif, maka, berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya, akan ditambahkan ke 25 persen yang kami kenakan,” tulis Trump dalam surat yang diunggah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mitra Dagang AS Berpacu dengan Tenggat Tarif Trump

    Mitra Dagang AS Berpacu dengan Tenggat Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah negara mitra dagang Amerika Serikat (AS) berpacu dengan tenggat pemberlakuan tarif Trump, 9 Juli 2025.

    Dikutip dari Bloomberg, Minggu (6/7/2025), sejumlah negara tercatat menggunakan akhir pekan untuk melakukan pembahasan soal tarif Trump atas barang ekspor mereka. Negara seperti, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, India, dan Vietnam memilih akhir pekan untuk menentukan nasib tarif yang berlaku bagi komoditas ekspor yang menyasar AS.

    Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba bersiap terhadap kemungkinan skenario tarif. Dalam Program Sunday News The Prime di Fuji TV, dia menyebutkan bahwa negara produsen otomotif utama berupaya menghindari tarif Trump, bersiap kokoh dan menjaga kepentingannya sambil mengantisipasi kemungkinan situasi apa pun.

    Kekhawatiran tentang tarif produk otomotif turut dirasakan Korea Selatan yang telah berdiskusi dengan AS terkait dengan perpanjangan tenggat untuk menghindari pungutan lebih tinggi. Kemudian, negara anggota Uni Eropa menyebutkan status negosiasi setelah pembicaraan beberapa ronde menyebut bahwa kesepakatan secara teknis makin dekat.

    Kesepakatan awal dengan India sebelumnya diharapkan tercapai kendati masih berhadapan dengan sikap yang lebih sulit beberapa hari belakangan, mengancam pungutan terhadap produk asal AS sebagai aksi balasan Washington yang menerapkan tarif lebih tinggi pada komoditas seperti kendaraan roda empat dan komponen.

    Dengan Vietnam, Setelah Trump mengumumkan kesepakatan, negosiator pun masih berkoordinasi untuk memfinalisasikan detailnya. Negara lainnya, Kamboja menyebutkan dalam keterangannya pada Jumat (4/7/2025), waktu setempat bahwa Kamboja dan AS telah menyepakati kerangka kesepakatan yang akan dirilis dalam waktu dekat, dengan janji untuk melanjutkan kerja sama secara erat. Kamboja mendapatkan tarif 49%, tertinggi di kalangan mitra dagang AS lainnya. Kamboja merupakan negara pengekspor tekstil dan alas kaki ke AS.

    Terlepas dari itu, Presiden AS Donald Trump menyebut akan memberitahukan sejumlah negara melalui surat yang dikirimkan pada Senin (7/7/2025) tentang tarif barang yang dikirim ke Negeri Paman Sam.

    “Saya menandatangani sejumlah surat dan ini semua akan dikirim pada Senin, kemungkinan 12 (negara),” ujarnya kepada reporter.

    Dia pun menambahkan bahwa surat ini mengindikasikan perbedaan nilai, tarif, dan pernyataan kepada mitra dagangnya. Namun, dia enggan membeberkan negara mana yang akan menerima surat darinya.

    “Saya harus mengumumkannya pada Senin,” katanya.

    Pidato Trump terakhir menyebutkan bahwa perbincangan tetap cair dan kesepakatan sulit dicapai, tiga hari sebelum tenggat diumumkan, yakni 9 Juli 2025. Surat ini seharusnya dikirimkan pada 4 Juli 2025 dengan tarif berlaku pada 1 Agustus, mengacu pada pernyataan Trump sebelumnya.

    Bloomberg menyebutkan Trump kerap mengeluarkan ancaman sepihak ketika negosiasi mencapai tahap penting. Alhasil, sulit untuk memastikan bahwa surat yang dimaksud memang ada atau hanya aksi gertak sambal agar mitra dagang yang enggan memberikan penawaran pada kesempatan akhir.

  • Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming Megapolitan 4 Juli 2025

    Pura-pura Cinta Berujung Penipuan, Begini Tips Hindari Love Scamming
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus mewanti-wanti masyarakat waspada terhadap penipuan modus
    love scamming.
    Hal ini menyusul kasus penipuan modus
    love scamming 
    yang dilakukan empat warga negara Indonesia (WNI) eks
    scammer
    Kamboja berinisial OMR (36), R (29), APD (24), dan A (29) terhadap 21 WNI.
    Fian mengatakan, secara umum, para pelaku menggunakan nomor telepon yang sudah teregistrasi WhatsApp tanpa memiliki kartu SIM GSM di ponselnya.
    “Salah satu tips agar terhindar dari penipuan pekerjaan
    online
    ini adalah melakukan telepon dengan layanan telepon biasa atau GSM to GSM, atau biasa kami sebut dengan GSM
    call
    ,” ungkap Fian dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2025).
    Fian menyebut, nomor telepon yang tidak aktif atau tidak dapat dihubungi mengindikasikan bahwa pemiliknya berpotensi sebagai pelaku penipuan atau
    scam
    .
    Kedua, jangan pernah percaya dengan orang yang menghubungi melalui WhatsApp. Apalagi, orang tersebut tidak masuk daftar kontak.
    Ketiga, jangan pernah memberikan uang untuk bisa bekerja. Sebab, seharusnya seseorang bekerja untuk mendapatkan uang, bukan sebaliknya.
    “Yang keempat, jangan rakus atau tamak karena itu adalah awal bencana bagi saudara,” tegas dia.
    Fian mengungkapkan, para pelaku
    love scamming
    kerap menggunakan berbagai peralatan, seperti akun media sosial palsu, ponsel, akun WhatsApp tanpa kartu SIM GSM yang hanya mengandalkan jaringan Wi-Fi, laptop, dan rekening bank.
    Diberitakan sebelumnya, Direktorat Siber Polda Metro Jaya menangkap empat WNI eks
    scammer Kamboja
    berinisial OMR (36), R (29), APD (24), dan A (29), karena melakukan 
    love scamming
    terhadap sejumlah WNI.
    Tiga dari empat pelaku kini sudah ditangkap oleh Subdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Sedangkan, pelaku pria berinisial A masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak mengungkapkan, setidaknya ada 21 korban dari aksi komplotan tersebut.
    “Kemungkinan masih ada korban-korban lainnya, yang baru terdeteksi 21 korban,” kata Reonald dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (4/7/2025).
    Tersangka dijerat dengan sejumlah pasal pidana dari berbagai undang-undang, di antaranya Pasal 28 ayat (1) juncto Pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang telah diubah terakhir melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024.
    Selain itu, tersangka juga dijerat dengan Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
    Tak hanya itu, tersangka juga dikenakan Pasal 65 juncto Pasal 67 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andre Rosiade Minta Pengurus PT LIB Diganti di RUPS 7 Juli

    Andre Rosiade Minta Pengurus PT LIB Diganti di RUPS 7 Juli

    Jakarta

    Andre Rosiade mendorong adanya perbaikan dalam tata kelola sepakbola di Indonesia. Anggota Komisi VI DPR RI ini meminta perubahan dalam daftar pengurus di PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB.

    PSSI diketahui akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 Juli mendatang. Andre mengatakan momen itu harus diambil PSSI untuk mengubah susunan pengurus di PT LIB.

    “Jadikan RUPS PT LIB, 7 Juli 2025, sebagai momentum pergantian pengurus PT LIB,” kata Andre kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).

    Andre juga meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mencontoh apa yang dilakukan federasi sepakbola Kamboja yang menggunakan tenaga asing untuk mengelola kompetisi. Menurut Andre, pilihan itu diyakini bisa meningkatkan kualitas kompetisi di Indonesia.

    “Tidak ada salahnya kita mencontoh Liga Kamboja dengan menempatkan profesional dari luar negeri untuk mengelola liga agar liga kita semakin profesional dan jauh dari praktik mafia,” ujar Andre.

    Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Andre menyebut kualitas pengelola kompetisi yang mumpuni akan selaras dengan kualitas prestasi timnas sepakbola Indonesia.

    Andre berharap Erick Thohir berani mengganti pengurus PT LIB dan melibatkan tenaga profesional asing dalam mengurus tata kelola sistem kompetisi sepakbola Indonesia. Dia optimistis hal itu akan mengurangi praktik mafia dalam sepakbola Tanah Air.

    “Tanggal 7 Juli RUPS PT Liga saya berharap Pak Erick menggunakan momentum RUPS untuk melakukan pergantian PT Liga. Kenapa kita nggak tiru Kamboja taruh orang asing, supaya liga kita semakin profesional supaya nggak ada hengki pengki lagi. Jangan tanggung,” tutur Andre.

    (ygs/fjp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini