Negara: Jerman

  • Jerman Ingin Bikin ‘Perisai Langit’ Cegah Ancaman Drone

    Jerman Ingin Bikin ‘Perisai Langit’ Cegah Ancaman Drone

    Jakarta

    Menteri Dalam Negeri Jerman Alexander Dobrindt, mengemban tugas pelik: Menghadang ancaman bahaya yang datang dari langit: Drone. Wahana nirawak yang bisa dibeli di toko elektronik pinggir jalan dengan harga terjangkau itu, bisa berubah menjadi momok bagi keamanan.

    Bagi banyak orang, drone hanyalah alat untuk hiburan, bagai bermain layang-layang modern yang melayang dengan gaya kekinian. Dobrindt pun tahu itu. Tapi jika drone terbang tanpa izin di atas markas militer atau bandar udara, maka di sinilah kapabilitas aparat keamanan diuji, terutama Kantor Polisi Kriminal Federal (BKA) Jerman.

    Dalam kunjungannya ke kantor BKA, Dobrindt mendapat kuliah tentang cara kerja drone oleh para ahli Kantor Polisi Kriminal Federal di Berlin.

    Unit khusus perlindungan di garis depan

    BKA punya satuan elite yang melindungi kepala negara Frank-Walter Steinmeier dan seluruh pemerintahan dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz . Satuan khusus ini menggunakan perlengkapan berteknologi tinggi, termasuk kamera drone dan sistem khusus untuk melawan perangkat musuh.

    Ketika Dobrindt dan Wakil Presiden BKA, Sven Kurenbach, menelusuri arsenal yang dimiliki BKA, bayangan perang di Ukraina mengusik pikirannya. “Kita semua mengenal gambaran-gambaran dari agresi Putin: Drone biasa yang diberi bom dengan lakban,” ujar Dobrindt. Pesawat nirawak mungil itu sudah meruntuhkan wilayah-wilayah luas di Ukraina dan menelan banyak korban jiwa, sementara Ukraina juga membalas dengan drone mereka sendiri.

    Risiko tersembunyi dalam ransel

    Namun ancaman tak hanya jauh di medan perang. Di Jerman, Dobrindt ingin aparat mampu menghadapi kemungkinan drone berbahaya. “Bagaimana kita menghadapi kenyataan bahwa hal ini dapat menimbulkan ancaman kapan saja dalam situasi apa pun?”

    Teknologi sekelas film ‘Star Wars’

    Untuk menghadapi ancaman ini, BKA punya teknologi yang tampak seperti di film ‘Star Wars’. Radar mendeteksi drone mencurigakan, lalu pemancar gelombang mengacaukan sinyalnya hingga drone itu membeku di udara, seolah tersihir.

    Seorang ahli dari satuan pengamanan BKA mendemonstrasikan cara kerjanya: Sebuah drone kendali jarak jauh perlahan melayang mendekat, sekitar lima meter di atas tanah. Suaranya mendengung tajam—mirip bunyi kawanan lebah raksasa yang gelisah.

    Jaring langit sebagai senjata terakhir

    Kalau ancaman berlanjut, Jerman punya ‘Sky Wall 100’—senjata yang menembakkan jaring halus ke udara untuk menjebak drone, kemudian menurunkannya dengan parasut.

    Dobrindt tampak sangat terkesan dan menjanjikan dukungan tambahan: “Kami akan terus memperkuat bidang ini.” Itu berarti lebih banyak uang untuk teknologi dan personel. “Tugas kami adalah mengembangkan kompetensi yang juga dapat dimanfaatkan oleh pihak lain.”

    BKA adalah pelopor dalam pertahanan pesawat nirawak, ujarnya dan berterima kasih kepada setiap spesialis dengan jabat tangan atas pekerjaan mereka yang menurutnya “luar biasa”.

    Pertahanan menyeluruh, bukan sekadar militer

    Sang Menteri berbicara soal ‘pertahanan menyeluruh Jerman’—yang meliputi perlindungan militer dan sipil. Tak hanya itu, perlindungan bagi tokoh-tokoh berisiko di luar negeri juga makin diperketat. Karena saat pejabat tinggi bertugas jauh dari tanah air, BKA selalu siap sedia.

    Terutama di wilayah yang tak termasuk dalam kawasan wisata pada umumnya,” kata Dobrindt. Di saat yang bersamaan, ia dikelilingi oleh pasukan khusus berwajah tertutup dengan seragam kamuflase. Pria-pria bertubuh tegap dan bersenjata lengkap itu nyaris tak bisa dibedakan dari tentara.

    SPD dan Partai Hijau ingin mengubah Undang-undang Keamanan Penerbangan

    Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Hijau ingin mengubah Undang-undang Keamanan Penerbangan di Jerman. Kepolisian negara bagian federal pada umumnya bertanggung jawab atas pencegahan ancaman dalam negeri. Mereka sebagian besar tidak memiliki peralatan dan kemampuan untuk menembak jatuh pesawat nirawak yang mencurigakan.

    Oleh karena itu, koalisi Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Hijau, yang masih bekerja pada awal tahun 2025, ingin mengubah Undang-undang Keamanan Penerbangan.

    Tujuannya adalah agar, bila diperlukan, Bundeswehr bisa dimintai turun tangan ketika polisi kewalahan menghadapi serangan drone, baik dari segi teknologi maupun personel. Namun, karena pemilihan umum Bundestag yang dipercepat pada 23 Februari, rencana revisi undang-undang ini dipeti-eskan.

    BKA tak perlu cemas

    Dalam perjanjian koalisi partai-partai yang kini berkuasa—Uni Kristen Demokrat CDU -Kristen Sosialis CSU dan SPD—pembicaraan soal perubahan undang-undang keamanan udara, tak lagi disinggung-singgung,

    Sebagai gantinya, aparat keamanan di tingkat federal dan daerah akan terus diperkuat. Tampaknya, BKA tak perlu lagi khawatir soal pertahanan terhadap ancaman drone. Menteri Dalam Negeri Dobrindt sendiri sudah berjanji akan memastikan melindungi Jerman dari ancaman drone berbahaya adalah prioritas—dan dia yakin BKA sudah berada di garis depan untuk melindungi langit negeri tersebut.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Komisi I laporkan 24 nama calon dubes ke Pimpinan DPR

    Komisi I laporkan 24 nama calon dubes ke Pimpinan DPR

    Jakarta (ANTARA) – Komisi I DPR RI melaporkan hasil uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap 24 nama calon duta besar (dubes) kepada Pimpinan DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan bahwa semua proses uji kelayakan dan kepatutan sudah dilalui. Hasil dari tes tersebut, kata dia, akan diserahkan ke Pimpinan DPR RI untuk dilanjutkan penempatan di berbagai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di berbagai negara sahabat dan Perwakilan Tetap RI di organisasi internasional.

    “Ya benar, tadi di-fit and proper test. Hasilnya dilaporkan kepada Ketua DPR untuk disampaikan kepada Presiden,” kata Sukamta kepada ANTARA saat dikonfirmasi mengenai nama-nama calon dubes.

    Berikut nama-nama calon dubes setelah selesai menjalani uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Sabtu hingga Minggu, 5-6 Juli 2025:

    1. Abdul Kadir Jaelani – Dubes RI untuk Jerman (Berlin)

    2. Redianto Heru Nurcahyo – Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava)

    3. Umar Hadi – Perwakilan Tetap RI New York

    4. Hotmangaradja Pandjaitan – Dubes RI untuk Singapura

    5. Nurmala Kartini Sjahrir – Dubes RI untuk Jepang (Tokyo)

    6. Indroyono Soesilo – Dubes RI untuk Amerika Serikat (Washington DC)

    7. Adam Mulawarman Tugio – Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi)

    8. Laurentius Amrih Jinangkung – Dubes RI untuk Belanda (Den Haag)

    9. Judha Nugraha – Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)

    10. Sidharto Reza Suryodipuro – Perwakilan Tetap RI di PBB Swiss (Jenewa)

    11. Andhika Chrisnayudhanto – Dubes RI untuk Brazil (Brasilia)

    12. Syahda Guruh Langkah Samudera – Dubes RI untuk Qatar (Doha)

    13. Andi Rahardian – Dubes RI untuk Oman

    14. Imam As’ari – Dubes RI untuk Ekuador (Quito)

    15. Listyowati – Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal

    16. Kuncoro Giri Waseso – Dubes RI untuk Mesir

    17. Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Dubes RI untuk Malaysia

    18. Mayjen (Purn) Gina Yoginda – Dubes RI untuk Korea Utara

    19. Yusron Bahauddin Ambary – Dubes untuk Algeria

    20. Lukman Hakim Siregar – Dubes untuk Suriah

    21. Berlian Helmy – Dubes untuk Ajerbaizan

    22. Hari Prabowo – Dubes untuk Thailand

    23. Okto Dorinus Damanik – Dubes RI untuk Papua Nugini

    24. Andi Rachmianto – Dubes RI untuk Belgia

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengujian 24 Calon Dubes di DPR Rampung, Berikut Nama-namanya

    Pengujian 24 Calon Dubes di DPR Rampung, Berikut Nama-namanya

    Pengujian 24 Calon Dubes di DPR Rampung, Berikut Nama-namanya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Komisi I DPR RI
    telah menyelesaikan seluruh rangkaian
    uji kelayakan
    dan kepatutan (
    fit and proper test
    ) terhadap 24
    calon duta besar
    luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) Republik Indonesia.
    Proses tersebut dilangsungkan dalam empat sesi selama dua hari, sejak Sabtu (5/7/2025) kemarin hingga Minggu (6/7/2025) hari ini.
    Wakil Ketua Komisi I DPR RI,
    Budi Djiwandono
    , mengatakan bahwa pelaksanaan uji kelayakan berjalan sesuai rencana dan kini telah tuntas seluruhnya.
    “Kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti
    fit and proper test
    . 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti
    fit and proper test
    ini dan enam yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
    Setelah uji kelayakan selesai, Komisi I DPR langsung menggelar rapat internal untuk menyusun hasil evaluasi yang akan diserahkan kepada pimpinan DPR RI sebagai bagian dari proses administrasi berikutnya.
    “Kami juga sudah menjalankan rapat internal komisi, di mana dalam rapat tersebut kami akan memberikan tanggapan, jawaban kepada pimpinan DPR RI untuk seterusnya dan nanti akan melanjutkan proses,” ujar Budi.
    Berkut adalah daftar nama 24 calon dubes RI:
    1. Abdul Kadir Jaelani – Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin)
    2. Redianto Heru Nurcahyo – Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava)
    3. Umar Hadi – Calon Kepala PTRI New York
    4. Hotmangaradja Pandjaitan – Calon Dubes RI untuk Singapura
    5. Nurmala Kartini Sjahrir – Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo)
    6. Indroyono Soesilo – Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat (Washington DC)
    7. Adam Mulawarman Tugio – Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi)
    8. Laurentius Amrih Jinangkung – Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag)
    9. Judha Nugraha – Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)
    10. Sidharto Reza Suryodipuro – Calon Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa
    11. Andhika Chrisnayudhanto – Calon Dubes RI untuk Brazil (Brasilia)
    12. Syahda Guruh Langkah Samudera – Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha)
    13. Andi Rahardian – Calon Dubes RI untuk Oman
    14. Imam As’ari – Calon Dubes RI untuk Ekuador (Quito)
    15. Listyowati – Calon Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal
    16. Kuncoro Giri Waseso – Calon Dubes RI untuk Mesir
    17. Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Calon Dubes RI untuk Malaysia
    18. Mayjen (Purn) Gina Yoginda – Calon Dubes RI untuk Korea Utara
    19. Yusron Bahauddin Ambary – Calon Dubes RI untuk Aljazair
    20. Lukman Hakim Siregar – Calon Dubes RI untuk Suriah
    21. Berlian Helmy – Calon Dubes RI untuk Azerbaijan
    22. Hari Prabowo – Calon Dubes RI untuk Thailand
    23. Okto Dorinus Damanik – Calon Dubes RI untuk Papua Nugini
    24. Andi Rachmianto – Calon Dubes RI untuk Belgia
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengutilan di Supermarket Jerman Merajalela, Kerugian Capai Rp 90 Triliun

    Pengutilan di Supermarket Jerman Merajalela, Kerugian Capai Rp 90 Triliun

    Berlin

    Di antara rak-rak swalayan yang dipenuhi wangi deterjen dan susunan kaleng makanan yang tertata rapi, ada angka yang tak bisa ditata ulang: Tahun 2024 mencatat jumlah pencurian toko swalayan atau supermarket terbanyak sepanjang sejarah Jerman.

    Sebuah survei tahunan yang melibatkan 98 perusahaan ritel memperkirakan terjadi lonjakan sebesar tiga persen dibanding tahun sebelumnya. Kerugian yang dialami pasar swalaan atau supermarket mencapai sekitar € 4,95 miliar atau setara lebih dari Rp 90 triliun.

    Dalam laporan yang disebut sebagai studi ‘perbedaan inventaris’, Institut Ritel Jerman EHI menyebutkan bahwa bagian terbesar dari kerugian itu atau sekitar €4,2 miliar berasal dari pencurian atau pengutilan di supermarket.

    Pelakunya bukan cuma pelanggan, tapi juga dari pegawainya sendiri, bahkan kurir pengantar barang. Negara pun ikut menanggung kerugian berupa pajak penjualan yang tak tersentuh akibat pengutilan ini. Nilainya tak tanggung-tanggung, ditaksir merugikan kas publik hingga € 570 juta.

    Dan karena kerugian harus ditambal, para pemilik toko mengambil jalan yang paling logis tapi juga paling getir: menaikkan harga barang. Menurut peneliti EHI, Frank Horst, sekitar 1,5 persen dari harga yang dibayar di kasir di Jerman merupakan ongkos tersembunyi dari pencurian dan biaya keamanan.

    Pengutil makin lihai

    EHI juga mencatat kenaikan lima persen dalam jenis pencurian yang terorganisir, pola yang kini menyumbang sepertiga dari total kasus pengutilan.

    Bentuknya beragam, mulai dari pencuri tunggal yang mencuri sesuai “daftar belanja,” hingga kelompok yang bekerja terkoordinasi seperti pasukan kecil: Satu orang mengemudi mobil di luar swalayan, satu lagi mengalihkan perhatian staf toko, satu lagi dengan sigap menyelipkan barang-barang ke dalam tas besar yang sudah disiapkan.

    Survei EHI tak merinci secara pasti barang apa saja yang paling sering diambil, tapi menurut Horst, pola lama tetap berlaku: Apa pun yang kecil, mahal, dan mudah dijual kembali seperti parfum, kosmetik, dan kini juga daging serta keju menjadi incaran utama.

    Bukan hanya karena nilai jualnya, tapi karena bisa disembunyikan dengan satu lipatan jaket atau satu ayunan tas belanja.

    Angkanya tinggi, tapi benarkah itu semua karena pencurian?

    Namun tak semua percaya angka-angka ini. Nicole Bögelein, seorang kriminolog dari Universitas Köln, meragukan seberapa akurat studi ini bisa menggambarkan keadaan sesungguhnya.

    Menurutnya, sebagian besar perhitungan hanya berdasarkan asumsi, karena 98 persen kasus pencurian tak pernah benar-benar terdeteksi.

    Apa yang disebut sebagai “kerugian karena pencurian,” bisa saja merupakan kesalahan pencatatan, kehilangan logistik, atau sesuatu yang lebih rumit dari itu.

    Ia juga mengkritik klaim bahwa kelompok pencurian terorganisir sedang naik daun. Bisa saja, katanya, ini hanya karena detektif toko kini lebih waspada terhadap kelompok semacam itu, bukan karena jumlah mereka benar-benar bertambah.

    Kejahatan karena lapar

    Meski penuh keterbatasan, laporan tahunan EHI adalah salah satu dari sedikit kajian yang ada tentang pencurian ritel. Namun fokusnya lebih pada dampak ekonomi, bukan sisi sosialnya.

    Bögelein, yang juga seorang sosiolog, menawarkan pandangan lain: Sebagian besar pencurian toko adalah kejahatan karena kemiskinan atau tindakan yang dilakukan bukan karena niat jahat, tapi karena perut kosong, atau dompet yang tak lagi mampu menjangkau harga-harga.

    Ia menemukan bahwa mereka yang tertangkap sering kali berasal dari golongan miskin. Dan bukan mustahil, katanya, bahwa mereka lebih sering diawasi dan dicurigai hanya karena “tampak miskin.”

    Data dari kepolisian Jerman menunjukkan bahwa dalam 66,7 persen kasus yang terungkap dan diproses, nilai barang yang dicuri biasanya berada di bawah € 50 (sekitar Rp 900 ribu).

    Bahkan 40 persen dari kasus tersebut nilainya di bawah € 15 (Rp 280 ribu). Hukuman biasanya berupa denda ringan dan bila tak mampu membayar, penjara menanti.

    Jerman: Surga kecil bagi pencuri toko?

    Horst menyebut Jerman sebagai “surga” bagi para pencuri toko. Alasannya? Karena hukuman yang dijatuhkan cenderung ringan.

    Secara hukum, pencurian bisa dikenai hukuman penjara hingga lima tahun, tapi dalam praktiknya, banyak pelaku terutama pelanggar pertama tidak dikenai sanksi serius.

    Namun Bögelein tak percaya bahwa ancaman hukuman bisa mencegah kejahatan ringan. “Orang tidak mencuri karena mereka takut dihukum,” tandasnya. “Dalam kriminologi, kita menemukan bahwa orang mematuhi aturan karena mereka menganggap aturan itu benar dan karena mereka punya hati nurani sehingga tak mau melakukan hal yang nista.”

    Haruskah pencurian ringan di toko didekriminalisasi?

    Pertanyaannya adalah haruskah pencurian yang didorong oleh kemiskinan tetap dianggap sebagai tindak kriminal? Polemik ini sejak lama memicu perdebatan.

    Telah lama ada seruan untuk menurunkan status salah satu “kejahatan kemiskinan” klasik: Menumpang angkutan umum tanpa tiket, menjadi tindak pidana ringan. Sebagian alasannya karena dengan menghukumnya malah menjadi beban kas negara dan menyumbat sistem peradilan dengan perkara-perkara kecil. Antara 8.000 dan 9.000 orang meringkuk di penjara di Jerman setiap tahunnya karena menumpang angkutan umum tanpa tiket.

    Namun, Horst berpendapat bahwa pencurian di toko tidak selalu harus dianggap sebagai kejahatan kemiskinan: EHI memperkirakan dua pertiga dari kasus-kasus itu adalah tindakan oportunistik atau orang melakukan kejahatan seperti mencuri bukan karena tak bokek, melainkan karena ada peluang.

    Ia memang tak menyangkal bahwa inflasi dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok turut berperan, tapi ia ragu kemiskinan jadi elemen pendorong semua tindak pengutilan.

    “Bisa jadi pencurian itu merupakan bentuk protes, sebuah cara orang menyatakan ketidakbersediaannya menerima lonjakan harga pada produk tertentu,” pungkasnya. “Saya yakin kemiskinan memang turut bermain peran, tapi saya tak melihatnya sebagai satu-satunya alasan di balik kenaikan ini.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Tonton juga “Supermarket di China Berantakan Diguncang Gempa M 6,8” di sini:

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jorge Martin Sudah Ngebut Lagi, Marc Marquez Harus Waspada?

    Jorge Martin Sudah Ngebut Lagi, Marc Marquez Harus Waspada?

    Jakarta

    Jorge Martin akhirnya kembali menunggangi motor balap di sirkuit setelah absen panjang karena cedera. Juara dunia MotoGP 2024 itu menjalani sesi latihan pribadi di Barcelona. Apakah ini jadi sinyal ancaman untuk Marquez?

    Martin terlihat menunggangi Aprilia RSV4 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Kamis (3/7/2025). Itu jadi pertama kalinya ia kembali mengaspal sejak mengalami kecelakaan hebat di MotoGP Qatar, April lalu.

    “Sudah mulai. Sangat senang dengan sensasi pertama, masih ada pekerjaan dan sedikit rasa tidak nyaman di beberapa bagian tubuh, kami bekerja keras untuk kembali secepat mungkin. Terima kasih banyak kepada @circuitdebcncat karena telah mengizinkan saya menyiapkan pangkuan saya!,” tulis Martin dalam unggahan Instagram pribadinya.

    [Gambas:Instagram]

    Seperti diketahui, pebalap asal Spanyol itu absen sejak GP Qatar, 13 April lalu. Saat itu, ia mengalami kecelakaan parah usai terjatuh dan tertabrak Fabio Di Giannantonio. Hasil diagnosis menyebutkan Martin mengalami retak di 11 tulang rusuk dan cedera paru-paru ringan.

    Sebelum itu, Martin bahkan sudah lebih dulu menepi karena dua insiden di pramusim. Yang pertama terjadi saat tes di Sepang, dan yang kedua saat sesi latihan supermoto. Ia mengalami cedera pergelangan tangan dan pergelangan kaki.

    Meski sudah kembali mengaspal, Martin belum bisa tampil dalam waktu dekat. Dokter MotoGP, Angel Charte, mengatakan proses pemulihan berjalan baik, tapi masih ada beberapa tulang rusuk yang belum sepenuhnya menyatu.

    “Perkembangannya sangat positif. Namun, dibutuhkan dua minggu lagi untuk pemulihan total,” kata Charte, dikutip dari Crash.net.

    Dengan situasi tersebut, Martin dipastikan absen di GP Jerman di Sachsenring pekan depan. Target realistisnya adalah GP Ceko di Brno pada 18-20 Juli. Balapan tersebut juga menjadi seri terakhir sebelum jeda musim panas.

    Marc dan Alex Marquez Foto: dok. Ducati

    Siap Jadi Ancaman Buat Marquez Bersaudara?

    Comeback Martin bisa jadi kabar buruk untuk rival-rivalnya, termasuk Marc dan Alex Marquez. Saat ini, Marquez bersaudara tengah menikmati puncak klasemen.

    Namun jika Martin bisa kembali tampil di Brno dengan kondisi prima, bukan tak mungkin ia akan langsung kompetitif.

    Statusnya sebagai juara bertahan dan rekam jejak kecepatan yang impresif membuat banyak pihak memprediksi ia bakal jadi ancaman serius di paruh kedua musim.

    Namun perjuangan Martin tentu tak mudah. Pebalap asal Spanyol ini belum mengantongi satu poin pun sejak awal musim. Sementara Marc duduk di posisi tertinggi klasemen sementara MotoGP 2025 dengan raihan 307 poin dan adiknya, Alex, sudah punya 239 poin.

    (mhg/din)

  • 12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    12 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test Minggu (6/7), Ada untuk Belgia hingga Korea Utara

    Bisnis.om, JAKARTA — Sebanyak 12 calon duta besar (dubes) RI untuk beberapa negara sahabat akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat hari ini, Minggu (6/7/2025).

    Sebelumnya, pada Sabtu (5/7/2925) Komisi I juga sudah melakukan fit and proper test kepada 12 calon dubes lainnya. Dengan demikian, total ada 24 calon dubes RI yang akan menempati posisinya masing-masing.

    Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto mengemukakan bahwa sama seperti kemarin, hari ini juga fit and proper test terbagi dalam dua sesi. Setelah semuanya selesai, Komsi I DPR akan menggelar rapat internal.

    “Ini besok ada dua sesi lagi Jam 10 sampe jam 1. Kemudian jam 2 sampe jam 5. Tahapan [selanjutnya] kami semua rapat internal,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

    Senada, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budisatrio Djiwandono mengatakan fit and proper test hari ini akan dimulai pukul 10:00 WIB.

    “Kita akan kembali ke ruangan ini setelah tadi rapat kami skors untuk besok [Minggu] dimulai lagi jam 10 pagi. Betul [ada 12 orang]” katanya di tempat yang sama.

    Budi melanjutkan, setelah 24 calon dubes ini selesai fit and proper test, Komisi I akan langsung rapat internal guna merangkum hasil dari pemaparan fit and proper test. Hasilnya nanti akan diserahkan kepada pimpinan DPR RI.

    “Saya rasa kalau memang dimungkinkan [rapat internal digelar] besok sore, kalau jam segini sudah selesai sih ya. Sembari kita berkumpul ya kita bisa rapat besok sore,” ujarnya.

    Berdasarkan informasi yang beredar, berikut 12 calon dubes yang akan fit and proper test hari ini, Minggu (6/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman Algeria (Alger), Yusron Ambary
    Dubes RI untuk Jerman (Baku), Berlian Helmy
    Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
    Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
    Dubes RI untuk Suriah (Damaskus), Lukman Hakim
    Dubes RI untuk Bangladesh (Dhaka), Listyowati
    Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
    Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
    Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahadian
    Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
    Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjend (Purn) Gina Yoginda
    Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari

    Berrikut 12 calon dubes yang sudah fit and proper test kemarin, Sabtu (5/7/2025)

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto

  • 1
                    
                        Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
                        Nasional

    1 Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman Nasional

    Serba-serbi “Fit and Proper Test” Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Adik kandung
    Luhut Binsar Pandjaitan
    ,
    Nurmala Kartini Sjahrir
    , hingga mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo, mengikuti
    fit and proper test
    calon duta besar
    (Dubes) RI di DPR RI, pada Sabtu (5/7/2025).
    Luhut saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
    Sebelumnya, ia merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman.
    Kehadiran Nurmala dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono, di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
    “Menurut daftar ya (ikut uji kelayakan dan kepatutan), hari ini kita melihat kalau tidak salah ke (untuk KBRI Tokyo) Jepang,” kata Budi.
    Selain Nurmala, Budi juga mengonfirmasi kehadiran Indroyono.
    Mantan menteri itu merupakan
    calon Dubes
    RI untuk Amerika Serikat (AS).
    Calon Dubes
    RI untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, Abdul Kadir Jaelani, dan calon Dubes KBRI Bratislava, Slovakia, Redianto Heru Nurcahyo, juga mengikuti uji kelayakan.
    Lalu, Umar Hadi sebagai Perutusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hotmangaradja Pandjaitan untuk KBRI Singapura, dan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha sebagai calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, juga hadir.
    Menurut Budi, dalam uji kelayakan itu, anggota Komisi I DPR RI menggali pemahaman geopolitik dan posisi Indonesia pada tataran global dari para calon Dubes RI.
    Setelah uji kelayakan tertutup itu selesai, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal.
    Hasil forum tersebut baru diserahkan kepada pimpinan DPR RI.
     
    Ditemui usai menjalani uji kelayakan tertutup, Nurmala mengaku membahas isu hilirisasi hingga pekerja migran dengan anggota Komisi I.
    Nurmala mengatakan, dalam pembicaraan kerja sama Indonesia dengan Jepang, diplomasi dan hubungan bilateral menjadi bagian yang penting.
    “Tapi, terutama kita juga harus lihat, kita kan energi terbarukan, kita ada program hilirisasi,” ujar Nurmala.
    Adik Luhut itu menuturkan, Jepang merupakan salah satu negara dengan kemampuan teknologi yang sangat maju.
    Oleh karena itu, kerja sama dalam bidang sumber daya manusia sangat penting.
    Tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, warga negara Indonesia diharapkan bisa mendapatkan transfer ilmu pengetahuan.
    Menurut Nurmala, pemerintah harus memanfaatkan dengan baik kesempatan dan hubungan baik dengan Jepang.
    “Jepang jauh lebih terbuka sehingga akan memudahkan kita untuk mendapatkan alih teknologi dan kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dalam SDM kita,” kata dia.
    Terpisah, Judha memandang tugas baru yang akan diembannya sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab merupakan amanah.
    Cakupan kerjanya meliputi Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
    “Tantangan baru, amanah baru,” imbuh dia.
    Judha menjadi salah satu calon Dubes RI yang berasal dari pejabat karier Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
    Dalam jabatannya kini, ia bertugas mengurus perlindungan WNI dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri.
    Ia telah menangani banyak kasus WNI di negara lain, termasuk evakuasi WNI yang berada di negara konflik.
    Sementara itu, Indroyono meminta doa dari publik untuk menjalani proses uji kelayakan.
    Ia enggan menanggapi pertanyaan awak media dan lebih memilih meninggalkan curriculum vitae (CV).
    “Saya ninggalin CV saya saja lah biar klir ya, biar enak,” ujar dia.
     
    Ditemui usai menggelar
    fit and proper test
    , Budi menyebut 12 calon duta besar sangat mumpuni.
    Menurut dia, banyak dari mereka memiliki wawasan dan kemampuan mapan karena banyak di antaranya sudah berkarier sebagai diplomat di Kemenlu sejak lama.
    “Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-
    calon dubes
    yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” tutur Budi.
    Tidak hanya wawasan, politikus Partai Gerindra ini juga mengakui para calon Dubes RI itu memahami situasi geopolitik secara aktual.
    “Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” kata dia.
    Adapun 12 calon Dubes RI yang menjalani
    fit and proper test
    adalah sebagai berikut:
    Sesi Pertama
    1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani.
    2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo.
    3. Calon PTRI New York, Umar Hadi.
    4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan.
    5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir.
    6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo.
    Sesi Kedua
    1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio.
    2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung.
    3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha.
    4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro.
    5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto.
    6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni

    Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni

    Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Komisi I
    DPR
    RI dari Fraksi Gerindra,
    Budisatrio Djiwandono
    , mengatakan bahwa kapasitas 12
    calon duta besar
    yang ikut dalam uji kelayakan dan kepatutan atau
    fit and proper test
    sudah sangat mumpuni.
    Pria yang akrab disapa Budi ini menyebutkan bahwa kapasitas yang mumpuni tersebut bisa terlihat saat uji kelayakan berjalan secara tertutup bersama Komisi I DPR RI.
    “Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-calon dubes yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” kata dia saat ditemui usai acara fit and proper test calon dubes di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
    Menurut Budi, kapasitas yang mumpuni tersebut kemungkinan didapat karena banyak calon dubes sudah berkarier sebagai diplomat sejak lama di
    Kementerian Luar Negeri
    (Kemenlu).
    Selain itu, para dubes ini dinilai memiliki pemahaman situasi geopolitik kekinian.
    “Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” katanya.
    Salah satunya adalah sikap politik bebas aktif pemerintah Indonesia dalam menyikapi konflik global dan mengutamakan perdamaian ketimbang kekerasan.
    “Presiden Republik Indonesia selalu mengedepankan pertemanan, persahabatan; selalu beliau mengingatkan kita seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak,” tandasnya.
    Sesi Pertama
    1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    3. Calon PTRI New York, Umar Hadi
    4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Sesi Kedua
    1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha
    4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro
    5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto
    6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beragam respons calon dubes usai uji kelayakan di DPR

    Beragam respons calon dubes usai uji kelayakan di DPR

    Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon duta besar RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

    Beragam respons calon dubes usai uji kelayakan di DPR
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 05 Juli 2025 – 19:03 WIB

    Elshinta.com – Para calon duta besar (dubes) luar biasa berkuasa penuh maupun perutusan tetap Republik Indonesia untuk negara sahabat dan organisasi internasional mengeluarkan respons yang beragam usai uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI, Sabtu.

    Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo tidak berbicara banyak kepada pers. Ia mengatakan proses seleksi masih belum selesai. Dia juga tidak membeberkan substansi pengujian.

    “Doain dulu, deh, masih proses, belum selesai,” ucap Indroyono yang disebut sebagai calon dubes RI untuk Amerika Serikat itu saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

    Sementara itu, mantan Dubes RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani mengatakan dirinya didalami soal rancangan program kerja jika nantinya dinyatakan resmi menjadi dubes.

    “Kita tahu bahwa program kerja yang hendak kita sampaikan itu merupakan perwujudan dari visi-misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yaitu untuk mencapai Astacita,” katanya ditemui di lokasi yang sama.

    Abdul Kadir tidak memerinci implementasi program kerja yang dia maksud. Namun demikian, dia menyebut beberapa isu yang menjadi perhatian, yaitu isu perlindungan warga negara dan pelaksanaan prinsip politik bebas aktif.

    “Pada umumnya semua calon duta besar hanya menyampaikan rancangan program kerjanya masing-masing karena tentunya setiap perwakilan memiliki karakteristik yang berbeda-beda,” ucap Abdul Kadir yang digadang-gadang menjadi calon dubes RI untuk Jerman.

    Adapun mantan Duta Besar RI untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir mengatakan uji kepatutan dan kelayakan berlangsung lancar.

    Di hadapan Komisi I DPR RI, Nurmala mengaku memaparkan ihwal peningkatan hubungan bilateral RI dan negara sahabat, mulai dari aspek ekonomi, perlindungan warga negara, hingga kerja sama strategis lainnya.

    Selain itu, Nurmala juga mengaku membahas program hilirisasi yang menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia. Nurmala pun tidak menampik bahwa dia diusulkan menjadi calon dubes RI untuk Jepang.

    “Kita ada program hilirisasi. Nah Jepang ini adalah suatu negara yang maju, baik teknologinya di dalam segala hal, tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa, juga kita punya sumber daya manusia yang sedang kita tingkatkan kualitasnya menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

    Di samping itu, Nurmala turut menyoroti aspek ketenagakerjaan. Menurut dia, Jepang sudah lebih jauh terbuka dalam hal kerja sama di bidang ketenagakerjaan sehingga momentum itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

    “Saya kira dalam soal ketenagakerjaan, betul, kita harus menggunakan kesempatan ini karena Jepang betul-betul dalam soal itu memberikan perhatian yang banyak. Dan sekarang, dalam kerja sama kita, Jepang jauh lebih terbuka, lebih fleksibel, sehingga akan memudahkan kepada kita untuk mendapatkan alih teknologi kemampuan dalam meningkatkan keterampilan SDM kita,” tuturnya.

    Diketahui bahwa Komisi I DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon dubes luar biasa berkuasa penuh maupun perutusan tetap Republik Indonesia untuk 24 negara sahabat dan organisasi internasional pada Sabtu dan Minggu (6/7).

    Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan bahwa pihaknya menguji 12 calon dubes pada hari ini yang dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang. Utut juga menyebut Komisi I akan menguji 12 calon dubes lainnya esok hari.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono mengatakan calon dubes yang diuji pada sesi pagi hari ini, yaitu calon dubes RI untuk Amerika Serikat, Jerman, Persatuan Bangsa-Bangsa, Singapura, Jepang, dan Slovakia.

    Terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan uji kelayakan dan kepatutan pada sesi siang hari ini antara lain calon dubes RI untuk Belanda, Vietnam, Jenewa, Qatar, Abu Dhabi, dan Brasil.

    Sumber : Antara

  • Alasan DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Dubes RI di Akhir Pekan, Termasuk Dubes untuk AS

    Alasan DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Dubes RI di Akhir Pekan, Termasuk Dubes untuk AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menjelaskan alasan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para calon duta besar (dubes) RI dilakukan pada akhir pekan ini atau Sabtu (5/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025).

    Dia menceritakan dalam rapat kerja (raker) dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) kemarin, Komisi I sempat mempertanyakan kenapa ada banyak posisi dubes yang kosong, khususnya Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS).

    “Karena sudah masuk suratnya [surat presiden] dan juga kita tidak ingin terlalu lama, maka kita gelar segera mungkin,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

    Dave berjanji bahwa proses calon dubes RI untuk beberapa negara sahabat akan dapat selesai dalam waktu satu minggu ke depan.

    Setelah fit and proper test 24 calon dubes RI selesai, pihaknya akan mengembalikan kembali ke pimpinan DPR RI.

    “Pimpinan DPR sahkan hasil keputusannya, keputusan Komisi I di Rapat Paripurna, dan habis itu namanya akan dikembalikan ke pemerintah,” tuturnya.

    Sebagai informasi, hari ini Komisi I DPR RI telah melakukan fit and proper test 12 calon dubes, termasuk untuk AS. Sementara 12 sisanya akan dilakukan esok hari.

    Berikut Daftar Nama 12 Calon Dubes RI yang Jalani Fit and Proper Test Hari Ini, Sabtu (5/7/2025):

    Sesi 1 (10:00–13:00 WIB)

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo

    Sesi 2 (14:00–17:00 WIB)

    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto