Negara: Jerman

  • Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Kronologi Data Nasabah-Karyawan Allianz Life Dibobol

    Jakarta

    Perusahaan asuransi raksasa, Allianz Life, terkena serangan siber. Data pribadi sebagian besar nasabah penasihat keuangan, hingga karyawan perusahaan dicuri hacker.

    Dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025), peretas telah mencuri informasi pribadi dari sebagian besar nasabah perusahaan asuransi Allianz Life di Amerika Utara. Adapun secara keseluruhan jumlah nasabah mencapai 1,4 juta.

    Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan bulan Juli. Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi langsung oleh induk perusahaan, Allianz.

    “Pada 16 Juli 2025, aktor jahat memperoleh akses ke sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life),” kata Allianz dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

    Perusahaan induk asal Jerman tersebut menambahkan, para peretas berhasil memperoleh data identitas pribadi milik mayoritas nasabah Allianz Life, tenaga profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life, menggunakan teknik rekayasa sosial.

    Allianz menegaskan bahwa kebocoran data tersebut hanya terkait dengan Allianz Life. Informasi ini tertuang dalam sebuah dokumen laporan hukum yang diajukan ke kantor Jaksa Agung Maine di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu.

    Namun demikian, perusahaan tidak memberi rincian atas korban terdampak pencurian data tersebut.

    Dalam pernyataan tersebut, perusahaan juga menyatakan telah mengambil tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Perusahaan juga mengklaim telah telah memberi tahu FBI.

    “Tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis kami,” kata perusahaan.

    Secara keseluruhan, Allianz memiliki lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Sedangkan Allianz Life memiliki 1,4 juta nasabah.

    Saat ini Allianz tengah dalam proses menghubungi dan membantu individu yang terdampak kasus pencurian data tersebut.

    Tonton juga video “Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M” di sini:

    (shc/rrd)

  • Cerita Rano Karno di balik komitmen Pemprov DKI merawat lansia

    Cerita Rano Karno di balik komitmen Pemprov DKI merawat lansia

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno Rabu pagi ini seperti biasanya tampil rapi mengenakan pakaian dinas berkelir cokelat.

    Dia tiba sekitar pukul 09.10 WIB di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, untuk memberikan sambutan dalam acara yang dihadiri sekitar 60 lansia.

    Dia mengawali sambutannya dalam acara Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta bertema “Bahagia di Hari Tua” itu dengan berkata bahwa dirinya tak suka datang ke acara itu.

    “Sebetulnya, jujur saya enggak suka datang ke sini”, kata Rano yang kemudian disambut tawa para lansia dan sebagian berkata, “Acara nenek-nenek ya?”. Rano melanjutkan, “Pasti mata saya ngembeng (berair atau berkaca-kaca)”.

    Rano rupanya teringat masa lalunya yang sempat diusir dari rumah. Ini lantaran rumahnya dijadikan markas para lansia berlatih renang. Ada di kolam di rumah Rano yang cukup menampung segerombolan lansia, tak pasti berapa jumlahnya.

    Padahal yang dilakukan bukan berenang seperti atlet atau sekadar melatih gerakan tertentu. Namun sekilas tampak hanya “kecipak kecipuk” di pinggir kolam. Ternyata, mereka melatih otot.

    Selain didatangi lansia untuk berenang, rumah Rano juga menjadi tempat karaoke. Setiap pagi, entah itu para asisten rumah tangga (ART) atau joki sudah antre mengambil nomor urut untuk bernyanyi.

    Belakangan dia sadar, itu merupakan cara para lansia tetap bahagia. Rano menekankan pentingnya penerapan gaya hidup aktif terutama bagi mereka yang sudah berusia senja.

    Ini pun berlaku baginya, yang sebentar lagi berusia 65 tahun. Rano sembari bercanda mengatakan tak perlu kado, tapi cukup doa saja. Para lansia yang rata-rata kaum perempuan pun tertawa mendengarnya.

    Gaya hidup aktif dia lakukan, setidaknya melalui kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mewajibkan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) naik angkutan umum setiap hari Rabu.

    Gara-gara kebijakan ini, Rano menyelipkan jalan kaki menuju Halte MRT Lebak Bulus, sebelum menaiki kereta. Rano merasa perjalanan setiap Rabu bermanfaat untuknya.

    Gaya hidup aktif pun menjadi salah satu kiat yang dia berikan pada para lansia agar tetap bahagia di masa tua. Lakukan aktivitas fisik apa saja sesuai kemampuan. Ini lebih baik ketimbang perilaku hidup sedenter (minim aktivitas fisik) yang lebih banyak merugikan ketimbang manfaatnya.

    Rano berkisah, sewaktu ibundanya masih hidup, juga diajak tetap bergerak. Padahal saat itu, kondisi lututnya bermasalah. Rano masih ingat sang ibu mengeluh sakit, namun tetap diminta bergerak.

    “Kalau bilang sakit, ya duduk. Tapi saya bilang, jalan mak. Jangan kita duduk, demi waktu kita rugi,” kata Rano menirukan ucapannya kala itu pada ibundanya.

    Berbicara gaya hidup aktif, berenang juga bisa menjadi pilihan, kata Rano. Dia bahkan mengizinkan para lansia berenang di rumahnya. Namun, dengan syarat tak boleh mengusirnya dari rumah. Lagi-lagi lansia tertawa mendengar ocehan sang wagub.

    Dia lalu bercerita mengenai adiknya, Suti Karno yang kini aktif dalam kegiatan sosial penyandang disabilitas.

    Kondisi sang adik kini tak seperti dulu. Suti menjalani amputasi kaki kanan karena penyakit diabetes yang dideritanya selama 18 tahun.

    Rano mengatakan, semula Suti malu dan memilih diam di rumah. Namun, setelah diyakinkan pentingnya terus bergerak alih-alih diam menunggu ajal, barulah Suti mengiyakan ajakan sang kakak.

    “Saya bilang, ’emang lu mau diam aja menunggu mati? Bergerak. Jalan. Aktif. Lu masih bisa bawa manfaat. Karena ada orang yang lebih parah dari lu’. Baru sadar dia,”, kata Rano.

    Selain bergerak, dia juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat. Rano mengatakan saat ini tak lagi memiliki kantong empedu, sehingga harus lebih berhati-hati memilih makanan.

    Selain itu, dia juga sudah pernah menjalani pemasangan ring jantung. Karenanya, Rano betul-betul menjauhkan diri dari rokok. Padahal dulunya dia perokok berat. Saat ini, sudah 20 tahun pria yang dikenal publik salah satunya melalui tokoh Si Doel dalam “Si Doel Anak Sekolahan” berhenti merokok.

    Acara Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi DKI Jakarta bertema “Bahagia di Hari Tua” di TIM, Jakarta, Selasa (29/7/2025). (ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.)

    Rano lalu melanjutkan tipsnya tetap bahagia di usia tua, yakni melakukan hobi. Apapun itu, misalnya menyulam atau melukis seperti Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Berbicara tentang SBY, Rano mengatakan Selasa pagi ini, SBY bersama pelukis asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl menyambangi Balai Kota Jakarta.

    SBY tak ikut melukis, tetapi menemani sang pelukis menggambar Monumen Nasional (Monas), Jakarta dari lantai 23 gedung balai kota.

    Christopher Lehmpfuhl dikenal memiliki keahlian melukis dengan teknik finger painting, yakni teknik melukis menggunakan jari tangan sebagai alat utama untuk mengaplikasikan cat ke permukaan media, biasanya kertas atau kanvas. SBY rupanya pernah belajar dengan Christopher melukis alam dengan teknik finger painting.

    Menurut Rano, kegiatan melukis bisa membantu untuk mengasah otak.

    Beralih pada cerita Rano, mengenai kiat bahagia, tetap terhubung dengan teman-teman, kerabat, dan keluarga menjadi upaya yang disarankan Rano.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kanselir Jerman Sambut Raja Yordania, Bahas Jembatan Udara ke Gaza

    Kanselir Jerman Sambut Raja Yordania, Bahas Jembatan Udara ke Gaza

    Jakarta

    Menurut Kementerian Luar Negeri Yordania, pertemuan di Jerman akan difokuskan pada penguatan hubungan bilateral kedua negara serta pembahasan “perkembangan paling mendesak di kawasan.”

    Pertemuan ini berlangsung sehari setelah kanselir Friedrich Merz menyampaikan bahwa pemerintah Jerman ingin membentuk jembatan udara guna mempercepat pengiriman bantuan ke Gaza.

    “Kami tahu bahwa ini hanya akan menjadi bantuan yang sangat kecil bagi rakyat di Gaza,” kata Merz pada Senin, seraya menambahkan, ini adalah “kontribusi yang dengan senang hati kami berikan.”

    Yordania sendiri telah berperan sebagai pusat distribusi bantuan dan pasokan, termasuk menjatuhkan makanan melalui udara ke Gaza dalam dua hari terakhir, menyusul pengumuman Israel tentang “jeda taktis” dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina, Hamas, yang juga diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

    Desakan dari komunitas internasional agar Israel bertindak lebih jauh dalam menangani krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, terus meningkat. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, dan berbagai lembaga bantuan memperingatkan, banyak warga sipil di Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pada Minggu, “tidak ada kelaparan di Gaza,” namun sehari kemudian, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyanggah pernyataan tersebut. Trump menegaskan, ada “kelaparan nyata” di wilayah yang terkepung itu, dan bahwa “kita harus memberi makan anak-anak.”

    Tiga dari empat warga Jerman ingin Berlin tekan Israel

    Sementara itu, sekitar tiga perempat warga Jerman menginginkan pemerintah federal memberikan tekanan lebih kepada Israel, untuk menangani situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza.

    Hasil survei menunjukkan adanya perbedaan sikap yang signifikan berdasarkan afiliasi politik: sekitar 94% pemilih Partai Kiri (Die Linke) dan 88% pemilih Partai Hijau mendukung penekanan lebih terhadap Israel.

    Adapun di kalangan pendukung partai-partai besar pemerintahan seperti CDU/CSU (kanan tengah) dan SPD (Sosial Demokrat, kiri tengah), sebanyak 77% ingin pemerintah Jerman melakukan upaya lebih serius, agar Israel meringankan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi dan mengakhiri perang.

    Penolakan terkuat terhadap peningkatan tekanan diplomatik terhadap Israel, datang dari pendukung partai sayap kanan ekstrem AfD (Alternative für Deutschland), di mana 37% menentang gagasan tersebut. Meskipun begitu, mayoritas—yakni 61% pemilih AfD—masih mendukung sikap yang lebih tegas dari pemerintah Jerman terhadap Israel.

    Sebagai salah satu pendukung terkuat Israel di kancah internasional, Jerman menegaskan bahwa perlindungan terhadap keamanan dan eksistensi negara Israel adalah bagian dari raison d’etat atau “dasar pendirian negara” Jerman.

    Jerman bantah keretakan koalisi

    Kepala Kantor Kekanseliran Jerman, Thorsten Frei, membantah kekhawatiran soal adanya perpecahan dalam pemerintahan koalisi Jerman, terkait posisi negara itu terhadap Israel.

    Pernyataan tersebut muncul setelah Jerman memutuskan untuk tidak bergabung dengan puluhan negara Barat lainnya, dalam menandatangani pernyataan yang mengecam “pembunuhan tidak manusiawi” terhadap warga sipil Palestina di Gaza pada Senin lalu.

    Frei, yang merupakan tangan kanan Kanselir Friedrich Merz, menegaskan mitra-mitra dalam koalisi tetap bersatu dalam tujuan mereka terkait situasi di Gaza, meski terdapat perbedaan pandangan mengenai cara mencapainya.

    “Tidak ada selembar kertas pun yang memisahkan para mitra koalisi,” kata Frei kepada penyiar publik Jerman, ZDF. “Tentu saja, Anda bisa memiliki pandangan berbeda soal bentuk dan jalan menuju tujuan bersama.”

    Tokoh-tokoh terkemuka dari Partai Sosial Demokrat (SPD), mitra koalisi junior dari partai Merz, Uni Kristen Demokrat (CDU), Selasa (29/7) mendesak pemerintah agar bergabung dalam deklarasi bersama yang telah ditandatangani oleh 28 negara, termasuk Prancis, Italia, dan Inggris, serta oleh Komisi Eropa, lembaga eksekutif Uni Eropa.

    Deklarasi itu menyerukan penghentian segera perang di Gaza, dan mengutuk tindakan militer Israel. Namun, sejauh ini Jerman menolak untuk turut menandatanganinya.

    Frei membela posisi pemerintah, dengan alasan bahwa deklarasi tersebut tidak memberikan kejelasan dalam mengurutkan kronologi peristiwa. “Harus ditegaskan bahwa titik awal perang ini adalah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan bahwa Hamas masih menyandera orang-orang,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa Jerman tetap memiliki “banyak saluran komunikasi” dengan pemerintah Israel.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Agus Setiawan


    (ita/ita)

  • Bertemu Pramono, SBY Ajak Pelukis Jerman yang Ingin Melukis Monas dari Lantai 23 – Page 3

    Bertemu Pramono, SBY Ajak Pelukis Jerman yang Ingin Melukis Monas dari Lantai 23 – Page 3

    Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui talenta sang pelukis yang pernah ditemuinya pada 2023. Kedatangan Christopher ke balai kota, imbuh dia, atas undangan SBY.

    Dia berharap lukisan yang akan dihasilkan yakni Monas dan Bundaran HI bisa mendunia.

    “(Seniman) diundang oleh Pak SBY. Yang mengundang Pak SBY tetapi saya bersyukur, dia bisa melukis di balai kota. Di lantai 23 bagus sekali. Monasnya dapat, Katedral dapat, Istiqlal dapat, kemudian Gambir dan sebagainya,” kata Pramono.

  • Allianz Life Indonesia Tegaskan Kebocoran 1,4 Juta Data Nasabah hanya Terjadi di AS

    Allianz Life Indonesia Tegaskan Kebocoran 1,4 Juta Data Nasabah hanya Terjadi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Allianz Life Indonesia menegaskan insiden kebocoran data yang menimpa Allianz Life Insurance Company of North America di Amerika Serikat (AS) tidak berdampak pada sistem dan operasional mereka di Indonesia.

    Head of Corporate Communications Allianz Indonesia, Wahyuni Murtiani, menekankan 

     Allianz Life Indonesia merupakan entitas yang terpisah dari Allianz Life AS, meskipun keduanya berada di bawah naungan grup Allianz SE yang berbasis di Jerman.

    “Insiden kebocoran data yang terjadi hanya berdampak pada Allianz Life Insurance Company of North America [Allianz Life US] yang beroperasi di Amerika Serikat,” kata Wahyuni kepada Bisnis pada Selasa (29/7/2025). 

    Wahyuni menambahkan Allianz Indonesia menggunakan sistem dan infrastruktur teknologi yang terpisah dari Allianz Life di AS. Dia menyebut Allianz Indonesia memiliki komitmen tinggi terhadap keamanan dan kerahasiaan data nasabah.

    Wahyuni mengatakan Allianz Indonesia menganggap kerahasiaan data nasabah merupakan hal yang perlu ditangani perusahaan dengan sangat serius. Hal tersebut ditunjukkan dengan sertifikasi ISO27701, yang menunjukkan kepatuhan terhadap perlindungan data nasabah.

    “Allianz Indonesia juga memiliki Data Privacy Officer, hingga mandatory training yang dilakukan secara berkala mengenai kerahasiaan data kepada seluruh karyawan Allianz Indonesia,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, Allianz Life AS mengonfirmasi adanya insiden peretasan yang menyebabkan data pribadi mayoritas nasabah, tenaga keuangan, dan karyawan perusahaan dicuri. 

    Insiden tersebut terjadi pada 16 Juli 2025, saat pelaku peretasan berhasil mengakses sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) berbasis cloud yang digunakan oleh perusahaan, melalui teknik rekayasa sosial.

    Juru bicara Allianz Life AS, Brett Weinberg, menyebut data yang dicuri mencakup informasi pribadi yang dapat diidentifikasi (personally identifiable information/PII).

    Dalam keterangannya kepada otoritas negara bagian Maine, perusahaan mengungkapkan saat ini mereka memiliki sekitar 1,4 juta nasabah. 

    Allianz Life AS telah melaporkan peretasan ini ke Biro Investigasi Federal (FBI), namun belum menyebutkan apakah ada tuntutan tebusan dari pelaku atau keterkaitan dengan kelompok peretas tertentu.

    Allianz Life AS menyatakan akan mulai mengirimkan pemberitahuan resmi kepada seluruh pihak terdampak mulai 1 Agustus 2025.

    Insiden ini menambah daftar panjang serangan siber terhadap sektor asuransi. Beberapa waktu lalu, penyedia asuransi kesehatan Aflac juga mengalami kejadian serupa. 

    Bahkan, menurut laporan tim keamanan Google, kelompok peretas Scattered Spider diduga aktif melakukan intrusi terhadap perusahaan asuransi dengan memanfaatkan rekayasa sosial untuk menembus sistem internal.

  • 7
                    
                        Ketika Negara Lebih Tertarik Rekening Nganggur Dibanding Pengangguran
                        Nasional

    7 Ketika Negara Lebih Tertarik Rekening Nganggur Dibanding Pengangguran Nasional

    Ketika Negara Lebih Tertarik Rekening Nganggur Dibanding Pengangguran
    Dikdik Sadikin adalah seorang auditor berpengalaman yang saat ini bertugas di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), berperan sebagai quality assurer dalam pengawasan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Memiliki minat mendalam terhadap kebijakan publik, Dikdik fokus pada isu-isu transparansi, integritas, serta reformasi pendidikan dan tata kelola pemerintahan. Dikdik telah menulis sejak masa SMP (1977), dengan karya pertama yang dimuat di majalah Kawanku. Beberapa cerpen fiksi dan opini karyanya telah dipublikasikan di media massa, termasuk di tabloid Kontan dan Kompas. Dua artikel yang mencolok antara lain “Soekarno, Mahathir dan Megawati” (3 November 2003) serta “Jumlah Kursi Menteri dan Politik Imbalan” (9 Oktober 2024). Ia juga pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi dan pemimpin umum majalah Warta Pengawasan selama periode 1999 hingga 2002, serta merupakan anggota Satupena DKI. Latar belakang pendidikan suami dari Leika Mutiara Jamilah ini adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (lulus 1994) dan Magister Administrasi Publik dari Universitas Gadjah Mada (lulus 2006).
    DI NEGERI
    ini, sesuatu yang tak bergerak kadang lebih mencemaskan negara ketimbang yang bergerak. Rekening yang tidak mencatat aktivitas selama tiga bulan saja kini diperlakukan seperti ruang gelap yang patut dicurigai.
    Ia dibekukan, ditandai, dan dianggap membahayakan sistem.
    Sementara itu, jutaan manusia, yang detak jantungnya nyata, yang langkahnya merayap mencari kerja, yang pikirannya penat oleh penolakan lapangan kerja, tak kunjung dianggap urgen oleh negara. Tak dibekukan, memang, tapi juga tak disentuh.
    Ironi ini pun menjelma satire yang viral di media sosial:

    Rekening nganggur 3 bulan diblokir negara…

    Tanah nganggur 2 tahun disita negara…

    Kamu nganggur bertahun-tahun, negara tidak peduli
    .”
    Sebaris lelucon, sebaris keluh kesah, sebaris pengingat bahwa negara kini tampak lebih gesit membekukan saldo ketimbang menyapa warganya yang kehilangan pendapatan.
    Mari kita mulai dari fakta. Menurut data PPATK, sepanjang tahun 2024, terdapat lebih dari 28.000 rekening pasif yang digunakan untuk aktivitas ilegal: dari deposit judi online, perdagangan narkotika, hingga penipuan digital lintas negara.
    Dana mencurigakan yang mengalir di dalamnya mencapai lebih dari Rp 4,2 triliun.
    Rekening dormant
    , atau rekening pasif tersebut, diindikasikan telah menjadi
    tool
    baru sindikat kriminal: dibeli dari pemilik asli, dikuasai diam-diam, lalu dijadikan penampung transaksi gelap.
    Dalam konteks ini, langkah PPATK tampak masuk akal. Ibarat rumah kosong yang bisa disusupi pencuri, rekening tak aktif bisa jadi pintu masuk kejahatan. Negara pun bergerak, memblokir rekening-rekening pasif.
    Sebagian publik setuju. Namun, sebagian lain mulai gelisah: Kenapa tidak ada peringatan sebelumnya? Kenapa yang diblokir hanya karena diam?
    Yang membuat publik waswas bukan soal keamanan, tapi soal batas. Apakah negara mulai menyelinap ke ruang privat warganya atas nama perlindungan?
    Rekening pasif bisa jadi milik petani yang hanya menabung setelah panen, atau pensiunan yang tak pernah lagi mengakses ATM.
    Bisa jadi milik buruh migran yang akan pulang dua tahun lagi, atau mahasiswa yang lupa bahwa rekeningnya masih aktif.
    Mereka tidak menyembunyikan kejahatan. Mereka hanya tak aktif. Namun, dalam sistem hari ini, yang tak aktif bisa kehilangan haknya.
    Kita seperti sedang menuju era baru: era algoritma pengawasan. Kekuasaan hari ini tidak mencambuk tubuh, tapi memantau perilaku. Dari saldo yang tak bergerak, hingga data belanja yang tak sesuai tren.
    Namun, ketika negara masuk terlalu dalam ke ruang-ruang personal, tanpa edukasi, tanpa dialog, maka kepercayaan akan berubah menjadi ketakutan. Dan ketakutan, kita tahu, adalah pupuk subur bagi negara yang terlalu ingin mengontrol.
    Di Jepang,
    rekening dormant
    baru masuk kategori
    unclaimed assets
    setelah lima tahun tak aktif, dan bahkan itu pun melalui notifikasi bertahap serta perlindungan hukum yang kuat.
    Di Inggris, ada
    Dormant Accounts Scheme
    —dana pasif disalurkan ke kegiatan amal, bukan dibekukan secara sepihak.
    Di Indonesia? Tiga bulan saja tak digunakan, rekening bisa langsung dibekukan.

    Tanpa pemberitahuan berlapis. Tanpa perlindungan hukum yang kuat. Tanpa kesiapan literasi digital yang memadai.
    Survei OJK 2023 mencatat, hanya 49,68 persen warga Indonesia memiliki pemahaman dasar soal keuangan digital. Maka wajar jika banyak yang panik, bahkan tak tahu apa salahnya.
    Bagaimana dengan
    pengangguran
    ?
    Kita begitu cepat mengatur saldo menganggur, tapi begitu lamban menyentuh penderitaan manusia yang menganggur.
    BPS mencatat, per Februari 2024, ada 7,2 juta pengangguran terbuka di Indonesia.

    Jika ditambah pekerja informal, atau pekerja tak sesuai kompetensi, jumlahnya bisa melewati 15 juta jiwa.
    Negara tak membekukan mereka. Tak mengirim surat peringatan. Tak menanyakan: “kenapa Anda tak aktif bekerja?” Karena mereka bukan rekening.
    Padahal di negara lain, pengangguran adalah panggilan darurat, bukan statistik yang didiamkan.
    Di Jerman, ada sistem
    Arbeitsagentur
    yang secara aktif memanggil warga yang kehilangan pekerjaan untuk diwawancara, diberi pelatihan gratis, dan dicarikan lowongan sesuai kompetensi mereka.
    Di Australia, pemerintah memiliki program JobSeeker dan SkillsCheckPoint—yang bukan hanya memberikan tunjangan, tetapi juga mewajibkan pelatihan dan pembimbingan karier.
    Bahkan di negara tetangga seperti Singapura, program
    SkillsFuture
    menawarkan kredit pelatihan tahunan kepada setiap warga dewasa untuk meningkatkan keterampilan dan berpindah ke sektor-sektor yang sedang tumbuh.
    Mereka, para pengangguran, dipanggil, dibina, dan ditawarkan harapan. Sementara di sini, yang kita panggil justru rekening.
    Mungkin di sinilah masalah kita hari ini: negara bergerak bukan karena peduli, tapi karena takut. Takut pada uang gelap, pada pencucian dana, pada transaksi mencurigakan.
    Namun, rasa takut itu justru menyasar pada mereka yang paling lemah: mereka yang diam, mereka yang pasif, mereka yang hanya ingin hidup tenang. Dan dalam dunia yang makin digital, diam pun kini dianggap membahayakan.
    Kita bisa menyusun kebijakan yang lebih berimbang. Ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan pemerintah dan otoritas keuangan.
    Pertama, notifikasi berlapis dan berbasis risiko. Jangan langsung blokir. Kirim notifikasi resmi, via SMS, e-mail, bahkan surat fisik jika perlu, 3–6 bulan sebelum pembekuan.
    Sistem ini bisa memakai pendekatan
    risk-based
    , hanya menargetkan rekening dengan potensi penyalahgunaan tinggi.
    Kedua, perlindungan hukum untuk rekening dormant. Tetapkan regulasi eksplisit bahwa dana tidak bisa disita, dipindah, atau dipotong tanpa proses hukum. Pemilik tetap memiliki hak penuh, walau pasif.
    Ketiga, pusat edukasi keuangan digital nasional. Bangun platform digital bersama OJK, PPATK, dan BI untuk literasi keuangan — termasuk tentang rekening dormant, risiko jual-beli akun, dan keamanan data perbankan.
    Keempat, saluran klarifikasi yang ramah dan cepat. Sediakan jalur komunikasi khusus bagi pemilik rekening pasif yang ingin melakukan reaktivasi atau klarifikasi. Jangan biarkan masyarakat bingung dan dipingpong.
    Kelima, evaluasi ulang batas tiga bulan. Batas waktu tiga bulan terlalu singkat dan tidak proporsional dibandingkan negara lain. Sebaiknya ditinjau ulang menjadi 12 bulan atau lebih, seperti di banyak negara maju.
    Keenam, fokus pada pelaku kejahatan, bukan warga biasa. Gunakan sistem kecerdasan buatan (AI) dan forensik data untuk menyisir jaringan transaksi, bukan sekadar karena diamnya saldo.
    Semua solusi tersebut bukan untuk melemahkan upaya penegakan hukum, tetapi untuk memastikan bahwa dalam melindungi sistem keuangan, negara juga harus melindungi warganya dari ketidakadilan prosedural dan kecurigaan yang membabi buta.
    Maka yang kita butuhkan adalah edukasi publik, transparansi prosedur, dan perlindungan hak digital warga.
    Negara tentu memiliki hak untuk menjaga sistem. Namun, apabila negara lebih curiga pada saldo rekening yang menganggur daripada nasib manusia yang membeku dalam pengangguran, maka mungkin yang membeku bukan lagi rekening, tapi nurani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ternyata Ekonomi RI Pernah Tumbuh 8%

    Ternyata Ekonomi RI Pernah Tumbuh 8%

    Jakarta

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia ternyata pernah di atas 8% pada 1980-an. Bahkan sempat mencapai 9,1% pada 1989 dan 9% pada 1990.

    Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mochamad Firman Hidayat mengatakan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1986 hingga 1996 mencapai 7,8%. Tak hanya itu, pertumbuhan investasi pada periode tersebut mencapai 12,3%.

    Bahkan berdasarkan data yang dipaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mencapai 9,1% pada 1989 dan 9% pada 1990. Sementara, pertumbuhan investasi pada 1989 mencapai 14,9% dibandingkan tahun sebelumnya dan naik hingga 25,3% pada 1990. Firman menyebut hal ini tak lepas dari kebijakan deregulasi yang dilakukan pemerintah di era tersebut.

    “Kita pernah mencapai bahkan 9% dengan investment yang tumbuh double digit bahkan sampai 25% dalam satu tahun, apa kuncinya? Sekali lagi kita lihat di zaman itu adalah deregulasi salah satunya,” kata Firman dalam acara ‘Aksesi Indonesia dalam OECD untuk Transformasi Ekonomi Berkelanjutan’ di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

    Firman menerangkan ada beberapa paket-paket kebijakan deregulasi yang diterapkan pada era tersebut, seperti deregulasi perbankan, perpajakan, hingga investasi.

    Berdasarkan bahan yang dipaparkan, pemerintah melakukan penyederhanaan administrasi perpajakan dan kepabeanan pada 1984-1986. Selain itu, pada 1986, pemerintah menyederhanakan prosedur persetujuan investasi.

    Pada 1988, pemerintah juga melakukan deregulasi di pasar modal dengan pembentukan pasar sekuritas swasta. Lalu pada 1990, pemerintah deregulasi perdagangan.

    “Kita lakukan mulai dari banking deregulation, kemudian ada pajak, ada investment deregulation, capital market deregulation yang terjadi sejak tahun 80-an hingga ke awal 1990 dan itu yang tadi menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di atas 7,8%,” jelas Firman.

    Dari kebijakan tersebut, Firman menerangkan terjadi investasi meningkat tajam. Hal ini juga disebabkan karena beberapa kebijakan deregulasi fokus pada orientasi ekspor.

    “Beberapa kebijakannya bisa dilihat di policy deregulation fokusnya ke ekspor oriented termasuk negative list minimum, investment value kita lakukan deregulasi ketika itu. Bahkan kita melakukan ada fasilitasi untuk foreign labor,” terang Firman.

    Lebih lanjut, pada saat itu, pemerintah juga telah melakukan negosiasi perdagangan, di mana mengurangi maksimum tarif 225% menjadi 60%. Lalu menyederhanakan perizinan impor di mana proporsi impor yang memerlukan perizinan turun dari 41% menjadi 25% dari total produksi dalam negeri pada 1990.

    “Kita juga melakukan perubahan-perubahan ketika itu sehingga non tarif barier bisa turun 31% ke 16% bahkan di zaman itu sebelumnya kita ada monopoli untuk iron and plastic, semua dihapuskan. bagaimana impact-nya ke goods export kita yang naik hampir 4 kali karena ada deregulasi dari sisi trade,” jelas dia.

    Kendati begitu, deregulasi bukanlah suatu hal yang mudah. Menurut dia, kebijakan ini memantik respons positif dan negatif dari berbagai kalangan.

    “Sekali lagi memang deregulasi itu tidak mudah karena banyak sekali kelompok-kelompok yang akan against kelompok-kelompok yang menikmati hasil dari rumitnya regulasi, pasti akan berusaha untuk mencegah ini terjadi,” tambah Firman.

    Tonton juga video “Jerman Ungkap Tarif Trump Akan Akibatkan Kerusakan Ekonomi” di sini:

    (kil/kil)

  • Video: Kecelakaan Kereta Hingga Terguling, 3 Penumpang Tewas

    Video: Kecelakaan Kereta Hingga Terguling, 3 Penumpang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga orang tewas dan beberapa penumpang luka parah saat kereta api penumpang keluar dari rel di bagian barat daya Jerman pada Minggu (27/7).

    Sekitar 100 orang berada di dalam kereta saat dua gerbong keluar dari rel antara kota Riedlingen dan Munderkingen, dekat perbatasan Jerman dengan Prancis dan Swiss, kata polisi di kota Stuttgart.

  • Bukan Cuma Satu, Bumi Zaman Dulu Punya Enam Bulan

    Bukan Cuma Satu, Bumi Zaman Dulu Punya Enam Bulan

    Jakarta

    Jika kalian mengira Bumi hanya memiliki satu Bulan, mari dipikirkan ulang. Para peneliti telah mengungkapkan bahwa planet kita mungkin sebenarnya memiliki satu set lengkap Bulan yang mengorbit Bumi pada suatu waktu.

    Sebuah studi baru menemukan bahwa Bumi memiliki sedikitnya enam ‘bulan mini’ yang mengorbit secara teratur, sebagian besarnya merupakan bagian kecil dari Bulan yang saat ini kita lihat di langit setiap malam.

    Sekelompok peneliti dari AS, Italia, Jerman, Finlandia, dan Swedia, mengatakan satelit-satelit kecil ini umumnya berdiameter sekitar 1,8 meter dan terbentuk oleh asteroid yang menabrak permukaan Bulan.

    Tabrakan tersebut pada dasarnya melontarkan sejumlah debu dan serpihan Bulan, dengan beberapa di antaranya cukup besar untuk melayang dan tertarik ke medan gravitasi Bumi.

    Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pecahan Bulan ini, yang dikenal sebagai ‘lunar ejecta’, dapat bergerak ke orbit yang cukup stabil, dan tetap berada di dekat Bumi selama bertahun-tahun.

    Minimoon biasanya hanya berada di orbit Bumi dalam waktu singkat sebelum lepas atau, dalam kasus langka, menghantam planet kita atau Bulan.

    Sering kali, objek-objek yang terikat sementara (TBO) ini terlepas dari Bumi dan tertarik ke gravitasi Matahari, dan mereka akan tetap berada di sana untuk waktu yang lama, sementara potongan-potongan Bulan yang baru terlepas untuk menggantikannya.

    “Ini seperti dansa persegi, di mana pasangan berganti secara teratur dan terkadang meninggalkan lantai dansa untuk sementara waktu,” kata Robert Jedicke, seorang peneliti di Hawaii University, dikutip dari Daily Mail.

    “Mengingat 18% TBO juga dapat diklasifikasikan sebagai minimoon, hasil nominal kami menunjukkan bahwa seharusnya ada sekitar 6,5 minimoon yang diameternya lebih besar dari 1 m di sistem Bumi-Bulan pada suatu waktu,” tulis para peneliti dalam laporan baru mereka.

    Studi baru ini dapat menjungkirbalikkan keyakinan para ilmuwan bahwa bulan mini yang diam-diam mengelilingi Bumi semuanya berasal dari sabuk asteroid Tata Surya.

    Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan sebagian besar TBO berasal dari wilayah jauh yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Namun, temuan baru yang diterbitkan dalam Icarus mengamati dua bulan mini yang baru ditemukan, Kamo’oalewa dan 2024 PT5, yang keduanya tampaknya memiliki tanda-tanda sebagai pecahan Bulan.

    Secara khusus, Kamo’oalewa, yang ditemukan pada 2016 oleh teleskop Pan-STARRS1 di Hawaii, ditemukan memantulkan cahaya dengan cara yang sangat cocok dengan komposisi permukaan Bulan.

    Minimoon besar, yang berdiameter antara 39-99 meter, juga memiliki komposisi batuan yang sama dengan Bulan, kaya akan silikat.

    Ini sangat berbeda dari asteroid pada umumnya, yang sering kali mengandung mineral dan logam berbeda dari yang ditemukan di Bulan.

    Jedicke mengatakan bahwa 2024 PT5, yang ditemukan memasuki orbit Bumi pada 7 Agustus 2024, telah menunjukkan karakteristik mirip Bulan yang sama.

    Tahun lalu, 2024 PT5 dijuluki ‘bulan kedua’ sementara Bumi karena ukuran dan keberadaannya yang begitu dekat dengan planet kita.

    Para astronom mengumpulkan data mengenai asteroid yang diduga sebagai objek tersebut saat mengitari Bumi, yang menyebabkan para astronom menduga bahwa asteroid itu mungkin merupakan bongkahan Bulan kita.

    Teori utama mengenai pembentukan Bulan, disebut ‘hipotesis tumbukan raksasa’, berteori bahwa Bulan sebenarnya adalah bongkahan Bumi yang sangat besar dan mengorbit.

    Menurut teori ini, planet kita bertabrakan dengan planet seukuran Mars sekitar empat miliar tahun lalu, dan ini memicu ledakan material dari Bumi yang melesat ke luar angkasa dan akhirnya mengembun membentuk Bulan.

    Jika hipotesis tumbukan raksasa dan analisis asal usul 2024 PT5 benar, itu berarti Bulan sejati kita adalah induk dari bulan mini ini, dan Bumi adalah ibarat ‘kakek neneknya’.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: Nikah di Bulan Muharram Bikin Sial?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/rns)

  • PIS Dukung Pelaut RI Go Global Bersama Perusahaan Kapal Kelas Dunia

    PIS Dukung Pelaut RI Go Global Bersama Perusahaan Kapal Kelas Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping, selaku Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML), membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kapabilitas pelaut Indonesia agar semakin kompetitif di market internasional.

    Komitmen ini dibuktikan lewat perusahaan afiliasi PIS, yakni PT Pertamina Marine Solutions (PMSol), yang resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan pelayaran ternama berskala global untuk penyediaan awak kapal (manning agency). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kapabilitas tenaga kerja pelaut Indonesia, untuk semakin kompetitif di market internasional.

    PMsol menandatangani Manning Agent Agreement dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Chemikalien Seetransport (CST) Singapore Pte Ltd, yang merupakan anak usaha Chemikalien Seetransport GmbH asal Jerman. Perusahaan global ini memiliki pengalaman selama 65 tahun dalam bisnis pengelolaan kapal dan layanan manajemen perkapalan.

    “Kemitraan keduanya menandai langkah penting dalam memperkuat kapabilitas Indonesia di industri maritim internasional, khususnya dalam hal penyediaan tenaga kerja pelaut yang kompeten dan tersertifikasi secara global,” ujar Direktur PMSol Dian Prama Irfani.

    Dalam kerja sama ini, PMSol ditunjuk sebagai penyedia awak kapal untuk CST Singapore, artinya pelaut-pelaut Indonesia yang dikelola oleh PMSol berkesempatan mengikuti rekrutmen dan penempatan di kapal-kapal CST Singapore dan berlayar di laut internasional.

    “Kolaborasi ini pastinya sangat menjanjikan untuk kedua belah pihak, kami sangat mengapresiasi inisiatif PMSol untuk bekerja sama dan membuka pintu-pintu potensi kolaborasi lainnya lebih jauh,” ujar Managing Director CST Singapore Capt. Maheswaran Muniandy.

    Dengan kolaborasi ini, para pelaut yang bergabung di PMSol berkesempatan mengikuti proses seleksi berstandar internasional dan mengikuti pelatihan, serta pemenuhan standarisasi tertentu sesuai dengan regulasi yang berlaku.

    “Penunjukan ini menjadi bukti kepercayaan CST terhadap reputasi dan kualitas sistem crewing yang dibangun oleh PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) melalui PMSol, serta menjadi validasi atas kapasitas SDM maritim Indonesia dalam memenuhi ekspektasi perusahaan pelayaran global,” lanjut Irfani.

    Saat ini, PMSol mengelola sebanyak 2.000 lebih pelaut untuk bekerja di 350 lebih kapal-kapal yang berlayar di perairan nusantara maupun mancanegara. Selain 2.000 pelaut, terdapat juga sebanyak 7.000 lebih pekerja dan ahli di bidang industri maritim untuk mendukung operasional. Di bawah manajemen PMSol, ratusan kapal tersebut mendapatkan lebih dari 2.500 ships inspection call atau panggilan inspeksi kapal per tahun.

    Kerja sama ini juga menjadi langkah strategis jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor maritim. Hal tersebut sejalan dengan arah pembangunan nasional yang tercermin dalam Asta Cita, terutama poin peningkatan kualitas dan daya saing SDM melalui kolaborasi internasional yang produktif.

    Kolaborasi dengan CST Singapore, kedepannya juga berpotensi membuka lebih banyak peluang bagi pelaut Indonesia dan memperluas penetrasi bisnis penyediaan awak kapal ke pasar global.

    Dalam jangka panjang, kemitraan ini juga diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekosistem maritim nasional yang lebih profesional, tangguh, dan berstandar internasional.