Negara: Jerman

  • Jerman Imbau Warganya Tinggalkan Iran, Ada Apa?

    Jerman Imbau Warganya Tinggalkan Iran, Ada Apa?

    Berlin

    Otoritas Jerman merilis imbauan agar setiap warga negaranya meninggalkan wilayah Iran dan menahan diri untuk tidak bepergian ke negara tersebut. Imbauan tersebut dimaksudkan untuk menghindari balasan Teheran atas peran Berlin dalam memicu sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Jerman bersama Inggris dan Prancis, pada Kamis (28/8), meluncurkan proses 30 hari untuk menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran atas program nuklirnya yang dipermasalahkan. Langkah ini kemungkinan memicu ketegangan baru sekitar dua bulan setelah Israel dan Amerika Serikat (AS) mengebom Iran.

    “Karena perwakilan pemerintah Iran telah berulang kali mengancam dengan konsekuensi dalam kasus ini, tidak dapat dikesampingkan bahwa kepentingan dan warga negara Jerman akan berdampak oleh tindakan balasan di Iran,” sebut Kementerian Luar Negeri Jerman dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/8/2025).

    “Saat ini, Kedutaan Besar Jerman di Teheran hanya dapat memberikan bantuan konsuler terbatas di lokasi,” demikian peringatan Kementerian Luar Negeri Jerman, yang disampaikan via situs resminya pada Kamis (28/8) waktu setempat.

    Peluncuran proses itu dilakukan setelah ketiga negara Eropa tersebut menggelar beberapa putaran perundingan dengan Iran sejak instalasi nuklir Teheran dibom oleh Israel dan pada pertengahan Juni lalu. Perundingan itu bertujuan menyepakati penundaan apa yang disebut sebagai “mekanisme snapback”.

    Namun ketiga negara Eropa itu menilai perundingan terbaru di Jenewa, Swiss, pada Selasa (26/8) waktu setempat tidak menghasilkan sinyal kesiapan yang memadai untuk kesepakatan baru dari Iran.

    Pada Kamis (28/8) waktu setempat, Jerman, Inggris dan Prancis mengumumkan dimulainya “mekanisme snapback”, dengan menuduh Iran telah melanggar kesepakatan nuklir tahun 2015 yang bertujuan mencegah negara itu mengembangkan kemampuan senjata nuklir, dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

    Ketiga negara Eropa itu bersama Rusia, China dan AS merupakan pihak terkait dalam kesepakatan nuklir tersebut.

    Dalam tanggapannya, seorang pejabat senior Iran, yang enggan disebut namanya, menyebut keputusan tersebut sebagai keputusan yang “ilegal dan disesalkan”, namun tetap membuka peluang untuk keterlibatan. Pejabat Teheran itu juga menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk pada tekanan atas langkah ketiga negara tersebut.

    “Langkah ini merupakan tindakan yang bertentangan dengan diplomasi, bukan memberikan peluang untuk itu. Diplomasi dengan Eropa akan terus berlanjut,” kata pejabat senior Iran yang enggan disebut namanya tersebut.

    “Iran tidak akan menyerah di bawah tekanan,” tegasnya.

    Iran sebelumnya memperingatkan “respons keras” jika sanksi-sanksi kembali diberlakukan terhadapnya.

    Di sisi lain, ketiga negara Eropa tersebut khawatir jika mekanisme itu tidak diaktifkan, maka mereka akan kehilangan hak prerogatif pada pertengahan Oktober mendatang untuk memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Iran, yang telah dicabut berdasarkan perjanjian nuklir tahun 2015 dengan negara-negara kekuatan dunia.

    Lihat juga Video ‘Jerman Setop Kirim Senjata ke Israel Buntut Serangan Tewaskan Jurnalis’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pengiriman Paket Bernilai Kecil ke AS Kini Kena Bea Masuk

    Pengiriman Paket Bernilai Kecil ke AS Kini Kena Bea Masuk

    Jakarta

    Mulai Jumat pukul 00:01 waktu Amerika Serikat (7:01 WIB), seluruh barang yang dikirim ke AS akan dikenakan tarif bea masuk.

    Selama enam bulan ke depan, jasa pengiriman pos dapat memilih untuk membayar bea tetap sebesar 80 hingga 200 dolar (sekitar Rp1,3 hingga Rp3,3 juta) per paket, tergantung negara asalnya, menurut pejabat pemerintahan Trump.

    Sebelumnya, ada pengecualian de minimis yang membebaskan barang senilai atau kurang dari 800 dolar AS (sekitar Rp13,2 juta) untuk bebas bea masuk sejak 1938.

    Menurut Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, jumlah paket de minimis melonjak dari 140 juta pada 2014 menjadi 1,36 miliar paket pada 2024.

    Pakar mengatakan banjirnya impor bernilai rendah merugikan ritel AS, membuka celah masuknya barang berbahaya tanpa pemeriksaan, serta memudahkan penyelundupan fentanyl dan narkoba lainnya ke dalam negeri.

    Presiden AS Donald Trump sudah menghentikan pengecualian untuk Cina sejak Februari. Kini, aturan tersebut telah dihentikan bagi semua negara.

    Semua impor ke AS dikenakan tarif bea masuk

    Tarif penuh kini berlaku untuk semua paket yang dikirim melalui jasa ekspres seperti FedEx, United Parcel Service, dan DHL. Perusahaan-perusahaan ini akan memungut bea sekaligus mengurus dokumen administrasi.

    Berdasarkan panduan Bea Cukai AS, paket dari negara dengan tarif di bawah 16%, seperti Inggris dan Uni Eropa, akan dikenakan bea flat 80 dolar (sekitar Rp1,3 juta).

    Sementara, negara dengan tarif antara 16% sampai 25%, seperti Indonesia dan Vietnam, dikenakan 160 dolar (sekitar Rp2,6 juta).

    Negara dengan tarif di atas 25%, termasuk Cina, Brasil dan India, akan dikenakan 200 dolar (sekitar Rp3,3 juta).

    Setelah masa transisi enam bulan, layanan pos wajib memungut bea penuh berdasarkan nilai barang mulai 28 Februari 2026.

    Layanan pos asing hentikan pengiriman ke AS

    Dari Asia hingga Eropa dan Amerika Latin, puluhan perusahaan pos asing menghentikan pengiriman paket ke AS.

    Mereka beralasan tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi dengan perubahan aturan, seperti mekanisme pemungutan bea dan dokumen yang diperlukan, setelah Trump menandatangani perintah penghapusan de minimis pada Juli lalu.

    Daftar layanan pos yang menghentikan pengiriman paket untuk pelanggan bisnis ke AS mencakup Meksiko, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, Australia, Jepang, Taiwan, India, dan Swiss.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Rahka Susanto

    Lihat juga Video ‘Kasus Viral WNA Hilang USD 5.000 di Bea-Cukai Soetta Berakhir Damai’:

    (ita/ita)

  • Pemimpin Uni Eropa Ingin ‘Rangkul’ Moldova dari Cengkraman Rusia

    Pemimpin Uni Eropa Ingin ‘Rangkul’ Moldova dari Cengkraman Rusia

    Jakarta

    Warga Moldova lelah mendengar bagaimana negara mereka dideskripsikan sebagai “negara kecil bekas Uni-Soviet”, “negara termiskin di Eropa”, atau “negara yang terjepit antara Rusia dan Barat”.

    Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Moldova mengerahkan ‘seluruh upaya’ untuk memperbarui citra tersebut.

    Pemerintah mengatakan bahwa, Moldova — yang terletak di antara Ukraina dan Rumania (negara anggota Uni Eropa dan NATO)— adalah calon anggota Uni Eropa, mengorientasikan negaranya ke barat.

    Proyeksi tersebut dikuatkan ketika pada Rabu (27/8) tiga pemimpin Uni Eropa (UE), Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, berjejak di ibu kota Chisinau, demi merayakan hari kemerdekaan bersama presiden Maia Sandu.

    “Alternatif selain Eropa tidak ada. Tanpa UE, Moldova tetap terjebak di masa lalu,” kata Sandu dalam pidatonya. “Kami merasakan hal ini setiap kali bom dijatuhkan di negara tetangga. Perang Rusia di Ukraina menunjukkan setiap hari bahwa Eropa berarti kebebasan dan perdamaian. Rusia-Putin berarti perang dan kematian.”

    Tantangan di luar prediksi, jelang pemilu

    Kanselir Merz mengatakan kepada warga Moldova, fakta bahwa negara tersebut telah memilih jalur menuju UE tidak dapat diremehkan. Namun masih banyak ketidakpastian jelang pemilu.

    Pemerintah pro-Barat Moldova menghadapi tantangan demokrasi fluktuatif – disebabkan frustrasi warga saat menghadapi dampak ekonomi perang di negara tetangga, Ukraina.

    Namun, ada pula faktor lain di luar diprediksi yang berupaya mempengaruhi para pemilih Moldova. Seperti konglomerat buron pro-Rusia, Ilan Shor, yang menjanjikan hingga $3.000 (Rp 49 juta) per bulan kepada orang-orang yang menghadiri protes anti-pemerintah, menurut kantor berita Reuters.

    Shor, yang melarikan diri dari Moldova saat mengajukan banding atas vonis kasus penipuan bank di tahun 2019, mempublikasikan tawarannya dalam sebuah video daring.

    Presiden Maia Sandu menyebutkan upaya tersebut sebagai bagian dari ancaman yang lebih besar terhadap demokrasi Moldova. Ia merinci bentuk-bentuk gangguan lain, termasuk campur tangan pemilu, pendanaan ilegal, kampanye disinformasi, serangan siber, sabotase di tempat pemungutan suara luar negeri, serta upaya memecah belah masyarakat melalui penyebaran kebencian antar komunitas.

    Minggu-minggu yang menegangkan

    Moskow membantah terlibat dalam campur tangan pemilu di Moldova, tetapi para pemimpin Uni Eropa yang berkumpul di Chisinau tetap menaruh curiga.

    “Rusia terus-menerus berusaha merusak kebebasan, kemakmuran, dan perdamaian di Moldova,” ujar Merz seraya memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menarik Moldova ke dalam “lingkup pengaruh” Moskow.

    Victoria Olari, yang memantau disinformasi dan tren daring untuk Lab Penelitian Atlantic Council Digital Forensic mengatakan kepada DW dalam sambungan telepon bahwa ia memperkirakan upaya campur tangan Rusia akan meningkat selama beberapa minggu ke depan.

    Olari, yang tinggal di Chisinau, menggambarkan suasana jelang pemilu “menegangkan” namun juga ada rasa “optimis dan waspada.”

    “Ada tekad nyata rakyat Moldova untuk menjaga kedaulatan mereka,” jelas Olari, menambahkan bahwa kunjungan para pemimpin tinggi Uni Eropa yang menegaskan dukungannya terhadap Moldova telah membangkitkan harapan.

    Mimpi Eropa yang ditangkis Hungaria

    Solidaritas Eropa pada Moldova terasa manis tapi juga pahit— karena jalan ‘berliku’ Moldova untuk bergabung dengan UE.

    Moldova dan Ukraina sama-sama mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2022, setelah invasi besar-besaran Rusia.

    Permohonan aksesi kedua negara disinkronkan dengan reformasi dalam negeri negara tersebut untuk memperkuat undang-undang dan lembaga pemberantasan korupsi. Macron, Merz, dan Tusk memuji kemajuan Moldova dalam hal ini.

    Namun Budapest memveto setiap kemajuan terkait permohonan masuk Ukraina ke UE. Kedekatan Moldova dengan Ukraina berimbas stagnannya posisi Moldova untuk masuk ke Uni Eropa.

    “Pintu menuju Uni Eropa terbuka,” ujar Merz dalam pesan yang meyakinkan pada hari Rabu. “Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa” untuk memajukan perundingan keanggotaan pada musim gugur, tegas Kanselir Jerman tersebut.

    Namun hal ini turut menghadirkan dilema politik bagi para pemimpin UE.

    Risiko ‘menunggu’ terlalu lama

    “Uni Eropa enggan menyerah pada tekanan Hungaria dengan memisahkan hubungan antara Moldova dan Ukraina. Hal ini bisa membuat Ukraina merasa ditinggalkan, terutama di tengah invasi besar-besaran Rusia,” jelas Amanda Paul, peneliti senior di European Policy Centre.

    Namun, jika Moldova “menunggu” terlalu lama di luar pintu Uni Eropa, risiko Moldova jatuh ke dalam pengaruh Rusia semakin besar, hal ini tidak hanya membahayakan keamanan dan stabilitas Moldova, tapi juga akan melemahkan keamanan dan stabilitas Eropa secara keseluruhan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Sorta Caroline
    Editor: Rizki Nugraha.

    Lihat juga Video ‘Trump: Zelensky Tak Sepenuhnya Polos’:

    (ita/ita)

  • UE Hapus Tarif Industri AS, Bea Impor Mobil Eropa ke Amerika Turun

    UE Hapus Tarif Industri AS, Bea Impor Mobil Eropa ke Amerika Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa (UE) mengumumkan telah memenuhi permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menyusun rancangan regulasi untuk menghapus semua tarif atas barang industri asal AS, serta memberikan perlakuan khusus bagi sejumlah produk pertanian dan hasil laut AS.

    Menurut pernyataan Komisi Eropa yang dikutip dari Bloomberg pada Jumat (29/8/2025), langkah ini akan membuka jalan bagi AS untuk menurunkan tarif mobil dan suku cadang asal Eropa menjadi 15% dari sebelumnya 27,5%. Tarif baru untuk mobil itu berlaku secara retroaktif sejak 1 Agustus 2025.

    Meski rancangan regulasi tersebut masih harus mendapat persetujuan dari Parlemen Eropa dan negara-negara anggota, seorang pejabat Komisi Eropa yang enggan disebutkan namanya menyatakan UE berharap AS dapat segera menurunkan tarif mobil.

    Kesepakatan politik dagang antara UE dan AS telah dicapai bulan lalu. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggambarkan kesepakatan itu sebagai perjanjian yang kuat, meski tidak sempurna. Dia menekankan perjanjian tersebut penting untuk memberikan kepastian dan stabilitas bagi dunia usaha.

    Walaupun tarif AS atas hampir semua produk Eropa akan turun menjadi 15%, Trump menegaskan kebijakan itu tidak akan berlaku untuk mobil sebelum ada usulan legislasi yang menghapus tarif industri dan bea lainnya. 

    Pada saat yang sama, Uni Eropa juga memperpanjang perlakuan bebas bea untuk produk lobster asal AS.

    Mobil merupakan salah satu ekspor terbesar UE ke AS. Pada 2024, Jerman saja mengekspor mobil baru dan suku cadang senilai US$34,9 miliar ke AS.

    Komisi Eropa memutuskan tidak melakukan impact assessment seperti prosedur normal, demi mempercepat implementasi regulasi ini.

    Langkah tersebut diambil meski Trump masih melontarkan ancaman akan mengenakan tarif maupun sanksi terhadap negara-negara yang memberlakukan pajak layanan digital. 

    Trump tidak menyebut negara mana yang akan ditargetkan, maupun apakah Uni Eropa termasuk di dalamnya. Presiden AS itu sejak lama mengkritik regulasi digital dan antitrust UE terhadap raksasa teknologi AS, termasuk Google milik Alphabet Inc. dan Apple Inc.

    Seorang pejabat UE menegaskan bahwa aturan digital bloc, termasuk regulasi persaingan dan konten daring, tidak akan menjadi bahan negosiasi.

    Sementara itu, Komisioner Industri UE Stephane Sejourne pada Rabu (27/8/2025) menyatakan blok tersebut mungkin perlu meninjau kembali kesepakatan dagang jika Trump benar-benar merealisasikan ancamannya.

    “Untuk saat ini, saya baru mendengar niat, bukan deklarasi. Jika niat itu berubah menjadi kebijakan resmi, maka ketentuan perjanjian ini harus ditinjau ulang,” ujarnya dalam konferensi bisnis Medef di Paris.

  • Negara-negara Besar Dunia Bersatu Melawan China, Ini Penyebabnya

    Negara-negara Besar Dunia Bersatu Melawan China, Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa negara di dunia bersatu melawan China. Koalisi yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), sekutu-sekutunya yang merupakan negara berbahasa Inggris, Jerman, italia, dan Jepang, kompak mengecam 3 perusahaan China atas dugaan peretasan berskala masif.

    Dalam sebuah dokumen setebal 37 halaman yang diterbitkan pada Rabu (27/8), negara-negara tersebut menuduh 3 perusahaan China menyediakan produk dan layanan siber kepada intelijen China, termasuk beberapa unit di bawah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Kementerian Keamanan Negara.

    Adapun 3 perusahaan China yang dimaksud adalah Sichuan Juxinhe Network Technology, Beijing Huanyu Tianqiong Information Technology, dan Sichuan Zhixin Ruijie Network Technology.

    Sichuan Juxinhe telah dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS atas dugaan hubungannya dengan kelompok peretas yang dijuluki “Salt Typhoon”. Kelompok kawakan itu dituduh mencuri sejumlah besar rekaman panggilan telepon warga AS, termasuk komunikasi dari para petinggi di Washington.

    Beijing Huanyu Tianqiong dan Sichuan Zhixin Ruijie diduga terkait dengan insiden kebocoran data baru-baru ini yang belum dapat dijelaskan lebih perinci, dikutip dari Reuters, Kamis (28/8/2025).

    Reuters sebelumnya telah berupaya menghubungi Sichuan Juxinhe, namun tidak berhasil. Reuters juga belum menemukan informasi kontak kedua perusahaan lainnya.

    Menurut rekam jejak sebelumnya, Beijing biasanya menyangkal memberikan sanksi atas aktivitas spionase siber.

    Meskipun para pejabat AS telah mengeluhkan aktivitas peretasan yang terkait dengan China selama beberapa dekade, pelanggaran yang dikaitkan dengan Salt Typhoon tampak sangat luas.

    Seorang senator tahun lalu menggambarkan cakupannya “luar biasa.” Senator lain mengatakan peretasan Salt Typhoon merupakan serangan telekomunikasi terbesar dalam sejarah AS.

    Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal pada Rabu (27/8), pejabat tinggi siber FBI Brett Leatherman mengatakan Salt Typhoon bertanggung jawab atas salah satu pelanggaran spionase siber paling berpengaruh yang pernah dialami AS.

    The Wall Street Journal mengatakan para peretas menargetkan lebih dari 80 negara dan telah menunjukkan berbagai tingkat minat terhadap lebih dari 600 perusahaan.

    AS secara teratur mengecam entitas China dan entitas asing lainnya atas dugaan keterlibatan mereka dalam spionase siber. Kecaman AS kerap dilakukan secara ‘rombongan’ dengan anggota lain dari aliansi intelijen “Five Eyes”.

    Masing-masing adlaah Australia, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru. Pernyataan pada Rabu (27/8) ditandatangani oleh negara-negara tersebut, ditambah dengan Republik Ceko, Finlandia, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Polandia, dan Spanyol.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BYD Pecahkan Rekor Mobil Listrik Tercepat di Dunia

    BYD Pecahkan Rekor Mobil Listrik Tercepat di Dunia

    Jakarta

    Tahu kan mobil listrik performa tinggi yang bisa melompat, joget-joget dan sempat unjuk gigi di GIIAS 2025? Kini mobil listrik tersebut memecahkan rekor baru.

    Yes, mobil itu adalah Yangwang U9, supercar listrik yang dilahirkan oleh BYD melalui sub-brand Yangwang. Kini, Yangwang U9 Track Edition telah mencapai kecepatan tertinggi 472,41 km/jam di trek uji di Jerman. Angka itu sekaligus membuat Yangwang U9 Track Edition menjadi mobil listrik tercepat di dunia.

    Rekor tersebut diraih di fasilitas ATP Automotive Testing Papenburg. Yangwang U9 Track Edition dikendarai oleh pengemudi profesional Marc Basseng.

    “Tahun lalu, saya pikir saya sudah mencapai puncaknya (dengan Yangwang U9 standar). Saya tidak pernah menyangka akan memecahkan rekor saya sendiri secepat ini. Tetapi di sinilah kita, di lintasan yang sama, dengan teknologi baru yang memungkinkan hal itu,” kata Basseng.

    Yangwang U9 mengalahkan rekor sebelumnya yang diciptakan Rimac Nevera R. Sebelumnya, Rimac Nevera R mencatatkan kecepatan tertinggi 431,45 km/jam.

    Perlu diketahui, mobil listrik yang memecahkan rekor ini adalah versi Track Edition. Mobil itu jauh lebih cepat daripada Yangwang U9 standar yang mencapai 391,94 km/jam.

    Yangwang U9 Track Edition Jadi Mobil Listrik Tercepat di Dunia Foto: Dok. BYD

    Track Edition dilengkapi dengan empat motor listrik yang masing-masing menghasilkan daya puncak 744 hp (555 kW / 755 PS). Menurut BYD, output gabungannya lebih dari 2.960 hp, yang menghasilkan power to weight ratio sebesar 1.200 hp per ton. Sebagai perbandingan, Nevera R memiliki 1.989 hp dan rasio 978 hp per ton.

    Untuk mengendalikan semua daya tersebut, Yangwang U9 Track Edition memanfaatkan kemampuan vektor torsi yang canggih, dan Sistem Kontrol Bodi Cerdas DiSus-X pada Platform e4. Teknologi itu dapat melakukan penyesuaian otomatis pada suspensi untuk cengkeraman maksimum.

    Mobil ini menggunakan platform kendaraan tegangan ultra-tinggi 1200V pertama yang diproduksi secara massal. Itu dipasangkan dengan sistem manajemen termal yang dioptimalkan untuk kondisi ekstrem.

    EV pemecah rekor ini menggunakan ban semi-slick yang dirancang khusus untuk lintasan balap dan dikembangkan bekerja sama dengan Giti Tire. Ban-ban ini dilengkapi material kompon yang dioptimalkan dan desain tapak yang dibuat khusus, serta pelumas viskositas tinggi dan perlakuan knurling khusus antara ban dan pelek untuk meminimalkan selip.

    (rgr/din)

  • Tegang! Jerman Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Tegang! Jerman Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Jakarta

    Tegang! Jet-jet tempur Jerman dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat pengintai Rusia yang terbang di atas Laut Baltik.

    Media Jerman, Deutsche Welle melaporkan bahwa dua jet tempur Jerman, Eurofighter lepas landas dari pangkalan udara Rostock-Laage di Jerman setelah pesawat Rusia tersebut terlihat terbang di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik pada Selasa lalu.

    Dilansir media Independent, Kamis (28/8/2025), pesawat Il-20 milik Rusia tersebut terlihat dengan transponder dimatikan dan tanpa rencana penerbangan yang diajukan. Komando udara NATO memberi perintah untuk mencegat pesawat tersebut.

    Belum jelas berapa lama pesawat pengintai Rusia tersebut berada di wilayah udara tersebut.

    Ini adalah pengerahan kesepuluh pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Jerman di atas Laut Baltik tahun ini, menurut kantor berita dpa. Ini terjadi seiring wilayah Baltik semakin tegang karena pesawat-pesawat pengintai Rusia telah berulang kali terbang dari Kaliningrad untuk mengumpulkan informasi tentang aktivitas militer NATO di pesisir Baltik, khususnya di Polandia, Jerman, Denmark, dan Swedia.

    Surat kabar Jerman, Bild menyebut aksi pesawat pengintai Rusia itu sebagai bagian dari “intimidasi militer Rusia dan taktik pengumpulan intelijen.”

    Kejadian ini terjadi seminggu setelah pesawat-pesawat militer Polandia dan sekutu diaktifkan setelah Rusia melancarkan serangan udara yang menargetkan Ukraina barat, dekat perbatasan dengan Polandia.

    Pesawat-pesawat tersebut dikerahkan untuk menjaga keamanan wilayah udara Polandia, menurut Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia.

    Lihat Video ‘Jerman Setop Kirim Senjata ke Israel Buntut Serangan Tewaskan Jurnalis’:

    (ita/ita)

  • Tahun 2027 Uni Eropa Terapkan Paspor Baterai Mobil Listrik, Apa Maksudnya?

    Tahun 2027 Uni Eropa Terapkan Paspor Baterai Mobil Listrik, Apa Maksudnya?

    Jakarta

    Mulai Februari 2027, setiap kendaraan listrik yang dijual di Uni Eropa wajib dilengkapi dengan paspor baterai. Paspor baterai adalah dokumen digital yang akan memuat detail menyeluruh mengenai rantai pasokan, asal-usul bahan baku, hingga jejak karbon dari baterai yang digunakan di mobil listrik tersebut.

    Regulator Uni Eropa saat ini masih merumuskan daftar informasi yang akan dimasukkan dalam paspor tersebut. Untuk mempercepat penerapan, dibentuk Konsorsium Paspor Baterai dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim.

    Mengutip Carscoops, sejumlah pabrikan besar seperti Audi serta BMW ikut serta dalam program ini, sementara Circulor ditunjuk sebagai pemimpin teknis proyek ini. Circulor didirikan pada 2017 dan memiliki misi untuk menjadikan rantai pasokan global lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Teknologi yang digunakan perusahaan tersebut memungkinkan pelacakan material, mengukur dampak lingkungan, dan memastikan praktik pengadaan barang yang bertanggung jawab.

    Dalam proposal awal, paspor baterai akan memuat sekira 90 poin informasi dalam tujuh kategori. Data tersebut mencakup informasi umum baterai dan produsen, kepatuhan dan sertifikasi, label, jejak karbon, rantai pasokan, komposisi bahan, hingga kinerja serta daya tahannya.

    Menurut Ellen Carey, kepala urusan eksternal Circulor, biaya pembuatan paspor ini diperkirakan hanya €7-€12,8 per unit baterai atau sekitar Rp 133 ribu-Rp 243 ribu. “Paspor ini bertujuan menciptakan akuntabilitas rantai pasokan tersebut–siapa yang menyentuh apa, kapan, dan di mana,” kata Carey kepada Autocar.

    Paspor baterai yang dikembangkan Circulor mampu melacak sumber bahan baku penting seperti kobalt, grafit, litium, mika, dan nikel. Sistem ini memanfaatkan data Internet of Things (IoT), API (Application Programming Interface), hingga sistem ERP perusahaan untuk membentuk ‘digital copy’ dari baterai.

    “Kami mengambil informasi yang kami ketahui tentang nikel itu dan membuat replika digitalnya,” jelas Carey. “Di mana nikel itu ditambang? Bagaimana geolokasinya? Berapa beratnya? Berapa lama waktu pemrosesannya? Lalu, semua informasi yang kami kumpulkan-di setiap langkah perjalanan tentang nikel yang sama itu-dapat kami kaitkan dengan VIN atau kode QR tersebut,” tegas dia.

    Tapi akses informasi akan dibedakan. Produsen bisa melihat detail lengkap, sedangkan pemilik kendaraan hanya mendapat data sederhana terkait baterainya. Dengan aturan ini, Uni Eropa ingin menghadirkan transparansi penuh dalam ekosistem kendaraan listrik, sekaligus mendorong praktik produksi baterai yang lebih berkelanjutan.

    (lua/rgr)

  • Luncurkan Patriot Bond, Danantara Undang Konglomerat Hingga Seskab Teddy

    Luncurkan Patriot Bond, Danantara Undang Konglomerat Hingga Seskab Teddy

    Jakarta

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) meluncurkan patriot bond atau obligasi patriot. Peluncuran ini disaksikan oleh sejumlah pengusaha Indonesia.

    Informasi ini didapat dari unggahan Chairman Kura Kura Bali Special Economic Zone Tantowi Yahya di Instagram resminya @tantowiyahyaofficial. Pada salah satu unggahannya, Tantowi mengatakan sempat menghadiri undangan Danantara dalam peluncuran Patriot Bond.

    Peluncuran itu dilaksanakan di salah satu hotel bintang lima di Jakarta yakni Grand Hyatt. Acara tersebut tentu dihadiri oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani.

    “Memenuhi undangan CEO Danantara yang juga Menteri Investasi/Kepala BKPM, Roslan Roeslani dalam pertemuan dengan para pengusaha nasional dalam peluncuran Patriot Bond,” kata dia dalam unggahannya empat hari lalu, dikutip Kamis (28/8/2025).

    Lebih lanjut, acara tersebut ternyata juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Hal ini juga dibuktikan dengan unggahan foto Tantowi bersama Teddy.

    “Untuk pertama kali menyaksikan Seskab, Letkol Teddy Indra Wijaya pidato di depan publik. Itu terjadi dalam peluncuran Patriot Bond Danantara ke para pengusaha nasional siang tadi di Jakarta. Ternyata beliau ini bicaranya lancar, tanpa teks dan dengan humor-humor spontan,” tulisnya.

    Tantowi menyebut, obligasi patriot itu diluncurkan dalam rangka mencari dana untuk proyek pengelolaan sampah menjadi energi. Karena menurutnya di sejumlah daerah sudah masuk status darurat sampah.

    “Pemerintah melalui Danantara mencari dana untuk membiayai sejumlah proyek waste to energy yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Sejumlah daerah sudah dalam keadaan darurat terkait sampah, satu diantaranya Bali,” ungkapnya.

    Dalam laporan dari The Straits Times, sejumlah pengusaha telah sepakat untuk membeli patriot bond. Hal ini diketahui menurut sumber Straits Times yang mengetahui langsung masalah tersebut.

    Obligasi tersebut mengincar pengumpulan dana hingga US$ 4 miliar atau setara Rp 50 triliun. Terdapat dua jenis obligasi yang diluncurkan Danantara dengan imbal hasil sebesar 2%.

    Sebelumnya, berdasarkan dokumen yang dilihat detikcom, Senin (26/8/2025) penerbitan patriot bond tersebut menjadi salah satu strategi pembiayaan baru yang diusung Danantara untuk memperkuat ketahanan finansial sekaligus menciptakan dampak jangka panjang bagi perekonomian nasional.

    Hasil dana tersebut akan diinvestasikan ke sektor energi transisi dan lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan yang lestari, dan melindungi lingkungan.

    Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan Patriot Bond merupakan instrumen pembiayaan strategis yang lazim digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional.

    “Melalui obligasi ini, negara memperoleh sumber pendanaan jangka menengah-panjang yang stabil, sementara pelaku usaha memiliki akses pada instrumen investasi yang aman dan bermanfaat bagi perekonomian nasional,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/8/2025).

    Lihat juga Video Menlu Sugiono Ajak Jerman Perbanyak Investasi Lewat Danantara

    (ada/fdl)

  • Sekolah Rakyat, Vokasi & Tata Kelola Pendidikan

    Sekolah Rakyat, Vokasi & Tata Kelola Pendidikan

    Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan an­­­­­­­tara pen­­­di­­­dikan dan per­­­tumbuhan eko­­­­­­­nomi sa­­­­ngat ber­­­ka­­­­itan, pendidikan mem­­­­e­­­­­ngaruhi modal sum­­­­ber daya manusia, meningkatkan produktivitas, dan mendorong inovasi yang menjadi penggerak eko­nomi. Negara yang se­­­rius dalam membangun pen­­­didikan seperti Korea Se­­­latan, Singapura, dan Jer­­­man—mampu melesat per­­­tumbuhannya. Oleh karena itu, pendidikan adalah pon­­­dasi menuju Indonesia Emas 2045.

    Dengan bonus demografi yang kurang dari dua dekade lagi, kualitas sumber daya manusia menjadi penentu apakah Indonesia akan menjadi negara maju atau justru terjebak dalam siklus middle income trap. Investasi pendidikan bukan sekadar kewajiban moral, tetapi keharusan strategis.

    Sejak amendemen keempat Undang Undang Dasar 1945 pada tahun 2002, negara diwajibkan mengalokasikan 20% anggaran pendidikan dari APBN dan APBD. Implementasinya baru benar-benar berjalan penuh pada 2009 setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi. Sejak saat itu, belanja pendidikan melonjak—pada 2024, alokasinya dana pendidikan mencapai Rp665 triliun atau 20% APBN. Namun, besar anggaran tidak otomatis berbanding lurus dengan kualitas hasil pendidikan.

    Salah satu terobosan awal adalah pengenalan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diluncurkan pada 2005. BOS berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan menekan angka putus sekolah. Angka Partisipasi Murni SD kini mencapai 99,5% dan SMP di atas 90%. Namun, problem utama berada pada kualitas pembelajaran. Hasil tes PISA 2022 (yang terbit pada tahun 2023) menempatkan Indonesia di peringkat 69 dari 81 negara, menunjukkan bahwa BOS efektif untuk akses, tetapi terbatas didalam peningkatan mutu.

    Di tingkat pendidikan tinggi, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diluncurkan pada 2012 menjadi terobosan lanjutan. Hingga 2024, lebih dari 35 ribu mahasiswa dibiayai, baik di dalam maupun luar negeri. Banyak alumni kembali ke Indonesia mengabdi di birokrasi, kampus, maupun sektor swasta. LPDP bukan hanya beasiswa, tetapi juga simbol kehadiran negara dalam menyiapkan generasi masa depan.

    Baru baru ini, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) untuk membentuk skema pendanaan bagi pengembangan Akademi Kader Bangsa, sebuah jaringan melibatkan lebih dari 10 SMA unggulan berasrama dengan kurikulum International.

    Baccalaureate (IB) di Indonesia, yang di proyeksikan mampu menampung siswa berprestasi dari berbagai daerah untuk kurun waktu 10 tahun ke depan dengan harapan melahirkan generasi muda berstandar global.

    Dalam pemerintahan saat ini, Sekolah Rakyat menjadi terobosan baru. Konsep boarding school untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu memberi harapan bahwa pendidikan menjadi solusi keluar dari kemiskinan. Tidak hanya membangun gedung, tetapi juga menyiapkan guru, kurikulum, hingga pola asrama yang membentuk karakter bagi siswa. Sekolah Rakyat menjadi model inovasi, layaknya charter schools di Amerika atau sekolah berasrama di India, yang menekankan akses sekaligus kualitas.

    Namun, pendidikan bukan hanya soal akademis. Vokasi menjadi kunci menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Sayangnya, data BPS 2023 menunjukkan lulusan SMK justru menyumbang angka pengangguran tertinggi, 10,4 persen. Ini menandakan kesesuaian/link and match dengan industri belum berjalan optimal. Padahal, dengan kerja sama internasional—seperti pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banda Aceh oleh pemerintah Jerman— pendidikan vokasi bisa menjawab kebutuhan tenaga kerja masa depan.

    Indonesia bisa belajar dari pengalaman global. Jerman sukses dengan sistem dual apprenticeship yang menggabungkan teori di sekolah dengan praktik di industri. Korea Selatan mengembangkan Meister Schools yang membuat lulusan SMK setara dengan universitas. Singapura melalui Institute of Technical Education (ITE) menghasilkan lulusan dengan sertifikasi global dengan kolaborasi bersama industri. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa jika dirancang tepat, pendidikan vokasi bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial.

    Pertanyaannya bagaimana arah tata kelola dana pendidikan Indonesia? Pertama, dana BOS perlu diarahkan lebih tepat sasaran dengan indikator mutu, bukan hanya akses. Kedua, LPDP harus diperluas dengan bidang prioritas strategis, dengan fokus pada sektor sains, teknologi, dan ekonomi. Ketiga, Sekolah Rakyat harus terus di kembangkan agar mencapai jangkauan yang lebih luas. Keempat, memperbanyak sekolah vokasi berstandar internasional yang terhubung dengan industri agar lulusan SMK benar-benar siap kerja.

    Investasi pendidikan adalah investasi jangka panjang yang hasilnya mungkin tidak terlihat dalam lima tahun politik, tetapi akan menentukan lima dekade bangsa. Jika dana pendidikan dikelola dengan tepat, Indonesia bukan hanya bisa memenuhi amanat konstitusi 20%, tetapi juga memastikan generasi mudanya siap bersaing di panggung global.

    Indonesia Emas 2045 bisa kita raih apabila sekolah rakyat, BOS, LPDP, dan pendidikan vokasi berjalan sebagai sebuah ekosistem yang saling menguatkan. Dari akses dasar hingga kepemimpinan global, pendidikan adalah fondasi utama kebesaran bangsa ini.