Negara: Jerman

  • AirPods 3 Pro Diumumkan, Bisa Deteksi Detak Jantung

    AirPods 3 Pro Diumumkan, Bisa Deteksi Detak Jantung

    Jakarta

    Apple resmi merilis AirPods Pro 3 di acara yang digelar secara online, Rabu dini hari (9/9/2025). Generasi ketiga ini membawa loncatan besar pada kualitas audio, kenyamanan, serta fitur kesehatan dan komunikasi yang belum pernah ada di seri sebelumnya.

    ANC Terbaik di Kelasnya

    AirPods Pro 3 menghadirkan Active Noise Cancellation (ANC) yang diklaim mampu meredam hingga dua kali lebih banyak kebisingan dibanding AirPods Pro 2. Berkat arsitektur akustik multiport dan audio komputasi canggih, pengguna bisa menikmati musik, film, dan panggilan dengan suara lebih jernih serta bass lebih dalam. Mode Transparency yang ditingkatkan membuat suara sekitar terdengar lebih alami tanpa mengurangi fokus.

    AirPods Pro 3 memiliki sensor detak jantung Foto: Screenshot detikINETSensor Detak Jantung untuk Olahraga

    Earbuds ini menjadi yang pertama di lini AirPods dengan sensor detak jantung berbasis teknologi photoplethysmography (PPG). Sensor ini memancarkan cahaya inframerah untuk mengukur aliran darah dan mendukung pelacakan lebih dari 50 jenis olahraga di aplikasi Fitness, termasuk kalori terbakar dan pencapaian Move ring. Fitur Workout Buddy berbasis Apple Intelligence memberi motivasi personal selama latihan.

    Fitur Terjemahan Langsung

    Salah satu inovasi utama AirPods Pro 3 adalah Live Translation. Fitur ini memudahkan percakapan lintas bahasa dengan dukungan Inggris, Prancis, Jerman, Portugis, dan Spanyol, serta akan diperluas ke bahasa lain sebelum akhir tahun. Jika kedua pengguna memakai AirPods Pro 3, sistem akan secara otomatis meredam suara asli untuk memfokuskan pada hasil terjemahan.

    AirPods Pro 3 hadirkan penerjemahan langsung Foto: Screenshot detikINETDesain Lebih Nyaman & Tahan Lama

    Berdasarkan riset ribuan pemindaian telinga, AirPods Pro 3 hadir dengan ear tip berbahan busa dalam lima ukuran termasuk XXS, serta rating IP57 untuk ketahanan air dan keringat. Baterai juga lebih awet, mampu memutar musik hingga 8 jam dengan ANC aktif dan hingga 10 jam dalam mode Transparency.

    AirPods Pro 3 Foto: Screenshot detikINETHarga

    Sejalan dengan komitmen Apple 2030, AirPods Pro 3 menggunakan bahan daur ulang seperti 100% kobalt pada baterai dan kemasan berbahan serat yang sepenuhnya dapat didaur ulang.

    AirPods Pro 3 sudah tersedia untuk pre-order mulai hari ini dengan harga mulai USD 249 di AS atau kisaran Rp 4 jutaan. Penjualan perdana di toko dimulai 19 September 2025 di 50 negara.

    (afr/afr)

  • Mendag sebut ratusan desa di Indonesia telah siap ekspor produk

    Mendag sebut ratusan desa di Indonesia telah siap ekspor produk

    Kami memetakan ribuan desa yang memiliki potensi ekspor. Dari ribuan itu, saat ini 700 desa siap melakukan ekspor.

    Jembrana, Bali (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan sebanyak 700 desa di Indonesia sudah siap untuk mengekspor produknya ke sejumlah negara.

    “Kami memetakan ribuan desa yang memiliki potensi ekspor. Dari ribuan itu, saat ini 700 desa siap melakukan ekspor,” kata Mendag saat melepas ekspor kakao fermentasi ke Prancis dari Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa.

    Dia mengatakan untuk menumbuhkan ekspor dari desa, pemerintah meluncurkan program Desa BISA Ekspor yang merupakan pengembangan dari Desa Devisa yang digagas Kementerian Keuangan.

    Untuk menjalankan program Desa BISA Ekspor tersebut, kata dia, sejumlah kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa, Kementerian Pertanian serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerjasama.

    “Ada juga pihak swasta termasuk bank yang mendukung program ini. Kami buka akses yang luas bagi ekspor produk desa,” katanya lagi.

    Menurut dia, bagi desa yang sudah siap, pihaknya memfasilitasi dengan pembeli internasional melalui perwakilan dagang di 33 negara.

    Sedangkan untuk desa yang belum siap, namun memiliki potensi, pihaknya membantu pelatihan, pendampingan desain dan standardisasi produk.

    Agar bisa bersaing di pasar ekspor, kata dia, harus dilakukan hilirisasi produk desa sehingga memiliki nilai tambah.

    “Pasar global itu luas dan beragam. Ada segmen untuk bahan mentah, setengah jadi, maupun produk jadi. Kami akan bantu desa agar mampu masuk ke pasar produk jadi, meskipun secara bertahap,” katanya pula.

    Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria yang juga hadir mengatakan desa di Indonesia memiliki potensi besar sektor pertanian, budaya dan produk inovatif.

    Menurut dia, pemerintah pusat akan terus mendukung desa termasuk dari sisi pembiayaan jika dibutuhkan.

    Ia juga mengatakan agar semua program dijalankan dengan prinsip 3T, yaitu Terbaik, Terbanyak, dan Tercepat sesuai pesan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita tidak boleh santai. Produk-produk desa harus terbaik kualitasnya, dalam jumlah yang banyak, dan cepat masuk ke pasar. Ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekonomi desa, dan pada akhirnya menyejahterakan masyarakat,” katanya.

    Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan pihaknya berkomitmen terus mendampingi masyarakat desa agar mampu bersaing di level nasional maupun internasional.

    Program Desa BISA Ekspor, kata dia, menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal.

    “Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta, harapannya Jembrana dapat menjadi salah satu pionir desa ekspor yang berdaya saing tinggi di pasar global,” katanya pula.

    Di Kabupaten Jembrana, program ini melibatkan 13 desa dengan 609 petani, yang dalam kesempatan ini mengekspor kakao fermentasi senilai Rp 12 miliar lebih ke Prancis.

    Selain Prancis, kakao fermentasi Jembrana juga menembus pasaran di Jerman, Belanda, Belgia, Jepang, dan Australia.

    Pewarta: Gembong Ismadi/Rolandus Nampu
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamen ESDM sebut pasar green hydrogen sangat menjanjikan

    Wamen ESDM sebut pasar green hydrogen sangat menjanjikan

    Tanggamus (ANTARA) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan pasar green hydrogen sangat menjanjikan untuk memasok industri maupun pengembangan transportasi pembangkit.

    “Pasar green hydrogen meningkat cukup signifikan pada 2023- 2024 baru sebesar 2 juta ton. Sementara tahun 2060 progresnya diperkirakan naik signifikan sekitar 40 juta ton untuk kebutuhan secara global,” kata Yuliot Tanjung pada peletakan batu pertama Green Hydrogen Pilot Project di PGE Ulubelu, Tanggamus, Selasa.

    Ia menyebutkan green hydrogen (hidrogen hijau) ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga menjadi sumber penyedia untuk kebutuhan global.

    “Ke depan ekspor energi bukan lagi minyak tapi hidrogen untuk memenuhi kebutuhan global,” ujarnya.

    Dari sisi investasi, lanjutnya, negara negara di Eropa sangat komitmen mengembangkan hidrogen seperti Jerman, Prancis, dan Italia untuk rantai pasok sektor industri dan pengembangan transportasi pembangkit.

    “Rencana investasi Pertamina untuk pembangunan green hydrogen sebesar 1 miliar dolar AS hingga berfungsi secara maksimal. Saat ini green hydrogen pilot projectnya baru 3 juta dollar AS. Nanti implementasinya kita bisa duplikasi tahap produksinya, tahap pertama berapa, tahap kedua berapa? hingga skala ekonomis dan masuk secara keseluruhan,” ujarnya.

    Ia menjelaskan untuk produksi saat ini masih dikembangkan secara bertahap, selain itu dalam pengembangan proyek ini dibutuhkan kebijakan regulasi yang lebih disederhanakan.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mungkinkah Gejolak Ekonomi Prancis Picu Krisis Utang Zona Euro?

    Mungkinkah Gejolak Ekonomi Prancis Picu Krisis Utang Zona Euro?

    Jakarta

    Beberapa saat sebelum Francois Bayrou kalah dalam pemungutan suara kepercayaan di parlemen pada Senin (08/09), perdana menteri Prancis memperingatkan bahwa isu keuangan negara bisa mengancam “keberlangsungan” negara tersebut.

    “Anda memiliki kekuatan untuk menjatuhkan pemerintah, tetapi Anda tidak memiliki kekuatan untuk menghapus kenyataan,” kata Bayrou kepada para anggota parlemen, seraya menambahkan bahwa ekonomi terbesar kedua Eropa saat ini memiliki “beban utang yang sudah tidak tertahankan, dan akan menjadi lebih berat serta lebih besar.”

    Masih belum ada kepastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, apakah akan digelar pemilu baru, seperti yang dituntut partai sayap kanan National Rally, atau Presiden Emmanuel Macron berhasil membentuk pemerintah minoritas baru.

    Secara ekonomi, fokusnya adalah uang dan beban utang Prancis yang menjulang tinggi. Dalam istilah absolut, tidak ada negara Uni Eropa yang memiliki utang nasional terkonsolidasi lebih besar daripada Prancis. Utang negara telah naik sekitar €3,35 triliun (sekitar 64.800 triliun Rupiah) — sekitar 113 persen dari produk domestik bruto (PDB), dengan angka yang diperkirakan meningkat lebih lanjut menjadi 125 persen pada 2030.

    Raja utang Eropa

    Rasio utang terhadap PDB Prancis begitu tinggi. Di Uni Eropa sendiri, hanya Yunani dan Italia yang berhasil melampauinya. Dengan defisit anggaran 5,4 hingga 5,8 persen tahun ini, Prancis juga mencatat defisit terbesar di antara 27 negara anggota UE.

    Demi memenuhi target dari UE untuk menurunkan defisit anggaran menjadi 3 persen, penghematan besar-besaran tak bisa dihindari.

    Namun, karena pemotongan anggaran saat ini sulit diterima secara politik, pasar keuangan bereaksi dengan menaikkan risiko obligasi Prancis. Sementara obligasi Jerman menawarkan bunga sekitar 2,7 persen, Prancis harus membayar hampir 3,5 persen untuk utangnya.

    Lantas, perlukah kita khawatir soal stabilitas euro jika keuangan negara terbesar kedua di zona euro ini makin tak terkendali?

    “Ya, kita harus khawatir. Zona euro saat ini tidak stabil,” kata Friedrich Heinemann, ekonom di ZEW Leibniz Center for European Economic Research di Mannheim, Jerman. Meski begitu, ia “tidak terlalu khawatir” tentang krisis utang jangka pendek dalam beberapa bulan mendatang.

    “Tapi kita harus bertanya ke mana arah ini jika negara besar seperti Prancis, yang rasio utangnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, kini juga menghadapi destabilisasi politik lebih lanjut,” ujarnya kepada DW.

    Negara dengan perekonomian besar lainnya juga menumpuk utang historis yang tinggi dan harus menghimpun miliaran di pasar modal. Misalnya, musim gugur ini Jerman, Jepang, dan AS perlu menerbitkan obligasi pemerintah baru untuk membiayai pengeluaran mereka. Hal ini menjadi alasan utama pasar obligasi global tetap tertekan.

    Satu-satunya alasan pasar belum makin cemas, adalah harapan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan turun tangan dengan membeli obligasi Prancis untuk menstabilkan pasar, kata Heinemann. “Namun harapan itu bisa saja keliru, karena ECB harus berhati-hati agar tidak merusak kredibilitasnya.”

    Dilema politik ini telah lama menghantui pemerintah Prancis. Setiap kali mereka mengusulkan langkah penghematan atau reformasi ekonomi, partai-partai di kiri maupun kanan selalu menentang dan mengerahkan pendukungnya.

    Serikat pekerja bahkan telah mengumumkan mogok umum pada 10 September, dua hari setelah pemungutan suara mosi percaya.

    Tekanan dari Komisi Eropa dan ECB

    Prancis saat ini menghabiskan €67 miliar (sekitar 1.296 triliun Rupiah) per tahun hanya untuk membayar bunga. Tak hanya itu, negara ini pun berada di bawah tekanan karena telah berkomitmen untuk secara bertahap mengurangi defisit sesuai aturan UE.

    Namun Heinemann juga menempatkan sebagian kesalahan pada langkah Komisi Eropa karena “membantu menciptakan kekacauan ini.”

    “Komisi menutup mata, bahkan kedua matanya, ketika menyangkut Prancis. Itu adalah kompromi politik yang didorong oleh ketakutan memperkuat populis,” katanya, seraya menambahkan, “Prancis sudah menggunakan banyak ruang fiskalnya. Jerman berada dalam posisi jauh lebih baik, dengan banyak ruang gerak.”

    Reformasi yang mandek

    Menurut Heinemann, Prancis, seperti Jerman, sangat membutuhkan reformasi besar-besaran dalam kesejahteraan dan pemotongan pengeluaran. Alternatifnya adalah menaikkan pajak di negara yang sudah membebani warga dan bisnis dengan pajak tinggi.

    Oleh karena itu, Heinemann skeptis politik Prancis dapat menghasilkan konsensus lintas partai dalam pengurangan utang. “Dengan populis di kiri dan kanan yang semakin kuat, saya tidak melihat itu terjadi. Pusat menyusut. Itulah mengapa saya pesimis dengan Prancis dan tidak melihat solusinya.”

    Bagi Andrew Kenningham, kepala ekonom Eropa di Capital Economics, risiko terhadap pasar Eropa lainnya tetap dapat dikelola untuk saat ini.

    “Sejauh ini, masalah tampaknya terbatas pada Prancis sendiri, selama skala masalah Prancis tidak terlalu besar,” katanya dalam catatan kepada klien.

    Namun, ia juga memperingatkan skenario di mana krisis Prancis bisa meningkat signifikan, meningkatkan risiko penularan.

    “Bagaimanapun, Prancis adalah ekonomi terbesar kedua zona euro, dengan hubungan dagang dan keuangan yang signifikan dengan tetangganya, dan juga merupakan kekuatan politik utama UE,” kata Kenningham. Nantinya, krisis di Prancis bisa mempertanyakan kelangsungan proyek Eropa itu sendiri.

    “Kami tidak mengantisipasi krisis sebesar itu dalam satu hingga dua tahun ke depan. Tapi jika terjadi, penularan bisa menjadi risiko lebih besar — yang harus ditangani ECB,” ujarnya.

    Krisis politik yang terjadi di tengah ketegangan

    Gejolak Prancis muncul saat UE sedang bersitegang dengan AS terkait kebijakan perdagangan, termasuk pajak lebih tinggi pada raksasa teknologi AS yang diusulkan Prancis.

    Oleh karena itu, ini merupakan waktu yang kurang tepat bagi Uni Eropa untuk terlihat lemah akibat kebuntuan politik di ekonomi terbesar kedua kawasan itu.

    Bagi Heinemann, kebanyakan aktor politik di Prancis adalah “pendukung Trump di hati,” terutama di spektrum kiri dan kanan politik.

    “Mereka bisa meningkatkan tekanan pada Komisi Eropa untuk membalas tarif Trump dengan tarif Eropa,” kata ekonom itu, yang “akan meningkatkan risiko perang dagang nyata” dan memperburuk krisis utang negara itu lebih jauh lagi.

    Artikel ini awalnya ditulis dalam bahasa Jerman. Pertama kali diterbitkan pada 5 September, dan diperbarui pada 8 September setelah perdana menteri Prancis kalah dalam pemungutan suara kepercayaan di parlemen.

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Rahka Susanto

    Tonton juga video “PM Prancis Lengser Setelah Kalah di Mosi Kepercayaan Parlemen” di sini:

    (ita/ita)

  • Cas 10 Menit, Bisa Jalan 478 Km

    Cas 10 Menit, Bisa Jalan 478 Km

    Jakarta

    Perusahaan energi asal China, Contemporary Amperex Technology Limited (CATL) telah mengenalkan baterai mobil listrik tangguh bernama Shenxing Pro di Munchen, Jerman. Komponen itu tersedia dalam varian Super-Fast Charging dan Super Long Life & Range.

    Disitat dari Carnewschina, Senin (8/9), Shenxing Pro Super Long Life & Long Range dan Shenxing Pro Super-Fast Charging sama-sama menggunakan material LFP (lithium iron phosphate), serta dirancang untuk memberikan performa tinggi, daya tahan lama, serta pengisian daya super cepat.

    Kedua baterai tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Maka, sesuai namanya, Shenxing Pro Super Long Life & Long Range lebih fokus ke daya tahan dan jarak tempuh kendaraan. Sementara Shenxing Pro Super-Fast Charging lebih unggul di waktu pengecasan yang kilat.

    Baterai CATL. Foto: Doc. Carnewschina

    Untuk varian Long Life & Long Range, CATL mengklaim baterai tersebut mampu menempuh jarak hingga 758 km menurut standar WLTP. Masa pakainya hingga 12 tahun atau 1 juta kilometer. Bahkan, setelah dipakai 200 ribu kam, degradasi baterainya hanya 9 persen!

    Sementara itu, varian Super-Fast Charging dirancang untuk efisiensi waktu. Baterai tersebut hanya butuk 10 menit untuk menempuh jarak 478 km (0,8 km/detik). Bahkan dalam kondisi tersisa 20 persen, baterai masih bisa memberikan output daya hingga 830 kW. CATL memberikan garansi selama 10 tahun atau 240 ribu km untuk varian tersebut.

    Kedua varian itu menggunakan sistem keamanan terbaru CATL bernama NP 3.0 (No Propagation 3.0). Sistem tersebut dirancang agar baterai tak menimbulkan api atau asap jika terjadi thermal runaway. Bahkan, mobil masih bisa tetap berjalan selama lebih dari satu jam dalam kondisi darurat.

    Secara struktur, Shenxing Pro menggunakan desain Wave cell, berbeda dari sel baterai konvensional. Wave cell memiliki desain dengan bahu yang menonjol dan teknologi space-sharing, yang memungkinkan sistem pendingin dan pengunci dipasang dari segala arah. Ini meningkatkan kekakuan struktur baterai sebesar 25 persen dan efisiensi volume baterai hingga 76 persen.

    “Dengan jangkauan, kecepatan pengisian, dan daya tahan tanpa kompromi, Shenxing Pro adalah solusi terbaik untuk mobilitas listrik di Eropa,” kata Chief Technology Officer (CTO) CATL International, Dr. Lingbo Zhu.

    (sfn/din)

  • IHSG melemah di tengah optimisme pemangkasan The Fed pekan depan

    IHSG melemah di tengah optimisme pemangkasan The Fed pekan depan

    Pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi memberikan inflow baru di pasar negara berkembang dan Asia Pasifik,

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa bergerak melemah di tengah optimisme pemangkasan suku bunga The Fed pada pekan depan.

    IHSG dibuka melemah 21,16 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.745,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,10 poin atau 0,40 persen ke posisi 780,49.

    “Pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi memberikan inflow baru di pasar negara berkembang dan Asia Pasifik,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, pelaku pasar optimistis The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4-4,25 persen pekan depan, menyusul data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melandai, seperti data tenaga kerja (NFP) yang mencerminkan inflasi dapat terkendali.

    The Fed akan menyelenggarakan pertemuan The Federal Open Market Committee (FMOC) pada 16-17 September 2025, untuk menentukan kebijakan suku bunga acuannya.

    Dari dalam negeri, sorotan utama pelaku pasar terhadap pergantian jabatan Menteri Keuangan menjadi Purbaya Yudhi Sadewa selaku mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dari sebelumnya Sri Mulyani Indrawati.

    Ratih mengatakan, postur fiskal harus tetap dijaga, misalnya utang negara harus tetap terkendali, defisit anggaran tidak boleh melebar, serta kebijakan belanja publik perlu diarahkan pada sektor produktif agar tidak mengganggu stabilitas makroekonomi.

    Pada perdagangan Senin (8/9), bursa saham Eropa ditutup menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,81 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,50 persen, indeks DAX Jerman naik 0,89 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,78 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (8/9), diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average turun 220,43 poin atau 0,48 persen menjadi 45.400, indeks S&P 500 turun 20,58 poin atau 0,32 persen ke 6.481, dan indeks Nasdaq Composite melemah 7,31 poin atau 0,03 persen ke 21.700.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 131,19 poin atau 0,31 persen ke 43.783,00, indeks Shanghai menguat 3,55 poin atau 0,08 persen ke 3.830,01, indeks Hang Seng menguat 321,09 poin atau 1,27 persen ke 25.960,55, dan indeks Strait Times melemah 7,39 poin atau 0,19 persen ke 4.299,21.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ogah Perang Harga dengan Mobil China, Mercedes-Benz Tetap Percaya Diri dengan Strategi Premium

    Ogah Perang Harga dengan Mobil China, Mercedes-Benz Tetap Percaya Diri dengan Strategi Premium

    JAKARTA – Di tengah gelombang perang harga yang brutal di pasar otomotif China, Mercedes-Benz tetap teguh pada pendiriannya. Alih-alih ikut banting harga, pabrikan mewah asal Jerman ini memilih untuk mempertahankan strategi premiumnya, meskipun harus mengorbankan pangsa pasar.

    Langkah ini diungkapkan langsung oleh CEO Ola Kaellenius, dikutip dari Reuters, Senin, 8 September. Menurutnya, meskipun penjualan mobil Mercedes-Benz di China sempat anjlok 19 persen pada kuartal kedua tahun 2025, perusahaan tidak akan mengubah haluan.

    “Kami tetap membebankan harga sedikit lebih mahal, tapi para penggemar GLC dapat yakin… dari sisi harga, jika Anda saat ini adalah pelanggan GLC, Anda akan tetap merasa nyaman dengan GLC listrik yang baru ini,” ujar Kaellenius di sela-sela pameran mobil IAA Mobility di Munich.

    Mercedes-Benz kini menaruh harapan besar pada model andalan terbarunya, SUV listrik GLC, sebagai kunci untuk merebut kembali dominasi di pasar mobil terbesar di dunia tersebut. Kaellenius meyakini bahwa model ini akan “tepat sasaran” sesuai dengan apa yang dicari oleh konsumen Tiongkok. Strategi ini menunjukkan komitmen Mercedes-Benz untuk memprioritaskan margin keuntungan di atas volume penjualan, sebuah pendekatan yang juga dianut oleh merek sekelas Porsche.

    Di sisi lain, tantangan bagi Mercedes-Benz tidak hanya datang dari China, tetapi juga dari Amerika Serikat. Pabrikan ini kini menunggu keputusan pemerintah AS untuk menurunkan tarif impor mobil dari Uni Eropa menjadi 15 persen dari sebelumnya 27,5 persen. Meskipun dampaknya terhadap keuangan perusahaan belum dikuantifikasi, Kaellenius berharap keringanan tarif ini segera terealisasi.

    Di tengah tekanan ganda dari persaingan China dan regulasi tarif internasional, Mercedes-Benz membuktikan bahwa mereka siap bertarung. Dengan memertahankan identitas merek yang premium dan mengandalkan inovasi produk seperti GLC listrik, mereka berharap dapat memenangkan kembali hati konsumen tanpa harus menyerah pada perang harga yang melemahkan.

  • Bakal Ada 1 Juta Unit Mobil BYD Beredar di Luar China pada Akhir 2025

    Bakal Ada 1 Juta Unit Mobil BYD Beredar di Luar China pada Akhir 2025

    Jakarta

    BYD menargetkan bisa menjual 1 juta mobil di luar China sepanjang tahun 2025. Diketahui selama semester pertama tahun ini, BYD sudah menjual nyaris 500 ribu unit.

    Mobil China BYD sudah dijual di banyak negara. Saat ini BYD diketahui sudah menjajakan mobilnya di lebih dari 100 negara di dunia. Pabrikan yang bermarkas di Shenzhen itu tidak hanya mengekspor mobil dari China, namun juga sudah ada pabrik beberapa negara seperti Uzbekistan dan Thailand.

    Perusahaan juga berencana membangun fasilitas produksi di Turki, Hungaria, Brasil, dan beberapa negara lain untuk mengatasi hambatan tarif. BYD juga tengah membangun pabrik di Indonesia di kawasan Subang. Langkah BYD membangun pabrik di berbagai negara itu juga dipercaya menjadi upaya perusahaan untuk mengakali tarif.

    Misalnya pada bulan lalu BYD mengapalkan lebih dari 900 unit mobil listrik buatan Thailand menuju ke Jerman, Belgia, dan Inggris untuk menghindari tarif tambahan sebesar 20,7 persen. Pabrik di luar China itu membuat BYD jadi lebih fleksibel sekaligus melebarkan sayapnya di mancanegara.

    Makin lebar sayap BYD itu membuat perusahaan cukup percaya diri bisa menjual 1 juta unit mobil pada tahun 2025. General Manager of Brand and PR BYD Li Yunfei mengungkap perusahaan punya ambisi memenuhi target tersebut. Diberitakan Car News China, penjualan pada tahun 2025 bisa naik dua kali lipat dibandingkan torehan sepanjang semester satu yang sudah menyentuh 472 ribu unit. Artinya bila target tersebut tercapai, BYD bakal menjual 944 ribu unit di luar China. Bila mencapai target tersebut, BYD menantang langsung SAIC dan Chery yang saat ini unggul dalam hal ekspor mobil.

    Penjualan BYD di luar negeri merupakan salah satu sumber pendapatan besar bagi perusahaan. Menurut laporan Rodium Group tahun lalu, BYD meraup keuntungan sebesar USD 5.000 per unit mobil yang dijual di Eropa sekalipun kena tarif tinggi.

    Ekspor juga menjadi poin penting bagi bisnis BYD seiring melambatnya penjualan di pasar domestik. Reuters melaporkan bahwa perusahaan juga sudah mengurangi produksi di China terkait stok yang menumpuk. Namun perusahaan membantah informasi yang beredar tersebut. Namun meningkatnya stok mobil di dealer menjadi masalah nyata seiring dengan diskon besar-besaran yang diberikan BYD untuk 22 model pada Mei tahun ini.

    (dry/rgr)

  • Rilis iX3, Era Baru Mobil Listrik BMW Resmi Dimulai!

    Rilis iX3, Era Baru Mobil Listrik BMW Resmi Dimulai!

    Jakarta

    BMW akhirnya resmi memperkenalkan iX3 terbaru di ajang IAA Mobility 2025 Munich.

    Bukan sekadar model baru, SUV listrik ini jadi tonggak lahirnya Neue Klasse, generasi kendaraan masa depan BMW yang menggabungkan elektrifikasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.

    BMW iX3 Foto: dok. Fabian Kirchbauer/BMW

    “Neue Klasse adalah proyek masa depan terbesar kami dan menjadi lompatan besar dalam hal teknologi, pengalaman berkendara, dan desain,” ujar Oliver Zipse, Chairman of the Board of Management BMW AG.

    “Praktis semuanya baru, namun juga lebih BMW dari sebelumnya. Seluruh lini produk kami akan mendapat manfaat dari inovasi Neue Klasse, tanpa memandang teknologi penggeraknya. Apa yang dulu hanya sebuah visi kini telah menjadi kenyataan: BMW iX3 adalah model Neue Klasse pertama yang masuk jalur produksi massal,” sambung Oliver.

    BMW iX3 tampil dengan bahasa desain baru yang lebih bersih, tegas, sekaligus futuristik.

    Grille ikonik kidney kini dibuat vertikal dengan cahaya menggantikan aksen krom, sementara bodinya yang kekar tetap mempertahankan karakter khas SUV BMW.

    Aerodinamika pun dioptimalkan sehingga mampu mencapai koefisien drag 0,24.

    BMW iX3 Foto: dok. Fabian Kirchbauer/BMW

    Adrian van Hooydonk, Head of BMW Group Design, menekankan bahwa iX3 adalah simbol langkah besar untuk merek asal Jerman ini.

    “Dengan bahasa desain baru ini, BMW iX3 terlihat berfokus ke masa depan, modern, dan abadi. Tapi di atas segalanya, lebih BMW dari sebelumnya,” kata Adrian.

    Terlihat dari gambar yang dibagikan BMW ke media, interior iX3 punya atmosfer yang terasa lapang dan modern. Interior minim tombol fisik, memberi ruang besar bagi sistem digital terbaru BMW Panoramic iDrive.

    Informasi penting diproyeksikan ke seluruh kaca depan lewat Panoramic Vision, dipadukan dengan layar sentral free-cut design dan head-up display 3D opsional.

    Semuanya dikemas untuk menjaga prinsip “hands on the wheel, eyes on the road” khas BMW. Penggunaan layar model baru ini membuatnya cukup tampil kontroversial sebab setir mobil ini menjadi palang empat.

    BMW iX3 Foto: dok. Fabian Kirchbauer/BMW

    Soal performa, iX3 dibekali teknologi BMW eDrive generasi ke-6 dengan dua motor listrik bertenaga total 469 hp dan torsi 645 Nm.

    Akselerasi 0-100 km/jam tuntas dalam 4,9 detik, dengan kecepatan puncak 210 km/jam. Yang lebih impresif, baterai 108,7 kWh memungkinkan jarak tempuh hingga 805 km (WLTP) dalam sekali pengisian.

    Tak hanya jauh jarak tempuhnya, pengisian ulangnya juga super cepat. Berkat arsitektur 800 volt, iX3 bisa menambah jarak 372 km hanya dengan ngecas 10 menit di stasiun pengisian cepat 400 kW. Waktu 10-80 persen pun cukup 21 menit.

    BMW juga menekankan faktor keberlanjutan. Diklaim, sekitar sepertiga material iX3 berasal dari bahan daur ulang, termasuk plastik laut untuk beberapa komponen. Jejak karbon selama siklus hidup mobil ini diklaim 34 persen lebih rendah dibanding pendahulunya

    iX3 rencananya diproduksi mulai akhir 2025 di pabrik baru BMW di Debrecen, Hungaria, sebelum dipasarkan di Eropa pada musim semi 2026 dan Amerika Serikat pada musim panas 2026.

    Yang menarik, untuk konsumen di China, BMW menyiapkan varian khusus yang dibuat di fasilitas Shenyang.

    (mhg/rgr)

  • 15 Ribu Orang Asing di Bali Jadi Peserta BPJS Kesehatan

    15 Ribu Orang Asing di Bali Jadi Peserta BPJS Kesehatan

    Jakarta

    Sebanyak 15 ribu Warga Negara Asing (WNA) terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini diungkap langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti saat rapat dengan DPR RI.

    Menurut Ghufron, kepesertaan WNA dalam JKN sudah sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa WNA yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi peserta JKN.

    “Di Undang-undang nomor 24 tahun 2011, setiap orang yaitu termasuk pekerja rumah tangga dan juga orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi peserta JKN. Di Bali saja sudah lebih dari 15 ribu orang asing yang menjadi peserta BPJS,” ujarnya dalam RDPU dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (8/9/2025).

    Secara keseluruhan jumlah peserta BPJS saat ini sudah mencapai 281 juta orang. Angka itu setara dengan 98,82% dari jumlah penduduk Indonesia.

    “Cakupan kepesertaan program JKN ini sekarang sudah mencapai luar biasa, 281 juta lebih atau 98,82%,” tuturnya.

    Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang berhasil dalam mengimplementasikan program jaminan kesehatan secara nasional. Sebagai perbandingan, Jerman saja butuh waktu hingga 127 tahun untuk mencapai level yang sama.

    “Jerman memiliki waktu 127 tahun. Brasil, Uni Eropa, 100 tahunan lebih. Jepang 36 tahun. Tercepat itu Korea Selatan 12 tahun, dan Indonesia 10 tahun sejak BPJS lahir itu sudah 98,82%, artinya tinggal 1,18%,” tutup Ghufron.

    (acd/acd)