Negara: Jerman

  • Pasar Saham Global Beragam Seusai Pelantikan Donald Trump

    Pasar Saham Global Beragam Seusai Pelantikan Donald Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham global menunjukkan reaksi beragam pada Selasa (21/1/2025) menyusul pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meskipun ada ketenangan di sebagian besar pasar, optimisme dan kekhawatiran terkait kebijakan perdagangan menjadi sorotan utama investor.

    Di Eropa, indeks CAC 40 Prancis naik 0,1% menjadi 7.739,02, sedangkan indeks DAX Jerman stagnan di level 20.988,89. Indeks FTSE 100 Inggris juga mencatat kenaikan 0,1% ke level 8.533,10.

    Beberapa analis melihat pelantikan Trump sebagai pendorong optimisme pasar global, meski kekhawatiran tarif impor tetap ada. Sementara itu, kekhawatiran terhadap hubungan dagang dengan China mereda, setelah kedua pihak menyatakan komitmen untuk memperbaiki hubungan.

    Pada saat pasar saham global dibuka beragam, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,9% menjadi 20.106,55, didorong lonjakan saham Country Garden sebesar 17,5%. Indeks Shanghai Composite China turun tipis 0,1% menjadi 3.242,62.

    Sementara itu, Indeks Nikkei 225 Tokyo naik 0,3% menjadi 39.027,98. S&P/ASX 200 Australia mencatat kenaikan 0,7% ke level 8.402,40. Sedangkan Kospi Korea Selatan hampir tidak berubah, turun kurang dari 0,1% ke 2.518,03.

  • AS Tarik Diri dari Perjanjian Iklim Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Terancam!

    AS Tarik Diri dari Perjanjian Iklim Paris, Pendanaan Transisi Energi RI Terancam!

    Jakarta

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris menjadi ancaman serius bagi berjalannya komitmen pendanaan transisi energi Indonesia, salah satunya melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.

    JETP adalah gabungan pendanaan yang dimobilisasi oleh negara-negara maju dalam rangka mendukung transisi energi di Indonesia. Kerja sama JETP terjalin antara Indonesia dengan International Partners Group (IPG) yang terdiri dari Jepang, AS, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia, Britania Raya, dan Irlandia Utara.

    “Dampak dari Donald Trump keluar dari perjanjian Paris ini cukup signifikan karena yang jelas ini menjadi ancaman serius bagi berjalannya komitmen pendanaan transisi energi Indonesia salah satunya melalui JETP,” kata Bhima kepada detikcom, Selasa (21/1/2025).

    Dengan keluarnya AS dari perjanjian Iklim, Bhima menyebut JETP terancam dibubarkan atau tidak akan berjalan mulus. Hal itu membuat Indonesia terancam kehilangan pendonor paling besar dalam membiayai proyek untuk dukung transisi energi.

    “JETP terancam akan dibubarkan atau tidak akan berjalan mulus karena AS sebagai leading dari JETP keluar dari perjanjian Paris. Kalau JETP tidak berjalan, ya bisa jadi Indonesia akan kehilangan salah satu pinjaman atau donor paling besar di bidang transisi energi yang ini juga akan mengancam proyek-proyek yang tengah berjalan atau tengah didanai oleh AS,” ucapnya.

    Menurut Bhima, Indonesia harus mencari partner untuk mendorong kerja sama transisi energi sebagai mitigasi keluarnya AS dari perjanjian Paris. Salah satu yang dinilai potensial adalah dengan negara Timur Tengah.

    “Karena Timur Tengah adalah salah satu partner paling potensial dan Timur Tengah juga telah terbukti membantu pembangunan PLTS di Waduk Cirata yang skalanya juga cukup besar dan akan diekspansi. Jadi mencari partner baru antara AS dengan China itu juga menjadi hal yang mendesak dan Timur Tengah menjadi salah satu opsinya,” imbuhnya.

    Serupa, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menambahkan bahwa keluarnya AS dari perjanjian iklim Paris akan membuat negara-negara lebih susah untuk mencapai target menuju energi bersih. Keputusan AS disebut bisa membuat negara lain ikutan.

    “Negara semaju AS saja tidak mengindahkan emisi gas rumah kaca, penggunaan energi yang lebih sustainable, yang lebih green, apa lagi negara-negara berkembang yang punya keterbatasan dari sisi anggaran, funding, teknologi. Ini bisa menjadi preseden buruk karena akan diikuti, menjadi contoh karena kalau negara maju saja tidak mengindahkan, kenapa harus negara berkembang menaati perjanjian iklim,” tutur Faisal.

    Menurut Faisal, kapasitas negara berkembang untuk memenuhi target-target penurunan emisi gas rumah kaca tidak sebesar negara-negara maju. Dengan demikian keluarnya AS dari perjanjian iklim Paris akan membuat target transisi energi baru terbarukan menjadi lebih susah dicapai.

    “Secara global tentu saja target penurunan gas rumah kaca dan target untuk meredam peningkatan suhu global itu juga menjadi lebih susah karena AS salah satu penghasil emisi terbesar karena negara besar, di samping negara-negara besar lain seperti China. Dengan demikian upaya transisi ke energi baru terbarukan menjadi lebih susah,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, Perjanjian Paris adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum mengenai perubahan iklim yang disepakati pada COP21 di Paris, Perancis, 12 Desember 2015. Tujuan utamanya untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2,7 derajat Fahrenheit (batas 1,5 derajat Celsius) di atas tingkat pra-industri.

    (kil/kil)

  • Alasan AS Tarik Diri dari Keanggotaan WHO, Salah Satunya Terkait COVID-19

    Alasan AS Tarik Diri dari Keanggotaan WHO, Salah Satunya Terkait COVID-19

    Jakarta

    Presiden Donald Trump menepati janjinya sebelum pemilihan untuk menarik Amerika Serikat dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam salah satu dari banyak perintah yang dikeluarkan setelah pelantikannya, ia mengumumkan dimulainya proses penghentian keanggotaan AS di badan PBB yang mengawasi masalah kesehatan global tersebut.

    Kekecewaan Trump terhadap WHO bermula dari puncak era COVID-19. Ia berulang kali mengkritik organisasi tersebut karena terlalu lambat menanggapi pandemi dan “dimiliki dan dikendalikan oleh China.”

    Melalui laman White House, Trump menyatakan AS sempat menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020 karena kesalahan penanganan organisasi tersebut terhadap pandemi COVID-19 yang muncul dari Wuhan, China, dan krisis kesehatan global lainnya. WHO disebut gagal dalam mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan dan ketidakmampuannya untuk menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.

    “Selain itu, WHO terus menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari Amerika Serikat, jauh dari proporsi pembayaran yang ditetapkan oleh negara-negara lain. China, dengan populasi 1,4 miliar, memiliki 300 persen populasi Amerika Serikat, tetapi memberikan kontribusi hampir 90 persen lebih sedikit kepada WHO,” tulis pernyataan tersebut.

    Butuh waktu satu tahun agar janji Trump menjadi resmi. Itulah jangka waktu yang ditetapkan AS untuk penarikan di masa mendatang saat bergabung dengan badan kesehatan global tersebut pada tahun 1948.

    Pada masa jabatan pertama Trump, ia sempat menghentikan pendanaan untuk WHO dan memulai proses penarikan. Namun sebelum batas waktu satu tahun tercapai, Biden menjabat dan segera mengubah arah.

    Dikutip dari laman NPR, konsekuensi dari pengumuman ini bagi WHO sangat signifikan. Mereka bisa dibilang akan kehilangan anggota terpenting mereka dan sejauh ini merupakan donor terbesar. AS memberikan sekitar USD 1,284 miliar kepada WHO selama tahun 2022 dan 2023, ratusan juta dolar lebih banyak daripada Jerman, donor kedua.

    Para pengkritik Trump percaya bahwa AS juga akan menghadapi konsekuensi. WHO memantau ancaman kesehatan global, mengevaluasi vaksin dan pengobatan baru, mengoordinasikan respons terhadap krisis kesehatan yang muncul serta masalah yang sedang berlangsung dan memberikan dukungan ahli kepada negara-negara, terutama ketika mereka menghadapi keadaan darurat kesehatan.

    AS disebut akan kehilangan akses mudah ke data penting tentang wabah dan posisi di meja perundingan ketika standar kesehatan ditetapkan dan respons penyakit diputuskan.

    “Ini adalah keputusan yang paling dahsyat,” kata Lawrence Gostin, profesor hukum kesehatan global di Universitas Georgetown dan direktur Pusat Hukum Kesehatan Global WHO.

    “[Ini] adalah luka parah bagi kepentingan nasional Amerika dan keamanan nasional kita. Ini benar-benar akan membuat badan-badan kita seperti CDC [Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit] dan NIH [Institut Kesehatan Nasional] menjadi buta,” tegasnya.

    (kna/kna)

  • Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz  menyerukan pentingnya menjaga hubungan yang “stabil” dengan Amerika Serikat menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Pernyataan ini muncul di tengah tuduhan Berlin penasihat Trump, Elon Musk, berusaha memengaruhi pemilihan umum Jerman yang akan datang.

    “Hubungan transatlantik sangat penting bagi Jerman dan Eropa. NATO adalah penjamin keamanan kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan hubungan yang stabil dengan AS,” ujar Scholz kepada surat kabar harian Rheinische Post dilansir ANTARA dari Anadolu, Senin, 20 Januari.

    Scholz mengungkapkan dia telah dua kali berbicara dengan Trump melalui telepon.

    “Itu adalah percakapan yang sangat ramah dan baik. Penasihat kami juga telah bertemu beberapa kali. Jadi, kami tidak memulai dari nol dengan pemerintahan yang baru,” tambahnya.

    Merujuk pada klaim teritorial Trump baru-baru ini terhadap Greenland, Kanada, dan Terusan Panama, Scholz menegaskan Eropa mendukung aturan yang telah disepakati secara internasional.

    “Salah satu aturannya adalah perbatasan tidak boleh diubah dengan kekerasan,” tegas Scholz.

    Pernyataan Scholz ini muncul sehari setelah Andreas Michaelis, Duta Besar Jerman untuk AS, menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan mendasar dalam sistem politik AS di bawah kepemimpinan Trump.

    “Trump mengejar agenda ‘gangguan maksimal,’” peringat Michaelis dalam sebuah dokumen rahasia.

    Hubungan Berlin dan Washington semakin tegang setelah Elon Musk, yang akan menjabat sebagai penasihat presiden, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD) menjelang pemilu Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari.

    “Jika Anda tidak puas dengan situasi saat ini, Anda harus memilih perubahan. Itulah mengapa saya sangat merekomendasikan orang-orang untuk memilih AfD. Ini adalah langkah yang paling masuk akal,” ujar Musk dalam percakapan daring di platform X bersama pemimpin AfD, Alice Weidel.

    “Faktanya, seperti yang pernah saya sampaikan secara publik, saya pikir hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman. Saya ingin sangat jelas: hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman, titik. Orang-orang harus benar-benar mendukung AfD, jika tidak, situasi di Jerman akan menjadi jauh lebih buruk,” tambahnya.

    Dukungan Musk terhadap AfD menuai kritik keras dari kalangan politik di Jerman, terutama setelah ia menghina Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz.

    Pemerintah Jerman menuduh Musk mencoba memengaruhi kampanye pemilu di negara tersebut melalui dukungannya terhadap AfD.

    Meski berhak menyuarakan pendapatnya, “Elon Musk sedang mencoba memengaruhi pemilu federal melalui pernyataannya,” ujar juru bicara pemerintah, Christiane Hoffmann, dalam konferensi pers di Berlin.

    Musk, yang juga pemilik platform media sosial X, sebelumnya menulis editorial di surat kabar harian WELT yang menyatakan dukungannya terhadap AfD.

    Hoffmann menyebut Musk mendorong masyarakat untuk memilih partai yang sedang dipantau oleh badan intelijen domestik Jerman sebagai potensi kasus ekstremis sayap kanan.

    Saat ini, AfD berada di peringkat kedua dalam survei nasional dan berpotensi menghalangi terbentuknya mayoritas dari koalisi sayap tengah-kanan atau tengah-kiri.

    Namun, partai-partai utama Jerman yang lebih moderat telah bersumpah untuk menolak membentuk koalisi dengan AfD di tingkat nasional.

  • Davos 2025 Diskusikan Ukraina, Gaza, AI, hingga Donald Trump – Halaman all

    Davos 2025 Diskusikan Ukraina, Gaza, AI, hingga Donald Trump – Halaman all

    Waktunya tiba lagi. Kota Davos yang tertutup salju di Swiss kembali menyambut para pemimpin global untuk pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia World Economic Forum (WEF), yang dimulai hari Senin (20/1).

    Acara tahun ini diadakan setelah tahun pemilihan umum 2024 di tengah melambungnya biaya hidup dan prospek ekonomi yang suram, dan kembalinya sejumlah partai dan kandidat radikal.

    Gelombang populis, serta perang di Ukraina dan situasi kemanusiaan di Gaza, cuaca ekstrem, dan revolusi kecerdasan buatan (AI) adalah sejumlah isu utama yang akan dibahas para delegasi selama pertemuan lima hari tersebut.

    “Semua itu terjadi di tengah situasi geopolitik yang paling rumit dalam beberapa generasi,” kata Presiden WEF Borge Brende kepada wartawan pada minggu lalu.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Hampir 3.000 pemimpin, termasuk 60 kepala negara dan pemerintahan, dari lebih dari 130 negara diperkirakan akan hadir di kota di wilayah Alpen tersebut.

    Di antara para pemimpin global yang akan hadir termasuk Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Wakil Perdana Menteri Cina Ding Xuexiang, Javier Milei dari Argentina, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Muhammad Yunus dari Bangladesh. Presiden RI Prabowo Subianto juga rencananya akan hadir di Davos.

    Donald Trump dominasi tema diskusi di Davos

    Donald Trump akan berpidato secara virtual beberapa hari setelah pelantikannya sebagai presiden AS pada tanggal 20 Januari.

    Kembalinya Trump ke Gedung Putih diperkirakan akan mendominasi diskusi di Davos. Dari ancaman untuk mengenakan tarif pada kawan maupun lawan, hingga ambisi ekspansionis terhadap Kanada dan Greenland, Trump telah membuat para investor, perusahaan, dan pemerintah bertanya-tanya.

    Para pembuat kebijakan dan investor masih mencoba mencari tahu bagaimana perang dagang Trump akan berlangsung, dan dampaknya terhadap ekonomi. Tarif potensial diperkirakan akan semakin merugikan ekonomi seperti Jerman dan Cina, yang masing-masing telah berjuang dengan pertumbuhan negatif dan lesu.

    Para ahli memperingatkan bahwa kebijakan Trump berpotensi memperburuk inflasi dan memicu pembalasan dari mitra dagang yang dapat menyebabkan guncangan global.

    Presiden WEF Borge Brende mengatakan pada periode pertama pemerintahan Trump, perdagangan tumbuh, investasi tumbuh. “Namun kini lanskapnya berbeda, di mana kita mungkin akan melihat lebih banyak tarif, kita mungkin akan melihat lebih banyak (praktik bisnis seperti) nearshoring, friendshoring, sehingga rantai pasokan akan berubah.”

    Fokus di Ukraina, Gaza, dan Suriah

    Perang di Ukraina yang kini mendekati tiga tahun, sekali lagi menjadi salah satu topik utama dalam agenda. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menghadiri pertemuan tersebut secara langsung.

    Trump berjanji untuk mencapai kesepakatan damai guna menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina pada hari pertama menjabat, hal yang tampaknya tidak realistis. Bahkan para penasihat Trump memperkirakan waktu berbulan-bulan untuk mengakhiri perang.

    Yayasan Victor Pinchuk Ukraina akan menyelenggarakan beberapa acara di Rumah Ukraina tahun ini, termasuk proyek bertajuk Your Country First – Win With Us.

    “Karena jika Ukraina jatuh, bahaya akan datang kepada Anda dengan cepat. Keamanan Anda akan rusak, ekonomi, kesejahteraan, dan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang Anda inginkan akan terancam,” kata Yayasan tersebut dalam sebuah pernyataan. “Sedangkan kemenangan Ukraina dapat secara global menghalangi para agresor.”

    Konflik bersenjata merupakan risiko teratas pada tahun 2025, menurut survei risiko tahunan yang diterbitkan oleh WEF pada hari Rabu (15/01). Ditambah konfrontasi geoekonomi, bahaya peringkat ketiga, yang memperlihatkan “lanskap global yang semakin terpecah-pecah.”

    Suriah, krisis kemanusiaan di Gaza, dan potensi eskalasi konflik di Timur Tengah juga menjadi fokus tahun ini. Beberapa pemimpin dari kawasan tersebut diharapkan hadir, termasuk Presiden Israel Isaac Herzog, Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina Mohammed Mustafa, dan Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Hassan Al Shibani.

    Era kecerdasan buatan

    Pertemuan tahunan WEF ke-55 diselenggarakan dengan tema “Kolaborasi untuk Era Kecerdasan”, zaman dengan kemajuan pesat dalam teknologi seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum. AI membawa banyak harapan di berbagai industri, termasuk perawatan kesehatan, pendidikan, dan pertanian, tetapi juga mengancam jutaan pekerjaan.

    Laporan WEF tentang masa depan dunia kerja yang diterbitkan awal bulan ini menunjukkan perubahan tren global dan teknologi baru diproyeksikan akan menghasilkan 170 juta pekerjaan baru pada tahun 2030 dan menghapus 92 juta lainnya. Laporan ini menggarisbawahi perlunya meningkatkan keterampilan pekerja secara global.

    Perusahaan teknologi AS, Workday, dalam sebuah studi tentang dampak AI pada pekerjaan, menemukan bahwa AI akan menjadi katalisator untuk “revolusi keterampilan” di mana keterampilan yang pada dasarnya manusiawi seperti kreativitas, empati, dan pengambilan keputusan yang etis akan menjadi aset paling berharga di tempat kerja.

    Kathy Pham, ilmuwan komputer dan wakil presiden di Workday, mengatakan Davos akan menyediakan platform bagi bisnis dan pemerintah untuk memahami bagaimana pekerjaan, keterampilan, dan aturan telah berevolusi dari waktu ke waktu di berbagai belahan dunia, dan bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi.

    “Bagi saya, itulah daftar keinginan yang diharapkan bisa dihasilkan Davos. Percakapan jujur tentang seperti apa masa depan tenaga kerja di samping gelombang AI terbaru ini,” katanya kepada DW.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Nekat Mendaki Gunung Agung Tanpa Pemandu, Wisatawan Jerman Diamankan Imigrasi 
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        20 Januari 2025

    Nekat Mendaki Gunung Agung Tanpa Pemandu, Wisatawan Jerman Diamankan Imigrasi Denpasar 20 Januari 2025

    Nekat Mendaki Gunung Agung Tanpa Pemandu, Wisatawan Jerman Diamankan Imigrasi
    Tim Redaksi
    KARANGASEM, KOMPAS.com
    – Seorang pria wisatawan asal Jerman berinisial KES diamankan petugas imigrasi di pos pendakian
    Gunung Agung
    , Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
    Kepala Kantor Imigrasi Singaraja, Hendra Setiawan mengatakan, KES diamankan pada Jumat (17/1/2025) di pos pendakian Gunung Agung di
    Pura Pasar Agung
    , Karangasem.
    Awalnya, petugas Inteladakim Imigrasi Singaraja mendapat laporan dari pengelola pemandu Gunung Agung mengenai warga asing yang dicurigai akan mendaki tanpa didampingi pemandu.
    “Menerima laporan mengenai WNA yang mendaki tanpa pemandu tersebut, kami langsung menerjunkan tim ke pos pendakian Gunung Agung melalui Jalur Pasar Agung,” kata Hendra, dikonfirmasi Senin (20/1/2025).
    Wisatawan asing itu tiba di parkiran Pura Pasar Agung seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
    Ketika ditanya petugas jaga, WNA tersebut sempat mengaku hanya ingin ke Pura Pasar Agung.
    Namun, karena gelagatnya mencurigakan, petugas jaga langsung menghampiri dan memberitahu bahwa jika ingin mendaki, harus didampingi pemandu demi alasan keamanan.
    Aturan ini merujuk pada Surat Edaran (SE) Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali.
    Aturan tersebut juga dipasang dalam baliho di kawasan parkir VIP Pura Pasar Agung.
    Hal ini sebagai pencegahan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan akibat mendaki tanpa didampingi pemandu.
    Adapun warga asing berinisial KES itu kini ditempatkan di Ruang Detensi Imigrasi Kantor Imigrasi Singaraja untuk pemeriksaan.
    “Terhadap WNA tersebut kami amankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini mengingat yang bersangkutan patut diduga melanggar surat edaran Kepala Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gagal Pangkas Jarak, Barcelona Tertinggal di Puncak Klasemen

    Gagal Pangkas Jarak, Barcelona Tertinggal di Puncak Klasemen

    JABAR EKSPRES – Barcelona ditahan imbang 1-1 hingga akhir pertandingan melawan Getafe, dalam lanjutan La Liga 2024/2025 yang berlangsung di Stadion Alfonso Perez, Minggu dini hari WIB.

    Raksasa La Liga itu tampaknya mulai kehilangan fokus, setelah Jules Kounde membuat Barcelona unggul cepat sebelum Mauro Arambarri menyamakan kedudukan dengan tim tuan rumah.

    Kekalahan ini membuat Barca tertinggal di puncak klasemen. Tim asuhan Hansi Flick itu harus tertahan di posisi ketiga klasemen sementara La Liga dengan raihan 39 poin, tertinggal jauh dari Real Madrid dengan 46 poin di puncak klasemen.

    BACA JUGA:Barcelona Gigit Jari, Rashford Lebih Condong Pilih AC Milan

    Hasil ini pun menunjukan Barcelona mengalami tren penurunan performa di La Liga. Robert Lewandowski cs hanya mampu mengumpulkan dua poin di tiga pertandingan terakhir, mereka telah banyak kehilangan kesempatan.

    “Hari ini kami kehilangan banyak poin, dan itu bukan yang kami inginkan,” kata Hansi Flick dalam wawancara dengan Marca.

    Statistik menunjukan klub raksasa Spanyol itu hanya mengumpulkan 39 poin dari 20 pertandingan La Liga musim 2024/2025. Dengan 12 kemenangan, tiga kali imbang dan lima kekalahan.

    Ini menjadi catatan terburuk Barca sejak musim 2021/2022, di mana mereka hanya meraih 32 poin dari 16 laga.

    BACA JUGA:Kurang Menit Bermain di Barcelona, Ronald Araujo Setuju Hijrah ke Juventus

    “Kami memulai tahun ini dengan sangat baik, tetapi harus menunjukkan bahwa kami bisa mempertahankan level tersebut.”

    Pelatih berkebangsaan Jerman itu menyebut, kurangnya penyelesaian akhir dan lambatnya aliran bola menjadi masalah utama klub saat ini. Bahkan, meski unggul dalam penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang, namun mereka kesulitan menembus pertahanan Getafe.

    “Kami memiliki banyak peluang untuk menang, tetapi kami tidak akurat di depan gawang,” ujar Hansi Flick.

    Meskipun kecewa, Flick menegaskan bahwa kihi pihaknya fokus pada laga Liga Champions mendatang. “Kami memiliki pertandingan penting di Liga Champions. Dengan tiga poin, kami bisa melaju ke babak berikutnya. Namun, kami harus bermain lebih baik,” jelasnya.

    Jika tidak segera konsisten kembali ke jalur kemenangan, Barcelona bisa saja tersingkir dari jalur juara musim ini.

  • Mobil Listrik Premium China Berdatangan, BMW: Mereka Oversupply!

    Mobil Listrik Premium China Berdatangan, BMW: Mereka Oversupply!

    Jakarta

    Satu per satu merek mobil premium asal China mulai merambah pasar Indonesia. Kehadiran mereka membawa keuntungan bagi masyarakat karena semakin banyak pilihan di segmen premium.

    Namun, di sisi lain, kedatangan mereka juga mulai menantang dominasi pabrikan Eropa, termasuk BMW, yang dikenal sebagai pemimpin pasar mobil premium, khususnya di segmen mobil listrik.

    President Director BMW Group Indonesia, Peter “Sunny” Medalla, memberikan tanggapannya terkait kehadiran para pesaing baru ini.

    “Jadi ya tentu saja kita kedatangan rekan kompetitor dari China yang tidak hanya masuk Indonesia, tetapi juga mereka banyak menyasar pasar Asia Tenggara, yang menurut kami alasan utamanya adalah karena suplai yang berlebihan (oversupply). Oke saya akan langsung saja dan saya tahu ini akan kontroversial, tapi ini yang terjadi,” jawab Sunny saat diwawancarai oleh awak media usai acara BMW Annual Press Conference & Outlook 2025 pada Jumat (17/1/125) lalu.

    Sunny juga menyoroti bahwa pabrikan asal China sering kali menawarkan harga jual yang sangat kompetitif, sesuatu yang menurutnya cukup mengejutkan.

    “Dan itu kenapa mereka datang dengan harga jual yang sangat kompetitif, yang sebenarnya terkadang mengejutkan saya. Tapi kita tidak akan masuk ke permainan ini,” lanjut Sunny

    BMW sendiri terlihat cukup santai menghadapi merek premium asal China yang baru masuk ke Indonesia. Hal ini karena kepercayaan diri mereka terhadap produk, nilai historis, dan citra premium yang terus mereka jaga.

    “BMW akan tetap prestisius, akan tetap premium, dan akan memberikan Anda inovasi yang berbeda untuk setiap EV yang akan kita perkenalkan atau telah diperkenalkan di Indonesia dan di pasar lain,” ujar Sunny.

    BMW juga menegaskan komitmennya untuk tetap hadir di Indonesia dalam jangka panjang. Bahkan, mereka menekankan bahwa layanan mereka tidak berhenti pada pembelian pertama saja, tetapi berlanjut hingga mobil berpindah tangan ke pemilik berikutnya.

    “Mau anda akan memilikinya (mobil BMW) selama 3 tahun atau 5 tahun atau 10 tahun. Bahkan untuk pemilik berikutnya, kami akan menjaga mobil itu. Kami tidak akan datang ke sini hanya untuk mengatakan, ‘Oke, datangkan mobilnya dan jual, semoga kita bisa menjual lebih banyak,’ Tidak! Kami datang ke sini untuk perjalanan panjang dan itu perbedaan utamanya (dengan pabrikan China),” tegas Sunny.

    Pabrikan yang bermarkas di Kota Munchen, Jerman, ini juga terbuka untuk dibandingkan dengan mobil premium asal China, tetapi mereka menegaskan bahwa komparasi tersebut tidak hanya sebatas spesifikasi di atas kertas.

    “Tapi kita tidak akan pernah membandingkan spek kami (dengan mereka) di atas kertas. Karena jika setelah Anda mencoba membawanya, dan tolong jika Anda belum, tolong kendarai mobil listrik BMW karena itu berbeda jauh (dibanding yang lain),” tutup Sunny.

    (mhg/rgr)

  • Barcelona Mendominsi Tetapi Gagal Menang, Pelatih Flick Kecewa

    Barcelona Mendominsi Tetapi Gagal Menang, Pelatih Flick Kecewa

    JAKARTA – Barcelona mampu mendominasi atas Getafe di pertandingan La Liga Spanyol. Namun Barca tak mampu mengonversi banyak peluang dan hanya mampu bermain imbang 1-1. Hasil imbang itu membuat pelatih Hansi Flick kecewa.

    Flick frustrasi tim asuhannya begitu menguasai permainan dalam laga di Stadion Coliseum, Minggu, 19 Januari 2025 dini hari WIB. Namun Barca hanya mampu mencetak satu gol yang kemudian disamakan Getafe. Bahkan satu-satunya gol Barca dihasilkan pemain belakang.

    Jules Kounde yang bermain di garis pertahanan memecah kebuntuan saat laga baru berjalan sembilan menit. Namun Getafe akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Mauro Arambarri di menit 34.

    Setelah dua gol itu, barisan depan Barca tak ada yang bisa membobol gawang tuan rumah. Tidak hanya Robert Lewandowski, tetapi juga Lamine Yamal dan Raphinha pun gagal memenuhi ekspetasi meski penguasaan bola Barca mencapai 80%.

    Hasil imbang itu menjadikan Blaugrana tak pernah menang selama empat pertandingan terakhir di kompetisi domestik. Bahkan pada dua laga sebelumnya, Barca selalu menelan kekalahan sehingga mereka kehilangan peluang merebut kembali takhta klasemen.

    “Kami tentu sangat ingin menang dan sesungguhnya kami berpeluang menang. Tetapi saya sungguh kecewa karena kami tak bisa mencetak lebih banyak gol,” kata Flick.

    “Anda juga bisa melihat bagaimana saat bermain di Getafe. Mereka bertahan dengan sangat baik. Kami menciptakan banyak peluang tetapi tidak ada yang menjadi target. Kami juga tetap berusaha menyerang,” ujarnya.

    Flick, lebih lanjut, mengatakan bila Barca seharusnya sudah bisa mematikan Getafe di babak pertama. Namun tidak ada peluang yang bisa dikonversi. Selain itu, pemain melakukan banyak kesalahan mendasar seperti memberikan umpan yang tak akurat.

    “Saya katakan berulang kali bahwa kami punya peluang [mencetak gol], terutama di babak pertama. Hanya saja di babak berikutnya kami keakuratan dalam mengumpan mengalami penurunan,” kata eks pelatih Bayern Munchen ini.

    “Atmosfer di stadion juga luar biasa dan sarat emosi. Saya tak pernah merasakan pengalaman seperti ini sebelumnya. Ini memang hal baru bagi saya. Namun saya bakal terbiasa,” ucapnya.

    Hasil imbang itu menjadikan Barca gagal merapatkan jarak poin dengan dua tim atasnya, Atletico Madrid dan Real Madrid. Kini, mereka mengantungi poin 39. Barca masih terpaut lima poin dengan Atletico yang bertengger di puncak klasemen. Sedangkan Madrid yang menduduki peringkat dua memiliki poin 43.

    “Seandainya saja kami bisa menambah gol di laga ini. Sayangnya tak ada yang bisa saya lakukan. Dan kami harus menerima hasil itu,” kata Flick.

    Meski kecewa, namun eks pelatih tim nasional Jerman ini tetap optimistis Barca mampu bersaing memperebutkan titel liga.

    “Kompetisi masih panjang dan kami akan fight sampai akhir untuk memenangkan liga. Kami memang kehilangan dua poin, tetapi kami harus berdiri tegak dan memperbaiki diri untuk bergerak maju,” ujarnya.

  • Chord Gitar dan Lirik Lagu Break Free – Ariana Grande ft Zedd

    Chord Gitar dan Lirik Lagu Break Free – Ariana Grande ft Zedd

    Chord Gitar dan Lirik Lagu Break Free – Ariana Grande ft Zedd

    TRIBUNJATENG.COM- Lagu Break Free merupakan lagu yang dipopulerkan oleh Ariana Grande.

    Di lagu ini ia berkolaborasi dengan DJ berdarah Rusia-Jerman, Zedd.

    Lagu ini dirilis pada 2 Juli 2014. 

    Lagu “Break Free” dari Ariana Grande memiliki makna tentang pembebasan diri dari kedok dan kepalsuan yang ada dalam hubungan.
     
    Lagu ini juga mengangkat tema intergalaksi, di mana Grande melepaskan kesetiaannya pada rezim jahat makhluk luar angkasa

    Berikut chord gitar dan lirik lagu “Break Free” dari Ariana Grande feat. Zedd. 

    [Intro] 

    C Am G C 

    [Verse]           

    Em        Am 

    If you want it, take it 

    G                                 C 

    I should have said it before               

    Em       Am 

    Tried to hide it, fake it 

    G                           C 

    I can’t pretend anymore 

    [Pre-Chorus] 

    Em                 Am 

    I only want to die alive 

    G                                    C

    Never by the hands of a broken heart 

    Em                               Am 

    I don’t wanna hear you lie tonight     

    G                                   B7 

    Now that I’ve become who I really am 

    [Chorus] 

    C         Em   G                 C   

    This is the part when I say I don’t want it       

    Em                 G                C 

    I’m stronger than I’ve been before           

    Em   D                C 

    This is the part when I break free           

    Am                       C 

    Cause I can’t resist it no more         

    Em    G                C 

    This is the part when I say I don’t want it        

    Em                 G               C 

    I’m stronger than I’ve been before           

    Em   D                C 

    This is the part when I break free           

    Am                       C     B7 C 

    Cause I can’t resist it no more 

    [Verse]                 

    Em      Am 

    You were better, deeper 

    G                    C 

    I was under a spell          

    Em       Am 

    Like a deadly fear I am, babe 

    G                         C 

    On the highway to hell 

    [Pre-Chorus] 

    Em                 Am 

    I only want to die alive 

    G                                    C 

    Never by the hands of a broken heart 

    Em                               Am 

    I don’t wanna hear you lie tonight      

    G                                    B7 

    Now that I’ve become who I really 

    am 

    [Chorus] 

    C          Em  G                C   

    This is the part when I say I don’t want it        

    Em                G                C 

    I’m stronger than I’ve been before           

    Em   D                C 

    This is the part when I break free           

    Am                       C 

    Cause I can’t resist it no more           

    Em   G                C 

    This is the part when I say I don’t want it       

    Em                 G                 C 

    I’m stronger than I’ve been before           

    Em   D                C 

    This is the part when I break free           

    Am         C            Am 

    Cause I can’t resist it no more 

    [Bridge] 

    C    G           Em G    D    Am C G 

    (Our love baby,    oooooh)        

    Em 

    The thought on your body   

    D         Am 

    I came alive           

    It was lethal           

    Em 

    It was fatal           

    B7                      Am 

    In my dreams it felt so right         

    C                        Em     D G           Em B7 

    But I woke up and preteeeeeeeeeeeend       

    Oh baby 

    [Chorus]           

    Em  G                 C 

    This is the part when I say I don’t want it       

    Em                 G                 C 

    I’m stronger than I’ve been before           

    Em   D                C 

    This is the part when I break free           

    Am                       C 

    Cause I can’t resist it no more           

    Em   G                C 

    This is the part when I say I don’t want it       

    Em                 G                 C 

    I’m stronger than I’ve been before          

    Em    D                C 

    This is the part when I break free           

    Am                       C 

    Cause I can’t resist it no more