Negara: Jerman

  • Petinggi Dunia Kecam Donald Trump, Tolak Usulan AS Ambil Alih Gaza Gusur Warga Palestina – Halaman all

    Petinggi Dunia Kecam Donald Trump, Tolak Usulan AS Ambil Alih Gaza Gusur Warga Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Usulan Presiden Donald Trump agar AS mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza, mendapat banyak kecaman dari sejumlah pihak termasuk para sekutu Amerika.

    Dalam keterangan resminya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, AS akan mengambil alih Jalur Gaza, sementara orang-orang Palestina yang tinggal di sana harus pergi.

    Menurut Trump, Gaza telah lama dianggap sebagai “zona kehancuran” (demolition site) yang perlu dibangun kembali dari nol.

    Alasan tersebut yang mendorong ambisi Trump untuk mengubah wilayah itu menjadi Riviera-nya Timur Tengah. 

    Riviera sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling ikonik di Italia, terkenal dengan pantai-pantainya yang eksotis, desa-desa berwarna-warni di tebing, serta kaya sejarah dan kuliner khas.

    Trump mengungkapkan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza, menguasainya, membersihkannya dari sisa-sisa perang, termasuk bom yang belum meledak.

    Setelah itu Trump akan mengembangkannya secara ekonomi, Trump tampaknya ingin agar Gaza bisa mengalami transformasi serupa layaknya seperti Riviera ala Italia.

    “AS akan mengambil alih Jalur Gaza, membersihkannya dari senjata berbahaya, mengembangkan ekonomi di sana, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan menjadikannya sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” kata Trump.

    Namun usulan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka dengan tegas mengecam gagasan mendeportasi orang-orang dari Gaza, menilai tindakan Trump sebagai pelanggaran internasional.

    “Sekretaris Jenderal akan mengatakan bahwa dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting bagi kita untuk tetap setia pada dasar hukum internasional,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric dikutip dari Al Jazeera.

    “Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis. Dan, tentu saja, ia akan menegaskan kembali solusi dua negara,” imbuhnya.

    Kecaman Serupa juga turut dilontarkan para pejabat dunia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk lain dari “cancel culture” yang dilakukan oleh Barat.

    Berikut daftar pemimpin dunia yang kecam usulan Trump relokasi warga dan kuasai Gaza.

    Arab Saudi

    Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa mereka menolak segala upaya untuk memindahkan warga Palestina dari tanah mereka. 

    Hal itu juga diungkap Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang menegaskan posisi kerajaan dengan ‘jelas dan eksplisit’ yang tidak dapat ditafsirkan dalam kondisi apapun.

    OKI

    Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait seruannya untuk menggusur warga Palestina dari Jalur Gaza.

    Dalam sebuah pernyataan, OKI menilai hal ini berkontribusi pada konsolidasi pendudukan, pemukiman kolonial dan perampasan tanah Palestina dengan paksa, merupakan pelanggaran hukum internasional.

    CAIR

    Kelompok advokasi Muslim AS (CAIR) mengatakan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina, bukan milik Amerika Serikat, dan seruan Presiden Trump untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka sama sekali tidak dapat diterima

    “Jika suatu saat nanti rakyat Palestina diusir secara paksa dari Gaza, kejahatan terhadap kemanusiaan ini akan memicu konflik yang meluas, mengakhiri hukum internasional, dan menghancurkan sisa-sisa citra dan kedudukan bangsa kita di mata internasional,” ujar Dewan Hubungan Amerika-Islam.

    Yordania

    Yang Mulia Raja Abdullah II menekankan perlunya menghentikan perluasan pemukiman [Israel], dan menyatakan penolakan terhadap segala upaya untuk mencaplok tanah dan menggusur warga Palestina.

    Inggris

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menegaskan bahwa solusi yang harus dicapai adalah dua negara. 

    Warga Palestina harus dapat hidup dan berkembang di tanah mereka sendiri, baik di Gaza maupun di Tepi Barat.”

    “Kami selalu yakin bahwa kami harus melihat dua negara. Kami harus melihat warga Palestina hidup dan sejahtera di tanah air mereka di Gaza dan Tepi Barat.” ujar Lammy.

    Brazil

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan usulan Trump “tidak masuk akal”.

    “Di mana orang Palestina akan tinggal? Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh manusia mana pun. Orang Palestina adalah orang-orang yang harus mengurus Gaza,” kata Lula.

    Australia 

    Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintah terus mendukung solusi dua negara “di mana baik warga Israel maupun Palestina dapat hidup dalam damai dan aman”.

    “Kami mendukung gencatan senjata, kami mendukung pembebasan sandera, dan kami mendukung masuknya bantuan ke Gaza,” katanya.

    Irlandia

    “Arah perjalanan di sini sangat jelas: Kita memerlukan solusi dua negara dan rakyat Palestina serta rakyat Israel sama-sama memiliki hak untuk hidup berdampingan dengan aman di negara masing-masing, dan di situlah fokusnya harus diarahkan,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris.

    “Setiap gagasan untuk memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain akan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.” imbuhnya.

    Jerman

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan bahwa Jalur Gaza adalah milik warga Palestina dan pengusiran mereka tidak dapat diterima serta bertentangan dengan hukum internasional.

    “Itu juga akan menyebabkan penderitaan dan kebencian baru… Tidak boleh ada solusi yang dipaksakan tanpa melibatkan warga Palestina.”

    Prancis

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Lemoine menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk pemindahan paksa penduduk Palestina dari Gaza.

    Sekutu AS ini menilai tindakan Trump akan menjadi pelanggaran serius terhadap hukum internasional, serangan terhadap aspirasi sah warga Palestina, serta hambatan besar bagi solusi dua negara dan faktor destabilisasi utama bagi mitra dekat kami seperti Mesir dan Yordania, serta seluruh Kawasan.

    Spanyol

    Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares dengan sangat jelas menyatakan Gaza adalah tanah warga Palestina Gaza, dan mereka harus tetap tinggal di sana.

    “Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan yang didukung Spanyol, dan harus hidup berdampingan dengan menjamin kemakmuran serta keamanan negara Israel.” tegas Albares

    Mesir 

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelati berdiskusi dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengenai pentingnya melanjutkan proyek pemulihan di Gaza tanpa mengusir penduduknya dari wilayah tersebut.

    Rusia

    Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov meyakini bahwa penyelesaian konflik di Timur Tengah hanya dapat terjadi berdasarkan solusi dua negara.

    “Ini adalah prinsip yang tercantum dalam resolusi Dewan Keamanan PBB, didukung oleh sebagian besar negara yang terlibat dalam permasalahan ini. Kami berpegang pada prinsip ini, mendukungnya, dan meyakini bahwa ini adalah satu-satunya solusi yang mungkin,” kata Peskov.

    China

    Kementerian Luar Negeri China berharap semua pihak menjadikan gencatan senjata dan tata kelola pasca-konflik sebagai kesempatan untuk mengembalikan masalah Palestina ke jalur penyelesaian politik berdasarkan solusi dua negara.”

    Turki

    Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengecam Komentar Presiden AS Donald Trump mengenai rencana mengambil alih Gaza adalah “tidak dapat diterima”.

    Ia menegaskan bahwa segala rencana yang mengabaikan keberadaan warga Palestina hanya akan memperburuk konflik.

    Iran

    Pejabat senior Iran tidak setuju dengan segala bentuk pemindahan warga Palestina dan telah menyampaikan sikap ini melalui berbagai saluran diplomatik.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Jam Gadang, Megahnya Monumen Ikonis Kota Bukittinggi

    Liputan6.com, Bukittinggi – Jam Gadang merupakan monumen sekaligus ikon populer Kota Bukittinggi. Bukan sekadar sebagai ikon pariwisata, monumen ini juga merupakan salah satu bangunan peninggalan era Hindia-Belanda di Sumatra Barat.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, Jam Gadang didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda atas perintah Ratu Wilhelmina dari Belanda. Pembangunan dilakukan sebagai bentuk hadiah bagi sekretaris (controleur) Kota Bukittinggi (Fort de Kock) yang menjabat saat itu, yakni HR Rookmaaker.

    Pembangunan konstruksi menara jam ini dibangun oleh arsitek asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh. Menariknya, konstruksi bangunan ini tidak menggunakan rangka logam dan semen, melainkan campuran batu kapur, putih telur, dan pasir.

    Dengan dana mencapai 3.000 Gulden, pembangunan monumen Jam Gadang secara resmi selesai pada 1926. Monumen Jam Gadang berdiri kokoh setinggi 26 meter di tengah Taman Sabai Nan Aluih. Monumen ini dianggap sebagai patokan titik sentral (titik nol) Kota Bukittinggi.

    Terdapat empat tingkat pada Jam Gadang. Tingkat pertama merupakan ruangan petugas, sedangkan tingkat kedua adalah tempat bandul pemberat jam. Adapun tingkat ketiga merupakan tempat mesin jam, sementara puncak menara tempat lonceng jam berada di tingkat keempat.

    Pada lonceng di puncak menara tertera nama dari produsen mesin jam ini. Monumen Jam Gadang juga memiliki atap berbentuk gonjong di puncak menara. Namun, atap yang saat ini bukanlah bentuk asli dari bangunan tersebut pada masa awal pendiriannya.

    Desain awal puncak Jam Gadang berbentuk bulat dengan gaya khas Eropa. Terdapat patung ayam jantan di bagian atasnya.

    Setelah memasuki era pendudukan Jepang, atap Jam Gadang diubah dengan mengikuti gaya arsitektur khas Jepang. Perombakan kembali dilakukan saat memasuki era kemerdekaan.

    Saat itu, atap dirombak menjadi bentuk atap bagonjong yang merupakan ciri khas arsitektur bangunan asli Minangkabau. Hingga kini, desain atap Jam Gadang tersebutlah yang masih terlihat.

    Sementara itu, mesin jam yang digunakan di dalam monumen ini merupakan barang langka yang hanya diproduksi dua unit oleh pabrik Vortmann Recklinghausen, Jerman. Selain digunakan pada Jam Gadang, unit kedua yang setipe dengannya hingga kini masih digunakan dalam menara jam legendaris Big Ben di London, Inggris.

    Sistem mesin tersebut bekerja dengan cara menggerakkan jam secara mekanik melalui dua bandul besar yang saling menyeimbangkan satu sama lain. Tanpa sumber energi apapun, sistem tersebut membuat jam ini terus berfungsi selama bertahun-tahun.

    Mesin tersebut menggerakkan jarum jam yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Masing-masing diameter area perputaran jarum jam adalah 80 centimeter.

    Terkait angka pada jam, keseluruhannya dibuat dengan menggunakan sistem penomoran Romawi. Namun, angka empat ditulis dengan cara unik, yakni IIII, bukan IV.

    Dengan segala keunikan yang dimilikinya, monumen Jam Gadang masih menjadi salah satu ikon populer Kota Bukittinggi. Tak heran, akan terasa tidak sah jika bertandang ke Bukittinggi tanpa menengok dan mengabadikan momen di bangunan ini.

    Penulis: Resla

  • Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    Haruskah Muncul Korban, Sebelum Aturan Skuter Listrik Berlaku

    JAKARTA – Permasalahan soal skuter listrik atau e-scooter, satu persatu mulai bermunculan. Mulai dari regulasi yang mengatur penggunaan skuter listik di area publik hingga minimnya fasilitas penunjuang keselamatan penggunanya. 

    Sampai pada Minggu, 10 November lalu, dua pengguna skuter listrik Grabwheels menjadi korban tabrak lari di kawasan FX Sudirman, Jakarta Pusat. Wisnu (18) dan Ammar (18) harus meregang nyawa, lantara ditabrak oleh pengendara mobil. 

    Insiden kecelakan lalu lintas itu terjadi di kawasan Gate 3 Gelora Bung Karno. Berdasarkan penuturan korban yang selamat, insiden itu terjadi ketika sebuah mobil sedan melaju cukup kencang melaju dari arah Senayan menuju pusat perbelanjaan FX Sudirman. 

    Pada saat itu, pengemudi mobil yang belakangan diketahui berada dalam pengaruh minuman beralkohol berusaha menghindari para remaja yang sedang berboncengan dengan otopet listrik itu. “Pada saat mau menyalip ke arah jalur sebelah kiri, ternyata akhirnya menabrak,” ucap Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

    adik gw, ammar jadi salah satu korban kecelakaan ini dan anehnya gak ada satupun media yang meliput kecelalaan ini tolong @TMCPoldaMetro usut tuntas kecelakaan ini. dan pihak @GrabID buatlah kajian tentang safety layanan grabwheels kalian. pic.twitter.com/qAyq0KZ7Lz

    — Alan Darmasaputra (@alandarma_s) November 12, 2019

    Menurut Fahri, empat remaja di antaranya mengalami luka-luka ringan karena terhindar dari tabrakan. Sementara dua lainnya yakni Ammar dan Wisnu tidak tertolong, meski sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pertolongan. 

    “Dari hasil pemeriksaan urine, tidak dinyatakan positif narkoba. Tapi memang dia minum alkhohol, dia (Saat Berkendara) dipengaruhi alkhohol,” tegas Fahri.

    Dari hasil olah TKP, DH pengemudi yang menabrak keenam remaja tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 310 juncto Pasal 311 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

    Aturan keselamatan skuter listrik

    Grab Indonesia, selaku penyedia layanan GrabWheels telah memberikan komentar terkait insiden yang terjadi. Pihak GrabWheels akan menindaklanjuti laporan yang terjadi serta melakukan investigasi kejadian tersebut.

    “Segenap manajemen Grab menyesali kejadian ini dan turut berduka cita bagi keluarga dan rekan yang ditinggalkan. Kami telah menghubungi pihak keluarga pengguna dan prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh pengguna dan keluarganya,” kata CEO of GrabWheels, TJ Tham dalam keterangannya.

    “Grab berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan penggunaan GrabWheels melalui edukasi kepada pengguna dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam upaya menjaga keselamatan,” sambungnya.

    Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta masih menggodok regulasi dan aturan terkait penggunaan skuter listrik di ibu kota. Hal ini merupakan buntut dari peristiwa tabrakan antara pengemudi mobil dengan pengguna skuter listrik hingga meregang nyawa pada Minggu, 10 November kemarin.

    “Pemprov DKI akan melakukan pengaturan terhadap operasional eScooter yang disewakan dan untuk tahap awal sambil menunggu regulasinya terbit. Kami sudah sampaikan kepada operator eScooter untuk kita larang mereka beroperasi di trotoar, JPO, dan kalau mau beroperasi silakan masuk ke jalur sepeda,” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta, Syahrin Liputo. 

    Polemik skuter listrik saat ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Sejak awal November, Singapura sudah mengeluarkan larangan penggunaan skuter listrik di trotoar. Pelarangan dilakukan atas alasan keamanan. Pada awal 2020, pengguna yang menggunakan skuter listrik di trotoar akan kena denda.

    Kebijakan ini keluar setelah kecerobohan pengendara skuter listrik menewaskan seorang pengendara sepeda bernama Ong Bee Eng (65). Dia terluka serius akibat dihantam seorang pengendara skuter listrik di wilayah Bedok, dekat stasiun MRT Tanah Merah.

    Kini pengendara skuter listrik di Singapura hanya bisa digunakan pada jalur khusus sepeda. Singapura menjadi negara ketiga yang melarang penggunaan skuter listrik di trotoar setelah sebelumnya Jerman dan Prancis memberlakukan larangan serupa.

  • Sosok Letkol Rosita Dulu Kerja Bersihkan WC Kini Jadi Tentara AS, Gagal Tes Polwan karena Tingginya

    Sosok Letkol Rosita Dulu Kerja Bersihkan WC Kini Jadi Tentara AS, Gagal Tes Polwan karena Tingginya

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah wanita Indonesia jadi tentara di AS atau Amerika Serikat.

    Wanita itu bernama Letkol Rosita Aruan Orchid Baptiste asal Sumatera Utara.

    Perempuan berdarah Batak itu kini menjadi perwira menengah di Angkatan Darat Amerika Serikat. 

    Perjuangan Letkol Rosita pun tak mudah.

    Rosita saat ini bertugas sebagai mekanik di pasukan militer AS dan telah mengabdi selama lebih dari 11 tahun.

    Dalam perjalanan panjangnya, Rosita pernah ditempatkan di berbagai wilayah konflik, seperti Irak dan Kuwait, setelah menempuh pendidikan di Jerman.

    Akan tetapi, sebelum mencapai posisinya ini, jalan hidupnya penuh dengan tantangan dan kejutan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. 

    Rosita lahir dan besar di Indonesia, ia merupakan lulusan Fakultas Hukum USU dengan jurusan Perdagangan Internasional.

    Setelah menyelsaikan pendidikannya, Rosita diketahui sempat bekerja di beberapa perusahaan di Jakarta.

    Akan tetapi, hidupnya berubah drastis saat menikah dengan seorang warga negara Amerika Serikat yang juga seorang tentara.

    Demi mendampingi suaminya, Rosita pun pindah ke Negeri Paman Sam tersebut pada September 2000.

    Berada di negara baru dengan budaya yang berbeda, Rosita awalnya bercita-cita menjadi wartawan, mengingat ia pernah bekerja di Warta Ekonomi pada tahun 1997.

    “Kebetulan itu pekerjaan yang saya suka,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan VOA Indonesia, dikutip dari Kompas.com via TribunJabar.

    Akan tetapi, kurangnya pengalaman kerja di AS membuat impiannya itu sulit terwujud.

    Ia pun tidak menyerah dan mengambil pekerjaan sebagai kasir di restoran cepat saji Burger King.

    Dengan gaji 6 dollar 25 sen per jam, ia tak hanya melayani pelanggan, tetapi juga harus membersihkan meja dan bahkan toilet. 

    “Saya nangis, saya bilang sama ibu saya di Jakarta, enggak kebayang saya ke Amerika bersihkan WC,” kenangnya.

    Meski mendalami banyak tantangan, semangat Rosita tidak pernah padam.

    Kesempatan besar itu datang saat ia mengetahui peluang untuk bergabung dengan militer AS. Namun, jalannya tidak mudah.

    Saat ujian pertama, Rosita dinyatakan gagal.

    Bukannya putus asa, Rosita justru semakin gigih belajar selama 30 hari penuh sebelum mengikuti ujian ulang.

    Usahanya pun membuahkan hasil. Rosita dinyatakan lolos dan resmi bergabung dengan pasukan AS, meskipun tinggi badannya hanya 149 sentimeter.

    “Mereka itu tidak melihat tinggi badan,” katanya. 

    Berbeda dengan di Indonesia, militer AS lebih menilai kemampuan seseorang daripada fisik semata. 

    Setelah diterima, ia dihadapkan pada tiga pilihan pekerjaan: sopir, montir, atau koki. Tanpa ragu, Rosita memilih menjadi mekanik, profesi yang jarang dipilih oleh perempuan. 

    Keputusan itu membawanya ke berbagai pelatihan hingga ke Jerman dan menempatkannya dalam misi ke berbagai negara. 

    Sejak kecil, Rosita pun bercita-cita menjadi polisi wanita (Polwan), tetapi impiannya terhenti lantaran tinggi badannya tidak memenuhi syarat.

    “Ada jodoh ingin keinginan jadi Polwan, dari segi tinggi badan saya sudah distop,” tuturnya.

    Ia juga pernah bermimpi menjadi jaksa, namun sekali lagi, aturan tinggi badan menjadi hambatan. 

    Meskipun mimpinya di Indonesia tak terwujud, Rosita menemukan jalannya sendiri di militer AS. 

    Kini, sebagai Letnan Kolonel, ia telah memimpin ratusan pasukan dan menjalani berbagai misi penting.

    Selama bertugas, Rosita mengalami berbagai pengalaman mendebarkan, salah satunya saat ia nyaris tertembak di Irak.

    Saat sedang berada di dalam kelas untuk belajar, tiba-tiba terdengar rentetan tembakan di luar.

    Ketika hendak menunduk untuk memasang plugin laptop, sebuah peluru melesat melewati kepalanya.

    “Waktu itu blank,” ujarnya mengenang. Ia juga pernah ketiduran saat berjaga, dengan senjata masih dalam genggamannya. 

    Pengalaman-pengalaman ini semakin mengukuhkan mental dan ketangguhannya sebagai seorang prajurit. 

    Kini, Rosita telah ditarik dari tugas di medan konflik dan lebih fokus menjalani tugas administrasi serta mengurus keluarganya.

    Kisah Inspiratif Lainnya

    Sementara itu, sebelumnya juga viral sosok Junaedi, tukang tambal ban yang bisa kuliahkan anaknya.

    Pria berusia 54 tahun sudah lama jadi tukang tambal ban di depan salah satu mal di Surabaya, Jawa Timur.

    35 tahun jadi tukang tambal ban, Junaedi mengatakan bahwa kunci bahagianya adalah rajin shalat malam dan berpuasa Senin-Kamis.

    “Yang penting kita taat sama Gusti Allah, pasti diberi kebahagiaan,” kata Junaedi saat ditemui di lapaknya, Jumat (24/1/2025).

    Menurut Junaedi, ketenangan batin, kesehatan, dan keharmonisan keluarga merupakan definisi dari bahagia yang ia yakini.

    “Rezeki itu sudah ada yang mengatur. Kalau yang kaya aja belum tentu bahagia, jadi kita yang enggak kaya harus bahagia,” ucapnya sembari tertawa, melansir dari Kompas.com.

    Penghasilan Junaedi pun tak pasti.

    Jika beruntung dalam sehari dia bisa mendapatkan Rp50.000.

    Namun, lebih sering tidak ada pelanggan sama sekali, kata dia.

    “Istri saya juga bantu jualan nasi bungkus didekat sekolah disana. Jadi sedikit terbantu, yang penting kita sudah berusaha” sambungnya.

    Selain menjadi tukang tambal ban, dulu Junaedi pernah bekerja sebagai tukang becak.

    Tetapi karena pelanggan yang semakin sepi, akhirnya dia menjual becaknya.

    “Semuanya saya coba, yang penting bisa pulang bawa rezeki yang halal,” tutur Junaedi.

    Berkat kegigihan dalam bekerja dan doa tanpa henti, Junaedi kini mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

    “Meskipun saya lulusan SD (Sekolah Dasar), tapi saya selalu ingin anak saya bisa kuliah,” kata dia.

    Putrinya, Rahmawati (21) kini sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar sarjana dari  jurusan Manajemen di Universitas Bhayangkara, Surabaya.

    Untuk biaya kuliah, Junaedi mengaku harus mengeluarkan uang sebesar Rp1,35 juta per semester. Biaya tersebut dia tanggung sendiri tanpa ada bantuan dari Pemerintah.

    “Anak saya sudah pernah coba buat daftar KIP (Kartu Indonesia Pintar), tapi juga enggak pernah lolos, enggak tahu kenapa,” kata dia.

    Berbagai program beasiswa juga sudah dicoba, tapi selalu gagal.

    Biar pun begitu, Junaedi selalu tegas melarang anaknya untuk kuliah sambil bekerja.

    “Memang tugasnya saya sebagai orangtua untuk mencari nafkah. Sudah, kamu cukup fokus sekolah,” ucap dia sambil lagi-lagi tersenyum.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sikat! Mobil Ini Dapet Diskon Rp 50 Juta, Stoknya Nggak Banyak

    Sikat! Mobil Ini Dapet Diskon Rp 50 Juta, Stoknya Nggak Banyak

    Jakarta

    Dalam rangka peresmian boutique dealer di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, BAIC memberikan promo besar-besaran untuk pembelian kendaraan baru. Tak main-main, BAIC X55-II yang meluncur tahun lalu mendapat diskon Rp 50 juta!

    Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia Dhani Yahya mengatakan BAIC X55-II saat ini dibanderol Rp 491 juta dengan status on the road Jakarta. Namun, dengan potongan tersebut, harganya menjadi hanya Rp 441 juta!

    “Diskon Rp 50 juta itu limitnya terbatas. Ini VIN (nomor identifikasi kendaraan) 2024 saja yang dipromo, jadi kalau minggu depan sudah habis, ya promonya selesai,” ujar Dhani Yahya saat ditemui di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/2).

    BAIC BJ-40 Plus Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Ketika ditanya jumlah unitnya, Dhani tak ingat detailnya. Namun, kata dia, kemungkinan besar tak sampai 30 unit.

    “Pokoknya kurang dari 30 unit ya. Tidak cuma (pembelian) di sini (Gading Serpong), tapi di seluruh Indonesia,” kata dia.

    Selain memberikan promo untuk BAIC X55-II, produsen asal China tersebut juga memberikan harga khusus untuk BAIC BJ40 Plus. Kendaraan bergaya off road itu mendapat diskon Rp 10 juta dan pembeli berhak mendapat voucher BBM senilai Rp 5 juta.

    BAIC BJ40 Plus versi Indonesia hadir dengan satu pilihan mesin, yaitu mesin bensin 4 silinder, 16 valve, 2.000 cc, DOHC dengan turbocharger, dikombinasi dengan transmisi 8 percepatan lansiran pabrik transmisi ternama Jerman, ZF Friedrichshafen.

    BAIC BJ-40 Plus Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sistem penggeraknya sudah menggunakan Electronic Transfer Case, dengan Center Differential Lock dari Borg-Wagner, yang sangat mumpuni untuk menerabas medan berat.

    BAIC BJ40 Plus dengan penggerak empat roda ini bisa menghasilkan tenaga maksimum 221 dk dengan torsi maksimal 380 Nm. SUV ini diyakini akan menjadi pesaing unggul di segmen kendaraan serbaguna, khususnya berpenggerak empat roda atau 4×4.

    (sfn/rgr)

  • Daya Tampung UI Jalur SNBP 2025 untuk Calon Mahasiswa S1, D4, dan D3 – Halaman all

    Daya Tampung UI Jalur SNBP 2025 untuk Calon Mahasiswa S1, D4, dan D3 – Halaman all

    Simak daftar daya tampung di Universitas Indonesia (UI) yang mendaftar melalui jalur SNBP 2025 untuk calon mahasiswa S1, D4, D3 sesuai program studi.

    Tayang: Rabu, 5 Februari 2025 16:34 WIB |
    Diperbarui: Rabu, 5 Februari 2025 16:38 WIB

    snpmb.bppp.kemdikbud.go.id

    DAYA TAMPUNG UI – Tangkapan layar ini diambil pada Rabu (5/2/2025) dari website resmi SNPMB Kemendikbud (snpmb.bppp.kemdikbud.go.id), memperlihatkan daya tampung untuk jalur SNBP 2025 di Universitas Indonesia. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini daftar daya tampung untuk calon mahasiswa baru di Universitas Indonesia (UI) tahun 2025 yang mendaftar melalui jalur masuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

    Pendaftaran SNBP 2025 dibuka pada 4-18 Februari 2025.

    Kemudian, hasil seleksi tersebut akan diumumkan pada 18 Maret 2025.

    Siswa eligible yang dapat mendaftar melalui SNBP dapat memilih perguruan tinggi negeri (PTN) yang diinginkan, misal UI.

    Bagi siswa yang ingin mendaftar SNBP 2025 di UI dapat melihat daftar daya tampung berdasarkan program studi di bawah ini, dikutip dari website snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.

    Daya Tampung UI untuk SNBP 2025

    Sarjana (S1)
    PENDIDIKAN DOKTER: 60
    PENDIDIKAN DOKTER GIGI: 36
    MATEMATIKA: 20
    FISIKA: 28
    KIMIA: 28
    BIOLOGI: 24
    FARMASI: 36
    GEOGRAFI: 28
    TEKNIK SIPIL: 40
    TEKNIK MESIN: 40
    TEKNIK ELEKTRO: 34
    TEKNIK METALURGI & MATERIAL: 34
    ARSITEKTUR: 24
    TEKNIK KIMIA: 34
    ILMU KEPERAWATAN: 49
    ILMU KOMPUTER: 50
    ILMU KESEHATAN MASYARAKAT: 42
    TEKNIK INDUSTRI: 52
    TEKNIK PERKAPALAN: 26
    TEKNIK LINGKUNGAN: 26
    TEKNIK KOMPUTER: 28
    SISTEM INFORMASI: 50
    ARSITEKTUR INTERIOR: 13
    TEKNOLOGI BIOPROSES: 20
    GIZI: 13
    KESEHATAN LINGKUNGAN: 12
    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA: 18
    GEOFISIKA: 17
    GEOLOGI: 17
    STATISTIKA: 17
    AKTUARIA: 17
    TEKNIK BIOMEDIS: 10
    ILMU HUKUM: 114
    ARKEOLOGI INDONESIA: 16
    ILMU SEJARAH: 16
    ILMU PSIKOLOGI: 66
    ILMU KOMUNIKASI: 32
    ILMU POLITIK: 16
    ILMU ADMINISTRASI NEGARA: 38
    KRIMINOLOGI: 12
    SOSIOLOGI: 16
    ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL: 16
    ANTROPOLOGI SOSIAL: 16
    ILMU EKONOMI: 42
    ILMU ADMINISTRASI NIAGA: 38
    ILMU ADMINISTRASI FISKAL: 38
    MANAJEMEN: 76
    AKUNTANSI: 70
    ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL: 12
    ILMU PERPUSTAKAAN: 16
    ILMU FILSAFAT: 16
    SASTRA INDONESIA: 16
    SASTRA DAERAH UNTUK SASTRA JAWA: 16
    SASTRA JEPANG: 16
    SASTRA CINA: 16
    SASTRA ARAB: 16
    SASTRA PERANCIS: 11
    SASTRA INGGRIS: 16
    SASTRA JERMAN: 11
    SASTRA BELANDA: 16
    SASTRA RUSIA: 16
    BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA: 11
    ILMU EKONOMI ISLAM: 12
    BISNIS ISLAM: 12

    Sarjana Terapan (D4)
    MANAJEMEN BISNIS PARIWISATA: 31
    TERAPI OKUPASI: 31
    FISIOTERAPI: 31
    MANAJEMEN REKOD DAN ARSIP: 31
    BISNIS KREATIF: 31
    PRODUKSI MEDIA: 31

    Diploma (D3)
    ADMINISTRASI PERPAJAKAN: 20
    ADMINISTRASI PERKANTORAN: 20
    ADMINISTRASI RUMAH SAKIT: 20
    PENYIARAN MULTIMEDIA: 20
    ADMINISTRASI ASURANSI & AKTUARIA: 20
    HUBUNGAN MASYARAKAT: 20
    PERIKLANAN KREATIF: 20
    AKUNTANSI: 20
    ADMINISTRASI KEUANGAN DAN PERBANKAN: 20.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Lempeng Samudera Bumi Terkoyak di Bawah Wilayah Irak dan Iran

    Lempeng Samudera Bumi Terkoyak di Bawah Wilayah Irak dan Iran

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah lempeng samudera yang telah lama hilang tenggelam, menyeret kerak bumi ke bawah, kata para peneliti.

    Namun, lempeng tersebut juga terkoyak di bawah Pegunungan Zagros di Irak saat ia jatuh ke bawah, menghilangkan sebagian beban dari kerak bumi di atasnya.

    Saat Neotethys tertutup, kerak samudera berada di bawah benua Eurasia. Bagian benua Lempeng Arab, yang menopang Irak dan Arab Saudi saat ini, terseret ke belakang, mengakibatkan tumbukan dengan Eurasia. Tabrakan ini menciptakan gunung-gunung, yang menekan kerak bumi di sekitarnya, sehingga menciptakan depresi.

    Gunung-gunung ini terkikis ke dalam depresi ini selama jutaan tahun, sedimennya membentuk dataran Mesopotamia tempat aliran sungai Tigris dan Efrat.

    Penulis studi Renas Koshnaw, peneliti geologi di Universitas Göttingen di Jermandan rekan-rekannya melihat bahwa di sisi tenggara bidang ini, terdapat lapisan sedimen yang sangat tebal, dengan kedalaman 1,9 hingga 2,5 mil (3 hingga 4 kilometer).

    Mereka memetakan daerah tersebut dan menggunakan pemodelan komputer untuk menemukan bahwa berat gunung saja tidak dapat menyebabkan divot yang begitu dalam.

    Sebaliknya, mereka menemukan bahwa wilayah ini terseret oleh sisa-sisa lempeng samudera Neotethys, yang masih tenggelam ke dalam mantel. Namun lempengan itu juga terkoyak saat turun.

    “Ke arah Turki, cekungan yang dipenuhi sedimen menjadi lebih dangkal, menunjukkan bahwa lempengan tersebut telah putus di daerah tersebut, sehingga mengurangi gaya tarik ke bawah,” kata Koshnaw.

    Proses perobekan ini kemungkinan besar telah terjadi di sisi barat pegunungan, tempat wilayah Kurdistan di Irak berhadapan dengan Turki, demikian temuan penelitian baru dilansir dari livescience. Robekan tersebut kini mengarah ke arah barat laut Iran.

    Dinamika ini tidak langsung terlihat jelas di permukaan, namun mengungkap bagaimana mantel dan kerak bumi bekerja sama membentuk topografi bumi, kata para peneliti dalam studi baru yang diterbitkan pada 25 November 2024 di jurnal Solid Earth.

    Lempeng samudera dulunya merupakan dasar laut Neotethys, samudra yang terbentuk ketika superbenua Pangaea terpecah menjadi benua utara, Laurasia, dan benua selatan, Gondwana sekitar 195 juta tahun yang lalu. Meskipun Neotethys tertutup lebih dari 20 juta tahun yang lalu, kerak samudera yang mendasarinya masih mempengaruhi wilayah pegunungan Zagros, demikian temuan studi baru.

    “Lempeng ini menarik wilayah tersebut ke bawah dari bawah,” kata penulis studi Renas Koshnaw, peneliti geologi di Universitas Göttingen di Jerman, dalam sebuah pernyataan.

    Memahami dinamika ini dapat membantu menginformasikan pencarian sumber daya alam seperti besi, fosfat dan tembaga, yang terbentuk di batuan sedimen, kata para peneliti. Patahan yang terbentuk akibat tumbukan antara lempeng Arab dan Eurasia juga menimbulkan gempa bumi besar dan mematikan.

  • Pemilu Dini Jerman 2025, Kandidat Kanselir CDU Serang AfD

    Pemilu Dini Jerman 2025, Kandidat Kanselir CDU Serang AfD

    Jakarta

    Friedrich Merz, pemimpin oposisi dari Partai Kristen Demokrat (CDU) yang berhaluan konservatif dan kandidat kanselir Jerman dalam pemilu dini (23/2) mendatang, berupaya secara eksplisit menjauhkan diri dan partainya dari Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan ekstremkanan.

    Merz meyakinkan para pemilih, ia tidak akan bekerja sama dengan AfD di masa mendatang.

    “Dan warga negara juga tidak perlu ragu, karena pesan saya selalu sangat jelas: kami tidak bekerja sama dengan partai itu. Tidak minggu lalu, dan tidak akan terjadi minggu ini, minggu depan, atau minggu setelah itu. Kami tidak akan menoleransi mereka, kami tidak mengadakan pembicaraan apa pun dengan AfD,” kepada kepala editor politik DW, Michaela Kuefner, di sela-sela konferensi terakhir partai CDU menjelang pemilu Jerman 23 Februari mendatang.

    Ada apa antara CDU dan AfD?

    Pada Rabu 29 Januari lalu, CDU dinilai telah melanggar konvensi arus utama politik Jerman selama puluhan tahun, ketika partai ini mengandalkan suara AfD untuk meloloskan rancangan undang-undang pengetatan imigrasi melalui majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag.

    CDU juga memperoleh dukungan suara dari Partai Liberal Demokrat (FDP) yang ramah bisnis dan partai populis sayap kiri Bndnis Sahra Wagenknecht (BSW). Namun AfD adalah partai yang paling besar mendukung RUU ini. AfD oleh sebagian badan intelijen Jerman disebut “ekstremis”.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada hari Jumat (31/01), proposal untuk membatasi masuknya imigran ke Jerman ditolak di parlemen dengan suara mayoritas tipis. Banyak anggota parlemen CDU abstain atau tidak memberikan suaranya dalam pemungutan suara di parlemen, sebagai aksi penentangan terhadap manuver politik Merz.

    Desakan Merz agar parlemen Jerman melakukan voting tentang masalah imigrasi telah memicu ratusan ribu warga Jerman turun ke jalan di berbagai kota di seluruh negeri.

    Dalam protes itu, massa menuding Merz telah melanggar apa yang dianggap sebagai ‘firewall’ yakni sebuah kesepakatan di antara partai-partai lain untuk tidak bekerja sama dengan partai-partai ekstremkanan seperti AfD.

    Kesepakatan ini berangkat dari pengalaman Jerman dengan partai Nazi dan kebangkitannya ke tampuk kekuasaan dalam sistem demokrasi.

    Merz menegaskan CDU tidak berniat bekerja sama dengan partai AfD yang menurutnya ingin “menghancurkan” CDU.

    “AfD memperjuangkan hal yang bertolak belakang dengan semua hal yang penting bagi kami: NATO, hubungan dengan Barat, Uni Eropa, Euro. AfD ingin menyingkirkan semua hal,” katanya.

    Namun selain diprotes warga, Merz juga malah secara terbuka diejek oleh pemimpin AfD Alice Weidel setelah gagalnya pelolosan RUU tersebut. Weidel mengatakan Merz “tidak bisa menjadi kanselir, dia tidak dapat menjadi kandidat kanselir.”

    Merz: Jerman masih bisa berpengaruh di UE di era Trump

    Dalam wawancara dengan DW, Merz juga menegaskan kembali seruan untuk persatuan dan kerja sama Uni Eropa (UE) dalam menanggapi tantangan ekonomi apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    “Kita pernah mengalami semua ini sebelumnya,” katanya kepada DW, mengacu pada tarif yang dikenakan pada baja dan aluminium Eropa selama masa jabatan pertama Trump. Tarif ini dengan cepat dicabut setelah UE menanggapinya dengan mengenakan tarif pada celana jins, wiski, dan sepeda motor buatan Amerika.

    “Akan ada beberapa turbulensi,” katanya, tetapi ia memperkirakan turbulensi tersebut juga akan berdampak pada konsumen Amerika, yang memicu “diskusi” segera di AS. “Donald Trump telah memulai sesuatu yang harus kita selesaikan bersama,” ujarnya.

    Ketika ditanya oleh DW tentang kemampuan Jerman untuk membantu memimpin Eropa, Merz menyuarakan keyakinannya.

    Ia mengatakan, baik pemilihan umum yang akan datang maupun penundaan dalam pembentukan pemerintahan baru di Jerman tidak akan menjadi halangan untuk masalah ini.

    “Bundestag akan tetap dapat bertindak kapan saja hingga Bundestag yang baru dapat bersidang. Bundestag bahkan dapat bersidang setelah pemilihan umum,” kata Merz.

    “Kebijakan perdagangan adalah urusan Uni Eropa dan Komisi UE-lah yang bertanggung jawab untuk ini,” katanya, seraya menambahkan: “Semakin bersatu Eropa dalam situasi ini, semakin baik bagi kita, dan semakin kuat kita dalam menghadapi Washington.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Penabrak Kerumunan di Pasar Natal Jerman Diduga Tak Puas soal Imigran’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1078: Zelensky Siap Berunding dengan Putin demi Perdamaian – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1078: Zelensky Siap Berunding dengan Putin demi Perdamaian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1078.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky nyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Sementara itu, terjadi lonjakan korban di kedua belah pihak.

    Serangan drone Ukraina menyasar depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1078 dikutip dari TheGuardian:

    Zelenskyy Siap Duduk Bersama Putin

    Zelenskyy, menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Menurut Zelensky, ini adalah cara terakhir untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

    Jika itu adalah satu-satunya cara di mana kita dapat membawa perdamaian kepada warga Ukraina dan tidak kehilangan orang, tentu saja kita akan melakukan cara ini,” katanya.

    Dalam wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan, Zelenskyy menegaskan bahwa negosiasi akan melibatkan AS, Eropa, Ukraina, dan Rusia. 

    Jika orang-orang percaya bahwa kita harus bergerak ke jalur diplomatik, dan saya percaya kita siap untuk bergerak ke jalur diplomatik, harus ada AS, Eropa, Ukraina, dan Rusia (di pembicaraan),” jelasnya.

    Korban Perang Terus Bertambah

    Jumlah korban tewas akibat perang di antara kedua belah pihak terus bertambah.

    Hal tersebut dikonfirmasi oleh Zelensky.

    Ia memperkirakan korban tewas di pihak Ukraina mencapai 45.100 orang, sementara korban luka sekitar 390.000 orang.

    Di sisi lain, Rusia diperkirakan kehilangan 350.000 tentara dengan 600.000 hingga 700.000 lainnya mengalami luka-luka.

    Banyak tentara Rusia juga dilaporkan hilang di medan perang.

    Ibu Hamil Jadi Korban Serangan Rusia di Kota Kharkiv

    Serangan terbaru Rusia pada hari Selasa (4/2/2025) menewaskan lima warga sipil.

    Satu di antaranya adalah seorang ibu hamil.

    Sementara korban luka mencapai 55 orang akibat serangan Rusia di kota Izium, Kharkiv.

    Rudal balistik menghancurkan sebagian gedung dewan kota, melukai beberapa pekerja pemerintah daerah dan layanan sosial. 

    Sementara itu, di Ukraina selatan, dua warga sipil tewas akibat penembakan Rusia di wilayah Dnipropetrovsk dan Kherson.

    Ukraina Balas Serangan Rusia

    Sebagai respons terhadap serangan Rusia, Ukraina melancarkan serangan drone yang memicu kebakaran di sebuah depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia.

    Gubernur Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengonfirmasi insiden tersebut pada Rabu (5/2/2025), pagi, waktu setempat.

    Pengadilan Khusus untuk Rusia

    Uni Eropa mengumumkan bahwa pengacara internasional telah “meletakkan fondasi” untuk pengadilan khusus guna mengadili Rusia atas kejahatan agresi.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan bahwa Presiden Putin bertanggung jawab atas invasi Rusia ke Ukraina.

    “Tidak diragukan lagi bahwa Putin telah melakukan kejahatan agresi , yaitu memutuskan untuk menyerang negara lain,” kata Kaja Kallas.

    Lonjakan Laporan Tentara Rusia Hilang

    Ukraina mengungkapkan lonjakan permintaan informasi dari keluarga Rusia tentang tentara yang hilang. 

    Sejak Januari 2024, hotline darurat menerima lebih dari 60.000 permintaan.

    Angka sebenarnya diperkirakan dua hingga tiga kali lipat lebih besar.

    Sejauh ini, 1.790 tentara Rusia ditemukan berada dalam tahanan Ukraina, dan 408 telah dipertukarkan.

    Armada Bayangan dan Sanksi Ekonomi

    Investigasi internasional mengungkapkan bahwa pemilik kapal Eropa dan AS telah menjual 230 tanker tua ke negara-negara yang tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia. 

    Kapal-kapal ini digunakan dalam “armada bayangan” untuk menghindari pembatasan ekspor minyak.

    Pemilik Yunani, Inggris, Jerman, dan Norwegia tercatat sebagai penjual utama, dengan total keuntungan mencapai lebih dari 6 miliar USD.

    Sementara itu, sanksi Barat, depresiasi rubel, dan panen yang lebih rendah menyebabkan inflasi tinggi di Rusia.

    Bank sentral Rusia melaporkan inflasi mencapai 9,5 persen pada 2024, menjadi tantangan besar bagi ekonomi negara tersebut.

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Pembangunan Identitas Indonesia dari Warisan Peradaban Bukan Narasi Penjajahan

    Pembangunan Identitas Indonesia dari Warisan Peradaban Bukan Narasi Penjajahan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pembangunan identitas nasional Indonesia harus berdasarkan warisan peradaban yang kaya, bukan semata-mata dari narasi sejarah penjajahan. Hal itu disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam Seminar Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) di Yogyakarta.

    “Kita ini berasal dari peradaban yang sangat tua dan kaya. Mindset kita harus diubah. Indonesia bukan hanya bangsa yang pernah dijajah, tetapi bangsa besar dengan warisan sejarah luar biasa,” ujar Fadli Zon.

    Sejak berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah kini memiliki lembaga khusus untuk memajukan kebudayaan nasional. Kementerian ini memiliki tiga direktorat jenderal, yaitu pelindungan kebudayaan dan tradisi, diplomasi, promosi, dan kerja sama kebudayaan, serta pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

    Fadli Zon menegaskan kementeriannya akan mewujudkan amanat Pasal 32 ayat (1) UUD 1945, yang menegaskan negara harus memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

    Salah satu isu utama yang diangkat dalam seminar ini adalah minimnya jumlah cagar budaya nasional yang diakui secara resmi. Saat ini, hanya terdapat 228 cagar budaya nasional. Padahal objek yang diduga sebagai cagar budaya mencapai 48.731 situs.

    Sebagai contoh, Aceh, yang kaya akan warisan sejarah, baru memiliki satu situs yang diakui sebagai cagar budaya nasional. Kendala utama adalah birokrasi yang berbelit, yaitu pengajuan situs cagar budaya harus melalui tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

    “”Saya tidak tahu bottleneck-nya di mana, tetapi kalau ada political will, semua bisa diselesaikan lebih cepat,” tegas Fadli Zon.

    Sebagai contoh, ia menyebut proses yang macet bertahun-tahun di Banten Lama akhirnya bisa diselesaikan hanya dalam waktu tiga hari setelah ada koordinasi yang efektif dengan pemerintah daerah.

    Untuk mengatasi masalah ini, Fadli Zon mengusulkan kolaborasi dengan IAAI untuk memperkuat tenaga ahli cagar budaya di tingkat daerah. Selain itu, mekanisme percepatan penetapan cagar budaya, agar dalam kondisi tertentu, situs bisa langsung diakui tanpa proses panjang di daerah sehingga pembangunan identitas nasional Indonesia dapat berdasarkan warisan peradaban.

    Selain pengakuan situs dalam negeri, Fadli Zon menegaskan pentingnya repatriasi benda-benda bersejarah Indonesia yang kini berada di luar negeri. “Repatriasi bukan hanya soal membawa pulang artefak, tetapi juga menyusun ulang narasi sejarah kita di museum-museum Indonesia,” katanya.

    Saat ini, pemerintah telah memulai upaya repatriasi dengan Belanda dan akan memperluas kerja sama dengan Inggris, Jerman, India, dan Amerika Serikat.

    Namun, ada masalah besar yang harus segera diselesaikan, yaitu pendataan museum nasional yang masih kacau. Ada yang menyebut jumlah koleksi mencapai 100.000 hingga 200.000 item.

    Selain itu, kurangnya pengembangan museum terbuka (open air museum) di situs-situs cagar budaya. Fadli Zon mencontohkan situs Gunung Padang di Cianjur, yang masih menjadi perdebatan akademis, tetapi berpotensi besar dalam rekonstruksi sejarah Indonesia.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan perubahan mindset adalah kunci dalam membangun kebanggaan nasional. Menurut dia, Indonesia harus dikenal sebagai bangsa dengan peradaban besar, bukan hanya bangsa yang pernah dijajah.

    Selain itu, percepatan pengakuan cagar budaya harus dilakukan dengan menghapus birokrasi yang berbelit. Kemudian, repatriasi benda bersejarah harus diiringi dengan reformasi museum nasional.

    “Tugas kita adalah memastikan kebudayaan bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga kekuatan untuk masa depan. Jika kita membangun identitas dari warisan peradaban kita sendiri, maka kita akan menjadi bangsa yang lebih percaya diri dan berdaulat,” pungkas Fadli Zon terkait pembangunan identitas nasional Indonesia harus berdasarkan warisan peradaban.