Negara: Jerman

  • Krisis Lini Depan Arsenal Kian Parah, Kai Havertz Cedera Hamstring Serius

    Krisis Lini Depan Arsenal Kian Parah, Kai Havertz Cedera Hamstring Serius

    London (beritajatim.com) – Target Arsenal untuk setidaknya meraih satu trofi musim ini sangat tipis. Bukan sekadar lantaran hanya tinggal berpartisipasi di Premier League dan Liga Champions. Melainkan mereka dihantam krisis lini depan.

    Terbaru, striker serbabisa Kai Havertz dilaporkan cedera hamstring serius malam ini. Momen menyedihkan tersebut terjadi dalam sesi latihan The Gunners di Dubai, Uni Emirat Arab.

    Kehilangan striker timnas Jerman itu akan berdampak besar bagi Arsenal. Sebab, Havertz telah mencetak 15 gol dan 5 assist dari 34 laga di semua ajang musim ini.

    “Cedera Havertz sangat parah. Bisa dibilang, musimnya telah berakhir. Arsenal masih memikirkan solusi terbaik untuknya. Apakah segera dioperasi untuk bisa setidaknya bermain lagi musim ini atau langsung fokus pulih untuk musim depan,” tulis The Athletic.

    Cederanya Havertz menambah panjang daftar personel lini depan Arsenal yang ada di meja perawatan. Sebelumnya sudah ada Gabriel Jesus, Bukayo Saka, dan Gabriel Martinelli.

    Saka dan Martinelli juga cedera hamstring sama seperti Havertz. Sedangkan Jesus cedera ACL. Dan, hanya Saka yang masih berpeluang main musim ini. Itu pun dia diprediksi baru merumput dua bulan lagi.

    Praktis, Arsenal akan tampil tanpa striker murni di sisa musim ini. Opsi lini depan pun hanya menyisakan Raheem Sterling, Leandro Trossard, dan Ethan Nwaneri. Sterling dan Trossard adalah wide attacker. Sedangkan Nwaneri berposisi sebagai gelandang serang. [dio/beq]

  • Rencana Trump dan Bayang-bayang Kegagalan Normalisasi Saudi-Israel

    Rencana Trump dan Bayang-bayang Kegagalan Normalisasi Saudi-Israel

    Jakarta

    Usulan tentang masa depan warga Palestina dari Gaza tampaknya mulai bermunculan sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Washington pada pekan lalu.

    Pada hari Senin (10/02), Trump mengklarifikasi bahwa penduduk Palestina tidak akan diizinkan untuk kembali ke Jalur Gaza jika rencananya untuk mendapatkan dan membangun kembali Jalur Gaza yang hancur akibat perang menjadi kenyataan.

    “Mereka akan memiliki tempat tinggal yang jauh lebih baik… di komunitas yang sedikit jauh dari tempat mereka kini berada, di mana semua bahaya ini muncul,” kata Trump kepada stasiun televisi AS, Fox News.

    Trump melihat negara-negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania sebagai negara penampung utama bagi sekitar dua juta warga Palestina dari Gaza.

    Namun, para pakar hukum mengatakan bahwa mengusir warga Palestina dari Gaza melanggar hukum internasional. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan tentang “pembersihan etnis”.

    Gagasan kontroversial lainnya dikemukakan oleh PM Netanyahu. Belum lama ini, ia mengatakan kepada lembaga penyiaran Israel, Channel 14, bahwa “Saudi dapat mendirikan sebuah negara Palestina di Arab Saudi, mereka memiliki banyak lahan di sana.”

    Menanggapi hal ini, tidak hanya Mesir dan Yordania, tapi juga Arab Saudi menegaskan kembali bahwa menerima warga Palestina dari Gaza tidak akan terjadi.

    Penolakan Arab Saudi

    “Kerajaan menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak atas tanah mereka, dan mereka bukanlah penyusup atau imigran yang dapat diusir kapan pun pendudukan Israel yang brutal menginginkannya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang diunggah di X.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menggarisbawahi bahwa “hak-hak rakyat Palestina akan tetap kokoh dan tidak akan ada yang bisa merampas hak-hak tersebut dari mereka, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.”

    Komentar-komentar yang disuarakan dengan tajam tersebut menandai perubahan haluan 180 derajat dari persahabatan diplomatik antara AS dan pemimpin de facto Arab Saudi Mohammed bin Salman, atau MBS, selama masa jabatan pertama Trump dari tahun 2017 hingga 2021.

    “Pada tahun 2017, banyak harapan ditumpukan pada Trump, terutama oleh MBS, yang masih mengonsolidasikan kekuasaannya,” kata Sebastian Sons, peneliti senior di lembaga pemikir Center for Applied Research in Partnership with the Orient (CARPO) yang bermarkas di Bonn, Jerman, kepada DW.

    Pada tahun-tahun berikutnya, hubungan politik dan ekonomi antara kedua negara semakin erat.

    Meski Trump berhasil menengahi hubungan diplomatik, yang dijuluki Perjanjian Abraham, antara Israel dan Sudan, Bahrain, Maroko, dan Uni Emirat Arab, ia tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Arab Saudi sebelum ia digantikan oleh Joe Biden.

    Negosiasi AS antara Israel dan Arab Saudi terus berlanjut hingga serangan teror Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

    Sementara itu, setelah 15 bulan berlalu dan Trump kembali menjabat, banyak hal yang telah berubah.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Arab Saudi tak lagi pragmatis?

    “MBS tidak hanya tegas, tetapi juga sangat percaya diri. Ini dapat dilihat dari reaksinya terhadap pernyataan Trump dan Netanyahu mengenai warga Palestina dari Gaza,” kata Sebastian Sons.

    Dalam pandangan Sons, bagaimanapun juga, normalisasi dengan Israel tetap menjadi prioritas utama bagi Washington dan Yerusalem.

    “Lebih tinggi daripada untuk Arab Saudi saat ini,” kata Sons kepada DW.

    “Bagi Arab Saudi, normalisasi hubungan dengan Israel saat ini, dan penekanannya saat ini, adalah hal yang mustahil,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “hal itu berarti kehilangan kredibilitas serta MBS tidak melihat Netanyahu dan Trump sebagai mitra yang dapat diandalkan untuk mewujudkan solusi dua negara.”

    Para pengamat lain juga setuju.

    “Rencana Trump terkait Gaza akan membuat normalisasi Saudi-Israel semakin sulit,” kata Anna Jacobs, peneliti Teluk dan peneliti non-residen di lembaga think tank yang berbasis di Washington, Arab Gulf States Institute, kepada DW.

    “Saudi telah memperjelas posisi mereka bahwa pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka tidak dapat diterima,” katanya.

    Aziz Alghashian, peneliti senior di yayasan penelitian yang berbasis di Dubai, Observer Research Foundation, (ORF Middle East), juga mengamati bahwa Arab Saudi telah mengubah fokus politiknya dari pragmatisme menjadi ‘pertikaian’.

    “Saudi bersedia untuk berhadapan langsung dan berbeda pendapat dengan AS, bukannya bersikap pragmatis seperti di masa lalu,” katanya kepada DW.

    Menurutnya, kepercayaan diri ini didukung oleh dukungan publik berskala besar di Arab Saudi dan di seluruh negara Arab.

    “Sikap baru MBS sangat populer di jalanan Arab Saudi,” kata Alghashian.

    Namun, Sebastian Sons dari CARPO tidak mengesampingkan bahwa MBS dan Donald Trump pada akhirnya akan duduk bersama dan mencoba menemukan titik temu, karena keduanya juga perlu fokus pada kepentingan negara mereka.

    “Proyek perombakan ekonomi Arab Saudi, Visi 2030, perlu dijamin,” kata Sons, seraya menambahkan bahwa investasi AS adalah kunci dari proyek tersebut.

    Dan bagi AS, Arab Saudi tetap menjadi mitra utama di Timur Tengah.

    Sons memperkirakan Arab Saudi akan mengupayakan deeskalasi dalam waktu dekat yang dapat melengkapi kalkulasi politik Donald Trump.

    “Saya dapat membayangkan bahwa Trump juga berniat untuk mengajukan tuntutan maksimum untuk memperoleh setidaknya beberapa konsesi dari Arab Saudi,” kata Sons kepada DW.

    Namun, masih harus dilihat apakah hal ini juga mengarah pada pembahasan nasib warga Palestina di Gaza.

    Masa depan mereka masih dalam ketidakpastian setelah Hamas membatalkan gencatan senjata akhir pekan lalu. Saat ini, skenario terburuk bagi penduduk Gaza adalah kembalinya perang.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Temuan Baterai Baru Bawa Kabar Buruk Buat China, RI Bisa Kena

    Temuan Baterai Baru Bawa Kabar Buruk Buat China, RI Bisa Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua startup asal Eropa mengumumkan terobosan dalam pengembangan baterai listrik daur ulang yang bisa memutus ketergantungan dunia atas China.

    Baterai daur ulang yang dikembangkan oleh Altilium asal Inggris dan Tozero asal Jerman adalah upaya untuk memenuhi syarat kendaraan listrik yang berlaku di Eropa mulai Agustus 2030. Sebanyak 6 persen lithium dan nikel serta 16 persen kobalt yang digunakan dalam baterai mobil listrik di Eropa harus didapatkan dari proses daur ulang. Kandungan minimum tersebut akan terus dinaikkan setiap 5 tahun.

    Terobosan dua startup asal Eropa, menurut Reuters, merupakan kompetisi bagi China yang kini memiliki teknologi terdepan dalam hal daur ulang baterai.

    Altilium menyatakan penelitian dari Imperial College menunjukkan bahwa baterai kecil yang dibuat dari katoda daur ulang memiliki kinerja sama baiknya dengan baterai yang dibuat dari material baru. Katoda baterai kendaraan listrik biasanya menggunakan material lithium, kobalt, nikel, dan mangan.

    Indonesia adalah salah satu produsen terbesar nikel, yang salah satunya digunakan untuk pembuatan baterai mobil listrik.

    CEOO Altilium Christian Marston menyatakan bahwa material daur ulang mengurangi emisi CO2 sebesar 70 persen dan lebih murah 20 persen, dibanding material baru.

    “Terobosan teknis nyata ini membuat penggunaan material daur ulang tak berisiko bagi pabrikan mobil,” kata Marston kepada Reuters, Kamis (13/2/2025).

    Altilium kini bekerja sama dengan Tata Motors asal India untuk membuat sel baterai menggunakan material yang didaur ulang dari Jaguar i-Pace.

    Tozero asal Jerman yang didukung oleh Honda tengah mengembangkan pabrik grafit daur ulang. Mereka mengklaim proses hidrometalurgi yang dikembangkan tidak menghasilkan emisi (net zero) jika didukung oleh energi terbarukan. Grafit saat ini berkontribusi hingga 40 persen dari jejak karbon baterai liithium ion.

    Rencananya pabrik Tozero mulai berproduksi pada 2027 dengan kapasitas mencapai 2.000 ton grafit daur ulang per tahun yang diperkirakan cukup untuk memproduksi 50.000 mobil listrik.

    (dem/dem)

  • Baterai Bermasalah, Mercedes-Benz Recall Lebih 7.000 Unit EQB di AS

    Baterai Bermasalah, Mercedes-Benz Recall Lebih 7.000 Unit EQB di AS

    JAKARTA – Mercedes-Benz menerbitkan perintah penarikan kembali (recall) model EQB sebanyak 7.362 unit di Amerika Serikat (AS) karena masalah pada baterai bertegangan tinggi.

    Melansir dari InsideEVs, Rabu, 12 Februari, berdasarkan dokumen yang diterbitkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) baterai tersebut dapat menyebabkan korsleting sel baterai dalam paket tegangan tinggi yang terjadi karena kondisi saat diproduksi atau situasi penggunaan kendaraan.

    Pabrikan dari Jerman ini mengutip “variasi” selama periode produksi tahap awal di pemasok, dikombinasikan dengan faktor eksternal lokal seperti riak arus listrik di infrastruktur pengisian daya atau potensi kerusakan mekanis pada baterai bertegangan tinggi.

    Kendaraan yang terdampak ialah model EQB 250 keluaran tahun 2022-2024 sebanyak 2.626 unit, EQB 300 4Matic tahun 2022-2024 hingga 3.311 unit, dan EQB 350 4Matic model 2022-2024 berjumlah 1.415 unit.

    Mercedes-Benz juga menyebut model yang terdampak merupakan rakitan antara 13 Desember 2021 hingga 23 Januari 2025.

    Paket baterai yang terdampak merupakan produksi oleh Farasis Energy di China. Meskipun tidak ada laporan mengenai baterai yang terbakar di wilayah AS, NHTSA menyebutkan ada laporan kebakaran baterai di luar AS.

    Tetapi setelah menyelidiki insiden ini, Mercedes-Benz tidak menemukan akar penyebab masalahnya, maupun kombinasi faktor spesifik apa pun yang dapat menyebabkan baterai terbakar.

    Oleh karena itu, perusahaan telah mengeluarkan penarikan keselamatan global, yang mencakup 7.362 unit yang terjual di negeri paman Sam.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, pemilik EV yang terdampak harus membawa kendaraannya ke pusat layanan resmi di mana perangkat lunak sistem manajemen baterai akan diperbarui untuk meminimalkan risiko korsleting.

    Pemilik mobil dihimbau untuk mengisi daya EV maksimum 80 persen hingga pembaruan perangkat lunak dilakukan.

  • Perang Rusia-Ukraina Tamat? Trump Resmi Bicara Damai ke Putin-Zelensky

    Perang Rusia-Ukraina Tamat? Trump Resmi Bicara Damai ke Putin-Zelensky

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Rusia dan Ukraina sepertinya segera usai. Rabu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi membahas damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Pembicaraan dilakukan Trump melalui telepon. Ini menjadi langkah besar pertama presiden AS yang baru tersebut, menuju diplomasi atas perang yang telah dijanjikannya akan ia akhiri.

    Hal ini ditegaskan Trump melalui akun media sosial miliknya TruthSocial @realDonaldTrump. Trump sendiri pertama-tama mengungkap pembicaraannya dengan Putin dalam sebuah postingan panjang lalu beralih ke Zelensky.

    “Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang panjang dan sangat produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia,” katanya dilihat CNBC Indonesia, Kamis (13/2/2025).

    “Kami berdua merenungkan Sejarah Besar Negara-negara kita, dan fakta bahwa kita berjuang bersama dengan sangat sukses dalam Perang Dunia II, mengingat bahwa Rusia kehilangan puluhan juta orang, dan kita juga kehilangan begitu banyak orang. Kami masing-masing berbicara tentang kekuatan Negara-negara kita masing-masing, dan manfaat besar yang akan kita dapatkan suatu hari nanti jika bekerja sama,” tambahnya.

    “Namun pertama-tama, seperti yang kita berdua sepakati, kita ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam Perang dengan Rusia/Ukraina.”

    Ia berujar Putin setuju dengan kampanyenya, yakni “Akal Sehat”. Bahkan, klaim Trump, keduanya sepakat saling mengunjungi negara masing-masing.

    “Kami juga sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami akan mulai dengan menghubungi Presiden Zelensky, dari Ukraina, untuk memberitahunya tentang percakapan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang,” jelasnya lagi.

    “Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, dan Duta Besar sekaligus Utusan Khusus Steve Witkoff, untuk memimpin negosiasi yang, menurut saya, akan berhasil,” kata dia.

    “Jutaan orang telah tewas dalam Perang yang tidak akan terjadi jika saya menjadi Presiden, tetapi itu memang terjadi, jadi itu harus diakhiri. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!,” tambahnya seraya berucap terima kasih ke Putin dengan menyinggung pembebasan seorang warga AS, Marc Fogel di sana.

    Dalam postingan kedua yang ditulisnya di akun yang sama, ia berujar bagaimana dirinya dan Zelensky juga melaksanakan pembicaraan “yang baik” soal perdamaian Ukraina dengan Rusia. Ia menegaskan, sama seperti Putin, Zelensky ingin damai.

    “Saya baru saja berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina. Pembicaraan berjalan sangat baik,” jelasnya.

    “Ia, seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN,” tegasnya seraya menekankan akan ada pertemuan yang diselenggarakan pada hari Jumat di Munich, Jerman, di mana Wakil Presiden AS JD Vance dan Rubio akan memimpin Delegasi.

    “Saya berharap hasil pertemuan itu akan positif. Sudah saatnya menghentikan Perang yang menggelikan ini, di mana telah terjadi KEMATIAN dan KEHANCURAN yang sangat besar dan sama sekali tidak perlu. Tuhan memberkati rakyat Rusia dan Ukraina.”

    Negara Arab Jadi “Kunci”?

    Sementara itu, mengutip Reuters, ada spekulasi bahwa kedua pemimpin tersebut dapat bertemu di negara ketiga, dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dianggap sebagai tempat yang memungkinkan. Namun hal ini belum dikonfirmai hanya diungkap sumber-sumber Rusia.

    (sef/sef)

  • Sosok Sri Endang Hartatik, Identitas Asli Wanita Yang Mengaku Ratu Sedunia Punya Uang di 17 Negara

    Sosok Sri Endang Hartatik, Identitas Asli Wanita Yang Mengaku Ratu Sedunia Punya Uang di 17 Negara

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Sri Endang Hartatik, identitas asli wanita yang viral menyebut dirinya sebagai ratu sedunia.

    Fakta tersebut didapatkan dari postingan ratu sedunia yang memperlihatkan sebuah sertifikat mengatasnamakan union bank indonesia dan bertanda tangan Soekarno.

    Sosok ratu sedunia membuat gempar satu Indonesia lantaran pengakuannya yang mengejutkan.

    Ratu sedunia mengaku dirinya adalah pewaris Kerajaan Surya Loka Langit yang berkuasa di dunia.

    Bahkan ratu sedunia juga menyebut dirinya bisa mencairkan uang dari 17 negara di dunia.

    Belakangan, terungkap nama asli hingga asal-usul ratu sedunia.

    Untuk diketahui, sosok ratu sedunia belakangan viral setelah videonya saat membuat pernyataan kontroversi viral di media sosial.

    Dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok @info_seputar_nusantara, wanita yang mengaku ratu sedunia itu mengurai pernyataan panjang lebar soal dirinya.

    Dalam pernyataan tersebut, ratu sedunia menyebut dirinya bisa mencairkan uang dari belasan negara hingga membawa-bawa sosok presiden Soekarno.

    “Saya akan mencairkan uang perjanjian 17 negara. Oletra udah dikembalikan kepada saya, oleh paduka raja ngahiyang, raja bumi, raja lautan. Saya sebagai putri pewaris kerajaan surya loka langit ikut menciptakan surya loka sebagai mataram kuno, mataram para dewa, ngahiyang turun bumi sabda jagat. Dan berakhir adalah istilahnya tanda tangan kepada IR Soekarno,” kata ratu sedunia, dikutip pada Rabu (12/2/2025).

    Lebih lanjut, ratu sedunia juga turut membawa-bawa nama Presiden ke-35 Amerika Serikat, John Kennedy.

    Ratu sedunia juga mengungkit soal pemberian berlian 57 kilogram.

    “Dana dari Jerman prasasti dinasti itu dipegang Jerman dengan pangkat saya rajawali atau ratuwali, putrinya dewa ngahiyang. Di masa itu, putra saya John Kennedy menyerahkan harta kepada ibu pertiwi tahun 57, yaitu perjanjian berlian warna mawar merah beratnya 57 kilo, itu yang saya bawa sebagai bukti dari John Kennedy operan dari Jerman kembali ke ibu pertiwi,” ungkap ratu sedunia.

    Sosok Ratu Sedunia (tiktok)

    Identitas asli

    Kemunculan ratu sedunia di media sosial viral, identitas aslinya pun belakangan terungkap.

    Ditelusuri TribunnewsBogor.com dari sumber pertama videonya muncul, nama asli dan asal-usul ratu sedunia pun terbongkar.

    Dalam akun Instagram @pulungkencanawungu, ratu sedunia rupanya sering membuat konten di media sosial sejak beberapa tahun lalu.

    Bahkan di tahun 2021 sampai 2023, ratu sedunia gencar mengkritik sosok Presiden Jokowi.

    Ditelisik lebih jauh, nama asli ratu sedunia pun terungkap lewat postingan lawasnya tahun 2021.

    Disinyalir nama asli ratu sedunia adalah Sri Endang Hartatik.

    Fakta tersebut didapatkan dari postingan ratu sedunia yang memperlihatkan sebuah sertifikat mengatasnamakan union bank indonesia dan bertanda tangan Soekarno.

    Dalam sertifikat tersebut, Sri Endang disebut telah diberikan amanah sebagai pemegang harta di wilayah Jawa Timur.

    “Nama tersebut berhak menerima akses pencairan dana amanah dari pihak orang-orang pemegang harta amanah Soekarno di wilayah Indonesia bagian Jawa Timur,” tulis sertifikat atas nama Sri Endang Hartatik.

    Di kontennya yang lain, ratu sedunia sempat mengurai tempat tinggalnya, yakni di Kediri, Jawa Timur.

    Dalam akun media sosialnya itu, ratu sedunia juga sempat mengabadikan momen bersama dua anak perempuannya yang sudah menikah.

    RATU SEDUNIA – Tangkapan layar unggahan akun Tiktok @info_seputar_nusantara, dicapture pada Senin (10/2/2025) – Wanita mengaku sebagai Ratu Sedunia membuat heboh media sosial Tiktok, berikut ini 5 ucapan Ratu Sedunia yang membuat heboh. (Tiktok @info_seputar_nusantara)

    Kata pengamat soal ratu sedunia

    Sementara itu, kemunculan ratu sedunia belakangan ditanggapi pengamat sosial.

    Dalam tayangan di kanal youtube tv one news, pengamat sosial Devie Rahmawati menyebut bahwa fenomena kemunculan sosok yang mengaku pemimpin dunia itu sudah ada sejak era reformasi.

    Karenanya terkait hadirnya sosok ratu sedunia, Devie tak lagi heran.

    “Berdasarkan catatan sejarah, memang munculnya banyak ‘pemimpin karismatik’, karena dia punya kemampuan membius masa karena dia punya banyak pengikut itu cukup masif setelah masa reformasi, catatan menurut ahli sejarah, itu ada 47 kerajaan muncul setelah masa reformasi,” ungkap Devie Rahmawati.

    Perihal alasan orang-orang seperti ratu sedunia muncul, Devie mengungkap penjelasan singkat.

    Bahwa biasanya sosok pemimpin karismatik hadir ke tengah masyarakat secara alami.

    “Kok selalu ada sih orang yang mengaku pemimpin dan memiliki pengikut? Masyarakat kita kan masyarakat hirarkis, di mana ada sekelompok orang yang menempati posisi tertentu dan mendapatkan perlakuan istimewa dan pengakuan yang lebih. Kenapa akan selalu muncul orang-orang yang bertindak seakan-akan dia berada dalam puncak sosial. Orang akan selalu bermimpi berada di puncak sosial,” imbuh Devie.

    Adapun asal-usul sang pemimpin karismatik tersebut, Devie mengurai fakta mengejutkan.

    Kata Devie biasanya, orang-orang yang mengaku pemimpin dunia itu adalah sosok yang punya persoalan berat di hidupnya alias depresi.

    “Hoaks muncul ketika ada banyak orang yang sedang mengalami persoalan hidup sehingga mereka tidak lagi mampu berpikir jernih dan melihat janji-janji palsu dari pemimpin karismatik tadi sebagai obat penawar dari persoalan hidup yang mereka alami. Walaupun ada orang yang mengatakan rata-rata pengikutnya orang tua atau dari kalangan menengah ke bawah, faktanya ada masyarakat kota dalam konteks catatan sejarah kita yang terpikat, (seperti) Kanjeng Dimas,” pungkas Devie. (*)

     

  • Zelensky yang Tiba-tiba Melunak ke Rusia

    Zelensky yang Tiba-tiba Melunak ke Rusia

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menawarkan pertukaran tanah dalam perundingan dengan Rusia. Namun, sikap lunak Zelensky itu dianggap Moskow sebagai omong kosong belaka.

    Dirangkum detikcom, Rabu (12/2/2025), Tawaran ini disampaikan Zelensky menjelang pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance di Munich, Jerman.

    Tawaran itu menandai pergeseran posisi Zelensky, yang di masa lalu menolak untuk menyerahkan wilayah apa pun setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.

    Dalam wawancara terbaru dengan media terkemuka Inggris, The Guardian, pada Selasa (11/2), Zelensky mengatakan Kyiv siap untuk melakukan pembicaraan serius menjelang pertemuan dengan Vance pada Jumat (14/2) mendatang di sela-sela menghadiri Konferensi Keamanan Munich.

    Sosok Vance dikenal sebagai pengkritik vokal untuk dukungan militer AS terhadap Ukraina.

    “Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lainnya,” kata Zelensky dalam wawancara tersebut, seperti dilansir AFP, Rabu (12/2/2025).

    Dia menambahkan bahwa dirinya siap untuk menukarkan tanah di Kursk, Rusia — yang direbut pasukan Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu.

    Zelensky juga mengakui bahwa Ukraina tidak akan dapat menikmati jaminan keamanan hanya dengan mitranya di Eropa.

    “Jaminan keamanan tanpa Amerika bukanlah jaminan keamanan yang sesungguhnya,” sebutnya.

    Moskow soal Tawaran Zelensky: Omong Kosong!

    Dmitry Medvedev. Foto: Sputnik/Valentin Yegorshin/Pool via REUTERS

    Rusia lantas menanggapi tawaran yang disampaikan Zelensky soal pertukaran wilayah dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik kedua negara. Moskow menyebut tawaran Zelensky itu sebagai “omong kosong”.

    Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters dan kantor berita TASS, Rabu (12/2/2025), menolak tawaran Zelensky untuk secara langsung menukarkan wilayah Rusia yang kini dikuasai pasukan Kyiv dengan imbalan wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskow.

    Medvedev yang menjabat sebagai Presiden Rusia periode tahun 2008-2012 ini, menyebut bahwa satu-satunya cara bagi Ukraina untuk pulih adalah “merasa seperti orang Rusia lagi”.

    “Meskipun tindakan seperti itu (invasi Rusia ke Ukraina) tidak mampu sepenuhnya mengubah pikiran para badut haram, yang gemetar ketakutan … berbicara omong kosong di depan kamera tentang pertukaran wilayah,” tulis Medvedev dalam komentarnya via Telegram.

    “Bagi orang-orang seperti itu, satu-satunya cara untuk pulih adalah dengan merasa seperti orang Rusia lagi. Sesuai dengan nasihat Presiden Amerika Serikat,” sebutnya.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyebut Ukraina “mungkin akan menjadi bagian Rusia suatu hari nanti”. Komentar itu dikatakan oleh Trump menjelang pertemuan antara Wakil Presiden AS JD Vance dengan Zelensky di Munich, Jerman, pada akhir pekan ini.

    Lebih lanjut, Medvedev mengatakan Rusia telah menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai “perdamaian melalui kekuatan” militer, termasuk melalui serangan drone dan rudal yang menghantam Kyiv pada Rabu (12/2) waktu setempat.

    Trump Sempat Puji Rusia Usai Bebaskan Warga AS

    Bendera Amerika Serikat. Foto: AP/Alex Brandon

    Untuk diketahui, Tawaran Zelensky itu disampaikan setelah Rusia membebaskan seorang warga AS bernama Marc Fogel yang ditahan di negara tersebut sejak tahun 2021 atas tuduhan narkoba. Trump sempat memuji langkah Moskow itu sebagai isyarat niat baik untuk mengakhiri perang.

    Pembebasan itu dilakukan setelah utusan khusus Trump, Steve Witkoff, berkunjung ke Rusia, yang menjadi kunjungan pertama pejabat pemerintahan Trump ke negara tersebut.

    “Kita diperlakukan dengan sangat baik oleh Rusia. Sebenarnya saya berharap itu adalah awal dari sebuah hubungan di mana kita bisa mengakhiri perang tersebut,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan membahas pembebasan Fogel oleh Rusia.

    Gedung Putih menggambarkan pembebasan Fogel sebagai bagian dari “pertukaran”, dan Trump pada Selasa (11/2) malam menyebut tahanan kedua akan dibebaskan pada Rabu (12/2) waktu setempat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Presiden Donald Trump berjanji untuk mengakhiri perang Ukraina pada masa jabatan keduanya, yang kemungkinan dilakukan dengan memanfaatkan bantuan militer AS senilai miliaran dolar Amerika yang diberikan di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, untuk memaksa Kyiv memberikan konsesi teritorial.

    Halaman 2 dari 3

    (taa/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Menurut Studi, Ini Bencana Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat

    Menurut Studi, Ini Bencana Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat

    Jakarta

    Selama ribuan tahun, Matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Namun, apa yang akan terjadi jika matahari muncul dari arah sebaliknya?

    Dalam ilmu sains fenomena ini bisa menyebabkan perubahan besar pada berbagai aspek, mulai dari pola angin hingga kehidupan di darat dan di lautan. Berikut penjelasannya.

    Apa yang Terjadi Jika Matahari Terbit dari Barat?

    Menurut sebuah studi yang pernah digelar oleh Max Planck Institute of Meteorology di Hamburg, Jerman, iklim bumi akan jauh berbeda jika planet berotasi ke arah berlawanan dari biasanya. Mengutip laman Weather, dalam simulasi komputer yang dilakukan, penulis utama bernama Flora Ziemen dan timnya membalikkan beberapa proses fisik yang dihasilkan rotasi bumi yang sebenarnya.

    Mereka menghentikan semua pergerakan air dan udara dan membalikan arah gaya Coriolis. Pembalikkan itu tersebut menyebabkan sistem bertekanan rendah di bagian bumi utara berputar searah jarum jam.

    Jalur harian matahari juga terbalik dalam model komputer yang digunakan. Hal tersebut menyebabkan matahari terbit dari arah barat dan terbenam di timur.

    Model itu mengungkap, Bumi yang berputar mundur mempunyai fitur yang sangat berbeda. Studi ini kemudian dipresentasikan di General Assembly of the European Geosciences Union (EGU) di Wina pada tahun 2018. Berikut kemungkinan bencana yang terjadi jika matahari terbit dari barat:

    1. Cuaca Berubah Total

    Berdasarkan simulasi yang dilakukan, aliran udara akan mengalir dari timur ke barat. Kondisi tersebut membuat iklim di Pantai Timur Amerika Serikat dan Pantai Barat sama dengan Pantai Barat saat ini. Kondisinya lebih beriklim berkat aliran udara yang terus menerus ke Laut Atlantik.

    Kondisi ini juga menyebabkan musim dingin yang parah di Eropa Barat. Sebab, angin membawa udara yang sangat dingin dari Rusia ke negara tersebut.

    2. Iklim yang Kacau

    Bumi yang berputar mundur juga akan menyebabkan kekacauan iklim. Kondisi ini mungkin yang menjadi alasan mengapa fenomena itu disebut salah satu tanda kiamat.

    “Jika Anda berada di Eropa barat misalnya, kehidupan terasa jauh lebih baik di Bumi dengan pola rotasi saat ini. Karena dengan arah rotasi berlawanan, wilayah ini akan terasa sangat dingin,” kata Ziemen.

    3. Gurun Sahara Menghilang

    Simulasi dalam penelitian juga menunjukan hilangnya Gurun Sahara. Sebab, wilayah Timur Tengah menerima banyak curah hujan.

    Sebaliknya, AS bagian tenggara, sebagian besar Brasil dan Argentina menjadi gurun.
    Dalam kondisi normal, wilayah tersebut biasanya menerima curah hujan tinggi. Berdasarkan simulasi, luas gurun menyusut hingga 4,2 juta mil persegi lebih kecil dibandingkan luas gurun saat ini.

    4. Munculnya Cyanobacteria

    Saat bumi berotasi ke arah sebaliknya, muncul gelombang cyanobacteria di bagian utara Samudra Hindia. Kombinasi dan sirkulasi yang berlawanan serta peningkatan produksi biologis di wilayah itu menyebabkan kadar oksigen yang rendah di lapisan yang lebih dalam. Sehingga, mikroorganisme perlu menggunakan nitrat sebagai gantinya.

    Cyanobacteria tidak memerlukan nitrat dan air yang dihasilkan mengandung kadar nitrat yang rendah. Sehingga, ada kemungkinan bahwa cyanobacteria menjadi produsen biologis dominan di lautan yang luas, di mana wilayah dengan air miskin nutrisi yang mencapai permukaan.

    “Meskipun mekarnya cyanobacteria sering terjadi di Bumi, perkembangan mereka tetap dalam skala yang relatif kecil,” Ziemen mencatat.

    (elk/row)

  • Kementerian Pendidikan Jerman Danai Kajian Penghematan Energi pada Industri di Indonesia – Halaman all

    Kementerian Pendidikan Jerman Danai Kajian Penghematan Energi pada Industri di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar International Conference of The German-Indonesia, ENA-Tex Project di Gedung Yustinus lantai 15, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya, Jakarta.

    Konferensi ini diselenggarakan dalam rangka penutupan projek dengan presentasi hasil dan mendiskusikan antara industri tekstil dan komunitas akademik. 

    Mitra Indonesia dan Jerman dalam proyek BMBF EnaTex mengembangkan pendekatan baru pada produksi tekstil berkelanjutan. 

    “Banyak negara kini menerapkan tarif tinggi untuk bahan bakar fosil sebagai respons terhadap isu perubahan iklim. Di Eropa, produk berbasis bahan bakar fosil dikenakan biaya lebih mahal, sementara industri tekstil global mulai menutut rantai pasokan yang bebas karbon,” kata Dr. Juliana Murniati dari Unika Atma Jaya melalui keterangan tertulis, Rabu (12/2/2025).

    “Karena itu, industri Tekstil dan Garmen di Indonesia perlu bersiap mengadopsi regulasi seperti European Green Deal,” tambahnya. 

    Lebih lanjut, Murni juga menjelaskan bahwa elama empat tahun, proyek EnaTex mengkaji peluang yang tersedia bagi perusahaan industri tekstil Indonesia untuk menghemat energi fosil, sehingga dapat terus bertahan di pasar global. 

    EnaTex didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman dengan dua perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi anggota konsorsium ini, yakni Unika Atma Jaya, Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung. 

    Konsorsium Jerman terdiri dari lembaga penelitian IZES, University of Applied Sciences, Niederrhein, perusahaan Brückner Trockentechnik GmbH & Co. KG dan Sunfarming.

    Proyek ini mampu menentukan pengukuran jangka pendek, menengah, dan panjang untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar fosil. 

    Misalnya, bahan kimia fungsional dapat diaplikasikan dengan bantuan aplikasi minimal pada satu sisi dan dengan cairan sesedikit mungkin. 

    Hal ini dapat secara drastis mengurangi proses pengeringan selanjutnya dan menghasilkan penghematan energi hingga 40 persen. 

    “Efisiensi kerja bergantung pada karyawan, dari operasional di lapangan hingga pengambilan keputusan investasi. Mereka perlu dibekali pelatihan dan pemahaman yang tepat agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam proyek telah menunjukkan dampak signifikan, seperti pengaruh budaya terhadap metode kerja,” ungkap Bernhard Wern dari IZES gGmbH. 

    Bagi mitra proyek Jerman, penerimaan pendekatan teruji dan keseriusan proposal yang diterapkan oleh perusahaan Indonesia sangat menyenangkan dan memotivasi. 

    Kerja sama tim dengan rekan-rekan kami di Indonesia, yang ditandai dengan kepercayaan dan wacana yang kritis dan konstruktif, juga berkontribusi besar terhadap keberhasilan proyek ini (BW).

  • Zelensky Tawarkan Pertukaran Wilayah, Rusia: Omong Kosong!    
        Zelensky Tawarkan Pertukaran Wilayah, Rusia: Omong Kosong!

    Zelensky Tawarkan Pertukaran Wilayah, Rusia: Omong Kosong! Zelensky Tawarkan Pertukaran Wilayah, Rusia: Omong Kosong!

    Moskow

    Rusia menanggapi tawaran yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal pertukaran wilayah dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik kedua negara. Moskow menyebut tawaran Zelensky itu sebagai “omong kosong”.

    Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters dan kantor berita TASS, Rabu (12/2/2025), menolak tawaran Zelensky untuk secara langsung menukarkan wilayah Rusia yang kini dikuasai pasukan Kyiv dengan imbalan wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskow.

    Medvedev yang menjabat sebagai Presiden Rusia periode tahun 2008-2012 ini, menyebut bahwa satu-satunya cara bagi Ukraina untuk pulih adalah “merasa seperti orang Rusia lagi”.

    “Meskipun tindakan seperti itu (invasi Rusia ke Ukraina) tidak mampu sepenuhnya mengubah pikiran para badut haram, yang gemetar ketakutan … berbicara omong kosong di depan kamera tentang pertukaran wilayah,” tulis Medvedev dalam komentarnya via Telegram.

    “Bagi orang-orang seperti itu, satu-satunya cara untuk pulih adalah dengan merasa seperti orang Rusia lagi. Sesuai dengan nasihat Presiden Amerika Serikat,” sebutnya.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyebut Ukraina “mungkin akan menjadi bagian Rusia suatu hari nanti”. Komentar itu dikatakan oleh Trump menjelang pertemuan antara Wakil Presiden AS JD Vance dengan Zelensky di Munich, Jerman, pada akhir pekan ini.

    Lebih lanjut, Medvedev mengatakan Rusia telah menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai “perdamaian melalui kekuatan” militer, termasuk melalui serangan drone dan rudal yang menghantam Kyiv pada Rabu (12/2) waktu setempat.

    Tawaran soal pertukaran wilayah itu dilontarkan Zelensky dalam wawancara dengan media terkemuka Inggris, The Guardian, pada Selasa (11/2) waktu setempat. Presiden Ukraina itu mengatakan negaranya siap untuk melakukan pembicaraan serius.

    “Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lainnya,” ucap Zelensky dalam wawancara tersebut, seperti dilansir AFP.

    Dia menambahkan bahwa dirinya siap untuk menukarkan tanah di Kursk, Rusia — yang direbut pasukan Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu.

    Tawaran itu menandai pergeseran posisi Zelensky, yang di masa lalu menolak untuk menyerahkan wilayah apa pun setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.

    Menurut peta medan perang terbuka, pasukan Rusia saat ini menguasai kurang dari 20 persen wilayah Ukraina, atau seluas lebih dari 112.000 kilometer persegi, sedangkan pasukan Kyiv menguasai sekitar 450 kilometer persegi wilayah Kursk yang ada di bagian barat Rusia.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu