Negara: Jerman

  • Acha… Acha, Label Musik di India Gugat OpenAI Soal Hak Cipta

    Acha… Acha, Label Musik di India Gugat OpenAI Soal Hak Cipta

    Jakarta

    Beberapa label musik Bollywood ternama di India, seperti T-series, Saregama, dan Sony telah mengajukan gugatan terhadap OpenAI di pengadilan New Delhi Kamis (13/2).

    Gugatan tersebut menuduh OpenAI telah menggunakan rekaman musik mereka untuk melatih model AI tanpa izin, hal ini pun dianggap telah melanggar hak cipta.

    Dilansir detikINET dari Reuters, Rabu (19/2/2025) gugatan ini diajukan melalui kelompok Industri Musik India (IMI), mengatakan bahwa penggunaan rekaman suara secara ilegal dalam pelatihan model AI merupakan pelanggaran serius terhadap hak cipta.

    T-Series adalah salah satu label rekaman musik terbesar di India yang merilis sekitar 2.000 rekaman suara atau lagu setiap tahunnya, sementara Saregama, yang telah berusia lebih dari 100 tahun, memiliki repertoar dari penyanyi-penyanyi terkenal India seperti Mohammed Rafi dan Lata Mangeshkar.

    Di situs webnya, kelompok IMI mengatakan bahwa mereka juga mewakili label musik secara global seperti Sony Music dan Warner Music.

    “Label-label musik di India khawatir OpenAI dan sistem AI lainnya dapat mengekstrak lirik, komposisi musik, dan rekaman suara dari internet,” ujar seorang sumber industri yang berbicara tanpa menyebut nama karena masalah ini sedang dalam proses pengadilan.

    Langkah yang dilakukan India ini muncul setelah GEMA Jerman, yang mewakili komposer, penulis lirik, dan penerbit, pada November lalu mengatakan bahwa mereka telah menggugat OpenAI atas dugaan reproduksi lirik lagu tanpa izin dari ChatGPT yang secara jelas telah dilatih oleh sistem.

    Sebelumnya, kantor berita India, ANI, juga telah menggugat OpenAI dengan tuduhan layanan chatbot ChatPT menggunakan kontennya tanpa izin untuk melatih model-model AI.

    Sejak itu, para penerbit buku dan kelompok media lainnya di India, termasuk yang didukung oleh miliarder Mukesh Ambani dan Gautam Adani, telah bergabung dalam gugatan tersebut.

    (jsn/fay)

  • Jelang Pemilu Jerman, Gereja ‘Cawe-Cawe’ Urusan Politik?

    Jelang Pemilu Jerman, Gereja ‘Cawe-Cawe’ Urusan Politik?

    Jakarta

    Pada akhir Januari, Partai Kristen Demokrat (CDU), Partai Kristen Sosialis (CSU), Partai Liberal Demokrat (FDP) dan Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang sebagian berhaluan ekstrem kanan- satu suara dalam voting di parlemen Jerman Bundestag soal kebijakan suaka yang jauh lebih ketat.

    Asosiasi Gereja Protestan EKD dan Konferensi Waligereja Katolik Jerman telah dengan tegas memperingatkan kecenderungan aliansi dengan partai anti imigran itu.

    Sebuah surat datang dari Prelat Anne Gidion dan Prelat Karl Jsten. Mereka mengepalai kantor penghubung gereja Protestan dan Katolik untuk politik Jerman. Jadi kata-kata mereka seharusnya cukup berbobot besar,ketika bersuara di Berlin. Meski demikian, peringatan mereka tidak digubris oleh CDU/CSU dan FDP.

    Apakah demokrasi mulai remuk?

    Menurut survei teranyar, hingga dua pertiga penduduk mendukung kebijakan suaka yang lebih ketat, tetapi pada saat bersamaan separuh responden percaya bahwa satu suara dengan Partai AfD adalah hal yang salah.

    “Kolaborasi” dengan AfD menimbulkan kemarahan besar. Gidion dan Jsten juga mengingatkan, setelah runtuhnya koalisi yang dipimpin oleh Partai Sosial Demokrat (SPD), faksi-faksi Bundestag telah sepakat untuk tidak bersekutu dengan AfD dalam pemungutan suara. “Kami khawatir demokrasi Jerman akan mengalami kerusakan besar jika janji politik ini diabaikan,” tegas duo petinggi gereja tersebut.

    Ketegangan, terutama antara gereja dan partai-partai Kristen, juga terlihat sesaat sebelum pemilu dini pada tanggal 23 Februari. Ketua CSU dan Perdana Menteri Bayern Markus Sder berspekulasi di media Redaktionsnetzwerk Deutschland (RND) bahwa surat Gidion dan Jsten tidak terkoordinasi.

    Sder, yang beragama Protestan, juga menekankan: “Kami menerima kritik, tetapi sebaliknya kami juga harus diizinkan untuk mengungkapkan pendapat – termasuk saya sebagai seorang Kristen yang taat.”

    Ketua CSU di parlemen Negara Bagian Bayern, Klaus Holetschek, bahkan lebih jelas lagi menekankan: “Dalam demokrasi, pertanyaan-pertanyaan politik sehari-hari seharusnya ada di parlemen, bukan di khotbah,” gerutunya dalam sebuah wawancara dengan harian “Augsburger Allgemeine Zeitung”.

    Kritik yang dilontarkan EKD dan Konferensi Waligereja Katolik Jerman terhadap kebijakan calon kanselir CDU/CSU, Friedrich Merz, merupakan “kesalahan kardinal”, yakni kekeliruan mendasar.

    Holetschek, seorang umat Katolik, mengatakan kepada kantor berita Evangelical Press Service (epd) bahwa dia tidak punya firasat baik jika gereja-gereja dengan jelas memihak dalam perdebatan politik yang sangat kontroversial sesaat sebelum pemilihan umum. Dia melihat “kompetensi utama” gereja dalam memberi masyarakat landasan Kristen, bukan dalam mengambil keputusan.

    Gereja menekankan perlindungan martabat manusia

    Ketua Dewan EKD Kirsten Fehrs membela kemajuan gereja-gereja dalam isu-isu utama seperti migrasi dan demokrasi. Kami memiliki posisi yang jelas mengenai hal ini, tandasnya.

    Mengenai Partai CDU dan CSU, yang namanya sudah mencerminkan pengaruh Kristen, ia merujuk pada tradisi yang sudah lama ada: “Hubungan tersebut dicirikan oleh keyakinan mendasar yang sama, misalnya seperti perlindungan martabat manusia atau pelestarian ciptaan (Tuhan),” kata Fehrs dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

    Dalam kesempatan tersebut dijabarkan hasil riset yang dilakukan bersama dengan Diakonie Protestan mengenai suasana hati masyarakat di Jerman. Pada bulan Desember lalu, lembaga penelitian opini Forsa mensurvei 2000 responden berusia 18 tahun ke atas. Hasil survei daring itu, menurut Fehrs bikin ketar-ketir: “Kebanyakan orang di negara ini merasakan adanya perpecahan. Dan banyak yang mengurung diri dalam gelembung dunia mereka sendiri.”

    Takut terhadap kebebasan berekspresi?

    Menurut penelitian itu, konsekuensinya lumayan serius: Lebih dari separuh responden (51 persen) mengatakan mereka tidak dapat lagi mengekspresikan diri secara bebas tanpa mendapat masalah. Hampir sepertiganya (32 persen) telah menjauhkan diri dari orang lain atau bahkan memutuskan kontak karena isu kontroversial. Sementara dalam segmen survei yang disebut barometer politik kekhawatiran menunjukkan bahwa ketakutan akan meningkatnya kebencian, permusuhan, dan konflik sosial — sangatlah besar.

    Untuk menangkal meluasnya belenggu kebebasan berbicara, gereja dan Diakonie kini ingin menawarkan “ruang berkomunikasi”. Orang-orang yang memiliki pendapat yang sangat berbeda sebaiknya saling mendengarkan. Mereka yang bersimpati dengan AfD atau memilihnya juga dipersilakan bicara.

    Tidak ada toleransi tanpa batas terhadap AfD

    Namun, Presiden Dewan EKD Kirsten Fehrs skeptis terhadap perwakilan partai karena AfD mewakili posisi ekstremis sayap kanan dan nasionalis etnis. Kedua gereja Kristen tersebut telah menjauhkan diri dari partai sayap kanan tersebut dalam pernyataan publik mereka sejak tahun 2024: “Kami memiliki kesimpulan bersama untuk memperingatkan agar tidak memilih partai ekstremis sayap kanan, termasuk AfD, karena mereka mengecualikan kelompok minoritas dan membahayakan demokrasi,” tegas Fehrs saat itu.

    Sebuah inisiatif kini dirilis di internet untuk memungkinkan dialog terbuka, dengan nama Verstndigungsorte (tempat musyawarah) di situs: https://www.mi-di.de/verstaendigungsorte.

    Selain itu, enam forum dialog utama direncanakan. Acara pembukaan dialog berlangsung di Hanau pada tanggal 17 Februari, sebuah kota di sebelah timur Frankfurt am Main. Di kota itu, seorang ekstremis sayap kanan membunuh sembilan orang yang memiliki akar migran pada tahun 2020. Diskusi akan difokuskan pada pelajaran apa yang dapat dipetik dari serangan bermotif SARA ini.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Melemahnya Penjualan Mobil Buatan Jerman di Asia Tenggara

    Melemahnya Penjualan Mobil Buatan Jerman di Asia Tenggara

    Jakarta

    Setelah eksis cukup lama di Asia Tenggara, mobil bermerek Jerman harus menghadapi penurunan tren. Hal ini terjadi seiring dengan melonjaknya penjualan kendaraan Cina yang lebih murah dan semakin andal, tahun 2024 lalu.

    Singapura adalah pasar paling signifikan untuk mobil Jerman di Asia Tenggara. Menurut data dari Otoritas Transportasi Darat negara tersebut, pendaftaran mobil baru bermerek Jerman di tahun 2024 turun menjadi 28 persen dari 32 persen di tahun sebelumnya. Sementara itu, pendaftaran mobil baru buatan Cina tercatat meningkat menjadi 18,2 persen dari 5,9 persen di tahun 2023.

    Mobil-mobil buatan Jepang juga mengalami penurunan pangsa pasar yang signifikan.

    Menurut data dari Asosiasi Otomotif Malaysia, pangsa pasar BMW di Malaysia sedikit turun dari 1,5 persen menjadi 1,3 persen pada tahun 2024, Mercedes-Benz dan Volkswagen juga mencatat adanya penurunan.

    Tren penurunan ini lebih jelas terlihat di Filipina, di mana merek-merek Jerman hanya menjual beberapa ratus mobil baru setiap tahunnya. Penjualan BMW turun hampir sepertiganya, sementara Volkswagen mengalami penurunan sebesar 15 persen, menurut sebuah laporan dari konsultan lokal, AutoIndustriya.

    Thailand, pusat manufaktur otomotif di Asia Tenggara, juga mengalami penurunan penjualan mobil buatan Jerman. Namun, penurunan ini seiring dengan menyusutnya pasar otomotif Thailand, yang pada tahun 2024 jatuh ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.

    Pergeseran pasar yang lebih luas

    Penurunan pembelian mobil bermerek Jerman di Asia Tenggara mencerminkan pergeseran global yang lebih luas. Pada Januari 2024, BMW melaporkan penurunan 2,3 persen dalam penjualan kendaraan globalnya, sementara Mercedes-Benz dan Porsche masing-masing mencatat penurunan 3 persen. Volkswagen bahkan mengalami penurunan penjualan global hingga 12%.

    Cina memimpin pergeseran tren ini, setelah memperluas ekspor kendaraannya, terutama kendaraan listrik (Electric Vehicle-EV). Pada tahun 2023, Cina mengekspor sekitar 4,7 juta mobil, jumlah yang meningkat tiga kali lipat dari tahun 2021, meski sepertiga dari mobil-mobil ini diproduksi oleh merek-merek internasional, menurut Citigroup.

    Produsen mobil Cina BYD, yang memproduksi kendaraan listrik dan plug-in hybrid, telah dengan cepat memperluas kehadirannya di Asia Tenggara. Di Singapura, BYD mengambil alih posisi Toyota sebagai merek mobil paling populer untuk pertama kalinya pada tahun 2023. Penjualannya di Filipina dilaporkan meroket sebanyak 8.900% pada periode yang sama.

    Di balik angka-angka

    Meskipun pangsa pasar mobil buatan Jerman menurun, para analis berhati-hati dalam menafsirkan angka-angka statistik. Juru bicara BMW mengatakan kepada DW bahwa penjualannya di Singapura meningkat 49% pada tahun 2024, dengan pengiriman kendaraan listrik baterai (BEV) meningkat 107%.

    Pertumbuhan ini kemungkinan besar didorong oleh skema Insentif Adopsi Awal EV oleh pemerintah Singapura, yang menawarkan potongan harga yang signifikan untuk biaya pendaftaran mobil listrik.

    Selain itu, kenaikan signifikan pembuatan Sertifikat Hak Milik Kendaraan (Certificate of Entitlement/COE) Singapura, yang merupakan dokumen yang diwajibkan untuk kepemilikan mobil, turut menguntungkan merek-merek kelas premium. Ketika biaya COE melonjak, harga mobil mewah juga meningkat, sehingga membantu BMW dan Mercedes-Benz mempertahankan pangsa pasar mereka.

    Sebaliknya, penurunan penjualan di Thailand tampaknya mencerminkan kemerosotan secara keseluruhan di industri otomotif negara ini, yang mengalami penurunan 26 persen total penjualan mobil, level terendah penjualan dalam 15 tahun terakhir.

    Chris Humphrey, direktur eksekutif EU-ASEAN Business Council, mengatakan kepada DW bahwa para produsen mobil Cina menargetkan segmen massal daripada segmen mewah yang ditempati oleh merek-merek Jerman.

    “BMW dan Mercedes-Benz fokus pada segmen mewah, sedangkan merek-merek seperti Toyota dan Honda melayani segmen massal. Masuknya produsen mobil Cina sebagian besar berdampak pada merek-merek segmen massal ini,” katanya.

    Memang Toyota, merek terlaris di Asia Tenggara, dengan cepat kehilangan pijakan. Pada bulan November, Bloomberg melaporkan bahwa antara tahun 2019 dan 2024, produsen mobil Jepang mengalami penurunan pangsa pasar yang paling signifikan di Singapura, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

    Produsen mobil Cina telah memanfaatkan harga yang kompetitif dan kualitas yang lebih baik. Humphrey menekankan bahwa “kualitas mobil Cina sekarang sangat sebanding” mobil-mobil lainnya, dan “di sinilah harga menjadi faktor yang sangat penting.”

    Apa yang dapat dilakukan?

    Ketika produsen mobil Cina melanjutkan ekspansi agresif mereka, beberapa negara telah menerapkan tindakan balasan. Uni Eropa baru-baru ini memberlakukan tarif terhadap mobil listrik Cina, dengan alasan subsidi yang tidak adil dari pemerintah Cina yang mendistorsi persaingan internasional.

    Namun, tindakan seperti itu tidak mungkin diterapkan di Asia Tenggara, di mana produsen mobil Cina semakin melokalisasi produksinya. Pada bulan Juli 2024, BYD membuka pabrik Asia Tenggara pertamanya di Thailand senilai 470 juta Euro (492 juta Dollar) yang mampu memproduksi 150.000 kendaraan setiap tahun.

    The Economist menyatakan bahwa pabrik-pabrik di Tiongkok dapat memproduksi hampir 45 juta mobil per tahunnya – hampir setengah dari seluruh penjualan global, namun saat ini kapasitas operasinya hanyalah 60 persen.

    Kelebihan produksi ini menunjukkan bahwa dorongan ekspor Cina masih jauh dari selesai, dan Asia Tenggara akan tetap menjadi pasar yang penting di tahun-tahun mendatang.

    Produsen mobil Jerman dapat merespon hal ini dengan menyesuaikan strategi harga mereka. Baru-baru ini, beberapa merek Cina telah secara agresif memangkas harga untuk mendapatkan pangsa pasar. Namun, CEO Mercedes-Benz Thailand Martin Schwenk mengatakan kepada surat kabar lokal The Nation bulan ini bahwa perusahaannya tidak akan mengikuti tren itu.

    “Jika kami membuat mobil yang terlalu agresif dalam hal harga, kami merusak merek kami,” tegasnya.

    Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, ada beberapa perkembangan positif bagi pabrikan Jerman. Anak perusahaan Volkswagen Group, Skoda Auto, mengumumkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan kendaraan senilai 475 juta Euro di Vietnam pada awal tahun 2025. Fasilitas ini akan mampu memproduksi 120.000 kendaraan per tahun, memperkuat pijakan perusahaan tersebut di kawasan ini.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kabur, Bercanda, dan Kelelahan Mental

    Kabur, Bercanda, dan Kelelahan Mental

    Jakarta

    Pada suatu masa, manusia berburu dan meramu. Jika ada bahaya, mereka kabur. Refleks itu tertanam dalam sistem saraf kita. Namun, kini manusia modern menghadapi bahaya yang lebih abstrak: tagihan bulanan, tekanan kerja, target hidup yang tak kunjung tercapai. Dalam lanskap digital, muncul mekanisme bertahan yang lebih subtil—meme, ironi, dan, tagar viral, seperti #KaburSajaDulu.

    Tagar ini mendadak menjadi mantra kolektif di platform X Indonesia hari-hari ini. Dari mahasiswa yang dihantam skripsi hingga pekerja kantoran yang lelah menghadapi meeting berantai, semua menemukan kesamaan dalam satu aspirasi: kabur. Namun, konteks utama dari tagar ini bukan hanya sekadar ingin melarikan diri dari rutinitas, melainkan keinginan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

    Banyak pengguna media sosial menyuarakan frustrasi terhadap kondisi dalam negeri yang dianggap carut marut—ekonomi yang sulit, ketidakpastian politik, serta tekanan sosial yang semakin tinggi. ‘Kabur Saja Dulu’ menjadi refleksi dari ketidakpuasan terhadap sistem yang ada dan harapan akan kehidupan yang lebih stabil di tempat lain.

    Ketika Humor Menjadi Bentuk Perlawanan

    Jika ditelaah dengan kaca mata sejarah, manusia selalu menemukan humor dalam tragedi. Ketika hidup tak tertahankan, mereka bercanda. Para filsuf Yunani mengolok-olok kebijakan politik. Para pelaut abad pertengahan menertawakan badai sebelum kapal mereka karam. Kini, generasi digital menciptakan humor sebagai pelampiasan dari absurditas hidup modern.

    #KaburSajaDulu bukan sekadar lelucon; ia adalah refleksi dari kelelahan mental kolektif yang sering kali terabaikan. Namun, ada yang menarik. Alih-alih benar-benar kabur, mayoritas pengguna hanya bercanda tentang keinginan untuk lari. Ini adalah bentuk terapi kolektif. Setiap unggahan tentang ingin menghilang ke negara maju atau menjadi pekerja di tempat yang lebih menjanjikan adalah cara mengingatkan diri sendiri bahwa, ya, kita sedang lelah, tapi kita masih punya energi untuk menertawakannya. Tagar ini adalah bentuk ironi terhadap realitas yang terasa semakin menekan.

    Dari Humor ke Kesadaran

    Namun, jika sebuah tagar menjadi begitu populer, itu menandakan ada masalah yang lebih dalam. #KaburSajaDulu mungkin bermula sebagai guyonan, tapi di baliknya ada gambaran tentang tekanan mental dan sosial yang semakin tinggi. Dunia kerja yang menuntut produktivitas tanpa henti, sistem pendidikan yang semakin kompetitif, serta ekspektasi sosial yang semakin sulit dicapai.

    Lebih jauh lagi, banyak yang melihat ketidakstabilan dalam negeri sebagai pemicu utama keinginan untuk pergi—mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan layak hingga ketidakpastian politik yang membuat masa depan terasa suram.

    Data menunjukkan bahwa jumlah pekerja migran asal Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak yang memilih negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Jerman sebagai tujuan utama karena menawarkan kesempatan kerja yang lebih baik dan sistem sosial yang lebih stabil. Ini bukan lagi sekadar tren media sosial, tetapi gejala nyata dari brain drain, di mana individu-individu berkualitas lebih memilih hengkang ke negara lain daripada berjuang di tanah kelahiran mereka sendiri.

    Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa melihat ini sebagai tantangan evolusioner. Otak kita belum sepenuhnya beradaptasi dengan realitas modern, sehingga mekanisme bertahan kita cenderung primal: fight, flight, atau…bikin meme. Namun, ada satu hal yang bisa kita pelajari dari tagar ini: kesadaran bahwa kita tidak sendiri. Jika sekian juta orang merasa ingin kabur, mungkin sudah saatnya kita mendiskusikan cara memperbaiki sistem, bukan hanya bercanda tentang melarikan diri darinya.

    Bagi mereka yang benar-benar ingin pergi, tantangan berikutnya adalah kesiapan. Apakah kabur benar-benar solusi, atau hanya ilusi? Beradaptasi di negeri orang bukan perkara mudah. Banyak yang mendapati bahwa sistem kerja di luar negeri jauh lebih keras daripada ekspektasi mereka. Tapi bagi sebagian lain, kabur adalah tiket menuju kehidupan yang lebih baik, sesuatu yang tidak bisa mereka dapatkan di tanah air.

    Jadi, #KaburSajaDulu mungkin sekadar lelucon di permukaan. Tapi jika Anda sering merasa ingin meninggalkan negara ini tanpa tahu ke mana harus pergi, mungkin ini saatnya bertanya: sebenarnya apa yang sedang kita kaburkan? Dan, yang lebih penting, apakah kita benar-benar ingin pergi, atau kita hanya ingin sebuah alasan untuk berharap?

    Dr. Waode Nurmuhaemin, M.Ed peneliti, doktor manajemen pendidikan

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Di Turki, Zelensky Ungkap Alasan Pilih Tunda Kunjungan ke Arab Saudi, Reschedule Ketemu MBS – Halaman all

    Di Turki, Zelensky Ungkap Alasan Pilih Tunda Kunjungan ke Arab Saudi, Reschedule Ketemu MBS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan penundaan kunjungannya ke Arab Saudi hingga 10 Maret 2025.

    Keputusan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Suspilne melaporkan.

    Di Turki, Zelensky menjelaskan alasan penundaan kunjungannya adalah karena adanya pertemuan delegasi Rusia dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada tanggal 18 Februari.

    Zelensky mengungkapkan rasa kecewanya setelah mengetahui bahwa Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan tersebut.

    “Anda tidak dapat membuat keputusan tanpa Ukraina mengenai bagaimana mengakhiri perang di Ukraina,” kata Zelensky.

    “Kami tidak diundang ke pertemuan Rusia-AS di Arab Saudi. Itu mengejutkan kami, seperti halnya bagi banyak orang,” ungkap Zelensky.

    Pembicaraan yang berlangsung di Arab Saudi menandai negosiasi langsung pertama antara AS dan Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Delegasi Rusia, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan sejumlah pejabat AS lainnya.

    Seperti diketahui, pada Selasa (18/2/2025), delegasai AS dan Rusia menggelar pertemuan di Arab Saudi untuk membahas berbagai isu, termasuk hubungan ekonomi dan diplomatik antara kedua negara.

    Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Federasi Rusia dan Amerika Serikat sepakat untuk melanjutkan misi diplomatik mereka serta menunjuk duta besar masing-masing negara.

    Pembicaraan juga mencakup perang Rusia-Ukraina.

    Perwakilan Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa “semua pihak” dalam perang harus melakukan konsesi untuk mencapai kesepakatan damai.

    Perwakilan Rusia menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik ini.

    Ukraina tidak diundang untuk berpartisipasi dalam negosiasi tersebut, yang menambah kekecewaan di pihak Kyiv.

    Zelensky menegaskan tidak ada keputusan mengenai masa depan Ukraina yang dapat diambil tanpa melibatkan negara tersebut.

    “Setiap negara memiliki hubungan bilateral dengan negara lain. Anda boleh membahas apa saja, tetapi Anda tidak bisa membuat keputusan mengenai bagaimana mengakhiri perang di Ukraina tanpa Ukraina,” tegas Zelensky, seperti yang dilansir dari Kyiv Independent.

    Belum jelas sejauh mana Ukraina akan terlibat dalam diskusi masa depan antara Amerika Serikat dan Rusia mengenai penyelesaian konflik.

    Zelensky telah menyampaikan keinginannya agar Ukraina menjadi bagian dari pembicaraan apapun yang berhubungan dengan penyelesaian perang.

    Pertemuan Zelensky-MBS Dijadwalkan Ulang

    Selain itu, Zelensky juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan telah menjadwalkan ulang kunjungannya ke Riyadh pada tanggal 10 Maret mendatang.

    Dalam wawancara dengan jaringan media Jerman ARD pada Senin (17/2/2025), Zelensky memperingatkan tentang potensi kesepakatan damai yang mungkin dibahas secara terburu-buru tanpa partisipasi penuh Ukraina.

    Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menerima perjanjian damai yang tidak melibatkan negara tersebut.

    Keith Kellogg ke Ukraina

    Sementara itu, pada Rabu (19/2/2025), Perwakilan Khusus Administrasi Kepresidenan AS untuk Ukraina, Keith Kellogg dijadwalkan tiba di Ukraina.

    Kellogg akan bertemu dengan Zelensky serta Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrsky.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Daftar Smartphone dengan Tingkat Radiasi Tertinggi dan Terendah

    Daftar Smartphone dengan Tingkat Radiasi Tertinggi dan Terendah

    Jakarta

    Smartphone selalu ada dalam genggaman kita, baik untuk berkomunikasi, bekerja, hingga mencari hiburan. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan ada risiko radiasi yang dipancarkan oleh ponsel.

    Setiap smartphone memancarkan radiasi elektromagnetik dalam jumlah tertentu, yang dapat diukur dengan Specific Absorption Rate (SAR). Nilai SAR menunjukkan seberapa banyak energi frekuensi radio yang diserap oleh tubuh saat menggunakan perangkat tersebut.

    Meskipun hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa radiasi ponsel berbahaya bagi kesehatan, kita perlu tahu model mana yang memiliki tingkat emisi tertinggi dan terendah sebagai langkah pencegahan.

    Daftar Smartphone dengan Radiasi Tertinggi dan Terendah

    Penggunaan smartphone yang begitu intens, membuat banyak orang mulai khawatir tentang kemungkinan dampak jangka panjang dari radiasi ponsel. Laman Statista menyebut, Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Radiasi (Bundesamt für Strahlenschutz) memiliki database lengkap mengenai berbagai ponsel, baik model lama maupun baru, beserta tingkat radiasinya.

    Menurut Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), tingkat Specific Absorption Rate (SAR) yang mengukur seberapa cepat tubuh menyerap energi dari frekuensi radio, memiliki batas maksimum sebesar 1,6 watt per kilogram. Berdasarkan data, ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi saat ini adalah Motorola Edge.

    Tahun sebelumnya, iPhone 7 dan iPhone 8 pernah hampir menduduki peringkat teratas dalam daftar ini. Namun, ponsel terbaru dari Apple memiliki tingkat radiasi yang lebih rendah, sehingga tidak masuk dalam 10 daftar utama.

    Sebagian besar ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi berasal dari model lama. Meskipun belum ada standar global yang menetapkan tingkat radiasi ponsel yang dianggap aman, sertifikasi lingkungan Jerman “Der Blaue Engel” (Blue Angel) hanya diberikan kepada ponsel dengan nilai SAR di bawah 0,60 watt per kilogram.

    Berikut daftar smartphone dengan radiasi tertinggi, dilansir dari laman Statista, Bankless Times, dan Visual Capitalist.

    Motorola Edge – 1,79 W/kgZTE Axon 11 5G – 1,59 W/kgOnePlus 6T – 1,55 W/kgSony Xperia XA2 Plus – 1,41 W/kgGoogle Pixel 3XL – 1,39 W/kgGoogle Pixel 4a – 1,37 W/kgOppo Reno5 5G – 1,37 W/kgSony Xperia XZ1 Compact – 1,36 W/kgGoogle Pixel 3 – 1,33 W/kgOnePlus 6 – 1,33 W/kg.

    Beberapa merek seperti Google, Sony, Motorola, OnePlus, OPPO, dan ZTE memiliki model lama yang memancarkan radiasi lebih tinggi. Meski begitu, hanya Motorola Edge yang memiliki tingkat radiasi tertinggi dengan nilai SAR sebesar 1,79 W/kg, melebihi batas yang ditetapkan Uni Eropa.

    Untuk 9 smartphone lainnya dari daftar 10 besar ini, angka SAR yang dimiliki masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan, sehingga relatif aman bagi manusia. Di sisi lain, ZTE Blade V10 menjadi smartphone dengan tingkat radiasi terendah, hanya 0,13 W/kg.

    Samsung juga termasuk dalam kategori ponsel dengan tingkat radiasi rendah. Galaxy Note 10+ menjadi model terbaik, yang hanya memancarkan 0,19 W/kg. Berikut beberapa ponsel dengan tingkat emisi radiasi terendah:

    ZTE Blade V10 – 0,13 W/kgSamsung Galaxy Note 10+ – 0,19 W/kg.Penjelasan Tentang Radiasi Smartphone

    Smartphone dan perangkat seluler lainnya memancarkan radiasi frekuensi radio (RF) dalam jumlah kecil. Radiasi ini dapat diserap oleh tubuh, baik saat ponsel digunakan maupun saat berada di dekat kita.

    Pada laman Visual Capitalist dijelaskan, tingkat radiasi ponsel dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia perangkat, model, serta kekuatan antena pemancarnya. Selain itu, jarak dari menara seluler terdekat juga berperan dalam menentukan seberapa besar radiasi yang dipancarkan.

    Sekedar diketahui, tingkat radiasi ponsel diukur menggunakan Specific Absorption Rate (SAR), yaitu satuan yang menunjukkan jumlah energi elektromagnetik yang diserap oleh tubuh saat menggunakan perangkat.

    Uni Eropa menetapkan batas aman radiasi ponsel sebesar 2 watt per kilogram, yang diukur berdasarkan 10 gram jaringan tubuh yang paling banyak menyerap sinyal. Nilai SAR biasanya diukur di dua titik: di telinga (saat digunakan untuk menelepon) dan di tubuh (saat disimpan di saku).

    Rata-rata orang menghabiskan sekitar 5-6 jam per hari menggunakan ponsel. Karena ponsel memancarkan sedikit radiasi, kita secara tidak langsung terpapar radiasi selama berjam-jam setiap hari.

    Nah itulah tadi penjelasan tentang radiasi smartphone dan daftar gawai dengan radiasi tertinggi dan terendah. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!

    (aau/fds)

  • VIDEO Zelensky Heran Israel Dibantu Banyak Negara saat Diserang Iran, Tuntut Jaminan yang Sama – Halaman all

    VIDEO Zelensky Heran Israel Dibantu Banyak Negara saat Diserang Iran, Tuntut Jaminan yang Sama – Halaman all

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut jaminan keamanan seperti yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan Eropa kepada Israel.

    Tayang: Selasa, 18 Februari 2025 20:45 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuntut jaminan keamanan seperti yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan Eropa kepada Israel.

    Hal tersebut disampaikan dalam wawancara bersama NBC News di sela-sela konferensi di Jerman akhir pekan lalu.

    Zelensky menyinggung serangan yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel pada tahun 2024 lalu.

    Saat itu, banyak negara seperti AS, Prancis, dan Inggris berbondong-bondong membantu Israel.

    Zelensky heran karena Israel bukanlah anggota NATO, namun tetap diberi perlindungan.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Selesai Bertemu AS, Rusia Menuntut Eropa Agar Ukraina Tak Jadi Anggota NATO – Halaman all

    Selesai Bertemu AS, Rusia Menuntut Eropa Agar Ukraina Tak Jadi Anggota NATO – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) dan Rusia selesai melakukan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi pada Selasa (18/2/2025).

    Dalam pembicaraan pertama itu, AS dan Rusia membahas tentang berakhirnya perang di Ukraina.

    Mengutip Reuters, negosiator Rusia, Yuri Ushakov mengatakan pembicaraan berjalan dengan baik, dan kondisi dibahas untuk pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin.

    Ushakov mengatakan pertemuan puncak tidak mungkin terjadi minggu depan.

    Namun, pembicaraan di Ibu Kota Saudi ini menggarisbawahi kecepatan upaya AS untuk menghentikan konflik, kurang dari sebulan setelah Trump menjabat dan enam hari setelah ia berbicara melalui telepon dengan Putin.

    Rusia, setelah bertemu dengan AS, memberikan tuntutan agar Ukraina tidak dilibatkan dalam keanggotaan NATO.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan di Moskow bahwa “tidak cukup” bagi NATO untuk tidak menerima Ukraina sebagai anggota.

    Zakharova mengatakan, aliansi tersebut harus melangkah lebih jauh dengan membatalkan perjanjian yang dibuatnya pada pertemuan puncak di Bucharest tahun 2008 tentang Kyiv yang akan bergabung dengan NATO pada tanggal yang tidak ditentukan.

    “Perlu dicatat bahwa penolakan untuk menerima Kyiv ke dalam NATO tidak cukup sekarang,” kata Zakharova.

    “Aliansi harus mengingkari janji-janji Bucharest tahun 2008,” tegasnya.

    “Jika tidak, masalah ini akan terus meracuni atmosfer di benua Eropa,” katanya lagi.

    Zakharova mengatakan bahwa Ukraina perlu kembali ke posisi deklarasi kedaulatannya tahun 1990 dari Uni Soviet, di mana Kyiv mengatakan bahwa mereka akan menjadi negara yang netral secara permanen, tidak berpartisipasi dalam blok militer dan tetap bebas nuklir.

    “Apa yang perlu dilakukan Ukraina adalah kembali ke asal muasal kenegaraannya sendiri dan mengikuti isi dan semangat dokumen tersebut,” kata Zakharova.

    “Ini akan menjadi jaminan terbaik bagi keamanannya,” ungkapnya.

    Zakharova menambahkan bahwa baik keanggotaan NATO maupun intervensi Barat “dengan kedok kontingen penjaga perdamaian” tidak dapat memberikan keamanan seperti itu kepada Ukraina.

    Pada pertemuan puncak di Bucharest pada April 2008, NATO mendeklarasikan bahwa Ukraina dan Georgia akan bergabung dengan aliansi pertahanan yang dipimpin AS.

    Deklarasi tersebut merupakan kompromi yang menutupi keretakan antara Amerika Serikat, yang ingin menerima kedua negara, dan Prancis serta Jerman, yang khawatir hal itu akan membuat Rusia marah.

    Rusia telah berulang kali mengutip perluasan NATO pasca-Soviet, dan khususnya ambisi NATO-Kyiv, sebagai alasan perang di Ukraina.

    NATO menolaknya, dengan mengatakan bahwa itu adalah aliansi pertahanan yang selama tiga tahun terakhir telah membantu Kyiv untuk melawan invasi Rusia.

    Putin Siap Berbicara dengan Zelensky

    Sementara itu, Rusia tetap berkomitmen pada penyelesaian damai konflik Ukraina dan siap mengadakan pembicaraan langsung antara Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Masa jabatan Zelensky berakhir tahun lalu, yang mendorong Rusia mempertanyakan kewenangannya untuk menandatangani perjanjian internasional atas nama Ukraina.

    Kendati demikian, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menekankan bahwa Putin terbuka untuk berdialog dengan Zelensky jika itu sesuai dengan tujuan mencapai perdamaian.

    “Putin telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Zelensky,” kata Peskov, dikutip dari Russia Today.

    Peskov menggarisbawahi bahwa Putin secara konsisten berupaya memenuhi tujuan keamanan Rusia melalui cara diplomatik, dengan mengatakan bahwa pihak lain tidak melakukan pendekatan yang sama.

    “Ukraina, khususnya, telah melarang keterlibatannya dalam perundingan damai.”

    “Negara-negara Eropa telah mendukung kelanjutan perang dengan cara apa pun.”

    “Pemerintahan sebelumnya di Washington juga mendukung untuk melancarkan perang hingga ke Ukraina terakhir,” kata Peskov. (*)

  • Prancis Takut Adanya Kemungkinan Aliansi Trump-Putin di Balik Akrabnya AS-Rusia – Halaman all

    Prancis Takut Adanya Kemungkinan Aliansi Trump-Putin di Balik Akrabnya AS-Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Prancis dikabarkan khawatir dengan kemungkinan adanya aliansi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Kabar ini muncul setelah para pemimpin negara Eropa menggelar pertemuan darurat di Paris, Prancis, pada Senin (17/2/2025).

    Pertemuan tersebut dilakukan setelah perwakilan tinggi Rusia dan AS tiba di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin (17/2/2025) kemarin untuk melakukan pembicaraan tanpa Ukraina pada Selasa (18/2/2025) tentang upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

    “Perdana Menteri Prancis François Bayrou melihat kesamaan antara peristiwa terkini dan tahun 1930-an dan merasa khawatir dengan tanda-tanda aliansi antara presiden baru AS dan pemimpin Kremlin,” lapor BFMTV, media berita Prancis.

    “Kita dapat melihat aliansi yang tidak terpikirkan antara Putin dan Trump, yang akan meminggirkan Eropa,” kata François Bayrou, Senin, seperti diberitakan BFMTV.

    Menurut laporan tersebut, François Bayrou mengatakan kepada para pemimpin Eropa bahwa mereka harus mewaspadai kedekatan Rusia dengan pemerintah AS saat ini yang dipimpin oleh Donald Trump.

    Perkataannya mengenai peristiwa 1930-an merujuk pada kedekatan AS dan Uni Soviet hingga membentuk aliansi melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

    “Untuk pertama kalinya sejak 1945, perang dapat terjadi di Eropa, kepada kita,” katanya.

    Dalam pertemuan darurat itu, Perdana Menteri Prancis juga menyampaikan penyesalannya atas kelemahan Uni Eropa dalam situasi ini.

    Pertemuan darurat tersebut dihadiri oleh Jerman, Inggris, Italia, Polandia, Spanyol, Belanda, Denmark, presiden Komisi Eropa, Dewan Eropa serta sekretaris jenderal NATO.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pertemuan itu setelah utusan khusus Donald Trump untuk Rusia-Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan AS melihat Eropa kurang berkontribusi di meja perundingan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, seperti diberitakan Pravda.

    Pada Selasa hari ini, Presiden Komisi Eropa bertemu dengan Keith Kellogg dan mengatakan kontribusi Eropa dalam mendukung Ukraina tidak boleh dianggap kurang dari kontribusi AS.

    Pekan lalu pada Rabu (12/2/2025), Donald Trump menelepon Putin dan mengumumkan kepada wartawan bahwa Rusia dan Ukraina sama-sama menginginkan perdamaian.

    Ia berencana untuk bertemu dengan Putin di Arab Saudi kemungkinan pada akhir bulan ini.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Indonesia Perketat Keamanan Digital Anak: Upaya Pemerintah Melindungi Generasi Muda – Page 3

    Indonesia Perketat Keamanan Digital Anak: Upaya Pemerintah Melindungi Generasi Muda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) terus menegaskan komitmennya untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman, terutama anak-anak. Hal itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Menkomdigi Meutya Hafid saat peringatan Hari Keamanan Berinternet 2025.

    Menurut Meutya, peringatan ini menjadi momentum bagi semua negara untuk memperkuat perlindungan di dunia maya, tak terkecuali Indonesia. Terlebih, berdasarkan UNICEF, setiap setengah detik, seorang anak mengambil langkah pertama dalam dunia digital.

    “Namun, di balik layar yang tampak ramah, tersembunyi ancaman yang dapat mengubah perjalanan hidup seorang anak. Oleh karena itu, pemerintah tidak akan tinggal diam dan telah mengambil langkah konkret dalam memperkuat perlindungan anak di dunia digital,” tutur Menkomigi dalam acara Hari Internet Aman bersama Google di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Dijelaskan pula menurut data UNICEF, jumlah pengguna internet telah mencapai 221 juta orang atau 79,5 persen dari total populasi  di Indonesia.

    Lalu, 9,17 persen dari mereka berusia di bawah 12 tahun, sehingga menjadikan generasi muda makin rentan terhadap ancaman siber.

    Oleh sebab itu, pemerintah saat ini berupaya untuk merancang regulasi yang lebih ketat untuk perlindungan anak di dunia digital.

    Menurut Meutya Hafid, saat ini beberapa negara telah menerapkan kebijakan yang dapat menjadi acuan bagi Indonesia, seperti Jerman, Prancis, Inggris, Jerman, serta Australia.

    Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menggodok aturan baru terkait pembatasan platform digital pada generasi muda. Ini termasuk di dalamnya Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) dan Peraturan Pemerintah (PP) Perli…