Negara: Jerman

  • Orang Berjatuhan-Tanah Bergerak Bak Air Saat Gempa M7,9 Hantam Ambon

    Orang Berjatuhan-Tanah Bergerak Bak Air Saat Gempa M7,9 Hantam Ambon

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 17 Februari 1674, gempa berkekuatan M7,9 mengguncang Ambon, Maluku, diikuti tsunami setinggi 100 meter yang menyapu daratan dan menewaskan 2.322 orang. Salah satu saksi mata yang selamat dari bencana dahsyat ini adalah George Eberhard Rumphius, seorang naturalis asal Jerman yang mencatat peristiwa mengerikan tersebut dalam kesaksian tertulisnya.

    Rumphius tiba di Ambon pada 1653 sebagai tentara VOC. Namun, ketertarikannya lebih besar terhadap alam daripada mengokang senjata. Karena dianggap tidak cocok sebagai prajurit, VOC memindahkannya ke dinas sipil.

    Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

    Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam. Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat.

    Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.

    “Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng,” ungkap Rumphius.

    Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

    “Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai,” kenang Rumphius.

    Pria kelahiran 1 November 1627 itu adalah sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.

    Gempa dan Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah

    Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.

    “Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar “Peringatan Tsunami Ambon 1674”, Selasa (18/2/2025).

    Dalam penelitian kontemporer, diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.

    Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal “tanah bergerak naik turun seperti lautan”.

    Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.

    “Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitud sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai,” tutur Daryono.

    Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai. Berarti, Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter jadi gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.

    Kesaksian Rumphius tentang gempa Ambon 1674 menjadi catatan penting dalam sejarah bencana Indonesia. Ia tidak hanya menjadi saksi mata tsunami terdahsyat Nusantara, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana gempa dapat memicu longsor bawah laut yang memperparah dampak tsunami.

    (mfa/dce)

  • Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Brussels

    Pemimpin dunia dikejutkan oleh adu mulut yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan dukungan kepada Zelensky.

    Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan “diplomasi” yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

    Trump kemudian menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bertaruh dengan Perang Dunia III”, serta menuduh Presiden Ukraina itu “sangat tidak menghormati negara ini”. Sedangkan Vance menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

    Negara-negara Eropa dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai memberikan dukungan kepada Zelensky. Kecuali Hungaria, yang merupakan sekutu Rusia, yang melontarkan pujian untuk Trump.

    Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok yang terjadi.

    Berikut tanggapan yang diberikan pemimpin berbagai negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

    Uni Eropa

    “Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi,” demikian pernyataan bersama dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah yang menjadi “agresor” dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris akan terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    “Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama,” ucap Macron kepada wartawan.

    “Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin,” sebut Macron merujuk pada tuduhan yang dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

    Jerman

    Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan dukungan negara untuk Zelensky dalam komentar yang disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

    “Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini,” ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

    Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang mengatakan bahwa “perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita”.

    Inggris

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri bersama pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer “melakukan semua hal yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina”.

    Italia

    PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina “tanpa penundaan”.

    “Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan… untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir,” cetusnya.

    Belanda

    PM Belanda Dick Schoof menegaskan dukungan untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

    “Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia,” tegasnya.

    Polandia

    Polandia yang merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

    “Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian,” tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X yang ditujukan kepada Zelensky.

    Spanyol

    PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

    “Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

    Hungaria

    PM Hungaria Viktor Orban, yang merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS karena “secara berani memperjuangkan perdamaian”.

    “Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang,” tulisnya via X.

    Australia

    PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan “terus mendukung Ukraina” selama mungkin yang diperlukan.

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan,” ucap Albanese kepada wartawan.

    Kanada

    PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya akan mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk demokrasi yang “penting bagi kita semua”.

    “Kanada akan terus mendukung Ukraina,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Reaksi Para Pemimpin Dunia: Trump Bertengkar dengan Zelenskiy di Gedung Putih – Halaman all

    Reaksi Para Pemimpin Dunia: Trump Bertengkar dengan Zelenskiy di Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertengkar dalam pertemuan di ruang oval Gedung Putih AS, Jumat (28/1/2025) waktu setempat.

    Adu mulut dan pertengkaran ini pun memicu curahan reaksi dari berbagai pemimpin dan pejabat dunia.

    PERDANA MENTERI KANADA JUSTIN TRUDEAU PADA X

    “Rusia secara ilegal dan tidak beralasan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun terakhir, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketangguhan. Perjuangan mereka untuk demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua. Kanada akan terus mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina dalam mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”

    KANSELIR JERMAN OLAF SCHOLZ

    “Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian daripada warga Ukraina! Itulah sebabnya kami bersama-sama mencari jalan menuju perdamaian yang langgeng dan adil. Ukraina dapat mengandalkan Jerman – dan Eropa.”

    PRESIDEN PRANCIS EMMANUEL MACRON KEPADA WARTAWAN DI PORTUGAL:

    “Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang. Saya pikir kita semua benar membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan terus melakukannya. Kita, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan banyak lainnya. Dan kita harus berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan menghormati mereka yang telah berjuang sejak awal. Karena mereka berjuang untuk martabat mereka, kemerdekaan mereka, anak-anak mereka, dan keamanan Eropa. Ini adalah hal-hal sederhana, tetapi baik untuk diingat pada saat-saat seperti ini, itu saja.

    PERDANA MENTERI ITALIA GIORGIO MELONI

    “Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita. Bukan karena kekuatan atau pengaruhnya, tetapi karena prinsip-prinsip yang mendasarinya, terutama kebebasan. Perpecahan tidak akan menguntungkan siapa pun. Yang dibutuhkan adalah pertemuan puncak segera antara Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan sekutu untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita bermaksud menghadapi tantangan besar saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang telah kita bela bersama dalam beberapa tahun terakhir, dan tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Ini adalah usulan yang ingin disampaikan Italia kepada mitranya dalam beberapa jam mendatang.”

    JURU BICARA PERDANA MENTERI INGGRIS KEIR STARMER

    “Ia tetap memberikan dukungannya yang teguh terhadap Ukraina dan memainkan perannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina.”

    PERDANA MENTERI AUSTRALIA ANTHONY ALBANESE

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, karena ini adalah perjuangan negara demokrasi melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rencana imperialis, bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga di seluruh wilayah tersebut.”

    MENTERI LUAR NEGERI KANADA MELANIE JOLY PADA X

    “Kanada tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan guna memastikan keamanan, kedaulatan, dan ketahanan Ukraina.”

    MENTERI LUAR NEGERI DENMARK LARS LOKKE RASMUSSEN DI FACEBOOK

    “Ini pukulan telak bagi Ukraina. … Harus ada ruang untuk perbincangan yang hangat – bahkan antarteman. Namun, jika hal itu terjadi di depan kamera seperti itu, hanya ada satu pemenang. Dan dialah yang duduk di Kremlin.”

    MANTAN PRESIDEN RUSIA DMITRY MEDVEDEV, WAKIL KETUA DEWAN KEAMANAN RUSIA, DALAM TELEGRAM

    “Teguran brutal di Ruang Oval.”

    PRESIDEN KOMISI EROPA URSULA VON DER LEYEN ON X

    “Kehormatan Anda menjunjung tinggi keberanian rakyat Ukraina. Jadilah kuat, jadilah pemberani, dan jangan takut. Anda tidak pernah sendirian, Presiden yang terhormat.
    “Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi.”

    PRESIDEN MOLDOVAN MAIA SANDU PADA X

    “Kebenarannya sederhana. Rusia menginvasi Ukraina. Rusia adalah agresor. Ukraina membela kebebasannya – dan kebebasan kita. Kami mendukung Ukraina.”

    PERDANA MENTERI SPANYOL PEDRO SANCHEZ PADA X

    “Ukraina dan Spanyol mendukung Anda.”

    PERDANA MENTERI HUNGARIA VIKTOR ORBAN PADA X

    “Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang. Hari ini Presiden @realDonaldTrump berdiri dengan berani demi perdamaian. Meskipun sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Tuan Presiden!”

    PERDANA MENTERI NORWEGIA JONAS GAHR STOERE DALAM PERNYATAAN kepada TV2

    “Apa yang kita lihat dari Gedung Putih hari ini serius dan mengecewakan. Ukraina masih membutuhkan dukungan AS, dan keamanan serta masa depan Ukraina juga penting bagi AS dan Eropa. Presiden Volodymyr Zelenskiy memiliki dukungan kuat di Ukraina, dukungan luas di Eropa, dan ia telah memimpin rakyatnya melalui masa yang sangat sulit dan brutal, di bawah serangan Rusia. Tuduhan Trump terhadap Zelenskiy yang mempertaruhkan Perang Dunia III sungguh tidak masuk akal dan pernyataan yang saya hindari. Norwegia mendukung Ukraina dalam perjuangan mereka untuk kebebasan. Kami berharap pemerintahan Trump juga memahami pentingnya perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina.”

    PRESIDEN CEKO PETR PAVEL PADA X

    “Kami mendukung Ukraina lebih dari sebelumnya. Saatnya bagi Eropa untuk meningkatkan upayanya.”

    PERDANA MENTERI BELANDA DICK SCHOOF

    “Belanda terus mendukung Ukraina. Terutama sekarang. Kami menginginkan perdamaian abadi dan mengakhiri perang agresi yang telah dimulai Rusia. Demi Ukraina, demi seluruh penduduknya, dan demi Eropa.”

    MENTERI LUAR NEGERI ESTONIA MARGUS TSAHKNA PADA X

    “Satu-satunya kendala bagi perdamaian adalah keputusan (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk melanjutkan perang agresinya. Jika Rusia berhenti berperang, tidak akan ada perang. Jika Ukraina berhenti berperang, tidak akan ada Ukraina. Dukungan Estonia terhadap Ukraina tetap teguh. Saatnya bagi Eropa untuk melangkah maju.”

    PERDANA MENTERI POLANDIA DONALD TUSK PADA X

    “Yang terhormat @ZelenskyyUa, teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian.”

    JOHANN WADEPHUL, WAKIL PARTAI-KELOMPOK KONSERVATIF DI PARLEMEN JERMAN, PARTAI KANSELIR BARU FRIEDRICH MERZ, PADA X

    “Pemandangan dari Gedung Putih sungguh mengejutkan. Bagaimana Anda bisa menusuk presiden negara yang dijajah dari belakang seperti ini? Eropa yang merdeka tidak akan mengkhianati Ukraina!”

    WAKIL PERDANA MENTERI ITALIA MATTEO SALVINI, PEMIMPIN PARTAI LIGA JAUH KANAN PADA X

    “Tujuan untuk PERDAMAIAN, hentikan perang ini! Ayo @realDonaldTrump”.

    Pertemuan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy   di ruang oval Gedung Putih AS, Jumat (28/1/2025) terkait perang Ukraina Vs Rusia yang tak kunjung berakhir.

    Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk meredakan hubungan pribadi yang tidak harmonis antara Trump dan Zelenskyy.

    Kedua pemimpin itu sedianya akan menandatangani perjanjian yang akan membagi keuntungan dari cadangan bahan baku penting Ukraina dengan Amerika Serikat.

    Namun, pertemuan dengan cepat berubah menjadi adu mulut sengit di depan kamera karena Trump tampaknya membuat Zelenskyy kesal dengan menolak mengutuk Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tiga tahun lalu dan menduduki sebagian wilayahnya sejak 2014.

    Sumber: Reuters

     

  • Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap ‘Kurang Ajar’ – Halaman all

    Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap ‘Kurang Ajar’ – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat adu  mulut di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Jumat (28/2/2025) waktu AS.

    Dalam pertemuan itu, Trump menuduh Zelensky “bertaruh dengan Perang Dunia III” dan “tidak tahu berterima kasih” kepada AS.

    Sementara Wakil Presiden AS JD Vance yang hadir dalam pertemuan ikut nimbrung dan  menyebut Zelensky “kurang ajar”.

    Detik-detik pertengkaran diawali ramah tamah

    Dikutip dari BBC, sejumlah wartawan lainnya menyaksikan secara langsung kejadian itu di Ruang Oval, Gedung Putih.

    Hari itu dimulai dengan rutinitas ramah-tamah seperti yang biasa dilakukan Gedung Putih saat menyambut tamu kehormatan asing yang berkunjung.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Presiden AS Donald Trump di pintu Sayap Barat dengan barisan kehormatan.

    Kedua pemimpin lantas berjabat tangan dengan sopan.

    Wartawan berada di Ruang Oval sebagai bagian dari kelompok media dari Ukraina, menyaksikan formalitas yang terlatih dengan baik serta pembicaraan sopan selama sekitar setengah jam.

    Zelensky memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk.

    Trump lalu memuji pakaian Zelensky.

    Sejauh ini, sangat diplomatis.

    Namun beberapa menit kemudiah sungguh belum pernah terjadi sebelumnya.

    Nada ramah berubah menjadi suara-suara meninggi, mata melotot, dan lontaran cercaan.

    Semua itu terjadi di depan kamera TV dunia.

    Presiden dan wakil presiden AS mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak tahu berterima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina.

    Vance ikut nimbrung

    Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, memberi tahu Zelensky bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi.

    “Diplomasi macam apa,” tanya Zelensky.

    Vance kemudian berujar kepada bahwa Zelensky “kurang ajar” datang ke Ruang Oval dan menyampaikan pendapatnya di depan media Amerika.

    JD Vance lalu menuntut agar Zelensky berterima kasih kepada Trump atas kepemimpinannya.

    Para wartawan di ruangan itu menyaksikan rentetan kejadian itu dengan mulut ternganga.

    “Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky.

    “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

    “Saya tidak bermain kartu,” jawab Zelensky. “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump. “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara, negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

    JD Vance membalas “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

    Dubes Ukraina Sampai Bingung

    Duta Besar Ukraina untuk AS menyaksikan rangkaian adegan itu sambil memegangi kepalanya sendiri.

    Suasana telah berubah total—dan semuanya disaksikan semua wartawan di ruangan.

    Wartawan-wartawan AS berkomentar bahwa mereka belum pernah melihat kejadian seperti ini.

    “Situasi seperti ini tidak terbayangkan di Gedung Putih,” kata salah seorang wartawan kepada saya.

    Saat semua wartawan keluar dari Ruang Oval, banyak yang terdiam dalam keadaan terkejut.

    Wartawan tak percaya

    Di ruang pers di Gedung Putih, rekaman video kejadian itu diputar ulang. 

    Seluruh wartawan yang tidak berada di Ruang Oval menyaksikan dengan tatapan tak percaya.

    Kebingungan pun terjadi.

    Ada pertanyaan apakah konferensi pers Trump dan Zelensky jadi digelar dan apakah kepakatan yang sangat dinanti-nantikan antara AS dan Ukraina mengenai sumber daya mineral akan ditandatangani.

    Beberapa menit kemudian, Trump menulis di Truth Social bahwa Zelensky dapat “kembali ketika dia siap untuk perdamaian”.

    Konferensi pers dan upacara penandatanganan kesepakatan—yang sedianya akan berlangsung di Ruang Timur Gedung Putih—secara resmi dibatalkan.

    Tak lama kemudian Zelensky melangkah keluar dari Gedung Putih dan masuk ke dalam kendaraan SUV yang sudah menunggu, sementara duta besarnya membuntutinya.

    Dunia melihat secara langsung bagaimana negosiasi antara AS dan Ukraina berlangsung: negosiasi itu sulit, emosional, dan menegangkan.

    Jelas bahwa ini adalah negosiasi yang sulit bagi kedua belah pihak.

    Hadiah sabuk petinju Ukraina Oleksandr Usyk tentu saja tidak menyelamatkan situasi.

    Setelah adu argumen di Gedung Putih ini, pertanyaannya sekarang adalah apa arti kejadian tersebut bagi perang di Ukraina dan bagaimana masa depan Zelensky.

    Para pemimpin dunia langsung menanggapi pertengkaran Trump dengan Zelensky:

     PERDANA MENTERI KANADA JUSTIN TRUDEAU PADA X

    “Rusia secara ilegal dan tidak beralasan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun terakhir, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketangguhan. Perjuangan mereka untuk demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua. Kanada akan terus mendukung Ukraina dan rakyat Ukraina dalam mencapai perdamaian yang adil dan abadi.”

    KANSELIR JERMAN OLAF SCHOLZ

    “Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian daripada warga Ukraina! Itulah sebabnya kami bersama-sama mencari jalan menuju perdamaian yang langgeng dan adil. Ukraina dapat mengandalkan Jerman – dan Eropa.”

    PRESIDEN PRANCIS EMMANUEL MACRON KEPADA WARTAWAN DI PORTUGAL:

    “Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang. Saya pikir kita semua benar membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, dan terus melakukannya. Kita, yaitu Amerika Serikat, Eropa, Kanada, Jepang, dan banyak lainnya. Dan kita harus berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu dan menghormati mereka yang telah berjuang sejak awal. Karena mereka berjuang untuk martabat mereka, kemerdekaan mereka, anak-anak mereka, dan keamanan Eropa. Ini adalah hal-hal sederhana, tetapi baik untuk diingat pada saat-saat seperti ini, itu saja.

    PERDANA MENTERI ITALIA GIORGIO MELONI

    “Setiap perpecahan di Barat membuat kita semua lebih lemah dan menguntungkan mereka yang ingin melihat kemunduran peradaban kita. Bukan karena kekuatan atau pengaruhnya, tetapi karena prinsip-prinsip yang mendasarinya, terutama kebebasan. Perpecahan tidak akan menguntungkan siapa pun. Yang dibutuhkan adalah pertemuan puncak segera antara Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan sekutu untuk berbicara terus terang tentang bagaimana kita bermaksud menghadapi tantangan besar saat ini, dimulai dengan Ukraina, yang telah kita bela bersama dalam beberapa tahun terakhir, dan tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Ini adalah usulan yang ingin disampaikan Italia kepada mitranya dalam beberapa jam mendatang.”

    JURU BICARA PERDANA MENTERI INGGRIS KEIR STARMER

    “Ia tetap memberikan dukungannya yang teguh terhadap Ukraina dan memainkan perannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina.”

    PERDANA MENTERI AUSTRALIA ANTHONY ALBANESE

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, karena ini adalah perjuangan negara demokrasi melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rencana imperialis, bukan hanya terhadap Ukraina, tetapi juga di seluruh wilayah tersebut.”

    MENTERI LUAR NEGERI KANADA MELANIE JOLY PADA X

    “Kanada tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan guna memastikan keamanan, kedaulatan, dan ketahanan Ukraina.”

    MENTERI LUAR NEGERI DENMARK LARS LOKKE RASMUSSEN DI FACEBOOK

    “Ini pukulan telak bagi Ukraina. … Harus ada ruang untuk perbincangan yang hangat – bahkan antarteman. Namun, jika hal itu terjadi di depan kamera seperti itu, hanya ada satu pemenang. Dan dialah yang duduk di Kremlin.”

    Sumber: BBC/Reuters

  • Sejarah Peluncuran Antariksa, Ini Daftar Hewan yang Pernah Terbang ke Luar Angkasa

    Sejarah Peluncuran Antariksa, Ini Daftar Hewan yang Pernah Terbang ke Luar Angkasa

    JAKARTA – Sejarah peluncuran manusia ke luar angkasa berjalan cukup panjang dan tak banyak yang tahu bahwa hewan pernah menjadi bagian di dalamnya. Bukan hanya satu, tetapi beberapa jenis hewan.

    Beberapa puluh tahun lalu, hewan memang memainkan peran yang cukup penting dalam masa awal perkembangan antariksa. Sebelum meluncurkan manusia, para insinyur mempelajari cara meluncurkan roket dengan memanfaatkan sejumlah hewan. 

    Hal ini dilakukan agar mereka lebih dari siap saat meluncurkan manusia pertama ke luar angkasa. Dahulu, para insinyur memanfaatkan anjing, monyet, dan simpanse. Namun, faktanya, banyak jenis hewan lainnya yang dikorbankan dalam pembelajaran antariksa. 

    Bagi masyarakat yang asing dengan sejarah eksplorasi antariksa, mereka tak tahu bahwa hewan pertama yang mencapai luar angkasa adalah lalat buah. Hewan dengan nama ilmiah Drosophila Melanogaster ini terbang menggunakan roket Jerman yang dirampas AS pada 1947.

    Peluncuran berikutnya disusul oleh monyet rhesus dengan nama Albert II. Albert merupakan mamalia pertama yang berhasil terbang ke luar angkasa. Penerbangan ini dilakukan sekitar dua tahun setelah peluncuran lalat buah. 

    Sebelum meluncur ke antariksa, Albert dibius agar tenang selama penerbangan dan ilmuwan menanamkan sensor di dalamnya untuk mengukur tanda vital. Sayangnya, monyet ini tetap mati saat pesawat yang mengangkutnya memasuki proses de-orbit. 

    Meski keduanya merupakan yang pertama, misi tersebut bersifat sub-orbital sehingga tidak begitu diingat. Hewan yang paling berkesan adalah seekor anjing bernama Laika. Ia merupakan hewan pertama yang berhasil mengorbit Bumi. 

    Laika diluncurkan oleh Uni Soviet pada tahun 1957. Sayangnya, anjing ini mati saat masih berada di orbit. Sebelum Laika sukses mengorbit, sudah ada beberapa anjing lainnya yang mencapai antariksa tanpa mengorbit, di antaranya Tsygan dan Dezik. 

    Penerbangan mamalia pertama yang sukses hingga pendaratan kembali ke Bumi adalah anjing Strelka dan Belka. Keduanya diluncurkan Uni Soviet pada Agustus 1960. Keduanya berhasil mengorbit Bumi dan mendarat kembali ke Bumi dalam keadaan hidup. 

    Kedua anjing ini diluncurkan dalam misi Sputnik 5 yang sebenarnya mengangkut beberapa jenis hewan lainnya. Menurut penjelasan NASA, ada kelinci abu-abu, 40 tikus, dan 15 botol yang berisi lalat buah serta tanaman untuk melihat kehidupannya. 

    Ada banyak hewan lainnya yang berhasil menjangkau luar angkasa, di antaranya tawon, kumbang, kura-kura, cacing, ikan, laba-laba, lebah, semut, katak, tikus, dan lainnya. Bahkan marmut dan kecoak termasuk di dalamnya. 

    Perlu diingat bahwa tidak semua peluncuran berjalan dengan baik. Selain karena hewan yang tidak tahan terhadap guncangan dan faktor lainnya, ada seekor monyet tupai bernama Gordo yang terlempar dari ketinggian 600 mil saat diluncurkan di tahun 1958. Hewan ini mati saat mendarat. 

  • Detik-detik Trump Bertengkar dengan Presiden Ukraina di Gedung Putih, Zelensky Dicap ‘Kurang Ajar’ – Halaman all

    Zelensky dan Trump Terlibat Adu Mulut, Presiden AS Sebut Ukraina Berjudi dengan Perang Dunia III – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Debat panas terjadi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wapres JD Vance.

    Perang kata tersebut terjadi saat Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan ke Gedung Putih untuk membahas perdamaian Ukraina dengan Donald Trump, Jumat (28/2/2025).

    Dalam adu mulut tersebut, Donald Trump memperingatkan Volodymyr Zelensky bahwa ia telah “berjudi dengan Perang Dunia Ketiga”.

    Trump memperingatkan Zelensky untuk kembali “ketika ia sudah siap untuk perdamaian”.

    Dalam momen adu mulut itu, Wapres AS JD Vance juga ikut menyerang Zelensky terkait perang dengan Rusia. Trump dan Vance bergantian mencaci maki Zelensky.

    Bahkan, Vance menuduh Zelensky melakukan “tur publisitas dan Trump mengatakan bahwa ia tidak dalam posisi yang baik saat ini.

    “Apakah kamu pernah mengucapkan ‘terima kasih’ sekali?” tanya Vance, dikutip dari The Guardian.

    “Menurutmu, apakah tindakan yang terhormat untuk datang ke Ruang Oval Amerika Serikat dan menyerang pemerintahan yang berusaha mencegah kehancuran negaramu?” cecar Trump.

    Trump kemudian menyampaikan ultimatum kepada Zelensky, dengan mengatakan kepadanya bahwa Ukraina harus “membuat kesepakatan atau kita keluar”.

    Ultimatum itu mengisyaratkan bahwa AS dapat meninggalkan negosiasi dan menghentikan dukungan kepada Kyiv.

    “Jangan beri tahu kami apa yang akan kami rasakan. Kami sedang mencoba memecahkan masalah,” ungkap Trump.

    “Anda tidak dalam posisi untuk mendikte apa yang akan kami rasakan. Kami akan merasa sangat baik. Anda tidak memiliki kartu saat ini bersama kami, Anda akan mulai mengalami masalah saat ini,” lanjutnya.

    Trump pun mengakhiri pertemuan tersebut dengan mengatakan bahwa Zelensky tidak “bertindak penuh rasa terima kasih” dan “itu bukan hal yang baik”.

    “Ini akan menjadi acara televisi yang hebat,” pungkasnya.

    Kepala angkatan bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunggah pernyataan di Telegram yang menegaskan bahwa pasukannya mendukung Zelensky.

    Warga Ukraina yang cemas mengikuti dari jauh sebagian besar berkumpul di sekitar pemimpin mereka, tetapi khawatir tentang prospek kelanjutan aliran bantuan militer AS yang diandalkan negara tersebut.

    Para pemimpin Eropa, yang merasa khawatir akan dampak perang di seluruh benua, berlomba-lomba membela Zelensky.

    Dikutip dari Reuters, Presiden Prancis Emmanuel Macron hingga kandidat kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan “kita tidak boleh mencampuradukkan antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini”.

    Di Kongres AS, reaksi dari Partai Republik Trump beragam, sementara Demokrat mengecam penanganannya terhadap pertemuan tersebut.

    Kepala kebijakan luar negeri Eropa, Kaja Kallas mengatakan bahwa Eropa akan meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina “agar mereka dapat terus melawan agresor tersebut”.

    “Hari ini, menjadi jelas bahwa dunia bebas membutuhkan pemimpin baru. Terserah kepada kita, orang Eropa, untuk menerima tantangan ini,” kata Kallas.

    Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen ikut memuji Zelensky setelah melihat adu mulut tersebut.

    “Martabat Anda menghormati keberanian rakyat Ukraina. Jadilah kuat, jadilah pemberani, jadilah tak kenal takut,” tulisnya di media sosial X.

    “Kami akan terus bekerja sama dengan Anda untuk perdamaian yang adil dan abadi,” lanjutnya.

    (*)

  • Jadwal 2 Wakil Indonesia di Perempat Final Jerman Open 2025

    Jadwal 2 Wakil Indonesia di Perempat Final Jerman Open 2025

    JAKARTA – Ajang bulu tangkis Jerman Open 2025 sudah memasuki babak perempat final. Indonesia punya dua wakil yang bertahan di turnamen tersebut.

    Laga babak perempat final di Westenergie Sporthalle akan berlangsung pada Jumat, 28 Februari 2025. Rangkaian duel dimulai pada pukul 15.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB.

    Dua wakil Indonesia yang akan turun bermain adalah pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.

    Jafar/Felisha lolos ke babak perempat final usai menekuk wakil India, Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh. Adapun Rehan/Gloria mengamankan tiket delapan besar dengan memulangkan wakil Denmark, Mads Vestergaard/Christine Busch.

    Pada babak perempat final nanti, Jafar/Felisha bakal turun paling pertama di partai kesatu Lapangan 2. Mereka bersua dengan pasangan gado-gado Belanda dan Denmark, Robin Tabeling/Alexandra Boje.

    Robin/Alexandra jelas bukan lawan yang mudah buat Jafar/Felisha. Pasalnya, mereka sebelumnya berhasil memulangkan unggulan ketujuh dari China Taipei, Nicole Gonzales Chan/Ye Hong Wei.

    Rehan/Gloria kemudian mendapat giliran tampil di partai kedua Lapangan 1. Pasangan ini bakal berhadapan dengan unggulan keenam asal China, Zhu Yi Jun/Zhang Chi.

    Kedua wakil Indonesia yang tersisa tersebut sejauh ini berhasil menampilkan performa bagus. Mereka sama-sama belum kalah satu gim pun dari dua laga yang sudah dijalani.

    Jafar/Felisha bahkan memulai perjalanan mereka di turnamen ini dengan memulangkan unggulan pertama, yakni pasangan Jesper Toft/Amalie Magelund.

    Jadwal Wakil Indonesia di Perempat Final Jerman Open 2025

    Lapangan 1

    Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja vs Zhu Yi Jun/Zhang Chi (China)

    Lapangan 2

    Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu vs Robin Tabeling/Alexandra Bøje (Belanda/Denmark)

  • 8 Fakta Kesepakatan Mineral AS-Ukraina, Mengapa Trump Tertarik pada Mineral Ukraina? – Halaman all

    8 Fakta Kesepakatan Mineral AS-Ukraina, Mengapa Trump Tertarik pada Mineral Ukraina? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kesepakatan mineral tanah jarang yang dicapai Amerika Serikat-Ukraina menimbulkan kontroversi dan ketegangan.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Washington, AS untuk menemui Presiden Donald Trump pada Jumat (28/2/205).

    Dikutip dari BBC, kunjungan itu dilakukan Zelensky untuk menandatangani perjanjian pembagian sumber daya mineral negaranya.

    Adapun sumber daya alam yang dimaksud, termasuk mineral yang dianggap harta karun, yakni rare earth atau logam tanah jarang (LTJ).

    Ketika AS berusaha memperoleh keuntungan dari mineral Ukraina sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan, Ukraina masih menghadapi tantangan besar dalam hal keamanan dan jaminan perlindungan dari ancaman Rusia.

    Eropa, khususnya Prancis dan Jerman, memiliki pandangan yang beragam mengenai kebijakan ini.

    Mereka tampaknya khawatir kepentingan jangka panjang Ukraina bisa terlupakan gara-gara kesepakatan ini.

    Simak fakta-fakta terkait kesepakatan mineral AS-Ukraina yang Tribunnews.com rangkum berikut ini.

    1. Kesepakatan Mineral AS-Ukraina Bisa Mencapai $1 Triliun

    Pada Rabu (26/2/2025), Trump mengungkapkan bahwa Amerika dan Ukraina mencapai kesepakatan terkait mineral, yang menurut Trump bisa bernilai hingga $1 triliun.

    Kesepakatan ini merupakan upaya Trump mengeruk mineral dari Ukraina, yang ia klaim sebagai imbalan atas miliaran dolar bantuan yang telah digelontorkan ke negara tersebut untuk melawan invasi Rusia.

    2. Penolakan Sebelumnya oleh Presiden Zelensky

    Dikutip dari Al Jazeera, Zelensky sebelumnya sempat menolak rancangan kesepakatan yang diajukan oleh AS.

    Sebab, ia menilai perjanjian tersebut tidak mencakup jaminan keamanan yang cukup untuk Ukraina.

    Selain itu, Zelensky merasa Ukraina tidak diikutsertakan dalam perundingan antara AS dan Rusia di Arab Saudi untuk mengakhiri perang Ukraina.

    Pada saat yang sama, Zelensky menuntut agar Ukraina diberikan jaminan keamanan, termasuk keanggotaan di NATO, yang dianggap oleh Washington sebagai “tidak realistis”.

    3. Fokus pada Mineral Tanah Jarang

    Kesepakatan ini mencakup ekstraksi mineral, terutama mineral tanah jarang, yang sangat bernilai di pasar global.

    Mineral tanah jarang, seperti neodymium, lanthanum, dan cerium, digunakan dalam pembuatan produk berteknologi tinggi, seperti hard drive komputer, layar televisi, ponsel, dan lensa kamera.

    Menurut laporan, Ukraina akan menyumbangkan 50 persen dari pendapatan ekstraksi sumber daya alam seperti logam, minyak, gas, dan mineral lainnya ke dana ini.

    Menurut Forbes, nilai total semua mineral di Ukraina diperkirakan mencapai $15 triliun, dengan sebagian besar berada di wilayah Donetsk, Dnipropetrovsk, dan Luhansk, yang kaya akan batu bara, garam, dan bijih.

    4. Mengapa Trump Tertarik pada Mineral Ukraina?

    Trump beralasan Amerika Serikat mencari mineral dari Ukraina sebagai pengembalian atas bantuan miliaran dolar yang telah diberikan kepada Ukraina dalam perang melawan Rusia.

    Trump mengklaim AS menghabiskan lebih dari $350 miliar untuk mendukung Ukraina, meskipun data dari pemerintah AS sendiri mencatatkan angka yang lebih rendah, yaitu sekitar $183 miliar.

    Selain itu, Trump ingin memastikan bahwa Amerika Serikat mendapatkan keuntungan dari mineral tanah jarang Ukraina yang diperkirakan bernilai $500 miliar.

    5. Mineral Ukraina yang Sangat Diminati

    Ukraina memiliki cadangan mineral yang sangat berharga, termasuk sekitar 5 persen dari pasokan global bahan baku penting, seperti titanium, grafit, nikel, kobalt, dan mineral tanah jarang.

    Negara ini juga dikenal memiliki cadangan sekitar 7 persen dari produksi titanium dunia dan menjadi pemasok utama mineral penting lainnya yang dibutuhkan dalam berbagai sektor teknologi.

    6. Tanggapan Zelensky Terhadap Kesepakatan

    Zelensky mengonfirmasi bahwa ada kesepakatan di atas meja, namun dia lebih menekankan bahwa ini adalah kerangka kerja ekonomi yang lebih luas, bukan hanya soal ekstraksi mineral.

    Pertengahan Februari lalu, Zelensky mengungkapkan kekhawatirannya bahwa perjanjian ini belum memberikan perlindungan yang cukup terhadap keamanan Ukraina, terutama dari ancaman Rusia.

    Menurutnya, perjanjian tersebut tidak menawarkan jaminan yang memadai bagi Ukraina.

    7. Tanggapan Negara Eropa

    Banyak negara Eropa menunjukkan keprihatinan terhadap kesepakatan ini.

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mendukung langkah ini.

    Kendati begitu, ia memperingatkan agar tidak ada pengorbanan terhadap kedaulatan Ukraina.

    Sebaliknya, Jerman menentang kesepakatan logam tanah jarang ini, dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik pendekatan Trump sebagai “egoistis” dan “mementingkan diri sendiri”.

    Scholz menyarankan bahwa Ukraina membutuhkan sumber daya alamnya untuk membangun kembali negara pasca-perang.

    8. Reaksi Kritis dari Pemimpin Eropa

    Beberapa pemimpin Eropa, seperti Friedrich Merz dari Jerman, mengkritik serangan Trump terhadap Zelensky.

    Mereka menganggapnya sebagai tindakan yang lebih mengutamakan kepentingan AS daripada keamanan dan masa depan Eropa.

    Kritik terhadap kebijakan Trump ini menunjukkan ketegangan antara Washington dan sekutu-sekutu Eropa dalam menghadapi kebijakan luar negeri yang semakin transaksional dan mengutamakan kepentingan nasional.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Jakarta

    Claims Conference yang berbasis di New York pada hari Kamis (27/02) mengumumkan bahwa Rose Girone, yang diyakini sebagai penyintas tertua tragedi holokaus, meninggal dunia.

    Melalui postingan di media sosial, organisasi nirlaba yang memiliki fokus untuk mengamankan kompensasi penyintas Holocaust itu mengumumkan bahwa Girone, yang lahir di Polandia pada 1912, meninggal pada hari Senin (24/02).

    Sementara, CNN juga melaporkan bahwa Girone meninggal di sebuah panti jompo di Bellmore, New York.

    “Dia adalah perempuan yang kuat dan tangguh. Dia selalu bisa menghadapi situasi yang mengerikan dengan baik. Dia sangat bijaksana dan rasional. Tidak ada masalah yang tidak bisa saya bawa padanya untuk dicarikan solusi sejak saya kecil,” kata putri Girone, Reha Bennicasa.

    “Hidupnya adalah bukti dari kegigihan dan kekuatan,” kata Kedutaan Besar Israel di Berlin.

    Pelarian setelah program pembantaian Nazi

    Girone lahir di Kota Janov, Polandia, yang pada saat itu merupakan bagian dari Jerman.

    Menurut Claims Conference, pada tahun 1938 dia pindah ke Breslau, Jerman—sekarang bernama Wroclaw, Polandia—bersama suaminya, Julius Mannheim. Saat itu, Nazi melaksanakan pogrom Kristallnacht terhadap orang Yahudi di seluruh Jerman.

    Dia menyaksikan sendiri bagaimana Nazi membakar sinagoge dan membakar buku-buku Yahudi.

    Saat Girone tengah hamil delapan bulan, suaminya ditangkap oleh Nazi dan dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald. Suaminya kemudian dibebaskan dan keduanya melarikan diri ke Shanghai dengan visa Cina, sebelum akhirnya menetap di New York pada tahun 1947.

    Dia bercerai pada tahun 1948, kemudian menikah dengan Jack Girone. Selain itu, dia juga dikenal sebagai imigran yang membuka toko rajut di Amerika Serikat. Rose Girone juga kerap menjadi pembicara mengenai pengalamannya selama era Nazi.

    Menurut Claims Conference, dari sekitar 220.000 penyintas holokaus yang masih hidup, sekitar 14.000 di antaranya tinggal di New York.

    Setelah kematian Girone, saat ini Mirjam Bolle diyakini sebagai penyintas holokaus tertua yang masih hidup. Perempuan kelahiran Belanda yang kini menjadi warga negara Israel itu akan berusia 108 tahun pada 20 Maret mendatang.

    ta/ha (Reuters, KNA)

    Lihat juga Video ‘Kekhawatiran Penyintas Bom Bali di Tengah Efisiensi Anggaran LPSK’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Matahari Terbit dari Barat, Peneliti Ungkap Bumi Berubah Total

    Matahari Terbit dari Barat, Peneliti Ungkap Bumi Berubah Total

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seperti yang kita tahu, Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Sebuah penelitian menemukan bencana apa yang akan terjadi saat Matahari berasal dari barat dan rotasi berputar sebaliknya.

    Institut Meteorologi Max Planck di Hamburg, Jerman pernah melakukan penelitian ini beberapa waktu lalu. Tim peneliti menjalankan simulasi komputer selama 7.000 tahun untuk melihat dampak tersebut.

    Model komputer itu membalikkan beberapa proses fisik utama dari arah rotasi Bumi sebenarnya. Mulai dari pengalihan arus laut, lonjakan cyanobacteria, dan redistribusi lahan gurun seperti Sahara.

    Mengutip Weather, Jumat (14/2/2025), berikut beberapa dampak dari perubahan munculnya Matahari dari barat dan rotasi Bumi:

    1. Iklim

    Salah satu yang terjadi adalah iklim yang berbeda. Musim dingin parah terjadi di seluruh Eropa bagian barat karena adanya angin jet stream Timur yang berasal dari udara dingin Rusia ke wilayah itu.

    “Jika Anda hidup di Eropa barat, kehidupan terasa lebih baik. Karena rotasi yang berlawanan, wilayah ini sangat dingin,” kata penulis utama penelitian Florian Ziemen.

    2. Gurun

    Perubahan pada gurun juga terjadi saat rotasi Bumi berputar sebaliknya. Salah satunya adalah sejumlah gurun yang lebih sedikit.

    Setidaknya 4,2 juta mil persegi lebih sedikit dari yang ditemukan di Bumi. Salah satunya adalah gurun Sahara dan gurun tidak lagi mendominasi Afrika Utara dan Timur Tengah.

    Wilayah Amerika akan memiliki lebih banyak gurun. Mulai dari AS bagian Tenggara dan sebagian besar Brasil dan Argentina.

    3. Cuaca

    Cuaca juga berubah dengan drastis. AS bagian Tenggara dan sebagian besar Brasil serta Argentina yang akan memiliki banyak gurun juga menjadi lebih jarang menerima banyak curah hujan dibandingkan biasanya.

    Sebaliknya, Timur Tengah yang kering akan turun hujan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang terjadi sekarang.

    4. Cyanobacteria

    Gelombang cyanobacteria muncul dan jauh lebih banyak dari yang terjadi sekarang. Lonjakan ini khususnya terjadi di Samudera India di bagian utara.

    Rotasi yang terbaik dan produksi biologis di sana membuat kadar oksigen yang rendah pada perairan yang lebih dalam. Sebagai gantinya, mikroorganisme mengonsumsi nitrat.

    (fab/fab)