Negara: Jerman

  • TNI AL dan Jerman adakan latihan bersama pengoperasian helikopter

    TNI AL dan Jerman adakan latihan bersama pengoperasian helikopter

    Pasukan MTF Indonesia dan MTF Jerman menggelar latihan bersama di bidang pengendalian helikopter di atas laut Mediterania, Sabtu (8/3/2025) (ANTARA/Ho-Humas TNI AL)

    TNI AL dan Jerman adakan latihan bersama pengoperasian helikopter
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 10 Maret 2025 – 16:32 WIB

    Elshinta.com – TNI AL melalui Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) XXVIII-P/UNIFIL mengadakan latihan bersama di bidang pengoperasian helikopter atau Helicopter Operation dengan kapal personel MTF dari Jerman FGS Baden Wuerttemberg F-222 di sela-sela tugas misi perdamaian.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama I Made Wira Hady saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengasah kemampuan tempur kedua pasukan MTF serta mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman.

    “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara kedua angkatan laut khususnya unsur helikopter,” kata Wira.

    Berdasarkan siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, mencatat kegiatan latihan bersama itu diadakan pada Sabtu (8/3). Wira menjelaskan, dalam latihan tersebut satgas MTF Indonesia menggunakan helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 yang berada di atas KRI Sultan Iskandar Muda-367. Sedangkan satgas MTF Jerman menggunakan helikopter FGS BWG F-222.

    Kedua helikopter itu, lanjut Wira, melakukan beragam rangkaian latihan seperti pendaratan atau Deck Landing Practice (DLP), Vertical Replenishment (Vertrep) dan Ship Control Approach (SCA).

    “Selain itu kedua Angkatan Laut juga berkesempatan untuk bertatap muka dan saling bertukar informasi seputar operasi heli saat sesi Static Display di atas geladak heli FGS BWG F-222,” jelas Wira.

    Dengan adanya kegiatan ini, Wira berharap kemampuan ke dua satgas MTF di bidang pengendalian helikopter semakin terasah. Wira juga berharap kegiatan ini dapat memperkuat kerja sama antara angkatan laut Indonesia dan Jerman dalam mengemban tugas perdamaian di laut Mediterania, Lebanon.

    Sumber : Antara

  • Trump Stop Bantuan ke Ukraina, Negara Baltik Alami Dilema

    Trump Stop Bantuan ke Ukraina, Negara Baltik Alami Dilema

    Jakarta

    Bagi ketiga negara bekas Uni Soviet ini, perang di Ukraina bukan sekadar konflik di perbatasan, melainkan garis pertahanan pertama. Jika Ukraina kalah, pasukan Rusia akan kembali berada di gerbang Baltik. Maka, bagi mereka, mendukung Ukraina adalah masalah eksistensial.

    Namun, permusuhan Trump terhadap Kyiv dan sikap lunaknya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin menimbulkan kegelisahan di wilayah tersebut. Di sisi lain, sekitar dua ribu tentara AS masih ditempatkan di tiga negara Baltik. Ketika ditanya apakah pasukan ini akan tetap berada di benteng timur NATO, Trump awalnya menegaskan komitmennya terhadap Polandia, sebelum kemudian ragu-ragu dan berkata, “Baltik… itu kawasan yang juga sulit, tapi kami berkomitmen.”

    Trump kembali menekankan bahwa negara-negara Eropa harus meningkatkan kontribusi mereka dalam pertahanan. “Saya ingin melihat mereka menyamakan kontribusi, karena mereka masih jauh di bawah apa yang telah kami keluarkan,” ujarnya.

    Dilema pertahanan negara Baltik

    Ironisnya, negara-negara Baltik justru termasuk yang paling tinggi dalam pengeluaran pertahanan dibandingkan PDB mereka. Pada 2024, Estonia mengalokasikan 3,43%, Latvia 3,15%, dan Lituania 2,85%. Merespons situasi geopolitik yang semakin panas, ketiga negara telah berjanji meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5% dari PDB mereka.

    Tomas Jarmalavicius, kepala studi di International Centre for Defense and Security di Tallinn, Estonia, mengatakan bahwa negara-negara Baltik kini menghadapi tantangan dalam menjaga dua jalur komunikasi yang semakin bertentangan.

    “Di satu sisi, AS tetap menjadi sekutu utama bagi Eropa dan Baltik. Di sisi lain, kami harus meningkatkan bantuan ke Ukraina agar mereka menang, meningkatkan tekanan terhadap Rusia, dan berinvestasi lebih besar dalam pertahanan Eropa,” ujar Jarmalavicius kepada DW.

    Namun, dia memperingatkan bahwa keseimbangan ini semakin sulit dijaga. “Akan tiba saatnya kami harus memilih: terus mendukung Ukraina atau mempertahankan keterlibatan AS. Karena bisa jadi, kami tidak bisa memiliki keduanya sekaligus,” tambahnya.

    Komitmen Estonia tak berubah

    Perdana Menteri Estonia, Kristen Michal, menegaskan bahwa negaranya akan terus bekerja sama dengan AS dalam berbagai aspek, terutama terkait Ukraina. “Untungnya, tidak ada negara NATO yang harus memilih antara aliansi NATO dan opsi lainnya, karena menurut saya NATO masih bekerja sebagaimana mestinya,” ujar Michal kepada DW.

    Namun, dengan dinamika geopolitik yang terus berubah, pertanyaan besar bagi negara-negara Baltik adalah seberapa lama mereka bisa tetap berada di tengah sebelum akhirnya dipaksa untuk memilih.

    Meskipun dilatari sejumlah pertentangan diplomasi, Amerika Serikat dan Ukraina masih berusaha membangun kerja sama dalam isu sumber daya mineral dan jaminan keamanan. Menurut Perdana Menteri Estonia, Kristen Michal, Eropa dapat memberikan sebagian perlindungan dan pendanaan untuk Ukraina, tetapi keterlibatan AS tetap sangat diperlukan.

    Di sisi lain, Michal melihat ada sisi positif dari tekanan Trump terhadap Eropa. “Jika Anda tahu bahwa Anda kaya dan di kawasan Anda ada ancaman dari Rusia, maka Anda harus berkontribusi dalam pertahanan. Seharusnya alarm ini sudah berbunyi sejak lama, bahkan tanpa Trump. Tapi sekarang, mungkin Trump justru membantu membunyikan alarm ini. Mungkin pesan yang buruk sekalipun tetap memiliki makna,” ujarnya.

    Taktik negosiasi atau perubahan haluan?

    Andzejs Viumsons, Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri Latvia, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti terkait kebijakan terbaru Trump. “Semua sinyal yang kami terima dari Washington, termasuk yang terbuka untuk publik, menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari taktik negosiasi dengan Ukraina. Itu memberi saya harapan bahwa ini bukan sesuatu yang final dan tidak bisa diubah,” kata Viumsons kepada DW.

    Dia juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi bahwa pemerintahan AS saat ini bersikap pro-Rusia. “Dari semua pembicaraan yang kami lakukan dengan pemerintahan baru atau dengan menteri luar negeri mereka, tidak ada yang menunjukkan bahwa AS akan meninggalkan kami atau tiba-tiba menjadi sahabat Rusia,” tambahnya.

    Tak ada alternatif selain AS

    Linas Kojala, Direktur Pusat Studi Geopolitik dan Keamanan di Vilnius, Lithuania, mengatakan bahwa negara-negara Baltik berusaha tetap positif terhadap AS karena tidak ada pengganti yang sepadan dalam hal keamanan.

    “Mungkin dalam tiga, lima, tujuh, atau sepuluh tahun ke depan, Eropa bisa menggantikan peran AS, tetapi itu membutuhkan banyak uang, waktu, dan kemauan politik. Saat ini, kami harus melakukan segala yang diperlukan untuk menyelamatkan hubungan dengan AS,” ujar Kojala.

    Dia mengibaratkan negara-negara Baltik sebagai kapal laut yang dinahkodai AS. “Kami bisa melompat dari kapal, tetapi tidak ada kapal lain di sekitar. Saat ini, tidak ada alternatif langsung yang bisa kami andalkan,” jelasnya.

    Jika ada pilihan lain, reaksi negara-negara Baltik terhadap Trump mungkin akan berbeda. “Beberapa pernyataan Trump sangat sulit diterima dan bertentangan langsung dengan kepentingan Ukraina,” tambah Kojala.

    Pertahanan mandiri

    Ke depan, prioritas negara-negara Baltik adalah hal-hal yang masih dapat mereka kendalikan: terus mendukung Ukraina, memperkuat pertahanan mandiri, dan meningkatkan kerja sama dengan sekutu Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.

    Meski selama ini mereka merasa Eropa kurang berkontribusi dalam pertahanan, rencana pertahanan senilai €800 miliar yang diusulkan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dianggap sebagai langkah ke arah yang benar.

    “Saya ingat setengah tahun lalu, ketika saya baru menjabat, saya berbicara dengan Ursula von der Leyen dan meminta agar pertahanan bisa dipercepat serta aturan anggaran diubah. Saat itu dia mengatakan belum ada peluang. Kemarin saya mengingatkan dia tentang hal itu—dan akhirnya, kami sampai di titik ini,” pungkas Michal.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Lihat juga Video ‘Vandalisme di Resor Golf Trump: Ditulisi ‘Gaza Tidak untuk Dijual”:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jerman Terus Didera Aksi Mogok, Kali ini di Bandara-bandara Besar

    Jerman Terus Didera Aksi Mogok, Kali ini di Bandara-bandara Besar

    Jakarta

    Serikat pekerja Jerman, Verdi mengadakan aksi mogok kerja di bandar-bandar udara di Jerman gara-gara sengketa upah.

    Pemogokan ini melibatkan para pekerja layanan publik di bandara, seperti staf darat, dan petugas keamanan penerbangan — yang berhenti bekerja selama 24 jam.

    Serikat pekerja Verdi menuntut perjanjian upah kolektif untuk hampir 2,5 juta pekerja di sektor publik itu. Pemogokan pada hari Senin (10/03) terjadi setelah pembicaraan gaji putaran kedua gagal.

    Pemerintah pusat dan daerah menyatakan bahwa permohonan Verdi, yang mencakup kenaikan gaji sebesar 8%, bonus yang lebih tinggi, dan tiga hari libur tambahan, tidak dapat diterima karena alasan finansial.

    Bandara Jerman mana yang terdampak pemogokan?

    Operasi di bandara terbesar Jerman, Frankfurt, terganggu, demikian halnya di bandara-bandara di Mnchen, Stuttgart, Kln/Bonn, Dsseldorf, Dortmund, Hannover, Bremen, Hamburg, Berlin-Brandenburg, dan Leipzig-Halle.

    Bandara Frankfurt memperingatkan adanya gangguan besar dan meminta penumpang untuk “memeriksa status penerbangan dengan maskapai mereka sebelum datang ke bandara.”

    Aksi industrial ini bertujuan untuk melumpuhkan transportasi udara di sebagian besar wilayah Jerman.

    Grup penerbangan Jerman, Lufthansa, mengatakan akan ada “penundaan dan pembatalan besar-besaran” pada semua penerbangan maskapai tersebut menuju dan dari bandara yang terpengaruh.

    Penutupan mendadak di Hamburg

    Hamburg menjadi yang pertama terpengaruh oleh pemogokan karena para pekerja berhenti bekerja lebih awal, dan hampir semua penerbangan ke dan dari bandara dibatalkan pada hari Minggu (09/03).

    Operator bandara mengatakan bahwa para pekerja melakukan pemogokan “tanpa pemberitahuan sebelumnya.”

    Juru bicara Verdi mengatakan kepada DW: “Pemogokan ini perlu dilakukan agar dampaknya benar-benar terasa.”

    Beberapa penumpang dilaporkan terjebak akibat pemogokan mendadak ini. Menurut penyiar publik NDR, banyak penumpang yang sudah check-in bagasi mereka dan kesulitan mendapatkan kembali barang bawaan mereka.

    Pemogokan lanjutan akan terjadi pekan ini

    Pemogokan lebih lanjut diperkirakan akan berlangsung pekan ini di fasilitas-fasilitas yang dikelola oleh pemerintah Jerman dan otoritas lokal, sebagaimana yang disampaikan oleh juru bicara Verdi.

    Putaran berikutnya dari negosiasi gaji dijadwalkan pada jelang akhir pekan ini di Potsdam, dekat ibu kota Berlin.

    Selain terjadi pemogokan di pelayanan penerbangan, di Jerman juga sudah beberapa kali dalam pekan-pekan terakhir itu terjadi pemogokan pelayanan transportasi darat (bus dan trem) di beberapa negara bagian. Awal pekan ini di beberapa wilayah juga terjadi pemogokan kereta jarak dekat.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari Ini 10 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari Ini 10 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Sebelumnya, pasar emas terus menunjukkan ketahanannya setelah aksi jual tajam minggu lalu. Meskipun harga emas kembali stabil dan bertahan di atas level penting secara teknis, banyak analis berpendapat bahwa pergerakan harga masih belum memiliki arah yang jelas.

    Saat ini, emas diperdagangkan di atas USD2.900 per ons, mencatat kenaikan sekitar 1,6% dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah harga emas dapat mencapai level psikologis USD3.000 per ons dalam waktu dekat.

    Dikutip dari laman Kitco.com, Senin (10/3/2025), ketidakpastian global masih menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

    Kebijakan tarif yang fluktuatif dari Presiden AS Donald Trump, serta kekhawatiran perang dagang global telah memberikan dorongan bagi logam mulia ini. Namun, beberapa analis percaya bahwa sebagian besar risiko geopolitik ini sudah diperhitungkan dalam harga pasar saat ini.

    Di sisi lain, kebijakan fiskal baru di Eropa juga menarik perhatian para investor emas. Uni Eropa baru saja mengumumkan dana sebesar €1 triliun yang dapat digunakan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran militer.

    Jerman, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Eropa, juga merencanakan peningkatan belanja untuk sektor pertahanan dan infrastruktur.

  • Ramai-ramai Mobil Tesla ‘Nyamar’ Jadi Toyota-Honda cs Gegara Takut Dirusak

    Ramai-ramai Mobil Tesla ‘Nyamar’ Jadi Toyota-Honda cs Gegara Takut Dirusak

    Jakarta

    Fenomena unik muncul di kalangan pengguna mobil Tesla. Mereka mengubah lencana Tesla menjadi merek lain. Apa sebabnya?

    Dikutip dari Express, Minggu (9/3/2025) pemilik mobil Tesla yang mengganti lencana atau logo Tesla mulai bermunculan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari aksi vandalisme.

    Seperti diketahui Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk CEO Tesla Elon Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE). Agensi ini disebut sudah memangkas ribuan pekerja sejak didirikan pada bulan Januari, demikian seperti dikutip dari CBSNews.

    Musk juga membuat pernyataan publik yang menjadi kontroversial pada bulan Januari, menjelang Hari Peringatan Holocaust. Dia mengatakan kepada ribuan orang di partai politik sayap kanan Jerman.

    “Anak-anak seharusnya tidak bersalah atas dosa-dosa orang tua mereka, apalagi kakek buyut mereka,” kata Elon Musk.

    Tidak hanya mendukung partai politik sayap kanan Jerman secara terbuka, Musk juga melontarkan serangkaian komentar kontroversial terhadap para pemimpin lembaga demokrasi tertinggi di Jerman.

    Sejak Elon Musk mendapat jabatan di pemerintah dan sederet sikap politiknya. Aksi vandalisme hingga perusakan terhadap mobil Tesla meningkat.

    Imbasnya para pengguna mobil Tesla mengganti logo dengan merek lain. Salah satu contohnya Cybertruck menggunakan merek Toyota, seperti pada model Hilux.

    Ada juga gambar Tesla Model S yang dipasang logo Mazda di bagian belakang. Kemudian Tesla Model 3 dengan lencana Honda, dan Model 3 lainnya dengan empat cincin Audi di bagasi.

    Some U.S. Tesla owners are swapping their car logos for brands like Honda or Mazda to dodge vandalism and protest Elon Musk’s political stances. Anti-Musk demonstrations have popped up across the U.S. and Europe, with protesters boycotting Tesla, smashing vehicles, and… pic.twitter.com/OdaeM4nGi3

    — 𝕏 Ali Al Samahi 🇦🇪علي السماحي (@ali_alsama7i) March 5, 2025

    Gelombang protes dan kekerasan atas peran Elon Musk dalam pemerintahan Trump. Coretan pada dealer Tesla, molotov dilemparkan ke dealer, stasiun pengisian daya Tesla terbakar.

    “Pemilik Tesla menyamarkan mobil mereka sebagai kendaraan lain dalam apa yang mungkin merupakan upaya untuk menghindari vandalisme,” tulis New York Post.

    Tesla sudah menjadi target pencoretan setelah gestur Musk yang ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai penghormatan kepada Nazi. Di momen itu, Elon Musk yang tampil dan berbicara dalam perayaan pelantikan Trump memicu perdebatan, lantaran bentuk tangannya lurus separuh diangkat, mirip dengan salam hormat Nazi.

    Penggunaan hormat Nazi tersebut sekarang dianggap tindak kejahatan karena sejarah kelam penuh darah dan salam itu dilarang di sejumlah negara dunia.

    Peredaran stiker anti Elon Musk di antara pengemudi Tesla juga marak.

    Mengutip Business Insider, salah satu penjual stiker, Hiller menyebut penjualan stiker anti Elon Musk melonjak dalam beberapa minggu terakhir. Ia mengaku menjual antara 400 dan 500 stiker bertuliskan ‘Elon Killed My Resale Value’ dalam sehari.

    “Mereka berada dalam posisi tidak dapat menjual mobil Tesla secara finansial dan mereka terjebak dengan mobil itu.Mereka tidak dapat menjualnya karena nilainya telah turun dan mereka tidak akan mendapatkan keuntungan yang diinginkan,” katanya.

    Musk belum berbicara tentang meningkatnya protes secara keseluruhan, tetapi dalam menanggapi video seorang pria yang merusak Tesla, yang diposting oleh pihak berwenang di Massachusetts, Musk merespons:

    “Merusak properti orang lain, alias vandalisme, bukanlah kebebasan berbicara!” cuit dia.

    (riar/din)

  • Harga Emas Bakal Tembus USD 3.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

    Harga Emas Bakal Tembus USD 3.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pasar emas terus menunjukkan ketahanannya setelah aksi jual tajam minggu lalu. Meskipun harga emas kembali stabil dan bertahan di atas level penting secara teknis, banyak analis berpendapat bahwa pergerakan harga masih belum memiliki arah yang jelas.

    Saat ini, emas diperdagangkan di atas USD2.900 per ons, mencatat kenaikan sekitar 1,6% dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah harga emas dapat mencapai level psikologis USD3.000 per ons dalam waktu dekat.

    Dikutip dari laman Kitco.com, Senin (10/3/2025), ketidakpastian global masih menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

    Kebijakan tarif yang fluktuatif dari Presiden AS Donald Trump, serta kekhawatiran perang dagang global telah memberikan dorongan bagi logam mulia ini. Namun, beberapa analis percaya bahwa sebagian besar risiko geopolitik ini sudah diperhitungkan dalam harga pasar saat ini.

    Di sisi lain, kebijakan fiskal baru di Eropa juga menarik perhatian para investor emas. Uni Eropa baru saja mengumumkan dana sebesar €1 triliun yang dapat digunakan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran militer.

    Jerman, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Eropa, juga merencanakan peningkatan belanja untuk sektor pertahanan dan infrastruktur.

    Harga Emas Bakal Turun Dulu

    Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen, mengatakan bahwa harga emas batangan mungkin akan mengalami fase konsolidasi dalam jangka pendek sembari pasar menunggu perkembangan lebih lanjut terkait ekonomi global.

    “Emas kemungkinan akan beristirahat sejenak sementara kita menunggu untuk melihat apakah AS akan memasuki periode stagflasi,” ujar Hansen.

    “Risiko ekspansi fiskal di Eropa bisa mengalihkan arus investasi, tetapi saya tidak melihat alasan mengapa harga tidak bisa bergerak lebih tinggi. Banyak faktor pendukung telah diperhitungkan dalam harga emas, jadi sekarang kita hanya perlu menunggu dampak ekonomi dari perkembangan terbaru ini,” tambahnya.

    Fokus baru pada Eropa telah mendorong arus modal ke euro, yang berdampak langsung pada indeks dolar AS. Saat ini, indeks dolar AS berada pada titik terendah sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden. Penurunan 2,5% minggu ini mencatatkan pelemahan terbesar greenback sejak Juli 2022.

    Namun, pelemahan dolar AS tidak serta-merta memberikan dorongan kuat bagi emas. Menurut Kepala Riset & Strategi Logam di MKS PAMP, Nicky Shiels, mengatakan, meningkatnya pengeluaran di Eropa menjadikan emas terhadap euro sebagai perdagangan jangka menengah hingga panjang yang menarik.

     

  • Termasuk Partai Zionis, Menkeu Israel Bahas Perpindahan Warga Gaza: Sejarah Akhiri Konflik – Halaman all

    Termasuk Partai Zionis, Menkeu Israel Bahas Perpindahan Warga Gaza: Sejarah Akhiri Konflik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kaukus Knesset Tanah Israel yang dipimpin oleh MK Yuli Edelstein (Likud), Simcha Rothman (Partai Zionis Religius) dan Limor Son-Harmelech (Otzma Yehudit) menyelenggarakan konferensi pada Minggu (9/3/2025).

    Konferensi itu berjudul “Timur Tengah Baru: Rencana Emigrasi Sukarela dari Gaza”, seperti diberitakan JPost.

    Selain para pemimpin kaukus, pembicara pada konferensi tersebut termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Misi Nasional Orit Struk.

    Kemudian Ketua Knesset MK Amir Ohana, sejumlah MK tambahan dari koalisi, dan serangkaian perwakilan organisasi masyarakat sipil.

    Termasuk dari organisasi pemukiman Nachala, Forum Kohelet, Bithonistim, dan lainnya.

    Pembicara lainnya adalah sarjana budaya Arab dari Bar-Ilan, Prof. Motti Kedar.

    Smotrich berjanji dalam sambutannya, masalah penganggaran tidak akan menghalangi pembentukan “Direktorat Emigrasi” baru di Kementerian Pertahanan.

    Ia menuduh semua warga Gaza menyimpan “kebencian mendasar” terhadap Israel.

    Ia juga menggambarkan langkah emigrasi alias perpindahan warga Gaza selanjutnya.

    Menurutnya, emigrasi warga Gaza sebagai langkah bersejarah yang pada akhirnya dapat mengakhiri konflik Israel-Palestina.

    Barat Dukung Arab

    Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris mengatakan pada Sabtu (8/3/2025), mereka mendukung rencana para negara Arab untuk rekonstruksi Gaza yang akan menelan biaya US$53 miliar (S$70 miliar).

    Kemudian menghindari pengusiran warga Palestina dari daerah kantong itu.

    “Rencana tersebut menunjukkan jalur realistis menuju rekonstruksi Gaza dan menjanjikan — jika dilaksanakan — perbaikan cepat dan berkelanjutan terhadap kondisi kehidupan yang menyedihkan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza,” kata para menteri dalam pernyataan bersama, dikutip dari AsiaOne.

    Rencana tersebut, yang disusun oleh Mesir dan diadopsi oleh para pemimpin Arab pada hari Selasa, telah ditolak oleh Israel dan oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah menyampaikan visinya sendiri untuk mengubah Jalur Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah”.

    Usulan Mesir membayangkan pembentukan sebuah komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang diberi tugas untuk memerintah Gaza setelah berakhirnya perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

    Komite tersebut akan bertanggung jawab atas pengawasan bantuan kemanusiaan dan pengelolaan urusan Jalur Gaza untuk periode sementara di bawah pengawasan Otoritas Palestina.

    Pernyataan yang dikeluarkan oleh keempat negara Eropa pada hari Sabtu, mengatakan mereka “berkomitmen untuk bekerja dengan inisiatif Arab,” dan mereka menghargai “sinyal penting” yang telah dikirim oleh negara-negara Arab dengan mengembangkannya.

    Pernyataan tersebut menyatakan Hamas “tidak boleh memerintah Gaza dan tidak boleh menjadi ancaman bagi Israel lagi” dan keempat negara “mendukung peran utama Otoritas Palestina dan pelaksanaan agenda reformasinya.”

    Gencatan Senjata

    Hamas dilaporkan telah menyetujui usulan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama selama dua bulan dengan Israel, serta pembebasan sandera Israel.

    Laporan tersebut disampaikan oleh media Arab Saudi, Al Hadath, pada Sabtu malam, 8 Maret 2025, yang menyebutkan bahwa menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan yang berlangsung di Kairo, Mesir.

    Sumber Al Hadath mengungkapkan, perkembangan pembicaraan ini mendorong Israel untuk mengirimkan delegasinya ke Kairo pada hari Senin.

    Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hamas mengenai laporan tersebut.

    Media Saudi lainnya, Al Arabiya, juga melaporkan Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan sementara selama bulan Ramadhan, meskipun kedua belah pihak membantah informasi tersebut.

    Pada hari yang sama, Israel mengumumkan pengiriman delegasi ke Doha, Qatar, pada Senin untuk membahas pembebasan sandera di Gaza.

    Menurut Yedioth Ahronoth, pengiriman delegasi ini dilakukan setelah adanya undangan dari Mesir dan Qatar sebagai mediator.

    Delegasi Israel terdiri dari pejabat senior Dinas Keamanan Israel (Shin Bet), penasihat politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta perwakilan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Mossad.

    Sebelumnya, Amerika Serikat (AS)  menawarkan perpanjangan gencatan senjata selama dua bulan dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan syarat Hamas membebaskan beberapa sandera Israel yang masih hidup.

    Di antara sandera tersebut adalah Edan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Israel.

    Tawaran ini disampaikan dalam pertemuan antara utusan Presiden AS, Adam Boehler, dan pejabat senior Hamas, termasuk Khalil Al Hayya.

    Hamas sebelumnya menolak usulan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama dari Israel. Hamas mengatakan usulan tersebut tidak dapat diterima.

    Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan Israel harus bertanggung jawab karena tidak memulai negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata.

    Hamas lebih memilih untuk merundingkan tahap kedua gencatan senjata.

    Jika tahap kedua dapat terwujud, semua sandera akan dipulangkan dan pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya dari Gaza.

    (Tribunnews.com/Chrysnha, Febri)

  • Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan laut Iran, Rusia, dan China dilaporkan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai Iran minggu ini dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama, media Iran melaporkan pada hari Minggu.

    “Ketiga negara, yang memiliki keinginan bersama untuk melawan apa yang mereka cirikan sebagai hegemoni Amerika, telah mengadakan latihan serupa di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir,” kata laporan Al Arabiya, Minggu (9/3/2025).

    Latihan “akan dimulai pada Selasa (11/3/2025) di pelabuhan Chabahar,” yang terletak di tenggara Iran di Teluk Oman, kata kantor berita Tasnim, tanpa menyebutkan durasinya.

    “Perang dan kapal tempur dan dukungan dari pasukan angkatan laut China dan Rusia, serta kapal perang pasukan angkatan laut Iran dan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), sayap ideologis militer Iran, diharapkan untuk berpartisipasi, menurut laporan Tasnim.

    Latihan akan berlangsung “di Samudra Hindia utara” dan bertujuan untuk “memperkuat keamanan di kawasan itu, dan memperluas kerja sama multilateral antara negara-negara yang berpartisipasi,” kata Tasnim.

    Azerbaijan, Afrika Selatan, Oman, Kazakhstan, Pakistan, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab dan Sri Lanka akan hadir sebagai pengamat.

    China akan mengerahkan “kapal perusak dan kapal pasokan,” kata kementerian pertahanan Beijing di jaringan media sosial WeChat.

    Tentara Iran melakukan latihan di daerah yang sama pada bulan Februari untuk “memperkuat kemampuan pertahanan terhadap ancaman apa pun.”

    Pesawat AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran

    Latihan perang Iran, Rusia,dan China ini akan menandingi apa yang diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Kamis (6/3/2025) kemarin.

    IDF menyatakan, Angkatan udara Israel (IAF) dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

    Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

    Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

    “Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS,” kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

    Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

    Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

    “Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk “meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional,” tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

    Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

    Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

    Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

    Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

    Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

    Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

    Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

    Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

    Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

    Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

    Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

    Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

     

    (oln/alrby/*)

  • Penjualan Tesla Merosot Parah

    Penjualan Tesla Merosot Parah

    Jakarta

    Penjualan Tesla dilaporkan menurun di beberapa pasar utama, termasuk Eropa, dan China. Padahal perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu punya cita-cita menjual 20 juta mobil listrik setiap tahunnya pada 2030.

    Dikutip dari Carscoops, Minggu (9/3/2025) Norwegia yang sudah dewasa dengan kendaraan listrik menjadi salah satu pangsa pasar bagi Tesla. Namun penjualan Tesla di negara tersebut turun sekitar 44,4 persen. Padahal pangsa pasar kendaraan listrik di Norwegia sedang tumbuh 53,4 persen.

    Keadaan lebih buruk di Jerman. Data dari Germany’s Federal Motor Transport Authority mengungkap pada Januari 2025, penjualan Tesla anjlok sebesar 59,5%, dengan hanya 1.277 mobil baru yang terdaftar di negara tersebut.

    Situasinya hanya memburuk pada bulan Februari. Penjualan turun 76,3% dibandingkan dengan Februari 2024, dengan hanya 1.429 unit terjual. Hingga Januari dan Februari, Tesla telah mengirimkan 2.706 kendaraan di Jerman menandai penurunan besar-besaran, sekitar 70,6% dari periode yang sama tahun lalu.

    Bagaimana kondisi pasar lain? dikutip Reuters, penjualan Tesla turun 24% di Belanda, 42% di Swedia, 45% di Prancis, 55% di Italia, 10% di Spanyol, dan 53% di Portugal.

    Pasar Tesla di Australia juga mengalami tekanan. Sebagai negara yang tidak memiliki pabrik mobil, Australia sejatinya juga pasar bagi Tesla. Dalam data Dewan Kendaraan Listrik Australia, Tesla cuma menjual 1.592 unit mobil listrik pada Februari 2025, padahal periode yang sama tahun lalu bisa mencapai 5.665 unit. Turun besar-besaran 71,9 persen.

    Selama dua bulan pertama tahun ini, Tesla mengirimkan 2.331 kendaraan ke Australia, penurunan 65,5% dari 6.772 kendaraan yang terjual selama dua bulan yang sama pada tahun 2024.

    Kemudian China, di mana terlihat suram untuk Tesla. Tiongkok salah satu pasar terpentingnya di seluruh dunia. Data awal dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok mengungkapkan, Tesla menjual 30.688 kendaraan pada Februari 2025, namun angkanya merosot 49,16% dari 60.365 mobil yang dicatat pada Februari 2024.

    Tesla belum memperkenalkan model baru sejak mulai mengirim Cybertruck pada akhir 2023,

    Permintaan Tesla yang menurun di sejumlah negara seiring dengan bergabungnya Elon Musk menjadi anggota de facto kabinet Presiden Trump.

    (riar/lua)