Negara: Jerman

  • Jelang Turnamen JSSL Singapore 7’s, Pesepakbola Putri Usia Dini Indonesia Jalani Pelatihan di Kudus

    Jelang Turnamen JSSL Singapore 7’s, Pesepakbola Putri Usia Dini Indonesia Jalani Pelatihan di Kudus

    Pada JSSL Singapore 7’s 2025 yang digadang sebagai turnamen terbesar di Asia ini, Timo menegaskan bahwa tidak ada beban target. Yang terpenting menurutnya, jajaran pelatih mengimbau agar para atlet dapat bermain semaksimal mungkin dan menikmati pertandingan.

    Dalam turnamen tersebut, Timo ingin tahu sejauh mana kemampuan tim asuhannya dibandingkan dengan klub- klub negara lain.

    “Kedua, kita ingin tahu talenta yang kita punyai ini sebagus apa untuk proyeksi masa depannya. Kita ingin tahu kelebihan mereka itu seperti apa, dan apakah kualitasnya bisa diandalkan nggak untuk bibit- bibit masa depan. Jadi bebannya bukan menang bukan juara, tetapi bebannya bagaimana kita bisa menjadikan mereka bintang besar,” tegasnya.

    Salah seorang pemain HydroPlus Strikers, Amanda Fitriani menambahkan, ia bersama rekan setim siap menjalankan intrusksi pelatih untuk tampil baik dan maksimal di tengah arena.

    Melalui serangkaian latihan intens, kekompakan dan kerjasama tim dinilai sudah cukup bagus. Amanda juga tidak khawatir meski harus menghadapi tim-tim dari negara lain. Sebab mentalnya sudah teruji lantaran rutin mengikuti turnamen dan latihan selama di sekolah sepak bola.

    “Saya sudah lebih dekat sama teman- teman, tidak canggung dan malu lagi karena sudah saling kenal. Kami siap mempersembahkan hasil terbaik di turnamen JSSL Singapore 7’s, dan berharap tim bisa keluar menjadi juara,” papar Amanda, pemain usia 13 tahun yang masih duduk di bangku SD 703 Pajagalan Bandung.

    Sementara pemain MilkLife Shakers, Rara Zenita Fatin juga mengaku tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan rekan satu tim. Terkait program latihan sebelum berangkat ke JSSL Singapore 7’s, siswi SDUT Bumi Kartini Jepara mengatakan bahwa persiapannya sudah cukup matang.

    “Selama latihan saya mendapatkan banyak arahan dari pelatih, diminta bermain lebih tenang dan tidak terlalu memaksa. Juga diajari menjaga kondisi, teratur dalam beristirahat dan tidak makan sembarangan,” pungkas Rara yang berposisi sebagai striker di tim MilkLife Shakers.

    Sekilas Tentang JSSL Singapore 7’s

    JSSL Singapore 7’s adalah kompetisi sepak bola remaja premier Asia yang menampilkan talenta muda dari lebih 450 tim di 17 negara. Terdapat 11 kelompok usia laki-laki mulai dari U-7 sampai U-16 dan Pro Academy Boys U-16, serta empat kelompok usia perempuan U-10, U-12, U-14, U-16 dan Pro Academy Girls U-16.

    Setiap tim akan bertanding pada fase grup pada dari hari pertama hingga hari ketiga, lalu empat tim teratas di setiap grup akan lolos ke tahap Cup Knock Out atau fase gugur untuk memperebutkan trofi juara di hari terakhir.

    Selain dari Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Filipina, terdapat pula tim JSSL Singapore 7’s yang berasal dari China, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Kamboja, Taiwan, Jepang, hingga Australia.

    Sedangkan untuk Pro Academy Girls U-16 juga diikuti oleh tim Persib Bandung (Indonesia), Sporting Lisbon (Portugal), Chonburi (Thailand), Urawa Reds (Jepang), JSSL FC (Singapura), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).

    Selanjutnya untuk Pro Academy Boys U-16 dihuni oleh tim BG Pathum (Thailand), Borussia Dortmund (Jerman), Melbourne City (Australia), Persib Bandung (Indonesia), Tottenham Hotspur (Inggris), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).

    (Arief Pramono)

  • Hampir 3 Juta Warga Jerman Tidak Pernah Gunakan Internet

    Hampir 3 Juta Warga Jerman Tidak Pernah Gunakan Internet

    Jakarta

    Di era digital, hal-hal seperti memesan tiket pesawat atau kamar hotel, bahkan membeli bahan makanan kerap dilakukan secara daring. Banyak pula layanan-layanan penting yang hanya tersedia secara daring.

    Meskipun demikian, hingga tahun 2024, 2,8 juta orang di Jerman yang berusia antara 16 hingga 74 tahun tidak pernah menggunakan internet, menurut data yang dirilis Kantor Statistik Jerman, Destatis, pada 10 April 2025.

    Destatis menyebut kelompok yang tidak pernah menggunakan internet ini sebagai “offliner”.

    Sebagian besar “offliner” ini adalah responden berusia antara 65 hingga 74. Semakin muda usia seseorang, semakin sedikit jumlah “offliner” yang dapat ditemukan.

    Angka-angka yang dirilis Destatis bersumber dari survei tahunan mereka tentang penggunaan teknologi komunikasi informasi dan komunikasi berdasarkan data yang dikumpulkan di seluruh Uni Eropa.

    Rata-rata penggunaan internet di Jerman di bawah rata-rata di Eropa

    Statistik menunjukkan bahwa angka 4% “offliner” di Jerman berada sedikit di bawah rata-rata Uni Eropa yang sebesar 5%.

    Menurut International Telecommunication Union (ITU) PBB, pada tahun 2024, sekitar 32% populasi dunia tidak menggunakan internet.

    “Penggunaan internet terkait erat dengan tingkat pembangunan suatu negara,” demikian dikatakan ITU.

    Diadaptasi oleh: Sorta Lidia Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jerman Tarik Emas Besar-Besaran 1.200 Ton dari New York, Ada Apa?

    Jerman Tarik Emas Besar-Besaran 1.200 Ton dari New York, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jerman kemungkinan akan memulangkan sejumlah besar emas yang saat ini disimpannya di New York. Rencana ini mencuat di tengah kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Isu ini dilaporkan oleh Telegraph pada Jumat (11/4/2025). Surat kabar yang berbasis di Inggris tersebut, mengutip laporan surat kabar Jerman Bild, mengatakan bahwa sejumlah tokoh senior dalam partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) telah membahas kemungkinan untuk menarik cadangan emasnya dari AS.

    CDU sendiri dijadwalkan untuk memimpin pemerintahan Jerman berikutnya. Ini setelah kemenangannya dalam pemilihan umum pada Februari lalu.

    “Tentu saja, pertanyaan itu muncul lagi,” kata mantan menteri CDU Marco Wanderwitz kepada Bild.

    Wanderwitz sebelumnya melobi untuk memeriksa sendiri cadangan emas New York pada tahun 2012, tetapi permintaannya ditolak. Ia telah menyerukan kebijakan yang akan memungkinkan pejabat Jerman untuk memeriksa emas secara berkala, atau mengembalikannya ke Jerman.

    Markus Ferber, anggota Parlemen Eropa untuk CDU, mengatakan kepada Bild bahwa ia juga bersikeras agar pejabat Jerman diizinkan untuk memeriksa sendiri emas batangan negara itu yang berbasis di AS.

    “Saya menuntut pemeriksaan rutin terhadap cadangan emas Jerman,” katanya.

    “Perwakilan resmi Bundesbank harus menghitung sendiri emas batangan dan mendokumentasikan hasilnya,” ujarnya lagi.

    Saat ini, Jerman masih memiliki sekitar 1.200 ton, atau sekitar sepertiga dari emasnya, yang disimpan di brankas Federal Reserve New York di Manhattan, ditambah 430 ton lainnya di Bank of England. Pada harga saat ini, emas yang dimiliki AS akan bernilai lebih dari 100 miliar euro.

    Selain itu, Jerman juga memiliki cadangan emas terbesar kedua di dunia sekitar 3.350 ton. Ini hanya di belakang AS yang memiliki 8.100 ton.

    Keinginan Jerman untuk mendapatkan emas telah terdokumentasi dengan baik karena sejarahnya yang bergejolak. Setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II, brankas emas batangan negara itu pada dasarnya dikosongkan.

    Namun, ledakan ekonomi pascaperang memberinya sarana keuangan untuk mulai menimbun logam kuning, yang dipermudah oleh sistem Bretton Woods. Pada tahun 1960-an, Jerman telah menjadi salah satu pemegang emas terbesar di dunia, dengan sebagian besar cadangannya disimpan di luar negeri- di New York, London, dan Paris- untuk memastikan aksesibilitas jika terjadi konflik.

    Di balik keputusan untuk menyimpan emas itu di luar negeri adalah besarnya kepercayaan yang telah dibangunnya dengan sekutu-sekutu Baratnya, khususnya AS. Namun, di bawah iklim geopolitik saat ini, kepercayaan itu mungkin telah memudar di antara anggota partai penguasa Jerman berikutnya.

    The New York Fed, sebagai kustodian emas terbesar di dunia, menyimpan sekitar 6.300 ton emas atas nama lebih dari 30 bank sentral asing. Selain Jerman, negara-negara Eropa terkemuka lainnya yang menyimpan emas mereka di New York Fed termasuk Italia dan Swiss.

    (sef/sef)

  • Aryaduta Bali Hadirkan Fasilitas MICE Terbaik untuk Acara Bisnis dan Momen Istimewa

    Aryaduta Bali Hadirkan Fasilitas MICE Terbaik untuk Acara Bisnis dan Momen Istimewa

    Bali, Beritasatu.com – Aryaduta Bali menawarkan beragam pilihan tempat, menjadikannya tujuan ideal untuk pertemuan bisnis, pernikahan dan pertemuan sosial. Terletak di daerah Kuta, hotel ini menawarkan ruangan yang luar biasa, mulai dari ruang pertemuan yang lengkap hingga tempat pernikahan yang memukau, memastikan pengalaman acara yang sempurna dan tak terlupakan.

    General Manager Aryaduta Bali RM Rendy Prapanca, mengatakan Aryaduta Bali hadir dengan tujuan menjadi destinasi bisnis dan rekreasi yang lengkap.

    “Dengan fasilitas pertemuan kelas dunia, tempat pernikahan yang menakjubkan dan hidangan yang luar biasa, kami menawarkan pengalaman yang tak tertandingi kepada para tamu kami. Baik untuk pertemuan perusahaan atau perayaan yang paling berharga dalam hidup, Aryaduta Bali adalah tujuan yang sempurna,” ujarnya.

    Dalam hal ini, ruang pertemuan di Aryaduta Bali dilengkapi dengan layar LED Videotron berdefinisi tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk memastikan presentasi dan diskusi berjalan lancar. Untuk meningkatkan pengalaman, hotel ini menawarkan ruang terbuka yang berdekatan dengan ballroom, cocok untuk sesi networking, rehat kopi atau bercengkerama santai dalam suasana taman yang menyegarkan.

    Selain acara perusahaan, Aryaduta Bali juga menjadi tempat perayaan pernikahan yang indah. Pasangan dapat bertukar janji di kapel yang menakjubkan untuk upacara dalam ruangan yang intim, atau memilih Heavenly Garden yang berada di luar kapel untuk suasana luar ruangan yang romantis. Bagi mereka yang memimpikan pernikahan di pantai, Aryaduta Bali juga menawarkan lokasi eksklusif di pantai yang hanya berjarak dua menit dari hotel, dengan pemandangan laut yang menakjubkan sebagai latar belakang yang sempurna.

    Baik untuk pertemuan bisnis maupun perayaan pernikahan, Aryaduta Bali menawarkan pilihan menu yang beragam untuk memenuhi setiap selera. Mulai dari hidangan khas Barat, Asia, Indonesia, Bali, dan Timur Tengah, setiap hidangan dipersiapkan dengan cermat untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan diet para tamu.

    Lokasi hotel yang strategis, hanya 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai, memastikan akses yang mudah untuk tamu internasional dan domestik. Hotel ini menawarkan akomodasi yang paling luas di area Kartika Plaza, terhubung langsung dengan Lippo Mall Kuta, memberikan akses langsung ke pusat perbelanjaan dan hiburan.

    Tak hanya itu, para tamu juga dapat memanfaatkan layanan antar-jemput gratis ke Pantai Jerman yang hanya berjarak beberapa menit dari hotel, serta menikmati pemandangan matahari terbenam dan lautan yang menakjubkan dari kolam renang di puncak gedung hotel. Bagi para penggemar kuliner, Henry’s Steakhouse yang terletak di pintu masuk hotel, memiliki spesialisasi dalam daging yang dipanggang kering dan menawarkan pengalaman bersantap yang premium.

  • Nggak Dijual di Indonesia, Motor Honda Ini Jadi Juara Desain Terbaik 2025

    Nggak Dijual di Indonesia, Motor Honda Ini Jadi Juara Desain Terbaik 2025

    Jakarta

    Salah satu motor Honda mendapat penghargaan bergengsi di dunia. Sayangnya motor ini nggak dijual di Indonesia.

    Perlu diketahui, Red Dot Design Award merupakan salah satu penghargaan desain bergengsi di dunia kepada produk, konsep desain, dan komunikasi visual. Red Dot berasal dari Jerman dan diselenggarakan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen yang berbasis di Essen.

    Honda memiliki catatan yang bagus di penghargaan, dengan menang berturut-turut sejak tahun 1997. Baru-baru ini, Transalp 750 dan CB750 Hornet memenangkannya pada tahun 2023, diikuti oleh skuter listrik EM1 e pada tahun 2024.

    Nah untuk musim 2025, motor Honda yang mendapat Red Dot Design Award adalah NC750X. Motor ini merupakan sport tourer yang dibangun dari platform 750 cc milik Honda.

    “Kami sangat terhormat menerima Red Dot Design Award untuk tahun keenam berturut-turut, dan tahun ini, kami juga menerima iF Design Award,” kata Toshinobu Minami, Direktur Pelaksana, Chief Operating Officer, Design Center, Honda R&D Co., Ltd.

    “Honda akan terus menciptakan nilai-nilai baru yang mengejutkan dan menginspirasi orang-orang, dan memberikan kegembiraan dalam memperluas potensi hidup mereka,” tambah dia.

    Honda menyebut NC750X ini memiliki desain yang tajam dan kuat serta eksterior bergaya petualangan meningkatkan kepercayaan diri pengendara. Fakta unik lainnya, NC750X ini memliki fairing dari bioplastik yang berasal dari tumbuhan dan bahan daur ulang, yang pertama di dunia.

    Keunikan lain yang ditawarkan dari moge petualang ini adalah bagasi yang terletak di area tangki dan bawah jok yang ramah bagi pengguna.

    Soal dapur pacunya, Honda NC750 X dibekali mesin dua silinder berkapasitas 745cc, SOHC, 8-katup, yang menghasilkan 90,6 hp pada 9.500 RPM dan torsi 74,4 Nm pada 7.000 RPM.

    Honda NC750X ini masuk dalam kategori motor petualang serbaguna yang dikenal dengan keseimbangan antara kemampuan jalan dan off-road, serta fitur-fitur praktis seperti Dual Clutch Transmission (DCT).

    (riar/dry)

  • Profil Agustin Escobar, Sosok Visioner di Balik Transformasi Siemens Spanyol – Halaman all

    Profil Agustin Escobar, Sosok Visioner di Balik Transformasi Siemens Spanyol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini profil CEO Siemens Mobility Spanyol dan salah satu pemimpin kunci di sektor teknologi Eropa, Agustin Escobar.

    Escobar tewas dalam kecelakaan helikopter tragis di Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (10/4/2025) waktu setempat.

    Dalam insiden itu, Escobar tidak hanya kehilangan nyawa, tetapi juga istri tercintanya, Merce Camprubi Montal, dan ketiga anak mereka yang masih berusia 4, 5, dan 11 tahun.

    Dilaporkan New York Post, helikopter Bell 206L-4 LongRanger IV milik New York Helicopters itu jatuh hanya 16 menit setelah lepas landas dari Wall Street Heliport.

    Helikopter sempat melintasi Jembatan George Washington dan terbang mengelilingi Patung Liberty.

    Kemudian helikopter menuju ke arah utara menyusuri Sungai Hudson sebelum berbalik arah ke selatan dan menghantam permukaan Sungai Hudson dalam posisi terbalik.

    Menurut ABC News, empat korban meninggal di tempat kejadian.

    Sementara dua lainnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

    Pilot berusia 36 tahun juga termasuk di antara korban tewas.

    Sosok Profesional dengan Visi Global

    Agustin Escobar dikenal luas sebagai pemimpin visioner dengan pengalaman lebih dari dua dekade di sektor energi dan transportasi internasional.

    Mengutip Spain Investors Today yang dilansir oleh Livemint (11/4/2025), Escobar menjabat sebagai CEO Siemens Mobility Southwest Europe sejak 2019, dan ditunjuk sebagai CEO Siemens Spanyol sejak 2022.

    Sebelum menjabat posisi tersebut, ia memimpin Divisi Manajemen Energi dan Infrastruktur Perkotaan Siemens di Amerika Latin antara tahun 2014 hingga 2018.

    Karier globalnya juga mencakup posisi sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Internasional di Amerika Utara, serta peran strategis di Siemens Spanyol sejak akhir 1990-an.

    Escobar adalah lulusan teknik industri dari Universidad Pontificia Comillas di Madrid dan telah memimpin berbagai tim di seluruh Spanyol, Amerika Latin, dan Amerika Serikat.

    Penghargaan dan Pengakuan

    Kontribusinya terhadap kemajuan Siemens di sektor mobilitas dan teknologi tidak luput dari perhatian, dikutip dari deccanherald.

    Dalam siaran pers resmi Siemens, mantan CEO Siemens Spanyol Miguel Ángel López menyebut Escobar sebagai figur sentral kesuksesan perusahaan.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, karyanya telah menjadi kunci keberhasilan Siemens di bidang mobilitas dan transportasi,” ujar López.

    Escobar juga menjabat sebagai Wakil Presiden Kamar Dagang Jerman untuk Spanyol selama lebih dari satu tahun, memperkuat posisinya sebagai tokoh penting dalam hubungan bisnis Eropa.

    Dari Liburan Keluarga ke Tragedi Global

    Keluarga Escobar diketahui baru tiba di New York dari Barcelona untuk berlibur.

    Beberapa jam sebelum kecelakaan, mereka sempat berpose di depan helikopter yang kemudian menjadi saksi bisu tragedi besar.

    Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik jatuhnya helikopter, disusul dengan potongan baling-baling dan benda besar yang menghantam air.

    Barang-barang pribadi seperti sepatu anak-anak, dompet, pamflet keselamatan, dan pintu helikopter ditemukan terdampar di tepi sungai.

    Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Federal Aviation Administration (FAA).

    Dunia Berduka

    Tragedi ini memicu gelombang duka dari berbagai penjuru dunia.

    Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyampaikan belasungkawa mendalam.

    “Lima warga Spanyol dari satu keluarga, tiga di antaranya anak-anak, dan pilot telah kehilangan nyawa mereka. Sebuah tragedi yang tak terbayangkan,” tulis Sánchez melalui platform X.

    Wali Kota New York Eric Adams juga menyampaikan simpati. “Kami turut berduka cita kepada keluarga dan mereka yang ada di dalam pesawat,” ujarnya dalam konferensi pers.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut insiden itu sebagai “kehilangan besar bagi dunia teknologi global” dan menyampaikan duka cita kepada keluarga korban.

    Siemens: “Kami Sangat Kehilangan”

    Siemens, perusahaan tempat Escobar mengabdi selama lebih dari dua dekade, merilis pernyataan resmi pada Jumat (11/4/2025).

    “Kami sangat berduka atas kecelakaan helikopter tragis yang merenggut nyawa Agustin Escobar dan keluarganya. Ucapan belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada seluruh kerabatnya,” tulis perusahaan itu.

    Nama Lengkap: Agustín Escobar

    Kebangsaan: Spanyol

    Tempat Tinggal Terakhir: Barcelona, Spanyol

    Profesi: Eksekutif Teknologi / CEO Siemens Mobility Southwest Europe

    Pendidikan: 

    Gelar: Teknik Industri
    Almamater: Universidad Pontificia Comillas, Madrid, Spanyol

    Karier:

    2022–2025: CEO Siemens Mobility Spanyol dan Southwest Europe
    2019–2022: CEO Siemens Mobility Southwest Europe
    2014–2018: CEO Divisi Manajemen Energi dan Sektor Infrastruktur & Kota – Amerika Latin
    2012–2014: CEO Sektor Infrastruktur & Kota – Amerika Latin
    2010–2012: Direktur Korporat Strategi dan Pengembangan Bisnis Internasional Siemens – Amerika Utara
    1998–2010: Berbagai posisi strategis di Siemens Spanyol, terutama di sektor energi

    Pengalaman Internasional:

    Telah memimpin tim dan proyek di Amerika Latin, Amerika Serikat, Jerman, dan Spanyol dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor energi dan transportasi.

    Organisasi:

    Wakil Presiden Kamar Dagang Jerman untuk Spanyol (selama lebih dari satu tahun)

    Keluarga:

    Istri: Merce Camprubi Montal
    Anak: Tiga anak (masing-masing berusia 4, 5, dan 11 tahun)
    Tanggal Meninggal: 10 April 2025

    Tempat Meninggal: Sungai Hudson, New York, AS

    Penyebab Kematian: Kecelakaan helikopter (dalam penyelidikan)

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Israel Nomor 1, AS dan China Kalah Jauh

    Israel Nomor 1, AS dan China Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat perusahaan-perusahaan di dunia berlomba-lomba untuk merekrut karyawan yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’.

    Perusahaan juga berupaya meningkatkan keterampilan para karyawan agar bisa beradaptasi dengan era teknologi AI.

    Sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara 71% mengatakan lebih memilih merekrut orang yang tak berpengalaman tetapi memiliki kemampuan AI, ketimbang orang berpengalaman tetapi tidak memiliki keahlian AI.

    Temuan ini diungkap laporan Microsoft dan LinkedIn pada 2024 lalu berdasarkan survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI di berbagai negara di dunia, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, berdasarkan data profil pengguna.

    LinkedIn mempertimbangkan kemampuan engineering AI seperti pembelajaran mesin (machine learning) dan pemrosesan bahasa natural (natural language processing). Selain itu juga kemampuan literasi AI seperti ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data 2024, Israel menjadi negara dengan talenta AI terbesar ketimbang rata-rata global, menurut laporan LinkedIn. China dan Amerika yang merupakan dua negara paling ambisius mengembangkan AI tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    Berikut daftar 10 besar negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak, menurut laporan LinkedIn, dikutip dari CNBC Make It, Jumat (11/4/2025):

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar 6 negara teratas di 2024 sebenarnya tak berubah dari peringkat tahun lalu. Sementara itu, Irlandia maju 4 peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan menurun 3 peringkat ke posisi ke-10 di 2024.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, Estonia, yang jumlah penduduk dan luas wilayahnya relatif kecil, tetapi mereka sangat menonjol dalam hal pengembangan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, kepala ekonom LinkedIn untuk wilayah APAC.

    “Hal ini dapat terwujud dengan membangun ekosistem yang mendukung. Perusahaan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawannya, dan pemerintah membuat kebijakan yang mendorong pembelajaran berkelanjutan,” Chua menambahkan.

    Meski India tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ pada laporan 2024, negara tersebut menunjukkan peningkatan 252% antara 2016 hingga 2024. Hal ini menunjukkan India cukup agresif dalam mengembangkan talenta AI di negaranya, menurut laporan LinkedIn.

    India juga menunjukkan peningkatan 33,4% secara tahun-ke-tahun (YoY) dalam hal perekrutan terkait AI sepanjang 2024. Hal ini menunjukkkan India makin kencang membutuhkan talenta AI.

    Sementara itu, untuk perekrutan terkait AI, Singapura menunjukkan pertumbuhan 25% dan Amerika Serikat (AS) 24,7%.

    “Kultur Singapura yang menonjolkan pembelajaran berkontribusi pada daya saingnya di era AI,” kata Chua.

    “Data kami menunjukkan para pekerja di Singapura adalah yang paling cepat belajar. Mereka menghabiskan waktu mereka lebih banyak 40% untuk mempelajari keterampilan AI ketimbang negara-negara lain di Asia Tenggara,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • Jumlah Pencari Suaka ke Eropa Menurun, Mengapa?

    Jumlah Pencari Suaka ke Eropa Menurun, Mengapa?

    Jakarta

    Di seluruh Uni Eropa, pada tahun 2024 diajukan lebih dari 1 juta aplikasi suaka. Jumlah permohonan suaka ini turun 11% dibanding tahun sebelumnya.

    Persentase pemohon suaka ini turun secara konstan sejak Oktober tahun lalu, yang terutama disebabkan makin sedikitnya aplikasi suaka yang diajukan warga negara Suriah, Afghanistan, dan Turki.

    Juga permohonan suaka ke Jerman, yang biasanya jadi tujuan utama pengungsi dilaporkan mengalami penurunan signifikan. Semakin sedikit orang yang mencari suaka di Jerman, menurut laporan sebuah media Jerman. Namun para ahli menyarankan untuk menafsirkan data tersebut dengan lebih hati-hati.

    Belum lama ini, surat kabar Jerman “Welt am Sonntag” melaporkan data yang diklasifikasikan belum dirilis, yang menunjukkan pada kuartal pertama 2025, Prancis menerima permohonan suaka paling banyak di Uni Eropa – 40.871 disusul Spanyol (39.318) dan Jerman (37.387).

    Badan Suaka Uni Eropa EUAA mengatakan kepada DW, bahwa mereka “mengetahui adanya laporan surat kabar “Welt am Sonntag”. “Tapi karena data yang diungkap media tersebut bukanlah data yang sah, maka kami tidak dapat mengomentari, atau mengonfirmasi, data yang dilaporkan media tersebut.”

    Meskipun EUAA tidak mengonfirmasi data tersebut, penurunan aplikasi suaka ke Jerman terbukti benar, sesuai laporan terbaru yang diterbitkan oleh Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi Jerman (BAMF).

    BAMF melaporkan sebanyak 10.647 aplikasi diajukan di Jerman selama bulan Maret 2025, jumlah terendah sejak pecahnya pandemi COVID-19.

    Mencari suaka bukan sebuah pilihan

    Orang-orang mungkin terpaksa meninggalkan negara asal mereka dan mencari suaka dikarenakan berbagai alasan, termasuk ketidakstabilan politik, konflik, ancaman terhadap keselamatan fisik, penganiayaan, dan perubahan iklim.

    “Menjadi pengungsi atau pencari suaka bukanlah sebuah pilihan,” kata Sarah Wolff, seorang profesor kebijakan migrasi dan suaka di Universitas Leiden, Belanda.

    Wolff juga mengatakan, para pencari suaka tidak “berkeliling” ke berbagai negara untuk mencari suaka.

    Biasanya, para pencari suaka hanya memiliki sedikit informasi mengenai negara tujuan ketika mereka melarikan diri, dan biasanya mereka akan mencari tempat yang aman yang dekat dengan asal mereka.

    “Jadi, Eropa belum tentu menjadi tujuan pertama karena sulit untuk mencapainya,” kata Wolff.

    Kehadiran komunitas sesama budaya – diaspora – sering kali menjadi salah satu pertimbangan terpenting ketika mengajukan suaka. Sebuah studi tahun 2024 dari Universitas Southampton, Inggris, mengidentifikasi faktor “koneksi sosial” sebagai alasan terkuat untuk mencari suaka.

    Dan meskipun angka resmi menunjukkan lebih sedikit permohonan suaka yang diajukan untuk pertama kalinya di Eropa, angka-angka tersebut tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang latar belakang masalah yang kompleks.

    Tren yang menurun? Angka-angka tidak memberi gambaran yang lengkap

    Membaiknya situasi di negara asal para pencari suaka dijadikan alasan menurunnya tren ini, namun ternyata ada alasan lainnya.

    “Ini benar-benar melibatkan banyak faktor,” kata Wolff.

    Contohnya saat Taliban menguasai Afghanistan pada tahun 2024, di saat yang sama aplikasi pencari suaka ke Uni Eropa turut turun secara substansial.

    “Bukan karena mereka tidak ingin datang dan mengajukan permohonan suaka, tetapi mereka tidak lagi dapat melarikan diri dari negara tersebut. Ini semakin sulit.”

    Faktor-faktor yang seringkali tidak terlihat jelas seperti penumpukan atau pembatasan proses aplikasi., atau juga faktor pengambilan keputusan oleh pihak berwenang, turut mempengaruhi statistik dan penurunan tren permohonan suaka.

    Secara historis, warga Suriah merupakan yang paling banyak mengajukan permohonan suaka di Jerman, dan jumlah permohonan ini menurun dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat yang sama, penggulingan rezim Assad membuat pemerintah Jerman menghentikan sementara permohonan suaka dari warga Suriah.

    Jadi, tidak jelas apakah situasi politik yang berpotensi lebih stabil membuat lebih sedikit warga Suriah yang meninggalkan negaranya, atau apakah kebijakan pemerintah Jerman yang menghalangi pengajuan suaka para pemohon.

    “Dampak perubahan rezim terhadap jumlah warga Suriah yang datang ke Jerman mungkin belum dapat dilihat secara menyeluruh dan mendalam, kita perlu menunggu lebih lama lagi,” ujar Alberto-Horst Neidhard, kepala program Keanekaragaman dan Migrasi Eropa di Pusat Kebijakan Eropa kepada DW.

    Neidhard mengatakan, data yang dilaporkan lebih baik dilihat dari sisi tren jangka panjang daripada penurunan dari bulan ke bulan.

    “Kami telah melihat pasang surut dalam beberapa tahun terakhir yang perlu diwaspadai, terutama dalam hal statistik pencari suaka,” kata Neidhard.

    Bukan indikator keamanan

    Penurunan permohonan suaka di tiap negara, atau di blok regional seperti Uni Eropa, tidak berarti lebih sedikit orang yang mencari suaka.

    Perubahan kebijakan lokal, seperti negara yang menyatakan tidak akan memproses permohonan suak, ancaman deportasi, pengawasan perbatasan, atau permusuhan publik terhadap pengungsi di negara tujuan, berpotensi membuat mereka enggan mencari suaka ke negara tersebut, terutama bagi mereka yang mengungsi karena alasan kekerasan dan penganiayaan.

    “Mereka menghadapi situasi yang berbeda-beda, termasuk situasi berbahaya, mereka juga menginvestasikan sejumlah besar uang dan bergelut dengan berbagai jenis kerumitan hukum untuk mencapai negara tujuan mereka,” kata Neidhard.

    Selain mahal, proses mencari suaka juga memakan waktu.

    Pada akhirnya, data statistik pemohon suaka harus dilihat dari sisi historis dan sebagai bagian dari tren jangka panjang, kata Neidhard.

    “Secara historis dan dalam kaitannya dengan jumlah populasi secara keseluruhan, angka-angka ini secara umum konsisten dengan angka-angka yang telah kita lihat di masa lalu,” katanya.

    “Kecuali jika ada beberapa peristiwa yang benar-benar mengganggu seperti pandemi, misalnya, saya rasa kita tidak akan melihat penurunan signifikan lebih lanjut dalam jumlah [suaka].”

    “Penting juga untuk menghindari ekspektasi publik, bahwa migrasi tidak teratur dapat diturunkan menjadi nol, atau bahwa penurunan permohonan suaka merupakan indikasi betapa amannya dunia kita.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Sorta Lidia Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ekonomi Jerman diproyeksikan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025

    Ekonomi Jerman diproyeksikan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025

     Terdampak oleh tarif baru AS, ekonomi Jerman diperkirakan hanya akan tumbuh 0,1 persen pada 2025, menandai revisi penurunan yang signifikan dibandingkan perkiraan pertumbuhan 0,8 persen yang dirilis pada musim gugur 2024.

    Berlin (ANTARA) – Ekonomi Jerman diproyeksikan akan tumbuh 0,1 persen pada 2025, menurut sebuah perkiraan bersama yang dirilis pada Kamis (10/4) oleh wadah pemikir (think tank) ekonomi terkemuka di negara tersebut.

    Proyeksi tersebut menandai penurunan tajam dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 0,8 persen yang diumumkan pada musim gugur 2024.

    Revisi itu dikaitkan dengan meningkatnya tekanan dari tarif baru Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian kebijakan dalam negeri yang terus berlanjut.

    “Perekonomian Jerman masih berada dalam krisis,” menurut laporan tersebut yang menyoroti perubahan-perubahan signifikan dalam kebijakan domestik maupun internasional sejak awal tahun ini.

    Hal yang menjadi kekhawatiran utama adalah tarif 25 persen untuk mobil impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang mulai berlaku pada 3 April. Langkah itu menjadi ancaman besar bagi industri otomotif Jerman yang bergantung pada ekspor.

    Pada 2024, perekonomian terbesar di Eropa itu mengekspor sekitar 3,4 juta kendaraan baru, dengan proporsi terbesar dipegang oleh AS yang mencakup 13,1 persen.

    Bengkel dealer BMW di Mexico City, Meksiko pada tanggal 2 April 2025 ini. (ANTARA/Francisco Canedo/Xinhua)

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa kebijakan tarif AS, terutama bea mobil, akan meredam momentum pertumbuhan secara lebih nyata pada musim panas, mengurangi produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,1 persen pada 2025 dan 2026.

    Laporan itu menambahkan bahwa tarif tambahan yang baru-baru ini diberlakukan oleh Washington belum diperhitungkan dalam perkiraan itu dan dapat memicu penundaan lebih lanjut yang lebih parah pada pemulihan.

    Namun, laporan itu memperingatkan bahwa langkah-langkah stimulus fiskal saja tidak akan cukup. Jerman tidak hanya berjuang dengan kelemahan siklus, tetapi juga dengan tantangan struktural yang mengakar.

    Untuk mengatasi stagnasi ekonomi dan defisit infrastruktur, Jerman telah mengubah hukum dasarnya demi membuka jalan bagi pinjaman publik yang lebih tinggi. Kebijakan fiskal ekspansif yang dihasilkan diperkirakan akan menjadi satu dari sejumlah faktor positif untuk mendukung perekonomian, dengan PDB yang diperkirakan akan tumbuh 1,3 persen pada 2026. Namun, angka tersebut masih 0,8 poin persentase di bawah perkiraan sebelumnya.

    Kantor pusat Bundesbank Jerman di Frankfurt, Jerman pada 18 Februari 2025 (ANTARA/Xinhua/Zhang Fan).

    Namun, laporan itu memperingatkan bahwa langkah-langkah stimulus fiskal saja tidak akan cukup. Jerman tidak hanya berjuang dengan kelemahan siklus, tetapi juga dengan tantangan struktural yang mengakar

    Kepala penelitian ekonomi di RWI-Leibniz Institute for Economic Research Torsten Schmidt, satu dari lima institut di balik laporan tersebut, menyoroti kurangnya tenaga kerja terampil dan tingginya hambatan birokrasi sebagai isu-isu struktural utama, sembari menekankan urgensi untuk reformasi guna memperkuat potensi pertumbuhan negara itu.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • RI Enggak Ikut Perang Dagang, Harga iPhone Naik Atau Tidak?

    RI Enggak Ikut Perang Dagang, Harga iPhone Naik Atau Tidak?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga iPhone di pasar global diprediksi naik menyusul kebijakan tarif kontroversial yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump.

    Tarif baru sebesar 145% terhadap barang-barang impor dari China, yang merupakan tempat sebagian besar iPhone dirakit, diperkirakan memicu kenaikan harga hingga ratusan dolar, tak hanya di AS tetapi juga di luar negeri.

    Menurut analis, Apple kemungkinan besar akan menaikkan harga iPhone secara global untuk menghindari disparitas harga antarnegara, yang bisa mendorong perdagangan lintas batas secara ilegal. Artinya, konsumen di Inggris, Eropa, dan negara lainnya ikut terdampak, meskipun tidak terlibat langsung dalam perang dagang.

    “Kecil kemungkinan perusahaan membedakan harga secara global,” kata Ben Wood analis dari CCS Insight, dikutip dari BBC, Jumat (11/4/2025).

    Karena menurutnya, raksasa teknologi asal AS ini ingin menghindari orang membeli perangkat dengan harga murah di Inggris dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan di AS.

    Peningkatan harga juga bisa diperparah jika tarif ini berdampak negatif pada nilai tukar dolar AS, yang akan membuat impor iPhone ke berbagai negara jadi lebih mahal.

    Di Inggris, harga iPhone 16 Pro yang saat ini dibanderol 999 euro bisa melonjak hingga 1.400 euro, menurut prediksi beberapa pakar. Bahkan di AS, beberapa analis memprediksi harga iPhone bisa naik hingga tiga kali lipat.

    Apple memiliki salah satu rantai pasokan paling rumit karena komponen iPhone berasal dari sekitar 50 negara, dengan berbagai komponen yang bersumber dari berbagai perusahaan terutama di Asia Timur. Dan banyak di antara negara tersebut terkena kebijakan tarif Trump

    Ketidakpastian ini telah membuat saham Apple anjlok, bahkan membuat perusahaan tersebut kehilangan status sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, disalip oleh Microsoft.

    China merupakan pusat utama perakitan iPhone (80 persen) yang dijual dengan India menyumbangkan 10-15 persen dan sisanya berasal dari Vietnam.

    Pembuat chip Taiwan yang sangat penting, TSMC, memproduksi prosesor yang dirancang Apple untuk iPhone, sementara perusahaan Korea Selatan, Samsung dan LG, menyediakan sebagian besar layarnya.

    Komponen kamera berasal dari Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, sementara sensor dan baterai berasal dari Timur Jauh, Amerika Serikat, Prancis dan Jerman.

    Meski Trump sempat mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari bagi sebagian negara, China tetap menjadi pengecualian. Hal ini memperkeruh situasi, mengingat 9 dari 10 iPhone dirakit di China.

    Di tengah gejolak ini, Apple berusaha mempercepat produksi iPhone di India, yang selama ini hanya menyumbang sekitar 20% dari total produksi iPhone untuk pasar AS.

    Mengutip Daily Mail, Apple bahkan dilaporkan menyewa penerbangan kargo khusus untuk mengirim lebih dari 600 ton iPhone dari India ke AS dalam beberapa hari terakhir.

    (dem/dem)