Negara: Jerman

  • Anak Muda RI Melek Teknologi Jadi Alasan Bosch Investasi di Tanah Air

    Anak Muda RI Melek Teknologi Jadi Alasan Bosch Investasi di Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan industri raksasa asal Jerman, Bosch, memperkuat ekspansi di Indonesia dengan membangun fasilitas manufaktur terbaru di Cikarang. Investasi ini digerakkan oleh potensi besar tenaga muda Indonesia yang dinilai produktif, dinamis, dan melek teknologi.

    President of Bosch for Southeast Asia, Vijay Ratnaparkhe mengatakan, karakteristik generasi muda Indonesia menjadi salah satu pertimbangan utama perusahaan untuk memperdalam investasi. Tenaga muda yang cepat beradaptasi dan memiliki kemampuan teknologi diyakini mampu mendukung pengembangan industri Bosch di masa depan.

    “Terobosan hari ini menandai babak baru bagi Bosch. Ini adalah konfirmasi dari komitmen kami yang berkelanjutan kepada Indonesia. Fasilitas manufaktur baru akan memungkinkan kami untuk memenuhi permintaan orang Indonesia yang terus berkembang dan mendukung kebutuhan produksi dari semua divisi Bosch di bawah satu atap,” kata Vijay di Cikarang, Rabu (19/11/2025).

    Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran besar dalam strategi global perusahaan, terutama karena profil demografinya yang kuat.

    “Indonesia berkontribusi pada strategi global Bosch. Menjadi negara terpadat keempat di dunia, basis konsumen Indonesia yang luas dan tenaga kerja yang dinamis, muda, dan paham teknologi memberikan fondasi yang kuat untuk ekspansi berkelanjutan kami,” jelasnya.

    Selain dukungan demografi, perekonomian Indonesia juga dinilai tangguh dengan pertumbuhan stabil sekitar 5% setiap tahun, di tengah ketidakpastian global. Kondisi ini memperkuat keyakinan Bosch untuk memperluas investasi dan memperbesar peran talenta lokal.

    “Ini memperkuat keyakinan kami bahwa berinvestasi lebih dalam di Indonesia bukan hanya keputusan yang tepat, tetapi juga tepat waktu. Dalam tahap ekspansi kami berikutnya di Indonesia, ada dua bidang utama yang akan kami fokuskan,” bebernya.

    Sebagai bagian dari strategi tersebut, Bosch berkomitmen membangun kompetensi teknis bagi talenta muda Indonesia, khususnya di bidang teknologi manufaktur, untuk memperkuat kapabilitas nasional di era digital industri.

  • Perluas Investasi, Raksasa Industri Jerman Bangun Pabrik Baru di RI

    Perluas Investasi, Raksasa Industri Jerman Bangun Pabrik Baru di RI

    Cikarang, Beritasatu.com – Perusahaan raksasa industri asal Jerman, Bosch, terus memperluas bisnisnya di Indonesia dengan membangun fasilitas pabrik manufaktur di Cikarang. Langkah ini diambil karena Indonesia dinilai memiliki basis konsumsi yang besar, tenaga kerja muda yang produktif, dinamis, dan melek teknologi.

    President of Bosch for Southeast Asia, Vijay Ratnaparkhe, menjelaskan bahwa Bosch telah hadir di Indonesia sejak 1919 untuk ekspansi penjualan dan membuka kantor pada 2008. Pada 2013, Bosch mendirikan pabrik pertamanya yang memproduksi komponen otomotif.

    “Terobosan hari ini menandai babak baru bagi Bosch. Ini adalah konfirmasi dari komitmen kami yang berkelanjutan kepada Indonesia. Fasilitas manufaktur baru akan memungkinkan kami memenuhi permintaan masyarakat Indonesia yang terus berkembang dan mendukung kebutuhan produksi seluruh divisi Bosch dalam satu atap,” kata Vijay di Cikarang, Rabu (19/11/2025).

    Vijay menambahkan, ekspansi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan pemerintah daerah dan masyarakat lokal yang telah menciptakan iklim investasi semakin ramah bisnis.

    “Indonesia berkontribusi pada strategi global Bosch. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, basis konsumen yang luas serta tenaga kerja yang muda dan paham teknologi menjadi fondasi kuat bagi ekspansi berkelanjutan kami,” ujarnya.

    Selain iklim industri yang terus berkembang, perekonomian Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan stabil sekitar 5% dari tahun ke tahun, meski menghadapi ketidakpastian global dan perubahan dinamika geopolitik.

    “Ini memperkuat keyakinan kami bahwa berinvestasi lebih dalam di Indonesia bukan hanya keputusan yang tepat, tetapi juga tepat waktu. Pada tahap ekspansi berikutnya, ada dua bidang utama yang akan kami fokuskan,” jelasnya.

    Bosch juga berkomitmen mengembangkan kompetensi teknis talenta lokal di bidang teknologi manufaktur sebagai bagian dari kontribusi perusahaan memperkuat kapabilitas nasional.

    Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ralf Beste, menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jerman sebagai mitra strategis.

    Dengan potensi ekonomi yang terus bertumbuh dan demografi muda yang dinamis, kedua negara dinilai memiliki peluang besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
    Selain itu, pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) membuka akses pasar lebih luas dan memperkuat integrasi rantai pasok, sehingga mendorong investasi dan inovasi di sektor industri kedua negara.

    “Kerja sama ini juga mendukung program Kementerian Perindustrian, Making Indonesia 4.0, yang bertujuan mempercepat transformasi digital industri nasional dan meningkatkan daya saing global,” pungkasnya.

  • Investor Goto-Grab Lagi Butuh Uang, Gencar Jual Saham di Mana-Mana

    Investor Goto-Grab Lagi Butuh Uang, Gencar Jual Saham di Mana-Mana

    Jakarta, CNBC Indonesia – SoftBank dikabarkan sedang “BU” atau membutuhkan uang banyak untuk mendanai ambisinya habis-habisan di sektor AI. Kebutuhan tersebut membuat SoftBank rela menjual saham perusahaan-perusahaan yang ada di jajaran portofolionya.

    Bahkan, SoftBank membuat kaget pasar dengan menjual seluruh saham Nvidia yang mereka miliki. Softbank menjual saham senilai US$5,8 miliar atau Rp 96,87 triliun yang teringkap dalam laporan finansial perusahaan. Pengumuman penjualan 32,1 juta saham dilakukan pada Oktober lalu.

    SoftBank juga menjual sebagian sahamnya di provider internet raksasa Amerika Serikat, T-Mobile dan saham di operator seluler Jerman, Deutsche Telekom. Tak hanya itu, SoftBank diketahui menggunakan saham di perusahaan desainer chip Arm untuk menambah kapasitas pinjaman perusahaan.

    Kombinasi antara penjualan saham dan kenaikan nilai portofolio membuat SoftBank Vision Fund membukukan laba US$ 19 miliar pada periode fiskal Q2/2025.

    “Hasil ini dicapai karena periode September tahun lalu, pertama kami investasi di OpenAI,” kata CFO SoftBank Yoshimitsu Goto dalam presentasi kepada investor.

    Goto mengungkapkan saat ini OpenAI adalah perusahaan paling mahal di dunia yang belum terdaftar di bursa saham dengan valuasi US$ 500 miliar.

    Ternyata dana hasil penjualan dialihkan untuk ambisi Softbank. Khususnya akan berinvestasi pada OpenAI, pembuat chatbot populer ChatGPT.

    Proyek Stargate yang merupakan pembangunan data center di Amerika Serikat (AS) jadi salah satu yang akan mendapatkan uang dari Softbank. Nilai investasinya mencapai US$500 miliar.

    Sementara untuk OpenAI, Softbank menyiapkan uang mencapai US$ 40 miliar.

    Menurut Analis, CEO Softbank Masayoshi Son merasa pergerakan ekstrem harga saham Nvidia mulai mereda setelah lonjakan 1.200% pada 3 tahun terakhir.

    Namun Son pernah melewatkan keuntungan besar dari Nvidia, saat menjual saham perusahaan chip AI tahujn 2019. Ini juga pernah diungkapkan CEO Nvidia Jensen Huang tahun lalu.

    “Mungkin banyak yang tidak tahu, pada suatu titik, Masa adalah pemegang saham terbesar NVIDIA,” kata Huang.

    Tak hanya Nvidia, Thiel Macro selaku perusahaan pengelolaan dana investasi diketahui baru saja menjual saham Nvidia. Perusahaan menjual 537.542 saham dengan nilai yang diperkirakan mencapai US$100 juta (Rp 1,6 triliun).

    Langkah Softbank dan Thiel Macro memicu ketakutan di Wall Street. Mereka takut akan adanya lonjakan valuasi teknologi dan membahayakan triliunan dolar pada sektor AI.

    Pengumuman hasil kuartal ketiga Nvidia akan jadi penentu kekhawatiran pasar. Nvidia disebut berperan penting pada permintaan AI karena produknya digunakan oleh banyak pusat data serta server besar.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Softbank All In di AI, Mau Investasi Rp541,16 Triliun

  • Internet Dimanipulasi Pemerintah, Netizen Dibungkam Habis-habisan

    Internet Dimanipulasi Pemerintah, Netizen Dibungkam Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebebasan internet secara global merosot tajam. Laporan Freedom on the Net yang dirilis Freedom House menunjukkan bahwa untuk tahun ke-15 berturut-turut, ruang digital dunia semakin tertekan oleh kontrol pemerintah hingga manipulasi informasi. Laporan tahun ini bertajuk “An Uncertain Future for the Global Internet”.

    Laporan Freedom House menunjukkan kondisi yang semakin mengkhawatirkan. Dari 72 negara yang dinilai, kebebasan internet menurun di 27 negara.

    Kenya mencatat penurunan terbesar, sementara Bangladesh menjadi negara dengan peningkatan paling signifikan setelah gerakan mahasiswa menggulingkan rezim represif pada Agustus 2024.

    China dan Myanmar tetap menjadi negara dengan kondisi kebebasan internet terburuk, sementara Islandia menjadi yang paling bebas.

    Situasi global pun tak kalah mengkhawatirkan. Sembilan dari 18 negara yang dikategorikan “Bebas” justru mengalami penurunan, termasuk Georgia, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Freedom House juga mencatat rekor baru, warga di setidaknya 57 negara ditangkap atau dipenjara karena ekspresi daring terkait isu sosial, politik, maupun agama selama periode Juni 2024 hingga Mei 2025.

    Negara seperti Mesir, Pakistan, Rusia, Turki, dan Venezuela, yang selama 15 tahun terakhir mengalami kemunduran paling parah karena semakin memperketat kontrolnya.

    Otoritas di negara-negara itu meningkatkan pengawasan komunikasi elektronik dan menjatuhkan hukuman lebih berat bagi masyarakat yang menyuarakan kritik, terutama selama momen pemilu dan aksi protes.

    Manipulasi ruang digital juga meningkat signifikan. Indikator terkait penipuan daring mengalami penurunan paling konsisten selama 15 tahun terakhir.

    Laporan mencatat lonjakan konten buatan AI serta influencer yang menyebarkan pesan pro-pemerintah tanpa transparansi. Kini, 70% populasi dunia hidup di negara yang pemerintahnya aktif berupaya memanipulasi informasi di internet.

    Laporan itu juga memperingatkan anonimitas di internet memasuki fase krisis. Teknologi verifikasi identitas yang diadopsi luas, sebagian dengan alasan melindungi anak, dinilai mengancam kebebasan dan keamanan pengguna di ruang digital.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Menlu AS Palsu Tipu Pejabat Pemerintah, Korbannya Banyak

  • Menbud Tegaskan Pentingnya Diplomasi Budaya dalam Perkuat Posisi RI

    Menbud Tegaskan Pentingnya Diplomasi Budaya dalam Perkuat Posisi RI

    Jakarta

    Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI menyelenggarakan Indonesia International Conference on Cultural Diplomacy (IICCD) 2025 di Kampus Universitas Indonesia (UI).

    Berfokus pada tema Defining Cultural Diplomacy: Crossing Cultures, Weaving Worlds, konferensi yang terselenggara melalui kerja sama Kemenbud dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UI ini akan berlangsung selama dua hari dan diikuti para akademisi, diplomat, pembuat kebijakan, serta pelaku budaya dari berbagai negara.

    Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan pentingnya diplomasi budaya sebagai kekuatan strategis dalam membangun hubungan internasional dan memperkuat posisi Indonesia di dunia.

    “Mengusung semangat ‘Defining Cultural Diplomacy: Crossing Cultures, Weaving Worlds’, IICCD mengajak kita untuk berhenti sejenak dan merenungkan bagaimana budaya terus membentuk hubungan internasional serta praktik diplomasi, serta meneguhkan kembali komitmen kolektif kita untuk memajukan budaya sebagai kekuatan penting dalam peradaban global,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).

    Fadli Zon juga menyoroti bahwa diplomasi budaya merupakan bagian penting dari soft power meski belum memiliki definisi tunggal yang disepakati secara global. Diplomasi budaya, menurutnya beririsan dengan diplomasi publik, penjenamaan, promosi budaya, dan industri kreatif. Karena itu, IICCD diselenggarakan sebagai ruang untuk mengkaji ulang konsep-konsep tersebut dan merumuskan fondasi diplomasi budaya yang relevan.

    “Di berbagai disiplin dan institusi, diplomasi budaya beririsan dengan diplomasi publik, nation branding, promosi budaya, hingga industri budaya. Konferensi ini menjadi ruang penting untuk mengkaji secara kritis, memperjelas konsep, serta merumuskan tujuan diplomasi budaya di abad ke-21,” ujarnya.

    Di akhir sambutannya, Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada para mitra, akademisi, dan peserta konferensi atas kontribusi dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia. Fadli Zon berharap forum ini menjadi ruang strategis untuk membahas isu-isu kunci seperti repatriasi, keberlanjutan, warisan budaya maritim, museum, musik, budaya populer, pertukaran kreatif, media, dan sinema.

    Forum ini berperan sebagai jembatan antara teori dan praktik, serta bagian dari ekosistem kerja sama budaya seperti forum CHANDI dan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS).

    “Semoga forum ini memperkuat tekad kita untuk menempatkan budaya di jantung dialog, kerja sama, dan kemajuan global,” sambungnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi, Universitas Indonesia, Chairul Hudaya, juga menyoroti peran penting dunia akademik dalam mengawal diplomasi budaya melalui riset, perspektif kritis, dan komitmen terhadap inklusivitas. Ia juga mengapresiasi IICCD dapat diselenggarakan di FISIP Universitas Indonesia.

    “Saya mengapresiasi IICCD menyediakan ruang dari berbagai latar belakang untuk meninjau kembali diplomasi budaya dalam dunia yang terus berubah. Konferensi ini mendorong kita melihat melampaui narasi yang lazim dan mengeksplorasi bagaimana praktik budaya, baik tradisional maupun kontemporer dapat berkontribusi pada perdamaian, saling pengertian, dan pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.

    Adapun Indonesia International Conference on Cultural Diplomacy (IICCD) diikuti tak kurang dari dua ratus peserta yang terdiri dari akademisi, komunitas hingga pembuat kebijakan dengan menghadirkan para pembicara ahli di bidang Arkeologi, Antropologi, Museum, dan Hubungan Internasional dari Indonesia, Singapura, Portugal, Australia, UEA, Jerman, Kenya, dan Ukraina.

    Selama dua hari IICCD akan menjadi forum untuk merumuskan kembali diplomasi budaya melalui pengalaman lokal dan dinamika global yang terus berubah serta memperkuat kolaborasi antara institusi, akademisi, komunitas, dan pembuat kebijakan guna menghasilkan keluaran dan jejaring yang berdampak.

    Sebagai informasi, acara pembukaan IICCD turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Dwi Ardhani Sri Sundrijo, Perwakilan Kedutaan Besar Negara Uruguay, Belarusia, Belanda, Serbia, Somalia, Ukraina, Malaysia, Brunei, Filippina, Turki, Tanzania, dan Sudan. Mendampingi Menteri Kebudayaan hadir di antaranya Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Direktur Kerja Sama Kebudayaan, Mardisontori.

    (akd/ega)

  • Kemendikdasmen Sebut Penggunaan Aplikasi Hemat Anggaran 60 Persen
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 November 2025

    Kemendikdasmen Sebut Penggunaan Aplikasi Hemat Anggaran 60 Persen Regional 18 November 2025

    Kemendikdasmen Sebut Penggunaan Aplikasi Hemat Anggaran 60 Persen
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    — Aplikasi dan platform Rumah Pendidikan milik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) diproyeksi mampu menekan pembiayaan pengembangan teknologi lebih dari 60 persen.
    Pasalnya platform ini mengonsolidasikan hampir seribu
    aplikasi
    yang sebelumnya tersebar di berbagai kanal, sehingga efektif dalam kegiatan belajar mengajar (
    KBM
    ).
    “Platform ini inklusif dan sangat partisipatif. Semoga bisa keberlanjutan,” ujar Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam rilisnya, Selasa (18/11/2025).
    Dengan penyatuan layanan, guru, kepala sekolah, operator sekolah, dinas pendidikan, hingga orang tua murid tak lagi harus membuka aplikasi berbeda untuk kebutuhan yang saling berkaitan.
    Dari sisi keuangan negara, konsolidasi ini diproyeksikan menekan pembiayaan pengembangan teknologi hingga lebih dari 60 persen.
    Rumah Pendidikan
    dikembangkan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin)
    Kemendikdasmen
    dan telah digunakan ratusan ribu pengguna sejak diluncurkan pada 23 Januari 2025.
    Kepala Pusdatin Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha menjelaskan, platform tersebut merangkum 986 aplikasi ke dalam delapan ruang layanan.
    “Delapan ruang tersebut adalah Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Ruang Murid, Ruang Sekolah, Ruang Bahasa, Ruang Pemerintah, Ruang Mitra, Ruang Publik, dan Ruang Orang Tua,” tutur dia.
    Ia merinci bahwa Ruang Murid menyediakan sumber belajar, bank soal, rapor digital, hingga akun pendidikan.
    Ruang GTK memuat kelas daring, pelatihan mandiri, pengelolaan kinerja, dan portal pembelajaran. Ruang Sekolah menyediakan profil sekolah, rencana belanja, serta layanan bantuan operasional.
    Untuk aspek bahasa, Ruang Bahasa menghadirkan Kamus Belajar, layanan UKBI, dan materi BIPA.
    Sementara Ruang Pemerintah memuat data penting seperti neraca pendidikan daerah, rapor pendidikan, dan informasi kebijakan.
    Tak hanya efisiensi internal, Rumah Pendidikan juga meraih pengakuan global. Aplikasi ini memenangkan dua silver medals dalam International Customer Experience Awards (ICXA) 2025 di London, Inggris.
    “Alhamdulillah, kami memperoleh dua penghargaan internasional, yakni Best Business Transformation untuk kriteria Strategic Approach, serta Best Business Transformation untuk
    organisasi dengan lebih dari 5.000 pegawai,” katanya.
    Sri Safitri, Chairlady ICXP Indonesia, menyebut penghargaan ini semakin bermakna karena kompetisi berhadapan dengan perusahaan besar seperti Wipro India, Saudi Electricity Company, hingga EON Jerman.
    Asisten Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi dan Analisis Kebijakan, Dirgayuza Setiawan, mendorong pemanfaatan platform ini untuk mempercepat transformasi pembelajaran di sekolah.
    Ia menekankan pentingnya konten berbasis permainan dan pengembangan laboratorium digital.
    “Agar setiap murid di Indonesia dapat merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan, menantang, dan relevan dengan zamannya. Apalagi kami telah memberikan ratusan ribu Papan Interaktif Digital ke banyak sekolah, dengan konten dapat diakses melalui Rumah Pendidikan ini. Selain itu, tunjangan guru sekarang juga langsung diberikan kepada guru yang bersangkutan, tidak lagi tertahan di kas daerah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahalnya Ketergantungan Jerman pada Bahan Mentah dari China

    Mahalnya Ketergantungan Jerman pada Bahan Mentah dari China

    Jakarta

    Pada suatu hari di tahun 2018, Horst Kreuter, geolog Jerman, dan Francis Wedin, geolog Australia, menatap panasnya mata air di barat daya Jerman. Dari sana lahirlah ide: mengekstrak lithium sekaligus menghasilkan listrik dan panas. Dari gagasan itu lahirlah Vulcan Energy, start-up yang diprediksi bisa memenuhi lebih dari 40 persen kebutuhan lithium Eropa.

    Namun, dunia investasi Jerman menertawakan idenya itu. “Kami mendatangi investor lokal, bahkan ke bursa Frankfurt, mereka menertawakan ide kami,” ujar Kreuter. Ironisnya, investor Australia justru menunjukkan ketertarikan.

    Harga bukan segalanya

    Meski Vulcan Energy berhasil memperoleh izin membangun fasilitas komersial, perusahaan Jerman lebih memilih membeli lithium murah dari Cina. Sebaliknya, investor Prancis, Belgia, dan Korea Selatan justru sudah memenuhi buku pesanan Vulcan untuk sepuluh tahun ke depan.

    Kreuter menekankan: “Perusahaan Jerman lupa bahwa mereka juga harus berinvestasi agar sumber daya tersedia di dalam negeri.”

    Jika memproduksi lithium saja sudah sulit, Logam Tanah Jarang (LTJ) bahkan lebih dramatis. Cina saat ini menguasai pasar dunia untuk penambangan dan pengolahan LTJ. Beijing sudah sejak lama meniti dominasi dengan rajin membeli konsesi tambang di luar negeri, dan memperkuat kapasitas domestik.

    Pada 9 Oktober lalu, pemerintah Cina memperketat kontrol ekspor, termasuk kemungkinan penghentian total penjualan LTJ untuk negara-negara Barat. “Tanpa bahan baku ini, tidak ada yang bisa dilakukan di sini,” kata Nicola Beer, Wakil Direktur Bank Investasi Eropa (EIB), dalam sebuah konferensi industri di Berlin baru-baru ini.

    Dua miliar euro untuk awal

    Uni Eropa menyadari risiko itu. Bank Investasi Eropa (EIB) menyiapkan dana awal 2 miliar euro untuk membebaskan Eropa dari ketergantungan ekspor Cina. Investasi ini mencakup penambangan, pengolahan, daur ulang, dan substitusi Logam Tanah Jarang.

    Sementara di dalam negeri, pemerintah Jerman baru tersadar. “Kita menyaksikan pergeseran tektonik pusat kekuasaan dunia,” kata Kanselir Friedrich Merz Oktober lalu. Strategi memperkuat teknologi kini menjadi soal keamanan nasional. “Apakah kita sebagai orang Jerman atau Eropa akan punya kesempatan untuk melindungi kemerdekaan kita, kemakmuran, keamanan dan yang tak kalah penting demokrasi di dunia yang berubah kian dramatis ini, pertanyaan ini belum terjawab.”

    Jerman sejak lama mendebatkan strategi suplai bahan baku industri dan energi. Strategi nasional pertama diumumkan 2010, yang diperbarui tahun 2020, sebelum lahir dana satu miliar euro pada 2024. Sasarannya adalah memperkuat wewenang pemerintah pusat untuk terlibat dalam proyek tambang, demi mengamankan suplai industri domestik. Tapi sejauh ini belum sekeping uang pun yang dikucurkan.

    Debat terlambat, risiko membengkak

    Kementerian Ekonomi dan Energi mengumumkan pada November 2025 bahwa dana penambangan siap diluncurkan. Saat ini, tiga proyek sedang menjalani tinjauan akhir untuk kelayakan pendanaannya, salah satunya, menurut ahli geologi Horst Kreuter, adalah proyek ekstraksi litium Vulcan Energy.

    Pelaku industri menilai langkah pemerintah terlambat, kata Anne Lauenroth dari Asosiasi Industri Jerman (BDI). Studi menunjukkan bahwa mulai sekitar tahun 2030 dan seterusnya, pasokan bahan baku global tidak akan lagi bisa mengimbangi permintaan. “Jika kita tidak berasumsi skenario terburuk, yaitu seluruh lini produksi akan terhenti, maka kita akan membicarakan kenaikan harga dan kekurangan,” prediksinya pada konferensi industri.

    Siapa biayai independensi?

    Untuk lebih mandiri, Jerman membutuhkan investasi “dalam jumlah miliaran”. Namun, biaya tersebut juga menjadi “masalah besar” bagi perusahaan. Lauenroth mengeluhkan soal “kesenjangan diversifikasi” yang perlu dijembatani.

    “Maksud saya bukanlah bahwa negara harus mengatur segalanya atau menggelontorkan uang pembayar pajak.” Menurutnya, pemerintah harus memberikan jaminan dan pembiayaan bersama untuk mendistribusikan beban biaya. “Ini tentang hubungan baru, bagaimana kita sebagai industri dan politik bekerja sama.”

    Asosiasi industri menuntut pembentukan cadangan bahan baku penting nasional, seperti yang telah lama dilakukan AS, misalnya, untuk industri pertahanan. Pemerintah Jepang juga mengambil tindakan serupa usai Cina memberlakukan larangan ekspor tanah jarang pada tahun 2010.

    Lauenroth menunjuk sebuah badan bahan baku di Jepang dengan 1.000 karyawan dan anggaran sebesar 14 miliar euro, yang bertanggung jawab untuk memastikan pasokan. Ini termasuk, misalnya, subsidi tambang tanah jarang di Australia, yang tidak kompetitif karena harga dumping Tiongkok.

    Bukan akhir kapitalisme pasar

    Kementerian Ekonomi menegaskan, negara tidak bisa menggantikan keputusan bisnis. “Jika membeli hanya berdasarkan harga, ketergantungan tetap ada,” kata Matthias Koehler. “Kita harus mempertahankan ekonomi pasar,” imbuhnya.

    Menurutnya, lembaga penimbunan komoditas oleh negara tidak realistis, mengingat banyaknya pelaku industri di Jerman. Dikhawatirkan, pengumpulan bahan baku tidak mencerminkan kebutuhan, dan sebabnya tidak digunakan.

    Namun pelaku industri justru menilai kekhawatiran tersebut berlebihan. Cina sudah memikirkan lima tahun ke depan, bahkan dekade berikutnya. Lauenroth menegaskan: tanpa strategi nasional terpadu untuk teknologi dan sumber daya, Jerman dan Eropa akan selalu bisa diperas secara geopolitik.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “China Hubungi NASA, Tanda Dua Negara Mulai Akur?”

    (ita/ita)

  • Bangga! Peta Indonesia di Minecraft Bikin MrBeast Terpukau, Kreator RI Jadi Juara

    Bangga! Peta Indonesia di Minecraft Bikin MrBeast Terpukau, Kreator RI Jadi Juara

    Liputan6.com, Jakarta – Kreator dan gamer asal Indonesia kembali mencetak prestasi besar. Azrealon, builder Minecraft asal Tanah Air sukses menjuarai kompetisi membangun negara yang digelar YouTuber terkenal di dunia, yakni MrBeast.

    Kontes ini diikuti oleh sembilan negara, mulai dari Indonesia, Thailand, Jerman, Brasil, Korea Selatan, Prancis, Meksiko, Filipina, dan Amerika Serikat yang menampilkan hasil build ikonik mereka masing-masing.

    “Ini menjadi kompetisi build terbesar dalam sejarah, di mana saya menantang para builder terbaik di dunia untuk membangun negara mereka di Minecraft,” kata MrBeast, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube-nya, Selasa (18/11/2025).

    Kompetisi ini diikuti oleh sembilan negara. Selain Indonesia, ada juga Thailand, Jerman, Brasil, Korea Selatan, Prancis, Meksiko, Filipina, dan Amerika Serikat.

    Dijelaskan, setiap build akan mendapat penilaian dari tiga juri dengan skor 1 sampai 10. Nanti, pemenangnya dijanjikan patung asli di negara asal dengan nama pembuatnya terukir di patung tersebut.

    Setelah Amerika Serikat, Prancis, Mexico, Filipina, Brazil, dan Korea Selatan, giliran Indonesia. Azrealon menyambut MrBeast dan tim dengan pakaian adat Jawa. Ia kemudian mengajak mereka melihat bangunan-bangunan yang mewakili Indonesia.

    Salah satu lokasi ikonik pertama yang diperlihatkan adalah Candi Borobudur yang menampilkan sosok pahlawan dan Garuda, hingga interior candi menghadirkan sebuah perairan luas dengan pulau kecil di tengah.

    MrBeast dan para juri pun langsung tercengang dan terkesan dengan bagaimana negara Indonesia bisa digambarkan lewat build yang sangat detail dan unik.

    “Saya sangat terkesan dengan reaksi kalian, ada pulau-pulau kecil ini karena Indonesia bukanlah satu pulau besar tetapi kumpulan dari ribuan pulau,” ujar MrBeast.

     

  • Banyuwangi Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 200 MW

    Banyuwangi Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Kapasitas 200 MW

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk memperkuat kemandirian energi sekaligus mengejar target Net Zero Emission. Di Banyuwangi, proyek pembangkit listrik ramah lingkungan kembali bertambah dengan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt yang digarap perusahaan energi asal Jerman.

    Proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu infrastruktur energi bersih terbesar di Jawa Timur. Selain itu, mendukung peningkatan pasokan listrik rendah karbon secara nasional.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa PLTB memiliki peran strategis dalam transisi energi daerah.

    “PLTB merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara. PLTB di Banyuwngi mendukung pengurangan emisi karbon dan transisi menuju energi bersih yang dicanangkan pemerintah pusat. PLTB ini akan berkontribusi pada pasokan energi bersih nasional,” kata Ipuk.

    Pembangunan PLTB ini menjadi lanjutan komitmen Banyuwangi dalam pengembangan energi bersih setelah sebelumnya sukses mengembangkan proyek geothermal dan berbagai program efisiensi energi sektor publik. Proyek yang ditargetkan beroperasi pada 2028 itu merupakan hasil penjajakan antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan wpd Energi, perusahaan energi angin berpengalaman dari Jerman.

    Dalam pertemuan sebelumnya, Managing Director Asia Pasific wpd Energi, Hans Christoph Brumberg, memaparkan rencana investasi serta potensi teknologi yang akan diterapkan di Banyuwangi.

    “Perusahaan kami telah berpengalaman di bidang energi angin di Jerman selama puluhan tahun. Kami melihat potensi pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Oleh karena itu, kami datang ke Indonesia untuk menemukan beberapa lokasi, dan kami pilih Banyuwangi” ujar Hans Christoph.

    Hans menegaskan bahwa pemilihan Banyuwangi dilakukan melalui analisis komprehensif terhadap karakteristik angin dan kondisi geografisnya. “Indonesia adalah negara besar, memiliki banyak sumber daya surya. Tetapi untuk angin, kami perlu mencari dengan sangat hati-hati. Di Banyuwangi kami menemukan lokasi potensial yang sangat menarik dan atraktif, dekat pantai dan di kaki pegunungan,” ungkapnya.

    Kombinasi topografi dan kecepatan angin dinilai ideal untuk proyek berskala industri, sehingga menjadi alasan utama perusahaan memilih Banyuwangi dibandingkan wilayah lain.

    PLTB yang akan dibangun tersebut diproyeksikan menghasilkan listrik hingga 200 megawatt dengan dukungan 25–30 turbin angin. Menurut perusahaan, tahap awal yang sedang berjalan saat ini meliputi verifikasi potensi angin melalui pengukuran langsung untuk memastikan keakuratan data sebelum pembangunan dimulai.

    “Sekarang kami sedang melakukan bagian realisasi proyek tahap awal. Salah satunya melakukan pengukuran untuk memverifikasi potensi sumber daya angin,” imbuhnya.

    Kepala DPMTSP Banyuwangi, Partana, menambahkan bahwa pembangunan PLTB telah dirancang melalui tahapan teknis yang terstruktur sejak 2024 hingga 2028. Kegiatan awal proyek mencakup persiapan, pengumpulan data angin, serta asesmen lokasi untuk memastikan semua kriteria teknis terpenuhi.

    “Sepanjang 2024–2025 difokuskan untuk memastikan kelayakan teknis dan administratif,” jelasnya. Pada 2026–2027, fokus beralih ke pembangunan infrastruktur PLTB, termasuk pemasangan turbin dan jaringan pendukung.

    Seluruh rangkaian kegiatan ditargetkan rampung pada akhir 2028 sehingga PLTB dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial (COD). “Seluruh rangkaian kegiatan tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2028 dan akan mencapai Tanggal Operasi Komersial (COD),” pungkas Partana. [alr/beq]

  • Jerman Cabut Larangan Parsial Penjualan Senjata ke Israel

    Jerman Cabut Larangan Parsial Penjualan Senjata ke Israel

    Jakarta

    Pemerintah Jerman mengumumkan pada Senin (17/11) bahwa mereka akan mengakhiri penangguhan parsial pengiriman senjata ke Israel untuk digunakan di Gaza.

    “Pemerintah menyambut gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku pada 10 Oktober dan yang telah stabil dalam beberapa minggu terakhir,” kata juru bicara Stefan Kornelius.

    “Pemerintah kembali meninjau ekspor senjata berdasarkan kasus per kasus dan akan merespons perkembangan lebih lanjut,” tambah Kornelius.

    Kanselir Friedrich Merz mengumumkan penangguhan parsial pengiriman senjata pada Agustus mengingat tingginya jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan Israel.

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah sering dilanggar, dengan ratusan warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 10 Oktober.

    Penangguhan ekspor senjata ke Israel, yang sempat dikritik karena tidak mencakup semua pengiriman senjata, akan dicabut pada 24 November.

    Mengapa Jerman menangguhkan penjualan senjata ke Israel?

    Penangguhan awal menandai perubahan besar dalam sikap Jerman terhadap Israel, di mana Berlin secara tradisional merupakan salah satu sekutu terdekat dan paling mendukung Israel.

    Di tengah kecaman yang semakin meningkat terhadap pendekatan agresif Israel di Jalur Gaza dan hanya beberapa hari sebelum rencana ofensif darat baru, Jerman mengubah kebijakan dan mengatakan akan menghentikan pengiriman senjata untuk digunakan di Gaza.

    Tidak semua pengiriman dihentikan, dan bulan berikutnya, peralatan militer senilai setidaknya €2,46 juta (sekitar Rp 47,77 miliar) mendapat persetujuan pemerintah. Namun, jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan €250 juta (sekitar Rp 4,855 triliun) yang disetujui untuk ekspor antara 1 Januari hingga 8 Agustus 2025.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Sudah 266 Warga Palestina Tewas Sejak Penerapan Gencatan Senjata”

    (ita/ita)