Negara: Jerman

  • Apple Raup Rp 1.496 Triliun di Q2 2025, iPhone Jadi Penopang

    Apple Raup Rp 1.496 Triliun di Q2 2025, iPhone Jadi Penopang

    Jakarta

    Apple baru saja mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal kedua tahun fiskal 2025 (Januari-Maret 2025), mencatatkan pendapatan sebesar USD 95,4 miliar atau sekitar Rp 1.496 triliun (dengan kurs Rp 15.680 per dolar AS). Angka ini naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, melampaui ekspektasi perusahaan.

    CEO Apple, Tim Cook, dan CFO, Kevan Parekh, memaparkan kinerja kuat di berbagai lini produk dan layanan, meskipun menghadapi tantangan seperti tarif perdagangan dan fluktuasi nilai tukar. “Hari ini, Apple melaporkan hasil kuartalan yang kuat, termasuk pertumbuhan dua digit di sektor Layanan,” ungkap Cook, CEO Apple.

    “Kami senang bisa menyambut iPhone 16e ke dalam rangkaian produk, dan memperkenalkan Mac serta iPad terbaru yang memanfaatkan kapabilitas Apple silicon yang luar biasa. Dan kami dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah mengurangi emisi karbon hingga 60 persen selama satu dekade terakhir.” lanjutnya.

    Kinerja Keuangan dan Sorotan Utama

    Pendapatan Apple sebesar USS95,4 miliar didorong oleh pertumbuhan produk seperti iPhone, iPad, dan Mac, serta rekor pendapatan tertinggi dari segmen layanan (Services). Laba per saham (EPS) mencapai USS1,65, naik 8% dari tahun sebelumnya, mencetak rekor baru untuk kuartal Maret. Berikut adalah rincian kinerja per kategori:

    iPhone: Pendapatan USD46,8 miliar (sekitar Rp 733 triliun), naik 2% dari tahun lalu, didorong oleh peluncuran iPhone 16e yang ditenagai chip A18 dan modem C1 hemat energi. iPhone 16 dan 16 Pro juga mendapat sambutan positif berkat fitur Camera Control dan Visual Intelligence berbasis Apple Intelligence.Mac: Pendapatan USD7,9 miliar (sekitar Rp 124 triliun), tumbuh 7%, didukung oleh MacBook Air dengan chip M4 dan Mac Studio dengan M4 Max serta M3 Ultra, yang disebut sebagai “AI powerhouse”.iPad: Pendapatan USD6,4 miliar (sekitar Rp 100 triliun), melonjak 15%, terutama berkat iPad Air dengan chip M3 dan fitur Apple Intelligence seperti Clean Up Tool dan Image Wand.Wearables, Home, and Accessories: Pendapatan USD7,5 miliar (sekitar Rp 117 triliun), turun 5% karena perbandingan sulit dengan peluncuran Apple Vision Pro dan Watch Ultra 2 tahun lalu. Namun, Apple Watch Series 10 dan AirPods 4 dengan noise cancellation tetap diminati.Services: Mencatat rekor pendapatan USD26,6 miliar (sekitar Rp 416 triliun), naik 12%, didorong oleh Apple TV+, Apple Pay, dan App Store. Apple TV+ meraih lebih dari 2.500 nominasi penghargaan dan 560 kemenangan, dengan konten unggulan seperti Severance dan film mendatang F1 yang dibintangi Brad Pitt.
    Inovasi dan Ekspansi Global

    Apple terus berinovasi dengan Apple Intelligence, yang kini tersedia dalam lebih banyak bahasa seperti Prancis, Jerman, Jepang, hingga Inggris lokal untuk Singapura dan India melalui iOS 18.4. Fitur seperti Writing Tools, Genmoji, dan Visual Intelligence meningkatkan pengalaman pengguna di iPhone, iPad, dan Mac. Namun, pengembangan fitur Siri yang lebih personal tertunda karena Apple ingin memastikan kualitas tinggi.

    Secara global, Apple mencatat rekor pendapatan kuartalan di sejumlah negara seperti Inggris, Spanyol, Brasil, India, dan Filipina. Perusahaan juga memperluas kehadiran ritel dengan membuka dua toko baru pada kuartal ini dan berencana membuka toko di Uni Emirat Arab serta toko online di Arab Saudi.

    Investasi dan Keberlanjutan

    Apple mengumumkan rencana investasi USD500 miliar (sekitar Rp 7.840 triliun) di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan, termasuk pembukaan pabrik server canggih di Texas dan ekspansi fasilitas di sembilan negara bagian. Perusahaan juga akan mengambil lebih dari 19 miliar chip dari 12 negara bagian AS pada 2025, termasuk jutaan chip canggih dari Arizona.

    Dari sisi keberlanjutan, Apple berhasil memangkas emisi karbon sebesar 60% sejak 2015 dan menggunakan lebih banyak energi terbarukan serta material daur ulang. Apple menargetkan netralitas karbon di seluruh rantai pasok dan siklus hidup produk pada 2030.

    Dampak Tarif

    Tarif perdagangan global memberikan dampak terbatas pada kuartal Maret berkat optimalisasi rantai pasok. Namun, untuk kuartal Juni, Apple memperkirakan tambahan biaya USD900 juta akibat tarif, terutama dari tarif IEEPA 20% untuk produk asal China yang diimpor ke AS. Apple mengalihkan produksi iPhone untuk pasar AS ke India dan Vietnam, dengan mayoritas iPhone yang dijual di AS pada kuartal Juni berasal dari India.

    Apple memproyeksikan pertumbuhan pendapatan kuartal Juni di kisaran satu digit rendah hingga menengah, dengan margin kotor antara 45,5% dan 46,5%. Biaya operasional diperkirakan mencapai US$15,3 miliar hingga US$15,5 miliar, dengan tingkat pajak sekitar 16%.

    Pembagian Deviden

    Apple tetap berkomitmen mengembalikan nilai kepada pemegang saham. Pada kuartal ini, perusahaan mengembalikan USD29 miliar, termasuk USD3,8 miliar dalam dividen dan US$25 miliar melalui pembelian kembali 108 juta saham. Dewan direksi mengesahkan tambahan program pembelian kembali saham senilai US$100 miliar dan menaikkan dividen sebesar 4% menjadi US$0,26 per saham, yang akan dibayarkan pada 15 Mei 2025.

    “Performa bisnis kuartal Maret kami mendorong pertumbuhan EPS sebesar 8 persen dan 24 miliar dolar AS dalam arus keuangan operasional, memungkinkan kami untuk mengembalikan 29 miliar dolar AS kepada para pemegang saham,” ujar Kevan Parekh.

    “Dan berkat loyalitas serta kepuasan pelanggan yang tinggi, basis perangkat aktif yang kami pasang, sekali lagi mencapai titik tertinggi sepanjang masa di seluruh kategori produk dan segmen geografis.” imbuhnya.

    Meskipun menghadapi ketidakpastian akibat tarif dan investigasi perdagangan seperti Section 232, Apple optimistis dengan kemampuan inovasinya. Tim Cook menegaskan fokus perusahaan pada pengembangan produk dan layanan terbaik, termasuk pengumuman menarik yang akan diungkap pada Worldwide Developers Conference (WWDC) mendatang.

    Dengan basis perangkat aktif yang mencapai rekor tertinggi dan kepuasan pelanggan di atas 95% di AS, Apple terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin teknologi global. Kinerja kuartal ini menunjukkan ketahanan Apple di tengah dinamika pasar, dengan iPhone dan layanan sebagai pendorong utama pertumbuhan.

    (afr/afr)

  • PMI Manufaktur Kontraksi, Alarm Industri Sedang Tidak Baik dan Perlu Regulasi yang Berpihak – Halaman all

    PMI Manufaktur Kontraksi, Alarm Industri Sedang Tidak Baik dan Perlu Regulasi yang Berpihak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kondisi ekonomi global yang memanas akibat perang dagang Amerika Serikat dan China membuat performa manufaktur dalam negeri ikut terimbas.

    Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2025 yang berada di level kontraksi dengan 46,7 poin, menurut laporan S&P Global.

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengatakan, survei PMI manufaktur merupakan survei persepsi terhadap pelaku industri yang menunjukkan tingkat keyakinan, seperti optimis atau pesimis, pelaku industri manufaktur menjalankan usahanya saat ini.

    “Artinya dari hasil survei tersebut, ada tekanan psikologis pada persepsi pelaku usaha menghadapi perang tarif global dan banjir produk impor pada pasar domestik,” ucap Febri dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025).

    Guna meningkatkan optimisme industri, pelaku usaha membutuhkan regulasi yang jelas sehingga bisa mendorong produktivitas manufaktur.

    Selain itu, saat ini pelaku industri manufaktur di Indonesia masih menunggu kepastian dari hasil negosiasi perwakilan Pemerintah Indonesia yang telah menemui pihak pemerintah Amerika Serikat.

    “Dengan adanya kepastian hukum melalui kebijakan dari pemerintah, pelaku industri akan dapat percaya diri untuk menjalankan usahanya sehingga tidak dalam kondisi wait and see seperti saat ini,” terang Febri.

    Ia menilai, pelaku industri dalam negeri bukan hanya saja khawatir karena adanya pemberlakuan tarif resiprokal oleh Presiden Trump, tetapi mereka lebih khawatir terhadap serangan produk-produk dari sejumlah negara yang terdampak tarif Trump tersebut.

    “Karena bisa jadi Indonesia sebagai pasar alternatif, sehingga kita akan mendapat limpahan atau muntahan barang-barang impor itu,” ujar Jubir Kemenperin.

    Febri menyatakan, sudah banyak pelaku industri atau asosiasi telah melaporkan berbagai keluhannya ke Kementerian Perindustrian atas kondisi ketidakpastian saat ini.

    “Mereka menunggu kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada industri dalam negeri untuk bisa berdaya saing di pasar domestik atau menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ungkapnya.

    Sebab, dari sisi struktur produksi, sekitar 20 persen produk industri nasional dialokasikan untuk pasar ekspor, sementara 80 persen lainnya diserap oleh pasar domestik yang mencakup belanja pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa pentingnya pasar domestik harus dilindungi untuk kepentingan industri dalam negeri, yang sekaligus sebagai wujud nyata bentuk sikap nasionalisme.

    “Kami memiliki komitmen kuat dan kosisten untuk ikut menciptakan suasana optimisme bagi pelaku usaha di Indonesia, namun perlunya dukungan penuh dari stakeholders terkait terutama dari K/L lain penentu kebijakan yang menentukan nasib industri, untuk dapat segera menerbitkan kebijakan- kebijakan yang pro-investasi dan juga pro terhadap perlindungan industri dalam negeri. Jangan sampai permintaan pasar domestik yang sudah turun saat ini malah diisi oleh barang-barang impor,” ujarnya.

    Febri menambahkan, penurunan PMI manufaktur Indonesia paling dalam dibandingkan negara-negara peers. Di ASEAN misalnya, PMI manufaktur Filipina masih berada di fase ekspansif, karena kebijakan tarif Trump tidak terlalu memberatkan bagi mereka dibandingkan negara-negara lain. Selain itu, kebijakan perlindungan pasar dalam negeri di Filipina cukup afirmatif.

    Berdasarkan laporan S&P Global, PMI manufaktur yang mengalami kontraksi pada April 2025, antara lain Thailand (49,5), Malaysia (48,6), Jepang (48,5), Jerman (48,0), Taiwan (47,8), Korea Selatan (47,5), Myanmar (45,4), dan Inggris (44,0). Meskipun PMI manufaktur China berada di fase ekspansi (50,4), tetapi mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya.

    Usamah Bhatti selaku Ekonom S&P Global Market Intelligence mengatakan, sektor industri manufaktur di Indonesia mencatatkan kondisi kesehatan yang kurang baik memasuki triwulan kedua tahun 2025. “Ini kontraksi pertama dalam lima bulan di tengah penurunan tajam pada penjualan dan output. Selain itu, penurunan tajam sejak Agustus 2021,” ungkapnya.

    Menanggapi keadaan tersebut, S&P Global melaporkan, sejumlah perusahaan mengurangi pembelian dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah stok input dan barang jadi. “Perkiraan jangka pendek masih suram karena perusahaan mengalihkan kapasitas untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan akibat tidak ada penjualan, tampaknya kondisi ini akan berlanjut beberapa bulan mendatang,” imbuhnya.

  • Dibanding Negara Lain, Orang Indonesia Berkembang dan Sejahtera

    Dibanding Negara Lain, Orang Indonesia Berkembang dan Sejahtera

    Jakarta

    Apakah kita benar-benar merasa puas dengan hidup kita? Apakah kebahagiaan itu ada dalam pelukan pasangan, dalam tawa anak-anak kita, atau dalam rutinitas pekerjaan yang tak pernah habis? Atau apakah itu mungkin, sekadar ilusi yang mengendap di bawah permukaan harapan-harapan yang tak terungkap?

    Di negara-negara kaya yang penuh kemegahan, bahkan ketika segalanya tampak diselimuti kemewahan, banyak yang tetap merasa sepi, terpinggirkan, dan tak merasa ada kepuasan jiwa.

    Di tengah kemegahan gedung pencakar langit dan arus kekayaan yang mengalir, ternyata yang lebih dibutuhkan untuk kebahagiaan adalah kesejahteraan mendasar dan rasa keamanan yang memberikan harapan dan fondasi yang memberi ketenangan bagi jiwa.

    Kebahagiaan itu, sejatinya, adalah sesuatu yang lebih rumit ketimbang angka-angka ekonomi. Ia terletak pada penilaian subjektif kita tentang kehidupan kita sendiri, dan setiap pencapaian, setiap langkah kecil yang kita ambil adalah cermin dari seberapa jauh kita merasa hidup itu memiliki makna.

    Melalui sebuah studi internasional yang mendalam, yang merupakan bagian dari “Studi Kesejahteraan Global” (GFS), tim peneliti mencoba menggali apa yang dimaksud dengan kehidupan bahagia dan di negara mana orang-orang sangat puas, sejahtera, berkembang, yang dianggap menjadi sumber kebahagiaan.

    Studi ini mengungkapkan kisah-kisah kehidupan yang tak seragam, tergantung pada negara dan pengalaman pribadi mereka. Sejahtera atau berkembang berarti berjuang untuk kehidupan yang penuh makna, kegembiraan, dan kemajuan pribadi.

    Survei dalam studi ini menanyakan tentang kesehatan fisik, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan, keamanan finansial, dan kesejahteraan spiritual seseorang. Itu adalah faktor-faktor yang menurut para peneliti membentuk ukuran kesejahteraan secara holistik.

    Pencarian ilmiah untuk kehidupan yang memuaskan

    Para peneliti menulis, studi ini bukan tentang peringkat negara karena yang menjadi subjek bukan hanya negaranya saja, tetapi juga jawaban responden dari negara tersebut, dan hasil dari 22 negara tidak mewakili seluruh dunia.

    Namun, ada satu benang merah yang melintas di banyak tempat: Orang yang memiliki pekerjaan, yang menjalani hubungan, atau yang rutin menghadiri acara keagamaan biasanya memiliki kehidupan yang lebih memuaskan.

    “Perbedaan gender itu kecil; orang yang sudah menikah secara konsisten melaporkan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi daripada orang dengan status lain; orang yang bekerja dan pensiunan memiliki kinerja lebih baik daripada orang yang tidak bekerja; tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan partisipasi yang lebih sering dalam acara keagamaan, seperti kebaktian gereja, terkait dengan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi,” jelas Leonie Steckermeier, profesor muda sosiologi terapan di Universitas Kaiserslautern-Landau, Jerman, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Survei global bertentangan dengan Laporan Kebahagiaan Dunia

    Selain informasi demografi dan pertanyaan tentang masa kanak-kanak, berbagai bidang kehidupan diteliti: Kesehatan, kesejahteraan subjektif, makna hidup, karakter, hubungan, dan keamanan finansial.

    Hal ini menghasilkan indeks yang “berkembang” atau sejahtera. Konsep “berkembang” atau sejahtera ini dimaksudkan untuk menangkap kualitas semua aspek kehidupan seseorang secara komprehensif. Untuk tujuan ini, lebih dari 200.000 orang dari 22 negara berbeda di seluruh dunia disurvei, termasuk Indonesia dan Jerman.

    Survei ini akan diulang setiap tahun dengan orang yang sama di tahun-tahun mendatang agar dapat menganalisis perubahan dari waktu ke waktu.

    Para peneliti sangat menghargai kumpulan data yang luas dari studi baru ini, yang hasilnya sangat berbeda dari hasil Laporan Kebahagiaan Dunia tahunan, papar Prof. Dr. Hilke Brockmann, pengajar di Fakultas Sosiologi Universitas Bremen: “Peringkat negara tidak sesuai dengan Laporan Kebahagiaan Dunia (WHP) tahun ini, yang (selalu) menempatkan negara-negara Skandinavia yang kaya di peringkat teratas. Sebaliknya, Indonesia berada di peringkat pertama dalam GFS, tetapi ke-83 dalam WHP 2025.”

    Kebahagiaan di usia tua, kekhawatiran di masa muda

    Temuan tentang “kemakmuran” sepanjang perjalanan hidup sangat mengejutkan: banyak peneliti kebahagiaan berasumsi bahwa kepuasan hidup berbentuk U.

    Namun, kesejahteraan subjektif bervariasi secara signifikan di berbagai negara sepanjang perjalanan hidup: misalnya, kemakmuran meningkat seiring bertambahnya usia di Australia, Brasil, Jepang, Swedia, dan AS.

    Di Indonesia, Kenya, dan Turki angka tersebut tetap sama sepanjang siklus hidup, sedangkan di India dan Tanzania angka tersebut menurun sepanjang siklus hidup.

    Ini menarik sekaligus membingungkan. Penulis tidak dapat memberikan penjelasan apa pun selain asumsi bahwa perkembangan baru tengah terjadi di sini.

    Secara umum, studi baru ini menawarkan sedikit penjelasan tentang kemungkinan penyebabnya. Namun juga tidak memberikan rekomendasi apa pun.

    “Berbagai perbedaan yang spesifik di tiap negara juga masih membingungkan. Ini karena konsep ‘berkembang’ ke arah sejahtera berbicara secara umum tentang konteks tanpa menjelaskannya secara rinci,” ujar Steckenmeier.

    Namun, data yang dikumpulkan dapat membantu untuk “merinci dan menjelaskan secara kausal” perbedaan nasional.

    Pemuda membentuk kehidupan

    Yang paling menyedihkan dan mengkhawatirkan adalah generasi muda “secara signifikan tertinggal dari generasi sebelumnya dalam hal kesejahteraan subjektif dan mental,” kata profesor muda sosiologi terapan di Universitas Kaiserslautern-Landau, Leonie Steckermeier.

    Secara keseluruhan, “tingkat kemakmuran yang sangat rendah ditemukan pada kelompok usia muda. Hal ini, sebagaimana dicatat oleh penulis sendiri, mengejutkan dari perspektif ilmiah dan dari perspektif kebijakan.

    Sumber:

    The Global Flourishing Study: Study Profile and Initial Results on Flourishing. Nature Mental Health. DOI: 10.1038/s44220-025-00423-5.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • IHSG diprediksi menguat di tengah pasar cermati data inflasi domestik

    IHSG diprediksi menguat di tengah pasar cermati data inflasi domestik

    Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz

    IHSG diprediksi menguat di tengah pasar cermati data inflasi domestik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, diperkirakan bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati data inflasi Indonesia periode April 2025. IHSG dibuka menguat 44,31 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.811,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,36 poin atau 0,84 persen ke posisi 767,87.

    “Walau IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dalam perdagangan selanjutnya, potensi kenaikannya diperkirakan tetap terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat..

    Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mencermati rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode April 2025 yang dinilai penting untuk mengonfirmasi potensi perlambatan konsumsi domestik. Perlambatan ini dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya penurunan jumlah pemudik selama periode Lebaran 2025.

    Selain itu, data indeks manufaktur PMI April 2025 juga menjadi perhatian, yang mana PMI manufaktur terakhir tercatat di angka 52,4 pada Maret 2025, atau masih menunjukkan ekspansi karena berada di atas ambang 50. Dari mancanegara, sentimen pasar terbantu oleh meredanya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

    Namun demikian, ketidakpastian terkait perubahan kebijakan perdagangan AS tetap membayangi musim laporan keuangan yang umumnya positif, yang mana sejumlah perusahaan memangkas atau menarik proyeksi laba mereka.

    Laporan terbaru tentang klaim pengangguran mingguan AS menunjukkan bahwa peningkatan PHK yang lebih tinggi dari perkiraan, menjelang laporan ketenagakerjaan pemerintah yang akan dirilis pada Jumat (02/04), yang menjadi sinyal bahwa tarif mulai berdampak pada pasar tenaga kerja.

    Dari kawasan Eropa, di Inggris, indeks FTSE 100 relatif datar namun mencatat rekor kemenangan 13 sesi berturut-turut, menyamai rekor tahun 2017 yang naik tipis 0,02 persen atau 1,95 poin ke 8.496,80.

    Sebagian besar pasar saham Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol, libur karena Hari Buruh Internasional pada Kamis (01/04). Dari kawasan Asia, Bank Sentral Jepang (BOJ) pada pertemuan Mei 2025 kembali mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen, atau sesuai dengan ekspektasi pasar dan masih di level tertinggi sejak 2008.

    BOJ juga menurunkan proyeksi PDB di tahun 2025 menjadi 0,5 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,1 persen, akibat ketidakpastian tarif yang terjadi,

    Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup menguat pada Kamis (01/04), salah satunya didorong oleh laporan keuangan yang solid dari raksasa teknologi Microsoft dan Meta yang mengurangi kekhawatiran terhadap efektivitas belanja besar-besaran untuk kecerdasan buatan (AI).

    Indeks Dow Jones Industrial Average naik 83,60 poin 0,21 persen ke level 40.752,96, sementara S&P 500 menguat 35,08 poin 0,63 persen menjadi 5.604,14, Nasdaq melonjak lebih tajam, menambah 264,40 poin 1,52 persen ke posisi 17.710,74.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 236,90 poin atau 0,65 persen ke 36.688,64, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,87, indeks Kuala Lumpur melemah 4,37 poin atau 0,28 persen ke 1.535,57, dan indeks Strait Times menguat 8,44 poin atau 0,22 persen ke 3.840,80.

    Sumber : Antara

  • Perawat Indonesia Berpeluang Meniti Karier di Eropa Lewat Jalur Beasiswa – Halaman all

    Perawat Indonesia Berpeluang Meniti Karier di Eropa Lewat Jalur Beasiswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perawat Indonesia kini berpeluang meniti karier dan mendapatkan penghasilan lebih baik di luar negeri di tengah viralnya tagar #KaburAja Dulu yang jadi simbol kekecewaan generasi muda terhadap kondisi dunia kerja dalam negeri, 

    Sebanyak 55 tenaga kesehatan profesional asal Indonesia terpilih mengikuti program beasiswa pengembangan karier internasional di Austria melalui program Binawan Eropa.

    Program ini dijalankan oleh Universitas Binawan lewat program international Nurse Development Program Scholarship hasil kolaborasi Universitas Binawan dengan universitas di Austria dan mendapat dukungan Pemerintah RI.

    Menteri Penempatan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyatakan, pemerintah mendukung inisiatif sektor pendidikan dan sektor swasta memperluas akses kerja profesional ke luar negeri seperti dijalankan Universitas Binawan.

    Menteri Penempatan dan Perlindungan Migran indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding dalam sambutannya mengatakan, Terima kasih sekali lagi kepada Universitas Binawan atas dedikasinya yang terus mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pembangunan manusia Indonesia yang berketerampilan bagus.

    “Saya berharap universitas lain atau lembaga pendidikan lain dapat mencontoh model yang dilakukan Binawan ini. Saya kira adalah salah satu model perusahaan penempatan pekerja migran indonesia yang sudah cukup baik dan bisa kita jadikan role model untuk seluruh P3MI yang ada di indonesia ” ujar Abdul Kadir.

    CEO Binawan Group sekaligus Ketua Yayasan Binawan, Said Saleh Alwaini mengatakan, program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Binawan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan kerjasama dengan institusi-institusi terkemuka di berbagai negara.

    “Kami menyadari bahwa di era globalisasi ini memiliki jaringan internasional dan pengalaman lintas budaya adalah aset yang sangat berharga. Karena itu, kami akan terus berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat internasional untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para mahasiswa dan lulusan Universitas Binawan,” kata Said,

    Dia menegaskan, keberhasilan program ini adalah hasil dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak. 

    International Nurse Development Program Scholarship adalah program kolaborasi Universitas Binawan dengan Universitas di Austria yang mencakup pelatihan bahasa Jerman, bimbingan adaptasi budaya, serta pembekalan kompetensi sesuai standar kesehatan Eropa.

    Para peserta disiapkan secara intensif untuk bekerja di rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Austria yang kekurangan tenaga medis terlatih.

    Binawan menjadi lembaga pertama di Indonesia yang membuka jalur beasiswa plus. penempatan kerja luar negeri secara terstruktur untuk profesi perawat, menjawab langsung tantangan surplus sarjana keperawatan yang terus meningkat di Indonesia.

    Melalui Program Binawan Eropa yang didukung pemerintah dan mitra global, #KaburAjaDulu secara legal menjadi langkah nyata menuju karier internasional di Austria, Jerman, Swiss, dan Belanda.

    Said menambahkan, Yayasan Binawan membuka kesempatan beasiswa pelatihan bagi perawat di seluruh Indonesia, dengan pendaftaran dan proses seleksi berlangsung hingga Juni 2025.

    Sejauh ini Binawan telah menempatkan 131.000 tenaga terampil dan profesional di berbagai sektor industri di luar negeri.

    Antara lain, Australia, Singapur, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Britania Raya, Austria, Jerman, Swiss, Belanda, Slovakia, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, dan sejumlah negara lainnya. (tribunnews/fin)

  • Jelang Perundingan Nuklir, Iran Kecam Keras Sanksi Baru AS, Sebut sebagai ‘Terorisme Ekonomi’ – Halaman all

    Jelang Perundingan Nuklir, Iran Kecam Keras Sanksi Baru AS, Sebut sebagai ‘Terorisme Ekonomi’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran mengecam sebagai “terorisme ekonomi” atas keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Republik Islam, Kamis (1/5/2025).

    Kecaman ini disampaikan beberapa hari sebelum putaran perundingan nuklir berikutnya antara musuh bebuyutan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan sanksi tersebut merupakan bagian dari upaya AS “untuk mengganggu hubungan persahabatan dan hukum antara negara-negara berkembang melalui terorisme ekonomi.”

    Dilansir Al Arabiya, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan “bukti nyata dari pendekatan yang kontradiktif dari para pengambil keputusan Amerika dan kurangnya niat baik serta keseriusan mereka dalam memajukan jalur diplomasi.”

    Pada Rabu (30/4/2025), AS mengatakan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan yang berkantor pusat di luar Iran yang terlibat dalam penjualan minyak Iran.

    “Selama Iran berupaya menghasilkan pendapatan dari minyak dan petrokimia untuk mendanai kegiatan-kegiatan destabilisasinya, dan mendukung kegiatan-kegiatan teroris dan proksi-proksinya, Amerika Serikat akan mengambil langkah-langkah untuk meminta pertanggungjawaban Iran dan semua mitranya yang terlibat dalam penghindaran sanksi,” ujar Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, Rabu.

    Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Presiden AS Donald Trump telah menerapkan kembali kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencerminkan pendekatannya selama masa jabatan pertamanya, sembari menyerukan dialog.

    Pada Maret 2025, ia mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam kebijakan utama negara, mendesak perundingan dan memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Iran menolak.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, serta menerapkan kembali sanksi yang keras, yang mendorong Republik Islam itu untuk menarik kembali komitmennya.

    Pembicaraan dengan Kekuatan Eropa

    Iran akan mengadakan perundingan di Roma pada Jumat (2/5/2025) dengan pihak-pihak Eropa terkait kesepakatan nuklir.

    Teheran telah mengusulkan pertemuan dengan Inggris, Prancis, dan Jerman, yang secara kolektif dikenal sebagai E3, yang berpegang teguh pada kesepakatan 2015 yang dimaksudkan untuk mengekang aktivitas nuklir Iran, yang gagal pada tahun 2018 ketika Presiden AS Donald Trump meninggalkannya selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.

    “Menurut pendapat saya, ketiga negara Eropa telah kehilangan peran mereka (dalam masalah nuklir) karena kebijakan yang salah yang telah mereka ambil.”

    “Tentu saja, kami tidak menginginkan ini dan siap untuk mengadakan pembicaraan dengan mereka di Roma,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi kepada media pemerintah.

    Diberitakan Dawn, tindakan AS pada hari Rabu adalah langkah terbaru yang menargetkan Teheran sejak Trump memulihkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencakup upaya untuk menekan ekspor minyaknya hingga nol dan membantu mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan sanksi baru AS selama negosiasi mengirimkan “pesan yang salah”.

    Tindakan ini dilakukan setelah AS memulai kembali perundingan dengan Iran mengenai program nuklirnya.

    Para negosiator AS dan Iran akan bertemu lagi di Roma pada Sabtu (3/5/2025).

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

  • Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    Moskow mengatakan pihaknya siap untuk melakukan perundingan langsung dengan Ukraina dan terbuka terhadap penyelesaian damai jangka panjang.

    Tetapi masalah yang dipertaruhkan sangat kompleks sehingga prosesnya tidak dapat terburu-buru.

    Kyiv menyatakan pihaknya menganjurkan gencatan senjata tanpa syarat segera selama sedikitnya 30 hari.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ia setuju pada prinsipnya, tetapi masih banyak masalah yang perlu diklarifikasi sebelum hal itu dapat terjadi.

    Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada 8-10 Mei 2025, ketika Rusia akan mengadakan perayaan untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

    Kremlin mengatakan bahwa Rusia sendiri memiliki kekayaan mineral yang sangat besar dan telah menawarkan prospek kesepakatan kerja sama potensial dengan AS di wilayah Arktik dan tempat lainnya.

    Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan bahwa menurutnya kesepakatan antara Washington dan Kyiv akan mempersulit Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui perundingan damai.

    Hal itu dikarenakan Trump telah menyiapkan mekanisme untuk “membenarkan” pengeluaran baru untuk perang.

    “AS mulai melihat dirinya sebagai semacam pemilik bersama Ukraina. Oleh karena itu, AS akan mengambil posisi yang dianggapnya pro-Ukraina,” ramal Markov, dikutip dari Reuters.

    Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko mengatakan kesepakatan itu memungkinkan Ukraina untuk “menentukan apa dan di mana akan mengekstraksi” dan bahwa lapisan tanah di bawahnya tetap dimiliki oleh Ukraina.

    Ukraina kaya akan sumber daya alam termasuk logam tanah jarang yang digunakan dalam elektronik konsumen, kendaraan listrik, dan aplikasi militer, antara lain.

    Penambangan tanah jarang global saat ini didominasi oleh China, yang terkunci dalam perang dagang dengan AS setelah kenaikan tarif yang tajam oleh Trump.

    Ukraina juga tercatat memiliki cadangan besar besi, uranium, dan gas alam.

    Svyrydenko mengatakan Ukraina tidak memiliki kewajiban utang kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tersebut, poin penting dalam negosiasi panjang antara kedua negara.

    Kesepakatan itu juga, katanya, mematuhi konstitusi Ukraina dan kampanye Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, elemen kunci dalam posisi negosiasi Ukraina.

    Kesepakatan mineral dan upaya perdamaian AS telah dinegosiasikan secara terpisah tetapi mencerminkan pendekatan Washington terhadap Ukraina dan Rusia.

    Trump telah mengubah kebijakan AS dengan melunakkan sikap Washington terhadap Rusia dan terkadang secara keliru menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang tersebut.

    Proposal perdamaian AS menyerukan pengakuan klaim Rusia atas Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada tahun 2014, dan kemungkinan empat wilayah Ukraina lainnya.

    Zelensky mengatakan Kyiv tidak akan pernah melakukannya karena akan melanggar konstitusi Ukraina.

    “Yang penting, Perjanjian ini mengirimkan sinyal kepada mitra global bahwa kerja sama jangka panjang dengan Ukraina – selama beberapa dekade – tidak hanya mungkin tetapi juga dapat diandalkan,” kata Svyrydenko, dikutip dari Reuters.

    Draf perjanjian AS-Ukraina yang dilihat Reuters pada hari Rabu sebelumnya menunjukkan Ukraina berhasil menghapus persyaratan apa pun untuk membayar kembali bantuan militer AS di masa lalu, sesuatu yang ditentang keras oleh Kyiv.

    Draf tersebut tidak memberikan jaminan keamanan konkret AS bagi Ukraina, salah satu tujuan awalnya.

    Secara terpisah, Ukraina telah berdiskusi dengan sekutu Eropa mengenai pembentukan pasukan internasional untuk membantu memastikan keamanan Ukraina jika perjanjian damai dicapai dengan Rusia.

    (*)

  • Bencana Kelaparan Gaza Ada di Depan Mata, Israel Masih Ngotot Tolak Izinkan Bantuan Masuk – Halaman all

    Bencana Kelaparan Gaza Ada di Depan Mata, Israel Masih Ngotot Tolak Izinkan Bantuan Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Selama hampir tiga bulan lamanya, Israel memblokade bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza.

    Alasannya adalah untuk menekan Hamas agar segera membebaskan para sandera.

    Padahal, bencana kelaparan di Gaza sudah berada di depan mata.

    Salah seorang warga Gaza, Imam Rajab sebagai salah satu contoh nyata bahwa bencana kelaparan sudah terjadi di wilayah kantong tersebut.

    Ia terlihat duduk di tenda pengungsian dengan menyaring gumpalan tepung melalui saringan berulang kali.

    Dia menemukan setengah kantong tepung di tempat sampah. Kantong itu dipenuhi hama dan menunjukkan tanda-tanda kontaminasi yang jelas.

    Namun, itu tetap harapan terbaik Rajab untuk memberi makan dan menjaga keenam anaknya tetap hidup.

    Jadi, dia menyaring tepung sekali lagi untuk membuat roti.

    “Anak-anak saya muntah setelah memakannya. Baunya sangat menyengat,” kata Rajab, dikutip dari CNN.

    “Tapi apa lagi yang bisa saya lakukan? Apa yang akan saya berikan kepada anak-anak saya kalau bukan ini?” lanjutnya.

    Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan minggu ini bahwa gudang-gudangnya kini kosong; dapur umum yang masih beroperasi sangat membatasi persediaan terakhir mereka; dan sedikit makanan yang tersisa di pasar-pasar Gaza kini dijual dengan harga selangit yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.

    Sekantong tepung terigu kini harganya setara dengan $100 atau setara dengan Rp1,6 juta.

    Kasus kekurangan gizi akut pada anak juga meningkat pesat, salah satu tanda pasti akan datangnya bencana kelaparan.

    Hampir 3.700 anak didiagnosis bulan lalu, meningkat 82 persen dari Februari, menurut PBB.

    Organisasi-organisasi bantuan yang pernah menjadi jawaban atas krisis pangan yang telah melanda Gaza selama perang hampir 19 bulan ini kini juga kehabisan jawaban.

    Berdiri di gudang kosong, koordinator darurat WFP di Gaza Yasmin Maydhane mengatakan persediaan organisasinya telah “habis”.

    “Kita sekarang berada dalam posisi di mana lebih dari 400.000 orang yang menerima bantuan dari dapur umum kami – yang merupakan satu-satunya sumber penghidupan bagi masyarakat – justru mengalami kesulitan,” katanya.

    Jika Israel mau membuka gerbang menuju Gaza, WFP mengatakan siap untuk menyalurkan bantuan yang cukup ke Gaza untuk memberi makan seluruh penduduk hingga dua bulan.

    UNRWA, badan utama PBB yang mendukung warga Palestina, mengatakan memiliki hampir 3.000 truk berisi bantuan yang menunggu untuk menyeberang ke Gaza.

    Keduanya membutuhkan Israel untuk mencabut blokadenya agar bantuan tersebut dapat masuk.

    Sementara kondisi di Gaza memburuk, Israel sejauh ini belum memberikan indikasi apa pun bahwa mereka berencana melakukan tindakan apa pun untuk mencegah kelaparan parah.

    Eropa Desak Israel Buka Blokade

    Negara-negara di Eropa – termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris – telah mengeluarkan desakan kepada Israel untuk segera membuka blokade.

    Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy menegaskan kembali kekhawatirannya mengenai blokade Israel terhadap pengiriman bantuan.

    “Blokade yang dilakukan Israel saat ini terhadap bantuan yang diperlukan ke Gaza sangat mengerikan. Penderitaannya sangat parah. Kebutuhannya sangat besar. Hilangnya nyawa sangat ekstrem,” kata Lammy, dikutip dari Anadolu.

    Lammy mengingatkan bahwa bersama dengan Jerman dan Prancis, mereka mengutuk blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Ia juga mengingat bahwa Inggris memutuskan untuk menangguhkan izin ekspor senjata ke Israel setelah ia menjabat.

    Lammy mengatakan ada risiko yang jelas terjadinya pelanggaran hukum humaniter internasional.

    Meskipun Inggris menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspornya ke Israel pada September 2024, keputusan tersebut secara khusus mengecualikan komponen yang terkait dengan program F-35.

    Lisensi yang dihentikan mencakup suku cadang untuk pesawat nirawak, helikopter, dan sistem pesawat militer.

    Namun, seperti yang telah ditunjukkan oleh Amnesty International dan kelompok hak asasi manusia lainnya, jet F-35 Israel – banyak di antaranya dirakit sebagian menggunakan komponen Inggris – telah memainkan peran utama dalam pemboman di Gaza.

    Lammy juga menegaskan kembali komitmen Inggris terhadap hukum humaniter internasional dan dukungan berkelanjutan kepada organisasi-organisasi seperti Pengadilan Kriminal Internasional dan Mahkamah Internasional.

    (*)

  • Setelah Spanyol-Portugal Mati Lampu, Jerman Siaga

    Setelah Spanyol-Portugal Mati Lampu, Jerman Siaga

    Jakarta

    Mati lampu di suatu area itu jarang terjadi di Eropa, apalagi di Jerman. Bisa terhitung jari kejadian seperti itu. Oleh sebab itu ketika itu terjadi di Spanyol dan Portugal yang tidak jauh dari Jerman, insiden menyisakan kecemasan warga di negara ini.

    Di awal minggu ini, di beberapa negara Eropa, terutama di Spanyol dan Portugal mengalami pemadaman listrik besar-besaran: Tanpa lampu lalu lintas, tanpa kereta api, tanpa ATM, tanpa internet.

    Akibatnya, roda kehidupan di sebagian besar wilayah kacau-balau. Penyebabnya masih belum jelas, dan penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan apakah serangan siber telah terjadi pada infrastruktur vital tersebut.

    Otoritas Jerman, negara yang juga berada di Eropa, berusaha menenangkan warganya sendiri: Pemadaman listrik serupa tidak perlu dikhawatirkan di Jerman. “Pemadaman listrik dalam skala besar dan berlangsung lama tidak mungkin terjadi di Jerman,” ujar Badan Jaringan Jerman.

    Jaringan listrik Jerman dirancang dengan sistem redundansi yang canggih, yang berarti jika satu saluran rusak, saluran lainnya dapat segera menggantikannya.

    Namun, ketidakpastian tetap membayangi. Seberapa aman pasokan energi dan air, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan keuangan?

    Dengan kata lain, seberapa kokoh perlindungan terhadap infrastruktur kritis yang begitu penting bagi kelangsungan hidup masyarakat modern?

    Serangan siber di Jerman

    Polisi juga tidak luput dari dampaknya. Pada waktu yang bersamaan, surat kabar Berlin “Taz” melaporkan bahwa mereka menjadi target serangan siber “besar-besaran” pada hari pemilihan federal tanggal 23 Februari, yang membuat situs web tersebut tidak dapat diakses selama beberapa jam.

    Dan ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kasus yang terjadi. Serangan terhadap infrastruktur penting telah berulang kali terjadi: Kabel data di Laut Baltik rusak, jaringan lumpuh, dan jaringan teknologi informasi (TI) perusahaan disusupi.

    Para ahli memperkirakan sekitar 80 persen infrastruktur penting di Jerman dikuasai oleh pihak swasta, seperti perusahaan-perusahaan industri.

    Namun, otoritas publik pun semakin sering menjadi sasaran serangan para peretas, termasuk di parlemen Jerman Bundestag dan kementerian federal di Berlin.

    Serangan-serangan ini menyasar lembaga-lembaga yang menjadi sendi-sendi penting demokrasi.

    Investasi besar untuk infrastruktur: Jembatan, sekolah, jalanan dan hal vital lainnya

    Pemerintah Jerman yang akan datang kini merencanakan investasi besar dalam infrastruktur, dengan dana khusus baru sebesar 500 miliar euro.

    Investasi ini akan digelontorkan selama dua belas tahun dan difokuskan pada sektor-sektor seperti transportasi, digitalisasi, dan infrastruktur energi.

    Tahun lalu, pemerintahan koalisi sebelumnya telah berusaha untuk memperkenalkan undang-undang yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan terhadap infrastruktur penting.

    Namun, karena perpecahan dalam koalisi yang prematur, Bundestag tidak sempat meloloskan undang-undang tersebut.

    Menteri Dalam Negeri Jerman saat ini, Nancy Faeser, telah menyerukan perlindungan yang lebih baik terhadap infrastruktur penting menyusul pemadaman listrik yang terjadi di Spanyol dan Portugal.

    Dalam wawancara dengan jaringan media Jerman Redaktionsnetzwerk, dia menyatakan, “Kita harus lebih memperkuat ketahanan dan perlawanan kita. Kita harus mengurangi ketergantungan kritis dan risiko keamanan di mana pun di area infrastruktur kritis.”

    Inilah yang kemungkinan besar akan tertulis dalam perjanjian koalisi pemerintahan masa depan CDU/CSU dan SPD.

    Mengingat meningkatnya ancaman terorisme, kejahatan terorganisir, serangan siber hibrida, dan perang agresi Rusia terhadap Ukraina, perlu ada penguatan dalam hal keamanan siber, perlindungan sipil dan bencana, serta pertahanan sipil.

    Sebagai contoh, Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) akan diperluas menjadi pusat komando untuk keamanan siber.

    Untuk menghindari ketergantungan lebih lanju, seperti pada Cina, akan ada upaya pengembangan teknologi chip dan semikonduktor domestik.

    Di masa depan, hanya komponen yang diproduksi oleh “negara tepercaya” yang akan diizinkan untuk dipasang pada infrastruktur penting.

    Selain itu, perusahaan kecil dan menengah akan diberikan layanan konsultasi preventif, karena mereka juga semakin rentan terhadap serangan siber.

    Komitmen terhadap perlindungan infrastruktur penting juga harus ditingkatkan di Uni Eropa. Proyek ProtectEU baru-baru ini dipresentasikan di Strasbourg.

    Dalam presentasinya, komisaris keamanan yang bertanggung jawab membicarakan tentang meningkatnya rasa ketidakpastian di kalangan penduduk, yang semakin khawatir tentang ancaman terorisme dan serangan hibrida.

    “Frekuensi dan kecanggihan tindakan permusuhan yang merusak keamanan Uni Eropa telah meningkat,” demikian kata rencana strategis tersebut.

    Aktor-aktor jahat telah memperluas persenjataan mereka secara signifikan. Kampanye hibrida, seperti sabotase terhadap infrastruktur penting, pembakaran, serangan siber, campur tangan pemilu, manipulasi informasi dari luar negeri, dan penciptaan tekanan migrasi secara artifisial, semakin gencar dilakukan.

    Lembaga-lembaga Uni Eropa pun tidak luput dari serangan tersebut

    Uni Eropa berencana untuk menyatukan informasi intelijen mengenai potensi serangan masa depan melalui Kapasitas Analisis Intelijen Tunggal (SIAC).

    Otoritas kepolisian Europol akan diperluas, dan pertukaran data antar negara anggota akan dilakukan.

    Tujuan bersama otoritas dan pemerintah di Eropa serta Jerman adalah jelas: Mereka ingin melindungi infrastruktur penting dengan lebih baik dari serangan, serta melakukannya dengan cara yang lebih tepat waktu dan efektif.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat Video ‘Penyebab Mati Listrik Massal di Spanyol-Portugal Masih Misteri’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Akhirnya, Ukraina-AS Teken Kesepakatan Mineral yang Sangat Diinginkan Trump

    Akhirnya, Ukraina-AS Teken Kesepakatan Mineral yang Sangat Diinginkan Trump

    Jakarta

    Ukraina dan Amerika Serikat pada hari Rabu (30/4) waktu setempat, akhirnya menandatangani kesepakatan yang sangat diinginkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir AFP, Kamis (1/5/2025), penandatanganan ini akan memberikan Amerika Serikat akses istimewa ke kesepakatan mineral Ukraina dan mendanai investasi dalam rekonstruksi Ukraina.

    Kedua negara menandatangani kesepakatan di Washington tersebut setelah berbulan-bulan negosiasi yang terkadang menegangkan. Ditambah dengan ketidakpastian yang terus berlanjut hingga saat-saat terakhir dengan kabar tentang kendala di menit-menit terakhir.

    Kesepakatan tersebut membentuk dana investasi bersama untuk rekonstruksi Ukraina saat Trump mencoba mengamankan penyelesaian damai dalam perang Rusia yang telah berlangsung tiga tahun di Ukraina.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Ukraina untuk memperbaiki hubungan dengan Trump, yang renggang setelah ia menjabat kembali pada bulan Januari lalu.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Svyrydenko menulis di X bahwa kesepakatan tersebut memungkinkan Washington untuk memberikan kontribusi pada dana investasi tersebut.

    “Selain kontribusi keuangan langsung, kesepakatan tersebut juga dapat memberikan bantuan BARU – misalnya sistem pertahanan udara untuk Ukraina,” katanya.

    AS telah menjadi donor militer tunggal terbesar bagi Ukraina sejak invasi Rusia tahun 2022, dengan bantuan lebih dari 64 miliar euro (US$72 miliar), menurut Institut Kiel di Jerman.

    Sebelum penandatanganan, Trump mengulangi pada hari Rabu, bahwa AS harus mendapatkan sesuatu untuk bantuannya ke Kyiv, termasuk upaya untuk mengamankan kesepakatan untuk deposit mineral tanah jarang yang melimpah di Ukraina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini