Negara: Jerman

  • Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 November 2025

    Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan Nasional 25 November 2025

    Tiga Hari Mengikuti Langkah Kaki Gibran di Afrika Selatan
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com
    – Minggu (23/11/2025) pagi di Johannesburg terasa cukup sejuk, meski matahari Afrika Selatan sudah memantul terang dari balik jendela restoran hotel.
    Dari salah satu sudut restoran, rombongan wartawan Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran Rakabuming
    memulai hari dengan sarapan sebelum mengantar orang nomor dua di Indonesia menuju hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
    G20
    .
    Ketika jarum jam tangan menunjuk ke angka 08.15 WIB, seorang staf Sekretariat Wakil Presiden mengarahkan kami untuk sarapan bersama Gibran di ruangannya.
    Rasa senang dan kaget bercampur aduk karena kami mendapat bisa makan satu meja dengan Wakil Presiden RI di tengah kesibukannya menghadiri sesi ketiga
    KTT G20
    , yang akan berlangsung dalam beberapa jam.
    Suasana di ruang sarapan berlangsung akrab dan cair karena memang ini bukan pertama kalinya Gibran makan bersama para awak media.
    Di ujung meja makan, Gibran menyantap sepiring menu sarapan sederhana tapi mengenyangkan yang tersaji di depannya. Ada telur, kentang, hingga buah-buahan.
    Kami para wartawan disuguhi roti hingga brownies dan segelas air putih. Bukan karena dibedakan, tetapi karena kami memang sudah sarapan sebelum dipanggil ke ruangannya.
    Suara gesekan piring dan alat makan ikut meramaikan perbincangan ringan antara rombongan wartawan dan Wakil Presiden. Percakapan berlangsung hangat dengan ekspresi santai.
    Satu jam berlalu tanpa terasa di ruang makan Wakil Presiden RI. Mengkhiri percakapan di pagi itu, kami pun berfoto bersama sebagai kenang-kenagan dari momen penting ini.
    Begitu tiba di lobi hotel tempat Gibran dan rombongan bermalam, para staf hotel sudah berbaris untuk memberi semangat sekaligus melepas keberangkatan Gibran menuju venue KTT G20.
    Lantunan “Shosholoza”, lagu khas Afrika Selatan bergema memenuhi ruangan lobi hotel saat Gibran lewat untuk berangkat ke forum KTT G20.
    Gibran ikut tepuk tangan bersama para staf hotel yang melantuntan lagu “Shosholoza”. Perpaduan suara indah mereka berpadu tepuk tangan dan iringan alat musik pukul memberikan semangat di Minggu pagi yang dingin.
    Ada sorotan mata antusias yang terpancar dari mata para staf hotel ketika melihat Gibran ikut menikmati lagi yang dinyanyikannya.
    Baru setelah itu Gibran berjalan menuju mobil dinas yang telah menunggu.
    Pukul 09.40 waktu setempat, eks Wali Kota Solo itu pun bertolak ke Johannesburg Expo Centre, yang merupakan lokasi KTT G20.
    Suasana KTT G20 hari ketiga tidak jauh berbeda dari sebelumnya di mana awak media dari berbagai penjuru dunia hanya bisa meliput dari Media Center yang disediakan.
    Dari layar televisi besar, kami menyaksikan Gibran menyampaikan pidato ketiganya di KTT G20 2025.
    Pidato ketiga Gibran menyampaikan pandangannya soal perkembangan
    artificial intelligence
    (AI) serta mineral kritis. Ia juga menyoroti kesenjangan digital yang masih hanya dkuasai segelntir pihak.
    “AI akan menentukan kekuatan ekonomi selama beberapa dekade mendatang. Namun hari ini, manfaatnya masih sangat timpang, terkonsentrasi di segelintir perusahaan dari beberapa negara maju,” ujar Gibran dalam bahasa Inggris di hadapan kepala negara G20.
    Pada intinya, pidato Gibran menekankan perlunya kerja sama global untuk memastikan teknologi AI memberi manfaat luas dan bukan justru memperlebar jurang ketimpangan.
    G20 harus bisa memastikan bahwa AI menjadi kekuatan yang inklusif.
    Inklusivitas itu dapat terwujud dengan tata kelola yang etis dan akses yang setara, sehingga para inovator dapat mengakses kumpulan data, sistem pelatihan, dan platform global.
    “Indonesia percaya bahwa transisi inklusif dimungkinkan, dan oleh karena itu kami mendukung kesepakatan kerja warga negara G20 untuk upah yang adil, kesetaraan gender, pelatihan keterampilan ulang, dan perlindungan sosial,” ujar Gibran.
    Sesi KTT berlangsung padat meski selesai lebih cepat dari sesi pertama dan kedua. Pertemuan bilateral juga digelar dengan Wakil Kanselir Republik Federal Jerman, Lars Klingbeil di sela kegiatan KTT hari terakhir.
    Berbagai isu strategis dibahas utamanya soal penguatan kerja sama industri hilir, kerja sama industri pertahanan, pendalaman kemitraan politik, serta optimalisasi kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
    Selepas memberikan pidato dan menggelar pertemuan, Gibran menyempatkan diri mengunjungi Media Center, yang lokasinya cukup jauh karena berbeda gedung dari area ruang konferensi.
    Ini langkah yang jarang dilakukan pejabat tinggi dalam agenda dengan pengamanan ketat seperti ini.
    Panasnya terik matahari tidak menyurutkan langkah Gibran menyapa rombongan media yang ikut mengawalnya untuk pidato perdana di forum internasional.
    Tidak sendirian, Gibran mendatangi wartawan dengan didampingi Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Christiawan Nasir, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, serta Plt. Dirjen Protokol dan Konsuler/Kepala Protokol Negara (KPN), Andy Rachmianto.
    Di halaman belakang Media Center KTT G20, rombongan media sudah bersiaga menunggu Gibran dan para menteri dan wakil menteri (wamen) datang ke area Media Center.
    Ada beberapa media yang belum siap saat Gibran datang, tetapi ia dengan sabar menunggu kami memasang kamera dan alat untuk melakukan sesi wawancara.
    “Ayo aturlah, atur,” ujar Gibran mempersilahkan kami mengatur posisi kamera dan tempatnya berdiri saat sesi wawancara.
    Kami pun menyarankan Gibran dan rombongan melakukan sesi wawancara di depan logo KTT G20.
    Di bawah sinaran matahari siang yang menyengat, ia menjawab satu-satu pertanyaan yang kami tanyakan.
    Selama sesi wawancara, ia menegaskan kehadirannya di KTT G20 di Afrika Selatan ini tidak tiba-tiba, melainkan penugasan resmi dari Presiden RI Prabowo Subianto.
    Gibran diminta untuk mewakili Prabowo dalam forum internasional tersebut.
    “Ini adalah penugasan dari Bapak Presiden untuk mewakili beliau di G20 Summit yang sangat bersejarah, pertama kalinya diadakan di Afrika,” ujar Gibran.
    Ia juga merangkum agendanya selama tiga hari berada di Afrika Selatan. Sejak mendarat pada 21 November 2025, Gibran dan rombongan langsung melakukan pertemuan Indonesia-Africa CEO Forum. Di hari kedua dan ketiga, Gibran menghadiri tiga sesi KTT G20 serta beberapa pertemuan bilateral.
    Gibran menyampaikan hasil kunjungan kerja luar negerinya ini akan segera dilaporkan ke Kepala Negara.
    “Hasil rapat segera kita
    follow up
    dan kita laporkan ke Pak Presiden begitu nanti kita sampai di Tanah Air,” ujar Gibran.
    Selama kunjungannya ini, Gibran berpesan ke dunia untuk mempertegas posisi Global South atau kelompok negara-negara berkembang di Asia, Afrika, hingga Amerika Latin. Indonesia juga mendorong keadilan ekonomi global.
    Lewat pidato perdananya, Gibran menekankan bahwa setiap negara berhak untuk menentukan arah pembangunannya.
    “Yang namanya kerja sama
    partnership
    harus mensejahterakan, harus memberdayakan. Seperti yang saya sampaikan kemarin, tidak boleh mendikte dan tidak boleh membuat ketergantungan,” tegasnya.
    Forum KTT G20 pada 23 November lalu menjadi puncak forum internasional di Afrika Selatan. Ini juga menjadi hari terakhir Gibran menginjakan kaki di tanah Afrika.
    Dari venue KTT, rombongan pun bergerak ke Masjid Ud-Dhuha, Johannesburg. Masjid putih sederhana itu tak begitu besar, namun halaman depannya dipenuhi jemaah dan santri yang telah mengetahui kedatangan Wapres RI.
    Di masjid tersebut, Gibran menunaikan salat zuhur bersama para jemaah warga negara Indonesia dan warga setempat.
    Selepas ibadah, Gibran duduk berbincang dengan para santri untuk membahas pandangan mereka tentang Indonesia.
    Tiba-tiba tawa Gibran dan para santri serta rombongan di lokasi pecah saat mendengar suara celetukan anak kecil.
    Anak laki-laki itu yang meneriaki ayahnya karena tidak sabar melihat Wakil Presiden RI. Suasana pun menjadi semakin cair dan hangat.
    “Bapak
    cepetan
    , adik mau ketemu Presiden!” teriak anak tersebut diikuti tawa seisi ruangan.
    Tidak cuma anak kecil tersebut, antusiasme para WNI dan warga lokal di lokasi ikut meramaikan kunjungan Gibran ke masjid tersebut. Gibran turut meladeni satu per satu ajakan foto.
    Selesai kegiatan dari masjid, rombongan lalu kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak sambil menunggu pesawat disiapkan.
    Hanya sekitar satu jam istirahat di hotel. Tepat pukul 17.00 WIB, rombongan sudah harus kembali melakukan perjalanan menuju Bandar Udara Internasional OR Tambo.
    Iring-iringan mobil dinas Wapres RI ini pun bergegas menyusuri jalan-jalan raya di kota terbesar Afrika Selatan.
    Pasukan jajar kehormatan sudah berbaris rapi di sekitar tangga masuk pesawat kepresidenan saat rombongan mobil dinas Gibran masuk area bandara.
    Pukul 17.30 waktu setempat atau pukul 22.30 WIB, pesawat lepas landas menuju Jakarta, menempuh perjalanan udara hampir 11 jam.
    Jari tangan para pewarta tidak pernah berhenti mengetik sejak perjalanan menuju KTT G20 hingga menaiki pesawat. Sebagian dari kami juga terus mengetik saat mengudara untuk melaporkan kegiatan-kegiatan selama ada di Afrika Selatan.
    Pesawat rombongan mendarat mulus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 09.40 WIB. Udara Jakarta yang jauh lebih lembab dan panas dibanding angin dingin Johannesburg, mengakhiri perjalanan perdana Wapres Gibran di panggung internasional.
    Lewat kunjungan yang singkat namun padat tersebut, kami menyaksikan langsung bagaimana Gibran menyampaikan suara Indonesia di forum global, mempererat hubungan bilateral, menunjukkan komitmen diplomasi yang lebih inklusif, serta membangun kedekatan dengan WNI di Afrika Selatan.
    Jurnalis
    Kompas.com
    Rahel Narda Chaterine ikut serta di dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan.
    Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran
    di sini
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Bertemu Wakil Kanselir Jerman di Sela KTT G20, Bahas Industri Hilir hingga Industri Pertahanan

    Gibran Bertemu Wakil Kanselir Jerman di Sela KTT G20, Bahas Industri Hilir hingga Industri Pertahanan

    Gibran Bertemu Wakil Kanselir Jerman di Sela KTT G20, Bahas Industri Hilir hingga Industri Pertahanan
    Tim Redaksi
    JOHANNESBURG, KOMPAS.com –
    Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Kanselir Republik Federal Jerman, Lars Klingbeil, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025).
    Dari pantauan, Gibran menyalami Klingbeil, dan keduanya duduk bersama untuk membahas sejumlah isu strategis.
    Gibran didampingi Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir saat bertemu Klingbeil.
    Sementara itu, Klingbeil membawa satu pendamping dalam pertemuan tersebut.
    Pertemuan ini berlangsung hangat.
    Klingbeil juga sempat menanyakan Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan itu.
    “Presiden tidak ada di sini, jadi kamu mewakilinya?” tanya Klingbeil.
    “Ya, presiden berhalangan hadir,” respons Gibran.
    Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas isu terkait penguatan kerja sama industri hilir, kerja sama industri pertahanan, dan pendalaman kemitraan politik.
    Mereka juga ingin memperkuat hubungan ekonomi melalui optimalisasi kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (
    I-EU CEPA
    ).
    Gibran menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen mengembangkan hilirisasi sebagai strategi nasional untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat daya saing industri.
    Ia juga menyambut baik peluang kolaborasi dengan Jerman yang memiliki teknologi dan kapasitas industri maju.
    “Indonesia siap memperluas kemitraan strategis dengan Jerman, khususnya dalam pengembangan industri bernilai tambah dan peningkatan kapasitas produksi nasional,” ujar Wapres RI.
    Sementara itu, Klingbeil menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia di kawasan dan di forum G20.
    Menurutnya, Jerman berkomitmen memperdalam kerja sama dengan Indonesia sebagai mitra utama di Indo-Pasifik, termasuk dalam memperkuat stabilitas kawasan dan memperluas hubungan ekonomi.
    Kedua pihak pun sepakat bahwa I-EU CEPA merupakan instrumen penting untuk membuka peluang perdagangan dan investasi yang lebih luas, termasuk bagi sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, teknologi industri, dan pertahanan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Perempuan Ubah Jalan Hidup dari Tunawisma Jadi Ilmuwan Ternama

    Kisah Perempuan Ubah Jalan Hidup dari Tunawisma Jadi Ilmuwan Ternama

    Jakarta

    Pada 1990, Profesor Dame Ijeoma Uchegbu turun dari pesawat di London bersama ketiga putrinya yang masih kecil, salah satunya masih bayi. Dari Nigeria, dia membawa satu koper dan sedikit uang.

    Ijeoma kembali ke London, kota kelahirannya 30 tahun lalu, untuk memulai hidup baru.

    Tapi selama beberapa minggu, dia dan anak-anaknya terpaksa tinggal di tempat penampungan tunawisma karena keterbatasan uang.

    Beberapa dekade kemudian, dia kini telah menjadi ilmuwan yang dikenal luas dan diakui dunia.

    Perjalanannya yang luar biasa diwarnai oleh keberanian, ketangguhan, dan beberapa lika-liku yang tidak terduga.

    Masa kecil

    Ijeoma UchegbuIjeoma berarti “perjalanan yang baik”nama yang diberikan saat orang tua Prof Ijeoma Uchegbu tiba di Inggris.

    Ketika ayah dan ibu Ijeoma tiba di Britania Raya dari Nigeria pada 1960, Ijeoma sedang berada di dalam kandungan ibunya. Saat dia lahir, mereka memberinya nama yang penuh harapan dan makna.

    Kedua orang tuanya adalah mahasiswa, sehingga mereka menitipkan Ijeoma yang masih bayi kepada sebuah keluarga asuh di Kent, wilayah di tenggara Inggris.

    Ini merupakan praktik umum di antara para mahasiswa Afrika Barat yang memiliki anak.

    Ijeoma Uchegbu saat masih kecil bersama saudara angkatnya di Kent, Inggris. (Ijeoma Uchegbu)

    Ijeoma menghabiskan empat tahun yang bahagia bersama keluarga ini, yang dia yakini sebagai keluarganya sendiri.

    Suatu hari ayah kandungnya datang menjemputnya.

    “Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya hanya ingat bahwa ibu asuh saya tiba-tiba pergi, dan ayah saya ada di sana.”

    Ayahnya saat itu telah berpisah dari ibu kandungnya. Ijeoma baru mengetahui ibu tirinya bukanlah ibu kandungnya ketika dia berusia sekitar 10 tahun.

    Pertanyaan yang tak terucapkan

    Ijeoma akhirnya bertemu ibu kandungnya kala berusia 13 tahun.

    “Ia sangat, sangat senang bertemu saya, dan sangat gugup; ia gemetar ketika kami berpelukan. Bagi saya, dia seperti orang asing, tetapi kami menikmati akhir pekan yang indah.”

    Saat itu, Ijeoma adalah salah satu dari enam bersaudara. Sehingga menghabiskan waktu bersama ibunya yang tinggal bersama seorang adik perempuan, merupakan suasana baru.

    “Saya sendirian dengan dua orang dewasa dan mendapatkan semua perhatian mereka. Kami pergi berbelanja, dan akhirnya saya membawa koper penuh hadiah. Saya hanya perlu melihat sesuatu, dan dia akan bertanya, ‘Apakah kamu menginginkannya?’”

    Yang tidak pernah mereka bicarakan dalam pertemuan itu adalah mengapa ibunya begitu jauh dari kehidupannya.

    “Saya merasa jika saya bertanya, jawabannya akan sulit untuknya, dan mungkin juga bagi saya, jadi saya urungkan. Saya hanya menikmati momen itu.”

    Setahun setelah pertemuan tersebut, ibunya pindah ke Amerika Serikat, dan meninggal dunia tak lama kemudian di usia 33 tahun.

    “Saya menangis, menjerit, saya tidak pernah membayangkan tidak akan bertemu dengannya lagi,” kenang Ijeoma.

    Ia telah kehilangan ibu angkat, ibu tiri, dan ibu kandungnya. Tetapi dia masih memiliki ayahnya.

    “[Dia] sungguh orang yang luar biasa. Di akhir hayatnya dia punya banyak anak, total 11, tapi dia selalu sangat peduli kepada saya. Dia tidak pernah melupakan hari ulang tahun saya, sering bermain dengan kami, membacakan cerita untuk kami [dan] mengajak kami ke kebun binatang,” tuturnya.

    Ijeoma mengenang bahwa dia selalu bermimpi untuk kembali ke Nigeria, tapi rasanya mustahil karena perang Biafra tengah berkecamuk di sana.

    Ia ingat ucapan ayahnya: “Aku akan kembali tahun depan. Kita akan kembali.”

    Pindah ke Nigeria

    Ijeoma tumbuh besar di Inggris, saat rasisme merajalela.

    Meskipun dia memiliki guru yang luar biasayang selalu berkata, “Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau,” dia merasa sulit untuk melakukannya.

    “Saya tidak menganggap diri saya seorang profesional, karena saya tidak melihat orang seperti saya di profesi-profesi itu,” katanya.

    Namun, hal itu berubah drastis ketika ayahnya akhirnya membawa keluarganya kembali ke Nigeria.

    “Saya meninggalkan semua teman saya untuk pergi ke tempat yang jauh dan tidak saya kenal,” ujar Ijeoma.

    “Saya mencoba untuk tegar, tapi saya ingat ketika saya masuk ke kantor kepala sekolah untuk memberi tahu beliau bahwa saya akan pergi, saya pun menangis tersedu-sedu. Saya tak terhibur, dan untuk menghibur saya, beliau berkata, ‘Natalmu akan cerah!’ Dan saya semakin menangis.”

    Nyatanya, matahari pun tidak bersahabat dengan Ijeoma.

    Tak lama setelah tiba di Nigeria, ia mengalami sengatan matahari yang parah dan terbaring di tempat tidur selama berbulan-bulan.

    Dokter menyebut dia alergi terhadap paparan sinar matahari yang intens.

    Perubahan cara pandang

    Ijeoma UchegbuAyah Dame Ijeoma terus berbicara tentang kembali bersama anak-anaknya ke Nigeria.

    Ketika dia akhirnya bisa bersekolah, keadaannya tidak banyak membaik.

    “Sangat sulit untuk diterima. Saya tampak seperti mengalami luka bakar parah, bicara saya aneh, dan saya tidak mengalami perang. Orang-orang bilang saya kembali hanya karena keadaan sudah membaik,” jelasnya.

    Namun, di sekelilingnya masih terlihat “kehancuran”, diperparah oleh pasokan listrik dan air yang tak menentu.

    Di Inggris, dia selalu menjadi juara kelas di sekolah, dan juga sangat populer. Di Nigeria, dia harus menyesuaikan diri dengan mempelajari mata pelajaran yang asing.

    “Satu-satunya yang sama adalah sains dan matematika, jadi saya mengandalkan keduanya karena saya paham.”

    Rupanya, hal itu sangat menguntungkan bagi kariernya kelak, dan jika dipikir-pikir lagi, memicu keinginannya untuk kuliah.

    “Itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya,” ucapnya.

    Menemukan cinta

    Pada usia 16 tahun, Ijeoma mendaftar di universitas untuk mempelajari farmasi. Dia kemudian meraih gelar magister, menikah, dan memiliki tiga putri. Tetapi hubungannya dengan suaminya akhirnya kandas.

    Inilah salah satu alasan dia kembali ke Inggris. Alasan lainnya adalah peluang pekerjaan di sana.

    “Saya ingin menjadi ilmuwan, dan dengan infrastruktur yang ada di Nigeria, hal itu sulit,” jelasnya.

    Namun, hanya sedikit yang percaya padanya.

    “Mereka menertawakan saya, mengatakan saya tidak punya cukup uang dan kemiskinan akan membawa saya kembali.”

    Dengan sedikit uang dan bersama tiga putrinya, dia tiba di London. Karena hanya punya sedikit uang itulah, dia dan anak-anaknya berada di tempat penampungan tunawisma.

    Semuanya jadi sangat tidak menentu.

    “Pada suatu ketika, 11 keluarga berbagi kamar mandi yang sama; terkadang dapurnya ditutup dan kami tidak bisa memasak. Dan staf memperlakukan kami dengan sangat buruk. Saya tinggal di sana selama tujuh bulan, dan ketika saya pergi, rasanya seperti dibebaskan dari penjara.”

    Terlepas dari kesulitan yang dihadapi, ia mengatakan dia tidak pernah sekalipun mempertimbangkan untuk kembali ke Nigeria.

    Ijeoma UchegbuIjeoma bertemu dengan ibu kandungnya di London setelah beberapa tahun.

    Ia pun segera mencari posisi penelitian doktoral di bidang nanoteknologi, studi partikel-partikel kecil.

    Beasiswanya tidak terlalu besar, tapi dia menerima bantuan pemerintah untuk membayar sewa rumahnya.

    Tiga tahun kemudian, dia menghadiri sebuah konferensi yang kembali mengubah hidupnya “dengan cara yang tak terbayangkan”.

    Di sana, dia bertemu dengan Profesor Andreas Schtzlein, seorang ilmuwan Jerman. Hanya dalam empat hari, ia mengaku “jatuh cinta setengah mati”.

    Nanopartikel

    Akhirnya Andreas pindah ke Inggris. “Dia meninggalkan segalanya demi saya,” kata Ijeoma.

    Profesor Andreas Schtzlein tak hanya menjadi suaminya, tetapi juga rekan profesionalnya.

    Bayangkan sebuah nanopartikel yang begitu kecil, kurang dari seperseribu lebar rambut manusia dan begitu presisi sehingga bisa menyalurkan obat tepat ke tempat yang dibutuhkan di dalam tubuh, meningkatkan efektivitas, dan mengurangi efek samping.

    Itulah yang mereka lakukan.

    “Ketika Anda mengonsumsi obat, baik secara oral (sebagai tablet) maupun melalui suntikan, obat tersebut akhirnya mencapai aliran darah dan dengan demikian ke semua organ.”

    Namun terkadang hal itu tidak diinginkan, karena tidak semua organ perlu terpengaruh. Solusinya terletak pada obat-obatan berbasis nanopartikel,” jelas Ijeoma.

    “Jika nanopartikel ini hanya menargetkan area yang terdampak dan bukan jaringan sehat, risiko efek samping akan berkurang.”

    Efek samping ini bisa berkisar dari dampak kemoterapi yang menghancurkan hingga kecanduan yang disebabkan oleh obat-obatan yang diresepkan untuk nyeri hebat, seperti morfin atau fentanil.

    Pasutri ini sedang mengembangkan nanopartikel untuk menyalurkan obat ke area tubuh yang sulit dijangkau, seperti bagian belakang mata dan otak.

    Dengan uji klinis yang sedang berlangsung, mereka berharap bisa mengobati kebutaan dengan obat tetes mata, mengubah pereda nyeri, dan membantu mengatasi krisis opioid.

    Ijeoma UchegbuDame Ijeoma pada usia 16, di Universitas Benin di Nigeria.

    Menemukan waktu untuk tertawa

    Ijeoma kini berafiliasi dengan University College London (UCL) dan University of Cambridge di Inggris.

    Namun, kecintaannya pada sains juga mendorongnya untuk mengeksplorasi humor sebagai cara untuk menyampaikan pesannya.

    “Saya menyadari lelucon saya lebih menarik perhatian mahasiswa. Jadi saya memutuskan untuk menjadi lebih baik dan mengikuti kursus komedi selama 10 minggu.”

    Kursus itu termasuk pertunjukan stand-up comedy di sebuah teater di London.

    “[Itu] menakutkan, tetapi pada akhirnya, saya bisa bersenang-senang.”

    Sentimen yang tampaknya mencerminkan perjalanan hidupnya yang luar biasa hingga saat ini.

    Berdasarkan siaran Outlook di BBC World Service.

    (ita/ita)

  • Sarung tangan medis Indonesia catat potensi transaksi Rp200 miliar

    Sarung tangan medis Indonesia catat potensi transaksi Rp200 miliar

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) dalam pameran dagang alat kesehatan terbesar dunia, Medica 2025 di Düsseldorf, Jerman, yang mencakup pembelian produk medis dan investasi pengembangan teknologi kesehatan.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi mengatakan salah satu MoU yang ditandatangani adalah pembelian sarung tangan medis buatan Indonesia dengan potensi transaksi senilai 12 juta dolar AS atau setara Rp200 miliar per tahun.

    “MoU pembelian sarung tangan medis ini menegaskan posisi Indonesia sebagai penyedia alat kesehatan yang kompetitif dan terpercaya di kancah global sekaligus memperkuat upaya perluasan akses pasar sebagai tonggak penting ekspor Indonesia,” ujar Puntodewi melalui keterangan di Jakarta, Senin.

    MoU tersebut merupakan pembaruan dari MoU sebelumnya dengan peningkatan nilai pembelian, antara PT Haloni Jane dari Indonesia dan Excelmed Distribuidora De Materaiais Medicos E Odontologicos LTDA dari Brasil.

    Penandatanganan ini menegaskan pengakuan internasional terhadap kualitas dan daya saing produk kesehatan Indonesia.

    Sementara itu, MoU kedua merupakan investasi di bidang pengembangan kesehatan, penelitian, dan genetika molekuler. MoU tersebut melibatkan Rumah Sakit Dharmais dari Indonesia, PT Graha Teknomedika dari Indonesia, European Life Technologies Hungary Zrt. (ELT) dari Hungaria, Sulico Ltd. Hungary dari Hungaria, dan Qualysoft Information Technology dari Slovakia.

    Sejumlah muatan dalam MoU adalah mendorong pembangunan sebuah laboratorium genetika molekuler di Indonesia serta program pelatihan tenaga kesehatan di spesialisasi tersebut.

    “Kami harap penandatanganan kedua MoU ini mendorong sinergi yang lebih kuat antara pelaku industri alat kesehatan nasional dan mitra strategis internasional. Hal ini akan bermanfaat dalam peningkatan ekspor Indonesia, mewujudkan transfer teknologi, serta memperkuat kapasitas produksi dalam negeri,” kata Puntodewi.

    Industri alat kesehatan global diproyeksikan terus tumbuh dan berkembang, di mana transaksinya akan mencapai 717,38 miliar dolar AS pada 2029.

    Pasar alat kesehatan Jerman juga diprediksi meningkat dari 33,6 miliar pada 2024 menjadi 40,08 miliar dolar AS pada 2029.

    Sementara itu, kinerja ekspor peralatan kesehatan Indonesia mencapai 890,3 juta dolar AS ke seluruh dunia pada 2024. Nilai ini meningkat hingga 29 persen bila dibandingkan dengan 2020.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kanselir Jerman Tegaskan Kedaulatan Ukraina Tak Bisa Ditawar!

    Kanselir Jerman Tegaskan Kedaulatan Ukraina Tak Bisa Ditawar!

    Jakarta

    Pada Minggu (23/11), Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan kepada DW bahwa Eropa tengah menghadapi “ancaman serius” terhadap arsitektur keamanannya. Pernyataan itu disampaikan saat negosiasi atas rencana kontroversial Amerika Serikat (AS) terus berlangsung di Jenewa.

    Merz menegaskan, kedaulatan Ukraina tidak boleh dikorbankan dalam skema apa pun, termasuk dalam kesepakatan yang diinginkan Trump untuk disetujui sebelum Kamis (27/11).

    Apa kata Merz soal rencana perdamaian Ukraina?

    Berbicara kepada Michaela Küfner dari DW setelah KTT G20 di Johannesburg, Merz mengatakan bahwa Eropa sudah mengetahui rencana tersebut. Ia juga telah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump sebelum berangkat ke Afrika Selatan.

    “Kami mengetahui rencana 28 poin ini sejak Jumat lalu,” kata Merz.

    “Saya berbicara dengan Presiden Trump sebelum saya berangkat. Saya sampaikan bahwa kami bisa menyetujui beberapa poin, tetapi ada juga hal-hal yang tidak bisa kami setujui. Dan saya tegaskan bahwa kami sepenuhnya sejalan dengan Ukraina, bahwa kedaulatan negara tersebut tidak boleh dipertaruhkan.”

    Ia menyebut negosiasi di Jenewa berlangsung serius dan dipimpin para penasihat keamanan nasional dari AS, Ukraina, dan Eropa. “Kami tidak tahu bagaimana hasil akhirnya,” ujar Merz.

    Namun pada akhirnya, kedaulatan Ukraina tidak boleh diganggu gugat.

    Merz mengatakan perang telah mengguncang stabilitas Eropa selama hampir empat tahun. “Kami melihat serangan serius terhadap infrastruktur kami. Kami melihat serangan besar terhadap keamanan siber kami. Ini ancaman mendalam bagi tatanan politik seluruh benua,” ujarnya. “Itulah alasan kenapa kami begitu terlibat.”

    Ia juga memperingatkan bahwa tanggal Kamis (27/11) yang ditetapkan Trump untuk menyelesaikan seluruh detail rencana tersebut tidak realistis. “Saya kira tidak mungkin menyepakat seluruh 28 poin,” katanya.

    Sejauh mana peran Eropa dalam rencana perdamaian ini?

    Merz menegaskan bahwa Eropa justru mengevaluasi langkah yang lebih kecil. Selain itu, menurutnya, Eropa juga masih memiliki kendali atas hasil akhir yang dapat dicapai.

    “Kami mencoba menentukan bagian mana dari rencana ini yang bisa disepakati secara bulat oleh Eropa, Amerika, dan Ukraina di satu sisi, serta Rusia di sisi lain,” katanya. “Ini sangat rumit… saat ini kami mencoba menyiapkan langkah sementara hingga Kamis. Dan saya tahu Presiden Trump ingin setidaknya ada hasil sementara pada hari itu.”

    Merz menegaskan bahwa Eropa memegang kendali atas elemen-elemen kunci dalam rencana tersebut. “Aset Rusia yang berada di Brussel tidak bisa mengirimkan ke Amerika. Itu tidak masuk akal,” katanya. Jadi, jika rencana ini benar-benar dijalankan, dukungan Eropa pasti diperlukan.

    Ia juga menyebut Cina bisa membantu menekan Rusia. “Cina bisa berperan. Cina bisa memberi tekanan tambahan pada Rusia untuk mengakhiri perang ini,” ujarnya.

    Merz menambahkan bahwa ia mengadakan “pertemuan panjang” dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang dalam rangka persiapan kunjungan kenegaraan tahun depan. Ia berharap gencatan senjata bisa dicapai sebelum kunjungan tersebut terlaksana.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Melisa Ester Lolindu

    Tonton juga video “Putin Terima Rencana Perdamaian yang Dirancang Trump”

    (ita/ita)

  • IHSG menguat di tengah pasar cermati arah suku bunga The Fed

    IHSG menguat di tengah pasar cermati arah suku bunga The Fed

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG dibuka menguat 43,94 poin atau 0,52 persen ke posisi 8.458,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,76 poin atau 0,56 persen ke posisi 850,44

    “Pekan ini tidak ada rilis data ekonomi dari dalam negeri, sehingga pasar keuangan Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh data global, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, rangkaian data yang sebelumnya tertunda akibat government shutdown AS mulai dirilis kembali, termasuk Indeks Harga Produsen (IHP) AS periode September 2025, penjualan ritel, pesanan barang tahan lama, serta data inflasi Proce Consume Index (PCE).

    Semua data-data ekonomi AS tersebut akan menjadi penentu ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan oleh The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2025.

    Pada pekan ini, perdagangan Bursa AS lebih pendek seiring libur Thanksgiving pada Kamis (27/11) dan akan tutup lebih awal Jumat pada (28/11), sehingga volatilitas berpotensi meningkat.

    Dari kawasan Eropa, fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi Jerman, Prancis, Italia, serta Anggaran Musim Gugur Inggris yang diproyeksikan menaikkan pajak.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China Gulirkan ‘Bola Panas’ Rare Earths di KTT G20, Redam Kegelisahan Negara Berkembang

    China Gulirkan ‘Bola Panas’ Rare Earths di KTT G20, Redam Kegelisahan Negara Berkembang

    Bisnis.com, JAKARTA — China memanfaatkan pertemuan akbar KTT G20 untuk membela kebijakan pembatasan ekspor mineral kritis yang dilakukan pihaknya sekaligus menawarkan inisiatif baru guna meredakan kegelisahan negara berkembang yang bergantung pada pasokan logam tanah jarang (rare earths).

    Isu mineral kritis menjadi sorotan utama pada KTT G20 pertama yang digelar di Afrika selama akhir pekan. 

    Sejumlah sesi khusus membahas topik tersebut, ketika para pemimpin Eropa menghadapi persoalan rantai pasok dan negara-negara belahan dunia selatan (Global South) meminta dukungan agar dapat memperoleh manfaat dari industri yang tengah berkembang pesat, di mana Beijing mendominasi proses pengolahannya.

    Melansir Bloomberg pada Senin (24/11/2025), dalam pidatonya, Perdana Menteri China Li Qiang membela kebijakan China yang harus mengelola secara hati-hati ekspor mineral yang digunakan untuk kebutuhan militer.

    Beberapa jam kemudian, Beijing mengumumkan rincian prakarsa pertambangan global baru bersama negara-negara mitra—langkah yang dipandang sebagai respons atas upaya Amerika Serikat membangun rantai pasok alternatif untuk tanah jarang.

    Li menegaskan China akan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dan penggunaan damai mineral penting, sembari memastikan kepentingan negara berkembang terlindungi dan tetap berhati-hati terhadap penggunaan untuk keperluan militer.

    Presiden Xi Jinping selama ini menggunakan dominasi China atas pasokan tanah jarang—komponen vital untuk berbagai produk mulai dari rudal hingga ponsel—sebagai alat bertahan menghadapi tarif impor tinggi yang diberlakukan Donald Trump. 

    Ketidakhadiran Xi Jinping dan Trump di KTT G20 membuat Li menjadi figur utama yang menjawab pertanyaan mengenai respons perdagangan Beijing.

    Bahkan sebelum pertemuan dimulai, G20 sudah menyinggung China melalui deklarasi bersama yang mengkritik ‘tindakan perdagangan unilateral’ yang membatasi akses terhadap mineral kritis—masalah berulang bagi negara industri seperti Jerman dan Jepang.

    Deklarasi itu juga memuat komitmen untuk menyusun cetak biru sukarela guna memastikan mineral kritis dapat menjadi pendorong kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan, mencerminkan tuntutan negara berkembang.

    “Negara-negara tidak hanya ingin China atau Amerika Serikat datang dan menggali sumber daya. Mereka ingin, sebagai imbalan akses mineral, ada investasi dalam fasilitas pemurnian,” kata Kevin Gallagher, profesor kebijakan pembangunan global di Boston University.

    Dialog Panas soal Rare Earths di G20 Afrika Selatan

    Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa Brasil tidak ingin sekadar menjadi pengekspor bahan mentah.

    “Kami ingin menjadi mitra dalam rantai nilai global untuk mineral kritis,” ujarnya.

    Menjelang penutupan KTT, China mengumumkan peluncuran inisiatif pertambangan hijau bersama 19 negara—termasuk Kamboja, Nigeria, Myanmar, dan Zimbabwe—bekerja sama dengan Organisasi Pembangunan Industri PBB (UNIDO). Namun, Beijing tidak mencantumkan komitmen pembiayaan, dan dokumen yang dirilis minim detail.

    Media pemerintah China menyebut inisiatif itu bertujuan membangun jaringan inklusif untuk menjaga proses penambangan mineral kritis agar berjalan adil, wajar, stabil, dan lancar.

    Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin mengatakan diskusi soal mineral kritis di G20 cukup meyakinkan.

    “Saya berharap lewat pertemuan ini, kita dapat menghindari situasi serupa di masa depan dan memperoleh akses yang nyata terhadap mineral tanah jarang,” ujarnya.

    Eropa menjadi pihak yang paling terdampak kebijakan China yang mewajibkan izin ekspor untuk logam berfungsi militer. Serangkaian pemimpin dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Irlandia dijadwalkan berkunjung ke China dalam beberapa bulan ke depan, dengan akses tanah jarang kemungkinan menjadi agenda prioritas.

    China dan AS saat ini tengah merampungkan negosiasi penerapan general licenses untuk memperlancar aliran ekspor tanah jarang, setelah Xi dan Trump mencapai gencatan dagang bulan lalu—yang disebut Trump sebagai kesepakatan untuk seluruh dunia.

    Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menekankan pentingnya menjamin keamanan rantai pasok komponen esensial bagi produksi industri, menurut keterangan resmi Italia. Tidak jelas bagaimana respons Li, karena pernyataan China tidak menyinggung diskusi tersebut.

    Sementara itu, Wakil Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Thandi Moraka menegaskan bahwa bagi banyak negara Afrika, prioritas utama adalah meningkatkan kemampuan teknis.

    “Banyak negara berkembang yang kaya mineral, khususnya di Afrika, belum memperoleh manfaat penuh karena kurangnya investasi,” ujarnya.

  • Iran Tegaskan untuk Lindungi Kepentingan Nasional dari Sanksi AS

    Iran Tegaskan untuk Lindungi Kepentingan Nasional dari Sanksi AS

    JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ismail Baghaei menegaskan Teheran akan melindungi kepentingan nasionalnya dari kemungkinan sanksi Amerika Serikat (AS) terkait kerja samanya dengan Rusia karena langkah pembatasan Washington itu tetap berdampak negatif.

    “Terkait ancaman AS yang kembali akan menjatuhkan sanksi terhadap Iran, kami menghadapi paket sanksi dari AS hampir setiap hari,” kata Baghaei dalam sebuah pengarahan, Ahad (23/11).

    “Ini cerita panjang. Tentu saja sanksi merugikan kami, tetapi tidak akan pernah melemahkan tekad kami untuk mempertahankan hak dan kepentingan,” tambahnya.

    Baghaei menjelaskan bahwa Iran terus bekerja sama dengan Rusia di bidang energi nuklir damai. Ia menambahkan bahwa kedua negara juga tengah membahas langkah untuk memperkuat kolaborasi di sektor nuklir.

    Pada 17 November, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa rancangan undang-undang yang bertujuan memperketat sanksi terhadap Rusia akan mengenakan sanksi berat kepada negara mana pun yang bekerja sama dengan Moskow, dan Iran berpotensi masuk daftar tersebut.

    Baghaei menegaskan bahwa Iran akan tetap melanjutkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sesuai kewajiban perjanjian nonproliferasi senjata nuklir dan peraturan nasional.

    Menurutnya, keputusan terkait kerja sama dengan IAEA itu ditetapkan oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Ia juga menanggapi resolusi IAEA yang meminta Iran melaporkan status cadangan uranium kepada badan tersebut.

    Baghaei mengatakan kebijakan itu akan memperumit keadaan, namun menekankan tidak ada kebuntuan dalam dialog antara Teheran dan badan pengawas nuklir PBB tersebut.

    Pada Agustus lalu, negara-negara E3, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman, menyampaikan pemberitahuan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai dimulainya mekanisme pemulihan sanksi internasional terhadap Iran yang sebelumnya dicabut dalam perjanjian nuklir 2015.

    Pada September, Dewan Keamanan kembali memberlakukan sanksi tersebut, termasuk larangan pengiriman bahan dan teknologi terkait nuklir, pelarangan penjualan senjata konvensional berat dan teknologi produksi rudal balistik, serta pembekuan aset asing Iran.

  • Kevin Diks Semakin Tajam di Jerman

    Kevin Diks Semakin Tajam di Jerman

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kevin Diks semakin menunjukkan tajinya bersama timnya saat ini, Borussia Monchengladbach

    Terbaru, Kevin Diks kembali membawa timnya itu meraih kemenangan penting dilanjutan Liga Jerman.

    Borussia Monchengladbach pesta gol Borussia Monchengladbach atas tuan rumah Heidenheim 3-0 dalam laga lanjutan Liga Jerman di Voith-Arena, Heidenheim, Sabtu (22/11/2025).

    Di pertandingan ini juga pemain Timnas Indonesia itu menyumbangkan satu gol untuk kemenangan timnya.

    Lewat titik putih yang dieksekusi sempurna oleh Kevin Diks yang membuat semakin tajam sebagai seorang pemain bertahan.

    Soal kemenangan ini, Diks pun mengungkap kunci sukses timnya.

    “Kekuatan kami saat ini adalah kerja sama tim. Kami bekerja keras dan kami mendapatkan ritme yang baik sebagai sebuah tim,” ujar Diks dikutip dari laman resmi klub

    Hasil tiga poin yang didapatkan ini, membuat merasa bersyukur karena kerja keras timnya terbayarkan.

    “Saya bersyukur kami mendapatkan hasil yang baik setelah jeda internasional. Tim kepelatihan bekerja ekstra keras untuk mempersiapkan pertandingan dan saya berterima kasih untuk segala kerja keras yang mereka lakukan,” tuturnya.

    Sejauh ini, Kevin Diks berhasil menciptakan dua gol dari 11 pertandingannya bersama Borussia Monchengladbach

    (Erfyansyah/fajar)

  • Bumi Simpan Cadangan Air Rahasia dalam Bentuk Kristal

    Bumi Simpan Cadangan Air Rahasia dalam Bentuk Kristal

    Jakarta

    Tanah liat umum di kerak samudra yang disebut talc, menunjukkan cara baru untuk memindahkan air jauh di bawah tanah. Dalam uji laboratorium yang dikontrol dengan cermat, talc berubah menjadi kristal superhidrasi yang menyimpan sekitar 31% air berdasarkan beratnya.

    Fase tersebut muncul pada kedalaman sekitar 90 hingga 94 km dan berlangsung hingga sekitar 78 mil di zona subduksi dingin. Penelitian ini berasal dari tim yang terdiri dari berbagai laboratorium di Korea Selatan, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Dalam air asin yang agak basa, talc menyerap kelebihan air dan mengembang sekitar 60%, menurut sebuah studi baru. Struktur baru ini memerangkap air di antara lembaran-lembarannya, sehingga total kandungan airnya meningkat menjadi sekitar 31%.

    Penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications dan dipimpin oleh Yoonah Bang, PhD, dari Universitas Yonsei ini berfokus pada reaksi mineral bertekanan tinggi yang memindahkan air ke dalam interior Bumi.

    Air, talc, dan angstrom

    Angstrom, setara dengan sepersepuluh miliar meter, digunakan untuk mengukur jarak skala atom di dalam kristal. Ketika para ilmuwan mendeskripsikan fase angstrom, yang mereka maksud adalah tahapan mineral yang ditentukan oleh jarak antar lapisan atomnya.

    Angka angstrom yang lebih besar berarti lapisan-lapisan tersebut berjarak lebih jauh, sering kali karena air atau molekul lain telah memasuki celah-celah tersebut.

    Fase 15 angstrom bertahan stabil dari sekitar 90 hingga 125 km, kemudian bergeser ke fase 10 angstrom yang familiar di sekitar 165 km. Setelah perubahan tersebut, fase 10 angstrom tetap stabil hingga sekitar 180 km.

    “Penelitian kami dengan demikian menunjukkan transformasi mineral dalam lingkungan subduksi yang lebih realistis, yang menuntut evaluasi ulang geokimia dan seismisitas terkait subduksi serta transportasi air ke dalam Bumi yang dalam,” kata Bang.

    Bagaimana tanah liat menjadi spons

    Lapisan tengah, ruang tipis di antara lembaran-lembaran tersebut, terisi dengan molekul air yang berikatan dengan gugus hidroksil dalam kristal. Tim mengamati satu lapisan air pada 10 angstrom dan tiga lapisan pada 15 angstrom.

    Percobaan tekanan tinggi sebelumnya menunjukkan bahwa talc dan air membentuk fase 10 angstrom pada tekanan sekitar 5 hingga 7 gigapascal, atau satu miliar pascal. Proses tersebut juga membutuhkan suhu sekitar 450 hingga 650 derajat Celsius.

    Di sini, para ilmuwan menguji cairan alkali, sedikit basa, dan asin yang menyerupai air lempengan di dekat palung. Dalam kondisi tersebut, talk terpecah menjadi fase 15 angstrom pada tekanan dan suhu yang jauh lebih rendah.

    Di mana dan kapan fase terbentuk

    Tim peneliti menempatkan bubuk talc dalam sel landasan berlian, sebuah alat yang menekan sampel-sampel kecil hingga mencapai tekanan ekstrem. Mereka kemudian melacak perubahan kristal dengan sinkrotron, sebuah sumber sinar-X berintensitas tinggi.

    Sinar-X mengungkapkan bahwa struktur kristal yang mengembang muncul jauh di bawah tanah, di bawah tekanan yang ditemukan sekitar 96 km di bawah permukaan Bumi dan pada suhu sekitar 662 derajat Fahrenheit.

    Tekanan itu selaras dengan kondisi batuan sekitar 90 km di lempeng dingin, berdasarkan model termal global.

    Dalam air murni atau garam saja, talk melewati tahap 15 angstrom dan langsung masuk ke fase 10 angstrom. Hasil kontrol ini menunjukkan bahwa garam ditambah alkalinitas ringan sebagai pemicu penyerapan air ekstra.

    Perubahan anggaran air dalam

    Fase 15 angstrom menyimpan lebih banyak air daripada talc biasa, sekitar delapan kali
    lebih banyak berdasarkan air yang terikat struktur saja.

    Ketika kemudian menyusut hingga 10 angstrom mendekati 165 km, ia melepaskan sekitar dua pertiga air yang terperangkap ke batuan di sekitarnya.

    Penyimpanan ekstra ini berarti lebih banyak air permukaan dapat terseret ke dalam mineral-mineral terhidrasi, mineral yang menahan air dalam kisi kristalnya. Ini juga berarti gelombang air baru mungkin dilepaskan lebih dalam dari yang diperkirakan.

    Air di kedalaman menurunkan titik leleh batuan dan melemahkan patahan. Efek tersebut dapat memengaruhi pasokan magma dan jenis gempa bumi yang kita rekam.

    Pelajaran dari talc dan air Bumi

    Air yang dilepaskan dari lempeng yang tenggelam membantu pembentukan magma yang menyuplai busur magma, catat USGS dalam ikhtisarnya. Pelepasan yang lebih dalam dari talc yang menyusut dapat menggeser lokasi awal pencairan.

    Dalam satu contoh lempeng dingin, tim menemukan kedalaman sumber tipikal sekitar 156 km, konsisten dengan batas lab mereka untuk fase 10 angstrom. Kecocokan tersebut menunjukkan bahwa perubahan 15 angstrom menjadi 10 angstrom dapat membantu menentukan lokasi busur.

    Jumlah gempa di wilayah yang sama menurun antara sekitar 75 hingga 125 km, kemudian naik antara sekitar 143 hingga 199 km. Pita-pita tersebut sejalan dengan pertumbuhan 15 angstrom dan dehidrasinya di kemudian hari, sebuah pola yang menurut para penulis perlu diuji lebih lanjut.

    Ahli geologi lapangan dapat menelusuri batuan purba bertekanan tinggi untuk menemukan jarak 15 angstrom dan perilaku pengembangannya yang mirip smektit. Ahli geofisika juga dapat mencari konduktivitas atau sidik jari seismik air tambahan pada kedalaman tersebut.

    Model-model masa depan harus melacak kimia fluida, bukan hanya tekanan dan suhu. Dengan fluida yang tepat, talk mungkin berperan lebih besar dalam siklus air dalam Bumi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

    (rns/asj)