Negara: Jepang

  • Gempa Kembali Guncang Jepang

    Gempa Kembali Guncang Jepang

    Jakarta

    Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Jepang tengah pada Selasa (9/1). Badan Meteorologi Jepang mengatakan bahwa gempa dengan Magnitudo (M) 6 tersebut tidak memicu peringatan tsunami.

    Gempa bumi tersebut terjadi di lepas pantai Laut Jepang, mengguncang wilayah yang sama di mana gempa dahsyat terjadi pada Hari Tahun Baru lalu, yang menewaskan lebih dari 200 orang.

    Belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban akibat gempa terbaru ini.

    Sebelumnya, gempa M 7,5 mengguncang Jepang tengah pada 1 Januari lalu. Korban jiwa akibat gempa dahsyat yang meratakan sebagian wilayah Jepang tengah itu telah melampaui angka 200 pada hari Selasa (9/1). Lebih dari 100 orang lainnya masih belum ditemukan.

    Tumpukan salju tebal telah mempersulit upaya penyelamatan. Hujan yang turun selama berhari-hari juga meningkatkan risiko tanah longsor lebih lanjut. Sementara salju tebal baru — yang tingginya lebih dari 10 sentimeter — dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena beratnya salju, demikian pemerintah daerah memperingatkan.

    Sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih tanpa listrik pada hari Senin (8/1), sementara lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air pada hari Minggu.

    Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 72 Jam Usai Gempa Jepang, Nenek 80 Tahun Ditemukan Selamat di Reruntuhan

    72 Jam Usai Gempa Jepang, Nenek 80 Tahun Ditemukan Selamat di Reruntuhan

    Jakarta

    Seorang perempuan berusia 80-an tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumahnya yang runtuh di Kota Wajima, Jepang, 72 jam setelah gempa dahsyat meluluhlantakkan kawasan itu pada 1 Januari 2024.

    Stasiun publik NHK menayangkan video perempuan tersebut diangkat dari reruntuhan rumahnya.

    Tim penyelamat berpacu dengan waktu dalam upaya mencari korban selamat, karena masa kritis tiga hari kini telah terlampaui.

    Banyak orang diperkirakan terjebak di bawah rumah mereka yang runtuh – kebanyakan di kota Suzu dan Wajima.

    Wanita berusia 80-an tahun itu dilaporkan terjebak di lantai dasar rumahnya sejak gempa terjadi.

    Setelah 72 jam, peluang menemukan orang dalam keadaan hidup menurun drastis.

    Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida mengatakan pada Kamis (04/01) bahwa 150 orang telah berhasil diselamatkan sejauh ini, dan menurutnya tim penyelamat akan melanjutkannya guna menyelamatkan sebanyak mungkin orang.

    Lebih dari 30.000 orang di daerah yang terdampak gempa masih berada di tempat penampungan, dan beberapa kota dilaporkan kekurangan air, listrik dan koneksi internet.

    Setidaknya 242 orang dinyatakan hilang, tim penyelamat berpacu dengan waktu

    Tim penyelamat di Jepang dipaksa bergerat cepat guna menemukan 242 orang yang dinyatakan hilang setelah gempa dahsyat pada 1 Januari 2024.

    Periode 72 jam yang kritis untuk menemukan korban selamat sejak gempa terjadi berakhir pada Kamis (04/01) malam.

    Pada hari Jumat (05/01), jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,6 di semenanjung Noto yang lokasinya terpencil meningkat menjadi 92 orang.

    Pasukan Bela Diri Jepang menggandakan jumlah pasukannya untuk ambil bagian dalam upaya penyelamatan dan bantuan menjadi 4.600, demikian Kantor berita Kyodo melaporkan.

    Banyak orang diperkirakan terjebak di bawah rumah mereka yang runtuh – kebanyakan di kota Suzu dan Wajima.

    Struktur rumah yang terbuat dari kayu tidak dibangun untuk tahan gempa bumi besar yang acap melanda negara tersebut.

    Puluhan ribu orang masih hidup tanpa aliran listrik dan air, sementara ratusan lainnya masih terisolasi dari bantuan karena tanah longsor dan jalan yang terblokir.

    “Kami tidak akan menyerah,” kata Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida setelah pertemuan dengan para pejabat terkait pada Jumat.

    Kishida mendesak para tim penyelamat dan orang-orang yang terlibat untuk menolong masyarakat yang terdampak.

    Gempa pada Senin (01/01) malam juga memicu tsunami kecil yang membanjiri setidaknya 120 hektare lahan, ungkap Kementerian Pertanahan Jepang.

    Jepang mengatakan akan menghabiskan 4,74 miliar yen ($34 juta; Pound 27 juta) sebagai cadangan anggaran untuk membantu para korban.

    Foto-foto yang diunggah oleh Pasukan Bela Diri Darat Jepang menunjukkan pasukan memuat makanan, air minum, dan perlengkapan mandi ke truk yang berjejer di jalan. Pasukan juga terlihat membersihkan lumpur dan puing-puing dari jalan yang terkena longsor.

    Dalam foto lain, tentara terlihat membawa korban selamat dengan tandu melewati jalan yang tertutup salju.

    BBC melihat kerusakan parah saat berkunjung ke Wajima pada hari Rabu, di mana beberapa rumah dan kendaraan hancur tertimpa beton yang runtuh. Banyak rumah kayu tradisional tua di kota itu runtuh.

    Kota berpenduduk 23.000 jiwa ini kini menyerupai kota hantu karena sebagian besar orang mengindahkan peringatan evakuasi dini, ketika diperkirakan akan terjadi tsunami.

    Berkunjung ke kota ‘hantu’ Wajima yang luluh lantak akibat gempa dan tsunami

    Di pusat kota Wajima, sisa-sisa dari pasar lama masih membara, seolah-olah baru saja terjadi ledakan, menyapu bersih area seluas lapangan sepak bola tersebut.

    Kebakaran berlangsung ketika gempa terjadi pada 1 Januari 2024 atau persis di hari Tahun Baru dan langsung menyebar, membakar kios-kios kayu dan beberapa rumah di sekitarnya.

    Pecahan-pecahan besi berserakan di antara hamparan abu.

    Petugas pemadam kebakaran masih menyisir puing-puing yang mengeluarkan asap, memeriksa api yang belum padam.

    Di seluruh kota, rumah-rumah penduduk yang terbuat dari kayu tradisional retak bahkan ada yang runtuh lantaran tidak dibuat untuk tahan terhadap gempa bumi yang kerap terjadi di Jepang.

    BBC News membutuhkan waktu dua hari untuk bisa sedekat ini ke pusat gempa, yang merupakan gempa terkuat dalam 12 tahun terakhir.

    Kami sudah tidak bisa menghitung berapa kali kami terpaksa berputar karena kondisi jalan yang rusak parah.

    Getty Images Asap mengepul setelah kebakaran berskala besar di satu kawasan di Wajima, Prefektur Ishikawa pada 2 Januari 2024, sehari setelah gempa besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda wilayah Noto di Prefektur Ishikawa. Getty Images Seorang perempuan mengambil foto di dekat bangunan di Kota Wajima yang hancur akibat gempa, Rabu (03/01).

    Anjing pelacak digunakan untuk menemukan orang yang hilang. (JIRO AKIBA/BBC)

    Hal ini menghambat upaya penyelamatan. Tim pencari dengan anjing pelacak tiba di Kota Wajima hanya beberapa jam sebelum kami.

    Mereka menghabiskan siang hari mencari rumah-rumah yang roboh, satu per satu, tidak tahu apakah ada orang di dalam rumah atau ada yang selamat.

    Kurangnya informasi memperlambat kerja mereka untuk menemukan penyintas.

    Salah satu warga, Keiko Kato, berlari menyambut tim penyelamat. Kerabat suaminya terperangkap di salah satu rumah bersama bibinya yang berusia 95 tahun, keponakan, dan putrinya.

    BBC

    Dia berkata belum mendengar kabar dari mereka sejak gempa terjadi dan telah mencari di sebagian besar pusat tempat evakuasi, namun sia-sia.

    Sementara rumah kerabatnya itu telah hancur, anjing pelacak tidak bisa masuk ke dalam, dan tim harus melanjutkan pencarian.

    “Setidaknya mereka tidak menemukan mayat,” katanya seraya menambahkan: “Masih ada harapan.”

    Warga lain juga berdatangan, memohon kepada para pekerja untuk memeriksa rumah keluarga mereka.

    Wajima kini menyerupai kota hantu.

    Kebanyakan dari mereka mengindahkan peringatan dini untuk melakukan evakuasi dan kini rumah mereka rusak parah atau tidak aman untuk ditinggali.

    Tak ada orang, mobil dan alarm rumah, kehancuran yang diakibatkan oleh gempa, menjadi satu-satunya pemandangan di sini.

    Meskipun di ujung salah satu jalan, mesin penjual otomatis yang masih hidup memainkan musik riang berulang-ulang.

    Kota Wajima memiliki angka kematian terbesar sejauh ini, dengan lebih dari 30-an kematian terkonfirmasi, namun jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

    Beberapa bagian di kota ini masih terputus akibat jalan rusak dan tanah longsor sehingga bantuan tidak bisa menjangkau masyarakat.

    Daerah lain di Semenanjung Noto yang terpencil di pantai barat Jepang lokasi gempa juga terisolasi. Lebih jauh ke wilayah utara, Kota Suzu tidak dapat diakses melalui jalan darat dan skala kerusakannya belum diketahui pasti.

    Menurut walikota baru tersebut, Masuhiro Izumiya, hampir tidak ada rumah yang utuh. Sekitar 90% atau seluruhnya roboh, katanya. Tsunami kecil melanda kota ini satu menit setelah gempa.

    BBCToshio Iwahama takut akan gempa susulan.

    Makanan dan bantuan tiba dengan perahu, tetapi pejabat setempat mengatakan kepada BBC News bahwa mereka harus pergi dari rumah ke rumah untuk mengecek korban yang selamat.

    Lebih dari 30.000 orang masih berada di tempat penampungan dan beberapa kota kekurangan air, listrik, dan koneksi internet.

    Seorang perempuan berlindung di pusat evakuasi di Kota Wajima bersama suaminya yang menderita luka bercerita kepada BBC News bahwa di sini tidak terdapat cukup makanan serta air. Antrean di satu-satunya toko yang buka mengular hingga ke jalanan.

    Pada Rabu (03/01), Perdana Menteri Fumiko Kishida mengumumkan rencana untuk melipatgandakan jumlah personel militer dan penyelamat yang memberikan bantuan.

    Dia mengakui upaya penyelamatan terhambat oleh jalan yang rusak parah.

    Jepang adalah salah satu negara paling aktif secara seismik di dunia dan aktivitas di sekitar Semenanjung Noto telah meningkat sejak akhir tahun 2020.

    Telah terjadi lebih dari 500 gempa kecil dan menengah di sini selama tiga tahun terakhir. Hal ini menimbulkan rasa aman yang palsu di antara sebagian orang yang tinggal di sini.

    “Kami selalu mengalami gempa bumi di sini, tapi saya tidak mengira akan terjadi gempa sebesar ini,” ujar Toshio Iwahama, yang rumahnya rusak parah. “Saya tidak menganggapnya serius. Saya kira kita aman.”

    Toshio berusia 82 tahun dan baru saja menjanda, dia khawatir tentang bagaimana dia akan membayar biaya perbaikan rumahnya.

    Sekarang yang menjadi perhatiannya adalah gempa susulan. Sudah terjadi lebih dari 200 gempa susulan sejak gempa terjadi pada Senin kemarin.

    Alarm peringatan berbunyi dari ponselnya tepat sebelum tanah berguncang dan memaksa orang keluar rumah. Beberapa merasa khawatir untuk bersembunyi di dalam rumah.

    BBCBanyak rumah dari kayu tradisional hancur dan bangunan bertingkat juga roboh di Wajima.

    Namun kenangan akan gempa bumi besar di masa lalulah yang menghidupkan kembali trauma masyarakat, terutama gempa besar dan tsunami pada tahun 2011 yang memicu bencana nuklir Fukushima dan menewaskan hampir 20.000 orang.

    Jepang telah menjadikan dirinya lebih tahan terhadap gempa bumi dan tsunami selama bertahun-tahun, begitu pula masyarakatnya.

    Rumah, jalan, dan pembangkit listrik tenaga nuklir lebih aman, sementara warga lebih waspada dan sigap menghadapi gempa.

    Akan tetapi gempa bumi yang terjadi pada Senin (01/01) menunjukkan gempa tersebut memiliki kekuatan yang mengejutkan dan menghancurkan negara tersebut.

    Peristiwa ini menghancurkan harapan masyarakat di Semenanjung Noto bahwa mereka akan terhindar dari bencana besar, sehingga menimbulkan ketakutan terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya.

    Toshio Iwahama tahu sekarang dia berada di bawah kekuasaan Bumi, dan sayangnya dia tinggal di puncak Lingkar Api Pasifik.

    Banyak rumah di Prefektur Ishikawa luluh lantak

    Di kota pesisir Suzu di Prefektur Ishikawa, sekitar 90% rumah di kota itu “seluruhnya luluh lantak atau nyaris semuanya”, kata Wali Kota Masushiro Izumiya kepada Kantor berita Kyodo.

    Pasukan militer Jepang telah membagikan perbekalan, termasuk makanan, air dan selimut bagi mereka yang harus meninggalkan rumah mereka.

    Pemerintah Jepang mengatakan bahwa 57.360 orang harus dievakuasi.

    Sejauh ini puluhan ribu makanan sudah dikirimkan ke seluruh wilayah yang terdampak.

    Dan gempa susulan masih berlanjut hingga Selasa.

    Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi, memperingatkan masyarakat agar “waspada” terhadap gempa yang lebih besar lagi “dengan intensitas hingga 7 skala Richter”, setidaknya dalam tujuh hari mendatang.

    Pada Selasa (02/01) sore, Prefektur Ishikawa, yang berjarak 155km dari selatan Semenanjung Noto, mengalami gempa berkekuatan 4,9.

    Peringatan gelombang tsunami yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang pada Senin kemudian diturunkan peringkatnya.

    Pada Selasa, semua peringatan tsunami di sepanjang Laut Jepang telah dicabut, yang berarti tidak ada lagi risiko adanya kejadian serupa.

    Warga Jepang yang terkena dampak gempa membagikan pengalamannya saat gempa mengguncang dalam beberapa menit.

    Seorang warga Nanao berusia 82 tahun, Toshio Iwahama, mengatakan kepada BBC bahwa sebagian rumah kayunya runtuh.

    Ia mengatakan, meski telah berkali-kali mengalami gempa, ia belum pernah mengalami guncangan sebesar ini.

    Warga Inggris Emma Ward, 41, yang sedang berlibur bermain ski di desa resor Hakuba, mengatakan gempa terjadi “tanpa peringatan”, sehingga kelompoknya berlindung di bawah meja di sebuah kafe.

    Dia mengatakan kepada BBC bahwa intensitas gempa telah menyebabkan orang-orang meninggalkan gedung tersebut.

    “Bagian terburuk dari gempa adalah kita tidak mengetahui seberapa kuat gempa yang akan terjadi. Ini adalah pengalaman yang sangat menakutkan,” kata Ward.

    EPASeorang warga berjalan di depan bangunan rumah yang roboh akibat gempa.

    ‘Upaya penyelamatan terkendala jalan-jalan yang rusak’

    Upaya penyelamatan masih berlangsung di Jepang setelah sedikitnya 77 orang meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda negara itu, Kamis (04/01). Rumah-rumah roboh, gedung-gedung terbakar dan jalan-jalan yang rusak parah, menghambat upaya penyelamatan korban.

    Pusat gempa berkekuatan 7,6 SR di semenanjung Noto, di wilayah Jepang tengah.

    Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, mengatakan upaya penyelamatan darurat saat ini “berpacu dengan waktu” guna menyelamatkan para korban.

    Dia juga mengatakan sekitar 3.000 orang tim penyelamat berusaha mencapai bagian Semenanjung Noto.

    Pantauan pesawat helikopter memperlihatkan banyak terjadi kebakaran dan kerusakan dalam skala luas pada bangunan dan infrastruktur.

    ReutersWarga Jepang berjalan melintasi bangunan rumah yang roboh akibat gempa di Nanao, Prefektur Ishikawa, pada Selasa (02/01)

    Korban jiwa akibat gempa besar yang memicu peringatan tsunami di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, terus bertambah.

    Semua korban meninggal ditemukan di Prefektur Ishikawa, di pantai barat Honshu, pulau utama Jepang.

    Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sekitar 1.000 anggota pasukan pertahanan Jepang kini berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan di wilayah terdampak gempa.

    “Pasukan pertahanan akan menghadapi banyak kendala untuk mencapai area terdampak bencana karena ruas jalan rusak, tapi orang-orang yang terjebak di bawah bangunan harus diselamatkan sesegera mungkin sebelum bangunan roboh,” ujar Kishida, Selasa (02/01).

    “Saya telah memerintahkan pejabat pasukan pertahanan untuk melakukan apa yang dia bisa untuk mencapai area terdampak bencana,” lanjutnya.

    Kepala sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengimbau rakyat Jepang agar waspada lantaran rentetan gempa ditengarai masih akan berlangsung hingga sepekan mendatang.

    Pasukan pertahanan Jepang kini sedang berupaya menjangkau Semenanjung Noto yang terisolasi akibat gempa melalui jalur laut.

    Nobuko Sugimori, warga Jepang berusia 74 tahun di Kota Nanao berkata bahwa dia belum pernah merasakan gempa dengan kekuatan sebesar ini sepanjang hidupnya.

    “Saya berusaha memegangi televisi supaya tidak terjatuh, tapi saya bahkan tidak bisa mempertahankan diri saya yang berayun kuat [akibat getaran gempa],” tutur Nobuko Sugimori kepada kantor berita Reuters.

    Sampai Selasa (02/01), tidak ada lagi peringatan tsunami, dan statusnya diturunkan menjadi “imbauan”.

    Ribuan orang yang tinggal di wilayah pesisir memilih bermalam di pusat evakuasi setelah diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi

    Sebanyak 18 WNI yang tinggal di Kota Suzu, Prefektur Ishikawa terpaksa bermalam di luar ruangan di atas bukit setelah gempa besar tersebut.

    Bersama warga Jepang, mereka membuat api unggun untuk menghangatkan diri dari suhu musim dingin yang mencapai 0 derajat Celsius. Suhu diperkirakan akan lebih dingin lepas tengah malam waktu setempat.

    Getty Images Foto ini memperlihatkan jalan yang runtuh di dekat kota Shika, Prefektur Ishikawa, sehari setelah gempa besar. Reuters Sebuah bangunan runtuh akibat gempa di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang. Getty ImagesBangunan rumah roboh akibat gempa di Nanao, Jepang, 2 Januari 2024.

    Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo itu memicu gelombang tsunami di pesisir utara dan tengah Jepang, dengan peringatan resmi mengatakan gelombang tsunami di beberapa tempat diperkirakan bisa mencapai 5 meter.

    Sejauh ini, gelombang setinggi 1,2 meter telah menerjang pelabuhan Wajiima di Prefektur Ishikawa pada Senin (01/01) pukul 16.21 waktu setempat, menurut kantor berita nasional NHK.

    Kota Toyama di Prefektur Toyama juga melaporkan gelombang tsunami setinggi 0,8 meter.

    Sebelumnya, pemerintah Jepang sudah meminta agar para penduduk di wilayah pesisir Noto di prefektur Ishikawa agar “evakuasi secepatnya ke dataran tinggi,” demikian dilansir NHK.

    ReutersBangunan rumah yang rubuh dan ruas jalan ruas jalan yang rusak di Kanazawa, Prefektur Ishikawa pada Selasa (02/01)

    ‘Ada peringatan tsunami jadi lari semua ke atas bukit’

    Rizal Sokobiki, salah satu dari 18 WNI yang terpaksa bermalam di atas bukit setelah gempa mengatakan listrik padam dan masih ada gempa susulan sehingga mereka memilih bertahan di luar ruangan.

    Belasan WNI itu bekerja di kapal perikanan dan tinggal di asrama yang terletak di tepi pantai.

    “Jaraknya dari laut itu dekat sekali, cuma 200 meter keliatan laut dari asrama menuju bukit. Karena ada peringatan tsunami jadi lari semua ke atas bukit,” jelas Rizal Sokobiki, WNI asal Tuban, Jawa Timur kepada wartawan Sri Lestari yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

    Rizal menyebutkan lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah berjarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.

    Ia mengatakan hanya membawa sedikit air minum dan jajanan untuk bekal bermalam. Hingga wawancara dilakukan pada Senin (01/01) pukul 22.20 waktu setempat, ia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah Jepang.

    Ketika gempa terjadi ia bersama rekan-rekannya tengah beristirahat di asrama karena tidak bertugas di laut.

    “Semua anak-anak sedang istirahat di kamar masing-masing, ada yang sedang makan berhamburan lari semua.”

    Selama dua tahun bekerja di Ishikawa, ia mengatakan baru kali ini merasakan gempa yang cukup besar.

    ReutersPengunjung supermarkert di Toyama berlindung saat gempa melanda wilayah tersebut

    Sementara itu, Wawan Supriyanto, WNI yang tinggal di Kota Kahoku di Prefektur Ishikawa merasakan guncangan gempa ketika tengah berbelanja di toko peralatan rumah tangga.

    Pria berusia 41 tahun ini mengatakan guncangan gempa itu membuat rangka baja di toko tersebut jatuh.

    Baca juga:

    Kahoku berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Noto. Ia mengatakan selama lima tahun tinggal di Ishikawa baru merasakan gempa sebesar ini.

    “Kaget sekaliBaru hari ini saya merasakan gempa yang cukup besar sekali, sudah terbiasa, tapi kok makin kencang dan makin menakutkan,” jelas Wawan.

    “Gedung dirancang sedemikian rupa, akhirnya kita stay di sana, dan luar biasa gedenya sampai besi di atas saya itu jatuh. Kalau barang-barang sudah jatuh semua,” ujarnya kemudian.

    Wawan dan keluarganya bermalam di mobil yang diparkir di service area (BBC)

    Wawan mengatakan setelah gempa, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami melalui email, sehingga ia dan keluarganya memilih tidak kembali ke apartemen dan menuju tempat yang lebih tinggi serta menjauh dari pantai.

    Ia mengatakan apartemennya terletak dekat dengan pantai sehingga berisiko tinggi.

    “Kita enggak berani balik ke apartemen karena kebetulan apartemennya itu dekat dengan pantai dan kita dapat peringatan dari pemerintah kota lewat email agar mengungsi, jangan kembali ke apartemen.”

    Ketika wawancara dilakukan, Wawan dan keluarganya berada di mobil yang diparkir di service area bersama dengan warga Jepang lainnya. Ia mengatakan terus memantau situasi terkini melalui radio.

    Warga Jepang di Wajima beristirahat di aera terbuka setelah gempa bumi melanda wilayah tersebut (Reuters)

    Hikmah Balbeid, WNI yang tinggal di Kota Kanazawa di Prefektur Ishikawa, mengatakan merasakan guncangan gempa yang sangat besar.

    “Yang kedua itu besar dan lama, sampai barang di rak itu ada yang jatuh dan ternyata setelah itu rak sepatu bergeser tempatnya.

    “Sofa bergeser tempatnya, cucian piring yang sudah kami cuci itu bergeser ke tempat cucian lagi, banyak yang jatuh, dan kami merasa ini gempa tidak sama dengan kayak biasanya,” jelas Hikmah.

    Ia mengatakan listrik dan gas di rumahnya masih mengalir, tetapi terjadi pemadaman listrik dan gas di rumah tetangganya. Beberapa jam setelah gempa besar, gempa susulan masih dirasakan.

    Hikmah mengatakan belum akan mengungsi, tetapi malam ini tengah berada di tempat pengungsian di sebuah banguan sekolah untuk mengunjungi temannya warga negara Mesir, Nagwa Fekri.

    Nagwa yang tinggal di tepi sungai merasa khawatir dan memilih menginap di tempat pengungsian yang disediakan pemerintah karena rumahnya hanya 2 lantai.

    “Sejumlah orang akan pulang tapi kami akan menginap karena kami tidak yakin apa yang akan terjadi, karena setidaknya hingga 2 jam lalu masih ada gempa yang cukup kuat.

    “Bahkan atap kami terbuat dari baja dan masih goyang. Saya tinggal selama 20 tahun di Ishikawa dan baru mengalami yang seperti ini.”

    WNI lain yang tinggal di Prefektur Tottori, Melli Suryanty mengatakan sempat ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah bersama dengan keluarganya.

    “Ketika bunyi sirene/alarm kami sekeluarga langsung turun bersama tetangga yang dari Ethiopia.

    “Peringatan tsunami disampaikan melalui pengeras suara dan diminta menjauh dari bibir pantai, mencari tempat yang aman. Alhamdulillah kami aman dan selamat.”

    Melly dan keluarga kembali ke apartemen setelah gempa susulan mereda.

    Adapun saat ini Kementerian Luar Negeri Indonesia sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami di Jepang.

    KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 warga negara Indonesia yang menetap di Prefektur Ishikawa, 1.344 di Prefektur Toyama dan 1.132 di Prefektur Niigata, menurut Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Tokyo, Meinarti Fauzie.

    KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar warga negara Indonesia tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat.

    ReutersWarga di Wajima mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di setelah peringatan tsunami dikeluarkan

    Kebakaran besar dan orang-orang terjebak reruntuhan

    Kebakaran besar terlihat terjadi di Wajima di Ishikawa pada Senin malam setelah gempa terjadi.

    Departemen Pemadam Kebakaran Kota Wajima di Ishikawa mengatakan telah menerima sedikitnya 30 laporan tentang bangunan yang runtuh, lapor lembaga penyiaran publik Jepang NHK.

    Sekretaris kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan banyak orang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang roboh akibat gempa.

    Ia menegaskan, pihak berwenang masih mengumpulkan informasi mengenai kerusakan tersebut.

    ReutersPemandangan yang diambil dari udara menunjukkan kebakaran di Wajima pada Senin (01/01) setelah gempa terjadi

    Hingga saat ini, belum ada kabar mengenai jumlah korban secara keseluruhan.

    Namun, juru bicara pemerintah mengatakan ada enam laporan kasus orang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang runtuh.

    Sejauh ini gempa tersebut telah mengakibatkan pembatalan jadwal perjalanan dan keberangkatan seluruh Shinkansen, pembatalan pendaratan di Bandara Niigata, dan terdapat sejumlah kerusakan di beberapa ruas jalan di Ishikawa.

    Gempa juga menyebabkan putusnya hubungan listrik dan berdampak pada sekitar 35.000 rumah tangga di ketiga prefektur tersebut.

    Laporan dari kota Suzu, dekat pusat gempa di wilayah Noto, Prefektur Ishikawa, menyebutkan banyak bangunan runtuh.

    Foto-foto yang diambil usai gempa menggambarkan kerusakan pada bangunan Kuil Onohiyoshi dan sekitarnya di Kanazawa, Prefektur Ishikawa.

    Reuters

    Sejumlah pejabat menambahkan bahwa banyak rumah di beberapa bagian prefektur telah runtuh.

    Perusahaan kereta api milik negara, Japan Railways, juga telah menghentikan sementara jalur kereta cepat shinkansen antara Tokyo dan pusat gempa yakni daerah administrasi Ishikawa.

    Serangkaian gempa melanda wilayah Noto pada Senin sore, dimulai dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,7 pada pukul 16:06 waktu setempat, kata Badan Meteorologi Jepang.

    Guncangan ini diikuti oleh gempa berkekuatan magnitudo 7,6 dan setidaknya lima gempa susulan dalam waktu satu jam.

    ReutersJalan raya yang rusak akibat gempa di Wajima, prefektur Ishikawa

    ‘Seperti bencana di tengah makan malam Natal’

    Jeffrey Hall, dosen di Universitas Kanda di Jepang, mengatakan dia merasakan getaran akibat gempa sekitar dua menit, meskipun gempa terjadi di wilayah lain di Yokohama.

    Kepada BBC, dia mengatakan gempa bumi adalah “hal yang sangat, sangat serius” bagi Jepang dan “orang-orang sangat ketakutan”.

    “Ini setara dengan gempa bumi besar dan tsunami yang terjadi di tengah jamuan makan malam Natal bagi masyarakat Inggris,” katanya.

    ReutersSebuah bangungan fasilitas komersial runtuh karena gempa di Kaga, prefektur Ishikawa

    “Bagi orang Jepang, Tahun Baru adalah hari dimana semua orang berkumpul di rumah keluarga besarnya dan makan bersama.

    “Pada pukul 16.30, hal ini terjadi. Ini merupakan gangguan besar. Di seluruh negeri, orang-orang melihat hal ini di TV bersama keluarga mereka. Ini sangat menakutkan.”

    Gempa terbesar yang tercatat di Semenanjung Noto

    Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 ini merupakan gempa terbesar yang tercatat di Semenanjung Noto di prefektur Ishikawa sejak pencatatan dimulai pada tahun 1885, kata Badan Meteorologi Jepang.

    Seorang pejabat badan tersebut juga mengatakan bahwa peringatan tsunami yang dikeluarkan sebelumnya adalah peringatan besar pertama sejak Maret 2011, ketika Jepang dilanda salah satu gempa bumi terkuat yang pernah tercatat.

    Dia menambahkan, ada peningkatan risiko tanah longsor dan kebakaran di daerah yang terkena dampak.

    Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, telah memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi gempa susulan.

    Operator pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu, Kansai Electric, mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah yang terkena dampak masih berfungsi normal.

    Reuters

    Otoritas Regulasi Nuklir Jepang melaporkan tak ada penyimpangan dalam operasional pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang. Ini termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama Kansai Electric Power di Prefektur Fukui.

    Pembangkit listrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa, yang terletak paling dekat dengan pusat gempa, telah menghentikan dua reaktornya sebelum gempa untuk pemeriksaan rutin dan sejauh ini tak ada dampak apa pun dari gempa tersebut, kata badan tersebut.

    BBC

    Badan meteorologi Korea Selatan telah memperingatkan bahwa gelombang tsunami setinggi 0,3 m dapat melanda pantai timur negara itu antara pukul 18:29 hingga 19:17 waktu setempat.

    Rusia telah mengeluarkan peringatan tsunami di kota pelabuhan timur jauh Vladivostok dan Nakhodka, kantor berita negara TASS melaporkan.

    Pada tahun 2011, Jepang dilanda gempa berkekuatan 9,0 magnitudo dan tsunami yang melanda pesisir timur laut negara itu, menewaskan hampir 18.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

    Hal ini juga menyebabkan kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, di sisi timur pulau tersebut, yang dampaknya masih terasa hingga saat ini.

    Berita ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Jiwa Gempa Dahsyat di Jepang Bertambah Jadi 92 Orang, 242 Hilang

    Korban Jiwa Gempa Dahsyat di Jepang Bertambah Jadi 92 Orang, 242 Hilang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Jepang bertambah menjadi 92 orang pada hari Jumat (5/1). Sementara jumlah orang hilang melonjak menjadi 242 orang.

    Pada Kamis (4/1), dua wanita lanjut usia berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan. Namun, harapan untuk menemukan korban selamat lainnya memudar ketika ribuan petugas penyelamat berpacu dengan waktu, empat hari setelah gempa Magnitudo (M) 7,5 terjadi pada 1 Januari lalu.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (5/1/2024), ribuan petugas penyelamat dari seluruh Jepang telah berjuang di wilayah Ishikawa untuk menjangkau ratusan orang di komunitas-komunitas yang terdampak.

    Pada Kamis sore waktu setempat, 72 jam setelah gempa, kedua wanita lanjut usia tersebut secara ajaib berhasil dikeluarkan dengan selamat dari sisa-sisa rumah mereka di Wajima, salah satunya berkat seekor anjing pelacak bernama Jennifer.

    Kota pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto adalah salah satu kota yang paling parah terkena dampak gempa. “Saya sedang bersantai di Hari Tahun Baru ketika gempa terjadi. Semua kerabat saya ada di sana dan kami bersenang-senang,” kata Hiroyuki Hamatani (53) kepada AFP di tengah mobil-mobil yang terbakar dan reruntuhan bangunan.

    Gempa utama yang kuat, diikuti ratusan gempa susulan, melukai sedikitnya 330 orang, kata pemerintah setempat.

    Sekitar 30.000 rumah tangga tidak mendapat aliran listrik di wilayah Ishikawa, dan 89.800 rumah di sana serta di dua wilayah tetangga tidak memiliki air.

    Ratusan orang saat ini berada di tempat-tempat penampungan pemerintah.

    Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahun dan sebagian besar tidak menyebabkan kerusakan, dengan peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

    Gempa bumi telah melanda wilayah Noto dengan kekuatan dan frekuensi yang semakin meningkat selama lima tahun terakhir.

    Negara ini dihantui oleh gempa bawah laut berkekuatan M 9,0 pada tahun 2011, yang memicu tsunami yang menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.

    Tsunami tersebut juga membanjiri pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, menyebabkan salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wakil Pemimpin Hamas Tewas dalam Serangan Drone Israel

    Wakil Pemimpin Hamas Tewas dalam Serangan Drone Israel

    Anda sedang membaca rangkuman berita utama dari berbagai penjuru dunia dalam 24 jam terakhir.

    Kami mengawali Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 3 Januari 2024 dari Lebanon.

    Wakil pemimpin Hamas tewas dalam serangan drone

    Wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dikonfirmasi tewas dalam sebuah ledakan di Beirut, Lebanon, dalam dugaan serangan drone Israel.

    Saleh merupakan wakil kepala biro politik Hamas yang sangat terlibat dalam urusan militer kelompok tersebut.

    Militer Israel belum memberikan komentar resmi, namun para menteri dan politisi malah memberikan ucapan selamat kepada militer atas tewasnya anggota Hamas yang paling senior.

    Menurut media pemerintah Lebanon, beberapa orang lainnya juga tewas dalam ledakan di kantor Hamas di Beirut selatan.

    Pesawat Japan Airlines terbakar saat mendarat di Tokyo

    Lima awak Pesawat Coast Guard tewas dalam peristiwa tabrakan dengan pesawat Japan Airlines (JAL).

    Sementara 379 penumpang pesawat Japan Airlines berhasil menyelamatkan diri di bandara Haneda Tokyo.

    Dalam video dan gambar yang beredar di media sosial, terdengar penumpang berteriak di dalam kabin pesawat saat proses evakuasi.

    Api baru padam lebih dari enam jam setelah penumpang dan beberapa awak kabin berhasil dievakuasi.

    Menteri Transportasi Jepang mengatakan penyebab kecelakaan masih belum jelas, sementara polisi dan departemen lain terus melakukan penyelidikan.

    Rusia kembali menyerang Ukraina

    Beberapa kota di Ukraina dihantam tembakan setelah Vladimir Putin berjanji akan membalas serangan terhadap kota Belgorod yang menewaskan 24 warga sipil menjelang Malam Tahun Baru.

    Rusia menyerang ibu kota Ukraina, Kyiv, dan kota-kota lain dengan rudal, hingga menewaskan lima orang dan melukai sedikitnya 92 orang.

    Ia mengatakan Rusia telah meluncurkan sekitar 170 serangan drone dan rudal ke Ukraina sejak 31 Desember.

    Serangan ini terjadi setelah Putin mengumumkan intensifikasi serangan terhadap sasaran militer Ukraina.

    “Rusia akan bertanggung jawab atas setiap nyawa yang direnggutnya,” tulis Zelenskyy di Telegram.

    Pemimpin oposisi Korea Selatan ditikam

    Pemimpin oposisi Korea Selatan, Partai Demokrat, Lee Jae-myung, ditusuk di bagian leher oleh seorang yang menyamar sebagai pendukung saat berkunjung di Busan.

    Juru bicara partai Kwon Chil-seung mengatakan Lee dilarikan ke rumah sakit di Seoul menggunakan helikopter, dan sudah sadar di unit perawatan intensif.

    Serangan tersebut terjadi hanya beberapa minggu sebelum pemilihan parlemen April mendatang, dan menurut Kwon merupakan sebuah “teror politik”.

    Lee berjalan melewati kerumunan jurnalis setelah mengunjungi lokasi bandara baru ketika serangan itu terjadi.

    Pelaku mendekati Lee untuk meminta tanda tangan sambil mengenakan mahkota kertas, lalu tiba-tiba menerjang ke depan dan menyerangnya.

    Sebanyak 22 lokasi di Samarinda banjir

    Hujan yang turun dari Selasa sore hingga malam di 22 lokasi di Samarinda, Kalimantan Timur menyebabkan daerah tersebut terendam banjir.

    Menurut Kepala BPBD Kota Samarinda Suwarso, curah hujan yang mencapai 79,8 milimeter dari pukul 17.00 sampai 19.00 WITA membuat air Sungai Mahakam meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

    “Banjir terjadi akibat luapan Sungai Mahakam dan saluran air yang tidak mampu menampung debit air hujan,” kata Suwarso.

    Selama banjir, terjadi juga kebakaran akibat mesin perahu cepat yang konslet di Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang.

    Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat setempat atas kondisi cuaca ekstrem saat ini.

  • Korban Gempa Jepang Hadapi Ancaman Longsor-Hujan Deras Saat Cuaca Dingin

    Korban Gempa Jepang Hadapi Ancaman Longsor-Hujan Deras Saat Cuaca Dingin

    Tokyo

    Situasi memprihatinkan dihadapi oleh korban selamat gempa bumi di Jepang, yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 62 orang. Hujan deras yang mengguyur di tengah cuaca dingin dengan suhu membekukan dan ancaman longsor berpotensi melanda area terdampak gempa.

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang area Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1) sore waktu setempat, telah memicu kerusakan dan meratakan rumah-rumah, juga memutus akses terhadap area-area terpencil yang sangat membutuhkan bantuan.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/1/2024), otoritas Jepang sedang bergegas menyalurkan bantuan kepada para korban gempa di area-area terdampak. Namun perkiraan hujan deras di area-area tersebut yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya tanah longsor, berpotensi menghambat upaya penyaluran bantuan.

    Cuaca buruk itu juga menghambat upaya untuk menyelamatkan dan mengevakuasi lebih banyak orang yang masih terjebak reruntuhan bangunan.

    Ruas jalanan yang retak dan rusak, infrastruktur yang hancur, dan lokasi terpencil di area-area terdampak gempa paling parah telah mempersulit upaya-upaya penyelamatan. Skala kerusakan akibat gempa yang sempat memicu tsunami 1,2 meter itu masih belum jelas hingga dua hari berselang.

    Di kota Suzu yang berpenduduk 5.000 rumah tangga, otoritas setempat tidak mampu merespons 72 permintaan bantuan.

    Otoritas Prefektur Ishikawa mengonfirmasi 62 kematian sejauh ini, yang menjadikan gempa bumi ini sebagai yang paling mematikan di Jepang setidaknya sejak tahun 2016 lalu.

    Ditambahkan Kishida bahwa pemerintah Jepang telah membuka jalur laut untuk mengirimkan bantuan dan beberapa truk yang lebih besar kini bisa mencapai area-area terdampak parah.

    Mitsuru Kida (74), salah satu korban selamat gempa di kota Wajima, mengkhawatirkan bahwa kembali kepada kehidupan seperti biasa akan memakan waktu lama.

    “Kondisi jalanan sangat buruk. Ini pertama kalinya jalanan rusak separah ini. Saya memiliki kesan bahwa saat ini sebagian besar orang belum mendapatkan kembali energi untuk berdiri lagi,” ucapnya.

    Rentetan gempa susulan dengan ukuran lebih kecil masih terus mengguncang area Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, yang menjadi lokasi gempa besar yang mengguncang awal tahun ini.

    Para petugas pemadam kebakaran terus mencari korban selamat di balik reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa. Operasi mereka sempat terhenti karena para petugas bergegas keluar reruntuhan ketika alarm peringatan gempa berbunyi sebelum tengah hari pada Rabu (3/1) waktu setempat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemlu Sebut 105 WNI Berada di Shelter Gempa Jepang M 7,5

    Kemlu Sebut 105 WNI Berada di Shelter Gempa Jepang M 7,5

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 105 warga negara Indonesia (WNI) berada di shelter-shelter pengungsian usai gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang, Senin (1/1).

    Kementerian Luar Negeri RI melaporkan ratusan WNI tersebut tersebar di tiga lokasi yakni Ogi, Suzu, dan Sakai. Mereka berada di shelter yang telah disediakan pemerintah dan tengah membutuhkan bantuan logistik.

    “Dari hasil komunikasi dengan simpul-simpul WNI di sekitar lokasi gempa, terdapat sekitar 105 WNI yang saat ini berada di shelter-shelter yang disediakan otoritas setempat yang membutuhkan bantuan logistik,” kata juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, Rabu (3/1).

    Iqbal menyampaikan pihak Kedutaan Besar RI Tokyo saat ini sudah mulai mendistribusikan bantuan logistik bagi WNI yang terdampak gempa tersebut.

    Iqbal juga menyebut bahwa otoritas Jepang telah mencabut peringatan tsunami, namun tetap memperingatkan gempa susulan dalam sepekan ke depan.

    Gempa bumi mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang, pada 1 Januari lalu.

    Bencana itu menewaskan setidaknya 62 orang, dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, kebakaran besar, serta robekan pada jalanan.

    Dampak gempa paling besar dirasakan di Semenanjung Noto, dengan ratusan rumah dilalap api dan yang lainnya rata dengan tanah.

    Saat ini, ada 1.315 warga negara Indonesia yang menetap di Prefektur Ishikawa.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • INFOGRAFIS: Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Jepang di Awal Tahun

    INFOGRAFIS: Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Jepang di Awal Tahun

    INFOGRAFIS: Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Jepang di Awal Tahun

    Internasional
    • 11 bulan yang lalu

  • VIDEO: Pilu Kakek Lihat Jasad Istri Tertimpa Reruntuhan Gempa Jepang

    VIDEO: Pilu Kakek Lihat Jasad Istri Tertimpa Reruntuhan Gempa Jepang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang kakek di Jepang menyaksikan jenazah istrinya dievakuasi dari rumah mereka yang hancur pada Rabu (3/1).

    Istri dari kakek itu tewas karena tertimpa reruntuhan rumah yang hancur akibat gempa maut Jepang M 7,4.

    Korban tewas akibat gempa dahsyat Jepang pada Senin (1/1) lalu bertambah menjadi 62 orang.

    Mayoritas korban tewas ditemukan di bawah reruntuhan bangunan.

    Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring tim penyelamat masih melakukan misi pencarian.

    Proses pencarian dan penyelamatan ini pun berlangsung di tengah ratusan kali gempa susulan dan cuaca yang buruk.

  • VIDEO: Kondisi Bangkai Pesawat Jepang Airlines usai Terbakar

    VIDEO: Kondisi Bangkai Pesawat Jepang Airlines usai Terbakar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bangkai pesawat Japan Airlines (JAL516) terlihat di Bandara Haneda usai insiden tabrakan saat mendarat pada Selasa (2/1).

    Pesawat itu bertabrakan dengan pesawat Pasukan Penjaga Pantai Jepang saat mendarat di Bandara Haneda.

    Seluruh 379 penumpang dan kru pesawat Japan Airlines berhasil dievakuasi dengan selamat.

    Namun, lima dari enam kru pesawat Penjaga Pantai Jepang meninggal dunia akibat insiden ini.

    Belum ada pernyataan resmi terkait penyebab kecelakaan ini.

  • Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Tokyo

    Otoritas Jepang menyelidiki penyebab tabrakan dua pesawat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, yang menewaskan lima orang. Informasi awal menyebut pesawat Japan Airlines mendapatkan izin mendarat sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang yang ada di landasan yang sama.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (3/1/2024), tabrakan antara pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines dengan pesawat Bombardier De Havilland Dash-8 milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu terjadi pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Para pejabat pemerintah Jepang berjanji untuk menyelidiki bagaimana insiden itu bisa terjadi. Diketahui bahwa Jepang tidak mengalami kecelakaan penerbangan komersial yang serius selama beberapa dekade terakhir.

    Menurut orang-orang yang mengetahui penyelidikan otoritas Jepang, Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) akan memimpin penyelidikan dengan partisipasi dari lembaga-lembaga di Prancis, di mana pesawat itu dibuat, dan lembaga di Inggris yang menjadi lokasi dua mesin Rolls-Royce dirakit.

    Para pakar memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, dan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh berbagai faktor.

    Namun para penyelidik diperkirakan akan menyelidiki instruksi seperti apa yang diberikan oleh operator Air Traffic Control (ATC) Bandara Haneda terhadap dua pesawat yang terlibat tabrakan, selain menyelidiki secara detail soal sistem pesawat dan bandara setempat.

    Salah satu tugas pertama para penyelidik adalah memulihkan perekam kotak hitam dengan data penerbangan dan rekaman suara kokpit. Lokasi insiden yang ada di bandara akan mempermudah tugas forensik karena bukti fisik, data radar dan keterangan saksi mata juga rekaman video bisa didapatkan dengan mudah.

    Seorang pejabat kementerian Jepang menyebut pesawat penumpang itu berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang. Menurut pihak Japan Airlines, kapten pesawat mendapatkan izin mendarat tapi kemungkinan besar tidak bisa melihat keberadaan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bawahnya.

    Dari enam personel yang ada di pesawat Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu, lima personel di antaranya tewas. Satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat tersebut, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.

    Sedangkan sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan Bandara Haneda. Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.

    Japan Airlines Diberi Izin Mendarat di Haneda Sebelum Tabrakan Terjadi

    Saat ditanya soal apakah pesawat Japan Airlines itu mendapatkan izin untuk mendarat dari operator ATC Bandara Haneda, sejumlah pejabat maskapai itu menjawab: “Pemahaman kami adalah hal itu (izin mendarat-red) telah diberikan.”

    Bahkan menurut pihak Japan Airlines, pesawat penumpang itu mengulangi perintah yang diberikan sebelum memulai prosedur pendaratan.

    Namun pihak Japan Airlines dan otoritas Jepang menolak untuk mengomentari soal percakapan antara operator ATC Bandara Haneda dengan kedua pesawat yang terlibat tabrakan tersebut, dengan alasan penyelidikan sedang berlangsung.

    Dalam rekaman dari menara ATC Bandara Haneda yang tampaknya diambil beberapa saat sebelum tabrakan terjadi, yang tersedia pada situs yang menyiarkan sinyal lalu lintas udara secara langsung, terdengar suara yang menyarankan penerbangan Japan Airlines untuk “melanjutkan pendekatan” untuk mendarat.

    Hal serupa dilaporkan oleh media terkemuka Jepang, NHK, yang menyebut bahwa seorang operator ATC Bandara Haneda memberikan izin kepada pesawat penumpang Japan Airlines untuk mendarat sebelum tabrakan terjadi.

    Disebutkan juga oleh NHK bahwa operator ATC itu juga memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu. Pesawat itu memiliki pangkalan di Bandara Haneda. Informasi itu didapatkan NHK dari seorang sumber dari Kementerian Transportasi Jepang.

    Badan Keselamatan Transportasi Jepang mengerahkan enam penyelidik untuk melakukan penyelidikan sekala penuh terhadap tabrakan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini