Negara: Jepang

  • Atlet Uji Kasur Kardus Anti-Seks di Olimpiade Paris 2024 Jadi Sorotan

    Atlet Uji Kasur Kardus Anti-Seks di Olimpiade Paris 2024 Jadi Sorotan

    Jakarta

    Viral di media sosial para atlet menguji kekuatan kasur kardus di wisma Olimpiade Paris 2024 dengan melompat dan berguling-guling. Aksi tersebut malah menjadi sorotan warganet.

    Banyak yang menduga dipakainya kasur kardus bertujuan sama seperti Olimpiade Jepang pada 2022 silam. Kala itu penggunaan kasur kardus untuk mencegah hubungan seks di wisma atlet sebagai begitu physical distancing.

    Lantaran tidak ada pembatasan terkait pandemi, para atlet tidak dilarang untuk melakukan hubungan seks. BahkanLayanan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Olimpiade Paris 2024 telah menyiapkan 200.000 kondom untuk atlet laki-laki.

    Selain itu disiapkan 20.000 kondom untuk atlet perempuan. Kondom untuk laki-laki maupun perempuan bisa didapat di asrama atlet selama berlangsung olimpiade.

    Penggunaan kasur kardus di Olimpiade Paris 2024 murni karena ingin lebih ramah lingkungan. Sebab kadus yang digunakan berasal dari bahan daur ulang.

    Begitu selesai digunakan nantinya, kardus tersebut bisa didaur ulang lagi. Sementara kasur dan bantal bakal disumbangkan ke lembaga atau sekolah yang membutuhkan.

    [Gambas:Twitter]

    Berikut rangkuman reaksi warganet terkai aksi lompat para atlet di di kasur kardus Olimpiade Paris.

    “Saya Masih blm paham korelasi alas tidur kardus dengan mencegah wik wik. Mohon penjelasannya,” kata @imbar_MWRD.

    “Ngesex itu butuh tenaga extra. Sedangkan itu kasur konon kuat dan anti sex. Hrsnya secara logika kl anti sex dan mencegah sex sesama atlet, itu kasur langsung jebol donk saat jingkrak2 diatasnya? Iya gaaaa?” kata @jr_boyke·

    “Antisex itu media2 yg buat, krna melihat kasur terbuat dari kardus yg bisa rusak kalo dipake sex. Tapi kenyataannya kuat bisa dipake buat sex jg,” ujar @Ronaldchristy.

    “Kotak kardus adalah hal yang normal di Olimpiade, dan mereka sebenarnya cukup nyaman. Perancang membuatnya dengan mempertimbangkan mobilitas dan kenyamanan,” kata @MattTheHew.

    (afr/afr)

  • Tanggapan Bos Microsoft dan Penjelasan Teknis Soal Windows Sedunia Tumbang

    Tanggapan Bos Microsoft dan Penjelasan Teknis Soal Windows Sedunia Tumbang

    Jakarta

    Pada Jumat (19/7), para pengguna PC berbasis Windows di seluruh dunia mengeluhkan komputer mereka mengalami blue screen of death (BSOD) mendadak.

    Pengguna tersebut lokasinya tersebar luas, dari mulai India, Jepang, Kanada, sampai Australia. Sejumlah pengguna di Indonesia pun terkena dampaknya. ‘Bencana’ ini tercatat mempengaruhi setidaknya 8,5 juta perangkat Windows di seluruh dunia.

    Penyebab crash massal ini disebut berasal dari CrowdStrike, perusahaan penyedia solusi keamanan cyber. CEO CrowdStrike George Kurtz, mengungkapkan pihaknya terus bekerja mengatasi persoalan tersebut.

    “CrowdStrike secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows. Host Mac dan Linux tidak terpengaruh,” tulis George Kurtz, presiden dan CEO CrowdStrike.

    Menurutnya, kejadian ini bukan insiden keamanan atau serangan cyber. Masalah telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikan telah diterapkan. “Tim kami dikerahkan sepenuhnya untuk memastikan keamanan dan stabilitas pelanggan CrowdStrike,” cetusnya.

    Dikutip dari pernyataan di blog resmi Microsoft, raksasa software tersebut menyebutkan jumlah perangkat yang terdampak, kurang dari 1% dari seluruh mesin atau perangkat berbasis Windows.

    “Walau pembaruan perangkat lunak terkadang menyebabkan gangguan, insiden signifikan seperti peristiwa CrowdStrike jarang terjadi,” klaim perusahaan yang dipimpin Satya Nadella itu.

    Namun demikian, 1% tersebut cukup untuk menimbulkan masalah bagi para retailer, bank, maskapai penerbangan, dan banyak industri lainnya, serta semua orang yang bergantung pada mesin berbasis Windows.

    Walau berangsur-angsur normal kembali, masih banyak perusahaan dan bisnis mengalami kendala BSOD di perangkat Windows mereka.

    Tanggapan Satya Nadella

    Selang satu hari setengah berlalu, CEO Microsoft Satya Nadella pun angkat bicara. Lewat akun X resminya, dia mengungkap saat ini Microsoft sedang bekerja sama dengan perusahaan dan layanan yang terkena dampak untuk memperbaikinya.

    “Kemarin, CrowdStrike merilis pembaruan yang berdampak pada sistem TI secara global. Kami menyadari masalah ini, dan bekerja sama dengan CrowdStrike dan seluruh industri untuk memberikan panduan teknis dan dukungan kepada pelanggan agar sistem mereka kembali online dengan aman,” kata Satya Nadella di X/Twitter.

    Penjelasan Teknis

    CrowdStrike juga merilis pernyataan yang menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang terjadi dan mengapa begitu banyak sistem terpengaruh sekaligus.

    “File konfigurasi yang disebutkan di atas disebut sebagai Channel File (File Saluran) dan merupakan bagian dari mekanisme perlindungan perilaku yang digunakan oleh sensor Falcon,” demikian pernyataan CrowdStrike, dikutip dari The Verge.

    “Pembaruan pada Channel File adalah bagian normal dari pengoperasian sensor dan terjadi beberapa kali sehari sebagai respons terhadap taktik, teknik, dan prosedur baru yang ditemukan oleh CrowdStrike. Ini bukanlah proses baru, arsitekturnya telah ada sejak awal lahirnya Falcon,” kata CrowdStrike.

    CrowdStrike menjelaskan file tersebut bukan driver kernel tetapi bertanggung jawab atas bagaimana Falcon mengevaluasi eksekusi bernama pipe1 pada sistem Windows.

    Peneliti keamanan dan pendiri Objective See Patrick Wardle mengatakan, penjelasan tersebut sejalan dengan analisisnya dan beberapa pihak lain tentang penyebab kerusakan, yakni karena file C-00000291- yang memicu kesalahan logika yang mengakibatkan kerusakan OS (lewat CSAgent.sys).

    “Pada 19 Juli 2024 pukul 04:09 UTC, sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung, CrowdStrike merilis pembaruan konfigurasi sensor untuk sistem Windows,” blog CrowdStrike menjelaskan lebih lanjut.

    “Pembaruan konfigurasi sensor merupakan bagian berkelanjutan dari mekanisme perlindungan platform Falcon. Pembaruan konfigurasi ini memicu kesalahan logika yang mengakibatkan sistem crash dan blue screen (BSOD) pada sistem yang terkena dampak.”

    Sementara itu, sistem yang rentan terhadap kerusakan adalah sistem yang menjalankan sensor Falcon untuk Windows 7.11 dan yang lebih baru yang mengunduh konfigurasi yang diperbarui dari 04:09 UTC hingga 05:27 UTC.

    (rns/rns)

  • Matahari Lepaskan Semburan Terkuat, Picu Pemadaman Radio di Australia hingga Jepang

    Matahari Lepaskan Semburan Terkuat, Picu Pemadaman Radio di Australia hingga Jepang

    Jakarta

    Saat para peneliti mulai berpikir Matahari agak tenang akhir-akhir ini, ia beraksi tiba-tiba dengan semburan kelas X yang eksplosif, kelas semburan Matahari yang terkuat.

    Suar dari bintik Matahari AR3738 terjadi Sabtu (13/7) pukul 10.34 malam EDT (atau Minggu 14/7 09.34 pagi WIB) dan Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap pemandangan dinamis tersebut dari luar angkasa.

    Sayangnya bagi para pemburu aurora, suar berumur pendek ini tidak menghasilkan lontaran massa koronal (cornal mass ejection/CME), yakni lontaran plasma dan medan magnet dalam jumlah besar dari Matahari.

    Ahli fisika surya Keith Strong telah mengawasi tanda-tanda CME dari letusan baru-baru ini, tetapi menurut postingannya baru-baru ini di X/Twitter, “Tidak mungkin ada aktivitas geomagnetik akibat aktivitas Matahari yang tinggi.”

    [Gambas:Twitter]

    Namun, flare tersebut menyebabkan pemadaman sinyal radio gelombang pendek di seluruh Australia, Asia Tenggara, dan Jepang tak lama setelah letusan. Pemadaman ini umum terjadi setelah flare Matahari yang kuat karena semburan sinar-X yang intens dan radiasi ultraviolet ekstrem yang dipancarkan selama peristiwa ini.

    Radiasi dari semburan Matahari bergerak ke Bumi dengan kecepatan cahaya dan mengionisasi (mengisi daya listrik) atmosfer bagian atas saat tiba. Ionisasi ini menciptakan lingkungan yang lebih padat agar sinyal radio gelombang pendek frekuensi tinggi dapat melewatinya, untuk memfasilitasi komunikasi jarak jauh.

    Pemadaman sinyal radio gelombang pendek di Asia Tenggara, Australia, dan Jepang. Foto: NOAA/SWPC

    Saat gelombang radio berinteraksi dengan elektron dalam lapisan terionisasi, gelombang tersebut kehilangan energi karena meningkatnya tabrakan, yang dapat menurunkan atau menyerap sinyal radio sepenuhnya.

    Pemadaman radio akibat jilatan api Matahari dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

    (rns/afr)

  • Kisah Horor Unit 731, Manusia Jadi Kelinci Percobaan Tentara Jepang

    Kisah Horor Unit 731, Manusia Jadi Kelinci Percobaan Tentara Jepang

    Jakarta

    Unit 731 atau Detasemen Manchu 731, merupakan bukti kekejaman tentara Jepang di masa silam. Mereka meriset usaha perang biologi dan kimia Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan melakukan eksperimen mematikan terhadap manusia selama Perang China-Jepang Kedua (1937-1945) dan Perang Dunia II.

    Perkiraan korban tewas bervariasi. Antara 1936 dan 1945, sekitar 14.000 korban dibunuh di Unit 731. Diperkirakan setidaknya 300.000 orang meninggal karena penyakit menular yang dipicu aktivitas Unit 731 dan fasilitas afiliasinya. Lokasinya di distrik Pingfang di Harbin, kota terbesar di negara boneka Jepang Manchukuo dan punya kantor cabang aktif di seluruh China dan Asia Tenggara.

    Didirikan tahun 1936, Unit 731 bertanggung jawab atas beberapa kejahatan perang paling terkenal angkatan bersenjata Jepang. Mereka rutin melakukan tes tak manusiawi termasuk suntikan penyakit, dehidrasi terkontrol, pengujian senjata biologis, pengambilan organ, amputasi, dan pengujian senjata.

    Korban yang diculik untuk jadi kelinci percobaan tak hanya laki-laki, perempuan dan anak-anak, namun juga bayi yang lahir dari pemerkosaan sistemik oleh staf di dalam kompleks.

    Para korban juga berasal dari berbagai negara, dengan mayoritas warga China dan sebagian kecil warga Rusia. Nah baru-baru ini, bukti baru terungkap mengenai kekejaman yang dilakukan oleh Unit 731, mendokumentasikan kejahatan perang yang dilakukan beberapa anggota unit tersebut dan pekerjaan mereka.

    Sebuah laporan oleh China Media Group mengatakan bukti tersebut terdiri dari formulir pendaftaran informasi pribadi beberapa anggota Unit 731. Bukti tersebut telah dipublikasikan oleh Exhibition Hall of Evidence of Crimes Committed by Unit 731 of the Imperial Japanese Army.

    Dikutip detikINET dari China Daily, formulir yang baru diungkapkan diisi anggota Unit 731 yang tak kembali ke Jepang usai Jepang menyerah 15 Agustus 1945. Secara umum diyakini bahwa setelah Jepang menyerah, Unit 731 dievakuasi ke Jepang. Namun, kumpulan formulir menunjukkan 52 orang tetap di China.

    Unit 731. Foto: Wikipedia

    Salah satu peneliti Jin Shicheng, mengatakan ketika Unit 731 menerima perintah evakuasi, beberapa tentaranya mungkin sedang keluar sehingga gagal kembali ke Jepang. Di antara 52 anggota, 14 orang ditangkap dan ditahan di bekas Uni Soviet, sementara 38 orang menyembunyikan identitas mereka dan berbaur dengan penduduk di berbagai wilayah China.

    Dokumentasi setebal 69 halaman tersebut mencatat rinci nama 52 individu dan resume mereka hingga akhir perang. Mereka dengan jelas menggambarkan keterlibatan dalam kejahatan perang sejak masuk ke Unit 731. Untuk menyembunyikan bukti kekejamannya, fasilitas di Harbin dihancurkan tepat sebelum Jepang menyerah.

    Beberapa anggota unit itu membuat pengakuan mengerikan. Berbicara tentang tindakannya pada tahun 2006, seorang pria berusia 84 tahun bernama Akira Makino mengatakan dia telah melakukan operasi dan amputasi pada beberapa tawanan perang saat mereka masih hidup tanpa obat bius di unit 731.

    Ini terjadi sebelum mereka dieksekusi dengan cara digantung untuk mencegah mereka mengungkapkan apa yang telah mereka derita. Selain amputasi, ia diperintahkan untuk melakukan pembedahan perut dan eksperimen lain terhadap pria, wanita, dan anak-anak yang dihukum.

    “Saya berpikir, sungguh hal yang mengerikan yang saya lakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, meskipun saya telah diperintahkan untuk melakukannya. Saya akan dibunuh jika saya tidak mematuhi perintah. Itulah yang terjadi pada masa itu,” katanya.

    Baru-baru ini, pada tahun 2023, Hideo Shimizu, seorang pria berusia 93 tahun yang baru berusia 14 tahun kala dia direkrut sebagai kadet di kota Harbin, berbicara tentang pengalamannya di fasilitas tersebut.

    Dia menjelaskan bahwa dia dibawa ke ruang spesimen di fasilitas tersebut, dan melihat potongan-potongan tubuh manusia yang diawetkan dalam formalin.

    “Ada yang diiris dua secara vertikal, sehingga organnya bisa terlihat. Ada anak-anak, sepuluh atau dua puluh, mungkin lebih. Saya tercengang. Saya berpikir, bagaimana mereka bisa melakukan ini pada anak kecil?” ucapnya.

    Shimizu terselamatkan dari keharusan berpartisipasi karena perang tiba-tiba berakhir beberapa minggu kemudian dengan menyerahnya Jepang. China sendiri sampai saat ini sepertinya masih dendam terhadap kekejaman Unit 731 dan terus mencari bukti kejahatan perang yang terjadi di sana.

    Lihat juga Video: Film Terakhir ‘The Conjuring’ Bakal Tayang 2025

    (fyk/fyk)

  • Gelombang Panas Langka ‘Memanggang’ Jepang

    Gelombang Panas Langka ‘Memanggang’ Jepang

    Jakarta

    Gelombang panas langka benar-benar memanggang Jepang. Bahkan, sedikitnya enam orang tewas akibat sengatan panas (heatstroke) di Tokyo.

    Suhu udara di salah satu wilayah Jepang dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius saat gelombang panas melanda.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2024), otoritas Jepang telah mengeluarkan banyak peringatan kesehatan untuk masyarakat sebagai upaya mengurangi insiden selama gelombang panas merajalela.

    Sepanjang akhir pekan, wilayah Shizuoka menjadi wilayah pertama di Jepang yang mencatat suhu udara hingga 40 derajat Celsius tahun ini. Angka itu jauh melampaui ambang batas 35 derajat Celsius yang diklasifikasikan oleh pejabat cuaca setempat sebagai “sangat panas”.

    Bagaimana cuaca ekstrem ini terjadi? Baca halaman selanjutnya.

    Cuaca Ekstrem yang Langka

    Seorang pejabat badan cuaca, yang enggan disebut namanya, menyebut cuaca panas ekstrem di tengah musim penghujan di Jepang “agak jarang terjadi”. Dia menyebut cuaca ekstrem ini sebagian disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik bagian selatan.

    Suhu udara juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat Celsius pada Senin (8/7) waktu setempat di pos pengamatan di Tokyo dan wilayah selatan Wakayama.

    Beberapa hari terakhir, otoritas Jepang mengeluarkan serangkaian peringatan sengatan panas di sebagian besar wilayah negara tersebut, yang isinya mengimbau warga setempat untuk menghindari olahraga di luar ruangan dan menggunakan pendingin udara (AC).

    Tokyo mencatat tiga kematian akibat sengatan panas atau heatstroke pada Sabtu (6/7) waktu setempat dan tiga kematian lainnya dilaporkan pada Senin (8/7) waktu setempat, dengan suhu di ibu kota Jepang itu tercatat mencapai 35 derajat Celsius pada tengah hari.

    “Tanpa AC menyala, saya merasa sulit untuk bertahan hidup,” ucap salah satu warga Tokyo bernama Sumiko Yamamoto (75) saat berbicara kepada AFP.

    Cuaca Panas Sejak Tahun Lalu

    Dia menuturkan bahwa dirinya merasa “cuaca semakin panas secara drastis” sejak tahun lalu.

    “Melalui imbauan yang disampaikan melalui televisi, saya berusaha untuk tetap terhidrasi sebanyak mungkin. Karena saya sudah tua, saya berhati-hati agar tidak pingsan,” ujar Yamamoto.

    Sengatan panas atau heatstroke secara khusus sangat mematikan di Jepang, yang memiliki mayoritas populasi tertua kedua di dunia setelah Monaco.

    Usia Yamamoto menempatkannya dalam kelompok demografis, yang menurut para ahli kesehatan, ditandai sebagai kelompok yang rentan terhadap heatstroke, begitu juga dengan para bayi dan orang-orang yang tinggal sendirian atau yang terlalu miskin untuk membeli pendingin udara.

    Asosiasi Pengobatan Akut Jepang, pada Senin (8/7) waktu setempat, memperingatkan peningkatan angka kematian akibat kelelahan karena panas ekstrem secara nasional, yang meningkat dari hanya ratusan kematian per tahun selama dua dekade menjadi sekitar 1.500 kematian sepanjang tahun 2022.

    Banyaknya angka kematian, menurut Asosiasi Pengobatan Akut Jepang, menunjukkan bahwa sengatan panas kini memicu bahaya yang setara dengan “bencana alam besar”. Kelompok itu juga memperingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar ruangan yang tidak penting.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Gelombang Panas Langka ‘Memanggang’ Jepang

    Jepang Terpanggang Gelombang Panas, 6 Orang Tewas

    Tokyo

    Sedikitnya enam orang tewas akibat sengatan panas (heatstroke) di Tokyo saat wilayah Jepang diselimuti gelombang panas yang tergolong langka terjadi pada musim penghujan. Suhu udara di salah satu wilayah Jepang dilaporkan mencapai 40 derajat Celsius saat gelombang panas melanda.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (9/7/2024), otoritas Jepang telah mengeluarkan banyak peringatan kesehatan untuk masyarakat sebagai upaya mengurangi insiden selama gelombang panas merajalela.

    Sepanjang akhir pekan, wilayah Shizuoka menjadi wilayah pertama di Jepang yang mencatat suhu udara hingga 40 derajat Celsius tahun ini. Angka itu jauh melampaui ambang batas 35 derajat Celsius yang diklasifikasikan oleh pejabat cuaca setempat sebagai “sangat panas”.

    Seorang pejabat badan cuaca, yang enggan disebut namanya, menyebut cuaca panas ekstrem di tengah musim penghujan di Jepang “agak jarang terjadi”. Dia menyebut cuaca ekstrem ini sebagian disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik bagian selatan.

    Suhu udara juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat Celsius pada Senin (8/7) waktu setempat di pos pengamatan di Tokyo dan wilayah selatan Wakayama.

    Beberapa hari terakhir, otoritas Jepang mengeluarkan serangkaian peringatan sengatan panas di sebagian besar wilayah negara tersebut, yang isinya mengimbau warga setempat untuk menghindari olahraga di luar ruangan dan menggunakan pendingin udara (AC).

    Tokyo mencatat tiga kematian akibat sengatan panas atau heatstroke pada Sabtu (6/7) waktu setempat dan tiga kematian lainnya dilaporkan pada Senin (8/7) waktu setempat, dengan suhu di ibu kota Jepang itu tercatat mencapai 35 derajat Celsius pada tengah hari.

    “Tanpa AC menyala, saya merasa sulit untuk bertahan hidup,” ucap salah satu warga Tokyo bernama Sumiko Yamamoto (75) saat berbicara kepada AFP.

    Dia menuturkan bahwa dirinya merasa “cuaca semakin panas secara drastis” sejak tahun lalu.

    “Melalui imbauan yang disampaikan melalui televisi, saya berusaha untuk tetap terhidrasi sebanyak mungkin. Karena saya sudah tua, saya berhati-hati agar tidak pingsan,” ujar Yamamoto.

    Sengatan panas atau heatstroke secara khusus sangat mematikan di Jepang, yang memiliki mayoritas populasi tertua kedua di dunia setelah Monaco.

    Usia Yamamoto menempatkannya dalam kelompok demografis, yang menurut para ahli kesehatan, ditandai sebagai kelompok yang rentan terhadap heatstroke, begitu juga dengan para bayi dan orang-orang yang tinggal sendirian atau yang terlalu miskin untuk membeli pendingin udara.

    Asosiasi Pengobatan Akut Jepang, pada Senin (8/7) waktu setempat, memperingatkan peningkatan angka kematian akibat kelelahan karena panas ekstrem secara nasional, yang meningkat dari hanya ratusan kematian per tahun selama dua dekade menjadi sekitar 1.500 kematian sepanjang tahun 2022.

    Banyaknya angka kematian, menurut Asosiasi Pengobatan Akut Jepang, menunjukkan bahwa sengatan panas kini memicu bahaya yang setara dengan “bencana alam besar”. Kelompok itu juga memperingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar ruangan yang tidak penting.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilberto Teodoro dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoko Kamikawa menandatangani pakta pertahanan pada Senin (08/07), disaksikan oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, kata seorang pejabat.

    Perjanjian Akses Timbal Balik Reciprocal Access Agreement (RAA) itu memungkinkan pengerahan pasukan Jepang-Filipina untuk latihan militer bersama, termasuk latihan tembak-menembak.

    Perjanjian ini diklaim sebagai tonggak sejarah dalam hubungan keamanan kedua negara, di tengah meningkatnya ketegangan wilayah Indo-Pasifik dalam menghadapi ancaman Cina.

    Kesepakatan yang pertama kali ditandatangani oleh Jepang di wilayah Asia ini akan berlaku setelah diratifikasi oleh badan legislatif kedua negara, kata para pejabat.

    Upaya melawan pengaruh Cina di LCS

    Kehadiran militer Jepang di Filipina ini akan membantu Manila untuk melawan pengaruh Beijing di Laut Cina Selatan (LCS), wilayah yang diklaim milik maritim Cina, tetapi bertentangan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.

    Filipina dan Jepang, dua negara sekutu terdekat Amerika Serikat di Asia, telah mengambil sikap tegas terhadap apa yang mereka anggap sebagai perilaku agresif kapal-kapal Cina, termasuk insiden baru-baru ini yang mengakibatkan terlukanya seorang pelaut Filipina.

    Jepang tidak memiliki klaim atas LCS, tetapi memiliki sengketa maritim lainnya dengan Cina di Laut Cina Timur, wilayah kelautan yang saling berhadapan.

    Jepang juga berupaya memperkuat hubungan pertahanan dengan negara-negara tetangganya. Langkah Kishida ini sejalan dengan upaya Presiden Marcos untuk menjalin aliansi keamanan, demi meningkatkan kemampuan militer Filipina yang terbatas dalam mempertahankan kepentingan teritorial Manila di Laut Cina Selatan.

    Jalur laut yang sibuk ini merupakan rute perdagangan global utama yang telah diklaim hampir secara keseluruhan oleh Cina, tetapi juga diperebutkan oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

    Komitmen tegas Jepang-AS untuk Filipina

    Baru-baru ini, kapal-kapal penjaga pantai dan angkatan laut Cina-Filipina telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi yang menegangkan di Laut Cina Selatan.

    Dalam konfrontasi tersebut, personel penjaga pantai Cina yang bersenjatakan pisau, tombak, dan kapak berulang kali menabrak dan menghancurkan dua kapal suplai angkatan laut Filipina pada tanggal 17 Juni lalu. Personel penjaga pantai Cina itu juga menyita tujuh senapan angkatan laut.

    Filipina memprotes keras sikap agresif Cina dan menuntut $1 juta (Rp16,2 miliar) untuk kerusakan dan pengembalian senapan-senapan yang disita. Cina menuduh Filipina menghasut aksi kekerasan itu, dengan mengatakan bahwa para pelaut Filipina tersesat ke perairan teritorial Cina meski sudah diperingatkan.

    Dalam perjanjian terbaru ini, Jepang telah setuju untuk menyediakan radar pengawasan pantai bagi Filipina, proyek kerja sama pertama di bawah program Bantuan Keamanan Resmi yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kemampuan pencegahan dengan negara-negara mitra.

    Sekutu keduanya, Amerika Serikat (AS), juga telah memperkuat aliansi militernya di wilayah Indo-Pasifik demi melawan Cina dengan lebih baik, termasuk dalam konfrontasi di masa depan atas Taiwan.

    Jepang dan AS termasuk negara yang pertama kali mengungkapkan kekhawatiran atas sikap Cina dan meminta Beijing untuk mematuhi hukum internasional. Washington bahkan mengatakan akan membela Filipina, jika pasukan, kapal, dan pesawat terbangnya mendapat serangan bersenjata, termasuk di Laut Cina Selatan.

    kp/hp (Reuters, AP)

    (ita/ita)

  • Adik Kim Jong Un Kecam Latihan Tembak Korsel, Ancam Pembalasan!

    Adik Kim Jong Un Kecam Latihan Tembak Korsel, Ancam Pembalasan!

    Pyongyang

    Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, mengecam keras Korea Selatan (Korsel) terkait latihan tembak di dekat perbatasan kedua negara baru-baru ini. Kim Yo Jong menyebut Seoul sama saja ingin bunuh diri dan memperingatkan adanya “bencana mengerikan” sebagai konsekuensi.

    Seperti dilansir AFP, Senin (8/7/2024), setelah Pyongyang mengirimkan ratusan balon sampah melintasi perbatasan, Seoul bulan lalu menangguhkan sepenuhnya kesepakatan militer untuk mengurangi ketegangan dan melanjutkan latihan tembak di pulau perbatasan dan zona demiliterasi yang memisahkan kedua negara.

    Kim Yo Jong, yang merupakan juru bicara penting rezim Korut, menyebut latihan tembak Korsel itu sebagai “latihan perang yang tidak disamarkan dan sebuah provokasi yang tidak bisa dimaafkan dan eksplisit yang memperburuk situasi”.

    Dia juga menyebut latihan di perbatasan oleh Korsel itu sebagai “histeria bunuh diri, yang membuat mereka harus menanggung bencana yang mengerikan”.

    “Jelas bagi semua orang… risiko dari latihan tembak langsung yang sembrono yang dilakukan pasukan ROK (Korsel-red) yang semakin mendekati perbatasan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea),” ucap Kim Yo Jong dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA).

    Jika latihan tembak yang dilakukan Korsel melanggar kedaulatan Korut, Kim Yo Jong memperingatkan: “Angkatan bersenjata kami akan segera melaksanakan misinya”.

    Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal “misi” yang disebutnya itu.

    Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Pyongyang meningkatkan uji coba senjata seiring semakin dekatnya hubungan negara itu dengan Rusia.

    Korsel dan Amerika Serikat (AS) menuduh Korut memasok senjata ke Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina — yang melanggar sanksi yang diberlakukan terhadap kedua negara tersebut.

    Awal tahun ini, Korut menyatakan Korsel sebagai musuh utamanya dan membubarkan lembaga-lembaga yang dirancang untuk melakukan interaksi dan diplomasi dengan Seoul, sembari meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan.

    Sejumlah tentara Korut, beberapa pekan terakhir, melintasi perbatasan Korsel sedikitnya tiga kali dalam insiden yang dinilai oleh Seoul sebagai tidak disengaja.

    Insiden itu disebut terjadi saat tentara-tentara Korut itu bertugas memasang ranjau, membersihkan dedaunan dan kemungkinan membangun penghalang anti-tank.

    Kim Yo Jong, dalam pernyataannya, juga mengkritik latihan trilateral yang dilakukan AS, Korsel dan Jepang, yang disebutnya sebagai “puncak histeria konfrontatif”.

    “Genderang perang jelas menunjukkan bahwa manuver gegabah AS dan pasukan musuh lainnya demi hegemoni militer di kawasan telah melanggar garis merah,” sebutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Geger Polisi Palsu Tipu Warga China Ratusan Juta Rupiah

    Geger Polisi Palsu Tipu Warga China Ratusan Juta Rupiah

    Jakarta

    Warga China di seluruh dunia menjadi sasaran “penipuan yang kompleks” lantaran pelaku kejahatan berpura-pura menjadi anggota polisi.

    Seorang perempuan keturunan China-Inggris mengatakan kepada BBC bahwa dia menyerahkan seluruh tabungannya kepada penipu yang mengenakan seragam polisi dalam panggilan video dan tampak berada di lokasi yang menyerupai kantor polisi.

    Helen Young tak bisa melupakan mimpi buruk yang dia alami selama dua pekan itu. Ia ditakut-takuti bahwa dirinya masuk dalam daftar orang paling dicari di China.

    Penipu yang menyamar sebagai polisi China memanipulasi akuntan yang kini tinggal di London, Inggris, tersebut agar percaya bahwa dia sedang diselidiki atas tuduhan penipuan besar-besaran di tanah kelahirannya.

    Saat itu Helen dihadapkan pada segunung bukti palsu yang seakan-akan menjeratnya dalam kejahatan yang tidak diketahuinya sama sekali.

    Ketika polisi palsu itu mengancam bakal mengekstradisi dan menjebloskannya ke penjara di China, Helen terpaksa menyerahkan tabungannya sebesar Pound 29.000 (sekitar Rp603 juta) sebagai “uang jaminan” agar tetap bisa tinggal di London.

    “Saya merasa bodoh sekarang,” katanya.

    Kisah Helen mungkin terdengar tak biasa dan mengejutkan, namun ada banyak kasus serupa menimpa diaspora China.

    Kedutaan Besar China di seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan tentang penipuan yang memakai atau meniru identitas polisi. Peringatan serupa dikeluarkan FBI setelah mencuatnya kasus serupa di AS.

    Seorang perempuan lansia di Los Angeles dilaporkan diperdaya menyerahkan US$3 juta (setara Rp48 miliar) agar tidak diesktradisi.

    BBCFBI dan Kedutaan Besar China di seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan tentang penipuan dengan modus pelaku meniru identitas polisi.

    Biasanya penipuan semacam ini dimulai dengan si target menerima panggilan telepon yang tidak mencurigakan.

    Dalam kasus Helen, seseorang yang diduga pelaku mengaku sebagai petugas bea cukai China yang memberitahu bahwa mereka menahan paket ilegal yang dikirim atas namanya.

    Helen merasa tidak mengirim paket apa pun. Kemudian dia mengatakan diberi tahu bahwa ia harus mengajukan laporan ke polisi jika memang dirinya yakin seseorang telah mencuri identitasnya.

    Meskipun Helen ragu, tapi dia tidak menutup telepon itu.

    “Orang China seperti saya, karena kami lahir dan besar di China, kami diajari patuh,” ucapnya.

    “Jadi ketika pihak berwenang meminta saya melakukan sesuatu atau orang tua saya meminta saya, sangat jarang saya bakal menolaknya.”

    Helen lantas diarahkan ke seorang pria yang mengaku sebagai polisi di Shenzhen yang disebut sebagai “Fang”. Helen meminta bukti dan Fang menyarankan agar mereka berkomunikasi lewat panggilan video.

    Ketika mereka terhubung, Helen melihat seorang pria berseragam yang wajahnya cocok dengan kartu identitas polisi yang ditunjukkannya.

    Polisi bernama Fang itu kemudian menggunakan teleponnya untuk mengajak Helen berkeliling kantor polisi yang tampak nyata tersebut -dengan memperlihatkan beberapa petugas berseragam serta meja yang terdapat lambang kepolisian berukuran besar.

    “Saat itu semua kecurigaan saya hilang. Jadi saya minta maaf padanya, saya bilang saya hanya harus berhati-hati karena sekarang banyak penjahat di luar sana,” ujar Helen.

    Di saat mereka berbincang, Helen mendengar panggilan dari pengeras suara yang memberi tahu Fang tentang persoalan yang menyangkut dirinya.

    Fang menghentikan sementara percakapan dengan Helen dan ketika kembali, Fang tak lagi membahas soal paket ilegal tersebut. Dia berkata telah diberi tahu bahwa Helen dicurigai terlibat dalam penipuan keuangan dalam jumlah besar.

    BBC

    “Saya bilang itu tidak masuk akal. Dia berkata: ‘Pelaku tidak mungkin mengaku bersalah’. Jadi bukti sangatlah penting.”

    Helen diperlihatkan sesuatu yang tampak seperti laporan bank dengan sejumlah besar uang atas namanya. Kemudian, menurut Helen, Fang mengatakan kepadanya jika dia tidak bersalah, maka dia harus membantu mereka menangkap penjahat sebenarnya.

    Fang lantas menyuruhnya menandatangani perjanjian rahasia dengan syarat tidak akan memberi tahu siapa pun tentang penyelidikan tersebut.

    Helen juga diperingatkan bahwa jika dia melanggar, dia akan mendapat tambahan enam bulan kurangan penjara.

    “Dia berkata jika kamu memberi tahu siapa pun bahwa kamu telah diwawancarai oleh polisi China, nyawamu akan dalam bahaya.”

    Para penipu juga menyuruh Helen mengunduh sebuah aplikasi sehingga mereka bisa mendengarkan apa yang sedang dia lakukan di siang dan malam hari.

    Selama beberapa hari berikutnya, Helen mencoba bersikap normal di tempat kerja. Dia menghabiskan malamnya mengerjakan pernyataan pribadi yang diperintahkan untuk ditulisnya, serta merinci setiap aspek kehidupannya.

    Lalu Fang menelepon kembali dengan berita bahwa beberapa tersangka kini ditahan. Dia menunjukkan pernyataan tertulis yang diklaim milik Helen berisi tuduhan dari beberapa orang.

    Helen pun dikirimi sebuah video yang memperlihatkan seorang tahanan pria mengaku kepada polisi dan menyebut namanya sebagai bos dalam penipuan tersebut.

    BBCPenipu Helen menggunakan pengakuan video yang dipersonalisasi untuk meyakinkannya bahwa dia menghadapi tuntutan pidana.

    BBC telah mencermati video tersebut lebih saksama, dan karena tersangka mengenakan masker medis cukup besar, mustahil untuk mengetahui apakah yang Anda dengar cocok dengan gerakan bibirnya.

    Mudah saja untuk menambahkan suara latar palsu yang menyebutkan nama Helen atau korban lainnya.

    Namun bagi Helen yang percaya bahwa dia berurusan dengan polisi asli, dampaknya sangat mengerikan.

    “Setelah mendengar nama saya disebut, saya mual,” katanya.

    “Video itu membuat saya percaya bahwa saya dalam masalah yang sangat besar.”

    Helen benar-benar percaya kepada Fang ketika dia kemudian berkata kepadanya bahwa ia akan diekstradisi ke China meskipun dia adalah warga negara Inggris.

    “Dia mengatakan kepada saya: Jadi Anda punya waktu 24 jam, kemasi barang Anda. Polisi akan datang untuk membawa Anda ke bandara.”

    Helen diberi tahu bahwa ekstradisinya bisa dihentikan jika ia bisa membayar uang jaminan.

    Usai mengirimkan rekening korannya untuk diperiksa, Helen diminta mentransfer Pound 29.000 (sekitar Rp603 juta).

    “Rasanya tidak enak sekali, karena sebelumnya saya berjanji kepada putri saya untuk memberinya uang menyewa apartemen pertamanya,” ucap Helen.

    Tapi beberapa hari kemudian polisi palsu itu menghubunginya lagi. Helen diperintahkan untuk mencari Pound 250.000 (setara Rp5,2 miliar) lagi atau bakal diesktradisi.

    “Saya berjuang untuk hidup saya,” ungkapnya.

    “Jika saya kembali ke China, saya mungkin tidak akan pernah bisa pulang.”

    Setelah Helen mencoba meminjam uang dari seorang teman, si temannya itu memberi tahu putri Helen. Helen pun menangis dan mengungkapkan semuanya.

    Namun, sebelum itu, dia meletakkan ponselnya di laci dapur dan membawa putrinya ke kamar tidur serta menutupi kepalanya dengan selimut agar penipu tersebut tidak bisa mendengar.

    Putrinya mendengarkan dengan sabar dan menjelaskan bahwa itu adalah penipuan.

    Bank tempat Helen bekerja akhirnya mengembalikan uangnya, tapi kejadian itu bisa saja berakhir buruk.

    “Selama dua pekan saya hampir tidak bisa tidur. Bagaimana Anda bisa tidur jika ada yang memantau telepon Anda,” tuturnya.

    Dalam kondisi kurang tidur, dia menabrakkan mobilnya dua kali. Pada insiden kedua, mobilnya hancur total.

    “Saya tidak membunuh siapa pun, tetapi saya bisa saja melakukannya. Jenis penipuan kriminal seperti ini bisa membunuh orang.”

    Korban penipuan lainnya dari pelaku yang meniru identitas polisi, telah berada dalam situasi yang lebih ekstrem.

    Dalam beberapa kasus, beberapa mahasiswa asing China yang tidak bisa memenuhi permintaan uang dari polisi palsu itu, dibujuk untuk memalsukan penculikan mereka sendiri agar mendapatkan tebusan dari keluarga mereka.

    Inspektur Detektif Joe Doueihi dari Kepolisian New South Wales memimpin kampanye untuk memperingatkan tentang apa yang disebut sebagai penculikan virtual atau dunia maya, setelah terjadi serangkaian kasus di Australia.

    “Para korban dipaksa membuat video mereka sendiri yang memperlihatkan mereka dalam posisi rentan agar tampak seolah-olah telah diculik,” jelasnya.

    “Tangan-kaki diikat dan saus tomat ditempelkan ke tubuh mereka, agar tampak seperti darah lalu meminta bantuan dari orang-orang terdekat.”

    New South Wales PolicePolisi di Australia telah mengeluarkan peringatan setelah terjadinya serangkaian ‘penculikan virtual’.

    Para pelajar kemudian diperintahkan untuk mengisolasi diri, sementara para penipu mengirim gambar-gambar itu ke keluarga mereka di Chna beserta permintaan tebusan.

    Para korban penipuan juga bisa dimanipulasi untuk membantu menipu orang lain.

    “Para penipu akan menipu korban agar percaya bahwa mereka bekerja untuk pemerintah China. Mereka akan mengirimi mereka dokimen dan bersumpah sebagai polisi China,” ujar Detektif Supt Doueihi.

    Dia juga bilang korban yang mungkin telah menyerahkan yang kepada para pelaku, dikirim untuk memantau atau mengintimidasi pelajar China lainnya di Australia.

    BBCBBC menemukan filter AI yang dapat membantu penipu meniru polisi yang ditawarkan untuk dijual secara online.

    Banyak dari penipuan ini diduga oleh para ahli dilakukan kelompok kejahatan terorganisir China yang beroperasi dari negara-negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.

    Media pemerintah China telah melaporkan bahwa puluhan ribu tersangka telah dipulangkan ke China selama setahun terakhir.

    Namun, kesadaran akan penipuan semacam ini semakin meningkat.

    Kami berbincang dengan seorang pelajar di Jepang yang menyadari bahwa dia menjadi sasaran penjahat dan merekam percakapan mereka.

    Dia minta agar namanya tidak disebutkan, tapi dia membagikan rekaman tersebut kepada BBC.

    Dalam rekaman itu, para penipu mengatakan kepadanya bahwa jika dia mengungkapkan sesuatu tentang panggilan tersebut kepada siapa pun, maka dia akan membahayakan ‘penyelidikan’.

    Dia pun menolak untuk menyerahkan uang dan penipu itu berhenti mengejarnya.

    Ia sadar bahwa dirinya beruntung bisa lolos.

    “Saya tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi pada saya. Berhati-hatilah saat Anda menerima panggilan dari nomor yang tidak Anda kenal.”

    (ita/ita)

  • Jepang Resmi Setop Pakai Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun

    Jepang Resmi Setop Pakai Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun

    Jakarta

    Setelah lebih dari 20 tahun, kini pemerintah Jepang akhirnya menghentikan penggunaan floppy disk atau disket untuk penyimpanan data di semua sistem. Hal ini dilakukan untuk modernisasi birokrasi pemerintah.

    Sejak 28 Juni 2024, Badan Digital Jepang telah menghapus 1.034 regulasi yang mengatur penggunaan disket untuk menyimpan data, kecuali satu regulasi lingkungan yang mengatur terkait daur ulang teknologi tersebut.

    “Kami telah berhasil memenangkan perang terhadap disket pada 28 Juni!” ujar Menteri Digital Taro Kono, yang dikutip detikINET dari Reuters.

    Taro sendiri adalah sosok yang vokal untuk menghapus penggunaan mesin faks dan berbagai teknologi analog lainnya di pemerintahan. Ia memiliki penampilan yang karismatik di media sosial X (dulu Twitter).

    Taro memiliki 2,5 juta pengikut di X dan pernah mengepalai kementerian pertahanan dan luar negeri serta memimpin upaya penyebaran vaksin COVID. Taro menjabat sebagai Menteri Digital sejak 2022 setelah gagal menjadi Perdana Menteri Jepang.

    Badan Digital sendiri dibentuk selama pandemi COVID-19 pada tahun 2021, ketika upaya untuk melakukan pengujian dan vaksinasi secara nasional menunjukkan bahwa pemerintah masih bergantung pada pengarsipan dokumen dan teknologi yang sudah ketinggalan zaman.

    Namun, upaya digitalisasi Jepang menemui banyak hambatan. Aplikasi pelacakan kontak gagal selama pandemi dan penerapan kartu identitas digital My Number milik pemerintah berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.

    Disket berukuran 3,5 inci telah menjadi perangkat lunak PC andalan hingga tahun 90an di mana 5 miliar disket berukuran 3,5 inci digunakan pada tahun 1996.

    Namun disket tidak dapat memenuhi tuntutan perangkat lunak yang membengkak. Sony, salah satu produsen terbesar, berhenti memproduksi floppy disk 3,5 inci sejak tahun 2011.

    (jsn/jsn)