Negara: Jepang

  • Rencana Filipina dan Jepang Evakuasi Warga Sebab Lebanon Kian Membara

    Rencana Filipina dan Jepang Evakuasi Warga Sebab Lebanon Kian Membara

    Jakarta

    Filipina dan Jepang bersiap melakukan evakuasi terhadap warga mereka yang berada di Lebanon. Hal itu dilakukan setelah situasi Lebanon semakin memanas di tengah meningkatnya saling serang antara Israel dengan kelompok Hizbullah.

    Pemerintah Filipina menyatakan siap mengevakuasi sekitar 11.000 warga negaranya dari Lebanon jika pasukan Israel melintasi perbatasan untuk melancarkan serangan darat ke Hizbullah. Kini, Israel terus melakukan serangan udara ke lokasi yang mereka klaim sebagai basis-basis Hizbullah di Lebanon.

    Serangan itu telah menewaskan ratusan orang minggu ini. Sementara, Hizbullah terus membalas serangan Israel dengan serangan roket, termasuk yang mencapai ibu kota Israel Tel Aviv.

    Israel telah menolak seruan gencatan senjata 21 hari yang didukung Amerika Serikat (AS) dan sekutu. Kepala militer Israel telah memberi tahu para prajuritnya bersiap menghadapi kemungkinan invasi ke Lebanon.

    “Invasi darat akan menyebabkan pemulangan wajib,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Eduardo de Vega pada konferensi pers di Manila, Filipina, dilansir AFP, Jumat (27/9/2024).

    Dia mengatakan rencananya ialah memindahkan ribuan orang keluar dari Lebanon melalui laut. Namun, de Vega tak menjelaskan detail rencana evakuasi itu.

    Filipina sudah lebih dulu mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon sebelum maskapai penerbangan berhenti terbang ke Beirut, Lebanon. Namun, sebagian besar warga Filipina tidak mengindahkan seruan tersebut.

    Jutaan warga Filipina bekerja di luar negeri — dengan sebagian besar terkonsentrasi di Timur Tengah — karena terbatasnya kesempatan kerja di negara asal mereka. Sekitar 90 persen dari mereka yang bekerja di Lebanon adalah pekerja rumah tangga migran perempuan.

    “Bagi sebagian dari mereka, terbunuh dalam perang lebih baik daripada mati kelaparan,” kata de Vega.

    Dia mengatakan sejauh ini tidak ada warga Filipina yang menjadi korban serangan udara Israel terhadap Hizbullah. Duta Besar Filipina untuk Beirut Raymond Balatbat mengatakan 196 warga Filipina telah meninggalkan Lebanon selatan, tempat operasi Israel terkonsentrasi. Sebagian besar warga Filipina yang bekerja di negara itu bermukim di Lebanon tengah di sekitar Beirut.

    Jepang Minta Warganya Keluar dari Lebanon

    Pemerintah Jepang juga menyerukan warganya untuk meninggalkan Lebanon. Seruan ini disampaikan juru bicara pemerintah Jepang pada Jumat (27/9). Jepang juga disebut berencana mengirimkan pesawat militer untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon.

    “Saat ini kami sedang memeriksa keselamatan warga negara Jepang yang tinggal di Lebanon, serta mendesak mereka untuk meninggalkan negara tersebut sementara penerbangan komersial reguler tetap beroperasi”, kata kepala sekretaris kabinet Yoshimasa Hayashi pada hari Jumat, dilansir kantor berita AFP.

    Media Jepang melaporkan pengaturan sedang dilakukan untuk mengirim pesawat militer Jepang ke Yordania. Pihak Jepang akan bersiaga di Yordania untuk keperluan evakuasi mendadak.

    Sejumlah media Jepang termasuk Kyodo News melaporkan pesawat angkut C-2 akan dimobilisasi untuk mengevakuasi sekitar 50 warga negara Jepang yang saat ini berada di Lebanon. Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, mengatakan pihaknya ‘sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah’.

    Dia mengatakan Jepang ‘sangat mendesak’ semua pihak untuk ‘menahan diri sepenuhnya guna menghindari eskalasi lebih lanjut’.

    Sebelum Jepang dan Filipina, Inggris juga telah memerintahkan warganya pergi dari Lebanon. Inggris juga mengerahkan ratusan tentaranya ke Siprus untuk membantu evakuasi warganya dari Lebanon.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    90 Ribu Orang Mengungsi

    PBB mengatakan sekitar 90.000 orang telah mengungsi di Lebanon. Warga mengungsi akibat gempuran Israel terhadap wilayah yang dianggap mereka sebagai basis Hizbullah.

    Angka itu merupakan jumlah pengungsi sejak Senin (23/9) hingga Rabu (25/9). Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) telah mencatat ‘90.530 orang yang baru mengungsi’.

    “Banyak dari lebih dari 111.000 orang yang mengungsi sejak Oktober, kemungkinan besar telah mengungsi untuk kedua kalinya,” ujar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang mengacu pada dimulainya permusuhan lintas batas antara Israel dan Hizbullah.

    Situasi Timur Tengah Makin Panas

    Konflik antara Israel dengan Hizbullah ini juga semakin panas setelah Irak lewat kelompok Perlawan Islam melancarkan serangan ke Pelabuhan Laut Merah Israel di Eliat. Serangan itu diklaim dilakukan dengan pesawat tak berawak atau drone.

    “Perlawanan Islam di Irak menyerang target strategis di Eilat pada hari Rabu menggunakan pesawat tak berawak,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Telegram sebagaimana dilansir AFP.

    Militer Israel mengatakan mereka mencegat sebuah pesawat nirawak yang mendekati Eilat dan satu lagi jatuh di daerah itu. Israel melaporkan dua orang terluka ringan.

    Meningkatnya konflik di Timur Tengah ini terjadi saat perang di Gaza, Palestina, yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang belum berakhir. Desakan gencatan senjata dari berbagai negara belum juga disepakati oleh Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/taa)

  • Jepang Bebaskan Napi Hukuman Mati Terlama di Dunia karena Tak Bersalah

    Jepang Bebaskan Napi Hukuman Mati Terlama di Dunia karena Tak Bersalah

    Jakarta

    Seorang mantan petinju Jepang yang dihukum mati lebih dari 50 tahun yang lalu setelah dituduh membunuh bos dan keluarganya, kini telah dibebaskan dari segala tuduhan oleh pengadilan Jepang pada Kamis (26/09).

    Pengadilan Distrik Shizuoka memutuskan bahwa Iwao Hakamada, berusia 88 tahun, tidak bersalah, dalam persidangan ulang yang dikabulkan pada 10 tahun yang lalu.

    Hakim Ketua Koshi Kunii mengatakan bahwa pengadilan telah mengakui adanya beberapa pemalsuan bukti dan menyatakan Hakamada bukanlah pelakunya, demikian menurut lembaga penyiaran Jepang NHK.

    Hakamada adalah salah satu narapidana hukuman mati kelima yang mendapatkan peninjauan kembali dalam sejarah pascaperang Jepang. Keempat kasus sebelum Hakamada juga berakhir dengan pembebasan.

    Ratusan orang sudah mengantre sejak pagi hari di depan gedung pengadilan untuk mencoba mendapatkan tempat duduk demi mendengarkan putusan dalam salah satu kasus yang terkenal dan cukup mencengkeram negara itu.

    Perjuangan panjang untuk membersihkan namanya

    Pada 1968, Hakamada dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan seorang direktur perusahaan dan tiga anggota keluarganya, yang terjadi dua tahun sebelumnya.

    Pada awalnya, Hakamada menyangkal kejahatan itu, tetapi akhirnya ia mengaku setelah apa yang kemudian ia gambarkan sebagai interogasi brutal pihak polisi yang mencakup pemukulan terhadap dirinya.

    Pengadilan ulang terakhir, yang akhirnya disetujui oleh pengadilan pada 2023 setelah banding kedua diajukan pada 2008 oleh saudara perempuannya Hideko Hakamada, berusia 91 tahun, akhirnya mulai diproses pada bulan Oktober 2023.

    Jepang adalah satu-satunya negara demokrasi terbesar selain Amerika Serikat (AS) yang masih mempertahankan adanya hukuman mati.

    Hingga Desember 2023, sebanyak 107 narapidana sedang menunggu pelaksanaan hukuman mati mereka. Metode yang digunakan untuk eksekusi itu adalah hukuman gantung.

    ICJR ungkap tren peningkatan kasus pidana mati di Indonesia

    Sementara itu, laporan ICJR 2023 mengungkapkan ada peningkatan sekitar 218 kasus baru dengan 242 terdakwa hukuman mati di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sebanyak 89% hukuman mati terkait kasus narkoba.

    Per 19 Oktober 2023, ada 509 total terpidana mati yang masih menunggu tanggal pelaksanaan eksekusi mereka, di mana 110 orang di antaranya sudah menunggu lebih dari 10 tahun.

    Berdasarkan ketentuan KUHP Baru, hukuman mati diberikan dengan masa percobaan selama 10 tahun untuk kemudian menjalani proses penilaian pemberian perubahan hukuman, dari pidana mati menjadi penjara seumur hidup.

    ICJR juga mendesak pemerintah untuk segera mengatur mekanisme penilaian tersebut, terutama bagi para terpidana mati sebelum dan sesudah KUHP baru berlaku.

    kp/hp (AFP, AP, ICJR)

    (ita/ita)

  • Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

    Israel-Hizbullah Membara, Jepang Serukan Warganya Tinggalkan Lebanon!

    Jakarta

    Pemerintah Jepang menyerukan warganya untuk meninggalkan Lebanon. Seruan ini disampaikan juru bicara pemerintah Jepang pada hari Jumat (27/9). Menurut laporan media, ada rencana untuk mengirim pesawat militer guna mengevakuasi warga Jepang dari Lebanon.

    Bombardir Israel telah menewaskan ratusan orang minggu ini di Lebanon, khususnya di basis-basis kelompok Hizbullah, sementara kelompok bersenjata Lebanon tersebut telah membalas dengan serangan roket.

    “Saat ini kami sedang memeriksa keselamatan warga negara Jepang yang tinggal di Lebanon, serta mendesak mereka untuk meninggalkan negara tersebut sementara penerbangan komersial reguler tetap beroperasi”, kata kepala sekretaris kabinet Yoshimasa Hayashi pada hari Jumat, dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/9/2024).

    Sementara itu, media Jepang melaporkan bahwa pengaturan saat ini sedang dilakukan bagi pemerintah untuk mengirim pesawat militer ke Yordania, tempat mereka akan bersiaga.

    Pesawat angkut C-2 akan dimobilisasi untuk mengevakuasi sekitar 50 warga negara Jepang yang saat ini berada di Lebanon, menurut sejumlah media Jepang termasuk Kyodo News, mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

    Sebelumnya, Yoko Kamikawa, Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pada hari Rabu bahwa Tokyo “sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah.”

    Jepang, tambahnya, “sangat mendesak” semua pihak untuk “menahan diri sepenuhnya guna menghindari eskalasi lebih lanjut.”

    Israel telah menolak desakan sekutu untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon dan telah berjanji untuk terus memerangi Hizbullah.

    Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sekutu lainnya termasuk beberapa negara Arab telah mengeluarkan seruan bersama untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon. Seruan ini dikeluarkan setelah serangan udara Israel terhadap Hizbullah menewaskan ratusan orang dan membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon minggu ini.

    Seruan untuk gencatan senjata selama 21 hari itu muncul beberapa jam setelah kepala angkatan darat Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Rabu, memerintahkan para prajurit untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan darat terhadap Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Mantan Menhan Shigeru Ishiba Akan Jadi PM Baru Jepang

    Mantan Menhan Shigeru Ishiba Akan Jadi PM Baru Jepang

    Tokyo

    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Shigeru Ishiba memenangkan pemilihan ketua Partai Liberal Demokratik (LDP) yang digelar pada Jumat (27/9) waktu setempat. Dengan menjabat Ketua LDP, partai yang berkuasa di Jepang, maka Ishiba juga akan menjabat sebagai PM baru Jepang.

    Ishiba akan menggantikan PM Fumio Kishida, yang telah mengumumkan pengunduran dirinya dan tidak mencalonkan diri lagi dalam pemilihan ketua LDP.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2024), Ishiba yang berusia 67 tahun ini berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Menteri Negara untuk Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi, yang sebelumnya berpotensi menjadi PM wanita pertama di Jepang.

    Pemilihan ketua baru LDP ini dilakukan oleh para anggota parlemen dan anggota partai dari LDP pada Jumat (27/9) waktu setempat.

    Pada putaran pertama pemungutan suara, tercatat ada sembilan kandidat yang mencalonkan diri setelah faksi-faksi yang sudah lama berkuasa di LDP dibubarkan pada awal tahun ini karena skandal pendanaan. Ishiba dan Takaichi menjadi dua kandidat utama yang berhadapan pada putaran akhir.

    Karena LDP kini memegang mayoritas dalam parlemen Jepang, maka pemenang pemilihan ketua secara pasti akan menjadi PM Jepang yang selanjutnya dan kemungkinan besar akan menggelar pemilu sela untuk memperkuat mandat mereka.

    Sebagai ketua LDP, Ishiba akan menjabat selama tiga tahun, dan dia bisa menjabat selama tiga periode berturut-turut.

    Usai memenangkan pemilihan ketua LDP pada Jumat (27/9), Ishiba akan secara resmi dipilih menjadi PM Jepang oleh parlemen pada 1 Oktober mendatang.

    Ishiba sebelumnya pernah hampir menduduki posisi puncak di Jepang, termasuk pada tahun 2012 ketika dia dikalahkan oleh mendiang Shinzo Abe, yang menjadi pemimpin terlama di Jepang.

    Profesor politik pada Universitas Tokyo Yu Uchiyama sebelumnya menyebut “situasinya menguntungkan Ishiba dan sikapnya yang ‘adil dan jujur’” ketika skandal-skandal yang muncul memicu ketidakpuasan publik terhadap LDP.

    Pengalaman Ishiba menangani isu-isu sosial yang sulit, seperti reformasi pertanian, juga dinilai membuatnya lebih memenuhi syarat untuk menjadi PM Jepang dibandingkan Takaichi, pesaing utamanya.

    Sementara itu, sebagai calon PM Jepang, Ishiba akan menghadapi ancaman keamanan regional, mulai dari China yang semakin agresif hingga hubungan yang semakin erat antara Beijing dengan Rusia serta uji coba rudal Korea Utara (Korut) yang dilarang.

    Di dalam negeri, Ishiba akan ditugaskan untuk menghidupkan perekonomian, seiring bank sentral menjauhi pelonggaran moneter selama beberapa dekade yang memangkas nilai mata uang Yen.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur dari Jabatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Disahkan Raja Thailand, Pernikahan Sesama Jenis Legal 2025

    Jakarta

    Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, resmi mengesahkan undang-undang pernikahan sesama jenis yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Thailand pada April dan Juni lalu. Dengan begitu, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan negara ketiga di Asia yang mengakui pernikahan sesama jenis, setelah Taiwan dan Nepal.

    Pengesahan dari kerajaan ini diterbitkan pada Selasa (24/9), dan akan mulai berlaku dalam 120 hari, yaitu pada 22 Januari 2025. Ini berarti pasangan LGBTQ+ akan dapat mendaftarkan pernikahan mereka secara legal pada Januari mendatang.

    Undang-undang tersebut memberikan hak-hak hukum, keuangan, dan medis secara penuh bagi pasangan pernikahan dari jenis kelamin apa pun.

    “Selamat untuk cinta semua orang,” tulis Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dengan tagar #LoveWins di media sosial X.

    Selama dua dekade, aktivis Thailand perjuangkan pernikahan sesama jenis

    Thailand merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Asia yang dikenal dengan budaya dan toleransi LGBT. Selama dua dekade, para aktivis di Thailand mengupayakan pengesahan peraturan pernikahan sesama jenis ini. Masyarakat Thailand sebagian besar memegang nilai-nilai konservatif, dan anggota komunitas LGBTQ+ mengatakan bahwa mereka menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari.

    Pemerintah dan lembaga-lembaga negara juga secara historis merupakan konservatif, dan para pendukung kesetaraan gender mengalami kesulitan untuk mendorong anggota parlemen dan pegawai negeri untuk menerima perubahan.

    Wakil Gubernur Bangkok, Sanon Wangsrangboon, mengatakan bahwa para pejabat kota akan siap untuk mendaftarkan pernikahan sesama jenis segera setelah undang-undang tersebut diberlakukan.

    Pemerintah yang dipimpin oleh Partai Pheu Thai menjadikan pernikahan sesama jenis sebagai salah satu tujuan utamanya.

    Bagaimana dengan negara-negara lain di Asia Tenggara?

    Pada 2023, Pew Research Center merilis data survei tentang respons terhadap pernikahan sesama jenis di beberapa negara di Asia, khususnya Asia Tenggara. Menurut survei tersebut, pandangan terhadap pernikahan sesama jenis paling disukai di Jepang, di mana sekitar 68% mengatakan bahwa mereka cenderung mendukung untuk mengizinkan pernikahan sesama jenis secara legal.

    Di Singapura, tidak ada mayoritas yang jelas mendukung (45%) atau menentang (51%) pernikahan sesama jenis. Pernikahan sesama jenis tidak sah di Singapura, dan parlemennya mengamandemen konstitusi pada 2022 untuk mencegah gugatan hukum terhadap definisi pernikahan.

    Di Taiwan, jumlah yang kurang lebih sama mengatakan bahwa mereka mendukung (45%) dan menentang (43%) pernikahan sesama jenis. Taiwan merupakan salah satu negara di Asia yang paling awal melegalkan pernikahan sesama jenis.

    Di Thailand, enam dari sepuluh orang dewasa di sana mendukung agar LGBTQ dapat menikah secara legal. Sekitar sepertiga warga Thailand menentangnya.

    Lalu di Korea Selatan, sekitar 56% mengatakan bahwa mereka menentang pernikahan sesama jenis yang sah, sementara 41% lainnya mendukung.

    Mayoritas warga Indonesia menentang pernikahan sesama jenis

    Di Indonesia, 92% mengatakan bahwa mereka menentang, termasuk 88% yang sangat menentangnya. Mayoritas di Malaysia (82%) dan Sri Lanka (69%) juga menentang.

    Di Indonesia dan Malaysia, dua negara dengan mayoritas Muslim yang disurvei oleh Pew Research Center, umat Islam memberikan dukungan terendah terhadap pernikahan sesama jenis dibandingkan dengan kelompok agama lain yang disurvei. Hanya 4% Muslim Indonesia dan 8% Muslim Malaysia yang mendukungnya.

    Aktivis bagi kelompok LGBT di Indonesia sekaligus pendiri Gaya Nusantara pun berpendapat, mayoritas warga Indonesia masih menolak pernikahan sesama jenis, di antaranya karena agama, adat, dan kebudayaan.

    “Indonesia masih lama, tapi perjuangan ke arah sana pasti ada. Mungkin Indonesia akan jadi negara terakhir di Asia Tenggara (yang akan melegalkan pernikahan sesama jenis),” kata Dede kepada DW Indonesia.

    Ia menambahkan “sebagai aktivis, saya pasti menyambut dengan baik (keputusan Kerajaan Thailand). Suatu kemajuan untuk Asia Tenggara. Akhirnya satu lagi negara di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.”

    Dede tak memungkiri banyak kelompok LGBTQ di Indonesia yang dibenci bahkan dimusuhi karena dianggap melakukan hal yang tidak sesuai dengan agama, adat, dan kebudayaan.

    “Isu ini masih dipulangkan/disangkutkan pada adat dan kebudayaan, padahal sebetulnya di beberapa suku dan etnis di Nusantara seperti Suku Toraja, pernah ada pernikahan sesama jenis tapi sudah dilupakan orang,” tambahnya.

    “Kalau orang berprinsip semua orang sama hak asasinya, maka kalau orang heteroseksual bisa menikah, yang LGBTQ harusnya bisa menikah juga,” tutupnya.

    (Reuters, AP)

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

  • Mimpi Pengemis Korut Jadi Idola K-pop di Korsel

    Mimpi Pengemis Korut Jadi Idola K-pop di Korsel

    Jakarta

    Sebelum membelot ke Korea Selatan pada usia 13 tahun, Yu Hyuk biasa mengemis di jalanan untuk bertahan hidup. Di Korea Selatan, dia sulit beradaptasi dengan hidup barunya sehingga menulis lirik menjadi satu-satunya pelipur lara. Kini, dia akan segera memulai debutnya sebagai idola K-pop.

    Ketika baru berusia sembilan tahun, Yu Hyuk sudah mengenyam asam garam kehidupan saat dia mulai mengemis di jalanan di Korea Utara.

    Suatu saat, dia mencuri kotak makan siang yang ditinggalkan begitu saja di stasiun kereta bawah tanah. Dia menemukan nasi basi di dalamnya, jadi dia menambahkan cuka dan soda kue agar lebih enak dimakan.

    Ketika pemilik kotak makan itu kembali, dia langsung ditangkap dan dipukuli.

    Hyuk menyadari bahwa mencuri itu salah, namun dia beralasan saat itu dia hampir mati kelaparan.

    Tindakan ilegal seperti mencuri makanan, hanyalah “bagian dari kehidupan sehari-hari” bagi sebagian besar penduduk di Korea Utara, menurut Hyuk.

    Sebagian besar hidup pria berusia 24 tahun ini dihabiskan dengan perjuangan bertahan hidup sehingga tak menyisakan ruang untuk bermimpi. Oleh sebab itu, masih terasa tidak nyata baginya ketika kini dirinya akan menjadi bagian dari grup K-pop pertama dengan anggota pembelot Korea Utara.

    Singing BeetleHyuk, Aito (kiri bawah), Seok (tengah), dan Kenny (kanan).

    “Semula saya agak khawatir karena Korea Utara memiliki hubungan yang tidak bersahabat dengan Jepang. Saya sempat berpikir orang Korea Utara menakutkan, tetapi ternyata tidak,” kata Aito, yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

    Grup K-pop ini akan melakukan debut di AS akhir tahun ini.

    Ini adalah keputusan strategis oleh Singing Beetle, label musik baru di balik 1VERSE. Kisah-kisah pembelot Korea Utara dapat menarik perhatian lebih besar dari publik Amerika, karena para bos label musik tersebut menangkap banyaknya minat dari calon investor selama kunjungan mereka ke AS.

    K-pop di Utara

    Kendati Hyuk dan Seok sama-sama berasal dari Korea Utara, latar belakang mereka sangat berbeda.

    Keluarga Seok dari kelas menengah atas dan tinggal dekat perbatasan dengan China, sehingga ia memiliki akses ke K-pop dan K-drama melalui USB dan kartu SD selundupan.

    Sementara bagi Hyuk, musik adalah kemewahan.

    Ia hampir tidak pernah mendengar tentang K-pop selama hidupnya di Korea Utara, tetapi ia sangat menyadari hukuman berat bagi mereka yang mengonsumsi hiburan dari Korea Selatan.

    “Saya tidak kenal seseorang yang dihukum karena mendengarkan K-pop, tetapi saya pernah mendengar tentang sebuah keluarga yang diusir dari desa mereka karena menonton film Korea Selatan,” katanya.

    Getty ImagesHyuk hidup di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara.

    Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, telah memperketat tindakan keras terhadap masuknya budaya Korea. Sejak 2020, konsumsi dan distribusi konten semacam itu dikategorikan sebagai kejahatan yang dapat dihukum mati.

    Sebuah video langka yang diperoleh BBC Korea awal tahun inidiyakini difilmkan pada tahun 2022menunjukkan dua remaja laki-laki dijatuhi hukuman kerja paksa selama 12 tahun di depan umum karena menonton dan mendistribusikan K-drama.

    Perkenalan Hyuk dengan K-pop terjadi setelah ia tiba di Korea Selatan. Baginya, kehidupan bintang K-pop sama sekali tidak terjangkau oleh orang-orang sepertinya.

    Selain itu, dia juga sempat mengalami kesulitan ketika beradaptasi dengan kehidupan di Korea Selatan.

    Baca juga:

    Awalnya, ia tidak ingin membelot karena itu berarti harus meninggalkan ayah dan neneknya, yang membesarkannya setelah ibunya membelot saat ia berusia sepuluh tahun.

    Ketika ibunya mengirim seorang perantara untuk kedua kalinya, ayahnya meyakinkannya untuk pergi. Butuh waktu berbulan-bulan baginya berkelana dari satu negara ke negara lain sebelum mendarat di Korea Selatan.

    Hyuk tinggal bersama ibunya di Korea Selatan selama sekitar satu tahun, namun memutuskan untuk hidup sendiri karena sering bertengkar. Hingga saat ini, hubungan keduanya masih belum harmonis.

    Akhirnya, dia pindah ke asrama bersama anggota grup K-pop-nya.

    Ia menjuluki dirinya sebagai “orang yang paling kesepian di antara para penyendiri”sebuah kalimat yang kini muncul dalam “Ordinary Person”, sebuah lagu rap yang ia tulis.

    Beradaptasi dengan sistem pendidikan Korea Selatan yang sangat kompetitif merupakan masalah lain yang dihadapi Hyuk karena dirinya tidak menyelesaikan sekolah dasar di Korea Utara sebelum membelot.

    Meskipun menghadapi berbagai tantangan, menulis menjadi pelipur lara baginya.

    Dia mulai menulis puisi-puisi pendek yang secara tidak langsung membicarakan kehidupan masa lalunya di Korea utara.

    “Saya tidak bisa menceritakan apa yang telah saya alami secara terbuka, tapi saya tetap ingin mencatatnya secara rahasia.”

    Awalnya, Hyuk merasa bahwa kisahnya tidak dapat dipahami oleh orang lain dan sebaiknya dirahasiakan.

    Namun, setelah bergabung dengan klub musik di tahun pertama sekolah menengahnya, guru dan teman-temannya mendorongnya untuk membagikan kisahnya kepada lebih banyak orang.

    Baca juga:

    “Mereka bilang kepada saya bahwa orang-orang benar-benar dapat memahami cerita dan kesedihan saya.”

    Sejak usia 17 tahun, Hyuk harus bekerja paruh waktu di restoran dan pabrik untuk menghidupi dirinya sendiri.

    Meskipun jadwalnya padat, ia selalu menemukan waktu untuk menuliskan bait rap di ponselnya. Ia menulis tentang kehidupannya yang keras dan sepi serta cintanya yang mendalam kepada ayahnya.

    Pada tahun 2018, ia tampil dalam sebuah program TV edukasi. Latar belakangnya yang unik dan bakat rap-nya menarik perhatian Michelle Cho, CEO Singing Beetle.

    “Saya tidak memercayai Michelle selama sekitar satu tahun karena saya pikir dia menipu,” kata Hyuk.

    Ia tetap skeptis sebab pembelot Korea Utara sering menjadi sasaran penipuan karena keterbatasan pengetahuan mereka tentang masyarakat Korea Selatan.

    Namun, lambat laun dia menyadari bahwa Cho “menginvestasikan banyak waktu dan uang” sehingga dia yakin bahwa bos Singing Beetle itu adalah orang yang tulus.

    Singing BeetleHyuk dan Seok harus belajar menyanyi dan menari dari awal

    Kanvas kosong

    Tidak seperti Aito dan Kenny, yang telah menekuni musik dan tari sejak usia dini, Hyuk dan Seok adalah pemula.

    Mereka mengalami kesulitan ketika mengikuti tuntutan sistem pelatihan K-pop yang sangat ketat. Bagian tersulit adalah mematuhi jadwalnya yang ketat, kata Hyuk, yang biasa mengambil tiap keputusan sendiri.

    Cho dan pelatih lainnya mengakui bahwa mereka belum pernah bertemu dengan peserta pelatihan K-pop seperti kedua orang ini. “

    “Mereka seperti kanvas kosong,” katanya.

    “Mereka sama sekali tidak memahami budaya populer.”

    Namun, kemampuan mereka untuk “menanggung tantangan fisik” membuat Choyang telah bekerja di industri K-pop selama hampir satu dekade tercengang.

    Mereka berlatih tari selama berjam-jam dengan tekad yang kuat sehingga ia khawatir mereka berlatih secara “berlebihan”.

    Singing BeetlePerusahaan label ini juga mengajarkan keterampilan komunikasi dan bahasa kepada para peserta pelatihan.

    Selain pelajaran musik dan tari, pelatihan mereka juga mencakup etika dan berdiskusi, untuk mempersiapkan mereka menghadapi wawancara media.

    “Saya rasa mereka tidak terbiasa mempertanyakan sesuatu atau mengungkapkan pendapat mereka,” kata Cho.

    “Awalnya, ketika seorang pelatih menanyakan alasan di balik pendapat mereka, satu-satunya tanggapan yang diberikan adalah, ‘Karena Anda mengatakannya sebelumnya.’”

    Namun setelah lebih dari tiga tahun, Hyuk telah membuat kemajuan yang luar biasa.

    “Sekarang, Hyuk mempertanyakan banyak hal,” kata Cho sambil terkekeh.

    “Misalnya, jika saya memintanya melakukan sesuatu, dia akan menjawab ‘Mengapa? Mengapa itu perlu?’ Terkadang, saya menyesali apa yang telah saya lakukan.”

    Ada lebih dari 30.000 pembelot Korea Utara di Korea Selatan. (Jungmin Choi / BBC Korean)

    Menjembatani perbedaan

    Hyuk mengatakan dia tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika sesama warga Korea Utara mendengarkan lagu-lagunya.

    Hal itu bisa membawa “sensasi” ke Korea Utara jika 1VERSE menjadi hit, kata Ha Seung- hee, seorang akademisi yang mengkhususkan diri dalam musik dan media di Institut Studi Korea Utara Universitas Dongguk.

    Namun, masalah keamanan masih menghantuinya.

    Hyuk tidak ingin dianggap sebagai pengkritik vokal Korea Utara, jadi dalam wawancaranya ia menyebut tanah airnya sebagai “sisi atas” dan menghindari menyebut Kim Jong-un.

    “Sejujurnya, saya ingin dilihat sebagai idola K-pop, tanpa embel-embel berasal dari Korea Utara.”

    Baca juga:

    Namun, Hyuk merasa memiliki tanggung jawab terhadap komunitas pembelot, terutama karena semakin banyak pembelot muda yang tak ingin lagi mengungkapkan identitas mereka.

    Dia ingin menunjukkan bahwa ada cara asimilasi yang lain.

    “Banyak pembelot melihat jurang pemisah yang tak terjembatani antara mereka dan idola K-pop. Itu bukanlah pilihan karier bagi kami.”

    “Jadi jika saya berhasil, para pembelot lainnya mungkin akan terpacu dan punya impian yang lebih besar lagi,” katanya.

    “Itulah sebabnya saya berusaha sekuat tenaga.”

    (ita/ita)

  • Ini Orang Pertama yang Tewas karena Robot

    Ini Orang Pertama yang Tewas karena Robot

    Jakarta

    Robert Williams menjadi orang pertama yang meninggal karena robot. Peristiwa tersebut terjadi pada 25 Januari 1979 di Michigan, Amerika Serikat.

    Dikisahkan oleh IFLScience, Williams saat itu masih berusia 25 tahun dan merupakan seorang pekerja Ford Motor Company di Flat Rock, Michigan. Pada hari nahas itu, ia sedang bekerja dengan sistem pengambilan komponen dan material lain dari satu bagian pabrik ke bagian lain.

    Diduga, terjadi malfungsi karena mesin bekerja lambat. Akhirnya, Williams naik ke lantai tiga unit rak. Tiba-tiba saja, ia ditabrak dari belakang dan tertimpa lengan mekanik.

    Dalam laporan, diceritakan bahwa robot tersebut terus bekerja sementara Williams terbaring tak bernyawa selama 30 menit. Sampai akhirnya, rekan kerjanya menyadari apa yang telah terjadi. Usut punya usut, insiden tersebut terjadi karena sistem robot salah mengidentifikasi laki-laki tersebut sebagai benda mati yang perlu dipindahkan dari unit penyimpanan.

    Pada tahun 1983, keluarga Williams berhasil menggugat produsen mesin tersebut, Litton Industries. Alasannya karena tidak ada perangkat keselamatan yang memadai padahal ada lengan robot yang bergerak dengan kekuatan besar.

    Buntutnya, keluarga Williams diberi ganti rugi sebesar USD 10 juta. Ini merupakan ganti rugi cedera pribadi terbesar dalam sejarah negara bagian Michigan pada masanya. Bahkan, setelah pertikaian hukum lebih lanjut, pembayaran dinaikkan menjadi USD 15 juta pada tahun 1984.

    Hanya dua tahun setelah kematian Williams, insiden serupa terjadi di Jepang. Pada tahun 1981, Kenji Urada, seorang pekerja berusia 37 tahun di pabrik Kawasaki Heavy Industries di Akashi, juga meninggal di tangan robot. Dia meninggal oleh lengan mekanis saat memeriksa robot yang tidak berfungsi. Ia dilaporkan menyalakan robot tersebut secara tidak sengaja setelah melompati pagar pengaman di pabrik.

    (ask/ask)

  • Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Beirut

    Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengatakan serangan bom yang menggunakan ribuan pager dan radio walkie-talkie “melewati semua garis merah”. Dia menuduh Israel berada di balik rangkaian peristiwa yang menurutnya merupakan deklarasi perang.

    Seorang WNI di Lebanon mengatakan serangan terbaru yang menyasar perangkat komunikasi nirkabel ini lebih mengerikan dibandingkan serangan udara. Pihak KBRI mendorong evakuasi ratusan WNI yang masih berada di negara itu.

    Dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan, Hassan Nasrallah mengakui Hezbollah telah menderita “pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Tapi ia bersumpah akan terus bertempur dan memberikan “hukuman yang adil”.

    “Musuh telah melewati semua aturan, hukum, dan garis merah. Mereka sama sekali tidak peduli dengan apa pun, tidak secara moral, tidak secara manusiawi, tidak secara hukum,” kata Nasrallah.

    “Ini adalah pembantaian, agresi besar terhadap Lebanon, rakyatnya, perlawanannya, kedaulatannya, dan keamanannya. Ini dapat disebut kejahatan perang atau deklarasi perang – apa pun sebutannya, itu pantas dan sesuai dengan deskripsinya. Ini adalah niat musuh,” tambahnya.

    Pemimpin Hezbollah tersebut berkeras bahwa rantai komando dan kemampuan kelompoknya untuk berkomunikasi tetap utuh.

    Nada bicara Nasrallah menantang dan ia bersumpah akan memberikan hukuman yang berat. Namun, sekali lagi, ia menyatakan bahwa Hezbollah tidak tertarik menambah eskalasi konflik dengan Israel.

    Ledakan dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa (AFP)

    Jumlah korban tewas akibat ledakan perangkat komunikasi walkie-talkie bertambah menjadi 25 orang dari sebelumnya sebanyak 20, kata Menteri Kesehatan Firass Abiad.

    Selain korban tewas, setidaknya 608 orang telah terluka, tuturnya. Jumlah ini meningkat dari jumlah sebelumnya yaitu 450 orang.

    Total korban tewas dalam dua hari tersebut kini mencapai 37 orang, karena setidaknya 12 orang tewas akibat serangan pager pada Selasa (17/09).

    Sejumlah walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hezbollah meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon selatan.

    Ledakan sejumlah walkie-talkie terjadi selama pemakaman 12 orang pada insiden ledakan pager.

    Hezbollah menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel belum berkomentar soal insiden ini.

    Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan “fase baru dalam perang”. Pada waktu bersamaan, satu divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.

    Sekretaris Jenderal PBB, Antnio Guterres, memperingatkan “risiko serius eskalasi dramatis” dan meminta semua pihak “menahan diri secara maksimal”. “Jelas, logika di balik peledakan semua perangkat ini adalah sebagai serangan pendahuluan sebelum operasi militer besar-besaran,” ujarnya kepada wartawan.

    Israel: serangan terbaru respons atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’

    Dalam perkembangan terakhir, Israel meluncurkan serangan udara terbaru di Lebanon bagian selatan yang videonya beredar di media sosial.

    Kata Israel, ini sebagai tanggapan atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk “mendegradasi” “kemampuan dan infrastruktur teroris Hezbollah”.

    “Selama beberapa dekade, Hezbollah telah mempersenjatai rumah-rumah warga sipil, menggali terowongan di bawahnya, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng – yang telah mengubah Lebanon selatan menjadi zona perang,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    Tujuannya, menurut pernyataan itu, adalah untuk “membawa keamanan ke Israel utara untuk memungkinkan kembalinya penduduk ke rumah mereka dan mencapai tujuan perang”.

    Potensi konflik besar-besaran

    Kekhawatiran terjadinya konflik besar-besaran sudah meningkat setelah 11 bulan pertempuran lintas batas yang dipicu oleh baku serang antara Israel dan Hamas di Gaza.

    Beberapa jam setelah ledakan pada Rabu (18/09), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memulangkan puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara negara itu “dengan aman ke rumah mereka”.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel “membuka babak baru dalam perang” dan bahwa “pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan”.

    Sebuah divisi tentara yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara, demikian dikonfirmasi militer Israel.

    Sejumlah ledakan terjadi ketika berlangsung pemakaman sekitar 12 orang korban ledakan pager termasuk anggota Hezbollah, Mohammed Ammar (Reuters)

    Hezbollah mengatakan bahwa mereka mendukung Hamas – yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara Barat. Hezbollah menegaskan hanya hanya akan menghentikan serangan lintas batas setelah pertempuran di Gaza berakhir.

    Indikasi tentang apa yang mungkin direncanakan kelompok itu selanjutnya dapat muncul pada hari Kamis (19/09), ketika pemimpinnya yang kuat, Hassan Nasrallah, akan memberikan pidato.

    Kantor media Hezbollah mengumumkan kematian 13 petempurnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, sejak gelombang kedua ledakan.

    Hezbollah mengatakan telah menargetkan pasukan Israel di dekat perbatasan dan di Dataran Tinggi Golan, dengan menembakkan roket ke posisi artileri Israel.

    Militer Israel mengatakan sekitar 30 roket melintas dari Lebanon pada Rabu (18/09). Roket-roket itu memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban luka.

    Militer Israel juga menyebut pesawat tempur telah menyerang anggota Hezbollah di Lebanon selatan.

    BBC

    WNI di Lebanon: ‘Sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi’

    Ilham Akbar baru hendak ke luar rumah ketika tiba-tiba dia mendengar suara ledakan yang cukup keras pada Selasa sore.

    “Suaranya itu seperti dekat. Enggak lama kemudian saya dengar suara ambulans datang. Kira-kira lokasi kejadian itu sekitar 500 meter dari rumah saya,” kata Ilham kepada BBC News Indonesia.

    Selama delapan tahun tinggal di Lebanon, Ilham mengaku mulai terbiasa dengan eskalasi situasi akibat serangan udara ke Kota Beirut.

    Namun, saat itu dia merasa ada yang berbeda.

    “Kami yang sudah biasa mengalami serangan udara itu sudah bisa membedakan, karena tidak ada getaran setelah ledakan,” tuturnya.

    Setengah jam kemudian, dia baru mulai memahami bahwa ledakan tersebut bersumber dari pager.

    Situasinya terasa kian mengkhawatirkan setelah terjadi gelombang ledakan kedua pada Rabu yang menewaskan lebih banyak korban.

    Sumber ledakannya pun bukan hanya pager, tapi juga walkie-talkie, alat pembaca sidik jari, dan lain-lain.

    Menurut Ilham, serangan semacam ini terasa lebih mengerikan dibanding ketika menghadapi serangan udara.

    “Kita enggak tahu pasti posisi orang yang punya walkie talkie atau pager dan sejenisnya, apakah ada di dekat kita atau enggak, dan sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi,” tutur Ilham.

    Untuk menghindari ancaman itu, dia memilih bertahan di rumah dan hanya ke luar untuk kebutuhan mendesak.

    Apalagi Ilham tinggal di kawasan Dahiyeh, yang dikenal sebagai benteng pertahanan Hezbollah di selatan Beirut. Banyak dari ledakan itu terjadi di kawasan ini.

    Menurut catatan KBRI Beirut, terdapat 147 WNI yang masih bertahan di Lebanon sampai saat ini. Itu tidak termasuk staf KBRI serta personel TNI yang bergabung dalam misi perdamaian UNIFIL.

    Sejauh ini, ada satu orang WNI yang terkena serpihan ledakan ketika sedang berada di tempat umum.

    Kepala Kantor KBRI Beirut, Yosi Aprizal mengatakan WNI itu mengalami luka ringan dan kini dalam kondisi baik.

    Namun dengan eskalasi situasi yang kembali meningkat pasca-ledakan perangkat komunikasi elektronik ini, Yosi mengatakan akan terus mendorong para WNI agar bersedia dievakuasi.

    Indonesia telah menetapkan status Siaga 1 untuk kawasan Lebanon sejak 4 Agustus 2024, setelah serangan udara Israel menewaskan petinggi Hezbollah.

    Sejak saat itu, sudah ada tiga gelombang WNI yang dievakuasi ke Indonesia. Gelombang evakuasi selanjutnya rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 atau 28 September.

    “Kami terus mendorong mereka untuk evakuasi, mumpung kondisi saat ini masih relatif mudah untuk evakuasi, moda transportasi udara masih tersedia,” kata Yosi.

    “Khawatirnya kalau kondisinya memburuk, evakuasi akan semakin sulit,” sambungnya.

    Sejauh ini, sudah ada beberapa WNI yang menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Ada pula yang merasa masih bisa bertahan karena dapat menolerir situasi keamanan di Lebanon.

    Yosi mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi WNI melalui jalur udara, darat, dan laut jika sewaktu-waktu situasinya memburuk.

    Ilham adalah salah satu yang belum berencana meninggalkan Lebanon dalam waktu dekat karena harus menyelesaikan studi pasca-sarjana.

    “Kalau saya lihat, kondisi saat ini masih bisa ditolerir. Kalau sudah keluar dari Lebanon, akan sulit kembali ke sini kalau izin tinggal saya habis. Saya harus mengajukan visa lagi dan itu sulit,” kata Ilham.

    “Banyak dari kami belum menyelesaikan pendidikan kami masing-masing, jadi dilema.”

    Ilham hanya bisa berharap situasi di Lebanon tak memburuk, apalagi sampai berujung pada perang terbuka.

    “Kalau sampai situasinya memburuk, saya mungkin akan mengungsi ke safe house di KBRI,” kata dia.

    BBC

    Jaringan komunikasi Hezbollah disusupi Israel?

    Ledakan mematikan pada Rabu (18/09) merupakan penghinaan bagi Hezbollah mengingat seluruh jaringan komunikasinya kemungkinan telah disusupi Israel.

    Banyak warga Lebanon masih terkejut dan marah dengan gelombang pertama ledakan pada Selasa (16/09). Ketika itu ribuan pager meledak pada saat bersamaan, setelah orang-orang menerima pesan yang mereka yakini berasal dari Hezbollah

    Sumber-sumber AS dan Lebanon mengatakan kepada New York Times dan kantor berita Reuters bahwa Israel telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam pager yang meledak pada hari Selasa.

    Sebanyak 12 orang termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh ledakan tersebut, menurut menteri kesehatan Lebanon.

    Baca juga:

    Tim BBC sedang berada di pemakaman empat orang yang tewas di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, pada Rabu (18/09) ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 17:00 waktu setempat.

    Ledakan tersebut menimbulkan kekacauan dan kebingungan di antara para pelayat. Sesaat kemudian laporan mulai bermunculan tentang ledakan-ledakan yang terjadi di berbagai wilayah di Lebanon.

    Sebuah video media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan seorang pria jatuh ke tanah akibat ledakan kecil dalam acara pemakaman Hezbollah yang dihadiri oleh banyak orang.

    Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 30 ambulans telah merespons ledakan-ledakan di pinggiran selatan ibu kota, di Lebanon selatan, dan Lembah Bekaa.

    Pager dan walkie-talkie yang meledak menyebabkan kerusakan di rumah-rumah dan melukai ribuan orang di seluruh Lebanon pada Selasa (17/09) dan Rabu (18/09) (Getty Images)

    Kementerian kesehatan mengatakan ledakan-ledakan mematikan itu “menargetkan walkie-talkie”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hezbollah juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya telah meledak.

    Seorang dokter mata di sebuah rumah sakit di Beirut mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60% dari para korban yang ia tangani telah kehilangan setidaknya satu mata. Sebagian besar korban juga kehilangan satu tangan.

    “Mungkin ini adalah hari terburuk dalam hidup saya sebagai seorang dokter. Saya yakin jumlah korban dan jenis kerusakan yang telah terjadi sangat besar,” kata Dr. Elias Warrak.

    “Sayangnya, kami tidak dapat menyelamatkan banyak mata, dan sayangnya kerusakannya tidak terbatas pada mata. Beberapa orang mengalami kerusakan di otak dan wajah.”

    Walkie-talkie jadi biang keladi

    Seorang pria di Lebanon memegang perangkat Icom yang sudah dilepaskan baterainya. Perangkat yang meledak di Lebanon tampaknya adalah Icom IC-V82 (Getty Images)

    Kantor berita milik pemerintah Lebanon (NNA) mengatakan seorang pria tewas ketika sebuah walkie-talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, di Lembah Bekaa utara.

    Kantor berita tersebut mengidentifikasi perangkat itu sebagai radio VHF genggam ICOM-V82.

    NNA mengatakan ICOM-V82 lainnya meledak di sebuah rumah di pinggiran kota Baalbek. Rekaman video menunjukkan kerusakan akibat kebakaran pada sebuah meja dan dinding, serta serpihan alat komunikasi seperti walkie-talkie yang bertuliskan “ICOM”.

    Foto-foto di media sosial dari dua lokasi lain menunjukkan model serupa.

    ICOM adalah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Osaka, Jepang.

    Namun, ICOM mengatakan bahwa pihaknya tidak memproduksi atau mengekspor IC-V82, maupun baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya, selama 10 tahun.

    Perusahaan ini merupakan perusahaan Asia kedua yang terlibat dalam insiden pengeboman di Lebanon pekan ini. Sehari sebelumnya ribuan pager yang meledak tampaknya terkait dengan perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, dengan tegas membantah bahwa perusahaannya ada hubungannya dengan serangan tersebut. Dia mengeklaim telah memberikan lisensi merek dagangnya kepada sebuah perusahaan di Hungaria bernama BAC Consulting. Perusahaan ini tidak dapat dihubungi oleh BBC.

    Sebuah walkie talkie merek ICOM meledak dan hancur di sebuah rumah di pinggiran Baalbek, Lebanon (Getty Images)

    ICOM mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengetahui adanya laporan bahwa perangkat radio walkie-talkie berlogo ICOM telah meledak di Lebanon. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah itu.

    “IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Produk itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu. Sejak itu, produk itu tidak pernah lagi dikirim dari perusahaan kami,” kata ICOM dalam sebuah pernyataan.

    “Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang. Jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk itu dikirim dari perusahaan kami.”

    ICOM menambahkan bahwa semua radionya diproduksi di pabrik yang sama di Jepang. ICOM hanya menjual produk untuk pasar luar negeri melalui distributor resmi.

    Sebelumnya, seorang staf penjualan di anak perusahaan ICOM di AS mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa perangkat radio yang meledak di Lebanon tampaknya merupakan produk tiruan yang tidak dibuat oleh ICOM. Dia menambahkan bahwa mudah untuk menemukan versi palsu secara daring.

    Perangkat tersebut disukai oleh operator radio amatir untuk digunakan dalam komunikasi sosial atau darurat, termasuk oleh orang-orang yang melacak tornado atau badai, katanya.

    Kantor Icom di Jepang. Icom memproduksi walkie-talkie dan perangkat radio untuk khalayak yang bekerja di laut, dunia penerbangan, dan darat (Getty Images)

    Kantor berita Reuters mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan bahwa walkie-talkie tersebut dibeli Hezbollah lima bulan lalu pada periode yang sama dengan pembelian pager.

    Situs berita Axios mengutip dua sumber yang menyebut badan intelijen Israel telah memasang jebakan pada ribuan walkie-talkie sebelum mengirimkannya ke Hezbollah. Walkie-talkie adalah bagian dari sistem komunikasi darurat Hezbollah pada masa perang.

    (nvc/nvc)

  • Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Pertama Kali, Kapal Induk China Lintasi Pulau-pulau di Jepang

    Tokyo

    Sebuah kapal induk China dan dua kapal Angkatan Laut lainnya kedapatan berlayar di perairan Jepang, tepatnya di antara dua pulau, yang terletak dekat wilayah Taiwan.

    Militer Jepang dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut itu sebagai momen pertama kalinya bagi sebuah kapal induk China berlayar di antara pulau-pulau di wilayahnya.

    “Ini pertama kalinya sebuah kapal induk milik Angkatan Laut China dikonfirmasi berlayar melalui perairan di antara Yonaguni dan Iriomote,” sebut staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya.

    Disebutkan oleh staf gabungan Kementerian Pertahanan Jepang bahwa kapal induk China, Liaoning, bersama “dua kapal penghancur rudal kelas Luyang III” terlihat berlayar ke arah selatan di antara pulau-pulau di wilayah selatan Okinawa sejak Selasa (17/9) hingga Rabu (18/9) waktu setempat.

    Televisi terkemuka Jepang, NHK, dan media lokal lainnya yang mengutip sumber pertahanan setempat melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya sebuah kapal induk China memasuki perairan Jepang yang berdekatan.

    Perairan yang berdekatan merujuk pada jalur perairan sepanjang 12 mil laut, atau setara 22 kilometer, yang melampaui perairan teritorial.

    Dalam pernyataan terpisah, pemerintah Taiwan juga melaporkan kehadiran formasi Angkatan Laut China yang dipimpin oleh kapal induk Liaoning yang berlayar melintasi perairan timur laut Taiwan pada Rabu (18/9) waktu setempat dan melanjutkan pelayaran menuju ke Pulau Yonaguni di Jepang.

    Semakin meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer China di kawasan Asia-Pasifik dan ketegangan Beijing dalam sengketa wilayah — yang terbaru dengan Filipina — telah mengguncang Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.

    Insiden menegangkan yang melibatkan kapal-kapal Jepang dan China terjadi di area-area sengketa beberapa waktu terakhir, terutama di area Kepulauan Senkaku di Laut China Timur, yang juga disebut oleh Beijing sebagai Diayou.

    Tokyo telah melaporkan keberadaan kapal-kapal Penjaga Pantai China, kapal Angkatan Laut China dan kapal selam bertenaga nuklir di gugusan kepulauan terpencil tersebut.

    Bulan ini, Jepang menyatakan “keprihatinan dan protes yang kuat” ketika sebuah kapal Angkatan Laut China terdeteksi berlayar memasuki perairan teritorialnya.

    Pemerintah Jepang, pada Agustus lalu, mengecam aksi yang disebutnya sebagai penyusupan pertama oleh pesawat militer China terhadap wilayah udara negara tersebut, sebagai “pelanggaran serius” terhadap kedaulatannya.

    Tokyo meningkatkan belanja pertahanannya dengan dorongan dari AS, berupaya mendapatkan kemampuan serangan balik dan melonggarkan aturan ekspor senjata. Jepang juga menyediakan dana dan peralatan seperti kapal patroli ke negara-negara lainnya di kawasan.

    Pada Juli lalu, otoritas Jepang mencapai kesepakatan dengan Filipina yang mengizinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Jepang Bikin Mie Ramen Instan untuk Para Gamer

    Jepang Bikin Mie Ramen Instan untuk Para Gamer

    Jakarta

    Jepang selalu dikenal sebagai negara yang penuh dengan inovasi teknologi yang unik dan menarik. Salah satu inovasi terbaru yang mencuri perhatian adalah mie ramen instan khusus yang dirancang untuk para gamer.

    Nippon Ham baru-baru ini meluncurkan Boost Noodle, sebuah mie yang dirancang untuk para gamer yang ingin menahan rasa lapar tanpa harus berhenti sejenak untuk memasak. Mie Boost dikemas dalam kantong plastik yang praktis dan dapat dimakan dengan satu tangan, tinggal menyedot bagian dalamnya layaknya minuman kemasan.

    Boost Noodle terdiri dari mie yang dibuat dari ubi jalar, chashu daging babi, menma (rebung fermentasi). Kuahnya dibuat campuran kaldu daging babi dan seafood. Setiap paket Boost Noodle juga mengandung 35 miligram kafein.

    Menurut Nippon Ham, ide untuk Boost Noodle berasal dari seorang karyawan muda yang gemar bermain game untuk waktu yang lama. Mereka menggarisbawahi kebutuhan akan alternatif sehat untuk roti protein dan daging kering tanpa biaya mahal atau peralatan yang kotor.

    Kedengarannya seperti tugas yang mudah bagi perusahaan pembuat mie. Tetapi membawa produk tersebut ke pasar memakan waktu dua tahun.

    Hambatan terbesar yang harus diatasi oleh Nippon Ham adalah menemukan cara untuk mencegah mi menjadi lembek dalam kuah kaldutonkotsu. Akhirnya, perusahaan menggunakan mi yang terbuat dari konnyaku ubi jalar dalam kaldu yang lebih kental.

    Mie ini kemudian diproses pasteurisasi sehingga dapat disimpan pada suhu kamar hingga 90 hari.Nippon Ham meluncurkan Boost Noodle pada akhir Juli lalu dengan harga 660 yen (Rp 72 ribu).

    (afr/afr)